analisa system sms gateway dengan tiga sensor

19
Analisa System SMS Gateway dengan Tiga Sensor 1. Mikrokontroler AVR Arsitektur mikrokontroler jenis AVR (Alf and Vegard RISC) pertama kali dikembangkan pada tahun 1996 oleh dua orang mahasiswa Norwegian Institute of Technology yaitu Alf-Egil Bogen dan Vegard Wollan. Mikrokontroler AVR kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Atmel. Seri pertama AVR yang dikeluarkan adalah mikrokontroler 8 bit AT90S8515, dengan konfigurasi pin yang sama dengan mikrokontroler 8051, termasuk address dan data bus yang termultipleksi. Mikrokontroler AVR menggunakan teknologi RISC (Reduced Instruction Set Computer) dimana set instruksinya dikurangi dari segi ukurannya dan kompleksitas mode pengalamatannya. Pada awal era industri komputer, bahasa pemrograman masih menggunakan kode mesin dan bahasa assembly. Untuk mempermudah dalam pemrograman para desainer komputer kemudian mengembangkan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang mudah dipahami manusia. Namun akibatnya, instruksi yang ada menjadi semakin komplek dan membutuhkan lebih banyak memori. Dan tentu saja siklus eksekusi

Upload: yusuf-fahruroji

Post on 04-Jan-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Analisa System SMS Gateway Dengan Tiga Sensor

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa System SMS Gateway Dengan Tiga Sensor

Analisa System SMS Gateway dengan Tiga Sensor

1. Mikrokontroler AVR

Arsitektur mikrokontroler jenis AVR (Alf and Vegard RISC) pertama kali

dikembangkan pada tahun 1996 oleh dua orang mahasiswa Norwegian Institute of

Technology yaitu Alf-Egil Bogen dan Vegard Wollan. Mikrokontroler AVR kemudian

dikembangkan lebih lanjut oleh Atmel. Seri pertama AVR yang dikeluarkan adalah

mikrokontroler 8 bit AT90S8515, dengan konfigurasi pin yang sama dengan mikrokontroler

8051, termasuk address dan data bus yang termultipleksi.

Mikrokontroler AVR menggunakan teknologi RISC (Reduced Instruction Set

Computer) dimana set instruksinya dikurangi dari segi ukurannya dan kompleksitas mode

pengalamatannya. Pada awal era industri komputer, bahasa pemrograman masih menggunakan

kode mesin dan bahasa assembly. Untuk mempermudah dalam pemrograman para desainer

komputer kemudian mengembangkan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang mudah

dipahami manusia. Namun akibatnya, instruksi yang ada menjadi semakin komplek dan

membutuhkan lebih banyak memori. Dan tentu saja siklus eksekusi instruksinya menjadi

semakin lama. Dalam AVR dengan arsitektur RISC 8 bit, semua instruksi berukuran 16 bit dan

sebagian besar dieksekusi dalam 1 siklus clock. Berbeda dengan mikrokontroler MCS-51 yang

instruksinya bervariasi antara 8 bit sampai 32 bit dan dieksekusi selama 1 sampai 4 siklus

mesin, dimana 1 siklus mesin membutuhkan 12 periode clock.

Page 2: Analisa System SMS Gateway Dengan Tiga Sensor

Dalam perkembangannya, AVR dibagi menjadi beberapa varian yaitu AT90Sxx,

ATMega, AT86RFxx dan ATTiny. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing varian

adalah kapasitas memori dan beberapa fitur tambahan saja.

2. Central Processing Unit (CPU)

Unit pemrosesan pusat (Central Processing Unit, CPU) Terdiri dari dua unit yaitu unit

pengendali (Control Unit, CU) dan unit aritmatika dan logika (Aritmetic and Logical Unit,

ALU). Unit aritmatika dan logika melaksanakan operasi aritmatika untuk data yang melaluinya.

Fungsi aritmatika yang lazim termasuk logika AND, logika OR dan Operasi pergeseran.

Fungsi utama sebuah unit pengendali adalah mengambil, mengkode dan melaksanakan

urutan instruksi sebuah program yang tersimpan dalam memori. Unit pengendali mengatur

urutan operasi sebuah sistem. Khususnya unit ini menghasilkan dan mengatur sinyal pengendali

yang diperlukan untuk mensinkronkan seluruh operasi sebuah sistem, selain itu juga aliran data

dan instruksi program di dalam dan di luar ALU.

3. Memori

Setiap sistem mikrokontroler memerlukan memori untuk dapat menyimpan program dan

data. Pada mikrokontroler sendiri sudah terdapat memori data dan memori program, ada

beberapa tingkatan memori diantaranya adalah register internal, memori utama dan memori

masal. Register internal adalah memori di dalam ALU. Waktu akses register ini sangat cepat

umumnya kurang dari 100ns.

Ada dua tipe logika memori, tergantung dari kemungkinan aksesnya, yaitu yang

dihubungkan secara acak ( Random Access Memory, RAM) yang bisa dibaca atau ditulisi, dan

Page 3: Analisa System SMS Gateway Dengan Tiga Sensor

memori yang hanya untuk dibaca saja (Read Only Memory, ROM). Dalam mikrokontroler, RAM

itu disebut sebagai memori data (Data Memory), sedangkan ROM dikenal sebagai memori

program (Program Memory). Random Access Memory (RAM) adalah memori yang dapat dibaca

atau ditulisi. Data dalam RAM akan terhapus (volatile) bila catu daya dihilangkan. Karena sifat

RAM yang volatile, maka program mikrokontroler tidak tersimpan dalam RAM. RAM hanya

digunakan untuk menyimpan data secara sementara. Terdapat dua teknologi yang dipakai untuk

membuat RAM yaitu RAM Statik dan RAM Dinamik. Dalam RAM statik satu bit informasi

tersimpan dalam sebuah flip-flop. RAM statik tidak memerlukan penyegar dan penangannya

tidak terlalu rumit. Isi RAM tetap selama catu daya diberikan. Sedangkan RAM Dinamik

menyimpan bit informasi sebagai muatan. Sel memori elementer dibuat dari kapasitansi gerbang

substrat transistor MOS.

4. Input/Output

Input/output diperlukan untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Modul masukan

menyediakan informasi bagi ALU atau memori. Alat masukan yang khas seperti keyboard

(keypad) atau sensor (transducer). Modul keluaran menyajikan data yang datang dari ALU atau

melaksanakan perintah-perintah. Modul keluaran yang khas adalah printer, satu set lampu, atau

mekanisme pengendali motor stepper, relay, LED ( Ligh Emmitting Diode), atau LCD (Liquid

Crystal Display). Dalam mikrokontroler ATmega328 terdapat input output atau yang disebut pin

mapping seperti ditunjukkan gambar berikut ini :

Page 4: Analisa System SMS Gateway Dengan Tiga Sensor

5. Arsitektur Mikrokontroler ATmega328

Mikrokontroler ATmega328 bekerja dengan level tegangan TTL, dalam hal ini

digunakan tegangan sebesar 5 volt. Semua port yakni digital pin 0 samapi dengan 13 dan pin

analog 0 sampai 5 bersifat bi-directional I/O dengan internal pull-up.

Untuk membangkitkan frekuensi kerja pada perancangan ini menggunakan osilator

kristal sebesar 16 MHz. Berdasarkan data sheet ATmega328 besar nilai kapasitor yang

digunakan harus berada pada 33 + 10 pF, pada perancangan ini digunakan kapasitor 22 pF.

Dengan demikian maka dapat dihasilkan waktu mendekati 1 mikrodetik setiap satu siklus mesin.

Reset (Pin 1) bekerja pada saat berlogika tinggi, transisi logika dari rendah ke tinggi akan

mereset sistem minimum ATmega328. Untuk menghasilkan sinyal tersebut digunakan kapasitor,

tahanan dan sebuah saklar push bottom. Rangkaian sistem minimum ATMEGA328 dapat

digambarkan seperti Gambar 4. 16

Page 5: Analisa System SMS Gateway Dengan Tiga Sensor

Gambar 4.16 Rangkaian Mikrokontroler ATMEGA328

Penyemat X1 dan X2 dihubungkan dengan kristal yang berfungsi sebagai pembentuk

sebuah isolator bagi mikrokontroler. Kristal 16 MHz ini didukung dua capasitor keramik C1 dan

C2 yang nilainya sama sebesar 22pF. Apabila terjadi beda potensial pada kedua kapasitor

tersebut maka kristal akan berosilasi. Pulsa yang keluar adalah berbentuk gigi gergaji dan akan

dikuatkan oleh rangkaian internal pembangkit rangkaian pulsa pada mikrokontroler sehingga

akan berubah menjadi pulsa clock. Untuk pembagian dari frekuensi internal mikrokontroler itu

sendiri yang diinisialisasi dengan program.

Penyemat Reset dihubungkan dengan saklar yang digunakan untuk me-Reset

mikrokontroller. Karena kaki reset ini aktif berlogic tinggi maka diperlukan Resistor R1 yang

nilainya 10K yang dihubungkan dengan tegangan 0 Volt untuk memastikan penyemat Reset

berlogic rendah saat sistem ini bekerja. Kapasitor C1=10F berfungsi untuk meredam adanya

kesalahan akibat penekanan saklar Reset.

Page 6: Analisa System SMS Gateway Dengan Tiga Sensor

6. Pewaktu CPU

Agar dapat mengeksekusi program, mikrokontroler membutuhkan pulsa clock. Pulsa ini

dapat dihasilkan dengan memasang rangkaian resonator pada pin XTAL1 dan XTAL2. Frekuensi

kerja maksimum ATmega328 adalah 16 MHz. Mikrokontroler ATmega328 memiliki osilator

internal (on-chip oscillator) yang dapat digunakan sebagai sumber clock bagi CPU. Untuk

menggunakan osilator internal diperlukan sebuah kristal atau resonator keramik antara pin

XTAL1 dan XTAL2 dan kapasitor yang dihubungkan ke ground. Jadi clock yang diperoleh CPU

berasal dari sinyal yang diberikan dari sebuah kristal. Penggunaan kristal dengan frekuensi dari 6

MHz sampai 16 MHz, sedangkan untuk kapasitor dapat bernilai 27 pF sampai 33 pF. Hubungan

oscilator untuk ATmega328 dapat dilihat pada gambar 4.17

Gambar 4.17 crystal 16 Mhz

Dalam mikrokontroler dikenal istilah Machine Cycle (MC) / Siklus Mesin, dimana :

1 MC = 6 state = 12 periode clock

ATmega328

XTAL 2

XTAL 1

Crystaloscilator

ATmega328

XTAL 2

XTAL 1

Page 7: Analisa System SMS Gateway Dengan Tiga Sensor

Jika frekuensi crystal yang digunakan adalah 12 MHz maka 1 MC = 12/frekuensi crystal = 12/12

MHz =1uS

Gambar 4.18 Siklus Mesin

7. Sistem Kerja Keseluruhan

Terdapat tiga buah sensor pada alat ini yaitu sensor suhu dengan menggunakan LM35

kemudian ada sensor gerak menggunakan sensor passive infra merah (PIR) dan yang terakhir

berupa sensor Asap dengan sensor MQ-5. Mula-mula alat akan mendeteksi suhu ruangan

disekitar alat ini, yang memilikik batas ambang antara 28C sampai 34C apabila di atas batas

ambang tersebut maka kondisi ini dikatakan dalam keadaan tidak wajar dan system akan

Page 8: Analisa System SMS Gateway Dengan Tiga Sensor

mengirim perintah sms melalui modem serial ke nomor handphone tujuan. Begitu juga ketika

terdapat konsentrasi asap melebihi nilai ambang yang sebelumnya sudah kita tentukan maka alat

akan mengirim sms ke nomor tujuan dan buzzer akan menyala sebagai indicator pada alat

tersebut. Selanjutnya bila terdapat gerakan pada ruangan di dekat alat ini diletakkan maka system

kembali akan mengirim perintah sms ke nomor tujuan yang sudah ditentukan sebelumya.

Dalam system SMS gateway ini memanfaatkan dua buah driver relay ,Rangkaian driver

yang digunakan penulis berupa konfigurasi transistor jenis NPN. Ini dimaksudkan agar

mikrokontroler tidak mengalami kelebihan beban apabila mencatu sebuah beban yang besar

dalam kasus ini adalah lampu 12 volt dengan arus hingga 1 ampere. Sehingga dibutuhkan sebuah

rangkaian driver seperti tampak pada gambar 3.7

Gambar 3.7 Rangkaian Driver Relay

Untuk dapat mengaktifkan relay ini mikrokontroler harus mengirimkan data sinyal ‘1’.

Dioda berfungsi untuk menahan tegangan balik dari relay pada saat perubahan dari kondisi aktif

ke kondisi tidak aktif. Saat transistor BC548 berada dalam keadaan saturasi, tegangan pada

kolektor-emitor mendekati nol. Dari data sheet β sebesar 165 (typical). Tahanan relay setelah

diukur sebesar 100 Ω. Maka dapat dihitung sebagai berikut :

Port2.0

Page 9: Analisa System SMS Gateway Dengan Tiga Sensor

Dari perhitungan tersebut didapatkan IB>IBSAT, maka transistor benar menjadi saturasi.

Sehingga dalam rangkaian driver line ini digunakan Rb sebesar 10K.

Untuk supply tegangan yang dipakai pada system ini menggunakan tegangan sebesar 12

volt DC. Tegangan ini diperoleh dari transformator universaldengan tegangan 12 volt, dengan

arus 1.2 Ampere. Karena pada masing-masing rangkaian membutuhkan tegangan sebesar 5 volt

maka untuk itu dibuatkan rangkaian regulator agar mendapatkan tegangan sebesar 5 volt.

Gambar 4.8

Rangkaian Power

Supply

Page 10: Analisa System SMS Gateway Dengan Tiga Sensor

Pada rangkaian ini digunakan IC regulator 7805 untuk mendapatkan tegangan sebesar 5 volt.

Pada Gambar 3.7 merupakan skema rangkaian supply untuk ke masing-masing bagian

diantaranya tegangan 5 volt ke board minimum system ATMega8.

Perencanaan Program bahasa C pada system SMS gateway

Penulisan program C menggunakan software Arduino-21. Software tersebut berfungsi

untuk membuat listing program yang akan dimasukkan ke dalam mikrokontroler nantinya.

Tampilan software Arduino-21 dan cara bagaimana memasukkan program ke dalam

mikrokontroler dapat dilihat pada gambar 3.11.

Gambar 3.11 tampilan awal program

Untuk membuat bahasa C, pertama kita membuat file baru dengan cara mengklik new.

Kemudian kita ketikkan bahasa C pada kolom yang sudah tersedia. Namun kita juga dapat

Page 11: Analisa System SMS Gateway Dengan Tiga Sensor

membuka file program yang sudah dibuat sebelumnya dengan klik file kemudian klik

sketchbook dan selanjutnya pilih file program tersebut seperti terlihat Pada gambar 3.12.

Gambar 3.12 Membuka File Program

Selanjutnya adalah meng-compile program C dengan cara klik toolbar sebelah kiri jendela

program dan apabila tidak terdapat error maka program sudah siap untuk di upload ke rangkaian

mikrokontroler. Seperti terlihat dalam gambar 3.11. Status error dapat terjadi apabila dalam

penulisan program tidak sesuai dengan tata cara penulisan program dalam bahasa C yang sudah

ada, ini dapat diperbaiki dengan cara meng-klik file program yang error kemudian mengecek

dimana letak kesalahannya. Kemudian di-compile sekali lagi, jika tidak terdapat error maka

program sudah siap dimasukkan ke mikrkontroler.

Page 12: Analisa System SMS Gateway Dengan Tiga Sensor

Gambar 3.13 Proses Compile

Apabila tidak terdapat error pada proses compiler maka akan terlihat tulisan done compiling

pada program bagian bawah, itu menandakan bahwa program yang sudah dibuat sebelumnya

tidak mengalami kesalahan penulisan program. Selanjutnya adalah meng-upload program yang

sudah dibuat ke dalam mikrokontroler namun, sebelum meng-upload program terlebih dahulu

mengatur board yang digunakan dan serial port seperti terlihat pada gambar 3.14 .

Page 13: Analisa System SMS Gateway Dengan Tiga Sensor

Gambar 3.14 Mengatur board yang Digunakan

Untuk memilih mikrokontroler yang akan digunakan maka cukup meng-klik tool kemudian pilih

board selanjutnya pilih Arduino NG older w/ATmega8. Hal ini dilakukan karena mikrokontroler

yang digunakan adalah ATmega8. Selanjutnya adalah mengatur port serial yang digunakan agar

proses pemprograman dapat berjalan. Gambar 3.15 memperlihatkan proses pengaturan port

serial.

Page 14: Analisa System SMS Gateway Dengan Tiga Sensor

Gambar 3.15 Pemilihan port serial

Yang terakhir adalah proses uploading program ke dalam mikrokontroler dengan meng-klik

tombol upload pada toolbar sebelah kanan seperti terlihat pada gambar 3.16 apabila proses

uploading berhasil maka ditandai dengan tulisan done uploading. Maka mikrokontroler sudah

selesai diporgram.

Gambar 3.16 Program Selesai di-uploading