analisis kebutuhan sistem...1. modul praktikum apsi 2. software power designer 3. landasan teori 3.1...
TRANSCRIPT
1
ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM
1. Tujuan Praktikum
1. Praktikan mampu mendefinisikan pengertian analisis sistem
2. Praktikan mampu menjelaskan peran para ahli yang akan terlibat dalam
pengembangan sistem
3. Praktikan mampu memahami dan mendefinisikan problem statement
4. Praktikan mampu mendefinisikan proses identifikasi kandidat obyek-obyek bisnis
5. Praktikan mampu menjelaskan peran dan fungsi dari Use case diagram
6. Praktikan mampu membuat Use case Form dan mampu menjelaskan skenario
untuk setiap use case
2. Perlengkapan
1. Modul praktikum APSI
2. Software Power Designer
3. Landasan Teori
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk
merancang sistem baru atau diperbaharui.Kegiatan analisis sistem adalah kegiatan
untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan
tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi
dalam sistem yang baru.
Pada proyek sistem informasi proses analisis dan desain sering berjalan bersama-
sama agar lebih mudah mendefinisikan kebutuhan jika user telah melihat gambar
rancangan sistem yang baru. Adapun beberapa tahap untuk melakukan analisis
sistem yaitu:
1. Penetapan ruang lingkup sistem
Menetapkan masalah awal yang ada pada sistem, menetapkan ruang lingkup
untuk pengembangan sistem,mengkomunikasin rencana proyek.
1
2
2. Analisis masalah
Menganalisis masalah dan kesempatan serta menganalisa proses bisnis
selanjutnya menentukan tujuan perbaikan sistem
3. Analisis kebutuhan
Apakah yang diinginkan user sudah memenuhi sasaran dan kebutuhan bisnis
atau belum.
4. Desain
Menggambarkan berbagai model sistem untuk mendokumentasikan
persyaratan untuk sistem baru dan sistemm yang ditingkatkan.
5. Analisis keputusan
Fase ini menekankan bagaimana sistem baru dapat diimplementasiakn dengan
teknologi.
3.2 Problem Statement
Problem statement merupakan dokumen yang mendeskripsikan kebutuhan-
kebutuhan customer sistem dalam suatu proyek sebagai basis untuk
mengidentifikasi domain problem. Dimana suatu problem statement harus
menjelaskan secara jelas, yaitu:
semua informasi yang dibutuhkan dalam analisis dan perancangan sistem;
batasan‐batasan yang harus dipertimbangkan selama pengembangan sistem
aliran informasi yang ada pada sistem
pengguna dari sistem yang akan dikembangkan
masukan dan keluaran sistem.
3.3 Problem Domain
Problem domain adalah pernyataan baik berupa grafis maupun tekstual yang
mendeskripsikan area dan masalah-masalah yang akan ditangani.
3.4 Menentukan Kandidat Obyek dan Kelas
Dalam fase analisis ini dilakukan identifikasi daftar obyek dan kelas yang
diperlukan disistem yang akan dikembangkan. Identifikasi ini dilakukan mulai
dari problem statement, cara untuk mengidentifkasi kandidat obyek dan kelas
3
yaitu dengan menggaris bawahi kata benda dan frase kata benda dari problem
statement.
Contoh peminjaman buku di perpustakaan:
Setiap mahasiswa IT Telkom mempunyai kartu pinjam perpustakaan, dimana
setiap mahasiswa dapat meminjam buku dengan alur, pertama mahasiswalogin
dengan KTM kedalam sistem, kemudian mahasiswa dapat memilih buku yang
diinginkan dengan melihat catalog buku di sistem, setelah dapat, mahasiswa
membawa buku tersebut ke petugas perpustakaan dengan menyerahkan kartu
pinjam dan ktm. Identitas buku direkap oleh petugas setelah itu buku dapat
dipinjam mahasiswa.Mahasiswa harus mengembalikan buku tersebut sesuai
tanggal yang ditentukan, jika tidak maka mahasiswa harus membayar denda.
Semua kata benda dan frase kata benda sudah digaris bawahi, beberapa
diantaranya merupakan model bisnis untuk mengawali identifikasi dalam
menganalisis masalah.
3.5 Menentukan Form Kandidat Obyek dan Kelas
Dalam menentukan kandidat objek kita membuat list dari kata benda dan frase
kata benda pada problem statement setelah itu kita membuat nama kelas untuk
calon objeknya. Contohnya seperti dibawah ini.
Kandidat Obyek / Kelas Nama Kelas
Mahasiswa Mahasiswa
Buku Buku
Kartu Pinjam Kartu Pinjam
Perpusatakaan Perpustakaan
Petugas Petugas
Identitas buku Buku
Denda Denda
3.6 Membuat Use case Diagram
Merupakan gambaran fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem yang
ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem bukan “bagaimana” sistem
4
mengerjakannya. Usecase menggambarkan kebutuhan sistem dari sudut pandang
user, menggambarkan hubungan antara usescase dan actor. secara umum usecase
mempunyai beberapa bagian penting seperti:
1. Usecase
Merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang
saling bertukar pesan antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan
menggunakan kata kerja. Dinotasikan dengan gambar horizontal elipse dan
tidak boleh ada 2 atau lebih nama usecase yang sama. Simbolnya seperti
ini:
Dibawah ini merupakan contoh penggambaran usecase pada kasus
peminjaman buku di perpustakaan
2. Actors
Menggambarkan orang, sistem,atau external entitas yang
menyediakan atau menerrima informasi dari sistem
Aktor menggambarkan sebuag tugas atau peran dan bukan jabatan
nama usecase
<<include>>
<<extends>>
mahasiswa
petugas perpustakaan
cari buku
pinjam buku
kembalikan buku
bayar denda
manage buku
lihat katalog bukubarcode buku
5
Aktor memberikan input atau menerima informasi
Aktor biasayan menggunakan kata benda
Tidak boleh ada komunikasi langsung antar aktor
Meletakkan aktor utama di pojok kiri atas
Simbolnya seperti dibawah ini:
3. System boundary
Digambarkan dengan kotak disekitar usecase, untuk
menggambarkan jangkauan sistem
Digunakan apabila memberikan beberapa alternative sistem yang
dapat dijadikan pilihan
Sistem boundary dalam penggunaanya bersifat optional
4. Relationship
Asosiasi bukan menggambarkan aliran data / informasi
Actor_3
<<include>>
<<extends>>
mahasiswa
petugas perpustakaan
cari buku
pinjam buku
kembalikan buku
bayar denda
manage buku
lihat katalog bukubarcode buku
6
Asosiasi digunakan untuk menggambarkan bagaimana aktor
terlibat dalam usecase
Terdapat 4 jenis relasi yang timbul pada usecase diagram yaitu
a. Asosiasi antara aktor dan usecase
Ujung panah pada asosiasi mengindikasin siapa / apa
yang meminta interaksi dan bukannya mengindikasin
aliran data
Menggunakan garis tanpa panah
Jika asosiasi mengguankan panah terbuka untuk
mengindikasi bila aktor berinteraksi secara pasif dengan
sistem.
b. Asosiasi antar usecase
<<Include>>
Tanda panah terbuka harus terarah ke sub usecase
Termasuk didalam usecase lain / required / diharuskan
ada
Cara penggambaran association include secara
horizontal
<<>extends>>
Perluasan dari usecase lain jika kondisi atau syarat
terpenuhi
Tanda panah terbuka harus terarah ke parent / base
usecase
Gambaran association extend secara vertikal
7
c. Generalisasi/ inheritance antara usecase
Digambarkan dengan garis berpanah tertutup pada salah
satu ujungnya yang menunjukkan lebih umum
Cara penggambarannya secara vertical dengan
inheriting usecase dibawah parent usecasenya
d. Generalisasi / inheritance antara actor
Gamabarkan secara vertikal dengan inheriting aktor
dibawah parent usecase
8
3.7 Use case Form
Digunakan untuk menulis ringkasan setiap usecase. Usecase form bukan bagian
dari uml. Tidak ada form standar atau definitive sehingga pengembang dapat
membuat versi form masing-masing.
Contoh use case form untuk usecase pengembalian buku
Nama Pengembalian buku
Prioritas Tinggi
Actor Mahasiswa,Petugas
Status Lengkap
Extension
point
-
Extends membayar Denda
Precondition/
asumsi
Mahasiswa telah menyerahkan KTM dan buku untuk
dikembalikan ke petugas perpustakaan
Post conditions Mahasiswa telah mengembalikan buku dan petugas mengupdate
buku.
Alur peristiwa 1. Input data kode buku dan nim siswa
2. Melihat status pengembalian buku
3. Update status pengembalian buku [a]
Alur Alternatif 1. [a] dapat mengekstends membayar denda sebelum
mengupdate status pengembalian buku.
Kebutuhan non fungsional
Kinerja Petugas perpustakaan berinteraksi dengan sistem peminjaman
9
buku
Frekuensi High
Catatan -
4. Getting Started Perancangan Use Case Diagram dengan Power Designer
Langkah-langkah merancang use case diagram pada Power Designer:
1. Buka Power Designer -> Create Model...
2. Klik Object-Oriented Model pada Model Type dan pilih Use Case Diagram pada
kotak Diagram dan untuk Model name adalah “use case diagram” Klik OK
10
3. Untuk merancang Use Case, gunakan kotak [Palette].
Dalam merancang Use Case, pertama kali adalah mendefinisikan actor, maka klik
icon [ ] kemudian klik pada area kerja perancangan use case diagram.
4. Demikian pula dalam merancang use case yaitu klik icon [ ] klik pada area
perancangan use case diagram. Untuk mengganti nama pada actor dan use case klik
11
double pada actor atau use case. Untuk asosiasi antara actor dengan use case klik
icon [ ], sedangkan untuk include/extends klik icon [ ].
5. Pemunculan <<include>> pada garis dapat dilakukan dengan klik double pada
garis/link kemudian pada Stereotype isikan “include”
12
13
5. Praktikum
Studi Kasus
TOSERBA CAHAYA KARTIKAH SEJATI adalah salah satu TOSERBA
terbesar yang ada di Republik Indonesia tercinta.TOSERBA ini sangat menjunjung
tinggi rasa nasionalisme, sehingga hampir 90% karyawan mereka adalah orang-orang
pribumi. TOSERBA CAHAYA KARTIKAH SEJATI sudah melayani pelaggan-
pelanggannya sejak tahun 1991 dan sudah mendirikan cabang di 3 kota besar di Pulau
Jawa, yakni : Jakarta (terletak di Jakarta Timur), Surabaya, dan Bandung. Pendapatan
TOSERBA ini terus meningkat dari tahun ke tahun, hingga pada akhir tahun 2011,
pendapatan TOSERBA mengalami penurunan secara signifikan.
Selidik punya selidik, ternyata salah satu faktor penyebab turunnya
pendapatan TOSERBA ini adalah menurunnya tingkat kepuasan pelanggan terhadap
pelayanan (khususnya sistem pembayaran) yang diberikan oleh karyawan TOSERBA
ini. Sistem yang ada dirasa kurang tanggap dan cepat dalam mengidentifikasi
keinginan pelanggan yang selalu ingin dilayani secara cepat dan tepat.Selain itu, struk
pembayaran yang ada kadang-kadang tidak sesuai dengan jumlah pembelian yang
dilakukan oleh pelanggan. Dampaknya, pelanggan mulai meninggalkan TOSERBA
ini dan memilih TOSERBA lain dengan sistem pelayanan yang lebih nyaman bagi
mereka.
Temuan tersebut membuat Noor Kartikah Sejati, CEO sekaligus pendiri
TOSERBA ini berpikir untuk mendesain ulang proses bisnis yang ada, khususnya
pada sistem pembayaran atau POS (Point of Sales). Pada akhirnya, setelah
berpetualang mencari ide dan ilham dari Yang Maha Kuasa, akhirrnya Jeng Noor
(Sapaan akrab CEO) beserta tim, berhasil membuat proses bisnis baru pada sistem
POS yang ada.
Proses bisnis dimulai saat pelanggan menghampiri kasir untuk melakukan
transaksi pembayaran. Kasir kemudian menggunakan sistem POS untuk mencatat
detail barang-barang yang dibeli oleh pelanggan. Selanjutnya, sistem akan
menampilkan detail list barang yang dibeli beserta total harga yang harus dibayar
pelanggan. Pada tahap berikutnya, pelanggan memasukkan informasi peembayaran
(bisa cash, debit, atau credit card) dimana informasi pembayaran ini akan divalidasi
dan disimpan oleh sistem. Proses bisnis berakhir saat sistem meng-update inventori
barang terkait dan pelanggan menerima bukti pembayaran beserta barang-barang yang
mereka beli.
14
Dari gambaran proses bisnis diatas, Jeng Noor sadar bahwa untuk merancang
ulang sistem POS yang ada, dibutuhkan orang –orang yang sudah profesional dalam
bidang ini.
Dari studi kasus diatas:
a. identifikasilah problem statement pada studi kasus diatas, kemudian tentukan
kandidat obyek / kelas!
b. buatlah rancangan use case dan use case form-nya untuk setiap usecase!
Good luck!
----------------------------------------------------------------------------------