anak dalam islam (tumbuh kembang)
DESCRIPTION
anak dalam pandangan islamTRANSCRIPT
YAYASAN WAKAF UMIFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIAMEDICAL EDUCATION UNIT (MEU)
BLOK TUMBUH KEMBANGDAN GERIATRI
HUKUM DAN SUNNAH NABAWIBERKAITAN DENGAN ANAK
Disajikam dalam Perkuliahan “Tumbuh Kembang Anak” pada Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim IndonesiaTanggal 30 Mei 2014.
Oleh M. Arfah Shiddiq
I. MUKADIMAH
Salah satu faktor yang berpengaruh dalam menciptakan suasan kondusif suatu bangsa adalah terwujudnya kehidupan rumah tangga yang harmonis atau keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Oleh karena itu, memelihara keturunan salah satu hal yang sangat diperhatikan dalam Islam.
Lanjutan
Kelahiran anak disambut dengan gembira karena anak adalah buah hati yang berasal dari darah daging ayah dan ibunya. Alquran surah As Shaffat (37):101 :
“Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang sangat sabar”.
ANAK MENURUT ISLAM
Anak (masa kanak-kanak) adalah mereka yang belum masuk kategori baligh
Baligh PRA BALIGH/ANAK-ANAK-Indikatornya:
-Haid pada anak wanita -Mimpi basah bagi anak
Laki-laki
Mereka yang Aqil Baligh sudah mendapatkan taklif (pembebanan) hukum syara’, wajib mempertanggungjawabkan setiap ucapan, sikap, dan tindakan yang mereka lakukan,
II. Ajaran Islam tentang Pemeliharaan Anak
1. Hak Janin
Janin dalam kandungan meskipun belum berbentuk manusia sempurna, tetapi dalam Islam telah dipandang sebagai layaknya anak manusia. Karena itu, janin memiliki hak untuk hidup dan dihormati.
Lanjutan
2. Diazankan pada telinga bayi
Anak yang baru lahir diazankan pada telinga kanan dan iqamah pada telinga kiri. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas sbb:
“Bahwa nabi saw telah mengazankan di telinga Hasan bin Ali ketika baru dilahirkan dan iqamah di telinga kirinya (HR. Al-Baihaqy).
lanjutan
3. Tahnik Mulut Bayi
Tahnik adalah mengoleskan kurma atau manisan ke dalam mulut bayi sebelum disusukan. Hal ini didasari hadits riwayat Abi Burdah dari Abu Musa sbb:
“Aku dikarunia kelahiran seorang anak laki-laki, kemudian aku membawanya kepada nabi saw., beliau memberi nama Ibrahim dan mentahniknya serta mendoakannya dengan keberkahan, kemudian nabi menyerahkan kembali kepadaku” (HR. Bukhari dan Muslim)
Lanjutan
4. AqieqahAqieqah adalah menyembelih kambing karena kelahiran anak sebagai tanda syukur kepada Allah swt berdasarkan hadits nabi saw:“Bersama anak itu ada aqieqah. Maka tumpahkanlah darah baginya (dengan menyembelih kambing) dan jauhkanlah penyakit dari padanya.” (HR. Bukhari, Ahmad, Abu Daud,dan Ibnu Majah).
Lanjutan
5. Tasmiah Tasmiah adalah pemberian nama yang
berfungsi untuk menunjukkan identitas seseorang. Nama juga berfungsi sebagai do’a dan harapan. Oleh karena itu, ajaran Islam menganjurkan agar setiap anak diberi nama yang baik sebagai mana sabda Rasulullah saw. sbb: “Sesungguhnya kalian diakhirat kelak akan dipanggil dengan nama-nama kalian dan nama bapakmu karena itu perbaguslah nama kalian”. (HR. Abu daud)
Lanjutan
يع�ا م� ي�ر ج� د ب�ن ع�ب�د� الل�ه� ب�ن� ن م� م� ح� د و�م و الن�اق� �ر د�ث�ن�ا ع�م� ح�ي�ان ب�ن ع ي�ي�ن�ة� ف� د�ث�ن�ا س و ح� �ر ال� ع�م� ي�ان� ق� ف� ع�ن� س
وال اب�ر� ب�ن� ع�ب�د� الل�ه� ي�ق ع� ج� م� �ن�ه س� ن�ك�د�ر� أ د�ث�ن�ا اب�ن ال�م ح�ل�ن�ا ال� ن�ك�ن�يك� ق م� ف� اس� اه ال�ق� م� م� ف�س� ن�ا غ ال� ل م� ج ل�د� ل�ر� و
ل�ى الل�ه أ�ت�ى الن�ب�ي� ص� م� و�ال� ن ن�ع�م ك� ع�ي�ن�ا ف� اس� �ب�ا ال�ق� أم� اب�ن�ك� ع�ب�د� س�
ال� أ� ق� ذ�ك�ر� ذ�ل�ك� ل�ه ف� ل�م� ف� ع�ل�ي�ه� و�س�د�ث�ن�ا ي�ز�يد ي�ع�ن�ي ط�ام� ح� ي�ة ب�ن ب�س� م�
د�ث�ن�ي أ م�ن� و ح� ح� الر� ع�يل م� د�ث�ن�ا إ�س� ر ح� ج� د�ث�ن�ا ع�ل�يC ب�ن ح ي�ع ح و ح� ر� اب�ن� زم� ع�ن� اس� و�ح� ب�ن� ال�ق� ا ع�ن� ر� م� ه ي�ع�ن�ي اب�ن� ع ل�ي�ة� ك�ال�
د�يث� اب�ن� ع ي�ي�ن�ة� ث�ل� ح� اب�ر ب�م� ن�ك�د�ر� ع�ن� ج� د� ب�ن� ال�م م� ح� م�ن�ه ل�م� ي�ذ�ك ر� و�ال� ن ن�ع�م ك� ع�ي�ن�ا غ�ي�ر� أ
Lanjutan
• Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Muhammad bin 'Abdillah bin Numair seluruhnya dari Sufyan. 'Amru berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Munkadir; bahwa dia mendengar Jabir bin 'Abdullah berkata; Suatu ketika seseorang diantara kami mempunyai anak, lalu dia memberinya nama Al Qasim. Maka kami berkata; Kami tidak akan menjuluki kamu dengan Abu Al Qasim dan kami tidak senang dengan nama anakmu itu. Kemudian orang tersebut menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan melaporkan hal itu. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berilah anakmu nama Abdurrahman." Dan telah menceritakan kepadaku Umayyah bin Bistham; Telah menceritakan kepada kami Yazid yaitu Ibnu Zurai'; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Hujr; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu 'Ulayyah seluruhnya dari Rauh bin Al Qasim dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir seperti Hadits Ibnu Uyainah, namun dia tidak menyebutkan; 'dan kami tidak senang dengan nama anakmu itu. (HR. Muslim)
Lanjutan
6. Mencukur RambutMencukur rambut kepala anak yang baru dilahirkan termasuk sunnah sebagaimana dinyatakan dalam hadits dari Samurah:
“Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya. Ia disembelihkan (kambing) pada hari ke tujuh dari kelahirannya dan dicukur serta diberi nama”. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Lanjutan
7. Memberi AsiAjaran Islam menetapkan anak diberi ASI selama dua tahun, sebagaimana Firman Allah dalam QS.al-Baqarah (2):233 sbb:“Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya dua tahun bagi yang jngin menyusui secara sempurna...”
Lanjutan
8. Khitan (Sunnat)Khitan adalah memotong kulit kepala zakar (penis) laki-laki sehingga terbuka. Dasarnya, hadits Rasulullah saw. sbb:“Rasulullah saw mengaqiqah Hasan dan Husain serta mengkhitan keduanya pada hari ketujuh dari kelahirannya”. (HR. Al-Baihaqi).
III. Tanggung Jawab Keluarga dalam Tumbuh Kembang Anak
Al Qur’an Surah At Tahrim, (66):6 menyatakan: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka ….”
Bertolak dari ayat tersebut, maka keluarga bertanggung jawab dalam masa tumbuh kembang anak .
1. Dalam keluarga anak mendapatkan pengaruh dari keluarganya pada masa yang amat penting dan paling kritis dalam pendidikan anak, terutama tahun-tahun pertama dalam kehidupanya (usia pra-sekolah).
Lanjutan
2. Keluarga mempunyai peranan besar dalam membina akhlak anak, karena keluarga merupakan unit yang terkecil yang akan membentuk masyarakat. Apabila keluarga baik maka baiklah masyarakat dan bangsa.
3. Enam tahun pertama
a. Tunjukkan kasih sayang kedua orangtua, agar anak belajar untuk dapat mengasihi orang lain
b. Mengajar anak disiplin.c. Orangtua menunjukkan keteladananm
kepada anak sejak dini.d. Ajarkan sopan santun pergaulan dan
tata cara bertpakaian yang rapih.
4. Usia setelah enam tahun
a. Orangtua memperkenalkan Allah sesuai dengan daya serap anak
b. Ajarkan membaca Al Qur'an.c. Ajarkan tentang hak2 orang tuad. Ajarkan tentang aturan-aturan yang berlaku
di rumah dan di masyarakat.e. Kembangkan rasa percaya diri & tanggung
jawab dalam diri anak
5. Masa Remaja
a. Jadikan anak sebagai mitra dialog, beri perhatian dan dengarkan pendapatnya.
b. Perkenalkan kepada anak hukum-hukum yang terkait dengan aqil baligh.
c. Beri motivasi untuk melaksanakan kewajibannya baik kepada Allah maupun terhadap sesama.
d. Arahkan aktifitasnya ke arah hal-hal yang bermanfaat.
e. Upayakan anak bergaul dengan sahabat yang berakhlak baik.
IV. KHATIMAH
• Al-Qur'an menempatkan manusia pada posisi yang mulia dibanding dengan makhluk Tuhan lainnya. AL-Qur’an menggambarkan manusia sebagai makhluk Tuhan yang termulia, baik dari segi kejadian dan struktur pisiknya maupun dari segi potensi rohaninya (akal dan kalbu).
• Oleh karena itu, kehadiran anak dalam sebuah keluarga mendapatkan perhatian khusus, mulai janin sampai aqil-baligh.
Anak merupakan investasi yang tidak ternilai harganya bagi orang tuanya, seperti hadist Rasulullah yang menyatakan:
"Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali, tiga perkara: shadakah jariyah, ilmu bermanfaat, atau anak shaleh yang mendo'akan orangtuanya." (HR. Muslim, dari Abu Hurairah)
�ق �و�ف�ي �لت �ي� ا و�الله� و�ل�له�د�ا يه و�ا
ال�م ع�ل�ي�ك م� وا�لس� ك�ا ت ه ب�ر� ة ا�لله� و� م� ح� و�ر�