analisis efisiensi pemasaran hasil perikanan …menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah...

159
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN TANGKAP DI PELABUHAN PERIKANAN PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI Oleh: Anzella Dwita Sari NIM 131510601144 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2019

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN TANGKAP

DI PELABUHAN PERIKANAN PANARUKAN KABUPATEN

SITUBONDO

SKRIPSI

Oleh:

Anzella Dwita Sari

NIM 131510601144

PROG RAM STU DI A GR IB ISN IS

FAK UL TAS PE RT AN IAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019

Page 2: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

i

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN TANGKAP

DI PELABUHAN PERIKANAN PANARUKAN KABUPATEN

SITUBONDO

SKRIPSI

diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat

untuk menyelesaikan Program Studi Agribisnis (S1)

dan mencapai gelar Sarjana Pertanian

Oleh:

Anzella Dwita Sari

NIM 131510601144

PROG RAM STU DI A GR IB ISN IS

FAK UL TAS PE RT AN IAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019

Page 3: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

ii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Kedua orang tua tercinta Ibunda Anik Yuni Hartinie dan Ayah Slamet

Fajariyanto yang telah memberikan kasih sayang, semangat dan motivasi,

serta do’a yang selalu menyertai selama ini;

2. Kakak Alfian Megananda dan Adik Fenia Ananda Putri serta semua keluarga

tercinta yang telah memberikan dukungan dan do’a selama ini;

3. Ivan Hery Prayudi yang telah memberikan semangat dan motivasi serta

membantu dalam proses penyelesaian skripsi;

4. Almamater yang saya banggakan, Program Studi Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Jember.

Page 4: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

iii

MOTTO

Allah SWT tidak akan memberikan suatu cobaan diluar batas kemampuan

manusia.*)

Kesempurnaan adalah bukan ketika tidak ada lagi yang ditambahkan, namun

ketika tidak ada lagi yang dikurangi.

Albert Einstein.**)

*) Q.S Al Baqarah: 28

**) Fauzi, Akhmad. 2010. Ekonomi Perikanan Teori, Kebijakan dan Pengelolaan. Jakarta;

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Page 5: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

iv

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Anzella Dwita Sari

NIM : 131510601144

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul

”Analisis Efisiensi Pemasaran Hasil Perikanan Tangkap di Pelabuhan

Perikanan Panarukan Kabupaten Situbondo” adalah benar-benar hasil karya

sendiri, kecuali kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya, belum pernah

diajukan pada institusi mana pun, dan bukan karya jiplakan. Saya bertanggung

jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah yang harus

dijunjung tinggi.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan

dan paksaan dari pihak mana pun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika

ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Jember, 8 Juli 2019

Yang menyatakan,

Anzella Dwita Sari

NIM. 131510601144

Page 6: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

v

SKRIPSI

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN TANGKAP

DI PELABUHAN PERIKANAN PANARUKAN KABUPATEN

SITUBONDO

Oleh

Anzella Dwita Sari

NIM 131510601144

Pembimbing

Dosen Pembimbing Utama : Titin Agustina, SP., MP.

NIP. 19820811 200604 2 001

Dosen Pembimbing Anggota : Ir. Anik Suwandari, MP.

NIP. 19640428 199002 2 001

Page 7: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

vi

PENGESAHAN

Skripsi berjudul “Analisis Efisiensi Pemasaran Hasil Perikanan

Tangkap di Pelabuhan Perikanan Panarukan Kabupaten Situbondo” telah

diuji dan disahkan pada:

Hari, tanggal : Senin, 8 Juli 2019

Tempat : Ruang Sidang II Fakultas Pertanian Universitas Jember

Dosen Pembimbing Utama,

Titin Agustina, SP., MP.

NIP. 19820811 200604 2 001

Dosen Pembimbing Anggota,

Ir. Anik Suwandari, MP.

NIP. 19640428 199002 2 001

Penguji 1,

Prof. Dr. Ir. Yuli Hariyati. MS.

NIP. 19610715 198503 2 002

Penguji 2,

Agus Supriono, SP., M.Si.

NIP. 19690811 199512 1 001

Mengesahkan

Dekan,

Ir. Sigit Soeparjono, MS., Ph.D.

NIP. 19600506 198702 1 001

Page 8: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

vii

RINGKASAN

Analisis Efisiensi Pemasaran Hasil Perikanan Tangkap di Pelabuhan

Perikanan Panarukan Kabupaten Situbondo; Anzella Dwita Sari;

131510601144; 2019; 136 halaman; Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Universitas Jember.

Salah satu penghasil perikanan tangkap di Indonesia yang memiliki

potensi cukup besar yaitu Provinsi Jawa Timur yang menyumbang share produksi

sebesar 35,24%. Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan

Panarukan tidak terlepas dari peranan lembaga pemasaran dalam menyalurkan

ikan hasil tangkapan ke konsumen. Proses distribusi yang panjang dan adanya

pengeluaran biaya untuk memenuhi standar mutu yang diinginkan konsumen

menyebabkan selisih harga yang berbeda jauh antara nelayan dan konsumen.

Margin pemasaran yang semakin besar akan menyebabkan persentase bagian yang

diterima nelayan akan semakin kecil serta tidak efisiensinya pemasaran tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) saluran pemasaran hasil

perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Panarukan, (2) efisiensi pemasaran

hasil perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Panarukan. Metode penelitian

yang digunakan adalah analitik dan deskriptif. Pengambilan contoh di tingkat

nelayan menggunakan insidental sampling dan didapatkan 21 nelayan.

Pengambilan contoh ditingkat lembaga pemasaran menggunakan snowball

sampling dan didapatkan responden sebanyak 18 responden lembaga pemasaran.

Data yang diperoleh akan di deskripsikan tentang saluran pemasaran dan efisiensi

pemasaran. Sedangkan untuk alat analisis yang digunakan untuk menguji

hipotesis adalah dengan melihat nilai margin pemasaran, fisherman’s share dan

nilai efisiensi pemasaran.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat tiga saluran

pemasaran yang digunakan yaitu: Saluran Pemasaran I: nelayan - pedagang

pengecer - konsumen, Saluran pemasaran II: nelayan - pedagang pengumpul -

pedagang pengcer - konsumen, Saluran pemasaran III: nelayan - pedagang

pengumpul - pedagang besar luar kota - pedagang pengecer luar kota. Sebanyak

Page 9: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

viii

90,48% nelayan menjual hasil tangkapannya kepada pedagang pengumpul dan

9,52% menjual kepada pedagang pengecer, (2) efisiensi pemasaran di Pelabuhan

Perikanan Panarukan dapat dilihat berdasarkan indikator margin pemasaran, share

biaya dan keuntungan, distribusi margin pemasaran, fisherman’s share dan nilai

efisiensi pemasaran, menunjukkan bahwa pemasaran hasil tangkapan ikan di

Pelabuhan Perikanan Panarukan adalah efisien. Apabila dilihat dari nilai efisiensi

pemasaran, saluran pemasaran I merupakan saluran pemasaran yang paling efisien

dengan nilai efisiensi pemasaran sebesar 2,67% untuk ikan tongkol dan 2,86%

untuk ikan layang dibandingkan dengan saluran pemasaran II dan saluran

Pemasaran III.

Page 10: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

ix

SUMMARY

Marketing Efficiency Analysis of Capture Fisheries Products at Panarukan

Fisheries Port in Situbondo Regency; Anzella Dwita Sari; 131510601144;

2019; 136 pages; Agribusiness Study Program, Agriculture Faculty Universitas

Jember.

One of the producers of capture fisheries in Indonesia, which has

considerable potential, is East Java Province which contributes 35.24% to the

production share. The marketing of fish catches at Panarukan Fisheries Port is

inseparable from the role of marketing institutions in distributingcaughtfish to

consumers. The long distribution process and the cost of spending to meet the

standard qualities desired by consumers cause a huge gap in prices between

fishermen and consumers. Increasing marketing margins will cause reduction of

the percentage received by fishermen also resulting in inefficient marketing.

This study aims to determine: (1) marketing channels for capture fisheries

products at Panarukan Fisheries Port, (2) marketing efficiency of capture fisheries

products at Panarukan Fishery Port. The research method used is analytical and

descriptive. Sampling of fishermen uses incidental sampling and resulted in a total

of 21 fishermen. Sampling of marketing institutions uses snowball sampling and

obtained respondents as many as 18 marketing institutions respondents. The data

obtained will be described throughout marketing channels and marketing

efficiency. On the other hand, tool of analysis used to test the hypothesis is

analyzing at the marketing margin value, fisherman's share, and the value of

marketing efficiency.

The results of this study indicate that (1) there are three marketing

channels used, namely: Marketing Channel I: fishermen - retailers - consumers,

Marketing Channel II: fishermen - collectors - retailers - consumers, Marketing

channels III: fishermen - collectors out of town wholesalers - retailers outside the

city. As much as 90.48% of fishermen sell their catches to collectors and 9.52%

sell to retailers, (2) marketing efficiency at Panarukan Fisheries Port can be seen

based on marketing margin, cost and profit share, marketing margin distribution,

fisherman's share, and the value of marketing efficiency shows that the marketing

Page 11: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

x

of fish catches at Panarukan Fishery Port is efficient. When viewed from the value

of marketing efficiency, marketing channel I is the most efficient with the

marketing efficiency of 2.67% for tuna and 2.86% for flying fish in comparison to

marketing channel II and marketing channel III.

Page 12: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

xi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Analisis Efisiensi

Pemasaran Hasil Perikanan Tangkap Di Pelabuhan Perikanan Panarukan

Kabupaten Situbondo”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat

menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) pada Jurusan Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Jember.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh

karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Sigit Soeparjono, MS., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Jember yang telah memberikan bantuan perijinan dalam

menyelesaikan karya tulis ini;

2. Koordinator Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember

Bapak M. Rondhi SP., MP., Ph.D, yang telah memberikan bantuan sarana dan

prasarana dalam menyelesaikan karya tulis ini;.

3. Ibu Titin Agustina, SP., MP., selaku Dosen Pembimbing Utama, dan Ibu Ir.

Anik Suwandari, MP., selaku Dosen Pembimbing Anggota, Ibu Prof. Dr. Ir.

Yuli Hariyati. MS., selaku penguji 1, dan Bapak Agus Supriono, SP., M.Si.,

selaku penguji 2 yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,

nasihat, dan motivasi hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;

4. Prof. Dr. Ir. Rudi Wibowo, MS. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberikan bimbingan selama berkuliah di Program Studi Agribisnis

Universitas Jember;

5. Sahabat-sahabat tercinta Annisa Zahra, Radika Aljawahiro, Syifani Putri,

Nurlita Lailia, Suci Rahayu, Oktarany Eka, Nur Azizah Rahmania, Tri Desy

Neni dan Rina Dwi Kristina yang telah memberikan semangat dan do’anya

untuk kelancaran skripsi ini;

6. Seluruh teman-teman Agribisnis 2013, yang telah menemani berjuang,

memberikan do’a dan semangat yang tiada henti;

Page 13: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

xii

7. Responden penelitian yang telah memberikan bantuan informasi hingga

terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari jika dalam penyusunan karya tulis ini tidaklah

sempurna dan masih banyak kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu penulis

sangat menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga

karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Jember, 8 Juli 2019

Penulis

Page 14: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ ii

HALAMAN MOTTO ............................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN .................................................................. iv

HALAMAN PEMBIMBING .................................................................... v

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... vi

RINGKASAN ............................................................................................. vii

SUMMARY ................................................................................................ ix

PRAKATA ................................................................................................. xi

DAFTAR ISI .............................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xix

BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 9

1.3 Tujuan dan Manfaat ................................................................. 10

1.3.1 Tujuan ................................................................................ 10

1.3.2 Manfaat .............................................................................. 10

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 11

2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................. 11

2.2 Landasan Teori ........................................................................... 14

2.2.1 Perikanan Tangkap ............................................................ 14

2.2.2 Pemasaran .......................................................................... 17

2.2.3 Saluran Pemasaran ............................................................. 18

2.2.4 Margin Pemasaran ............................................................. 21

2.2.5 Efisiensi Pemasaran ........................................................... 24

Page 15: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

xiv

2.3 Kerangka Pemikiran .................................................................. 25

2.4 Hipotesis ...................................................................................... 29

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 30

3.1 Penentuan Daerah Penelitian .................................................... 30

3.2Metode Penelitian ........................................................................ 30

3.3 Metode Pengmbilan Contoh ..................................................... 31

3.4 Metode Pengumpulan Data ....................................................... 31

3.5 Metode Analisis Data ................................................................. 32

3.6 Definisi Operasional ................................................................... 36

BAB 4. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN ..................... 38

4.1 Letak dan Kondisi Geografis Lokasi Penelitian .................... 38

4.2 Tempat Pelelangan Ikan (TPI Pelabuhan Perikanan

Panarukan ................................................................................. 39

4.3 Kondisi Penduduk .................................................................... 41

4.4 Kegiatan Usaha Penangkapan Ikan ........................................ 44

4.5 Karakteristik Ikan Hasil Tangkapan ...................................... 46

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................... 48

5.1 Saluran Pemasaran Hasil Perikanan Tangkap di Pelabuhan

Perikanan Panarukan .............................................................. 48

5.1.1 Lembaga Pemasaran Hasil Perikanan Tangkap di

Pelabuhan Perikanan Panarukan ........................................ 48

5.1.2 Saluran Pemasaran Hasil Perikanan Tangkap di

Pelabuhan Perikanan Panarukan ........................................ 51

5.1.3 Fungsi Pemasaran Lembaga Pemasaran Hasil Perikanan

Tangkap di Pelabuhan Perikanan Panarukan ..................... 55

5.2 Margin Pemasaran dan Efisiensi Pemasaran Hasil

Perikanan Tangkap di Pelabuhan Perikanan Panarukan .... 60

5.2.1 Margin Pemasaran Hasil Perikanan Tangkap di

Pelabuhan Perikanan Panarukan ....................................... 60

5.2.2 Fisherman’s Share Hasil Perikanan Tangkap di

Pelabuhan Perikanan Panarukan ....................................... 74

Page 16: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

xv

5.2.3 Efisiensi Pemasaran Hasil Perikanan Tangkap di

Pelabuhan Perikanan Panarukan ....................................... 76

BAB 6. SIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 79

6.1 Kesimpulan ................................................................................. 79

6.2 Saran ............................................................................................ 79

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 80

LAMPIRAN ..................................................................................... 83

Page 17: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1 Penyediaan Ikan Untuk Konsumsi dan Angka Konsumsi Ikan Di

Indonesia Tahun 2010-2014 ............................................................ 1

1.2 Produksi Perikanan Tangkap Menurut Provinsi Di Indonesia (ton)

Tahun 2011-2015 ............................................................................ 2

1.3 Produksi Ikan Menurut Kabupaten/Kota Pantai Utara Jawa Timur

dan Sub Sektor Penangkapan Jawa Timur (ton) Tahun 2014-2015

.......................................................................................................... 4

1.4 Jumlah Unit Pengolahan Ikan dengan Pengeringan/ Penggaraman

Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2014 .................... 5

1.5 Produksi Ikan Tangkap Per Kecamatan Di Kabupaten Situbondo

(ton) Tahun 2015-2016 ................................................................... 7

1.6 Harga Ikan Segar di Tingkat Nelayan dan Konsumen Tahun 2016-

2017 ................................................................................................. 8

4.1 Daftar Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan Tempat Pelelangan .. 39

4.2 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan

Panarukan Tahun 2016 .................................................................... 42

4.3 Karakteristik Usia Nelayan Responden .......................................... 43

4.4 Karakteristik Tingkat Pendidikan Nelayan Responden .................. 43

5.1 Jumlah Nelayan Responden dan Lembaga Pemasaran Hasil

Perikanan Tangkap di Pelabuhan Perikanan Panarukan

.......................................................................................................... 48

5.2 Distribusi Hasil Tangkapan Nelayan .............................................. 54

5.3 Fungsi-fungsi Pemasaran Lembaga Pemasaran Hasil Perikanan

Tangkap di Pelabuhan Perikanan Panarukan .................................. 56

5.4 Nilai Share, Distribusi Margin dan Margin Pemasaran Ikan

Tongkol Di Pelabuhan Perikanan Panarukan (Saluran Pemasaran

I) ...................................................................................................... 60

Page 18: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

xvii

5.5 Nilai Share, Distribusi Margin dan Margin Pemasaran Ikan

Tongkol di Pelabuhan Perikanan Panarukan (Saluran Pemasaran

II) ..................................................................................................... 62

5.6 Nilai Share, Distribusi Margin dan Margin Pemasaran Ikan

Tongkol di Pelabuhan Perikanan Panarukan (Saluran Pemasaran

III) ................................................................................................... 65

5.7 Nilai Share, Distribusi Margin dan Margin Pemasaran Ikan

Layang di Pelabuhan Perikanan Panarukan (Saluran Pemasaran I)

..................................................................................................... 67

5.8 Nilai Share, Distribusi Margin dan Margin Pemasaran Ikan

Layang di Pelabuhan Perikanan Panarukan (Saluran Pemasaran

II) .................................................................................................... 69

5.9 Nilai Share, Distribusi Margin dan Margin Pemasaran Ikan

Layang di Pelabuhan Perikanan Panarukan (Saluran Pemasaran

III) ................................................................................................... 72

5.10 Hasil Fisherman’s Share pada Pemasaran Ikan Tongkol di

Pelabuhan Perikanan Panarukan ..................................................... 74

5.11 Hasil Fisherman’s Share pada Pemasaran Ikan Layang di

Pelabuhan Perikanan Panarukan ..................................................... 75

5.12 Hasil Analisis Efisiensi Pemasaran pada Pemasaran Ikan Tongkol

di Pelabuhan Perikanan Panarukan ................................................. 76

5.13 Hasil Analisis Efisiensi Pemasaran pada Pemasaran Ikan Layang

di Pelabuhan Perikanan Panarukan ................................................. 76

5.14 Hasil Analisis Margin Pemasaran, Fisherman’s Share dan Efisiensi

Pemasaran pada Pemasaran Hasil Perikanan Tangkap di

Pelabuhan Perikanan Panarukan ..................................................... 77

Page 19: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1.1 Peta Persebaran Penghasil Ikan Tangkap di Pesisir Utara Jawa

Timur ............................................................................................... 3

2.1 Kurva Penawaran Permintaan Primer dan Turunan Serta Margin

Pemasaran ........................................................................................ 23

2.2 Skema Kerangka Pemikiran ............................................................. 29

4.1 Ikan Tongkol .................................................................................... 46

4.2 Ikan Layang ..................................................................................... 46

5.1 Skema Saluran Pemasaran Hasil Perikanan Tangkap di Pelabuhan

Perikanan Panarukan ........................................................................ 51

Page 20: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

A Produksi Perikanan Tangkap Menurut Provinsi di Indonesia (ton)

Tahun 2010-2015 ............................................................................. 83

B Produksi dan Nilai Perikanan Tangkap menurut Jenis Ikan di

Kabupaten Situbondo (ton) Tahun 2015 – 2016 ............................. 85

C Daftar Identitas Responden Nelayan di Pelabuhan Perikanan

Panarukan ........................................................................................ 86

D Daftar Identitas Responden Pedagang di Pelabuhan Perikanan

Panarukan ......................................................................................... 87

E Skema Saluran Pemasaran Hasil Tangkapan Ikan di Pelabuhan

Perikanan Panarukan ........................................................................ 88

F Biaya Kegiatan Melaut dan Biaya Pemasaran Nelayan Pada Hasil

Tangkapan Ikan di Pelabuhan Perikanan Panarukan ....................... 89

G Biaya Pemasaran Pedagang Pada Hasil Tangkapan Ikan di

Pelabuhan Perikanan Panarukan ..................................................... 90

H Pemasaran Nelayan Hasil Tangkapan Ikan di Pelabuhan

Perikanan Panarukan ....................................................................... 91

I Biaya Pemasaran Nelayan di Pelabuhan Perikanan Panarukan ...... 92

I1 Pemasaran Hasil Tangkapan Ikan Nelayan Melalui Pedagang

Pengumpul ....................................................................................... 92

I2 Pemasaran Hasil Tangkapan Ikan Nelayan Melalui Pedagang

Pengecer ........................................................................................... 93

J Biaya Pemasaran Pedagang Besar Lokal di Pelabuhan Perikanan

Panarukan ......................................................................................... 94

J1 Pemasaran Pedagang Besar di Pelabuhan Perikanan Panarukan

pada Saluran Pemasaran III ............................................................. 94

J2 Pemasaran Pedagang Besar di Pelabuhan Perikanan Panarukan

pada Saluran Pemasaran II .............................................................. 95

Page 21: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

xx

K Biaya Pemasaran Pedagang Pengecer di Pelabuhan Perikanan

Panarukan ......................................................................................... 96

K1 Pemasaran Pedagang Ecer di Pelabuhan Perikanan Panarukan

pada Saluran Pemasaran I ................................................................ 97

K2 Pemasaran Pedagang Ecer di Pelabuhan Perikanan Panarukan

pada Saluran Pemasaran II .............................................................. 97

L Biaya Pemasaran Pedagang Besar Luar Kota ................................. 98

L1 Pemasaran Pedagang Besar Luar Kota Pada Saluran Pemasaran III

.......................................................................................................... 98

M Analisis Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran

pada Pemasaran Hasil Tangkapan Ikan ........................................... 100

M1 Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran Ikan

Tongkol (Saluran Pemasaran I) ....................................................... 100

M2 Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran Ikan

Tongkol (Saluran Pemasaran II) ...................................................... 102

M3 Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran Ikan

Tongkol (Saluran Pemasaran III) ..................................................... 105

M4 Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran Ikan

Layang (Saluran Pemasaran I) ......................................................... 108

M5 Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran Ikan

Layang (Saluran Pemasaran II) ........................................................ 110

M6 Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran Ikan

Layang (Saluran Pemasaran III) ...................................................... 113

N Fisherman’s Share pada Pemasaran Hasil Tangkapan Ikan di

Pelabuhan Perikanan Panarukan ..................................................... 116

N1 Fisherman’s Share Pemasaran Ikan Tongkol ................................. 116

N2 Fisherman’s Share Pemasaran Ikan Layang ................................... 116

O Efisiensi Pemasaran pada Hasil Tangkapan Ikan di Pelabuhan

Perikanan Panarukan......................................................................... 117

O1 Efisiensi Pemasaran Ikan Tongkol .................................................. 117

O2 Efisiensi Pemasaran Ikan Layang .................................................... 117

Page 22: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

xxi

P Hasil Analisis Margin Pemasaran, Fisherman’s Share dan

Efisiensi Pemasaran Ikan di Pelabuhan Perikanan Panarukan......... 118

Page 23: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas

wilayah laut yang dapat dikelola sebesar 5,8 juta km2 yang memiliki

keanekaragaman sumberdaya kelautan dan perikanan yang sangat besar.

Berdasarkan data FAO (2014) pada tahun 2012 Indonesia menempati peringkat

ke-2 untuk produksi perikanan tangkap dan peringkat ke-4 untuk produksi

perikanan budidaya di dunia. Fakta ini dapat memberikan gambaran bahwa

potensi perikanan Indonesia sangat besar, sehingga perlu dikelola dengan baik dan

bertanggung jawab agar kegiatannya dapat berkelanjutan (Kementrian PPN/

Bapennas, 2014). Hal tersebut memberikan bukti bahwa besarnya potensi di

bidang perikanan khususnya perikanan tangkap dapat memberikan kontribusi

yang cukup besar terhadap PDRB di Indonesia.

Tabel 1.1 Penyediaan Ikan Untuk Konsumsi dan Angka Konsumsi Ikan di

Indonesia Tahun 2010-2014

Rincian- Item Tahun

Rata-rata

Pertumbuhan

(%)

2010 2011 2012 2013 2014 2010-2014

Penyediaan

Ikan

Total (1000

Ton) 9,119 10,282 11,588 11,882 13,072 9,50

Per Kapita

(Kg/Kap/Th) 38,39 42,49 47,22 47,77 51,80 7,85

Konsumsi

Ikan

Per Kapita

(Kg/Kap/Th) 30,48 32,25 33,89 35,21 38,14 5,78

Sumber: Kementrian Kelautan dan Perikanan, 2015

Berdasarkan Tabel 1.1, konsumsi ikan dan penyediaan ikan untuk

konsumsi di tingkat nasional mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Sebagaimana yang terjadi antara tahun 2010 hingga tahun 2014 angka rata-rata

pertumbuhan konsumsi ikan tercatat sebesar 5,78% per tahun. Dimana angka pada

tahun 2010 konsumsi ikan sekitar 30,48 kg/kapita/tahun dan pada tahun 2014

mencapai 38,14 kg/kapita/tahun. Apabila dilihat dari tingkat pertumbuhan pada

tahun 2010-2014 penyediaan ikan juga mengalami pertumbuhan rata-rata yang

positif sebesar 7,58% per tahun. Pada tahun 2010 penyediaan ikan sebesar 38,39

kg/kapita/tahun dengan penyediaan ikan total sebesar 9,119 ton, dimana pada

Page 24: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

2

tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi sebesar 51,80 kg/kapita/tahun dengan

penyediaan ikan total sebesar 13,072 ton. Hal ini menunjukkan bahwa sub sektor

perikanan di Indonesia menjadi sangat penting karena mengalami kenaikan setiap

tahunnya.

Tabel 1.2 Produksi Perikanan Tangkap Menurut Provinsi di Indonesia (ton) Tahun

2011-2015

No. Provinsi

Rata-Rata

Produksi

2011-2015

(ton)*

Rata-rata

Share

Produksi

(%)*

Rank*

Rata-rata

Pertumbuhan

(%)*

Rank*

1 Aceh 155770 2,668 18 0,04 18

2 Sumatera Utara 509195 8,723 2 0,05 17

3 Sumatera Barat 206978 3,546 11 0,02 27

4 Riau 101819 1,744 23 0,06 16

5 Jambi 47391 0,812 32 0,02 24

6 Sumatera Selatan 71405 1,223 28 0,55 1

7 Bengkulu 52028 0,891 31 0,10 9

8 Lampung 157797 2,703 16 0,02 25

9 Kep.Bangka Belitung 187440 3,211 12 -0,05 32 10 Kep. Riau 146898 2,516 19 -0,01 29

11 DKI Jakarta 225008 3,855 8 0,11 7

12 Jawa Barat 218214 3,738 9 0,11 8

13 Jawa Tengah 265309 4,545 7 0,09 12

14 DI Yogyakarta 4431 0,076 33 0,09 10

15 Jawa Timur 382256 6,548 3 0,03 22

16 Banten 60842 1,042 29 0,04 19

17 Bali 101265 1,735 24 0,02 23

18 Nusa Tenggara Barat 170795 2,926 14 0,11 6

19 NusaTenggara Timur 100355 1,719 25 0,07 13

20 Kalimantan Barat 129588 2,220 20 0,13 4

21 Kalimantan Tengah 72855 1,248 27 0,27 2 22 Kalimantan Selatan 168733 2,891 15 0,17 3

23 Kalimantan Timur 107199 1,836 22 0,01 28

24 Sulawesi Utara 269364 4,614 6 0,03 21

25 Sulawesi Tengah 208156 3,566 10 0,07 14

26 Sulawesi Selatan 272170 4,663 4 0,09 11

27 Sulawesi Tenggara 157428 2,697 17 -0,06 33

28 Gorontalo 91964 1,575 26 0,07 15

29 Sulawesi Barat 52548 0,900 30 -0,02 30

30 Maluku 562630 9,638 1 0,02 26

31 Maluku Utara 184390 3,159 13 0,12 5

32 Papua Barat 123162 2,110 21 0,03 20 33 Papua 272016 4,660 5 -0,02 31

Total 5837400 100

Sumber: Kementrian Kelautan dan Perikanan, 2011-2015

*)

Diolah Peneliti, Lampiran A hal 83

Berdasarkan Tabel 1.2, produksi perikanan tangkap menurut provinsi di

Indonesia pada tahun 2011-2015, salah satu penghasil perikanan tangkap di

Indonesia yang memiliki potensi cukup besar yaitu Provinsi Jawa Timur. Produksi

Page 25: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

3

Perikanan di Jawa Timur berada produksi tertinggi diurutan ke-3 dengan share

produksi sebesar 6,548% dari total produksi perikanan laut dari setiap provinsi di

Indonesia setelah Maluku dengan share produksi 9,638% dan Sumatra Utara

dengan share produksi 8,723%. Dapat dilihat pada Tabel 1.2 bahwa dari tahun

2011 hingga tahun 2015 produksi perikanan tangkap di Jawa Timur semakin

meningkat setiap tahunnya dengan rata-rata pertumbuhan yang positif sebesar

0,03% per tahunnya dengan rata-rata produksi sebesar 382.256 ton. Di pulau

Jawa, Provinsi Jawa Timur berada di urutan pertama dengan share produksi

tertinggi yaitu sebesar diantara 4 provinsi lainnya yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat,

Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.

Menurut Noegroho dkk (2014), Jawa Timur merupakan provinsi yang

memiliki kawasan laut hampir empat kali luas daratannya dengan garis pantai

kurang lebih 2.128 km. Provinsi Jawa Timur memiliki iklim tropis basah

dibandingkan dengan wilayah pulau jawa bagian barat. Jawa Timur pada

umumnya memiliki curah hujan yang lebih sedikit. Kawasan pesisir utara Jawa

Timur umumnya dimanfaatkan untuk transportasi laut, pelestarian alam, budidaya

laut, penangkapan laut dan pemukiman nelayan (pesisir). Pesisir pantai utara Jawa

Timur pada umumnya berdataran rendah yang ketinggiannya hampir sama dengan

permukaan laut. Dapat dilihat pada Gambar 1 wilayah yang termasuk pesisir utara

Jawa Timur adalah Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik,

Kota Surabaya, Kota Probolinggo, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pasuruan,

Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Situbondo.

Gambar 1.1 Peta Persebaran Penghasil Ikan Tangkap Di Pesisir Utara Jawa Timur

Page 26: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

4

Produksi ikan pada tahun 2014- 2015 di wilayah Provinsi Jawa Timur

tepatnya di wilayah pesisir pantai utara, kabupaten yang paling banyak

berkontribusi menghasilkan ikan adalah Kabupaten Lamongan. Produksi ikan dari

kabupaten Lamongan ini memiliki kontribusi (share) terhadap total produksi ikan

di provinsi Jawa Timur mencapai sekitar 42,79%. Selain itu salah satu penghasil

produk perikanan laut di Jawa Timur yang memiliki potensi cukup besar sebagai

daerah pengahasil ikan adalah Kabupaten Situbondo. Dapat dilihat pada Tabel

1.3, produksi perikanan laut di Kabupaten Situbondo pada tahun 2014-2015,

berada di urutan ke 8 dengan share produksi sebesar 4,33% dari 10 penghasil ikan

di wilayah pesisir utara di Jawa Timur, meskipun tidak sebesar 7 kabupaten

lainnya Kabupaten Situbondo tetap mempunyai potensi perkembangan dalam

subsektor perikanan apabila melihat garis pantainya yang panjang sepanjang 131,

575 km dan tingkat pertumbuhan 0,15%, serta akses daerah penangkapan dan

transportasi yang mudah dari Pulau Madura, Selat Bali, Kabupaten Banyuwangi

dan Kabupaten Probolinggo. Subsektor perikanan di Kabupaten Situbondo masih

di dominasi oleh penangkapan perikanan laut dibandingkan dengan budidaya

tambak, kolam dan laut.

Tabel 1.3 Produksi Ikan Menurut Kabupaten/Kota Pantai Utara Jawa Timur dan

Sub Sektor Penangkapan Jawa Timur (Ton) Tahun 2014-2015

Kabupaten/

Kota

Penangkapan Rata-

Rata*

Rata-

rata

Share

(%)*

Rank *

Rata-rata

Pertumbuh

an (%)*

Rank*

Perikanan

Laut 2014

(ton)

Perikanan

Laut 2015

(ton)

Kabupaten

Situbondo 8.354,60 7.104,00 7.729,30 4,33 8 0,15 7

Probolinggo 13.068,40 17.678,70 15.373,55 8,61 4 0,35 3

Pasuruan 7.942,90 8.405,40 8.174,15 4,58 7 0,06 6

Sidoarjo 10.917,80 14.410,20 12.664,00 7,09 6 0,32 4

Tuban 9.793,10 31.419,60 20.606,35 11,54 2 2,21 1

Lamongan 72.496,50 80.360,70 76.428,60 42,79 1 0,11 5

Gresik 17.269,00 11.066,40 14.167,70 7,93 5 0,36 9

Kota

Probolinggo 18.647,10 15.165,70 16.906,40 9,47 3 0,19 8

Pasuruan 1.473,40 3.842,90 2.658,15 1,49 10 1,61 2

Surabaya 7.802,90 - 3.901,45 2,18 9 -1 10

Total 167.765,70 189.453,60 178.609,65 100

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur, 2014-2015

*)

Data diolah oleh Peneliti

Page 27: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

5

Menurut Profil Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur (2014),

Kabupaten Situbondo termasuk ke dalam salah satu dari 7 kabupaten sebagai

potensi pengembangan paling besar dengan share sebesar 7,94% untuk unit

pengolahan ikan dengan cara pengeringan/ penggaraman dengan jumlah Unit

pengolahan Ikan (UPI) sebanyak 204 unit pengolahan dibandingkan dengan

kabupaten-kabupaten lainnya yang berada di Jawa Timur. Hal ini juga

membuktikan bahwa Kabupaten Situbondo merupakan salah satu penghasil ikan

dikarenakan banyaknya Unit Pengolahan Ikan dengan pengeringan/ penggaraman.

Tabel 1.4 Jumlah Unit Pengolahan Ikan dengan Pengeringan/ Penggaraman

Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Timur 2014

No Kabupaten/ Kota Jumlah Unit Pengolahan Ikan Share (%)

1 Kab. Bangkalan 292 11,37

2 Kota Surabaya 279 10,86

3 Kab. Tuban 264 10,28

4 Kab. Sampang 242 9,42

5 Kab. Situbondo 204 7,94

6 Kab. Sumenep 200 7,79

7 Kab. Gresik 199 7,75

8 Kab. Lamongan 189 7,36

9 Kab. Pamekasan 122 4,75

10 Kab. Pasuruan 118 4,59

11 Kab. Banyuwangi 86 3,35

12 Kab. Sidoarjo 70 2,72

13 Kab. Jember 68 2,65

14 Kab. Probolinggo 58 2,26

15 Kab. Pasuruan 53 2,06

16 Kab. Probolinggo 32 1,25

17 Kab. Bojonegoro 24 0,93

18 Kab. Malang 22 0,86

19 Kab. Trenggalek 20 0,78

20 Kab. Pacitan 11 0,43

21 Kab. Blitar 5 0,19

22 Kab. Tulungagung 4 0,16

23 Kab. Lumajang 3 0,12

24 Kab. Jombang 2 0,08

25 Kota Blitar 1 0,04

26 Kota Batu 1 0,04

Jumlah 2569 100

Sumber: Profil Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, 2014

Page 28: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

6

Perikanan tangkap di Kabupaten Situbondo merupakan sektor yang sangat

penting bagi masyarakat pesisir yang menggantungkan hidupnya terhadap sektor

perikanan tangkap, baik sebagai nelayan maupun industri pengolahan ikan skala

kecil dan besar. Produksi jenis ikan yang diperoleh oleh nelayan yang paling

tinggi berturut-turut adalah ikan tongkol dan ikan layang. Ikan tongkol merupakan

ikan yang paling banyak di dapat oleh nelayan dengan share produksi sebesar

16,90%, sementara ikan layang menyumbang share produksi sebesar 15,68%

(Lampiran B halaman 85). Jenis ikan tangkap yang diperoleh nelayan merupakan

ikan pelagis, ikan tersebut merupakan ikan yang mempunyai nilai ekonomis yang

tinggi. Ikan-ikan tersebut merupakan ikan pelagis yang hidupnya berada di lapisan

permukaan air dan dalam beraktifitas selalu membentuk gerombolan dan sering

melakukan migrasi. Ikan tongkol dan ikan layang merupakan hasil tangkapan

yang paling dominan di perairan Situbondo.

Kabupaten Situbondo mempunyai 17 kecamatan, dimana 13 kecamatan

diantaranya merupakan kawasan perairan laut, dan 4 kecamatan lainnya yang

tidak memiliki perairan laut. Hal itu menunjukkan bahwa potensi perikanan di

Kabupaten Situbundo cukup tinggi dikarenakan persebaran kawasan perairan

yang hampir ada di setiap kecamatan. Dapat dilihat pada Tabel 1.5 produksi ikan

tangkap di Kabupaten Situbondo tertinggi yaitu Kecamatan Banyuputih yang

menyumbang share produksi sebesar 35,71%, kedua tertinggi yaitu Kecamatan

Kapongan dengan share produksi 14,43%, ketiga yaitu Kecamatan Mangaran

dengan share produksi 9,14% dan keempat yaitu Kecamatan Panarukan dengan

share produksi 7,83%. Walaupun Kecamatan Banyuputih mempunyai produksi

tertinggi, dari segi pertumbuhan mengalami tingkat pertumbuhan yang postif

namun rendah yaitu sebesar 0,12%. Sedangkan Kecamatan Kapongan dan

Kecamatan Mangaran memiliki pertumbuhan yang negatif berturut-turut yaitu -

0,73% dan -0,81%. Sedangkan Kecamatan Panarukan memiliki produksi tertinggi

keempat dan mempunyai pertumbuhan yang positif yaitu sebesar 2,35%. Hal

tersebut didukung dengan adanya Pelabuhan Perikanan Panarukan yang terkenal

dari zaman belanda yang aktif dari dulu hingga sekarang, serta tempat pelelangan

Page 29: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

7

yang masih aktif juga dan letak strategis pelabuhan dan kawasan pesisir

Panarukan sendiri yang terletak dekat dengan jalur pantura.

Tebel 1.5 Produksi Ikan Tangkap Per Kecamatan di Kabupaten Situbondo Tahun

2015-2016

Kecamatan

Produksi (ton) Rata-

rata*

Rata-

rata

Share

(%)*

Rank *

Pertumbuh

an

(%)*

Rank *

2015 2016

Banyuglugur 226,2 442,97 334,58 2,66 9 0,96 4 Sumbermalang - - - - - - -

Jatibanteng - - - - - - -

Besuki 777,5 933,59 855,54 6,81 5 0,20 8

Suboh 788,1 709,19 748,64 5,96 6 -0,10 10 Mlandingan 236,1 358,32 297,21 2,37 11 0,52 6

Bungatan 229,58 724,92 477,25 3,80 8 2,16 3 Kendit 107,59 492,92 300,25 2,39 10 3,58 1

Panarukan 452,25 1.514,93 983,59 7,83 4 2,35 2

Mangaran 1.994,79 369,31 1.182,05 9,41 3 -0,81 13 Situbondo - - - - - - -

Panji - - - - - - -

Kapongan 2.856,94 766,61 1.811,77 14,43 2 -0,73 11 Arjasa 374,01 84,31 229,16 1,82 12 -0,77 12

Asembagus 75,97 144,8 110,38 0,88 13 0,91 5

Jangkar 620,27 865,71 742,99 5,92 7 0,40 7 Banyuputih 4.235,4 4.734,63 4.485,01 35,71 1 0,12 9

Total 12.974,70 12.142,22 12.558,46 100

Sumber: Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Situbondo Tahun

2015-2016

*) Data diolah oleh Peneliti

Pelabuhan perikanan (PP) dan pangkalan pendaratan ikan (PPI)

merupakan salah satu infrastruktur yang penting keberadaannya dalam pemasaran

ikan hasil tangkapan di perairan laut dan umum. Orientasi keberadaan dua jenis

infrastruktur ini, yaitu memberikan pelayanan untuk mempermudah pemasaran

hasil tangkapan dalam rangka membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Akan tetapi, kenyataan yang ada adalah masih belum optimalnya fungsi dari

pelabuhan perikanan dan pangkalan pendaratan ikan sebagai market centre

(Deswati, 2015).

Penurunan produksi ikan dikarenakan musim berdampak pada kurangnya

pasokan ikan segar, sedangkan masyarakat banyak yang lebih menyukai ikan

segar yang baru ditangkap oleh nelayan. Pada saat musim paceklik banyak

nelayan di Pelabuhan Perikanan Panarukan enggan melakukan kegiatan melaut

Page 30: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

8

dikarenakan ikan sulit didapatkan, jika nelayan tetap melakukan kegiatan melaut

maka tangkapan ikan yang didapat tidak akan banyak dan juga membuat kerugian

bagi nelayan. Selain itu faktor musim menyebabkan terjadinya fluktuasi harga

yang sehingga memberikan peluang kepada pedagang untuk memanipulasi

informasi harga, artinya jika terjadi peningkatan harga ditingkat konsumen, maka

peningkatan harga tersebut tidak dapat diteruskan kepada produsen dengan cepat,

begitu pula sebaliknya.

Tabel 1.6 Harga Ikan Segar di Tingkat Nelayan dan Konsumen Tahun 2016-2017

Tahun Musim

Penangkapan

Harga di Tingkat

Nelayan (Rp/kg)

Harga di Tingkat

Konsumen (Rp/kg) Selisih harga (Rp)

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

2016 Musim Ikan 17000 13800 25000 23000 8000 9200

Musim Paceklik 18000 15000 27000 25000 9000 10000

2017 Musim Ikan 15000 13000 26000 24500 11000 11500

Musim Paceklik 17500 14000 28500 27000 11000 13000

Sumber: TPI Samudra Mina Jaya Panarukan, 2018

Berdasarkan Tabel 1.6, terlihat bahwa terdapat perbedaan harga antar

musim ikan dan musim paceklik, dimana biasanya pada saat musim ikan harga

akan cenderung turun dan pada saat musim paceklik harga kembali naik. Hal itu

menyebabkan adanya perubahan harga pula di tingkat konsumen. Selain itu

margin pemasaran yang terjadi antara nelayan dan konsumen cukup besar untuk

ikan tongkol pada tahun 2016 sebesar Rp. 8.000/kg hingga Rp. 9.000/kg dan

untuk ikan layang sebesar Rp. 9.200/kg hingga Rp. 10.000/kg. Hal ini

dikarenakan panjangnya saluran pemasaran yang dilalui untuk sampai kepada

konsumen akhir.

Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan Panarukan tidak

terlepas dari peranan lembaga pemasaran dalam menyalurkan ikan hasil

tangkapan ke konsumen. Saluran pemasaran ikan di Pelabuhan perikanan

Panarukan yang terjadi yaitu dari nelayan sebagai produsen kemudian pedagang

pengumpul ikan, pedagang besar, pedagang pengecer dan konsumen. Proses

distribusi yang panjang dan adanya pengeluaran biaya untuk memenuhi standar

mutu yang diinginkan konsumen menyebabkan selisih harga yang berbeda jauh

antara nelayan dan konsumen. Menurut Pamungkas (2013), masalah yang timbul

Page 31: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

9

dari banyaknya lembaga pemasaran adalah harga yang diterima para nelayan

menjadi rendah sedangkan para konsumen harus membayar dengan harga yang

cukup tinggi. Perbedaan harga beli dan harga jual antara nelayan dan pedagang

menunjukkan adanya marjin pemasaran antara nelayan dengan konsumen. Marjin

pemasaran yang semakin besar akan menyebabkan persentase bagian yang

diterima nelayan akan semakin kecil serta tidak efisiensinya pemasaran tersebut.

Nelayan di Pelabuhan Perikanan Panarukan biasanya menjual hasil

tangkapannya langsung ke pedagang pengumpul ikan di daerah sekitar. Pedagang

pengumpul menjual ikan tersebut ke pedagang besar yang dimana pengumpul

ikan mengeluarkan biaya tambahan berupa es agar ikan tetap dalam kondisi segar

dan tidak busuk. Untuk sampai kepada konsumen proses distribusi ikan

selanjutnya yaitu pedagang pengecer, kemudian terakhir adalah konsumen.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa diperlukan waktu 2-3 hari ikan yang diperoleh

dari nelayan bisa sampai hingga ke tangan konsumen. Sedangkan sifat produk

perikanan yang mudah rusak, busuk dan tidak tahan lama apabila tidak langsung

dipasarkan atau diolah.

Kelemahan dalam mengembangkan produk-produk perikanan disebabkan

oleh kurang perhatiannya terhadap masalah-masalah pemasaran. Dalam

pemasaran komoditas perikanan seringkali dijumpai rantai distribusi pemasaran

yang panjang, sehingga banyak lembaga pemasaran yang terlibat. Hal ini

menyebabkan terlalu besarnya keuntungan pemasaran yang diambil oleh pelaku

pemasaran sementara nelayan hanya mendapat keuntungan yang sedikit dan

konsumen mendapatkan harga yang tinggi. Oleh karena itu diperlukan analisis

terkait dengan saluran pemasaran dan perhitungan margin serta efisiensi dari

pemasaran hasil tangkapan ikan dengan mengukur efisiensi pemasaran meliputi

margin pemasaran, fisherman’s share dan nilai efisiensi pemasaran.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana saluran pemasaran hasil perikanan tangkap di Pelabuhan

Perikanan Panarukan Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo?

Page 32: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

10

2. Bagaimana efisiensi pemasaran hasil perikanan tangkap di Pelabuhan

Perikanan Panarukan Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

1. Untuk mengetahui saluran pemasaran hasil perikanan tangkap di Pelabuhan

Perikanan Panarukan Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo.

2. Untuk mengetahui efisiensi pemasaran pada saluran pemasaran hasil

perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Panarukan Kecamatan Panarukan

Kabupaten Situbondo.

1.3.2 Manfaat

1. Untuk pemerintah penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan

pertimbangan dalam merumuskan kebijakan disektor perikanan dalam

meningkatkan dan mengembangkan potensi perikanan khususnya hasil

perikanan tangkap.

2. Untuk nelayan dan pedagang ikan penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi tentang efisiensi pemasaran hasil perikanan tangkap.

3. Untuk mahasiswa sebagai bahan pertimbangan dan informasi penelitian yang

berkaitan dengan efisiensi pemasaran hasil perikanan tangkap.

Page 33: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

11

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Pamungkas (2013), melakukan penelitian dengan judul “Analisis Rantai

Distribusi Komoditas Ikan Perikanan Laut di Kota Tegal”, Salah satu tujuan dari

penelitian tersebut adalah untuk mengetahui saluran distribusi komoditas ikan

perikanan laut di Kota Tegal. Berdasarkan hasil penelitiannya menjelaskan bahwa

proses pendistribusian sangat menentukan nilai tambah dari setiap kegiatan pasca

penangkapan ikan dan pemasaran komoditas tersebut, apabila margin pemasaran

meningkat maka persentase margin tidak dapat dinikmati nelayan semakin kecil

dibandingkan margin konusmen. Pola distribusi komoditas ikan di kota Tegal

terdapat tiga saluran pemasaran yaitu: saluran pemasaran I: nelayan-pedagang

pengumpul-pedagang besar-pedagang pengecer-konsumen, saluran pemasaran II:

nelayan-pedagang pengumpul-pedagang pengecer-konsumen, saluran pemasaran

III: nelayang-pedagang besar-pedagang pengecer-konsumen.

Sarwanto, Wiyono, Nurani dan Haluan (2014), melakukan penelitian yang

berjudul “Kajian Sistem Pemasaran Ikan Hasil Tangkapan nelayan di Kabupaten

Gunungkidul Provinsi DIY”. Salah satu tujuan dari penelitian tersebut adalah

untuk mengetahui saluran pemasaran ikan hasil tangkapan nelayan di kabupaten

Gunungkidul Provinsi DIY. saluran pemasaran menggambarkan urut-urutan

lembaga pemasaran yang harus dilalui oleh suatu produk sejak diproduksi hingga

konsumen akhir. Terdapat empat saluran pemasaran yang terjadi di Kabupaten

Gunungkidul yaitu: Saluran pemasaran I: nelayan pemilik yang istrinya bekerja

sebagai pedagang eceran, Saluran pemasaran II: nelayan-TPI-pedagang

pengumpul-pedagang pengecer-konsumen, Saluran pemasaran III: nelayan-TPI-

pedagang pengumpul-restoran, saluran pemasaran IV: nelayan-TPI-pedagang

pengumpul-pedagang antar provinsi.

Remmang dkk (2017), melakukan penelitian dengan judul “Perilaku

Lembaga Pemasaran Terhadap Perdagangan Ikan Laut Segar Hubungannya

Pendapatan Rumah Tangga Nelayan di Sulawesi Selatan”. Salah satu tujuan dari

penelitian tersebut adalah untuk mengetahui fungsi-fungsi pemasaran yang

Page 34: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

12

dilakukan oleh lembaga pemasaran ikan laut segar di Sulawesi Selatan. pemasaran

hasil produksi ikan laut segar yang diperoleh nelayan melalui beberapa saluran

pemasaran dengan mendapatkan hasil atau profit yang berbeda setiap lembaga

pemasaran yang disebabkan pada aktivitas fungsi pemasaran, waktu dan biaya

yang dikeluarkan. Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh lembaga pemasaran nelayan

melakukan fungsi penangkapan ikan, penyimpanan, pengawetan, pengangkutan

dan penjualan, pedagang pengumpul melakukan fungsi pembelian, pembersihan,

pengawetan, pengangkutan dan penjualan, pedagang besar melakukan fungsi

pembelian, sortasi, pengawetan, pengepakan, dan penjualan dan pedagang

pengecer melakukan fungsi pembelian, sortasi, pengawetan dan penjualan.

Pamungkas (2013), melakukan penelitian dengan judul “Analisis Rantai

Distribusi Komoditas Ikan Perikanan Laut di Kota Tegal”, Salah satu tujuan dari

penelitian tersebut juga adalah untuk mengetahui margin pemasaran pada masing-

masing saluran pemasaran pada komoditas ikan perikanan laut di Kota Tegal.

Pada garis besarnya pelaku tata niaga komoditas ikan di Kota Tegal ini

menggunakan saluran pemasaran I yaitu nelayan-pedagang pengumpul-pedagang

besar-pedagang pengecer-konsumen. Margin untuk ikan tongkol pedagang

pengumpul sebesar Rp. 1.190 (6,32%), pedagang besar Rp. 1.360 (7,23%),

pedagang pengecer Rp. 1.270 (6,75%). Margin untuk ikan layang pedagang

pengumpul sebesar Rp. 1.050 (10,05%), pedagang besar Rp. 750 (7,50%),

pedagang pengecer Rp. 950 (9,50%). Margin untuk ikan kembung pedagang

pengumpul sebesar Rp. 1.125 (10,23%), pedagang besar Rp. 825 (7,50%),

pedagang pengecer Rp. 1.150 (10,45%). Jika dilihat dari hasil perhitungan margin

pada setiap pelaku dapat dilihat bahwa, pelaku yang memperoleh keuntungan

lebih besar adalah pengecer. Hal tersebut dikarenakan pedagang pengecer

membeli ikan dalam jumlah yang kecil, setibanya di pasar akan menjual kepada

konsumen dengan jumlah perkilo sehingga pedagang pengecer memperoleh

keuntungan yang lebih besar.

Sarwanto, Wiyono, Nurani dan Haluan (2014), melakukan penelitian yang

berjudul “Kajian Sistem Pemasaran Ikan Hasil Tangkapan nelayan di Kabupaten

Gunungkidul Provinsi DIY”. Salah satu tujuan dari penelitian tersebut juga adalah

Page 35: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

13

untuk mengetahui margin pemasaran dan efisiensi pemasaran pada masing-

masing saluran pemasaran ikan hasil tangkapan nelayan di kabupaten

Gunungkidul Provinsi DIY. Proses mengalirnya produk dari nelayan ke konsumen

membutuhkan biaya, semakin panjang saluran pemasaran, semakin besar harga

produk yang sampai ke konsumen. Pada saluran pemasaran I margin pemasaran

sebesar Rp 2.000/kg untuk semua jenis ikan dengan nilai farmer share sebesar

85,6%. Saluran pemasaran II margin pemasaran sebesar Rp. 4.000/kg nilai farmer

share sebesar 72,6%. Saluran pemasaran III margin pemasaran sebesar Rp. 10.000

nilai farmer share sebesar 46,4%. saluran pemasaran IV margin pemasaran

sebesar Rp. 3.000. sehingga saluran pemasaran 1 merupakan saluran pemasaran

yang efisien yaitu nelayan-pedagang pengecer-konsumen dikarenakan farmer

share yang tinggi dimana nelayan menerima harga sebesar 85,6% dari harga yang

dibayarkan konsumen.

Hosnan (2016) melakukan penelitian yang berjudul “Peran Tempat

Pelelangan Ikan (TPI) dan Persepsi Nelayan Serta Saluran Pemasaran Hasil

Tangkap Ikan di TPI Pondok Mimbo Kabupaten Situbondo”. Salah satu tujuan

penelitiannya adalah untu mengetahui efisiensi saluran pemasaran hasil tangkap

ikan di TPI Pondok Mimbo Kabupaten Situbondo. Nilai efisiensi yang didapat

untuk saluran pemasaran I adalah sebesar 23,8% untuk ikan layang, 18,10% untuk

ikan tongkol dan 15,83% untuk ikan teri. Nilai efisiensi yang didapat untuk

saluran pemasaran II adalah sebesar 1,66% untuk ikan layang, 1,60% untuk ikan

tongkol dan 1,34% untuk ikan teri. Nilai efisiensi yang didapat untuk saluran

pemasaran III adalah sebesar 7,04% untuk ikan layang, 6,85% untuk ikan tongkol

dan 5,88% untuk ikan teri. Nilai efisiensi yang didapat untuk saluran pemasaran

IV adalah sebesar 6,53% untuk ikan layang, 6,32% untuk ikan tongkol dan 5,29%

untuk ikan teri. Sehingga nilai efisiensi saluran pemasaran ikan hasil tangkapan

nelayan TPI Pondok Mimbo desa Sumber Anyar Kecamatan Banyuputih

Kabupaten Situbondo termasuk saluran pemasaran yang efisien, sehingga setiap

saluran pemasaran bisa dilakukan proses pemasaran atau dapat dijadikan acuan

proses aliran barang dari nelayan kepada konsumen akhir. Saluran pemasaran

yang paling efisien adalah saluran pemasaran II yaitu nelayan-pengamba’-

Page 36: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

14

pedagang lokal-konsumen dikarenakan mempunyai nilai efisiensi yang paling

kecil.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Perikanan Tangkap

Perikanan ialah segala usaha penangkapan, budidaya ikan serta

pengolahan sampai pemasaran hasilnya. Sedangkan yang dimaksud sumber

perikanan adalah binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup diperairan baik

darat maupun laut. Usaha perikanan di Indonesia masih merupakan perikanan

rakyat dengan menggunakan perahu layar. Perikanan merupakan termasuk

kegiatan pertanian ekstraktif yaitu mengambil hasil dari alam dan tanah tanpa

usaha untuk mengembalikan sebagian hasil tersebut untuk keperluan pengambilan

dikemudian hari. Dalam pertanian yag bersifat ekstraktif yang diperlukan adalah

peralatan untuk mengambil sesuatu hasil yang sudah ada di dalam tanah atau air.

Modal dan tenaga kerja memegang peranan penting yang harus disertai

keterampilan tertentu, terutama bila hasil atau barang yang bersangkutan masih

harus dicari seperti pada ikan dilaut atau disungai (Mubyarto, 1989).

Menurut Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009, menjelaskan perikanan

adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan

sumber daya ikan dan lingkungan mulai dari pra-produksi, produksi, pengolahan

sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu bisnis perikanan.

Sedangkan penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan

yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk

kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan,

mendinginkan, menangani, mengolah dan/ atau mengawetkannya.

Masyarakat nelayan merupakan unit sosial utama dalam kehidupan

masyarakat pesisir, sehingga kebudayaan masyarakat nelayan merupakan pilar

terpenting bagi kebudayaan masyarakat pesisir. Sebagai suatu kelompok sosial,

masyarakat nelayan memiliki pola-pola perilaku budaya atau karakteristik budaya

yang berbeda dengan kelompok masyarakat yang lain, seperti nelayan, pedagang

dan peramu. Perbedaan budaya ini terjadi karena kehidupan nelayan dikitari oleh

Page 37: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

15

konteks-konteks lingkungan yang khas, seperti karakteristik pekerjaan mereka,

yakni menangkap ikan yang dimana laut dan penaklukan atas laut merupakan

basis yang membentuk konstruksi kebudayaan masyarakat pesisir (Kusnadi,

2013).

Berdasarkan peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor

Per.16/MEN/2006 (2006) tentang pelabuhan perikanan, fungsi dan peran

pelabuhan perikanan adalah sebagai pusat penanganan dan pemasaran hasil ikan

tangkapan. Setelah ikan hasil tangkapan tersebut ditangani dengan baik, maka

ikan hasil tangkapan tersebut dipasarkan atau didistribusikan. Salah satu upaya

pengoperasian pelabuhan perikanan adalah mengembangkan pelabuhan perikanan

sebagai pusat penanganan dan pemasaran ikan (central market), di tempat inilah

terjadi pertemuan dan transaksi antara produsen/nelayan dengan

konsumen/pedagang. Oleh karena itu, dalam suatu kompleks pelabuhan

perikanan, fasilitas utama selain bangunan laut juga dilengkapi dengan bangunan

tempat pelelangan ikan (TPI).

Produksi perikanan tangkap dari perairan laut yang didaratkan di provinsi

Jawa Timur secara garis besar terdiri dari kelompok ikan pelagis, ikan demersal

dan kelompok non-ikan (Crustacea dan Molussca). Ikan pelagis merupakan ikan

yang hidupnya bergerombrol yang habitatnya berada dibawah permukaan air dan

selalu melakukan migrasi. Produksi ikan ekonomis penting pada kelompok ikan

pelagis di dominasi oleh 6 jenis ikan yaitu: ikan layang, lemuru, tenggiri, tuna,

cakalang dan tongkol. Ikan-ikan tersebut didaratkan hampir diseluruh kabupaten/

kota yang berbatasan dengan perairan laut dan mempunyai produksi yang tinggi

dan menjadi hasil tangkapan yang dominan oleh nelayan (Noegroho dkk, 2014).

Nelayan menurut Undang-undang No. 9 Tahun 1985, adalah orang yang

mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan. Menurut Kusnadi (2001),

berdasarkan statusnya dalam usaha penangkapan ikan nelayan dibedakan

menjadi: nelayan pemilik perahu (juragan) dan awak perahu (nelayan buruh/

ABK) yang disebut pandega. Juragan adalah pandega yang karena pengetahuan

dan keterampilannya mencari ikan bertanggung jawab sebagai pemimpin operasi

perahu. Pemilik perahu juga bisa bertindak seperti sebagai juragan untuk perahu

Page 38: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

16

yang dimiliki atau perahu milik orang lain. Juragan adalah pemilik alat-alat

produksi atau alat tangkap ikan. Sedangkan pandega atau nelayan buruh

merupakan nelayan yang hanya memiliki sumberdaya jasa, tenaga yang

dimanfaatkan untuk bekerja sebagai buruh pada pemilik perahu.

Nelayan dalam melakukan operasi penangkapan ikan, mengenal adanya

musim penangkapan ikan. Musim penangkapan ikan berhubungan dengan

keberadaaan ikan yang menjadi tujuan penangkapan. Musim paceklik pada

masing-masing lokasi umumnya terjadi pada musim barat, yang pada umumnya

terjadi angin kencang dan ombak besar sehingga menyulitkan kegiatan

penangkapan ikan di laut (Najamuddin, 2014). Menurut Kusnadi (2001),

keberadaan ikan di perairan pantai pesisir berakitan dengan kondisi musim setiap

tahunnya. Musim paceklik (musim barat) berlangsung pada bulan Juni-Oktober,

sedangkan musim ikan (musim timur) berlangsung pada November-Mei. Musim

ikan terjadi pada saat musim ikan (musim timur) yang yang secara efektif hanya

selama bulan Januari-Mei.

Teknologi penangkapan yang digunakan oleh nelayan yaitu perahu sleret

yang berukuran panjang 8-10 meter dan lebar 4-5 meter yang dilengkapi dengan 3

mesin berkekuatan 13 PK atau 17 PK. Satu mesin untuk melajukan perahu dan

dua mesin untuk menarik payang yang telah dilepas kelaut. Mesin merupakan

sarana yang paling utama untuk melajukan perahu. Sebagian kecil perahu sleret

dilengkapi dengan layar, sekalipun jarang dimanfaatkan. Daya muat perahu

maksimal 15 ton. Operasi penangkapan yang dilakukan nelayan dilakukan pada

pukul 18.00 hingga dinihari tepatnya pukul 04.00. operasi penangkapan ikan

awalnya dengan pelepasan payang setelah sampai pada suatu lokasi penangkapan

yang diperkirakan menyimpan potensi ikan. Tanda-tanda disuatu tempat memiliki

potensi ikan diketahui berdasarkan pengalaman melaut pada malam sebelumnya,

informasi dari nelayan-nelayan lainnya. Ketika tiba dilokasi penangkapan yang

telah ditentukan tersebut kemudian nelayan akan menurunkan lampu ke

permukaan laut. Lampu-lampu tersebut berfungsi untuk mengumpulkan ikan

karena ikan sangat senang terhadap sinar lampu dan bergerak untuk mendekatinya

(Kusnadi, 2001).

Page 39: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

17

2.2.2 Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya

terdapat individu atau kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan

dam inginkan dnegan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk

yang bernilai dengan pihak lain (Asmarantaka, 2014). Pemasaran menurut Kotler

(1988) dalam Sudiyono (2002), adalah proses sosial dan manajemen, dimana

individu-individu atau kelompok dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya

melalui pembuatan dan pertukaran suatu produk dan uang dengan individu-

individu atau kelompok-kelompok lainnya

Pemasaran adalah proses sosial dimana individu dan kelompok mendapat

apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan

mempertukarkan produk dan nilai dengan individu atau kelompok lainnya.

Pemasaran mencakup semua kegiatan yang berkaitan dengan pasar, yakni

mencoba untuk mewujudkan pertukaran yang potensial (Irawan dan Sudjoni,

2001). Pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan oleh lembaga pemasaran dalam

menyalurkan hasil pertanian dari produsen ke konsumen (Daniel, 2004).

Pemasaran atau tata niaga merupakan aktivitas atau kegiatan dalam

mengalirkan produk mulai dari nelayan (produsen primer) sampai ke konsumen

akhir. Dalam aktiviatas mengalirnya produk sampai ke tangan konsumen akhir,

banyak kegiatan produktif yang terjadi dalam upaya menciptakan nilai guna

(bentuk, tempat, waktu dan kepemilikan) dengan tujuan memenuhi kepuasan

konsumen akhir (Asmarantaka, 2014).

Menurut Sudiyono (2002), Pemasaran merupakan proses aliran barang

yang terjadi dalam pasar. Dalam pemasaran ini barang mengalir dari produsen

sampai kepada konsumen akhir yang disertai penambahan guna bentuk melalui

proses pengolahan, guna tempat melalui proses pengangkutan dan guna waktu

melalui proses penyimpanan. Pada pemasaran komoditi non-pertanian lokasi

produsen terkonsentrasi dan barang yang dihasilkan dapat direncanakan secara

cermat mengenai mutu dan waktu pembuatan barang. Produsen produk non-

pertanian pada umumnya menghasilkan barang dalam jumlah yang besar,

sehingga produsen dapat mendistribusikan secara langsung melalui pedagang

Page 40: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

18

besar, agen dan pengecer serta konsumen. Sedangkan komoditi pertanian

dihasilkan secara terpencar-pencar, berupa bahan mentah yang perlu pengolahan

lebih lanjut dan dalam jumlah yang relatif sedikit sehingga untuk menutup biaya-

biaya yang diperlukan lembaga pemasaran dalam melakukan fungsi-fungsi

pemasaran diperlukan volume perdagangan yang cukup besar. Pemasaran

komoditi pertanian dari proses konsentrasi yaitu pengumpulan produk-produk

pertanian dari nelayan ke tengkulak, pedagang pengumpul dan pedagang besar

serta diakhiri proses distribusi yaitu penjualan barang dari pedagang ke agen,

pengecer dan konsumen.

Pemasaran atau marketing pada prinsipnya adalah aliran barang dari

produsen ke konsumen. Aliran barang ini terjadi karena adanya peranan lembaga

pemasaran. Peranan lembaga pemasaran ini sangat bergantung dari sistem pasar

yang berlaku dan karakteristik aliran barang yang dipasarkan (Soekartawi, 1993).

2.2.3 Saluran Pemasaran

Menurut Irawan dan Sudjoni (2001), saluran distribusi adalah himpunan

perorangan dan perusahaan yang mengambil alih hak atau membantu dalam

pengalihan hak atas barang atau jasa selama berpindah dari produsen ke

konsumen. Saluran pemasaran terdiri dari beberapa tingkatan. Setiap perantara

yang melakukan usaha menyalurkan barang kepada pembeli akhir membentuk

tingkatan salauran saluran, yaitu;

1. Saluran-nol-tingkat (saluran pemasaran langsung), saluran pemasaran ini

terdiri dari seorang produsen yang menjual langsung kepada konsumen.

2. Saluran-satu-tingkat (mempunyai satu perantara), dalam pasar konsumen,

perantara sekaligus merupakan pengecer.

3. Saluran-dua-tingkat (mempunyai dua perantara), dalam pasar konsumen

mereka merupakan grosir atau pedagang besar, dan pengecer.

4. Saluran-tiga-tingkat (mempunyai tiga perantara), dalam pasar konsumen

mereka merupakan grosir, pemborong dan pengecer.

Menurut Sudiyono (2002), saluran pemasaran yang ada tentunya

melibatkan lembaga-lembaga pemasaran di dalamnya. Lembaga pemasaran

Page 41: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

19

adalah badan usaha atau individu yang menyelenggarakan pemasaran,

menyalurkan jasa dan komoditi dari produsen ke konsumen akhir serta

mempunyai hubungan dengan badan usaha atau individu lainnya. Lembaga

pemasaran ini timbul karena adanya keinginan konsumen untuk memperoleh

komoditi yang sesuai dengan waktu, tempat dan bentuk yang diinginkan

konsumen. Lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran

produk-produk pertanian yaitu:

1. Tengkulak, lembaga pemasaran yang secara langsung berhubungan dengan

nelayan, tengkulak ini melakukan transaksi dengan nelayan baik secara tunai,

ijon, maupun kontak pembelian.

2. Pedagang besar, untuk meningkatkan pelaksanaan fungsi-fungsi pemasaran,

maka jumlah komoditi yang ada pada pedagang pengepul ini harus

dikonsentrasikan lagi oleh lembaga pemasaran yang disebut dengan pedagang

besar.

3. Agen penjual, produk pertanian yang belum ataupun sudah mengalami proses

pengolahan ditingkat pedagang besar harus didistribusikan kepada agen

penjualan maupun pengecer. Agen penjualan ini biasanya membeli komoditi

yang yang memiliki pedagang dalam jumlah yang banyak dengan harga yang

relatif murah dibanding dengan pedagang pengecer.

4. Pengecer, merupakan lembaga pemasaran yang berhadapan langsung dengan

konsumen. Pengecer ini sebenarnya merupakan ujung tombak dari suatu

proses produksi yang bersifat komersil, artinya kelanjutan proses produksi

yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran yang sangat tergantung

dari aktifitas pengecer dalam menjaul produknya kepada konsumen. Jadi

keberhasilan pengecer menjual produk kepada konsumen dangat menetikan

keberhasilan lembaga-lembaga pemasaran pada rantai pemasaran sebenarnya.

Aliran produk pertanian dari produsen sampai kepada konsumen akhir

disertai niali guna peningkatan komoditi pertanian tersebut. Peningkatan nilai

guna terwujud hanya apabila terdapat lembaga-lembaga pemasaran yang

melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran. Pada prinsipnya terdapat tiga fungsi

pemasaran yaitu:

Page 42: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

20

1. Fungsi pertukaran merupakan kegiatan yang menyangkut pengalihan hal

pemilikan dalam sistem pemasaran. Fungsi pertukaran meliputi fungsi

penjualan dan pembelian. Fungsi penjualan maka produsen atau lembaga

pemasaran yang berada pada rantai pemasaran sebelumnya harus

memperhatikan kualitas, kuantitas, bentuk dan waktu serta harga yang di

inginkan konsumen atau lembaga pemasaran yang ada pada rantai

selanjutnya. Fungsi pembelian diperlukan untuk memiliki komoditi-komoditi

yang akan dikonsumsi dalam proses produksi berikutnya.

2. Fungsi fisik merupakan kegiatan yang secara langsung merlakukan terhadap

komoditi pertanian, sehingga komoditi pertanian mengalami nilai guna

tempat dan nilai guna waktu. Fungsi fisik meliputi pengangkutan dan

penyimpanan. Fungsi pengangkutan adalah memindahkan produk pertanian

dari daerah surplus atau dari daerah produsen ke daerah konsumen. Fungsi

penyimpanan ini bertujuan untuk mengurangi fluktuatif harga yang

berlebihan selama proses pemasaran.

3. Fungsi penyedia fasilitas pada hakekatnya adalah untuk memperlancar fungsi

pertukaran dan fungsi fisik. Fungsi penyediaan fasilitas merupakan usaha-

usaha perbaikan sistem pemasaran untuk meningkatkan efisiensi operasional

dan efisiensi penetapan harga. Fungsi penyedia fasilitas meliputi standarisasi/

grading, penggunaan resiko, informasi pasar dan penyediaan dana. Fungsi

standarisasi yaitu menetapkan grade (tingkatan) kriteria kualitas komoditi

tertentu. Penggunaan resiko digunakan untuk mengurangi resiko lembaga

pemasaran yang berhubungan dengan lembaga asuransi yang

menanggungnya. Informasi pasar berhubungan dengan mencantumkan harga

komoditi per satuan, menginformasikan mengenai persediaan, kualitas

komoditi di tingkat pasar pada tempat dan waktu tertentu. Fungsi pelancar

penyediaan dana biasanya dilakukan oleh lembaga pemasaran yang

kekurangan dana, dimana dibutuhkan fungsi pelancar penyediaan dana yang

bisa berupa bank maupun lembaga perkreditan.

Menurut Soekartawi (1993), saluran pemasaran dapat berbentuk secara

sederhana dan dapat pula rumit sekali. Hal demikian tergantung dari macam

Page 43: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

21

komoditi lembaga pemasaran dan sistem pasar. Komoditi pertanian yang lebih

cepat sampi ke tangan konsumen dan dan yang tidak memiliki nilai ekonomis

yang tinggi, biasanta memilki saluran pemasaran yang relatif sederhana. Lembaga

pemasaran juga memegang peranan penting dan juga menentukan saluran

pemasaran. Lembaga pemasaran tersebut pada akhirnya juga melakukan kegiatan

fungsi-fungsi pemasaran meliputi kegiatan;

1. Pembelian,

2. Penyimpanan

3. Pengangkutan

4. Pengolahan

5. Sortir/ grading,

Masing-masing lembaga pemasaran, sesuai dengan kemampuan

pembiayaan yang dimiliki, akan melakukan fungsi pemasaran ini secara berbeda-

beda. Karena perbedaan kegiatan (dan biaya) yang dilakukan, maka tidak semua

kegiatan dalam fungsi pemasaran dilakukan oleh lembaga pemasaran. Karena

perbedaan inilah maka biaya dan keuntungan pemasaran menjadi berbeda di tiap

tingkat lembaga pemasaran.

2.2.4 Margin Pemasaran

Menurut Daniel (2004), margin pemasaran adalah selisih harga yang

dibayarkan oleh konsumen dengan harga yang diterima produsen. Margin ini akan

diterima oleh lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran tersebut.

Makin panjang saluran pemasaran (semakin banyak lembaga pemasaran yang

terlibat) maka semakin besar margin tata niaga. Lembaga pemasaran bisa

merupakan salah satu alternatif memperkecil margin pemasaran dan memperkecil

harga yang hasur dibayarkan konsumen atau memperbesar harga yang diterima

produsen.

Secara teoritis dapat dikatakan bahwa semakin pendek rantai pemasaran

suatu barang pertanian maka;

1. Biaya tata niaga semakin rendah,

2. Margin tata niaga juga semakin rendah,

Page 44: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

22

3. Marga yang harus dibayarkan konsumen semakin rendah, dan

4. Harga yang diterima produsen semakin tinggi.

Margin tataniaga merupakan perbedaan antara harga yang dibayarkan

konsumen dan yang diterima produsen atau harga kumpulan jasa-jasa tataniaga

yang terjadi karena permintaan dan penawaran. Oleh karena itu, margin tata niaga

didefinisikan sebagai perbedaan harga tingkat eceran dan harga tingkat produsen.

Margin tata niaga berbeda-beda, karena menggunakan jasa tata niaga yang

berbeda pula. Besarnya perubahan margin tergantung pada perubahan biaya

(Soemodihardjo, 2002).

Menurut Asmarantaka (2014), konsep margin pemasaran merupakan

perbedaan harga ditingkat nelayan produsen dengan harga ditingkat konsumen

akhir atau di tingkat retail. Pengertian margin ini adalah pendekatan keseluruhan

dari sistem pemasaran produk pertanian, mulai dari tingkat nelayan sebagai

produsen primer sampai produk tersebut sampai di tangan konsumen akhir.

Analisis margin pemasaran dipergunakan untuk menganalisis sistem pemasaran

dari perspektif makro, yaitu menganalisis pemasaran produk mulai dari nelayan

produsen sampai ditangan konsumen akhir. Perbedaan margin setiap sistem dapat

disebabkan oleh perbedaan perlakuan atau penanganan produk, sehingga terdapat

perbedaan biaya dan kepuasan konsumen akhir.

Menurut Sudiyono (2002), harga yang dibayarkan konsumen merupakan

harga ditigkat pengecer, yaitu merupakan perpotongan kurva permintaan primer

(primary demand curve) dengan kurva penawaran turunan (derived supply curve).

Sedangkan harga ditingkat nelayan merupakan perotongan antara kurva

permintaan turunan (derived demand curve) dengan kurva penawaran turunan

(primary supply curve). Permintaan konsumen atas suatu produk ditingkat

pengecer disebut permintaan primer. Sedangkan permintaan suatu produk

ditingkat nelayan disebut permintaan turunan. Pada sisi penawaran, penawaran

primer adalah penawaran komoditas pertanian di tingkat nelayan. Sedangkan

penawaran turunan adalah penawaran ditingkat pengecer.

Page 45: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

23

Harga (P) Sr

Sf

Pr

M

Pf

Dr

Df

0 Qr Jumlah (Q)

Gambar 2.1 Kurva Penawaran – Permintaan primer dan turunan serta

margin pemasaran

Gambar 2.1 menyatakan bahwa kurva permintaan primer yang

berpotongan dengan kurva penawaran turunan, membentuk harga ditingkat

pedagang pengecer (Pr). Kurva permintaan turunan yang berpotongan dengan

kurva penawaran primer membentuk harga ditingkat nelayan (Pf). Margin

pemasaran sama dengan selisih harga ditingkat pedagang pengecer dengan harga

ditingkat nelayan sehingga dapat dirumuskan sebagai M = Pr – Pf. Penentuan

margin pemasaran menggunakan asumsi bahwa jumlah produk yang

ditransaksikan ditingkat nelayan sama dengan jumlah produk yang ditransaksikan

ditingkat pengecer yaitu sebesar Qr.

Dalam pemasaran komoditi pertanian seringkali dijumpai adanya rantai

pemasaran yang panjang, sehingg banyak juga pelaku lembaga pemasaran yang

terlibat dalam rantai pemasaran tersebut. Akibatnya adalah terlalu besarnya

keuntungan pemasaran yang diambil oleh para pelaku pemasaran tersebut.

Beberapa sebab mengapa terjadi rantai pemasaran hasil pertanian yang panjang

dan produsen sering dirugikan adalah antara lain;

1. Pasar yang tidak bekerja secara sempurna;

2. Lemahnya informasi pasar;

3. Lemahnya produsen memanfaatkan peluang pasar;

4. Lemahnya posisi produsen untuk melakukan penawaran untuk mendapatkan

harga yang baik;

Keterangan:

Sr : Kurva penawaran turunan

Sf : Kurva penawaran primer

Dr : Kurva permintaan primer

Df : Kurva permintaan turunan

Pr : Harga di tingkat pengecer/konsumen

Pf : Harga di tingkat nelayan

Qr : Jumlah produk di tingkat nelayan

dan pengecer

M : Margin Pemasaran (Pr-Pf)

Page 46: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

24

5. Produsen melakukan usahatani tidak didasarkan pada permintaan, melainkan

karena usahatani yang diusahakan secara turun-temurun (Soekartawi, 1997).

Biaya Pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan

pemasaran. Biaya pemasaran meliputi biaya angkut, biaya pengeringan, pungutan

retribusi dan lain-lain. Besarnya biaya pemasaran ini berbeda satu sama lain

disebabkan karena; a. Macam komoditi; b. Lokasi pemasaran; c. Macam lembaga

pemasaran dan efektifitas pemasaran yang dilakukan. Makin efektif pemasaran

yang dilakukan, makin kecil biaya pemasaran yang di keluarkan. Keuntungan

pemasaran merupakan selisih harga yang dibayarkan ke produsen dan harga yang

diberikan oleh konsumen. Perbedaan harga di masing-masing lembaga pemasaran

sangat bervariasi tergantung besar kecilnya keuntungan yang diambil oleh

masing-masing lembaga pemasaran (Soekartawi, 1993).

Fisherman’s share (FS) merupakan rasio antara harga ditingkat produsen

dengan harga ditingkat konsumen akhir atau retail. Dengan demikian FS,

merupakan porsi dari nilai yang dibayarkan konsumen akhir yang diterima oleh

produsen dalam bentuk persentase (Asmarantaka, 2014).

2.2.5 Efisiensi Pemasaran

Sistem tataniaga atau pemasaran dianggap efisien apabila memenuhi dua

syarat yaitu:

1. Mampu menyampaikan hasil-hasil dari nelayan produsen kepada konsumen

dengan biaya semurah-murahnya,

2. Mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang

dibayar konsumen terakhir kepada semua pihak yang ikut serta di dalam

kegiatan produksi dan tataniaga barang itu.

Yang dimaksud adil dalam hal ini adalah pemberian balas jasa dan fungsi-

fungsi pemasaran sesuai sumbangan masing-masing dari lembaga pemasaran yang

bersangkutan di dalam suatu kegiatan pemasaran. Hal ini berarti margin

pemasaran semakin kecil apabila biaya pemasaran semakin kecil, sehingga harga

ditingkat nelayan semakin tinggi dan tingkat pendapatan yang diterima nelayan

Page 47: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

25

semakin meningkat. Hal ini dikatakan nelayan sudah mencapai margin pemasaran

yang diinginkan (Mubyarto, 1989).

Indikator efisiensi pemasaran yaitu efisiensi operasional atau teknis

berhubungan dengan pelaksanaan aktivitas pemasaran yang dapat meningkatkan

atau memaksimumkan rasio output-input pemasaran. Analisis yang sering

dilakukan dalam kajian efisiensi operasional adalah analisis margin pemasaran

dan Fisherman’s share . Efisiensi operasional adalah ukuran frekuensi

produktivitas dari input-output pemasaran, misalnya biaya tenaga kerja atau biaya

total pemasaran dengan keuntungan dari lembaga pemasaran. Dengan demikian

proses pemasaran agribisnis yang efisien adalah yang memberikan kontribusi

(share) yang adil mulai dari nelayan, perusahaan, lembaga-lembaga pemasaran

sesuai dengan korbanan masing-masing dan konsumen menjadi puas

(Asmarantaka, 2014).

Menurut Asmarantaka (2014), pemasaran agribisnis yang efisien apabila

terdapat indikator-indikator antara lain: (1) menciptakan atau meningkatkan nilai

tambah (value added) yang tinggi terhadap produk agribisnis, (2) menghasilkan

keuntungan bagi setiap lembaga pemasaran yang terlibat sesuai dengan biaya-

biaya yang dikeluarkan, (3) merketing margin (biaya dan keuntungan) yang

terjadi relatif sesuai dengan fungsi-fungsi atau aktivitas bisnis yang memuaskan

konsumen akhir, dan (4) memberikan bagian yang diterima nelayan produsen

(Fisherman’s share ) yang realtif akan merangsang nelayan berproduksi di tingkat

usahatani. Dengan demikian proses pemasaran agribisinis yang efisien adalah

yang memberikan kontribusi (share) yang adil mulai dari nelayan, lembaga

pemasaran sesuai dengan korbanan masing-masing dan konsumen puas.

2.3 Kerangka Pemikiran

Pemasaran hasil perikanan tangkap nelayan dominan mendapatkan

beberapa jenis ikan dalam melakukan sekali penangkapan. Jenis ikan yang paling

dominan didapat yaitu ikan jenis pelagis seperti ikan tongkol dan ikan layang.

Nelayan di sekitar Pelabuhan Perikanan Panarukan umumnya melakukan

penangkapan menggunakan perahu slerek. Perikanan laut sebagai bagian daripada

Page 48: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

26

sub sektor perikanan dalam pengembangannya banyak dipengaruhi oleh kondisi

asli wilayah, hal ini disebabkan karena harga produk perikanan memiliki

karakteristik pola musiman, yaitu pada saat hasil tangkapan melimpah harga ikan

segar cenderung merosot sampai pada harga yang rendah. Dimana pada saat

musim paceklik nelayan yaitu pada musim barat belum mampu memenuhi

permintaan konsumen terhadap ikan segar serta saluran pemasaran yang panjang

menyebabkan konsumen harus menunggu sedikit lama 2-3 hari untuk

mendapatkan ikan segar yang dijual di pasar dikarenakan waktu tunggu ikan dan

saluran pemasaran yang panjang. Saluran pemasaran tersebut dimulai dari nelayan

sebagai produsen, kemudian pedagang pengumpul ikan, pedagang besar,

pedagang pengecer dan terakhir adalah konsumen.

Banyaknya lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran hasil

perikanan tangkap yaitu pedagang pengumpul ikan, pedagang besar, dan

pedagang pengecer akan menaikkan margin harga sehingga harga yang diterima

konsumen sangat tinggi berbanding terbalik dengan harga yang diterima oleh

produsen. Selain itu dengan adanya pengeluaran biaya untuk memenuhi standar

mutu yang diingikan konsumen, maka dalam penetapan harga jual juga ikut

berpengaruh dengan kata lain bahwa harga yang dibayarkan konsumen akan lebih

mahal. Hal ini menggambarkan margin harga yang cukup tinggi. Adanya

permasalahan atau fenomena tersebut dilakukan penelitian tentang bagaimana

saluran pemasaran hasil tangkapan nelayan dan efisiensi pemasaran hasil

perikanan tangkap.

Saluran pemasaran hasil perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan

Panarukan ini akan di analisis menggunakan analisis deskriptif untuk

menggambarkan dan medeskripsikan pola saluran pemasaran yang digunakan

untuk memasarkan ikan. Selain itu akan dilihat fungsi-fungsi pemasaran apa saja

yang digunakan oleh lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat. Perumusan

masalah kedua mengenai efisiensi pemasaran hasil perikanan tangkap di

Pelabuhan Perikanan Panarukan menggunakan analisis margin pemasaran dan

efisiensi pemasaran. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar

keuntungan yang didapatkan oleh setiap lembaga pemasaran dan efisiensi

Page 49: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

27

pemasaran untuk melihat nilai efisiensi pemasaran pada setiap saluran pemasaran

yang ada. Penelitian mengenai saluran pemasaran sebelumnya telah dilakukan

oleh Pamungkas pada tahun 2013, Sarwanto dkk pada tahun 2014, dan Remmang

pada tahun 2017 dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat lebih dari

satu saluran pemasaran yang ada digunakan, terdapat 3 sampai 4 saluran

pemasaran yang digunakan oleh nelayan. Lembaga pemasaran yang terlibat terdiri

dari nelayan, pedagang pengumpul, pedagang besar, dan pedagang pengecer.

Disamping itu untuk melihat efisiensi pemasaran dilakukan dengan

melihat margin pemasaran, share biaya dan share keuntungan di setiap mata

rantai. Pemasaran yang efisien dapat dilihat berdasarkan shared value yang adil

atau proporsional. Selain itu untuk mengetahui efisien atau tidaknya suatu sistem

pemasaran tidak hanya ditentukan oleh besar kecilnya biaya pemasaran dan

margin pemasaran serta panjang pendeknya saluran pemasaran. Efisiensi

pemasaran dapat diketahui juga dengan membandingkan bagian yang diterima

oleh nelayan (Fisherman’s share ) yaitu perbandingan antara harga yang diterima

nelayan dengan harga yang dibayar oleh konsumen akhir dan dinyatakan dalam

persen dan membandingkan nilai efisiensi pemasaran yang di dapat dari total

biaya yang dikeluarkan dibagi dengan total harga ikan kemudian dinyatakan

dalam persen.

Penelitian mengenai efisiensi pemasaran sebelumnya telah dilakukan oleh

Sarwanto dkk pada tahun 2014 dan Hosnan pada tahun 2016, dari Penelitian yang

dilakukan tersebut menunjukkan hasil margin pemasaran setiap jenis ikan

berbeda-beda tergantung dengan harga ikan itu sendiri selain itu banyaknya

lembaga pemasaran yang berkecimpung membuat membengkaknya harga ikam

dan menjadikan adanya kenaikan harga akibat adanya margin, disimpulkan bahwa

jumlah rantai pemasaran juga mempengaruhi margin pemasaran serta efisiensi

pemasaran hasil ikan tangkap adalah efisien.

Hasil penelitian ini nantinya menjawab rumusan hipotesis yang dibuat

oleh peneliti yaitu efisiensi pemasaran hasil perikanan laut di Pelabuhan

Perikanan Panarukan Kabupaten Situbondo adalah efisien. Efisien dilihat dari

indikator margin pemasaran, share biaya, share keuntungan, Fisherman’s share

Page 50: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

28

dan tingkat saluran pemasaran yang terbentuk serta rasio antara total biaya dengan

total produk yang di pasarkan. Penelitian ini nantinya akan dapat memberikan

informasi terkait dengan memilih alternatif pola saluran pemasaran yang paling

efisiensi untuk hasil perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Panarukan

Kabupaten Situbondo. Berdasarkan pemikiran tersebut, penjelasan digambarkan

dalam sebuah skema kerangka pemikiran pada Gambar 2.2.

Page 51: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

29

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran

2.4 Hipotesis

1. Pemasaran hasil perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Panarukan

Kabupaten Situbondo adalah efisien.

Memilih Alternatif Saluran Pemasaran Hasil Perikanan Tangkap di Pelabuhan Perikanan

Panarukan Kabupaten Situbondo yang Paling Efisien

- Share Biaya

- Share Keuntungan

- Distribusi Margin

- Fisherman’s share

EP=(TB/TNP)x100 Analisis

Deskriptif

Hasil Perikanan Tangkap

Kabupaten Situbondo

1. Selisih harga yang

tinggi antara konsumen dan nelayan.

2. Diperlukan waktu 2-3

hari ikan yang

diperoleh oleh nelayan

sampai kepada

konsumen.

Margin

Pemasaran

Efisiensi

Pemasaran

Efisiensi

Pemasaran

Hosnan (2016)

Hasil nilai efisiensi

pemasaran hasil tangkap

ikan di TPI Pondok Mimbo

Kabupaten Situbondo

adalah efisien

Saluran

Pemasaran

Pamungkas (2013)

Terdapat 3 pola saluran pemasaran perikanan

laut di Kota Tegal

Remmang dkk (2017)

Terdapat 4 pola saluran

pemasaran ikan laut

segar di Sulawesi Selatan

Sarwanto dkk (2014) Terdapat 4 pola saluran

pemasaran ikan hasil

tangkapan nelayan di

Gunung kidul Provinsi

DIY

Sarwanto dkk (2014)

Saluran pemasaran I ikan

hasil tangkapan nelayan di

Gunungkidul Provinsi DIY

merupakan saluran

pemasaran yang paling

efisien

Pamungkas (2013)

Share biaya yg

dikeluarkan lebih kecil

dibandingkan dengan

share keuntungan

Sarwanto dkk (2014)

Fisherman’s share yang diperoleh tertinggi adalah

pada saluran pemasaran I

Page 52: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

30

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penentuan Daerah Penelitian

Menurut Noor (2011), purposive sampling merupakan teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel. Penentuan

daerah penelitian berdasarkan metode penentuan wilayah yang disengaja

(purposive method) di Pelabuhan Perikanan Panarukan Kabupaten Situbondo

dimana pelabuhan tersebut terletak di Kecamatan Panarukan. Pemilihan lokasi ini

berdasarkan pertimbangan bahwa:

1. Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo yang merupakan sentra

perikanan di Jawa Timur, mempunyai produksi pertumbuhan penangkapan

ikan yang positif, dan mempunyai garis pantai sepanjang yaitu 131,575 km

km yang mampu untuk dikembangkan.

2. Kecamatan Panarukan mempunyai 5 Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan 4

Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

3. Pelabuhan Perikanan Panarukan mempunyai Tempat Pendaratan ikan dan

Tempat Pelelangan Ikan yang masih aktif, serta mempunyai letak strategis

yaitu di jalur pantura Surabaya-Bali sehingga memudahkan akses pedagang-

pedagang lokal maupun dari pedagang luar kota.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-

analitik. Metode deskriptif merupakan metode yang memberikan gambaran

fenomena-fenomena, dan implikasi suatu masalah yang ingin dipecahkan. Metode

analitik berfungsi menganalisa dan menghitung secara cermat dan teliti tarhadap

faktor-faktor atau data (Nazir, 2003). Metode deskriptif digunakan untuk

mendeskipsikan dan menggambarkan rumusan masalah pertama yaitu saluran

pemasaran hasil perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Panarukan Kecamatan

Panarukan. Metode analitik digunakan pada rumusan masalah kedua yaitu terkait

margin pemasaran, share biaya, share keuntungan dan efisiensi pemasaran hasil

Page 53: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

31

perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Panarukan Kecamatan Panarukan

dengan menganalisa dan menghitung menggunakan formulasi atau rumus.

3.3 Metode Pengambilan Contoh

Pengambilan contoh yang digunakan dalam penelitian ini untuk

menentukan sampel awal adalah dengan metode nonprobability sampling dengan

teknik insidental sampling. Menurut Sugiyono (2014) insidental sampling

merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang

secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data.

Populasi dalam penelitian ini merupakan nelayan juragan laut. Juragan laut

merupakan nelayan yang bertanggung jawab dalam operasi penangkapan ikan

dilaut serta memasarkannya. Selanjutnya sampel akan di ambil dengan cara

kebetulan/insidental ketika peneliti bertemu dengan nelayan juragan laut yang

pada saat itu telah melakukan kegiatan penangkapan dan memasarkan hasil

tangkapannya.

Selain itu dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel dipadukan

dengan teknik snowball sampling, sampel yang dimaksud adalah pedagang-

pedagang yang terlibat dalam pemasaran hasil perikanan tangkap. Teknik

pengambilan sampling bola salju digunakan untuk menentukan sampel lembaga

pemasaran yang terlibat dalam pemasaran hasil tangkapan ikan seperti pedagang

pengumpul ikan, pedagang besar dan pedagang pengecer yang awalnya peneliti

mengetahui dari nelayan juragan laut yang menjual hasil tangkapannya kepada

pedagang-pedagang tersebut. Selanjutnya pedagang yang telah diketahui dari

nelayan juragan laut nantinya akan menunjukkan pedagang-pedagang lainnya

untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya hingga jumlah sampel semakin besar

dan dirasa cukup untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti..

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan disesuaikan dengan jenis data

yang akan digunakan dalam penelitian ini. Data tersebut yaitu data primer dan

Page 54: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

32

data sekunder. Metode pengumpulan data primer dan data sekunder dilakukan

dengan menggunakan teknik:

1. Wawancara merupakan suatu proses memperoleh keterangan atau informasi

untuk penelitian secara lisan dengan cara tanya jawab dengan beratatap muka

antara pewawancara dan responden. Wawancara yang digunakan nantinya

akan dilakukan melalui wawancara terstruktur. Data yang ingin diperoleh dari

wawancara terstruktur ini adalah data primer berupa informasi dari responden

terkait dengan fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan setiap lembaga

pemasaran dan saluran pemasaran hasil perikanan tangkap serta yang

berkaitan dengan efisiensi pemasaran hasil perikanan tangkap seperti harga

jual, harga beli, biaya-biaya yang dikeluarkan serta keuntungan yang di dapat.

2. Observasi atau pengamatan digunakan untuk mengumpulkan suatu data

dalam penelitian dengan mengadakan pengamatan langsung di lapangan pada

setiap obyek dari permasalah yang diteliti untuk melengkapi data primer dan

data sekunder. Data yang ingin di dapat dari observasi ini adalah untuk

mengumpulkan data primer dengan melakukan pengamatan langsung di

daerah penelitian, yaitu di Pelabuhan Perikanan Panarukan, sehingga

diperoleh gambaran yang jelas terkait daerah penelitian.

3. Kepustakaan merupakan metode pengumpulan data dengan cara

memanfaatkan berbagai macam pustaka yang relevan dengan fenomena sosial

yang sedang dicermati. Teknik ini digunakan dalam keseluruhan proses

penelitian sejak awal hingga akhir penelitian. Data yang diperoleh metode ini

melalui sumber kedua yang bukan merupakan pelaku usaha, data di dapat dari

instansi-instansi yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu BPS dan Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Situbondo, untuk mendapatkan data

sekunder berupa data-data terkait dengan hasil perikanan tangkap. Pustaka

lainnya diperoleh dari jurnal dan buku.

3.5 Metode Analisis Data

Penelitian ini akan mendeskripsikan tentang saluran pemasaran serta

efisiensi pemasaran hasil perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Panarukan.

Page 55: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

33

Untuk mengetahui terkait saluran pemasaran yang ada tentunya melibatkan

lembaga-lembaga pemasaran di dalamnya. Deskriptif mengenai saluran

pemasaran menggambarkan produk hasil perikanan tangkap yang didapat oleh

nelayan disalurkan sampai kepada konsumen melalui lembaga pemasaran dan

kemudian akan diketahui pola saluran pemasaran yang digunakan oleh nelayan di

Pelabuhan Perikanan Panarukan. Selain itu akan diketahui juga fungsi-fungsi

pemasaran yang dilakukan oleh masing-masing lembaga pemasaran yang terlibat.

Jenis ikan yang akan diteliti saluran pemasaran dan efisiensi pemasarannya

terdapat dua jenis ikan yaitu ikan tongkol dan ikan layang. Kedua ikan tersebut

merupakan ikan yang dominan di dapat oleh nelayan dan mempunyai saluran

pemasaran yang sama satu sama lain.

Menjawab hipotesis yang diajukan peneliti terkait dengan efisiensi

pemasaran hasil perikanan tangkap menggunakan konsep nilai distribusi margin

dan efisiensi pemasaran. Terlebih dahulu menghitung bagaimana distribusi

margin, menggunakan analisis share biaya dan share keuntungan masing-masing

lembaga pemasaran dan fisherman’s share menggunakan analisis distribusi.

margin pemasaran menggunakan rumus (Sudiyono, 2002);

MP = Pr – Pf

Keterangan:

MP : Margin Pemasaran hasil tangkapan ikan (Rp/Kg)

Pr : Harga ditingkat pengecer atau konsumen (Rp/Kg)

Pf : Harga di tingkat nelayan (Rp/Kg)

Masing-masing lembaga pemasaran tentunya berusaha menarik

keuntungan dari penjualan hasil tangkapan ikan, keuntungan dari masing-masing

lembaga pemasaran atau share keuntungan dirumuskan sebagai berikut:

Skj = {πij / (Pr)} x 100%

Πij = Hjj – Hbj - Cij

Keterangan :

Skj : Bagian (share) keuntungan lembaga pemasaran ke-j (%)

πij : Keuntungan lembaga pemasaran ke-j (Rp/Kg)

Page 56: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

34

Pr : Harga Ikan di tingkat konsumen (Rp/Kg)

Hjj : Harga jual hasil tangkapan ikan oleh lembaga pemasaran ke-j (Rp/Kg)

Hbj : Harga beli hasil tangkapan ikan oleh lembaga pemasaran ke-j (Rp/Kg)

Cij : Biaya untuk melaksanakan fungsi pemasaran hasil tangkapan ikan oleh

lembaga pemasaran ke-j (Rp/Kg)

Share biaya merupakan biaya-biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh

lembaga pemasaran terkait. Share biaya yang dikeluarkan lembaga pemasaran ke-i

dirumuskan sebagai berikut:

SBij = {Cij / (Pr) x 100%

Keterangan :

SBij : Bagian (share) biaya untuk melaksanakan fungsi pemasaran hasil

tangkapan ikan ke-i oleh lembaga pemasaran ke-j (%)

Cij : Biaya untuk melaksanakan fungsi pemasaran hasil tangkapan ikan oleh

lembaga pemasaran ke-j (Rp/Kg)

Pr : Harga Ikan ditingkat konsumen (Rp/Kg)

Biaya pemasaran ke-i oleh lembaga ke-j pada masing-masing lembaga

pemasaran untuk kegiatan biaya pengangkutan (transportasi), biaya penyimpanan

seperti es, biaya kuli angkut serta biaya retribusi.

Adapun bagian biaya dan keuntungan pada distribusi margin dalam

melaksanakan fungsi pemasaran ke-i oleh lembaga pemasaran ke-j adalah sebagai

berikut:

Skj = { πij / (Pr – Pf)} x 100%

SBij = {Cij / (Pr – Pf)} x 100%

Keterangan:

Skj : Bagian (share) keuntungan lembaga pemasaran ke-j (%)

πij : Keuntungan lembaga pemasaran ke-j (Rp/Kg)

Pr : Harga Ikan ditingkat konsumen (Rp/Kg)

Pf : Harga Ikan di tingkat nelayan (Rp/Kg)

SBij : Bagian (share) biaya untuk melaksanakan fungsi pemasaran hasil

tangkapan ikan ke-i oleh lembaga pemasaran ke-j (%)

Cij : Biaya untuk melaksanakan fungsi pemasaran hasil tangkapan ikan oleh

Page 57: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

35

lembaga penasaran ke-j (Rp/Kg)

Fisherman’s share digunakan untuk melihat rasio harga ditingkat nelayan.

Untuk menghitung Fisherman’s share, digunakan rumus (Asmarantaka, 2014):

Fs = (Pf / Pr) x 100%

Keterangan:

Fs : Persentase harga yang diterima nelayan (%)

Pf : Harga ikan ditingkat nelayan (Rp/kg)

Pr : Harga ikan ditingkat pengecer (Rp/kg)

Dalam analisis margin pemasaran dan fisherman’s share hanya dilakukan

perbandingan antaran saluran pemasaran yang satu dengan saluran pemasaran

yang lain. Saluran saluran pemasaran yang memiliki margin pemasaran terkecil

dan fisherman’s share terbesar adalah saluran pemasaran yang paling efisien.

Setelah menghitung margin pemasaran, share biaya, share keuntungan

dan Fisherman’s share , dilanjutkan dengan menghitung efisiensi pada masing-

masing saluran pemasaran hasil perikanan tangkap menggunakan analisis efisiensi

pemasaran. Soekartawi (1993), menyatakan bahwa efisiensi pemasaran adalah

nisbah antara total biaya dengan total nilai produk yang dipasarkan atau dapat

dirumuskan sebagai berikut:

EP = (TB / TNP) x 100%

Keterangan:

EP : Efisiensi Pemasaran (%)

TB : Total biaya pemasaran (Rp/kg)

TNP : Total nilai produk yang dipasarkan (Rp/kg)

Penarikan kesimpulan dilihat dari nilai efisiensi pemasaran (EP) pada

setiap saluran pemasaran. Saluran pemasaran yang memiliki nilai efisiensi

pemasaran yang lebih kecil adalah saluran pemasaran yang lebih efisien

dibandingkan dengan saluran pemasaran lainnya.

Page 58: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

36

3.6 Definisi Operasional

1. Saluran pemasaran merupakan lembaga-lembaga pemasaran yang

berhubungan satu sama lain untuk menyalurkan produk ikan segar dari

produsen di Pelabuhan Perikanan Panarukan ke konsumen akhir.

2. Margin pemasaran merupakan selisih dari harga ditingkat pengecer atau

konsumen dengan harga ditingkat nelayan yang dinyatakan dalam satuan

rupian per kilogram (Rp/kg).

3. Harga di tingkat pengecer (Pr) adalah harga jual pedagang pengecer ikan di

Pelabuhan Perikanan Panarukan yang dinyatakan dalam satuan rupiah per

kilogram (Rp/kg).

4. Harga di tingkat nelayan (Pf) adalah harga jual nelayan ikan di Pelabuhan

Perikanan Panarukan yang dinyatakan dalam satuan rupiah per kilogram

(Rp/kg).

5. Biaya pemasaran adalah besarnya biaya yang dikeluarkan oleh setiap lembaga

pemasaran dalam saluran pemasaran ikan di Pelabuhan Perikanan Panarukan

yang dinyatakan dalam rupiah per kilogram (Rp/kg).

6. Biaya-biaya pemasaran yang dikeluarkan pada saat pemasaran ikan di

Pelabuhan yaitu: biaya retribusi, kuli angkut, biaya transportasi dan es batu.

7. Share biaya adalah bagian biaya setiap lembaga pemasaran untuk

melaksanakan fungsi pemasaran ikan di Pelabuhan Perikanan Panarukan yang

dinyatakan dalam persen (%).

8. Keuntungan adalah besarnya keuntungan yang diterima oleh setiap lembaga

pemasaran dalam saluran pemasaran ikan di Pelabuhan Perikanan Pnarukan

yang dinyatakan dalam rupiah per kilogram (Rp/kg).

9. Share keuntungan adalah bagian keuntungan yang diterima oleh setiap

lembaga pemasaran ikan di Pelabuhan Perikanan Panarukan yang dinyatakan

dalam persen (%).

10. Fisherman’s share merupakan rasio harga ditingkat nelayan di Pelabuhan

Perikanan Panarukan dengan harga ditingkat konsumen akhir yang

dinyatakan dalam persen (%).

Page 59: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

37

11. Efisiensi pemasaran merupakan rasio antara total biaya dengan total nilai

produk berupa hasil perikanan tangkap yang dipasarkan dan dinyatakan

dalam persen (%).

12. Total biaya adalah total keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh lembaga

pemasaran ikan di Pelabuhan Perikanan Panarukan yang dinyatakan dalam

satuan rupiah per kilogram (RP/kg).

13. Total nilai produk adalah nilai/harga ikan di Pelabuhan Perikanan Panarukan

ditingkat konsumen akhir yang dinyatakan dalam satuan rupiah per kilogram

(RP/kg).

Page 60: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

38

BAB 4. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1 Letak dan Kondisi Geografis Lokasi Penelitian

Kabupaten Situbondo mempunyai 13 kecamatan yang merupakan

kecamatan berpantai dengan total panjang pantai adalah 131,575 km. Kabupaten

Situbondo termasuk kedalam wilayah Pantai Utara. Kabupaten Situbondo terletak

di ujung timur pulau jawa bagian utara yaitu antara 113º 30’ - 114º 42’ bujur

timur dan antara 7º 35’ - 7º 44’ Lintang selatan dengan batas wialyah sebagai

berikut:

Sebelah utara : Selat Madura

Sebelah selatan : Kabupaten Bondowoso

Sebelah timur : Selat Bali

Sebalah barat : Kabupaten Probolinggo

Kabupaten Situbondo terletak di daerah pesisir utara Pulau Jawa,

dikelilingi oleh perkebunan tebu, tembakau, hutan lindung baluran dan lokasi

usaha perikanan. Dengan letak strategis, di tengah jalur darat Jawa-Bali,

Kabupaten Situbondo mempunyai Pelabuhan Panarukan yang terkenal sebagai

ujung timur dari jalan raya pos Anyer-Panarukan di Pulau Jawa yang dibangun

oleh Deandels pada era kolonial Belanda.

Kecamatan Panarukan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten

Situbondo yang letaknya berada di bagian utara Kabupaten Situbondo dengan

posisi diantara 7º 42,09’ lintang selatan dan 113’57 bujur timur. Letak Kecamatan

Panarukan berbatasan dengan:

Sebelah utara : Selat Madura

Sebelah selatan : Kecamatan Kendit

Sebelah timur : Kecamatan Situbondo

Sebalah barat : Kecamatan Kendit

Pelabuhan Perikanan Panarukan terletak di Desa Kilensari Kecamatan

Panarukan Kabupaten Situbondo. Jarak Pelabuhan Perikanan Panarukan ke kota

kurang lebih 8 km ke arah timur. Lokasi pelabuhan terletak di pinggir laut dan

dekat dengan jalan raya sehingga dapat dijangkau dengan mudah. Letak

Page 61: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

39

Pelabuhan Perikanan Panarukan yang sangat strategis digunakan kapal-kapal

untuk mendaratkan hasil tangkapannya karena akses transportasi darat relatif

dekat dengan Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten madura dan sekitarnya.

Aktivitas usaha ekonomi di Pelabuhan Perikanan Panarukan kegiatan yang

dilakukan sampai saat ini yaitu pendaratan ikan, pemasaran hasil tangkapan,

penanganan hasil tangkapan dan pengolahan hasil tangkapan.

Dikarenakan letak geografisnya maka perairan laut di sekitar Pelabuhan

Perikanan Panarukan dan sekitarnya dipengaruhi oleh angin musim timur dan

tenggara pada bulan April-September dan angin barat laut pada bulan November-

Maret. Arah dan kecepatan mata angin ini sangat besar pengaruhnya pada bidang

perikanan khususnya usaha penangkapan ikan di laut. Bulan November-Maret

merupakan musim baik untuk usaha pengangkapan ikan dilaut, dimana musim ini

merupakan musim ikan sedangkan pada bulan April-September bertiup angin

timur dan tenggara disertai gelombang yang cukup tinggi sehingga nelayan sulit

untuk melakukan kegiatan melaut dimana musim ini merupakan musim sulit ikan

atau musim paceklik bagi nelayan di daerah Pelabuhan Perikanan Panarukan dan

sekitarnya.

4.2 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Perikanan Panarukan

Fasilitas pelabuhan perikanan yang menjadi sorotan utama adalah Tempat

Pelelangan Ikan (TPI), seperti diketahui bahwa TPI digunakan sebagai pusat

pemasaran hasil tangkapan melalui pelelangan di suatu pelabuhan perikanan.

Tabel 4.1 Daftar Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan Tempat Pelelangan Ikan

(TPI) Kabupaten Situbondo Tahun 2015

No Kecamatan Nama PPI Nama TPI Luas PPI (ha)

1. Banyuglugur Banyuglugur - - Kalianget - -

2. Besuki Demung - -

Pesisir Besuki 1

3. Suboh Ketah Ketah 0,3 4. Mlandingan Selomukti - -

Mlandingan Kulon Mlandingan Kulon 0,3

Mlandingan Timur Bletok Bletok 0,02

Bungatan - -

Pasir Putih - -

Page 62: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

40

Lanjutan Tabel 4.1 Daftar Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan Tempat

Pelelangan Ikan (TPI) Kabupaten Situbondo Tahun 2015

No Kecamatan Nama PPI Nama TPI Luas PPI (ha)

5. Panarukan Kilensari Kilensari 0,04

Somangkaan - -

Peleyan Peleyan 0,7 Duwet Duwet 0,3

Gelung Gelung 0,2

6. Mangaran Kalbut - -

Semiring - - Tanjung Pecinan Tanjung Pecinan 0,5

Tanjung Kamal Tanjung Kamal 0,2

Tanjung Glugur - - 7. Arjasa Arjasa - -

Kumbangsari - -

Lamongan - -

8. Kapongan Landangan - - Sletreng - -

10. Jangkar Jangkar Jangkar 0,6

Agel - - 11. Asembagus Pondok Langgar Pondok Langgar 0,2

12. Banyuputih Sumber Rejo - -

Sumberanyar Pondok Mimbo 1,4 Sumber Waru Sumber Waru 0,5

Wonorejo Pandean 0,06

Sumber: Laporan Tahunan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Situbondo, 2015

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa terdapat 12 Kecamatan di

Kabupaten Situbondo yang memiliki Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dengan

jumlah Pangkalan Pendaratan Ikan sebanyak 33 pangkalan. Tidak semua PPI

memiliki Tempat Pelelangan Ikan (TPI), sehingga TPI yang ada hanya 15 TPI

yang terdapat di beberapa pangkalan pendaratan ikan yang tersebar di 12

Kecamatan.

TPI di Pelabuhan Perikanan Panarukan terletak di Desa Kilensari

Kecamatan Panarukan. TPI ini dikelola dibawah naungan KUD Samudra Mina

Jaya sehingga nama TPI juga mengikuti nama KUD tersebut yaitu TPI Samudra

Mina jaya, namun kebanyakan orang sering menyebut TPI Samudra Mina Jaya

tersebut dengan sebutan “TPI Panarukan” atau “TPI Kilensari”. Beberapa

aktivitas di TPI Panarukan yaitu pengangkutan ikan dari dermaga ke TPI;

penanganan ikan di TPI, pengangkutan ikan dari TPI ke pengolah dan pedagang

ikan, pencucian keranjang, dan proses pembersihan ikan. Eksistensi Pelelangan

Ikan Panarukan sangat dikenal oleh nelayan dan juga masyarakat karena TPI

Page 63: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

41

Panarukan adalah tempat jual beli ikan sejak jaman dahulu oleh nenek moyang.

TPI Panarukan merupakan tempat pelelangan ikan yang memberikan pemasukan

pendapatan daerah walaupun TPI Panarukan dikatakan kurang layak dari segi

fasilitas dan sarana prasarana yang ada, sempitnya bagunan TPI dan peralatan

seperti timbangan yang kuantitasnya masih sedikit, sehingga apabila pada saat

musim panen ikan nelayan harus mengantri sedikit lebih lama untuk

menimbangkan ikannya.

Sistem pelelangan dilakukan yang pertama nelayan menurunkan keranjang

hasil tangkapan ikannya dari kapal, kemudian keranjang diangkut ke TPI dan

langsung ditimbang menggunakan timbangan oleh petugas juru timbang TPI.

Kemudian langsung dijual kepada pedagang pengumpul ikan yang sudah

menunggu di TPI. Untuk mendapatkan hasil produksi ikan yang didaratkan maka

pengurus TPI hanya mengambil sampel di lapangan, dan bisa diketahui bahwa

berapa banyak ikan yang ditangkap oleh nelayan.

Di TPI Panarukan tidak terdapat kelompok nelayan yang aktif, yang ada

hanya perkumpulan dari nelayan-nelayan ABK pada satu kapal tersebut. Kegiatan

yang dilakukan biasanya berupa pembagian hasil dari kegiatan melaut,

memperbaiki jaring yang rusak dan pembersihan kapal. Sedangkan tidak terdapat

kelompok nelayan yang dalam kegiatan pemasaran. Nelayan biasanya menjual

ikan kepada pedagang pengumpul dengan cara individu yang menyebabkan harga

yang diberikan oleh pedagang pengumpul lebih rendah dari harga pasar.

4.3 Kondisi Penduduk

Kabupaten Situbondo memiliki garis pantai yang panjang sehingga hampir

sebagian besar masyarakat Situbondo terkonsentrasi atau bertempat tinggal di

daerah pesisir, hal ini menunjukkan bahwa mata pencaharian penduduk situbondo

mayoritas adalah dalam bidang penangkapan ikan atau nelayan dan pengolahan

hasil laut. Penduduk Kecamatan Panarukan berjumlah 56.322 jiwa terdiri dari

27.644 jiwa laki-laki dan 28.674 jiwa perempuan. Mayoritas mata pencaharian

penduduk di Kecamatan Panarukan adalah bekerja di sektor pertanian sebanyak

22,23%, sedangkan sektor lainnya berturut-turut adalah perdagangan 19,24%,

Page 64: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

42

industri 5,14%, dan penggalian 0,18% (Kecamatan Panarukan dalam Angka,

2017).

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Panarukan

Tahun 2016

No. Desa Pertanian

Tani Buruh Tani Nelayan Peternakan

1. Kilensari 402 155 675 110

2. Paowan 275 980 32 310

3. Sumberkolak 500 225 34 610

4. Wringinanom 266 325 40 525

5. Peleyan 175 498 240 480

6. Alasmalang 240 540 29 225

7. Duwet 220 389 185 24

8. Gelung 445 566 240 344

Sumber: Kecamatan Panarukan Dalam Angka, 2017

Berdasarkan tabel 4.2 jumlah penduduk menurut mata pencaharian di

Kecamatan Panarukan, mata pencaharian tani dan peternakan tertinggi adalah

desa Sumberkolak sebanyak 500 jiwa dan 610 jiwa, sedangkan jumlah penduduk

dengan mata pencaharian buruh tani desa tertinggi adalah desa Powan sebanyak

980 jiwa, sedangkan dengan mata pencaharian nelayan desa tertinggi adalah desa

Kilensari sebesar 675 jiwa. Desa kilensari jumlah penduduk menurut mata

pencahrian tertinggi adalah nelayan dibandingkan dengan mata pencaharian

lainnya dengan jumlah penduduk yang bekerja sebagai nelayan sebanyak 675

jiwa. Hal ini disebabkan karena tempat tinggal penduduk di daerah kilensari

merupakan daerah pesisir selain itu terdapat Pelabuhan Perikanan Panarukan

sehingga mayoritas penduduk di daerah setempat bekerja sebagai nelayan dan

menjadikannya kawasan pesisir.

Nelayan di Desa Kilensari salah satu dari sebagian besar masyarakat

nelayan yang memanfaatkan sumberdaya laut. Hal ini dikarenakan potensi ikan

tangkap di wilayah ini cukup baik karena berbatasan langsung dengan laut dan

sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Selain lokasinya yang

berbatasan langsung dengan laut faktor yang mendukung yaitu adanya tempat

pelelangan ikan yaitu TPI pelabuhan perikanan dibawah naungan KUD Mina

Samudra Jaya yang aktif. Aktivitas masyarakat desa Kilensari yaitu berupa usaha

Page 65: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

43

pemasaran ikan segar, pemindangan, pengeringan ikan hingga kerajinan tangan

yang berhubungan dengan perikanan.

Deskriptif mengenai usia dan tingkat pendidikan nelayan ikan tangkap

dapat dilihat dari tabel:

Tabel 4.3 Karakteristik Usia Nelayan Responden

No Umur (Tahun) Jumlah Reponden Persentase(%)

1. 30-40 5 23,81

2. 41-51 10 47,62

3. 52-60 6 28,57

Jumlah 21 100

Sumber: Data Primer diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa nelayan responden yang

berusia lebih dari 30 hingga 40 tahun sebanyak 28,31%, nelayan yang berusia 41

hingga 51 tahun sebanyak 47,62% dan nelayan yang berusia 52 hingga 60 tahun

sebanyak 28,57%. Mayoritas nelayan di sekitar Pelabuhan Perikanan Panarukan

tergolong dalam usia produktif. Jika dilihat dari usia nelayan masih produktif

karena pekerjaan sebagai nelayan membutuhkan tenaga dan daya tahan tubuh

yang sangat baik dalam proses melaut, dikarenakan mereka lebih banyak

menghabiskan waktu dan tenaga tidak seperti pekerjaan lainnya. Sehingga

nelayan yang berumur telah produktif memiliki pengalaman yang cukup tinggi

dikarenakan mereka telah bekerja sejak mereka masih muda hingga saat ini.

Tabel 4.4 Karakteristik Tingkat Pendidikan Nelayan Responden

No Pendidikan Terakhir Jumlah Responden Persentase(%)

1. SD 10 47,62

2. SMP 8 38,10

3. SMA 3 14,29

Jumlah 21 100

Sumber: Data Primer diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan nelayan di

wilayah Pelabuhan Perikanan Panarukan tergolong masih rendah dimana dapat

dilihat bahwa 47,62% nelayan responden menempuh pendidikan sampai tingkat

Sekolah Dasar (SD) saja, 38,10% menempuh hingga tingkat SMP/sederajat,

sedangkan tingkat SMA/sederajat hanya ditempuh sekitar 14,29% nelayan.

Nelayan di Pelabuhan Perikanan Panarukan lebih memilih langsung bekerja

Page 66: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

44

sebagai nelayan daripada harus melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi

dikarenakan faktor perekonomian keluarga yang masih tergolong kurang mampu,

sehingga juga sebagai tuntutan untuk dapat membantu perekonomian keluarga.

Selain itu lingkungan juga sangat mempengaruhi dimana banyak anggota keluarga

mereka atau tetangga di daerah sekitarnya memang relatif bekerja sebagai

nelayan.

4.4 Usaha Penangkapan Ikan

Nelayan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nelayan yang dalam

usahanya memiliki kapal sendiri atau tidak memiliki kapal, namun dalam kegiatan

melaut nelayan teresebut bertindak sebagai juragan pada saat kegiatan

penangkapan. Bagi nelayan yang menyewa kapal adapaun penghasilan antara para

nelayan dengan pemilik kapal tidak dengan sistem sewa kapal melainkan dengan

sistem bagi hasil dari tangkapan para nelayan dengan kesepakatan yang telah

ditentukan. Nelayan dalam penelitian ini kegiatan melautnya menggunakan kapal

berukuran sedang yang disebut dengan perahu slerek. Perahu slerek ini

berkapasitas 10-20 orang (ABK) dan alat tangkap yang digunakan adalah jenis

alat tangkap purse seine (pukat cincin). Jenis alat tangkap purse sein ini termasuk

jenis alat tangkap ikan yang umum digunakan oleh para nelayan di wilayah pesisir

Pelabuhan Perikanan Panarukan dikarenakan memang efektif dalam

penggunaannya. Pada umumnya hasil tangkapan nelayan memiliki variasi seperti

ikan tongkol, ikan layang, ikan layur, ikan tenggiri. Namun mayoritas nelayan

ikan tangkap mendapatkan jenis ikan dominan yaitu ikan tongkol dan ikan layang

dimana setiap melakukan kegiatan penangkapan ikan jenis tersebut selalu di

dapat.

Teknologi penangkapan yang digunakan oleh nelayan yaitu perahu slerek

yang berukuran panjang 8-10 meter dan lebar 4-5 meter yang dilengkapi dengan 3

mesin berkekuatan 45 PK - 75 PK. Dua mesin untuk melajukan perahu dan satu

mesin untuk menarik jaring yang telah dilepas ke laut selain itu nelayan memakai

tambahan diesel sebagai daya untuk menghidupkan lampu. Mesin merupakan

sarana yang paling utama untuk melajukan perahu. Daya muat perahu maksimal

Page 67: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

45

15 ton. Sebagian kecil perahu slerek dilengkapi dengan layar, sekalipun jarang

dimanfaatkan. Nelayan biasanya menggunakan jaring purse seine yang disebut

juga sebagai pukat cincin atau jaring lingkar. Jaring purse seine ini digunakan

mayoritas nelayan untuk menangkap ikan yang bergerombol di di permukaan laut

(ikan pelagis). Panjang dari jaring purse seine kurang lebih 300 m dengan dengan

panjang ke dasar laut kurang lebih 70 m. Operasi penangkapan yang dilakukan

nelayan dilakukan pada pukul 14.00 siang hari hingga dinihari tepatnya pukul

02.00 pagi.

Operasi penangkapan ikan awalnya dengan pelepasan jaring setelah

sampai pada suatu lokasi penangkapan yang diperkirakan menyimpan potensi

ikan. Tanda-tanda disuatu tempat memiliki potensi ikan diketahui berdasarkan

pengalaman melaut pada malam sebelumnya atau informasi dari nelayan-nelayan

lainnya. Ketika tiba dilokasi penangkapan yang telah ditentukan tersebut

kemudian nelayan akan menurunkan lampu ke permukaan laut. Lampu-lampu

tersebut berfungsi untuk mengumpulkan ikan karena ikan akan berkumpul dan

bergerak untuk mendekati sinar lampu tersebut. Pelepasan jaring dilakukan

dengan melingkari gerombolan ikan sehingga membentuk sebuah dinding besar

yang selanjutnya ditarik dari bagian bawah dan membentuk seperti sebuah kolam.

Setelah dirasa ikan yang berada dalam jaring tersebut cukup, kemudian jaring

ditarik oleh nelayan maupun ABK ke atas permukaan dan ikan yang didapat

diletakkan ke dalam drum. Penangkapan berakhir dengan perahu kembali ke

daratan dan ikan yang didapatkan segera dijual.

Setelah sampai di daratan nelayan kemudian menurunkan ikan dengan

diangkut oleh kuli angkut ke TPI. Di TPI sebelumnya telah berkumpul semua

pedagang baik pedagang pengumpul, pedagang besar dan pedagang pengecer.

Untuk di Pelabuhan Perikanan Panarukan sendiri ikan yang di dapat dijual melalui

TPI terlebih dahulu sebelum dijual ke pedagang-pedagang tersebut. Di TPI ikan

yang di dapat ditimbang terlebih dahulu oleh juru timbang TPI kemudian setiap

nelayan akan dikenakan retribusi. Setelah ditimbang barulah ikan dijual nelayan

ke pedagang yang sudah menunggu di TPI. Kegiatan pemasaran ikan terjadi pada

saat kapal di daratkan pada pukul 02.00 pagi hingga jam 07.00 pagi.

Page 68: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

46

4.5 Karakteristik Ikan Hasil Tangkapan Nelayan

Jenis ikan perolehan nelayan Pelabuhan Perikanan Panarukan yang paling

dominan ditangkap adalh jenis ikan pelagis. Ikan pelagis merupakan ikan yang

habitatnya berada di permukaan laut dan dalam penangkapannya menggunakan

jaring, karena umumnya ikan pelagis hidupnya bergerombol. Ciri utama

sumberdaya ikan pelagis antara lain yaitu memiliki aktifitas relatif tinggi, gerak

ruangnya yang jauh dan membentuk gerombolan yang cukup besar sehingga

penyebarannya tidak merata dibandingkan dengan ikan demersal.

Gambar 4.1 Ikan Tongkol Gambar 4.2 Ikan Layang

Gambar 4.1 merupakan ikan tongkol, ikan tongkol termasuk dalam famili

Scombridae. Ikan tongkol merupakan salah satu sumber daya ikan pelagis besar

dan produksi ikan ini umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan jenis ikan

pelagis besar lainnya. Ikan tongkol didaratkan hampir diseluruh kabupaten/kota

yang berbatasan dengan perairan laut. Ikan tongkol tergolong ikan pelagis yang

dipasarkan dalam bentuk segar, asin kering, maupun asin rebus (pindang). Berat

ikan tongkol yang biasanya didapat oleh nelayan berkisar antara 0,5 – 1 kg per

ekor dengan panjang sekitar 60 cm. Warna ikan yang biasanya lebih diminati

adalah ikan tongkol yang berwarna cerah. Kecerahan warna ikan ini juga sering

menjadi patokan harga, dimana ikan tongkol yang tubuhnya berwarna cerah

cenderung lebih mahal dibandingkan dengan ikan tongkol yang warnanya pucat.

Gambar 4.2 merupakan ikan layang, ikan layang termasuk dalam famili

Carangidae yang merupakan jenis ikan yang hidup dalam kelompok besar pada

perairan tropis dan sub tropis di Indo-Pasifik dan Lautan Atlantik. Ikan layang

didaratkan hampir di seluruh kabupaten/kota yang berbatasan dengan perairan

laut. Ikan layang mempunyai ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan ikan

tongkol. Berat ikan layang yang biasanya di dapat oleh nelayan berkisar antara

Page 69: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

47

0,1-0,25 kg per ekor dengan panjang sekitar 15cm. Ukuran tersebut biasanya

disukai oleh pedagang pindangan yang akan mengolah ikan layang menjadi ikan

layang pindang.

Kerusakan ikan juga bisanya terjadi, yaitu berupa ikan pecah perut dan

ikan layu akibat terkena panasnya mesin. Ikan pecah perut terjadi karena akibat

gesekan sesama ikan pada saat ikan ditangkap dan dimasukkan kedalam drum

ikan yang mengakibatkan bagian tubuh ikan menjadi luka dan sobek. Ikan layu

terjadi akibat ikan terkena panas mesin terlalu lama karena drum ikan diletakkan

dekat dengan mesin atau tepat diatas mesin yang mengakibatkan ikan menyusut

dan menjadi layu. Estimasi kerusakan ikan yang terjadi biasanya sebanyak 3-7%

dari total penangkapan.

Page 70: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

48

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Saluran Pemasaran Hasil Perikanan Tangkap di Pelabuhan Perikanan

Panarukan

5.1.1 Lembaga Pemasaran Hasil Perikanan Tangkap di Pelabuhan Perikanan

Panarukan

Kegiatan pemasaran dilakukan untuk menyampaikan produk dari produsen

kepada konsumen. Penyampaian produk pertanian seperti ikan tangkap pada

umumnya tidak dapat langsung disalurkan kepada konsumen dikarenakan produk

pertanian butuh penanganan lebih lanjut seperti pengolahan untuk bisa

dikonsumsi oleh konsumen langsung. Menurut Mubyarto (1989), pemasaran

produk pertanian membutuhkan proses yang lebih panjang bila dibandingkan

dengan produk non pertanian. Hal tersebut terjadi karena produk pertanian (ikan

tangkap) membutuhkan perlakukan-perlakuan khusus dalam penanganan pasca

ditangkap dari laut.

Tabel 5.1 Jumlah Nelayan Responden dan Lembaga Pedagang Pemasaran Hasil

Perikanan Tangkap di Pelabuhan Perikanan Panarukan

No. Lembaga Pemasaran Jumlah

1. Nelayan Juragan Laut 21

2. Pedagang Pengumpul 7

3. Pedagang Besar Luar Kota 4

4. Pedagang Pengecer 7

Sumber: Data Primer diolah, 2019

Kegiatan pemasaran di Pelabuhan Perikanan Panarukan terdapat satu atau

lebih lembaga pemasaran yang terlibat dalam penyampaian produk berupa ikan

segar kepada konsumen. Berdasarkan Tabel 5.1. dari kegiatan wawancara di

lokasi penelitian di dapatkan responden nelayan sebanyak 21 orang, sedangkan

jumlah pedagang pedagang yang di dapatkan oleh peneliti sebanyak 18 pedagang

yang diantaranya 7 pedagang pengumpul, 4 pedagang besar luar kota dan 7

pedagang pengecer. Berikut ini penjelasan dari lembaga pemasaran yang terlibat

dalam pemasaran ikan adalah sebagai berikut:

1. Nelayan Juragan Laut

Nelayan dalam penelitian ini adalah nelayan yang bertindak sebagai

juragan laut, baik yang mempunyai kapal dan yang tidak mempunyai kapal.

Nelayan juragan kapal ini bertindak sebagai ketua pada saat kegiatan melaut,

Page 71: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

49

selain itu juragan ini menentukan dimana lokasi (fishing ground) untuk memasang

jaring dan memasarkan produk hasil tangkapannya kepada pedagang perantara

seperti pedagang pengumpul dan pedagang pengecer. Nelayan juragan laut

merupakan nelayan yang berasal dari daerah sekitar Pelabuhan Perikanan

Panarukan tepatnya di Desa Kilensari. Rata-rata hasil tangkapan ikan dalam

setiap kali trip pada saat musim paceklik adalah sekitar 200 kg untuk ikan tongkol

dan ikan layang. Pada saat musim paceklik nelayan biasanya mendapatkan ikan

lebih sedikit dibandingkan pada saat musim panen, namun pada saat musim

paceklik nelayan mendapatkan harga yang lebih tinggi. Wilayah penjualannelayan

hanya disekitar TPI Panarukan karena keterbatasan nelayan tentang informasi

pasar berupa harga dan jangkauan pemasaran ikan.

2. Pedagang Pengumpul

Pedagang pengumpul merupakan pihak yang membeli ikan dari nelayan

dalam jumlah yang besar. Jenis pembelian ikan yang dibeli oleh pedagang

pengumpul mayoritas adalah ikan segar ikan tongkol dan ikan layang. Ikan

tersebut banyak dicari dan dibeli oleh pedagang dan konsumen. Pedagang

pengumpul di Pelabuhan Perikanan Panarukan ini terbagi menjadi 2 yaitu

pedagang pengumpul yang menjual ikan segar langsung dan pedagang pengumpul

pindangan adalah pedagang yang mengolah lebih lanjut ikan menjadi ikan olahan

yaitu ikan pindang. Pedagang pengumpul yang menjual ikan segar akan

menyalurkan ke pedagang besar luar kota dan pedagang pengecer dalam bentuk

ikan segar, sedangkan pedagang pengumpul pindangan nantinya akan menjual

produk berupa ikan pindang dan akan menyalurkannya kepada pedagang pengecer

pindangan. Pada penelitian ini peneliti hanya fokus pada saluran pemasaran ikan

segar saja.

Wilayah pembelian pedagang pengumpul hanya di sekitar wilayah TPI di

Pelabuhan Perikanan Panarukan dimana ruang lingkup pembelian ini masih dalam

lingkup satu desa saja yaitu Desa Kilensari. Pedagang pengumpul biasanya

memberikan bantuan modal kepada nelayan juragan dan nelayan ABK. Modal itu

biasanya digunakan nelayan untuk kegiatan melautnya seperti membeli solar dan

bensin. Rata-rata dalam sekali pembelian pedagang pengumpul mampu membeli

Page 72: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

50

ikan dari nelayan antara 200-250 kg pada saat musim paceklik. Beberapa

pedagang pengumpul mempunyai ikatan dengan nelayan. Ikatan tersebut terjadi

karena adanya pinjaman yang dilakukan nelayan dari Pedagang Pengumpul.

Adanya ikatan tersebut membuat nelayan tidak bisa bebas menjual hasil

tangkapannya kepada lembaga pemasaran lainnya dan harga ikan yang diberikan

juga akan lebih rendah.

3. Pedagang Besar Luar Kota

Pedagang besar luar kota ini adalah perwakilan pedagang besar ikan

kabupaten. Pedagang besar luar kota ini berasal dari beberapa kabupaten yaitu

Bondowoso, Probolinggo, Surabaya dan Jembrana Bali. Pedagang besar membeli

ikan dari pedagang pengumpul di Pelabuhan Perikanan Panarukan kemudian

menyalurkan kepada pedagang pengecer yang ada di pasar di daerah kabupaten

tersebut. Dalam sekali transaksi pedagang besar mampu membeli ikan rata-rata

sebanyak 300-500 kg dalam musim paceklik. Pedagang besar luar kota ini

biasanya juga mempunyai keterikatan kepada pedagang pengumpul. Pedagang

luar kota akan meminta kepada pedagang pengumpul dengan cara memesan

melalui telepon untuk mengirimkan ikan dikarenakan ditempat para pedagang

berasal biasanya terjadi kurangnya pasokan ikan.

4. Pedagang Pengecer

Pedagang pengecer dalam penelitian ini umumnya berada di pasar

Kecamatan Panarukan dan di daerah sekitar jalan raya Panarukan. Pedagang

pengecer nantinya akan menjual kembali ikannya dalam bentuk yang sama yaitu

ikan segar tanpa ada perlakukan apapun hanya saja proses pengawetan kembali

menggunakan es batu agar ikan masih dalam kondisi segar dan tidak mudah

busuk. Pedagang pengecer yang berjualan di pasar membeli ikan dari nelayan

sekitar 80-100 kg dalam sekali transaksi sedangkan pedagang pengecer yang

berjualan di daerah sekitar jalan raya panarukan biasanya membeli ikan dalam

jumlah yang sedikit yaitu sekitar 50-90 kg dalam sekali transaksi. Pedagang

pengecer yang menjual ikan dipinggir jalan nantinya akan didatangi oleh

konsumen luar kota yang sedang melintas dan konsumen lokal yang biasanya

enggan datang ke TPI atau pasar untuk membeli ikan. Alasan pedagang pengecer

Page 73: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

51

menjual ikan di pinggir jalan adalah karena letak strategis Pelabuhan Perikanan

yang dekat dengan jalan raya sehingga pedagang pengecer tidak mengeluarkan

ongkos transportasi yang besar, selain itu pedagang pengecer pinggir jalan juga

tidak terikat tempat dan waktu dimana pedagang pengecer bisa menjual ikannya

kapan saja bahkan sampai malam, sedangkan jika dipasar mereka hanya akan

menjualnya sampai siang hari saja karena pasar buka hanya sampai siang hari,

selain itu pedagang pengecer juga menghindari untuk mengeluarkan biaya lebih

yaitu untuk biaya retribusi pasar. Pedagang pengecer pinggir jalan hanya menjual

ikan segar saja.

5.1.2 Saluran Pemasaran Hasil Perikanan Tangkap di Pelabuhan Perikanan

Panarukan

Saluran pemasaran ikan di Pelabuhan Perikanan Panarukan dalam

menyalurkan ikan segar dari nelayan hingga konsumen akhir melibatkan beberapa

pelaku pasar yaitu nelayan sebagai produsen, Pedagang Pengumpul, pedagang

besar luar kota dan pedagang pengecer. Saluran pemasaran ikan segar di

pelabuhan perikanan panarukan digambarkan sebagai berikut:

Gambar 5.1 Skema Saluran Pemasaran Hasil Ikan Tangkap Ikan Tongkol dan Ikan

Layang

Secara berurutan berdasarkan Gambar 5.1 saluran pemasaran tersebut dapat

diurai sebagai berikut:

1. Saluran Pemasaran I : Nelayan – Pedagang Pengecer – Konsumen Lokal

2. Saluran Pemasaran II : Nelayan – Pedagang Pengumpul – Pedagang pengecer –

Konsumen Lokal

3. Saluran Pemasaran III : Nelayan – Pedagang Pengumpul – Pedagang besar luar

kota – Pedagang pengecer luar kota

III Pedagang

Besar Luar

Kota

Pedagang Pengecer Luar

Kota

Konsumen

Lokal

Pedagang

Pengumpul

90,48%

Nelayan

Pedagang

Pengecer

I 9,52%

II

Page 74: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

52

Gambar 5.1 merupakan gambaran skema saluran pemasaran pada

pemasaran ikan segar yang dilakukan para pelaku pemasaran di Pelabuhan

Perikanan Panarukan. Pada Gambar 5.1 membentuk suatu pola atau sistem

pemasaran sebagai satu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian dimana setiap

bagiannya saling berkaitan satu sama lain dan bekerjasama membentuk suatu

sistem yang terorganisir. Berikut ini merupakan penjelasan pola saluran

pemasaran pada Gambar 5.1 gambaran skema saluran pemasaran ikan segar:

1. Saluran Pemasaran I

Pada saluran pemasaran I, merupakan saluran pemasaran satu tingkat

dimana lembaga pemsaran yang terlibat dalam saluran pemasaran ini adalah

pedagang pengecer. Pedagang pengecer merupakan pedagang perantara yang

nantinya akan menyalurkan produk dari produsen langsung kepada konsmen

berupa ikan segar. Pedagang pengecer yang terlibat merupakan pedagang

pengecer yang menjual ikan segar di tepi jalan raya dan di pasar, dimana nantinya

akan ada konsumen lokal maupun konsumen dari luar kota yang membeli ikan

segar tersebut. Pedagang pengecer menunggu dan mendatangi para nelayan di TPI

untuk membeli langsung ikan segar yang baru saja ditangkap oleh nelayan.

Pedagang pengecer yang membeli ikan langsung ke nelayan hanya mampu

membeli ikan dalam jumlah yang sedikit sekitar 50-100 kg dalam sekali transaksi,

sehingga jika nelayan yang mempunyai hasil tangkapan banyak dan dijual

langsung kepada pedagang pengecer maka hasil tangkapan tersebut tidak dapat

terjual semuanya. Nelayan yang biasanya menggunakan saluran pemasaran ini

jika ikan yang dihasilkan sedikit atau jika sangat mengenal pedagang pengecer

tersebut yang dimana pedagang pengecer tersebut merupakan langganannya.

Pedagang pengecer menjual kembali hasil tangkapan nelayan dengan cara kiloan

atau eceran sehingga peran pedagang pengecer tersebut hanya menargetkan para

konsumen kecil atau konsumen rumah tangga.

2. Saluran Pemasaran II

Saluran pemasaran II, merupakan pemasaran dua tingkat yaitu neyalan ke

Pedagang Pengumpul ke pedagang pengecer kemudian ke konsumen. Saluran

pemasaran ini merupakan saluran pemasaran yang banyak digunakan oleh

Page 75: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

53

nelayan. Nelayan yang memperoleh ikan langsung dijual kepada Pedagang

Pengumpul. Dalam hal ini pedagang pengumpul bertindak sebagai penyuplai ikan

untuk pedagang pengecer baik yang berjualan di pinggir jalan maupun di pasar.

Pedagang besar merupakan pedagang perantara antara nelayan dan pedagang

pengecer yang tidak membeli langsung kepada nelayan, hal ini dikarenakan

hampir sebagian nelayan menjual langsung kepada Pedagang Pengumpul

sehingga pedagang pengecer hampir tidak mendapat ikan dari nelayan selain itu

faktor lokasi pedagang pengecer yang jauh dari TPI harus dikorbankan oleh

nelayan. Selain itu nelayan menjual langsung kepada pedagang pengumpul

disebabkan karena nelayan tersebut mempunyai tanggungan hutang kepada

pedagang besar sehingga mengharuskan nelayan menjual semua hasil

tangkapannya kepada pedagang pengumpul, selain itu ikan hasil tangkapan

nelayan akan habis terjual jika nelayan menjual ke pedagang pengumpul, karena

pedagang pengumpul akan membeli semua hasil tangkapan nelayan sehingga

nelayan dapat menekan resiko ikan yang nantinya akan rusak dan tidak

mengeluarkan biaya untuk penyimpanan ikan. Kemudian pedagang pengumpul

menyalurkan ikan kepada pedagang pengecer, pedagang pengecer disini

merupakan perantara langsung kepada konsumen. Ujung dari saluran pemasaran

kedua ini adalah konsumen.

3. Saluran Pemasaran III

Saluran pemasaran III, merupakan saluran dua tingkat yaitu nelayan ke

Pedagang Pengumpul kemudian pedagang besar luar kota lalu pedagang pengecer

luar kota. Biasanya Pedagang Pengumpul mendapat pesanan dari pelanggan yaitu

pedagang besar luar kota untuk mengirimkan ikan dalam jumlah yang besar

minimal 500-1000kg pada saat musim ikan dan 300-500 kg pada saat musim

paceklik. Dalam hal ini harga ikan sangat ditentukan oleh persedian yang ada di

Pedagang Pengumpul, jika persediaannya masih mencukupi maka harga yang

ditawarkan kepada nelayan rendah, namun jika persediaannya sedikit untuk

memenuhi pesanan maka saat itu juga harga yang ditawarkan kepda nelayan juga

tinggi. Namun pada saat musim paceklik atau musim peralihan dari musim

paceklik ke musim ikan, para pedagang besar luar kota tidak akan meminta

Page 76: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

54

pesanan dengan jumlah yang besar, sedangkan Pedagang Pengumpul akan

mengirimkan ikan sesuai dengan jumlah hasil tangkapan nelayan yang dibelinya

pada saat itu. Pedagang luar kota berasal dari beberapa Kabupaten seperti

Bondowoso, Probolinggo, Surabaya bahkan Kabupaten Jembrana Bali.

Berdasarkan informasi dari Pedagang Pengumpul, pedagang besar luar

kota meminta untuk mengirimkan ikan dikarenakan ditempat para pedagang besar

luar kota berasal biasanya terjadi kurangnya pasokan ikan. Selanjutnya pedagang

besar luar kota menyalurkan ikannya kepada pedagang pengecer luar kota yang

merupakan konsumen akhir dari saluran pemasaran III dalam penelitian ini

dikarenakan keterbatasan peneliti berupa tenaga, biaya dan waktu sehingga tidak

bisa menjangkau konsumen akhir yang berada diluar kota.

Tabel 5.2 Distribusi Hasil Tangkapan Nelayan

No Saluran Pemasaran Jumlah Persentase (%)

1. Nelayan – Pedagang Pengumpul 19 90,48

2. Nelayan – Pedagang Pengecer 2 9,52

Jumlah 21 100

Sumber: Data Primer diolah, 2019

Berdasarkan Tabel 5.1 dari ketiga saluran pemasaran tersebut sebanyak

90,48% nelayan menjual hasil tangkapannya langsung kepada Pedagang

Pengumpul dengan sistem tawar-menawar. Sistem penjualan dengan tawar-

menawar merupakan cara pembelian yang tidak transparan maksudnya yang mana

nelayan menjual hasil tangkapan mereka tanpa mengetahui harga ikan dipasaran

dengan pasti. Jika rata-rata harga penjualan ikan yang diterima nelayan dengan

sistem tawar-menawar. Alasan para nelayan menjual hasil tangkapannya kepada

Pedagang Pengumpul tersebut dikarenakan adanya kemudahan dalam menjual

hasil tangkapan, hasil tangkapan yang di dapat akan semuanya terjual habis, dan

menekan resiko kualitas ikan yang menurun.

Sejalan dengan penelitian dari Pamungkas (2013), yang menjelaskan

bahwa pada umumnya nelayan cenderung menjual hasil tangkapan mereka secara

langsung dalam bentuk ikan segar kepada pedagang besar. Sebenarnya harga yang

diterima nelayan jika menjual ikannya langsung ke konsumen akan relatif lebih

tinggi dibandingkan dengan cara pelelangan. Cara penjualan secara langsung

nelayan sulit dihindari, karena disamping nelayan mempunyai kebutuhan yang

Page 77: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

55

mendesak, pada umumnya mereka juga tidak mempunyai waktu senggang, selain

itu nelayan juga membutuhkan istirahat karena sudah letih melakukan kegiatan

melaut disamping itu mereka lebih memilih mempersiapkan dan memperbaiki

peralatan melaut yang rusak.

Selain itu permasalahan yang terjadi adalah nelayan terlibat hutang kepada

Pedagang Pengumpul sehingga mengharuskan nelayan menjual hasil

tangkapannya kepda Pedagang Pengumpul dengan harga yang telah ditentukan

oleh Pedagang Pengumpul itu sendiri. Pembayaran yang dilakukan oleh Pedagang

Pengumpul pun biasanya dilakukan di belakang yang artinya adalah pembayaran

setengah dilakukan di depan dan sisanya dibayar dibelakang. Pedagang

pengumpul akan melakukan pembayaran sepenuhnya setelah ikan yang dibelinya

dari nelayan terjual terlebih dahulu sehingga nelayan harus menunggu

pembayaran dari penjualannya tersebut. Kondisi demikian akan membuat nelayan

semakin kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan hidup dan untuk melakukan

proses melaut berikutnya membutuhkan biaya. Sebab pemasaran yang mereka

terima dari hasil tangkapan umumnya tergolong kecil dan resiko yang sangat

tinggi untuk menafkahi keluarga mereka, hal ini nantinya memicu nelayan untuk

melakukan pinjaman untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan biaya melaut

berikutnya.

5.1.3 Fungsi Pemasaran Masing-Masing Lembaga Pemasaran Hasil Perikanan

Tangkap di Pelabuhan Perikanan Panarukan

Terdapat sejumlah kegiatan pokok pemasaran yang perlu dilaksanakan

untuk mencapai sasaran tersebut, yang dinyatakan sebagai fungsi-fungsi

pemasaran. Lembaga pemasaran dalam penelitian ini melakukan fungsi-fungsi

pemasaran dalam proses penyampaian produk ikan segar dari nelayan hingga

konsumen akhir. Fungsi-fungsi pemasaran umumnya dilakukan oleh nelayan,

Pedagang pengumpul, pedagang besar luar kota, dan pedagang pengecer. Fungsi-

fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pemasaran terkait adalah fungsi

pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas.

Page 78: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

56

Nelayan sebagai produsen ikan segar lebih memilih langsung menjualanya

ke pedagang perantara dan kurang melakukan fungsi-fungsi pemasaran. Hal ini

karena nelayan mempunyai keterbatasan seperti waktu dan biaya untuk

melakukan proses pemasaran, sehingga harga yang dibayarkan dari pedagang

perantara tidak signifikan terhadap pendapatan yang diterima.

Tabel 5.3 Fungsi-fungsi Pemasaran Lembaga Pemasar Hasil Perikanan Tangkap

di Pelabuhan Perikanan Panarukan

Fungsi-fungsi Pemasaran Nelayan Pd.

Pengumpul

Pd. Besar

Luar Kota

Pd.

Pengecer

1. Fungsi Pertukaran

a. Penjualan √ √ √ √

b. Pembelian − √ √ √

2. Fungsi Fisik

a. Pengangkutan √ √ √ √

b. Penyimpanan − √ √ √

3. Fungsi Penyediaan

Fasilitas

a. Standarisasi √ √ − √

b. Penggunaan Resiko √ − − √

c. Informasi Harga − √ √ √

d. Penyediaan Dana − √ − −

Sumber: Data Primer, 2019

Berikut ini uraian dari Tabel 5.3 tentang fungsi-fungsi yang dilakukan oleh

setiap lembaga pemasaran hasil perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan

Panarukan:

1. Nelayan Juragan Laut

Fungsi-fungsi yang dilakukan nelayan adalah fungsi pertukaran yaitu

penjualan, dimana nelayan sebagai produsen yang menjual hasil tangkapannya

kepada Pedagang Pengumpul dan pedagang pengecer dimana berupa ikan segar

hasil tangkapan kegiatan melaut. Nelayan tidak melakukan fungsi pembelian

dikarenakan nelayan sebagai produsen penyedia ikan segar kepada lembaga-

lembaga pemasaran yang lain. Fungsi selanjutnya adalah fungsi fisik berupa

pengangkutan dimana fungsi ini dilakukan pada saat memindahkan ikan dari atas

kapal ke TPI untuk dilakukan kegiatan penimbangan. Pengangkutan yang

dilakukan adalah dengan menggunakan jasa kuli angkut. Nelayan tidak

melakukan fungsi penyimpanan dikarenakan nelayan biasanya menjual semua

Page 79: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

57

hasil tangkapanya serta alasan lain adalah nelayan tidak mau menambah biaya

untuk melakukan fungsi penyimpanan tersebut, seperti yang diketahui biaya

penyimpanan memerlukan biaya yang cukup besar.

Fungsi selanjutnya adalah penyediaan fasilitas, fungsi standarisasi

dilakukan nelayan adalah dengan menyortasi ikan berdasarkan jenis ikan serta

memilah ikan yang bagus dan ikan yang rusak, kegiatan ini dilakukan agar

nelayan mendapat harga yang tinggi dari lembaga pemasaran yang lain. Fungsi

pemasaran resiko dilakukan oleh nelayan terkait dengan adanya kerusakan yang

terjadi pada ikan. Kerusakan ikan berupa ikan mengalami pecah perut akibat

tergeseknya dan menumpuknya ikan satu sama lain, serta ikan menyusut

dikarenakan terkena suhu panas mesin. Fungsi informasi tidak dilakukan oleh

nelayan dimana nelayan tidak mengetahui jumlah permintaan pasar dan harga,

nelayan hanya mengikuti harga-harga sebelumnya untuk menentukan harga yang

akan dijual pada saat itu.

2. Pedagang Pengumpul

Fungsi yang dilakukan oleh Pedagang Pengumpul pada fungsi pertukaran

adalah fungsi penjualan dan pembelian. Fungsi penjualan dialakukan oleh

Pedagang Pengumpul kepada pedagang pedagang besar luar kota dan pedagang

pengecer. Fungsi pembelian dilakukan oleh Pedagang Pengumpul dari nelayan

untuk dijual kembali kepada lembaga pemasaran selanjutnya. Pedagang

Pengumpul ini biasanya membeli ikan dari nelayan dalam jumlah yang besar.

Pedagang Pengumpul menjual kepada pedagang besar luar kota seperti

Probolinggo, Surabaya, Bali dan Bondowoso. Sebelum membawa ikan yang

dibeli untuk keluar dari Pelabuhan Perikanan Panarukan, pedagang besar

melakukan penyortiran terhadap ikan tersebut. Penyortiran tersebut berupa ikan

dikelompokan berdasarkan jenis, kualitas ikan dan ukuran ikan Kegiatan ini

dilakukan oleh para pekerja yang dibayar dengan cara harian. Setelah itu ikan

akan dimasukan kedalam kotak styrofoam dengan berat 30-40 kg dan diberi es

yang disusun secara berselang-seling. Pengangkutan keluar kota dilakukan dengan

menggunakan mobil pick-up yang dalam sekali pengangkutan dapat memuat

hingga 18 kotak styrofoam.

Page 80: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

58

Pengakutan biasanya dilakukan pada sore atau malam hari. Apabila pada

saat musim ikan Pedagang Pengumpul mampu mengirim hingga 3 mobil pick-up

dengan jumlah 1-2 ton ikan. Berdasarkan uraian diatas fungsi-fungsi yang

dilakukan Pedagang Pengumpul meliputi fungsi fisik berupa pengangkutan dan

penyimpanan, fungsi penyediaan fasilitas berupa standarisasi, penggunaan resiko,

informasi pasar, dan penyediaan dana, dimana Pedagang Pengumpul hampir

melakukan semua fungsi-fungsi pemasaran.

3. Pedagang Besar Luar Kota

Fungsi pemasaran pedagang besar luar kota yang dilakukan meliputi

fungsi pertukaran yaitu fungsi pembelian dan penjualan. Pedagang besar yang

membeli ikan segar dari Pedagang Pengumpul berada di Surabaya, Probolinggo,

Bali dan Bondowoso. Pedagang besar yang berada di Surabaya dan Bali biasanya

membeli ikan dalam jumlah yang besar, karena ikan-ikan tersebut di distribusikan

kembali ke pedagang pengecer yang menjual ikan di pasar-pasar inti yang berada

di sekitar kota tersebut. Sedangkan pedagang yang berasal dari Probolinggo dan

Bondowoso membeli ikan dari Pedagang Pengumpul dalam jumlah yang sedikit,

karena pedagang besar juga menjual ke pedagang pengecer di daerah tersebut

dalam jumlah yang sedikit. Ikan-ikan yang dijual oleh Pedagang Pengumpul telah

dikemas menggunakan kotak styrofoam yang sudah diberi nama atau inisial oleh

Pedagang Pengumpul dimana nantinya pedagang besar akan membayar sesuai

dengan nota yang diberikan oleh Pedagang Pengumpul tersebut.

Pedagang besar luar kota tidak melakukan kegiatan sortasi dan

penimbangan lagi karena telah ada kepercayaan dengan pedagang lokal selain itu

pedagang juga tidak perlu melakukan penanganan ikan yang dibelinya karena ikan

sudah tersortasi dengan baik dan telah diberi es dalam jumlah yang cukup oleh

Pedagang Pengumpul. Berdasarkan uraian diatas, selain fungsi pertukaran yang

meliputi penjualan dan pembelian, pedagang besar luar kota juga melakukan

fungsi fisik berupa pengangkutan dan penyimpanan, serta fungsi penyediaan

fasilitas berupa informasi harga.

Page 81: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

59

4. Pedagang Pengecer

Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh pedagang pengecer adalah fungsi

pertukaran meliputi fungsi pembelian dan penjualan. Fungsi pembelian dilakukan

pedagang pengecer dengan membeli ikan dalam jumlah yang sedikit baik dari

nelayan maupun dari pedagang pengecer. Ikan yang dibeli dan dijual lagi oleh

pedagang pengecer biasanya ikan yang disukai oleh konsumen seperti ikan

tongkol dan layang. Pedagang pengecer biasanya datang langsung ke TPI untuk

membeli ikan langsung, setelah itu pedagang pengecer akan membawa ikan-ikan

tersebut dengan menggunakan becak motor ke lokasi yang menjadi tempat

memasarkan ikan seperti di pasar dan di pinggir jalan. Nantinya akan ada

konsumen baik lokal maupun non lokal yang akan datang untuk membeli.

Pedagang pengecer terbagi menjadi dua berdasarkan lokasi penjualannya, yang

pertama adalah pedagang pengcer yang menjual ikan di pasar, pasar yang

dimaksud adalah pasar inti yaitu pasar Panarukan yang berada tidak jauh dari

Pelabuhan Perikanan Panarukan.

Pedagang pengecer pasar selain menjual ikan segar juga menjual ikan

olahan berupa ikan pindang. Yang kedua adalah pedagang pengecer yang menjual

ikan di pinggir jalan. Pedagang pengecer ini menjual ikannya di pinggir jalan di

sekitaran jalan raya di dekat Pelabuhan Perikanan Panarukan. Penggunaan resiko

yang terjadi pada pedagang pengecer adalah apabila ikan ikan tidak habis terjual,

maka pedagang pengecer akan menyimpannya dalam kota styrofoam dan

kemudian diberi es sehingga ikan tersebut dapat dijual kembali esok harinya.

Dalam kejadian seperti ini pedagang pengecer harus menaggung resiko kerugian,

kerena ikan yang disimpan tersebut telah menurun tingkat kesegarannya sehingga

harga jualnya lebih rendah dari harga kemarin. Berdasarkan uraian diatas selain

fungsi pertukaran penjualan dan pembelian, fungsi fisik juga dilakukan meliputi

pengangkutan dan penyimpan, selain itu fungsi penyediaan fasilitas berupa

standarisasi, penggunaan resiko dan informasi harga juga dilakukan oleh

pedagang pengecer.

Page 82: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

60

5.2 Margin Pemasaran dan Efisiensi Pemasaran Hasil Perikanan Tangkap di

Pelabuhan Perikanan Panarukan

5.2.1 Margin Pemasaran Hasil Perikanan Tangkap di Pelabuhan Perikanan

Panarukan

Margin pemasaran merupakan salah satu cara untuk melihat apakah

salauran pemasaran tersebut efisien atau tidak. Semakin banyaknya lembaga

pemasaran yang terlibat maka semakin besar pula margin pemasaran tersebut.

Apabila semakin besar margin pemasaran maka akan menyebabkan harga yang

diterima produsen menjadi semakin kecil dan sebagai sistem pemasaran yang

tidak efisien (Nuriati, 2007). Berikut ini margin pemasaran untuk masing-masing

saluran pemasaran jenis ikan tongkol dan ikan layang di Pelabuhan Perikanan

Panarukan:

1. Saluran Pemasaran Jenis Ikan Tongkol

a. Saluran Pemasaran I Ikan Tongkol

Saluran pemasaran merupakan saluran yang digunakan produsen untuk

menyalurkan barang tersebut sampai ke konsumen. Saluran pemasaran I pada

pemasaran ikan tongkol melibatkan satu lembaga pemasaran saja yaitu nelayan-

pedagang pengecer- konsumen. Berikut hasil analisis margin pemasaran dan

distribusi margin pada saluran pemasaran I.

Tabel 5.4 Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran Ikan Tongkol di

Pelabuhan Perikanan Panarukan (Saluran Pemasaran I)

No.

Lembaga Pemasar

Harga

(Rp/Kg)

Share (%) DM (%)

Ski Sbi Ski Sbi

1. Nelayan

a. Harga Jual 16000

b. Retribusi 47,17 0,21

c. Kuli Angkut 150 0,68

d. Keuntungan 15803 71,83

2. Pedagang Pengecer

a. Harga Beli 16500

b.Biaya Transportasi 169 0,77 2,82

c. Es 100 0,45 1,67

d. Retribusi 20 0,09 0,33

e. Kuli Angkut 100 0,45 1,62

Page 83: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

61

Lanjutan Tabel 5.4 Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran Ikan

Tongkol di Pelabuhan Perikanan Panarukan (Saluran Pemasaran I)

No.

Lembaga Pemasar

Harga

(Rp/Kg)

Share (%) DM (%)

Ski Sbi Ski Sbi

f. Harga Jual 22000

g. Keuntungan 5611 25,50 93,51

3. Konsumen

a. Harga Beli 22000

Margin Pemasaran 6000 97,33 2,67 93,51 6,49

Total 100 100

Sumber: Data Primer diolah 2019, Lampiran M1 hal 100

Tabel 5.4, menunjukkan harga ikan tongkol di tingkat nelayan sebesar Rp.

16.000/kg dan harga ditingkat konsumen sebesar Rp. 22.000/kg. Harga ini

diperoleh dari rata-rata harga pada musim kemarau ikan. Berdasarkan harga

tersebut, maka diperoleh nilai margin pemasaran sebesar Rp. 6.000/kg.

Pada saluran pemasaran ikan, nelayan mengeluarkan biaya. Biaya yang

dikeluarkan berupa biaya kuli angkut untuk mengangkut drum yang berisi ikan

dari kapal menuju TPI sebesar Rp. 150/kg , selain itu biaya yang dikeluarkan

nelayan adalah retribusi TPI sebesar Rp. 47,17/kg. Biaya pemasaran ini

dikeluarkan oleh nelayan pada semua saluran pemasaran.

Lembaga pemasaran yang terlibat dalam saluran pemasaran I ini adalah

pedagang pengecer, dimana pedagang pengecer ini merupakan lembaga perantara

yang menyalurkan ikan langsung kepada konsumen. Dalam saluran pemasaran I

pedagang pengecer mengeluarkan biaya pemasaran berupa biaya transportasi yang

menggunakan bemo (becak motor) sebesar Rp. 169/kg atau 0,77%, biaya Es

sebesar Rp. 100/kg atau 0,45%, biaya retribusi pasar untuk pedagang pengecer di

pasar sebesar Rp. 20/kg atau 0,09% dan biaya kuli angkut dimana digunakan

untuk mengangkut ikan dari tempat nelayan ke transportasi dan dari transportasi

ke tempat pedagang pengecer sebesar Rp. 100/kg atau 0,45%. Dari harga beli di

nelayan sebesar Rp. 16.000/kg, pedagang pengecer mendapat keuntungan sebesar

Rp. 5.611/kg dengan jumlah biaya pemasaran yang dikeluarkan sebesar Rp. 389

/kg.

Page 84: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

62

Besar share keuntungan keseluruhan pada saluran pemasaran I sebesar

97,33% dengan share biaya sebesar 2,67%. Berdasarkan nilai share tersebut maka

saluran pemasaran I tergolong menguntungkan karena nilai share keuntungan

lebih besar dai nilai share biaya. Harga yang diterima nelayan sebesar Rp.

16.000/kg (71,83%) dari harga yang diterima pedagang pengecer, nilai persentase

share harga tersebut menunjukkan keuntungan yang diterima nelayan tergolong

tinggi dari harga yang diterima oleh pedagang pengecer dan nelayan tidak

dirugikan. Distribusi margin digunakan untuk mengetahui tingkat kemerataan

pembagian keuntungan bagi masing-masing lembaga pemasaran. Apabila ditinjau

dari distribusi margin, terlihat bahwa bagian keuntungan terbesar pada saluran

pemasaran I terletak pada pedagang pengecer sebesar 93,51%. Pada saluran

pemasaran ini tidak dapat diketahui tingkat kemerataan keuntungan karena pada

saluran pemasaran ini hanya melibatkan 1 lembaga pemasaran saja.

b. Saluran Pemasaran II Ikan Tongkol

Saluran pemasaran II ini merupakan saluran pemasaran dua tingkat yang

melibatkan dua lembaga di dalam pemasarannya. Saluran pemasaran II pada

pemasaran ikan tongkol meliputi nelayan- Pedagang Pengumpul- pedagang

pengecer- konsumen. Saluran pemasaran II ini merupakan salauran pemasaran

yang sering digunakan oleh para lembaga pemasaran di Pelabuhan Perikanan

Panarukan. Berikut hasil analisis margin pemasaran dan distribusi margin pasa

saluran pemsaran II.

Tabel 5.5 Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran Ikan Tongkol

(Saluran Pemasaran II)

No Lembaga Pemasar Harga

(Rp/Kg)

Share (%) DM (%)

Ski Sbi Ski Sbi

1. Nelayan

a. Harga Jual 14595

b. Retribusi 47,17 0,22

c. Kuli Angkut 213 0,98

d. Keuntungan 14334 66,06

2. Pedagang Pengumpul

a. Harga Beli 14595

Page 85: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

63

Lanjutan Tabel 5.5 Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran Ikan

Tongkol (Saluran Pemasaran II)

No Lembaga Pemasar Harga

(Rp/Kg)

Share (%) DM (%)

Ski Sbi Ski Sbi

b. Kuli Angkut 300 1,38 4,22

c. Es 120 0,55 1,69

d. Air Laut 100 0,46 1,41

e. Harga Jual 17040

f. Keuntungan 1925 8,87 27,10

3. Pedagang Pengecer

a. Harga Beli 17040

b. Transportasi 169 0,78 2,38

c. Es 100 0,46 1,41

d. Kuli Angkut 100 0,46 1,41

e. Harga Jual 21700

f. Keuntungan 4291 19,77 6,39

4. Konsumen

a. Harga Beli 21700

Margin Pemasaran 7105 94,70 5,30 87,48 12,52

Total 100 100

Sumber: Data Primer diolah 2019, Lampiran M2 hal 102

Tebel 5.5, menunjukkan harga ikan tongkol di tingkat nelayan sesbesar

Rp. 14.595/kg dan harga ditingkat konsumen sebesar Rp. 21.700. Harga ini

diperoleh dari rata-rata harga pada musim kemarau ikan. Berdasarkan harga

tersebut, maka diperoleh nilai margin pemasaran sebesar Rp. 7.105/kg.

Seperti pada saluran pemasaran I, nelayan mengeluarkan biaya, biaya yang

dikeluarkan berupa biaya kuli angkut untuk mengangkut drum yang berisi ikan

dari kapal menuju TPI sebesar Rp. 213/kg , selain itu biaya yang dikeluarkan

nelayan adalah retribusi TPI sebesar Rp. 47,17/kg. Biaya pemasaran ini

dikeluarkan oleh nelayan pada semua saluran pemasaran.

Lembaga yang terlibat pada saluran pemasaran II ini adalah Pedagang

Pengumpul dan pedagang pengecer. Pedagang pengumpul mengeluarkan biaya

untuk kuli angkut sebesar Rp. 300/kg atau 1,38%, dimana kuli angkut ini

mengangkut drum ikan yang dibelinya di TPI ke tempat Pedagang Pengumpul

tersebut. Selain itu biaya yang dikeluarkan adalah es dan air laut, masing-masing

Page 86: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

64

sebesar Rp. 120/kg atau 0,55% dan Rp. 100/kg atau 1,41%, dimana es digunakan

untuk mengawetkan ikan sehingga ikan tidak cepat susut dan bau, sedangkan air

laut digunakan untuk mencuci ikan agar ikan tetap dalam keadaan segar dan

bersih. Pedagang Pengumpul menggunakan air laut untuk mencuci ikan agar ikan

tetap segar dan tetap bagus, jika dicuci menggunkan air tawar daging ikan

nantinya akan menghitam dan tidak bagus sehingga akan mempengaruhi harga ke

pedagang selanjutnya dimana harga yang ditawarkan akan rendah. Pedagang besar

selanjutnya menjual ikannya kepada pedagang pengecer sebesar Rp. 17.040/kg

dan dari biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pedagang besar, pedagang besar

mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 1.925/kg atau sebesar 8,87%.

Seperti saluran pemasaran I, pada saluran pemasaran II ini pedagang

pengecer mengeluarkan biaya pemasaran berupa biaya transportasi yang

menggunakan bemo (becak motor) sebesar Rp. 169/kg atau 0,78%, biaya Es

sebesar Rp. 100/kg atau 0,46% dan biaya kuli angkut dimana digunakan untuk

mengangkut ikan dari tempat nelayan ke transportasi dan dari transportasi ke

tempat pedagang pengecer sebesar Rp. 100/kg atau 0,46%. Dari harga beli di

pedagang pengumpul sebesar Rp. 17.040/kg, pedagang pengecer mendapat

keuntungan sebesar Rp. 4.291/kg dengan jumlah biaya pemasaran yang

dikeluarkan sebesar Rp. 369/kg.

Besar share keuntungan keseluruhan pada saluran pemasaran II sebesar

94,70% dengan share biaya sebesar 5,30%. Berdasarkan nilai share tersebut maka

saluran pemasaran II tergolong menguntungkan karena nilai share keuntungan

lebih besar dai nilai share biaya. Distribusi margin digunakan untuk mengetahui

tingkat kemerataan pembagian keuntungan bagi masing-masing lembaga

pemasaran. Apabila ditinjau dari distribusi margin, terlihat bahwa bagian

keuntungan yang dimiliki oleh pedagang pengumpul sebesar 27,10% dan

pedagang pengecer sebesar 60,39%. Persentase distribusi margin pedagang

pengumpul lebih kecil dibandingkan dengan pedagang pengecer. Selisih nilai

keuntungan pada distribusi antara kedua pedagang tersebut cukup jauh. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat kemerataan keuntungan pada masing-masing

lembaga tersebut masih belum merata.

Page 87: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

65

c. Saluran Pemasaran III Ikan Tongkol

Saluran pemasaran III pada pemasaran ikan tongkol meliputi nelayan-

Pedagang Pengumpul- pedagang besar luar kota- Pedagang pengecer luar kota.

Berikut hasil analisis margin pemasaran dan distribusi margin pasa saluran

pemsaran III.

Tabel 5.6 Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran Ikan Tongkol di

Pelabuhan Perikanan Panarukan (Saluran Pemasaran III)

No. Lembaga Pemasar Harga

(Rp/Kg)

Share (%) DM (%)

Ski Sbi Ski Sbi

1. Nelayan

a. Harga Jual 14959

b. Retribusi 47,17 0,20

c. Kuli Angkut 213 0,92

d. Keuntungan 14334 61,99

2. Pedagang Pengumpul

a. Harga Beli 14595

b. Kuli Angkut 300 1,30 3,52

c. Es 120 0,52 1,41

d. Air Laut 100 0,43 1,17

e. Harga Jual 17850

f. Keuntungan 2735 11,83 32,07

3. Ped. Besar Luar Kota

a. Harga Beli 17850

b. Transportasi 694 3,00 8,14

c. Kuli Angkut 438 1,89 5,13

d. Es 150 0,65 1,76

f. Harga Jual 23125

g. Keuntungan 3993 17,27 46,81

4. Ped. Ecer Luar Kota

a. Harga Beli 23125

Margin Pemasaran 8530 91,08 8,92 78,88 21,12

Total 100 100

Sumber: Data Primer diolah 2019, Lampiran M3 hal 105

Tebel 5.6, menunjukkan harga ikan tongkol di tingkat nelayan sebesar Rp.

14.595/kg dan harga ditingkat konsumen sebesar Rp. 23.125/kg. Harga ini

Page 88: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

66

diperoleh dari rata-rata harga pada musim kemarau ikan. Berdasarkan harga

tersebut, maka diperoleh nilai margin pemasaran sebesar Rp. 8.530/kg.

Lembaga yang terlibat pada saluran pemasaran III ini adalah Pedagang

Pengumpul dan pedagang besar luar kota. Pedagang pengumpul mengeluarkan

biaya untuk kuli angkut sebesar Rp. 300/kg, dimana kuli angkut ini mengangkut

drum ikan yang dibelinya di TPI ke tempat Pedagang Pengumpul tersebut. Selain

itu biaya yang dikeluarkan adalah es dan air laut, masing-masing sebesar Rp.

120/kg dan Rp. 100/kg, dimana es digunakan untuk mengawetkan ikan sehingga

ikan tidak cepat susut dan bau, sedangkan air laut digunakan untuk mencuci ikan

agar ikan tetap dalam keadaan segar dan bersih. Pedagang Pengumpul

menggunakan air laut untuk mencuci ikan agar ikan tetap segar dan tetap bagus,

jika dicuci menggunakan air tawar daging ikan nantinya akan menghitam dan

tidak bagus sehingga akan mempengaruhi harga ke pedagang selanjutnya dimana

harga yang ditawarkan akan rendah. Pedagang besar selanjutnya menjual ikannya

kepada pedagang besar luar kota sebesar Rp. 17.850/kg dan dari biaya-biaya yang

dikeluarkan oleh pedagang besar, pedagang besar mendapatkan keuntungan

sebesar Rp. 2.735/kg atau sebesar 11,83%.

Saluran pemasaran III ini lembaga setelah Pedagang Pengumpul dadalah

pedagang besar luar kota. Pedagang besar luar kota mengeluarkan biaya

transportasi sebesar Rp. 694/kg, kuli angkut sebesar Rp. 438/kg dan es sebesar

Rp. 150/kg. Biaya transportasi merupakan biaya yang paling besar dikeluarkan

oleh pedagang besar luar kota dengan share sebesar 3,00%, hal ini dikarenakan

jarak tempuh pedagang besar luar kota yang cukup jauh. Harga jual pedagang

kepada besar luar kota kepada pedagang pengecer luar kota sebesar Rp.

23.125/kg, sehingga dari biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pedagang besar luar

kota, pedagang tersebut mendapatkan keuntugan sebesar Rp. 3.993/kg. Dalam

penelitian ini hanya dilakukan sampai pedagang besar luar kota sebagai konsumen

terakhir karena keterbatasan dari peneliti berupa waktu, tenaga dan biaya.

Pada saluran pemasaran III diperoleh nilai share keuntungan sebesar

91,08% dan share biaya sebesar 8,92%, dimana saluran pemasaran III ini

menguntungkan karena nilai share keuntungan yang diperoleh lebih besar

Page 89: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

67

dibandingkan dengan share biaya. Distribusi margin digunakan untuk mengetahui

tingkat kemerataan pembagian keuntungan bagi masing-masing lembaga

pemasaran. Apabila ditinjau dari distribusi margin, terlihat bahwa bagian

keuntungan yang dimiliki oleh pedagang pengumpul sebesar 32,07% dan

pedagang besar luar kota 46,81%. Persentase distribusi margin pedagang

pengumpul lebih kecil dibandingkan dengan pedagang besar luar kota. Selisih

nilai ski pada distribusi margin antara kedua pedagang tersebut dekat. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat kemerataan pembagian keuntungan pada masing-

masing lembaga pemasaran tersebut adalah tidak merata.

2. Saluran Pemasaran Jenis Ikan Layang

a. Saluran Pemasaran I Ikan Layang

Saluran pemasaran ikan layang sama dengan saluran pemasaran ikan

tongkol dikarenakan pedagang cenderung membeli ikan tongkol dan ikan layang

pada saat yang bersamaan dan menjual kepada lembaga pemasaran yang sama.

Saluran pemasaran I pada pemasaran ikan layang meliputi nelayan- pedagang

pengecer- konsumen. Pedagang pengecer merupakan pedagang perantara yang

nantinya akan menyalurkan ikan langsung kepada konsumen. Berikut hasil

analisis margin pemasaran dan distribusi margin pasa saluran pemsaran I.

Tabel 5.7 Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran Ikan Layang di

Pelabuhan Perikanan Panarukan (Saluran Pemasaran I)

No. Lembaga Pemasar Harga

(Rp/Kg)

Share (%) DM (%)

Ski Sbi Ski Sbi

1. Nelayan

a. Harga Jual 13000

b. Retribusi 47,17 0,23

c. Kuli Angkut 150 0,73

d. Keuntungan 12803 62,45

2. Pedagang Pegecer

a. Harga Beli 13000

b. Biaya Transportasi 169 0,83 2,26

c. Es 100 0,49 1,33

d. Retribusi 20 0,10 0,27

e. Kuli Angkut 100 0,49 1,33

Page 90: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

68

Lanjutan Tabel 5.7 Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran Ikan

Layang di Pelabuhan Perikanan Panarukan (Saluran Pemasaran I)

No. Lembaga Pemasar Harga

(Rp/Kg)

Share (%) DM (%)

Ski Sbi Ski Sbi

f. Harga Jual 20500

g. Keuntungan 7111 34,69 94,81

3. Konsumen

a. Harga Beli 20500

Margin Pemasaran 7250 97,14 2,86 94,81 5,19

Total 100 100

Sumber: Data Primer diolah 2019, Lampiran M4 hal 108

Tabel 5.7, menunjukkan harga ikan layang di tingkat nelayan sebesar Rp.

13.000/kg dan harga ditingkat konsumen sebesar Rp. 20.500/kg. Harga ini

diperoleh dari rata-rata harga pada musim kemarau ikan. Berdasarkan harga

tersebut, maka diperoleh nilai margin pemasaran sebesar Rp. 7.500/kg.

Pada saluran pemasaran ikan, nelayan mengeluarkan biaya. Biaya yang

dikeluarkan berupa biaya kuli angkut untuk mengangkut drum yang berisi ikan

dari kapal menuju TPI sebesar Rp. 150/kg , selain itu biaya yang dikeluarkan

nelayan adalah retribusi TPI sebesar Rp. 47,17/kg. Biaya pemasaran ini

dikeluarkan oleh nelayan pada semua saluran pemasaran. Biaya pemasaran ini

sama dengan biaya pemasaran ikan tongkol karena perlakuan yang diberikan

adalah sama.

Lembaga pemasaran yang terlibat dalam saluran pemasaran I ini adalah

pedagang pengecer, dimana pedagang pengecer ini merupakan lembaga perantara

yang menyalurkan ikan langsung kepada konsumen. Dalam saluran pemasaran I

pedagang pengecer mengeluarkan biaya pemasaran berupa biaya transportasi yang

menggunakan bemo (becak motor) sebesar Rp. 169/kg atau 0,83%, biaya Es

sebesar Rp. 100/kg atau 0,49%, biaya retribusi pasar untuk pedagang pengecer di

pasar sebesar Rp. 20/kg atau 0,10% dan biaya kuli angkut dimana digunakan

untuk mengangkut ikan dari tempat nelayan ke transportasi dan dari transportasi

ke tempat pedagang pengecer sebesar Rp. 100/kg atau 0,49%. Dari harga beli di

nelayan sebesar Rp. 13.000/kg, pedagang pengecer mendapat keuntungan sebesar

Page 91: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

69

Rp. 7.111/kg dengan jumlah biaya pemasaran yang dikeluarkan sebesar Rp. 389

/kg.

Besar share keuntungan keseluruhan pada saluran pemasaran I sebesar

97,14% dengan share biaya sebesar 2,86%. Berdasarkan nilai share tersebut maka

saluran pemasaran I tergolong menguntungkan karena nilai share keuntungan

lebih besar dari nilai share biaya. Harga yang diterima nelayan sebesar Rp.

13.000/kg (62,45%) dari harga yang diterima pedagang pengecer. Nilai persentase

share harga tersebut menunjukkan keuntungan yang diterima nelayan tergolong

tinggi dari harga yang diterima oleh pedagang pengecer dan nelayan tidak

dirugikan. Distribusi margin digunakan untuk mengetahui tingkat kemerataan

pembagian keuntungan bagi masing-masing lembaga pemasaran. Apabila ditinjau

dari distribusi margin, terlihat bahwa bagian keuntungan terbesar pada saluran

pemasaran I terletak pada pedagang pengecer sebesar 94,81%. Pada saluran

pemasaran ini tidak dapat diketahui tingkat kemerataan keuntungan karena pada

saluran pemasaran ini hanya melibatkan 1 lembaga pemasaran saja.

b. Saluran Pemasaran II Ikan Layang

Saluran pemasaran II pada pemasaran ikan layang meliputi nelayan-

Pedagang Pengumpul- pedagang pengecer- konsumen. Saluran pemasaran II ini

merupakan salauran pemasaran yang sering digunakan oleh para lembaga

pemasaran di Pelabuhan Perikanan Panarukan. Berikut hasil analisis margin

pemasaran dan distribusi margin pasa saluran pemsaran II.

Tabel 5.8 Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran Ikan Layang di

Pelabuhan Perikanan Panarukan (Saluran Pemasaran II)

No Lembaga Pemasar Harga

(Rp/Kg)

Share (%) DM (%)

Ski Sbi Ski Sbi

1. Nelayan

a. Harga Jual 12305

b. Retribusi 47,17 0,23

c. Kuli Angkut 213 1,06

d. Keuntungan 12045 59,93

2. Pedagang Pengumpul

a. Harga Beli 12305

b. Kuli Angkut 300 1,49 3,85

Page 92: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

70

Lanjutan Tabel 5.8 Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran Ikan

Layang di Pelabuhan Perikanan Panarukan (Saluran Pemasaran II)

No Lembaga Pemasar Harga

(Rp/Kg)

Share (%) DM (%)

Ski Sbi Ski Sbi

c. Es 120 0,60 1,54

d. Air Laut 100 0,50 1,28

e. Harga Jual 14060

f. Keuntungan 1235 6,14 15,84

3. Pedagang Pengecer

a. Harga Beli 14060

b. Transportasi 169 0,84 2,17

c. Es 100 0,50 1,28

d. Kuli Angkut 100 0,50 1,28

e. Harga Jual 20100

f. Keuntungan 5671 28,21 72,75

4. Konsumen

a. Harga Beli 20100

Margin Pemasaran 7795 94,28 5,72 88,59 11,41

Total 100 100

Sumber: Data Primer diolah 2019, Lampiran M5 hal 110

Tebel 5.8, menunjukkan harga ikan layang di tingkat nelayan sebesar Rp.

12.305/kg dan harga ditingkat konsumen sebesar Rp. 20.100/kg. Harga ini

diperoleh dari rata-rata harga pada musim kemarau ikan. Berdasarkan harga

tersebut, maka diperoleh nilai margin pemasaran sebesar Rp. 7.795/kg.

Seperti pada saluran pemasaran I, nelayan mengeluarkan biaya, biaya yang

dikeluarkan berupa biaya kuli angkut untuk mengangkut drum yang berisi ikan

dari kapal menuju TPI sebesar Rp. 213/kg , selain itu biaya yang dikeluarkan

nelayan adalah retribusi TPI sebesar Rp. 47,17/kg. Biaya pemasaran ini

dikeluarkan oleh nelayan pada semua saluran pemasaran.

Lembaga yang terlibat pada saluran pemasaran II ini adalah Pedagang

Pengumpul dan pedagang pengecer. Pedagang pengumpul mengeluarkan biaya

untuk kuli angkut sebesar Rp. 300/kg, dimana kuli angkut ini mengangkut drum

ikan yang dibelinya di TPI ke tempat Pedagang Pengumpul tersebut. Selain itu

biaya yang dikeluarkan adalah es dan air laut, masing-masing sebesar Rp. 120/kg

dan Rp. 100/kg, dimana es digunakan untuk mengawetkan ikan sehingga ikan

Page 93: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

71

tidak cepat susut dan bau, sedangkan air laut digunakan untuk mencuci ikan agar

ikan tetap dalam keadaan segar dan bersih. Pedagang Pengumpul menggunakan

air laut untuk mencuci ikan agar ikan tetap segar dan tetap bagus, jika dicuci

menggunkan air tawar daging ikan nantinya akan menghitam dan tidak bagus

sehingga akan mempengaruhi harga ke pedagang selanjutnya dimana harga yang

ditawarkan akan rendah. Pedagang besar selanjutnya menjual ikannya kepada

pedagang pengecer sebesar Rp. 14.060/kg dan dari biaya-biaya yang dikeluarkan

oleh pedagang besar, pedagang besar mendapatkan keuntungan sebesar Rp.

1.235/kg atau sebesar 6,14%.

Seperti saluran pemasaran I, pada saluran pemasaran II ini pedagang

pengecer mengeluarkan biaya pemasaran berupa biaya transportasi yang

menggunakan bemo (becak motor) sebesar Rp. 169/kg atau 0,84%, biaya Es

sebesar Rp. 100/kg atau 0,50% dan biaya kuli angkut dimana digunakan untuk

mengangkut ikan dari tempat nelayan ke transportasi dan dari transportasi ke

tempat pedagang pengecer sebesar Rp. 100/kg atau 0,50%. Dari harga beli di

pedagang besar sebesar Rp. 14.060/kg, pedagang pengecer mendapat keuntungan

sebesar Rp. 5.671/kg dengan jumlah biaya pemasaran yang dikeluarkan sebesar

Rp. 369/kg.

Besar share keuntungan keseluruhan pada saluran pemasaran II sebesar

94,28% dengan share biaya sebesar 5,72%. Berdasarkan nilai share tersebut maka

saluran pemasaran II tergolong menguntungkan karena nilai share keuntungan

lebih besar dari nilai share biaya. Nilai distribusi margin digunakan untuk

mengetahui tingkat kemerataan pembagian keuntungan bagi masing-masing

lembaga pemasaran. Apabila ditinjau dari distribusi margin, terlihat bahwa bagian

keuntungan yang dimiliki oleh pedagang pengumpul sebesar 15,84% dan

pedagang pengecer sebesar 72,75%. Persentase distribusi margin pedagang

pengumpul lebih kecil dibandingkan dengan pedagang pengecer. Selisih nilai

keuntungan pada distribusi antara kedua pedagang tersebut cukup jauh. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat kemerataan keuntungan pada masing-masing

lembaga tersebut masih belum merata.

Page 94: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

72

c. Saluran Pemasaran III Ikan Layang

Saluran pemasaran III pada pemasaran ikan layang meliputi nelayan-

Pedagang Pengumpul- pedagang besar luar kota- Pedagang pengecer luar kota.

Berikut hasil analisis margin pemasaran dan distribusi margin pasa saluran

pemsaran III.

Tabel 5.9 Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran Ikan Layang di

Pelabuhan Perikanan Panarukan (Saluran Pemasaran III)

No Lembaga Pemasar Harga

(Rp/Kg)

Share (%) DM (%)

Ski Sbi Ski Sbi

1. Nelayan

a. Harga Jual 12305

b. Retribusi 47,17 0,23

c. Kuli Angkut 213 1,03

d. Keuntungan 12045 58,40

2. Pedagang Pengumpul

a. Harga Beli 12305

b. Kuli Angkut 300 1,45 3,61

c. Es 120 0,58 1,44

d. Air Laut 100 0,48 1,20

e. Harga Jual 14375

f. Keuntungan 1550 7,51 18,63

3. Ped. Besar Luar Kota

a. Harga Beli 14375

b. Transportasi 694 3,37 8,35

c. Kuli Angkut 438 2,12 5,26

d. Es 150 0,73 1,80

e. Harga Jual 20625

f. Keuntungan 4968 24,09 59,71

4. Ped. Ecer Luar Kota

a. Harga Beli 20625

Margin Pemasaran 8320 90,00 10,00 78,34 21,66

Total 100 100

Sumber: Data Primer diolah 2019, Lampiran M6 hal 113

Tebel 5.9, menunjukkan harga ikan layang di tingkat nelayan sesbesar Rp.

12.305/kg dan harga ditingkat konsumen sebesar Rp. 20.625/kg. Harga ini

Page 95: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

73

diperoleh dari rata-rata harga pada musim kemarau ikan. Berdasarkan harga

tersebut, maka diperoleh nilai margin pemasaran sebesar Rp. 8.320/kg.

Lembaga yang terlibat pada saluran pemasaran III ini adalah Pedagang

Pengumpul dan pedagang besar luar kota. Pedagang besar mengeluarkan biaya

untuk kuli angkut sebesar Rp. 300/kg, dimana kuli angkut ini mengangkut drum

ikan yang dibelinya di TPI ke tempat Pedagang Pengumpul tersebut. Selain itu

biaya yang dikeluarkan adalah es dan air laut, masing-masing sebesar Rp. 120/kg

dan Rp. 100/kg, dimana es digunakan untuk mengawetkan ikan sehingga ikan

tidak cepat susut dan bau, sedangkan air laut digunakan untuk mencuci ikan agar

ikan tetap dalam keadaan segar dan bersih. Pedagang Pengumpul menggunakan

air laut untuk mencuci ikan agar ikan tetap segar dan tetap bagus, jika dicuci

menggunakan air tawar daging ikan nantinya akan menghitam dan tidak bagus

sehingga akan mempengaruhi harga ke pedagang selanjutnya dimana harga yang

ditawarkan akan rendah. Pedagang besar selanjutnya menjual ikannya kepada

pedagang besar luar kota sebesar Rp. 20.625/kg dan dari biaya-biaya yang

dikeluarkan oleh pedagang besar, pedagang besar mendapatkan keuntungan

sebesar Rp. 1.510/kg atau sebesar 7,51%.

Saluran pemasaran III ini lembaga setelah Pedagang Pengumpul adalah

pedagang besar luar kota. Pedagang besar luar kota mengeluarkan biaya

transportasi sebesar Rp. 694/kg, kuli angkut sebesar Rp. 438/kg dan es sebesar

Rp. 150/kg. Biaya transportasi merupakan biaya yang paling besar dikeluarkan

oleh pedagang besar luar kota dengan share sebesar 3,37%, hal ini dikarenakan

jarak tempuh pedagang besar luar kota yang cukup jauh. Harga jual pedagang

kepada besar luar kota kepada pedagang pengecer luar kota sebesar Rp.

14.375/kg, sehingga dari biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pedagang besar luar

kota, pedagang tersebut mendapatkan keuntugan sebesar Rp. 4.968/kg. Dalam

penelitian ini hanya dilakukan sampai pedagang besar luar kota karena

keterbatasan dari peneliti berupa waktu, tenaga dan biaya.

Pada saluran pemasaran III diperoleh nilai share keuntungan sebesar

90,00% dan share biaya sebesar 10,00%, dimana saluran pemasaran III ini

menguntungkan karena nilai share keuntungan yang diperoleh lebih besar

Page 96: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

74

dibandingkan dengan share biaya. Nilai distribusi margin digunakan untuk

mengetahui tingkat kemerataan pembagian keuntungan bagi masing-masing

lembaga pemasaran. Apabila ditinjau dari distribusi margin, terlihat bahwa bagian

keuntungan yang dimiliki oleh pedagang pengumpul sebesar 18,63% dan

pedagang besar luar kota 59,71%. Persentase distribusi margin pedagang

pengumpul lebih kecil dibandingkan dengan pedagang besar luar kota. Selisih

nilai ski pada distribusi margin antara kedua pedagang tersebut jau. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat kemerataan pembagian keuntungan pada masing-

masing lembaga pemasaran tersebut adalah tidak merata.

5.2.2 Fisherman’s Share Hasil Perikanan Tangkap di Pelabuhan Perikanan

Panarukan

Fisherman’s share merupakan salah satu indikator efisiensi pemasaran

untuk mengetahui bagian yang diterima oleh nelayan, semakin besar nilai

fisherman share maka semakin besar bagian yang diterima oleh nelayan dan

semakin efisien pemasaran ikan di Pelabuhan Perikanan Panarukan. Berdasarkan

analisis, diperoleh tabel nilai fisherman share sebagai berikut:

Tabel 5.10 Hasil Analisis Fisherman’s Share pada Pemasaran Ikan Tongkol di

Pelabuhan Perikanan Panarukan

No Saluran

Pemasaran

Harga Nelayan

(Rp/Kg)

Harga Konsumen

(Rp/Kg)

Fisherman’s

Share (%)

1 I 16000 22000 72,73

2 II 12305 20100 67,26

3 III 12305 20625 63,11

Sumber: Data Primer diolah 2019, Lampiran N1 hal 116

Berdasarkan tabel 5.10, menunjukkan bahwa dalam pemasaran ikan

tongkol di pelabuhan perikanan panarukan. Nilai fisherman share diperoleh dari

hasil presentase perbandingan harga ditingkat nelayan dengan harga ditingkat

konsumen. Pada saluran pemasaran I diperoleh fisherman share sebesar 72,73%

dengan harga di tingkat nelayan sebesar Rp. 16.000/kg dan di tingkat konsumen

sebesar Rp. 22.000/kg. Pada saluran pemasaran II diperoleh nilai fisherman share

sebesar 67,26% dengan harga di tingkat nelayan sebesar Rp. 14.595/kg dan di

tingat konsumen sebesar Rp. 21.700/kg. Saluran Pemasaran III diperoleh nilai

fisherman share sebesar 63,11% dengan harga di tingkat nelayan sebesar Rp.

Page 97: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

75

14.595/kg dan harga di tingkat konsumen sebesar Rp. 23.125/kg. Berdasarkan

nilai tersebut, menunjukkan bahwa saluran pemasaran I menunjukkan bagian yang

diterima oleh nelayan lebih tinggi dibandingkan dengan saluran pemasaran II dan

saluran pemasaran III dikarenakan nelayan menjual ikan dengan harga yang

sedikit lebih tinggi, dan pedagang pengecer membeli jumlah ikan yang sedikit dari

nelayan kemudian menjual dengan cara ecer maka dari itu bagian yang diterima

nelayan lebih besar.

Tabel 5.11 Hasil Analisis Fisherman’s Share pada Pemasaran Ikan Layang di

Pelabuhan Perikanan Panarukan

No Saluran

Pemasaran

Harga Nelayan

(Rp/Kg)

Harga Konsumen

(Rp/Kg)

Fisherman’s

Share (%)

1 I 13000 20500 63,41

2 II 12305 20100 61,22

3 III 12305 20625 59,66

Sumber: Data Primer diolah 2019, Lampiran N2 hal 116

Berdasarkan tabel 5.11, menunjukkan bahwa dalam pemasaran ikan

layang di Pelabuhan Perikanan Panarukan nilai fisherman share diperoleh dari

hasil presentase perbandingan harga ditingkat nelayan dengan harga ditingkat

konsumen. Pada saluran pemasaran I diperoleh fisherman share sebesar 63,41%

dengan harga di tingkat nelayan sebesar Rp. 13.000/kg dan di tingkat konsumen

sebesar Rp. 20.500/kg. Pada saluran pemasaran II diperoleh nilai fisherman share

sebesar 61,22% dengan harga di tingkat nelayan sebesar Rp. 12.305/kg dan di

tingat konsumen sebesar Rp. 20.100/kg. Saluran Pemasaran III diperoleh nilai

fisherman share sebesar 59,66% dengan harga di tingkat nelayan sebesar Rp.

12.305/kg dan harga di tingkat konsumen sebesar Rp. 20.625/kg, Berdasarkan

nilai tersebut saluran pemasaran I menunjukkan bagian yang diterima oleh

nelayan lebih tinggi dibandingkan dengan saluran pemasaran II dan saluran

pemasaran IV dikarenakan saluran pemasaran I pada jenis ikan layang dijual

dalam bentuk ikan layang segar dan mempunyai nilai fisherman share yang lebih

tinggi dibandingkan dengan nilai saluran pemasaran II dan III halnya pada ikan

tongkol.

Page 98: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

76

5.2.3 Efisiensi Pemasaran Hasil Perikanan Tangkap di Pelabuhan Perikanan

Panarukan

Efisiensi pemasaran merupakan sebagai tujuan yang akan dicapai dalam

saluran pemasaran. Efisiensi pemasaran hasil tangkapan ikan dapat diketahui

dengan membandigkan total biaya yang dikeluarkan dan penerimaan nelayan

berdasarkan harga yang dijual dilembaga pemasaran terakhir dan juga margin

pemasaran. Besar kecilnya pemasaran tergantung pada biaya pemasaran yang

dikeluarkan. Semakin rendah biaya yang dikeluarkan, akan semakin tinggi

keuntungan yang di dapat, semakin efisien pemasaran tersebut.

Tabel 5.12 Hasil Analisis Efisiensi Pemasaran pada Pemasaran Ikan Tongkol di

Pelabuhan Perikanan Panarukan

No Saluran

Pemasaran

Harga

Nelayan

(Rp/Kg)

Harga

Konsumen

(Rp/Kg)

Total Biaya

(Rp/Kg)

Efisiensi

Pemasaran

(%)

1 I 16000 22000 586,52 2,67

2 II 14595 21700 1149,68 5,30

3 III 14595 23125 2062,27 8,92

Sumber: Data Primer diolah 2019, Lampiran O1 hal 117

Pada Tabel 5.12, hasil analisis margin pemasaran ikan tongkol pada

saluran pemasaran I sebesar 2,67% dengan harga ditingkat konsumen sebesar Rp.

22.000/kg dan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 586,52/kg. Pada saluran

pemasaran II di dapat nilai efisiensi pemasaran sebesar 5,30% dengan harga

ditingkat konsumen sebesar Rp. 21.700/kg dan biaya pemasaran yang dikeluarkan

sebesar Rp. 1.149,68/kg. Pada saluran pemasaran III nilai efisiensi yang di dapat

sebesar 8,92% dengan harga ditingkat nelayan sebesar Rp. 23.125/kg dan biaya

pemasaran yang dikeluarkan sebesar Rp. 2.062,27/kg. Nilai efisiensi pemasaran di

dapat dari pembagian total biaya dengan total nilai produk yaitu harga ditingkat

konsumen.

Tabel 5.13 Hasil Analisis Efisiensi Pemasaran pada Pemasaran Ikan Layang di

Pelabuhan Perikanan Panarukan

No Saluran

Pemasaran

Harga

Nelayan

(Rp/Kg)

Harga

Konsumen

(Rp/Kg)

Total Biaya

(Rp/Kg)

Efisiensi

Pemasaran

(%)

1 I 13000 20500 586,52 2,86

2 II 12305 20100 1149,68 5,72

3 III 12305 20625 2062,27 10,00

Sumber: Data Primer diolah 2019, Lampiran O2 hal 117

Page 99: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

77

Pada Tabel 5.13, hasil analisis margin pemasaran ikan layang pada saluran

pemasaran I sebesar 2,86% dengan harga ditingkat konsumen sebesar Rp.

20.500/kg dan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 586,52/kg. Pada saluran

pemasaran II di dapat nilai efisiensi pemasaran sebesar 5,72% dengan harga

ditingkat konsumen sebesar Rp. 20.100/kg dan biaya pemasaran yang dikeluarkan

sebesar Rp. 1.149,68/kg. Pada saluran pemasaran III nilai efisiensi yang di dapat

sebesar 10,00% dengan harga ditingkat nelayan sebesar Rp. 20.625/kg dan biaya

pemasaran yang dikeluarkan sebesar Rp. 2.062,27/kg. Nilai efisiensi pemasaran di

dapat dari pembagian total biaya dengan total nilai produk yaitu harga ditingkat

konsumen.

Pada penelitian ini, analisis efisiensi pemasaran dilakukan pada masing-

masing saluran pemasaran. Terdapat 3 saluran pemasaran pada pemasaran ikan di

pelabuhan perikanan panarukan. Berdasarkan hasil analisis indikator efisiensi

pemasaran ikan di Pelabuhan Perikanan Panarukan meliputi share keuntungan,

share biaya, margin pemasaran, fisherman’s share dan efisiensi pemasaran

diperoleh tabel hasil analisis efisiensi pemasaran sebagai berikut:

Tabel 5.14 Hasil Analisis Efisiensi Pemasaran Ikan di Pelabuhan Perikanan

Panarukan

Jenis

Ikan

Saluran

Pemasaran

Harga

Nelayan

(Rp/kg)

Harga

Konsumen

(Rp/kg)

Biaya

Pemasaran

(Rp/kg)

Ski

(%)

Sbi

(%)

Margin

(Rp) FS (%)

EP

(%)

Ikan

Tongkol

I 16000 22000 586,52 97,33 2,67 6000 72,73 2,67

II 14595 21700 1149,68 94,70 5,30 7105 67,26 5,30

III 14595 23125 2062,27 91,08 8,92 8530 63,11 8,92

Ikan

Layang

I 13000 20500 586,52 97,14 2,86 7500 63,41 2,86

II 12305 20100 1149,68 94,28 5,72 7795 61,22 5,72

III 12305 20625 2062,27 90,00 10,00 8320 59,66 10,00

Sumber: Data Primer diolah 2019, Lampiran P hal 118

Berdasarkan Tabel 5.14 dapat diketahui bahwa jumlah margin pada

saluran pemasaran I pada ikan tongkol dan ikan layang sebesar Rp. 6.000/kg dan

Rp. 7.500/kg, saluran pemasaran II sebesar Rp. 7.105/kg dan Rp. 7.795/kg dan

saluran pemasaran III sebesar Rp. 8.530/kg dan Rp. 8.320/kg, untuk bagian harga

yang diterima oleh nelayan atau fisherman’s share pada saluran pemasaran I

untuk ikan tongkol dan ikan layang sebesar 72,73% dan 63,41%, saluran

Page 100: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

78

pemasaran II sebesar 67,26% dan 61,22% dan saluran pemasaran III sebesar

63,11% dan 59,66%. Dari ketiga saluran pemasaran tersebut, saluran pemasaran I

mempunyai margin pemasaran ikan tongkol dan ikan layang yang lebih kecil

daripada saluran pemasaran lainnya yaitu sebesar Rp. 6.000/kg untuk ikan tongkol

dan Rp. 7.500/kg untuk ikan tongkol karena merupakan saluran pemasaran yang

paling pendek dengan nilai fisherman’s share yang tertinggi dibandingkan dengan

saluran pemasaran lainnya yaitu sebesar 72,73% dan 63,41%.

Aktivitas pemasaran juga dilihat dari share keuntungan tiap saluran

pemasaran. Apabila dilihat dari nilai share keuntungan pada setiap saluran

pemasaran ikan tongkol dan ikan layang dimana seluruh saluran pemasaran ikan

memiliki nilai share keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan nilai share

biaya yang dikeluarkan, hal tersebut menunjukkan bahwa seluruh saluran

pemasaran dapat dikatakan menguntungkan.

Tingkat efisiensi pada masing-masing saluran pemasaran ikan tongkol dan

ikan layang yaitu saluran pemasaran I sebesar 2,67% dan 2,86%, saluran

pemasaran II sebesar 5,30% dan 5,72% dan saluran pemasaran III sebesar 8,92%

dan 10,00%. Berdasarkan ketiga saluran pemasaran tersebut, efisiensi terjadi pada

saluran pemasaran I dengan persentase efisiensi sebesar 2,67% untuk ikan tongkol

dan 2,86% untuk ikan layang. Hal ini menunjukkan bahwa saluran pemasaran

yang pendek lebih efisien dari saluran pemasaran panjang. Sedangkan saluran

pemasaran II dan saluran pemasaran III merupakan saluran pemasaran yang nilai

efisiensinya tinggi dikarenakan banyak lembaga yang terlibat yaitu pedagang

pengumpul dan pedagang besar luar kota yang membuat saluran semakin panjang,

biaya yang dikeluarkan oleh saluran pemasaran II dan III juga tinggi disebabkan

adanya tambahan biaya penyimpanan berupa es batu dari pedagang pengumpul

dan biaya transportasi dari pedagang besar luar kota yang membuat biaya yang

dikeluarkan juga bertambah.

Saluran pemasaran I merupakan saluran pemasaran yang paling efisien

dikarenakan margin pemasaran yang dihasilkan lebih rendah, total biaya yang

dikeluarkan rendah, nilai fisherman’s share yang di dapat tinggi dan nilai efisiensi

pemasaran yang paling rendah.

Page 101: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

79

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Saluran pemasaran ikan di Pelabuhan Perikanan Panarukan terdapat 3 saluran

pemasaran yaitu; Saluran Pemasaran I: Nelayan → Pedagang Pengecer →

Konsumen, Saluran pemasaran II: Nelayan → Pedagang Pengumpul →

Pedagang Pengecer → Konsumen, Saluran pemasaran III: Nelayan →

Pedagang Pengumpul → Pedagang Besar Luar Kota → Pedagang Pengecer

Luar Kota.

2. Dilihat dari keseluruhan saluran pemasaran yang ada saluran pemasaran hasil

perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Panarukan tergolong efisien.

Saluran pemasaran yang paling efisien adalah saluran pemasaran I dengan nilai

efisiensi pemasaran sebesar 2,67% untuk ikan tongkol dan 2,86% untuk ikan

layang. Nilai tersebut merupakan nilai efisiensi pemasaran terkecil

dibandingkan dengan saluran pemasaran II dan saluran pemasaran III.

6.2 Saran

1. Nelayan dapat memilih alternatif saluran pemasaran yang paling efisien agar

memperoleh keuntungan yang tinggi dan harga yang rendah di tingkat

konsumen serta saluran pemasaran yang dilewati pendek dan mempersingkat

waktu produk untuk sampai ke konsumen sehingga konsumen tidak perlu

menunggu waktu yang lama untuk mendapatkan ikan segar.

2. Perlu adanya sosialisasi dari pemerintah atau lembaga instansi publik untuk

membantu nelayan dalam hal permodalan, seperti memfasilitasi antara nelayan

dengan lembaga permodalan sehingga nelayan tidak perlu meminjam bantuan

modal dari lembaga non bank dan nelayan tidak bergantung kepada lembaga

pinjaman non bank yang dapat merugikan mereka.

Page 102: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

80

DAFTAR PUSTAKA

Asmarantaka, Ratna Winandi. 2014. Pemasaran Agribisnis (Agrimarketing).

Bogor: IPB Press.

Badan Pusat Statistik. 2015. Situbondo Dalam Angka 2015. Badan Pusat Statistik

Kabupaten Situbondo.

Daniel, Moehar. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.

Deswati, Rismutia Hayu. 2015. Efektivitas Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

Buntok dalam Rantai Pasok Perikanan Tangkap Perairan Umum Daratan

di Kabupaten Barito Selatan Kalimantan Tengah. Widyariset, 18(1): 71-78.

Direktorat Jendral Perikanan Tangkap. 2016. Produksi Perikanan Tangkap

Menurut Provinsi di Pulau Jawa (ton) 2010-2014. Direktorat Jendral

Perikanan Tangkap Indonesia.

Dinas Kelautan dan Perikanan. 2015. Produksi dan Nilai Perikanan Tangkap

Menurut Jenis Ikan di Kabupaten Situbondo 2014-2015. Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Situbondo.

Hosnan, Ahmad. 2016. Peran Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan Persepsi Nelayan

Serta Saluran Pemasaran Hasil Tangkap Ikan di TPI Pondok Mimbo

Kabupaten Situbondo. Skripsi: Universitas Jember.

Irawan, F. Wijaya, dan M.N. Sudjoni. 2001. Pemasaran Prinsip dan Kasus.

Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Kementrian PPN/ Bapennas. 2014. Kajian Strategi Pengelolaan Perikanan

Berkelanjutan. Kementrian PPN/ Bapennas Direktorat Jendral Kelautan

dan Perikanan.

Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2015. Penyediaan Ikan Untuk Konsumsi dan

Angka Konsumsi Ikan di Indonesia Tahun 2010-2014.

Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2016. Produksi Perikanan Tangkap Menurut

Provinsi di Indonesia Tahun 2011-2015.

Kusnadi. 2001. Pegamba’: Kaum Perempuan Fenomenal Pelopor dan Penggerak

Perekonomian Masyarakat Nelayan. Bandung: Humaniora Utama Press

Kusnadi. 2013. Membela Nelayan. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Page 103: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

81

Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Situbondo. 2017.

Produksi Ikan Menurut Kecamatan di Kabupaten Situbondo 2015-2016.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Situbondo.

Menteri Kelautan dan Perikanan. 2006. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Nomor Per. 16/MEN/2006 Tentang Pelabuhan Perikanan. Jakarta; Menteri

Kelautan dan Perikanan.

Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta; LP3ES.

Najamuddin. 2014. Pemanfaatan Sumber Daya Ikan Layang (Decapterus spp.)

Berkelanjutan di Perairan Selat Makasar. Bogor: IPB Press.

Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Noegroho, Anang, Ismayanti, R.R. Damanti. 2014. Profil Kelautan dan Perikanan

Provinsi Jawa Timur Untuk Mendukung Industrialisasi KP. Pusat Data

Statistik dan Informasi Sekretariat Jendral Kementrian Kelautan dan

Perikanan Jawa Timur.

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Jakata: Kencana.

Pamungkas, Septian Bagas. 2013. Analisis Rantai Distribusi Komoditas Ikan

Tangkap Perikanan Laut di Kota Tegal. Economics Development Analysis

Journal, 2(2): 1-7.

Remmang, Hasanuddin, E. Indrawati dan Faridah. 2017. Perilaku Lembaga

Pemasaran Terhadap Perdagangan Ikan Laut Segar Hubungannya

Pendapatan Rumah Tangga Nelayan di Sulawesi Selatan (Studi Kasus

Kabupaten Pangkep). Ecosystem, 1(17): 682-694.

Sarwanto, Catur, E.S. Wiyono, T.W. Nurani, dan J. Haluan. 2014. Kajian Sistem

Pemasaran Ikan Hasil Tangkapan Nelayan di Kabupaten Gunungkidul

Provinsi DIY. Sosek KP, 2(9): 207-217.

Soekartawi. 1993. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian; Teori dan Aplikasi. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Soekartawi. 1997. Agribisnis; Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Soemodihardjo, Idha Haryanto. 2002. Perbedaan dan Variabilitas Harga Produk

Pertanian. Jember: Universitas Jember Press.

Sudiyono, Armand. 2002. Pemasaran Pertanian. Malang: UMM Press.

Page 104: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

82

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Page 105: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

83

Lampiran A. Produksi Perikanan Tangkap Menurut Provinsi di Indonesia (ton) Tahun 2011-2015

Provinsi

Perikanan Laut

2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata* Share

(%)*

Rank*

Rata-rata

Perumbuhan

(%)*

Rank*

Aceh 143681 148765 153692 157944 174.768 155770 2,668 18 0,04 18

Sumatera Utara 463201 510552 508359 484313 579.549 509195 8,723 2 0,05 17

Sumatera Barat 196511 197460 211004 214734 215.179 206978 3,546 11 0,02 27

Riau 90503 95609 93279 107305 122.397 101819 1,744 23 0,06 16

Jambi 44700 46894 47713 48031 49.616 47391 0,812 32 0,02 24

Sumatera Selatan 43800 44092 44764 48186 176.181 71405 1,223 28 0,55 1

Bengkulu 39860 44561 50918 60705 64.095 52028 0,891 31 0,10 9

Lampung 154484 144485 163107 157968 168.943 157797 2,703 16 0,02 25

Kep. Bangka Belitung 192474 202565 199243 203285 139.633 187440 3,211 12 -0,05 32

Kep. Riau 157506 147310 140597 139331 149.745 146898 2,516 19 -0,01 29

DKI Jakarta 180198 219836 209733 226060 289.214 225008 3,855 8 0,11 7

Jawa Barat 185825 198978 207462 206156 292.649 218214 3,738 9 0,11 8

Jawa Tengah 251536 256093 224229 242072 352.617 265309 4,545 7 0,09 12

DI Yogyakarta 3954 4094 3396 5387 5.322 4431 0,076 33 0,09 10

Jawa Timur 362624 367922 378329 385878 416.529 382256 6,548 3 0,03 22

Banten 57891 59702 58568 59302 68.749 60842 1,042 29 0,04 19

Bali 100503 80413 102251 116910 106.248 101265 1,735 24 0,02 23

Nusa Tenggara Barat 140170 132781 142190 227084 211.750 170795 2,926 14 0,11 6

Nusa Tenggara Timur 102137 66005 103825 111415 118.391 100355 1,719 25 0,07 13

Kalimantan Barat 94063 101991 120079 165622 166.187 129588 2,220 20 0,13 4

83

Page 106: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

84

Lanjutan Lampiran A. Produksi Perikanan Tangkap Menurut Provinsi di Indonesia (ton), 2011-2015

Provinsi

Perikanan Laut

2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata* Share

(%)*

Rank*

Rata-rata

Pertumbuhan

(%)

Rank*

Kalimantan Tengah 46400 54574 66312 66384 130.607 72855 1,248 27 0,27 2

Kalimantan Selatan 115688 131074 176691 178916 241.296 168733 2,891 15 0,17 3

Kalimantan Timur 102907 105393 107147 111199 109.350 107199 1,836 22 0,01 28

Sulawesi Utara 230523 279031 282980 295204 259.081 269364 4,614 6 0,03 21

Sulawesi Tengah 145784 196108 259984 263887 175.018 208156 3,566 10 0,07 14

Sulawesi Selatan 218819 247173 277896 287897 329.067 272170 4,663 4 0,09 11

Sulawesi Tenggara 227356 135446 124549 150588 149.200 157428 2,697 17 -0,06 33

Gorontalo 75680 84683 91439 102534 105.485 91964 1,575 26 0,07 15

Sulawesi Barat 72454 42002 45810 46717 55.759 52548 0,900 30 -0,02 30

Maluku 567953 537262 551812 538121 618.004 562630 9,638 1 0,02 26

Maluku Utara 150232 150970 151541 218097 251.110 184390 3,159 13 0,12 5

Papua Barat 117053 120329 121774 119984 136.669 123162 2,110 21 0,03 20

Papua 269259 281480 286339 290438 232.564 272016 4,660 5 -0,02 31

Indonesia 5345729 5435633 5707012 6037654 6660972 5837400 100

Sumber : Kementrian Kelautan dan Perikanan, 2015-2016

*) Diolah oleh Peneliti

84

Page 107: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

85

Lampiran B. Produksi dan Nilai Perikanan Tangkap menurut Jenis Ikan di Kabupaten

Situbondo (ton) Tahun 2015 – 2016.

Jenis Ikan Produksi (ton) Share

(%)* Rank

* Nilai (Rp) Share

(%)* Rank

*

2015 2016 2015 2016

1 Layang 2215,53 1801,51 15,68 2 25875660 22307093 14,33 1

2 Kembung 351,5 284,85 2,48 13 3585537,5 2918274 1,93 12

3 Kerapu 322,46 535,25 3,35 10 10865735 17769425 8,52 5

4 Tongkol 2414,51 1913,26 16,90 1 24830415 20625486 13,52 2

5 Tengiri - - - - - - - -

6 Bambangan - 619,91 4,29 7 15458740 20305410 10,64 3

7 Selar 479,66 444,09 2,97 12 2518382,5 3776015 1,87 13

8 Teri 317,75 1476,42 10,56 4 15403185 18177104 9,99 4

9 Lemuru 1229,35 132,24 4,21 8 5369450 66155 1,62 14

10 Layur 945,59 168,88 1,45 18 1440725 1856150 0,98 18

11 Petek 203,24 1849,14 11,49 3 4001575 6959150 3,26 10

12 Cucut 1094,55 33,84 0,28 21 149990 149390 0,09 21

13 Manyung 38,01 10,18 0,08 22 81460 104460 0,06 22

14 P a r i 9,71 122,88 0,79 19 618240 1037200 0,49 20

15 Beloso 79,98 216,79 2,09 14 1779902,5 1251265 0,90 19

16 Udang

Lainnya 317,46 362,19 2,07 15 6255350 13834213 5,98 8

17 Kakap 167,73 444,51 2,99 11 10865735 16049680 8,01 6

18 Kurisi 322,46 1024,93 6,57 5 2050595 11280072 3,97 9

20 Cumi-Cumi 389,23 476,04 4,58 6 13816338 10677473 7,29 7

21 Bawal putih 697,83 187,09 1,73 16 1982506 1667473 1,09 16

22 Belanak 256,3 322,53 3,44 9 2887325 2204426 1,51 15

23 Rajungan Crabs 558,59 320,64 1,55 17 1912670 7935518 2,93 11

24 Beronang 76,77 - - - - - - -

25 Kepiting - 96,99 0,43 20 431545 3068143 1,04 17

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Situbondo, 2015-2016

*)Diolah oleh Peneliti

Page 108: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

86

Lampiran C. Daftar Identitas Responden Nelayan di Pelabuhan Perikanan Panarukan

No. Nama Umur

(Thn) Alamat

Pekerjaan

Utama

Pekerjaan

Sampingan

Pendidikan

Terakhir

Pengalaman

Melaut

(Thn)

Jumlah

Tanggungan

Keluarga

Hasil Tangkapan

Ikan (Kg) Total Hasil

Tangkapan

(Kg) Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

1. Tohari 48 Desa Kilensari Pesisir Nelayan Pengrajin SMP 25 4 120 80 200

2. H. Heri Wahyudi 52 Desa Kilensari Pesisir Nelayan

SMP 29 3 174 116 290

3. Raiwan 35 Desa Kilensari Pesisir Nelayan Pedagang SMA 10 2 144 96 240

4. Graha Bayu 34 Desa Kilensari Pesisir Nelayan

SMA 10 2 162 108 270

5. Fathor 55 Desa Kilensari Pesisir Nelayan

SMP 29 5 168 112 280

6. Misto 51 Desa Kilensari Pesisir Nelayan

SD 25 5 120 80 200

7. Buningwan 56 Desa Kilensari Pesisir Nelayan

SD 28 4 132 88 220

8. Busairi 47 Desa Kilensari Pesisir Nelayan

SMP 18 3 114 76 190

9. Djamsari 57 Desa Kilensari Pesisir Nelayan

SD 30 3 132 88 220

10. Sudirman 50 Desa Kilensari Pesisir Nelayan Petani SD 22 4 147 98 245

11. Misnawi 50 Desa Kilensari Pesisir Nelayan

SD 21 5 114 76 190

12. Budiarto 49 Desa Kilensari Pesisir Nelayan

SMP 11 5 90 60 150

13. Karjo 58 Desa Kilensari Pesisir Nelayan

SD 28 4 60 70 130

14. Mulyono 55 Desa Kilensari Pesisir Nelayan

SD 26 3 72 48 120

15. Sa'adi 51 Desa Kilensari Pesisir Nelayan

SMP 25 4 78 52 130

16. Suryadi 46 Desa Kilensari Pesisir Nelayan

SD 23 2 120 80 200

17. Edi 39 Desa Kilensari Pesisir Nelayan Pengrajin SMA 15 2 144 96 240

18. Buhana 45 Desa Kilensari Pesisir Nelayan

SD 20 4 150 100 250

19. Yusuf 48 Desa Kilensari Pesisir Nelayan

SD 21 3 150 100 250

20. Ahmad 40 Desa Kilensari Pesisir Nelayan

SMP 16 3 156 104 260

21. Rayia 40 Desa Kilensari Pesisir Nelayan

SMP 18 2 108 72 180

86

Page 109: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

87

Lampiran D. Daftar Identitas Responden Pedagang di Pelabuhan Perikanan Panarukan

No. Nama Umur

(Thn) Alamat Pekerjaan Utama

Pendidikan

Terakhir

Lama

Pengalaman

(Thn)

Jumlah

Tanggungan

Keluarga

1. Hj. Vivi Apriasi 48 Desa Kilensari Pesisir Pedagang Pengumpul SMP 17 3

2. Sunayati 60 Desa Kilensari Pesisir Pedagang Pengecer SD 25 4

3. Misro 65 Desa Kilensari Pesisir Pedagang Pengecer Tidak Tamat SD 35 4

4. Humaidi 42 Desa Kilensari Pesisir Pedagang Pengumpul SMP 20 4

5. Yudhis 38 Desa Kilensari Pesisir Pedagang Pengumpul SMA 12 2

6. H. Ismail 52 Kraksan Probolinggo Pedagang Besar Luar Kota SD 27 3

7. Maya 42 Desa Kilensari Pesisir Pedagang Pengecer SD 22 3

8. Ruk 49 Desa Kilensari Pesisir Pedagang Pengumpul SMP 19 5

9. Hj.Subaidah 50 Desa Kilensari Pesisir Pedagang Pengumpul SMP 23 5

10. Misnawati 57 Desa Kilensari Pesisir Pedagang Pengumpul SD 18 4

11. Bu War 53 Desa Kilensari Pesisir Pedagang Pengecer SMP 22 3

12. H. Zuki 55 Pengambengan Jembrana Pedagang Besar Luar Kota SMA 18 3

13. Shokib 58 Surabaya Pedagang Besar Luar Kota SMP 18 2

14. Sri Mulyani 48 Desa Kilensari Pesisir Pedagang Pengecer SD 21 4

15. Wilujeng 47 Desa Kilensari Pesisir Pedagang Pengumpul SMA 20 3

16. Satyo 48 Bondowoso Pedagang Besar Luar Kota SMP 20 4

17. Rahma 48 Desa Kilensari Pesisir Pedagang Pengecer SMP 22 3

18. Bu Sur 59 Desa Kilensari Pesisir Pedagang Pengecer SD 29 4

87

Page 110: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

88

Lampiran E. Skema Saluran Pemasaran Hasil Tangkapan Ikan di Pelabuhan Perikanan Panarukan

Keterangan:

Saluran Pemasaran 1 : Nelayan → Pedagang Pengecer → Konsumen Lokal

Saluran Pemasaran 2 : Nelayan → Pedagang Pengumpul → Pedagang Ecer → Konsumen Lokal

Saluran Pemasaran 3 : Nelayan → Pedagang Pengumpul → Pedagang Besar Luar Kota → Pedagang Ecer Luar Kota

Pedagang

Pengumpul

90,48%

Nelayan

Pedagang Pengecer

Pedagang Besar

Luar Kota

Pedagang Ecer Luar Kota

Konsumen

Lokal

I

III

9,52%

II

88

Page 111: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

89

Lampiran F. Biaya Kegiatan Melaut dan Biaya Pemasaran Nelayan pada Hasil

Tangkapan Ikan di Pelabuhan Perikanan Panarukan

No Nama

Hasil

Tangkapan

(Kg)

Biaya Melaut (Trip)

Jumlah

Biaya Pemasaran

Solar

(Rp)

Bensin

(Rp)

Kuli

Angkut

(Rp/Org)

Jumlah

Kuli

Angkut

Retribusi

TPI (Rp)

1 Tohari 200 350000 45000 395000 15000 1 10000

2 H. Heri Wahyudi 290 450000 50000 500000 15000 2 10000

3 Raiwan 240 400000 40000 440000 15000 2 10000

4 Graha Bayu 270 400000 40000 440000 15000 2 10000

5 Fathor 280 450000 50000 500000 15000 2 10000

6 Misto 200 350000 35000 385000 15000 1 10000

7 Buningwan 220 400000 40000 440000 15000 1 10000

8 Busairi 190 300000 40000 340000 15000 1 10000

9 Djamsari 220 400000 40000 440000 15000 1 10000

10 Sudirman 245 400000 50000 450000 15000 1 10000

11 Misnawi 190 350000 35000 385000 15000 1 10000

12 Budiarto 150 350000 50000 400000 15000 1 10000

13 Karjo 130 350000 40000 390000 15000 1 10000

14 Mulyono 120 250000 40000 290000 15000 1 10000

15 Sa'adi 130 300000 40000 340000 15000 1 10000

16 Suryadi 200 350000 45000 395000 15000 1 10000

17 Edi 240 400000 50000 450000 15000 2 10000

18 Buhana 250 400000 40000 440000 15000 2 10000

19 Yusuf 250 400000 40000 440000 15000 2 10000

20 Ahmad 260 450000 40000 490000 15000 2 10000

21 Rayia 180 350000 40000 390000 15000 1 10000

Jumlah 4455 7850000 890000 8740000 315000 210000

Rata-rata 212 373810 42381 416190 15000 10000

Page 112: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

90

Lampiran G. Biaya Pemasaran Pedagang Pada Hasil Tangkapan Ikan di Pelabuhan Perikanan Panarukan

No

Nama Status Pedagang

Jenis Biaya

Transportasi

(Rp)

Kuli angkut

(Rp)

Air Laut

(Rp)

Retribusi

Pasar

Kebutuhan

Es Batu

(buah)

Es Batu

(Rp)

1 Hj. Vivi Apriasi Pd. Pengumpul

30000 50000

4 48000

2 Humaidi Pd. Pengumpul

30000 20000

2 24000

3 Yudhis Pd. Pengumpul

30000 80000

5 60000

4 Ruk Pd. Pengumpul

30000 40000

3 36000

5 H. Ismail Pd. Besar (Luar Kota) 350000 50000

3 45000

6 H. Zuki Pd. Besar (Luar Kota) 500000 50000

3 45000

7 Shokib Pd. Besar (Luar Kota) 500000 50000

4 60000

8 Satyo Pd. Besar (Luar Kota) 150000 25000

2 30000

9 Hj.Subaidah Pd. Pengumpul

30000

5 60000

10 Misnawati Pd. Pengumpul

30000

3 36000

11 Wilujeng Pd. Pengumpul

30000

4 48000

12 Sunayati Pedagang Pengecer 15000 30000

60000 15 15000

13 Misro Pedagang Pengecer 15000 15000

15 15000

14 Maya Pedagang Pengecer 15000 30000

60000 15 15000

15 Bu War Pedagang Pengecer 15000 15000

15 15000

16 Sri Mulyani Pedagang Pengecer 15000 15000

10 10000

17 Rahma Pedagang Pengecer 15000 15000

10 10000

18 Bu Sur Pedagang Pengecer 15000 15000

10 10000

90

Page 113: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

91

Lampiran H. Pemasaran Nelayan Hasil Tangkapan Ikan di Pelabuhan Perikanan

Panarukan

No Nama Tujuan Penjualan

Harga Jual (Rp/Kg) Jumlah Pembelian

Ikan (Kg) Total

Pembeli

an (Kg) Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

1 Tohari Pd. Pengumpul (Hj. Vivi Apriasi) 14700 12300 120 80 200

2 H. Heri Wahyudi Pd. Pengumpul (Hj. Vivi Apriasi) 14700 12300 174 116 290

3 Raiwan Pd. Pengumpul (Hj. Vivi Apriasi) 14700 12300 144 96 240

4 Graha Bayu Pd. Besar Lokal (Yudhis) 14500 12000 162 108 270

5 Fathor Pd. Besar Lokal (Yudhis) 14500 12000 168 112 280

6 Misto Pd. Besar Lokal (Ruk) 14700 12500 120 80 200

7 Buningwan Pd. Pengumpul (Hj. Subaida) 14500 12000 132 88 220

8 Busairi Pd. Pengumpul (Ruk) 14700 12500 114 76 190

9 Djamsari Pd. Pengumpul (Ruk) 14700 12500 132 88 220

10 Sudirman Pd. Pengumpul (Hj. Subaida) 14500 12000 147 98 245

11 Misnawi Pd. Pengumpul (Misnawati) 14000 12000 114 76 190

12 Budiarto Pd. Pengumpul (Humaidi) 15000 12700 90 60 150

13 Karjo Pd. Pengumpul (Humaidi) 15000 12700 60 70 130

14 Mulyono Pd. Pengecer (Sunayati) 16500 13500 72 48 120

15 Sa'adi Pd. Pengecer (Maya) 16500 13000 78 52 130

16 Suryadi Pd. Pengumpul (Misnawati) 14000 12000 120 80 200

17 Edi Pd. Pengumpul (Hj. Subaida) 14500 12500 144 96 240

18 Buhana Pd. Pengumpul (Wilujeng) 14500 12500 150 100 250

19 Yusuf Pd. Pengumpul (Wilujeng) 14500 12500 150 100 250

20 Ahmad Pd. Pengumpul (Yudhis) 14500 12500 156 104 260

21 Rayia Pd. Pengumpul (Wilujeng) 14500 12500 108 72 180

Jumlah

309700 260800 2655 1800 4455

Rata-rata

14748 12419 126 86 212

Page 114: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

92

Lampiran I. Biaya Pemasaran Nelayan di Pelabuhan Perikanan Panarukan

1. Kuli Angut

Upah Kuli Angkut (Rp/Org) Hasil Tangkapan Ikan (Kg/Drum) Biaya Kuli Angkut (Rp/Kg)

15000 100 150

2. Retribusi TPI

Retribusi (Rp) Rata-rata Hasil Tangkapan Ikan (Kg) Biaya Retribusi TPI (Rp/Kg)

10000 212 47,17

Lampiran I1. Pemasaran Hasil Tangkapan Ikan Nelayan Melalui Pedagang Pengumpul

No. Nama Tujuan Penjualan

Harga Jual (Rp/Kg) Jumlah Pembelian

Ikan (Kg) Total

Pembelian

(Kg)

Jumlah

Kuli

angkut

Biaya Kuli

Angkut

(Rp/Kg)

Retribusi

TPI

(Rp/Kg) Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

1 Tohari Hj. Vivi Apriasi 14700 12300 120 80 200 1 150 47,17

2 H. Heri Wahyudi Hj. Vivi Apriasi 14700 12300 174 116 290 2 300 47,17

3 Raiwan Hj. Vivi Apriasi 14700 12300 144 96 240 2 300 47,17

4 Graha Bayu Yudhis 14500 12000 162 108 270 2 300 47,17

5 Fathor Yudhis 14500 12000 168 112 280 2 300 47,17

6 Misto Ruk 14700 12500 120 80 200 1 150 47,17

7 Busairi Yudhis 14700 12500 114 76 190 1 150 47,17

8 Djamsari Ruk 14700 12500 132 88 220 1 150 47,17

9 Budiarto Humaidi 15000 12700 90 60 150 1 150 47,17

10 Karjo Humaidi 15000 12700 60 70 130 1 150 47,17

11 Ahmad Yudhis 14500 12000 156 104 260 2 300 47,17

12 Buningwan Hj. Subaida 14500 12000 132 88 220 1 150 47,17

92

Page 115: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

93

Lanjutan Lampiran I1. Pemasaran Hasil Tangkapan Ikan Nelayan Melalui Pedagang Pengumpul

No. Nama Tujuan Penjualan

Harga Jual (Rp/Kg) Jumlah Pembelian

Ikan (Kg) Total

Pembelian

(Kg)

Jumlah

Kuli

angkut

Biaya Kuli

Angkut

(Rp/Kg)

Retribusi

TPI

(Rp/Kg) Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

13 Sudirman Hj. Subaida 14500 12000 147 98 245 1 150 47,17

14 Edi Hj. Subaida 14500 12500 144 96 240 2 300 47,17

15 Misnawi Misnawati 14300 12000 114 76 190 1 150 47,17

16 Suryadi Misnawati 14300 12000 120 80 200 1 150 47,17

17 Buhana Wilujeng 14500 12500 150 100 250 2 300 47,17

18 Yusuf Wilujeng 14500 12500 150 100 250 2 300 47,17

19 Rayia Wilujeng 14500 12500 108 72 180 1 150 47,17

Jumlah

277300 233800 2505 1700 4205 4050 896

Rata-rata

14595 12305 132 89 221 213 47,17

Lampiran I2. Pemasaran Hasil Tangkapan Ikan Nelayan Melalui Pedagang Pengecer

No. Nama Tujuan Penjualan

Harga Jual (Rp/Kg) Jumlah Pembelian

Ikan (Kg) Total

Pembelian

(Kg)

Jumlah

Kuli

angkut

Biaya Kuli

Angkut

(Rp/Kg)

Retribusi

TPI

(Rp/Kg) Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

1 Mulyono Sunayati 16500 13500 72 48 120 1 150 47,17

2 Sa'adi Maya 16500 13000 78 52 130 1 150 47,17

Jumlah

33000 26500 150 100 250 300 94

Rata-rata

16500 13250 75 50 125 150 47,17

93

Page 116: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

94

Lampiran J. Biaya Pemasaran Pedagang Besar Lokal di Pelabuhan Perikanan Panarukan

1. Kuli Angkut

Upah Kuli Angkut (Rp/Org) Hasil Tangkapan Ikan (Kg/Drum) Biaya Kuli Angkut (Rp/Kg)

15000 100 150

2. Air Laut

Air Laut (Rp/Drum) Hasil Tangkapan Ikan (Kg/Drum) Biaya Air laut (Rp/Kg)

10000 100 100

3. Es

Es (Rp/Balok) Hasil Tangkapan Ikan (Kg/Drum) Biaya Es (Rp/Kg)

12000 100 120

Lampiran J1. Pemasaran Pedagang Pengumpuldi Pelabuhan Perikanan Panarukan pada Saluran Pemasaran III

No

Nama

Pembelian Biaya Pemasaran Penjualan

Asal

Pembelian

Harga (Rp) Jumlah Pembelian

(Kg) Kuli

Angkut

(Rp/Kg)

Es

(Rp/Kg)

Air

Laut

(Rp/Kg)

Lembaga

Pemasaran Tujuan

Harga (Rp) Jumlah Penjualan

(Kg)

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

1

Hj. Vivi

Apriasi Nelayan 14700 12300 438 292 300 120 100

Shokib (Pd. Besar

Luar Kota) 18000 14500 390 150

2 Yudhis Nelayan 14500 12000 600 400 300 120 100

H. Ismail (Pd.

Besar Luar Kota) 17700 14300 300 200

H. Zuki (Pd. Besar

Luar Kota) 17700 14000 300 200

94

Page 117: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

95

Lanjutan Tabel J1. Pemasaran Pedagang Pengumpul di Pelabuhan Perikanan Panarukan pada Saluran Pemasaran III

No

Nama

Pembelian Biaya Pemasaran Penjualan

Asal

Pembelian

Harga (Rp) Jumlah Pembelian

(Kg) Kuli

Angkut

(Rp/Kg)

Es

(Rp/Kg)

Air Laut

(Rp/Kg)

Lembaga

Pemasaran

Tujuan

Harga (Rp) Jumlah Penjualan

(Kg)

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

3 Ruk Nelayan 14700 12500 252 168 300 120 100

Satyo( Pd. Besar

Luar Kota) 18000 14700 212 118

Jumlah 43900 36800 1290 860 900 360 300 71400 57500 1202 668

Rata-Rata 14633 12267 430 287 300 120 100 17850 14375 301 167

Lampiran J2. Pemasaran Pedagang Pengumpul di Pelabuhan Perikanan Panarukan pada Saluran Pemasaran II

No

Nama

Pembelian Biaya Pemasaran Penjualan

Asal

Pembelian Harga (Rp) Jumlah Pembelian (Kg) Kuli

Angkut

(Rp/ Kg)

Es

(Rp/Kg)

Air

Laut

(Rp/Kg)

Lembaga

Pemasaran

Tujuan

Harga (Rp) Jumlah Penjualan

(Kg)

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

1

Hj. Vivi

Apriasi Nelayan 14700 12300 438 292 300 120 100

Rahma (Pd.

Pengecer) 17000 14000 20 30

Bu Sur (Pd.

Pengecer) 17000 14000 15 20

2 Ruk Nelayan 14700 12500 252 168 300 120 100

Bu War (Pd.

Pengecer) 17200 14300 25 15

3 Humaidi Nelayan 15000 12700 150 130 300 120 100

Misro (Pd.

Pengecer) 17000 14000 25 20

Sri Mulyani (Pd.

Pengecer) 17000 14000 30 15

Jumlah 44400 37500 840 590 900 360 300 68200 56300 115 100

Rata-rata 14800 12500 280 197 300 120 100 17040 14060 23 20

95

Page 118: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

96

Lampiran K. Biaya Pemasaran Pedagang Pengecer di Pelabuhan Perikanan Panarukan

1. Kuli Angkut

Upah Kuli Angkut (Rp/Org) Hasil Tangkapan Ikan (Kg/Drum) Biaya Kuli Angkut (Rp/Kg)

10000 100 100

2. Transportasi

No. Nama Biaya Transportasi (Rp) Pembelian Ikan (Kg) Biaya Transportasi (Rp/Kg)

1. Sunayati 15000 120 125

2. Misro 15000 90 167 3. Maya 15000 130 115

4. Bu War 15000 90 167

5. Sri Mulyani 15000 90 167 6. Rahma 15000 70 214

7. Bu Sur 15000 65 231

Jumlah 105000 655 1185

Rata-rata 15000 94 169

3. Es

Es (Rp/Buah) Hasil Tangkapan Ikan (Kg/Drum) Biaya Es (Rp/Kg)

1000 100 100

4. Retribusi Pasar

Retribusi (Rp/Bulan) Rata-rata Pembelian Ikan (Kg) Retribusi (Rp/Kg)

600000 100 20

96

Page 119: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

97

Lampiran K1. Pemasaran Pedagang Pengecer di Pelabuhan Perikanan Panarukan pada Saluran Pemasaran I

No

Nama

Pembelian Biaya Pemasaran Penjualan

Asal

Pembelian

Harga (Rp) Jumlah Pembelian

(Kg) Transportasi

(Rp/Kg)

Es

(Rp/Kg)

Kuli

Angkut

(Kg/Kg)

Retribusi

Pasar

(Rp/Kg)

Lembaga

Pemasaran

Tujuan

Harga (Rp) Jumlah Penjualan

(Kg)

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

1 Sunayati Nelayan 16000 13000 72 48 169 100 100 20 Konsumen 22000 20000 20 30

2 Maya Nelayan 16000 13000 78 52 169 100 100 20 Konsumen 22000 21000 25 15

Jumlah 32000 26000 150 100 339 200 200 40 44000 41000 45 45

Rata-rata 16000 13000 75 50 169 100 100 20 22000 20500 22,5 22,5

Lampiran K2. Pemasaran Pedagang Pengecer di Pelabuhan Perikanan Panarukan pada Saluran Pemasaran II

No

Nama

Pembelian Biaya Pemasaran Penjualan

Asal

Pembelian

Harga (Rp) Jumlah Pembelian

(Kg) Transportasi

(Rp/Kg)

Es

(Rp/Kg)

Kuli

Angkut

(Rp/Kg)

Lembaga

Pemasaran

Tujuan

Harga (Rp) Jumlah Penjualan

(Kg)

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

1 Rahma Pd. Pengumpul 17000 14000 25 45 169 100 100 Konsumen 22000 20000 20 30

2 Bu Sur

Pd.

Pengumpul 17000 14000 23 42 169

100 100 Konsumen 22000 20000 15 20

3 Bu War

Pd.

Pengumpul 17200 14300 40 50 169

100 100 Konsumen 21500 20500 25 15

4 Misro

Pd.

Pengumpul 17000 14000 50 40 169

100 100 Konsumen 21500 20000 25 20

5

Sri

Mulyani

Pd.

Pengumpul 17000 14000 55 35 169

100 100 Konsumen 21500 20000 30 15

Jumlah 85200 70300 193 212 847 500 500 108500 100500 115 100

Rata-Rata 17040 14060 39 42 169 100 100

21700 20100 23 20

97

Page 120: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

98

Lampiran L. Biaya Pemasaran Pedagang Besar Luar Kota

1. Transportasi

No. Nama Biaya Transportasi (Rp) Muatan (Kg) Biaya Transportasi (Rp/Kg)

1. H. Ismail 350000 540 648 2. H. Zuki 500000 540 926

3. Shokib 500000 540 926

4. Satyo 150000 540 278

Jumlah 1500000 2160 2778

Rata-rata 375000 540 694

2. Kuli Angkut

Upah Kuli Angkut (Rp/Org) Hasil Tangkapan Ikan (Kg/Drum) Biaya Kuli Angkut (Rp/Kg)

25000 100 250

3. Es

Es (Rp/Balok) Hasil Tangkapan Ikan (Kg/Drum) Biaya Es (Rp/Kg)

15000 100 150

Lampiran L1. Pemasaran Pedagang Besar Luar Kota pada Saluran Pemasaran III

No

Nama

Pembelian Biaya Pemasaran Penjualan

Asal

Pembelian

Harga (Rp) Jumlah Pembelian

(Kg) Kuli

Angkut

(Rp/Kg)

Transportasi

(Rp/Kg)

Es

(Rp/Kg)

Lembaga

Pemasaran

Tujuan

Harga (Rp) Jumlah Penjualan

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

1 Shokib

Pd.

Pengumpul 18000 14500 390 150 438 694 150

Pd. Ecer

Luar Kota 23500 21500 390 150

98

Page 121: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

99

Lanjutan Lampiran L1. Pemasaran Pedagang Besar Luar Kota pada Saluran Pemasaran III

No

Nama

Pembelian Biaya Pemasaran Penjualan

Asal

Pembelian

Harga (Rp) Jumlah Pembelian

(Kg) Kuli

Angkut

(Rp/Kg)

Transportasi

(Rp/Kg)

Es

(Rp/Kg)

Lembaga

Pemasaran

Tujuan

Harga (Rp) Jumlah Penjualan

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

Ikan

Tongkol

Ikan

Layang

2 H. Ismail

Pd.

Pengumpul 17700 14300 300 200 438 694 150

Pd. Ecer

Luar Kota 23000 20000

3 H. Zuki

Pd.

Pengumpul 17700 14000 300 200 438 694 150

Pd. Ecer

Luar Kota 23500 22000

4 Satyo

Pd. Pengumpul 18000 14700 212 118 438 694 150

Pd. Ecer Luar Kota 22500 19000

Jumlah 71400 57500 1202 668 1750 2778 600 92500 82500

Rata-rata 17850 14375 301 438 438 694 150 23125 20625

99

Page 122: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

100

Lampiran M. Analisis Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran

pada Pemasaran Hasil Tangkapan Ikan di Pelabuhan Perikanan

Panarukan

Tabel M1. Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran Ikan Tongkol di

Pelabuhan Perikanan Panarukan (Saluran Pemasaran I)

No.

Lembaga Pemasar

Harga

(Rp/Kg)

Share (%) DM (%)

Ski Sbi Ski Sbi

1. Nelayan

a. Harga Jual 16000

b. Retribusi 47,17 0,21

c. Kuli Angkut 150 0,68

d. Keuntungan 15803 71,83

2. Pedagang Pengecer

a. Harga Beli 16500

b. Biaya Transportasi 169 0,77 2,82

c. Es 100 0,45 1,67

d. Retribusi 20 0,09 0,33

e. Kuli Angkut 100 0,45 1,67

f. Harga Jual 22000

g. Keuntungan 5611 25,50 93,51

3. Konsumen

a. Harga Beli 22000

Margin Pemasaran 6000 97,33 2,67 93,51 6,49

Total 100 100

Nelayan

1. Share Keuntungan (Ski) = (Ki/Pr) x 100%

= (15803/6000) x 100%

= 71,83%

2. Share Biaya (Sbi)

Sbi Retribusi = (Bi/Pr) x 100%

= (47,17/6000) x 100%

= 0,21%

Sbi Kuli angkut = (Bi/Pr) x 100%

= (150/6000) x 100%

= 0,68%

Pedagang Pengecer

1. Share Keuntungan (Ski) = (Ki/Pr) x 100%

= (5611/6000) x 100%

= 25,20%

Page 123: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

101

2. Share Biaya (Sbi)

Sbi Transportasi = (Bi/Pr) x 100%

= (169/6000) x 100%

= 0,77%

Sbi Es = (Bi/Pr) x 100%

= (100/6000) x 100%

= 0,45%

Sbi Retribusi = (Bi/Pr) x 100%

= (20/6000) x 100%

= 0,09%

Sbi Kuli angkut = (Bi/Pr) x 100%

= (100/6000) x 100%

= 0,45%

3. Distribusi Margin (Ski) = Ki/ (Pr-Pf) x100%

= 5611/ (22000-16000) x 100%

= 93,51%

4. Distribusi Margin (Sbi)

Sbi Transportasi = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 169/ (22000-16000) x 100%

= 2,82%

Sbi Es = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 100/ (22000-16000) x 100%

= 1,67%

Sbi Retribusi = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 20/ (22000-16000) x 100%

= 0,33%

Sbi Kuli angkut = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 100/ (22000-16000) x 100%

= 1,62%

MP = Pr – Pf

= 22000 – 16000

= 6000

Page 124: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

102

Tabel M2. Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran Ikan Tongkol

(Saluran Pemasaran II)

No Lembaga Pemasar Harga

(Rp/Kg)

Share (%) DM (%)

Ski Sbi Ski Sbi

1. Nelayan

a. Harga Jual 14595

b. Retribusi 47,17 0,22

c. Kuli Angkut 213 0,98

d. Keuntungan 14334 66,06

2. Pedagang Pengumpul

a. Harga Beli 14595

b. Kuli Angkut 300 1,38 4,22

c. Es 120 0,55 1,69

d. Air Laut 100 0,46 1,41

e. Harga Jual 17040

f. Keuntungan 1925 8,87 27,10

3. Pedagang Pengecer

a. Harga Beli 17040

b. Transportasi 169 0,78 2,38

c. Es 100 0,46 1,41

d. Kuli Angkut 100 0,46 1,41

e. Harga Jual 21700

f. Keuntungan 4291 19,77 0,39

4. Konsumen

a. Harga Beli 21700

Margin Pemasaran 7105 94,70 5,30 87,48 12,52

Total 100 100

Nelayan

1. Share Keuntungan (Ski) = (Ki/Pr) x 100%

= (14334/7105) x 100%

= 66,06%

3. Share Biaya (Sbi)

Sbi Retribusi = (Bi/Pr) x 100%

= (47,17/7105) x 100%

= 0,22%

Sbi Kuli angkut = (Bi/Pr) x 100%

= (213/7105) x 100%

= 0,98%

Page 125: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

103

Pedagang Pengumpul

1. Share Keuntungan (Ski) = (Ki/Pr) x 100%

= (1925/7105) x 100%

= 8,87%

2. Share Biaya (Sbi)

Sbi Kuli angkut = (Bi/Pr) x 100%

= (300/7105) x 100%

= 1,38%

Sbi Es = (Bi/Pr) x 100%

= (120/7105) x 100%

= 0,55%

Sbi Air laut = (Bi/Pr) x 100%

= (100/7105) x 100%

= 0,46%

3. Distribusi Margin (Ski) = Ki/ (Pr-Pf) x100%

= 1925/ (21700-14595) x 100%

= 27,10%

4. Distribusi Biaya (Sbi)

Sbi Kuli angkut = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 300/ (21700-14595) x 100%

= 4,22%

Sbi Es = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 120/ (22000-16000) x 100%

= 1,69%

Sbi Air laut = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 100/ (22000-16000) x 100%

= 1,41%

Pedagang Pengecer

1. Share Keuntungan (Ski) = (Ki/Pr) x 100%

= (4291/7105) x 100%

= 19,77%

2. Share Biaya (Sbi)

Sbi Transportasi = (Bi/Pr) x 100%

= (169/7105) x 100%

= 0,78%

Sbi Es = (Bi/Pr) x 100%

= (100/7105) x 100%

= 0,46%

Sbi Kuli angkut = (Bi/Pr) x 100%

= (100/7105) x 100%

= 0,46%

3. Distribusi Margin (Ski) = Ki/ (Pr-Pf) x100%

= 4291/ (21700-14595) x 100%

= 0,39%

Page 126: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

104

4. Distribusi Margin (Sbi)

Sbi Transportasi = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 169/ (21700-14595) x 100%

= 2,38%

Sbi Es = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 100/ (21700-14595) x 100%

= 1,41%

Sbi Kuli angkut = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 100/ (21700-14595) x 100%

= 1,41%

MP = Pr – Pf

= 21700 – 14595

= 7105

Page 127: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

105

Tabel M3. Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran Ikan Tongkol di

Pelabuhan Perikanan Panarukan (Saluran Pemasaran III)

No. Lembaga Pemasar Harga

(Rp/Kg)

Share (%) DM (%)

Ski Sbi Ski Sbi

1. Nelayan

a. Harga Jual 14959

b. Retribusi 47,17 0,20

c. Kuli Angkut 213 0,92

d. Keuntungan 14334 61,99

2. Pedagang Pengumpul

a. Harga Beli 14595

b. Kuli Angkut 300 1,30 3,52

c. Es 120 0,52 1,41

d. Air Laut 100 0,43 1,17

e. Harga Jual 17850

f. Keuntungan 2735 11,83 32,07

3. Ped. Besar Luar Kota

a. Harga Beli 17850

b. Transportasi 694 3,00 8,14

c. Kuli Angkut 438 1,89 5,13

d. Es 150 0,65 1,76

f. Harga Jual 23125

g. Keuntungan 3993 17,27 46,81

4. Ped. Ecer Luar Kota

a. Harga Beli 23125

Margin Pemasaran 8530 91,08 8,92 78,88 21,12

Total 100 100

Nelayan

1. Share Keuntungan (Ski) = (Ki/Pr) x 100%

= (14334/8530) x 100%

= 66,06%

2. Share Biaya (Sbi)

Sbi Retribusi = (Bi/Pr) x 100%

= (47,17/8530) x 100%

= 0,20%

Sbi Kuli angkut = (Bi/Pr) x 100%

= (213/8530) x 100%

= 0,92%

Page 128: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

106

Pedagang Pengumpul

1. Share Keuntungan (Ski) = (Ki/Pr) x 100%

= (2735/8530) x 100%

= 11,83%

2. Share Biaya (Sbi)

Sbi Kuli angkut = (Bi/Pr) x 100%

= (300/8530) x 100%

= 1,30%

Sbi Es = (Bi/Pr) x 100%

= (120/8530) x 100%

= 0,52%

Sbi Air laut = (Bi/Pr) x 100%

= (100/8530) x 100%

= 0,43%

3. Distribusi Margin (Ski) = Ki/ (Pr-Pf) x100%

= 2735/ (23125-14595) x 100%

= 32,07%

4. Distribusi Margin (Sbi)

Sbi Kuli angkut = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 300/ (21700-14595) x 100%

= 3,52%

Sbi Es = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 120/ (23125-14595) x 100%

= 1,41%

Sbi Air laut = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 100/ (23125-14595) x 100%

= 1,17%

Pedagang Besar Luar Kota

1. Share Keuntungan (Ski) = (Ki/Pr) x 100%

= (3993/8530) x 100%

= 17,27%

2. Share Biaya (Sbi)

Sbi Transportasi = (Bi/Pr) x 100%

= (694/8530) x 100%

= 3,00%

Sbi Es = (Bi/Pr) x 100%

= (150/8530) x 100%

= 0,65%

Sbi Kuli angkut = (Bi/Pr) x 100%

= (438/8530) x 100%

= 1,89%

3. Distribusi Margin (Ski) = Ki/ (Pr-Pf) x100%

= 3993/ (23125-14595) x 100%

= 46,81%

Page 129: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

107

4. Distribusi Margin (Sbi)

Sbi Transportasi = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 694/ (23125-14595) x 100%

= 8,14%

Sbi Es = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 150/ (23125-14595) x 100%

= 5,13%

Sbi Kuli angkut = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 438/ (23125-14595) x 100%

= 5,13%

MP = Pr – Pf

= 23125 – 14595

= 8530

Page 130: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

108

Tabel M4. Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran Ikan Layang di

Pelabuhan Perikanan Panarukan (Saluran Pemasaran I)

No. Lembaga Pemasar Harga

(Rp/Kg)

Share (%) DM (%)

Ski Sbi Ski Sbi

1. Nelayan

a. Harga Jual 13000

b. Retribusi 47,17 0,23

c. Kuli Angkut 150 0,73

d. Keuntungan 12803 62,45

2. Pedagang Pengecer

a. Harga Beli 13000

b. Biaya Transportasi 169 0,83 2,26

c. Es 100 0,49 1,33

d. Retribusi 20 0,10 0,27

e. Kuli Angkut 100 0,49 1,33

f. Harga Jual 20500

g. Keuntungan 7111 34,69 94,81

3. Konsumen

a. Harga Beli 20500

Margin Pemasaran 7500 97,14 2,86 94,81 5,19

Total 100 100

Nelayan

1. Share Keuntungan (Ski) = (Ki/Pr) x 100%

= (12803/7250) x 100%

= 62,45%

2. Share Biaya (Sbi)

Sbi Retribusi = (Bi/Pr) x 100%

= (47,17/7250) x 100%

= 0,23%

Sbi Kuli angkut = (Bi/Pr) x 100%

= (150/7250) x 100%

= 0,73%

Pedagang Pengecer

5. Share Keuntungan (Ski) = (Ki/Pr) x 100%

= (7111/7250) x 100%

= 34,69%

Page 131: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

109

6. Share Biaya (Sbi)

Sbi Transportasi = (Bi/Pr) x 100%

= (169/7250) x 100%

= 0,83%

Sbi Es = (Bi/Pr) x 100%

= (100/7250) x 100%

= 0,49%

Sbi Retribusi = (Bi/Pr) x 100%

= (20/7250) x 100%

= 0,10%

Sbi Kuli angkut = (Bi/Pr) x 100%

= (100/7250) x 100%

= 0,49%

7. Distribusi Margin (Ski) = Ki/ (Pr-Pf) x100%

= 5611/ (20500-13000) x 100%

= 94,81%

8. Distribusi Margin (Sbi)

Sbi Transportasi = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 169/ (20500-13000) x 100%

= 2,26%

Sbi Es = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 100/ (20500-13000) x 100%

= 1,33%

Sbi Retribusi = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 20/ (20500-13000) x 100%

= 0,27%

Sbi Kuli angkut = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 100/ (20500-13000) x 100%

= 1,33%

MP = Pr – Pf

= 20500 – 13000

= 7250

Page 132: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

110

Tabel M5. Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran Ikan Layang di

Pelabuhan Perikanan Panarukan (Saluran Pemasaran II)

No Lembaga Pemasar Harga

(Rp/Kg)

Share (%) DM (%)

Ski Sbi Ski Sbi

1. Nelayan

a. Harga Jual 12305

b. Retribusi 47,17 0,23

c. Kuli Angkut 213 1,06

d. Keuntungan 12045 59,93

2. Pedagang Pengumpul

a. Harga Beli 12305

b. Kuli Angkut 300 1,49 3,85

c. Es 120 0,60 1,54

d. Air Laut 100 0,50 1,28

e. Harga Jual 14060

f. Keuntungan 1235 6,14 15,84

3. Pedagang Pengecer

a. Harga Beli 14060

b. Transportasi 169 0,84 2,17

c. Es 100 0,50 1,28

d. Kuli Angkut 100 0,50 1,28

e. Harga Jual 20100

f. Keuntungan 5671 28,21 72,75

4. Konsumen

a. Harga Beli 20100

Margin Pemasaran 7795 94,28 5,72 88,59 11,41

Total 100 100

Nelayan

1. Share Keuntungan (Ski) = (Ki/Pr) x 100%

= (12045/7795) x 100%

= 59,93%

2. Share Biaya (Sbi)

Sbi Retribusi = (Bi/Pr) x 100%

= (47,17/7795) x 100%

= 0,23%

Sbi Kuli angkut = (Bi/Pr) x 100%

= (213/7795) x 100%

= 1,06%

Page 133: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

111

Pedagang Pengumpul

1. Share Keuntungan (Ski) = (Ki/Pr) x 100%

= (1235/7795) x 100%

= 6,14%

2. Share Biaya (Sbi)

Sbi Kuli angkut = (Bi/Pr) x 100%

= (300/7795) x 100%

= 1,49%

Sbi Es = (Bi/Pr) x 100%

= (120/7795) x 100%

= 0,60%

Sbi Air laut = (Bi/Pr) x 100%

= (100/7795) x 100%

= 0,50%

3. Distribusi Margin (Ski) = Ki/ (Pr-Pf) x100%

= 1235/ (20100-12305) x 100%

= 15,84%

4. Distribusi Biaya (Sbi)

Sbi Kuli angkut = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 300/ (20100-12305) x 100%

= 3,85%

Sbi Es = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 120/ (20100-12305) x 100%

= 1,54%

Sbi Air laut = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 100/ (20100-12305) x 100%

= 1,28%

Pedagang Pengecer

5. Share Keuntungan (Ski) = (Ki/Pr) x 100%

= (5671/7795) x 100%

= 28,21%

6. Share Biaya (Sbi)

Sbi Transportasi = (Bi/Pr) x 100%

= (169/7795) x 100%

= 2,17%

Sbi Es = (Bi/Pr) x 100%

= (100/7795) x 100%

= 1,28%

Sbi Kuli angkut = (Bi/Pr) x 100%

= (100/7795) x 100%

= 1,28%

7. Distribusi Margin (Ski) = Ki/ (Pr-Pf) x100%

= 5671/ (20100-12305) x 100%

= 72,75%

Page 134: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

112

8. Distribusi Margin (Sbi)

Sbi Transportasi = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 169/ (20100-12305) x 100%

= 2,17%

Sbi Es = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 100/ (20100-12305) x 100%

= 1,28%

Sbi Kuli angkut = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 100/ (20100-12305) x 100%

= 1,28%

MP = Pr – Pf

= 20100 – 12305

= 7795

Page 135: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

113

Tabel M6. Nilai Share, Distribusi Margin, dan Margin Pemasaran Ikan Layang di

Pelabuhan Perikanan Panarukan (Saluran Pemasaran III)

No Lembaga Pemasar Harga

(Rp/Kg)

Share (%) DM (%)

Ski Sbi Ski Sbi

1. Nelayan

a. Harga Jual 12305

b. Retribusi 47,17 0,23

c. Kuli Angkut 213 1,03

d. Keuntungan 12045 58,40

2. Pedagang Pengumpul

a. Harga Beli 12305

b. Kuli Angkut 300 1,45 3,61

c. Es 120 0,58 1,44

d. Air Laut 100 0,48 1,20

e. Harga Jual 14375

f. Keuntungan 1550 7,51 18,63

3. Ped. Besar Luar Kota

a. Harga Beli 14375

b. Transportasi 694 3,37 8,35

c. Kuli Angkut 438 2,12 5,26

d. Es 150 0,73 1,80

e. Harga Jual 20625

f. Keuntungan 4968 24,09 59,71

4. Ped. Ecer Luar Kota

a. Harga Beli 20625

Margin Pemasaran 8320 90,00 10,00 78,34 21,66

Total 100 100

Nelayan

1. Share Keuntungan (Ski) = (Ki/Pr) x 100%

= (12045/8320) x 100%

= 58,40%

2. Share Biaya (Sbi)

Sbi Retribusi = (Bi/Pr) x 100%

= (47,17/8320) x 100%

= 0,23%

Sbi Kuli angkut = (Bi/Pr) x 100%

= (213/8320) x 100%

= 1,03%

Page 136: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

114

Pedagang Pengumpul

1. Share Keuntungan (Ski) = (Ki/Pr) x 100%

= (1550/8320) x 100%

= 7,51%

2. Share Biaya (Sbi)

Sbi Kuli angkut = (Bi/Pr) x 100%

= (300/8320) x 100%

= 1,45%

Sbi Es = (Bi/Pr) x 100%

= (120/8320) x 100%

= 0,58%

Sbi Air laut = (Bi/Pr) x 100%

= (100/8320) x 100%

= 0,48%

3. Distribusi Margin (Ski) = Ki/ (Pr-Pf) x100%

= 2735/ (20625-12305) x 100%

= 18,63%

4. Distribusi Margin (Sbi)

Sbi Kuli angkut = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 300/ (20625-12305) x 100%

= 3,61%

Sbi Es = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 120/ (20625-12305) x 100%

= 1,44%

Sbi Air laut = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 100/ (20625-12305) x 100%

= 1,20%

Pedagang Besar Luar Kota

1. Share Keuntungan (Ski) = (Ki/Pr) x 100%

= (4968/8320) x 100%

= 24,09%

2. Share Biaya (Sbi)

Sbi Transportasi = (Bi/Pr) x 100%

= (694/8320) x 100%

= 3,37%

Sbi Es = (Bi/Pr) x 100%

= (150/8320) x 100%

= 0,73%

Sbi Kuli angkut = (Bi/Pr) x 100%

= (438/8320) x 100%

= 2,12%

3. Distribusi Margin (Ski) = Ki/ (Pr-Pf) x100%

= 4968/ (20625-12305) x 100%

= 59,71%

Page 137: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

115

4. Distribusi Margin (Sbi)

Sbi Transportasi = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 694/ (20625-12305) x 100%

= 8,35%

Sbi Es = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 150/ (20625-12305) x 100%

= 1,80%

Sbi Kuli angkut = Bi/ (Pr-Pf) x100%

= 438/ (20625-12305) x 100%

= 5,26%

MP = Pr – Pf

= 20625-12305

= 8320

Page 138: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

116

Lampiran N. Fisherman’s Share pada Pemasaran Hasil Tangkapan Ikan di

Pelabuhan Perikanan Panarukan

Tabel N1. Fisherman’s Share Pemasaran Ikan Tongkol

No Saluran

Pemasaran

Harga Nelayan

(Rp/Kg)

Harga Konsumen

(Rp/Kg)

Farmer’s

Share (%)

1 I 16000 22000 72,73

2 II 14595 21700 67,26

3 III 14595 23125 63,11

Tabel N2. Fisherman’s Share Pemasaran Ikan Layang

No Saluran

Pemasaran

Harga Nelayan

(Rp/Kg)

Harga Konsumen

(Rp/Kg)

Fisherman’s

Share (%)

1 I 13000 20500 63,41

2 II 12305 20100 61,22

3 III 12305 20625 59,66

Page 139: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

117

Lampiran O. Efisiensi Pemasaran pada Hasil Tangkapan Ikan di Pelabuhan

Perikanan Panarukan

Lampiran O1. Efisiensi Pemasaran Ikan Tongkol

No Saluran

Pemasaran

Total Biaya

(Rp/kg)

Total Nilai Produk

(Rp/kg) EP (%)

1 I 586,52 22000 2,67

2 II 1149,68 21700 5,30

3 III 2062,27 23125 8,92

Lampiran O2. Efisiensi Pemasaran Ikan Layang

No Saluran

Pemasaran

Total Biaya

(Rp/kg)

Total Nilai Produk

(Rp/kg) EP (%)

1 I 586,52 20500 2,86

2 II 1149,68 20100 5,72

3 III 2062,27 20625 10,00

Page 140: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

118

Lampiran P. Hasil Analisis Margin Pemasaran, Fisherman’s Share dan Efisiensi Pemasaran Ikan di Pelabuhan Perikanan Panarukan

Jenis Ikan Saluran

Pemasaran

Harga

Nelayan

(Rp/kg)

Harga

Konsumen

(Rp/kg)

Biaya

Pemasaran

(Rp/kg)

Ski

(%)

Sbi

(%)

Margin

Pemasaran

(%)

Fisherman’s

share (%)

EP

(%)

Ikan Tongkol I 16000 22000 586,52 97,33 2,67 6000 72,73 2,67 II 14595 21700 1149,68 94,70 5,30 7105 67,26 5,30 III 14595 23125 2062,27 91,08 8,92 8530 63,11 8,92

Ikan Layang I 13000 20500 586,52 97,14 2,86 7500 63,41 2,86 II 12305 20100 1149,68 94,28 5,72 7795 61,22 5,72 III 12305 20625 2062,27 90,00 10,00 8320 59,66 10,00

118

Page 141: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing
Page 142: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

119

UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

KUESIONER

JUDUL PENELITIAN : Analisis Efisiensi Pemasaran Hasil Perikanan

Tangkap di Pelabuhan Perikanan Panarukan

Kabupaten Situbondo

LOKASI PENELITIAN : Pelabuhan Perikanan Panarukan Kecamatan

Panarukan Kabupaten Situbondo

Pewawancara

Nama : Anzella Dwita Sari

NIM : 131510601144

Hari/Tanggal Wawancara :

No. Responden:.........

Identitas Responden

Nama Responden :

Umur Responden :

Pendidikan Terakhir :

Pekerjaan Utama :

Pekerjaan Sampingan :

Lama Kegiatan Usaha :

Tanda Tangan

( )

K1. Nelayan

Page 143: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

120

A. Gambaran Umum

1. Sejak tahun berapa Anda menjadi nelayan juragan laut?

Jawab: ............................................................................................................

2. Apa alasan Anda menjadi nelayan juragan laut?

Jawab: ............................................................................................................

3. Apa saja tugas Anda sebagai nelayan juragan laut?

Jawab: ............................................................................................................

4. Selama satu bulan, berapa kali Anda melakukan kegiatan melaut?

Jawab: ............................................................................................................

5. Peralatan apa saja yang digunakan saat kegiatan melaut?

Jawab: ............................................................................................................

6. Apakah Anda memiliki kapal/ perahu sendiri dalam kegiatan melaut?

a. Ya

b. Tidak

Penjelasan: .....................................................................................................

7. Jenis kapal/perahu apa yang Anda gunakan setiap kali melakukan kegiatan

melaut?

Jawab: ............................................................................................................

8. Berapa ABK (nelayan buruh) yang ikut dalam kegiatan melaut?

Jawab: ............................................................................................................

9. Apa saja tugas ABK (nelayan buruh) tersebut?

Jawab: ............................................................................................................

10. Dalam kegiatan melaut, apakah Anda sering melakukan pergantian ABK?

Jawab: ............................................................................................................

11. Bagaimana cara Anda melakukan pembagian hasil melaut kepada para ABK?

Jawab: ............................................................................................................

12. Berkenaan dengan melaut, darimana Anda memperoleh modal setiap kali

melakukan kegiatan melaut?

Jawab: ............................................................................................................

13. Apakah terdapat kendala dalam pengadaan modal tersebut?

Jawab: ............................................................................................................

14. Bagaimana cara Anda menangani kendala tersebut?

Page 144: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

121

Jawab: ............................................................................................................

15. Bagaimana kegiatan operasional melaut yang Anda lakukan?

Jawab: ............................................................................................................

16. Pada saat bulan apa saja musim ikan dan musim paceklik terjadi?

a. Musim ikan ..................................................................................................

b. Musim paceklik ............................................................................................

Penjelasan: .....................................................................................................

17. Berapa rata-rata pendapatan Anda dalam sekali kegiatan melaut?

Jawab: ............................................................................................................

18. Apakah terdapat kelompok nelayan?

a. Ya

b. Tidak

Penjelasan: .....................................................................................................

19. Apakah terdapat pertemuan rutin dari kelompok nelayan tersebut?

Jawab: ............................................................................................................

B. Pemasaran

1. Berapa rata-rata hasil tangkapan ikan yang Anda peroleh dalam kegiatan

melaut?

a. Musim ikan

No. Jenis Ikan Jumlah (kg) Harga Jual (Rp)

1.

2.

3.

b. Musim paceklik

No. Jenis Ikan Jumlah (kg) Harga Jual (Rp)

1.

2.

3.

2. Bagaimana ciri-ciri ikan yang siap untuk dijual?

Jawab: ............................................................................................................

3. Berapa berat rata-rata jumlah ikan dalam sekali penjualan?

Jawab: ............................................................................................................

Page 145: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

122

4. Sebelum dijual, apakah Anda melakukan penyortiran ikan?

a. Ya

b. Tidak

Penjelasan: .....................................................................................................

5. Apa keuntungan Anda jika melakukan penyortiran ikan terlebih dahulu?

Jawab: ............................................................................................................

6. Bagaimana tingkat penyusutan/ kerusakan yang terjadi pada ikan?

Jawab: ............................................................................................................

7. Penyusutan/ kerusakan ikan seperti apa yang sering terjadi?

Jawab: ............................................................................................................

8. Bagaimana anda mengatasi kendala terkait dengan penyusutan/ kerusakan

tersebut?

Jawab: ............................................................................................................

9. Kepada siapa biasanya Anda menjual hasil tangkapan ikan tersebut?

a. TPI

b. Pedagang pengumpul

c. Pedagang besar

d. Pedagang pengecer

e. Lainnya .....................................................................................................

10. Mengapa Anda menjual hasil tangkapan ikan kepada lembaga pemasaran

tersebut?

a. Lebih mudah dan cepat

b. Karena harga jual lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain

c. Lainnya .....................................................................................................

11. Apakah Anda selalu menjual hasil tangkapan ikan kepada lembaga pemasaran

tersebut?

a. Ya

b. Tidak

Penjelasan: .....................................................................................................

12. Apakah Anda mempunyai langganan tetap dalam memasarkan hasil

tangkapan ikan?

a. Ya

Page 146: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

123

b. Tidak

Penjelasan: .....................................................................................................

13. Bagaimana mekanisme penetapan harga jual hasil tangkapan ikan?

a. Tawar menawar

b. Ditentukan oleh penjual

c. Ditentukan oleh pembeli

d. Lainnya .....................................................................................................

14. Bagaimana sistem pembayaran yang ditetapkan?

a. Dibayar di muka

b. Dibayar di belakang

c. Dibayar tunai

d. Dibayar dengan mencicil

e. Lainnya .....................................................................................................

15. Apakah lembaga pemasaran mempunyai kriteria tertentu dalam membeli hasil

tangkapan ikan?

a. Ya

b. Tidak

Penjelasan: .....................................................................................................

16. Apakah terdapat perbedaan harga pada masing-masing perantara pemasaran?

a. Ya

b. Tidak

Penjelasan: .....................................................................................................

17. Bagaimana sistem penjualan hasil tangkapan ikan yang dilakukan?

a. Satuan ton (Rp. ................../ton)

b. Satuan kwintal (Rp. ................../kw)

c. Satuan kilogram (Rp. ................../kg)

d. Lainnya .....................................................................................................

18. Bagaimana sistem pengangkutan hasil tangkapan ikan dari kapal/perahu

hingga sampai ke pedagang?

Jawab: ............................................................................................................

Page 147: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

124

19. Bagaimana penanggungan biaya pengangkutannya?

a. Ditanggung sendiri

b. Ditanggung pembeli

c. Lainnya .....................................................................................................

20. Berikut tabel lembaga pemsaran yang dituju, jumlah penjual, dan harga jual

dalam pemasaran hasil tangkapan ikan.

No. Lembaga Pemasaran yang

Dituju

Jenis Ikan Jumlah

Penjualan (kg)

Harga Jual

(Rp)

1. Pedagang pengumpul

2. Pedagang besar

3. Pedagang pengecer

4. Konsumen

5. .........................

21. Berikut tabel biaya pemasaran yang dilakukan:

No. Jenis Biaya Jumlah Harga per

satuan (Rp)

Jumlah Biaya

(Rp)

1. Biaya transportasi

2. Biaya tenaga kerja

3. Es

4. Box/Keranjang

5. ......................

Total Biaya

Harga Jual : Rp. ........................./kg

22. Apa kendala yang seringkali Anda hadapi dalam memasarkan hasil tangkapan

ikan?

Jawab: ............................................................................................................

23. Bagaimana Anda mengatasi kendala tersebut?

Jawab: ............................................................................................................

24. Apakah Anda tahu perkembangan terkait harga ikan?

a. Ya

b. Tidak

Penjelasan: .....................................................................................................

25. Darimana Anda memperoleh informasi terkait harga ikan?

a. Dari sesama nelayan

b. Dari pedagang perantara

c. Koran/radio/televisi

d. Lainnya .....................................................................................................

Page 148: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

125

26. Menurut Anda bagaimana perkembangan terkait harga ikan?

a. Stabil

b. Fluktuatif

Penjelasan: .....................................................................................................

27. Apakah Anda mengetahui informasi tentang permintaan ikan di pasaran?

a. Ya

b. Tidak

Penjelasan: .....................................................................................................

28. Harga ikan:

No. Jenis Ikan Harga Jual Terendah

(Rp)

Harga Jual Tertinggi

(Rp)

1.

2.

3.

Page 149: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

126

UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

KUESIONER

JUDUL PENELITIAN : Analisis Efisiensi Pemasaran Hasil Perikanan

Tangkap di Pelabuhan Perikanan Panarukan

Kabupaten Situbondo

LOKASI PENELITIAN : Pelabuhan Perikanan Panarukan Kecamatan

Panarukan Kabupaten Situbondo

Pewawancara

Nama : Anzella Dwita Sari

NIM : 131510601144

Hari/Tanggal Wawancara :

No. Responden:.........

Identitas Responden

Nama Responden :

Umur Responden :

Pendidikan Terakhir :

Pekerjaan Utama :

Pekerjaan Sampingan :

Lama Kegiatan Usaha :

Tanda Tangan

( )

K2. Pedagang

Page 150: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

127

A. Pembelian

1. Darimana Anda membeli hasil tangkapan ikan?

a. Nelayan

b. TPI

c. Pedagang pengumpul

d. Pedagang besar

e. Lainnya .....................................................................................................

2. Bagaimana sistem pembelian ikan yang Anda lakukan?

a. Membeli secara langsung ke nelayan

b. Membeli secara langsung dari nelayan

c. Membeli melalui perantara pemasaran (.....................................)

d. Lainnya .....................................................................................................

3. Mengapa Anda memilih sistem pembelian tersebut?

a. Lebih mudah dan cepat

b. Biaya lebih murah dan keuntungannya besar

c. Birokrasinya tidak berbelit

d. Lainnya .....................................................................................................

4. Apakah terdapat kriteria tertentu yang Anda tentukan dalam pembelian hasil

tangkapan ikan?

a. Ada

b. Tidak ada

Penjelasan: .....................................................................................................

5. Apakah Anda memiliki langganan dalam pembelian hasil tangkapan ikan?

a. Ya

b. Tidak

Penjelasan: .....................................................................................................

6. Bagaimana mekanisme penetapan harga beli ikan?

a. Tawar menawar

b. Ditentukan oleh penjual

c. Ditentukan oleh pembeli

d. Lainnya .....................................................................................................

Page 151: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

128

7. Bagaimana sistem satuan pembelian ikan yang dilakukan?

a. Satuan (Rp. .................kg/kw/ton)

b. Keranjang (Rp. .................kg/kw/ton)

c. Lainnya .....................................................................................................

8. Berapa jumlah ikan yang Anda beli setiap harinya?

Jawab: ............................................................................................................

9. Apa saja yang mempengaruhi penetapan harga?

Jawab: ............................................................................................................

10. Bagaimana sistem pembayaran yang diterapkan?

a. Dibayar di muka

b. Dibayar di belakang

c. Dibayar tunai

d. Dibayar dengan mencicil

e. Lainnya .....................................................................................................

11. Dimana wilayah-wilayah pembelian yang Anda lakukan?

Jawab: ............................................................................................................

12. Bagaimana sistem pengangkutan ikan hingga sampai ke lembaga pemasaran

selanjutnya?

Jawab: ............................................................................................................

13. Bagaimana penanggungan biaya pengangkutannya?

a. Ditanggung sendiri

b. Ditanggung pembeli

c. Lainnya .....................................................................................................

14. Darimana anda mendapatkan informasi pasar?

Jawab: ............................................................................................................

15. Apakah Anda tahu perkembangan terkait harga ikan?

a. Ya

b. Tidak

Penjelasan: .....................................................................................................

16. Darimana Anda memperoleh informasi terkait harga ikan?

a. Dari sesama pedagang

b. Koran/radio/televisi

Page 152: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

129

c. Lainnya .....................................................................................................

17. Menurut Anda bagaimana perkembangan terkait harga ikan?

a. Stabil

b. Fluktuatif

Penjelasan: .....................................................................................................

18. Apa kendala yang sering kali Anda hadapi dalam pembelian ikan?

Jawab: ............................................................................................................

19. Bagaimana cara mengatasi kendala tersebut?

Jawab: ............................................................................................................

20. Tabel asal pembelian, jumlah pembeian, dan harga beli dalam pemasaran

hasil tangkapan ikan

No. Asal Pembelian Jumlah Pembelian Harga beli (Rp)

21. Apakah Anda memberikan bantuan modal kepada nelayan?

Jawab: ............................................................................................................

B. Penjualan

1. Sumber pembelian : ...........................................................................................

2. Jumlah penjualan : ..........................kg

3. Berikut tebel mengenai biaya pemasaran yang dilakukan:

No. Jenis Biaya Jumlah Harga per

satuan (Rp)

Jumlah Biaya

(Rp)

1. Biaya transportasi

2. Biaya tenaga kerja

3. Es

4. Box/Keranjang

5. ......................

Total Biaya

Harga beli per kg : Rp. ....................../.....

Harga jual per kg : Rp. ....................../....

MP= Pr - Pf

Page 153: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

130

4. Sebelum dijual apakah Anda melakukan proses penyortiran ikan?

a. Ya

b. Tidak

Penjelasan: .....................................................................................................

5. Apakah Anda melakukan proses pengolahan dari bentuk pembelian ikan

sebelum dijual?

a. Ya

b. Tidak

Penjelasan: .....................................................................................................

6. Apakah Anda memiliki langganan dalam penjualan hasil tangkapan ikan?

a. Ya

b. Tidak

Penjelasan: .....................................................................................................

7. Bagaimana mekanisme penetapan harga jual ikan?

a. Seperti penjualan sebelum-sebelumnya

b. Berdasarkan harga di pasar

c. Lainnya .....................................................................................................

8. Apa saja yang mempengaruhi penetapan harga ikan ?

Jawab: ............................................................................................................

9. Bagaimana sistem satuan pembelian ikan yang dilakukan?

a. Satuan (Rp. .................kg/kw/ton)

b. Keranjang (Rp. .................kg/kw/ton)

c. Lainnya .....................................................................................................

10. Bagaimana sistem pembayaran yang diterapkan?

a. Dibayar di muka

b. Dibayar di belakang

c. Dibayar tunai

d. Dibayar dengan mencicil

e. Lainnya .....................................................................................................

11. Jenis ikan apakah yang lebih diminati oleh konsumen?

Jawab: ............................................................................................................

Page 154: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

131

12. Bagaimana ciri-ciri ikan yang siap untuk dijual?

Jawab: ............................................................................................................

13. Berikut tabel lembaga pemsaran yang dituju, jumlah penjual, dan harga jual

dalam pemasaran hasil tangkapan ikan.

No. Lembaga Pemasaran yang

Dituju

Jenis Ikan Jumlah

Penjualan

Harga Jual

(Rp)

1. Pedagang pengumpul

2. Pedagang besar

3. Pedagang pengecer

4. .........................

5. .........................

a. Nama pedagang pengumpul : ...................................................................

b. Nama pedagang besar : .....................................................................

c. Nama pedagang pengecer : ....................................................................

14. Bagaimana permintaan pasar atau konsumen jika harga ikan naik atau pada

saat musim paceklik ikan?

Jawab: ............................................................................................................

15. Berapa berat rata-rata jumlah ikan dalam sekali penjualan?

Jawab: ............................................................................................................

16. Sebelum dijual, apakah Anda melakukan penyortiran ikan?

a. Ya

b. Tidak

Penjelasan: .....................................................................................................

17. Apa keuntungan Anda jika melakukan penyortiran ikan terlebih dahulu?

Jawab: ............................................................................................................

18. Bagaimana tingkat penyusutan/ kerusakan ikan?

Jawab: ............................................................................................................

19. Penyusutan/ kerusakan ikan seperti apa yang sering terjadi?

Jawab: ............................................................................................................

20. Bagaimana anda mengatasi kendala terkait dengan penyusutan/ kerusakan

tersebut?

Jawab: ............................................................................................................

21. Apakah Anda melakukan kegiatan penyimpanan ikan?

a. Ya

b. Tidak

Page 155: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

132

Jika Ya:

1) Jumlah ikan yang seringkali disimpan (........kg/kw/ton)

2) Lokasi penyimpanan ikan (.................................)

3) Lama waktu penyimpanan (................................)

4) Cara penyimpanan (.............................................)

5) Biaya penyimpanan (Rp. ....................................)

22. Dimana wilayah-wilayah penjualan ikan yang biasanya Anda jual?

Jawab: ............................................................................................................

23. Berapa lama waktu yang diperlukan hingga ikan habis terjual?

Jawab: ............................................................................................................

Page 156: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

133

DOKUMENTASI

Gambar 1. Pintu Masuk Pelabuhan Perikanan Panarukan

Gambar 2. Tempat Pelelangan Ikan Samudra Mina Jaya di Pelabuhan Perikanan

Panarukan

Page 157: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

134

Gambar 3. Proses Pengiriman Ikan Kepada Pedagang Besar Luar Kota

Gambar 4. Perahu Slerek yang Digunakan dalam Kegiatan Penangkapan Ikan

Page 158: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

135

Gambar 5. Proses Penurunan Ikan dari Atas Perahu

Gambar 6. Ikan Tongkol yang Ditangkap Oleh Nelayan dan akan Dipasarkan

Page 159: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN …Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” ... Pemasaran hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan ... marketing

136

Gambar 7. Wawancara Bersama Nelayan di Pelabuhan Perikanan Panarukan

Gambar 8. Wawancara Bersama Pedagang Pengumpul di Pelabuhan Perikanan

Panarukan