analisis kemampuan berpikir kritis dan pemecahan …
TRANSCRIPT
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA
PADA TOPIK TEOREMA PYTHAGORAS DI KALANGAN SISWA
KELAS VIIIA SMP MARIA ASSUMPTA KLATEN TAHUN AJARAN
2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh:
Natalia Tatag Hendralita
161414073
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA
PADA TOPIK TEOREMA PYTHAGORAS DI KALANGAN SISWA
KELAS VIIIA SMP MARIA ASSUMPTA KLATEN TAHUN AJARAN
2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh:
Natalia Tatag Hendralita
161414073
HALAMAN JUDUL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga,
tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu
kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan
syukur.
( Filipi 4:6 )
When something is too hard, there is always another way.
(finding dory)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
yang memampukan dan memberi kekuatan dalam setiap proses penyelesaian
penelitian ini.
Kedua orang tua ku tercinta
Bapak Robertus Ngadiman dan Ibu Elisabeth Sriningsih
yang selalu memberikan doa, cinta, dukungan, semangat pantang menyerah
sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
Kakak perempuanku yang tersayang
Bernadeta Tatag Widya Pangestika
Yang selalu memberikan semangat untuk berjuang maju.
Sahabat-sahabat yang selalu memberikan motivasi, semangat, dan dukungan
untuk menyelesaikan penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Natalia Tatag Hendralita. 2020. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Dan
Pemecahan Masalah Matematika Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada
Topik Teorema Pythagoras Di Kalangan Siswa Kelas VIIIA SMP Maria
Assumpta Klaten Tahun Ajaran 2019/2020. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripiskan 1) tingkat kemampuan
berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa kelas VIIIA SMP Maria Assumpta
Klaten dalam menyelesaikan soal matematika pada pokok bahasan teorema
Pythagoras 2) kesulitan yang dialami oleh siswa pada saat menyelesaikan soal
matematika pada pokok bahasan teorema Pythagoras.
Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan
kuantitaif. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIIIA SMP Maria
Assumpta Klaten yang terdiri dari 23 siswa yang mengikuti tes dan 4 siswa yang
mengikuti wawancara. Cara mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan tes tertulis dan wawancara. Peneliti menggunakan data hasil
penyelesaian soal berpikir kritis dan pemecahan masalah serta data wawancara.
Data yang diperoleh dianalisis berdasarkan tingkat berpikir kritis dan pemecahan
masalah Polya.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: 1) Dari 23 siswa, siswa dengan TBK
1 ada sebanyak 8 siswa dengan persentase 37,68%. Siswa yang berada pada TBK
1 mampu melalui tahap pemecahan masalah antara lain mampu merumuskan
pokok-pokok permasalahan dan mengungkap fakta yang ada, mampu menentukan
teorema untuk menyelesaikan soal, mampu mengerjakan soal sesuai rencana namun
kurang mampu mengungkapkan argumen yang logis. Namun ada juga siswa yang
berada pada tingkat lain yaitu untuk TBK 0 sebanyak 6 siswa dengan persentase
24,64%, TBK 2 sebanyak 5 siswa dengan persentase 20,29% dan TBK 3 sebanyak
4 siswa dengan persentase 17,39%. 2) Kesulitan yang dialami siswa saat
mengerjakan soal tes kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah adalah
kesulitan dalam pemahaman bahasa matematika dengan persentase 50%, kesulitan
dalam mentransfer pengetahuan (penggunaan konsep) dengan persentase 25% dan
kesulitan dalam melakukan perhitungan dengan persentase 25%.
Kata Kunci: Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah, Tingkat Berpikir Kritis dan
Pemecahan Masalah dan Teorema Pythagoras.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Natalia Tatag Hendralita. 2020. Analysis Of Critical Thinking Ability And
Mathematical Problem Solution In Completing Story Problems In The Topic Of
Pythagoras Theories In The Class VIIIA Students Of Maria Assumpta Klaten
Academic Year 2019/2020. Thesis. Mathematics Education Study Program,
Department of Mathematics and Natural Sciences, Faculty of Teacher Training
and Education, Sanata Dharma University.
This research aims were to describe 1) the level of thinking ability critical
and problem solving clas VIIIA Middle School Student Maria Assumpta Klaten in
solve mathematical problem on the subject of the Pythagorean theorem 2)
difficulties experienced by student whewn completing mathematical problem in the
basic theorem of pythagoras.
The subjects in this study were eight grade students of Maria Assumpta
Middle School Klaten consisted of 23 students who took the test and 4 students who
took interview. This type of research is a qualitative descriptive study with
quantitative approach. The way to collect data in this research is by using written
tests and interviews. The data obtained were analyzed based on the level of critical
thinking and Polya problem solving.
Based on the reseach obtained 1) From 23 students, students with level 1
there were 8 students with a percentage of 37,68%. Students who are in level 1 able
to go through the level if problem solving among the others. Students in level 1 have
capability to formulate a tree of the main problem and uncover the facts that exist,
able to determine theorem to solve problem. Students in level 1 able to do the
problem according to plan but, is less able to express logical arguments.There are
also students who are at another level, namely for level 0 with 6 students with the
percentage of 24, 64%, level 2 with 5 students with the percentage of 20,29% , and
level 3 with 4 students with the percentage of 17,39%. 2) Difficulties that
experienced by students when doing test questions critical thinking skill and
problem solving is having difficulties in understanding some mathematics language
with a precentage of 50%, difficulties in transferring knowledge (use of consepts)
with a percentage of 25% and having difficulties in calculating with a percentage
of 25%.
Keywords: Critical Thinking, Resolution and Problem, Level of Critical Thinking
and Problem Solving, and Pythagorean Theorem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................. vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 4
C. Batasan Masalah........................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
E. Batasan Istilah .............................................................................................. 5
F. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
G. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6
H. Sistematika Penulisan .................................................................................. 6
BAB II KAJIAN TEORI ....................................................................................... 8
A. Kemampuan Berpikir Kritis ......................................................................... 8
B. Kemampuan Pememcahan Masalah .......................................................... 13
C. Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah .................................................... 19
D. Teorema Pythagoras dan Pembelajaran Teorema Pythagoras ................... 20
E. Kesulitan Belajar Siswa Dalam Matematika.............................................. 25
F. Penelitian Relevan ...................................................................................... 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
G. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 34
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 34
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 34
C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................... 34
D. Bentuk Data ................................................................................................ 35
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 35
F. Instrumen Penelitian................................................................................... 36
G. Keabsahan Data .......................................................................................... 38
H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 39
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 43
BAB IV PELAKSANAAN, TABULASI DATA, HASIL ANALISIS DATA
DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ................................................................ 42
A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................... 42
B. Tabulasi Data ............................................................................................. 44
C. Analisis Data Penelitian ............................................................................. 57
D. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 76
E. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 81
A. Kesimpulan ................................................................................................ 81
B. Saran ........................................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 83
LAMPIRAN .......................................................................................................... 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tingkat Kemampuan Berpikrr Kritis Siswa ......................................... 12
Tabel 2.2 Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Berdasarkan Tahap
Pemecahan Masalah oleh Polya. ........................................................................... 18
Tabel 2.3 Indikator Pembelajaran Teorema Pythagoras ....................................... 24
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Tes Urain ....................................................................... 36
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara ............................................................................ 37
Tabel 3.3 Format Skor dan Nilai Hasil Tes Siswa ................................................ 39
Tabel 3.4 Tingkat Kemampuan Siswa Berdasarkan Hasil Tes ............................. 39
Tabel 3.5 Format Cuplikan Wawancara Siswa ..................................................... 40
Tabel 3.6 Format Analisis Pekerjaan Siswa dan Wawancara ............................... 40
Tabel 3.7 Format Rangkuman Hasil Analisis ....................................................... 40
Tabel 3.8 Proses Berpikir Kritis Siswa berdasarkan TBK dan Pemecahan Polya 41
Tabel 3.9 Format Persentase Tingkat Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah
Siswa ..................................................................................................................... 42
Tabel 3.10 Format Cuplikan Wawancara Kesulitan Siswa ................................... 43
Tabel 3.11 Identifikasi Kesulitan Siswa................................................................ 43
Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan ........................................................................... 42
Tabel 4.2 Tabulasi Skor Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemecahan
Masalah Siswa ....................................................................................................... 44
Tabel 4.3 Tabulasi Wawancara Siswa .................................................................. 45
Tabel 4.4 Rata-Rata dan Standar Deviasi Nilai Siswa ......................................... 57
Tabel 4.5 Tingkat Kemampuan Siswa Berdasarkan Hasil Tes ............................. 58
Tabel 4.6 Kategori Hasil Tes Kemampuan Siswa ................................................ 58
Tabel 4.7 Analisis Pekerjaan Siswa Berdasarkan Jawaban Tes dan Hasil
Wawancara ............................................................................................................ 60
Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Analisis Berdasarkan Jawaban Tes dan Hasil
Wawancara ............................................................................................................ 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel 4.9 Persentase Tingkat Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Pada Soal
Nomor 1 ................................................................................................................ 75
Tabel 4.10 Persentase Tingkat Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Pada Soal
Nomor 2 ................................................................................................................ 75
Tabel 4.11 Persentase Tingkat Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Pada Soal
Nomor 3 ................................................................................................................ 75
Tabel 4.12 Persentase Rata-rata Ketercapaian Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis
dan Pemecahan Masalah ....................................................................................... 75
Tabel 4.13 Identifikasi Kesulitan Siswa................................................................ 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bukti I Teorema Pytagoras ................................................................ 20
Gambar 2.2 Bukti II Teorema Pythagoras ............................................................ 21
Gambar 4.1 Pekerjaan Subjek S4 Nomor 1 .......................................................... 60
Gambar 4.2 Pekerjaan Subjek S4 Nomor 2 .......................................................... 61
Gambar 4.3 Pekerjaan Subjek S4 Nomor 3 .......................................................... 62
Gambar 4.4 Pekerjaan Subjek S12 Nomor 1 ........................................................ 63
Gambar 4.5 Pekerjaan Subjek S12 Nomor 2 ........................................................ 64
Gambar 4.6 Pekerjaan Subjek S12 Nomor 3 ........................................................ 65
Gambar 4.7 Pekerjaan Subjek S19 Nomor 1 ........................................................ 65
Gambar 4.8 Pekerjaan Subjek S19 Nomor 2 ........................................................ 66
Gambar 4.9 Pekerjaan Subjek S19 Nomor 3 ........................................................ 68
Gambar 4.10 Pekerjaan Subjek S17 Nomor 1 ...................................................... 69
Gambar 4.11 Pekerjaan Subjek S17 Nomor 2 ...................................................... 70
Gambar 4.12 Pekerjaan Subjek S17 Nomor 3 ...................................................... 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ............................................................................ 87
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................................. 88
Lampiran 3 Lembar Soal Tes Uraian ..................................................................... 89
Lampiran 4 Lembar Jawab Siswa .......................................................................... 91
Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Rubrik Skoring ................................................... 92
Lampiran 6 Pedoman Penskoran Soal.................................................................. 100
Lampiran 7 Hasil Wawancara Jawaban Benar..................................................... 101
Lampiran 8 Insrtrumen Wawancara Jawaban Salah ............................................ 103
Lampiran 9 Hasil Validasi Instrumen Tes Uraian................................................ 107
Lampiran 10 Hasil Wawancara Subjek S4........................................................... 109
Lampiran 11 Hasil Wawancara Subjek S12......................................................... 120
Lampiran 12 Hasil Wawancara Subjek S19......................................................... 130
Lampiran 13 Hasil Wawancara Subjek S17......................................................... 139
Lampiran 14 Lembar Jawaban Subjek S4 ............................................................ 151
Lampiran 15 Lembar Jawaban Subjek S12 .......................................................... 153
Lampiran 16 Lembar Jawaban Subjek S19 .......................................................... 155
Lampiran 17 Lembar Jawaban Subjek S17 .......................................................... 157
Lampiran 18 Rincian Skor Jawaban Siswa Soal No 1 ......................................... 159
Lampiran 19 Rincian Skor Jawaban Siswa Soal No 2 ......................................... 160
Lampiran 20 Rincian Skor Jawaban Siswa Soal No 3 ......................................... 161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berpikir merupakan suatu aktivitas untuk mencari penyelesaian dari
persoalan yang sedang dihadapi oleh seseorang. Kemampuan berpikir dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu kemampuan berpikir tingkat rendah
(Low Order Thinking Skill atau LOTS) dan kemampuan berpikir tingkat tinggi
(Higher Order Thinking Skill atau HOTS). Salah satu kemampuan dalam
keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah berpikir kritis (critical thinking).
Berpikir kritis adalah suatu proses dalam menggunakan keterampilan berpikir
secara efektif untuk membantu seseorang membuat sesuatu, mengevaluasi dan
mengaplikasikan keputusan sesuai dengan apa yang dipercaya atau dilakukan.
Proses pendidikan diharapkan dapat dijadikan upaya mendorong kemampuan
berpikir kritis sebagai bekal menghadapi tuntutan, perubahan dan
perkembangan zaman. Berpikir matematik diartikan sebagai aktivitas mental
dalam melaksanakan proses matematika (doing math) atau tugas matematika
(mathematical task). Kemampuan berpikir matematik mencakup: pemahaman
konsep (conceptual understanding), pemecahan masalah (problem solving),
penalaran dan pembuktian (reasoning and proof), komunikasi
(communication), koneksi (connection) dan representasi (representation).
National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) menetapkan bahwa
untuk mencapai standar isi, siswa harus memiliki lima kemampuan utama
dalam matematika yaitu kemampuan pemecahan masalah, penalaran,
komunikasi, penelusuran pola atau hubungan, dan representasi (NCTM, 2000).
Pemecahan masalah merupakan salah satu tujuan dalam proses
pembelajaran ditinjau dari aspek kurikulum. Menurut Permendiknas No 22
(dalam Depdiknas 2006) yang harus dipelajari siswa dalam pembelajaran
matematika yaitu memahami masalah, meranacang model matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Matematika pada
dasarnya merupakan ilmu yang sistematis dan terstruktur sehingga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mengembangkan sikap berpikir kritis. Pemecahan masalah matematika
merupakan suatu kegiatan untuk mencari penyelesaian dari masalah
matematika yang dihadapi dengan menggunakan semua bekal pengetahuan
matematika yang dimiliki. Pemecahan masalah menurut Anderson (2009)
merupakan keterampilan hidup yang melibatkan proses menganalisis,
menafsirkan, menalar, memprediksi, mengevaluasi dan merefleksikan. Jadi,
kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan untuk menerapkan
pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya ke dalam situasi baru yang
melibatkan proses berpikir tingkat tinggi. Ada beberapa faktor yang
memengaruhi kemampuan pemecahan masalah pada siswa. Menurut Charles
dan Laster (dalam Kaur Brinderject 2008) ada tiga faktor yang mepengaruhi
pemecahan masalah (1) Faktor pengalaman, baik lingkungan maupun personal
seperti usia, isi pengetahuan (ilmu), pengetahuan tentang strategi penyelesaian,
pengetahuan tentang konteks masalah dan isi masalah. (2) Faktor efektif,
misalnya minat, motivasi, tekanan kecemasan, toleransi terhadap ambiguinitas,
ketahanan dan kesabaran. (3) Faktor kognitif, seperti kemampuan membaca,
berwawasan (spatial ability), kemampuan menganalisis, keterampilan
menghitung dan sebagainya. Kemampuan pemecahan masalah siswa
dipengaruhi oleh minat membaca siswa, karena dengan membaca siswa dapat
memperoleh informasi sebagai pengetahuan untuk membantu dalam
menyelesaikan permaslahan yang dihadapi siswa.
Menurut 21st Century Partnership Learning Framework (dalam Badan
Standar Nasional Pendidikan 2010) menetapkan komptensi keahlian yang
harus dimiliki oleh SDM abad XXI yaitu kemampuan berpikir kritis dan
pemecahan masalah, kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama,
kemampuan mencipta dan membaharui, literasi teknologi dan komunikasi,
kemampuan belajar kontekstual dan kemampuan iformasi dan literasi media.
Guru telah berupaya menenkankan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan
masalah dalam pembelajaran, tetapi karena beban materi kurikulum yang
demikian menjadikan guru memprioritaskan hal lain seperti hanya pemahaman
konsep. Berpikir kritis diperlukan dalam pembelajaran matematika, dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Permendiknas No 22 Tahun 2006 menyatakan bahwa pembelajaran
matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik dengan kemampuan
logis, analitis dan sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerjasama.
Penerapan berpikir kritis dalam pembelajaran matematika dapat diterapkan
dalam pemecahan masalah. Menurut Cahyono (2017) profil berpikir kritis yang
dimiliki siswa dapat dilihat dari aktivitas siswa dalam menyelesaikan masalah.
Kenyataannya siswa masih kesulitan dalam memecahkan masalah pada
bentuk soal cerita. Menurut Utomo (2014) soal matematika dalam bentuk soal
cerita sulit diselesaikan, hal ini terjadi karena kurangnya kemampuan siswa
dalam mengubah kalimat verbal ke dalam model matematika serta kurangnya
kemampuan dalam menginterpretasikan penyelesaian matematika menjadi
masalah nyata. Pernyataan tersebut menjadi bukti bahwa pemecahan masalah
pada matematika sangat penting terutama dalam bentuk soal cerita. Menurut
Ifnali (2014) melalui pemberian soal matematika berbentuk soal cerita
memberikan pengalaman bagi siswa untuk dapat memecahkan masalah
matematika.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru matematika di SMP
Maria Assumpta Klaten, siswa memiliki kesulitan dalam menyelesaikan
masalah matematika. Menurut guru matematika di sekolah masih banyak siswa
yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal cerita. Kesulitan yang
muncul antara lain siswa kurang dapat memahami maksud soal dan apa yang
diinginkan soal, siswa masih salah dalam perhitungan terutama dalam hal
manipulasi aljabar, siswa masih kesulitan langkah dalam menentukan
penyelesaian yang tepat dan siswa tidak menjawab pertanyaan dari soal cerita
yang diberikan. Hal tersebut juga tampak dari nilai ujian tengah semester siswa
yang masih banyak mendapatkan hasil dibawah KKM. Dari hasil pekerjaan
siswa, tampak siswa masih kesulitan dalam menentukan strategi yang tepat
untuk menyelesaikan masalah soal cerita dan masih ada siswa yang melakukan
kesalahan dalam perhitungan. Menurut guru, kesulitan tersebut disebabkan
karena siswa yang kurang gigih dalam berusaha dan tidak memerhatikan pada
saat pelajaran matematika. Banyak siswa yang sudah dijelaskan suatu materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
sudah mengerti, namun pada saat mengerjakan soal yang berbeda tipe merasa
soal yang diberikan sangat sulit dan hanya terpaku dengan rumus yang
diberikan guru. Hal ini menunjukan kemampuan siswa dalam menyelesaikan
soal cerita matematika masih terbatas dalam hal menghafal saja.
Selain tertarik menganalisis kemampuan berpikir kritis dan pemecahan
masalah matematika siswa, penelitian ini didasarkan pada kemampuan yang
harus dimiliki oleh siswa pada abad 21 dalam dunia pendidikan sehingga
peneliti mencoba melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kemampuan
Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIIIA Di
SMP Maria Assumpta Klaten Tahun Pelajaran 2019/2020”. Hasil analisis yang
dilakukan diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kemampuan
berpikir kritis dan pemecahan masalah mtematika siswa kepada guru
matematika di sekolah yang dapat digunakan sebagai informasi untuk
meningkatkan kemampuan yang dimiliki siswa dan dapat dijadikan sebagai
evaluasi dalam kegiatan pembelajaran matematika.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat di identifikasi
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami informasi dan
menganalisis data pada soal cerita matematika.
2. Siswa masih mengalami kesulitan dalam menggunakan pengetahuan
yang dimilikinya untuk memecahkan masalah.
C. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah terkait penelitian yang dilakukan peneliti adalah
sebagi berikut:
1. Fokus penelitian ini tertuju pada analisis kemampuan berpikir kritis dan
pemecahan masalah matematika dalam menyelesaikan soal cerita.
2. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA SMP
Maria Assumpta Klaten Tahun 2019/2020.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA SMP Maria Assumpta
Klaten Tahun Ajaran 2019/2020.
4. Subjek penelitian dalam penelitian ini Materi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah materi Teorema Pythagoras.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dibuat, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana tingkat kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah
matematika siswa saat menyelesaikan soal cerita?
2. Apa saja kesulitan yang dialami siswa dalam berpikir kritis dan pemecahan
masalah matematika saat mengerjakan soal cerita?
E. Batasan Istilah
Batasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Berpikir Kritis Matematika
Berpikir kritis merupakan kemampuan yang digunakan untuk menjelaskan
pemikiran yang bertujuan, bernalar dan terarah semacam pemikiran yang
melibatkan pemecahan masalah, formulasi kesimpulan (inferences),
perhitungan kemungkinan dan pembuatan keputusan ketika pemikir
menggunakan keterampilan yang logis dan efketif untuk sebuah konteks
khusus dan tipe tugas berpikir.
2. Pemecahan Masalah Matematika
Pemecahan masalah matematika adalah suatu proses dimana seorang
dihadapkan pada konsep, keterampilan dan proses matematika untuk
memecahkan masalah matematika. Hal in membutuhkan rancangan dan
penerapan sederetan langkah-langkah demi tercapainya tujuan sesuai
dengan situasi yang diberikan. Langkah-langkah yang digunakan dalam
pemecahan masalah matematika pada penrlitian ini adalah langkah-
langkah pemecahan masalah menurut Polya yaitu memahami masalah,
membuat rencana penyelesaian, melakukan rencana penyelesaian dan
memeriksa kembali jawaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
F. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui dan mendiskripsikan tingkat kemampuan berpikir kritis
dan pemecahan masalah matematika yang dimiliki oleh siswa kelas
VIIIA SMP Maria Assumpta Klaten dalam menyelesaikan soal cerita
matematika pada topik bahasan teorema Pythagoras.
2. Mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam berpikir kritis dan
pemecahan masalah matematika saat mengerjakan soal cerita
G. Manfaat Penelitian
a. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada kepala sekolah
sebagai bahan kajian dalam usaha perbaikan proses pembelajaran untuk
meningkatkan suatu pendidikan sekolah.
b. Bagi guru
Dapat memperoleh informasi mengenai sejauh mana kemampuan berpikir
kritis dan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang
dapat digunakan sebagai evaluasi dalam proses pembelajaran.
c. Bagi siswa
Upaya agar siswa meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan
permaslahan matematika terutama dalam hal soal cerita yang dapat
digunakan untuk meningkatkan hasil belajar matematika di kelas.
d. Bagi peneliti
Peneliti dapat menambah wawasan sebagai calon guru nanti bahwa
kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa penting dimiliki
oleh setiap siswa dalam pembelajaran matematika.
H. Sistematika Penulisan
1. Bagian Awal Skripsi
Bagian awal skripsi pada penelitian ini memuat beberapa halaman yang
terdiri dari halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman
pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, lembar pernyataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
keaslian karya, lembar pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah,
abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar
lampiran.
2. Bagian Isi
Bagian isi terdiri dari lima bab, yaitu sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini memuat teori – teori yang berkaitan dengan penelitian, penelitian
sejenis, dan kerangka berpikir. Teori - teori yang dibahas meliputi
kemampuan berpikir kritis, kemampuan pemecahan masala, kemampuan
berpikir kritis dan pemecahan masalah, kesulitan belajar dalam
matematika dan materi teorema Pythagoras.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini memuat aspek - aspek metodologi penelitian yang meliputi jenis
penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, bentuk data, metode dan
instrumen pengumpulan data, teknik analisis data, keabsahan data dan
prosedur pelaksanaan penelitian.
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA,
ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Bab ini memuat pelaksanaan penelitian, tabulasi data, analisis data,
pembahasan hasil penelitian serta kererbatasan penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan hasil
penelitian.
3. Bagian Akhir Skripsi
Bagian akhir skripsi memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
2. KAJIAN TEORI
A. Kemampuan Berpikir Kritis
a. Berpikir Kritis
Menurut Siswono (2018:7) berpikir kritis adalah sebuah proses dalam
menggunakan keterampilan berpikir secara efektif untuk membantu
seseorang membuat sesuatu, mengevaluasi, dan mengaplikasikan
keputusan sesuai dengan apa yang dipercaya atau dilakukan. Berpikir
kritis merupakan kegiatan dalam mengambil keputusan. Ennis (dalam
Siswono, 2018:7) berpikir kritis adalah suatu proses yang bertujuan
membuat keputusan-keputusan yang masuk akal tentang sesuatu yang
dipercayai dan dilakukan. Berpikir kritis merupakan sesuatu yang penting
secara personal maupun berkaitan dengan pekerjaan karena seseorang
selalu membuat kepututsan-keputusan secara kontinu (terus-menerus).
Fisher (dalam Siswono 2018:8) mengatakan bahwa pemahaman berpikir
kritis dimulai oleh John Dewey dengan istilah berpikir reflektif yaitu
berpikir dengan pertimbangan yang aktif, persisten dan cermat dari suatu
keyakinan atau bentuk - bentuk pengetahuan yang menerangi bagian dasar
yang mendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan dari kecenderungan-
kecenderungan. Berpikir kritis sebagai proses yang aktif berlawanan
dengan berpikir yang hanya menerima saja ide-ide atau informasi dari
orang lain (proses yang pasif). Epstein dan Kernberger (dalam Siswono
2018:8) mengemukakan bahwa berpikir kritis adalah suatu evaluasi
terhadap apasaja yang kita harus yakinkan terhadap suatu klaim yang
benar atau beberapa argument yang baik sebagaimana merumuskan
argument-argmen yang baik. Menurut Halpern (dalam Siswono 2018:8)
berpikir kritis adalah sebua penggunaan keterampilan-keterampilan
kognitif atau strategi-strategi yang meningkatkan peluang suatu manfaat
atau hasil (outcome).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa berpikir
kritis merupakan kemampuan yang digunakan untuk menjelaskan
pemikiran yang bertujuan, bernalar dan terarah semacam pemikiran yang
melibatkan pemecahan masalah, formulasi kesimpulan (inferences),
perhitungan kemungkinan dan pembuatan keputusan ketika pemikir
menggunakan keterampilan yang logis dan efketif untuk sebuah konteks
khusus dan tipe tugas berpikir. Proses berpikir kritis meliputi:
1) mengenal situasi
2) mempertimbangkan pendapat sesuai dengan bukti, data atau asumsi
3) memberikan argumentasi melampaui bukti
4) melaporkan dan mendukung kesimpulan/keputusan/solusi
5) mengaplikasikan kesimpulan/keputusan/solusi
Seorang peserta didik dikatakan mampu berpikir kritis jika memiliki
kemampuan dalam:
1) Memilih kata-kata dan frasa yang penting dalam sebuah pernyataan
dan akan didefinisikan secaa hati-hati
2) Membutuhkan keyakinan untuk mendukung suatu kesimpulan
ketika dia dipaksa untuk menerimanya
3) Menganalisis keyakinan tersebut dan membedakan suatu fakta dari
asumsi
4) Menentukan asumsi penting yang tertulis dan tidak tertulis untuk
kesimpulan tersebut
5) Mengevaluasi asumsi-asumsi tersebut , menerima beberapa sjaa dan
menolak lainnya
6) Mengevaluasi pendapat, menerima atau menolak kesimpulan
7) Terus-menerus memeriksa kembali asumsi yang telah dilakukan dan
dipercaya sebelumnya.
b. Indikator Berpikir Kritis
Ennis (dalam Siswono 2018:9) mengemukakan beberapa elemen dasar
dalam berpikir kritis yang disebut FRISCO (Focus, Reasons, Inference,
Situation, Clarity and Overview). Focus (Fokus) adalah memerhatikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
atau menggambarkan situasi, isu-isu, pertanyaan, masalah atau hal-hal
utama atau penting. Tanpa fokus akan memakan waktu yang lama.
Reasons (bernalar) adalah upaya mendapatkan ide-ide yang cukup baik
berdasarkan pertimbangan masuk akal. Inference (menyimpulkan) adalah
memberikan pertimbangan apakah alasann yang ada dapat mendukung
kesimpulan, dapat diterima dan seberapa kuat. Situation (situasi) adalah
suatu keadaan yang melibatkan orang-orang dan tujuan-tujuannya, sejarah,
pengetahuan, emosi, praduga-praduga, keanggotaan dan
keinginan/kepentingan-kepentingan. Ketika berpikir difokuskan pada
kenyataan dan keputusan, hal ini menempatkan situasi yang signifikan dna
menyediakan beberapa aturan-aturan atau ketentuan-ketentuan. Clarity
(kejelasan) adalah suatu keadaan yang dapat dimengerti dengan mudah
dan tidak terdapat kekacauan/kerumitan misalkan dalam menulis atau
berbicara. Overview (peninjauan) adalah memeriksa secara menyeluruh
apa yang sudah ditemukan, diputuskan, dipertimbangkan, dipelajari dan
disimpulkan. Selanjutnya, Ennis juga mengemukakan beberapa indikator
berpikir kritis meliputi:
1) Mampu membedakan fakta yang bisa diverifikasi dengan tuntutan
nilai.
2) Mampu membedakan antara informasi, alasan dan tuntutan-tuntutan
yang relevan dengan yang tidak relevan.
3) Mampu menetapkan fakta yang akurat.
4) Mampu menetapkan sumber yang memiliki kredibilitas.
5) Mampu mengidentifikasi tuntutan dan argument-argumen yang
bersifat ambigu.
6) Mampu mengidentifikasi asumsi-asumsi yang tidak diungkapkan.
7) Mampu mendeteksi bias.
8) Mampu mengidentifikasi logika-logika yang keliru.
9) Mampu mengenali logika yang tidak konsisten.
10) Mampu menetapkan argumentasi atau tuntutan yang paling kuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Menurut Glaser (dalam Siswono 2018:11) indikator-indikator
berpikir kritis sebagai berikut:
1) Mengenal masalah.
2) Menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani
masalah-masalah itu.
3) Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan.
4) Mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan.
5) Memahami dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas dan khas.
6) Menganalisis data.
7) Menilai fakta dan mengevaluasi pernyataan-pernyataan.
8) Mengenal adanya hubungan yang logis antara maslaah-masalah.
9) Menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang
diperlukan.
10) Menguji kesamaan-kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang
seseorang ambil.
11) Menyusun kembali pola-pola keyakinan seseorang berdasarkan
pengalaman yang lebih luas.
12) Membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal dan kualitas-kualitas
tertentu dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan beberapa indikator yang telah diungkapkan oleh para ahli
maka peneliti menyimpulkan bahwa indikator berpikir kritis antara lain:
1) Menyebutkan informasi yang sesuai fakta
2) Mengenali masalah
3) Menganalisis data
4) Menentukan strategi peneyelesaian masalah
5) Membuat kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Menurut Ary Woro (2010:487) untuk melakukan asesmen kemampuan
berpikir kritis siswa dalam aktivitas problem solving diperlukan suatu patokan
atau kriteria tingkat berpikir kritis. Kriteria ini dapat digunakan sebagai
petunjuk untuk mengetahui kualitas kemampuan mahasiswa dalam berpikir
kritis dan perkembangannya selama proses pembelajaran dalam menyelesaikan
masalah matematika. Berdasarkan kriteria ini, seseorang dapat dikategorikan
sebagai pemikir kritis atau pemikir tidak kritis. Namun kenyataannya,
penelitian yang berkaitan dengan penjenjangan kemampuan berpikir kritis
dalam menyelesaikan masalah matematika di Indonesia belum ada. Dengan
demikian, penelitian ini berupaya merumuskan penjenjangan kemampuan
berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika.
Paul dan Elder (dalam Ary Woro 2010:486) mengembangkan model
berpikir kritis yang meliputi standar intelektual bernalar, elemen bernalar, dan
karakter intelektual bernalar. Penjenjangan kemampuan berpikir kritis siswa
dalam menyelesaikan masalah matematika akan disusun menggunakan Model
Berpikir Kritis Paul dan Elder yaitu standar intelektual bernalar dan elemen
bernalar untuk menilai dan mengukur tingkat kemampuan berpikir kritis
mahasiswa dalam bidang matematika. Standar intelektual bernalar yang
digunakan adalah kejelasan, ketepatan, ketelitian, relevansi, kelogisan,
kedalaman, dan keluasan. Sedangkan elemen bernalar yang digunakan adalah
informasi, konsep dan ide, penyimpulan, dan sudut pandang. Berikut adalah
tabel 2.1 tentang tingkat berpikir kritis siswa.
Tabel 2.1Tingkat Kemampuan Berpikrr Kritis Siswa
Elemen
Bernalar
SIB
(Standar
Intelektual
Bernalar)
TBK 3
(Sangat
Kritis)
TBK 2
(Kritis)
TBK 1
(Cukup
Kritis)
TBK 0
(Tidak
Kritis)
Informasi
Jelas -
Tepat - -
Teliti - -
Relevan - -
Konsep dan ide
Jelas -
Tepat - -
Relevan - -
Dalam - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Elemen
Bernalar
SIB
(Standar
Intelektual
Bernalar)
TBK 3
(Sangat
Kritis)
TBK 2
(Kritis)
TBK 1
(Cukup
Kritis)
TBK 0
(Tidak
Kritis)
Penyimpulan Jelas - - -
Logis - - -
B. Kemampuan Pememcahan Masalah
a. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah merupakan hal yang penting dalam pembelajaran
matematika karena dalam proses pembelajaran siswa dimungkinkan
memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan dan keterampilan
yang sudah dimilikinya untuk diterapkan dalam pemecahan masalah.
Dalam teori belajar Gagne dalam Depdiknas (2002) menyebutkan bahwa
belajar dapat dikelompokkan menjadi 8 tipe belajar: (1) belajar isyarat
(signal learning), (2) belajar stimulus respon (stimulus-response
learning), (3) rangkaian gerak (motor chaining), (4) rangkaian verbal
(verbal chaining), (5) belajar membedakan (discrimination learning), (6)
belajar konsep (concept learning), (7) belajar aturan (rule learning), (8)
pemecahan masalah (problem solving).
Menurut Polya (dalam Roebyanto 2017:14) mengartikan pemecahan
masalah sebagai suatu usaha untuk mencari jalan keluar dari suatu
kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang tidak dapat segera dicapai.
Menurut Baroddy dan Niskayuna (dalam Roebyanto 2017:14) membagi
pendekatan pemecahan masalah menjadi 3 pengertian berbeda, yaitu: 1)
teaching via problem solving, pemecahan masalah matematika dalam hal
ini lebih difokuskan pada bagaimana mengajarkna isi atau materi
matematika, 2) teaching about problem solving, hal ini melibatkan strategi
pembelajaran dengan pemecahan masalah matematika secara umum, 3)
teaching for problem solving, dimaksudkan sebagai suatu cara tentang
bagaimana memberi kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk
memecahkan masalah matematika yang dihadapinya. Utari (dalam
(Ary Woro, 2010:490)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Roebyanto 2017:14) mengatakan bahwa pemecahan masalah dapat berupa
menciptakan ide baru, menemukan teknik atau produk baru. Bahkan dalam
pembelajaran matematika, selain pemecahan masalah mempunyai arti
khusus, istilah tersebut juga mempunyai interpretasi yang berbeda.
Misalnya menyelesaikan soal cerita atau soal yang tidak rutin dalam
kehidupan sehari-hari.
NCTM (dalam Roebyanto 2017:14) menyebutkan bahwa pemecahan
masalah mengandung tiga pengertian yaitu pemecahan masalah sebagai
tujuan, proses dan keterampilan. Sejalan dengan Branca (dalam Roebyanto
2017:15) menegaskan bahwa terdapat tiga intepretasi umum mengenai
pemecahan masalah, yaitu 1) pemecahan masalah sebagai tujuan (goal)
yang menekankan pada aspek mengapa matematika diajarkan. Hal ini
bearti pemecahan masalah bebas dari materi khusus. Sasaran utama yang
ingin dicapai adalah bagaimana cara memecahkan suatu masalah
matematika; 2) pemecahan masalah sebagai proses (process) diartikan
sebagai kegiatan yang aktif. Dalam hal ini penekanan utamanya terletak
pada metode, strategi atau prosedur yang digunakan siswa dalam
menyelesaikan masalah hingga mereka menemukan jawaban; 3)
pemecahan masalah sebagai keterampilan (basic skill) menyangkut dua
hal yaitu a) keterampilan umum yang harus dimiliki siswa untuk keperluan
evaluasi dan b) keterampilan minimum yang dperlukan siswa agar dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dari pengertian
pemecahan masalah tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemecahan
masalah merupakan usaha nyata dalam rangka mencari jalan keluar atau
ide berkenaan dengan tujuan yang ingin dicapai. Pemecahan maslaah
adalah suatu proses kompleks yang menuntut seseorang untuk
mengoordinasikan pengalaman, pengetahuan, pemahaman dan intuisi
dalam rangka memenuhi tuntutan dari suatu situasi. Charles dan Lester
(dalam Roebyanto 2017:15) ada tiga faktor yang memengaruhi proses
pemecahan masalah dari seseorang antara lain: 1) Faktor pengalaman, baik
lingkungan maupun personal seperti usia, isi pengetahuan (ilmu),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pengetahuan tentang strategi penyelesaian, pengetahuan tentang konteks
masalah dan isi masalah. 2) Faktor afektif, misalnya minat, motivasi,
tekanan, kecemasan, toleransi terhadap ambiguitas, ketahanan, dan
kesabaran. 3) Faktor kognitif, seperti kemampuan membaca, kemampuan
berwawasan (spatial abillity), kemampuan menganalisis, kererampilan
menghitung, dan sebagainya.
Proses pemecahan masalah biasaya diawali dengan memahami
masalah (problem) itu sendiri dan biasanya berupa kata-kata baik secara
lisan ataupun tertulis. Selanjutnya untuk memecahkan masalah tersebut
terjemahkan kata tersebut ke dalam masalah yang sama dengan
menggunakan simbol matematika. Lalu selesaikan masalah yang sama
tersebut kemudian artikan jawabannya. Pemecahan masalah matematika
adalah suatu proses dimana seseorang dihadapkan pada konsep,
keterampilan dan proses matematika untuk memecahkan masalah
matematika. Hal ini membutuhkan rancangan dan penerapan sederetan
langkah-langkah demi tercpainya tujuan sesuatu dengan situasi yang
diberikan. Menurut Foong Pui Yee (dalam Goenawan Roebyanto 2017:17)
kemampuan menerapkan matematika dalam berbagai situasi dapat
diartikan sebagai pemecahan masalah. Suydan (dalam Roebyanto
2017:17) mengatakan beberapa kriteria siswa dikatakan sebagai good
problem solver dalam pembelajaran matematika antara lain 1) memahami
konsep dan terminologi 2) menelaah keterkaitan, perbedaan dan analogi 3)
menyeleksi prosedur dan variabel yang benar 4) memahami
ketidakkonsistenan konsep 5) membuat estimasi dan analisis 6)
mengvisualisasikan dan mengintepretasikan data 7) membuat generalisasi
8) menggunakan berbagai strategi 9) mencapai skor yang tinggi dan baik
hubungannya dengan siswa lain dan 10) mempunyai skor yang rendah
terhadap pemecahan terhadap kecemasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Menurut Polya (dalam Roebyanto 2017:34) terdapat empat langkah
penting yang dapat dilakukan siswa dalam memecahkan masalah.
Langkah-langkah tersebut meliputi:
1. Understanding the problem (Memahami Masalah)
Siswa harus mampu membaca dan memahami soal dengan benar.
Hal tersebut dapat dilihat dari siswa mampu menuliskan semua
informasi yang ada pada soal meliputi apa yang diketahui, apa
yang ditanyakan dan apa saja syarat yang terdapat dalam soal.
2. Divising a plan (Membuat Rencana Pemecahan Masalah)
Siswa sudah mulai memikirkan langkah-langkah / strategi apa
yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya. Dalam membuat rencana pemecahan siswa perlu
menemukan hubungan antara infromasi yang diketahui dengan
hal yang tidak diketahi dalam masalah. Selain itu, siswa juga
harus memikirkan konsep yang dapat mendukung dalam
memecahkan masalah tersebut.
3. Carry out a plan (Melakukan Rencana Pemecahan Masalah)
Siswa mulai melaksanakan pemecahan masalah berdasarkan
strategi yang telah dibuat sebelumnya. Hal terpenting dalam tahap
ini adalah siswa harus memastikan dan yakin bahwa langkah yang
dilakukan sudah tepat sehingga siswa dapat menuliskan jawaban
dengan detail.
4. Looking back at the completed solution (Memeriksa Kembali
Pemecahan)
Pada tahap ini siswa harus memeriksa kembali pemecahan
masalah pada langkah-langkah yang sudah dilakukannya. Hal ini
dilakukan agar siswa memastikan kembali pemecahan yang ia
lakukan sudah tepat dengan cara menguji kembali hasil yang
didapatkan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Langkah-langkah yang senada dengan strategi pemecahan masalah
Polya dikemukakan oleh Hudoyo (dalam Roebyanto 2017:35) yang juga
meliputi empat langkah utama dengan sejumlah langkah-langkah
pendukung. Langkah-langkah pemecahan masalah antara lain siswa harus
mampu:
1) Mengerti masalah
a. Apa yang ditanyakan atau dibuktikan?
b. Data apa yang diketahui?
c. Bagaimana syarat-syaratnya?
2) Merencanakan penyelesaian
a. Pengumpulan informasi yang berkaitan dengan persyaratan
yang telah ditentukan
b. Menganalisis informasi dengan menggunakan analogi
masalah.
c. Jika siswa mengalami jalan buntu, guru membantu mereka
melihat masalah dari sudut yang berbeda.
3) Melaksanakan penyelesaian
a. Monitoring: memeriksa setiap langkah apakah sudah benar
atau belum?
b. Bagaimana membuktikan bahwa langkah yang dipilih sudah
benar?
4) Melihat kembali. Pengecekan dilakukan untuk mengetahui:
a. Kecocokan hasil
b. Apakah ada hasil yang lain?
c. Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan masalah tersebut?
d. Dengan cara yang berbeda apakah hasilnya sama?
c. Indikator Pemecahan Masalah
Badan Standar Nasional Pendidikan memebrikan indikator pemecahan
masalah sebagai berikut:
1) Menunjukkan pemahaman masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2) Mengorganisasi data dan menulis informasi yang relevan dalam
pemecahan masalah.
3) Menyajikan masalah secara matematika dalam berbagai bentuk.
4) Memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah secara tepat.
5) Mengembangkan strategi pemecahan masalah.
6) Membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah.
7) Menyelesaikan masalah matematika yang tidak rutin.
Indikator kemampuan pemecahan masalah menurut Sumarmo (2012)
sebagai berikut: (1) mengidentifikasi unsur yang diketahui, ditanyakan,
dan kecukupan unsur, (2) membuat model matematika, (3) menerapkan
strategi menyelesaikan masalah dalam/diluar matematika, (4)
menjelaskan/menginterpretasikan hasil, (5) menyelesaikan model
matematika dan masalah nyata, (6) menggunakan matematika secara
bermakna.
Berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya,
dapat dibuat beberapa indikator kemampuan pemecahan masalah. Berikut
ini diuraikan indikator kemampuan pemecahan masalah berdasarkan
tahapan pemecahan masalah oleh Polya.
Tabel 2.2 Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Berdasarkan Tahap Pemecahan
Masalah oleh Polya.
Tahap Pemecahan Masalah oleh
Polya
Indikator
Memahami Masalah Siswa mampu menuliskan/
menyebutkan informasi-informasi yang
diberikan dari pertanyaan yang
diajukan.
Merencanakan Pemecahan Siswa memiliki rencana pemecahan
masalah dengan membuat model
matematika dan memilih suatu strategi
untuk menyelesaikan masalah yang
diberikan.
Melakukan Rencana Pemecahan Siswa mampu menyelesaikan masalah
dengan strategi yang ia gunakan dengan
hasil yang benar.
Memeriksa Kembali Pemecahan Siswa mampu memeriksa kebenaran
hasil atau jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Berdasarkan Tabel 2.2 dalam menganalisis kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa peneliti menggunakan langkah-langkah
pemecahan masalah dan indikator pemecahan masalah menurut Polya.
C. Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah
Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah memilih keterkaitan satu
sama lain. Menurut National Councul for Ecellence in Critical Thinking
(dalam Bialik dan Fadel 2015) mendefinisikan berpikir kritis sebagai proses
dari aktivitas dan kemampuan mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis,
dan mengevaluasi informasi yang diperoleh sebagai panduan untuk
mengambil kesimpulan. Sedangkan menurut Principles and Standards for
School Mathematics (2000) mengatakan bahwa dalam pemecahan masalah
peserta didik harus memiliki frekuensi untuk memformulasikan pengetahuan
dan menyelesaikan masalah kompleks yang memerlukan upaya besar.
Kalimat tersebut menunjukan bahwa dalam melakukan pemecahan masalah
diperlukan proses berpikir kritis. Newell dan Simon (dalam Kurfiss 1980)
mengatakan bahwa sebagai bagian dari critical thinking (berpikir kritis),
problem solving (pemecahan masalah) membangun dan memperbaiki
masalah dengan menganalisis, mengidentifikasi, mengumpulkan hipotesis
dan menguji hipotesis sampai mendapatkan hasil.
Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa
berpikir kritis dan pemecahan masalah memiliki keterkaitan satu sama lain,
sebab ketika siswa ingin menyelesaikan suatu permasalahan perlu berpikir
kritis. Saat siswa berpikir kritis maka siswa tersebut sudah dapat
menyelesaikan permasalahan. Dengan demikian, indikator berpikir kritis dan
pemecahan masalah adalah memahami masalah, membuat rencana
penyelesaian, melakukan rencana penyelesaian dan memeriksa kembali
jawaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
D. Teorema Pythagoras dan Pembelajaran Teorema Pythagoras
1. Teorema Pythagoras
Menurut Dewi Nurharini dan Tri Wahyuni (2008: 120) Teorema
Pythagoras berbunyi “Untuk setiap segitiga siku-siku, berlaku kuadrat
panjang sisi miring sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi siku-siku.”
Menurut Nuniek Avianti Agus (2007: 92) menyatakan bahwa Teorema
Pythagoras berbunyi “Kuadrat sisi miring suatu segitiga siku-siku adalah
sama dengan jumlah kuadratpanjang sisi-sisi yang lain.” Menurut Sukino
dan Wilson Simangunsong (2007: 174) Teorema Pythagoras berbunyi
“Pada sebuah segitiga siku-siku selalu berlaku kuadrat dari sisi terpanjang
sama dengan jumlah kuadrat dari dua sisi lainnya.”
Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bunyi
teorema Pythagoras ialah untuk setiap segitiga siku-siku, berlaku kuadrat
panjang sisi miring (hypotenusa) sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi
siku-sikunya.
a. Pembuktian Teorema Pythagoras
Terdapat berbagai macam cara membuktikan teorema Pythagoras.
Berikut adalah dua pembuktian teorema Pythagoras menurut
Sukinodan Wilson Simangunsong, 2007)
Pembuktian I
Gambar 2.1 Bukti I Teorema Pytagoras
Berdasarkan gambar 2.1 terdapat persegi ABCD dengan panjang sisi
“c”. Kemudian di dalam persegi ABCD tersebut dibuat 4 buah segitiga
siku-siku yang sama besar dengan panjang sisi siku-siku adalah “a”
dan “b” serta panjang sisi miring adalah “c”. Dengan memperhatikan
gambar 2.1 didapatkan:
L ABCD = L PQRS + L ABQ + L BCR + L CDS + L ADP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
L ∆ABQ = L ∆BCR = L ∆ CDS = L ∆ADP
Karena panjang 𝐴𝑄 = 𝑏 dan panjang 𝐴𝑃 = 𝑎 maka panjang PQRS =
𝑏 − 𝑎 sehingga:
L ABCD = L PQRS + 4 (L ∆ABQ)
𝑐2 = (𝑏 − 𝑎)2 + 4 (1
2 𝑎𝑏)
𝑐2 = 𝑏2 − 2𝑎𝑏 + 𝑎2 + 2𝑎𝑏
𝑐2 = 𝑏2 + 𝑎2 + 2𝑎𝑏 − 2𝑎𝑏
𝑐2 = 𝑏2 + 𝑎2 (Terbukti)
Pembuktian II
Gambar 2.2 Bukti II Teorema Pythagoras
∆ ABC sebangun dengan ∆ ACD
Bukti:
∠ 𝐵𝐴𝐶 = ∠𝐷𝐴𝐶 (𝑏𝑒𝑟ℎ𝑖𝑚𝑝𝑖𝑡)
∠𝐴𝐵𝐶 = ∠𝐴𝐶𝐷 = 90° − ∠𝐴°
∠𝐴𝐶𝐵 = ∠𝐶𝐷𝐴 (𝑠𝑖𝑘𝑢 − 𝑠𝑖𝑘𝑢)
Karena sudut-sudut yang bersesuaian sama besar maka ∆ABC dan ∆ACD
sebangun sehingga:
𝑏
𝑐=
𝑐1
𝑏
𝑏2 = 𝑐1. 𝑐 …………………. (i)
∆ABC sebangun dengan ∆BCD
A C
B
𝑐1
𝑐2
𝑏
𝑎 D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Bukti:
∠ 𝐴𝐵𝐶 = ∠𝐶𝐵𝐷 (𝑏𝑒𝑟ℎ𝑖𝑚𝑝𝑖𝑡)
∠𝐵𝐴𝐶 = ∠𝐵𝐶𝐷 = 90° − ∠𝐵
∠𝐴𝐶𝐵 = ∠𝐶𝐷𝐵 (𝑠𝑖𝑘𝑢 − 𝑠𝑖𝑘𝑢)
Karena sudut-sudut yang bersesuaian sama besar maka ∆ABC dan ∆BCD
sebangun sehingga:
𝑎
𝑐=
𝑐2
𝑎
𝑎2 = 𝑐2. 𝑐 …………………. (ii)
Dari (i) dan (ii) diperoleh:
𝑎2 + 𝑏2 = 𝑐1. 𝑐 + 𝑐2. 𝑐
𝑎2 + 𝑏2 = 𝑐(𝑐1 + 𝑐2)
Karena 𝑐1 + 𝑐2 = 𝑐 maka didapatkan:
𝑎2 + 𝑏2 = 𝑐 . 𝑐
𝑎2 + 𝑏2 = 𝑐2 (Terbukti)
b. Kebalikan / Konvers Teorema Pythagoras
Menurut Dewi Nurharini dan Tri Wahyuni (2008: 123) Kebalikan
Teorema Pythagoras menyatakan bahwa “Untuk setiap segitiga jika
jumlah kuadrat panjang dua sisi yang saling tegak lurus sama dengan
kuadrat panjang sisi miring maka segitiga tersebut merupakan segitiga
siku-siku.” Menurut Sukino dan Wilson Simangunsong (2007: 193)
segitiga dapat dicirikan sebagai berikut:
𝑐2 = 𝑎2 + 𝑏2 maka Δ𝐴𝐵𝐶 siku-siku di C.
𝑏2 = 𝑎2 + 𝑐2 maka Δ𝐴𝐵𝐶 siku-siku di B.
𝑎2 = 𝑏2 + 𝑐2 maka Δ𝐴𝐵𝐶 siku-siku di A.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
c. Segitiga-Segitiga Khusus
Menurut Sukino dan Wilson Simangunsong (2007: 193) dengan
menggunakan kebalikan dari teorema Pythagoras maka dapat mengetahui
apakah suatu segitiga siku-siku atau bukan jika diketahui ketiga sisinya.
i. Jika kuadrat salah satu sisi sama dengan jumlah kuadrat dua sisi yang
lain maka segitiga tersebut siku-siku.
ii. Jika kuadrat setiap sisi kurang dari jumlah kuadrat dua sisi yang lain
maka segitiga tersebut lancip.
iii. Jika kuadrat salah satu sisi lebih dari jumlah kuadrat dua sisi yang
lain maka segitiga tersebut tumpul.
2. Pembelajaran Teorema Pythagoras
Teorema Pythagoras merupakan salah satu materi pokok mata pelajaran
matematika yang dipelajari siswa SMP kelas VIII pada semester dua.
Berikut adalah kompetensi dasar dan indikator yang disajikan untuk siswa
SMP kelas VIII:
a. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar yang digunakan untuk mengetahui kemampuan
berpikir kritits dan pemecahan masalah siswa ialah kompetensi dasar
pada kategori keterampilan yaitu menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras. Berikut
adalah kompetensi dasar pada materi teorema Pythagoras:
3.6 Menjelaskan dan membuktikan teorema Pythagoras dan tripel
Pythagoras
𝑐2 = 𝑎2 + 𝑏2
𝑐2 < 𝑎2 + 𝑏2
𝑐2 > 𝑎2 + 𝑏2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema
Pythagoras dan tripel Pythagoras
b. Indikator
Indikator yang pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar yang telah
ditentukan pada materi teorema Pythagoras antara lain:
Tabel 2.3 Indikator Pembelajaran Teorema Pythagoras
3.6.1 Memeriksa kebenaran teorema Pythagoras
3.6.2 Menentukan panjang sisi segitiga siku-siku jika panjang dua sisi
lain diketahui.
3.6.3 Menentukan jenis segitiga berdasarkan panjang sisi-sisi yang
diketahui
3.6.4 Menentukan perbandingan sisi-sisi pada segitiga siku-siku dengan
salah satu sudut berukuran 30°, 45° dan 60°.
4.6.1 Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
teorema Pythagoras.
c. Contoh Soal Teorema Pythagoras
Bola A dan bola B digantung pada suatu kawat
lurus seperti pada gambar di samping. Diameter
bola A dan bola B berturut-turut adalah 8 dan
18. Jika jarak ujung tali l dan n pada kawat
adalah 5 dan panjang tali l adalah 10, berapakah
panjang minimum tali n agar kedua tali bisa
sejajar dan bola tidak saling menekan?
(Buku Siswa Matematika SMP Kelas VIII)
Pembahasan:
Mencari nilai x:
𝑥 = √132 − 52
𝑥 = √169 − 25
𝑥 = √144 = 12
h
5
10
13
10
𝑥
l
Gambar 2.3 Ilustrasi
Contoh Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
ℎ = 10 + 12
ℎ = 22
𝑛 = ℎ − 𝑟1
𝑛 = 22 − 9
𝑛 = 13
Jadi panjang minimum tali adalah 13.
E. Kesulitan Belajar Siswa Dalam Matematika
1. Kesulitan Belajar
Menurut Suwarto (2013), kesulitan belajar adalah kegagalan dalam
mencapai tujuan belajar, ditandai dengan prestasi belajar yang rendah.
Siswa yang mengalami kesulitan belajar adalah siswa yang tidak mampu
mencapai penguasaan sebagai syarat yang diperlukan untuk tingkat
selanjutnya. Menurut Mulyadi (2010) kesulitan belajar dapat diartikan
sebagai suatu kondisi dalam suatu proses belajar yang ditandai adanya
hambatan – hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Martini
Jamaris (2014) mengemukakan definisi kesulitan belajar adalah suatu
kondisi yang bersifat heterogen yang mewujudkan dirinya dalam bentuk
kesulitan belajar di satu atau lebih fungsi – fungsi psikologis secara
mendasar. Kesulitan fungsi – fungsi psikologis secara mendasar dapat
berbentuk kesulitan dalam perkembangan dalam kemampuan mendengar,
berbicara, menulis, membaca, berpikir, matematika dan berpikir kritis.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa kesulitan
belajar ialah suatu kondisi yang mengalami hambatan yang berpotensi
mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan belajar karena kurangnya
penguasaan tertentu.
2. Tingkat Jenis Kesulitan Siswa
Menurut M. Entang (1984) jenis kesulitan yang dihadapi siswa adalah
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
a. Ada sejumlah siswa yang belum dapat mencapai tingkat ketuntasan
tertentu akan tetapi hampir mencapainya. Siswa tersebut mendapat
kesulitan dalam memantapkan penguasaan bagian – bagian yang
sukar dari seluruh bahan yang dipelajarinya.
b. Sekelompok atau beberapa siswa lainnya mungkin belum dapat
mencapai tingkat ketuntasan yang diharapkan karena ada konsepdasar
yang belum dikuasainya atau mungkin juga karena proses belajar yang
sudah ditempuhnya tidak cukup menarik atau tidak cocok dengan
karakteristik siswa yang bersangkutan. Siswa tersebut mendapat
kesulitan dalam menempuh proses belajar yang harus
dilaksanakannya.
c. Secara konseptual siswa yang bersangkutan tidak menguasai bahan
yang dipelajari secara keseluruhan. Tingkat penguasaan bahan
(ketuntasannya) sangat rendah. Konsep –konsep dasar tidak
dikuasainya. Bahkan tidak hanya bagian yang sukar yang tidak
dipahaminya mungkin bagian – bagian yang sedang dan mudah tidak
dapat dikuasainya dengan baik.
3. Kesulitan Belajar Matematika
Kesulitan belajar matematika adalah hambatan atau gangguan belajar
pada anak yang ditandai oleh ketidakmampuan anak untuk
mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan. Berikut
adalah beberapa kesulitan belajar siswa dalam matematika yang ditinjau
dari kekeliruan yang dilakukan siswa saat mengerjakan matematika.
Menurut Martini Jamaris (2014) bahwa kesulitan yang dialami oleh anak
yang berkesulitan matematika adalah sebagai berikut:
a. Kelemahan dalam menghitung. Dalam hal ini, sebenarnya siswa
memiliki pemahaman yang baik terhadap konsep matematika. Namun
siswa tersebut melakukan kesalahan karena mereka salah membaca
simbol – simbol matematika dan mengoprasikan angka secara tidak
benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b. Kesulitan dalam menstranfer pengetahuan. Siswa tidak mampu dalam
menghubungkan konsep – konsep matematika dengan kenyataan yang
ada. Misalnya siswa memahami konsep teorema Pythagoras tetapi
tidak dapat mengerjakan persoalan tentang teorema Pythagoras.
c. Pemahaman bahasa matematika yang kurang. Sebagian siswa
mengalami kesulitan dalam membuat hubungan – hubungan yang
bermakna matematika. Seperti yang terjadi dalam memecahkan
masalah hitungan soal yang disajikan dalam bentuk cerita.
d. Kesulitan dalam persepsi visual. Siswa mengalami kesulitan dalam
memvisualisasikan konsep – konsep matematika yang membutuhkan
kemampuan dalam menggabungkan kemampuan berpikir abstrak
dengan kemampuan persepsi visual.
Selanjutnya Marlina (2019) menyebutkan ada tiga jenis kesulitan
belajar matematika. Pertama, disebut juga dengan kesulitan memori
semantik yakni anak sulit mempelajari fakta-fakta matematika dan anak
tidak mampu mengingat fakta-fakta tersebut kembali. Kedua, kesulitan
procedural, yakni anak sulit untuk mengingat prinsip-prinsip dan aturan
berhitung. Misalnya kesulitan dalam memahami konsep teorema
Pythagoras. Ketiga, kesulitan visuospasial yakni anak sulit untuk mengatur
dan menangani informasi spasial dan membuat kesalahan menempatkan
nomor satu di atas yang lain. Kesulitan belajar matematika siswa dapat
menyebabkan siswa dapat mengalami kesalahan / kekeliriuan saat akan
menyelesaikan permasalahan matematika. Menurut Lerner (dalam
Mulyadi 2010:178) menyebutkan beberapa kekeliriuan yang dilakukan
oleh anak dalam matematika adalah kekurangan pemahaman tentang:
a) Simbol
Anak-anak umumnya tidak terlalu banyak mengalami kesulitan
jika kepada mereka disajikan soal-soal seperti 4 + 3 = … atau
−5 + 3 = … tetapi mengalami kesulitan jika dihadapkan pada
soal-soal seperti 4 +…= 7 atau …−4 = 7. Kesulitan seperti ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
umumnya karena anak tidak memahami simbol-simbol seperti (=),
(+), (-) dan sebagainya.
b) Nilai tempat
Ada anak yang belum memahami nilai tempat seperti satuan,
puluhan, ratusan, dan seterusnya. Ketidakpahaman tentang nilai
tempat akan semakin mempersulit anak jika kepada mereka
dihadapkan pada lambang basis bilangan bukan sepuluh. Anak
yang mengalami kekeliruan seperti ini dapat juga karena lupa cara
menghitung persoalan pengurangan atau penjumlahan tersusun
kebawah sehingga kepada anak tidak cukup hanya diajak
memahami nilai tempat tetapi juga diberi latihan yang cukup.
c) Penggunaan Proses yang Keliru
Kekeliruan dalam penggunaan proses perhitungan dapat dilihat
pada:
1) Mempertukarkan simbol-simbol
2) Jumlah satuan dan puluhan ditulis tanpa memerhatikan nilai
tempat
3) Semua ditambah bersama (algoritma yang keliru dan tidak
memperhatikan nilai tempat)
4) Digit ditambahkan dari kiri ke kanan dan tidak
memperhatikan nilai tempat
5) Dalam menjumlahkan puluhan digabungkan dengan satuan
6) Bilangan yang besar dikurangi bilangan yang kecil tanpa
memperhatikan nilai tempat
7) Bilangan yang telah dipinjam nilainya tetap
d) Perhitungan
Ada anak yang belum mengenal dengan baik konsep perkalian
tetapi mencoba menghafal perkalian tersebut. Hal ini dapat
menimbulkan kekeliruan jika hafalannya salah.
e) Tulisan yang tidak terbaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Ada anak yang tidak dapat membaca tulisannya sendiri karena
bentuk-bentuk hurufnya tidak tepat atau tidak lurus mengikuti
garis. Akibatnya, anak banyak mengalami kekeliruan karena tidak
mampu lagi membaca tulisannya sendiri
4. Karakteristik Siswa Kesulitan Belajar Matematika
Menurut Lerner (dalam Zubaidah & Risnawati 2016:188) ada beberapa
karakteristik anak berkesulitan belajar matematika antara lain:
a. Gangguan Hubungan Keruangan
Konsep hubungan keruangan seperti atas-bawah, puncak-dasar, jauh-
dekat, tinggi-rendah, depan-belakang dan awal-akhir umumnya telah
dikuasai anak pada saat mereka belum masuk SD
b. Abnormalitas Persepsi Visual
Anak berkesulitan belajar matematika sering mengalami kesulitan
untuk melihat berbagai objek dalam hubungan dengan kelompok atau
set. Kesulitan semacam ini merupakan salah satu gejala adanya
abnormalitas persepsi visual. Anak akan mengalami kesulitan bila
diminta untuk menjumlahkan dua kelompok benda yang masing-
masing terdiri dari lima dan empat anggota, anak mungkin akan
menghitung satu persatu anggota tiap kelompok lebih dahulu sebelum
menjumlahkannya. Anak yang memiliki abnormal persepsi visual
juga sering tidak mampu membedakan bentuk-bentuk geometri. Suatu
benda bujursangkar mungkin dilihat oleh anak sebagai empat garis
yang tidak saling terkait, mungkin sebagai segienam, dan mungkin
tampak seperti lingkaran. Adanya abnormalitas persepsi visual
semacam ini tentu saja dapat menimbulkan kesulitan dalam belajar
matematika, terutama dalam memahami berbagai simbol.
c. Asosiasi visual-motor
Anak berkesulitan belajar matematika sering tidak dapat menghitung
benda-benda secara berurutan sambil menyebutkan bilangannya
“satu, dua, tiga, empat, lima. Anak mungkin baru memegang benda
yang ketiga tetapi baru mengucapkan “lima” atau sebaliknya. Anak-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
anak semacam ini dapat memberikan kesan mereka hanya menghafal
bilangan tanpa memahami maknanya.
d. Perseverasi
Ada anak yang perhatiannya melekat pada suatu objek saja dalam
jangka waktu yang relativ lama. Gangguan semacam itu disebut
perseverasi. Anak mungkin pada mulanya dapat menegerjakan tugas
dengan baik, tapi lama-kelamaan perhatiannya melekat pada suatu
objek tertentu.
e. Kesulitan Mengenal dan Memahami Simbol
Anak berkesulitan belajar matematika sering mengalami kesulitan
dalam mengenal dan menggunakan symbol-simbol matematika
seperti +, −, =, >, < dan sebagainya. Kesulitan semacam ini dapat
disebabkan oleh adanya gangguan memori tetapi juga dapat
disebabkan oleh ganngguan persepsi visual.
f. Kesulitan dalam Bahasan dan Membaca
Matematika itu sendiri pada hakikatnya adalah simbolis (Johnson &
Myklebust dalam Zubaidah & Risnawati 2016:190). Oleh karena itu,
kesulitan dapat berpengaruh terhadap kemampuan anak di bidang
matematika. Soal matematika yang berbentuk cerita menuntut
kemampuan membaca untuk memecahkannya. Oleh karena itu, anak
yang mengalami kesulitan membaca akan mengalami kesulitan pula
dalam memecahkan soal matematika yang berebntuk cerita tertulis.
Dalam penelitian ini untuk menganalisis kesulitan – kesulitan yang dilakukan
siswa dalam menyelesaikan persoalan terkait teorema Pythagoras, peneliti
menggunakan kategori kesulitan belajar matematika menurut Martini Jamaris
(2014) antara lain kesulitan pemahaman bahasa matematika yang masih kurang,
kelemahan dalam menghitung, kesulitan dalam mentransfer pengetahuan dan
kesulitan dalam persepsi visual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
F. Penelitian Relevan
1. Peneltian yang dilakukan oleh Harlinda Fatmawati, Mardiyana dan
Triyatno (2014) yang berjudul “Analisis Berpikir Kritis Siswa Dalam
Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Polya Pada Pokok Bahasan
Persamaan Kuadrat”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
tingkat berpikir kritis, proses berpikir kritis dalam pemecahan masalah
Polya dan faktor yang mempengaruhi proses berpikir kritis siswa. Hasil
penelitian yang dilakukan (1) Dari 36 siswa kelas X AP 1 di SMK
Muhammadiyah 1 Sragen tahun pelajaran 2013/2014 yang diteliti terdapat
siswa dengan 19.4% TBK 0, 72.2% TBK 1, 5.6% TBK 2, dan 2.8 %TBK
3. (2) Proses berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika
berdasarkan langkah penyelesaian pemecahan masalah menurut Polya
adalah sebagai berikut : (a) memahami masalah, TBK 0 tidak mampu
merumuskan pokok-pokok permasalahan dan mengungkap fakta yang ada,
TBK 1, TBK 2, dan TBK 3 mampu merumuskan pokok-pokok
permasalahan dan mengungkap fakta yang ada; (b) membuat rencana,
TBK 0 tidak mampu mendeteksi bias dan menentukan teorema untuk
menyelesaikan soal, TBK 1 tidak mampu mendeteksi bias tetapi mampu
menentukan teorema untuk menyelesaikan soal, TBK 2 dan TBK 3 mampu
mendeteksi bias dan menentukan teorema untuk menyelesaikan soal; (c)
melaksanakan rencana, TBK 0 tidak mampu mengerjakan soal sesuai
rencana, TBK 1, TBK 2, dan TBK 3 mampu mengerjakan soal sesuai
rencana; (d) memeriksa kembali, TBK 0 dan TBK 1 tidak mampu :
memilih argumen yang logis, menarik kesimpulan, dan tetapi TBK 1
mampu mengerjakan soal dengan cara yang lain, TBK 2 kurang mampu :
memilih argumen yang logis dan menarik kesimpulan, tetapi mampu
mengerjakan soal dengan cara lain, dan TBK 3 mampu memilih argumen
yang logis, menarik kesimpulan, dan mengerjakan soal dengan cara lain.
(3) Faktor yang mempengaruhi proses berpikir kritis dalam menyelesaikan
soal pemecahan masalah adalah sebagai berikut: (a) siswa tidak terbiasa
mengerjakan soal cerita sehingga siswa kurang mampu memahami soal;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
(b) siswa kurang mampu mengubah soal cerita ke dalam model
matematika sehingga siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal; (c) siswa
cenderung sering menyelesaikan soal hanya dengan menggunakan satu
cara tanpa memperhatikan cara yang lain sehingga siswa juga sering tidak
mengecek hasil pekerjaannya setelah selesai dikerjakan.
2. Peneltian yang dilakukan oleh Zayan Hafiyyan (2017) yang berjudul
“Analisis Kemampuan Berfikir Kritis Matematis Siswa Dalam Pemecahan
Masalah Matematika Pada Materi Bangun Datar Kelas VII Semester
Genap”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan kemampuan
berfikir kritis matematis siswa dalam pemecahan masalah matematika
pada materi bangun datar kelas VII semester genap. Kemampuan berfikir
kritis dalam pemecahan masalah ada 4 indikator. Empat indikator tersebut
yaitu memberikan penjelasan sederhana dan membangun keterampilan
dasar dalam memahami masalah, mengatur strategi dan taktik untuk
menyelesaukan masalah dalam membuat rencana pemecahan masalah,
memberikan penjelasan lanjut dalam melaksanakan rencana pemecahan
masalah dan menyimpulkan dalam melakukan pengecekan kembali dari
apa yang telah dikerjakan. Hasil penelitian yang dilakukan adalah
Perolehan prosentase terendah sebesar 12,98% berarti bahwa sebagian
siswa selama pengerjaan menyimpulkan dan melakukan pengecekan
kembali dari apa yang telah dikerjakan. Prosentase tertinggi sebesar
33,77% berarti bahwa siswa selama mengerjakan sudah dapat mengatur
strategi dan taktik untuk menyelesaikan masalah dalam membuat rencana
pemecahan masalah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdpat 4
kemampuan yang harus dipenuhi siswa untuk memiliki kemampuan
berfikir kritis dalam pemecahan masalah.
G. Kerangka Berpikir
Keberhasilan siswa setelah dilakukannya pembelajaran dapat dilihat dari
hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa yang terdiri dari pemahaman konsep,
penalaran, dan pemecahan masalah merupakan aspek berpikir matematika
yang sangat penting. Salah satu hal yang penting dalam proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
matematika, banyak siswa mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah
sehingga hasil belajar yang dicapai tidak memuaskan. Kesulitan ini muncul
karena paradigma bahwa jawaban akhir sebagai satu-satunya tujuan dari
pemecahan masalah.
Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu bentuk
kemampuan berpikir matematika tingkat tinggi karena dalam kegiatan
pemecahan masalah terangkum kemampuan matematika lainnya seperti
penerapan aturan pada masalah yang tidak rutin, penemuan pola,
penggeneralisasian pemahaman konsep maupun komunikasi matematika.
Secara garis besar langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya (1973)
yakni understanding the problem (memahami masalah), devising a plan
(merencanakan penyelesaian), carrying out the plan (melaksanakan rencana
penyelesaian), dan looking back (memeriksa kembali proses dan hasil).
Kemampuan pemecahan masalah merupakan tujuan utama dari pendidikan
matematika, maka penting bagi guru untuk mengetahui kemampuan
pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal yang ditinjau dari
karakteristik cara berpikir siswa. Hal tersebut bermanfaat bagi guru untuk
merancang desain pembelajaran maupun tugas yang sesuai dengan
karakteristik cara berpikir siswa, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai
dan pembelajaran lebih bermakna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB III
3. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif dan kualitatif. Penelitan deskriptif dengan pendekatan kuantitatif
dilakukan peneliti untuk mengolah hasil tes terkait kemampuan berpikir kritis
dan pemecahan masalah siswa. Sedangkan penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif digunakan untuk mendukung hasil dan menjelaskan
mengenai situasi sesuai dengan kondisi lapangan yang sedang terjadi mengenai
kesulitan dan mengetahui bagaimana cara siswa menyelesaikan soal
kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Pada penelitian ini,
peneliti ingin mendeskripsikan kemampuan berpikir krtis dan pemecahan
masalah siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi teorema
Pythagoras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui segala peristiwa yang
muncul dari subjek penelitian. Dengan demikian, dapat diketahui proses
kemampuan pemecahan masalah siswa serta kesulitan yang dialami siswa
dalam menyelesaikan soal cerita pada materi teorema Pythagoras. Proses untuk
melihat sejauh mana kemampuan pemecahan masalah siswa diamati dan
diteliti dengan melihat hasil pegerjaan siswa pada saat mengerjakan soal cerita
pada materi teorema Pythagoras sedangkan kesulitan yang dialami siswa
dilihat berdasarkan hasil wawancara.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Maria Assumpta Klaten yang
beralamat di Jl. Bali No. 19, Klaten Jawa Tengah. Penelitian ini dilaksanakan
pada semester genap tahun ajaran 2019/2020.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIIIA SMP Maria
Assumpta Klaten Tahun Ajaran 2019/2020. Subjek penelitian sebanyak 23
siswa. Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada
materi teorema Pythagoras.
D. Bentuk Data
Data yang diperoleh beserta teknik pengambilannya dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Data Tentang Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah
Siswa
Data tentang tingkat kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah
siswa terdiri dari data kualitatif berupa hasil pekerjaan siswa saat
menyelesaikan soal tes uraian dan data kuantitatif berupa persentase
tingkat kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa.
2. Data Tentang Kesulitan Siswa Dalam Berpikir Kritis dan Pemeacahan
Masalah
Data tentang kesulitan siswa dalam berpikir kritis dan pemecahan
masalah adalah berupa deskriptif kualitatif mengenai kesulitan yang
dialami siswa saat menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh beserta teknik pengambilannya dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Tes Uraian
Data hasil pengerjaan soal cerita kepada siswa yang digunakan
untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis dan pemecahan
masalah siswa dalam menyelesaikan soal cerita sekaligus untuk
mengetahui kesulitan siswa dalam mengerjakan soal cerita pada materi
teorema Pythagoras. Hasil pengerjaan soal cerita diperoleh melalui
pemberian tes kepada peserta didik setelah mempelajari teorema
Pythagoras. Soal tes tertulis dibentuk uraian sehingga subjek
membutuhkan strategi dan pola pikir dalam memecahkan masalah yang
diberikan serta kesulitan siswa dalam menyelesaikan dapat terlihat.
Tingkat kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah berisikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
langkah-langkah siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang meliputi
ketepatan dalam memahami masalah, membuat rencana/strategi
penyelesaian masalah, melaksanakan strategi penyelesaian masalah dan
membuat kesimpulan yang dituliskan. Selain itu, hasil pengerjaan siswa
juga digunakan untuk mengidentifikasi letak kesulitan yang dialami
oleh subyek dengan cara mengidentifikasi kesulitan-kesulitan siswa
dalam menyelesaikan soal pada materi teorema Pythagoras.
2. Wawancara
Wawancara kepada siswa digunakan untuk membantu menganalisis
kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah beserta kesulitan
yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal cerita. Hasil wawancara
diperoleh melalui proses tanya jawab langsung kepada siswa yang
mengerjakan soal teorema Pythagoras dan pertanyaan dalam wawancara
terdapat pada pedoman wawancara yang dibuat berdasarkan indikator
pada bab 2.
F. Instrumen Penelitian
1. Soal Tes Uraian
Dalam penelitian ini penulis menyusun soal tes tertulis berbentuk soal
cerita untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis dan
pememcahan masalah siswa terkait materi teorema Pythagoras. Berikut
adalah kisi-kisi soal tes uaraian yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Tes Urain
Instrumen lengkap dapat dilihat pada lampiran 2.
Indikator Soal Banyak Soal
(Nomor Soal)
Tuntutan Soal Level
Soal
Menentukan panjang sisi
segitiga siku-siku jika
panjang dua sisi segitiga
yang lain diketahui.
1
(1)
Siswa dapat
menghitung
panjang sisi
segitiga siku-siku
jika dua sisi
segitiga yang lain
diketahui.
C4
Menyelesaikan masalah
sehari-hari yang berkaitan
dengan teorema Pythagoras.
2
(2,3)
Siswa dapat
menyelesaikan
masalah
kontekstual
2:C6
3:C5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara berisikan tentang pertanyaan-pertanyaan yang dibuat
berdasarkan indikator berpikir kritis dan pemecahan masalah yang telah
dipaparkan pada landasan teori. Hasil wawancara digunakan sebagai
penguat dari hasil pengerjaan soal tes dalam mengetahui kemampuan
berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa. Berikut adalah pedoman
wawancara terkait kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah
yang disajikan dalam tabel 3.2 berikut ini.
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara
Indikator No Pertanyaan
Menyebutkan
informasi yang sesuai
fakta
1.
Bagaimana cara anda menyebutkan
informasi yang terdapat pada soal cerita
tersebut?
2.
Apakah anda merasa kesulitan pada saat
menyebutkan informasi pada soal cerita?
3. Jika iya, kesulitan seperti apa yang anda
alami?
4. Jika tidak, bagaimana cara anda memaknai
informasi yang terdapat pada soal cerita?
Memahami masalah 1.
Apakah anda memahami maksud dari
permasalahan tersebut?
2. Jika iya, coba ceritakan maksud soal ini
dengan kalimat dan bahasa anda sendiri.
3.
Jika tidak, bagaimana cara anda
menyelesaikan masalah yang terdapat pada
soal tersebut?
4. Bagaimana cara anda memahami maksud
dari permasalahan tersebut?
Menganalisis data 1.
Bagaimana cara anda menganalisis data
yang terdapat pada soal tersebut?
2.
Apakah anda merasa kesulitan dalam
menganalisis data yang terdapat soal cerita
tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Indikator No Pertanyaan
Menentukan strategi
penyelesaian masalah 1.
Langkah apa yang anda lakukan untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut?
2. Apakah anda dapat membuat model
matematika dari permasalahan tersebut?
3.
Mengapa anda membuat model matematika
seperti yang anda tuliskan pada jawaban
anda?
Melaksanakan
strategi penyelesaian
masalah
1. Dari model matematika yang telah anda
buat, bagaimana cara penyelesaiannya?
2.
Mengapa anda menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan
menggunakan cara seperti yang anda
tuliskan dalam jawaban anda?
3.
Prinsip atau konsep apa yang anda gunakan
untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut?
Membuat kesimpulan
1.
Setelah selesai mengerjakan permasalahan
itu, apakah Anda sudah tahu jawabannya
benar atau salah?
2.
Setelah selesai mengerjakan maslah
tersebut apakah Anda menuliskan
kesimpulan?
3. Apakah kesimpulan yang anda buat sudah
tepat?
Instrumen lengkap dapat dilihat pada lampiran 6 dan 7.
G. Keabsahan Data
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah soal tes uraian dan
lembar wawancara. Instrumen dalam penelitian ini divalidasi oleh ahli yaitu
dosen pemimbing. Data dalam penelitian ini data hasil skor yang diperoleh
siswa digunakan untuk menentukan validitas dan reabilitas instrumen.
Validitas dan reabilitas instrumen dalam penelitian dihitung dengan
menggunakan rumus dan kategori Suharsimi Aikunto (2013) yang terdapat
pada lampiran 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
H. Teknik Analisis Data
1. Data Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Siswa
Berdasarkan Hasil Tes dan Wawancara
Analisis data kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah
berdasarkan hasil tes dan wawancara dianalisis dengan langkah sebagai
berikut.
a. Membuat tabel untuk melihat skor dan nilai hasil tes siswa. Penilaian
hasil tes dilakukan berdasarkan rubrik skoring dan rubrik penilaian
yang sudah dibuat yang terdapat pada lampiran 4. Peneliti membuat
tabel 3.3 seperti dibawah ini.
Tabel 3.3 Format Skor dan Nilai Hasil Tes Siswa
No Subjek Soal 1 Soal 2 Soal 3 Nilai
1
2
3
⋮
Rata-Rata
Standar Deviasi
b. Membuat tabel kategori kelompok siswa berdasarkan nilai tes
dengan menggunakan rata-rata dan standar deviasi dari nilai yang
diperoleh siswa. Peneliti menggunakan pembagian kategori
kelompok menurut (Arikunto, 2012) seperti pada tabel 3.4 berikut
ini.
Tabel 3.4 Tingkat Kemampuan Siswa Berdasarkan Hasil Tes
No. Interval Tingkat Kemampuan
1. Nilai > �̅� + 𝑆𝐷 Tinggi
2. �̅� − SD ≤ Nilai ≤ �̅� + 𝑆𝐷 Sedang
3. Nilai < �̅� − SD Rendah
(Suharsimi Arikunto, 2012)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Keterangan:
c. Setelah menentukan kelompok kategori berdasarkan nilai siswa,
peneliti memilih perwakilan dari setiap kategori untuk dianalisis
hasil pekerjaannya dan wawancara. Wawancara dilakukan
menggunakan instrumen yang sudah dibuat pada lampiran 6 dan 7.
Data hasil wawancara dianalisis dengan membuat tabel 3.5 seperti
dibawah ini.
Tabel 3.5 Format Cuplikan Wawancara Siswa
d. Setelah menentukan subjek yang dianalisis pekerjaan dan
wawancara, peneliti membuat tabel untuk menganalisis hasil
pekerjaan siswa dan hasil wawancara seperti pada tabel 3.6 berikut
ini.
Tabel 3.6 Format Analisis Pekerjaan Siswa dan Wawancara
Subjek Pekerjaan
Siswa Analisis Wawancara
Analisis Pekerjaan
Siswa
e. Setelah melakukan analisis pekerjaan dan wawancara peneliti
membuat tabel rangkuman hasil tes siswa dari berbagai kategori.
Berikut adalah tabel 3.7 rangkuman hasil analisis dari berbagai
kategori.
Tabel 3.7 Format Rangkuman Hasil Analisis
Tingkat
Kemampuan
Berpikir Kritis
Kategori
Tinggi Sedang Rendah
�̅� : Rata-Rata
SD : Standar Deviasi
Subjek No Soal Pertanyaan Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
f. Selanjutnya peneliti melakukan analisis tingkat kemampuan berpikir
kritis dan pemecahan masalah siswa berdasarkan hasil pekerjaan dan
wawancara. Kemudian, peneliti melakukan analisis pekerjaan setiap
siswa untuk setiap nomor untuk mengetahui tingkat kemampuan
berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa berdasakan hasil
pekerjaannya. Analisis tingkat kemampuan berpikir kritis dan
pemecahan masalah siswa yang digunakan peneliti berdasarkan
tabel 3.8 berikut ini.
Tabel 3.8 Proses Berpikir Kritis Siswa berdasarkan TBK dan Pemecahan Polya
Tingkat
Berpikir
Kritis
Memahami
Masalah
Menentukan
Rencana
Penyelesaian
Melakukan
Rencana
Penyelesaian
Memeriksa
Kembali
Jawaban
TBK 0
(Tidak
Kritis)
Siswa tidak
mampu
merumuskan
pokok-pokok
permasalahan,
tidak mampu
mengungkap
fakta yang ada
Siswa tidak
mampu
menentukan
teorema yang
digunakan,
siswa tidak
dapat
mendekteksi
bias
Siswa tidak
mampu
mengerjakan
soal
sesuai rencana
awal, tidak
mampu
mengungkapk
an argument
yang jelas
Siswa
tidak
mampu
memeriksa
kembali
jawaban,
tidak
mampu
mengguna
kan cara
lain, tidak
mampu
menarik
kesimpula
n
TBK 1
(Cukup
Kritis)
Siswa mampu
merumuskan
pokok-pokok
permasalahan,
siswa mampu
mengungkap
fakta yang ada
Siswa mampu
menentukan
teorema yang
digunakan,
siswa tidak
mampu
menendeteksi
bias
Siswa mampu
mengerjakan
soal sesuai
strategi awal,
siswa tidak
mampu
mengungkapk
an argumen
yang jelas
Siswa
tidak
mampu
memeriksa
kembali
jawaban,
tidak
mampu
mengguna
kan cara
lain, tidak
mampu
menarik
kesimpula
n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
TBK 2
(Kritis)
Siswa mampu
merumuskan
pokok-pokok
permasalahan,
siswa mampu
mengungkap
fakta yang ada
Siswa mampu
menentukan
teorema yang
digunakan,
siswa mampu
menendeteksi
bias
Siswa mampu
mengerjakan
soal sesuai
strategi awal,
siswa kurang
mampu
mengungkapk
an argumen
yang jelas
Siswa
tidak
mampu
memeriksa
kembali
jawaban,
siswa
mampu
mengguna
kan cara
lain, siswa
kurang
mampu
menarik
kesimpula
n
TBK 3
(Sangat
Kritis)
Siswa mampu
merumuskan
pokok-pokok
permasalahan,
siswa mampu
mengungkap
fakta yang ada
Siswa mampu
menentukan
teorema yang
digunakan,
siswa mampu
menendeteksi
bias
Siswa mampu
mengerjakan
soal sesuai
strategi awal,
siswa mampu
mengungkapk
an argumen
yang logis
Siswa
mampu
memeriksa
kembali
jawaban,
mengguna
kan cara
lain dan
mampu
menarik
kesimpula
n
(Harlinda Fatmawati, dkk. 2014)
g. Selanjutnya peneliti membuat tabel untuk mengetahui banyaknya
siswa dan persentase tingkat berpikir krtis dan pemecahan masalah
siswa seperti pada tabel 3.9 berikut ini.
Tabel 3.9 Format Persentase Tingkat Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah
Siswa
TBK Banyak Siswa Persentase
2. Data Kesulitan Siswa Berdasarkan Hasil Wawancara
Data kesulitan siswa berdasarkan hasil wawancara dianalisis dengan
langkah sebagai berikut.
a. Membuat tabel yang digunakan untuk menganalis jawaban
siswa melalui pertanyaan dan jawaban wawancara berdasarkan
instrumen wawancara yang telah dibuat sebagai berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 3.10 Format Cuplikan Wawancara Kesulitan Siswa
b. Selanjutnya peneliti membuat tabel untuk melihat lebih dalam
terkait siswa yang mengalami kesulitan belajar. Peneliti
membuat tabel 3.11 seperti dibawah ini.
Tabel 3.11 Identifikasi Kesulitan Siswa
c. Berdasarkan tabel 3.11 peneliti melakukan analisis secara
deskriptif mengenai kesulitan yang dialami siswa saat
mengerjakan soal tes kemampuan berpikir kritis dan
pemecahan masalah.
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Prosedur yang digunakan oleh peneliti meliputi beberapa tahapan. Berikut
adalah tahapan yang digunakan peneliti.
1. Tahap Pertama
Tahap awal atau tahap pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah
melakukan observasi dan menyusun proposal penelitian yang dibimbing
oleh dosen pembimbing.
2. Tahap Kedua
Tahap kedua yang dilakukan oleh peneliti adalah membuat instrumen-
instrumen penelitian.
3. Tahap Ketiga
Peneliti melakukan pelaksanaan penelitian, antara lain:
No Subjek Nomor
Soal Pertanyaan Jawaban
Identitas Subjek Nomor Soal yang Salah Keterangan Kesulitan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
a. Melaksanakan tes kepada siswa kelas VIIIA SMP Maria
Assumptka Klaten untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis
dan pemecahan masalah.
b. Melaksanakan wawancara kepada siswa kelas VIIIA SMP Maria
Assumpta Klaten untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis dan
pemecahan masalah.
4. Tahap Keempat
Pada tahap keempat, peneliti melakukan analisis data terhadap hasil tes
tertulis dan wawancara untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis dan
pemecahan masalah siswa kelas VIIIA SMP Maria Assumptka Klaten.
5. Tahap Kelima
Peneliti melakukan penarikan kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV
4. PELAKSANAAN, TABULASI DATA, HASIL ANALISIS DATA DAN
PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Maria Assumpta Klaten yang
berada di Jl. Bali No 19 Klaten. Jadwal penelitian dirangkum pada tabel 4.1
berikut ini.
Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan
No Waktu Kegiatan
1. Sabtu, 5 Oktober
2019
Koordinasi dengan suster untuk meminta izin
penelitian di sekolah dan guru matematika kelas VIII
2. Jumat, 8
November 2019
Wawancara dengan guru matematika kelas VIIIA
untuk mentukan materi / topik penelitian.
3. Jumat, 31 Januari
2020
Pelaksanaan tes kemampuan berpikir kritis dan
pemecahan masalah siswa kelas VIIIA
4. Maret-April 2020 Melakukan wawancara kepada beberapa subjek
penelitian
Penelitian ini dimulai dengan kegiatan observasi tempat untuk peneliti
melaksanakan penelitian, yaitu peneliti datang ke sekolah pada tanggal 5
Oktober 2019. Kedatangan peneliti bertujuan untuk melihat keadaan
sekolah dan bertemu dengan suster selaku kepala sekolah untuk
menyerahkan surat izin untuk melaksanakan penelitian di SMP Maria
Assumpta Klaten. Ternyata pada saat menyerahkan surat izin penelitian,
peneliti langsung diberi izin untuk penelitian. Suster menanyakan subjek
penelitian mengambil kelas berapa dan menunjuk salah satu guru untuk
membantu apabila ada yang dibutuhkan dari sekolah. Setelah mendapatkan
izin untuk melakukan penelitian di SMP Maria Assumpta Klaten, maka
peneliti melakukan wawancara dengan salah satu guru matematika SMP
Maria Assumpta Klaten yang mengajar di kelas VIII. Kegiatan wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang siswa kelas VIII SMP
Maria Assumpta dan menanyakan kemampuan siswa kelas VIII dalam
pelajaran matematika yang akan peneliti jadikan sebagai latar belakang
masalah dalam penelitian.
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu
menyiapkan instrumen penelitian yang akan digunakan pada saat
melakukan penelitian. Intrumen yang disiapkan peneliti antara lain soal tes
diagnostik dan pedoman wawancara
Untuk membicarakan waktu pelaksanaan penelitian, peneliti pada
tanggal 8 November 2019 melakukan wawancara dengan guru matematika
kelas VIIIA untuk menanyakan materi yang dipilih peneliti akan dimulai
kapan untuk memperkirakan waktu dalam menyusun instrumen. Sebelum
melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu menyiapkan instrumen
penelitian yang akan digunakan pada saat melakukan penelitian. Intrumen
yang disiapkan peneliti antara lain soal tes kemampuan berpikir kritis dan
pemecahan masalah serta pedoman wawancara.
Tes kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah
dilaksanakan pada hari Jumat 31 Januari 2020 pada pukul 07.40 WIB –
09.00 WIB sesuai dengan rencana yang telah dibuat yaitu pada bulan
Januaari. Tes diikuti oleh 23 siswa kelas VIIIA SMP Maria Assumpta
Klaten. Tes ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui kesulitan-
kesulitan siswa dalam mengerjakan soal terkait teorema Pythagoras dan
menentukan subjek penelitian dan instrumen penelitian tidak ada yang
berubah. Setelah melaksanakan tes peneliti melakukan wawancara kepada
beberapa siswa setelah hasil pekerjaan siswa sudah diberi skoring dan nilai.
Subjek penelitian dipilih 4 siswa dari setiap kategori, namun dalam
pelakasanannya terjadi perubahan yaitu wawancara dilaksanakan secara
tidak langsung dengan menggunakan whatsapp karena adanya wabah
pandemi. Meskipun wawancara dilakukan secara tidak langsung kepada
beberapa siswa, instrumen wawancara tetap dan isi wawancara tidak ada
yang berubah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
B. Tabulasi Data
1. Tabulasi Skor Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemecahan
Masalah Siwa
Peneliti melakukan skoring pada hasil pekerjaan tes siswa dan skor
maksimal pada setiap nomor adalah 10. Skor yang diperoleh dari hasil
tes terkait kemampuan berpikir kritis dan pemecahan maslah subjek
disajikan dalam Tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Tabulasi Skor Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemecahan
Masalah Siswa
No Subjek Soal 1 Soal 2 Soal 3 Total Skor
1 S1 7 8 3 18
2 S2 10 8 3 21
3 S3 9 7 3 19
4 S4 10 10 8 28
5 S5 10 5 4 19
6 S6 7 3 2 12
7 S7 6 5 3 14
8 S8 7 7 4 18
9 S9 4 3 2 9
10 S10 5 7 3 15
11 S11 5 8 3 16
12 S12 10 7 6 23
13 S13 8 4 3 15
14 S14 5 6 4 15
15 S15 10 10 5 25
16 S16 8 5 4 17
17 S17 6 4 3 13
18 S18 4 4 4 12
19 S19 10 6 5 21
20 S20 5 7 3 15
21 S21 6 4 2 12
22 S22 7 6 4 17
23 S23 10 4 4 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Tabulasi Hasil Wawancara
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa siswa kelas VIIIA SMP
Maria Assumpta Klaten masih mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan persoalan terkait teorema Pythagoras. Untuk
mengidentifikasi kesulitan belajar siswa lebih lanjut, peneliti
mewawancarai perwakilan siswa dari setiap kelompok kategori
berdasarkan hasil tes yang sudah dilakukan skoring dan penilaian.
Peneliti memilih masing-masing siswa dari kelompok kategori
tinggi yaitu subjek S4 dan S12, kelompok kategori sedang yaitu subjek
S19 dan kelompok kategori rendah yaitu subjek S17. Tabel 4.3 berikut
ini menunjukan cuplikan wawancara dengan subjek dari kelompok
kategori tinggi hingga kelompok kategori rendah.
Tabel 4.3 Tabulasi Wawancara Siswa
Subjek No
Soal Pertanyaan Jawaban
KATEGORI TINGGI
S4
1
P1: Coba ceritakan
maksud soal ini
dengan kalimat dan
bahasa kamu sendiri.
S1: Jadikan ada tangga
ukurannya 6 m yang
disandarkan pada dinding
yang tingginya 4 m.
Terus jarak tangga
dengan dinding 3m. Kita
disuruh mencari panjang
tangga yang menonjol di
atas dinding.
P2: Langkah apa yang
kamu lakukan untuk
menyelesaikan
permasalahan
tersebut?
S2:Menggambar segitiga
siku-siku lalu menulis
rumus Pythagoras
P3: Bagaimana cara
penyelesaiannya?
S3: a² = b² + c²
a² = 4² + 3²
a² = 16 + 9
a² = 25
√25 = 5
6 - 5 = 1
P4: Setelah selesai
mengerjakan
permasalahan itu
langkah apa yang
kamu lakukan?
S4: Menuliskan kesimpulan.
Jadi panjang tangga yang
menonjol 1 m
P5: Bagaimana caramu
memeriksa
jawabanmu?
S5: Coba menghitung
kembali. Kayak 4² itu
bener gak hasilnya 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Subjek No
Soal Pertanyaan Jawaban
2
P6: Coba ceritakan
maksud soal ini
dengan kalimat dan
bahasa kamu sendiri
S6: Jadi ada seorang
penyelam yang mau
mencari sisa-sisa bangkai
pesawat. Kedalaman
lautnya 20 m, dan
seorang penyelam itu
dikaitkan dengan tali
yang panjangnya 25m.
Dan kita disuruh nyari
luas daerah yang dapat
dijangkau oleh
penyelam.
P7: Langkah pertama apa
yg kamu lakukan
buat cari luas
daerahnya?
S7: Menggambar segitiga
siku-siku dan mencari
alas yang sudah
membentuk segitiga
siku-siku memakai
rumus phytagoras. Lalu
mencari luas lingkaran
dengan rumus luas
lingkaran.
P8: Bagaimana cara
penyelesaiannya?
S8: C² - B² = A²
25² - 20² = A²
625 - 400 = 225²
Akar 225 adalah 15.
L= π.r²
= 3,14.15²
=706.5
P9: Setelah selesai apa
yang kamu lakukan?
S9: Menghitung luasnya lagi.
P10: Setelah selesai
mengerjakan apa
yang kamu lakukan?
S10: Menuliskan kesimpulan.
3 P11: Coba ceritakan
maksud soal ini
dengan kalimat dan
bahasa kamu
sendiri.
S11: Jadikan ada pohon yang
tingginya 36 m, terus
tumbang karna kena
angin kan. Nah pohon
yang tumbang itu yang
semuanya jatuh ke
tanah, jadi pohon itu
masih menggantung
pada pangkal pohon.
Bagian ujung pohon
menyentuh tanah 24 m
dari pangkal pohon.
Terus ada seorang
peneliti mau meneliti
berapa umur pohon
tersebut. Terus yang
ditanyakan berapa m
dari tanah yang harus
dipanjat oleh peneliti
tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Subjek No
Soal Pertanyaan Jawaban
\ P12: Kesulitan apa yang
kamu alami pada
saat memahami
soal tersebut?
S12: Disoal kan ada
keterangan nya
tingginya 36 m nah
itukan tumbang terus
kita disuruh nyari
berapa m seorang
peneliti itu manjat
pohon.
P13: Kesulitan apa yang
kamu alami pada
saat memahami
soal tersebut?
S13: Disoal kan ada
keterangan nya
tingginya 36 m nah
itukan tumbang terus
kita disuruh nyari
berapa m seorang
peneliti itu manjat
pohon.
P14: Gimana
maksudnya? Coba
jelaskan.
S14: Nah itukan pohonnya
tingginya 36 m kan kak
nah terus kita disuruh
nyari yang x itu.
Pemahaman ku itu yang
x itu tingginya 36 m
P15: Mengapa kamu
bisa mengira
kalau x nya itu
tingginya 36?
S15: Kan tinggi pohon 36 m
kan kak,nah tinggi kan
dari atas sampe bawah
P16: Nah kalau dari
gambar pada soal
itu x nya tu
menyatakan
panjang apa?
S16: Panjang pangkal pohon
yang tidak ikut
tumbang
P17: Langkah apa yang
anda lakukan
untuk
menyelesaikan
permasalahan
tersebut?
S17: Nemuin x sebagai
panjang pangkal pohon
dengan menggunakan
Pythagoras.
P18: Menurut kamu,
berapa panjang
pohon yang
tumbang?
S18: Panjang keseluruhan
dikurangi panjang
pohon yang gak
tumbang. Kan panjang
pohon yang gak
tumbang kan x panjang
keseluruhan 36. Bearti
36-x.
P19: Kesulitan apa yang
kamu alami saat
akan
menyelesaikan
soal tersebut?
S19: Waktu harus nentuin sisi
miringnya terus nyari
x, soalnya itu gak ada
keterangannya berapa
buat sisi miringnya.
Karena ada x nya jadi
merasa kesulitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Subjek No
Soal Pertanyaan Jawaban
P20: Gimana cara
mencari 𝑥 nya?
S20: 𝑎2 = 𝑏2 + 𝑐2 (36 − 𝑥)2 = 362 + 242
P21: Kesulitan apa yang
kamu alami saat
mencoba
menyelesaikan
permasalahan
tersebut?
S21: Waktu nentuin panjang
sisi miring, terus harus
ngitung pake x gitu.
Lupa aljabar kak
jadinya susah buat
ngerjain.
P22: Kalo misal 𝑥 × 𝑥
hasilnya apa?
S22: Kan 𝑥 itu dihitung
satu. Jadi kalo 𝑥 ×𝑥 = 𝑥. Sama aja kalo
1 × 1 = 1.
P23: Kalau (3 − 𝑥)2
hasilnya apa?
S23: 9x. Kan kalo 3 − 𝑥 kan
gak bisa langsung
dikurangi jadi kan
hasilnya 3𝑥2 = 9𝑥
P24: Kenapa ditulis
gitu? S24: Kan kalo 3 − 𝑥 itukan
gak bisa soalnya beda
variabel nah jadinya
3 − 𝑥 itu 3𝑥
P24: Kenapa bisa 3 − 𝑥 itu jadi 3𝑥?
S24: Soalnya gak bisa
dikurangi jadinya 𝑥
nya gabung ke 3.
P25: Kesulitan yang
kamu alami apa? S25: Waktu nyari 𝑥 nya sih.
Kan yang sisi
miringnya juga gak
ada keterangan. Waktu
nentuin panjang sisi
miring terus harus
ngitung pake x gitu.
P26: Setelah selesai
mengerjakan
permasalahan itu
langkah apa yang
kamu lakukan?
S26: Menulis kesimpulan.
S12 1 P1: Coba ceritakan
maksud soal ini
dengan kalimat
dan bahasa anda
sendiri.
S1: Jadi ada sebuah tangga
yang disandarkan pada
Diding dengan panjang
4m dan tinggi tangga
yang disandarkan 6 m
jarak antara tangga dan
dinding 3m. Terus
yang ditanyakan sisa
tangga yang diatas
dinding
P2: Langkah apa yang
anda lakukan untuk
menyelesaikan
permasalahan
tersebut?
S2: Cari hipotenusanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Subjek No
Soal Pertanyaan Jawaban
P3: Bisa dibuat model
gambarnya yang
lebih sederhana dek
dari masalah itu??
S3:
P4: Kenapa kamu waktu
mengerjakan gak
dibuat gambarnya
dek?
S4: Mau dibuat tapi
waktunya udah habis.
P3: Bagaimana cara
penyelesaiannya?
S3: X²=4²+3²
X²=16+9
X²=25
X=√25
X=5
P4: Lalu x nya bagian
mana nya dek?
S4: Bagian yang miring.
Yang ada tulisan
teorema pythagoras.
P5: Lalu setelah ketemu
hasil x=5 apakah
udah selesai?
S5: Belum mbak. terus
panjang tangganya di
kurangin sama 5 (6-
5=1).
P6: Setelah selesai
mengerjakan
permasalahan itu
langkah apa yang
kamu lakukan?
S6: Buat kesimpulan
P7: Kamu sempat
memeriksa hasil
pekerjaanmu dek
waktu selesai
mengerjakan?
S7: Sempat diteliti caranya.
2 P8: Coba ceritakan
maksud soal ini
dengan kalimat dan
bahasa anda sendiri.
S8: Intinya ada tali
panjangnya 25m untuk
mencari sisa bangkai
pesawat yg jatuh.
Kedalamannya 20m
.Terus yg dicari luas yg
di jangkau.
P9: Langkah apa yang
anda lakukan untuk
menyelesaikan
permasalahan
tersebut?
S9: Dicari jarak antara
penyelam sama panjang
tali
P10: bagaimana cara
mencari panjang
alasnya?
S10: X²=25²-20²
X²=625-400
X²=225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Subjek No
Soal Pertanyaan Jawaban
X=√225
X=15
P11: Lalu setelah
mendapat hasil
x=15 langkah apa
yg selanjutnya
kamu lakukan?
S11: Mencari luas lingkaran
dengan rumus 𝜋𝑟 mbak
P12: Lalu setelah
menemukan luas
lingkaran apa yg
kamu lakukan?
S12: Menulis kesimpulan
dari jawaban.
P13: Bagaimana caramu
memeriksa kembali
jawabanmu?
S13: Menghitung ulang.
Menghitung luasnya
lagi.
3 P14: Coba ceritakan
maksud soal nomor
3 dengan kalimat
dan bahasa anda
sendiri.
S14: Ada pohon yang
tingginya 36m tumbang
tp masih ad bagian
yang nyangkut jarak
antara pohon yang
tumbang sama batang
yang masih kokoh 24
m. Terus yg ditanyain
brp meter dari tanah
yang harus dipanjat
oleh peneliti.
P15: Langkah apa yang
anda lakukan untuk
menyelesaikan
permasalahan
tersebut?
S15: Menggambar segitiga
siku-siku. Cari yang
tumbang yaitu sisi
miring. Panjang sisi
miringnya 36-x. Cari x
nya pakai teorema
pythagoras mbak
P16: Gimana caranya
mencari x nya?
S16: a²=b²+c²
(36-x)²=24²+x²
P17: Terus gimana dek
menyelesaikannya?
S17: Nggak tau mbak
P18: Kesulitan apa yang
kamu alami saat
mencoba
menyelesaikan
permasalahan
tersebut?
S18: Susah buat memahami
soalnya dibandingin
no 1 sama 2 lebih
susah no 3. Pas mau
bikin
ilustrasi/gambarnya itu
lho mbak sama tata
letak angkanya dan
cari x nya mbak.
P19: Yang membuat
kamu kesulitan apa
dek?
S19: Pas mau cari x kan
harus pakek aljabar
kan mbak nah aku
lupa sama materi itu
karena udah
ketumpuk-ketumpuk
sama materi yg lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Subjek No
Soal Pertanyaan Jawaban
P20: Setelah selesai
mengerjakan
permasalahan itu
langkah apa yang
kamu lakukan?
S20: Kalau selesai menulis
cara aku teliti lagi
mbak. 1Dengan
membaca ulang
jawabannya.
KATEGORI SEDANG
S19
1
P1: Coba ceritakan
maksud soal ini
dengan kalimat dan
bahasa anda
sendiri.
S1: Ada tangga yang
menyandar pada
dinding, panjang
tangganya 6m dan
tingginya 4m.jarak
kaki tangga pada
bawah tembok berjarak
3m. Yang ditanyakan
ukuran bagian tangga
yang sisa
P2: Langkah apa yang
anda lakukan untuk
menyelesaikan
permasalahan
tersebut?
S2: Menggambar segitiga nya
biar mudah menjawab
terus aku hitung
Pythagoras.
P3: Gimana langkah cari
panjang tangga
yang menyandar?
S3: Tinggi dinding ² + jarak
kaki tangga ke dinding²
=Panjang tangga yang
menyandar
P4: Bagaimana cara
penyelesaiannya?
S4: 4²+3²
=16+9
=√25
= 5
Terus kan panjang
seluruh tangganya 6m.
6-5=1
P5: Setelah selesai
mengerjakan
permasalahan itu
langkah apa yang
kamu lakukan?
S5: Membuat kesimpulan
2
P6: Coba ceritakan
maksud soal ini
dengan kalimat dan
bahasa anda sendiri.
S6: Ada seorang penyelam
mengaitkan dirinya pada
tali sepanjang 25 meter
dengan kedalaman laut
20meter, untuk mencari
bangkai pesawat. Yang
ditanyakan luas daerah
yang bisa dijangkau oleh
penyelam itu.
P7: Langkah apa yang
anda lakukan untuk
menyelesaikan
permasalahan
tersebut?
S7: Mencari panjang jari jari
dengan pythagoras. Jari-
jarinya digunakan untuk
menghitung luas
lingkaran
P8: Bagaimana cara
penyelesaiannya?
S8: 25²-20²
625-400
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Subjek No
Soal Pertanyaan Jawaban
R=√225
R=15 m
L lingkaran= π r²
=3,14 × 15 × 15
=3,14 × 225
= 706,5 m²
P9: Nah ini kenapa kamu
menuliskan 3.14 ×
225 hasilnya 7,65 ya
dek dilembar
jawabmu?
S9: Buru buru pas itu. Lupa
dan gak kepikiran.
Kurang teliti aku. Pas itu
nebak doang cuma tak
kira kira soalnya buru
buru, aku pas itu enggak
coret-coret
P10: Setelah selesai
mengerjakan
permasalahan itu
langkah apa yang
kamu lakukan?
S10: Membuat kesimpulan
3
P11: Coba ceritakan
maksud soal ini
dengan kalimat dan
bahasa anda
sendiri.
S11: Pohon cemara
berukuran 36 m
tumbang namun masih
bergantung pada
bagian pangkal.
Bagian ujung pohon
menyentuh tanah 24
dari pangkal. Yang
ditanyakan panjang
pohon yang masih
berdiri
P12: Langkah apa yang
anda lakukan untuk
menyelesaikan
permasalahan
tersebut?
S12: Menggambar segitiga
siku-siku dan
memasukkan seperti
gambar. Soalnya susah
mbak, gak bisa garap
aku.
P13: Kesulitan apa yang
kamu alami saat
akan
menyelesaikan soal
tersebut?
S13: Karena jarang bertemu
soal seperti ini dan
dibagian menentukan x
dengan Pythagoras.
Soalnya gak tau cara
penyelesaiannya.
Mencoba mengingat-
ingat caranya terus tak
karang.
P14: Mengapa kamu
menyelesaikan
permasalahan
tersebut dengan
menggunakan cara
seperti yang kamu
tuliskan dalam
jawabanmu?
S14: Itu aku ngarang
daripada gak dijawab,
dan juga waktunya
mepet. Belum selesai
itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Subjek No
Soal Pertanyaan Jawaban
P15: Kesulitan apa yang
kamu alami saat
mencoba
menyelesaikan
permasalahan
tersebut?
S15: Pas itu aku gak dong
sama soalnya,
waktunya mau habis
jadi jawabnya gak
selesai dan soalnya
terlalu panjang. Terus
pas garap aku gak
kepikiran, kurang
konsentrasi.
P16: Setelah belum
selesai
mengerjakan
permasalahan itu,
apa yang kamu
lakukan?
S16: Ya dikumpulkan.
KATEGORI RENDAH
S17 1 P1: Coba ceritakan
maksud soal ini
dengan kalimat dan
bahasa kamu
sendiri.
S1: Itu ada tangga yang
panjang nya 6m terus
tangga nya itu
diskamurkan di sebuah
dinding trs dinding nya
itu tingginya 4m terus
letak tangga nya itu
terletak 3m dari dinding
terus yang di tanya
adalah panjang tangga
yang menonjol di atas
dinding.
P2: Ada kesulitan waktu
memahami maksud
soal?
S2: Lumayan. Tapi setelah di
baca berkali kali juga
lama lama dong
P3: Mengapa kamu
merasa kesulitan?
S3: Soalnya itu kan kalimat
bentuk cerita jadi aku
harus bener bener
mencermati apa maksud
soal tersebut. Soalnya
aku juga gak terlalu suka
membaca jadi kalau buat
memahami soal seperti
itu agak kesulitan sih
P4: Bagaimana cara
kamu menyebutkan
informasi yang
terdapat pada soal
cerita tersebut?
S4: Ya pertama kali itu saya
baca soalnya dengan
cermat lalu saya baca
nya sambil lihat gambar.
P5: Langkah apa yang
kamu lakukan untuk
menyelesaikan
permasalahan
tersebut?
S5: Mencari sisi miring
tangga atau hypotenusa.
P6: Terus gimana
caramu mencari sisi
miring tangga dek?
S6: Sisi miring tangga di
kurangi tinggi dinding
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Subjek No
Soal Pertanyaan Jawaban
P7: Kenapa kamu
berpikir kalo sisi
miring tangga
dikurangi tinggi
dinding dek?
S7: Karena setahuku sih kalo
cari panjang tonjolan
tangga itu rumus nya sisi
miring tangga dikurangi
tinggi dinding
P8: Bearti tonjolan
tangga itu sebagai
apa dek kalau di
gambar?
S8: Sebagai sisi miring
P9: Kesulitan apa yang
kamu alami saat
akan menyelesaikan
soal tersebut?
S9: Kesulitan nya ya cuma
pemahaman nya aja sih
mbak. Pemahaman
tentang soalnya.
P10: Mengapa kamu
merasa kesulitan
pada saat akan
menyelesaikan
soal tersebut?
S10: Soalnya itu kan kalimat
bentuk cerita jadi aku
harus bener bener
mencermati apa
maksud soal tersebut.
Soalnya aku juga gak
terlalu suka membaca
jadi kalau buat
memahami soal seperti
itu agak nek kesulitan
sih
P11: Lalu bagaimana
caramu
menyelesaikan
nya?
S11: 𝐴𝐵2 = 𝐴𝐶2 − 𝐵𝐶2
𝐴𝐵2 = 62 − 42
𝐴𝐵2 = 36 − 16
𝐴𝐵2 = 20
𝐴𝐵 = √20
P12: Kesulitan apa yang
kamu alami saat
mencoba
menyelesaikan
permasalahan
tersebut?
S12: Kesulitan yang aku
rasakan itu saat cara
menghitungnya sama
nentuin rumus nya itu.
Nentuin sisi miring
nya itu yang mana
terus sisi tegak nya itu
yang mana sisi datar
nya itu yang mana gitu
P13: Apakah kamu
merasa sudah
memahami teorema
pythagoras?
S13: Sudah dikit. Cuma
kadang cara nentuin sisi
miring terus sisi datar
sama sisi tegaknya aja.
Kadang kan pada soal
huruf nya di balik misal
A melambangkan sisi
miring terus B
melambangkan sisi
datar terus C
melambangkan sisi
tegak, nah salahnya aku
tu di situ aku cuma
ngapalin itu tapi
ternyata di soal di balik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Subjek No
Soal Pertanyaan Jawaban
terus bisa juga huruf
nya di ganti
P14: Setelah selesai
mengerjakan
permasalahan itu
langkah apa yang
kamu lakukan?
S14: Ya coba meneliti lagi
P15: Setelah selesai apa
yang kamu
lakukan?
S15: Menulis kesimpulan
2 P16: Coba ceritakan
maksud soal ini
dengan kalimat dan
bahasa kamu
sendiri.
S16: Itu tuh ada seorang
penyelam dari tim
SAR dia mengaitkan
dirinya pada tali yang
panjang nya 25 meter
untuk mencari sisa-sisa
bangkai pesawat di
dasar laut lalu kedalam
laut nya itu 20 meter
dan dasarnya itu rata
terus di suruh cari luas
daerah yang mampu di
jangkau
P17: Ada kesulitan
waktu memahami
maksud soal?
S17: Gak ada sih. Lumayan
paham. Cuma saat
membaca nya aja kok
terus saat mencari
maksud dari soal itu.
Ya cuma kalimat nya
aja sih kan aku nggak
begitu suka membaca
jadi kayak susah aja
untuk memahami gitu.
Tapi aku berusaha
memahami soal itu
P18: Langkah apa yang
kamu lakukan
untuk
menyelesaikan
permasalahan
tersebut?
S18: Menggambar segitiga
siku-siku lalu
menentukan
kemiringan nya yang
mana, terus sisi
tegaknya yang mana.
P19: Kesulitan apa yang
kamu alami saat
mencoba
menyelesaikan
permasalahan
tersebut?
S19: Belum begitu ngerti
caranya ngetung.
Terus keburu-buru
kalo gak salah ngejar
waktu jadi ya gitu.
Soalnya itu aku paling
lemah kalo soal itung-
itungan gitu
P20: Setelah selesai
mengerjakan
permasalahan itu,
apakah Kamu
S20: Menulis jadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Subjek No
Soal Pertanyaan Jawaban
sudah tahu
jawabannya benar
atau salah?
3 P21: Coba ceritakan
maksud soal ini
dengan kalimat dan
bahasa kamu
sendiri.
S21: Tapi setahuku itu ada
pohon Cemara yang
tinggi nya 36 m
tumbang trs bagian
ujung dari pohon
tersebut menyentuh
tanah 24 m dari
pangkal trs ada seorang
peneliti yang ingin
meneliti retakan pohon
dan umurnya
P22: Bagaimana cara
kamu menyebutkan
informasi yang
terdapat pada soal
cerita tersebut?
S22: Membaca dulu soalnya
terus memahami terus
mencari maksud dari
soal tersebut
P23: Langkah apa yang
kamu lakukan
untuk
menyelesaikan
permasalahan
tersebut?
S23: Ya cuma pakai cara
pythagoras aja kayak
sisi miring nya yang
mana sisi tegaknya yang
mana sisi datarnya yang
mana.
P24: Kesulitan apa yang
kamu alami saat
akan
menyelesaikan
soal tersebut?
S24: Ya dulu kan aku belum
begitu ngerti tentang
pythagoras jadi agak
keras kesusahan saat
mengerjakan soal nya.
P25: Mengapa kamu
merasa kesulitan
pada saat akan
menyelesaikan
soal tersebut?
S25: Terlalu kesusahan.
P26: Mengapa kamu
menyelesaikan
permasalahan
tersebut dengan
menggunakan
cara seperti yang
kamu tuliskan
dalam jawaban
kamu?
S26: Ya waktu itu belum
paham aja jadi cuma
ngapalin letak huruf
nya itu di mana dan
menkamukan apa
misalnya A sisi miring
B sisi tegak C sisi datar
gitu
P27: Kesulitan apa yang
kamu alami saat
mencoba
menyelesaikan
permasalahan
tersebut?
S27: Menentukan mana yang
jadi sisi miring, sisi
tegak dan sisi datar nya
kalau dari soal. Saat
menghitung kadang
kurang cermat dalam
menghitung.
P28: Bagaimana caramu
mengatasi
S28: Ya udah tinggal di
cermati aja sisi miring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Subjek No
Soal Pertanyaan Jawaban
kesulitanmu agar
dapat
menyelesaikan
soal tersebut?
nya itu berapa trs sisi
tegak nya beberapa
terus sisi datar nya itu
berapa tinggal di
kerjain
P29: Setelah selesai
mengerjakan
permasalahan itu
langkah apa yang
kamu lakukan?
S29: Waktunya habis terus
yaudah aku lupa kasih
kesimpulan.
C. Analisis Data Penelitian
1. Data Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Berdasarkan
Hasil Tes dan Wawancara
Berdasarkan tabel 4.2 peneliti untuk menentukan kategori
kemampuan siswa dengan menentukan rata-rata dan standar deviasi
untuk menentukan batas-batas kelompok siswa. Berikut adalah tabel 4.4
rata-rata dan standar deviasi untuk penentuan batas kelompok-
kelompok.
Tabel 4.4 Rata-Rata dan Standar Deviasi Nilai Siswa
No Subjek Soal 1 Soal 2 Soal 3 Nilai
1 S1 7 8 3 60
2 S2 10 8 3 70
3 S3 9 7 3 63
4 S4 10 10 8 93
5 S5 10 5 4 63
6 S6 7 3 2 40
7 S7 6 5 3 47
8 S8 7 7 4 60
9 S9 4 3 2 30
10 S10 5 7 3 50
11 S11 5 8 3 53
12 S12 10 7 6 77
13 S13 8 4 3 50
14 S14 5 6 4 50
15 S15 10 10 5 83
16 S16 8 5 4 57
17 S17 6 4 3 43
18 S18 4 4 4 40
19 S19 10 6 5 70
20 S20 5 7 3 50
21 S21 6 4 2 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Penentuan batas-batas kelompok dihitung menggunakan rata-rata
dan standar deviasi berdasarkan tabel 3.4 hingga diperoleh kategori
kemampuan siswa berdasarkan hasil tes. Berikut adalah tabel 4.5 tingkat
kemampuan siswa berdasarkan hasil tes.
Tabel 4.5 Tingkat Kemampuan Siswa Berdasarkan Hasil Tes
No Interval Tingkat Kemampuan Siswa
1 s > 71,40 Tinggi
2 42,17 ≤ s ≤ 71,40 Sedang
3 s < 42,17 Rendah
Dari hasil perhitungan standar deviasi dan rata-rata sebagai penentu
tingkat kemampuaan siswa diperoleh kategori siswa antara lain
kelompok kemampuan tinggi, kelompok kemampuan sedang dan
kelompok kemampuan rendah. Hasil tingkat kemampuan berpikir kritis
dan pemecahan masalah siswa disajikan dalam tabel 4.6 berikut.
Tabel 4.6 Kategori Hasil Tes Kemampuan Siswa
Kategori Jumlah Subjek
Tinggi 3 S4, S12, S15
Sedang 15
S2, S19, S3, S5, S1, S8, S23,
S16, S22, S11, S10, S13,
S14, S20, S7
Rendah 5 S17, S18, S6, S21, S9
Selanjutnya berdasarkan tabel 4.6 peneliti melakukan analisis
berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara siswa yang dipilih
sebagai perwakilan dari setiap kategori. Analisis tingkat kemampuan
berpikir kritis dan pemecahan masalah dilakukan untuk setiap nomor
No Subjek Soal 1 Soal 2 Soal 3 Nilai
22 S22 7 6 4 57
23 S23 10 4 4 60
Rata-Rata 56.78
Standar Deviasi 14.61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
yang terdiri dari 4 tingkat yaitu tingkat TBK 0, TBK 1, TBK 2, dan TBK
3. Berikut adalah tabel 4.7 analisis pekerjaan siswa berdasarkan jawaban
tes dan wawancara siswa yang telah dipilih dari setiap kategori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 4.7 Analisis Pekerjaan Siswa Berdasarkan Jawaban Tes dan Hasil Wawancara
Subjek Pekerjaan Siswa Analisis Wawancara Analisis Pekerjaan Siswa
KATEGORI TINGGI
S4
Soal Nomor 1
Berdasarkan tabel 4.2 wawancara subjek S4
pada data (P1-P5 dan S1-S5), subjek S4 dapat
memahami maksud soal karena mampu
mengungkapkan fakta dan memahami
permaslahan, mampu menentukan teorema
pythagoras dan menggunakannya dengan tepat
serta mampu memeriksa kembali jawabannya
dan mampu menarik kesimpulan.
1. Siswa mengungkapkan fakta yang
ada dengan menuliskan diketahui
dengan tepat
2. Siswa dapat mengungkapkan hal
yang ditanyakan secara tepat dan
jelas
3. Siswa membuat gambar segitiga
siku-siku dan menentukan teorema
Pythagoras untuk menyelesaikan
masalah serta menentukan cara
untuk mencari panjang tangga
yang menonjol.
4. Siswa menggunakan teorema
Pythagoras dan mengerjakan soal
sesuai rencana dengan jelas dan
tepat.
5. Siswa menuliskan kesimpulan
dengan tepat.
Gambar 4.1 Pekerjaan Subjek S4 Nomor 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Subjek Pekerjaan Siswa Analisis Wawancara Analisis Pekerjaan Siswa
Soal Nomor 2
Berdasarkan tabel 4.2 wawancara subjek S4
pada data (P6-P10 dan S6-S10), subjek S4 dapat
menyebutkan informasi pada soal dan mengerti
pertanyaan soal, membuat rencana
menggunakan teorema pythagoras dan rumus
luas lingkaran, mampu mengerjakan soal sesuai
dengan rencana dan mampu memeriksa
kembali jawaban serta menarik kesimpulan.
1. Siswa mengungkapkan fakta yang
ada dengan menuliskan diketahui
dan ditanya dengan tepat.
2. Siswa dapat mengungkapkan hal
yang ditanyakan ssecara tepat dan
jelas
3. Siswa membuat gambar segitiga
siku-siku dan menentukan teorema
Pythagoras untuk menyelesaikan
masalah serta menentukan rumus
luas lingkaran dengan tepat.
4. Siswa menggunakan teorema
Pythagoras dan rumus luas
lingkaran untuk mengerjakan soal
sesuai rencana dengan jelas dan
tepat.
5. Siswa menuliskan kesimpulan
dengan tepat dan benar.
Gambar 4.2 Pekerjaan Subjek S4 Nomor 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Subjek Pekerjaan Siswa Analisis Wawancara Analisis Pekerjaan Siswa
Soal Nomor 3
Berdasarkan tabel 4.2 wawancara subjek S4
pada data (P11-P26 dan S11-S26), subjek S4
dapat menyebtkan informasi yang ada dalam
soal dan mengerti maksud pertanyaan dari soal,
membuat rencana penyelesaian dengan
menggunakan teorema Pythagoras, mampu
mengerjakan soal sesuai rencana namun kurang
jelas dan kurang mampu menuliskan
kesimpulan.
1. Siswa mengungkapkan fakta
dengan menuliskan diketahui
dengan tepat dan jelas
2. Siswa dapat mengungkapkan hal
yang ditanyakan dengan tepat dan
jelas
3. Siswa dapat menentukan teorema
dengan tepat.
4. Siswa mampu mengerjakan soal
sesuai rencana dan mampu
menggunakan teorema / rumus
namun kurang tepat.
5. Siswa belum mampu membuat
kesimpulan dengan benar. Gambar 4.3 Pekerjaan Subjek S4 Nomor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Subjek Pekerjaan Siswa Analisis Wawancara Analisis Pekerjaan Siswa
S12
Soal Nomor 1
Berdasarkan tabel 4.2 wawancara subjek S12
pada data (P1-P7 dan S1-S7), subjek S12
mampu menyebutkan informasi dan memahami
permasalahan, mampu menentukan teorema
dan menggunakannya dengan tepat serta
mampu memeriksa kembali jawabannya dan
mampu menarik kesimpulan.
1. Siswa mengungkapkan fakta yang
ada dengan menuliskan diketahui
dengan tepat.
2. Siswa mampu mengungkapkan
permasalahan / hal yang
ditanyakan dengan tepat
3. Siswa mampu menentukan
rencana penyelesaian dengan
menggunakan teorema
Pythagoras.
4. Siswa mampu menggunakan
teorema Pythagoras dengan
prosedur serta menjawab masalah
dengan tepat
5. Siswa membuat kesimpulan
dengan tepat dan jelas.
Gambar 4.4 Pekerjaan Subjek S12 Nomor 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Subjek Pekerjaan Siswa Analisis Wawancara Analisis Pekerjaan Siswa
Soal Nomor 2
Berdasarkan tabel 4.2 wawancara subjek S12
pada data (P8-P13 dan S8-S13), subjek S12
mampu menyebutkan informasi dan memahami
maksud dari pertanyaan dari soal, mampu
menentukan teorema namun masih kurang
tepat, mampu mengerjakan soal sesuai rencana
namun kurang tepat dan tidak mampu
memeriksa kembali jawaban dan menulis
kesimpulan.
1. Siswa mengungkapkan fakta yang
ada dengan menuliskan diketahui
dengan tepat
2. Siswa mengerti permasalahn
dengan mengungkapkan hal yang
ditanyakan dengan tepat
3. Siswa mampu menentukan
teorema (rumus) yang digunakan
dengan benar
4. Siswa belum mampu membuat
kesimpulan dengan benar.
Gambar 4.5 Pekerjaan Subjek S12 Nomor 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Subjek Pekerjaan Siswa Analisis Wawancara Analisis Pekerjaan Siswa
Soal Nomor 3
Berdasarkan tabel 4.2 wawancara subjek S12
pada data (P14-P20 dan S14-S20), subjek S12
dapat menyebtkan informasi yang ada dalam
soal dan mengerti maksud pertanyaan dari
soal, membuat rencana penyelesaian dengan
menggunakan teorema Pythagoras, mampu
mengerjakan soal sesuai rencana namun
kurang jelas dan kurang mampu menuliskan
kesimpulan.
1. Siswa mampu mengungkapkan
fakta yang ada dengan menuliskan
diketahui dengan tepat.
2. Siswa mampu menentukan
teorema yang digunakan dengan
benar
3. Siswa belum mampu
menyelesaiakan permasalahan
dengan tepat dan benar
4. Siswa tidak menuliskan
kesimpulan.
KATEGORI SEDANG
S19
Soal Nomor 1
Berdasarkan tabel 4.2 wawancara subjek S19
pada data (P1-P5 dan S1-S5), subjek S19 dapat
mengungkapkan fakta dan memahami
permaslahan, mampu menentukan teorema
pythagoras dan menggunakannya dengan tepat
serta mampu memeriksa kembali jawabannya
dan mampu menarik kesimpulan.
1. Siswa mampu mengungkapkan
fakta dengan menuliskan diketahui
dengan tepat
2. Siswa mampu mengungkapkan
permasalahan / hal yang
ditanyakan dengan tepat
3. Siswa mampu menentukan
rencana penyelesaian dengan
Gambar 4.6 Pekerjaan Subjek S12 Nomor 3
Gambar 4.7 Pekerjaan Subjek S19 Nomor 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Subjek Pekerjaan Siswa Analisis Wawancara Analisis Pekerjaan Siswa
membuat segitiga siku-siku dan
dapat menentukan teorema
Pythagoras dengan tepat
4. Siswa dapat menggunakan
teorema pythagoras dan mampu
menyelesaikan permasalahan
sesuai rencana yang tepat
5. Siswa membuat kesimpulan yang
tepat dan jelas
Soal Nomor 2
Gambar 4.8 Pekerjaan Subjek S19 Nomor 2
Berdasarkan tabel 4.2 wawancara subjek S19
pada data (P6-P10 dan S6-S10), subjek S19
mampu mengungkapkan fakta dan memahami
permaslahan, mampu menentukan teorema
pythagoras dan menggunakannya namun tidak
tepat sdan subjek tidak memeriksa kembali
jawaban dan menuliskan kesimpulan.
1. Siswa mampu mengungkapkan
fakta dengan menuliskan diketahui
dengan tepat
2. Siswa mampu mengungkapkan
permasalahan / hal yang diketahui
dengan tepat
3. Siswa mampu menentukan
teorema (rumus) untuk
menyelesaikan masalah dengan
tepat
4. Siswa mampu menggunakan
teorema yang sudah ditentukan
Gambar 4.8 Pekerjaan Subjek S19 Nomor 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Subjek Pekerjaan Siswa Analisis Wawancara Analisis Pekerjaan Siswa
namun masih kurang teliti dalam
perhitungan
5. Siswa belum mampu menuliskan
kesimpulan dengan benar dan
kesimpulan yang dibuat kurang
logis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Soal Nomor 3
Gambar 4.9 Pekerjaan Subjek S19 Nomor 3
Berdasarkan tabel 4.2 wawancara subjek S19
pada data (P11-P16 dan S11-S16), subjek S19
mampu mengungkap fakta yang ada dan
merumuskan permasalahan, tidak mampu
mengerjakan soal dan tidak mampu menarik
kesimpulan.
1. Siswa mampu menuliskan
diketahui
2. Siswa mampu mengungkapkan
permasalahan / hal yang diketahui
dengan tepat
3. Siswa tidak dapat menentukan
teorema untuk menyelesaikan
masalah
4. Siswa tidak menggunakan teorema
untuk menyelesaikan dan
penyelesaian yang dituliskan tidak
tepat dan kurang jelas
5. Siswa tidak mampu menuliskan
kesimpulan.
Gambar 4.9 Pekerjaan Subjek S19 Nomor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Subjek Pekerjaan Siswa Analisis Wawancara Analisis Pekerjaan Siswa
KATEGORI BAWAH
S17 Soal Nomor 1
Berdasarkan tabel 4.2 wawancara subjek S17
pada data (P1-P15 dan S1-S15), subjek S19
mampu merumuskan pokok permasalahan dan
mengungkapkan fakta yang ada, mampu
menentukan teorema namun masih melakukan
kesalahan, mampu mengerjakan soal sesuai
rencana namun tidak tepat dan tidak
memeriksa kembali jawaban.
1. Siswa mengungkapkan fakta yang
ada dengan menuliskan diketahui
dengan tepat.
2. Siswa mampu mengungkapkan
permasalahan / hal yang
ditanyakan dengan tepat
3. Siswa belum mampu menentukan
rencana penyelesaian dengan
menggunakan teorema Pythagoras
dengan tepat.
4. Siswa tidak mampu menggunakan
teorema Pythagoras dengan
prosedur yang tepat
5. Siswa membuat kesimpulan
dengan tidak tepat.
Gambar 4.10 Pekerjaan Subjek S17 Nomor 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Subjek Pekerjaan Siswa Analisis Wawancara Analisis Pekerjaan Siswa
Soal Nomor 2
Gambar 4.11 Pekerjaan Subjek S17 Nomor
Berdasarkan tabel 4.2 wawancara subjek S17
pada data (P16-P21 dan S16-S21), subjek S19
mampu merumuskan pokok permasalahan dan
mengungkapkan fakta yang ada, mampu
menentukan teorema namun masih melakukan
kesalahan, mampu mengerjakan soal sesuai
rencana namun tidak tepat dan tidak
memeriksa kembali jawaban.
1. Siswa mampu mengungkapkan
fakta dengan menuliskan diketahui
dengan tepat.
2. Siswa mengerti permasalahan
dengan mengungkapkan hal yang
ditanyakan dengan tepat
3. Siswa tidak mampu menentukan
teorema (rumus) yang digunakan
dengan benar
4. Siswa membuat kesimpulan
dengan tepat.
Gambar 4.11 Pekerjaan Subjek S17 Nomor 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Subjek Pekerjaan Siswa Analisis Wawancara Analisis Pekerjaan Siswa
Soal Nomor 3
Pekerjaan Subjek S17 Nomor 3
Berdasarkan tabel 4.2 wawancara subjek S17
pada data (P21-P31 dan S21-S31), subjek S19
mampu merumuskan pokok permasalahan dan
mengungkapkan fakta yang ada, mampu
menentukan teorema namun masih melakukan
kesalahan, mampu mengerjakan soal sesuai
rencana namun tidak tepat dan tidak
memeriksa kembali jawaban dan tidak mampu
menarik kesimpulan.
1. Siswa mampu meungkapkan fakta
dengan menuliskan diketahui
dengan tepat
2. Siswa mengungkapkan
permasalahan dengan menuliskan
ditanya dengan tepat
3. Siswa mampu menentukan
teorema namun tidak jelas
4. Siswa mampu menggunakan
teorema / rumus namun tidak tepat
5. Siswa tidak membuat kesimpulan. Gambar 4.12 Pekerjaan Subjek S17 Nomor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Berdasarkan tabel 4.7 pada soal nomor 1 siswa pada kategori hasil tes tinggi
dan sedang berada pada tingkat berpikir kritis 3 (TBK 3) yaitu mampu memahami
masalah, menentukan penyelesaian, melakukan rencana penyelesaian dan
memeriksa kembali jawaban. Sedangkan subjek pada kategori hasil tes rendah
berada pada tingkat berikir kritis 1 (TBK 1) yaitu mampu memahami masalah dan
mampu menentukan rencana penyelesaian.
Pada soal nomor 2 siswa pada kategori hasil tes tinggi berada pada tingkat
berpikir kritis 3 (TBK 3) yaitu mampu memahami masalah, menentukan
penyelesaian, melakukan rencana penyelesaian dan memeriksa kembali jawaban
sedangkan untuk siswa pada kategori hasil tes sedang berada pada tingkat berpikir
kritis 2 (TBK 2) yaitu mampu memahami masalah, menentukan penyelesaian, tidak
mampu melakukan rencana penyelesaian dan memeriksa kembali jawaban
sedangkan untuk siswa pada kategori hasil tes rendah berada pada tingkat berpikir
kritis 1 (TBK 1) yaitu mampu memahami masalah, mampu menentukan rencana
penyelesaian.
Pada soal nomor 3 siswa pada kategori hasil tes tinggi berada pada tingkat
berpikir kritis 2 (TBK 2) yaitu mampu memahami masalah, menentukan
penyelesaian, tidak mampu melakukan rencana penyelesaian dan memeriksa
kembali jawaban. Sedangkan untuk siswa pada kategori hasil tes sedang berada
pada tingkat berpikir kritis 2 (TBK 2) yaitu mampu memahami masalah,
menentukan penyelesaian, tidak mampu melakukan rencana penyelesaian dan
memeriksa kembali jawaban sedangkan untuk siswa pada kategori hasil tes rendah
berada pada tingkat berpikir kritis 1 (TBK 1) yaitu mampu memahami masalah,
mampu menentukan rencana penyelesaian. Berikut adalah tabel 4.8 rangkuman
hasil analisis berdasarkan kategori setiap kelompok-kelompok.
Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Analisis Berdasarkan Jawaban Tes dan Hasil Wawancara
Tingkat
Kemampuan
Berpikir Kritis
KATEGORI
Rendah Sedang Tinggi
Memahami
masalah
Siswa dapat
mengidentifikasi
fakta secara jelas
Siswa dapat
mengidentifikasi fakta
secara jelas dan dapat
Siswa dapat
mengidentifikasi
fakta secara jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tingkat
Kemampuan
Berpikir Kritis
KATEGORI
Rendah Sedang Tinggi
dan dapat
menyebutkan hal
yang diketahui
dalam permaslaahan
teorema pythagoras
menyebutkan hal yang
diketahui dalam
permasalahan teorema
pythagoras dengan
menggunakan bahasa
sendiri
dan dapat
menyebutkan hal
yang diketahui
dalam
permasalahan
teorema
pythagoras dengan
menggunakan
bahasa sendiri
Siswa dapat
mengungkapkan
permasalahan/hal
yang ditanyakan
dalam soal teorema
pythagoras dengan
tepat dan jelas.
Siswa dapat
mengungkapkan
permasalahan/hal yang
ditanyakan dalam soal
teorema pythagoras
dengan tepat dan jelas.
Siswa dapat
mengungkapkan
permasalahan/hal
yang ditanyakan
dalam soal teorema
pythagoras dengan
tepat dan jelas.
Merencanakan
Penyelesaian
Siswa belum bisa
menentukan
teorema (rumus)
yang digunakan
untuk
menyelesaikan
masalah teorema
pytagoras.
Siswa dapat
menentukan teorema
(rumus) yang
digunakan untuk
menyelesaikan masalah
teorema pythagoras
berdasarkan informasi
yang diberikan.
Siswa dapat
menentukan
teorema (rumus)
yang digunakan
untuk
menyelesaikan
masalah teorema
pythagoras
berdasarkan
informasi yang
diberikan.
Melaksanakan
Rencana
Siswa tidak dapat
menggunakan
teorema yang telah
dipilih secara benar
dan tepat.
Siswa bisa
menggunakan teorema
untuk menyelesaikan
masalah
teorema pythagoras
secara tepat dan
benar
Siswa bisa
menggunakan
teorema
untuk
menyelesaikan
masalah
teorema
pythagoras secara
tepat dan
benar
Siswa belum dapat
mengungkapkan
alasan memilih
teorema
yang digunakan
untuk
menyelesaikan
masalah teorema
pythagoras
Siswa dapat
mengungkapkan
argumen atau
alasan memilih
teorema untuk
menyelesaikan
masalah teorema
pythagoras
Siswa dapat
mengungkapkan
argumen atau
alasan memilih
teorema untuk
menyelesaikan
masalah teorema
pythagoras
Prosedur yang
digunakan siswa
untuk
menyelesaikan
Prosedur yang
digunakan siswa
untuk menyelesaikan
masalah teorema
pythagoras jelas
Prosedur yang
digunakan siswa
untuk
menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tingkat
Kemampuan
Berpikir Kritis
KATEGORI
Rendah Sedang Tinggi
masalah teorema
pythagoras kurang
tepat
namun kurang tepat masalah teorema
pythagoras jelas
dan tepat
Memeriksa
Kembali
Siswa belum bisa
memeriksa kembali
jawaban/
penyelesaian
masalah yang telah
dikerjakannya
secara cermat dan
tepat
Siswa belum bisa
memeriksa kembali
jawaban/
penyelesaian
masalah yang telah
dikerjakannya
secara cermat dan
tepat
Siswa dapat
memeriksa
kembali
jawaban/
penyelesaian
masalah yang
telah
dikerjakannya
secara cermat dan
tepat
Siswa belum
mampu membuat
kesimpulan secara
tepat dan benar.
Siswa belum bisa
membuat kesimpulan
dengan tepat
Subjek dapat
membuat
kesimpulan sesuai
dengan
permasalahan
dengan tepat
Tingkat berpikir kritis yang dilakukan siswa pada kategori tinggi telah
memenuhi semua tahapan pemecahan masalah berdasarkan teori Polya.
Sedangkan tingkat berpikir kritis yang dilakukan oleh siswa kategori sedang
hanya sampai pada tahap merencanakan karena siswa melakukan kesalahan
dalam menerapkan teorema atau rumus yang telah dipilih atau ditentukan
sebelumnya. Sedangkan tingkat berpikir kritis yang dilakukan siswa kategori
rendah dalam pemecahan masalah hanya sampai pada tahap merencanakan,
namun pada saat merencanakan dalam menentukan teorema yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut masih kurang tepat.
Berdasarkan tabel 4.7 sampai tabel 4.8 selanjutnya hasil pekerjaan
setiap siswa di analisis menggunakan tingkat kemampuan berpikir kritis dan
pemecahan masalah untuk menentukan persentase ketercapaian indikator
pada setiap soal. Berikut adalah tabel persentase ketercapaian indikator pada
setiap soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 4.9 Persentase Tingkat Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Pada Soal Nomor 1
Tabel 4.10 Persentase Tingkat Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Pada Soal Nomor 2
TBK Banyak Siswa Persentase
TBK 0 4 17.39%
TBK 1 10 43.48%
TBK 2 7 30.43%
TBK 3 2 8.70%
Tabel 4.11 Persentase Tingkat Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Pada Soal Nomor 3
TBK Banyak Siswa Persentase
TBK 0 11 47.83%
TBK 1 7 30.43%
TBK 2 5 21.74%
TBK 3 0 0.00%
Setelah mencari persentase tingkat berpikir kritis dan pemecahan
masalah pada setiap nomor, selajutnya peneliti mencari hasil
persentase rata-rata tingkat kemampuan berpikir kritis seperti pada
tabel 4.12 dibawah ini.
Tabel 4.12 Persentase Rata-rata Ketercapaian Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis dan
Pemecahan Masalah
TBK Banyak Siswa Persentase
TBK 0 6 24.64%
TBK 1 8 37.68%
TBK 2 5 20.29%
TBK 3 4 17.39%
TBK Banyak Siswa Persentase
TBK 0 2 8.70%
TBK 1 9 39.13%
TBK 2 2 8.70%
TBK 3 10 43.48%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
2. Data Identifikasi Kesulitan Siswa
Berdasarkan tabulasi wawancara pada tabel 4.3 peneliti melakukan
analisis untuk mengetahui kesulitan yang dialami siswa seperti pada
tabel 4.13 sebagai berikut:
Tabel 4.13 Identifikasi Kesulitan Siswa
Identitas
Subjek
Nomor
soal
yang
Salah
Keterangan Kesulitan Siswa
S4 3
Berdasarkan tabel 4.2 (P14-P26 dan S14-S26), kesulitan dalam
mengerjakan soal yang diberikan karena terdapat variabel dan
siswa tidak menguasai konsep aljabar saat mengerjakan.
S12 3
Berdasarkan tabel 4.2 (P18-P19 dan S18-S19) siswa kesulitan
memahami maksud soal dan siswa kesulitan untuk menentukan
penyelesaian. Siswa lupa dan tidak menguasai konsep aljabar.
S19
2
Berdasarkan tabel 4.2 (P14–P10 dan S7-S10), siswa mengaku
bahwa sebenarnya ia tidak mengalami kesulitan dalam
mengerjakan soal yang diberikan, hanya saja siswa kurang teliti
ketika mengerjakan soal.
3
Berdasarkan tabel 4.2 (P13–P15 dan S13-S15), siswa kesulitan
pada bagian variabel sehingga siswa tidak mampu
mengerjakan soal.
S17
1
Berdasarkan tabel 4.2 (P3-P12 dan S3-S12) siswa kesulitan
memahami soal berbentuk cerita, kesulitan menentukan rumus
karena belum terlalu paham materi pythagoras dan kesulitan
menghitung.
2
Berdasarkan tabel 4.2 (P19 dan S19) siswa merasa kesulitan
dalam menghitung karena terburu-buru sehingga siswa kurang
teliti dalam melakukan perhitungan.
3
Berdasarkan tabel 4.2 (P27 dan S27) siswa kesulitan
mengidentifikasi bagian-bagian dari bentuk segitiga dari soal
dan merasa kesulitan saat melakukan perhitungan.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Siswa
Berdasarkan tabel 4.10 rata-rata tingkat kemampuan berpikir kritis
dan pemecahan masalah siswa sebagian besar berada pada TBK 1 yaitu
ada 8 dari 23 siswa dengan persentase sebesar 37.68%. Siswa yang
berada pada TBK 1 mampu memenuhi beberapa indikator antara lain
mampu memahami masalah, menentukan rencana penyelesaian dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
mengerjakan soal namun tidak mampu mengungkapkan argumen yang
jelas. Namun ada sejumlah siswa yang mencapai pada TBK yang lain
antara lain 5 dari 23 siswa yang berada pada TBK 2 dengan persentase
20.29% untuk TBK 0 ada 6 dari 23 siswa dengan persentase 24.64% dan
terdapat 4 dari 23 siswa berada TBK 3 dengan persentase 17.39% yaitu
mampu memahami masalah, menentukan rencana penyelesaian,
melakukan rencana penyelesaian dan menuliskan kesimpulan.
Berdasarkan tabel 4.7 analisis data siswa pada tes dan wawancara
diperoleh bahwa penelitian mengenai analisis kemampuan berpikir
kritis dan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIIIA pada
materi teorema pythagoras di SMP Maria Assumpta Klaten ini mencapai
tingkat berpikir kritis 3 atau TBK 3 (kritis) namun ada juga yang berada
pada tingkat kemampuan berpikir kritis 2 atau TBK 2 (kurang kritis)
serta ada pula yang berada pada tingkat berpikir kritis 1 atau TBK 1
(tidak kritis). Untuk soal nomor 1, ada 3 dari 4 siswa berada pada TBK
3 yaitu mampu memenuhi 4 indikator yaitu memahami masalah,
menentukan rencana penyelesaian, melakukan rencana penyelesaian
dan menuliskan kesimpulan serta 1 dari 4 siswa berada pada TBK 1
hanya mampu memenuhi 2 indikator yaitu mampu memahami masalah
dan menentukan rencana penyelesaian. Untuk soal nomor 2, ada 1 dari
4 siswa berada pada TBK 3 dan mampu memenuhi 4 indikator yaitu
mampu memahami masalah, menentukan rencana penyelesaian,
melakukan rencana penyelesaian dan menuliskan kesimpulan, 2 dari 4
siswa berada pada TBK 2 yaitu mampu memenuhi 3 indikator antara
lain memahami masalah, menentukan rencana penyelesaian dan
melakukan rencana penyelesaian namun kurang dapat mengungkapkan
argumen yang jelas serta terdapat 1 dari 4 siswa berada pada TBK 1
yaitu mampu memenuhi 2 indikator antara lain mampu memahami
masalah dan menentukan rencana penyelesaian. Untuk soal nomor 3,
tidak ada siswa yang berada pada tingkat TBK 3 namun ada 2 dari 4
siswa yang berada pada TBK 2 dan 2 dari 4 siswa berada pada TBK 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
2. Identifikasi Kesulitan Siswa
Berdasarkan tabel 4.2 skor dan nilai hasil tes kemampuan berpikir
kritis dan pemecahan masalah ada 18 dari 23 siswa kelas VIIIA SMP
Maria Assumpta Klaten mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal
tes . Hal tersebut dapat dilihat dari nilai yang diperoleh setiap siswa yang
masih dibawah KKM. Kemudian setelah dilakukan penelusuran melalui
wawancara, berdasarkan tabel 4.11 ternyata semua siswa yang peneliti
wawancarai mengalami kesulitan pada saat mengerjakan soal baik dari
kategori tinggi, sedang dan rendah. Siswa dari kategori nilai tinggi,
kesulitan muncul paling rendah yaitu dari 3 soal subjek S4 dan S12
hanya merasa kesulitan sebanyak 1 nomor yaitu untuk soal nomor 3.
Kesulitan yang dialami oleh subjek S4 dan S12 adalah kesulitan dalam
memahami soal dan melakukan strategi penyelesaian karena kurangnya
pemahaman materi prasyarat yaitu operasi hitung aljabar. Kelompok
siswa pada kategori nilai sedang memiliki kesulitan sebanyak 2 nomor
yaitu dari 3 soal subjek S19 merasa kesulitan untuk soal nomor 2 dan 3.
Untuk soal nomor 2, subjek S19 merasa kesulitan pada saat melakukan
strategi penyelesaian yaitu melakukan kesalahan saat perhitungan yang
disebabkan subjek tidak menghitung melainkan hanya menebak hasil
perhitungan. Sedangkan untuk soal nomor 3, subjek S19 mengalami
kesulitan pada saat memahami soal, menentukan rencana penyelesaian
dan melakukan rencana penyelesaian sehingga pada saat menyelesaikan
masalah tersebut subjek S19 hanya mengarang jawaban. Kelompok
siswa pada kategori nilai rendah memiliki kesulitan untuk semua nomor.
Kesulitan yang dialami oleh subjek antara lain kesulitan memahami soal
karena bentuk soal cerita yang disebabkan karena subjek kurang suka
membaca, kesulitan menentukan rencana penyelesaian karena
pemahaman konsep yang belum maksimal dan kesulitan dalam
melakukan rencana penyelesaian yaitu saat melakukan perhitungan.
Berdasarkan tabel tersebut, kesulitan yang sering terjadi yang dialami
siswa anara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
1) Pemahaman Bahasa Matematik yang Masih Kurang
Kesulitan siswa ini membuat siswa tidak memahami setiap
kalimat yang ada dalam soal sehingga siswa tidak dapat
mengerjakan soal dengan benar. Pada penelitian ini ditemukan
ada 2 dari 4 dengan persentase 50% siswa yang mengalami
kesulitan pemahaman bahasa matematika saat mengerjakan
soal.
2) Kesulitan dalam Menstransfer Pengetahuan
Siswa yang mengalami kesulitan ini sebenarnya memahami
konsep maupun prinsip dasar teorema Pythagoras namun siswa
tidak dapat menuangkan pemahamannya tersebut untuk
menyelesaikan soal. Pada penelitian ini ditemukan 1 dari 4
dengan persentase 25% siswa mengalami kesulitan ini, namun
untuk soal nomor 3 semua siswa yang diwawancarai
mengalami kesulitan mentransfer pengetahuan pada saat
mengerjakan soal.
3) Kesulitan dalam Menghitung
Kesulitan dalam perhitungan juga masih dialami oleh siswa
yang membuat siswa mengalami kesalahan dalam mengerjakan
soal. Kesulitan ini muncul karena siswa kurang teliti dalam
melakukan perhitungan. Pada penelitian ini terdapat 1 dari 4
dengan persentase 25% siswa yang mengalami kesulitan
menghitung pada saat mengerjakan soal.
E. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian dalam penelitian ini antaralain:
1. Pelaksanaan wawancara dilakukan secara tidak langsung karena adanya
kebijakan dari sekolah yang disebabkan oleh wabah pandemi Covid-19
dan wawancara dilakukan melalui pesan pribadi via Whatsapp sehingga
berdampak pada tingkat keseriusan anak dalam menjawab pertanyaan
wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
2. Hasil kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa hanya
dapat dilihat berdasarkan hasil pekerjaan siswa dan hasil wawancara
sehingga kemampuan siswa yang tidak menjadi subjek wawancara
hanya dapat dilihat melalui hasil pekerjaan tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
BAB V
5. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan
mengenai kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa kelas
VIIIA SMP Maria Assumpta pada materi teorema Pythagoras maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Sebagian besar tingkat kemampuan berpikir kritis dan pemecahan
masalah siswa kelas VIIIA berada pada tingkat berpikir kritis 1 atau
TBK 1. Dari 23 siswa, siswa dengan TBK 1 ada sebanyak 8 siswa
dengan persentase 37.68%. Siswa yang berada pada TBK 1 mampu
melalui tahap pemecahan masalah antara lain mampu merumuskan
pokok-pokok permasalahan dan mengungkap fakta yang ada, mampu
menentukan teorema untuk menyelesaikan soal, mampu mengerjakan
soal sesuai rencana namun kurang mampu mengungkapkan argumen
yang logis. Namun ada juga siswa yang berada pada tingkat lain yaitu
untuk TBK 0 sebanyak 6 siswa dengan persentase 24.64%, TBK 2
sebanyak 5 siswa dengan persentase 20.29% dan TBK 3 sebanyak 4
siswa dengan persentase 17.39%.
2. Kesulitan yang dialami siswa saat mengerjakan soal tes kemampuan
berpikir kritis dan pemecahan masalah adalah kesulitan dalam
pemahaman bahasa matematika dengan persentase 50%, kesulitan
dalam mentransfer pengetahuan (penggunaan konsep) dengan
persentase 25% dan kesulitan dalam melakukan perhitungan dengan
persentase 25%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian penulis memberi saran antara lain:
1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai proses berpikir kritis
siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika
dengan pokok bahasan yang lain agar dapat dikembangkan kemampuan
berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran
matematika.
2. Sebaiknya hasil kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah
siswa tidak hanya ditinjau dari hasil tes dan wawancara saja, melainkan
juga dengan observasi atau jika diperlukan peneliti juga terlibat dalam
kegiatan mengajar sehingga siswa yang tidak menjadi subjek
wawancara dapat dilihat kemampuannya tidak hanya dari hasil
pekerjaan saat tes melainkan dapat dilihat dari aktivitas di kelas dalam
kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
6. DAFTAR PUSTAKA
Anderson, J. (2009). Mathematics Curriculum Development and the Role of
Problem Solving. ACSA Conference.
Agus, Nuniek A. (2008). Mudah Belajar Matematika 2 Untuk Kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2010). Paradigma Pendidikan Nasional
Abad 21.
Bialik, M. C. F. (2015). Skills for the 21st Century: What Should Students Learn?
Center for Curricilum Redesign.
Depdiknas. (2002). Ringkasan Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Depdiknas.
Fatmawati, H., Mardiyana, & Triyanto. (2014). Analisis Berpikir Kritis Siswa
Dalam Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Polya Pada Pokok
Bahasan Persamaan Kuadrat (Penelitian Pada Siswa Kelas X SMK
Muhammadiyah 1 Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014). Jurnal
Pembelajaran Matematika, 2(9), 899-910.
Ifnali. 2014. Penerapan Langkah-Langkah Polya Untuk Meningkatkan Kemampan
Pemecahan Masalah Soal Cerita Pecahan Pada Siswa Kelas VII SMP
Negeri 1 Palu. Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako, 2(3),
47-158.
Jamaris, M. (2014). Kesulitan Belajar Perspektif, Asesmen, dan
Penanggulangannya Bagi Anak Usia Dini dan Usia Sekolah. Bogor:
Ghalia Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Kaur Berinderjeet. (2008). Problem Solving in the mathematics Classroom
(Secondary). National Institute of Education Singapore & Association of
Mathematics Educor Singapore.
Kemdikbud. 2014. Matematika SMP/MTS Kelas VIII Semester 2. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kurfiss, J. G. (1988). Critical Thinking: Theory, Research, Practice, and
Possibilities. ASHE-ERIC Higher Education Report.
Kurniasih, A. W. (2010). Penjenjangan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa
Prodi Pendidikan Matematika FMIPA UNNES dalam Menyelesaikan
Masalah Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika FMIPA UNY, P(8),
485-493.
Kristanto, Y. D. (2012, Desember 31). Teorema Pythagoras. Diakses pada
November 23, 2019. Dari yos3prens:
https://yos3prens.wordpress.com/2012/12/31/menemukan-teorema-
pythagoras-dengan-menggunakan-kesebangunan/
M. Entang. (1984). Diagnosa Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial. Jakarta:
Dapertemen Pendidikan dan Kebudayaan. For Research in Mathematics
Education, 1(18), 3 – 14.
Marlina. (2019). Asesmen Kesulitan Belajar. Jakarta: Kencana.
Mulyadi. (2010). Diagnosis Kesulitan Belajar Dan Bimbingan Terhadap Kesulitan
Belajar Khusus. Yogyakarta: Nuha Litera.
National Council of Teacher of Mathematics. (2000). Principles and Standarts for
School Mathematics. Reaston. VA: NCTM.
Nurharini, D. & Wahyuni, T. 2008. Matematika dan Konsep Aplikasinya Untuk
SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Roebyanto, G & Harmini. S. (2017). Pemecahan masalah matematika untuk PGSD.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Siswono, T. Y. E. (2018). Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan Dan
Pemecahan Masalah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suharsimi Arikunto. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Suharsimi Arikunto. (2018). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 3). Jakarta:
Bumi Aksara.
Sukino & Simangunsong, Wilson. (2007). Matematika Untuk SMP kelas VIII.
Jakarta: Erlangga.
Suwarto. (2013). Pengembangan Tes Diagnostik Dalam Pembelajaran Panduan
Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Syamsuddin, G. (2003). Pedoman Soal Cerita Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Zayan, H. (2017). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dalam
Pemecahan Masalah Matematika pada Materi Bangun Datar Kelas VII
Semester Genap. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Zubaidah, A & Risnawati. (2016). Psikologi Pembelajaran Matematika.
Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
7. LAMPIRAN
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 3 Lembar Soal Tes Uraian
TES URAIAN
Petunjuk Umum:
1. Tulislah jawaban pada lembar jawaban yang sudah disediakan.
2. Sebelum mengerjakan soal tulislah terlebih dahulu nama, kelas dan nomor
presensi pada lembar jawaban.
3. Kerjakan soal dengan jujur dan teliti.
4. Periksalah kembali jawaban anda sebelum diserahkan pada guru.
Tes hanya digunakan untuk megukur kemampuan berpikir kritis dan
pemecahan masalah dan hasilnya digunakan untuk mengukur tingkat
kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa.
1. Sebuah tangga yang panjang 6m disandarkan pada
dinding yang tingginya 4m seperti pada gambar. Jika kaki
tangga tersebut terletak 3m dari dinding, hitunglah
panjang tangga yang menonjol di atas dinding.
2. Seorang penyelam dari Tim SAR menagitkan
dirinya pada tali sepanjang 25 meter untuk
mencari sisa-sisa bangkai pesawat di dasar laut.
Laut yang diselami memiliki kedalaman 20
meter dan dasarnya rata. Berapakah luas daerah
yang mampu dijangkau oleh penyelam tersebut?
4m
3m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
3. Sebatang pohon cemara yang tingginya 36 m tumbang karena terpaan angin
yang sangat kencang. Pohon cemara tersebut tumbang akan tetapi bagian
yang tumbang masih bergantung pada bagian pangkal. Bagian ujung dari
pohon tersebut menyentuh tanah 24 m dari pangkal. Seorang peneliti pohon
cemara akan meneliti retakan dari pohon tersebut untuk mengetahui
umurnya. Berapa meter dari tanahkah yang harus dipanjat peneliti tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 4 Lembar Jawab Siswa
LEMBAR JAWAB SISWA
Nama :
Kelas :
No Absen :
Tanggal :
Diketahui:
Ditanya:
Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Rubrik Skoring
SOAL TES, KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK SKORING
Materi Pokok : Teorema Pythagoras
Kelas / Semester : VIII A / II
Bentuk Soal : Uraian
Indikator Tingkat
Kognitif Soal
No
Soal Jawaban Skor
Menentukan
panjang sisi
segitiga siku-siku
jika panjang dua
sisi segitiga yang
lain diketahui. C4
Sebuah tangga yang panjang 6 m
disandarkan pada dinding yang tingginya
4m seperti pada gambar. Jika kaki tangga
tersebut terletak 3m dari dinding, hitunglah
panjang tangga yang menonjol di atas
dinding.
1
Memahami Masalah
Diketahui:
Jarak kaki tangga dengan dinding = 3m
Tinggi dinding = 4 m
Panjang tangga = 6 m
Ditanya: panjang tangga yang menonjol ke atas. 2
4m
3m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Indikator Tingkat
Kognitif Soal
No
Soal Jawaban Skor
Membuat Rencana Penyelesaian
Membuat sketsa dari permasalahan
Menggunakan teorema pythagoras
BC2 = AB2 + AC2
CD = BD − BC
3
Melakukan Rencana Penyelesaian
Mencari panjang BC dengan meggunakan
teorema Pythagoras:
BC2 = AB2 + AC2
BC2 = 32 + 42
3
4m
D
C
A B 3m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Indikator Tingkat
Kognitif Soal
No
Soal Jawaban Skor
BC2 = 9 + 16
BC2 = 25
BC = √25
BC = 5 m
Menentukan panjang anak tangga yang
menonjol di dinding
CD = BD − BC
CD = 6m − 5m
CD = 1 m
Menuliskan kesimpulan
Jadi panjang tangga yang menonjol adalah 1 m. 2
Menyelesaikan
masalah sehari-
hari yang
berkaitan dengan
C5
Sebatang pohon cemara yang tingginya 36
m tumbang karena terpaan angin yang
sangat kencang. Pohon cemara tersebut
tumbang akan tetapi bagian yang tumbang
masih bergantung pada bagian pangkal.
3
Memahami Masalah
Diketahui:
Panjang pohon = 36 m
Panjang pohon yang patah = 36 − x
Jarak pohon menyentuh tanah = 24 m
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Indikator Tingkat
Kognitif Soal
No
Soal Jawaban Skor
teorema
Pythagoras.
Bagian ujung dari pohon tersebut
menyentuh tanah 24 m dari pangkal.
Seorang peneliti pohon cemara akan
meneliti retakan dari pohon tersebut untuk
mengetahui umurnya. Berapa meter dari
tanahkah yang harus dipanjat peneliti
tersebut?
Ditanya:
Berapa meter yang harus dipanjat peneliti.
Membuat Rencana Penyelesaian
Membuat sketsa dari permasalahan
3
𝐵
𝐴
𝑥
24 𝑚 𝐶
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Indikator Tingkat
Kognitif Soal
No
Soal Jawaban Skor
Menggunakan konsep teorema
Pythagoras untuk mencari nilai x
AB2 = AC2 + BC2
Melakukan Rencana Penyelesaian
(36 − x)2 = 242 + x2
1296 − 72 x + x2 = 576 + x2
1296 − 576 = 72 x
720 = 72 x
x =720
72
x = 10 m
3
Menuliskan kesimpulan
Jadi peneliti akan memanjat pohon sepanjang
10 meter.
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Indikator Tingkat
Kognitif Soal
No
Soal Jawaban Skor
C6
Seorang penyelam dari Tim SAR
menagitkan dirinya pada tali sepanjang 25
meter untuk mencari sisa-sisa bangkai
pesawat di dasar laut. Laut yang diselami
memiliki kedalaman 20 meter dan
dasarnya rata. Berapakah luas daerah yang
mampu dijangkau oleh penyelam tersebut?
2
Memahami Masalah
Diketahui:
Panjang tali = 25 m
Kedalaman laut = 20 m
Ditanya: Luas daerah yang mampu dijangkau
penyelam.
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Indikator Tingkat
Kognitif Soal
No
Soal Jawaban Skor
Membuat Rencana Penyelesaian
Luas daerah yang dijangkau = luas
lingkaran
Ukuran jari-jari lingkaran dihitung
dengan luas lingkaran
3
Melakukan Rencana Penyelesaian
Mencari jari-jari lingkaran dengan
pythagoras
3
r
25 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Indikator Tingkat
Kognitif Soal
No
Soal Jawaban Skor
r2 = 252 − 202
r2 = 625 − 400
r2 = 225
r = √225
r = 15 m
Mencari luas daerah yang dijangkau
L = πr2
L = 3.14 × 152
L = 3.14 × 225
L = 706,5 m
Menuliskan kesimpulan
Jadi luas daerah yang harus dijangkau oleh
penyelam adalah 706, 5 meter.
2
TOTAL SKOR 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 6 Pedoman Penskoran Soal
PEDOMAN PENSKORAN SOAL
Aspek Penilaian Skor Keterangan
Memahami Masalah
0 Tidak menulis yang diketahui dan yang
ditanyakan
1
Menulis yang diketahui saja atau yang
ditanyakan saja atau menulis keduanya tetapi
terdapat kesalahan
2 Menulis yang diketahui dan yang ditanyakan
secara tepat
Membuat Rencana
Penyelesaian
0 Tidak ada model matematika dari soal yang
diberikan
1 Model matematika yang digunakan kurang tepat
dan tidak lengkap
2 Model matematika yang digunakan kurang tepat
tetapi lengkap atau sebaliknya
3 Model matematika yang digunakan tepat dan
lengkap
Melakukan Rencana
Penyelesaian
0 Tidak ada strategi yang digunakan dalam
melakukan perhitungan atau penjelasan
1 Strategi yang digunakan kurang tepat dan tidak
jelas
2 Strategi yang digunakan tepat tetapi tidak jelas
atau sebaliknya
3 Strategi yang digunakan tepat dan jelas
Menuliskan
Kesimpulan
0 Tidak ada pemeriksaan kembali/tidak ada
keterangan apapun.
1 Pemeriksaan kembali kebenaran hasil /
menuliskan kesimpulan tetapi tidak tepat
2
Pemeriksaan kembali kebenaran
hasil/menuliskan kesimpulan dengan tepat sesuai
pertanyaan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 7 Hasil Wawancara Jawaban Benar
DATA WAWANCARA
HASIL PEKERJAAAN SISWA
Nama / No Absen :
Tujuan Wawancara : Klarifikasi terhadap hasil jawaban tes uraian siswa yang mengarah pada kemampuan berpikir kritis dan
pemecahan masalah
Nomor Soal :
Jawaban : Benar
Indikator Pertanyaan Jawaban
Memahami
Masalah
Apakah anda memahami maksud dari
permasalahan tersebut?
Coba ceritakan maksud soal ini dengan
kalimat dan bahasa anda sendiri.
Menentukan
Rencana
Penyelesaian
Langkah apa yang anda lakukan untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut?
Apakah anda dapat membuat model
matematika dari permasalahan tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Indikator Pertanyaan Jawaban
Mengapa anda membuat model matematika
seperti yang anda tuliskan pada jawaban anda?
Melakukan
Rencana
Penyelesaian
Dari model matematika yang telah anda buat,
bagaimana cara penyelesaiannya?
Mengapa anda menyelesaikan permasalahan
tersebut dengan menggunakan cara seperti
yang anda tuliskan dalam jawaban anda?
Membuat
Kesimpulan
Setelah selesai mengerjakan permasalahan itu,
apakah Anda sudah tahu jawabannya benar
atau salah?
Setelah selesai mengerjakan permasalahan itu
langkah apa yang kamu lakukan?
Menyetujui, Menyetujui,
Siswa Kelas VIIIA Peneliti
( ) ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 8 Insrtrumen Wawancara Jawaban Salah
DATA WAWANCARA
HASIL PEKERJAAAN SISWA
Nama / No Absen :
Tujuan Wawancara : Klarifikasi terhadap hasil jawaban tes uraian siswa yang mengarah pada kesulitan
siswa saat mengerjakan soal tes kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah
Nomor Soal :
Jawaban : Salah
Indikator Pertanyaan Jawaban
Memahami Masalah
Apakah anda memahami
maksud dari permasalahan
tersebut?
Coba ceritakan maksud soal
ini dengan kalimat dan bahasa
anda sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Indikator Pertanyaan Jawaban
Kesulitan apa yang kamu
alami pada saat menyebutkan
informasi pada soal tersebut?
Mengapa kamu kesulitan
dalam memahami maksud dari
soal tersebut?
Menentukan
Rencana
Penyelesaian
Langkah apa yang anda
lakukan untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut?
Kesulitan apa yang kamu
alami saat akan menyelesaikan
soal tersebut?
Mengapa kamu merasa
kesulitan pada saat akan
menyelesaikan soal tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Indikator Pertanyaan Jawaban
Jika kamu kesulitan untuk
menemukan cara penyelesaian
soal tersebut, apa yang kamu
lakukan?
Melakukan Rencana
Penyelesaian
Mengapa anda menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan
menggunakan cara seperti
yang anda tuliskan dalam
jawaban anda?
Kesulitan apa yang kamu
alami saat mencoba
menyelesaikan permasalahan
tersebut?
Membuat
Kesimpulan
Setelah selesai mengerjakan
permasalahan itu, apakah
Anda sudah tahu jawabannya
benar atau salah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Indikator Pertanyaan Jawaban
Setelah selesai mengerjakan
permasalahan itu langkah apa
yang kamu lakukan?
Menyetujui, Menyetujui,
Siswa Kelas VIIIA Peneliti
( ) ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 9 Hasil Validasi Instrumen Tes Uraian
No Subjek Nomor 1 Nomor 2 Nomor 3 Skor Total Nilai
1 S1 7 8 3 18 60
2 S2 10 8 3 21 70
3 S3 9 7 3 19 63
4 S4 10 10 8 28 93
5 S5 10 5 4 19 63
6 S6 7 3 2 12 40
7 S7 6 5 3 14 47
8 S8 7 7 4 18 60
9 S9 4 3 2 9 30
10 S10 5 7 3 15 50
11 S11 5 8 3 16 53
12 S12 10 7 6 23 77
13 S13 8 4 3 15 50
14 S14 5 6 4 15 50
15 S15 10 10 5 25 83
16 S16 8 5 4 17 57
17 S17 4 4 3 11 43
18 S18 4 4 4 12 40
19 S19 10 6 5 21 70
20 S20 5 7 3 15 50
21 S21 6 4 2 12 40
22 S22 7 6 4 17 57
23 S23 10 4 4 18 60
Validitas 0.83 0.80 0.82
t hitung 6.76 6.04 6.51
t tabel 2.080
Simpulan Valid Valid Valid
Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Tinggi
Jumlah Valid 3
Variansi 5.11 4.09 1.86
Jumlah Var 11.06
Variansi Skor Total 21.13
Realibilitas 0.72
Keterangan Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Validitas
Reabilitas
Koefisien Kualifikasi
0,80 - 1,00 Sangat Tinggi
0,60 - 0,80 Tinggi
0,40 - 0,60 Cukup
0,20 - 0,40 Rendah
0,00 - 0,20 Sangat Rendah
Sumber: Suharsimi Arikunto (2013:89)
Koefisien Reliabilitas (rxy) Kriteria
0,80 - 1,00 Sangat Tinggi
0,60 - 0,80 Tinggi
0,40 - 0,60 Cukup
0,20 - 0,40 Rendah
0,00 - 0,20 Sangat Rendah
Sumber: Suharsimi Arikunto (2013:89)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 10 Hasil Wawancara Subjek S4
DATA WAWANCARA
HASIL PEKERJAAAN SISWA
Nama / No Absen : S4
Tujuan Wawancara : Klarifikasi terhadap hasil jawaban tes uraian siswa yang mengarah
pada kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah
Nomor Soal : 1
Jawaban : Benar
Indikator Pertanyaan Jawaban
Memahami Masalah
Apakah anda memahami maksud
dari permasalahan tersebut?
Paham kak.
Coba ceritakan maksud soal ini
dengan kalimat dan bahasa anda
sendiri.
Jadikan ada tangga ukurannya 6 m yang
disandarkan pada dinding yang tingginya 4 m.
Terus jarak tangga dengan dinding 3m. Kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
disuruh mencari panjang tangga yang
menonjol di atas dinding
Menentukan
Rencana
Penyelesaian
Langkah apa yang anda lakukan
untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut?
Menggambar segitiga siku-siku dan mencari
sisi miringnya.
Mengapa anda membuat model
matematika seperti yang anda
tuliskan pada jawaban anda?
Karena bentuk yang digambarkan seperti
segitiga siku-siku jadi rumus yang saya pakai
adalah teorema Pythagoras.
Melakukan Rencana
Penyelesaian
Dari model matematika yang telah
anda buat, bagaimana cara
penyelesaiannya?
B2 + C2 = 42 + 32
= 16 + 9
= 25
25 akar dari 5.
6-5 = 1m
Mengapa anda menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan
menggunakan cara seperti yang
anda tuliskan dalam jawaban anda?
Karena bentuk yang digambarkan seperti
segitiga siku-siku jadi rumus yang saya pakai
adalah teorema Pythagoras.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Membuat
Kesimpulan
Setelah selesai mengerjakan
permasalahan itu langkah apa yang
kamu lakukan?
Menuliskan kesimpulan
Bagaimana caramu memeriksa
jawabanmu?
Coba menghitugnya kembali. Kayak 42 itu
bener gak hasilnya 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
DATA WAWANCARA
HASIL PEKERJAAAN SISWA
Nama / No Absen : S4
Tujuan Wawancara : Klarifikasi terhadap hasil jawaban tes uraian siswa yang mengarah pada
kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah
Nomor Soal : 2
Jawaban : Benar
Indikator Pertanyaan Jawaban
Memahami Masalah
Apakah anda memahami maksud dari
permasalahan tersebut?
Paham kak
Coba ceritakan maksud soal ini dengan
kalimat dan bahasa anda sendiri.
Jadi ada seorang penyelam yang mau
mencari sisa-sisa bangkai pesawat.
Kedalaman lautnya 20m, dan seorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Indikator Pertanyaan Jawaban
penyelam itu dikaitkan dengan tali yang
panjangnya 25 m. Dan kita disuruh nyari
luas daerah yang dapat dijangkau oleh
penyelam
Menentukan Rencana
Penyelesaian
Langkah apa yang anda lakukan untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut?
Membuat gambar segitiga siku-siku dan
mencari alas yang sudah membentuk
segitiga siku-siku.
Apakah anda dapat membuat model
matematika dari permasalahan tersebut?
Gak digambar juga tidak apa-apa sih
mbak. Soalnya kan dari gambar yang ada
di soal udah kelihatan itu gambar
segitiga siku-siku. Tapi aku tetap
membuat gambar segitiga siku-siku
Mengapa anda membuat model
matematika seperti yang anda tuliskan
pada jawaban anda?
Supaya lebih mudah buat nemuin
panjang alasnya.
Melakukan Rencana
Penyelesaian
Dari gambar yang telah kamu buat,
bagaimana cara mencari panjang
alasnya?
Memakai rumus pythagoras C2 = A2 −
B2. Dengan A = 25 cm, B= 20cm. Terus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Indikator Pertanyaan Jawaban
habis itu C2 = 252 − 202. C2 = 625 −
400 dapat C2 = 225. Kemudian C =
√225 = 15.
Lalu setelah menemukan panjang
alasnya apa yang kamu lakukan?
Mencari luas lingkaran.
Mengapa kamu mencari luas lingkaran? Karena gambarnya itukan seorang
penyelam yang berada dalam lingkaran
dan kita disuruh mencari luas daerah
yang dapat dijangkau oleh penyelam
tersebut.
Gimana mencari luas lingkarannya? Pakai rumus luas lingkaran πr2. Dengan
jari-jari C tadi 15. Terus 3,14 × 152 =
706,5.
Membuat Kesimpulan
Setelah selesai mengerjakan
permasalahan itu, apakah Anda sudah
tahu jawabannya benar atau salah?
Belum kak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Indikator Pertanyaan Jawaban
Apa yang kamu lakukan ketika belum
tahu jawabanmu benar atau salah?
Menghitung ulang. Menghitung luasnya
lagi.
Setelah selesai mengerjakan
permasalahan itu langkah apa yang
kamu lakukan?
Menuliskan kesimpulan dari jawaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
DATA WAWANCARA
HASIL PEKERJAAAN SISWA
Nama / No Absen : S4
Tujuan Wawancara : Klarifikasi terhadap hasil jawaban tes uraian siswa yang mengarah pada
kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah
Nomor Soal : 3
Jawaban : Salah
Indikator Pertanyaan Jawaban
Memahami
Masalah
Coba ceritakan maksud soal nomor 3
dengan kalimat dan bahasa anda sendiri.
Jadikan ada pohon yang tingginya 36 m,
terus tumbang karna kena angin kan. Nah
pohon yang tumbang itu yang semuanya
jatuh ke tanah, jadi pohon itu masih
menggantung pada pangkal pohon. Bagian
ujung pohon menyentuh tanah 24 m dari
pangkal pohon. Terus ada seorang peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
mau meneliti berapa umur pohon tersebut.
Terus yang ditanyakan berapa m dari tanah
yang harus dipanjat oleh peneliti tersebut.
Ada informasi lain selain yang sudah
kamu sebutkan?
Gak ada kak
Kesulitan apa yang kamu alami pada saat
memahami soal tersebut?
Disoal kan ada keterangan nya tingginya 36
m nah itukan tumbang terus kita disuruh
nyari berapa m seorang peneliti itu manjat
pohon.
Gimana maksudnya? Coba jelaskan. Nah itukan pohonnya tingginya 36 m kan
kak nah terus kita disuruh nyari yang x itu.
Pemahaman ku itu yang x itu tingginya 36
m
Mengapa kamu bisa mengira kalau x nya
itu tingginya 36?
Kan tinggi pohon 36 m kan kak,nah tinggi
kan dari atas sampe bawah
Nah kalau dari gambar pada soal itu x nya
tu menyatakan panjang apa?
Panjang pangkal pohon yang tidak ikut
tumbang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Menentukan
Rencana
Penyelesaian
Langkah apa yang anda lakukan untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut?
Nemuin x sebagai panjang pangkal pohon
dengan menggunakan Pythagoras.
Menurut kamu, berapa panjang pohon
yang tumbang?
Panjang keseluruhan dikurangi panjang
pohon yang gak tumbang. Kan panjang
pohon yang gak tumbang kan x panjang
keseluruhan 36-x
Kesulitan apa yang kamu alami saat akan
menyelesaikan soal tersebut?
Waktu harus nentuin sisi miringnya terus
nyari x, soalnya itu gak ada keterangannya
berapa buat sisi miringnya. Karena ada x
nya jadi merasa kesulitan.
Melakukan
Rencana
Penyelesaian
Mengapa anda menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan
menggunakan cara seperti yang anda
tuliskan dalam jawaban anda?
Untuk mencari x.
Kesulitan apa yang kamu alami saat
mencoba menyelesaikan permasalahan
tersebut?
Waktu nentuin panjang sisi miring, terus
harus ngitung pake x gitu. Lupa aljabar kak
jadinya susah buat ngerjain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Membuat
Kesimpulan
Setelah selesai mengerjakan permasalahan
itu, apakah Anda sudah tahu jawabannya
benar atau salah?
Belum
Setelah selesai mengerjakan permasalahan
itu langkah apa yang kamu lakukan?
Menulis kesimpulan.
Menyetujui, Menyetujui,
Siswa SMP Kelas VIII Peneliti
( ) ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 11 Hasil Wawancara Subjek S12
DATA WAWANCARA
HASIL PEKERJAAAN SISWA
Nama / No Absen : S12
Tujuan Wawancara : Klarifikasi terhadap hasil jawaban tes uraian siswa yang mengarah pada kemampuan berpikir kritis dan
pemecahan masalah
Nomor Soal : 1
Jawaban : Benar
Indikator Pertanyaan Jawaban
Memahami
Msalah
Apakah anda memahami maksud
dari permasalahan tersebut?
Paham
Coba ceritakan maksud soal ini
dengan kalimat dan bahasa anda
sendiri.
Jadi ada sebuah tangga yang disandarkan pada Diding dengan
panjang 4m dan tinggi tangga yang disandarkan 6 m jarak antara
tangga dan dinding 3m. Terus yang ditanyakan sisa tangga yang
diatas dinding
Menentukan
Rencana
Penyelesaian
Langkah apa yang anda lakukan
untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut?
Mencari angka yang sudah diketahui,
Misalnya:
Panjang tangga=6m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Indikator Pertanyaan Jawaban
Panjang dinding=4m
Jarak antara dinding dan bawah tangga=3m
Lalu kemudian setelah itu? Cari hipotenusanya
Bisa dibuat model gambarnya
yang lebih sederhana dek dari
masalah itu??
Kenapa kamu waktu mengerjakan
gak dibuat gambarnya dek?
Mau dibuat tapi waktunya udah habis.
Melakukan
Rencana
Penyelesaian
Dari model matematika yang telah
anda buat, bagaimana cara
penyelesaiannya?
X²=4²+3²
X²=16+9
X²=25
X=√25
X=5
Lalu x nya bagian mana nya dek? Bagian yang miring. Yang ada tulisan teorema pythagoras.
Lalu setelah ketemu hasil x=5
apakah udah selesai?
Belum mbak. terus panjang tangganya di kurangin sama 5 (6-
5=1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Indikator Pertanyaan Jawaban
Membuat
Kesimpulan
Setelah selesai mengerjakan
permasalahan itu langkah apa
yang kamu lakukan?
Buat kesimpulan
Gimana kesimpulannya? Ya jadi, panjang tangga yang menonjol keatas 1m
Kamu sempat memeriksa hasil
pekerjaanmu dek waktu selesai
mengerjakan?
Sempat
Gimana caramu memeriksanya
dek?
Diteliti caranya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
DATA WAWANCARA
HASIL PEKERJAAAN SISWA
Nama / No Absen : S12
Tujuan
Wawancara
: Klarifikasi terhadap hasil jawaban tes uraian siswa yang mengarah pada kemampuan berpikir kritis
dan pemecahan masalah
Nomor Soal : 2
Jawaban : Benar
Indikator Pertanyaan Jawaban
Memahami
Masalah
Apakah anda memahami maksud
dari permasalahan tersebut?
Paham.
Coba ceritakan maksud soal ini
dengan kalimat dan bahasa anda
sendiri.
Intinya ada tali panjangnya 25m untuk mencari sisa
bangkai pesawat yg jatuh. Kedalamannya 20m
Trus yg dicari luas yg di jangkau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Indikator Pertanyaan Jawaban
Menentukan
Rencana
Penyelesaian
Langkah apa yang anda lakukan
untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut?
Dicari jarak antara penyelam sama panjang tali.
Apakah anda dapat membuat model
matematika dari permasalahan
tersebut?
Melakukan
Rencana
Penyelesaian
Dari gambar yang telah kamu buat,
bagaimana cara mencari panjang
alasnya?
X²=25²-20²
X²=625-400
X²=225
X=√225
X=15
Lalu setelah mendapat hasil x=15
langkah apa yg selanjutnya kamu
lakukan?
Cari luas lingkaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Indikator Pertanyaan Jawaban
Kenapa mencari luas lingkaran? Karna yg ditanya luas daerah yang dijangkau
Kenapa menggunakan luas lingkaran
dek?
Karna di gambar nya lingkaran.
Lalu gimana caranya mencarinya
dek?
Pakai rumus luas lingkaran πr2.
Lalu gimana cara menghitungnya? L = 3,14. 152 = 3,14 . 225 = 706, 5 m.
Kenapa kamu menuliskan luas
lingkaran πr dek?
Ak lagi nggak buka catatan mbak.
Kamu lupa rumusnya apa gimana
dek?
Iya mbk
Rumus luas lingkarangan itu
πr2 atau πr dek?
πr mbak
Membuat
Kesimpulan
Lalu setelah menemukan luas
lingkaran apa yg kamu lakukan?
nulis kesimpulan
Maksudnya gimana? Jadi luas daerah yang dapat dijangkau adalah 47,1m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Indikator Pertanyaan Jawaban
Apa yang kamu lakukan ketika
belum tahu jawabanmu benar atau
salah?
Menghitung ulang. Menghitung luasnya lagi.
Setelah selesai mengerjakan
permasalahan itu langkah apa yang
kamu lakukan?
Menuliskan kesimpulan dari jawaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
DATA WAWANCARA
HASIL PEKERJAAAN SISWA
Nama / No Absen : S12
Tujuan Wawancara : Klarifikasi terhadap hasil jawaban tes uraian siswa yang mengarah pada
kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah
Nomor Soal : 3
Jawaban : Salah
Indikator Pertanyaan Jawaban
Memahami
Masalah
Coba ceritakan maksud soal nomor
3 dengan kalimat dan bahasa anda
sendiri.
Ada pohon yang tingginya 36m tumbang tp masih ad
bagian yang nyangkut jarak antara pohon yang tumbang
sama batang yang masih kokoh 24 m
Lalu apa yang ditnyakan dek dari
soal?
Terus yg ditanyain brp meter dari tanah yang harus
dipanjat oleh peneliti.
Nah kalau dari gambar pada soal itu
x nya tu menyatakan panjang apa?
Panjang pangkal pohon yang tidak ikut tumbang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Indikator Pertanyaan Jawaban
Menentukan
Rencana
Penyelesaian
Langkah apa yang anda lakukan
untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut?
Menggambar segitiga siku-siku
Apa kamu bisa membuat model
gambar dari masalah no 3?
Lalu setelah menggambar langkah
selanjutnya gimana?
Cari yang tumbang yaitu sisi miring. Panjang sisi
miringnya 36-x
Lalu langkah selanjutnya apa dek
setelah menggambar dan memberi
keterangan?
Cari x nya pakai teorema pythagoras mbak
Melakukan
Rencana
Penyelesaian
Gimana caranya mencari x nya? a²=b²+c²
(36-x)²=24²+x²
Terus gimana dek
menyelesaikannya?
Nggak tau mbak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Indikator Pertanyaan Jawaban
Kesulitan apa yang kamu alami saat
mencoba menyelesaikan
permasalahan tersebut?
Susah buat memahami soalnya dibandingin no 1 sama 2
lebih susah no 3. Pas mau bikin ilustrasi/gambarnya itu
lho mbak sama tata letak angkanya dan cari x nya mbak.
Yang membuat kamu kesulitan apa
dek?
Pas mau cari x kan harus pakek aljabar kan mbak nah
aku lupa sama materi itu karena udah ketumpuk-
ketumpuk sama materi yg lain.
Membuat
Kesimpulan
Setelah selesai mengerjakan
permasalahan itu langkah apa yang
kamu lakukan?
Kalau selesai menulis cara aku teliti lagi mbak.
Gimana caranya kamu meneliti? Dengan membaca ulang jawabannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 12 Hasil Wawancara Subjek S19
DATA WAWANCARA
HASIL PEKERJAAAN SISWA
Nama / No Absen : S19
Tujuan Wawancara : Klarifikasi terhadap hasil jawaban tes uraian siswa yang mengarah pada kemampuan berpikir kritis dan
pemecahan masalah
Nomor Soal : 1
Jawaban : Benar
Indikator Pertanyaan Jawaban
Memahami Masalah
Apakah anda memahami maksud dari
permasalahan tersebut?
Paham
Coba ceritakan maksud soal ini dengan
kalimat dan bahasa anda sendiri.
Ada tangga yang menyandar pada dinding, panjang tangganya 6m
dan tingginya 4m.jarak kaki tangga pada bawah tembok berjarak 3m
Lalu yang ditanyakan apa? Ukuran bagian tangga yang sisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Indikator Pertanyaan Jawaban
Menentukan
Rencana
Penyelesaian
Langkah apa yang anda lakukan untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut?
Menggambar segitiga nya biar mudah menjawab terus aku hitung
Pythagoras.
Yang kamu hitung pake pythagoras itu apa? Panjang sisi segitiga
Panjang sisi segitiga itu kalau di soal bearti
apa?
Panjang tangga yang menyandar.
Bearti pythagoras nya dipake buat cari apa? Cari panjang tangga yang menyandar
Gimana langkah cari panjang tangga yang
menyandar?
Tinggi dinding ² + jarak kaki tangga ke dinding² =Panjang tangga
yang menyandar
Melakukan Rencana
Penyelesaian
Dari model matematika yang telah anda
buat, bagaimana cara penyelesaiannya?
4²+3²
=16+9
=√25
=5
Setelah ketemu 5 lalu apa yang kamu
lakukan?
Terus kan panjang seluruh tangganya 6m.
6-5
=1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Indikator Pertanyaan Jawaban
Membuat
Kesimpulan
Setelah selesai mengerjakan permasalahan
itu langkah apa yang kamu lakukan?
Membuat kesimpulan
Gimana kesimpulannya? Jadi panjang tangga yang menonjol diatas dinding adalah 1 meter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
DATA WAWANCARA
HASIL PEKERJAAAN SISWA
Nama / No Absen : S19
Tujuan Wawancara : Klarifikasi terhadap hasil jawaban tes uraian siswa yang mengarah pada kemampuan berpikir kritis dan
pemecahan masalah
Nomor Soal : 2
Jawaban : Benar
Indikator Pertanyaan Jawaban
Memahami
Masalah
Apakah anda memahami maksud dari
permasalahan tersebut?
Paham
Coba ceritakan maksud soal ini dengan
kalimat dan bahasa anda sendiri.
Ada seorang penyelam mengaitkan dirinya pada tali sepanjang 25
meter dengan kedalaman laut 20meter ,untuk mencari bangkai
pesawat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Indikator Pertanyaan Jawaban
Lalu yang ditanyakan apa? Luas daerah yang bisa dijangkau oleh penyelam itu
Menentukan
Rencana
Penyelesaian
Langkah apa yang anda lakukan untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut?
Mencari panjang jari jari dengan pythagoras.
Mengapa mencari panjang jari jari? Biar gampang
Jari-jarinya nanti digunakan untuk apa? Menghitung luas lingkaran
Melakukan
Rencana
Penyelesaian
Dari model matematika yang telah anda
buat, bagaimana cara penyelesaiannya?
25²-20²
625-400
R=√225
R=15 m
Setelah ketemu 15 lalu apa yang kamu
lakukan?
Menghitung luas lingkaran
Gimana mencari luas lingkarannya? L lingkaran= π r²
=3,14 × 15 × 15
=3,14 × 225
= 706,5 m²
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Indikator Pertanyaan Jawaban
Bisa lihat coret-coretannya?
Nah ini kenapa kamu menuliskan 3.14 ×
225 hasilnya 7,65 ya dek dilembar
jawabmu?
Buru buru pas itu. Lupa dan gak kepikiran. Kurang teliti aku. Pas
itu nebak doang cuma tak kira kira soalnya buru buru, aku pas itu
enggak coret-coret.
Membuat
Kesimpulan
Setelah selesai mengerjakan
permasalahan itu langkah apa yang
kamu lakukan?
Membuat kesimpulan
Gimana kesimpulannya? Luas daerah yg mampu dijangkau oleh penyelam tersebut adalah
7,65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
DATA WAWANCARA
HASIL PEKERJAAAN SISWA
Nama / No Absen : S19
Tujuan Wawancara : Klarifikasi terhadap hasil jawaban tes uraian siswa yang mengarah pada kesulitan
siswa saat mengerjakan soal tes kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah
Nomor Soal : 3
Jawaban :
Indikator Pertanyaan Jawaban
Memahami Masalah
Apakah anda memahami maksud
dari permasalahan tersebut?
Paham
Coba ceritakan maksud soal ini
dengan kalimat dan bahasa anda
sendiri.
Pohon cemara berukuran 36 m tumbang namun masih
bergantung pada bagian pangkal. Bagian ujung pohon
menyentuh tanah 24 dari pangkal. Soalnya susah
mbak, gak bisa garap aku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Indikator Pertanyaan Jawaban
Lalu apa yang ditanyakan pada
soal tersebut?
Panjang pohon yang masih berdiri
Kesulitan apa yang kamu alami
pada saat menyebutkan informasi
pada soal tersebut?
Gak ada
Menentukan
Rencana
Penyelesaian
Langkah apa yang anda lakukan
untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut?
Menggambar segitiga siku-siku dan memasukkan
seperti gambar.
Kesulitan apa yang kamu alami
saat akan menyelesaikan soal
tersebut?
Karena jarang bertemu soal seperti ini dan dibagian
menentukan x dengan Pythagoras.
Mengapa kamu merasa kesulitan
pada saat akan menyelesaikan soal
tersebut?
Soalnya gak tau cara penyelesaiannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Indikator Pertanyaan Jawaban
Jika kamu kesulitan untuk
menemukan cara penyelesaian soal
tersebut, apa yang kamu lakukan?
Mencoba dan mengingat ingat caranya. Terus tak
karang
Melakukan Rencana
Penyelesaian
Mengapa kamu menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan
menggunakan cara seperti yang
kamu tuliskan dalam jawabanmu?
Itu aku ngarang dari pada gak dijawab,dan juga
waktunya mepet. Belum selesai itu.
Kenapa kamu menulis yang
tumbang 36-x?
Aku ngasal
Kesulitan apa yang kamu alami
saat mencoba menyelesaikan
permasalahan tersebut?
Pas itu aku gak dong sama soalnya + waktunya mau
habis jadi jawabnya gak selesai dan soalnya terlalu
panjang. Terus pas garap aku gak kepikiran, kurang
konsentrasi.
Membuat
Kesimpulan
Setelah belum selesai mengerjakan
permasalahan itu, apa yang kamu
lakukan?
Ya dikumpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 13 Hasil Wawancara Subjek S17
DATA WAWANCARA
HASIL PEKERJAAAN SISWA
Nama / No Absen : S17
Tujuan Wawancara : Klarifikasi terhadap hasil jawaban tes uraian siswa yang mengarah pada
kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah dan kesulitan siswa
Nomor Soal : 1
Jawaban : Salah
Indikator Pertanyaan Jawaban
Memahami
Masalah
Apakah kamu memahami maksud
dari permasalahan tersebut?
Iya lumayan.
Coba ceritakan maksud soal ini
dengan kalimat dan bahasa kamu
sendiri.
Itu ada tangga yang panjang nya 6m terus tangga nya itu
diskamurkan di sebuah dinding trs dinding nya itu
tingginya 4m terus letak tangga nya itu terletak 3m dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Indikator Pertanyaan Jawaban
dinding terus yang di tanya adalah panjang tangga yang
menonjol di atas dinding.
Ada kesulitan waktu memahami
maksud soal?
Lumayan. Tapi setelah di baca berkali kali juga lama lama
dong
Mengapa kamu merasa kesulitan? Soalnya itu kan kalimat bentuk cerita jadi aku harus bener
bener mencermati apa maksud soal tersebut. Soalnya aku
juga gak terlalu suka membaca jadi kalau buat memahami
soal seperti itu agak kesulitan sih
Bagaimana cara kamu menyebutkan
informasi yang terdapat pada soal
cerita tersebut?
Ya pertama kali itu saya baca soalnya dengan cermat lalu
saya baca nya sambil lihat gambar.
Menentukan
Rencana
Penyelesaian
Langkah apa yang kamu lakukan
untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut?
Mencari sisi miring tangga atau hypotenusa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Indikator Pertanyaan Jawaban
Terus gimana caramu mencari sisi
miring tangga dek?
Sisi miring tangga di kurangi tinggi dinding
Kenapa kamu berpikir kalo sisi
miring tangga dikurangi tinggi
dinding dek?
Karena setahuku sih kalo cari panjang tonjolan tangga itu
rumus nya sisi miring tangga dikurangi tinggi dinding
Bearti tonjolan tangga itu sebagai apa
dek kalau di gambar?
Sebagai sisi miring
Kesulitan apa yang kamu alami saat
akan menyelesaikan soal tersebut?
Kesulitan nya ya cuma pemahaman nya aja sih mbak.
Pemahaman tentang soalnya.
Mengapa kamu merasa kesulitan
pada saat akan menyelesaikan soal
tersebut?
Soalnya itu kan kalimat bentuk cerita jadi aku harus bener
bener mencermati apa maksud soal tersebut. Soalnya aku
juga gak terlalu suka membaca jadi kalau buat memahami
soal seperti itu agak nek kesulitan sih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Indikator Pertanyaan Jawaban
Melakukan
Rencana
Penyelesaian
Lalu bagaimana caramu
menyelesaikan nya?
Kesulitan apa yang kamu alami saat
mencoba menyelesaikan
permasalahan tersebut?
Kesulitan yang aku rasakan itu saat cara menghitungnya
sama nentuin rumus nya itu. Nentuin sisi miring nya itu
yang mana trs sisi tegak nya itu yang mana sisi datar nya
itu yang mana gitu
Apakah kamu merasa sudah
memahami teorema pythagoras?
Sudah dikit. Cuma kadang cara nentuin sisi miring terus
sisi datar sama sisi tegaknya aja. Kadang kan pada soal
huruf nya di balik misal A melambangkan sisi miring
terus B melambangkan sisi datar terus C melambangkan
sisi tegak, nah salahnya aku tu di situ aku cuma ngapalin
itu tapi ternyata di soal di balik terus bisa juga huruf nya
di ganti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Indikator Pertanyaan Jawaban
Membuat
Kesimpulan
Setelah selesai mengerjakan
permasalahan itu langkah apa yang
kamu lakukan?
Ya coba meneliti lagi
Setelah selesai apa yang kamu
lakukan?
Menulis kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
DATA WAWANCARA
HASIL PEKERJAAAN SISWA
Nama / No Absen : S17
Tujuan Wawancara : Klarifikasi terhadap hasil jawaban tes uraian siswa yang mengarah pada
kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah dan kesulitan siswa
Nomor Soal : 2
Jawaban : Salah
Indikator Pertanyaan Jawaban
Memahami
Masalah
Apakah kamu memahami maksud
dari permasalahan tersebut?
Lumayan.
Coba ceritakan maksud soal ini
dengan kalimat dan bahasa kamu
sendiri.
Itu tuh ada seorang penyelam dari tim SAR dia
mengaitkan dirinya pada tali yang panjang nya 25
meter untuk mencari sisa-sisa bangkai pesawat di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Indikator Pertanyaan Jawaban
dasar laut lalu kedalam laut nya itu 20 meter dan
dasarnya itu rata terus di suruh cari luas daerah yang
mampu di jangkau
Ada kesulitan waktu memahami
maksud soal?
Gak ada sih. Lumayan paham. Cuma saat membaca
nya aja kok terus saat mencari maksud dari soal itu.
Ya cuma kalimat nya aja sih kan aku nggak begitu
suka membaca jadi kayak susah aja untuk
memahami gitu. Tapi aku berusaha memahami soal
itu
Menentukan
Rencana
Penyelesaian
Langkah apa yang kamu lakukan
untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut?
Menentukan kemiringan nya yang mana, terus sisi
tegaknya yang mana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Indikator Pertanyaan Jawaban
Bisa digambarkan dek gambarnya
seperti apa?
Lalu setelah digambar selanjutnya
langkah yang kamu lakukan apa?
Ya udah menentukan sisi miring nya berapa terus sisi
tegak nya beberapa terus di kerjain. Mencari sisi datar
Kesulitan apa yang kamu alami saat
akan menyelesaikan soal tersebut?
Kesulitannya ya cuma pemahaman nya aja sih mbak.
Pemahaman tentang soalnya.
Mengapa kamu merasa kesulitan
pada saat akan menyelesaikan soal
tersebut?
Soalnya itu kan kalimat bentuk cerita jadi aku harus
bener bener mencermati apa maksud soal tersebut.
Soalnya aku juga gak terlalu suka membaca jadi kalau
buat memahami soal seperti itu agak nek kesulitan sih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Indikator Pertanyaan Jawaban
Melakukan
Rencana
Penyelesaian
Mengapa kamu menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan
menggunakan cara seperti yang
kamu tuliskan dalam jawaban
kamu?
Ya karena menurut aku itu memang caranya untuk
mencari sisi tegak nya
Kesulitan apa yang kamu alami saat
mencoba menyelesaikan
permasalahan tersebut?
Belum begitu ngerti caranya ngetung. Terus keburu-
buru kalo gak salah ngejar waktu jadi ya gitu.
Soalnya itu aku paling lemah kalo soal itung-itungan
gitu
Membuat
Kesimpulan
Setelah selesai mengerjakan
permasalahan itu, apakah yang
kamu lakukan?
Menulis jadi. Jadi daerah yang mampu di jangkau
oleh penyelam adalah akar dari 135.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
DATA WAWANCARA
HASIL PEKERJAAAN SISWA
Nama / No Absen : S17
Tujuan Wawancara : Klarifikasi terhadap hasil jawaban tes uraian siswa yang mengarah pada
kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah dan kesulitan siswa
Nomor Soal : 3
Jawaban : Salah
Indikator Pertanyaan Jawaban
Memahami Masalah
Apakah kamu memahami maksud dari
permasalahan tersebut?
Agak bingung sih. Yang membuat bingung
kalimatnya.
Coba ceritakan maksud soal ini dengan
kalimat dan bahasa kamu sendiri.
Tapi setahuku itu ada pohon Cemara yang tinggi
nya 36 m tumbang trs bagian ujung dari pohon
tersebut menyentuh tanah 24 m dari pangkal trs
ada seorang peneliti yang ingin meneliti retakan
pohon dan umurnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Indikator Pertanyaan Jawaban
Bagaimana cara kamu menyebutkan
informasi yang terdapat pada soal cerita
tersebut?
Membaca dulu soalnya terus memahami terus
mencari maksud dari soal tersebut
Menentukan
Rencana
Penyelesaian
Langkah apa yang kamu lakukan untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut?
Ya cuma pakai cara pythagoras aja kayak sisi
miring nya yang mana sisi tegaknya yang mana
sisi datarnya yang mana.
Kesulitan apa yang kamu alami saat akan
menyelesaikan soal tersebut?
Ya dulu kan aku belum begitu ngerti tentang
pythagoras jadi agak keras kesusahan saat
mengerjakan soal nya.
Mengapa kamu merasa kesulitan pada
saat akan menyelesaikan soal tersebut?
Terlalu kesusahan.
Melakukan Rencana
Penyelesaian
Mengapa kamu menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan
menggunakan cara seperti yang kamu
tuliskan dalam jawaban kamu?
Ya waktu itu belum paham aja jadi cuma ngapalin
letak huruf nya itu di mana dan menkamukan apa
misalnya A sisi miring B sisi tegak C sisi datar gitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Indikator Pertanyaan Jawaban
Kesulitan apa yang kamu alami saat
mencoba menyelesaikan permasalahan
tersebut?
Menentukan mana yang jadi sisi miring, sisi
tegak dan sisi datar nya kalau dari soal. Saat
menghitung kadang kurang cermat dalam
menghitung.
Bagaimana caramu mengatasi
kesulitanmu agar dapat menyelesaikan
soal tersebut?
Ya udah tinggal di cermati aja sisi miring nya itu
berapa trs sisi tegak nya beberapa terus sisi datar
nya itu berapa tinggal di kerjain
Membuat
Kesimpulan
Setelah selesai mengerjakan
permasalahan itu langkah apa yang kamu
lakukan?
Waktunya habis terus yaudah aku lupa kasih
kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran 14 Lembar Jawaban Subjek S4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lampiran 15 Lembar Jawaban Subjek S12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 16 Lembar Jawaban Subjek S19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran 17 Lembar Jawaban Subjek S17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran 18 Rincian Skor Jawaban Siswa Soal No 1
No Siswa Memahami
Masalah
Membuat
Rencana
Penyelesaian
Melakukan
Rencana
Penyelesaian
Menuliskan
Kesimpulan
Skor
Total
1 S1 2 0 3 2 7
2 S2 2 3 3 2 10
3 S3 2 3 3 1 9
4 S4 2 3 3 2 10
5 S5 2 3 3 2 10
6 S6 2 3 2 0 7
7 S7 2 0 2 2 6
8 S8 2 0 3 2 7
9 S9 2 0 2 0 4
10 S10 2 1 1 1 5
11 S11 2 0 2 1 5
12 S12 2 3 3 2 10
13 S13 2 3 2 1 8
14 S14 2 0 2 1 5
15 S15 2 3 3 2 10
16 S16 2 0 2 2 6
17 S17 2 2 1 1 6
18 S18 2 0 1 1 4
19 S19 2 3 3 2 10
20 S20 2 0 2 1 5
21 S21 2 2 2 0 6
22 S22 2 2 2 1 7
23 S23 2 3 3 2 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lampiran 19 Rincian Skor Jawaban Siswa Soal No 2
No Siswa Memahami
Masalah
Membuat
Rencana
Penyelesaian
Melakukan
Rencana
Penyelesaian
Menuliskan
Kesimpulan
Skor
Total
1 S1 2 3 2 1 8
2 S2 2 3 2 1 8
3 S3 2 2 2 1 7
4 S4 2 3 3 2 10
5 S5 2 0 2 1 5
6 S6 2 0 1 0 3
7 S7 2 1 1 1 5
8 S8 2 2 2 1 7
9 S9 2 0 1 0 3
10 S10 2 2 2 1 7
11 S11 2 3 2 1 8
12 S12 2 2 2 1 7
13 S13 2 0 1 1 4
14 S14 2 2 1 1 6
15 S15 2 3 3 2 10
16 S16 2 1 1 1 5
17 S17 2 0 1 1 4
18 S18 2 0 1 1 4
19 S19 2 2 2 1 7
20 S20 2 2 2 1 7
21 S21 2 1 1 0 4
22 S22 2 2 1 1 6
23 S23 2 1 1 0 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 20 Rincian Skor Jawaban Siswa Soal No 3
No Siswa Memahami
Masalah
Membuat
Rencana
Penyelesaian
Melakukan
Rencana
Penyelesaian
Menuliskan
Kesimpulan
Skor
Total
1 S1 2 1 0 0 3
2 S2 2 1 0 0 3
3 S3 2 2 3 1 8
4 S4 2 3 3 2 10
5 S5 2 1 0 1 4
6 S6 1 1 0 0 2
7 S7 1 0 1 1 3
8 S8 2 1 1 0 4
9 S9 2 0 0 0 2
10 S10 2 1 0 0 3
11 S11 2 1 0 0 3
12 S12 2 2 2 0 6
13 S13 2 0 1 0 3
14 S14 2 1 1 0 4
15 S15 2 1 1 0 5
16 S16 2 1 0 1 4
17 S17 2 1 0 0 3
18 S18 2 0 1 1 4
19 S19 2 1 2 0 5
20 S20 2 1 0 0 3
21 S21 0 1 1 0 2
22 S22 2 1 0 1 4
23 S23 2 1 1 0 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI