analisa percobaan

2
Analisa Percobaan Proses pemisahan dengan metode absorbsi ini dapat dilakukan pada fluida yang relatif berkonsentrasi rendah maupun yang bersifat konsentrat. Prinsipnya dengan memanfaatkan besarnya difusivitas molekul-molekul gas pada larutan tertentu. Percobaan pertama ini menggunakan kolom kering yaitu suatu kolom yang hanya dialiri udara. Dari pengamatan pertama bahwa semakin meningkat laju alir udara maka ketinggianya atau pembaca manometernya akan semakin meningkat, demikian juga dengan penurunan laju alir udarnya. Secara logika, nilai atau angka ketinggian manometer antara kenaikan dan penurunan laju alir konstan atau tetap atau sama antara keduanya, namun pada praktikum kali ini terdapat perbedaan yang terletak pada laju alir 20 L/min, 40 L/min, dan 60 L/min yang masing-masing adalah 1 mm, 1,3 mm, dan 2 mm untuk kenaikanya dan untuk penurunanya adalah 1 mm, 2 mm, dan 4 mm. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor , yaitu kemungkinan dari faktor tekanan yang diberikan oleh gas, serta tinggi rendahnya laju alir yang diberikan oleh udara, dan faktor lain yang berperan. Begitupun dengan beda tekan yang diperoleh dari perhitungan rumus tekanan hidrostatik dengan menggunakan densitas udara pada suhu ruang yaitu 1.22 kg/m 3 . Sedangkan untuk percobaan kedua mengenai perbedaan tekanan udarasepanjang kolom dengan laju alir air. Berbeda dengan percobaan yang pertama, kali ini yang digunakan adalah kolom basah, kolom basah merupakan kolom yang dialiri air dan udara. Prinsipnya kontak antara air dan udara yang terjadi dikolom dimana air dialirkan dari kolom bagian atas, sedangkan

Upload: victor-alberto-valentino

Post on 18-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

analisa

TRANSCRIPT

Analisa PercobaanProses pemisahan dengan metode absorbsi ini dapat dilakukan pada fluida yang relatif berkonsentrasi rendah maupun yang bersifat konsentrat. Prinsipnya dengan memanfaatkan besarnya difusivitas molekul-molekul gas pada larutan tertentu. Percobaan pertama ini menggunakan kolom kering yaitu suatu kolom yang hanya dialiri udara. Dari pengamatan pertama bahwa semakin meningkat laju alir udara maka ketinggianya atau pembaca manometernya akan semakin meningkat, demikian juga dengan penurunan laju alir udarnya. Secara logika, nilai atau angka ketinggian manometer antara kenaikan dan penurunan laju alir konstan atau tetap atau sama antara keduanya, namun pada praktikum kali ini terdapat perbedaan yang terletak pada laju alir 20 L/min, 40 L/min, dan 60 L/min yang masing-masing adalah 1 mm, 1,3 mm, dan 2 mm untuk kenaikanya dan untuk penurunanya adalah 1 mm, 2 mm, dan 4 mm. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor , yaitu kemungkinan dari faktor tekanan yang diberikan oleh gas, serta tinggi rendahnya laju alir yang diberikan oleh udara, dan faktor lain yang berperan. Begitupun dengan beda tekan yang diperoleh dari perhitungan rumus tekanan hidrostatik dengan menggunakan densitas udara pada suhu ruang yaitu 1.22 kg/m3.

Sedangkan untuk percobaan kedua mengenai perbedaan tekanan udarasepanjang kolom dengan laju alir air. Berbeda dengan percobaan yang pertama, kali ini yang digunakan adalah kolom basah, kolom basah merupakan kolom yang dialiri air dan udara. Prinsipnya kontak antara air dan udara yang terjadi dikolom dimana air dialirkan dari kolom bagian atas, sedangkan gas dari kolom bagian bawah. Dimana akan terjadi kontak antara air dan udara didalam kolom yang dapat menimbulkan penurunan tekanan. Terdapat beberapa hal dapat dianalisa dari tabel yang telah ada bahwa ada beberapa dari perbedaan tekanan yang terjadi ((ada yang tidak stabil pada saat peningkatan dan penurunanya). Hal ini mungkin dapat disebabkan oleh tidak adanya ruang laluan untuk zat cair sehingga lajunya terhambat. Pada grafik yang ke - 4 mulai terjadi proses fluidisasi (flooding). Lebih meningkat pada tekanan yang ke 6 (P 6).