analisis car, bopo, npf, fdr, nom, dan dpk terhadap...

139
i ANALISIS CAR, BOPO, NPF, FDR, NOM, DAN DPK TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA (TAHUN 2013-2017) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh LATIFAH LIYA KUN FARIDA NIM 213 14 154 PROGAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 24-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    ANALISIS CAR, BOPO, NPF, FDR, NOM, DAN DPK

    TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PADA BANK

    UMUM SYARIAH DAN BANK PEMBIAYAAN

    RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

    (TAHUN 2013-2017)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh

    LATIFAH LIYA KUN FARIDA

    NIM 213 14 154

    PROGAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2018

  • ii

  • iii

    ANALISIS CAR, BOPO, NPF, FDR, NOM DAN DPK

    TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PADA BANK

    UMUM SYARIAH DAN BANK PEMBIAYAAN

    RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

    (TAHUN 2013-2017)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh

    LATIFAH LIYA KUN FARIDA

    NIM 213 14 154

    PROGAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2018

  • iv

    KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon( 0298) 323706 Faksimili (0298) 323433 Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka

    skripsi Saudara:

    Nama : Latifah Liya Kun Farida

    NIM : 213 14 154

    Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

    Progam Studi : Perbankan Syariah (S1)

    Judul : ANALISIS CAR, BOPO, NPF, FDR, NOM, DAN DPK

    TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PADA BANK UMUM

    SYARIAH DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

    DI INDONESIA (TAHUN 2013-2017)

    Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk

    dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

  • v

    KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon( 0298) 323706 Faksimili (0298) 323433

    Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]

    PENGESAHAN

    ANALISIS CAR, BOPO, NPF, FDR, NOM, DAN DPK TERHADAP

    PROFITABILITAS (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DAN BANK

    PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

    (TAHUN 2013-2017)

    DISUSUN OLEH

    LATIFAH LIYA KUN FARIDA

    NIM: 213 14 154

  • vi

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Latifah Liya Kun Farida

    NIM : 213 14 154

    Progam Studi : S1 Perbankan Syariah

    Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

    Judul Skripsi : ANALISIS CAR, BOPO, NPF, FDR, NOM DAN DPK

    TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PADA BANK UMUM

    SYARIAH DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

    DI INDONESIA (TAHUN 2013-2017)

    Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.

    Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau

    diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata

    penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

    Salatiga, 19 September 2018

    Penulis,

    Latifah Liya Kun Farida

    NIM. 213 14 154

  • vii

    MOTTO

    MOTTO

    Jadilah wanita yang cerdas dan sholihah.

    Tetapi bukan untuk membandingkan dengan pasangannya kelak.

    Karena anak yang cerdas, sholih dan sholihah tergantung pada kecerdasan dan kesholihan seorang Ibu yang nelahirkan.

    Seburuk-buruknya manusia, pasti ada manfaatnya.

  • viii

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini, saya persembahkan kepada:

    Ayah dan Bunda Tercinta

    Kelembutan kasih sayang, senyum dan airmata yang mengiringi cintaku.

    Semangat, harapan dan peluh yang membangkitkan citaku.

    Sembah bakti untuk beliau kuhaturkan atas segala jerih payahnya yang

    menghantarkan aku sampai akhir perjalanan meraih gelar sarjana. Bunda dan

    Ayah adalah cintaku, semangatku dan alasanku untuk tetap berdiri tegak dan

    berlari meraih mimpi.

    Mudah-mudahan ananda mampu membuat Bunda dam Ayah senantiasa

    tersenyum. Amin.

    Guru-guru dan Dosen-dosenku

    Yang senantiasa membuka mata, telinga dan hati untuk merasakan manfaat

    menjadi seorang yang berilmu.

    Semoga Allah memberikan balasan atas semua jasanya. Amin.

    Saudara-saudara yang Kusayang

    Yang selalu mendoakan dan memberikan semangat selama aku menuntut ilmu.

    Terimakasih untuk cinta dan kasih sayang yang telah kalian berikan. Semoga

    Allah selalu melindungi kalian. Amin.

    Teguh Kayen

    Terimakasih untuk semangat, motivasi, kasih sayang dan cinta yang diberikan.

    Yang selalu memberikan arahan. Mengajarkan arti kehidupan bahwa seseorang

    yang menuntut ilmu tidak bisa dipandang dengan materi. Karena semua orang

    berhak mendapatkannya.

    Semoga Allah memberikan jalan dan petunjuk setiap hal yang kita lakukan.

    Mendapatkan Ridho-Nya. Amin.

    Keluarga besar Pak Pur dan Bu Ana Salatiga

    Yang telah memberikan tempat belindung selama kuliah. Dengan keikhlasan

    tanpa memiliki niat lain kecuali berbuat baik lillahi ta’ala. Semoga Allah

    membalas kebaikan yang telah diberikan. Amin.

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahi Robbil’alamin, segala puji saya sanjungkan kepada Allah

    SWT. Junjungan nabi agung Muhammad SAW, yang senantiasa kita nantikan

    syafaatnya kelak di yaumil kiyamah. Rasa syukur juga tak lupa saya panjatkan

    atas selesainya skripsi ini. Saya berharap hasil skripsi ini dapat bermanfaat

    untuk semua kalangan masyarakat yang membutuhkan. Dalam penulisan skripsi

    ini, saya menyadari bahwa masih banyak kesalahan yang saya lakukan mulai

    dari penulisan, referensi yang kurang memadai dan lain sebagainya. Oleh

    karenanya saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh

    pihak yang membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Ucapan terimakasih

    saya sampaikan kepada :

    1. Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

    (IAIN) Salatiga.

    2. Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

    3. Fetria Eka Yudiana, M. Si selaku Ketua Progam Studi S1 Perbankan Syariah

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri

    (IAIN) Salatiga.

    4. Dr. Hikmah Endraswati, M.Si selaku dosen pembimbing dengan penuh

    kesabaran telah meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan dan

    bimbingan serta bantuan dalam penulisan skripsi ini dari awal sampai akhir.

    5. Seluruh dosen dan staff jurusan Perbankan Syariah S1 yang telah

    memberikan ilmu, dan segenap pengetahuan serta wawasan.

  • x

    6. Ayah Ibu tercinta yang telah memberikan doa dan semangat dari awal

    perkuliahan sampai selesai.

    7. Sahabat utamaku si Cinta “Fitrianita Umami” yang selalu ada dalam setiap

    suka duka selama kuliah ini. Menjadi penyemangat disaat mood menggarap

    hilang.

    8. Sahabat pertama ku Amel (Tumini) & Mira (Tumbar) terima kasih atas doa

    dan semangatnya selama ini. Hingga akhirnya kita bisa wisuda bersama.

    Semoga persahabatan kita kekal hingga di akhirat kelak.

    9. Teman-teman saya yang selalu mendoakan dan mengiatkan untuk selalu

    menggarap skripsi ini. Nurul, Umam, Mbak El, Liya, Mbak Wiwit. Semoga

    Allah membalas kebaikan kalian. Dengan tulus mendoakan dan memberikan

    semangat serta selalu mengingatkan untuk segera merampungkan skripsi ini.

  • xi

    ABSTRAK

    Farida, Latifah Liya Kun. 2018. Analisis CAR, BOPO, NPF, FDR, NOM dan

    DPK Terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah dan Bank

    Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia (Tahun 2013-2017). Skripsi,

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan

    Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Hikmah Endraswati, M.Si.

    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh CAR, BOPO, NPF,

    FDR, NOM dan DPK terhadap ROA pada BUS dan BPRS selama 5 tahun. Data

    yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yang dikumpulkan

    bersifat cross section. Data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan

    Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah baik yang diterbitkan

    oleh masing-masing website Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat

    Syariah maupun yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Sampel yang diambil

    sebanyak 10 Bank Umum Syariah dan 29 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

    Teknik pengambilan data dengan cara purposive sampling. Data yang diperoleh

    kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS. Teknik analisis ini

    menggunakan uji regresi berganda.

    Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa CAR tidak berpengaruh

    terhadap ROA pada BUS, CAR berpengaruh positif terhadap ROA pada BPRS,

    BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA pada BUS dan BPRS, NPF

    berpengaruh positif terhadap ROA pada BUS, NPF berpengaruh negatif terhadap

    ROA pada BPRS, FDR tidak berpengaruh terhadap ROA pada BUS, FDR

    berpengaruh negatif terhadap ROA pada BPRS, NOM berpengaruh positif

    terhadap ROA pada BUS, NOM tidak berpengaruh terhadap ROA pada BPRS,

    DPK tidak berpengaruh terhadap ROA pada BUS dan BPRS.

    Kata Kunci: ROA, CAR, BOPO, NPF, FDR, NOM, dan DPK

  • xii

    DAFTAR ISI

    PENGESAHAN .................................................................................................................. v

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..........................................................................vi

    MOTTO ............................................................................................................................. vii

    PERSEMBAHAN ............................................................................................................. viii

    KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ix

    ABSTRAK .......................................................................................................................... xi

    DAFTAR ISI ...................................................................................................................... xii

    BAB I .................................................................................................................................. 1

    PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

    A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 10

    C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 11

    D. Kegunaan Penelitian .......................................................................................... 13

    E. Sistematika Penulisan ........................................................................................ 14

    BAB II ............................................................................................................................... 16

    LANDASAN TEORI ........................................................................................................ 16

    A. Telaah Pustaka ................................................................................................... 16

    B. Kerangka Teori .................................................................................................. 26

    1. Corporate Finance ............................................................................................ 26

    2. Profitabilitas Bank Syariah ................................................................................ 27

    3. Capital Adequacy Ratio (CAR) ......................................................................... 29

    4. Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO) ................................. 30

  • xiii

    5. Non-Performing Financing (NPF) .................................................................... 32

    6. Financing to Deposit Ratio (FDR) .................................................................... 33

    7. Net Operating Margin (NOM) ....................................................................... 33

    8. Dana Pihak Ketiga (DPK) ................................................................................. 34

    C. Kerangka Penelitian ........................................................................................... 37

    D. Hipotesis ............................................................................................................ 38

    BAB III ............................................................................................................................. 45

    METODE PENELITIAN .................................................................................................. 45

    A. Jenis Penelitian .................................................................................................. 45

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................. 45

    C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 45

    D. Populasi dan Sampel .......................................................................................... 46

    E. Definisi Operasional dan Pengukuran .............................................................. 51

    1. Variabel Independen .......................................................................................... 51

    F. Teknik Analisis .................................................................................................. 55

    1. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 56

    2. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-Sama (Uji F) ........................................ 59

    3. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t).................................................................. 59

    BAB IV ............................................................................................................................. 61

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................................ 61

    A. Gambaran Umum Obyek Penelitian .................................................................. 61

    B. Statistik Deskriptif ............................................................................................. 61

    1. Analisis Deskriptif ............................................................................................. 61

    2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 64

  • xiv

    3. Regresi linier berganda ...................................................................................... 71

    C. Uji Hipotesis ...................................................................................................... 75

    1. Uji t .................................................................................................................... 75

    2. Uji Nilai F .......................................................................................................... 81

    3. Uji Koefisien Determinasi (R Square) ............................................................... 82

    4. Pengaruh rasio CAR, BOPO, NPF, FDR, NOM dan DPK terhadap Profitabilitas

    tinggi dan rendah pada BUS .............................................................................. 83

    5. Pengaruh rasio CAR, BOPO, NPF, FDR, NOM dan DPK terhadap Profitabilitas

    tinggi dan rendah pada BPRS ............................................................................ 85

    D. Pembahasan ....................................................................................................... 88

    BAB V .............................................................................................................................. 98

    PENUTUP ........................................................................................................................ 98

    A. Kesimpulan ........................................................................................................ 98

    B. Saran .................................................................................................................. 99

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Saat ini pertumbuhan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan

    yang pesat. Hal ini terjadi pada Bank Konvensional maupun Bank

    Syariah. Pada masa mendatang minat masyarakat Indonesia untuk

    menggunakan bank syariah akan semakin tinggi dan mampu

    meningkatkan signifikansi peran Bank Syariah dalam mendukung

    stabilitas sistem keuangan nasional. Hal tersebut dapat dilihat pada data

    statistik berikut:

    Tabel 1.1

    Perkembangan Lembaga Bank Syariah

    Keterangan Pertumbuhan Bank Syariah per tahun

    2013 2014 2015 2016 2017

    Apr-

    18

    Bank Umum Syariah 11 12 12 13 13 13

    Unit Usaha Syariah 23 22 22 21 21 21

    Bank Pembiayaan Rakyat

    Syariah 163 163 163 166 167 167

    Sumber: www.ojk.go.id

    Tabel 1.1 menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun jumlah bank

    mengalami kenaikan. Hal itu terjadi pada Bank Umum Syariah maupun

    Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

    Menurut Undang-undang RI Nomor 21 tahun 2008, bank syariah

    merupakan bank yang dalam operasional kegiatan usahanya berdasarkan

    prinsip syariah atau bank yang mengikuti ketentuan-ketentuan syariah

    dalam islam. Selain bank syariah, bank konvensional juga menyediakan

    http://www.ojk.go.id/

  • 2

    unit usaha yang di dalamnya juga mengikuti prinsip syariah yang disebut

    dengan istilah Unit Usaha Syariah (UUS). Menurut Peraturan Bank

    Indonesia Nomor 11/10/PBI/2009, Unit Usaha Syariah merupakan salah

    satu unit kerja yang dimiliki oleh Bank Umum Konvensional yang

    memiliki fungsi sebagai kantor induk dari kantor yang menjalankan

    kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Berdasarkan UU No. 21 tahun

    2008 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank Syariah yang dalam

    kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

    Mengingat begitu pentingnya fungsi dan peranan perbankan

    syariah di Indonesia, maka pihak bank syariah perlu meningkatkan

    kinerjanya agar tercipta perbankan dengan prinsip syariah yang sehat dan

    efisien. Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk

    mengukur kinerja suatu bank (Mahmudah dan Harjanti, 2016).

    Bank Indonesia telah menetapkan salah satu ukuran profitabilitas

    suatu bank adalah Retuen On Assets (ROA). ROA penting bagi bank

    karena ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam

    menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki

    (Endraswati, 2018). Perusahaan dengan profitabilitas yang baik

    menunjukkan perusahaan mempunyai prospek yang baik, perusahaan akan

    mampu mempertahankan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang

    (Almunawwaroh & Marliana, 2018).

    Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat

    keuntungan yang dicapai bank, dan semakin baik posisi bank tersebut dari

  • 3

    segi penggunaan aset. Oleh karena itu, dalam penelitian ini ROA

    digunakan sebagai ukuran kinerja perbankan (Ubaidillah, 2016).

    Industri perbankan menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) yang

    merupakan simpanan pihak ketiga dalam bentuk tabungan, giro dan

    simpanan, yang selanjutnya disalurkan kembali untuk memperoleh profit.

    Salah satu bentuk penyaluran dana perbankan syariah adalah pembiayaan.

    Penyaluran dana pembiayaan kepada masyarakat baik individu maupun

    korporasi untuk berbagai peruntukan konsumsi, investasi, modal kerja dan

    lain-lain selanjutnya akan berpengaruh terhadap gerak roda sektor riil yang

    pada akhirnya dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi (Suryani,

    2012).

    Dalam penelitian Yusuf (2017) yang berjudul Dampak Indikator

    Rasio Keuangan terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

    pada tahun 2012-2014, dengan menggunakan rasio keuangan berupa FDR,

    NPF, BOPO dan Ukuran perusahaan pada 11 Bank Umum Syariah. Dapat

    disimpulkan bahwa FDR, NPF, BOPO memiliki pengaruh positif terhadap

    ROA, sedangkan Ukuran tidak berpengaruh terhadap Return On Assets

    (ROA) pada Bank Umum Syariah.

    Menurut Hakiim & Rafsanjani (2016) melakukan penelitian

    tentang Pengaruh Internal Capital Adequency Ratio (CAR), Financing To

    Deposit Ratio (FDR), dan Biaya Operasional Per Pendapatan Operasional

    (BOPO) dalam Peningkatan Profitabilitas Industri Bank Syariah di

    Indonesia. Hasil menunjukkan bahwa CAR secara parsial tidak

  • 4

    berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Variabel FDR secara

    parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas.

    Sedangkan BOPO yang secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan

    terhadap ROA.

    Dalam penelitian Mahmudah & Harjanti (2016) tentang Analisis

    Capital Adequacy Ratio, Financing To Deposit Ratio, Non Performing

    Finance , dan Dana Pihak Ketiga terhadap tingkat Profitabilitas Bank

    Umum Syariah periode 2011-2013 sebanyak 9 bank. Hasilnya

    menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA,

    FDR, NPF dan DPK tidak berpengaruh terhadap ROA.

    Menurut Mokoagow & Fuady (2015) dalam penelitian Faktor-

    Faktor yang mempengaruhi Profitabilitas Bank Umum Syariah di

    Indonesia yang dilakukan adalah difokuskan pada penggunaan variabel

    CAR, KAP, REO, FDR, dan GWM untuk mengetahui pengaruhnya

    terhadap profitabilitas Bank Syariah di Indonesia sebanyak 6 bank.

    Hasilnya menunjukkan bahwa pada variabel FDR, dan GWM tidak

    berpengaruh terhadap ROA pada Bank Umum Syariah. Disisi lain, hasil

    penelitian menunjukkan bahwa CAR, KAP dan REO berpengaruh negatif

    terhadap ROA pada Bank Umum Syariah.

    Dalam penelitian Harianto (2017) tentang Rasio Keuangan dan

    pengaruhnya terhadap Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di

    Indonesia. Rasio keuangan yang digunakan pada penelitian ini adalah

    BOPO, NPF, FDR, dan CAR. Hasilnya menujukkan bahwa BOPO dan

  • 5

    NPF berpengaruh negatif terhadap tingkat profitabilitas ROA. Sedangkan

    FDR dan CAR tidak berpengaruh terhadap BPRS. Hasil ini berimplikasi

    bahwa BPRS sebaiknya meningkatkan efisiensi operasional dan

    menurunkan tingkat pembiayaan bermasalah.

    Menurut Widyaningrum & Septiarini (2015) penelitian tentang

    Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan OER terhadap ROA pada Bank

    Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia periode Januari 2009 hingga Mei

    2014. Hasilnya menunjukkan bahwa CAR, NPF, FDR dan OER secara

    simultan berpengaruh terhadap ROA pada BPRS. CAR, NPF dan FDR

    secara parsial tidak berpengaruh terhadap ROA pada BPRS. Sedangkan

    OER secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA pada

    BPRS.

    Almunawwaroh & Marliana (2018) melakukan penelitian tentang

    Pengaruh CAR, NPF dan FDR terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di

    Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa CAR dan NPF berpengaruh

    negatif signifikan terhadap ROA sedangkan FDR menunjukkan pengaruh

    yang positif signifikan terhadap ROA.

    Menurut Husaeni (2017) pada Analisis Pengaruh Dana Pihak

    Ketiga dan Non Performing Financing terhadap Return On Assets Pada

    BPRS Di Indonesia, hasil pengujian menunjukkan bahwa secara pasrial

    DPK berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA, NPF secara

    parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Secara simultan

    DPK dan NPF berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets dengan

  • 6

    pengaruh 52.6%, sedangkan sisanya 47.4% dijelaskan oleh variabel lain

    yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

    Dalam penelitian Muliawati & Khoiruddin (2015) dengan judul

    Faktor-faktor penentu profitabilitas Bank Syariah di Indonesia. Penelitian

    ini menggunakan sampel sebanyak 11 Bank Umum Syariah dengan kurun

    waktu 2011-2013. Variabel yang digunakan adalah Dana Pihak Ketiga

    (DPK), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio

    (FDR), BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional),

    SWBI (Sertifikat Wadiah Bank Indonesia) terhadap Return on Assets

    (ROA). Hasil uji menunjukkan DPK, NPF, FDR, BOPO dan SWBI secara

    simultan berpengaruh terhadap ROA. Untuk hasil secara parsial, variabel

    DPK, FDR dan BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA. Sedangkan

    untuk variabel NPF dan SWBI berpengaruh positif terhadap ROA.

    Suryani (2012) dalam penelitiannya Analisis Pengaruh Financing

    to Deposit Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di

    Indonesia (Rasio Keuangan pada BUS dan UUS Periode 2008-2010).

    Sampel yang digunakan sebanyak 34 bank. Hasil pengujian menunjukkan

    bahwa tidak adanya pengaruh signifikan Financing to Deposit Ratio

    (FDR) terhadap Return on Assets (ROA).

    Menurut Yusuf & Mahriana (2016) pada Faktor-Faktor Yang

    Mempengaruhi Tingkat Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

    (BPRS) di Aceh. Sampel yang digunakan sebanyak 10 bank. Rasio yang

    diukur berupa pembiayaan, Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing to

  • 7

    Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF). Hasil

    menunjukkan bahwa Pembiayaan, DPK, FDR dan NPF secara simultan

    berpengaruh signifikan terhadap ROA pada BPRS di Aceh. Secara parsial

    DPK dan FDR berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA, Pembiayaan

    dan NPF tidak berpengaruh terhadap ROA.

    Dalam penelitian Malia (2015) Pengaruh Capital Adequacy Ratio

    (CAR) dan Loan To Deposit Ratio (LDR) terhadap profitabilitas (ROA)

    pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bhakti Sumekar Sumenep.

    Hasilnya menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif terhadap ROA

    sedangkan LDR berpengaruh negatif terhadap ROA. Secara bersama-sama CAR

    dan LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA.

    Menurut Rizal (2016) dalam penelitian Pengaruh Capital

    Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Finance (NPF) dan Operational

    Efficiency Ratio (OER) terhadap Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat

    Syariah periode 2012-2015. Hasil uji menunjukkan bahwa CAR tidak

    berpengaruh terhadap ROA pada BPRS. NPF dan OER berpengaruh

    negatif dan signifikan terhadap ROA BPRS. Secara simultan CAR, NPF

    dan OER berpengaruh dan signifikan terhadap ROA pada BPRS.

    Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang telah

    dilakukan sebelumnya. Beda penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

    terletak pada objek, indikator dan juga periode yang diteliti. Yusuf (2017),

    Haqiim & Rafsanjani (2016), Mahmudah & Harjanti (2016), Mokoagow

    & Fuady (2016), Almunawaroh & Marliana (2016), Muliawati &

  • 8

    Khoirudin (2015), Sudarsono (2017) melakukan penelitian pada Bank

    Umum Syariah. Sedangkan Harianto (2017), Widyaningrum (2012),

    Husaeni (2017), Yusuf & Mahriana (2016), Malia (2015), Rizal (2016)

    melakukan penelitian pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Serta

    Suryani (2012) melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah & Unit

    Usaha Syariah. Penelitian ini penulis memilih objek pada Bank Umum

    Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

    Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini berbeda

    dengan penelitian sebelumnya. Ubaidillah (2016) menggunakan variabel

    independen berupa Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit

    Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), Preparation for Earning

    Assets (PPAP), Operating Expenses per Operating Income (BOPO), Share

    Financing, dan Sharia Certificates of Bank Indonesia (SBIS). Isna K &

    Sunaryo (2012) menggunakan variabel independen BOPO dan Suku

    Bunga. Wibowo dan Syaichu (2013) menggunakan variabel independen

    Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO dan NPF. Yusuf (2017) menggunakan

    variabel independen berupa Islamic Banks, FDR, ROA, NPF, Bank Size,

    CAR, dan NIM (NOM). Mahmudah & Harjanti (2016) menggunakan

    variabel independen Capital Adequacy Ratio, Financing To Deposit Ratio,

    Non Performing Finance, dan Dana Pihak Ketiga. Sumarlin (2016)

    menggunakan variabel Inflasi, CAR, FDR, BOPO, dan NPF.

    Widyaningrum (2018) menggunakan variabel independen CAR, NPF,

    FDR, dan OER. Mokoagow & Fuady (2015) menggunakan variabel

  • 9

    independen FDR, GWM, CAR, KAP dan REO. Hidayati (2014)

    menggunakan variabel independen Inflasi, BI Rate dan KURS.

    Swandayani & Kusumaningtias (2012) menggunakan variabel independen

    Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Valas Dan Jumlah Uang Beredar.

    Sedangkan penelitian ini menggunakan variabel independen Capital

    Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasional per Pendapatan Operasional

    (BOPO), Non Perfoming Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio

    (FDR), Net Operating Margin (NOM) dan Dana Pihak Ketiga (DPK).

    Periode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan periode

    tahun 2013- 2017. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini

    yaitu kinerja keuangan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kinerja

    keuangan suatu perusahaan diambil dari salah satu rasio profitabilias yaitu

    variabel Return On Asset (ROA). Alat ukur tersebut pernah digunakan

    oleh peneliti sebelumnya diantaranya yaitu, Sahara (2013), Endraswati,

    Suhardjanto M & Krismiaji (2014), dan Widiasih (2017). Selain itu

    penulis akan menyajikan penilaian terhadap masing-masing bank dengan

    karakteristik high atau low pada setiap bank, dengan menghitung nilai

    rata-rata (mean) pada Return On Assets (ROA).

  • 10

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang

    dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

    1. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap

    profitabilitas Return on Assets (ROA) pada Bank Umum Syari’ah di

    Indonesia?

    2. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap

    profitabilitas Return on Assets (ROA) pada Bank Pembiayaan Rakyat

    Syari’ah di Indonesia?

    3. Bagaimana pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan

    Operasional (BOPO) terhadap profitabilitas Return on Assets (ROA)

    pada Bank Umum Syari’ah di Indonesia?

    4. Bagaimana pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan

    Operasional (BOPO) terhadap profitabilitas Return on Assets (ROA)

    pada Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah di Indonesia?

    5. Bagaimana pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap

    profitabilitas Return on Assets (ROA) pada Bank Umum Syari’ah di

    Indonesia?

    6. Bagaimana pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap

    profitabilitas Return on Assets (ROA) pada Bank Pembiayaan Rakyat

    Syari’ah di Indonesia?

  • 11

    7. Bagaimana pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap

    profitabilitas Return on Assets (ROA) pada Bank Umum Syari’ah di

    Indonesia?

    8. Bagaimana pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap

    profitabilitas Return on Assets (ROA) pada Bank Pembiayaan Rakyat

    Syari’ah di Indonesia?

    9. Bagaimana pengaruh Net Operating Margin (NOM) terhadap

    profitabilitas Return on Assets (ROA) pada Bank Umum Syari’ah di

    Indonesia?

    10. Bagaimana pengaruh Net Operating Margin (NOM) terhadap

    profitabilitas Return on Assets (ROA) pada Bank Pembiayaan Rakyat

    Syari’ah di Indonesia?

    11. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap profitabilitas

    Return on Assets (ROA) pada Bank Umum Syari’ah di Indonesia?

    12. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap profitabilitas

    Return on Assets (ROA) pada Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah di

    Indonesia?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah:

    1. Menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap

    profitabilitas Return on Assets (ROA) pada Bank Umum Syari’ah di

    Indonesia.

  • 12

    2. Menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap

    profitabilitas Return on Assets (ROA) pada Bank Pembiayaan Rakyat

    Syari’ah di Indonesia.

    3. Menganalisis pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan

    Operasional (BOPO) terhadap profitabilitas Return on Assets (ROA)

    pada Bank Umum Syari’ah di Indonesia.

    4. Menganalisis pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan

    Operasional (BOPO) terhadap profitabilitas Return on Assets (ROA)

    pada Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah di Indonesia.

    5. Menganalisis pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap

    profitabilitas Return on Assets (ROA) pada Bank Umum Syari’ah di

    Indonesia.

    6. Menganalisis pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap

    profitabilitas Return on Assets (ROA) pada Bank Pembiayaan Rakyat

    Syari’ah di Indonesia.

    7. Menganalisis pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap

    profitabilitas Return on Assets (ROA) pada Bank Umum Syari’ah di

    Indonesia.

    8. Menganalisis pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap

    profitabilitas Return on Assets (ROA) pada Bank Pembiayaan Rakyat

    Syari’ah di Indonesia.

  • 13

    9. Menganalisis pengaruh Net Operating Margin (NOM) terhadap

    profitabilitas Return on Assets (ROA) pada Bank Umum Syari’ah di

    Indonesia.

    10. Menganalisis pengaruh Net Operating Margin (NOM) terhadap

    profitabilitas Return on Assets (ROA) pada Bank Pembiayaan Rakyat

    Syari’ah di Indonesia.

    11. Menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap

    profitabilitas Return on Assets (ROA) pada Bank Umum Syari’ah di

    Indonesia.

    12. Menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap

    profitabilitas Return on Assets (ROA) pada Bank Pembiayaan Rakyat

    Syari’ah di Indonesia.

    D. Kegunaan Penelitian

    Manfaat atau kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    a. Bagi pemerintah, diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan

    kebijakan yang lebih baik untuk meningkatkan Profitabilitas (ROA)

    Bank Umum Syari’ah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah.

    b. Bagi perbankan syari’ah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan

    atau rujukan dalam penetapan jumlah pengelolaan uang.

    c. Bagi akademisi dan peneliti, dengan penelitian ini diharapkan menjadi

    acuan dan referensi dalam pengembangan ilmu manajemen keuangan

    mengenai Analisis rasio keuangan terhadap Profitabilitas (ROA) Bank

    Umum Syari’ah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah.

  • 14

    d. Bagi khalayak umum, diharapkan dengan penelitian ini memberikan

    pengetahuan mengenai Analisis rasio keuangan pada Bank Umum

    Syari’ah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah.

    E. Sistematika Penulisan

    Pada penulisan penelitian ini terdapat 5 bab yang terdiri dari

    beberapa sub bab yang dapat diuraikan kembali. Sistematika Penulisan

    dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah yang

    mendasari dilakukannya penelitian. Rumusan masalah merupakan

    pertanyaan mengenai keadaan yang memerlukan jawaban pada penelitian

    ini. tujuan penelitian berisi tentang hal yang ingin dilakukan. Kegunaan

    penelitian berisi tentang harapan yang dapat dicapai melalui penelitian

    ini.Sistematika penulisan mencakup uraian singkat pembahasan materi tiap

    bab.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini menguraikan tentang telaah pustaka yang mana yang

    mencakup pada teori-teori yang butuh diuraikan dalam pemahaman

    remunerasi, dewan direksi, kinerja keuangan dari Unit Usaha Syariah serta

    berisi tentang penelitian terdahulu, kerangka pemikiran serta hipotesis

    penelitian.

  • 15

    BAB III METODE PENELITIAN

    Bab ini menguraikan tentang variabel penelitian dan definisi

    operasional berupa variabel yang dipakai dalam penelitian ini. Penelitian

    berisi sejumlah populasi dan sampel yang digunakabn beserta metode

    yang dipakai dalam pengambilan sampel. Jenis dan sumber data yang

    dipakai dalam penelitian juga turut serta diuraikan dalam bab ini. Metode

    analisis data berupa alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini.

    BAB IV ANALISIS DATA

    Bab ini berisikan tentang diskripsi obyek penelitian. Analisis data

    berupa penyederhanaan data agar lebih mudah dipahami oleh pembaca.

    Pembahasan juga bertujuan untuk lebih mendalam membahas secara rinci

    permasalahan yang ada di dalam penelitian ini sehingga dapat melakukan

    penerapan dari hasil analisis.

    BAB V PENUTUP

    Bab berisikan kesimpulan dan saran-saran yang berkaitan dengan

    hasil analisis yang dilakukan pada penelitian ini.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 16

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Telaah Pustaka

    Dalam penelitian ini, peneliti telah melakukan perbandingan

    dengan penelitian satu dengan penelitian yang lainnya untuk mendukung

    materi yang akan dibahas oleh peneliti. Menurut Yusuf (2017) yang

    melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode

    2012 – 2014. Penelitian ini meliputi data FDR, NPF, SIZE, CAR, NOM,

    dan ROA. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa FDR, NPF, BOPO

    memiliki pengaruh positif terhadap ROA, sedangkan Ukuran tidak

    berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets pada Bank Umum

    Syariah. Aktiva bank syariah pada Indonesia tergolong kecil yaitu kurang

    dari 5 triliun. Sehingga ukuran bank tidak mempengaruhi profitabilitas

    bank syariah di indonesia.

    Sumarlin (2016) melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah.

    Pokok masalah penelitiannya adalah bagaimana pengaruh makro ekonomi

    dan rasio keuangan terhadap profitabilitas pada Bank Umum Syariah.

    Investigasi pengaruh Inflasi, CAR, FDR, BOPO, dan NPF terhadap ROA

    secara parsial dan simultan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

    pengujian secara simultan kelima variabel tersebut berpengaruh signifikan

    terhadap ROA. Secara parsial BOPO, NPF dan CAR yang memiliki

    pengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Temuan lainnya, inflasi

    berpengaruh negatif tidak signifikan dan FDR berpengaruh positif tidak

  • 17

    signifikan. Kedua variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap ROA Bank

    Umum Syariah.

    Hakiim & Rafsanjani (2017) melakukan penelitian pada Bank

    Umum Syariah. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui dan

    menganalisis pengaruh tingkat rasio kesehatan bank yang diukur dengan

    CAR, FDR, dan BOPO terhadap peningkatan profitabilitas Bank Umum

    Syariah di Indonesia. Hasil penelitian menunjukka bahwa CAR secara

    parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Variabel FDR

    secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

    profitabilitas. Berbeda lagi dengan BOPO yang secara parsial berpengaruh

    negatif dan signifikan terhadap ROA.

    Mahmudah & Harjanti (2017) melakukan penelitian pada Bank

    Umum Syariah, untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio

    (CAR), Non Performing Financing (NPF), Financing to Debt Ratio (FDR)

    dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap ROA pada Bank Umum Syariah.

    Jumlah sampel sebanyak 9 bank, hasil uji menunjukkan bahwa CAR

    berpengaruh terhadap ROA pada BUS. Sedangkan FDR, NPF dan DPK

    tidak berpengaruh terhadap ROA pada BUS.

    Menurut Mokoagow & Fuady (2015) dalam penelitian Faktor-

    Faktor yang mempengaruhi Profitabilitas Bank Umum Syariah di

    Indonesia yang dilakukan adalah difokuskan pada penggunaan variabel

    CAR, KAP, REO, FDR, dan GWM untuk mengetahui pengaruhnya

    terhadap profitabilitas Bank Syariah di Indonesia sebanyak 6 bank.

  • 18

    Hasilnya menunjukkan bahwa pada variabel FDR, dan GWM tidak

    berpengaruh terhadap ROA pada Bank Umum Syariah. Disisi lain, hasil

    penelitian menunjukkan bahwa CAR, KAP dan REO berpengaruh negatif

    terhadap ROA pada Bank Umum Syariah.

    Harianto (2017) melakukan penelitian pada Bank Pembiayaan

    Rakyat Syariah. Rasio yang digunakan adalah Beban Operasional per

    Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF),

    Financing to Debt Ratio (FDR) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap

    Return On Assets (ROA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya

    BOPO dan NPF berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas ROA.

    Sedangkan FDR dan CAR tidak berpengaruh terhadap ROA pada BPRS.

    Hasil ini berimplikasi bahwa BPRS sebaiknya meningkatkan efisiensi

    operasional dan menurunkan tingkat pembiayaan bermasalah.

    Widyaningrum (2015) melakukan penelitian pada Bank

    Pembiayaan Rakyat Syariah Di Indonesia periode Januari 2009 - Mei

    2014. Variabel independen yang digunakan adalah CAR, NPF, FDR, dan

    OER dengan variabel dependen ROA. Hasilnya menunjukkan bahwa

    secara simultan CAR, NPF, FDR, dan OER berpengaruh signifikan

    terhadap ROA. Namun, secara parsial CAR, NPF, FDR, dan OER tidak

    berpengaruh secara signifikan terhadap ROA.

    Almunawwaroh & Marliana (2018) melakukan penelitian tentang

    Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing

    (NPF) dan Financing to Debt Ratio (FDR) terhadap Return On Assets

  • 19

    (ROA) Bank Syariah Di Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa CAR

    dan NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA sedangkan FDR

    menunjukkan pengaruh yang positif signifikan terhadap ROA.

    Husaeni (2017) melakukan penelitian pada Bank Pembiayaan

    Rakyat Syariah di Indonesia dengan menggunakan sampel sebanyak 30

    data. Analisa yang digunakan adalah pengaruh Dana Pihak Ketiga dan

    Non Performing Financing (NPF) terhadap Return on Assets (ROA). Hasil

    penelitian menunjukkan bahwa secara Dana Pihak Ketiga (DPK) secara

    parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap variabel ROA.

    Sedangkan Variabel Non Performing Financing (NPF) secara parsial

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel ROA. Sedangkan

    secara simultan DPK dan NPF berpengaruh signifikan terhadap ROA.

    Dalam penelitian Muliawati & Khoiruddin (2015) dengan judul

    Faktor-faktor penentu profitabilitas Bank Syariah di Indonesia. Sampel

    yang digunakan sebanyak 11 Bank Umum Syariah dengan kurun waktu

    2011-2013. Variabel yang digunakan adalah Dana Pihak Ketiga (DPK),

    Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR),

    BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional), SWBI

    (Sertifikat Wadiah Bank Indonesia) terhadap Return on Assets (ROA).

    Hasil uji menunjukkan DPK, NPF, FDR, BOPO dan SWBI secara

    simultan berpengaruh terhadap ROA. Untuk hasil secara parsial, variabel

    DPK, FDR dan BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA. Sedangkan

    untuk variabel NPF dan SWBI berpengaruh positif terhadap ROA.

  • 20

    Suryani (2012) dalam penelitiannya Analisis Pengaruh Financing

    to Deposit Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di

    Indonesia (Rasio Keuangan pada BUS dan UUS Periode 2008-2010).

    Sampel yang digunakan sebanyak 34 bank. Hasil pengujian menunjukkan

    bahwa tidak adanya pengaruh signifikan Financing to Deposit Ratio

    (FDR) terhadap Return on Assets (ROA).

    Malia (2015) meneliti tentang Pengaruh Capital Adequacy Ratio

    (CAR) dan Loan To Deposit Ratio (LDR) terhadap profitabilitas (ROA)

    pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bhakti Sumekar Sumenep.

    Hasilnya menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif terhadap ROA

    sedangkan LDR berpengaruh negatif terhadap ROA. Secara bersama-sama CAR

    dan LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA.

    Menurut Rizal (2016) dalam penelitian Pengaruh Capital

    Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Finance (NPF) dan Operational

    Efficiency Ratio (OER) terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Pembiayaan

    Rakyat Syariah periode 2012-2015. Hasil uji menunjukkan bahwa CAR

    tidak berpengaruh terhadap ROA pada BPRS. NPF dan OER berpengaruh

    negatif dan signifikan terhadap ROA pada BPRS. Secara simultan CAR,

    NPF dan OER berpengaruh dan signifikan terhadap ROA pada BPRS.

    Ubaidillah (2016) melakukan penelitian pada Bank Syariah di

    Indonesia dengan menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR),

    Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF),

    Penyusunan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP), Biaya Operasional

  • 21

    per Pendapatan Operasional (BOPO), Pangsa Pembiayaan dan Sertifikat

    Bank Indonesia Syariah (SBIS). Bank yang menjadi sampel dalam

    penelitian ini sebanyak 3 BUS, yakni, Bank Syariah Mandiri, Bank

    Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mega Indonesia. Hasil penelitian ini

    menunjukkan bahwa variabel NPF, PPAP, dan SBIS tidak meunjukkan

    pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas Return On Aset (ROA).

    Variabel FDR menunjukkan pengaruh yang positif signifikan terhadap

    profitabilitas (ROA), sedangkan variabel CAR, BOPO, dan Pangsa

    Pembiayaan berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas ROA.

    Sari & Haryanto (2017) melakukan penelitian pada Bank Umum

    Syariah di Indonesia dengan sampel sebanyak 5 bank. Rasio yang

    digunakan berupa Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Operating Margin

    (NOM), Financing To Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing

    (NPF) dan Pembiayaan Bagi Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

    CAR, NPF, NOM, berpengaruh positif terhadap ROA bank syariah.

    Menurut Sabir, Muhammad & Habbe (2017) melakukan penelitian

    pada Bank Umum Syariah dan Bank Konvensional. Rasio yang digunakan

    Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasional terhadap Pendapatan

    Operasional (BOPO), Net Operating Margin (NOM), Non Performing

    Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), Net Interest Margin

    (NIM), Non Performing Loan (NPL), dan Loan to Deposit Ratio (LDR).

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh negatif

    signifikan terhadap ROA, NOM berpengaruh positif signifikan terhadap

  • 22

    ROA, NPF tidak berpengaruh terhadap ROA dan FDR berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap ROA.

    Tabel 2.1

    Penelitian terdahulu

    ISU Pengaruh rasio keuangan terhadap profitabilitas (ROA) pada

    BUS & BPRS

    GAP Terdapat perbedaan hasil analisis pengaruh rasio keuangan

    terhadap perofitabilitas (ROA) pada BUS & BPRS

    Penelitian Lokasi

    Sampel

    Teori Variabel Hasil Penelitian

    Ubaidillah

    (2016)

    Bank

    Syariah

    Pangsa

    Pembiay

    aan,

    BOPO,

    CAR,

    SBIS dan

    FDR

    Pangsa Pembiayaan,

    BOPO & CAR

    berpengaruh negatif

    signifikan, SBIS & FDR

    berpengaruh positif dan

    signifikan, NPF memiliki

    pengaruh tidak signifikan,

    PPAP tidak berpengaruh,

    Muhammad

    Yusuf

    (2017)

    Bank

    Umum

    Syariah

    Bank

    Syariah,

    FDR,

    ROA,

    NPF,

    Ukuran

    Bank,

    CAR,

    NIM

    (NOM)

    dan ROA

    FDR, NPF, BOPO

    memiliki pengaruh positif

    terhadap ROA, sedangkan

    Ukuran tidak berpengaruh

    signifikan terhadap return

    on Asset pada Bank

    Umum Syariah

    Sumarlin

    (2016)

    Bank

    Umum

    Syariah

    Signalli

    ng

    Theory

    Inflasi,

    CAR,

    FDR,

    BOPO

    dan NPF

    CAR,BOPO dan NPF

    berpengaruh negatif

    signifikan. Sedangkan

    Inflasi dan FDR tidak

    berpengaruh signifikan

  • 23

    Ningsukma

    Hakiim dan

    Haqiqi

    Rafsanjani

    (2015)

    Bank

    Syariah

    CAR,

    FDR dan

    BOPO

    CAR

    secara parsial tidak

    berpengaruh signifikan

    terhadap

    profitabilitas, FDR

    secara parsial berpengaruh

    negatif dan tidak

    signifikan

    terhadap profitabilitas,

    BOPO

    yang secara parsial

    berpengaruh negatif dan

    signifikan

    terhadap ROA

    Nurul

    Mahmudah

    dan Ririh

    Sri Harjanti

    (2016)

    Bank

    Umum

    Syariah

    CAR,

    FDR,

    NPF dan

    DPK

    CAR berpengaruh

    terhadap ROA,NPF, DPK

    & FDR tidak berpengaruh

    terhadap ROA

    Desi

    Ariyani

    (2010)

    PT Bank

    Muamala

    t

    Indonesi

    a Tbk

    CAR,

    NPF,

    FDR dan

    BOPO

    Semua variabel (CAR,

    FDR, NPF dan BOPO)

    secara simultan

    berpengaruh terhadap

    Profitabilitas

    Sri Windarti

    Mokoagow

    dan

    Misbach

    Fuady

    (2015)

    Bank

    Umum

    Syariah

    FDR,

    GWM,

    CAR,

    KAP dan

    REO

    FDR dan GWM tidak

    terdapat hubungan

    bermakna yang dapat

    mempengaruhi nilai ROA

    pada Bank Umum Syariah.

    Disisi lain, hasil penelitian

    menunjukkan bahwa

    terdapat hubungan yang

    bermakna secara statistik

    dari variabel CAR, KAP

    dan REO terhadap ROA

    Syawal

    Harianto

    (2017)

    Bank

    Pembiay

    aan

    Rakyat

    Syariah

    BOPO,

    NPF,

    FDR &

    CAR

    Rasio efisiensi operasional

    (BOPO) dan rasio kredit

    bermasalah (NPF)

    berpengaruh terhadap

    tingkat profitabilitas.

    Sedangkan rasio

    pembiayaan terhadap dana

    pihak ketiga (FDR) dan

    rasio kecukupan modal

    (CAR) tidak berpengaruh

    terhadap bank pembiayaan

  • 24

    rakyat syariah

    Linda

    Widyaningr

    um & Dina

    Fitrisia

    Septiarini

    (2015)

    Bank

    Pembiay

    aan

    Rakyat

    Syariah

    CAR,

    NPF,

    FDR &

    OER

    CAR, NPF, FDR dan OER

    secara simultan

    berpengaruh terhadap

    ROA. CAR, NPF, dan

    FDR

    secara parsial bepengaruh

    tidak

    signifikan terhadap

    ROA. OER

    secara parsial berpengaruh

    signifikan

    terhadap ROA

    Medina

    Almunaww

    aroh & Rina

    Marliana

    (2018)

    Bank

    Umum

    Syariah

    CAR,

    NPF &

    FDR

    CAR, NPF dan FDR

    secara parsial berpengaruh

    signifikan terhadap

    profitabilitas. Nilai CAR

    dan NPF berpengaruh

    negatif terhadap

    profitabilitas, sedangkan

    FDR berpengaruh positif

    terhadap profitabilitas

    Ahmad

    Muhaemin

    & Ranti

    Wiliasih

    (2016)

    Bank

    Pembiay

    aan

    Rakyat

    Syariah

    CAR,

    FDR,

    NPF,

    OER dan

    Inflasi

    CAR dan FDR memiliki

    pengaruh positif terhadap

    profitabilitas BPRS di

    Indonesia sedangkan NPF,

    BOPO dan Inflasi

    memiliki pengaruh negatif

    terhadap profitabilitas

    BPRS di Indonesia

    Uus Ahmad

    Husaeni

    (2017)

    Bank

    Pembiay

    aan

    Rakyat

    Syariah

    DPK &

    NPF

    DPK secara parsial

    berpengaruh negatif dan

    tidak signifikan terhadap

    variabel ROA & NPF

    secara parsial berpengaruh

    positif dan berpengaruh

    signifikan terhadap

    variabel ROA

  • 25

    Sri

    Muliawati

    & Moh.

    Khoiruddin

    (2015)

    Bank

    Umum

    Syariah

    DPK,

    NPF,

    FDR,

    BOPO &

    SWBI

    DPK, NPF, FDR, BOPO

    dan SWBI secara simultan

    berpengaruh terhadap

    ROA. secara parsial,

    variabel DPK, FDR dan

    BOPO berpengaruh

    negatif terhadap ROA.

    Sedangkan untuk variabel

    NPF dan SWBI

    berpengaruh positif

    terhadap ROA

    Nur

    Mawaddah

    (2015)

    Bank

    Umum

    Syariah

    Pembiay

    aan,

    NIM &

    NPF

    (Sebagai

    Variabel

    Interveni

    ng)

    Variasi ROA paling

    dominan dipengaruhi

    secara langsung oleh

    Pembiayaan dan NIM.

    Sedangkan Pembiayaan

    dan NIM tidak

    berpengaruh langsung oleh

    NPF

    Suryani

    (2015)

    Bank

    Umum

    Syariah

    FDR Tidak adanya pengaruh

    signfikan FDR terhadap

    ROA

    Muhammad

    Yasir Yusuf

    dan Wan Sri

    Mahriana

    (2016)

    Bank

    Pembiay

    aan

    Rakyat

    Syariah

    DPK,

    FDR &

    NPF

    DPK, FDR & NPF

    memiliki pengaruh yang

    signifikan terhadap ROA

    Heri

    Sudarsono

    (2017)

    Bank

    Umum

    Syariah

    FIN,

    BOPO,

    DPK,

    TBH,

    FDR,

    SBIS &

    NPF

    FIN dan BOPO

    berhubungan positif

    terhadap ROA, sedangkan

    DPK, TBH, FDR

    berhubungan negatif

    terhadap ROA. Sedangkan

    SBIS dan NPF tidak

    berpengaruh terhadap

    tingkat ROA

    Evi Malia

    (2015)

    Bank

    Pembiay

    aan

    Rakyat

    Syariah

    CAR &

    LDR

    CAR dan LDR secara

    bersama-sama

    berpengaruh signifikan

    terhadap ROA

  • 26

    Edhi

    Satriyo

    Wibowo,

    Muhammad

    Syaichu

    (2013)

    Bank

    Syariah

    Inflasi,

    CAR,

    FDR,

    BOPO

    dan NPF

    BOPO berpengaruh

    signifikan negative

    terhadap ROA sedangkan

    variable CAR, NPF, Inflasi

    dan Suku Bunga tidak

    berpengaruh

    Desi

    Marilin

    Swandayani

    &

    Rohmawati

    Kusumanin

    gtias (2012)

    Perbanka

    n Syariah

    di

    Indonesi

    a

    Inflasi,

    Suku

    Bunga,

    Nilai

    Tukar

    Valas &

    Jumlah

    Uang

    Beredar

    Secara bersama-sama

    variabel inflasi, suku

    bunga, nilai tukar valas

    dan jumlah uang beredar

    mempunyai pengaruh yang

    signifikan terhadap ROA .

    Secara parsial suku bunga,

    nilai tukar valas dan

    jumlah uang beredar

    mempunyai pengaruh yang

    signifikan terhadap ROA.

    Sedangkan variabel inflasi

    mempunyai pengaruh yang

    tidak signifikan terhadap

    ROA perbankan syariah

    Amalia

    Nuril

    Hidayati

    (2014)

    Bank

    Syariah

    Inflasi,

    Bi Rate

    & Kurs

    Variabel tingkat inflasi dan

    kurs mempunyai pengaruh

    yang signifikan terhadap

    profitabilitas bank syariah.

    variabel BI rate tidak

    mempunyai pengaruh yang

    signifikan

    B. Kerangka Teori

    1. Corporate Finance

    Manajemen adalah faktor utama yang mempengaruhi

    profitabilitas bank. Seluruh manajemen suatu bank, baik yang

    mencakup manajemen permodalan, manajemen kualitas aktiva,

    manajemen umum, manajemen rentabilitas, dan manajemen

    likuiditas pada akhirnya akan mempengaruhi dan bermuara pada

    perolehan laba (profitabilitas) perusahaan perbankan (Payamta,

  • 27

    Machfoedz, 1999). Manajemen yang baik yang ditunjang oleh

    faktor modal dan lokasi merupakan kombinasi ideal untuk

    keberhasilan bank dan salah satu aspek yang perlu diperhatikan

    dari segi manajemen adalah balance sheet management yang

    meliputi assets dan lialibility management artinya pengaturan harta

    dan utang secara bersama-sama variabel (Badera LD, 2003).

    Keterkaitan dengan penelitian penulis, dalam teori di atas

    menyebutkan bahwa manajemen bank berupa manajemen

    permodalan. Yang mana dalam penelitian ini permodalan

    diungkapkan dengan menggunakan variabel Capital Adequacy

    Ratio (CAR), manajemen kualitas aktiva diungkapkan dengan

    menggunakan Non Performing Financing (NPF), manajemen

    umum diungkapkan dengan Biaya Operasional per Pendapatan

    Operasional (BOPO), manajemen rentabilitas diungkapkan dengan

    Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Net Operating Margin

    (NOM), manajemen likuiditas diungkapkan dengan menggunakan

    Dana Pihak Ketiga (DPK), dan profitabilitas diungkapkan dengan

    menggunakan Return On Assets (ROA).

    2. Profitabilitas Bank Syariah

    Menurut Harmono (2009) profitabilitas merupakan suatu

    kemampuan yang menggambarkan kinerja fundamental perusahaan

    yang ditinjau dari tingkat efisiensi dan efektivitas operasi

    perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Menurut Hasibuan

  • 28

    (2008) bahwa profitabilitas bank adalah suatu kemampuan suatu

    bank untuk memperoleh keuntungan yang dinyatakan dalam

    persentase. Profitabilitas pada dasarnya adalah laba (Rupiah) yang

    dinyatakan dalam persen (%) profit.

    ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di

    dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva

    yang dimilikinya. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar

    pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin

    baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset (Rivai,

    2010).

    Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang digunakan

    untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh

    profitabilitas dan mengelola tingkat efisiensi usaha bank secara

    keseluruhan. Semakin besar nilai rasio ini menunjukkan tingkat

    rentabilitas usaha bank semakin baik atau sehat (Mismiwati, 2016).

    Semakin besar Return on Assets menunjukkan kinerja keuangan

    yang semakin baik, karena tingkat kembalian semakin besar.

    Apabila Return on Assets meningkat, berarti profitabilitas

    perusahaan meningkat sehingga dampak akhirnya adalah

    peningkatan profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang saham.

    Return on Assets (ROA) merupakan bagian dari rasio

    profitabilitas dalam menganalisa laporan keuangan atas laporan

    kinerja keuangan perusahaan. Dalam penentuan tingkat kesehatan

  • 29

    suatu bank, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian

    besarnya ROA karena Bank Indonesia sebagai pembina dan

    pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu

    bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar berasal

    dari dana simpanan masyarakat (Dendawijaya, 2009).

    Menurut Kasmir (2012:197), nilai ROA yang semakin

    mendekati nilai 1, berarti semakin baik profitabilitas perusahaan

    karena setiap aktiva yang ada dapat menghasilkan laba. Berikut

    adalah tabel kriteria penilaian ROA (Farianto, 2014:7):

    Tabel 2.2

    Kriteria Penilaian ROA

    Kriteria Keterangan

    Peringkat 1: ROA > 1,5% Sangat Baik

    Peringkat 2: 1,25% < ROA ≤ 1,5% Baik

    Peringkat 3: 0,5% < ROA ≤ 1,25% Cukup Baik

    Peringkat 4: 0% < ROA ≤ 0,5% Kurang Baik

    Peringkat 5: ROA ≤ 0% Lemah

    Sumber: www.bi.go.id

    3. Capital Adequacy Ratio (CAR)

    Capital Adequacy Rasio (CAR) merupakan rasio kinerja

    bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki oleh

    bank untuk menunjang aktiva yang menghasilkan resiko. Modal

    merupakan salah satu faktor penting dalam rangka pengembangan

    usaha bisnis dan menampung resiko kerugian, semakin tinggi

    CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk

  • 30

    menanggung resiko dari setiap Pinjaman/aktiva produktif yang

    berisiko (Ruslim, 2012).

    Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/18/PBI/2012,

    Capital Adequacy Ratio (CAR) mempunyai nilai minimal sebesar

    8% ATMR (dalam hal ini adalah Aktiva Tertimbang Menurut

    Risiko). Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan

    bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap aktiva produktif

    yang beresiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu

    membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang

    cukup besar bagi profitabilitas. Tingginya rasio modal dapat

    melindungi deposan, meningkatkan kepercayaan masyarakat

    kepada bank yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan

    pada bank. Dengan kata lain, semakin kecil risiko suatu bank

    semakin besar keuntungan yang diperoleh bank (Sumarlin, 2016).

    Menurut Suhardjono dalam Zulifiah (2014), bank yang

    mempunyai CAR yang lebih tinggi sangat baik karena ini mampu

    menanggung risiko yang timbul. Jika nilai CAR tinggi (sesuai

    ketentuan BI) berarti bank tersebut mampu membiayai operasi

    bank, keadaan yang menguntungkan bank tersebut.

    4. Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO)

    Variabel BOPO (Biaya Operasional Pendapatan

    Operasional) terkait dengan efisiensi beban manajemen yang

    dianggap menjadi salah satu faktor penentu yang penting dari

  • 31

    profitabilitas perbankan karena ada kemungkinan bagi bank-bank

    untuk meningkatkan profitabilitas dengan memfokuskan perhatian

    pada pengendalian biaya yang tepat dan efisiensi operasi

    (Sumarlin, 2016).

    Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No/3/30/DPNP

    tanggal 14 Desember 2001 yang dimaksud dengan pendapatan

    operasional adalah penjumlahan dari pendapatan margin dan bagi

    hasil lalu dikurangi dana pihak ketiga atas hasil kemudian

    ditambah dengan pendapatan operasional lainnya. Biaya

    operasional adalah biaya yang digunakan dalam kegiatan selama

    bank berjalan yang bertujuan untuk membantu kegiatan bank dan

    memperoleh pendapatan. Keputusan Bank Indonesia menetapkan

    besarnya rasio BOPO tidak melebihi 90 persen atau lebih tepat

    92%. Semakin tinggi BOPO maka akan berpengaruh negatif

    terhadap profitablitas perbankan. Manajemen dituntut untuk

    mengefisienkan biaya operasional bank dalam meningkatkan

    pendapatan bank. Standar rasio yang ditetapkan Bank Indonesia

    menurut SE No. 6/73/INTERN 24 Desember 2004

    2.3 Tabel

    Kriteria Penilaian BOPO

    Kriteria Keterangan

    Peringkat 1: BOPO ≤ 83% Sangat Rendah

    Peringkat 2: 83% < BOPO ≤ 85% Cukup Rendah

    Peringkat 3: 85% < BOPO ≤ 87% Rendah

    Peringkat 4: 87% < BOPO ≤ 89% Cukup Timggi

    Peringkat 5: BOPO > 90% Tinggi

    Sumber: www.bi.go.id

  • 32

    5. Non-Performing Financing (NPF)

    Rasio pembiayaan bermasalah digunakan sebagai pengukur

    tingkat kegagalan pengembalian kredit atau pembiayaan oleh bank

    selaku kreditur. NPF lebih dikenal dengan nama Non Performing

    Loan (NPL). Dalam peraturan Bank Indonesia Nomor

    6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian

    Tingkat Kesehatan Bank Umum, semakin tinggi nilai NPL (diatas

    5%) maka bank tersebut tidak sehat, sehingga, semakin tinggi NPF

    maka semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan

    jumlah kredit bermasalah semakin besar (Sumarlin, 2016).

    Pembiayaan bermasalah merupakan resiko penyaluran

    dana. Kriteria penilaian tingkat NPF adalah 12% pada kategori macet. Golongkan pembiayaan bermasalah

    ada pada kategori kurang lancar, diragukan dan macet (Nurvarida,

    2017).

    Penyebab utama terjadinya risiko pembiayaan adalah

    terlalu mudahnya bank memberikan pembiayaan atau melakukan

    investasi karena terlalu dituntut untuk memanfaatkan kelebihan

    likuiditas yang dimiliki oleh bank tersebut. Sehingga penilaian

    pembiayaan kurang cermat dalam mengantisipasi berbagai

  • 33

    kemungkinan resiko usaha yang dibiayainya (Muhammad, 2005)

    dalam Nurvarida (2017).

    6. Financing to Deposit Ratio (FDR)

    Rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) yaitu jumlah

    pendanaan yang dikeluarkan oleh bank syariah untuk mendukung

    investasi yang telah direncanakan selama waktu tertentu dari hasil

    penghimpunan dana pihak ketiga (Harjanti & Mahmudah, 2016).

    Financing to Deposit Ratio (FDR) dapat mempengaruhi

    tingkat profitabilitas Bank Syariah (Sumarlin, 2016). Dalam Surat

    Edaran Bank Indonesia Nomor 26/5/BPPP tanggal 2 Mei 1993,

    besarnya FDR ini ditetapkan oleh Bank Indonesia tidak boleh

    melebihi 110%. Semakin tinggi FDR maka semakin tinggi dana

    yang disalurkan ke dana pihak ketiga. Dengan dana pihak ketiga

    yang disalurkan maka pendapatan atau profitabilitas semakin

    meningkat (Sumarlin, 2016).

    7. Net Operating Margin (NOM)

    NOM adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

    kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan pendapatan

    dari bunga dengan melihat kinerja bank dalam menyalurkan

    pinjaman, mengingat pendapatan operasional bank sangat

    tergantung dari selisih bunga dari pinjaman yang disalurkan.

    Menurut Surat Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14 Desember

  • 34

    2001, NOM diukur dari perbandingan antara pendapatan bunga

    bersih terhadap aktiva produktif (Wibisono & Wahyuni, 2017).

    Net Operating Margin (NOM) merupakan rasio yang

    digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

    mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan

    bagi hasil. Pendapatan bagi hasil diperoleh dari pendapatan operasi

    dikurangi dana bagi hasil dikurangi biaya operasional. Semakin

    tinggi NOM maka semakin tinggi ROA, yang berarti akan

    meningkatkan pendapatan bagi hasil atas aktiva produktif yang

    dikelola oleh bank, sehingga kinerja keuangan semakin meningkat.

    Dari besarnya rasio ini dapat dilihat bagaimana kemampuan bank

    dalam memaksimalkan pengelolaan terhadap aktiva yang bersifat

    produktif untuk melihat seberapa besar perolehan pendapatan bagi

    hasil.

    Sehingga semakin tinggi Net Operating Margin (NOM)

    suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula Return On Asset

    (ROA) perusahaan tersebut, yang berarti kinerja keuangan tersebut

    semakin membaik atau meningkat (Tristianingsih & Mutaher,

    2013).

    8. Dana Pihak Ketiga (DPK)

    Dana pihak ketiga adalah dana yang diperoleh dari

    masyarakat baik perorangan maupun badan usaha yang diperoleh

  • 35

    bank dengan menggunakan berbagai instrument produk simpanan

    yang dimiliki oleh bank (Harjanti & Mahmudah, 2016).

    Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008

    Dana Pihak Ketiga adalah kewajiban bank kepada penduduk

    dalam rupiah dan valuta asing. Umumnya dana yang dihimpun

    oleh perbankan dari masyarakat akan digunakan untuk pendanaan

    aktivitas sektor riil melalui penyaluran kredit. Dana Pihak Ketiga

    dalam Perbankan Syariah merupakan sumber dana yang berasal

    dari masyarakat yang terhimpun melalui produk giro, wadiah,

    tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Dana Pihak

    Ketiga yang dimiliki Perbankan Syariah akan disalurkan ke

    berbagai jenis pembiayaan (Husaeni, 2017). Menurut Arifin (2006)

    dalam Husaeni (2017), yang termasuk dalam dana pihak ketiga

    yaitu: giro, tabungan dan deposito. Ketiga macam dana pihak

    ketiga tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

    a. Giro

    Giro yang pada bank syariah disebut giro wadiah

    umumnya tetap sama dengan giro bank konvensional, di mana

    bank tidak membayar apapun kepada pemegangnya, bahkan tidak

    mengenakan biaya layanan (service charge). Dana giro ini boleh

    dipakai bank syariah dalam operasional bagi hasil (profit sharing).

    Pembayaran kembali nilai nominal giro dijamin sepenuhnya oleh

    bank dan dilihat sebagai pinjaman depositor kepada bank.

  • 36

    Beberapa ulama memandang giro sebagai kepercayaan, dimana

    dana diterima bank sebagai simpanan untuk keamanan (wadi’ah

    yad al dhamanah) (Husaeni, 2017).

    b. Tabungan

    Tabungan adalah simpanan dari pihak ketiga yang

    penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu

    yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro

    dan atau alat lainya (Husaeni, 2017).

    c. Deposito

    Deposito pada bank konvensional menerima jaminan

    pembayaran kembali atas simpanan pokok dan hasil (bunga) yang

    telah ditetapkan sebelumnya. Pada bank dengan sistem bebas

    bunga, deposito diganti dengan simpanan yang memperoleh

    bagian dari laba/rugi bank. Oleh karena itu, bank syariah

    menyebutnya rekening investasi atau simpanan investasi.

    Rekening-rekening itu dapat mempunyai tanggal jatuh tempo yang

    berbeda-beda. Giro dan tabungan itu dikumpulkan (pooled)

    menjadi satu dengan rekening investasi oleh bank syariah sebagai

    sumber dana utama bagi kegiatan pembiayaan (financing)

    (Husaeni, 2017).

  • 37

    C. Kerangka Penelitian

    Gambar 2.1 Kerangka penelitian

    ROA

  • 38

    D. Hipotesis

    1. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On

    Assets (ROA)

    Rasio kecukupan modal yang sering disebut dengan Capital

    Adequacy Ratio (CAR) mencerminkan kemampuan bank untuk

    menutup risiko kerugian dari aktivitas yang dilakukannya dan

    kemampuan bank dalam mendanai kegiatan operasionalnya. Sesuai

    peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008, permodalan

    minimum yang harus dimiliki bank adalah 8%. Suatu bank yang

    memiliki modal yang cukup diterjemahkan kedalam profitabilitas

    yang lebih tinggi. Ini berarti bahwa semakin tinggi modal yang

    diinvestasikan di bank, maka semakin tinggi profitabilitas bank

    (Mokoagow & Fuady, 2015).

    Menurut Yusuf & Wahyuni (2017), semakin tinggi CAR

    maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung

    risiko dari setiap pinjaman atau aktiva produktif yang berisiko.

    Atau dengan kata lain, maka semakin tinggi kecukupan

    modalnya untuk menanggung risiko pinjaman macetnya, sehingga

    kinerja bank semakin baik, dan dapat meningkatkan kepercayaan

    masyarakat terhadap bank yang bersangkutan yang berujung

    pada meningkatnya laba (ROA).

    Berdasarkan hal tersebut, hasil penelitian ini sesuai dengan

    Desfian (2003), Welta & Lemiyana (2013), Yusuf & Wahyuni

  • 39

    (2017), Mokoagow & Fuady, (2015), Malia (2015) dan Rizal

    (2016) yang menyatakan bahwa rasio CAR berpengaruh positif

    signifikan terhadap ROA.

    H1 : Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif

    terhadap Return on Assets (ROA) pada Bank Umum Syariah

    (BUS)

    H2 : Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif

    terhadap Return on Assets (ROA) pada Bank Pembiayaan

    Rakyat Syariah (BPRS)

    2. Pengaruh Biaya Operasional per Pendapatan Operasional

    (BOPO) terhadap Return On Assets (ROA)

    Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan oleh

    bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha pokoknya (seperti

    biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, dan biaya

    operasional lainnya). Pendapatan operasional merupakan

    pendapatan utama bank yang diperoleh dari penempatan utama

    bank dalam bentuk kredit dan pendapatan operasional lainnya

    (Mokoagow & Fuady, 2015).

    Setiap peningkatan biaya operasional akan berakibat

    pada berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya akan

    menurunkan ROA. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian dari

    Hijriani & Setiawan (2017) bahwa BOPO berpengaruh negatif

    terhadap ROA pada perbankan syariah. Hasil penelitian ini

  • 40

    didukung oleh hasil penelitian Mokoagow & Fuady (2015),

    Wibisono (2017), Ariyani (2010), Mismiwati (2016), Hakiim &

    Rafsanjani (2016) bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap

    ROA Bank Syariah. Berdasarkan pernyataan di atas, hipotesis

    penelitian ini adalah:

    H3 : Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO)

    berpengaruh negatif terhadap Return on Assets (ROA) pada

    Bank Umum Syariah (BUS)

    H4 : Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO)

    berpengaruh negatif terhadap Return on Assets (ROA) pada

    Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

    3. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Return

    on Assets (ROA)

    Non Performing Financing (NPF) merupakan bagian dari

    rasio keuangan bank yang digunakan untuk mengukur terjadinya

    risiko kerugian yang terkait dengan kemungkinan kegagalan

    debitur dalam melunasi kewajiban utang-utangnya kepada bank

    (Husaeni, 2017).

    Tingkat kesehatan pembiayaan (NPF) ikut mempengaruhi

    pencapaian laba bank. Bertambahnya NPF akan mengakibatkan

    hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari

    pembiayaan yang diberikan sehingga mempengaruhi perolehan

    laba dan berpengaruh buruk pada ROA.

  • 41

    Dalam penelitian Wibowo & Syaichu (2013) pada Bank

    Syariah, menyatakan bahwa NPF berpengaruh negatif terhadap

    ROA. Hal itu sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

    Ferdyant, Anggraini ZR & Takidah (2014), Almunawwaroh &

    Marliana (2018), Muhaimin & Wiliasih (2016) pada BUS, Husaeni

    (2017), Yusuf & Mahriana (2016) pada BPRS. Hasil menunjukkan

    bahwa NPF berpengaruh negatif terhadap ROA. Berdasarkan

    kajian hipotesis sebelumnya, maka:

    H5 : Non Performing Financing (NPF) berpengaruh negatif

    terhadap Return on Assets (ROA) pada Bank Umum Syariah

    (BUS)

    H6 : Non Performing Financing (NPF) berpengaruh negatif

    terhadap Return on Assets (ROA) pada Bank Pembiayaan

    Rakyat Syariah (BPRS

    4. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return

    On Assets (ROA)

    Financing to Deposit Ratio merupakan rasio yang

    digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang

    menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan

    pembiayaan dengan menggunakan total asset yang dimiliki bank.

    Semakin tinggi FDR maka semakin keciul ROA, yang berarti

    semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang

    bersangkutan. Kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah

  • 42

    semakin besar, yang berakibat kinerja keuangan semakin menurun

    (Tristiningtyas & Mutaher, 2013).

    Selain itu juga, dengan penyaluran dana pihak ketiga yang

    besar maka pendapatan (ROA) akan semakin meningkat (Aryani,

    2010). Dalam penelitian Aryani (2010) pada Bank Muamalat

    Indonesia, rasio FDR berpengaruh positif signifikan terhadap

    ROA. Sari & Haryanto (2017), Widyaningrum & Septiarini

    (2015), Ubaidillah (2016), Almunawwaroh & Marliana (2018)

    melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah menunjukkan

    bahwa FDR berpengaruh positif terhadap ROA. Dengan demikian,

    dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H7 : Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif

    terhadap Return on Assets (ROA) pada Bank Umum Syariah

    (BUS)

    H8 : Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif

    terhadap Return on Assets (ROA) pada Bank Pembiayaan

    Rakyat Syariah (BPRS)

    5. Pengaruh Net Operating Margin (NOM) terhadap Return on

    Assets (ROA)

    Net Operating Margin (NOM) merupakan rasio yang

    digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

    mengelola aktiva produktif untuk menghasilkan pendapatan bagi

    hasil atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank, sehingga

  • 43

    kinerja keuangan semakin meningkat. Sehingga semakin tinggi Net

    Operating Margin (NOM) suatu bank, maka semakin tinggi pula

    Return On Assets (ROA) (Tristiningtyas & Mutaher, 2013).

    Menurut ketentuan BI standar rasio di atas 6%. Hal ini didukung

    oleh hasil penelitian Sari & Haryanto (2017), Somantri (2015),

    Sabir, Ali & Habbe (2016), Wibisono & Wahyuni (2017) dan

    Yusuf (2017) pada BUS bahwa NOM berpengaruh positif terhadap

    ROA. Dapat dirumuskan hipotesis bahwa:

    H9 : Net Operating Margin (NOM) berpengaruh positif

    terhadap Return on Assets (ROA) pada Bank Umum Syariah

    (BUS)

    H10 : Net Operating Margin (NOM) berpengaruh positif

    terhadap Return on Assets (ROA) pada Bank Pembiayaan

    Rakyat Syariah (BPRS)

    6. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Return on Assets

    (ROA)

    Dana pihak ketiga adalah dana yang berasal dari

    masyarakat sebagai nasabah dalam bentuk simpanan giro, tabungan

    dan deposito (Tristiningtyas & Mutaher, 2013). Semakin besar

    jumlah DPK maka semakin tinggi ROA. Hasil pada penelitiannya,

    DPK berpengaruh positif terhadap ROA. Hal ini sejalan dengan

    hasil penelitian Muliawati & Khoiruddin (2015), Somantri (2015),

    Setiawan & Indriani (2016), pada Bank Umum Syariah bahwa

  • 44

    DPK berpengaruh positif terhadap ROA. Yusuf & Mahriana

    (2016) pada BPRS bahwa DPK berpengaruh positif terhadap ROA.

    Afrizal (2017) pada PT Bank Mandiri Syariah hasil menunjukkan

    DPK berpengaruh positif terhadap ROA. Berdasarkan uraian di

    atas, dapat disimpulakn hipotesis bahwa:

    H11 : Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif terhadap

    Return on Assets (ROA) pada Bank Umum Syariah (BUS)

    H12 : Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif terhadap

    Return on Assets (ROA) pada Bank Pembiayaan Rakyat

    Syariah (BPRS)

  • 45

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Noor

    (2011), penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori–teori

    tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Dalam hal ini, teori

    menjadi faktor yang sangat penting dalam proses penelitian. Karena dalam

    penelitian kuantitatif, teori atau paradigma teori digunakan untuk

    menuntukan peneliti menemukan masalah penelitian, menemukan

    hipotesis, menemukan konsep-konsep, menemukan metodologi dan

    menemukan alat analisis data (Bungin, 2006)

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data

    sekunder yang dikumpulkan dari institusi maupun penerbitan dari lembaga

    nasional berupa data yang bersifat cross section. Data dalam penelitian ini

    diperoleh dari laporan keuangan Bank Umum Syariah dan Bank

    Pembiayaan Rakyat Syariah baik yang diterbitkan oleh masing-masing

    website Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

    maupun yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

    C. Teknik Pengumpulan Data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

    sekunder yakni laporan keuangan Bank Umum Syariah dan Bank

    Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia yang telah dipublikasikan baik

    melalui website resmi Bank Indonesia maupun website masing-masing

  • 46

    Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah pada tahun

    2013 - 2017. Data mengenai variabel independen dan variabel dependen

    Bank Umum Syariah diperoleh dengan mengakses masing-masing

    webiste Bank Umum Syariah berupa Annual Report, sedangkan untuk

    data mengenai variabel dependen dan independen Bank Pembiayaan

    Rakyat Syariah diperoleh dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh

    Bank Indonesia. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan ialah

    dengan studi pustaka atau dokumentasi yakni dengan menggunakan atau

    mengumpulkan beberapa literatur yang mendukung penelitian ini, seperti

    laporan keuangan yang dipublikasikan yang diperoleh dari internet, jurnal-

    jurnal yang mendukung penelitian ini, data statistik dan beberapa buku

    yang berhubungan dengan penelitian ini.

    D. Populasi dan Sampel

    Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Bank

    Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang berada di

    Indonesia dan terdaftar di website Bank Indonesia dan masuk dalam data

    statistik OJK. Jumlah populasi sebanyak 13 Bank Umum Syariah dan 24

    Provinsi yang memiliki Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Pemilihan

    sampel dilakukan secara tidak acak, tidak semua elemen-elemen populasi

    terpilih menjadi sampel yaitu dengan cara purposive sampling. Menurut

    Noor (2011) Purposive sampling yaitu pemilihan berdasarkan beberapa

    pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel yakni pemilihan

    yang didasarkan pada penilaian terhadap beberapa kriteria dari elemen-

  • 47

    elemen populasi yang sengaja dibuat disesuaikan dengan maksud dan

    tujuan dari penelitian. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam penelitian

    ini dalam rangka pemilihan sampel diantaranya yaitu:

    1. Bank merupakan Bank Umum Syariah yang masuk dalam data

    statistik OJK. Jumlah populasi sebanyak 13 Bank Umu Syariah.

    Berikut merupakan daftar Bank Umum Syariah yang terdaftar dalam

    data statistik OJK:

    Tabel 3.1 Daftar populasi

    Bank Umum Syariah di Indonesia

    No Nama Bank Syariah

    1 PT. Bank Aceh Syariah

    2 PT. Bank Muamalat Indonesia

    3 PT. Bank Victoria Syariah

    4 PT. Bank BRISyariah

    5 PT. Bank Jabar Banten Syariah

    6 PT. Bank BNI Syariah

    7 PT. Bank Syariah Mandiri

    8 PT. Bank Mega Syariah

    9 PT. Bank Panin Dubai Syariah

    10 PT. Bank Syariah Bukopin

    11 PT. BCA Syariah

    12 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

    13 PT. Maybank Syariah Indonesia

    Sumber : www.ojk.go.id

    2. Bank merupakan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang masuk

    dalam data statistik OJK. jumlah populasi sebanyak 24 Provinsi yang

    memiliki Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Berikut merupakan

    daftar Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang terdaftar dalam data

    statistik OJK:

    http://www.ojk.go.id/

  • 48

    Tabel 3.2 Daftar Populasi

    Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia

    No Daftar BPRS di Indonesia

    1 Jawa Barat

    2 Banten

    3 DKI Jakarta

    4 D.I. Yogyakarta

    5 Jawa Tengah

    6 Jawa Timur

    7 Bengkulu

    8 Nanggroe Aceh Darussalam

    9 Sumatera Utara

    10 Sumatera Barat

    11 Riau

    12 Sumatera Selatan

    13 Kepulauan Bangka Belitung

    14 Kepulauan Riau

    15 Lampung

    16 Kalimantan Selatan

    17 Kalimantan Timur

    18 Kalimantan Tengah

    19 Sulawesi Selatan

    20 Sulawesi Barat

    21 Nusa Tenggara Barat

    22 Bali

    23 Papua

    24 Maluku Utara

    Sumber: www.ojk.go.id

    3. Bank merupakan Bank Umum Syariah yang telah mempublikasikan

    laporan keuangannya di website-nya masing- masing dan di website

    Bank Indonesia serta bisa diakses dari tahun 2013-2017.

    4. Bank merupakan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang telah

    mempublikasikan laporan keuangannya di website Bank Indonesia

    serta bisa diakses dari tahun 2013-2017.

    http://www.ojk.go.id/

  • 49

    5. Laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan mencakup data

    lengkap mengenai laporan keuangan Capital Adequacy Ratio

    (CAR), Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO), Net

    Operating Finance (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), Net

    Operating Margin (NOM) dan Dana Pihak Ketiga (DPK).

    6. Laporan tahunan yang dipublikasikan mencakup data yang dapat

    digunakan untuk menilai kinerja keuangan bank tersebut.

    Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, maka bank yang dijadikan

    sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 Bank umumSyariah adalah

    sebagai berikut:

    Tabel 3.4 Daftar Sampel

    Bank Umum Syariah di Indonesia

    No Nama Bank Syariah

    1 PT. Bank Muamalat Indonesia

    2 PT. Bank Victoria Syariah

    3 PT. Bank BRISyariah

    4 PT. Bank Jabar Banten Syariah

    5 PT. Bank BNI Syariah

    6 PT. Bank Syariah Mandiri

    7 PT. Bank Mega Syariah

    8 PT. Bank Panin Dubai Syariah

    9 PT. Bank Syariah Bukopin

    10 PT. BCA Syariah

    Sumber : www.ojk.go.id

    http://www.ojk.go.id/

  • 50

    Tabel 3.5 Daftar Sampel

    Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia

    No Provinsi

    Kabupaten/

    Kota Nama BPRS

    1 Jawa Barat Bekasi BPRS Artha Madani

    2 Banten Tangerang

    BPRS Mulia Berkah

    Abadi

    BPRS Musyarakah

    Ummat Indonesia

    BPRS Madina Mandiri

    Sejahtera

    3 D.I.

    Yogyakarta

    Bantul BPRS Margirizki Bahagia

    BPRS Bumi Artha

    Sampang

    4 Jawa Tengah Cilacap BPRS Artha Leksana

    5 Jawa Timur

    Gresik BPRS Annisa Mukti

    Sidoarjo BPRS Unawi Barokah

    BPRS Bhakti Haji

    Malang BPRS Daya Artha Mentari

    Pasuruan

    BPRS Jabal Tsur

    BPRS Ummu

    BPRS Bumi Rinjani

    Probolinggo

    Probolinggo BPRS Jabal Nur

    Surabaya BPRS Baiturrahman

    6

    Nanggroe

    Aceh

    Darussalam

    Aceh Besar

    BPRS Panglima Polem

    BPRS Tengku Chiek

    Dipante

    Aceh

    Jeumpa/

    Bereun

    BPRS Rahman Hijrah

    Agung

    Lokseumaw

    e BPRS Adeco

    7 Sumatera

    Utara

    Medan BPRS Al Yaqin

    Simalungun BPRS Sindanglaya