analisis kationgol 2

17
NAMA KELOMPOK: • ESA NUR 1404015122 •LIA NURKHOLIFAH 1404015193 •LISA 1404015197 •NELLYSA REVITA 1404015234 •NIKI ANNISAA FITRI 1404015241 •RAPIKA ASRI 1404015290 •YULIANA LISTIARAWATI 1404015389 •SEFRI FITRIANI 1404015330 KATION GOLONGAN II

Upload: vietha3

Post on 11-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

dgdgjhhjjhjjh

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Kationgol 2

NAMA KELOMPOK:

• ESA NUR 1404015122•LIA NURKHOLIFAH 1404015193•LISA 1404015197•NELLYSA REVITA 1404015234•NIKI ANNISAA FITRI 1404015241•RAPIKA ASRI 1404015290•YULIANA LISTIARAWATI 1404015389•SEFRI FITRIANI 1404015330

KATION GOLONGAN II

Page 2: Analisis Kationgol 2

Tidak bereaksi dengan asam klorida tetapi membentuk

endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam

mineral encer.

Sulfida dari kation gol II a tak dapat larut dalam amonium

polisulfida, gol II b dapat larut.

Sub Golongan IIa Sub Golongan IIbMerkurium (II) Arsenik(III)

Tembaga Arsenik (V)

Bismut Stibium(III)

kadmium Stibium(V)

Timah (II)

Timah (III), (IV)

Page 3: Analisis Kationgol 2

Reagensia umum yang digunakan: hidrogensulfida(gas atau larutan-air jenuh)

Kation Endapan WarnaHg(II) HgS Hitam

Pb(II) PbS HitamBi(III) Bi2S3 Hitam

Cu(II) CuS Kuning

Cd(II) CdS CoklatAs(III) As2S3 Kuning

As(V) As2S5 Kuning

Sb(III) Sb2S3 Jingga

Sb(V) Sb2S5 Jingga

Sn(II) SnS CoklatSn(IV) SnS2 kuning

Page 4: Analisis Kationgol 2

Kation golongan II dibagi menjadi 2:

sub golongan yaitu sub golongan

tembaga dan sub golongan arsenik.

• Sub golongan tembaga, endapan sulfidanya tak larut dalam reagensia amonium polisulfida.

• Sub golongan arsenik, endapan sulfidanya larut dengan membentuk garam tio.

Page 5: Analisis Kationgol 2

SUB GOLONGAN TEMBAGA

Terdiri dari Cu(II), Hg(II), Pb(II), Bi(III), Cd(II).

•Klorida, nitrat, dan sulfat dari kation-kation

ini sangat mudah larut dalam air.

•Sulfida, hidroksida dan karbonatnya tak larut.

•Hg(II), Cu(II), Cd(II) cenderung membentuk

kompleks misalnya(amonia, ion sianida)

Page 6: Analisis Kationgol 2

SUB GOLONGAN ARSENIK

Terdiri dariPb(IV)

As(III), As(V), Sb(III), Sb(V), Pb(II),

Bersifat membentuk amfoter

Oksidanya membentuk garam baik dengan asam maupun dengan basa

Dapat dioksidasi maupun direduksi dengan mengatur pHnya.

Page 7: Analisis Kationgol 2

Pereaksi Hg2+ Sn2+ Bi3+ Cu2+ Cd2+

H2S ↓ Putih

Hg3S2Cl2

↓ Hitam HgS

Coklat

↓ SnS larut

↓ Hitam Bi2S3 ↓ Hitam CuS ↓ Kuning CdS

NH3, sedikit ↓ Putih

HgO.Hg(NH)2

NO3

↓Bi(OH)2NO3 ↓ Biru

Cu(OH)2CuS4

↓ Putih

Cd(OH)2

NaOH, sedikit

+ berlebih

↓ Merah

kecoklatan

Larut

 Putih

↓ Sn(OH)2

↓ Putih

Bi(OH)3

Sedikit larut

↓ Biru

Cu(OH)2

Tidak larut

↓ Putih

Cd(OH)2

Tidak larut

KI

+ Berlebih

↓ Merah HgI2

Larut

↓ Putih

Larut, (BiI)2-

Putih, CuI2

KATION GOLONGAN II A

Page 8: Analisis Kationgol 2

KCN

+ Berlebih

Tdk ada

perubahan

Tdk ada

perubahan

↓ Putih Bi(OH)3

Tdk larut

Kuning,

Cu(CN)2

Larut

↓ Putih Cd(CN)2

Larut

[Cd(CN)4]2-

SnCl2

+ Berlebih

↓ Putih ↓ HgCl2

↓ Hitam Hg

Air ↓ Putih

BrO(NO)2

Reaksi spesifik Uji kobalt (II)

Tiosianat → biru

tua

Kalium iodida →

endapan merah

jingga

Asam tionat →

hitam

Dinitro-P

depensi ↓

warbadida

(0,1%) → dari

coklat berubah

menjadi

kehijauan

Uji nyala Biru abu-abu Hijau kebiran

Page 9: Analisis Kationgol 2

Pereaksi As3+ As5+ Sb3+ Sb5+ Sn4+

H2S

+ HCl pelarut,

dididihkan

Suasana asam

kuning (As2S3)

Tidak larut

Kuning

As2S5

Tidak larut

Merah jingga

Sb2S3

Larut

Coklat

Sb5S2

Larut

Kuning

SnS2

Larut, SnS2

AgNO3 +

HNO3/NH4OH

Kuning Ag3AsO3

Larut,

[Ag(NH3)2]+

Merah coklat

AgAsO4

Larut

SnCl2 + 2 mL HCl pekat

0,5 mL SnCl2↓

Coklat tua

NH4-molibolat Kristalin putih

MgNH4SO4

KI + HCl pekat,

ungu, I2 ↓ +CCl4

Gelatin, kuning

muda

Merah (SbI)3-

KATION GOLONGAN II B

Page 10: Analisis Kationgol 2

Air Putih, SbOCl Putih SbO4

NaOH/

NH4OH

Putih, SbO3 Putih

Sb(OH)2

Putih,

Sn(OH)4

Zink ↓ Hitam, Sb ↓ Hitam Sb Mereduksi

ion Sn4+

menjadi

Sn2+

HgCl2,

sedikit

berlebih

Putih, HgCl2

Abu-abu Hg

Tdk ada

endapan

Reaksi

spesifik

↓ kuning

muda

Barutan

utanil

asetat: ↓

kuning muda

Reagensia

rodamin-B

Warna biru

Reagensia

Rodamin-B

Page 11: Analisis Kationgol 2

MERKURIUM (II)

Hidrogen  sulfida (gas atau larutan air jenuh): Dengan adanya asam

klorida encer, mula-mula akan terbentuk endapan putih

merkurium(II) klorosulfida (a), yang terurai bila ditambahkan

hidrogen sulfida lebih lanjut, dan akhirnya terbentuk endapan

hitam merkurium(II) sulfida (b).

3Hg²++ 2Cl- + 2H2S → Hg3S2Cl2 ↓ + 4H+ (a)

Hg3S2Cl2 ↓ + H2S → 3HgS ↓ 2H+ + 2Cl- (b)

Merkurium (II) sulfida merupakan salah satu endapan yang paling

sedikit larut (Ks = 4 x 10-54)

Page 12: Analisis Kationgol 2

TEMBAGA (II)

Hidrogen  sulfide  (gas  atau  larutan-air  jenuh):endapan  hitam, 

tembaga(II) sulfida:

Cu²⁺ + H₂S → CuS↓ + 2H⁺

Asam nitrat pekat, panas, melarutkan tembaga(II)

sulfide, dengan meninggalkan belerang sebagai

endpan putih:

3CuS↓+ 8HNO₃ → 3Cu²⁺ + 6NO₃⁻ + 3S ↓ + 2NO ↑ +

2H₂O

Page 13: Analisis Kationgol 2

KADMIUM (II)

Reaksi-reaksi ini dapat dipelajari paling mudah dengan larutan

kadmium sulfat 0,25M.

Hidrogen  sulfida  (gas  atau  larutan  air  jenuh ): endapan kuning

kadmium sulfida:

Cd2+ + H2S Cds + 2H+

Reaksi ini dapat-balik; jika konsentrasi asam kuat dalam larutan

diatas 0,5M, pengendapan akan tak sempurna. Asam pekat

melarutkan endapan oleh sebab yang sama. Endapan tak larut

dalam kalium sianida (RACUN), ini membedakan ion kadmium dari

tembaga.

Page 14: Analisis Kationgol 2

ARSENIK (III)

Hidrogen Sulfida H2S : Endapan Kuning Arsenik (III) Sulfida:

2As3+ + 3H2S → As2S3 + 6H+

Larutan harus sangat bersifat asam ; jika tak terdapat cukup asam,

hanya akan terlihat larutan berwarna kuning, karena terbentuknya

koloid As2O3. Endapan tak larut dalam larutan asam klorida pekat,

tetapi larut dalam asam nitrat pekat panas :

3As2S3 + 26 HNO3 + 8 H2O → 6AsO43- + 9SO42- + 42H+ + 26NO

Page 15: Analisis Kationgol 2

STIBIUM (III)

Hidrogen sulfida: endapan merah jingga stibium tri sulfida, Sb2S3, dari larutan-

larutan yang tak terlalu asam. Endapan larut dalam asam klorida pekat panas

(perbedaan dan metode pemisahan dari arsenik (III) sulfida dan merkurium (II)

sulfida), dalam amonium polisulfida (membentuk tioantimonat), dan dalam

larutan hidroksida alkali (membentuk antimonit dan tioantimonit).

2Sb3+ +3H2S → Sb2S3 ↓ + 6H+

Sb2S3 ↓ + 6HCl → 2Sb3+ + 6Cl- + 3H2S ↑

Dengan mengasamkan larutan tioantimonat dengan asam klorida mula-mula

stibium pentasulfida diendapkan tetapi biasanya terurai sebagian menjadi sulfida

dan belerang:

2SbS43- + 6H+ → Sb2S5 ↓ + 3H2S ↑

Sb2S5 ↓ → Sb2S3 ↓ + 2S ↓

Page 16: Analisis Kationgol 2

TIMAH (II)Hidrogen Sulfida : endapan coklat timah (II) sulfida, SnS, dari larutan yang tak

terlalu asam (misalnya dalam asam klorida 0,25-0,3M atau pH kitra-kira 0,6).

Endapan larut dalam asam klorida pekat ( perbedaan dari arsenik (III) sulfida dan

merkurium (II) sulfida); juga larut dalam [(NH4)2S] kuning, tetapi tidak dalam

larutan amonium sulfida [(NH4)2S] yang tak berwarna dengan membentuk

tiostanat. Jika larutan amonium tiostanat ini diolah dengan asam, akan

menghasilkan endapan timah (IV) sulfida, SnS2.

Sn2+ + H2S → SnS↓ + 2H+

SnS↓ + S22- → SnS32- ↓ + H2S↓

Timah (II) sulfida praktis tak larut dalam larutan basa alkali; maka jika larutan

kalium hidroksida yang digunakan untuk memisahkan golongan IIA dan

golongan IIB, timah harus dioksidasikan ke keadaan kuadrivalennya dulu dengan

hidrogen peroksida, sebelum diendapkan dengan hidrogen sulfida.

Page 17: Analisis Kationgol 2

SEKIAN DAN TERIMA KASIH