analisa korelasi ganda
DESCRIPTION
pengertian analisa korelasi ganda, studi kasus,TRANSCRIPT
MAKALAH STATISTIKA
ANALISA KORELASI GANDA
Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
FERI CHANDRA NIM : 201111004
HENDRA YOGI A.R. NIM : 201111001
HUSNUL HIDAYAT NIM : 201111031
IRMAN NIM : 201111016
WAHYU AKBAR A. NIM : 201111018
PROGRAM STUDI
BUDIDAYA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
POLITEKNIK KELAPA SAWIT CITRA WIDYA EDUKASI
2012
Analisa Korelasi Ganda Page 1
ANALISA KORELASI GANDA
A. Pengertian
Suatu korelasi yang bermaksud untuk melihat hubungan antara tiga atau lebih
variabel (dua atau lebih variabel independent dan satu variabel dependent). Korelasi
ganda berkaitan dengan interkorelasi variabel-variabel independent sebagaimana korelasi
mereka dengan variabel dependent.
Korelasi Ganda (multiple correlation) merupakan korelasi yang terdiri dari dua
variabel bebas (X1, X2) serta satu variabel terikat (Y). Apabila perumusan masalahnya
terdiri dari tiga masalah, maka hubungan antara masing-masing variabel dilakukan
dengan cara perhitungan korelasi sederhana, oleh karena itu berikut ini hanya akan
dikemukakan cara perhitungan ganda antara X1, dan X2 dengan Y.
Hepotesa :
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara X1 dan X2 secara simultan terhadap Y.
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara X1 dan X2 secara simultan terhadap Y.
B. Manfaat
1. Mencari hubungan atau kontribusi dua variable bebas (X) atau lebih secara simultan
(bersama-sama) dengan variable terikat (Y).
2. Mencari arah dan kuat lemahnya hubungan antara 2 atau lebih variable independen
(X1,X2...Xn) terhadap variable dependen (Y).
C. Langkah-Langkah Menghitung Koefisien Ganda (R)
1. Jika harga r belum diketahui, maka hitunglah harga r. Biasanya sudah ada karena kelanjutan dari korelasi tunggal.
2. Hitunglah rhitung dengan rumus sebagai berikut :
untuk dua variabel bebas rumusnya :
Analisa Korelasi Ganda Page 2
R x1 x2 y Y
r x2 y❑
r x1 y❑
X2
X1
r x1 x2
R yx1x 2= √ r yx1
2 + r yx2
2 − 2 r yx1r yx2
r x1x2
1 − r x1 x2
2
Dimana Ryx1x2 = koefisien korelasi ganda antara variabel x1 dan x2
ryx1 = koefisien korelsi x1 terhadap Y
ryx2 = koefisien korelsi x2 terhadap Y
rx1x2 = koefisien korelsi x1 terhadap X2
3. Tetapkan taraf signifikansi (α), sebaiknya disamakan dengan α terdahulu.
4. Tentukan kriteria pengujian R, yaitu :
Ha : tidak siginifikan
H0 : signifikan
Ha : Ryx1x2 = 0
H0 : Ryx1x2 ≠ 0
Jika : Fhitung ≤ Ftabel maka terima H0 (tidak signifikan)
Fhitung ≥ Ftabel maka tolak H0 (signifikan)
5. Mencari koefisien determinasi dengan rumus :
dimana :
KP adalah besarnya koefisien penentu (diterminan)
r adalah koefisien korelasi
6. Cari Fhitung dengan rumus :
Keterangan :
R : Nilai koefesien korelasi ganda
k : Jumlah variabel bebas
n : Jumlah sampel
Fhitung : Nilai F yang dihitung
7. Cari Ftabel = F(1-α) , kemudian dengan
dkpembilang = k
dkpenyebut = n-k-1
dimana k = banyaknya variabel bebas
n = banyaknya anggota sampel
dengan melihat tabel f didapat nilai Ftabel
Analisa Korelasi Ganda Page 3
KP = r2 x 100%
Fhitung=
R2
k
( 1−R2 )2
n−k−1
8. Bandingkan Fhitung dan Ftabel
9. Buat kesimpulannya
D. Contoh Kasus
Pada suatu lahan di daerah dataran tinggi Dieng akan dilakukan budidaya
hortikultura (tanaman jagung manis) oleh mahasiswa pertanian. Akan tetapi sebelum
dilakukannya penanaman, para mahasiswa melakukan penelitian sederhana untuk
mengetahui kuat lemahnya pengaruh hubungan antara dosis pupuk yang diberikan dan
banyaknya jumlah pemupukan dalam tiga bulan terhadap berat tongkol jagung.
Pada penelitian ini, pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK (6 : 6 : 13) dan para
mahasiswa menanam 33 benih jagung hingga berproduksi. Kemudian dilakukannya
pengukuran hasil poduksi (tongkol jagung) dengan tiga kali pengulangan pengukuran dan
diambil rata-rata pengukuran sebagai data yang diperoleh, sehingga didapatkan sebanyak
11 data sebagai berikut :
Tabel 1. Tabel data
Keterangan :
X1 : Dosis Pemupukan Pupuk NPK (gram)
X2 : Jumlah Pemupukan Dalam Tiga Bulan
Y : Berat Tongkol Jagung (kg)
Ditanyakan :
Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara dosis pemupukan pupuk NPK
(X1) dan jumlah pemupukan dalam tiga bulan (X2) terhadap berat tongkol jagung (Y).
jika signifikasinya 5%?
Analisa Korelasi Ganda Page 4
No. X1 X2 Y
1 4 3 0,240
2 7 3 0,258
3 10 3 0,272
4 13 3 0,298
5 4 4 0,278
6 7 4 0,344
7 10 4 0,362
8 13 4 0,398
9 4 5 0,358
10 7 5 0,432
11 10 5 0,454
Jawab:
1. Hipotesa :
Ha = Ada hubungan yang signifikan antara dosis pemupukan pupuk NPK (X1) dan
jumlah pemupukan dalam tiga bulan (X2) terhadap berat tongkol jagung (Y).
Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara dosis pemupukan pupuk NPK (X1)
dan jumlah pemupukan dalam tiga bulan (X2) terhadap berat tongkol jagung (Y).
Tabel 2. Tabel pembantu
No. Y
1 4 3 0.24 16 9 0.058 0.96 0.72 122 7 3 0.26 49 9 0.067 1.81 0.77 213 10 3 0.27 100 9 0.074 2.72 0.82 304 13 3 0.30 169 9 0.089 3.87 0.89 395 4 4 0.28 16 16 0.077 1.11 1.11 166 7 4 0.34 49 16 0.118 2.41 1.38 287 10 4 0.36 100 16 0.131 3.62 1.45 408 13 4 0.40 169 16 0.158 5.17 1.59 529 4 5 0.36 16 25 0.128 1.43 1.79 20
10 7 5 0.43 49 25 0.187 3.02 2.16 3511 10 5 0.45 100 25 0.206 4.54 2.27 50
Jumlah 89 43 3.69 833 175 1.293 30.67 14.95 343
X1 X2 X12 X2
2 Y2 X1Y X2Y X1X2
2. rx1y =
n.∑ x1 y − (∑ x1 )(∑ y )
√ {n .∑ x12−(∑ x1 )
2 }. {n .∑ y2−(∑ y )2 }
=
11. 30 ,67−(89) .(3 ,69 )
√ {11.833−( 89)2 }. {11.1 ,293−(3 , 69 )2}
=
8 ,9627 ,36
= 0,32
Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan lemah. KP = r2 x 100%
= (0,32)2 x 100%
= 10,24%
Analisa Korelasi Ganda Page 5
3. rx2y =
n .∑ x2 y −(∑ x2 )(∑ y )
√ {n .∑ x22−(∑ x2 )
2 }. {n .∑ y2−(∑ y )2}
=
11. 14 ,95−(43 ).(3 , 69 )
√ {11.175−( 43)2 }. {11.1 ,293−(3 ,69 )2}
=
5 ,786 ,77
= 0,85
Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan sangat kuat. KP = r2 x 100%
= (0,85)2 x 100%
= 72,25%
4. rx1x2 =
n .∑ x1 x2 − (∑ x1 )(∑ x2 )
√ {n .∑ x12−(∑ x1 )
2 }.{n .∑ x22−(∑ x2)
2 }
=
11. 343−(89) .(43 )
√ {11.833−( 89)2 }. {11.175−(43 )2}
=
54307 , 23
= 0,17
Nilai koefisienya korelasi diinterpretasikan sangat lemah. KP = r2 x 100%
= (0,17)2 x 100%
= 2,89%
5.
R yx1x 2= √ r X1Y
2 + rX 2Y2 − 2 ( r X1Y ) ( rX 2Y )( r X 1 X2
)
1 − r X 1X 2
2
= √ 0 ,1024+0 , 7225 − 2(0 ,32 )(0 , 85)(0 , 17 )
1 − 0 ,0289
Analisa Korelasi Ganda Page 6
= √ 0 ,82−0 ,0920 ,97
= √ 0 , 730 , 97
= √0 ,75 = 0 , 87
KP = r2 x 100%
= (0,87)2 x 100%
= 75,7%
6. Fhitung=
R2
k
( 1−R2 )2
n−k−1
=
0 , 872
2(1 − 0 ,872 )2
12 − 2 − 1
= 0 , 38(0 , 059)
9 = 57 ,8
7. Ftabel dengan dk pembilang = k 2 dan dk penyebut = n-k-1 9 maka Ftabel adalah 4,26.
8. Kesimpulan : Karena Fhitung (57,8) lebih besar dari Ftabel (4,26) maka tolak H0 dan terima Ha
(signifikan), dengan nilai koefisien determinannya sebesar 75,7 %.
Analisa Korelasi Ganda Page 7
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Hubungan antara variabel pada analisis diatas adalah :a. Nilai koefisien antara dosis pemupukan pupuk NPK (X1) dengan berat tongkol
buah (Y) sebesar 0,32. Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan lemah.b. Nilai koefisien antara banyaknya pemupukan dalam tiga bulan (X2) dengan berat
tongkol buah (Y) sebesar 0,85. Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan sangat kuat.
c. Nilai koefisien antara dosis pemupukan pupuk NPK (X1) dengan banyaknya pemupukan dalam tiga bulan (X2) sebesar 0,17. Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan sangat lemah.
d. Nilai koefisien antara dosis pemupukan pupuk NPK (X1) dan banyaknya pemupukan dalam tiga bulan (X2) dengan berat tongkol buah (Y) sebesar 0,87. Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan sangat kuat.Dikarenakan nilai koefisien pada analisa diatas seluruhnya positif yang berarti
apabila nilai salah satu variabelnya naik, maka nilai variabel pasangannya juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, apabila nilai salah satu variabelnya turun, maka nilai variabel pasangannya juga akan turun.
2. Koefisien determinan pada analisis diatas adalah :a. Koefisien determinan antara dosis pemupukan pupuk NPK (X1) dengan berat
tongkol buah (Y) sebesar 10,24%.b. Koefisien determinan antara banyaknya pemupukan dalam tiga bulan (X2) dengan
berat tongkol buah (Y) sebesar 72,25%.c. Koefisien determinan antara dosis pemupukan pupuk NPK (X1) dengan banyaknya
pemupukan dalam tiga bulan (X2) sebesar 2,89%.d. Koefisien determinan antara dosis pemupukan pupuk NPK (X1) dan banyaknya
pemupukan dalam tiga bulan (X2) dengan berat tongkol buah (Y) sebesar 72,7%.
3. Karena Fhitung (57,8) lebih besar dari Ftabel (4,26) maka tolak H0 dan terima Ha yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara dosis pemupukan pupuk NPK (X1) dan jumlah pemupukan dalam tiga bulan (X2) terhadap berat tongkol jagung (Y).
Analisa Korelasi Ganda Page 8
B. Saran Untuk melakukan pemupukan pada tanaman jagung harus memperhatikan kondisi
lahan. Seperti keadaan tanah, apakah tanah tersebut cukup subur atau tidak, karena hal ini
mempengaruhi dosis pupuk yang harus diberikan. Selain itu, untuk melakukan
pemupukan juga harus memperhatikan kandungan unsur hara pada pupuk tersebut.
Untuk mendapatkan berat tongkol jagung yang maksimal, sebaiknya pemupukan
dilakukan selama 5 kali dalam tiga bulan dengan dosis pemupukan sebanyak 10 gram.
Akan tetapi, efek pemupukan yang terlalu banyak ini dapat berimbas pada kesuburan
tanah. Maka dari itu, diperlukan peninjauan lahan dan pupuk yang digunakan untuk
mendukung berjalannya budidaya yang berkelanjutan (sustainable).
Analisa Korelasi Ganda Page 9