analisis pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (bos) di sekolah...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN
OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA NEGERI 2 PAKEM TAHUN AJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Pendawati Damanik
NIM: 141324021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada seluruh anggota Kongregasi PIJ
(Pauperis Infantis Jesu).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Tuhan, segalanya ada dalam tangan-Mu. Dalam tangan-Mu aku merasa lebih
aman dari pada dalam tanganku sendiri.”
(Beata Clara Fey)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
ANALISIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL
SEKOLAH (BOS) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2
PAKEM TAHUN AJARAN 2017/2018
Pendawati Damanik
Universitas Sanata Dharma
141324021
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Pengelolaan Dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Pakem pada tahun ajaran 2017/2018.
Pengelolaan yang dimaksud mencakup: (1) Perencanaan Dana BOS di SMP Negeri
2 Pakem, (2) Pelaksanaan Penggunaan Dana BOS di SMP Negeri 2 Pakem, dan (3)
Pengawasan Dana BOS di SMP Negeri 2 Pakem.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian
ini di SMP Negeri 2 Pakem, Hargobinangun Pakem Sleman D.I.Yogyakarta.
Subjek penelitian mencakup kepala sekolah, bendahara dan komite sekolah. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan Dana BOS di SMP
Negeri 2 Pakem dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a)
penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) oleh kepala sekolah
dan para guru berdasarkan hasil analisis kondisi pendidikan saat ini dan berbagai
kegiatan para guru dari bidang studi yang pelaksanaannya bersamaan dengan
penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) SMP
Negeri 2 Pakem, (b) sosialisasi RKAS kepada pihak komite sekolah untuk
dicermati lebih lanjut, dan (c) sosialisasi RKAS kepada para wali murid; (2)
Penggunaan Dana BOS di SMP Negeri 2 Pakem dilaksanakan secara triwulan:
Triwulan I: Januari-Maret, Triwulan II: April-Juni, Triwulan III: Juli–September,
dan Triwulan IV: Oktober-Desember yang penggunaannya dialokasikan ke dalam
2 komponen, yaitu belanja tidak langsung dan belanja langsung; dan (3)
Pengawasan Dana BOS di SMP Negeri 2 Pakem pertama-tama dilakukan oleh
kepala sekolah secara langsung dengan cara rutin memeriksa laporan keuangan
sekolah pada akhir bulan, berkomunikasi dengan Bendahara serta melihat langsung
penggunaan Dana BOS. Pengawasan lainnya adalah dengan pelaporan secara rutin
setiap tiga bulan sekali yang dilakukan sekolah ke Dinas Pendidikan terkait dengan
penggunaan Dana BOS serta adanya penginformasian penggunaan Dana BOS
ketika rapat dengan Komite Sekolah dan para orangtua murid.
Kata kunci: dana BOS, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
MANAGEMENT OF BOS GRANT IN SMP NEGERI 2 PAKEM
ACADEMIC YEAR 2017/2018
Pendawati Damanik
Universitas Sanata Dharma
141324021
This study aims to describe management of School Operational Assistance
(Bantuan Operasional Sekolah, BOS Grant) in SMP 2 Pakem in academic year
2017/2018. The management of BOS Grant covered: (1) BOS Grant planning in
SMP Negeri 2 Pakem, (2) BOS Grant implementation in SMP Negeri 2 Pakem, and
(3) supervision of BOS Funds in in SMP Negeri 2 Pakem.
This research is a qualitative descriptive study. The location of this study
was at SMP Negeri 2 Pakem, Hargobinangun Pakem Sleman D.I.Yogyakarta. The
research subjects included principal, treasurer and school committee. The data
collection tecniques were observation, interview and documentation. The data
analysis technique was descriptive data analysis.
The results of data analysis showed several findings covered: (1) planning
of BOS Grand in SMP Negeri 2 Pakem has been conducted through the following
sequences: (a) school principal altogether with teachers formulated the school
activity and budget plan based on the analysis of recent educational situations and
the teachers activities based on their respective subjects which develop in the same
time as formulate the School Income and Expense Budget Plan, (b) the school
principal presented the School Activity and Budget Plan in front of school
committee members for further scrutinization, and (c) the school principal
presented the School Activity and Budget Plan to the parents or the foster parents;
(2) the expenditure of the operational aid to school program in SMP Negeri 2
Pakem was held in trimester system: Quarter I: January-March, Quarter II: April-
June, Quarter III: July-September, and Quarter IV: October-December which
covered indirect expenditure and direct expenditure: (3) supervision of BOS Grant
in SMP Negeri 2 Pakem was conducted by signose principal directly. The school
principal routinely inspects school financial reports at the end of every month,
maintains communication with the treasurer and observes directly the expenditure
of the operational aid to school program in the junior high school. Another form of
supervision on expenditure is routine trimester report to Dinas Pendidikan Kab.
Sleman in terms of BOS Grant spending. In the same time there are also numerous
information on the expenditure of BOS Grant during the meeting between the
committee members of the junior high school and the parents.
Keywords: BOS Grant, planning, implementation, and supervision
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Bapa atas berkat dan rahmat-Nya yang selalu
menyertai, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“ANALISIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
(BOS) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 PAKEM TAHUN
AJARAN 2017/2018”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Pendidikan PS Pendidikan Ekonomi pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis
menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini adalah berkat dukungan, masukan,
bimbingan dan saran dari berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan tulus hati penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. selaku Ketua PS Pendidikan
Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarrta;
3. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S. selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu untuk membimbing penulis dengan penuh
kesabaran, perhatian, memberikan masukan, kritikan, dan saran untuk
kesempurnaan skripsi ini.
4. Bapak Dr. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si dan Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd.,
M.Sc. selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
membimbing penulis dengan penuh kesabaran, perhatian, memberikan
masukan, kritikan, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Staf pengajar PS Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan tambahan
pengetahuan dalam proses perkuliahan.
6. Tenaga administrasi Prodi Pendidikan Ekonomi yang telah membantu
kelancaran proses belajar selama ini.
7. Ibu Tri Worosetyaningsih, M.Pd selaku Kepala Sekolah dan seluruh staf
guru dan pegawai yang telah memperkenankan penulis melakukan
penelitian di SMPN 2 Pakem.
8. Para suster PIJ Komunitas Sentul serta seluruh anggota Kongregasi PIJ yang
telah memberi perhatian, dukungan, motivasi, dan doa, serta kerjasama yang
baik sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Dewan Pimpinan Kongregasi PIJ Provinsi Indonesia yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba pengetahuan di
Universitas Sanata Dharma.
10. Bapak, ibu, kakak, abang serta adik-adikku yang telah memberikan
dukungan dan semangat dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini.
11. Teman-teman angkatan 2014 yang telah memberi masukan, memotivasi dan
menyemangati penulis selama menempuh studi di PS Pendidikan Ekonomi.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu yang turut ambil bagian
mendukung dan membantu penulis hingga penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
sehingga penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi perbaikan
skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
pihak yang berkepentingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..………………………………..…………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………................ ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………..…………………………….. iv
MOTTO…………………………………………………………………………………. V
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………………… vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS………………………………………………………….
Vii
ABSTRAK………………………………………………………………………………. Viii
ABSTRACT………………………………………………………………………………. Ix
KATA PENGANTAR……..……………………………………………………………. x
DAFTAR ISI………………………………..…………………………………………… xii
DAFTAR TABEL…………………………..…………………………………………… xv
DAFTAR LAMPIRAN…………………………..……………………………………… xvi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah………………………………..………………………. 1
B. Rumusan Masalah……………………….……………………………………... 4
C. Tujuan Penelitian………………………..……………………………..……..... 4
D. Manfaat Penelitian………………………………………..…………………..... 5
E. Batasan Masalah……………………………………………………….……..... 6
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Pengelolaan Keuangan Sekolah 7
1. Tujuan Pengelolaan Keuangan Sekolah………………………………... 7
2. Prinsip Pengelolaan Keuangan Sekolah………………………………... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3. Pembiayaan Pendidikan……………. …………………………………. 8
B. Dana Bantuan Operasional Sekolah
1. Pengertian Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ………………. 10
2. Tujuan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)…..……………………… 11
C. Konsep Evaluasi Program
1. Pengertian Program dan Evaluasi Program……………………………. 12
2. Perencanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah……………………… 13
3. Fungsi Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan…………………… 16
4. Pelaksanaan Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah………… 17
a. Pengelolaan BOS Menggunakan Manajemen Berbasis Sekolah…... 18
b. Tim BOS Sekolah…………………………………………………... 19
c. Penetapan Alokasi BOS tiap Sekolah……………………………… 21
d. Ketentuan Penggunaan Dana BOS…………………………………. 27
e. Komponen Pembiayaan BOS……………………………………… 29
f. Penetapan Alokasi BOS Tiap Provinsi/Kab/Kota…………………. 30
5. Pengawasan Dana Bantuan OPerasional Sekolah……………………… 32
BAB III METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian…………………………………………………..……............... 36
B Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………………...... 36
C Subjek dan objek Penelitian……………………………………………………. 37
D Sumber Data……….…………………………………………………..……...... 37
E Variabel Penelitian………………………………………………………........... 38
F Definisi Operasional……….………………………………………………….... 38
G Teknik Pengumpulan Data…………………………………………..……...….. 39
H Instrumen Penelitian……………………….…………………………………… 41
I Teknik Analisis Data……………………….…………………………………... 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB IV DESKRIPSI LOKASI
A. Deskripsi Lokasi
1. Struktur Organisasi SMPN 2 Pakem………………………………….. 45
2. Sejarah SMPN 2 Pakem……………………………………………….. 45
3. Visi, Misi, dan Tujuan SMPN 2 Pakem………………………………. 46
4. Sumber Daya Manusia………………………………………………… 49
5. Fasilitas…………………………………..………………………......... 51
B. Deskripsi Responden
1. Kepala Sekolah…………………………………..……………………. 53
2. Bendahara……………………………………………………………… 54
3. Komite Sekolah………………………………………………………… 54
C. Deskripsi Data
1. Perencanaan Dana BOS di SMPN 2 Pakem…………………………… 55
2. Penggunaan Dana BOS di SMPN 2 Pakem……………………………. 58
3. Pengawasan Dana BOS di SMPN 2 Pakem……………………………. 66
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A Perencanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah di SMPN 2 Pakem…………. 68
1. Penyusunan RKAS…………………………………..………….……… 69
2. Sumber – Sumber Dana………….………….………….………………. 73
3. Sosialisasi Penggunaan Dana BOS………….………….………………. 73
B Pelaksanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah di SMPN 2 Pakem…………. 74
C Pengawasan Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah di SMPN 2
Pakem……………………….……………………….………………………….
79
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan……………………….……………………….……………………. 81
1. Perencanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah di SMPN 2 Pakem…. 82
2. Pelaksanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah di SMPN 2 Pakem….. 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
3. Pengawasan Dana BOS di SMPN 2 Pakem……………………………. 84
B Saran……………………….……………………….…………………………... 85
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………… 86
LAMPIRAN…………………………………………………………………………….. 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Satuan Biaya BOS………………………………………. 15
Tabel 2.2 Penyaluran tiap Triwulan………………………………... 26
Tabel 3.1 Tabel kisi-kisi Variabel Penelitian………………………. 41
Tabel 4.1 Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Pakem………………. 45
Tabel 4.2 Data Siswa 3 tahun terakhir……………………………… 50
Tabel 4.3 Gambaran Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana
BOS…………………………………………………
59
Tabel 4.4 Penggunaan Dana BOSnas dan BOSdakab………………. 63
Tabel 5.1 Penyaluran Tiap Triwulan………………………………... 75
Tabel 5.2 Pengalokasian Dana BOSnas…………………………….. 76
Tabel 5.3 Persentase Penggunaan Dana BOSnas di SMPN 2 Pakem. 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Program Kerja dan Rencana Kegiatan Sekolah
Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 3 Daftar Hadir
Lampiran 4 Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kunci tumbuhnya lingkungan ekonomi, sosial,
budaya dan lain-lain sehingga pendidikan menjadi fokus perhatian yang
perlu segera ditingkatkan dan ditangani oleh bangsa ini. Dalam Undang-
Undang No.20 tahun 2003 pasal 6 disebutkan hak dan kewajiban warga
negara adalah setiap warga negara berusia 7-15 wajib mendapatkan
pendidikan dasar. Namun beberapa hal menjadi kendala, salah satunya
adalah masalah dana. Namun, hal ini telah mendapat perhatian dari pihak
pemerintah, yaitu dengan adanya program pemerintah yaitu program dana
BOS yang mulai diterapkan oleh pemerintah pada tahun 2005.
Hal ini juga semakin didukung dengan Menurut Permendikbud
Nomor 8 tahun 2017. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah program
Pemerintah Pusat untuk menyediakan pendanaan biaya operasi non
personalia bagi satuan pendidikan dasar dan menengah. Sampai saat ini
program BOS telah banyak membantu dalam penyelenggaraan kegiatan
belajar mengajar di sekolah. Program BOS telah mengurangi beban biaya
pendidikan yang ditanggung oleh orangtua murid. Dana BOS yang
digunakan untuk mengurangi biaya penyelenggaraan kegiatan belajar
mengajar juga semakin membantu sekolah dalam meningkatkan kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
sekolahnya karena dengan dana BOS, sekolah memiliki dana yang lebih
besar untuk membiayai penyelenggaraan pendidikan, perawatan dan
menambah fasilitas sarana dan prasarana sekolah.
Namun, di lapangan sangat terasa bahwa sekolah yang merangkak
menuju sekolah bermutu tak akan lepas dari pendanaan yang tinggi.
Bantuan dana dari pemerintah nampaknya kurang menunjang untuk
pengembangan potensi yang ada. Dengan demikian adanya harapan dari
beberapa sekolah untuk mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yang
bersedia untuk mendukung tuntutan mutu sekolah, sehingga sekolah dapat
berkembang secara optimal sesuai kebutuhan yang berbeda di masing-
masing sekolah.
Program BOS yang diberikan oleh pemerintah ini telah ikut andil
dalam membantu dalam memberikan pendanaan untuk kegiatan operasional
di sekolah. Namun, keberhasilan program pemerintah ini juga tidak terlepas
dari pengelolaan keuangan di sekolah.
Menurut Soetjipto (1992:76) pengelolaan keuangan meliputi:
kegiatan perencanaan, penggunaan atau pemanfaatan, pencatatan data,
pelaporan dan pertanggungjawaban yang dialokasikan untuk
menyelenggarakan sekolah dengan tujuan untuk menunjukkan tertib
adminstrasi keuangan sehingga pengurusannya dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Oleh karena
itu dana BOS yang diberikan pemerintah untuk sekolah juga perlu dikelola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dengan baik untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang bermutu
sehingga mampu meningkatkan kualitas di bidang pendidikan.
Berdasarkan fakta di lapangan dan dari media social penulis melihat
bahwa dana BOS telah menyumbangkan banyak hal demi meningkatkan
kualitas pendidikan. Namun, selain itu ada pula oknum-oknum yang kurang
bertanggungjawab sehingga kurang dapat memaksimalkan penggunaan
dana BOS untuk kepentingan pendidikan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan program BOS
adalah pengelolaan dana dan segala sumberdaya yang ada dalam program
BOS. Pentingnya pengelolaan dana BOS yaitu, dengan pengelolaan yang
baik akan mampu membantu ketercapaian tujuan dari program BOS dengan
efektif dan efisien. Tujuan dari dana BOS adalah untuk membantu
penyediaan pendanaan biaya operasi non personalia bagi satuan pendidikan
dasar sebagai pelaksana program wajib belajar, sehingga membebaskan
pungutan biaya operasi sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Pusat atau Pemerintah Daerah dan juga meringankan beban biaya
operasional sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat, serta
membebaskan pungutan bagi peserta didik yang orangtua/walinya tidak
mampu. Oleh karena itu, pengelolaan dana BOS yang baik merupakan
suatu keberhasilan sekolah melalui suatu proses kerjasama yang sistematis
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasa sampai dengan evaluasi.
Dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang pengelolaan dana BOS di sebuah Sekolah Menengah Pertama yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
ada di Yogyakarta. Adapun sekolah yang dijadikan si penulis sebagai
tempat penelitian adalah SMP Negeri 2 Pakem. Penulis memilih SMPN 2
Pakem sebagai tempat penelitian dengan alasan SMP Negeri 2 Pakem
merupakan salah satu sekolah yang menerima Dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS). Berdasarkan hasil temuan lapangan penulis juga melihat
bahwa kondisi fisik SMP Negeri 2 Pakem terlihat asri, dan terawat serta
telah memiliki taman yang tertata sedemikian rupa. Hal inilah mendorong
penulis untuk melakukan penelitian untuk mengetahui tentang bagaimana
pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah di sekolah tersebut.
Penulis berharap dengan menganalisis pengelolaan dana BOS di
sekolah ini maka penulis dapat mengetahui bagaimana kinerja dari pihak
sekolah terkait dengan pengelolaan dana BOS. Berdasarkan uraian di atas
penulis tertarik untuk membahasnya dengan memilih judul “ANALISIS
PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
(BOS) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 PAKEM
TAHUN AJARAN 2017/2018.”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perencanaan penggunaan dana BOS di SMP Negeri 2
Pakem tahun ajaran 2017/2018?
2. Bagaimana pelaksanaan penggunaan dana BOS di SMP Negeri 2
Pakem tahun ajaran 2017/2018?
3. Bagaimana pengawasan yang dilaksanakan dalam penggunaan dana
BOS di SMP Negeri 2 Pakem tahun ajaran 2017/2018?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Bagaimana perencanaan dana BOS di SMP Negeri 2 Pakem tahun
ajaran 2017/2018.
2. Bagaimana pelaksanaan dana BOS di SMP Negeri 2 Pakem tahun
ajaran 2017/2018.
3. Bagaimana pengawasan dana BOS di SMP Negeri 2 Pakem tahun
ajaran 2017/2018.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Hasil dari penelitian ini sebagai sarana perkembangan ilmu
pengetahuan dalam bidang Pendidikan secara khusus yang berkaitan
dengan pengelolaan dana BOS.
2. Bagi Sekolah yang diteliti
a. Sebagai sumbangan bagi sekolah (SMP Negeri 2 Pakem) dalam
memahami betapa pentingnya pengelolaan dana BOS yang sesuai
dengan pedoman.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan/alat evaluasi sekolah
tentang hasil kinerja sekolah dalam pengelolaan dana BOS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
E. Batasan Masalah
Agar masalah dalam penelitian ini lebih fokus dan tidak menyimpang
dari apa yang diteliti, maka peneliti memberikan batasan masalah yang
menjadi kajian penelitian hanya sebatas tentang perencanaan, pelaksanaan
dan pengawasan dalam pengelolaan Dana BOS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
KAJIAN TEORETIK
A. Pengelolaan Keuangan Sekolah
Keuangan sekolah merupakan bagian yang sangat penting karena
setiap kegiatan sekolah membutuhkan dana untuk meningkatkan kualitas
proses pembelajaran di sekolah. Menurut H.Malayu S.P Hasibuan (2007: 2)
pengelolaan atau manajemen adalah ilmu seni dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara
efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pengelolaan
keuangan sekolah yang baik dapat dilakukan dengan menggunakan asas
pemisahan tugas, perencanaan, pembukuan setiap transaksi, pelaporan dan
pengawasan.
1. Tujuan Pengelolaan Keuangan Sekolah
Tujuan utama pengelolaan dana pendidikan khususnya keuangan
sekolah, (Mulyono, 2010: 172) adalah :
a. Menjamin agar dana yang tersedia dipergunakan untuk harian
sekolah dan menggunakan kelebihan dana untuk diinvestasikan
kembali.
b. Memelihara barang-barang (aset sekolah).
c. Menjaga agar peraturan-peraturan serta pratik penerimaan,
pencatatan, dan pengeluaran uang dikethui dan dilaksanakan.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Prinsip Pengelolaan Keuangan Sekolah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 pasal 59
dalam pengelolaan dana pendidikan, ada beberapa prinsip yang harus
diperhatikan, antara lain :
a. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan dilakukan dengan memberikan akses
pelayanan pendidikan yang seluas-luasnya dan merata kepada
peserta didik, tanpa membedakan latar belakang suku, ras, agama,
jenis kelamin, dan kemampuan atau status sosial-ekonomi.
b. Prinsip efisiensi
Prinsip efisiensi dilakukan dengan mengoptimalkan akses,
mutu, relevansi, dan daya saing pelayanan pendidikan.
c. Prinsip transparansi
Prinsip transaparasi dilakukan dengan memenuhi asas
kepatutan dan tata kelola yang baik oleh Pemerintah, pemerintah
daerah, peyelenggaraan pendidikan yang didirikan masyarakat, dan
satuan pendidikan sehingga :
1) Dapat diaudit atas standar yang berlaku, dan menghasilkan
opini audit wajar tanpa perkecualian.
2) Dapat dipertanggungjawabkan secara transparan kepada
pemangku kepentingan pendidikan.
d. Prinsip akuntabilitas publik
Prinsip akuntabilitas publik dilakukan dengan memberikan
pertanggungjawaban atas kegiatan yang dijalankan oleh
penyelenggara atau satuan pendidikan kepada pemangku
kepentingan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3. Pembiayaan Pendidikan
Pembiayaan pendidikan adalah upaya pengumpulan dana untuk
membiayai operasional dan pengembangan sektor pendidikan
(IndraBastian, 2007: 160). Mengenai konsep pembiayaan pendidikan
(NanangFattah, 2009: 23) mengemukan bahwa, anggaran biaya pendidikan
terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu sisi anggaran
penerimaan dan sisi anggaran pengeluaran untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan.Anggaran penerimaan ialah pendapatan yang diperoleh setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
tahun oleh sekolah dari berbagai sumber resmi dan diterima secara teratur.
Untuk penerimaan dapat bersumber dari pemerintah pusat, pemerintah
daerah, sumbangan masyarakat sekitar, orangtua dan sebagainya.
Sedangkan untuk pengeluaran terkait dengan jumlah uang yang dikeluarkan
setiap tahun untuk kepentingan pelaksanaan pendidikan di sekolah.
Biaya penyelenggaraan dana/atau pengelolaan pendidikan
sebagaimana dimaksud pada pasal 48 ayat (1) huruf b meliputi :
a. Biaya investasi, yang terdiri atas:
1) Biaya investasi lahan pendidikan, dan
2) Biaya investasi selain lahan pendidikan.
b. Biaya operasi yang terdiri atas :
1) Biaya personalian, dan
2) Biaya non-personalia.
Jadi dapat disimpulkan, bahwa biaya pendidikan adalah nilai uang
atau nilai rupiah yang dikeluarkan oleh pemerintah, penyelenggara
pendidikan, masyarakat, maupun orang tua siswa dalam bentuk barang,
pengorbanan, atapun uang yang digunakan untuk mengelola dan
menyelenggarakan pendidikan sebagai penunjang efektifitas dan efisiensi
pengelolaan pendidikan. Pelaksanaan pengelolaan pembiayaan pendidikan
diperlukan penyusunan anggaran untuk memperkirakan rencana alokasi
biaya yang akan dikeluarkan untuk direalisasikan oleh suatu
lembagapendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
B. Dana Bantuan Operasional Sekolah
1. Pengertian Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Berbicara tentang pendidikan pasti tidak terlepas dari pembiayaan.
Biaya pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung
proses pembelajaran di sekolah. Sampai saat ini untuk mendapatkan
pendidikan orangtua harus rela mengeluarkan sejumlah uang yang
jumlahnya tidak sedikit. Bagi orangtua yang memiliki penghasilan relative
rendah tentu hal ini memberikan beban tersendiri. Namun, pada tahun 2005
Pemerintah telah membuat suatu program untuk membantu masyarakat
dalam mendapatkan pendidikan yang pantas yaitu dengan mengeluarkan
kebijakan Dana Bantuan Operasional Sekolah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) dana merupakan
uang yang disediakan untuk suatu keperluan, pemberian, hadiah, derma;
sedangkan bantuan dana (persediaan uang) merupakan kegiatan untuk
membantu suatu usaha, terutama dalam keadaan darurat. Menurut Peraturan
Mendiknas No. 69 tahun 2009, BOS adalah program pemerintah untuk
menyediakan pendanaan biaya operasi non personalia bagi satuan
pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar.
Berdasarkan uraian di atas Dana BOS merupakan program
pemerintah dalam memberikan bantuan berupa uang kepada pihak sekolah
untuk membantu penyediaan pendanaan biaya operasi non personalia bagi
satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
membebaskan pungutan biaya operasi sekolah yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dan juga meringankan beban
biaya operasional sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat, serta
membebaskan pungutan bagi peserta didik yang orangtua/walinya tidak
mampu.
2. Tujuan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Pendidikan memiliki peran penting dalam pembangunan sehingga
kemajuan pendidikan sangat dibutuhkan bagi sebuah bangsa yang menuju
kemajuan. Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa pendidikan merupakan hak
bagi setiap warga negara, dan saat ini program wajib belajar 9 tahun juga
tengah dielu-elukan oleh pemerintah agar masyarakat memperoleh
pendidikan. Wajib belajar 9 tahun ini pemerintah juga memberikan
pendanaan yang sering disebut dengan Bantuan Operasional Sekolah
(BOS).
Menurut Kompri (2014, dalam Manajemen Sekolah 239)
menyebutkan bahwa dana Bantuan Operasional Sekolah diperuntukkan
bagi setiap sekolah tingkat dasar di Indonesia dengan tujuan meningkatkan
beban biaya pendidikan demi tuntasnya wajib belajar 9 tahun yang bermutu.
Program Bantuan Operasional Sekolah bertujuan untuk membebaskan
biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu dan meringankan bagi siswa yang
lain sehingga mereka memperoleh layanan pendidikan dasar yang lebih
bermutu sampai tamat dalam rangka penuntasan wajib belajar 9 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
C. Konsep Evaluasi Program
1. Pengertian Program dan Evaluasi Program
Istilah program memiliki pengertian secara umum dan khusus.
Secara umum program dapat diartikan sebagai rencana. Misalnya seorang
mahasiswa ditanya oleh dosen, apa programmu selesai lulus studi di
Universitas Sanata Dharma? Maka arti program di sini adalah sebuah
rencana kedepan setelah lulus. Apabila program langsung dikaitkan dengan
evaluasi program maka program didefinisikan sebagai suatu unit atau
kesatuan kegiatan yang realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan,
berlangsung dalam proses yang berkesinambungan dan terjadi dalam suatu
organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Ada tiga pengertian penting
dan perlu ditekankan dalam menentukan program, yaitu (1) realisasi atau
implementasi suatu kebijakan, (2) terjadi dalam waktu relative lama-bukan
kegiatan tunggal tetapi jamak berkesinambungan, dan (3) terjadi dalam
organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Dalam penelitian ini
program yang dimaksudkan oleh peneliti adalah program dana BOS.
Evaluasi berasal dari kata evaluation (Bahasa inggris). Menurut
Worthen dan Sanders (1973, dalam Anderson 1971) evaluasi adalah
kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu; dalam mencari
sesuatu tersebut, juga termasuk mencari informasi yang bermanfaat dalam
menilai keberadaan suatu program, produksi, prosedur, serta alternative
strategi yang diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
Sedangkan menurut Stufflebeam (1971, dalam Fernandes 1984)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
mengatakan bahwa evaluasi merupakan proses penggambaran, pencarian,
dan pemberian informasi yang sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan
dalam menentukan alternative keputusan.
Berdasarkan pada pengertian dari kedua kata tersebut ada beberapa
definisi yang terkenal mengenai evaluasi program. Menurut Ralph Tyler
evaluasi program adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan
sudah dapat terealisasikan (Tyler, 1950). Namun, ada juga pendapat dari
Cronbach dan Stufflebeam yang lebih dapat diterima oleh masyarakat luas.
Mereka menyebutkan bahwa evaluasi program adalah upaya menyediakan
informasi untuk disampaikan kepada pengambil keputusan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas penulis menyimpulkan
bahwa evaluasi program yang dimaksud adalah suatu kegiatan untuk
memperoleh informasi tentang program dana BOS yang telah atau tengah
berjalan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan (perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan) dana BOS di SMPN 2 Pakem.
2. Perencanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah
Perencanaan pada dasarnya adalah sebuah proses untuk mengambil
keputusan tentang apa yang harus dilakukan terkait dengan sasaran dan
cara-cara yang hendak digunakan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
Perencanaan tidak dapat dipisahkan dari unsur pelaksanaan dan pengawasan
termasuk pemantauan, penilaian dan pelaporan.(Husaini Usman,2008:60)
sedangkan menurut Hadari dalam bukunya administrasi pendidikan (1981:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
16) perencanaan berarti persiapan menyusun suatu keputusan berupa
langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu
pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu.
Berdasarkan pengertian di atas maka dalam perencanaan
penggunaan dana BOS tidak dapat terlepas dari peran serta Kepala Sekolah,
bendahara, komite, para guru, serta orangtua peserta didik. Oleh sebab itu
seorang Kepala Sekolah harus berusaha menjalin kerjasama yang kreatif dan
positif baik dengan para staf guru, komite dalam menyusun perencanaan
sekolah.
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah adalah rencana biaya dan
pendanaan program kegiatansecara rinci untuk satu tahun anggaran baik
bersifat strategismaupun rutin atau regular (Dirjen Dikdas Kemendiknas RI
danDirjen Pendais Kemenag RI, 2011 : 149). RKAS ini merupakanformat
yang digunakan untuk penyusunan bantuan BOS, baikbantuan dari BOS
Pusat, BOS Provinsi, BOS Kabupaten, DAK danlain-lain. Jadi perencanaan
dana BOS adalah perencanaankegiatan sekolah yang dibiayai dari dana
BOS dalam satu tahunanggaran.
Salah satu program di bidang pendidikan adalah Bantuan
Operasional Sekolah (BOS). Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah :
Program pemerintah yang pada dasarnya untuk penyediaan pendanaan biaya
operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana
program wajib belajar. (Dirjen Dikdas Kemendiknas, 2011 :2). Dana BOS
terbagi menjadi 2, yaitu: (1) Dana BOS yang berasal dari pusat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dikeluarkan dari Dana APBN. Dalam penelitian ini disebut BOSnas; (2)
Dana BOS yang berasal dari Daerah Kabupaten yang dikeluarkan oleh
APBD Kabupaten. Dalam penelitian ini disebut BOSdakab. Adapun dana
BOS yang diteliti adalah dana BOS gabungan yaitu Dana BOSnas yang
berasal dari Pusat dan Dana BOSdakab yang berasal dari daerah.
Saat ini, meskipun pemerintah pusat telah memberikan dana
Bantuan Operasional Sekolah kepada pihak sekolah namun pemerintah
daerah juga masih ikut serta dalam memberikan dana Bantuan Operasinal
Sekolah yang sering dikenal dengan sebuatan Dana BOSdakab. Hal ini
bertujuan untuk memenuhi kekurangan dan melengkapi keperuntukan BOS
yang dialokasikan oleh Pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara dan ditujukan untuk menjamin penyelenggaraan pendidikan
dasar 9 tahun.
BOS merupakan program yang dibuat oleh pemerintah dalam
menyediakan bantuan bagi sekolah dengan tujuan membebaskan biaya
pendidikan bagi siswa yang tidak mampu dan meringankan beban bagi
siswa yang lain dalam rangka mendukung pencapaian Wajib Belajar
Pendidikan Dasar 9 tahun. Adapun besaran dana BOS dihitung berdasarkan
jumlah siswa dengan ketentuan per-tahunnya sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Tabel 2.1
Satuan Biaya BOSnas
Sumber: Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS tahu anggaran 2017
3. Fungsi Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan
Menurut Mustari (2014, dalam Manajemen Pendidikan 10) fungsi
pokok manajemen pendidikan yaitu:
a. Perencanaan memiliki dua fungsi utama, yaitu:
1) Perencanaan merupakan upaya sistematis yang menggambarkan
penyusunan rangkaian tindakan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi atau lembaga dengan
mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia atau sumber-
sumber yang dapat disediakan.
2) Perencanaan merupakan kegiatan untuk mengarahkan atau
menggunakan sumber-sumber yang terbatas secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Pelaksanaan
Kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi tindakan nyata
dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien dan akan
memiliki nilai jika dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
c. Pengawasan
Upaya untuk mengamati secara sistematis dan berkesinambungan;
merekam; memberi penjelasan, petunjuk, pembinaan dan
meluruskan berbagai hal yang kurang tepat; serta memperbaiki
kesalahan dan merupakan kunci keberhasilan dalam keseluruhan
proses manajemen.
No Jenis Sekolah Nominal
1. SD/SDLB Rp 800.000,-/peserta didik/tahun
2. SMP/SMPLB Rp 1.000.000,-/peserta didik/tahun
3. SMA/SMALB Rp 1.400.000,-/peserta didik/tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Dalam Permendikbud Nomor 26 tahun 2017 tujuan Bantuan
Operasional Sekolah adalah sebagai berikut.
a. membantu penyediaan pendanaan biaya operasi non personil
sekolah, akan tetapi masih ada beberapa pembiayaan personil yang
masih dapat dibayarkan dari dana BOS;
b. membebaskan pungutan biaya operasi sekolah bagi peserta didik
SD/SDLB/SMP/SMPLB yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Pusat atau pemerintah daerah;
c. meringankan beban biaya operasi sekolah bagi peserta didik
SD/SDLB/SMP/SMPLB yang diselenggarakan oleh masyarakat;
dan/atau
d. membebaskan pungutan peserta didik yang orangtua/walinya tidak
mampu pada SD/SDLB/SMP/SMPLB yang diselenggarakan oleh
masyarakat.
4. Pelaksanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah
Pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai berikut:
Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana dan
kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan melengkapi
segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan, dimana pelaksanaannya,
kapan waktunya dimulai dan berakhir, dan bagaimana cara dilaksanakan.
Faktor pelaksanaan menempati posisi paling penting dalam
menentukan keberhasilan suatu program untuk diwujudkan. Maka dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
proses kegiatannya menurut Bintoro (2000:199) perlu memerhatikan
beberapa hal, antara lain:
a. Perlu ditentukan secara jelas siapa atau badan/lembaga mana secara
fungsional akan diserahi wewenang mengkoordinasi program
didalan suatu sektor.
b. Perlu diperhatikan penyususnan program pelaksanaan yang jelas dan
baik. Dalam program pelaksanaan itu, dasar prinsip fungsional perlu
dituangkan kedalam rangkaian prosedur yangs serasi, jelas dan
ditaati oleh semua pihak yang terlibat dalam hubungan pelaksanaan
program tersebut.
c. Perlu dikembangkan hubungan kerja yang lebih baik, antara lain
dalam bentuk badan kerjasama atau suatu panitia kerjasama dengan
tanggung jawab dan koordinas yang jelas.
d. Perlu diusahakan koordinasi melalui proses penyusunan anggaran
dan pelaksanaan pembiayaan.
Dalam pelaksanaan ini pengalokasian dana harus dibuat sedemikian
rupa sehingga dana dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
Pengalokasian dana harus disusun berdasarkan realita, skala prioritas dan
sesuai dengan petunjuk teknis penggunaan dana BOS.
Dalam Permendikbud Nomor 26 tahun 2017 petunjuk teknis
Bantuan Operasional Sekolah adalah sebagai berikut.
a. Pengelolaan BOS Menggunakan Manajemen Berbasis
Sekolah
BOS dikelola oleh SD/SDLB/SMP/SMPLB dan
SMA/SMALB/SMK dengan menerapkan Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS), yang memberikan kebebasan dalam perencanaan,
pengelolaan, dan pengawasan program yang disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan sekolah. Penggunaan BOS hanya untuk
kepentingan peningkatan layanan pendidikan dan tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
intervensi atau pemotongan dari pihak manapun. Pengelolaan BOS
mengikutsertakan dewan guru dan Komite Sekolah. Dalam hal
pengelolaan BOS menggunakan MBS, maka
SD/SDLB/SMP/SMPLB dan SMA/SMALB/SMK harus:
1) mengelola dana secara profesional dengan menerapkan prinsip
efisien, efektif, akuntabel, dan transparan;
2) melakukan evaluasi setiap tahun;
3) menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), Rencana
Kerja Tahunan (RKT), dan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS), dengan ketentuan:
a) RKAS memuat BOS;
b) RKJM disusun setiap 4 (empat) tahun;
c) RKJM, RKT, dan RKAS disusun berdasarkan hasil
evaluasi diri sekolah;
d) RKJM, RKT, dan RKAS harus disetujui dalam rapat dewan
guru setelah memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah
dan disahkan oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/
kota sesuai dengan kewenangannya.
b. Tim BOS Sekolah
1) Struktur Keanggotaan
Kepala sekolah membentuk Tim BOS Sekolah dengan susunan
keanggotaan yang terdiri atas:
a) Penanggung Jawab : Kepala Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b) Anggota :
(1) Bendahara;
(2) 1 (satu) orang dari unsur orang tua peserta didik di luar
Komite Sekolah yang dipilih oleh kepala sekolah dan
Komite Sekolah dengan mempertimbangkan
kredibilitasnya, serta menghindari terjadinya konflik
kepentingan;
(3) Penanggung jawab pendataan.
2) Tugas dan Tanggung Jawab Tim BOS Sekolah
Tugas dan tanggung jawab Tim BOS Sekolah meliputi:
a) mengisi, mengirim dan meng-update data pokok
pendidikan secara lengkap ke dalam sistem Dapodik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b) memastikan data yang masuk dalam Dapodik sesuai dengan
kondisi riil di sekolah;
c) memverifikasi kesesuaian jumlah dana yang diterima
dengan data peserta didik yang ada;
d) menyelenggarakan pembukuan secara lengkap;
e) memenuhi ketentuan transparansi pengelolaan dan
penggunaan;
f) menyusun dan menyampaikan laporan secara lengkap;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
g) bertanggung jawab secara formal dan material atas
penggunaan BOS yang diterima;
h) menandatangani surat pernyataan tanggung jawab yang
menyatakan bahwa BOS yang diterima telah digunakan
sesuai NPH BOS;
i) memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan
masyarakat;
j) untuk sekolah pada jenjang pendidikan dasar yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah, memasang
spanduk di sekolah terkait kebijakan pendidikan bebas
pungutan setiap hari di serambi Sekolah.
Perwakilan orang tua dalam Tim BOS Sekolah memiliki fungsi
kontrol, pengawasan, dan memberi masukan dalam pelaksanaan
tanggung jawab Tim BOS Sekolah.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya,Tim BOS
Sekolah:
a) bersedia diaudit oleh lembaga yang memiliki kewenangan
melakukan audit sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-perundangan terhadap seluruh dana yang
dikelola sekolah, baik yang berasal dari BOS maupun dari
sumber lain;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
b) dilarang bertindak menjadi distributor/pengecer pembelian
buku kepada peserta didik di sekolah yang bersangkutan.
c. Penetapan Alokasi BOS Tiap Sekolah
1) Tim BOS Provinsi mengunduh data jumlah peserta didik di
tiap sekolah dari Dapodik yang selanjutnya digunakan dalam
perhitungan alokasi BOS tiap sekolah. Data yang diunduh
merupakan data dari Dapodik yang telah diambil (cut off)
oleh Tim Dapodik Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
2) Alokasi BOS untuk sekolah ditetapkan dengan ketentuan
berikut:
a) Data yang dijadikan sebagai acuan yaitu:
(1) data hasil cut off sebelum triwulan/semester berjalan,
yang digunakan sebagai dasar penyaluran awal.
Penggunaan data ini dengan mempertimbangkan
agar proses pencairan BOS sudah dapat dilakukan
sebelum masuk triwulan/semester sehingga sekolah
dapat menerima BOS di awal triwulan/semester;
(2) data hasil cut off pada triwulan/semester berjalan
yang digunakan untuk informasi pelengkap dalam
perhitungan kelebihan atau kekurangan penyaluran
BOS di triwulan/semester berkenaan yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dilakukan menggunakan data sebelum
triwulan/semester berkenaan.
b) Cut off data yang dilaksanakan dalam rangka pengambilan
data untuk penetapan alokasi di sekolah yaitu:
(1) cut off tanggal 15 Desember. Data yang diambil
merupakan data jumlah peserta didik semester I
Tahun Ajaran berkenaan;
(2) cut off tanggal 30 Januari. Data yang diambil
merupakan data jumlah peserta didik semester II
Tahun Ajaran berkenaan. Apabila sekolah belum
melakukan update data jumlah peserta didik semester
II Tahun Ajaran berkenaan, maka data jumlah peserta
didik yang diambil merupakan data jumlah peserta
didik semester I Tahun Ajaran berkenaan;
(3) cut off tanggal 30 April. Data yang diambil
merupakan data jumlah peserta didik semester II
Tahun Ajaran berkenaan;
(4) cut off tanggal 21 September, diharapkan update data
peserta didik tahun ajaran baru oleh sekolah telah
selesai dan Tim BOS Provinsi masih memiliki waktu
yang cukup untuk mempersiapkan proses pencairan
dana BOS. Data yang diambil merupakan data
jumlah peserta didik semester I Tahun Ajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
berkenaan. Apabila sekolah belum melakukan
update data jumlah peserta didik semester I Tahun
Ajaran berkenaan, maka data jumlah peserta didik
yang diambil merupakan data jumlah peserta didik
semester II Tahun Ajaran sebelumnya;
(5) cut off tanggal 30 Oktober. Data yang diambil
merupakan data jumlah peserta didik semester I
Tahun Ajaran berkenaan.
c) Untuk penyaluran BOS triwulanan, perhitungan alokasi
tiap sekolah dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
(1) Triwulan I
(a) Perhitungan alokasi sementara tiap sekolah untuk
penyaluran BOS triwulan I menggunakan data
jumlah peserta didik hasil cut off Dapodik tanggal
15 Desember dan disesuaikan dengan ketentuan/
kebijakan perhitungan alokasi sekolah yang
berlaku.
(b) Perhitungan alokasi final triwulan I untuk tiap
sekolah dilakukan dengan membandingkan data
jumlah peserta didik masing-masing sekolah pada
hasil cut off tanggal 15 Desember dan hasil cut off
tanggal 30 Januari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
(2) Triwulan II
(a) Perhitungan alokasi sementara tiap sekolah untuk
penyaluran BOS triwulan II menggunakan data
jumlah peserta didik hasil cut off Dapodik tanggal
30 Januari, dan disesuaikan dengan ketentuan/
kebijakan perhitungan alokasi sekolah yang
berlaku.
(b) Perhitungan alokasi final triwulan II untuk tiap
sekolah dilakukan dengan membandingkan data
jumlah peserta didik masing-masing sekolah pada
hasil cut off tanggal 30 Januari dan hasil cut off
tanggal 30 April.
(3) Triwulan III
(a) Perhitungan alokasi sementara tiap sekolah untuk
penyaluran BOS triwulan III menggunakan data
jumlah peserta didik hasil cut off Dapodik tanggal
30 April, dan disesuaikan dengan
ketentuan/kebijakan perhitungan alokasi sekolah
yang berlaku.
(b) Perhitungan alokasi final triwulan III untuk tiap
sekolah dilakukan dengan membandingkan data
jumlah peserta didik masing-masing sekolah pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
hasil cut off tanggal 30 April dan hasil cut off
tanggal 30 Oktober.
(4) Triwulan IV
(a) Perhitungan alokasi sementara tiap sekolah untuk
penyaluran BOS triwulan IV menggunakan data
jumlah peserta didik hasil cut off Dapodik tanggal
21 September, dan disesuaikan dengan ketentuan/
kebijakan perhitungan alokasi sekolah yang
berlaku.
(b) Perhitungan alokasi final triwulan IV untuk tiap
sekolah dilakukan dengan membandingkan data
jumlah peserta didik masing-masing sekolah pada
hasil cut off tanggal 21 September dan hasil cut off
tanggal 30 Oktober.
Tabel 2.2
Penyaluran tiap Triwulan
No Triwulan Bulan Persen (%)
1. Triwulan I Januari - Maret 20 %
2. Triwulan II April – Juni 40 %
3. Triwulan III Juli - September 20 %
4. Triwulan IV Oktober - Desember 20 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Sumber: Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS tahun anggaran 2017
d. Ketentuan Penggunaan Dana BOS
1) Penggunaan BOS di sekolah harus didasarkan pada
kesepakatan dan keputusan bersama antara Tim BOS
Sekolah, Dewan Guru, dan Komite Sekolah. Hasil
kesepakatan di atas harus dituangkan secara tertulis dalam
bentuk berita acara rapat dan ditandatangani oleh peserta
rapat. Kesepakatan penggunaan BOS harus didasarkan skala
prioritas kebutuhan sekolah, khususnya untuk membantu
mempercepat pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
dan/atau Standar Nasional Pendidikan (SNP).
2) Penggunaan BOS diprioritaskan untuk kegiatan operasional
sekolah.
3) Biaya transportasi dan uang lelah guru PNS yang bertugas di
luar kewajiban jam mengajar sesuai dengan satuan biaya
yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
4) Bunga bank/jasa giro akibat adanya BOS di rekening sekolah
diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
e. BOS yang diterima oleh sekolah tidak diperbolehkan
untuk:
1) disimpan dengan maksud dibungakan;
2) dipinjamkan kepada pihak lain;
3) membeli software/perangkat lunak untuk pelaporan
keuangan BOS atau software sejenis;
4) membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan
memerlukan biaya besar, antara lain studi banding, tur studi
(karya wisata), dan sejenisnya;
5) membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD
kecamatan/kabupaten/kota/provinsi/pusat, atau pihak
lainnya, kecuali untuk biaya transportasi dan konsumsi
peserta didik/pendidik/tenaga kependidikan yang mengikuti
kegiatan tersebut;
6) membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru;
7) membiayai akomodasi kegiatan antara lain sewa hotel, sewa
ruang sidang, dan lainnya;
8) membeli pakaian/seragam/sepatu bagi guru/peserta didik
untuk kepentingan pribadi (bukan inventaris sekolah);
9) digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat;
10) membangun gedung/ruangan baru, kecuali pada SD/SDLB
yang belum memiliki prasarana jamban/WC dan kantin
sehat;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
11) membeli Lembar Kerja Siswa (LKS) dan bahan/peralatan
yang tidak mendukung proses pembelajaran;
12) menanamkan saham;
13) membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana
Pemerintah Pusat atau pemerintah daerah secara
penuh/wajar;
14) membiayai kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan
operasional sekolah, antara lain membiayai iuran dalam
rangka upacara peringatan hari besar nasional, dan
upacara/acara keagamaan;
15) membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/
sosialisasi/pendampingan terkait program BOS/perpajakan
program BOS yang diselenggarakan lembaga di luar dinas
pendidikan provinsi/kabupaten/kota dan/atau Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
f. Komponen Pembiayaan BOS pada SD/SDLB dan
SMP/SMPLB
Dari seluruh BOS yang diterima oleh sekolah, sekolah
wajib menggunakan sebagian dana tersebut untuk membeli buku
teks pelajaran bagi peserta didik dan buku pegangan bagi guru
sesuai dengan kurikulum yang digunakan oleh sekolah.
1) Ketentuan penggunaan BOS pada SD dan SMP sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
a) Pengembangan Perpustakaan
b) Penerimaan Peserta Didik Baru
c) Kegiatan Pembelajaran dan Ekstrakurikuler
d) Kegiatan Evaluasi Pembelajaran
e) Pengelolaan Sekolah
f) Pengembangan Profesi Guru dan Tenaga Kependidikan,
serta Pengembangan Manajemen Sekolah
g) Langganan Daya dan Jasa
h) Pemeliharaan dan Perawatan Sarana dan Prasarana
Sekolah
i) Pembayaran Honor
j) Pembelian/Perawatan Alat Multi Media Pembelajaran
k) Biaya Lainnya.
g. Penetapan Alokasi BOS Tiap Provinsi/Kabupaten/Kota
1) Setiap awal tahun pelajaran baru Tim BOS Kabupaten/Kota,
Tim BOS Provinsi, dan Tim BOS Pusat melakukan
rekonsiliasi perkembangan update data jumlah peserta didik di
tiap sekolah yang ada pada Dapodik sebagai persiapan
pengambilan data untuk penetapan alokasi BOS tahun
anggaran mendatang;
2) Tim BOS Provinsi dan Tim BOS Kabupaten/Kota melakukan
kontrol terhadap data jumlah peserta didik di tiap sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
sesuai jenjang pendidikan yang menjadi kewenangan masing-
masing;
3) Apabila terdapat perbedaan dengan data riil di sekolah, maka
Tim BOS Provinsi dan Tim BOS Kabupaten/Kota sesuai
dengan kewenangan masing-masing meminta kepada sekolah
untuk memperbaiki data yang ada pada Dapodik;
4) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan
pengambilan data jumlah peserta didik pada Dapodik untuk
membuat usulan alokasi BOS tiap provinsi/kabupaten/kota
yang akan dikirim ke Kementerian Keuangan untuk dijadikan
dasar penetapan alokasi BOS tiap provinsi/kabupaten/kota
pada tahun anggaran berikutnya;
5) alokasi BOS tiap provinsi/kabupaten/kota tersebut dihitung
sebagai hasil rekapitulasi dari data jumlah peserta didik di tiap
sekolah yang ada di Dapodik pada tahun pelajaran yang sedang
berjalan ditambah dengan perkiraan pertambahan jumlah
peserta didik tahun pelajaran baru;
6) Pemerintah Pusat menetapkan alokasi BOS tiap
provinsi/kabupaten/kota melalui ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Hal-hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan
program BOS menurut Kompri dalam bukunya Manajemen Sekolah
(2014:244) yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
1) BOS harus menjadi sarana penting untuk meningkatkan akses dan
mutu pendidikan dasar 9 tahun yang bermutu.
2) Melalui adanya dana BOS tidak boleh ada siswa miskin putus sekolah
karena tidak mampu membayar iuran/pungutan yang dilakukan oleh
madrasah/PPS.
3) Anak lulusan sekolah setingkat MI, harus diupayakan kelangsungan
pendidikannya ke tingkat MTs/setara. Tidak boleh ada tamatan
MI/setara yang tidak dapat melanjutkan ke MTs/setara.
4) Kepala Madrasah/penanggung jawab PPS mencari dan mengajak
siswa MI yang akan lulus dan berpotensi tidak emlanjutkan sekolah
untuk ditampung di MTs/PPS Wustha. Demikian juga bila terintifikasi
anak putus sekolah yang masih berminat melanjutkan agar diajak
kembali ke bangku sekolah.
5) Kepala Madrasah harus mengelola dana BOS secara transparan dan
akuntabel.
6) BOS tidak menghalangi peserta didik, orangtua atau walinya
memberikan sumbangan sukarela yang tidak mengikat kepada
Madrasah/PPS tetapi hal itu harus diputuskan bersama dengan Komite
Madrasah dana tau orangtua/wali murid.
5. Pengawasan Dana Bantuan Operasional Sekolah
Menurut Hadari dalam bukunya Administrasi Pendidikan
(1983:43) menuliskan bahwa pengertian dari pengawasan dalam
administrasi adalah suatu kegiatan mengukur tingkat efektifitas kerja
personal dan tingkat efisiensi penggunaan metode dan alat tertentu dalam
usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tingkat efiktifitas yang
dimaksudkan adalah apakah kegiatan dan dalam hal ini kegiatan yang
dimaksudkan adalah pelaksanaan dalam pengelolaan dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) sudah terlaksana sesuai dengan yang
direncanakan dan juga sesuai dengan Permendikbud yang ada.
a. Pengawasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Menurut Permendikbud No 26 tahun 2017 pengawasan yang
dilakukan adalah pengawasan program BOS meliputi pengawasan
melekat, pengawasan fungsional, dan pengawasan masyarakat.
1) Pengawasan melekat yang dilakukan oleh pimpinan masing-
masing instansi kepada bawahannya baik di tingkat pusat,
provinsi, kabupaten/kota, maupun sekolah. Prioritas utama
dalam program BOS adalah pengawasan yang dilakukan oleh
dinas pendidikan kabupaten/kota kepada sekolah.
2) Pengawasan fungsional internal oleh Inspektorat Jenderal (Itjen)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta inspektorat
daerah provinsi dan kabupaten/kota dengan melakukan audit
sesuai dengan kebutuhan lembaga tersebut atau permintaan
instansi yang akan diaudit, dan sesuai dengan wilayah
kewenangan masing-masing.
3) Pengawasan oleh Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) dengan melakukan audit atas permintaan
instansi yang akan diaudit.
4) Pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sesuai
dengan kewenangan.
5) Pengawasan masyarakat dalam rangka transparansi pelaksanaan
program BOS oleh unsur masyarakat dan unit pengaduan
masyarakat yang terdapat di sekolah, kabupaten/kota, provinsi,
dan pusat mengacu pada kaidah keterbukaan informasi publik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
yaitu semua dokumen BOS dapat diakses oleh publik kecuali
yang dirahasiakan. Apabila terdapat indikasi penyimpangan
dalam pengelolaan BOS, agar segera dilaporkan kepada instansi
pengawas fungsional atau lembaga berwenang lainnya.
b. Sanksi
Menurut Permendikbud No 26 tahun 2017, sanksi terhadap
penyalah gunaan wewenang yang dapat merugikan negara, sekolah,
dan/atau peserta didik akan diberikan oleh apparat/pejabat yang
berwenang. Sanksi kepada oknum yang melakukan pelanggaran dapat
diberikan dalam berbagai bentuk, misalnya seperti berikut:
1) penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan (pemberhentian, penurunan
pangkat, dan/atau mutasi kerja);
2) penerapan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi, yaitu BOS
yang terbukti disalahgunakan agar dikembalikan kepada
sekolah;
3) penerapan proses hukum, yaitu proses penyelidikan,
penyidikan, dan proses peradilan bagi pihak yang diduga atau
terbukti melakukan penyimpangan BOS;
4) apabila berdasarkan hasil monitoring atau audit sekolah
terbukti melakukan penyimpangan atau tidak menyusun
laporan pertanggungjawaban penggunaan BOS (termasuk
laporan online ke laman BOS di www.bos.kemdikbud.go.id),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tim BOS Provinsi/ Kabupaten/Kota dapat meminta secara
tertulis kepada bank (dengan tembusan ke sekolah) untuk
menunda pengambilan BOS dari rekening sekolah;
5) pemblokiran dana dan penghentian sementara terhadap
seluruh bantuan pendidikan yang bersumber dari APBN pada
tahun berikutnya kepada provinsi/kabupaten/kota, apabila
terbukti pelanggaran tersebut dilakukan secara sengaja dan
tersistem untuk memperoleh keuntungan pribadi, kelompok,
dan/atau golongan;
6) sanksi lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jika dilihat dari tujuannya penulis ingin mengetahui kondisi di SMPN
2 Pakem dalam pengelolaan dana BOS, maka dalam hal ini evaluasi
program dapat dikatakan salah satu bentuk dari Penelitian Evaluasi. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode
penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor (2014, dalam Moleong 4)
adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,
wawancara dan dokumentasi yang akan dilaksanakan di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Pakem. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimaan
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penggunaan dana BOS di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Pakem. Penulis menggunakan
penelitian kualitatif untuk memahami suatu situasi, kondisi atau keadaan
yang ada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Pakem dalam upaya
memberikan evaluasi terhadap kinerja sekolah dalam pengelolaan dana
BOS.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Pakem yang
beralamat di Jl. Kaliurang , Km.20, Hargobinangun, Kec. Pakem, Kab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Sleman Prov. D.I.Yogyakarta. Penulis memilih SMP Negeri 2 Pakem
sebagai tempat penelitian karena SMP ini merupakan salah satu sekolah
yang menerima Dana BOS selain itu penulis melihat bahwa sekolah ini
jauh dari pusat kota, hal ini menjadi alasan penulis memilih sekolah ini.
Adapun waktu penelitian akan dilakukan pada bulan April-Juni tahun
2018.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Kepala
Sekolah, Bendahara dan Komite Sekolah. Peneliti memilih ketiga orang
tersebut sebagai narasumber karena mereka adalah orang-orang yang
mengetahui, menguasai serta terlibat langsung dengan proses penggunaan
dana BOS dan mereka merupakan Tim BOS di sekolah (Permendikbud No
26 tahun 2017). Dalam penelitian ini penulis menitik beratkan obyek
penelitian mengenai pengelolaan dana BOS yang meliputi tentang
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
D. Sumber Data
Adapun data penelitian akan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. .Data Primer yaitu data yang diambil langsung dari narasumber. Data
ini diperoleh melalui wawancara langsung dengan para narasumber.
2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari
sumbernya. Data ini dapat berupa dokumen atau laporan administrasi,
notulen rapat serta foto yang berkaitan dengan pelaksanaan program
dana Bantuan Operasional Sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
E. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini yaitu pengelolaan dana BOS yang
dilihat dari Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Dana BOS.
F. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel digunakan untuk menghindari adanya
kesalahan dalam penafsiran tentang variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian ini, maka penulis membatasi pengertian tersebut, yaitu:
1. Perencanaan
Perencanaan yang dimaksud adalah Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) dan Rencana Kegiatan
dan Anggaran Sekolah dalam satu tahun yaitu tahun pelajaran
2017/2018. Dalam hal ini tahun anggarannya adalah tahun 2017.
Indikator ketercapaiannya meliputi Visi, Misi, Tujuan Rencana Kerja
Sekolah, sistematika RKS, RAPBS dalam RKS, sosialisasi RKS
dengan warga sekolah, komite, masyarakat, lembaga pemerintahan,
LSM, dunia usaha/industry dll, sistematika RKAS, tujuan RKAS
terkait SNP, dan Rencana kegiatan dalam RKAS.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan dalam pengeloaan dana BOS yang dimaksud adalah
serangkaian proses penyusunan pedoman, struktur organisasi, dan
pelaksanaan kegiatan dari RAPBS dan RKAS yang telah ditetapkan
oleh sekolah dalam mengelola dana BOS pada tahun 2017/2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Indikator ketercapaiannya mengacu pada Permendikbud No 26 tahun
2017 dan mengacu pada penilaian tata kelola sekolah jenjang SMP
untuk tahun 2017.
3. Pengawasan
Pengawasan yang dimaksud adalah pengamatan kinerja dengan
melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran uang atas
penggunaan dana BOS. Indikator ketercapaiannya meliputi
pengawasan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah, dinas pendidikan,
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan
pengawasan oleh masyarakat (Permendikbud No 26 tahun 2017:104)
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara
dan dokumentasi.
1. Observasi
Pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan melalui
kegiatan observasi atau pengamatan langsung terhadap obyek analisis
untuk menggali aspek-aspek yang relevan dan penting sebagai dasar
analisis dan interpretasi yang akan dilakukan..Observasi dilakukan
untuk mengetahui keadaan umum SMPN 2 Pakem. Pada khususnya
observasi dilakukan untuk mengamati kondisi sekolah SMPN 2
Pakem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. Teknik wawancara
Dalam penelitian ini peneliti akan mengumpulkan data melalui
wawancara mendalam (indepth interview) untuk memperoleh
beberapa keterangan atau informasi dari narasumber. Wawancara ini
dilakukan terhadap narasumber yang dianggap mengetahui,
menguasai, memahami serta terlibat langsung dengan objek yang
diteliti yaitu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dalam
penggunaan dana BOS di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Pakem.
Adapun pihak-pihak yang menjadi target wawancara si peneliti
ialah Kepala Sekolah, Bendahara dan Komite Sekolah. Dalam metode
wawancara ini peneliti akan mengajukan sejumlah pertanyaan
maupun pernyataan yang menyangkut dengan aspek Pengelolaan
Dana BOS yakni tentang Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengawasan
Dana BOS.
3. Teknik dokumentasi
Dokumentasi yaitu informasi yang berasal dari catatan penting
lembaga atau organisasi maupun perorangan. Dalam penelitian ini
dokumen dapat diperoleh dari, RAPBS, RKS, RKAS, notulen rapat,
foto-foto kegiatan, Petunjuk teknis penggunaan BOS tahun 2017 yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Dikdas Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, laporan pertanggungjawaban penggunaan dana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BOS (LPJ) dan dokumen lainnya yang dianggap relevan untuk
mendukung hasil penelitian.
H. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrument penelitian
menggunakan pedoman wawancara.
Tabel 3.1
Tabel kisi-kisi Variabel Penelitian
Variabel Aspek Indikator Narasumber
Perencanaan a.Penyusunan
RAPBS, RKS, RKAS
a. menyusun visi, misi,
tujuan sekolah,
sistematika RKS,
RAPBS dalam RKS,
sosialisasi RKS
dengan warga sekolah,
komite, masyarakat,
lembaga
pemerintahan, LSM,
dunia usaha/industry
dll, sistematika RKAS,
tujuan RKAS terkait
SNP, dan Rencana
kegiatan dalam RKAS.
Kepala Sekolah,
Bendahara,
Komite Sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
b. Struktur Tim BOS
Sekolah
b. menyusun RAPBS
dan RKAS
c. menyusun sumber
dana BOS
Pelaksanaan a. Penyaluran dana
BOS SMPN 2 Pakem
b. Penggunaan dana
BOS
a.Waktu penyaluran
dana BOS
b.Dana BOS
digunakan untuk
komponen yang dapat
digunakan menurut
Permendikbud No 26
tahun 2017.
Kepala Sekolah,
Bendahara,
Komite Sekolah.
Pengawasan a. Pengawasan dana
BOS SMP
a. Pengawasan oleh
Kepala sekolah dan
dinas pendidikan.
b. Kapan dilakukan
pengawasan dan
monitoring
c. Publikasi dana yang
diterima/ transparansi
pelaksanaan program
BOS.
Kepala Sekolah,
Bendahara,
Komite Sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
d.Kesesuaian
penggunaan dengan
RAPBS/RKAS.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis data deskriptif,
artinya teknik analisis yang mendiskripsikan atau mengungkapkan
karakteristik variabel-variabel yang menjadi fokus kajian yang terkait
dalam pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS), yaitu
tentang Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan.
Analisis data deskriptif merupakan upaya mencari dan menata
secara sistematis catatan hasil dokumentasi dan wawancara untuk
meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan
menyajikan sebagai temuan bagi yang lain. Dalam pelaksanaan analisis
data kualitatif bertujuan pada penggalian makna, penggambaran,
penjelasan, dan penempatan data pada konteksnya masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB IV
HASIL TEMUAN LAPANGAN
A. Deskripsi Lokasi
SMP Negeri 2 Pakem terletak di Jln. Kaliurang, km 20, Kelurahan
Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman , Daerah Istimewa
Yogyakarta. SMP Negeri 2 Pakem berdiri pada tahun 1964 sebagai Sekolah
Menengah Ekonomi Pertama (SMEP), kemudian menjadi SMP Negeri 1
Hargobinangun dan akhirnya menjadi SMP Negeri 2 Pakem. Letak
geografis sekolah juga merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi
transfer budaya sekolah yang juga dapat menentukan kemajuan sekolah.
Antusias masyarakat untuk bersekolah di SMP Negeri 2 Pakem cukup
tinggi, baik dari wilayah dalam kecamatan, kabupaten, maupun dari luar
kabupaten Sleman. Terbukti pada saat PPDB peserta didik yang diterima
selalu menyisihkan banyak pendaftar lainnya dari quota yang ditetapkan
tahun pelajaran 2016/2017.
SMP Negeri 2 Pakem termasuk dalam kategori sekolah standar yang
mendapatkan nilai akreditasi A. Pada saat ini, SMP Negeri 2 Pakem
dikepalai oleh Tri Worosetyaningsih, M.Pd. SMP Negeri 2 Pakem ini
memiliki luas lahan 7243 m2 dengan jumlah rombongan belajar 12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
KETUA KOMITE SEKOLAH
Heru Yoga Pancaka, SP
KEPALA SEKOLAH/
Tri Worosetyaningsih, M.Pd
WAKA. UR. HUMAS
Drs. Priyanto
WAKA. UR. KURIKULUM
Priswanti Yuliani, S.Pd
WAKA. UR. KESISWAAN
Tri Wahyuningsih, S.Pd
WAKA. UR. SARPRAS
Wijokongko, S.Pd., M.Hum
KEPALA TU
Suryadi
1. Struktur Organisasi SMPN 2 Pakem
Tabel 4.1
Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Pakem
Sumber: Profil SMP Negeri 2 Pakem
2. Sejarah SMPN 2 Pakem
SMPN 2 Pakem berdiri tahun 1964 sebagai Sekolah Menengah
Ekonomi Pertama (SMEP), kemudian menjadi SMP Negeri 1
Hargobinangun dan akhirnya menjadi SMP Negeri 2 Pakem, dilihat dari
berbagai segi SMP Negeri 2 Pakem berpotensi untuk berkembang. Potensi
tersebut antara lain adanya keinginan yang tinggi dari semua stakeholder,
kerjasama serta komitmen yang tinggi untuk pencapaian harapan sekolah
BIMBINGAN KONSELING
Sri Ichwani Widiyati, S.Pd
SISWA
WALI KELAS
Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
di masa depan agar menjadi yang terbaik, dan berkembang secara
berkelanjutan.
Letak geografis sekolah juga merupakan faktor penting yang dapat
mempengaruhi transfer budaya sekolah yang juga dapat menentukan
kemajuan sekolah. Antusias masyarakat untuk bersekolah di SMP Negeri 2
Pakem cukup tinggi, baik dari wilayah dalam kecamatan, kabupaten,
maupun dari luar kabupaten Sleman. Terbukti pada saat PPDB peserta didik
yang diterima selalu menyisihkan banyak pendaftar lainnya dari quota yang
ditetapkan tahun pelajaran 2016/2017. Perkembangan sekolah sebagai pusat
pengembangan pedidikan dan iptek dapat didukung oleh letak geografis ini.
Oleh karena itu, antusias para peserta didik terhadap kemajuan budaya dan
iptek juga tinggi. Hal ini tampak pada tingginya minat para peserta didik
untuk belajar matematika, komputer, internet, penggunaan ICT, dll.
Berdasarkan hasil penelusuran akan sejarah SMPN 2 Pakem ini pulalah
maka saat ini sekolah telah berusaha untuk melengkapi kebutuhan akan
komputer dan sebagainya untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan
di sekolah ini.
3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Pakem
Sebagai sekolah yang cukup diminati SMPN 2 Pakem tentunya selalu
berusaha untuk terus menampilkan performa yang terbaik dalam berbagai
bidang, baik pada bidang akademik maupun non akademik. SMPN 2 Pakem
memiliki Visi dan Misi serta tujuan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
a. Visi
Terwujudnya sekolah yang berprestasi, terampil, berbudaya yang
dilandasi iman, taqwa, dan berwawasan lingkungan dan mitigasi
bencana serta mampu berkompetisi.
b. Misi
1) Mewujudkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran
agama dan budaya bangsa.
2) Mewujudkan lulusan yang cerdas dan kompetitif.
3) Mewujudkan penyelenggaraan sekolah sesuai dengan kurikulum
sekolah.
4) Mewujudkan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan
efisien.
5) Mewujudkan standar prasarana dan sarana pendidikan yang
relevan dan mutakhir.
6) Mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan sesuai standar.
7) Mewujudkan standar pengelolaan pendidikan.
8) Mewujudkan standar penilaian pendidikan.
9) Mewujudkan penggalangan pendanaan yang memadai.
10) Mewujudkan budaya mutu sekolah.
11) Mewujudkan lingkungan sekolah yang sejuk, nyaman, aman,
rindang, asri, bersih, dan menyejahterakan.
12) Mewujudkan sekolah yang tanggap bencana.
13) Mewujudkan warga sekolah yang disiplin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
c. Tujuan
1) Tujuan Umum
Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, budi pekerti luhur, keterampilan untuk hidup dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut serta mampu berkompetisi.
2) Tujuan Situasional
a) Kurikulum yang dijalankan telah mengacu pada kurikulum
yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan.
b) Proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik.
c) Prestasi akademik atau nilai rata-rata UN tiap tahun
mengalami peningkatan.
d) Prestasi non akademik sekolah (keagamaan, seni dan
olahraga) mencapai juara tingkat kabupaten.
e) Semua guru telah memenuhi kompetensi pedagogic,
kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan
kompetensi social sesuai Standar Nasional Pendidikan.
Tenaga kependidikan memiliki kualifikasi, kompetensi dan
sertifikasi sesuai dengan bidang tugasnya.
f) Meningkatkan sarana dan prasarana sekolah serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
g) Pengelolaan sekolah menerapkan manajemen berbasis
sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
h) Guru melaksanakan sistem penilaian sesuai dengan tuntutan
kurikulum ata Standar Nasional Pendidikan.
i) Sekolah memberikan formasi dan bekal yang cukup kepada
warga sekolah dalam menghadapi bencana.
j) Sekolah memberikan kesadaran dan peningkatan
kedisiplinan dalam berlalulintas.
4. Sumber Daya Manusia
Dalam pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan
pemerintah RI adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam pengertian
tersebut setiap Warga Negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan
yang layak dan bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya.
Dalam Renstra Pembangunan Pendidikan Kementerian Pendidikan
Nasional, pembangunan pendidikan nasional paling kurang lima tahun
kedepan menekankan pada perluasan akses dan pemerataan pendidikan,
peningkatan mutu, relevansi, dan memperkuat daya saing, penguatan tata
kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik yang sekaligus menjadi pilar
penting pembangunan pendidikan nasional.
Potensi peserta didik untuk berprestasi sebenarnya tinggi, namun
kesadaran peserta didik untuk berprestasi kurang mendukung karena
berbagai hal. Antara lain pengaruh global dari lingkungan, mediamasa yang
cenderung menimbulkan sikap pasif pada peserta didik untuk belajar demi
prestasi. Hal ini nampak jelas dengan kurangnya semangat kompetisi
mencapai prestasi tinggi dalam kegiatan belajar. Adanya anggapan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
sebagian peserta didik bahwa akan adanya bantuan berbentuk “belas kasih
guru”, “berprestasi atau tidak yang penting sekolah “ sangat menghambat
usaha sekolah untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi tinggi.
Selain itu ada juga persepsi orangtua, yang menganggap jika anak
disekolahkan, maka prestasi peserta didik tergantung sepenuhnya pada
usaha sekolah, sehingga ketika peserta didik di rumah maka kegiatan belajar
kurang diperhatikan, bahkan lebih diutamakan untuk membantu orangtua di
sawah/di kebun atau pekerjaan rumah tangga yang lain. Padahal untuk
prestasi anak tidak akan terlepas dari keterlibatan semua pihak yaitu
orangtua/wali, para guru dan anak didik itu sendiri.
Adapun jumlah siswa di SMPN 2 Pakem adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Data Siswa 3 tahun terakhir
Th.
Pelajaran
Pendaftar
(Cln Siswa
Baru)
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah
(Kls. VII + VIII + IX)
Jml Rata2 Jml
Siswa
Jumlah
Rombel
Jml
Siswa
Jumlah
Rombel
Jml
Siswa
Jumlah
Rombel Siswa Rombel
2014/2015 164 22,10 127 4 124 4 105 4 356 12
2015/2016 197 23,35 126 4 126 4 120 4 372 12
2016/2017 219 215,00 127 4 124 4 123 4 374 12
2017/2018 216 217,0 125 4 125 4 117 4 365 12
Sumber: Profil SMP Negeri 2 Pakem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Sumber daya manusia SMP N 2 Pakem cukup memadai. Sebanyak
90 % guru sangat kompeten di bidangnya dan mempunyai potensi tinggi
untuk maju, berdaya saing tinggi, yang diharapkan bisa berimbas kepada
guru lain yang kurang kompeten dan kurang komitmen untuk maju. Namun
beberapa guru memiliki etos kerja yang kurang dan kompetensi yang belum
optimal, disamping masalah tradisional yang tak kunjung pupus yaitu
keengganan untuk berubah dari sikap konvensional ke sikap terbuka pada
tuntutan perubahan sejalan dengan kemajuan TIK. Selain potensi yang ada
sebesar 40 % guru masih gagap dengan TIK dalam pelaksanaan
pembelajaran.
Saat ini SMPN 2 Pakem memiliki kurang lebih 26 orang tenaga
kependidikan yang memiliki jenjang akhir pendidikan rata-rata S1/S2.
Tenaga Perpustakaan dan Administrasi berjumlah 8 orang.
SMPN 2 Pakem merupakan sekolah yang tidak hanya mengajarkan
siswa-siswinya di bidang akademik namun sekolah juga menampung minat
siswa-siswi untuk meningkatkan potensi maupun bakat-bakat yang dimiliki
dengan diadakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
ekstrakurikuler yang telah disedikan oleh sekolah antara lain Pramuka,
OSIS, Paskibra, PMR, Vola Volly, Tonti, Pecinta Alam, dan Sepak Bola.
5. Fasilitas
Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian
fasilitas adalah sarana untuk melancarkan pelaksanaan fungsi; kemudahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Dalam dunia pendidikan juga sangat membutuhkan fasilitas untuk
melancarkan proses pembelajaranagar tercapai sebuah tujuan yang
diharapkan. Adapun contoh fasilitas yang disediakan sekolah untuk
mendukung proses pembelajaran diantaranya ialah, gedung sekolah, kursi,
meja, buku pelajaran, dan sebagainya. Untuk jaman sekarang dimana
sekolah-sekolah sudah dianjurkan untuk melengkapi dengan adanya
pembelajaran dengan menggunakan IT agar peserta didik terbuka pada
perkembangan zaman sehingga mampu bersaing maka saat ini SMPN 2
Pakem juga telah berusaha melengkapi sarana komputer, LCD, bahan
praktek untuk laboratorium, printer, laptop serta perlengkapan fasilitas
lainnya.
Ruang belajar untuk proses pembelajaran terdapat 12 ruang dengan
ukuran 7 X 9m2. 10 ruang baik sedangkan 2 ruang lainnya rusak ringan.
Setiap ruang kelas memiliki masing-masing satu papan tulis, satu meja dan
kursi guru, masing-masing satu meja dan kursi untuk setiap siswa.
Semuanya dalam kondisi baik. Selain itu ruang belajar lainnya terdiri dari
ruang Perpustakaan, Lab. Fisika, Lab.Biologi, Lab. E-Learning, dan ruang
Keterampilan. Selain ruang belajar ada pula ruang kantor yang terdiri atas
ruang Kepala Sekolah, ruang Wakil Kepala Sekolah, ruang Guru, Ruang
TU, ruang Tamu, ruang Piket. Selain ruang belajar dan ruang kantor ada
juga ruang penunjang yang terdiri dari KM/WC Guru, KM/WC Siswa,
ruang BK, ruang UKS, ruang OSIS, ruang Ibadah, ruang Koperasi, Kantin
dan rumah pompa. Untuk keseluruhan ruangan ada yang memiliki kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
baik namun ada juga yang kondisinya tidak standar. Selain ruangan yang
telah tercantumkan di atas ada juga lapangan olahraga yaitu lapangan
basket, dan lapangan Volly yang dalam kondisi baik, dan 1 lapangan
Upacara.
B. Deskripsi Responden
1.Kepala Sekolah
SMP Negeri 2 Pakem di kepalai oleh Ibu Tri Worosetyaningsih,
M.Pd. Beliau menjadi Kepala Sekolah di SMPN 2 Pakem kurang lebih 2
tahun. Ibu Tri Worosetyaningsih adalah guru yang berasal dari daerah
Sleman yang berdomisili di Jangkang Widodomartani, saat ini beliau
berusia 47 tahun dengan pengalaman mengajar selama 24 tahun dan saat ini
selain menjadi Kepala Sekolah beliau juga seorang guru mata pelajaran IPS
di SMPN 2 Pakem. Menurut beliau, ketika dia baru tiba di sekolah ini beliau
melihat ada berbagai potensi yang dimiliki oleh sekolah namun belum dapat
terealisasikan. Beliau juga melihat kondisi sekolah yang sangat
memprihatinkan, oleh karenanya beliau membuat perencanaan yang
berkaitan langsung untuk pengembangan kualitas di sekolah SMPN 2
Pakem dan dimulai dengan melengkapi sarana dan prasarana sekolah,
kebersihan lingkungan dan sebagainya yang dapat dianggarkan lewat Dana
BOS yang diterima oleh sekolah. Peneliti melihat Kepala Sekolah
merupakan salah satu responden yang memahami pengelolaan dana BOS di
SMPN 2 Pakem ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2. Bendahara
Saat ini yang menjadi bendahara di SMP Negeri 2 Pakem adalah Ibu
Tri Wahyuningsih. Beliau baru saja menjabat sebagai bendahara di SMPN
2 Pakem. Saat ini selain sebagai bendahara beliau juga mengajar di SMPN
2 Pakem sebagai guru Matematika. Beliau merupakan lulusan S1
Pendidikan Matematika. Beliau telah mengabdi sebagai seorang pendidik
selama 17 tahun di SMP Negeri 2 Pakem.
3. Komite Sekolah
Adapun responden untuk komite sekolah yang di wawancarai
peneliti adalah Bpk. Heru Yoga Pancaka, SP. Beliau telah lama sebagai
ketua komite di SMPN 2 Pakem. Karena hal inilah maka penulis menjadikan
Bpk Heru sebagai salah satu responden karena beliau telah lama sebagai
ketua komite dan mengerti akan pengelolaan dana BOS yang dilaksanakan
di SMPN 2 Pakem. Menurut beliau, selama ini sekolah telah berusaha untuk
mengelola Dana BOS yang diterima dengan baik. Namun, dulu pernah
terjadi permasalahan yang beliau sendiri tidak bersedia untuk
menceritakannya. Beliau juga mengerti dan memahami kendala yang
dihadapi oleh sekolah terkait dengan Dana BOS. Salah satu kendalanya
ialah keterlambatan dalam pencairan Dana BOS. Hal ini sama dengan yang
diungkapkan oleh Ibu Triwahyuningsih. Menurut beliau untuk pemecahan
masalah kendala ini komite pernah memberi pinjaman kepada sekolah dan
setelah Dana BOS keluar maka sekolah akan membayar kembali kepada
komite
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
C. Deskripsi Data
Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian penulis adalah
mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan Dana BOS di SMPN 2
Pakem. Oleh karenanya dalam deskripsi data ini akan berisi tentang ke tiga
pokok penelitian tersebut.
1. Perencanaan Dana BOS di SMPN 2 Pakem
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya
perencanaan adalah sebuah proses untuk mengambil keputusan tentang apa
yang harus dilakukan terkait dengan sasaran dan cara-cara yang hendak
digunakan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Selain itu, dalam
perencanaan penggunaan dana BOS tidak dapat terlepas dari peran serta
Kepala Sekolah, bendahara, komite, para guru, serta orangtua peserta didik.
Dalam perencanaan ini penulis menggambarkan perencanaan
penggunaan dana BOS di SMPN 2 Pakem. Adapun beberapa hal yang di
deskripsikan ialah tentang penyusunan Visi, Misi, serta tujuan sekolah,
penyusunan RAPBS dan RKAS, sumber-sumber dana yang diterima oleh
sekolah, bagaimana sosialisasi RKS dengan orangtua, komite, masyarakat
dan lembaga lainnya, dan bagaimana sosialisasi tentang pengalokasian dana
BOS serta pengawasan yang dilakukan.
Hasil wawancara, dan dokumentasi yang ada sekolah telah melibatkan
kepala sekolah, para guru, orangtua, dan komite sekolah dalam penyusunan
Visi, Misi dan tujuan sekolah, RKAS dan RAPBS namun peran komite dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
orangtua masih belum maksimal. Maksudnya ialah komite dan orangtua
masih kurang dalam memberi masukan dan jumlah yang hadir saat diadakan
rapat relative sedikit. Hal ini juga tercantum dalam RKAS dan merupakan
salah satu keprihatinan sekolah juga.
Sumber-sumber dana BOS yang diterima oleh SMPN 2 Pakem, berasal
dari BOSnas dan Bosdakab. Selain dari kedua dana BOS ini, masih ada dana
sukarela yang diterima oleh sekolah yang berasal dari orangtua siswa. Untuk
menerima dana sukarela ini sebelumnya selalu diadakan koordinasi dengan
komite dan para orangtua siswa. Namun, untuk dana sukarela sifatnya tidak
tetap yang artinya dana ini tidak rutin ada. Adapun dana yang pernah didanai
oleh dana sukarela adalah membuat pagar keliling, dan pembangunan kantin.
Adapun pembangunan kantin ini direncanakan pada tanggal 29 Oktober 2016
dan pada tanggal 22 agustus 2017 telah membangun kantin namun belum
selesai dan masih dalam proses.
Sekolah SMPN2 Pakem ini juga menjalin kerjasama dengan komite
dalam mengatasi permasalahan yang terkadang muncul dari keterlambatan
dalam pencairan dana BOS yakni dengan cara komite memberikan pinjaman
uang dari dana komite yang nantinya akan dibayar oleh sekolah ketika dana
BOS telah keluar. Hal ini diketahui oleh peneliti dari hasil wawancara dengan
Bpk. Heru selaku komite di SMPN 2 Pakem.
Penggunaan dana BOSnas dan Bosdakab di SMPN 2 Pakem yang
pernah digunakan adalah pembelian komputer, LCD, CCTV, perlengkapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
laboratorium, pengadaan buku, pemeliharaan fasilitas sekolah, perbaikan
WC, pemeliharaan komputer, laptop, Printer, proyektor dan mesin fotocopy.
Sarana prasaraan ini baru terealisasikan pada bulan Agustus tahun 2017.
Dalam menentukan pengalokasian dana untuk perlengkapan sarana prasarana
ini terlebih dahulu disosialisasikan dengan para guru dan komite sekolah.
Selain melengkapi sarana dan prasarana, sekolah juga mengalokasikan dana
BOS untuk ke 7 Standar lainnya, sesuai dengan yang telah direncanakan
sebelumnya. Segala rencana penggunaan dana BOSnas dan Bosdakab juga
dicantumkan dalam RKAS sekolah. Hal ini tentunya untuk membantu
sekolah dalam mengelola penggunaan dana BOSnas dan Bosdakab. Dalam
RKAS telah tercantum program-program yang ingin dilaksanakan untuk 1
tahun ke depan dan termasuk pula ke 8 standar yang hendak di optimalkan.
Pada tahun ajaran 2017/2018 sekolah juga telah merencanakan
pengalokasian Dana BOS untuk ke 8 Standar Nasional Pendidikan. Hal ini
tertuang dalam RKAS dan RAPBS. Dari 8 standar yang ada dana BOS yang
paling ditekankan adalah pengembangan sarana dan prasarana sekolah. Hal
ini menjadi fokus dari pihak sekolah karena setelah adanya analisis kondisi
sekolah pada saat ini dimana sekolah masih belum optimal dalam
menyediakan sarana dan prasarana sekolah.
Saat ini ada pula rencana pembangunan mushola, pemasangan sound
system kelas, pemasangan washtafel kelas yang tidak didanai oleh dana BOS.
Hal ini disosialisasikan dalam rapat komite bersama orangtua siswa untuk
menemukan jalan keluar dalam menyelesaikan permasalahan kekurangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
dana yang dihadapi oleh sekolah. Dalam pertemuan ini ada beberapa
tanggapan dari ketua komite yaitu Bp.Heru yakni adanya harapan agar
orangtua ikut berpartisipasi secara sukarela, dan untuk pembayaran juga dapat
diangsur yang penting satu tahun lunas.
2. Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah yang Telah
Terlaksana
Berdasarkan hasil wawancara dan notulen rapat yang telah dicermati
oleh penulis, penulis melihat bahwa dana BOS di SMPN 2 Pakem
dialokasikan ke dalam 2 komponen yaitu belanja tidak langsung dan belanja
langsung. Belanja tidak langsung yaitu gaji dan tunjangan sedangkan
belanja langsung terdiri dari 8 Standar Pendidikan, yaitu Pengembangan
Kompetensi Lulusan, Pengembangan Standar Isi, Pengembangan Standar
Proses, Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pengembangan
Sarana dan Prasarana Sekolah, Pengembangan Standar Pengelolaan,
Pengembangan Standar Pembiayaan, Pengembangan dan Implementasi
Sistem Penilaian.
Hasil penelusuran dokumen penulis menemukan bahwa selama ini
sekolah telah menggunakan dana BOS untuk kepentingan pendidikan,
namun belum maksimal dan dari hasil notulen rapat dinas sekolah pada
tanggal 28 juni 2016 kondisi sekolah masih memprihatinkan. Adapun
beberapa contohnya ialah plafon rusak, ada tumpukan karton-karton di
kantin, kamar mandi yang kurang terawat, tempat sampah yang kotor,
pembuangan sampah yang tidak terurus dan sebagainya. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
kondisi sekolah yang ada maka Kepala Sekolah yang baru membuat
program sekolah yakni perbaikan untuk fisik maupun yang non fisik. Hal
ini disampaikan pada pertemuan sekolah dengan orangtua/wali siswa pada
tanggal 17 Desember 2016.
Berdasarkan hasil analisis tersebut maka sekolah lebih menekankan
dalam pengembangan sarana dan prasarana sekolah serta pemenuhan ke 7
Standar Nasional Pendidiakn lainnya. Adapun gambaran perencanaan dan
pelaksanaan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah di SMPN 2
Pakem adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Gambaran Perencanaan dan Pelaksanaan
Penggunaan Dana BOS
No Perencanaan Pelaksanaan
1. Pembinaan prestasi
akademik
Mengadakan pembelajaran di luar kelas
dan mengoptimalkan penggunaan
perpustakaan.
2. Pembinaan prestasi
seni/olahraga sesuai
minat.
Mengikuti berbagai perlombaan.
3. Pembinaan kreatifitas,
ketrampilan dan
kewirausahaan.
Melengkapi BHP sebagai sarana kreativitas
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
4. Mengembangkan
IPTEK seiring dengan
perkembangannya
Memberikan pelatihan bagi guru-guru.
5. Meningkatkan
Kompetensi Tenaga
Pendidik
Para guru mengikuti seminar, pelatihan.
6. Melengkapi sarana
multimedia dan
computer ruang guru.
Membeli computer.
7. Melengkapi dokumen
RKAS,PPDB,
penugasan Guru.
Membeli BHP untuk pembuatan RKAS,
PPDB, dan penugasan guru.
8. Pemenuhan
pengembangan KTSP
SNP
Ada dokumen pelaksanaan belanja alat tulis
kantor dll untuk tersusunnya pengembanga
kurikulum.
9. Penyusunan KKM Ada dokumen tentang belanja BHP untuk
kegiatan tersusunnya KKM seluruh bidang
studi.
10. Pembuatan Silabus
dan Pengembangan
RPP.
Ada belanja BHP untuk dokumen adm.
Pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
11. Pemenuhan buku
panduan
guru/referensi
Ada belanja buku-buku untuk perpustakaan
dan buku pegangan guru.
12. Pemenuhan alat
pembelajaran.
Ada belanja alat-alat dan bahan-bahan
praktikum.
13. Peningkatan
pembinaan guru yang
professional.
Diadakannya pelatihan, seminar bagi para
guru.
14. Perawatan gedung Adanya kegiatan pemeliharaan untuk
lingkungan sekolah.
15. Perawatan alat
pendidikan
Adanya belanja untuk service
computer/LCD/Printer.
16. Penambahan sarana
dan prasarana
pembelajaran.
Adanya pembelian Komputer, LCD,
Printer, Laptop.
17. Penambahan koleksi
buku perpustakaan.
Membeli buku-buku matematika
,IPA,Bhs.Inggris, Agama, IPS, Seni
budaya,PPKN.
18. Pengembangan dan
pembuatan RKAS dan
RAPBS.
Adanya rapat bersama para guru, komite
dalam pembuatan RKAS dan RAPBS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
19. Pelaksanaam evaluasi
kinerja tenaga
pendidik.
Adanya supervisi dan monitoring untuk
mengevaluasi kinerja para guru yang
dilakukan oleh Kepala Sekolah.
20. Pengelolaan BOS. Adanya dana yang digunakan dalam
mengelola BOS.
21. Pengadaan alat tulis. Melengkapi alat tulis yang dibutuhkan oleh
sekolah.
22. Pendanaan kegiatan
rapat.
Adanya dana untuk kegiatan rapat
misalnya untuk konsumsi rapat.
23. Pengadaan soal-soal. Penggandaan soal-soal ujian.
24. Pengadaan bahan
habis pakai.
Melengkapi BHP seperti kertas, spidol dll.
25. Penentuan kelulusan
siswa sesuai kriteria
kelulusan.
Mengadakan rapat bersama para guru,
komite dan orangtua siswa.
Sumber: RKAS Negeri 2 Pakem
Selain data di atas, berdasarkan penelusuran dokumen juga diketahui
bahwa pembelian barang/jasa menggunakan Dana BOSnas dan BOSdakab.
Adapun pembagian penggunaan dana tersebut dijabarkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 4.4
Penggunaan Dana BOSnas dan BOSdakab
No Keterangan Dana
BOSnas
Dana
BOSdakab
BELANJA LANGSUNG
1 Pengembangan Kompetensi Kelulusan:
a. Penyusunan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM)
b. Penyusunan Kriteria Kenaikan
Kelas/Peraturan Akademik
c. Telaah Bedah SKL
d. Sosialisasi Ujian
√
√
√
√
2 Pengembangan Standar Isi
a. Pengembangan Kurikulum
b. Penyusunan Silabus
c. Penyusunan Program Tahunan
d. Penyusunan Program Semester
√
√
√
√
3 Pengembangan Standar Proses
a. Penyusunan Silabus dan RPP
b. Pengembangan Pendidikan Karakter,
Penumbuhan Budi Pekerti dan
Kegiatan Program Pelibatan Keluarga
di Sekolah
c. Pemantauan Persiapan Ujian
d. Ekstrakurikuler
e. Pendidikan dan pengembangan
sekolah seha, aman dan ramah anak
dan menyenangkan
f. Kegiatan lomba
g. Pelatihan motivasi dalam rangka
Pemantauan Ujian
h. Pembelajaran di luar kelas
i. Pelaksanaan UKS
j. Kreativitas Siswa
k. Pengenalan lingkuan sekolah siswa
kelas VII
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
l. Latihan kepemimpinan OSIS
m. Pendidikan berbasis budaya
n. Pendidikan
kebencanaan/Pengurangan resiko
bencana sekolah
√
√
√
4 Pengembangan Pendidik dan Kependidikan
a. Kegiatan KKG/MGMP
b. Musyawarah Kerja Kepala Sekolah
c. Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan, workshop,
penggunaan media pembelajaran,
TIK, pengembangan sistem penilaian.
d. Kegiatan Kewirausahaan
√
√
√
√
5
Pengembangan Sarana dan Prasarana
Sekolah
a. Pengadaan alat tulis kantor
b. Perawatan dan pemeliharaan alat
Listrik
c. Perawatan dan pemeliharaan Sekolah
d. Pengadaan meja dan kursi peserta
didik/guru
e. Pengadaan alat-alat praktik
f. Pengadaan
Komputer/laptop/printer/CPU
g. Pengadaan LCD/Proyektor/Screen
h. Pengadaan bahan praktik
i. Pengadaan buku
j. Pengadaan TV, DVD, Tape Recorder,
Kamera dll
k. Pengadaan tempat tidur UKS dan
Peralatan UKS
l. Pemeliharaan sanitasi sekolah
m. Pemeliharaan gedung
n. Pemeliharaan computer, laptop,
printer, dan proyektor
o. Pemeliharaan peralatan kantor
p. Pemeliharaan buku
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
6 Pengembangan Standar Pengelolaan
a. Penyusunan RKS, RKT, RKAS,
RAPBS
b. Penerimaan Peserta Didik Baru
c. Pengelolaan BOS
d. Penyusunan program supervise,
monitoring dan evaluasi
e. Pengembangan sistim informasi
managemen (Dapodik, databes
perpustakaan)
f. Penyusunan bulletin
g. Home Visit
h. Lomba gugus
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
7 Pengembangan Standar Pembiayaan
a. Honorarium GTT/PTT
b. Jasa kantor (listrik, air, telephon,
internet)
c. Cetak dan penggandaan
d. Restribusi sampah
e. Langganan koran dan majalah
f. Makan dan minuman ringan
√
√
√
√
√
√
√
√
8 Pengembangan dan Implementasi Sistem
Penilaian
a. UTS
b. UAS
c. Ulangan kenaikan kelas
d. Latihan Ujian Sekolah
e. Ujian sekolah berbasis Nasional
f. Penulisan laporan hasil belajar
g. Penulisan Ijazah
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
BELANJA TIDAK LANGSUNG
1 Gaji dan Tunjangan Pegawai √
Sumber: APBS Negeri 2 Pakem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Berdasarkan hasil pemahaman penulis dari observasi, wawancara,
serta dokumen yang ada penulis menyimpulkan bahwa sekolah telah
berusaha secara maksimal untuk melaksanakan apa yang telah menjadi
rencana kerja dalam satu tahun ajaran. Data di atas merupakan sebagian
kecil dari perencanaan dan pelaksanaan yang telah dilakukan oleh sekolah.
Untuk lebih lengkapnya penulis telah melampirkan rencana kerja dan
pelaksanaan sekolah dalam menggunakan dana BOS di SMPN 2 Pakem.
3. Pengawasan Penggunaan Dana BOS di SMPN 2 Pakem
Menurut Hadari dalam bukunya Administrasi Pendidikan (1983:43)
menuliskan bahwa pengertian dari pengawasan dalam administrasi adalah
suatu kegiatan mengukur tingkat efektifitas kerja personal dan tingkat
efisiensi penggunaan metode dan alat tertentu dalam usaha mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Tingkat efiktivitas yang dimaksudkan adalah apakah
kegiatan dan dalam hal ini kegiatan yang dimaksudkan adalah pelaksanaan
dalam pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sudah
terlaksana sesuai dengan yang direncanakan dan juga sesuai dengan
Permendikbud yang ada. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pengawasan itu sangat penting agar menjamin tercapainya penggunaan dana
BOS secara efektif dan efisien.
Berdasarkan wawancara dengan narasumber, pengawasan yang
dilakukan oleh Kepala Sekolah secara rutin dalam hal laporan setiap bulan
dan dilaksanakan pada akhir bulan dan secara triwulan sekolah juga harus
menyerahkan laporan ke dinas. Namun, di luar dari jadwal pelaporan akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
bulan Kepala Sekolah juga sering melakukan komunikasi dengan bendahara
terkait dengan dana yang sudah dikeluarkan dengan melihat langsung
apakah barang yang dibeli itu ada, sehingga Kepala Sekolah benar-benar
bertanggung jawab atas dana yang sudah dikeluarkkan.
SMPN 2 Pakem telah berusaha untuk transparan dalam pengelolaan
dana BOS. Hal ini tampak dengan adanya menampilkan gambaran
keuangan sekolah saat ada rapat penyusunan RAPBS lewat LCD, dulu
sempat di print dan dibagikan kepada semua yang hadir namun, karena
dianggap boros kertas akhirnya hanya di print beberapa, namun tetap
ditampilkan lewat LCD ketika ada pertemuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan diperkuat dengan dokumen
yang ada penulis mampu menggambarkan pengelolaan Dana BOS di SMPN 2
Pakem. Data dikelompokkan menjadi tiga komponen, yaitu Perencanaan,
Pelaksanaan, dan Pengawasan. Komponen Perencanaan Dana BOS SMPN 2
Pakem difokuskan pada: penyusunan RKAS dan RAPBS, sumber-sumber dana
yang diterima sekolah, dan sosialisasi mengenai pengalokasian Dana BOS. Data
komponen pelaksanaan difokuskan pada: penyaluran Dana BOS dan
penggunaan Dana BOS di SMPN 2 Pakem. Data komponen pengawasan
difokuskan pada pengawasan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Dinas
Pendidikan, waktu untuk melakukan pengawasan, publikasi pengelolaan Dana
BOS SMPN 2 Pakem, serta laporan berupa dokumen tentang pelaksanaan
penggunaan Dana BOS.
Hasil penelitian diuraikan sebagai berikut:
A. Perencanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah di SMPN 2 Pakem
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya
perencanaan adalah sebuah proses untuk mengambil keputusan tentang apa yang
harus dilakukan terkait dengan sasaran dan cara-cara yang hendak digunakan
untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Selain itu, dalam perencanaan
penggunaan dana BOS tidak dapat terlepas dari peran serta Kepala Sekolah,
bendahara, komite, para guru, serta orangtua peserta didik. Perencanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
pengelolaan Dana BOS di SMPN 2 Pakem diawali dengan proses penyusunan
RKAS dan RAB BOS SMPN 2 Pakem.
1. Penyusunan RKAS
Data mengenai penyusunan RKAS diperoleh peneliti dari wawancara
dengan Kepala Sekolah, bendahara dan komite sekolah, dan semakin diperkuat
dengan adanya dokumen RKAS . Proses penyusunan diawali dengan analisis
lingkunngan operasional sekolah, analisis kondisi pendidikan sekolah saat ini
dan kondisi 1 tahun ke depan, melihat tantangan nyata, membuat tujuan
situasional/sasaran, identifikasi urusan-urusan, analisis SWOT, menyususn
langkah-langkah pemecahan masalah yang dihadapi, menyusun program kerja
dan rencana kegiatan untuk 1 tahun dan yang terakhir adalah supervisi dan
monitoring yang dilakukan oleh Kepala Sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara bersama Kepala Sekolah dan dari
dokumen yang ada peran serta komite dalam penyusunan RKAS masih belum
optimal. Hal ini dikatakan karena belum semua berperan aktif dalam
penyusunan RKAS di SMPN2 Pakem. Hal ini menjadi keprihatinan juga di
sekolah ini.
Hasil wawancara ke-3 responden yang dipilih, penulis melihat bahwa
perencanaan di SMPN 2 Pakem telah berjalan dengan baik. Dimana dalam RKS
dan RAPBS telah mencantumkan visi,misi dan tujuan sekolah, dan dalam
penyusunannya juga telah melibatkan Kepala Sekolah, Bendahara, para guru
dan juga Komite Sekolah, ini diketahui dari daftar hadir yang ada. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
menunjukkan adanya keterbukaan dengan berbagai pihak. Berdasarkan hasil
wawancara dengan ketiga responden penulis juga mengetahui bahwa ketiga
responden mengetahui dan paham darimana saja dana yang diterima oleh
sekolah. Adapun dana utama yang diterima oleh SMPN 2 Pakem adalah dana
dari Pusat yaitu Dana BOSnas dan dana dari Kabupaten Sleman yaitu Dana
Bosdakab. Selain ke dua dana tersebut ada juga dana sukarela dari pihak
orangtua namun dana ini bukanlah dana yang rutin ada. Dana sukarela diperoleh
dari orangtua siswa-siswi. Sebelum ada pemungutan terlebih dahulu dilakukan
pertemuan untuk membahas permasalahan yang dihadapi oleh sekolah. Rapat
diadakan untuk mengantisipasi permasalahan yang mungkin terjadi di
kemudian hari. Hal ini diperkuat juga dengan adanya dokumen berupa RKAS,
APBS tahun pelajaran 2017/2018 dan notulen rapat sekolah.
Sekolah telah melaksanakan sosialisasi mengenai RKAS. Untuk
sosialisasi RKS dan RKAS penulis mengetahui bahwa yang mengetahui isi
RKS dan RKAS adalah Kepala Dinas Pendidikan Kab. Sleman, Kepala
Sekolah, Para guru, Komite dan Orangtua, sedangkan masyarakat dan dunia
usaha lainnya belum seutuhnya mengetahuinya. Sedangkan untuk sosialisasi
dalam pengalokasian dana BOS di SMPN 2 Pakem telah berjalan dengan baik,
hal ini diungkapkan oleh komite sekolah yakni Bp. Heru. Beliau mengatakan
untuk pengalokasian dana BOS selama ini sekolah telah terbuka dan hal ini
diungkapkan saat ada rapat baik bersama komite maupun dengan orangtua.
Dulu sekolah mengeprint pengalokasian dana BOS sehingga masing-masing
orangtua dapat melihat namun saat ini karena dianggap terlalu boros dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
penggunaan kertas maka saat ini penggunaan dana BOS mulai dikomunikasikan
dengan menampilkannya di layar saat ada pertemuan.
RKAS harus disusun berdasarkan sistematika yang baik. Hal ini untuk
mempermudah dalam menganalisis apa yang menjadi kebutuhan sekolah dalam
satu tahun mendatang. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dalam Instrumen Penilaian Tata Kelola Sekolah untuk jenjang SMP tahun 2017,
sistematika penyusunan RKAS terdiri dari 15 komponen yaitu; analisis
lingkungan operasional sekolah, analisis kondisi pendidikan sekolah saat ini,
analisis kondisi pendidikan sekolah masa datang (idealnya), identifikasi
tantangan nyata satu tahun, sasaran/tujuan situasional, identifikasi urusan-
urusan sekolah tiap sasaran, analisis SWOT, alternative langkah-langkah
pemecahan persoalan, rencana kegiatan, hasil yang diharapkan satu tahun,
supervise-monitoring-evaluasi-akreditasi, RAPBS/pembiayaan satu tahun,
jadwal kegiatan, penanggungjawab, dan lampiran.
Dari dokumen yang diterima oleh penulis sekolah juga telah menerapkan
sistematika yang baik dalam penyusunan RKAS namun masih belum optimal
karena sekolah baru menerapkan 13 komponen. Adapun yang belum
dicantumkan oleh sekolah dalam RKAS adalah komponen: jadwal kegiatan dan
penanggungjawab. Hal ini dapat menjadi masukan bagi sekolah agar
dikemudian hari sekolah mencantumkan jadwal rencana kegiatan serta
penanggungjawab dalam RKAS yang akan disusun untuk lebih melancarkan
kegiatan yang telah direncanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
RKS juga memiliki sistematika dalam penyusunannya. Menurut
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Instrumen Penilaian Tata
Kelola Sekolah untuk jenjang SMP tahun 2017, sistematika penyusunan RKS
terdiri dari 12 komponen yaitu; analisis lingkungan strategis, analisis strategis
kondisi pendidikan saat ini, analisis strategis kondisi pendidikan masa datang
(idealnya), identifikasi tantangan nyata, rumusan visi, rumusan misi, rumusan
tujuan 4 tahun, program strategis, strategi pencapaian, hasil yang diharapkan,
supervise–monitoring-evaluasi, dan RAPBS/pembiayaan 4 tahun. Berdasarkan
dokumen yang diperoleh peneliti, sekolah telah menyusun RKS sesuai dengan
sistematika yang ada namun, masih ada satu komponen yang belum tercantum
yaitu komponen identifikasi tantangan nyata.
Selain yang telah dipaparkan di atas penulis melihat masih ada hal yang
masih perlu diperhatikan oleh pihak sekolah terutama dalam mensosialisasikan
dana sukarela. Dalam hal ini yang menjadi sorotan penulis yaitu dalam
pembangunan kantin dan kunjungan ke museum. Dimana pembangunan kantin,
sekolah mengharapkan adanya dana sukarela dari orangtua siswa, dan untuk
kunjungan museum sekolah memungut dana dari siswa. Dari notulen yang
diterima penulis ternyata hal tersebut memberikan dampak yang kurang baik
dari salah satu orangtua siswa sehingga diadakan mediasi antara Kepala
Sekolah dengan orangtua dan juga dihadiri oleh komite dan pihak dari kepala
bidang Kab. Sleman. Namun, pada akhirnya hal tersebut dapat terselesaikan
dengan adanya beberapa tanggapan dari komite maupun dari kepala bidang
Kab. Sleman. Hal ini menurut penulis yang terpenting adalah adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
komunikasi yang lebih baik dan terbuka dan juga harus mempertimbangkan jika
ada orangtua yang kurang setuju dengan keputusan yang telah dibuat agar
permasalahan yang ada dapat diselesaikan oleh pihak sekolah, orangtua dan
komite saja.
2. Sumber – Sumber Dana
Berdasarkan hasil wawancara dan dokumen yang ada, dana yang
diterima oleh SMP Negeri 2 Pakem berasal dari dua sumber utama dan rutin
diterima oleh sekolah yaitu: Dana Bantuan Operasional Sekolah dari Pusat
(BOSnas) dan Dana Bantuan Operasional dari Daerah Kabupaten (Bosdakab).
Selain dari kedua dana BOS ini, masih ada dana sukarela yang diterima oleh
sekolah yang berasal dari orangtua siswa. Untuk menerima dana sukarela ini
sebelumnya selalu diadakan koordinasi dengan komite dan para orangtua siswa.
Namun, untuk dana sukarela sifatnya tidak tetap maksudnya, dana ini tidak rutin
ada. Adapun dana yang pernah didanai oleh dana sukarela adalah membuat pagar
keliling, dan pembangunan kantin. Adapun pembangunan kantin ini
direncanakan pada tanggal 29 Oktober 2016 dan pada tanggal 22 agustus 2017
telah membangun kantin namun belum selesai masih dalam proses.
3. Sosialisasi Penggunaan Dana BOS
Menurut ke tiga responden, untuk sosialisasi penggunaan Dana BOS
telah dilakukan oleh pihak sekolah. Hal ini juga terdapat dalam notulen rapat
yang dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2016. Sosialisasi ini dilaksanakan
untuk memberikan informasi kepada para guru, orangtua, serta komite akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
penggunaan Dana BOS. Menurut penulis, sosialisasi yang dilakukan oleh pihak
sekolah ini telah baik karena dengan adanya sosiallisasi maka semua pihak (para
guru, orangtua, komite) mengetahui pengalokasian Dana BOS yang diterima
sekolah dan juga mengetahui kendala – kendala yang dialami pihak sekolah.
Dengan adanya sosialisasi ini juga harapannya mampu menjadi kesempatan
berkomunikasi antara pihak sekolah dengan orangtua murid. Dengan adanya
sosialisasi dan komunikasi yang baik dapat meningkatkan rasa percaya orangtua
terhadap pihak sekolah. Dalam sosialisasi ini sekolah tidak hanya membahas
tentang pengalokasian dana saja melainkan juga membahas tentang kendala
yang dihadapi sekolah terkait dengan Dana BOS yang diterima.
B. Pelaksanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah di SMPN 2 Pakem
Berdasarkan pengertiannya pelaksanaan merupakan usaha-usaha yang
dijalankan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah
dirumuskan dan ditetapkan dengan melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang
diperlukan, dimana pelaksanaannya, kapan waktunya dimulai dan berakhir, dan
bagaimana cara dilaksanakan.
Berdasarkan hasil penelitian penulis melihat untuk waktu penyaluran
Dana BOSnas yang digunakan oleh sekolah yaitu triwulan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 5.1
Penyaluran tiap Triwulan
No Triwulan Bulan Persen (%)
1. Triwulan I Januari – Maret 20 %
2. Triwulan II April – Juni 40 %
3. Triwulan III Juli – September 20 %
4. Triwulan IV Oktober - Desember 20 %
Sumber: Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS tahu anggaran 2017
Hal ini sudah sesuai dengan Permendikbud yang ada. Sekolah juga
selalu mengikuti peraturan permendikbud yang ada. Dana BOS yang diterima
oleh pihak sekolah juga sudah sesuai dengan peraturan yang ada yakni Rp
1.000.000/siswa dalam satu tahun. Dalam hal pengalokasian Dana BOS sekolah
mengalokasikannya sesuai dengan 8 Standar pendidikan yaitu:
1. Standar kompetensi lulusan,
2. Standar isi,
3. Standar proses,
4. Standar pendidikan dan tenaga kependidikan,
5. Standar sarana dan prasarana sekolah,
6. Standar pengelolaan,
7. Standar pembiayaan, dan
8. Standar pengembangan dan implementasi sistem penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Berdasarkan hasil wawancara dan penelusuran dokumen yang ada
Dana BOSnas yang diterima sekolah dan ditambah saldo tahun lalu sejumlah
Rp 390.043.537,- sedangkan Bosdakab sebesar Rp 1.433.457.945,-. Dana
BOSnas dan Bosdakab yang diterima sekolah dialokasikan ke dalam dua
komponen belanja yaitu belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja
tidak langsung ialah yang terkait dengan Gaji dan Tunjangan bagi para guru.
Untuk gaji dan tunjangan diambil dari Dana Bosdakab. Saat ini sebesar Rp
1.297.667.945,- Dana dari Bosdakab digunakan untuk membayar Gaji dan
Tunjangan para guru. Sedangkan untuk sisa Dana Bosdakab sebesar Rp
135.790.000,- digunakan untuk biaya operasional sekolah. Jika di
persentasekan maka, terdapat 71.16% dana BOSdakab digunakan untuk
belanja tidak langsung yaitu gaji dan tunjangan para guru dan sebanyak
28.83 % dana BOSdakab digunakan untuk belanja langsung yaitu yang terkait
dengan ke delapan Standar Nasional Pendidikan. Sedangkan untuk persentase
pengalokasian dana BOSnas ditampilkan dalam tabel berikut.
Tabel 5.2
Pengalokasian Dana BOSnas
No Keterangan Jumlah
(Rp)
Persen
(%)
1. Pengembangan Kompetensi Lulusan 9.000.000 1.71
2. Pengembangan Standar Isi 6.000.000 1.14
3. Pengembangan Standar Proses 97.670.000 18.57
4. Pengembangan Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan
11.000.000 2.09
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
5. Pengembangan Sarana dan Prasarana
Sekolah
221.076.878 42.04
6. Pengembangan Standar Pengelolaan 25.615.000 4.87
7. Pengembangan Standar Pembiayaan 103.370.000 19.66
8. Pengembangan dan Implementasi
Sistem Penilaian
52.102.000 9.91
JUMLAH 525.833.878 99.99%
Tabel 5.3
Gambar persentase BOSnas yang diterima SMPN 2 Pakem
Berdasarkan hasil analisis di atas penulis melihat bahwa sebagian besar
dana BOSnas dialokasikan untuk Pengembangan Sarana dana Prasarana
Sekolah yaitu sebesar 42.04 % hal ini didasarkan dengan alasan bahwa sekolah
ingin melengkapi Sarana dan Prasarana sekolah yang meliputi penambahan
Persentase penggunaan Dana BOS untuk 8 SNP
1. Pengembangan Kompetensi Lulusan
2. Pengembangan Standar Isi
3. Pengembangan Standar Proses
4. Pengembangan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
5. Pengembangan Sarana dan Prasarana Sekolah
6. Pengembangan Standar Pengelolaan
7. Pengembangan Standar Pembiayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
komputer, LCD, CCTV, Buku dan sebagainya. Selanjutnya dana BOSnas
digunakan untuk Standar Pembiayaan sebesar 19.66% yang meliputi
pembayaran listrik, honor pegawai. Sebesar 18.57% untuk Standar Proses yang
meliputi kegiatan ekstrakurikuler, lomba, kegiatan di luar sekolah dll. Sebesar
9.91% untuk Implementasi Sistem Penilaian, sebesar 4.87% untuk Standar
Pengelolaan yaitu untuk penyusunan RKAS, RAPBS, RKS, RKT, penyusunan
bulletin sekolah dll. Sebesar 2.09% untuk Pengembangan Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan yaitu kegiatan kewirausahaan, workshop dll. Sebesar
1.71% untuk Kompetensi Lulusan meliputi sosialisasi kelulusan, penyusunan
kriteria kelulusan dan yang terakhir sebesar 1.14% untuk Pengembangan
Standar Isi yang berkaitan dengan Pengembangan kurikulum, pelaksanaan uji
public kurikulum, pengembangan perangkat pembelajaran dll.
Selain pengalokasian dana BOSnas dan BOSdakab di atas, menurut ke
tiga responden, sekolah juga pernah mengalami kendala dalam pelaksanaan
Dana BOS. Hal ini disebabkan oleh keterlambatan pencairan dana yang harus
diterima oleh sekolah. Hal ini tentu memberi dampak bagi pihak sekolah,
terutama jika sekolah sudah memiliki rencana pada awal pembelajaran jadi
terkadang mengalami kendala. Namun, dari hasil wawancara dengan ke-3
narasumber sampai saat ini sekolah masih dapat mengatasi kendala
keterlambatan ini yaitu dengan cara sekolah terlebih dahulu menalanginya, ada
pula dengan cara meminjam kepada komite, maupun mengutang kepada pihak
yang menjual barang, hal ini tentu dilakukan jika memiliki hubungan yang dekat
dengan komite, orangtua, maupun pihak yang menjual barang. Sejauh ini semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
rencana yang telah disusun oleh pihak sekolah, komite dan orangtua murid
mayoritas telah terlaksana, karena pihak sekolah memiliki komitmen bahwa apa
yang sudah direncanakan akan diusahakan untuk dilaksanakan.
C. Pengawasan Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah di SMPN
2 Pakem
Menurut Hadari dalam bukunya Administrasi Pendidikan (1983:43)
menuliskan bahwa pengertian dari pengawasan dalam administrasi adalah suatu
kegiatan mengukur tingkat efektifitas kerja personal dan tingkat efisiensi
penggunaan metode dan alat tertentu dalam usaha mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Tingkat efiktifitas yang dimaksudkan adalah apakah kegiatan dan
dalam hal ini kegiatan yang dimaksudkan adalah pelaksanaan dalam pengelolaan
dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sudah terlaksana sesuai dengan yang
direncanakan dan juga sesuai dengan Permendikbud yang ada. Dari pengertian
di atas dapat disimpulkan bahwa pengawasan itu sangat penting agar menjamin
tercapainya penggunaan dana BOS secara efektif dan efisien.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ke-3 narasumber, SMP Negeri 2
Pakem telah melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Dana BOS yang
diterima oleh pihak sekolah. Adapun pengawasan yang dilakukan Kepala
Sekolah berupa memeriksa laporan keuangan yang terkait dengan penggunaan
Dana BOS setiap bulan, Kepala Sekolah juga sering melakukan komunikasi
dengan bendahara terkait dengan dana yang sudah dikeluarkan dengan melihat
langsung apakah barang yang dibeli itu ada, sehingga Kepala Sekolah benar-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
benar bertanggung jawab atas dana yang sudah dikeluarkkan. Selain Kepala
Sekolah rutin mengadakan pengawasan setiap akhir bulan sekolah juga rutin
membuat laporan secara triwulan kepada dinas.
Menurut komite, untuk publikasi dana BOS di SMPN 2 Pakem telah
transparan. Hal ini diungkapkan oleh ketua komite. Contoh konkretnya ialah
ketika ada rapat penyusunan RAPBS pihak sekolah selalu menampilkan
gambaran keuangan sekolah lewat LCD, dulu sempat di print dan dibagikan
kepada semua yang hadir namun, karena dianggap boros kertas akhirnya hanya
di print beberapa, namun tetap ditampilkan lewat LCD ketika ada pertemuan.
Sejauh dari hasil wawancara saat ini sekolah telah berusaha untuk
mengalokasikan dana BOS sesuai dengan RAPBS yang telah disusun pada awal
tahun pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ke enam ini, penulis akan menyimpulkan keseluruhan skripsi
ini. Disamping itu penulis juga memberikan saran yang sekiranya berguna dan
bermanfaat bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian
mengenai Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
A. Kesimpulan
Berangkat dari tujuan pemerintah dalam memberikan bantuan kepada
sekolah yang sering disebut dengan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
yaitu untuk membantu penyediakan pendanaan biaya operasi non personalia
bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksanaan program wajib belajar,
sehingga membebaskan pungutan biaya operasi sekolah yang diselenggarakan
oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dan juga meringankan beban
biaya operasional sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat, serta
membebaskan pungutan bagi peserta didik yang orangtua/walinya tidak
mampu. Maka harapannya pihak sekolah juga mampu mengelola dana BOS
dengan bijaksana dan penuh tanggungjawab.
Sebagaimana tujuan dari Dana BOS di atas, sekolah SMPN 2 Pakem
juga telah ikut ambil bagian dalam mencerdaskan bangsa dengan cara berusaha
memaksimalkan penggunaan dana BOS untuk kelancaran dalam proses
pembelajaran di sekolah. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan
penelaahan dokumen yang ada penulis dapat memberikan gambaran tentang
pengelolaan dana BOS yang terkait dengan 3 aspek yang menjadi fokus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
penelitian penulis yaitu, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengawasan Dana
BOS di SMP Negeri 2 Pakem. Adapun kesimpulan untuk ke tiga aspek
tersebut adalah:
1. Perencanaan Dana BOS di SMPN 2 Pakem
Penyusunan RKAS di SMP Negeri 2 Pakem tahun ajaran 2017/2018
disusun oleh Kepala Sekolah, dan Para guru untuk merencanakan anggaran
kerja sekolah selama satu tahun. Anggaran tersebut disusun berdasarkan hasil
analisis yang telah dilakukan. Selain itu juga berdasarkan berbagai kegiatan
dari para guru maupun karyawan dari segala bidang studi. Rencana yang telah
di susun lalu disosialisasikan kepada pihak Komite Sekolah agar di
pertimbangkan untuk perealisasiannya.
RKAS yang telah disetujui juga akan disosialisasikan kepada para wali
murid dengan harapan para wali murid memahami berbagai rencana yang
hendak dilaksanakan pada tahun yang akan datang. Penggunaan Dana BOS
hanya dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang telah dicantumkan
dalam petunjuk teknis BOS untuk SMP tahun 2017. Rencana Anggaran
Belanja yang didanai oleh Dana BOS di SMP Negeri 2 Pakem direncanakan
untuk dialokasikan ke dua kelompok yaitu belanja tidak langsung dan belanja
langsung yaitu yang terkait dengan delapan Standar Naional Pendidikan.
Bedasarkan dokumen yang di dapat peneliti sebagian besar Dana BOS
digunakan untuk belanja tidak langsung dan belanja langsung yaitu untuk
melengkapi serta memperbaiki Sarana dan Prasarana Sekolah yang masih
kurang serta pengadaan alat dan bahan hasis pakai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
2. Pelaksanaan Dana BOS di SMPN 2 Pakem
SMP Negeri 2 Pakem menerima Dana BOS secara triwulan. Periode
pencairan Triwulan I bulan Januari s/d Maret, Triwulan II bulan April s/d Juni,
Triwulan III bulan Juli s/d September dan Triwulan IV bulan Oktober s/d
Desember. Pengambilan dana BOS dilakukan oleh Bendahara BOS yang telah
ditunjuk oleh pihak sekolah dengan menunjukkan dokumen yang dibutuhkan
kepada pihak penyalur. Penggunaan Dana BOS di SMP Negeri 2 Pakem
dialokasikan dalam 2 komponen yaitu belanja tidak langsung dan belanja
langsung. Belanja tidak langsung terkait dengan gaji dan tunjangan para guru.
Dana ini diambil dari Dana BOSdakab. Sisa dana dari BOSdakab dialokasikan
untuk Belanja langsung terkait dengan ke delapan Standar Nasional
Pendidikan. Untuk belanja langsung ini sebagian besar menggunakan dana
BOSnas, namun ada juga tambahan dana dari BOSdakab. Adapun pembagian
persentase penggunaan dana BOSnas untuk ke 8 Standar Pendidikan ini ialah:
untuk Pengembangan Sarana dan Prasarana Sekolah yaitu sebesar 42.04 %,
sebesar 19.66% untuk Standar Pembiayaan, 18.57% untuk Standar Proses,
9.91% untuk Implementasi Sistem Pendidikan, 4.87% untuk Standar
Pengelolaan, 2.09% untuk Pengembangan Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan, 1.71% untuk Kompetensi lulusan dan yang terakhir sebesar
1.14% untuk pengembangan standar isi. Pembelanjaan dilakukan berdasarkan
RKAS dan RAPBS yang telah disusun dan telah disepakati oleh Kepala
Sekolah, Para Guru dan komite sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Berdasarkan hasil pengamatan dokumen yang ada penulis melihat
bahwa sebagian besar yang telah direncanakan dalam RKAS terkait dengan
penggunaan Dana BOS telah terlaksana namun masih ada yang belum
terealisasikan. Hal ini terjadi karena dana yang ada masih belum mencukupi
terutama sekolah membutuhkan dana yang lumayan besar untuk pemenuhan
Sarana dan Prasarana sekolah karena saat ini sekolah memiliki sasaran/tujuan
mengembangkan IPTEK di sekolah.
3. Pengawasan Dana BOS di SMPN 2 Pakem
Pengawasan penggunaan Dana BOS di SMP Negeri 2 Pakem pertama-
tama dilakukan oleh Kepala Sekolah secara langsung. Kepala Sekolah juga
rutin memeriksa laporan keuangan sekolah pada akhir bulan, dan mengecek
langsung barang yang telah dibeli. Selain pengawasan yang dilakukan Kepala
Sekolah, ada juga pelaporan rutin yang dilakukan sekolah ke Dinas Pendidikan
setiap tiga bulan sekali terkait dengan pennggunana Dana BOS di SMP Negeri
2 Pakem. Selain Kepala Sekolah dan Dinas Pendidikan, komite dan orangtua
murid juga mengetahui pengalokasian Dana yang diterima oleh sekolah.
Informasi penggunaan dana ini juga diinformasikan kepada para orangtua
murid saat diadakan rapat pleno di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan peneliti,
maka peneliti memberikan beberapa saran, yaitu:
1. Bagi peneliti
Dengan penelitian ini peneliti semakin memahami tentang
pengelolaan Dana BOS yang diterima oleh sekolah guna peningkatan mutu
pendidikan. Bagi peneliti selanjutnya yang hendak melakukan penelitian
tentang dana BOS di SMPN 2 Pakem penulis menyarankan untuk meneliti
tentang sejauh mana efektifitas dana BOS dalam memajukan pendidikan di
SMPN 2 Pakem
2. Bagi Sekolah yang diteliti
Dalam melancarkan efektifitas penggunaan dana BOS tidak terlepas
dari peran serta semua pihak, baik Kepala Sekolah, para guru, komite
sekolah dan orangtua murid. Oleh karenanya sebagai Tim BOS di sekolah
perlu menjalin komunikasi yang baik dan terbuka dengan orangtua murid
untuk mendapatkan dukungan atas rencana sekolah. Pihak sekolah juga
hendaknnya dapat mengenali lingkungan sekolah sehingga dapat melihat
potensi-potensi yang dapat dikembangkan oleh pihak sekolah. Komite
Sekolah perlu melakukan pemantauan dengan melakukan pengecekan
pembukuan dan kelengkapan bukti transaksi yang dibuat oleh sekolah.
Pihak sekolah perlu melakukan publikasi penggunaan Dana BOS dengan
pemasangan di papan pengumuman dengan ditanda tangani Kepala Sekolah
maupun publikasi di media sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
DAFTAR PUSTAKA
Amiini, N.S (2016). “Analisis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah
Menengah Atas (BOS SMA) Di SMA Negeri Jumapolo Kabupaten
Karanganyar Tahun 2013-2014”. Skripsi. FE UNY Yogyakarta: tidak
diterbitkan.
Arikunto, S. dan Jabar, S.A. (2008). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Depdiknas. (2003). Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Fitri, A (2014).” Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah
Dasar Negeri Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi”.
Skripsi. Administrasi Pendidikan FIP UNP: tidak diterbitkan.
http://digilib.unila.ac.id/7211/12/BAB%20II.pdf (tentang pelaksanaan) diunduh 06
Juni 2018
https://www.slideshare.net/NASuprawoto/standar-pengelolaan-pendidikan
presentation (panduan untuk perncanaan,pelaksanaan,dan pengawasan)
diunduh 05 april 2018.
https://www.academia.edu/6607524/Evaluasi_anailisis_data_kualitatif_and_kaunt
itatif?ends_sutd_reg_path=true (Evaluasi anailisis data kualitatif dan
kauntitatif) diunduh 06 Juni 2018.
http://www.birohukum.jogjaprov.go.id/storage/1476168327pergub17-2009.pdf (tentang PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH) diunduh 08 Juni 2018
https://www.kompasiana.com/ikromzzzt/5a14eaee9f91ce0a834a35d3/bagaimana-
sekolah-menghitung-gaji-guru-honorer?page=all (Begini Cara Sekolah
Menghitung Gaji Guru Honorer) diunduh 10 Juni 2018.
http://pendidikan-diy.go.id/img/gall/JUKNIS_BOSDA_DIKMEN_DIY_2017.pdf (tentang juknis DOSDA Yogya) diunduh 10 Juni 2018.
Karding, A.K (2008). “Evaluasi Pelaksanaan Program Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota
Semarang”.Tesis. Ilmu Adminstrasi Konsentrasi Magister Administrasi
Publik UNDIP Semarang: tidak diterbitkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Kompri. (2014). “ Manajemen Sekolah Teori dan Praktek”. Bandung: Alfabeta.
Moleong, L. (2014). “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mulyani, S. (2012). “Prosedur Perencanaan, Penatausahaan dan Evaluasi Dana
BOS di SMP Negeri 1 Kembang Kabupaten Jepara”. Skripsi. Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama Jepara: tidak diterbitkan.
Mulyasa, E. (2002). “Manajemen Berbasis Sekolah”. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mustari, M. (2014). “Manajemen Pendidikan”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Permendikbud No. 26 tahun 2017
Prastowo, Andi. 2011. Memahami Metode-Metode Penelitian. Jogjakarta. Ar-Ruzz
Media
Profil Sekolah SMPN 2 Pakem tahun 2018.
Siswanto M.Si. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta. PT Bumi Aksara
Sutjipto dan Mukhti, Bashori. 1992. Administrasi Pendidikan. Jakarta
Sumarni, N. (2015). “Analisis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) Di SMPN 6 Rambah Samo”. Universitas Pasir Pengaraian Rokan
Hulu.
Tjokromidjojo. B. (2000). Teori Strategi Pembangunan Nasional. Jakarta: PT
Gunung Agung.
Wahyuningsih, T.D (2016). “Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) di SMP Negeri 2 Gombong Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran
2015/2016”. Skripsi. FE UNY Yogyakarta: tidak diterbitkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
RENCANA PROGRAM KERJA DAN RENCANA KEGIATAN
NO RENCANA PROGRAM RENCANA KEGIATAN
1 SKL
Pembinaan teknologi informasi dan 1. Memanfaatkan TIK untuk memfasilitasi
Komunikasi kegiatan pembelajaran
2. Menjadikan TIK sebagai wahana kreatifitas
dan inovasi
3. Memanfaatkan TIK untuk meningkatkan
integritas kebangsaan
Pembinaan Prestasi akademik 1. Mengadakan lomba mata pelajaran
2. Mengadakan studi banding dan kunjungan
ke tempat sumber belajar
3. Mengoptimalkan pemanfaatan
sperpustakaan sekolahekolah
4. Melaksanakan tambahan pelajaran ( les )
5. Training motivasi siswa kelas 9
Pembinaan kepribadian unggul, 1. Upacara bendera
wawasan kebangsaan dan bela negara 2. Menyanyikan lagu-lagu nasional
3. Melaksanakan kegiatan kepramukaan
4. Menjaga dan menghormati simbol-simbol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
dan lambang-lambang negara
Pembinaan prestasi seni dan/ 1. Membentuk klub sains, seni dan olahraga
olahraga sesuai bakat dan minat 2. Menyelenggarakan festifal dan lomba seni
3. Menyelenggarakan lomba dan
pertandingan olahraga
Pembinaan demokrasi, hak asasi
manusia, 1. memantapkan dan mengembangkan peran
pendidikan politik, kepekaan dan
toleransi siswa di dalam OSIS sesuai dengan
sosial tugasnya masing-masing
2. Melaksanakan latihan kepemimpinan siswa
3. Melaksanakan kegiatan dengan prinsip
kejujuran, transparan, professional
4. melaksanakan kegiatan kelompok belajar,
diskusi, debat dan pidato
Pembinaan kreatifitas, ketrampiln 1. Meningkatkan usaha koperasi siswa dan
dan kewirausahaan unit produksi
2. Meningkatkan kemampuan ketrampilan
siswa melalui sertifikasi kompetensi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
berkebutuhan khusus
Pembinaan kualitas jasmani, kesehatan
gizi 1. Melaksanakan perilaku hidup bersih & sehat
berbasis sumber gizi yg tersertifikasi 2. Melaksanakan Usaha Kesehatan Sekolah
3. Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan
Narkoba, Minuman keras, merokok, dan HIV
Aids
4. Meningkatkan kesehatan reproduksi remaja
5.Melaksanakan pengamanan jajan anak
Sekolah
Pembinaan karakterdan menumbuhkan 1. Melaksanakan kegiatan MOS baru yang
kebersihan lingkungan bersifat akademik dan pengenalan
lingkungan tanpa kekerasan
2. Melaksanakan penghijauan dan perindangan
lingkungan sekolah
3. Melaksanakan kegiatan 7 K
Pembinaan keimanan dan 1. Melaksanakan peribadatan sesuai dengan
ketaqwaan terhadap Tuhan YME ketentuan agama masing-masing
2. Memperingati hari-hari besar keagamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
3. Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dg
norma agama
4. Mengembangkan & memperdayakan
kegiatan
keagamaan di sekolah
5. Membina toleransi kehidupan antar umat
Beragama
Pembinaan Budi Pekerti Luhur/akhlak
mulia 1. Melaksanakan tata tertip dan kultur sekolah
2. Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti
3. Menumbuhkembangkan sikap hormat dan
menghargai warga sekolah
Pembinaan komunikasi dalam 1. Melaksanakan lomba debat dan pidato
bahasa inggris 2.Melaksanakan lomba menulis &korespondensi
3. Melaksanakan kegiatan English Day
Pembinaan penegmbangan belajar
dalam Mengikuti kegiatan workshop, seminar, diskusi
mengembangkan IPTEK seiring dengan panel yang bernuansa IPTEK
Perkembangannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
2 STANDAR ISI
Peningkatan kompetensi tentang
kerangka Work shop peningkatan kompetensi tentang
dasar kurikulum, prinsip/ keharusan
bersama kerangka dasar kurikulum bagi semua guru
pihak terkait Sub kegiatan
a. Pembentukan Tim
b. Pembelian ATK
c. Pengadaan konsumsi workshop
d. Honor penyaji
e. Transfort peserta
f. Evaluasi
Menghidupkan MGMP di sekolah
Prinsip umum dalam pelaksanaan
kurikulum Menjelaskan pada semua guru tentang
layanan pendidikan yang bermutu
Peningkatan kompetensi pendidikan karakter
dan budaya bangsa dalam penyusunan silabus
RPP dan bahan ajar
Work shop peningkatan kompetensi
pendidikankarakter dan budaya bangsa dlm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
penyusunan silabus, RPP dan bahan ajar
Sub kegiatan
a. Pembentukan Tim
b. Pembelian ATK
c. Pengadaan konsumsi workshop
d. Honor penyaji
e. Transfort peserta
f. Evaluasi
Peningkatan kompetensi budaya mutu Workshop peningkatan kompetensi budaya
pendidikan. mutu pendidikan
Sub kegiatan
a. Pembentukan Tim
b. Pembelian ATK
c. Pengadaan konsumsi workshop
d. Honor penyaji
e. Transfort peserta
f. Evaluasi
kepemilikan SK dan KD
Penerapan kegiatan pembelajaran Sosialisasi penerapan kegiatan pembelajaran
sesuai ketentuan beban belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Peningkatan kompetensi guru tentang
beban Workshop peningkatan kompetensi guru
tugas tersetruktur, dan tidak
tersetruktur tentang beban belajar, tugas trersetruktur
dan tidak tersetruktur
Sub kegiatan
a. Pembentukan Tim
c. Pengadaan konsumsi workshop
d. Honor penyaji
e. Transfort peserta
f. Evaluasi
Program kegiatan mandiri/tidak
terstruktur Menyampampaikan pd semua guru untuk
membuat program mandiri/tidak terstruktur
Pemenuhan ketentuan dalam Sosialisasi tentang standar isi
pengembangan KTSP SNP Permendiknas No 22 Tahun 2006
Peningkatan kompetensi
pengembangan Penyusunan /Pengembangan silabus
Silabus semua maple
Pengembangan RPP Mata Pelajaran Pengembangan atau penyusunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
RPP semua Mata pelajaran
Peningkatan kompetensi bagi guru Penyusunan KKM
dalam penyusunan KKM
3 STANDAR PROSES
Pemenuhan silabus oleh setiap guru
mapel Pengadaan dokumentasi silabus semua
guru maple
Pemenuhan RPP oleh setiap guru Pengadaan dokumentasi RPP semua
guru maple
Pemahaman prinsip-prinsip penyusunan
RPP Sosialisasi kepada semua guru tentang
prinsip-prinsip penyusunan RPP
Peningkatan kompetensi
pengembangan Workshop Peningkatan kompetensi
bahan ajar bagi guru setiap mapel. pengembangan bahan ajar bagi guru
semua Mata pelajaran
Sub Kegiatan
a. Konsumsi pembentukan Tim
b. Pengadaan ATK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
c. Konsumsi pelaksanaan
d. Honor pendamping
e. Konsumsi evaluasi
f. Transport peserta
Pengadaan bahan ajar semua mapel.
Peningkatan kompetensi pengelolaan Workshop peningkatan kompetensi
kelas bagi guru pengelolaan kelas bagi guru
Sub Kegiatan
a. Konsumsi pembentukan Tim
b. Konsumsi pelaksanaan
c. Honor pendamping
d. Konsumsi evaluasi
e. Transport peserta
Pemenuhan buku panduan guru /
refernsi Pengadaan buku panduan / referensi
Pemenuhan alat pembelajaran Pengadaan alat pembelajaran
Peningkatan kompetensi guru ttg Peningkatan kompetensi guru
metode/strategi pembelajaran tentang metode/strategi pembelajaran
semua guru mata pelajaran
. Peningkatan kompetensi guru tenteng peningkatan kompetensi guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
pembelajaran tuntas tentang pembelajaran tuntas
Peningkatan kompetensi pengolahan
hasil Workshop peningkatan kompetensi
penilaian hasil belajar peserta didik pengolahanhasil penilaian hasil belajar
peserta didik
Sub Kegiatan
a. Konsumsi pembentukan Tim
b. Pengadaan ATK
c. Konsumsi pelaksanaan
d. Honor pendamping
e. Konsumsi evaluasi
f. Transport peserta
Peningkatan kompetensi supervisi KBM Peningkatan kompetensi supervisi
pembelajaran
Sub Kegiatan
a. Konsumsi pembentukan Tim
b. Pengadaan ATK
c. Konsumsi pelaksanaan
d. Honor pendamping
e. Konsumsi evaluasi
f. Transport peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
4
STANDAR TENAGA PENDIDIK DAN
KEPENDIDIKAN
Penanaman karakter guru aspek
kepribadian
Workshop penanaman karakter kepribadian
guru
Mempererat kerja sama dengan komite sekolah
Rapat dengan pengurus komite sekolah
Pembinaan guru dalam bidang
peningkatan 1. Workshop peningkatan kompetensi bid.TIK
kompetensi profesional 2. Workshop peningkatan kompetensi bahasa
inggris
3. Workshop peningkatan kompetensi penelitian
Sub Kegiatan
a. Konsumsi pembentukan Tim
b. Pengadaan ATK
c. Konsumsi pelaksanaan
d. Honor pendamping
e. Transport peserta
f. Subsidi penelitian tindakan kelas
4. Workshop peningkatan kompetensi bidang
TIK
Sub kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
a. Honor penyaji
b. Konsumsi pelaksanaan
c. Transport peserta
d. Konsumsi evaluasi
Peningkatan kompetensi bagi kepala
sekolah 1. Peningkatan kompetensi kewirausahaan
2. Workshop peningkatan kompetensi supervisi
monitoring dan evaluasi
3. Workshop peningkatan kompetensi
pendidikan karakter dan budaya bangsa
Kemampuan kompetensi tenaga
perpustakaan
1. Workshop peningkatan kompetensi bidang
laboran, dan administrasi karyawan
sekolah
administrasi sekolah
2. Workshop peningkatan kompetensi
pemanfaatan
TIK dalam administrasi sekolah
Peningkatan pemahaman tugas Mengikutkan Diklat
tenaga Perpustakaan Mengikutkan Diklat
Peningkatan pemahaman tugas Pengadaan tenaga khusus UKS
ltenaga Laboratorium
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
5 STANDAR SARANA DAN PRASARANA
Penataan lingkungan Pembuatan taman dan penanaman pohon
perindang
Teralisisasi / keamanan Pemasangan teralis ruang multi media
Pengadaan slot pintu
Pengembangan/pemanfaatan daya
listrik dise- Pengadaan kabel dan pemindahan arus listrik
suaikan dgn kebutuhan/penggunaan
dalam agar seimbang antara daya dgn penggunaanya
setiap ruang
Pengembangan kebutuhan Pembangunan ruang laboratorium bahasa
bangunan,Inventarisasi bangunan dan perlengkapannya
Perawatan gedung Melaksanakan pengecatan gedung
Pemeliharaan lantai dan kamar mandi / wc
Perawatan alat pendidikan Perawatan komputer, LCD, Mesin stensil dll.
Prasarana Pembelajaran 1. Penambahan LCD
2. Penambahan Laptop
3. pengadaan stabiliser
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
4, Pengadaan printer
5, pengadaan fles / CD
Penambahan koleksi buku perpustakaan .Penambahan koleksi buku referensi
perpustakaan
Pengembangan tempat memperoleh
tempat Pengadaan rak surat kabar dan alat pengapit
informasi bagi guru dan siswa surat kabar
Pengembangan tempat penyampaian
informasi 3. Pengadaan papan pengumuman
sekolah/guru kepada siswa
Pengemb. tempat penyimpanan Pengadaan lemari alat dan bahan
alat dan kemudahan pengambilan alat
Peningkatan kebersihan dan Pemasangan keramik pada tempat
kenyamanan tempat ibadah wudhlu
Pengadaan alat olah raga Pengadaan bola volly, tendang, basket, tenis
meja, shuttlecock.dan perangkat lainnya
Pengembangan seni tari Pengadaan tape recorder ( CD )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
6 STANDAR PENGELOLAAN
Pengembangan dan pembuatan RKAS Workshop pembuatan RKAS
Sub Kegiatan
a. Pembentukan Tim
b. Pengadaan ATK
c. Pembuatan RKAS
d. Penggandaan panduan penyusunan RKAS
e. Penggandaan dan Penjilidan RKAS
Pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga
pendidik Melaksanakan supervisi
Sub kegiatan
a. Pembentukan Tim
b. Pelaksanaan supervisi
c. Perekapan hasil supervisi
d. Evaluasi hasil supervisi
Melengkapi struktur organisasi
Pelaksanaan pengawasan ( monev )
Sub Kegiatan
a. Persiapan monev
b. Pelaksanaan monev
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
c. Evaluasi monev
Peningkatan kelengkapan bahan
akreditasi Menyiapkan dokumen administrasi bahan
akreditasi
Sub kegiatan
a. Pembentukan Tim
b. Pengadaan ATK
Pengelolaan BOS Laporan pengelolaan BOS
Melengkapi data informasi sekolah Pelaksanaan PAS ( Paket Aplikasi Sekolah )
Peningkatan kedisiplinan siswa Peningkatan dokumentasi skorsing pelanggaran
tata tertib
Sub kegiatan
a. Pembentukan Tim
b. Pengadaan ATK
c. Koordinasi pengembangan skorsing
d. Penggandaan tata tertib siswa
e. Pencetakan buku skorsing
6. Evaluasi pelaksanaan skorsing tatib.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
7 STANDAR PEMBIAYAAN
Pengembangan RAPBS Melengkapi dokumen RAPBS
Pengadaan alat tulis Belanja alat tulis sekolah
Pengadaan bahan habis pakai Belanja bahan habis pakai
Pengadaan alat habis pakai Belanja alat habis pakai
Pendanaan kegiatan rapat Mendanai kegiatan rapat
Mendanai transport perjalanan dinas Perjalanan dinas
Pengandaan soal-soal Mengandakan soal-soal ujian
Pemenuhan daya dan jasa Membayar langganan daya dan jasa
Pengadaan buku pedoman pengelolaan
Membayar pengadaan buku pedoman
pengelolaan
Keuangan keuangan
Pembukuan biaya operasional Melaksanakan Pembukuan biaya operasional
Pembuatan laporan
pertanggungjawaban
Melaporkan pertanggungjawaban keuangan
kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Keuangan pemerintah
8 STANDAR PENILAIAN
Silabus mata pelajaran Menginformasikan silabus semua mapel
yang memuat rancangan dan kriteria
penilaian
Pencapaian Kompetensi Dasar dan
teknik Mengembangkan indikator pencapaian dan
penilaian teknik penilaian
Melaksanakan ulangan mingguan untuk semua
Ulangan mingguan mata pelajaran
Pengolahan hasil penilaian Analisis hasil belajar siswa
Dokumen hasil penilaian siswa
Melaksanakan pendokumentasian hasil
penilaian
Sub kegiatan
a. Pembentukan Tim
b. Pengadaan ATK
c. Honor koreksi
d. Penyusunan laoran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Pemanfaatan hasil penilaian Perbaikan dan pengayaan
Pelaporan hasil penilaian Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran
pada setiap akhir semester
Pelaporan hasil penilaian akhlak mulia Melaporkan hasil penilaian akhlak siswa pada
guru agama dan kepribadian pada guru PKn
Penentuan KKM Sosialisasi penentuan KKM
Koordinasi evaluasi tengah semester,
akhir Melaksanakan koordinasi evaluasi tengah
semester dan klenaikan kelas semester, evaluasi akhir semester dan kenaikan
kelas.
Menentukan kriteria kenaikan kelas Sosialisasi kriteria kenaikan kelas
Penentuan nilai akhir kel mapel Sosialisasi penentuan nilai akhir kel. mapel
Ujian Sekolah Menyelenggarakan Ujian sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Pelaporan hasil penilaian mata
pelajaran Melaksanakan pelaporan hasil penilaian untuk
untuk semua kel. mapel pd setiap akhir
smt. semua kelompok mapel pada setiap akhir smt.
Pelaporan pencapaian hasil belajar membuat dan mengirimkan laporan hasil belj.
tingkat satuan pendidikan
Penentuan kelulusan siswa sesuai Melaksanakan rapat dewan guru untuk
dengan kriteria kelulusan menentukan kelulusan sesuai dengan kriteria
Kelulusan
Penerbitan dan penyerahan ijazah Menerbitkan, mengesahkan dan menyerahkan
ijazah kepada siswa
Pemanfaatan hasil UN oleh siswa Untuk melanjutkan study siswa
J. SUPERVISI, MONITORING, EVALUASI, DAN AKREDITASI SEKOLAH
1. Rencana pemantauan secara periodik
a. Rencana monitoring dan evaluasi ;
- Teknis pelaksanaan
- Hasil kegiatan
2. Monitoring dan evaluasi tingkat sekolah dilaksanakan oleh kepala sekolah
3. Monitoring dan evaluasi mencakup seluruh sasaran
4. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi menggunakan instrument yang sudah
dibakukan atau dengan rambu-rambu sesuai pelaksanaan MBS meliputi
mekanisme pelaksanaan, akuntabilitas, pendanaan dan hasil tingkat
ketercapaian program
5. Pelaporan
Sekolah menyusun laporan kegiatan yang dipertanggungjawabkan oleh kepala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
sekolah, dengan menganut prinsip-prinsip :
a. Demokratisasi b. Transparansi c. Akuntabili
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
LAMPIRAN 2
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PEDOMAN WAWANCARA
KEPALA SEKOLAH
1. Identitas Narasumber:
Nama :
Jenis Kelamin :
Hari/Tanggal :
2. Untuk tahun ajaran 2017/2018 apakah sekolah menyusun RAPBS yang
ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah, dan Bendahara?
a. Ya b. Tidak
3. Dalam rangka penyelenggaraan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di
SMP Negeri 2 Pakem ini apakah Kepala Sekolah membentuk tim BOS
Sekolah?
a. Ya b. Tidak
Jika ya, bagaimana susunan keanggotaannya?
4. Bagaimana perencanaan penggunaan dana BOS?
5. Apakah SMP Negeri 2 Pakem menyusun penggunaan dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) dalam Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah
(RKAS)?
a. Ya b. Tidak
Dialokasikan kemana saja Dana BOS yang diterima oleh sekolah?
6. Bersumber darimana sajakah pendanaan yang diterima oleh sekolah?
7. Bagaimana gambaran dana BOS di SMP Negeri 2 Pakem?
8. Berapa jumlah murid yang menerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
tahun ajaran 2017/2018?
a. Laki-laki ……siswa
b. Perempuan ……siswa
9. Digunakan untuk apa saja Dana BOS yang diterima oleh sekolah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
10. Kepada rekening apa/siapa dana BOS diterimakan?
11. Bagaimana kinerja bendahara dalam mengelola keuangan?
12. Apakah ada kendala/hambatan dalam Pelaksanaan Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) Tahun Ajaran 2017/2018?
a. Ya b. Tidak
Jika ya, kendalanya apa saja?
13. Bagaimana solusi yang dilakukan oleh sekolah dalam mengatasi hambatan
yang dihadapi dalam pelaksanaan program BOS di SMP Negeri 2 Pakem?
14. Dalam pengawasan program BOS, bagaimana pengawasan yang dilakukan
oleh Kepala Sekolah?
15. Bagaimana anda melakukan pengecekan terhadap laporan penggunaan dana
BOS di sekolah ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PEDOMAN WAWANCARA
BENDAHARA
1. Identitas Narasumber:
Nama :
Jenis Kelamin :
Hari/Tanggal :
2. Bagaimanakah perencanaan penggunaan dana BOS di SMP Negeri 2
Pakem? (siapa dan kapan penyusunan RAPBS)
3. Bersumber darimana sajakah pendanaan yang diterima oleh sekolah?
4. Bagaimana gambaran pelaksanaan penggunaan dana BOS di SMP Negeri 2
Pakem?
5. Bagaimana mekanisme penyaluran dana BOS di sekolah ini?
6. Penyaluran dana BOS melalui siapa?
7. Berapa besarnya dana BOS yang diterima?
8. Digunakan untuk apa saja Dana BOS yang diterima oleh sekolah?
9. Berapa jumlah murid yang menerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
tahun ajaran 2017/2018?
a. Laki-laki ……siswa
b. Perempuan ……siswa
10. Dalam menerima Dana BOS, Sekolah menerima saluran dana tiap triwulan
atau semester? dan bagaimana persentase penyaluran dananya?
11. Apakah pemanfaatan penggunaan dana BOS sudah sesuai dengan
RAPBS?
12. Apakah ada kendala/hambatan dalam Pelaksanaan Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) Tahun Ajaran 2017/2018?
b. Ya b. Tidak
Jika ya, kendalanya apa saja?
13. Bagaimana bentuk laporan dana BOS ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
14. Siapa saja yang melakukan pengawasan dan monitoring?
15. Kapan waktu pengawasan dan monitoring?
16. Apakah ada jadwal yang sudah ditentukan bersama untuk waktu
monitoring?
17. Bagaimana bentuk pertanggungjawaban dalam pelaporan hasil
penggunaan dana BOS di sekolah ini?
18. Dalam bentuk apa pengawasan dan monitoring yang dilakukan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PEDOMAN WAWANCARA
KOMITE
1. Identitas Narasumber:
Nama :
Jenis Kelamin :
Hari/Tanggal :
2. Apakah komite menghadiri penyusunan RAPBS di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Pakem?
3. Bersumber dari mana sajakah pendanaan yang diterima oleh sekolah?
4. Apakah terdapat sosialisasi terkait dana BOS?
5. Bagaimana keterlibatan Komite dalam penyusunan RAPBS di SMP
Negeri 2 Pakem?
6. Apakah komite sekolah mengetahui digunakan untuk apa saja Dana BOS
yang diterima oleh sekolah? Jika ya, digunakan untuk apa saja?
7. Dalam setiap periodenya kapan sekolah menerima dana BOS?
8. Apakah komite melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan
Dana BOS di SMP Negeri 2 Pakem? Pengawasan yang seperti apa?
9. Apakah sekolah melaporkan pengelolaan dana BOS kepada komite
sekolah?
10. Bagaimana publikasi mengenai penggunaan dana BOS di SMP Negeri 2
Pakem?
11. Apa saran yang dapat anda berikan kepada sekolah terkait dengan
pengelolaan Dana BOS?
12. Menurut anda apakah sekolah sudah mengoptimalkan penggunaan Dana
BOS untuk kepentingan sekolah? Mengapa? Contohnya seperti apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Data Ruang Belajar (Kelas)
Kondisi
Jumlah dan ukuran Jml. ruang lainnya
yg digunakan
untuk r. Kelas
(e)
Jumlah ruang
yg digunakan
u. R. Kelas
(f)=(d+e) Ukuran
7x9 m2 (a)
Ukuran
> 63m2 (b)
Ukuran
< 63 m2
(c)
Jumlah
(d)
=(a+b+c)
Baik 10 - - - -
12
Rsk
ringan 2 - - -
Rsk
sedang - - - -
Rsk
Berat - - - -
Rsk
Total - - -
Data Ruang Belajar Lainnya
Jenis Ruangan Jumlah
(buah) Ukuran
(pxl)
Kondisi*) Jenis
Ruangan
Jumlah
(buah) Ukuran
(pxl)
Kondisi
1.Perpustakaan 1 12x8 Baik 8. LAB. IPS - - -
1. Lab. IPA
FISIKA
1 15x8 Baik 9. MUSIK - - -
3.Lab
Komputer
Pembelajaran
- - - 10. LAB.
IPA
BIOLOGI
1 1 Rusak
sedang
4. Multimedia - - - 11. LAB.
BAHASA
- - -
5. Kerawitan - - - 12. LAB. E-
LEARNING
1 1 Rusak
sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
6. Ketrampilan 1 15x8 Rusak
sedang
13.
AGAMA
NON
MUSLIM
- - -
7. R. AVA
(AUDIO
VISUAL)
- - - 14. - - - -
Data Ruang Penunjang
Jenis Ruangan Jumla
h
(buah)
Ukura
n (pxl)
Kondisi*) Jenis Ruangan Jumla
h
(buah)
Ukura
n (pxl)
Kondisi
1. Gudang - - - 10. Ibadah 1 7x7 Tidak
Standa
r
2. Dapur - - - 11. Ganti - - -
3. Reproduksi - - - 12. Koperasi 1 2,5x3 Tidak
Standa
r
4. KM/WC
Guru
3 2x2,5 Baik 13. Hall/ Loby - - -
5. KM/WC
Siswa
12 2x1,5 Tidak
Standar
14. Kantin 2 3x5 Tidak
Standa
r
6. BK 1 2,5x7 Tidak
Standar
15. Rumah
Pompa
1 1,5x1,
5
Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
7. UKS 2 3,5x3
Tidak
Standar
16. Bangsal
Kend.
- - -
8.
PMR/Pramuka
- - - 17. Rumah Jaga - - -
9. OSIS 1 2,5x3 Baik 18. Pos Jaga - - -
Perabot (furniture) utama
a. Perabot ruang kelas (belajar)
No.
Jumlah
ruang
kelas
Perabot
Jumlah dan kondisi meja
siswa
Jumlah dan kondisi
kursi siswa
Almari + rak
buku/alat Papan tulis
Jml
Bai
k
Rsk
.
Rin
gan
Rsk
.
Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
.
Rin
gan
R
sk.
Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
.
Rin
gan
R
sk.
Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
.
Rin
gan
R
sk.
Ber
at
1 12 376 376 - - 376 376 - - - - - - 1
2 12 -
-
b. Perabot ruang belajar lainnya
No. Ruang
Perabot
Meja Kursi Almari + rak
buku/alat Lainnya
Jml
Bai
k
Rsk
.
Rin
gan
R
sk.
Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
.
Rin
gan
R
sk.
Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
.
Rin
gan
R
sk.
Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
.
Rin
gan
R
sk.
Ber
at
1. Perpustakaan 10 10 - - 40 40 - - 8 8 - - - - - -
2. Lab. IPA FISIKA 9 9 - - 32 32 - - 4 4 - - - - - -
3. Lab. Komputer
Pembelajaran - - - - - - - - - - - - - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
4. Multimedia - - - - - - - - - - - - - - - -
5. Kerawitan - - - - - - - - - - - - - - - -
6. Ketrampilan 21 21 - - 32 32 - - - - - - - - - -
7. R. AVA (AUDIO
VISUAL) - - - - - - - - - - - - - - - -
8. LAB. IPS - - - - - - - - - - - - - - - -
9. MUSIK - - - - - - - - - - - - - - - -
10. LAB. IPA
BIOLOGI - - - - - - - - - - - - - - - -
11. LAB. BAHASA - - - - - - - - - - - - - - - -
12. LAB. E-
LEARNING 22 22 - - 32 32 - - - - - - - - - -
13. AGAMA NON
MUSLIM
- - - - - - - - - - - - - - - -
c. Perabot Ruang Kantor
No. Ruang
Perabot
Meja Kursi Almari + rak buku/alat Lainnya
Jml
Bai
k
Rsk
.
Rin
gan
Rsk
. B
erat
Jml
Bai
k
Rsk
.
Rin
gan
Rsk
.
Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
.
Rin
gan
Rsk
.
Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
. R
inga
n
Rsk
.
Ber
at
1. Kepala
Sekolah 1 1 - - 1 1 - - 2 2 - - - - - -
2. Wk Kepala
Sekolah 3 3 - - 3 3 - - 3 - 3 - - - - -
3. Guru 19 19 - - 19 19 - - - - - - - - - -
4. Tata
Usaha 5 5 - - 5 5 - - 7 7 - - - - - -
5. Tamu - - - - - - - - - - - - - - - -
6. Lainnya: - - - - - - - - - - - - - - - -
Catatan : Di ruang tamu umum ada meja front office 1 set
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
d. Perabot Ruang Penunjang
No. Ruang
Perabot
Meja Kursi Almari + rak buku/alat Lainnya
Jml
Bai
k
Rsk
. R
inga
n
Rsk
. B
erat
Jml
Bai
k
Rsk
.
Rin
gan
Rsk
. B
erat
Jml
Bai
k
Rsk
.
Rin
gan
Rsk
. B
erat
Jml
Bai
k
Rsk
.
Rin
gan
Rsk
. B
erat
1. BK 2 2 - - 2 2 - - 3 3 - - - - - -
2. UKS 2 2 - - 2 2 - - 2 2 - - - - - -
3. PMR/Pramuka - - - - - - - - - - - - - - - -
4. OSIS - - - - - - - - - - - - - - -
5. Gudang - - - - - - - - - - - - - - - -
6. Ibadah - - - - - - - - 1 1 - - - - - -
7. Koperasi - - - - - - - - 4 4 - - - - - -
8. Hall/lobi - - - - - - - - - - - - - - - -
9. Kantin - - - - - - - - - - - - - - - -
10. Pos jaga/Piket - - - - - - - - - - - - - - - -
11. Reproduksi - - - - - - - - - - - - - - - -
12. Lainnya: …..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
SMP NEGERI 2 PAKEM Kecamatan Kec. Pakem, Kabupaten Kab. Sleman, Provinsi Prov. D.I. Yogyakarta
No Nama NUPTK JK Tempat Lahir Tanggal
Lahir NIP
Status Kepegawaian
Jenis PTK
1 Anang Dwi Priharyana 5760757658110032 L Sleman 1979-04-28
Honor Daerah TK.II Kab/Kota
Tenaga Administrasi Sekolah
2 David Setyawan 2241755656200013 L Sleman 1977-09-09 197709092014061002 PNS
Tenaga Administrasi Sekolah
3 Erida Sulistyawati 3158756657300023 P Sleman 1978-08-26
Honor Daerah TK.II Kab/Kota
Tenaga Administrasi Sekolah
4 Ermawan Wahyu Nugroho 1162752652200003 L Sleman 1974-08-30
Honor Daerah TK.II Kab/Kota
Tenaga Administrasi Sekolah
5 Feri Setiawan L Sleman 1987-02-14
Tenaga Honor Sekolah
Tenaga Perpustakaan
6 Hari Agung Sulistyanto L Sleman 1987-09-18
Guru Honor Sekolah Guru Mapel
7 Hospita Henny Koerniati 9258751652300003 P Sigaluh 1973-09-26 197309262006042008 PNS Guru Mapel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
8 Ismiyati P Sleman 1964-07-09
Guru Honor Sekolah Guru Mapel
9 Jatu Kumoro 5045754655200003 L Yogyakarta 1976-07-13 197607132005011005 PNS Guru TIK
10 Komari 2933745646200002 L Sleman 1967-06-01 196706011987031002 PNS Depag Guru Mapel
11 KURNIAWATI ANGGRAHINI 6658755656300052 P Sleman 1977-03-26 197703262011012001 PNS Guru Mapel
12 Lis Ambarsari 1241743644300013 P Brebes 1965-09-09 196509091987032007 PNS Guru Mapel
13 NGABDUL MUNIF L PURWOREJO 1990-07-01
Guru Honor Sekolah Guru Mapel
14 Petrus Coelestinus Moh Pambudi 8851738641200002 L Grobogan 1960-05-19 196005191982031008 PNS
Tenaga Administrasi Sekolah
15 Priswanti Yuliani 0055741642300023 P Sleman 1963-07-23 196307231984122005 PNS Guru Mapel
16 Priyanto 6954745648200012 L Madiun 1967-06-22 196706221998031005 PNS Guru Mapel
17 Priyo Suwono - L Muara Bungo 1989-02-09
Honor Daerah TK.II Kab/Kota Guru Mapel
18 RISTA MEILIANA P SLEMAN 1992-05-09
Guru Honor Sekolah Guru Mapel
19 RIZKI PUTRA PRADANA L Jakarta 1990-06-19
Guru Honor Sekolah Guru Mapel
20 Sendang Sri Widiastuti 4341748650300033 P Yogyakarta 1970-10-09 197010091998022004 PNS Guru Mapel
21 Sih Penganti 9249742643300023 P Sleman 1964-09-17 196409171987032009 PNS Guru Mapel
22 Sri Ichwani Widiyati 8443745647300013 P Sleman 1967-11-11 196711111997022004 PNS Guru BK
23 Stephanus Sumadi 3549740642200033 L Sleman 1962-12-17 196212171996011003 PNS Guru Mapel
24 Suparyadi 0650751652200012 L Sleman 1973-03-18 197303182000121001 PNS Guru Mapel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
25 Suryadi 3747738639200012 L Sleman 1960-04-15 196004151981031007 PNS
Tenaga Administrasi Sekolah
26 Suwardi 6840736638200002 L Sleman 1958-05-08 195805081979031004 PNS Guru Mapel
27 Theresia Yani Widarsih 2646741642300022 P Yogyakarta 1963-03-14 196303141987032009 PNS Guru Mapel
28 Tri Wahyuningsih 3446746648300022 P Tulung Agung 1968-01-14 196801141991032007 PNS Guru Mapel
29 Tri Worosetyaningsih 5843749650300002 P Sleman 1971-05-11 197105111997032001 PNS Kepala Sekolah
30 Umu Hasanah 9853754655300012 P Sleman 1976-05-21 197605212006042013 PNS Guru Mapel
31 Wagini. Ds 7743740641200012 L Sleman 1962-04-11 196204111988031007 PNS Guru Mapel
32 Wijokongko 3262745646200003 L Gunung Kidul 1967-09-30 196709301997021001 PNS Guru Mapel
33 WINDY AGUS SETIASIH P BANJARNEGARA 1988-04-27
Guru Honor Sekolah Guru Mapel
34 Yosephin Esti Damarwanti 5336743644300063 P Slerman 1965-04-10 196504102007012004 PNS Guru Mapel
35 Yuli Purnomo 6050762663110043 L Sleman 1984-07-18
Honor Daerah TK.II Kab/Kota
Tenaga Administrasi Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
LAMPIRAN 3
Daftar Hadir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
LAMPIRAN 4
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Foto-Foto
TAMAN
R.KELAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
TAMAN DEPAN
TAMAN SAMPING
TOILET/WC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI