analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak … · ini bertujuan untuk memenuhi syarat memperoleh...
TRANSCRIPT
ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK DAN
PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN DENGAN PERSEPSI KEPATUHAN
WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR
Studi Kasus di Kantor SAMSAT Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Maria Angeline Aprilia Ena
NIM: 132114168
PRODI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK DAN
PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN DENGAN PERSEPSI KEPATUHAN
WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR
Studi Kasus di Kantor SAMSAT Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Maria Angeline Aprilia Ena
NIM: 132114168
PRODI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Janji-Mu sangat teruji, dan hamba-MU mencintainya
(Mzm. 119:140)
Karena masa depan sunguh ada dan harapan-Mu sungguh tidak akan hilang
(Amsl. 23:18)
Kupersembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus
Bunda Maria, Santo Yosef dan Keluarga Kudus di Surga
Bapa Yulius Ena dan Mama Maria Kustari
Nenek Sri Rejeki dan Alm. Kakek Andreas Subagio
Alm. Nenek Katarina Dahus dan Kakek Nikolaus Ngabut
Adek-adekku tersayang: Tommy Ena dan Erik Setiawan
Sahabat setiaku: Bety, Yun dan Dafri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK DAN
PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN DENGAN PERSEPSI KEPATUHAN
WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR STUDI
KASUS DI KANTOR SAMSAT LABUAN BAJO KABUPATEN
MANGGARAI BARAT dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 19 Juli 2017
adalah hasil karya tulis saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak
terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara
menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari tulisan lain yang saya
akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain
tanpa memberikan pengakuan pada tulisan aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja ataupun tidak, dengan
ini saya menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila
kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru
tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran sendiri, berarti gelar ijazah yang
telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2017
Yang membuat pernyataan
Maria Angeline Aprilia Ena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Maria Angeline Aprilia Ena
Nomor Mahasiswa : 132114168
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK DAN
PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN DENGAN PERSEPSI KEPATUHAN
WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR
Studi Kasus di Kantor SAMSAT Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Univeersitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 31 Juli 2017
Maria Angeline Aprilia Ena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan kasih dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi
ini bertujuan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pada Program
Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan, dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Ak., C.A. selaku pembimbing yang
telah banyak membantu serta dengan sabar memberikan bimbingan, arahan,
dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.
3. Kepala Kantor serta pegawai Kantor KESBANGPOL Manggarai Barat yang
telah memberikan persetujuan penelitian.
4. Kepala Kantor serta pegawai Kantor SAMSAT Manggarai Barat yang telah
menerima dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.
5. Bapak Yulius Ena & Ibu Maria Kustari (orang tua) yang selalu membantu,
memotivasi dan selalu mendukung penulis dalam doa selama pengerjaan
skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Nenekku tercinta Sri Rejeki yang selalu mendukung dan mendoakan penulis
selama pengerjaan skripsi.
7. Kakek Nikolaus Ngabut yang selalu memotivasi penulis selama pengerjaan
skripsi.
8. Adikku tercinta Tommy Ena yang selalu mendampingi, mendukung dan
menyemangati penulis selama penulisan skripsi.
9. Sahabat-sahabatku Bety, Yun, Dafri yang selalu setia mendampingi dan
menyemangati penulis selama penulisan skripsi.
10. Romo Antonius, Pr yang selalu memotivasi dan menguatkan penulis selama
penulisan skripsi.
11. Stevanus yang selalu mendukung penulis selama penulisan skripsi
12. Kakak Jems Naban yang selalu mendukung penulis selama pengerjaan skripsi.
13. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam pengerjaan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skipsi ini, terdapat banyak
kesalahan kata, ide maupun bangunan kata di dalamnya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran. Semoga skipsi ini berguna untuk kedepannya.
Yogyakarta, 31 Juli 2017
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ..................................... v
LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
ABSTRAK ........................................................................................................... xiii
ABSTRACT ......................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 3
C. Batasan Masalah ........................................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3
E. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 4
F. Sistematika Penulisan ................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 6
A. Pajak ............................................................................................................. 6
B. Pengetahuan Pajak ...................................................................................... 13
C. Kualitas Pelayanan ..................................................................................... 16
D. Kepatuhan Wajib Pajak .............................................................................. 18
E. Pajak Kendaraan Bermotor ......................................................................... 21
F. Persepsi ....................................................................................................... 26
G. Penelitian Terdahulu ................................................................................... 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
H. Kerangka Konsep ....................................................................................... 29
I. Hipotesis ..................................................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 34
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 34
B. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................................... 34
C. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................... 34
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................................ 34
E. Populasi dan Sampel ................................................................................... 37
F. Data penelitian ............................................................................................ 38
G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 38
H. Teknik Pengujian Instrumen ....................................................................... 40
I. Teknik Analisis Data .................................................................................. 41
BAB IV GAMBARAN UMUM INSTANSI ........................................................ 44
A. Sejarah ........................................................................................................ 44
B. Visi, Misi dan Motto ................................................................................... 44
C. Struktur Organisasi ..................................................................................... 45
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................. 49
A. Deskripsi Karakteristik Responden ............................................................ 49
B. Pengujian Instrumen ................................................................................... 56
1. Uji validitas ............................................................................................ 56
2. Uji reliabilitas ......................................................................................... 58
3. Uji normalitas ......................................................................................... 60
C. Analisis Data............................................................................................... 61
D. Pembahasan ................................................................................................ 66
BAB VI PENUTUP .............................................................................................. 71
A. Kesimpulan ................................................................................................. 71
B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 72
C. Saran ........................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 73
LAMPIRAN .......................................................................................................... 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Koefisien Korelasi................................................................................ 42
Tabel 4. 1 Jumlah Kendaraan Bermotor Roda Dua Plat Hitam ............................ 48
Tabel 5. 1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin....................................... 50
Tabel 5. 2 Data Responden Berdasarkan Usia ...................................................... 51
Tabel 5. 3 Data Responden Berdasarkan Pendidikan ........................................... 52
Tabel 5. 4 Data Responden Berdasarkan Pekerjaan .............................................. 53
Tabel 5. 5 Data Responden Berdasarkan Kepemilikan ......................................... 54
Tabel 5. 6 Data Responden Berdasarkan Pajak yang Dibayar .............................. 55
Tabel 5. 7 Deskripsi Hasil Kuisioner .................................................................... 55
Tabel 5. 8 Hasil Uji Validitas Persepsi Pengetahuan Pajak .................................. 56
Tabel 5. 9 Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan ................................................ 57
Tabel 5. 10 Hasil Uji Validitas Kepatuhan Wajib pajak ....................................... 58
Tabel 5. 11 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Pengetahuan Pajak ............................ 58
Tabel 5. 12 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kualitas Pelayanan ............................ 59
Tabel 5. 13 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak..................... 60
Tabel 5. 14 Kolmogorov-Smirnov Test ................................................................ 61
Tabel 5. 15 Uji Korelasi Pearson Variabel Persepsi Pengetahuan Pajak dengan
Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan bermotor roda dua 62
Tabel 5. 16 Uji Korelasi Pearson Variabel Persepi Kualitas Pelayanan dengan
Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan bermotor roda ...... 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Desain Penelitian .............................................................................. 31
Gambar 4. 1 Struktur Organisai UPT Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten
Manggarai Barat .................................................................................................... 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK DAN
PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN DENGAN PERSEPSI KEPATUHAN
WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR
Studi Kasus di Kantor Samsat Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat
Maria Angeline Aprilia Ena
NIM: 132114168
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi pengetahuan
pajak dan persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak
membayar pajak kendaraan bermotor roda dua di kantor SAMSAT kabupaten
Manggarai Barat. Kepatuhan adalah suatu sikap dimana wajib pajak menaati dan
melaksanakan kewajiban perpajakkan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Dalam penelitian ini populasi
yang diambil adalah Wajib Pajak kendaraan bermotor roda dua yang terdaftar di
kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Manggarai Barat. Teknik
pengambilan sampel menggunakan Convenience Sampling. Data dikumpulkan
dengan menyebar kuisioner. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis
deskriptif dengan menggunakan analisis korelasi Pearson.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa persepsi pengetahuan pajak
berhubungan dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan
bermotor roda dua. Persepsi kualitas pelayanan berhubungan dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan bermotor roda dua.
Kata kunci : Persepsi pengetahuan pajak, persepsi kualitas pelayanan, dan
persepsi kepatuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP ANALYSIS OF TAX KNOWLEDGE
PERCEPTION AND QUALITY OF SERVICES PERCEPTION WITH
TAXPAY COMPULSORS PERCEPTION PAY TAX MOTOR VEHICLES
Case Study at One Roof System’s Office of Labuan Bajo West Manggarai
Regency
Maria Angeline Aprilia Ena
Student Number: 132114168
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2017
This study aimed to determine the relationship between the perception of tax
knowledge and the perception of service quality with perceptions of taxpayer
compliance to pay two-wheeled motor vehicle tax at the One Roof System’s
office of West Manggarai district. Compliance is an attitude in which the taxpayer
obeys and carries out tax obligations in accordance with the provisions of
legislation.
This type of research was a case study research. In this study, the population
taken was a two-wheeled motorcycle taxpayer registered in the office of One Roof
System West Manggarai. Sampling technique which was using in this research is
Convenience Sampling. Data were collected by spreading questionnaires. Data
analysis technique that being used was descriptive analysis technique by using
Pearson correlation analysis.
The result of data analysis showed that the perception of tax knowledge was
related to taxpayer compliance perceptions pay tax on two-wheeled motor vehicle.
Service quality perception was related to taxpayer compliance perception paying
two-wheeled motor vehicle tax.
Keywords: Tax knowledge perception, service quality perception, and compliance
perception.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarakan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1983
menyatakan bahwa pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak
dibagi menjadi dua yaitu pajak pusat dan pajak daerah. Pajak Pusat adalah
pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Pusat yang dalam hal ini sebagian
besar dikelola oleh Direktorat Jendral Pajak dan Mentri Keuangan. Pajak
Daerah adalah pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Daerah baik di
tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Pajak daerah merupakan sumber penerimaan daerah yang digunakan untuk
membangun fasilitas umum dan kebutuhan lainnya demi memajukan dan
mensejahterakan daerah tersebut. Hampir seluruh daerah wilayah Indonesia
menggali pendapatannya melalui pajak, oleh sebab itu pemerintah harus
mampu mengelola pajak daerahnya secara maksimal. Salah satu pajak daerah
yang dipungut oleh pemerintah adalah pajak kendaraan bermotor.
Pajak kendaraan bermotor menjadi salah satu pajak yang dapat
meningkatkan potensi pendapatan daerah, sehingga mengharuskan Wajib
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pajak membayarnya. Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap di
Labuan Bajo merupakan tempat bagi Wajib Pajak membayar pajak kendaraan
bermotor. Besarnya penerimaan pajak kendaraan di kantor Sistem
Administrasi Manunggal Satu Atap dikarenakan jumlah kendaraan bermotor
yang dari tahun ke tahun semakin bertambah. Semakin banyak jumlah
kendaraan bermotor seharusnya semakin meningkat kepatuhan Wajib Pajak
membayar pajak kendaraan bermotor. Namun kenyataannya masih ada denda
yang berarti, masih ada wajib pajak yang tidak membayar bayar pajak
kendaraan bermotor. Kualitas pelayanan kantor Sistem Administasi
Manunggal Satu Atap yang baik menjadi salah satu pengaruh wajib pajak
patuh membayar pajak kendaraan bermotor.
Beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya kepatuhan Wajib Pajak
dalam membayar pajak kendaraan bermotor adalah kualitas pelayanan dan
pengetahuan pajak dari Wajib Pajak itu sendiri. Pengetahuan Wajib Pajak
yang dimaksud adalah kurangnya pemahaman Wajib Pajak mengenai manfaat,
fungsi serta prosedur atau tata cara dalam membayar pajak kendaraan
bermotor. Faktor berikutnya adalah kualitas pelayanan yang kurang ramah dan
jelas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Berkaitan dengan hal
tersebut, penulis tertarik dan ingin melihat lebih jelas dari sisi hubungan antara
kedua faktor tersebut dengan kepatuhan Wajib Pajak.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa pengetahuan pajak dan
kualitas pelayanan memiliki kaitan dalam meningkatkan kepatuhan Wajib
Pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor. Penulis memutuskan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
meneliti hal tersebut dalam rangka mengetahui seberapa besar hubungan
antara persepsi pengetahuan pajak dan persepsi kualitas pelayanan dengan
persepsi kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan bermotor.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah persepsi pengetahuan pajak berhubungan dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan bermotor roda dua?
2. Apakah persepsi kualitas pelayanan berhubungan dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan bermotor roda dua?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah variabel persepsi pengetahuan
pajak, persepsi kualitas pelayanan dan persepsi kepatuhan Wajib Pajak
kendaaraan bermotor roda dua plat hitam.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui hubungan persepsi pengetahuan pajak dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan bermotor roda dua.
2. Mengetahui hubungan persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan bermotor roda dua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait
diantaranya yaitu:
1. Wajib Pajak
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi tentang pajak
kendaraan bermotor kepada masyarakat dan mengetahui manfaat yang
diterima dari pajak, sehingga dapat meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak
dalam membayar pajak kendaraan bermotor.
2. Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tambahan sumber
informasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan guna meningkatkan
kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaran bermotor.
3. Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan dan
bahan referensi bagi peneliti lain yang berminat dengan pajak khususnya
yang berhubungan dengan pajak kendaraan bermotor.
4. Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi dan sebagai
media untuk menambah wawasan dalam bidang perpajakan.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi terdiri dari enam bab yaitu:
Bab I Pendahuluan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi teori-teori pendukung dan konsep-konsep variabel
penelitian dan persepsi.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi jenis penelitian, subjek dan ojek penelitian, tempat
penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel, data,
teknik pegumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Kantor SAMSAT
Bab ini menjelaskan secara garis besar kantor Sistem Administrasi
Manunggal Satu Atap seperti: sejarah, visi-misi dan motto
pelayanan, serta struktur organisasi.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang deskripsi karakteristik responden, pengujian
instrument, analisis data dan pembahasan.
Bab VI Penutup
Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pajak
Menurut Direktorat Jendral Pajak, pajak adalah kontribusi wajib kepada
negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang sifatnya memaksa
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat. Pajak merupakan iuran kepada kas
negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada
mendapat jasa timbal (kontrapretasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan
yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum, menurut Rochmat
Soemitro dalam Mardiasmo 2011. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa unsur-unsur yang melekat pada pajak yaitu:
1. Iuran dari rakyat kepada negara, dimana yang berhak memungut pajak
hanyalah negara. Iuran tersebut berupa uang (bukan barang).
2. Berdasarkan undang-undang, pajak yang dipungut berdasarkan atau
dengan kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaannya.
3. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung
dapat ditunjuk.
4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni pengeluaran-
pengeluaaran yang bermanfaat bagi masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Berdasarkan jenisnya, pajak dibagi menjadi tiga, yaitu menurut golongan,
sifat, dan lembaga pemungutnya (Mardiasmo, 2011:5):
1. Menurut Golongannya
Menurut golongannya pajak dibagi menjadi dua yaitu pajak langsung dan
pajak tidak langsung. Pajak langsung adalah pajak yang harus dipikul
sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan
kepada orang lain. Pajak tidak langsung adalah pajak yang pada akhirnya
dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.
2. Menurut Sifatnya
Menurut sifatnya pajak dibagi menjadi dua yaitu pajak subjektif dan pajak
objektif. Pajak subjektif adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan
pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan Wajib Pajak. Pajak
objektif adalah pajak yang berpangkal pada objek tanpa memperhatikan
keadaan Wajib Pajak.
3. Menurut Lembaga Pemungutannya
Menurut lembaga pemungutannya pajak dibagi menjadi dua, yaitu pajak
pusat dan pajak daerah. Pajak pusat adalah pajak yang dipunngut oleh
pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.
Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak daerah terdiri
atas Pajak Provinsi dan Pajak Kabupaten/Kota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009
Tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34
Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pajak Daerah adalah
kontribusi wajib pajak daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Peraturan daerah sekurang-
kurangnya mengatur mengenai: objek dan subjek pajak, dasar pengenaan, tarif
dan cara perhitungan pajak, wilayah pemungutan, masa pajak, penetapan
pajak, tata cara pembayaran dan penagihan, sanksi administrasi.
Jenis-jenis pajak daerah menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
dibagi menjadi dua, yaitu pajak Provinsi dan pajak Kabupaten/Kota.
Berdasarkan Undang-Undang tersebut ditetapkan jenis-jenis pajak daerah
sebagai berikut:
1. Pajak Provinsi
Pajak Provinsi terdiri atas:
a. Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak atas kepemilikan dan/atau
penguasaan kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor adalah semua
kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan disemua jenis
jalan darat, dan digerakan oleh peralatan teknik berupa motor atau
peralatan lain yang berfungsi untuk mengubah sumber daya energi
tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
termasuk alat-alat besar yang dalamoperasinya menggunakan roda dan
motor tidak melekat secara permanen serta kendaraan bermotor yang
dioperasikan di air.
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) adalah pajak atas
penyerahan hak milik Kendaraan Bermotor sebagai akibat perjanjian
dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual
beli, tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan
usaha.
c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor adalah pajak atas penggunaan
bahan bakar kendaraan bermotor.
d. Pajak Air Permukaan
Pajak Air Permukaan adalah pajak atas pengambilan dan/atau
pemanfaatan air permukaan. Air permukaan adalah semua air yang
terdapat pada permukaan tanah, tidak termasuk air laut, baik yang
berada di laut maupun di darat.
e. Pajak Rokok
Pajak rokok adalah pungutan atas cukai rokok yang dipungut oleh
pemerintah.
2. Pajak Kabupaten/Kota
Pajak Kabupaten/Kota terdiri atas:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
a. Pajak Hotel
Pajak hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel.
Hotel adalah fasilitas penyedia jasa penginapan/peristirahatan
termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran, yang
mencakup juga motel, losmen, gubuk, pariwisata, wisma pariwisata,
pesanggrahan, rumah penginapan, dan sejenisnya, serta rumah kos
dengan jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh).
b. Pajak Restoran
Pajak restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh
restoran. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau
minuman dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah
makan, kafetaria, kantin, warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa
boga/katering.
c. Pajak Hiburan
Pajak hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan hiburan. Hiburan
adalah semua jenis tontonan, pertunjukan, permainan, dan/atau
keramaian yang dinikmati dengan dipungut bayaran.
d. Pajak Reklame
Pajak reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Reklame
adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang bentuk dan corak
ragamnya dirancang untuk tujuan komersial memperkenalkan,
menganjurkan, mempromosikan, atau untuk menarik perhatian umum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
terhadap barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca,
didengar, dirasakan, dan/atau dinikmati oleh umum.
e. Pajak Penerangan Jalan
Pajak penerangan jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik,
baik yang dihasilkan sendiri maupun diperoleh dari sumber lain.
f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
Pajak mineral bukan logam dan batuan adalah pajak atas kegiatan
pengambilan mineral bukan logam dan batuan, baik dari sumber alam
di dalam dan/atau permukaan bumi untuk dimanfaatkan. Mineral
bukan logam dan batuan adalah mineral bukan logam dan batuan
sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di
bidang mineral dan batubara.
g. Pajak Parkir
Pajak parkir adalah pajak atas penyelenggaraan tempat parkir di luar
badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha
maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan
tempat penitipan kendaraan bermotor.
h. Pajak Air Tanah
Pajak air tanah adalah pajak atas pengambilan dan/atau pengambilan
air tanah.
i. Pajak Sarang Burung Walet
Pajak sarang burung walet adalah pajak atas kegiatan pengambilan
dan/atau pengusahaan sarang burung walet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
j. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaaan dan Perkotaan
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaaan dan Perkotaan adalah pajak atas
bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau
dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang
digunkan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan
pertambangan.
k. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah pajak atas
perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan
Pajak Kendaraan Bermotor adalah salah satu pajak daerah Provinsi yang
dipungut oleh pemerintah daerah Provinsi. Berdasarkan Peraturan Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 2 Tahun 2010, Pajak Kendaraan
Bermotor adalah pajak pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan
bermotor. Kendaraan bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta
gandengannya yang digunakan disemua jenis jalan darat, dan digerakan oleh
peralatan teknik berupa motor atau peralatan lain yang berfungsi untuk
mengubah sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan
bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat besar yang dalam operasinya
menggunakan roda dan motor tidak melekat secara permanen serta kendaraan
bermotor yang dioperasikan di air. Pajak Kendaraan Bermotor termasuk salah
satu pajak Provinsi yang menganut sistem bagi hasil antara Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Pemerintah Provinsi. Pemerintah Kabupaten/Kota
menerima bagi hasil sebesar 30% (tiga puluh persen) sedangkan Pemerintah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Provinsi menerima sebesar 70% (tujuh puluh persen). Hasil penerimaan Pajak
Kendaraan Bermotor paling sedikit 10% (sepuluh persen) termasuk yang
dibagi hasilkan kepada Kabupaten/Kota, dialokasikan untuk pembangunan
dan/atau pemeliharaan jalan serta peningkatan modal dan sarana transportasi
umum.
B. Pengetahuan Pajak
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar hanya menjawab
pertanyaan (Notoatmodjo, 2010:1). Pengetahuan yang merupakan hasil tahu
dari manusia terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu
obyek. Menurut Supratman (dalam Faizah, 2009) pengetahuan merupakan
segala sesuatu yang dapat diketahui oleh manusia yang merupakan hasil dari
proses tindakan manusia berfikir dengan seluruh keyakinan berupa kesadaran
yang ingin diketahui.
Pengetahuan pajak adalah langkah pendewasaan pemikiran Wajib Pajak
melalui pengajaran dan pelatihan (Pancawati dan Nila, 2011). Pengetahuan
pajak seorang Wajib Pajak dapat diperoleh melalui pendidikan formal maupun
nonformal, karena pengetahuan pajak merupakan hal mendasar yang harus
diketahui oleh Wajib Pajak. Adapun indikator pengetahuan pajak mencakup:
1. Dasar-dasar perpajakan
2. Fungsi pajak
3. Jenis-jenis pajak
4. Asas-asas pemungutan pajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
5. Undang-undang tentang tata cara perpajakan
6. Pengetahuan tentang sanksi perpajakan
Pengetahuan pajak adalah informasi yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak
yang digunakan untuk bertindak, mengatur strategi perpajakan dan mengambil
keputusan dalam menerima hak dan melaksanakan kewajiban sebagai Wajib
Pajak sehubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban di bidang perpajakan.
Pengetahuan Wajib Pajak memenuhi pengetahuan tentang fungsi pajak,
pengetahuan prosedur pembayaran, pengetahuan sanksi pajak, dan lokasi
pembayaran pajak (Wardani, 2017). Pengetahuan Wajib Pajak berkaitan
dengan kedisiplinan Wajib Pajak dalam membayar pajak, karena kedisiplinan
berdasar pada tingkat pemahaman yang sesuai dengan aturan serta sanksi-
sanksi yang menyertainya (Ghoni, 2012). Berdasarkan definisi di atas, maka
pengetahuan pajak mencakup:
1. Pengetahuan tentang fungsi pajak
Wajib Pajak mengetahui bahwa pajak yang dibayar digunakan untuk
pembangunan dan tidak mendapat imbalan secara langsung.
2. Pengetahuan prosedur pembayaran
Wajib Pajak memahami tata cara pembayaran serta syarat-syarat dalam
membayar pajak kendaraan bermotor.
3. Pengetahuan sanksi pajak
Wajib Pajak mengetahui sanksi atas keterlambatan dalam membayar pajak
kendaraan bermotor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4. Lokasi pembayaran pajak
Wajib Pajak mengetahui tempat atau lokasi pembayaran pajak kendaraan
bermotor.
Pengetahuan Wajib Pajak yang wajib dipahami oleh Wajib Pajak,
khususnya bagi Wajib Pajak kendaraan bermotor berdasarkan Peraturan
Daerah provinsi NTT Nomor 2 Tahun 2010, yaitu dasar pengenaan tarif, cara
perhitungan pajak, masa pajak, surat pemberitahuan, ketetapan dan saat pajak
terutang. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pajak menurut peraturan
mencakup:
1. Pengetahuan dan pemahaman tentang kewajiban sebagai Wajib Pajak
Wajib Pajak mengetahui fungsi dari membayar pajak serta jatuh tempo
pembayaran pajak.
2. Pengetahuan tentang sanksi perpajakan
Wajib Pajak mengetahui dan memahami sanksi atas keterlambatan dalam
membayar pajak.
3. Pemahaman tentang tarif pajak yang berlaku dan mampu menghitung
pajak terutang
Wajib Pajak mengetahui berapa persen tarif pajak sesuai dengan aturan
yang berlaku serta wajib pajak dapat menghitung jumlah pajak terutang
yang harus dibayar saat jatuh tempo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
C. Kualitas Pelayanan
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Pelayanan adalah suatu bentuk layanan yang
diselenggarakan oleh penyedia layanan (produsen atau instansi pemerintah)
kepada pengguna layanan (Algifari 2016:2). Pelayanan Publik dalam konteks
pemerintah daerah adalah pemberian layanan atau melayani keperluan orang
atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada
organisasi tersebut, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan
dan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan
(Hardiyansah 2011:12). Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, proses dan lingkungan yang memenuhi
harapan pihak yang menginginkannya (Pancawati dan Nila, 2011).
Suatu pelayanan dikatakan berkualitas jika dapat memenuhi atau melebihi
harapan pihak yang menginginkan. Ada dua faktor yang menentukan kualitas
pelayanan yaitu pelayanan yang diharapkan oleh penggguna pelayanan dan
pelayanan yang diterima. Apabila pelayanan yang diterima pengguna atau
dirasakan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pengguna pelayanan, maka
kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika pelayanan yang
diterima melampaui harapan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
kualitas yang ideal. Sebaliknya jika pelayanan yang diterima lebih rendah dari
yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk (Algifari
2016:3).
Kualitas pelayanan yang baik akan terpenuhi jika sumber daya manusia
(SDM) melakukan tugasnya secara profesional, disiplin dan transparan. Hal
ini dapat tercapai jika adanya pelatihan formal yang dilakukan oleh instansi
terkait guna meningkatkan kualitas pelayanan (Pancawati dan Nila, 2011).
Peningkatan kualitas pelayanan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan
bagi wajib pajak, dalam hal ini khususnya bagi wajib pajak kendaraan
bermotor, sehingga kewajiban dari wajib pajak dapat terlaksana dengan baik.
Untuk mengukur kualitas pelayanan yang diberikan penyelenggara pelayanan
dapat dilihat dari lima dimensi yaitu, Tangible (bukti langsung) meliputi
fasilitas fisik (gedung), perlengkapan, pegawai, dan sasaran komunikasi;
Reliability (kehandalan) yakni kemampuan memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.; Responsiveness (daya
tanggap) yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan
memberikan pelayanan yang tanggap; Assurance (jaminan) mencakup
pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan dapat dipercaya yang dimiliki para
staf, bebas dari bahaya, resiko atau ragu-ragu; Empati meliputi kemudahan
dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan
memahami kebutuhan para pelanggan, Tjiptono (dalam Hardiyansah, 2011:
53). Dari definisi di atas diketahui kualitas pelayanan diukur dengan lima
dimensi, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
1. Tangible (bukti langsung)
2. Reliability (kehandalan)
3. Responsiveness (daya tanggap)
4. Assurance (jaminan)
5. Empati
D. Kepatuhan Wajib Pajak
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia kata patuh bermakna suka
menurut atau taat pada perintah, aturan. Kepatuhan adalah suatu perilaku yang
berasal dari dorongan dalam diri manusia (Prawgis, 2016). Perilaku seseorang
dikatakan patuh jika melakukan sesuatu sesuai dengan peritah atau aturan
yang ada.
Kepatuhan perpajakan merupakan ketaatan, tunduk, dan patuh serta
melaksanakan ketentuan perpajakan. Wajib Pajak yang patuh adalah Wajib
Pajak yang taat dan memenuhi serta melaksanakan kewajiban perpajakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (Rahayu
2010: 138). Predikat Wajib Pajak yang patuh adalah Wajib Pajak yang
memenuhi kriteria sebagai Wajib Pajak yang patuh, dimana Wajib Pajak tidak
memiliki tunggakan maupun keterlambatan penyetoran pajak.
Beberapa faktor yang dapat dijadikan indikator kepatuhan Wajib Pajak,
Suhartono (dalam Amalia, 2016) sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
1. Kedisiplinan membayar pajak
Kedisipilan membayar pajak sangat erat hubungannya dengan kepatuhan
Wajib Pajak. Semakin banyak Wajib Pajak membayar pajak, semakin
tinggi tingkat kepatuhan.
2. Tingkat pengetahuan terhadap pajak
Pengetahuan pajak mencakup fungsi dan tujuan dari pajak. Wajib Pajak
harus memiliki pengetahuan dasar mengenai pajak.
3. Sosialisasi tentang pajak
Sosialisasi tentang pajak dapat membuat Wajib Pajak memiliki
pemahaman dan kesadaran terhadap pentingnya pajak.
4. Sosialisasi tentang sanki administrasi pajak
Tujuan dari sosialisasi tentang sanksi administrasi pajak yaitu untuk
menyadarkan Wajib Pajak agar patuh terhadap pajak.
5. Wajib Pajak paham dan berusaha memahami undang-undang perpajakan
Wajib Wajak yang paham dan memiliki kesadaran terhadap pajak harus
mengetahui peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
6. Patuh terhadap pajak
Wajib Pajak harus memiliki kesadaran dan kepatuhan dalam membayar
pajak. Wajib Pajak yang tidak membayar pajak tepat waktu akan
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
Kepatuhan Wajib Pajak juga dapat dilihat dari pemenuhan kewajiban
pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, membayar pajak tepat waktu,
Wajib Pajak memenuhi persyaratan dalam membayar pajak, dan Wajib Pajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
mengetahui jatuh tempo pembayaran (Wardani, 2017). Dari pernyataan di atas
dapat disimpulkan bahwa Wajib Pajak yang patuh adalah Wajib Pajak yang:
1. Memenuhi kewajiban pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Kewajiban pajak yaitu membayar pajak sesuai aturan yang berlaku. Untuk
pajak kendaraan bermotor wajib ketentuannya dapat dilihat di dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang
Pajak Daerah dan Retribusi serta peraturan daerah yang berlaku.
2. Membayar pajak tepat waktu
Wajib Pajak mengetahui masa pembayaran pajak, sehingga dapat
membayar pajak tepat waktu
3. Wajib Pajak memenuhi persyaratan dalam membayar pajak
Wajib Pajak memahami prosedur atau tata cara pembayaraan pajak,
dimana dalam prosedur pembayaran pajak kendaraan bermotor terdapat
syarat dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor yang harus dipenuhi.
4. Wajib Pajak mengetahui jatuh tempo pembayaran
Wajib Pajak mengetahui batas waktu pembayaran pajak kendaraan
bermotor serta ketentuan yang diatur dalam batas waktu pembayaran pajak
kendaraan bermotor.
5. Memenuhi sanksi atas keterlambatan membayar pajak kendaraan bermotor
Wajib Pajak yang terlambat membayar pajak kendaraan bermotor wajib
memenuhi sanksi atas keterlambatan tersebut sesuai dengan aturan yang
telah di tentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
E. Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak Kendaraan Bermotor merupakan bagian pajak daerah yang termasuk
ke dalam jenis pajak provinsi. Menurut undang-undang Republik Indonesia
Nomor 28 Tahun 2009 meyatakan bahwa, Pajak Kendaraan Bermotor adalah
pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor. Kendaraan
Bermotor mencakup semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang
digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik
berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu
sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang
bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang dalam
operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen
serta kendaraan bermotor yang dioperasikan di air.
Obyek Pajak Kendaraan Bermotor adalah kepemilikan/dan atau
penguasaan Kendaraan Bermotor. Kepemilikan/dan atau penguasaan
Kendaraan Bermotor mencakup pengertian dari Kendaraan Bermotor, yaitu
semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan di semua
jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau
peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi
tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan,
termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang dalam operasinya
menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen serta
kendaraan bermotor yang dioperasikan di air. Obyek Pajak Kendaraan
bermotor yang dikecualikan dari pengertian Kendaraan Bermotor adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
1. Kereta api
2. Kendaraan Bermotor yang semata-mata digunakan untuk keperluan
pertahanan dan keamanan negara.
3. Kendaraan Bermotor yang dimiliki dan/atay dikuasai kedutaan, konsulat,
perwakilan negara asing dengan asas timbal balik dan lembaga-lembaga
internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari
pemerintah.
4. Obyek pajak lainnya yang ditetapkan dalam Peraturan daerah.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi NTT Nomor 2 Tahun 2010
tentang Pajak Daerah, objek Pajak Kendaraan Bermotor/PKB yang
dikecualikan mencakup:
a. Kendaraan Bermotor yang semata-matta digunakan untuk keperluan
pertahanan dan keamanan negara.
b. Kendaraan Bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai kedutaan,
konsulat, perwakilan negara asing dengan asas timbal balik dan
lembaga-lembaga intrnasional yang memperoleh fasilitas pembebasan
pajak dari pemerintah.
c. Kendaraan Bermotor yang dioperasikan di atas air.
Subyek Pajak Kendaraan Bermotor adalah Orang Pribadi atau Badan yang
memiliki dan/atau menguasai Kendaraan Bermotor. Wajib Pajak kendaraan
Bermotor adalah orang pribadi atau badan yang memiliki Kendaraan
Bermotor. Khusus Wajib Pajak badan, kewajiban perpajakan diwakili oleh
pengurus atau kuasa badan tersebut. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
NTT Nomor 2 Tahun 2010, yang bertanggung jawab atas pembayaran pajak
yaitu; untuk orang pribadi yang bertanggung jawab ialah orang yang
bersangkutan, kuasanya dan/atau ahli warisnya, untuk badan yang
bertanggung jawab ialah pengurusnya atau kuasa badan tersebut.
Dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor adalah hasil perkalian dari
dua unsur yaitu:
1. Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB)
2. Bobot yang mencerminkan secara relatif tingkat kerusakan jalan dan/atau
pencemaran lingkungan akibat penggunaan Kendaraan Bermotor.
Dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor khusus untuk Kendaraan
Bermotor yang digunakan di luar jalan umum, termasuk alat-alat berat dan
alat-alat besar serta kendaraan air adalah Nilai Jual Kendaraan Bermotor
(NJKB). Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) ditentukan berdasarkan
harga Pasar Umum atas suatu Kendaraan Bermotor. Harga Pasar Umum
adalah rata-rata yang diperoleh dari berbagai sumber data yang akurat. Nilai
Jual Pajak Kendaraan Bermotor ditetapkan berdasarkan Harga Pasar Umum
pada minggu pertama bulan Desember Tahun Pajak sebelumnya. Apabila
Harga Pasar Umum suatu Kendaraan Bermotor tidak diketahui, maka Nilai
Jual Kendaraan Bermotor dapat ditentukan dengan:
1. Harga Kendaraan Bermotor dengan isi silinder dan/atau satuan tenaga
yang sama.
2. Penggunaan Kendaraan Bermotor untuk umum atau pribadi.
3. Harga Kendaraan Bermotor dengan merk kendaraan Bermotor yang sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
4. Harga Kendaraan Bermotor dengan tahun pembuatan Kendaraan Bermotor
sama.
5. Harga Kendaraan Bermotor dengan Kendaraan sejenis
6. Harga Kendaraan Bermotor berdasarkan dokumen Pemberitahuan Impor
Barang (PIB).
Bobot dinyatakan dalam koefisien yang nilainya satu atau lebih besar dari satu
dengan pengertian koefisien sama dengan satu berarti kerusakan jalan dan/atau
pencemaran lingkungan oleh pengguna Kendaraan Bermotor tersebut
dianggap masih dalam batas toleransi; koefisien lebih besar dari satu berarti
pengguna Kendaraan Bermotor tersebut dianggap melewati batas toleransi.
Bobot dihitung berdasarkan faktor-faktor:
1. Tekanan gandar, yang dibedakan atas dasar jumlah sumbu/as, roda, dan
berat Kendaraan Bermotor
2. Jenis bahan bakar Kendaraan Bermotor yang dibedakan menurut solar,
bensin, gas, listrik, tenaga surya atau jenis bahan bakar lainnya
3. Jenis penggunaan, tahun pembuatan, dan ciri-ciri mesin Kendaraan
Bermotor yang dibedakan berdasarkan jenis mesin 2 tak atau 4 tak, dan isi
silinder.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, untuk tarif Pajak
Kendaraan Bermotor ditetapkan sebagai berikut:
1. Untuk kepemilikan Kendaraan Bermotor pertama paling rendah sebesar
1% (satu persen) dan paling tinggi 2% (dua persen).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Untuk kepemilikan Kendaraan Bermotor kedua dan seterusnya tarif dapat
ditetapkan secara progresif paling rendah sebesar 2% (dua persen) dan
paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen).
3. Untuk Kendaraan Bermotor angkutan umum, ambulans, pemadam
kebakaran, sosial keagamaan, lembaga sosial dan keagamaan,
Pemerintah/TNI/POLRI, Pemerintah Daerah, dan kendaraan lain yang
ditetapkan dengan Peraturan Daerah, ditetapkan paling rendah sebesar
0,5% (nol koma lima persen) dan paling tinggi sebesar 1% (satu persen).
4. Untuk Kendaraan Bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar ditetapkan
paling rendah sebesar 0,1% (nol koma satu persen) dan paling tinggi
sebesar 0,2% (nol koma dua persen).
Kepemilikan Kendaraan Bermotor didasarkan atas nama dan/atau alamat yang
sama. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi NTT Nomor 2 Tahun 2010 ditetapkan
tarif Pajak Kendaraan Bermotor sebagai berikut:
1. Sebesar 1,5% (satu koma lima persen) untuk Kendaraan Bermotor pribadi.
2. Sebesar 1,0% (satu koma nol persen) untuk Kendaraan Bermotor angkutan
umum.
3. Sebesar 0,5% (nol koma lima persen) untuk kendaraan ambulans,
pemadam kebakaran, sosial keagamaan, lembaga sosial dan keagamaan,
Pemerintah/TNI/POLRI dan Pemerintah Daerah.
4. Sebesar 0,2% (nol koma dua persen) untuk Kendaraan Bermotor alat-alat
berat dan alat-alat besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Perhitungan Pajak Kendaraan dilakukan dengan cara mengalikan tarif
pajak dengan dasar pengenaan pajak. Secara umum perhitungan Pajak
Kendaraan Bermotor dapat dirumuskan sebagai berikut:
Pajak terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak
Tata cara pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor bedasarkan Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009 yaitu Pajak Kendaraan Bermotor yang
terutang dipungut di wilayah daerah tempat Kendaraan Bermotor terdaftar.
Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dilakukan bersamaan dengan
penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor. Pemungutan pajak tahun
berikutnya dilakukan di kas daerah atau bank yang ditunjuk oleh Kepala
Daerah. Masa Pajak Kendaraan Bermotor dikenakan dua belas bulan berturut-
turut terhitung mulai saat pendaftaran Kendaraan Bermotor. Pajak Kendaraan
Bermotor dibayar sekaligus dimuka. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi
NTT Nomor 2 Tahun 2010 menyatakan bahwa wajib pajak yang terlambat
membayar pajak dikenakan sanksi administrasi sebesar 2% (dua persen).
F. Persepsi
Persepsi adalah proses masuknya pesan atau informasi ke dalam otak
manusia. Persepsi manusia dihubungkan dengan lingkungannya melalui
indera, yaitu indera penglihatan, pendengar, peraba, perasa dan penciuman
(Slameto, 2010:109). Persepsi merupakan proses masuknya atau diterimanya
informasi melalui alat indera.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Menurut Couto dan Alizamar (2016:15) persepsi adalah kemampuan
manusia untuk membedakan, mengelompokkan, memfokuskan pikiran kepada
suatu hal dan untuk menginterpretasikannya. Persepsi juga merupakan
sekumpulan tindakan mental yang mengatur implus-implus sensorik menjadi
suatu pola bermakna. Dapat dikatakan pula bahwa persepsi adalah proses
pengaturan dan penerjemahan informasi sensorik oleh otak (Wade dan Travis,
2007:193).
Menurut Walgito (2010:101) ada beberapa faktor yang berperan dalam
persepsi yaitu:
1. Objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor.
Stimulus dapat datang dari luar individu dan juga dari dalam individu yang
mempersepsi yang kemudian langsung mengenai saraf penerima dan
bekerja sebagai reseptor.
2. Alat indera, saraf, dan pusat susunan saraf
Alat indera merupakan alat stimulus. Menerima stimulus dan
meneruskannya ke otak sebagai pusat kesadaran merupakan fungsi dari
saraf sensoris. Alat untuk merespon stimulus yang diteruskan ke otak
merupakan fungsi dari saraf motoris.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3. Perhatian
Untuk mengadakan persepsi diperlukan perhatian, yaitu salah satu
persiapan dalam mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan
dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukkan pada sekumpulan objek.
G. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu tentang kepatuhan Wajib Pajak membayar
pajak dilakukan oleh peneliti. Sari dan Neri (2014) melakukan penelitian
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak
membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Unit Pelayanan Pendapatan
Provinsi (UPP) Kabupaten Seluma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
faktor-faktor Wajib Pajak membayar pajak kendaraan bermotor yaitu
pemahaman sistem pajak, kualitas pelayanan, tingkat pendidikan, tingkat
penghasilan, persepsi wajib pajak terhadap sanksi pajak sangat berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak, khususnya pada Unit Pelayanan Pendapatan
Provinsi kabupaten Seluma.
Novelia (2009) melakukan penelitian tentang pengaruh kualitas pelayanan
terhadap kepuasan Wajib Pajak membayar Pajak Kendaraan Bermotor. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap
kepuasan wajib pajak membayar pajak kendaraan bermotor.
Situmorang (2016) melakukan penelitian tentang analisis hubungan
persepsi pengetahuan pajak dan persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Hasil penelitian menunjukan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
terdapat hubungan searah antara persepsi pengetahuan pajak dan kualitas
pelayanan dengan kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
Nugroho (2016) melakukan penelitian tentang analisis hubungan persepsi
pengetahuan pajak, persepsi kualitas pelayanan, persepsi konsultasi account
representative (AR) dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan positif antara persepsi
pengetahuan pajak, persepsi kualitas pelayanan, persepsi konsultasi account
representative (AR) dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
H. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian ini berusaha menjelaskan mengenai hubungan
antara persepsi pengetahuan pajak dan persepsi kualitas pelayanan dengan
kepatuhan Wajib Pajak kendaraan bermotor roda dua. Persepsi Wajib Pajak
tentang kualitas pelayanan dalam penelitian ini dilihat dari lima dimensi yaitu
Tangible (bukti langsung) meliputi fasilitas fisik (gedung), perlengkapan,
pegawai, dan sasaran komunikasi; Reliability (kehandalan) yakni kemampuan
memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan
memuaskan.; Responsiveness (daya tanggap) yaitu keinginan para staf untuk
membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan yang tanggap;
Assurance (jaminan) mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan
dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau ragu-
ragu; Empati meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi
yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan.
Pengetahuan pajak dalam penelitian ini dilihat dari pengetahuan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pemahaman tentang kewajiban sebagai Wajib Pajak, pengetahuan tentang
sanksi pajak, pemahaman tentang tarif pajak yang berlaku dan mampu
menghitung pajak terutang.
Berdasarkan penelitan terdahulu dikatakan bahwa persepsi pengetahuan
pajak dan persepsi kualitas pelayanan berhubungan dengan kepatuhan
(Situmorang, 2016). Penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Neri (2014)
dimana faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak salah
satunya adalah kualitas pelayanan. Hasil penelitian Novelia (2009)
mengatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan Wajib
Pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor. Semakin baik pelayanan,
semakin meningkat kepuasan Wajib Pajak. Hasil penelitian Nugroho (2016)
tentang analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi kualitas
pelayanan, persepsi konsultasi account representative (AR) dengan persepsi
kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Hasil penelitian menunjukan bahwa
terdapat hubungan positif antara persepsi pengetahuan pajak, persepsi kualitas
pelayanan, persepsi konsultasi account representative (AR) dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Hal tersebut membuat peneliti
menduga bahwa persepsi pengetahuan pajak dan persepsi kualitas pelayanan
memiliki hubungan dengan persepsi kepatuhan, sehingga kerangka konsep
yang dibuat peneliti sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
I. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan
antara variabel persepsi pengetahuan pajak dan persepsi kualitas pelayanan
dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan bermotor
roda dua. Peneliti menghubungkan variabel persepsi pengetahuan pajak
dengan kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan bermotor roda dua
dan menghubungkan variabel persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan bermotor roda dua dengan
dugaan adanya hubungan antara kedua variabel yaitu variabel persepsi
pengetahuan pajak dan persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi kepatuhan
Wajib Pajak kendaraan bermotor roda dua. Dugaan peneliti diperkuat dengan
adanya teori dan hasil penelitian sebelumnya yang telah melakukan penelitian
dengan variabel yang sama.
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar hanya
menjawab pertanyaan (Notoatmodjo, 2010:1). Pengetahuan pajak adalah
langkah pendewasaan pemikiran wajib pajak melalui pengajaran dan
pelatihan. Persepsi wajib pajak dalam menentukan perilakunya berkaitan
Persepsi
Pengetahuan Pajak
Persepsi
Kepatuhan
Persepsi Kualitas
Pelayanan
Gambar 2. 1 Kerangka Konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
dengan pemahanam dan pengetahuan wajib pajak terhadap aturan perpajakan.
Wajib Pajak yang memahami aturan, maka akan berlaku baik sesuai dengan
aturan yang ada. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Situmorang (2016)
menyatakan bahwa pengetahuan pajak mempunyai hubungan searah dengan
kepatuhan Wajib Pajak. Berdasarkan uraian tersebut, maka dirumuskan
hipotesis:
H1 : Persepsi pengetahuan pajak berhubungan dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan bermotor roda
dua
Salah satu bentuk upaya pemerintah untuk meningkatkan kepatuhan
Wajib Pajak membayar pajak kendaraan bermotor roda dua adalah dengan
memberikan kualitas pelayanan pajak yang baik kepada kepada Wajib Pajak.
Pelayanan Publik dalam konteks pemerintah daerah adalah pemberian layanan
atau melayani keperluan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang
mempunyai kepentingan pada organisasi tersebut, sesuai dengan aturan pokok
dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan
kepada penerima pelayanan (Hardiyansah, 2011:12). Suatu pelayanan
dikatakan berkualitas jika dapat memenuhi atau melebihi harapan pihak yang
menginginkan. Pengukuran kualitas pelayanan mencakuplima dimensi yaitu,
Tangible (bukti langsung), Reliability (kehandalan), Responsiveness (daya
tanggap), Assurance (jaminan), Empati. Hasil penelitian Situmorang (2016)
mengatakan bahwa persepsi kualitas pelayanan berhubungan searah dengan
persepsi kepatuhan Wajib Pajak. Penelitian yang dilakukan oleh Nugroho
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
(2016) menyatakan bahwa ada hubungan positif antara persepsi kualitas
pelayanan dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak. berdasarkan uraian di atas,
maka dibuat hipotesis sebagai berikut:
H2 : Persepsi kualitas pelayanan berhubungan dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan bermotor roda
dua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan
untuk mempelajari obyek sebagai kasusnya. Studi kasus hanya berlaku pada
obyek penelitian sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasi.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah wajib pajak yang terdaftar di kantor Sistem
Administrasi Manunggal Satu Atap. Obyek penelitian ini adalah persepsi
pengetahuan pajak, persepsi kualitas pelayanan dan persepsi kepatuhan wajib
pajak.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2017. Tempat penelitian di
kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Labuan Bajo yang terletak
di Manggarai Barat, Flores, NTT.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel adalah karakteristik yang melekat pada orang, benda, atau subyek
yang jika diukur memiliki nilai yang bervariasi antar subyek (Nuryaman dan
Christina, 2015:40). Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel
dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah variabel yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dipengaruhi oleh variabel independen dan menjadi perhatian peneliti, variabel
independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen
(Sugiyono, 2012: 39). Dengan kata lain, perbedaan pada variabel dependen
disebabkan oleh variabel independen.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah persepsi kepatuhan wajib
pajak (Y). Kepatuhan adalah perilaku taat dalam melaksanakan kewajiban
perpajakan sesuai peraturan pajak yang berlaku. Wajib Pajak dikatakan patuh
jika:
a. Memenuhi kewajiban pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku
b. Membayar pajaknya tepat waktu
c. Wajib Pajak memenuhi persyaratan dalam membayar pajak
d. Wajib Pajak mengetahui jatuh tempo pembayaran
e. Memenuhi sanksi atas keterlambatan membayar pajak kendaraan
bermotor
Variabel independen dalam penelitian ini adalah persepsi pengetahuan
wajib pajak (X1) dan persepsi kualitas pelayanan (X2).
a. Persepsi pengetahuan pajak (X1)
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang dapat diketahui oleh manusia
yang merupakan hasil dari proses tindakan manusia berfikir dengan
seluruh keyakinan berupa kesadaran yang ingin diketahui.
Pengetahuan Wajib Pajak mencakup:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
1) Pengetahuan dan pemahaman tentang kewajiban sebagai wajib
pajak.
2) Pengetahuan tentang sanksi perpajakan.
3) Pemahaman tentang tarif pajak yang berlaku dan mampu
menghitung pajak terutang
b. Persepsi kualitas pelayanan (X2)
Kualitas pelayanan adalah bantuan kepada orang lain sesuai dengan
keahlian yang dimiliki. Ada lima dimensi yang harus diperhatikan
dalam menilai kualitas pelayanan (Hardiyansyah, 2011), yaitu:
1) Tangible (bukti langsung)
2) Reliability (kehandalan)
3) Responsiveness (daya tanggap)
4) Assurance (jaminan)
5) Empati
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert, yaitu
mengukur respons subjek ke dalam lima poin skala (Jogiyanto, 2013:83):
STS = Sangat tidak setuju
TS = Tidak setuju
N = Netral
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Ukuran lima poin skala tersebut dilihat dari skor masing-masing jawaban.
Skor dari lima poin skala tersebut, yaitu skor 1 untuk jawaban sangat tidak
setuju (STS), skor 2 untuk jawaban tidak setuju (TS), skor 3 untuk
jawaban netral (N), skor 4 untuk jawaban setuju (S), dan skor 5 untuk
jawaban sangat setuju (SS).
E. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi atas subyek atau obyek yang
memiliki karakterisik tertentu yang ditentukan peneliti untuk dipelajari
(Sugiyono, 2012:80). Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh Wajib Pajak
kendaraan bermotor roda dua yang terdaftar di kantor Sistem Administrasi
Manunggal Satu Atap Labuan Bajo.
Sampel adalah bagian dari karakteristik dan jumlah sampel dalam suatu
populasi (Sugiyono, 2012:81). Sampel pada penelitian ini adalah sebagian dari
populasi yang terdaftar di kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap
Labuan Bajo, Manggarai Barat dan memiliki kendaraan pribadi plat hitam.
Pengambilan sampel menggunakan metode convenience sampling.
Convenience sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan nyaman
dengan memilih sampel bebas sekendak periset (Jogiyanto, 2013:98).
Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus
slovin (Siregar, 2013:32).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
n = 𝑁
1+𝑁𝑒2
Keterangan:
n = jumlah sampel minimun
N = jumlah populasi
e = perkiraan tingkat kesalahan. (e = 10%)
F. Data penelitian
Data dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu informasi yang
langsung diperoleh dari sumber asli secara langsung. Data primer diperoleh
dengan menggunakan kuisoner yang dibagikan secara langsung kepada wajib
pajak yang terdaftar di kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap.
Hasil dari pengumpulan data melalui kuisioner merupakan data yang akan
diolah peneliti sebagai data.
G. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan
kuisioner. Kuisioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pernyataan kepada responden (Sugiyono,
2013:199). Tujuan kuisioner adalah memperoleh informasi yang akurat dari
responden. Poses pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuisioner
kepada responden secara langsung. Responden yang menerima kuisioner
harus tepat agar memperoleh informasi yang akurat. Responden dalam
penelitian ini adalah Wajib Pajak yang membayar pajak kendaraan bermotor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
pribadi roda dua. Langkah untuk mendapatkan responden yang sesuai dengan
tujuan penelitian peneliti yaitu dengan menambahkan pernyataan ke dalam
lampiran identitas pada kuisioner. Pernyataan yang ditambahkan yaitu
kepemilikan kendaraan bermotor. Selain itu, peneliti menyebarkan kuisioner
dengan menanyakan jenis kendaraan (roda dua, roda tiga, roda empat, roda
enam) yang dibayar oleh Wajib Pajak. Kuisioner yang dibagikan berisi
pernyataan-pernyataan mengenai pengetahuan pajak Wajib Pajak, kualitas
pelayanan kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap dan kepatuhan
Wajib Pajak kendaraan bermotor roda dua. Responden mengisi kuisioner
dengan memberi tanda centang pada salah satu kolom skala pengukuran di
setiap pernyataan.
Kuisioner yang digunakan peneliti merupakan saduran dari tiga penelitian.
Kuisioner persepsi pengetahuan pajak diambil dari penelitian Alfiah (2014).
Kusioner persepsi kualitas pelayanan diambil dari penelitian Novelia (2009)
dan kuisioner persepsi kepatuhan pajak diambil dari penelitian Fatimah
(2014). Adapun perubahan yang dilakukan oleh peneliti dalam kusioner yakni
perubahan dalam redaksi kalimat serta pengurangan dan penambahan item
kuisioner. Peneliti mengganti kata-kata yang bermakna ambigu dengan
penjelasan yang lebih terperinci. Peneliti juga menyesuaikan pernyataan-
pernyataan menjadi kalimat yang berstruktur lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
H. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui seberapa cermat suatu
instrumen atau item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item yang
dimaksud adalah pertanyaan atau pernyataan yang ditujukan kepada
responden dalam bentuk kuisioner. Item tidak valid berarti tidak dapat
dipercaya, sehingga item tersebut harus dibuang atau diperbaiki (Priyatno,
2012:95). Pengujian validitas menggunakan metode Product Moment
Pearson, yaitu mengkorelasikan antara skor dari setiap instrumen atau
item-item dengan skor total item. Jika nilai rhitung lebih besar dari rtabel
(rhitung>rtabel) yang telah di tentukan α = 0,05, maka instrument tersebut
dinyatakan tidak valid.
2. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah
hasilnya tetap konsisten jika pengukurannya diulang kembali (Priyatno,
2012:105). Instrumen yang tidak reliabel menghasilkan pengukuran yang
tidak konsisten sehingga tidak dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas
menggunakan Conbranch’s Alpha dengan batasan 0,6. Dari nilai
Conbranch’s Alpha dapat diketahui instrumen pernyataan reliabel atau
tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3. Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji kenormalan distribusi data dan
untuk mengetahui apakah sampel yang diambil sudah mewakili populasi
yang ada. Dalam penelitian ini kriteria yang diambil berdasarkan nilai
probabilitas:
Jika probabilitas (sig) > 0,05, maka H0 ditolak
Jika probabilitas (sig) < 0,05, maka H0 diterima
Hipotesis yang dirumuskan yaitu:
H0: data tidak berdistribusi normal
Ha: data berdistribusi normal
I. Teknik Analisis Data
1. Analisis Pearson
Analisis Pearson dilakukan untuk mengetahui arah dan kekuatan
hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y),
Siregar (2013:252). Interpretasi dari hasil uji Pearson:
a. Melihat kekuatan dan arah hubungan
b. Menentukan taraf kesalahan (α = 0,05)
c. Membandingkan rhitung dengan rtabel
d. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas (sig)
Jika probabilitas (sig) > α, maka H0 diterima
Jika probabilitas (sig) < α, maka H0 ditolak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Kuat dan lemahnya suatu hubungan dapat diketahui dari nilai koefisien
korelasi. Ada tidaknya hubungan antara variabel independen (X) dan
dependen (Y) dapat diketahui dari arah hubungan kedua variabel positif
(+) atau negatif (-). Jika tanda korelasinya positif (+) berarti hubungan
kedua variabel searah, artinya bila variabel independen (X) naik, maka
variabel dependen (Y) juga naik. Sebaliknya, jika keduanya memiliki
hubungan negatif (-) berarti hubungan keduanya berlawanan arah, dimana
bila variabel independen (X) naik, maka variabel dependen (Y) turun
(Siregar, 2013:251). Kekuatan hubungan antara kedua variabel dapat
dilihat dari besarnya interval koefisiensi.
Tabel 3. 1 Koefisien Korelasi
Nilai Korelasi ( r ) Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat lemah
0,20-0,399 Lemah
0,40-0,599 Cukup
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat
(Sumber: Siregar, 2013:251)
Jika hasil korelasi kedua variabel bertanda positif (+), maka dilihat
kekuatan hubungan keduanya. Korelasi keduanya positif dengan interval
0,00-0,1999, maka tingkat hubungan keduanya dikatakan sangat lemah.
Jika interval koefisien korelasinya 0,20-0,399, maka tingkat hubungan
keduanya lemah. Jika interval koefisien korelasi 0,40-0,599, maka tingkat
hubungan kedua variabel dikatakan cukup. Jika interval koefisien
korelasinya 0,60-0,799, maka tingkat hubungan keduanya kuat, dan jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
interval koefisien korelasinya 0,80-1,00, maka tingkat hubungan keduanya
sangat kuat. Pengambilan keputusan ditentukan dengan membandingkan
besarnya signifikansi dengan taraf (α = 0,05) dengan kriteria:
Jika probabilitas (sig) > 0,05, maka H0 diterima
Jika probabilitas (sig) < 0,05, maka H0 ditolak
Berdasarkan pengambilan keputusan, maka perumusan hipotesisnya
sebagai berikut:
H01 : Persepsi pengetahuan pajak berhubungan dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak kendaraan bermotor roda dua.
Ha1 : Persepsi pengetahuan tidak berhubungan dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak kendaraan bermotor roda dua.
H02 : Persepsi kualitas pelayanan berhubungan dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak kendaraan bermotor roda dua.
Ha2 : Persepsi kualitas pelayanan tidak berhubungan dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak kendaraan bermotor roda dua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB IV
GAMBARAN UMUM INSTANSI
A. Sejarah
Kantor SAMSAT Manggarai Barat merupakan salah satu UPTD (Unit
Pelaksanaan Teknis Daerah) Provinsi Nusa Tenggara Timur. UPTD SAMSAT
bekerja sama dengan Dinas Pendapatan dan Aset Daerah Provinsi NTT dalam
meningkatkan pendapatan daerah khususnya mengenai pemungutan Pajak
Kendaraan bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Penerbitan Surat
Tanda Nomor Kendaraan Bermotor, Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor.
Adanya UPT SAMSAT berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Timur. Tugas pokok, fungsi, tata laksana serta susunan organisasi UPT diatur
dalam Peraturan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Unit
Pelaksanan Teknis Dinas dan Badan. Provinsi NTT memiliki 22 UPT yang
tersebar di wilayah kabupaten /kota.
B. Visi, Misi dan Motto
Visi, Misi dan Motto kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
1. Visi
Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap memiliki visi, yaitu
“Terwujudnya Pelayanan yang Prima Sebagai Bukti Pengabdian Kepada
Masyarakat”.
2. Misi
Misi kantor SAMSAT adalah:
a. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat
b. Meningkatkan pelayanan dalam registrasi dan identifikasi kendaraan
bermotor
c. Meningkatkan kemampuan dan displin bagi petugas
d. Meningkatkan pendapatan asli daerah dan pendapatan negara
3. Moto
Moto kantor SAMSAT adalah “Melayani dengan Cepat, Tepat, dan
Sepenuh Hati”.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi kantor SAMSAT terdiri dari satu sub bagian, satu
kelompok fungsional dan dua seksi. Uraian dari struktur organisasi sebagai
berikut:
1. Kepala UPT
Tugas dan fungsi Kepala UPT adalah merencanakan operasional,
mengkoordinasi, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pelaksanaan
ketatausahaan dan pemungutan meliputi pungutan pajak daerah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
pendapatan lain-lain berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku
agar tercapainya dan pedapatan daerah guna meningkatkan penerimaan
pendapatan daerah.
2. Sub bagian tata usaha
Tugas dan fungsi sub bagian tata usaha adalah merencanakan dan
melaksanakan kegiatan ketatausahaan meliputi urusan kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, tata usaha umum serta memberikan layanan
administratif kepada semua unsur di lingkungan UPT.
3. Kelompok jabatan fungsional
Kelompok jabatan fungsional terdiri dari:
a. Bendahara penerima
Tugas dan fungsi bendahara penerima adalah menerima semua
pendapatan yang masuk.
b. Bendahara pengeluaran
Bendahara pengeluaran bertugas untuk mengelola anggaran fungsional
UPT.
c. Bendahara barang
Tugas dan fungsi bendahara barang adalah menyimpan dan mencatat
barang-barang yang disediakan oleh UPT.
4. Seksi penetapan dan penagihan
Seksi ini memiliki tugas dan fungsi dalam merencanakan dan
melaksanakan kegiatan penetapan dan penagihan pajak, retribusi dan
pendapatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
5. Seksi verifikasi
Tugas dan fungsi seksi verifikasi adalah merencanakan dan melaksanakan
verifikasi meliputi pengumpulkan data, mengendalikan, mengevaluasi
kegiatan pemeriksaan kebenaran penetapan pajak, retribusi dan pendataan
lain-lain serta pemberian surat keterangan terdaftar kendaraan bermotor
berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku agar terciptanya tertib
administrasi.
D. Struktur Organsisasi UPT Pendapatan dan Aset Daerah Wilayah
Kabupaten Manggarai Barat pada Dinas Pendapatan dan Aset
Daerah Provinsi NTT.
Gambar 4. 1 Struktur Organisai UPT Pendapatan dan Aset Daerah
Kabupaten Manggarai Barat
Sumber: Kantor SAMSAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 4. 1 Jumlah Kendaraan Bermotor Roda Dua Plat Hitam
Tahun
Jumlah Kendaraan Bermotor
Roda Dua Plat Hitam
Lama Baru
2013 4.185 2.638
2014 4.897 2.297
2015 5.360 2.060
2016 5.656 2.211
Sumber: Kantor SAMSAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Karakteristik Responden
Penelitian dilakukan di kantor SAMSAT Manggarai Barat. Data diperoleh
melalui kuisioner yang disebarkan kepada Wajib Pajak kendaraan bermotor
roda dua. Responden dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak kendaraan
bermotor roda dua plat hitam yang terdaftar di kantor SAMSAT Manggarai
Barat.
Wajib Pajak kendaraan bermotor roda dua yang terdaftar dikantor
SAMSAT sebanyak 15.614 orang. Jumlah tersebut merupakan populasi dalam
penelitian ini. Penentuan besarnya jumlah sampel minimum ditentukan
dengan menggunakan rumus Slovin. Sampel minimum dalam penelitian ini
sebesar 100 responden dengan uraian sebagai berikut:
n = 𝑁
1+𝑁𝑒2 =
15.614
1+(15.614)(0,1)2 =
15.614
157,14 = 99,36 = 100 *(n = sampel minimum)
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner
kepada responden. Penyebaran kuisioner dilakukan peneliti dengan bertanya
kepada setiap wajib pajak yang datang membayar pajak kendaraan bermotor
jenis kendaraan bermotor roda berapa yang dibayar. Responden yang dipakai
sebagai penelitian ini adalah responden yang membayar pajak kendaraan
bermotor roda dua plat hitam dan membayar pajak kendaraan bermotor roda
dua sendiri atau tanpa perantara. Kuisioner yang disebarkan sebanyak 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
kuisioner dengan persentase 100%. Sebanyak 110 kuisioner dengan persentase
91,66% terisi dengan lengkap, sehingga dinyatakan layak diolah sebagai data
penelitian. Sisanya sebanyaknya 10 dengan persentase 9,09% kuisioner tidak
diisi dengan lengkap, sehingga dinyatakan cacat dan tidak layak diolah.
Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri atas jenis kelamin,
usia, pendidikan, pekerjaan, kepemilikan dan kendaraan yang dibayar. Uraian
deskripsi karakteristik responden adalah sebagai berikut:
1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan 110 kuisioner yang dibagikan diketahui jenis kelamin
responden sebagai berikut:
Tabel 5. 1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel 5. 1 diketahui bahwa frekuensi responden yang
berjenis kelamin laki-laki lebih besar dari pada frekuensi responden
perempuan. Jumlah responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 87
orang dengan persentase 79,1%, sedangkan jumlah responden yang
berjenis kelamin perempuan sebanyak 19 orang dengan persentase 20,9%.
Keterangan Frekuensi Persentase Valid
Persentase
Valid Laki-Laki 87 79,1 79,1
Perempuan 23 20,9 20,9
Total 110 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2. Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan 110 kuisioner yang dibagikan diketahui usia responden
sebagai berikut:
Tabel 5. 2 Data Responden Berdasarkan Usia
Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel diketahui frekuensi responden yang tertinggi berusia
antara 25 tahun sampai dengan 30 tahun (25-30 tahun) sebanyak 46 orang
dengan persentase 41,8%. Frekuensi terendah berusia lebih dari 50 tahun
(>50 tahun) yang berjumlah 14 orang dengan persentase 12,7%. Sisanya,
frekuensi responden yang berusia kurang dari 40 tahun (<40) sebanyak 30
orang dengan persentase 27,3%, usia 40 tahun sampai dengan 50 tahun
(40-50 tahun) sebanyak 20 orang dengan persentase 18,2%.
Keterangan Frekuensi Persentase Valid
Persentase
Valid <25 0 0 0
25-
30 46 41,8 41,8
<40 30 27,3 27,3
40-
50 20 18,2 18,2
>50 14 12,7 12,7
Total 110 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
3. Responden Berdasarkan Pendidikan
Berdasarkan 110 kuisioner yang dibagikan diketahui pendidikan
responden sebagai berikut:
Tabel 5. 3 Data Responden Berdasarkan Pendidikan
Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel diketahui bahwa responden yang berpendidikan SMA
atau sederajat memiliki frekuensi yang paling tinggi sebanyak 53 orang
dengan persentase 48,2%. Responden dengan pendidikan akhir SD atau
sederajat yang berjumlah 5 orang dengan persentase 4,5%. Lainnya, untuk
responden yang berpendidikan SMP atau sederajat berjumlah 13 orang
dengan persentase 11,8%, 8 orang responden berpendidikan Diploma
dengan persentase 7,3%. Sebanyak 30 orang responden yang
berpendidikan Sarjana dengan persentase 27,3% dan 1 orang responden
yang berpendidikan Magister dengan persentase 0,9%.
Keterangan Frekuensi Persentase Valid
Persentase
Valid SD atau
sederajat 5 4,5 4,5
SMP
atau
sederajat
13 11,8 11,8
SMA
atau
Sederajat
53 48,2 48,2
Diploma 8 7,3 7,3
Sarjana 30 27,3 27,3
Magister 1 0,9 0,9
Total 110 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
4. Responden Berdasarkan Pekerjaan
Berdasarkan 110 kuisioner yang dibagikan diketahui pekerjaan responden
sebagai berikut:
Tabel 5. 4 Data Responden Berdasarkan Pekerjaan
Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel diketahui bahwa responden yang bekerja sebagai
Pegawai Swasta mempunyai frekuensi yang lebih tinggi sebanyak 34
orang dengan persentase 30,9%, sedangkan responden yang
frekuensinya paling rendah adalah responden yang bekerja sebagai TNI,
Pastor, Pendeta, dan Honorer sebanyak masing-masing 1 responden
dengan persentase masing-masing 0,9%. Frekuensi responden yang
Keterangan Frekuensi Persentase Valid
Persentase
Valid Pegawai
Swasta 34 30,9 30,9
Pegawai
Negreri
Sipil
30 27,3 27,3
Wiraswasta 30 27,3 27,3
Pensiun 3 2,7 2,7
Guru 2 1,8 1,8
Ibu Rumah
Tangga 2 1,8 1,8
Sopir 2 1,8 1,8
Pedagang 2 1,8 1,8
Pendeta 1 0,9 0,9
Pastor 1 1,8 1,8
Honorer 1 0,9 0,9
TNI 1 0,9 0,9
Petani 1 0,9 0,9
Total 110 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil dan Wiraswasta masing-masing
sebanyak 30 orang dengan persentase masing-masing 27,3%. Responden
yang bekerja sebagai Guru sebanyak 2 orang dengan 1,8%, Ibu rumah
tangga sebanyak 2 orang dengan presentase 1,8%, serta sebanyak 2
orang yang bekerja sebagai sopir dan pedagang dengan persentase 1,8%.
5. Responden Berdasarkan Kepemilikan
Berdasarkan 110 kuisioner yang dibagikan diketahui kepemilikan
kendaraan sebagai berikut:
Tabel 5. 5 Data Responden Berdasarkan Kepemilikan
Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel diketahui bahwa sebanyak 110 responden yang
membayar pajak kendaraan bermotor roda dua membayar pajak kendaraan
bermotor milik pribadi dengan persentase 100%.
6. Responden Berdasarkan Pajak yang Dibayar
Berdasarkan 110 kuisioner yang dibagikan, diketahui pajak yang dibayar
oleh wajib pajak adalah sebagai berikut:
Keterangan Frekuensi Persentase Valid
Persentase
Valid Kendaraan
Pribadi 110 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 5. 6 Data Responden Berdasarkan Pajak yang Dibayar
Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel diketahui bahwa pajak yang dibayar oleh 110 responden
adalah pajak kendaraan bermotor milik pribadi dengan persentase 100%.
Berikut adalah deskripsi kuisioner yang berisi data atau hasil kuisioner
yang telah disebarkan kepada 110 responden. Hasil kuisioner yang
memuat data deskripsi hasil kuisioner sebagai berikut:
Tabel 5. 7 Deskripsi Hasil Kuisioner
Variabel penelitian Frekuensi
Jawaban Persentase(%)
Persepsi Pengetahuan Pajak 550 17,86
Persepsi Kualitas Pelayanan 2.200 71,43
Persepsi Kepatuhan Pajak 330 10,71
Jumlah 3.080 100
Sumber: data diolah
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 28 item pernyataan di dalam
kuisioner yang terdiri dari 5 item pernyataan mengenai persepsi
pengetahuan pajak. sebanyak 20 item pernyataan mengenai persepsi
kualitas pelayanan, dan 3 pernyataan mengenai kepatuhan Wajib Pajak.
Item-item pernyataan tersebut dijawab oleh 110 responden dan diperoleh
Keterangan Frekuensi Persentase Valid
Persentase
Valid Pajak
Kendaraan
Bermotor
Milik
Pribadi
110 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3.080 butir jawaban dengan frekuensi jawaban masing-masing variabel
seperti gambar di tabel 5.7.
B. Pengujian Instrumen
1. Uji validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui seberapa cermat suatu
instrumen atau item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item yang
dimaksud adalah pertanyaan atau pernyataan yang ditujukan kepada
responden dalam bentuk kuisioner. Item tidak valid berarti tidak dapat
dipercaya, sehingga item tersebut harus dibuang atau diperbaiki (Priyatno,
2012:95). Pengujian validitas menggunakan metode Product Moment
Pearson, yaitu mengkorelasikan antara skor dari setiap instrumen atau
item-item dengan skor total item. Jika nilai rhitung lebih besar dari rtabel
(rhitung>rtabel) yang telah di tentukan α = 0,05 diperoleh nilai rtabel = 0,1857,
maka instrument tersebut dinyatakan tidak valid.
a. Variabel persepi pengetahuan pajak
Tabel 5. 8 Hasil Uji Validitas Persepsi Pengetahuan Pajak
Sumber: data diolah
Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 5.8 dijelaskan bahwa masing-
masing item pernyataan memiliki nilai rhitung lebih besar dari rtabel,
Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
1 0,707 0,1857 Valid
2 0,780 0,1857 Valid
3 0,717 0,1857 Valid
4 0,730 0,1857 Valid
5 0,757 0,1857 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
sehingga kelima item tersebut dinyatakan valid dan dapat disertakan
dalam penelitian.
b. Variabel persepsi kualitas pelayanan
Tabel 5. 9 Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan
Sumber: data diolah
Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 5.9 dijelaskan bahwa
masing-masing item pernyataan memiliki nilai rhitung lebih besar dari
rtabel, sehingga masing-masing item tersebut dinyatakan valid dan
dapat disertakan dalam penelitian.
Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
1 0,605 0,1857 Valid
2 0,601 0,1857 Valid
3 0,530 0,1857 Valid
Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
4 0,612 0,1857 Valid
5 0,694 0,1857 Valid
6 0,719 0,1857 Valid
7 0,674 0,1857 Valid
8 0,728 0,1857 Valid
9 0,764 0,1857 Valid
10 0,777 0,1857 Valid
11 0,810 0,1857 Valid
12 0,749 0,1857 Valid
13 0,718 0,1857 Valid
14 0,767 0,1857 Valid
15 0,827 0,1857 Valid
16 0,795 0,1857 Valid
17 0,813 0,1857 Valid
18 0,653 0,1857 Valid
19 0,665 0,1857 Valid
20 0,745 0,1857 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
c. Variabel persepsi kepatuhan Wajib Pajak kendaraan bermotor roda dua
Tabel 5. 10 Hasil Uji Validitas Kepatuhan Wajib pajak
Sumber: data diolah
Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 5.10 dijelaskan bahwa
masing-masing item pernyataan memiliki nilai rhitung lebih besar dari
rtabel, sehingga kelima item tersebut dinyatakan valid dan dapat
disertakan dalam penelitian.
2. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah
hasilnya tetap konsisten jika pengukurannya diulang kembali (Priyatno,
2012:105). Instrumen yang tidak reliabel menghasilkan pengukuran yang
tidak konsisten sehingga tidak dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas
menggunakan Conbranch’s Alpha dengan batasan 0,6. Dari nilai
Conbranch’s Alpha dapat diketahui instrument pernyataan reliabel atau
tidak.
a. Variabel persepsi pengetahuan pajak
Tabel 5. 11 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Pengetahuan Pajak
Sumber: data diolah
Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
1 0,808 0,1857 Valid
2 0,882 0,1857 Valid
3 0,847 0,1857 Valid
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,787 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Berdasarkan tabel 5.11 menunjukkan hasil uji statistik untuk
variabel persepsi pengetahuan pajak memiliki nilai Cronbach’s Alpha
sebesar 0,787. Nilai tersebut lebih besar dari batasannya 0,6. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa item-item pernyataan variabel persepsi
pengetahuan pajak dinyatakan reliabel, karena Cronbach’s Alpha
0,787 > 0,6.
b. Variabel persepsi kualitas pelayanan
Tabel 5. 12 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kualitas Pelayanan
Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel 5.12 menunjukkan hasil uji statistik untuk
variabel persepsi kualitas pelayanan memiliki nilai Cronbach’s Alpha
sebesar 0,947. Nilai tersebut lebih besar dari batasannya 0,6. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa item-item pernyataan variabel persepsi
kualitas pelayanan dinyatakan reliabel, karena Cronbach’s Alpha
0,947 > 0,6.
c. Variabel persepsi kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan
bermotor roda dua
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,947 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 5. 13 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak
Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel 5.11 menunjukkan hasil uji statistik untuk
variabel persepsi kepatuhan Wajib Pajak kendaraan bermotor roda dua
memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,802. Nilai tersebut lebih
besar dari batasannya 0,6. Jadi, dapat disimpulkan bahwa item-item
pernyataan variabel persepsi kepatuhan dinyatakan reliabel, karena
Cronbach’s Alpha 0,787 > 0,6.
3. Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji kenormalan distribusi data dan
untuk mengetahui apakah sampel yang diambil sudah mewakili populasi
yang ada. Dalam penelitian ini kriteria yang diambil berdasarkan nilai
probabilitas:
Jika probabilitas (sig) > 0,05, maka H0 diterima
Jika probabilitas (sig) < 0,05, maka H0 ditolak
Hipotesis yang dirumuskan yaitu:
H0: data berdistribusi normal
Ha: data tidak berdistribusi normal
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,802 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 5. 14 Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 110
Normal
Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation 1.54090446
Most Extreme
Differences
Absolute .080
Positive .060
Negative -.080
Test Statistic .080
Asymp. Sig. (2-tailed) .084c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber data: diolah
Tabel 5.14 menunjukkan bahwa pengujian normalitas menggunakan
Kolmogorov-Smirnov. Diketahui signifikansi hasil uji normalitas dari tiga
variabel yaitu variabel persepsi pengetahuan, variabel persepsi kualitas
pelayanan dan variabel kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan
bermotor sebesar 0,084. Dapat dilihat besarnya signifikansi dari ketiga
variabel berada di atas taraf kesalahan 5% atau signifikansi 0,05, sehingga
H0 diterima. Dapat disimpulkan bahwa signifikansi ketiga variabel sebesar
0,084 > 0,05, maka H0 ditolak. H0 ditolak berarti data berdistribusi
normal.
C. Analisis Data
1. Analisis Persepsi Pengetahuan Pajak dengan Persepsi Kepatuhan
Wajib Pajak Membayar Pajak Kendaraan Bermotor Roda Dua
Peneliti menggunakan analisis Pearson untuk menjawab rumusan masalah
yaitu bagaimana hubungan persepsi pengetahuan pajak dengan persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
kepatuhan Wajib Pajak kendaraan bermotor roda dua. Hasil analisis
Pearson sebagai berikut:
Tabel 5. 15 Uji Korelasi Pearson Variabel Persepsi Pengetahuan Pajak
dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan
bermotor roda dua
Correlations
Persepsi
Pengetahuan
Pajak
Persepsi
Kepatuhan
Persepsi
Pengetahuan Pajak
Pearson
Correlation 1 0,269**
Sig. (2-
tailed) 0,004
N 110 110
Persepsi
Kepatuhan
Pearson
Correlation 0,269** 1
Sig. (2-
tailed) 0,004
N 110 110
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Data Diolah
Interpretasi hasil uji:
a. Melihat kekuatan dan arah hubungan
b. Menentukan taraf kesalahan (α = 0,05)
c. Membandingkan rhitung dengan rtabel
d. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas (sig)
Jika probabilitas (sig) > α, maka H0 diterima
Jika probabilitas (sig) < α, maka H0 ditolak
Berdasarkan tabel 5.15 dapat dilihat bahwa hubungan (korelasi)
persepsi pengetahuan pajak dengan persepsi kepatuhan pajak adalah lemah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
dan bernilai positif, yaitu sebesar 0,269. Hubungan variabel persepsi
pengetahuan pajak dengan variabel kepatuhan lemah karena, hasil analisis
korelasi Pearson menunjukkan angka sebesar 0,269, dimana angka
tersebut berada direntangan koefisien korelasi 0,20-0,399. Hubungan
antara variabel persepsi pengetahuan pajak dengan kepatuhan bernilai
positif yang artinya, hubungan antara variabel persepsi pengetahuan pajak
dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak kendaraan bermotor roda dua
searah. Maksud dari searah adalah semakin tinggi pengetahuan pajak,
maka semakin tinggi kepatuhan wajib pajak membayar pajak kendaraan
bermotor roda dua. Sebaliknya, semakin rendah pengetahuan pajak, maka
semakin menurun kepatuhan wajib pajak membayar pajak kendaraan
bermotor roda dua.
Diketahui dari tabel 5.15, nilai signifikansi persepsi pengetahuan pajak
dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak kendaraan bermotor roda dua
sebesar 0,004. Berdasarkan hasil perbandingan antara nilai persepsi
pengetahuan pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak kendaraan
bermotor roda dua dengan nilai signifikansi α = 0,05, menunjukkan bahwa
0,004 < 0,05, maka H0 di tolak. H0 ditolak artinya, Persepsi pengetahuan
pajak berhubungan dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak membayar
pajak kendaraan bermotor roda dua, dimana hubungan keduanya
dikategorikan lemah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2. Analisis Persepsi Kualitas Pelayanan dengan Persepsi Kepatuhan
Wajib Pajak Membayar Pajak Kendaraan Bermotor Roda Dua
Peneliti menggunakan analisis Pearson untuk menjawab rumusan masalah
yaitu bagaimana hubungan persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan bermotor roda dua.
Hasil analisis Pearson sebagai berikut:
Tabel 5. 16 Uji Korelasi Pearson Variabel Persepi Kualitas Pelayanan
dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan
bermotor roda
Correlations
Persepsi
Kualitas
Pelayanan
Persepsi
Kepatuhan
Persepsi
Kualitas
Pelayanan
Pearson
Correlation 1 0,414**
Sig. (2-
tailed) 0,000
N 110 110
Persepsi
Kepatuhan
Pearson
Correlation 0,414** 1
Sig. (2-
tailed) 0,000
N 110 110
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
Sumber: Data Diolah
Interpretasi hasil uji:
a. Melihat kekuatan dan arah hubungan
b. Menentukan taraf kesalahan (α = 0,05)
c. Membandingkan rhitung dengan rtabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
d. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas (sig)
Jika probabilitas (sig) > α, maka H0 diterima
Jika probabilitas (sig) < α, maka H0 ditolak
Berdasarkan tabel 5.16 dapat dilihat bahwa hubungan (korelasi)
persepsi kualitas pelayanan terhadap persepsi kepatuhan Wajib Pajak
membayar pajak kendaraan bermotor adalah cukup dan bernilai positif,
yaitu sebesar 0,414. Hubungan variabel persepsi kualitas pelayanan
dengan variabel kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan
bermotor roda dua cukup karena, hasil analisis korelasi Pearson
menunjukkan angka sebesar 0,414, dimana angka tersebut berada
direntangan koefisien korelasi 0,40-0,599. Hubungan antara variabel
persepsi kualitas pelayanan dengan kepatuhan Wajib Pajak membayar
pajak kendaraan bermotor roda dua bernilai positif yang artinya, hubungan
antara variabel persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi kepatuhan
Wajib Pajak kendaraan bermotor roda dua searah. Maksud dari searah
adalah semakin tinggi kualitas pelayanan, maka semakin tinggi kepatuhan
Wajib Pajak membayar pajak kendaraan bermotor roda dua. Sebaliknya,
semakin rendah kualitas pelayanan, maka semakin rendah kepatuhan
Wajib Pajak membayar pajak kendaraan bermotor roda dua.
Diketahui dari tabel 5.15, nilai signifikansi persepsi kualitas pelayanan
dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan
bermotor roda dua sebesar 0,000. Berdasarkan hasil perbandingan antara
nilai persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
membayar pajak kendaraan bermotor roda dengan nilai signifikansi α =
0,05, menunjukkan bahwa 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak. H0 ditolak
artinya, persepsi kualitas pelayanan berhubungan dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak kendaraan bermotor roda dua, dimana hubungan
keduanya dikategorikan cukup.
D. Pembahasan
Setelah mengetahui hubungan persepsi pengetahuan pajak dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan bermotor roda dua dan
persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak
membayar pajak kendaraan bermotor roda dua, berikutnya penulis akan
membahas hasil uji:
1. Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak kendaraan bermotor roda dua
Diketahui dari hasil uji korelasi Pearson nilai koefisien kontingensi
persepsi pengetahuan pajak dan persepsi kepatuhan Wajib Pajak
kendaraan bermotor roda dua sebesar 0,269 dan bernilai positif (+), yang
berarti arah hubungan keduanya searah atau dengan kata lain variabel
persepsi pengetahuan pajak dengan variabel kepatuhan Wajib Pajak
membayar pajak kendaraan bermotor memiliki hubungan searah.
Hubungan yang searah berarti semakin tinggi persepsi pengetahuan pajak,
maka semakin tinggi persepsi kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak
kendaraan bermotor roda dua begitu pun sebaliknya, semakin rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
persepsi pengetahuan pajak, maka semakin rendah kepatuhan Wajib Pajak
membayar pajak kendaraan bermotor roda dua (Siregar, 2013: 251).
Koefisien kontingensi variabel persepsi pengetahuan pajak dengan
variabel persepsi kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan
bermotor roda dua berada pada interval 0,20-0,399 yaitu sebesar 0,269,
yang artinya variabel persepsi pengetahuan pajak dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan bermotor roda dua
memiliki hubungan yang lemah.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional mengatakan bahwa, jenjang
pendidikan formal dikategorikan terdiri atas:
a. Pendidikan dasar, mencakup Sekolah Dasar (SD) atau sederajat serta
Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat
b. Pendidikan menengah, mencakup Pendidikan Menengah Umum dan
Pendidikan Menengah Kejuruan atau sederajat.
c. Pendidikan tinggi, mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister, spesialis, dan yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Responden dalam penelitian ini sebagian besar memiliki tingkat
pendidikan menengah (SMA atau sederajat) sebanyak 53 orang dengan
persentase 48,2%. Tingkat pendidikan dasar (SD atau sederajat dan SMP
atau sederajat) sebanyak 18 responden dengan persentase 16,3%.
Responden dengan tingkat pendidikan tinggi (Diploma, Sarjana dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Magister) sebanyak 39 orang dengan persentase 35,5%. Dalam penelitian
ini jumlah responden dengan jenjang pendidikan menengah lebih banyak
dari pada responden di jenjang pendidikan dasar dan pendidikan tinggi.
Berdasarkan kategori jenjang pendidikan diketahui, bahwa responden
dengan jenjang pendidikan menengah cenderung berpersepsi rendah
dibandingkan dengan responden yang berpendidikan dasar dan pendidikan
tinggi. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman informasi atau
pengalaman Wajib Pajak yang berpendidikan menengah dalam membayar
pajak kendaraan bermotor roda dua.
2. Analisis hubungan persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak kendaraan bermotor roda dua
Diketahui dari hasil korelasi Pearson nilai koefisien kontingensi
persepsi kualitas pelayanan dan persepsi kepatuhan Wajib Pajak
membayar pajak kendaraan bermotor roda dua sebesar 0,414 dimana
bernilai positif (+), yang berarti arah hubungan keduanya searah atau
dengan kata lain variabel persepsi kualitas pelayanan dan variabel
kepatuhan Wajib Pajak kendaraan bermotor roda dua memiliki hubungan
searah. Hubungan yang searah berarti semakin tinggi persepsi kualitas
pelayanan, maka semakin tinggi persepsi kepatuhan Wajib Pajak
membayar pajak kendaraan bermotor begitu pun sebaliknya. Koefisien
kontingensi berada pada interval 0,40-0,599 yaitu sebesar 0,414 yang
artinya kedua variabel persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan bermotor memiliki
hubungan yang cukup.
Suatu pelayanan dikatakan berkualitas jika dapat memenuhi atau
melebihi harapan pihak yang menginginkan. Jika pelayanan tidak
memenuhi harapan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk
(Algifari, 2016). Jacobalis (dalam Maksum, dkk, 2013) mengemukakan
bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan adalah
pendidikan.
Pendidikan dapat mempengaruhi pola pikir seseorang dalam
memutuskan suatu keputusan. Semakin tinggi tingkat pendidikan, maka
semakin tinggi pengetahuannya. Pengetahuan dalam hal ini adalah
pemahaman Wajib Pajak dalam menerima informasi yang diberikan oleh
petugas Kantor SAMSAT. Responden dalam penelitian ini mayoritas
tingkat pendidikan menengah (SMA atau sederajat) sebanyak 53 orang
dengan persentase 48,2%. Tingkat pendidikan dasar (SD atau sederajat
dan SMP atau sederajat) sebanyak 18 responden dengan persentase 16,3%.
Responden dengan tingkat pendidikan tinggi (Diploma, Sarjana dan
Magister) sebanyak 39 orang dengan persentase 35,5%. Perbedaan tingkat
pendidikan dapat mempengaruhi persepsi kualitas pelayanan. Tingkat
pendidikan menengah cenderung kurang memahami informasi yang
disampaikan oleh petugas di kantor SAMSAT dibandingkan dengan Wajib
Pajak yang berpendidikan dasar dan pendidikan tinggi, sehingga
menyebabkan hubungan persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan bermotor menjadi
cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data, kesimpulannya sebagai berikut:
1. Hubungan persepsi pengetahuan pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib
Pajak membayar pajak kendaraan bermotor roda dua dilihat dari hasil uji
Pearson menunjukkan angka sebesar 0,269. Angka tersebut bernilai positif
dan berada direntangan 0,20-0,399, sehingga masuk ke dalam kategori
lemah. Nilai signifikansi persepsi pengetahuan pajak dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak kendaraan bermotor roda dua sebesar 0,004, maka
H0 di tolak. H0 ditolak artinya, persepsi pengetahuan pajak berhubungan
dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan
bermotor roda dua
2. Hubungan persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi kepatuhan Wajib
Pajak kendaraan bermotor roda dua dilihat dari hasil uji Pearson
menunjukkan angka sebesar 0,414. Angka tersebut bernilai positif dan
berada direntangan 0,40-0,599, sehingga masuk ke dalam kategori cukup.
Nilai signifikansi persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi kepatuhan
Wajib Pajak kendaraan bermotor roda dua sebesar 0,000, maka H0 di
tolak. H0 ditolak artinya, persepsi kualitas pelayanan berhubungan dengan
persepsi kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaraan bermotor roda
dua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini, jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki
dan perempuan tidak seimbang. Jenis kelamin dapat mempengaruhi persepsi
responden.
C. Saran
1. Bagi Kantor SAMSAT
Kantor SAMSAT diharapkan menjadikan hasil penelitian ini sebagai
tambahan sumber informasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan guna
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak membayar pajak kendaran bermotor
roda dua.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan dapat memperoleh responden berjenis kelamin laki-laki dan
perempuan secara seimbang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Ruslinda dan Rina Arliani. 2015. “Analisis Pengaruh Kontribusi Pajak
Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraaan Bermotor Terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2003-
2012”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol.8. No.1
Alfiah, Irma. 2014. “Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Perpajakan, Sikap Fiskus,
Lingkungan Pajak, Pengetahuan Peraturan Pajak, Presepsi Efektivitas Sistem
Perpajakan, Kemauan Membayar Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi di DPPKAD Grobongan-Purwodadi”. Skripsi Dipublikasikan.
Universitas Muria Kudus, Kudus
Amalia, Rizki, Topowijono dan Dwiatmanto. 2016. “Pengaruh Pengenaan Sanksi
Administrasi dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib
Pajak Kendaraan Bermotor”. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 31. No 1
Couto, Nasbahry dan Alizamar. 2016. Psikologi Persepsi & Desain Informasi.
Media Akademik, Yogyakarta
Faizah, Siti. 2009. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak
dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan”. Skripsi Dipublikasikan.
Universitas Negeri Semarang, Semarang
Fatimah, Siti. 2014. “Pengaruh Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Wilayah Kecamatan
Benowo Kota Surabaya”. Skripsi Dipublikasikan. Universitas Wijaya Putra,
Surabaya
Giovani, Dinda Rizki dan Yazid Yud Padmono. 2014. “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di Provinsi Jawa
Timur”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol.3. No.12
Halim, Abdul, Icuk Rangga Bawono dan Amin Dara. 2016. Perpajakan: Konsep,
Aplikasi, Contoh dan Studi Kasus. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat
Hartono, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. Edisi Kelima. Yogyakarta: BPFE
Ilhamsyah, Randi, Maria G Wi Endang dan Rizky Yudhi Dewantara. 2016.
“Pengaruh Pemahaman dan Pengetahuan Wajib Pajak Tentang Peraturan
Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, dan Sanksi
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor”. Jurnal
Perpajakan. Vol.8. No. 1
Kemala, Winda. 2015. “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Pajak,
Sikap Wajib Pajak dan Reformasi Administrasi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor”. JOM. FEKON. Vol.2. No.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Keputusan Mentri Pendayagunaan Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003, tentang
“Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik”.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. Arti Kata Patuh. http://kbbi.web.id/.
Diakses tanggal 7 Oktober 2016
Mahardika, I Gusti Ngurah Putra. 2015. “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Sikap
Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi di
KPP Pratama Singaraja. Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi. Vol.5. No.1
Maksum, Wahyuningsih, Alimin Maidin, dan Rini Anggareni. 2013. “Gambaran
Tentang Mutu Pelayanan Dokter Berdasarkan Persepsi Pasien di Instalasi
Rawat Jalan Rumah Sakit Universitas Hasanudin Kota Makasar”. Skripsi
Dipublikasikan. Universitas Hasanuddin, Makasar.
Mardiasmo. 2016. Perpajakan Edisi Revisi Terbaru 2016. Yogyakarta: Andi
Offset
Martono, Nanang. 2010. Statistik Sosial Teori dan Aplikasi Program SPSS.
Yogyakarta: Gava Media
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
Novelia, Kiki Rizki. 2009. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Wajib Pajak Membayar Pajak Kendaraan Bermotor”. Skripsi
Dipublikasikan.Universitas Indonesia, Depok
Nuryaman dan Veronica Christina. 2015. Metode Penelitian Akuntansi dan Bisnis
Teori dan Praktik. Cetakan pertama. Bogor: Ghalia Indonesia
Peraturan Perpajakan serta Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi dalam Membayar Pajak Tahun 2014 (studi kasus pada wajib
pajak yang terdaftar di kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi
perpajakan wonosobo)”. Skripsi Dipublikasikan. Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta
Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 2 tahun 2010, tentang
“Pajak Daerah”.
Prawagis, Zahro, dan Yuniadi Mayowan. 2016. “Pengaruh Pemahaman Atas
Mekanisme Pembayaran Pajak, Persepsi Tarif Pajak dan Sanksi Pajak
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM”. Jurnal Perpajakan. Vol.10. No. 1
Priyatno, Duwi. 2012. Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik
dengan SPSS. Gava Media, Yogyakarta.
Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia Konsep & Aspek Formal.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Sari, R.A. Vivi dan Neri Susanti. 2014. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kepatuhan Wajib Pajak Membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Unit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Pelayanan Pendapatan Provinsi (UPP) Kabupaten Seluma”. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis. Vol.2. No.1
Siregar, Syofian. 2013. Metode Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan Perhitungan
Maual & SPSS. Kencana, Jakarta
Situmorang, Chatarine Agnestia. 2016. “Analisis Hubungan Persepsi Pengetahuan
Pajak dan Persepsi Kualitas Pelayanan dengan Persepsi Kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta
Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung
________. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta, Bandung
________. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta,
Bandung
Suharso, Puguh. 2010. Model Analisis Kuantitatif “TEV”. Indeks, Jakarta
Susilawati, Ketut Evi dan Ketut Budiartha. 2013. “Pengaruh Kesadaran Wajib
Pajak, Pengetahuan Pajak, Sanksi Perpajakan, dan Akuntabilitas Pelayanan Publik
pada Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor”. E-Jurnal Akuntansi.
Vol.4. No. 2
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang “Sistem
Pendidikan Nasional”.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1983, tentang “Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan Sebagaimana telah Beberapa Kali Diubah
Terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009”.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009, tentang “Pelayanan
Publik”.
Undang-Undangan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009, tentang “Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah”.
Utama, I Wayan Mustika. 2013. “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Sanksi
Perpajakan dan Biaya Kepatuhan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis. Vol.2. No.2
Utami, Ayu Triani. 2014. “Analisis Pajak Kendaraan Bermotor dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhinya serta Kontribusinya Terhadap Pendapatan Asli
Daerah di Provinsi Jawa Tengah”. Skripsi Dipublikasikan. Universitas
Diponegoro, Semarang
Wade, Carole dan Carol Tavris. 2007. Psikologi. Edisi Kesembilan. Erlangga
Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Edisi Kelima. CV Andi Offset,
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Widanarko, Aris. 2010. “Kualitas Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor di Kantor
SAMSAT Kota Surakarta”. Skripsi Dipublikasikan. Universitas Sebelas
Maret, Surakarta
Wardani, Dewi Kusuma dan Rumiyatun. 2017. “Pengaruh Pengetahuan Wajib
Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak Kendaraan Bermotor, dan Sistem
SAMSAT Drive Thru Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor”.
Jurnal Akuntansi. Vol.5. No.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
LAMPIRAN 1: KUISIONER
Surat Pengantar Penelitian
Kepada Yth.
Bapak/Ibu.Sdr/Sdri
Wajib Pajak Kendaraan Bermotor
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya mohon kesediaan Bpk/Ibu/Sdr/Sdri untuk menjadi responden dalam
penelitian saya. Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan tugas akhir,
sebagai syarat menyelesaikan studi Strata 1 Akuntansi Universitas Sanata
Dharma. Judul penelitian yang saya lakukan mengenai “Analisis Persepsi
Pengetahuan Pajak dan Persepsi Kualitas Pelayanan Terhadap Persepsi Kepatuhan
Wajib Pajak Membayar Pajak Kendaraan Bermotor”.
Saya mohon kesediaan Bpk/Ibu/Sdr/Sdri untuk meluangkan waktu dan
mengisi jawaban dari pertanyaan yang ada di kolom yang tersedia. Saya
mengharapkan jawaban yang diberikan adalah jawaban yang jujur dan apa
adanya, sesuai keadaan yang sebenarnya. Jawaban akan dijaga kerahasiaannya
dan hanya digunakan sebagai bahan penelitian saya. Jika Bpk/Ibu/Sdr/Sdri
menginginkan hasil penelitian, mohon menyertai alamat email.
Atas bantuan dan partisipasi Bpk/Ibu/Sdr/Sdri, saya ucapkan terima kasih.
Labuan Bajo,…… 2017
Alamat email Hormat saya,
…………….
Maria Angeline Aprilia Ena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Identitas Responden
Petunjuk pengisian: berikan tanda checklist pada
pilihan jawaban yang tersedia.
1. Jenis kelamin :
2. Usia :
3. Pendidikan terakhir :
Perempuan
Laki-laki
<25 tahun
25-30 tahun
<40 tahun
40-50 tahun
>50 tahun
SD atau sederajat
SMP atau sederajat
SMA atau sederajat
Diploma (D1, D2, D3, D4)
Sarjana (S1)
Magister (S2)
Doktoral (S3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
4. Pekerjaan :
5. Kepemilikan :
6. Pajak yang dibayar
:
Pegawai Negri
Pegawai Swasta
Wiraswata
Pensiun
Lainnya: ……….
Kendaraan pribadi
Bukan Kendaraan Pribadi
Pajak Kendaraan Bermotor Milik Pribadi
Pajak Kendaraan Bermotor Bukan Milik
Pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Pernyataan Kuisioner
Ada tiga bagian, yaitu persepsi kualitas pelayanan, persepsi pengetahuan pajak
dan persepsi kepatuhan wajib pajak. Bpk/Ibu/Sdr/Sdri diminta untuk menjawab
pernyataan-pernyataan sesuai dengan persepsi Bpk/Ibu/Sdr/Sdri dengan memberi
tanda checklist () pada kolom yang telah disediaak dengan lima (5) alternatif
jawaban:
1. Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
2. Tidak Setuju (TS) = 2
3. Netral (N) = 3
4. Setuju (S) = 4
5. Sangat Setuju (SS) = 5
KUALITAS PELAYANAN
No Pernyataan Yang dirasakan
STS TS N S SS
Tangible (Bukti Fisik)
1. Letak/lokasi SAMSAT
strategis
2. Ruang tunggu yang
tersedia nyaman
3. Tempat parkir yang
tersedia memadai
4. Brosur/leaflet pajak
kendaraan motor tersedia
5. Petugas kantor SAMSAT
berpenampilan rapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
No. Pernyataan Yang dirasakan
STS TS N S SS
Realibility (keandalan)
6. Petugas SAMSAT
memberikan pelayanan
dengan cepat
7. Petugas SAMSAT mampu
memberikan pelayanan
dengan ramah
8. Petugas SAMSAT
bertanggungjawab dengan
tugasnya
9. Petugas memberikan
penjelasan yang akurat
tentang hal-hal yang belum
jelas berkaitan dengan pajak
kendaraan bermotor
Responsiveness (Daya Tanggap)
10. Petugas SAMSAT bersedia
untuk menjawab pertanyaan
mengenai pajak kendaraan
bermotor
11. Petugas SAMSAT mampu
menyelesaikan setiap
masalah dengan cepat
12. Petugas SAMSAT mampu
menyelesaikan setiap
masalah dengan tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
13. Petugas SAMSAT selalu
siap sedia membantu wajib
pajak
Assurance (Jaminan)
14. Petugas SAMSAT
menguasai peraturan pajak
kendaraan bermotor
15. Petugas SAMSAT mampu
melakukan komunikasi
dengan efektif
16. Petugas SAMSAT terampil
dalam memberikan
pelayanan
(Sumber: Kiki Rizki Novelia, 2009)
Emphaty (Empati)
17. Petugas SAMSAT
memberikan perhatian
terhadap masalah yang
berkaitan dengan pajak
kendaraan bermotor
18. Petugas SAMSAT memberi
waktu untuk menyelesaikan
masalah yang berkaitan
dengan pajak kendaraan
bermotor
19. Petugas SAMSAT
memberikan kemudahan
dalam pelayanan
20. Petugas SAMSAT
memberikan pelayanan
dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PENGETAHUAN PAJAK
No. Pernyataan STS TS N S SS
1. Saya memperoleh informasi
mengenai perubahan
peraturan pajak kendaraan
bermotor melalui media
masa (seperti televisi dan
radio), spanduk reklame,
dan media cetak lainnya.
2. Saya mengetahui pajak
kendaraan bermotor
digunakan untuk membiayai
pembangunan daerah dan
sarana umum bagi
masyarakat.
3. Saya mengetahui bagaimana
menghitung jumlah pajak
kendaraan bermotor yang
ditanggung.
4. Saya telah mengetahui
bahwa dalam Peraturan
Daerah, bagi wajib pajak
yang terlambat atau tidak
membayar pajak kendaraan
bermotor diberikan sanksi
administrasi (denda).
5. Saya tidak mendapatkan
imbalan secara langsung
dari pajak kendaraan
bermotor yang saya
bayarkan.
(Sumber: Irma Alfiah, 2014)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
KEPATUHAN WAJIB PAJAK
No Pernyataan STS TS N S SS
1. Saya membayar Pajak
Kendaraan Bermotor tepat
waktu.
2. Saya mengerti dan taat pada
sanksi yang diberikan
apabila tidak membayar
Pajak Kendaraan Bermotor
3. Apabila saya terlambat
membayar, saya tidak akan
menghindar jika diminta
membayar Pajak Kendaraan
Bermotor
(Sumber: Siti Fatimah, 2014)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
LAMPIRAN 2: BUKTI PENGISIAN KUISIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
LAMPIRAN 4: TABULASI PERNYATAAN KUISIONER
PERNYATAAN KUISIONER:
PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK
VARIABEL PRESEPSI PENGETAHUAN
PAJAK SKOR
TOTAL (y) RESPONDEN 1 2 3 4 5
1 4 4 4 4 4 20
2 5 3 3 5 5 21
3 3 3 3 4 4 17
4 5 5 4 5 5 24
5 3 4 3 4 4 18
6 2 2 2 4 4 14
7 5 5 4 5 5 24
8 3 5 2 3 4 17
9 4 4 2 4 4 18
10 5 5 3 5 5 23
11 4 2 2 3 4 15
12 4 4 4 4 4 20
13 4 4 4 4 5 21
14 3 4 4 4 4 19
15 4 5 3 4 4 20
16 3 5 4 3 5 20
17 4 5 4 3 5 21
18 4 5 4 5 5 23
19 5 5 5 5 5 25
20 5 4 5 4 5 23
21 4 3 4 4 4 19
22 4 4 3 3 4 18
23 5 5 4 5 5 24
24 4 4 4 4 4 20
25 3 4 3 4 5 19
26 2 2 3 3 3 13
27 3 5 3 4 5 20
28 5 5 5 5 5 25
29 4 4 3 4 5 20
30 4 4 3 4 4 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
31 4 5 4 4 5 22
32 4 5 4 5 5 23
33 4 5 4 4 5 22
34 4 4 4 4 4 20
35 4 4 2 3 3 16
36 3 3 3 4 4 17
37 3 3 3 3 5 17
38 4 5 3 5 5 22
39 3 5 3 5 4 20
40 4 4 3 4 5 20
41 4 4 3 4 4 19
42 5 5 4 4 4 22
43 3 4 3 4 4 18
44 5 5 4 4 4 22
45 4 5 5 5 5 24
46 4 4 4 4 4 20
47 5 5 5 5 5 25
48 4 4 3 4 4 19
49 4 5 4 4 5 22
50 2 3 5 5 3 18
51 4 5 4 5 5 23
52 5 5 5 5 5 25
53 2 4 4 4 4 18
54 4 5 4 5 5 23
55 4 5 4 5 5 23
56 4 4 4 4 5 21
57 3 5 3 4 5 20
58 5 5 5 5 5 25
59 3 5 3 5 5 21
60 5 5 5 5 5 25
61 2 4 3 4 4 17
62 4 5 5 5 5 24
63 4 3 3 4 4 18
64 5 5 4 4 4 22
65 4 4 3 3 4 18
66 5 5 3 5 5 23
67 4 4 4 4 5 21
68 4 4 4 4 4 20
69 3 3 3 4 4 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
70 3 5 4 5 5 22
71 4 4 4 4 4 20
72 2 4 3 4 4 17
73 4 3 3 4 4 18
74 2 2 3 4 3 14
75 4 5 3 5 4 21
76 5 5 5 5 5 25
77 3 5 4 5 5 22
78 4 4 4 4 5 21
79 5 5 5 5 5 25
80 4 4 4 4 4 20
81 3 5 5 4 5 22
82 5 5 5 5 5 25
83 4 4 5 5 5 23
84 4 4 3 3 4 18
85 3 4 3 4 4 18
86 3 3 3 3 4 16
87 3 3 3 4 3 16
88 3 3 4 4 4 18
89 4 4 3 4 5 20
90 4 4 4 5 5 22
91 4 5 3 5 3 20
92 4 3 3 4 4 18
93 3 5 4 4 4 20
94 5 5 4 5 5 24
95 4 4 4 5 4 21
96 3 4 3 4 4 18
97 4 3 4 3 4 18
98 3 4 3 4 4 18
99 4 4 4 4 5 21
100 4 3 4 4 3 18
101 5 4 3 3 5 20
102 3 4 3 4 4 18
103 5 3 4 3 4 19
104 3 4 4 4 3 18
105 3 4 4 4 3 18
106 4 3 3 3 3 16
107 3 3 4 3 3 16
108 5 3 4 4 5 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
109 4 4 3 3 3 17
110 3 4 3 3 3 16
LAMPIRAN 5: TABULASI PERNYATAAN KUISIONER
PERNYATAAN KUISIONER:
PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN
VARIABEL PRESEPSI KUALITAS PELAYANAN PAJAK SKOR
TOTAL
(y) RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78
2 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 3 5 4 5 4 3 4 1 4 4 76
3 4 5 5 4 4 4 3 4 4 3 3 4 5 4 4 4 3 3 4 4 78
4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 87
5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 76
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
7 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 98
8 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
10 3 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95
11 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 99
12 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78
13 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 94
14 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 83
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
17 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82
18 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 90
19 3 4 3 4 4 3 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 77
20 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 94
21 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 75
22 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77
23 4 4 4 2 3 4 3 5 3 3 4 5 5 3 4 4 5 5 4 4 78
24 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 90
25 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 85
26 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 78
27 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
29 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
30 4 4 4 1 4 4 4 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 56
31 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 90
32 4 4 3 5 3 4 3 4 5 4 5 3 4 5 4 4 4 4 5 5 82
33 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 85
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 78
35 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 74
36 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 71
37 4 5 4 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 71
38 3 5 2 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 91
39 3 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 95
40 3 3 5 4 4 3 4 5 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 72
41 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 84
42 3 3 3 3 3 5 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 70
43 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 84
44 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 66
45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
46 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 60
47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
48 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 79
49 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 76
50 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 84
51 4 4 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75
52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
53 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 89
54 3 4 2 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 2 5 4 4 75
55 4 4 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 93
56 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 74
57 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 93
58 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
59 4 5 2 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 79
60 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
61 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 74
62 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 5 3 3 3 5 3 3 5 84
63 4 4 2 3 4 3 3 4 1 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 66
64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 78
65 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82
66 4 5 3 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
67 4 4 2 4 4 2 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 81
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
69 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 74
70 4 5 2 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 80
71 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 86
72 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 79
73 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 72
74 5 5 5 4 5 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 83
75 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 91
76 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
77 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 92
78 2 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 59
79 4 5 4 2 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 91
80 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 87
81 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 99
82 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
84 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 78
85 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 83
86 4 3 4 4 4 3 5 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 73
87 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 5 86
88 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 73
89 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
90 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 73
91 2 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 5 5 69
92 3 4 4 4 5 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 73
93 2 4 3 4 4 1 1 1 2 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 62
94 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 82
95 4 4 2 3 4 4 4 4 2 2 3 3 4 4 3 4 3 3 5 5 70
96 4 4 5 5 5 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 71
97 2 4 2 2 2 3 2 3 1 3 3 3 5 2 2 2 1 2 2 2 48
98 4 4 5 3 4 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 91
99 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 90
100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
101 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 82
102 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 5 3 73
103 2 3 3 3 3 1 1 2 2 3 4 4 4 4 4 4 1 4 5 4 61
104 3 4 4 5 5 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 71
105 4 3 4 4 4 3 5 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 5 4 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
106 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 5 75
107 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 5 5 4 77
108 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 65
109 4 3 4 3 4 4 3 4 3 5 3 3 2 5 4 3 4 2 5 5 73
110 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 5 3 3 69
LAMPIRAN 6: TABULASI PERNYATAAN KUISIONER
PERNYATAAN KUISIONER:
PERSEPSI KEPATUHAN
PERSEPSI KEPATUHAN SKOR
TOTAL
(y)
RESPONDEN 1 2 3
1 4 4 4 12
2 5 5 4 14
3 5 5 5 15
4 5 4 4 13
5 3 4 4 11
6 5 5 5 15
7 5 5 3 13
8 4 4 4 12
9 4 4 4 12
10 5 4 5 14
11 5 5 5 15
12 4 4 4 12
13 5 4 4 13
14 4 4 4 12
15 4 4 4 12
16 5 5 4 14
17 5 5 5 15
18 5 5 5 15
19 4 4 5 13
20 5 5 5 15
21 4 5 5 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
22 4 3 4 11
23 3 5 5 13
24 4 4 4 12
25 4 4 4 12
26 4 5 5 14
27 5 5 5 15
28 5 5 5 15
29 4 4 4 12
30 4 4 4 12
31 5 4 4 13
32 4 5 5 14
33 5 5 5 15
34 4 4 4 12
35 5 4 4 13
36 4 4 4 12
37 5 5 4 14
38 5 4 4 13
39 5 5 5 15
40 5 4 4 13
41 3 4 4 11
42 4 4 4 12
43 5 5 5 15
44 4 5 4 13
45 5 5 5 15
46 4 4 4 12
47 5 5 5 15
48 3 4 4 11
49 5 5 5 15
50 4 5 4 13
51 5 5 5 15
52 5 5 5 15
53 4 4 4 12
54 5 5 5 15
55 5 5 3 13
56 5 5 5 15
57 5 5 5 15
58 5 5 5 15
59 5 5 4 14
60 5 5 5 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
61 4 4 5 13
62 5 5 5 15
63 4 4 5 13
64 4 4 4 12
65 5 5 5 15
66 5 5 5 15
67 4 4 4 12
68 4 5 4 13
69 5 5 5 15
70 5 5 5 15
71 4 4 4 12
72 4 5 5 14
73 4 4 4 12
74 5 5 5 15
75 4 5 4 13
76 5 5 5 15
77 5 5 5 15
78 4 4 4 12
79 5 5 5 15
80 4 4 4 12
81 3 3 3 9
82 5 5 5 15
83 5 5 5 15
84 4 4 4 12
85 5 5 5 15
86 5 5 5 15
87 4 3 5 12
88 4 4 4 12
89 4 4 4 12
90 4 5 5 14
91 4 5 5 14
92 5 5 5 15
93 4 3 3 10
94 4 3 3 10
95 4 3 3 10
96 4 4 3 11
97 3 3 4 10
98 5 3 3 11
99 5 5 5 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
100 4 3 4 11
101 3 4 3 10
102 4 4 4 12
103 4 4 4 12
104 3 4 3 10
105 4 3 5 12
106 4 5 5 14
107 3 3 4 10
108 3 4 3 10
109 4 3 3 10
110 4 3 3 10
LAMPIRAN 7 : UJI RELIABILITAS
UJI RELIABILITAS PERSEPSI PENGETAHUAN PAJAK
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 110 100.0
Excludeda 0 0.0
Total 110 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.787 5
UJI RELIABILITAS PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 110 100.0
Excludeda 0 0.0
Total 110 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.947 20
UJI RELIABILITAS PERSEPSI KEPATUHAN
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 110 100.0
Excludeda 0 0.0
Total 110 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.802 3
LAMPIRAN 8: UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 110
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std.
Deviation 1.54090446
Most Extreme Differences Absolute .080
Positive .060
Negative -.080
Test Statistic .080
Asymp. Sig. (2-tailed) .084c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
LAMPIRAN 9: UJI PEARSON
Uji Korelasi Pearson Variabel Persepsi Pengetahuan Pajak terhadap
Persepsi Kepatuhan
Correlations
Persepsi
Pengetahuan
Pajak
Persepsi
Kepatuhan
Persepsi
Pengetahuan Pajak
Pearson
Correlation 1 0,269**
Sig. (2-
tailed) 0,004
N 110 110
Persepsi
Kepatuhan
Pearson
Correlation 0,269** 1
Sig. (2-
tailed) 0,004
N 110 110
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Korelasi Pearson Variabel Persepi Kualitas Pelayanan terhadap
Persepsi Kepatuhan
Correlations
Persepsi
Kualitas
Pelayanan
Persepsi
Kepatuhan
Persepsi
Kualitas
Pelayanan
Pearson
Correlation 1 0,414**
Sig. (2-
tailed) 0,000
N 110 110
Persepsi
Kepatuhan
Pearson
Correlation 0,414** 1
Sig. (2-
tailed) 0,000
N 110 110
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
LAMPIRAN 10: SURAT BUKTI PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI