analisis dan desain sistem informasi …mmt.its.ac.id/download/semnas/semnas vii/mti/19. prosiding...

12
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEKERJAAN PROYEK-PROYEK REPARASI KAPAL DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA (PERSERO) Aditya Chrismawanto dan Arif Djunaidy Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Informasi Program Studi Magister Manajemen Teknologi - ITS Email : [email protected] ABSTRAK Dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir nilai omzet proyek reparasi kapal PT. DPS (Persero) meningkat 67%. Namun tidak sejalan dengan prosentase perolehan laba kotor yang terus menurun. Tahun 2006, laba kotor proyek reparasi kapal PT. DPS (persero) hanya sebesar 28% dari omzet, sementara kompetitor meraih hingga 40%. Kerap pula terjadi keterlambatan penyelesaian proyek yang berakibat denda dan pembengkakan biaya produksi. Hal tersebut merupakan penurunan kinerja pengelolaan proyek reparasi kapal. Faktor-faktor yang mempengaruhi, antara lain: peningkatan order pembuatan kapal, masuknya kompetitor baru, sistem eksisting yang makin tidak kondusif dalam menghadapi perkembangan bisnis perusahaan, serta perencanaan dan kontrol yang lemah terhadap progress pekerjaan, sehingga proyek berjalan tidak efektif dan efisien. Karena proyek reparasi kapal merupakan core business perusahaan, maka perlu upaya-upaya pembenahan strategis. Salah satu pembenahannya adalah meningkatkan kinerja koordinator proyek/ PMO (Project Management Officer) reparasi kapal. Difokuskan pada kegiatan perencanaan dan pengendalian pekerjaan reparasi sebagai poin krusial, dengan cara: memberikan dukungan informasi lebih lengkap, cepat dan akurat yang dibutuhkan dalam merencanakan pekerjaan dan mengambil keputusan untuk mengendalikan pekerjaan proyek, serta memberikan kemudahan administrasi dan koordinasi melalui teknologi informasi sehingga pengelolaannya berjalan lebih efektif dan efisien. Penelitian bertujuan mengupayakan pembenahan tersebut dengan melakukan analisis dan desain sistem informasi perencanaan dan pengendalian pekerjaan proyek- proyek reparasi kapal di PT. DPS (Persero) berbasis Manajemen Workflow bertipe Production Workflow, dimana telah dilakukan pre-defined manajemen proyek reparasi kapal yang berlaku. Manfaat tangible dari manajemen workflow: mengurangi biaya operasi, meningkatkan akses informasi, waktu proses dan produktifitas. Sedangkan manfaat intangiblenya: meningkatkan komunikasi, pelayanan dan kondisi karyawan, membantu pengambilan keputusan, serta meningkatkan kemampuan perencanaan. Kata kunci: Manajemen Workflow, PMO, Perencanaan & Pengendalian pekerjaan proyek-proyek reparasi kapal. PENDAHULUAN Latar Belakang Sebagai perusahaan galangan kapal berstatus Badan Usaha Milik Negara yang berorientasi bisnis pada proyek reparasi kapal kelas menengah (s/d 12.000 DWT) dengan kapasitas 250.000 BRT (± 100 unit kapal) pertahun, PT. Dok dan Perkapalan Surabaya, DPS (Persero) dituntut mencetak profit setinggi-tingginya untuk mendukung penerimaan negara dari sektor industri maritim/ perkapalan, sesuai misi perusahaan:

Upload: vanngoc

Post on 13-May-2018

225 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASIPERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

PEKERJAAN PROYEK-PROYEK REPARASI KAPALDI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA (PERSERO)

Aditya Chrismawanto dan Arif DjunaidyBidang Keahlian Manajemen Teknologi Informasi

Program Studi Magister Manajemen Teknologi - ITSEmail : [email protected]

ABSTRAK

Dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir nilai omzet proyek reparasi kapalPT. DPS (Persero) meningkat 67%. Namun tidak sejalan dengan prosentase perolehanlaba kotor yang terus menurun. Tahun 2006, laba kotor proyek reparasi kapal PT. DPS(persero) hanya sebesar 28% dari omzet, sementara kompetitor meraih hingga 40%.Kerap pula terjadi keterlambatan penyelesaian proyek yang berakibat denda danpembengkakan biaya produksi. Hal tersebut merupakan penurunan kinerja pengelolaanproyek reparasi kapal. Faktor-faktor yang mempengaruhi, antara lain: peningkatan orderpembuatan kapal, masuknya kompetitor baru, sistem eksisting yang makin tidakkondusif dalam menghadapi perkembangan bisnis perusahaan, serta perencanaan dankontrol yang lemah terhadap progress pekerjaan, sehingga proyek berjalan tidak efektifdan efisien. Karena proyek reparasi kapal merupakan core business perusahaan, makaperlu upaya-upaya pembenahan strategis.

Salah satu pembenahannya adalah meningkatkan kinerja koordinator proyek/PMO (Project Management Officer) reparasi kapal. Difokuskan pada kegiatanperencanaan dan pengendalian pekerjaan reparasi sebagai poin krusial, dengan cara:memberikan dukungan informasi lebih lengkap, cepat dan akurat yang dibutuhkandalam merencanakan pekerjaan dan mengambil keputusan untuk mengendalikanpekerjaan proyek, serta memberikan kemudahan administrasi dan koordinasi melaluiteknologi informasi sehingga pengelolaannya berjalan lebih efektif dan efisien.

Penelitian bertujuan mengupayakan pembenahan tersebut dengan melakukananalisis dan desain sistem informasi perencanaan dan pengendalian pekerjaan proyek-proyek reparasi kapal di PT. DPS (Persero) berbasis Manajemen Workflow bertipeProduction Workflow, dimana telah dilakukan pre-defined manajemen proyek reparasikapal yang berlaku. Manfaat tangible dari manajemen workflow: mengurangi biayaoperasi, meningkatkan akses informasi, waktu proses dan produktifitas. Sedangkanmanfaat intangiblenya: meningkatkan komunikasi, pelayanan dan kondisi karyawan,membantu pengambilan keputusan, serta meningkatkan kemampuan perencanaan.

Kata kunci: Manajemen Workflow, PMO, Perencanaan & Pengendalian pekerjaanproyek-proyek reparasi kapal.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sebagai perusahaan galangan kapal berstatus Badan Usaha Milik Negara yangberorientasi bisnis pada proyek reparasi kapal kelas menengah (s/d 12.000 DWT)dengan kapasitas 250.000 BRT (± 100 unit kapal) pertahun, PT. Dok dan PerkapalanSurabaya, DPS (Persero) dituntut mencetak profit setinggi-tingginya untuk mendukungpenerimaan negara dari sektor industri maritim/ perkapalan, sesuai misi perusahaan:

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008

ISBN : 978-979-99735-4-2C-19-2

“Meningkatkan kemampu-labaan untuk mewujudkan pertumbuhan yangberkesinambungan” dan “Memberikan nilai tambah yang optimal bagi para pemegangsaham, karyawan dan mitra usaha”, yang menopang visi: “Menjadi perusahaangalangan kapal yang unggul di segmen pasar kelas menengah dan siap bersaing dipasar global”. Selain reparasi, PT. DPS juga menerima order proyek konstruksi kapal,konversi kapal, Offshore Construction, Steel Structure Fabrication, serta Design &Engineering dengan kualitas pekerjaan yang telah diakui secara internasional.

Faktor maraknya lalu lintas perdagangan antar pulau dan negara sebagai imbastumbuhnya perekonomian nasional dan regional pasca krisis, booming pertambanganbatubara, serta terbitnya regulasi pemerintah terkait pemberdayaan pelayaran nasionaldalam Inpres No. 5 Tahun 2005, turut mendorong pertumbuhan industri perkapalan.Pertumbuhan tersebut juga dialami oleh PT. DPS (Persero) melalui peningkatan pesatorder proyek konstruksi dan reparasi kapal. Kenaikan omzet reparasi kapal dalam 4tahun terakhir mencapai 67%. Namun peningkatan omzet tersebut tidak seiring denganpeningkatan laba. prosentase perolehan laba kotor reparasi kapal perusahaan cenderungmenurun. Perbandingan seperti terlihat pada gambar 1 berikut ini.

39.10%

31.12%29.08% 28.67%59.174

94.08598.902

68.723

0%

10%

20%

30%

40%

50%

2003 2004 2005 2006Tahun

Pros

enta

seLa

ba K

otor

Rep

aras

i

0

20

40

60

80

100

Om

zet P

roye

k R

epar

asi

(dal

am M

ilyar

Rp)

Prosentase Laba Kotor

Omzet Reparasi

Gambar 1. Perbandingan Omzet & Laba Kotor Reparasi Kapal PT. DPS (Persero) 2003-2006 (PT. DPS, 2007; Laporan Keuangan 2001-2006)

Menurunnya prosentase pendapatan laba kotor reparasi kapal PT. DPS (Persero)mencerminkan turunnya kinerja pengelolaan proyek-proyek reparasi kapal. Faktor-faktor yang mempengaruhi, antara lain: peningkatan order pembuatan kapal, masuknyakompetitor baru, sistem eksisting yang makin tidak kondusif dalam menghadapiperkembangan bisnis perusahaan, serta perencanaan dan kontrol yang lemah terhadapprogress pekerjaan sehingga proyek berjalan tidak efektif dan efisien.

Dampak penurunan kinerja tersebut mulai dirasakan oleh perusahaan. Selaintidak memenuhi target omzet reparasi kapal tahun 2006 dan penurunan prosentase labakotor, pelanggan juga mulai beralih kepada kompetitor. Apabila berlanjut dikhawatirkanperusahaan akan kehilangan pelanggan potensial serta mempengaruhi kondisi kesehatanperusahaan. Mengingat proyek reparasi kapal merupakan core business, makapembenahannya menjadi prioritas utama manajemen.

Salah satu pembenahannya adalah meningkatkan kinerja koordinator proyek/PMO (Project Management Officer) reparasi kapal. Difokuskan pada perencanaan danpengendalian pekerjaan reparasi sebagai poin krusial, dengan cara: memberi dukunganinformasi lebih lengkap, cepat dan akurat dalam merencanakan pekerjaan dan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008

ISBN : 978-979-99735-4-2C-19-3

mengambil keputusan untuk mengendalikan proyek, serta memberi kemudahanadministrasi dan koordinasi melalui teknologi informasi sehingga pengelolaannya lebihefektif dan efisien.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini ditujukan membantu pihak manajemen dalam melakukan analisisdan desain sistem informasi berbasis manajemen workflow untuk mendukung PMOpada kegiatan perencanaan dan pengendalian pekerjaan proyek-proyek reparasi kapal diPT. DPS (Persero). Perencanaan dan pengendalian pekerjaan merupakan poin krusialdalam pelaksanaan proyek yang berbasis job order, dan metode manajemen workflowdipilih karena memiliki keunggulan dalam meningkatkan akses informasi dankoordinasi yang dibutuhkan PMO dalam perencanaan dan pengendalian pekerjaanproyek-proyek reparasi kapal agar pelaksanaannya lebih efektif dan efisien.

Manfaat langsung penelitian ini memudahkan pihak manajemen perusahaandalam mengimplementasi sistem. Sedangkan manfaat tak langsungnya, antara lain: Membantu meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja pengelolaan pekerjaan

proyek-proyek reparasi kapal dengan penggunaan teknologi informasi. Memberi kemudahan bagi PMO dalam merencanakan pekerjaan proyek,

memonitor progress pekerjaan, mengambil keputusan dan mengendalikan pekerjaanproyek-proyek reparasi kapal dengan menyediakan informasi progress denganlengkap, cepat dan akurat sehingga dapat mereduksi resiko keterlambatanpenyelesaian proyek.

Penyebaran informasi perencanaan dan progress proyek reparasi kapal berjalanlebih cepat dan tepat sasaran, sehingga memberi kemudahan koordinasipengelolaan proyek.

Batasan Penelitian Sistem diperuntukkan bagi PMO PT. DPS (persero) untuk menunjang

kelancarannya dalam perencanaan dan pengendalian pekerjaan proyek-proyekreparasi kapal.

Desain sistem informasi yang dihasilkan dalam penelitian ini berbasis metodemanajemen workflow dengan tipe production workflow, dimana telah dilakukanpre-defined manajemen proyek reparasi kapal yang berlaku..

Desain sistem informasi yang dihasilkan tidak mengikutsertakan: sistemperencanaan dan pengendalian biaya proyek, sistem penjadwalan multiproyek,sistem persediaan dan pengadaan material proyek, sistem pengadaan danpenjadwalan tenaga kerja, serta sistem maintenance fasilitas proyek.

METODA PENELITIAN

Kegiatan penelitian diawali dengan pengumpulan data untuk mendapatkangambaran lengkap sistem manajemen proyek reparasi kapal PT. DPS (Persero), melalui:1. Pengumpulan dokumen. Terhadap dokumentasi sistem eksisting manajemen

proyek dan dokumen kegiatan perencanaan dan pengendalian reparasi kapal PT.DPS, serta bentuk laporannya.

2. Survey lapangan. Melalui pengamatan langsung dan pendampingan penerimaanorder, pelaksanaan pekerjaan proyek, sampai dengan proses delivery kapal.

Dari hasil pengumpulan data, dilakukan analisis sistem eksisting untukmengetahui penyebab permasalahan yang terjadi pada perencanaan dan pengendalian

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008

ISBN : 978-979-99735-4-2C-19-4

pekerjaan proyek reparasi kapal. Selanjutnya dilakukan survey kebutuhan penggunadengan metode wawancara langsung kepada pihak manajemen produksi, PMO reparasikapal sebagai penanggung jawab proyek reparasi kapal, dan calon pengguna sistembaru. Target informasi yang harus didapatkan adalah:1. Keterangan detil mengenai alur dan prosedur pelaksanaan proyek reparasi kapal

beserta laporan-laporan yang dibutuhkan dan dihasilkan.2. Kesulitan dan hambatan yang dihadapi oleh responden terkait aktifitas perencanaan

dan pengendalian pekerjaan proyek reparasi kapal.3. Usulan dan saran pembenahan terhadap sistem eksisting dari responden.

Berikutnya adalah analisis kebutuhan sistem, tujuannya adalah menentukaninformasi, spesifikasi dan kriteria kinerja sistem baru yang dibutuhkan pengguna bagipembuatan desain sistem. Dilakukan dengan memperhatikan constraints strukturorganisasi, alur dan prosedur sistem manajemen proyek reparasi kapal, hasil analisissistem eksisting serta kebutuhan pengguna dan manajemen, dan batasan penelitian

Desain sistem informasi yang dihasilkan dan dipaparkan meliputi:1. Desain Proses, menggunakan model Flowchart dan DFD (Data Flow Diagram)2. Desain Basisdata, menggunakan model konseptual ERD (Entity Relationship

Diagram) dan model logikal referential integrity.3. Desain Antar-muka, terdiri dari desain screen (tampilan) dan desain laporan.

Desain screen mengikuti permodelan antar-muka manajemen workflow, yaituantar-muka Process Definition Tools, antar-muka client application, antar-mukainvoked application, serta antar-muka adminstration and monitoring tools.

Selengkapnya, alur kegiatan penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 2 berikut.

Gambar 2. Alur Kegiatan Penelitian

HASIL DAN DISKUSI

Kondisi Sistem Eksisting

Proyek reparasi kapal PT. DPS (Persero) adalah proyek perbaikan kapal yangyang dikelola oleh direktorat produksi PT. DPS (Persero) sesuai kontrak dengan pihakpemilik kapal. Sifatnya adalah job order, dan jadwal penyelesaiannya tergantungkesepakatan kedua belah pihak. Struktur organisasi proyeknya terlihat pada Gambar 3.

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008

ISBN : 978-979-99735-4-2C-19-5

Gambar 3. Struktur Organisasi Proyek Reparasi Kapal PT. DPS (Persero)

Alur pelaksanaan proyek reparasi kapal PT. DPS dibagi menjadi 4 (empat)tahapan utama, yaitu:

a. Alur Tahap Penerimaan Order Proyekb. Alur Tahap Perencanaan dan Persiapan Proyekc. Alur Tahap Pelaksanaan dan Pengendalian Proyekd. Alur Tahap Pelaporan dan Penyerahan Order

Penjelasan masing-masing alur diatas dalam flowchart (bagan aliran proses)adalah sebagai berikut:

Gambar 4. Alur Tahap Penerimaan Order Proyek

Gambar 5. Alur Tahap Perencanaan dan Persiapan Proyek

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008

ISBN : 978-979-99735-4-2C-19-6

Gambar 6. Alur Tahap Pelaksanaan dan Pengendalian Proyek

Gambar 7. Alur Tahap Pelaporan dan Penyerahan Order

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008

ISBN : 978-979-99735-4-2C-19-7

Analisis Penyebab Permasalahan

Penyebab permasalahan yang terjadi pada sistem manajemen dan pengelolaanproyek-proyek reparasi kapal di PT. DPS (Persero) saat ini, khususnya padaperencanaan dan pengendalian pekerjaan adalah: informasi yang dibutuhkan oleh PMOreparasi kapal bagi keperluan perencanaan dan pengendalian pekerjaan proyek-proyekreparasi kapal tidak tersedia dengan cepat, lengkap dan akurat, serta sistem yangberjalan tidak sesuai (berjalan lambat) dengan kebutuhan pelaksanaan proyek reparasikapal, dikarenakan ketiadaan dukungan yang baik dari sisi manajemen informasi danadministrasi. Ketersediaan dan cepatnya arus informasi yang demikian sangatdiperlukan mengingat proyek reparasi kapal sifatnya kondisional, variabel, tidakstandar, dan darurat, sehingga berpengaruh terhadap kinerja PMO reparasi kapal dalammengambil keputusan. Adapun pelaksanaan proyek reparasi kapal di PT. DPS (persero)kondisinya sebagai berikut: Sistem administrasi proyek reparasi kapal memakai aplikasi perkantoran (microsoft

word, excel dan project), dimana dokumen dan informasi proyek pada bagian yangterlibat dikerjakan dan disimpan terpisah, sehingga tidak saling berintegrasi.

Penyebaran dokumen dan informasi proyek reparasi kapal masih dilakukan olehtenaga ekspedisi, sehingga terjadi sendatan data realitas progress dilapangan dengankebutuhan PMO untuk perencanaan dan pengendalian pekerjaan proyek.

Lokasi geografis antar bagian/ unit kerja dalam pelaksanaan proyek salingberjauhan membuat waktu penyampaian dan ketersediaan informasi proyek-proyekreparasi kapal sangat tergantung pada kecepatan dan utilitas tenaga ekspedisi.

Waktu PMO tersita untuk kegiatan administrasi yang sifatnya rutin (pembuatanundangan, validasi, otorisasi, dll.). Hal ini menyebabkan perencanaan dan kontrolterhadap progress pekerjaan menjadi lemah sehingga pelaksanaan proyek tidakefektif dan efisien, serta turut berperan dalam keterlambatan penyelesaian proyek.

Analisis Kebutuhan Sistem

Spesifikasi khusus dibutuhkan untuk menjelaskan karakter dan kemampuansistem yang dikehendaki bagi kebutuhan pihak manajemen dan pengguna, antara lain:A. Metode & Batasan. Menggunakan metode manajemen workflow bertipe

production workflow, pre-defined manajemen proyek reparasi kapal yang berlaku.B. Realibilitas. Dapat diakses pengguna pada waktu operasional proyek reparasi

kapal.C. Tampilan. Sistem didukungan tampilan antar-muka yang user friendly (desain

menu, model pengisian data, pengubahan status kapal, telusur data, dll.) danpenyajian yang informatif sesuai kebutuhan pengguna (list data, status kapal,progress proyek, dll).

D. Kinerja. Mampu menampilkan dan mengirimkan informasi secara on-line dan realtime sesuai kebutuhan PMO reparasi kapal, mengakomodasi perubahan datatransaksi pelaksanaan pekerjaan proyek reparasi kapal di lapangan bagiperencanaan. Serta mengotomasi pelaksanaan proses administrasi proyek rutin(otorisasi, validasi, dll.)

E. Keamanan. Pengguna memiliki otoritas tersendiri sesuai kebutuhan informasinya.

Desain Proses

Desain proses digambarkan melalui flowchart dan DFD. desain flowchart-nyaseperti terlihat pada gambar 4 berikut.

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008

ISBN : 978-979-99735-4-2C-19-8

Gambar 4. Alur Sistem Informasi Perencanaan dan Pengendalian Pekerjaan Proyek-Proyek Reparasi Kapal PT. DPS (Persero)

Sedangkan desain DFD dijabarkan hingga level 3, namun pada beberapa prosesmasih bisa dijabarkan sampai dengan level 4 untuk kebutuhan penjelasan yang lebihdetil. Penjabarannya adalah sebagai berikut:

1. Proses Registrasi Reparasi Kapal1.1. Proses Penerimaan Order Reparasi kapal

1.1.1. Proses Penerimaan data Identitas Kapal1.1.2. Proses Penerimaan data Order Reparasi Kapal

1.2. Proses Pembuatan Estimasi Biaya Reparasi Kapal1.2.1 Proses Penentuan Harga Jual Item Reparasi Kapal1.2.2. Proses Pembuatan Estimasi Total Biaya Reparasi Kapal

1.3. Proses Persetujuan Penerimaan Order Reparasi Kapal1.3.1 Proses Persetujuan Negosiasi Order Reparasi1.3.2. Proses Validasi Order Reparasi

2. Proses Perencanaan Proyek Reparasi Kapal2.1. Proses Penetapan Item Proyek Reparasi kapal

2.1.1. Proses Penetapan Standar Pekerjaan Proyek2.1.2. Proses Penetapan Daftar Personil Proyek

2.2. Proses Registrasi Proyek Reparasi Kapal2.2.1. Proses Penentuan Kode Proyek Reparasi Kapal2.2.2. Proses Pengisian Data Proyek Reparasi Kapal2.2.3. Proses Penentuan Personil Proyek

2.3. Proses Arrival Meeting2.3.1. Proses Pembuatan Undangan AM2.3.2. Proses Pembuatan Berita Acara AM

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008

ISBN : 978-979-99735-4-2C-19-9

2.3.3. Proses Pembuatan Daftar Hadir AM2.3.4. Proses Penentuan Item Pekerjaan Proyek Reparasi Kapal2.3.5. Proses Penentuan Jadwal Pengerjaan Proyek Reparasi Kapal2.3.6. Proses Pengisian Kebutuhan Material Proyek Reparasi Kapal2.3.7. Proses Pengisian Kebutuhan Fasilitas proyek Reparasi Kapal2.3.8. Proses Pengisian Customer Expectation Index (CEI)

2.4. Proses Re-Schedulling Proyek Reparasi Kapal2.4.1. Proses Penambahan Item Pekerjaan2.4.2. Proses Pengisian Kebutuhan Material bagi Item Pekerjaan Tambahan2.4.3. Proses Pengisian Kebutuhan Fasilitas bagi Item Pekerjaan Tambahan

2.5. Proses Maintenance Fasilitas Proyek Reparasi Kapal2.5.1. Proses Pemilihan Item Fasilitas yang akan di Maintenance2.5.2. Proses Penentuan Jadwal Maintenance Item Fasilitas

3. Proses Pembuatan Progress Proyek Reparasi Kapal3.1. Proses Pengisian Data Progress Proyek Reparasi Kapal

3.1.1. Proses Pengisian Progress Realisasi Item Pekerjaan Proyek3.1.2. Proses Pengisian Progress Pengebonan Material Proyek3.1.3. Proses Pengisian Progress Pemakaian Fasilitas Proyek

3.2. Proses Progress Meeting3.2.1. Proses Pembuatan Undangan PM3.2.2. Proses Pembuatan Berita Acara PM3.2.3. Proses Pembuatan Daftar Hadir PM

3.3. Proses Pembuatan Satisfaction Note3.3.1. Proses Pengisian Satisfaction Note3.3.2. Proses Pengisian Customer Satisfaction Index (CSI)

4. Proses Pengendalian Proyek Reparasi Kapal4.1 Proses Kapal Masuk

4.1.1. Proses Pembuatan Ijin Kapal Masuk4.1.2 Proses Otorisasi Ijin Kapal Masuk

4.2. Proses Otorisasi Progress Proyek4.2.1. Proses Monitoring Progress Proyek4.2.2. Proses Otorisasi Progress Item Pekerjaan Proyek4.2.3. Proses Otorisasi Pengambilan Material Proyek4.2.4. Proses Otorisasi Pemakaian Fasilitas Proyek4.2.5. Proses Penutupan Proyek

4.3. Proses Kapal Keluar4.3.1. Proses Otorisasi Pembayaran4.3.2. Proses Pembuatan Ijin Kapal Keluar4.3.3. Proses Otorisasi Ijin Kapal Keluar

5. Proses Pembuatan Laporan Reparasi Kapal5.1. Proses Pembuatan Laporan Registrasi Order Reparasi Kapal

5.1.1. Proses Pembuatan Laporan5.1.2. Proses Pembuatan Laporan

5.2. Proses Pembuatan Laporan Perencanaan Proyek Reparasi Kapal5.2.2. Proses Pembuatan Laporan Customer Expectation Index (CEI)5.2.3. Proses Pembuatan Laporan Progress Meeting5.2.4. Proses Pembuatan Laporan Re-Schedulling

5.3. Proses Pembuatan Laporan Progress Proyek Reparasi Kapal

Desain Basisdata

Penggambaran desain basisdata menggunakan metode Conceptual Data Model(CDM) dan Physical Data Model (PDM) atau biasa disebut Database Diagram.Dilanjutkan dengan penjelasan mengenai struktur tabel-tabel yang dihasilkan dari hasilanalisis dan desain sistem baru.

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008

ISBN : 978-979-99735-4-2C-19-10

Desain Antar-muka

Desain antar muka sistem dibagi menjadi desain screen (tampilan) dan desainlaporan. Desain tampilan dibagi menjadi 9 (sembilan) model yang masing-masingmodel desain menunjukkan siapa penggunanya, yaitu:1. Desain tampilan Bagian Pemasaran dan Kalbea2. Desain tampilan Direksi3. Desain tampilan Bagian Persiapan Produksi4. Desain tampilan Pimpinan Proyek5. Desain tampilan Bagian Gudang6. Desain tampilan Departemen Utilitas7. Desain tampilan Unit Kerja8. Desain tampilan Bagian Monitoring & Pengendalian9. Desain tampilan SM. Keuangan

Masing-masing pengguna mempunyai hak akses atau login tersendiri. Setelahlogin, maka tampilan akan muncul sesuai kebutuhan informasi masing-masingpengguna. Informasi yang ditampilkan tersusun dalam menu-menu pada bagian atastampilan sistem. Struktur menu desain antar-muka sistem seperti ditunjukkan padagambar 5. Tampilan dibuat se-user friendly mungkin dan mengutamakan kemudahanbagi PMO reaparasi kapal dalam mendukung fungsinya melaksanakan perenacanaandan pengendalian pekerjaan proyek-proyek reparasi kapal.

Gambar 5. Struktur Menu Desain Antar-muka Sistem

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008

ISBN : 978-979-99735-4-2C-19-11

Persero

Gambar 6. Desain Tampilan Menu Progress Proyek-Proyek Reparasi Kapal

Gambar 7. Gambar Simbol dan Keterangan Status Kapal

Gambar 8. Desain Tampilan Telusur Proyek Status Kapal beserta Riwayat Statusnya

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008

ISBN : 978-979-99735-4-2C-19-12

KESIMPULAN

Penelitian ini telah menjawab bagaimana wujud desain proses, desain basis datadan desain antar-muka sehingga sistem informasi perencanaan dan pengendalianpekerjaan proyek-proyek reparasi kapal di PT. DPS (persero) yang menggunakanmetode manajemen workflow dapat diimplementasikan secara nyata. Dengan tipeproduction workflow, desain menu tampilan sistem dibagi menjadi 9 (sembilan) modeldisesuaikan dengan jenis dan karakter pengguna, membuat sistem informasi inimemenuhi spesifikasi yang disyaratkan, yaitu spesifikasi keamanan dan tampilan(kenyamanan tampilan antar muka dan kebutuhan informasi bagi pengguna)

Sistem informasi ini bersifat online, realtime serta mampu mengakomodasiperubahan data-data dan status kapal di lapangan (status kapal dalam pelaksanaanproyek reparasi kapal dibagi menjadi 12 status, mulai dari Registrasi Order sampaidengan Delivery) dengan cepat sesuai sifat proyek reparasi kapal dan kebutuhaninformasi bagi PMO reparasi kapal PT. DPS (Persero). Selain itu, dengan menggunakanmanajemen workflow, akan memberi kemudahan pelaksanaan administrasi proyekreparasi kapal melalui otomasi proses-proses yang bersifat rutin (otorisasi, validasi,pengubahan status, dll) sehingga memberikan waktu yang lebih bagi PMO untukpekerjaan yang nilainya lebih strategis (perencanaan dan pengendalian), mengurangifrekuensi terjadinya keterlambatan penyelesaian pekerjaan dan kesalahan administrasiproyek, serta memberikan kualitas yang lebih baik dalam hal pemrosesan dokumen.

DAFTAR PUSTAKA

Kerzner, Harold, 2004, Advances Project Management Best Practices onImplementation, 2nd Edition, John Wiley & Sons, Inc., New Jersey

Angus, Robert B. dkk, 2003, Planning, Performing, and Controlling Projects,Principles and Applications, 3rd Edition, Pearson Education, Inc., New Jersey.

Hughes, Bob & Cotterell, Mike, 1999, Software Project Management, 2nd Edition, TheMcGraw-Hill Companies, London.

Bruce, George & Evans, Michael 2006, Management Information System for ShipRepair, pp 1-12,Http://www.incremental.eu.com/download/management%20Information%20Systems%20for%20Ship%20Repair.pdf, diakses 30 Agustus 2006

Bruce, George, 2005, Managing Shiprepair Information for Project Control, School ofMarine Science and Technology University of Newcastle upon Tyne, pp 1-5,Http://www.snames.org.sg/Lectures/Managing%20Ship%20Repair%20Information%20for%20Project%20Control.pdf, diakses 30 Agustus 2006.

_______, 1995, The Workflow Reference Model, Workflow Management Coalition,Http://www.wfmc.org/standards/model.htm, diakses 9 Juli 2005.

_______, 1999, Workflow Management Coalition Terminology and Glossary,Workflow Management Coalition, Http://www.wfmc.org, diakses 9 Juli 2005.

Muehlen, M. Z., 2004, Organizational Management in Workflow Applications,Information Technology and Management Journal, pp 271-291,Http://www.workflow-research.de/Publications/PDF/MIZU-ITM(2004).pdf,diakses 24 April 2005