tugas tentang johari windows
Post on 05-Aug-2015
179 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
Nama : Lalan Rayatullah
NPM : 0943102010028
Tugas UTS : Ilmu Komunikasi
KONSEP JOHARI WINDOW
Tahu tentang diri sendiri
Tidak tahu tentang diri sendiri
Diketahui orang lain Open Area Blind Area
Tidak diketahui orang lain Hiden Area Unknow Area
Open area adalah informasi tentang diri kita yang diketahui oleh orang lain
seperti nama, jabatan, pangkat, status perkawinan, lulusan mana, dll. Ketika
memulai sebuah hubungan, kita akan menginformasikan sesuatu yang ringan
tentang diri kita. Makin lama maka informasi tentang diri kita akan terus bertambah
secara vertical sehingga mengurangi hidden area. Makin besar open area, makin
produktif dan menguntungkan hubungan interpersonal kita.
Hidden area berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup
bagi orang lain. Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan,
keuangan, keluarga, kesehatan, dll. Dengan tidak berbagi mengenai hidden area,
biasanya akan menjadi penghambat dalam berhubungan. Hal ini akan membuat
orang lain miskomunikasi tentang kita, yang kalau dalam hubungan kerja akan
mengurangi tingkat kepercayaan orang.
2
Blind area yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi kita
tidak. Misalnya bagaimana cara mengurangi grogi, bagaimana caranya menghadapi
dosen A, dll. Sehingga dengan mendapatkan masukan dari orang lain, blind area
akan berkurang. Makin kita memahami kekuatan dan kelemahan diri kita yang
diketahui orang lain, maka akan bagus dalam bekerja tim.
Unknown area adalah informasi yang orang lain dan juga kita tidak
mengetahuinya. Sampai kita dapat pengalaman tentang sesuatu hal atau orang lain
melihat sesuatu akan diri kita bagaimana kita bertingkah laku atau berperasaan.
Misalnya ketika pertama kali seneng sama orang lain selain anggota keluarga kita.
Kita tidak pernah bisa mengatakan perasaan “cinta”. Jendela ini akan mengecil
sehubungan kita tumbuh dewasa, mulai mengembangkan diri atau belajar dari
pengalaman
Yang dimaksud dengan daerah publik adalah daerah yang memuat hal-hal
yang diketahui oleh dirinya dan orang lain. Daerah buta adalah daerah yang memuat
hal-hal yang diketahui oleh orang lain tetapi tidak diketahui oleh dirinya. Dalam
berhubungan interpersonal, orang ini lebih memahami orang lain tetapi tidak
mampu memahami tentang diri, sehingga orang ini seringkali menyinggung
perasaan orang lain dengan tidak sengaja. Daerah tersembunyi adalah daerah yang
memuat hal-hal yang diketahui oleh diri sendiri tetapi tidak diketahui oleh orang
lain. Dalam daerah ini, orang menyembunyikan/menutup dirinya. Informasi tentang
dirinya disimpan rapat-rapat. Daerah yang tidak disadari membuat bagian
kepribaReza yang direpres dalam ketidaksadaran, yang tidak diketahui baik oleh diri
sendiri maupun orang lain.
Namun demikian ketidaksadaran ini kemungkinan bisa muncul.
Oleh karena adanya perbedaan individual, maka besarnya masing-masing daerah
pada seseorang berbeda dengan orang lain. Gambaran kepribaReza di bawah ini
dapat memberikan contoh mengenai daerah-daerah dalam Jendela Johari.
3
Pengenalan diri dapat dilakukan melalui 2 tahap, tahap yang pertama
pengungkapan diri (self-disclosure) dan tahap yang kedua menerima umpan balik
(Feedback). Tahap pengungkapan diri, orang memperluas daerah C (lihat gambar 2),
sedangkan untuk memperluas daerah B dibutuhkan umpan balik dari orang lain
(lihat gambar 3). Akhirnya, ia akan mempunyai daerah publik (A) yang semakin luas
(lihat gambar 4).
KASUS
Reza, remaja pemalu, ia selalu sulit menjalin pergaulan. Sangat jarang ia dapat
menceritakan perasaan, keinginan, dan fikiran-fikiran yang ada pada dirinya.
Akibatnya, ia kurang dikenal oleh teman sepergaulannya.
Kemungkinan besar, Reza mempunyai daerah publik (A) yang kecil,
sedangkan daerah yang tersembunyi lebih besar (C) atau Irwan mempunyai daerah
buta yang lebih besar (B), sebab kelebihan yang merupakan aset bagi dirinya tidak
disadarinya atau dilihat orang lain.
Semakin luas daerah A dapat dikatakan seseorang mempunyai konsep diri
yang positif. Ia telah tahu, baik dalam kuantitas maupun kualitas, kekuatan dan
kelemahan dirinya. Orang semakin bebas untuk menentukan langkahnya, topeng-
topeng yang dipakainya semakin terkuak dan ditinggalkannya. Ia menjadi pribadi
yang matang, percaya diri, tidak takut menghadapi kegagalan, dan siap
mengahadapi tantangan.
4
KESIMPULAN
Setelah seseorang melakukan upaya mengenali kekuatan dan kelemahan
diri, orang lain akan menyadari siapa saya? Mengenal diri bukanlah tujuan.
Pengenalan diri adalah sebagai wahana (sarana) untuk mencapai tujuan hidup. Oleh
karenanya, setelah seseorang dapat menjawab pertanyaan siapa saya? maka
pertanyaan selanjutnya adalah saya ingin menjadi siapa? Jawaban atas pertanyaan
tersebut tentunya beragam, sesuai dengan peran-peran yang dimainkannya.
Manusia memiliki kemampuan untuk mengubah atau mengembangkan diri.
5
Karena Mimpi Menjaga Asaku
“Kenyataan hari ini adalah mimpi kemarin,
kenyataan esok adalah mimpi hari ini.”
Aku tak pernah tahu, bagaimana rasanya hidup tanpa mimpi. Kalau hari ini aku
jatuh, kalau hari ini aku tak ingin disini lagi, lantas aku ingat mimpiku. Dan aku
bangkit bersamanya. Mimpi membuatku berjalan maju. Tak sekedar terhempas
waktu, kemuReza dibawa menuju perhentian. Tapi mimpi membuatku bergerak
dalam dimensi waktuku. Membuatku aktif menjalankan skenario yang dibuatkanNya
untukku. Sebab mimpi membuatku berjalan menuju kesempurnaan yang hakikatnya
tak pernah diraih oleh manusia.
6
Kalau Edison tak pernah bermimpi, barangkali hingga kini dunia masih diterangi
nyala lilin. Dan kalau kau tak pernah bermimpi, maka mungkin hingga kini hidupmu
tak pernah terang, oleh lilin sekalipun. Mimpi membuatmu tahu, kemana harus
menuju. Sebab ia lah muara dari gerak langkah aliran sungai hidup kita.
Bawalah pergi mimpimu jauh, naikkan ia setinggi langit. Sebab sejauh mana kau
bergerak, ialah sejauh mana kau meletakkan mimpimu. Letakkan ia jauh ke dalam
samudra, maka sejauh itu kau akan bergerak. Jangan pernah meletakkannya
ditempat yang semu, jangan pula terlalu dekat. Jika terlalu dekat, maka kau akan
mudah menggapainya. Namun setelah itu kau akan bingung. Apa lagi yang kau cari?
Maka jangan kau letakkan mimpimu, ditempat kau terlalu mudah menggapainya.
Aku telah meletakkan mimpiku ditempat yang jauh. Aku sendiri tak tahu, kapan
mimpiku kan kutemui. Namun dari tempat yang jauh itu, dia menjaga asaku agar tak
padam ditiup angin kehidupan. Mimpi mengajarkanku untuk tak berhenti dari jalan
berbatu dan liku tajam dalam jalan panjang kehidupan. Mimpi mengajakku
senantiasa belajar dari setiap hikmah dalam waktu yang diberikanNya untukku.
Mimpi menarikku kembali berdiri pada setiap kali jatuhku.
Buatlah mimpi yang tak usang ditelan zaman. Buatlah mimpi yang tak hilang
dibawa arus metropolitan. Karena dia yang akan menguatkan langkah kakimu yang
telah terseok. Kalau kau tanya mengapa hingga kini aku tetap disini, itu karena
mimpi menjaga asaku.
2 komentar bagi
SELFJul 2, '06 5:09 AM
untuk
DIRI (THE SELF)
Setiap org mempunyai gambaran ttg diri (self)
dikatakan org ttg dirinya sndr; bukan
melainkan juga ttg anak istrinya, rumahnya, pekerjaannya, nenek moygnya, temen
2nya, miliknya, uangnya, dll.
Sarwono : Diri = semua ciri, jenis kelamin, pengalaman, sifat
budaya, pendidikan, & sbgnya yang melekat pd seseorg.
William James menggambarkan diri (the self) sbg sebuah proses mengetahui &
berpikir, dg sebuah subjek (the I, diri yg sadar & aktif) & sebuah objek (the Me, diri
yg disdr atau diri yg menjadi objek renungan kita).
Menurut James, ada tiga aspek Me:
1. aspek material (material self), tubuh & barang milik;
2. diri sosial (social self), kesadaran ttg bgm seseorg dilihat o/org lain;
3. diri spiritual (spiritual self), kepriba
Jul 2, '06 5:09 AM
untuk
Setiap org mempunyai gambaran ttg diri (self)-nya. Self adlh segala ses/ yg dpt
dikatakan org ttg dirinya sndr; bukan hanya ttg tubuh & keadaan psikisnya sndr saja,
melainkan juga ttg anak istrinya, rumahnya, pekerjaannya, nenek moygnya, temen
2nya, miliknya, uangnya, dll.
Sarwono : Diri = semua ciri, jenis kelamin, pengalaman, sifat-sifat, latar belakang
dikan, & sbgnya yang melekat pd seseorg.
William James menggambarkan diri (the self) sbg sebuah proses mengetahui &
berpikir, dg sebuah subjek (the I, diri yg sadar & aktif) & sebuah objek (the Me, diri
yg disdr atau diri yg menjadi objek renungan kita).
Menurut James, ada tiga aspek Me:
aspek material (material self), tubuh & barang milik;
diri sosial (social self), kesadaran ttg bgm seseorg dilihat o/org lain;
diri spiritual (spiritual self), kepribaReza & aspirasi psikologis seseorg.
7
Jul 2, '06 5:09 AM
nya. Self adlh segala ses/ yg dpt
hanya ttg tubuh & keadaan psikisnya sndr saja,
melainkan juga ttg anak istrinya, rumahnya, pekerjaannya, nenek moygnya, temen -
sifat, latar belakang
William James menggambarkan diri (the self) sbg sebuah proses mengetahui &
berpikir, dg sebuah subjek (the I, diri yg sadar & aktif) & sebuah objek (the Me, diri
diri sosial (social self), kesadaran ttg bgm seseorg dilihat o/org lain;
aspirasi psikologis seseorg.
8
Krn aspekYg dibahas : diri sosial (social self) inilah yg paling relevan dg apa yg se&g
kita pelajari. Pemahaman seseorg ttg social selfnya akan mempengaruhi persepsi,
peran sosial, sikap & perilaku, serta berbagai bentuk pengaruh sosial & hubungan yg
ada.
Bahasan mengenai social self akan dipaparkan dlm self-concept (konsep diri), the
social cognition of the self (kognisi sosial ttg diri) & self-motivation (motivasi diri).
Konsep Diri (self-Concept)
Sbg manusia, kita tdk hanya melakukan persepsi thd org lain, ttp juga kita
memprepsi diri kita sndr. Saat memprepsi sekaligus. Bgm ini terjadi?
Charles Horton Cooley, kita melakukan dgn membygkannya looking-glass self (diri
cermin); seakan- 2 kita menaruh cermin di depan kita.
Dg mengamati diri kita maka sampailah kita pd gambaran & penilaian mengenai diri
kita. Inilah yg = pikirandisebut self-concept atau konsep diri & keyakinan seseorg
mengenai dirinya sndr.
William D. Brooks : KD = persepsi yg bersifat fisik, sosial & psikologis mengenai diri
kita, yg didpt dr pengalaman & interaksi kita dg org lain.
9
KD adlh pandangan & perasaan ttg diri kita. Persepsi ttg diri ini dpt bersifat
psikologi, sosial, & fisis. KD bukan sekedar gambaran deskriptif ttg diri, ttp juga
penilaian ttg diri Anda.
Tdk ada seorg pun yg terlahir scr langsung memilki KD; ia berkembang seiring
perjalanan hidup sesorg. Umunya KD muncul dr dorongan dlm diri seseorg, &
pengaruh dr luar thd seseorg.
Harry Stack Sullivan : jika kita terima o/ org lain, dihormati, & disenangi krn keadaan
diri kita, maka kita akan cenderung bersikap menghormati & menerima diri kita.
Sebaliknya, bila org lain selalu meremehkan, menyalahkan, & menolak kita, kita
cenderung tdk menyenangi diri sndr.
Sumber-sumber Konsep Diri
1. Self-Esteem (Harga Diri)
HD = penilaian, baik positif atau negatif, individu thd diri sndr.
Tingginya self-esteem merujuk pd tingginya etimasi individu atas nilai, kemampuan,
& kepercayaan yg dimilikinya. HD yg rendah melibatkan penilaian yg buruk akan
pengalaman masa lalu & pengharapan yg rendah bagi pencapaian masa dpn.
10
Org dg HD tinggi memiliki sifat positif thd dirinya. Mrk merasa puas & menghargai
diri sndr, yakin bhw mrk mempunyai sejumlah kualitas baik, & hal-hal yg patut
dibanggakan. Self-esteem mempengaruhi prilaku komunikasi seseorg. Org dg self-
esteem tinggi akan lbh lentur dlm menanggapi situasi yg dihadapi, meskipun itu
situasi yg sulit,krn mrk mampu menerima diri sndr apa a&ya, drpd org dg self-
esteem rendah.
HD mrpkn salah 1 komponen KD. KD mempunyai 2 komponen : komponen kognitif
& komponen afektif.
Komponen kognitif = self image (citra diri).
Komponen afektif = HD
Ex. Kognitif : Saya Cantik
Afektif : ada byk kmgknan : saya bangga saya cantik, saya menyesal dilahirkan
cantik
2. Social Evaluation (Penilaian Sosial)
Kebanyakan informasi ttg diri sndr tdk kita dptkan dr perenungan atau refleksi diri,
melainkan dr org lain. Keyakinan Anda ttg pendpt org lain thd Anda akan
mempengaruhi prilaku & keinginan Anda utk berubah atau tdk.
Reflected appraisal
Bgm org lain memandang Anda ? Bgm Anda hadir atau tampil di hadapan org sangat
mungkin berdasarkan pertimbangan dr tindakan & perkataan org tsb thd Anda. Dlm
11
banyak hal, pendpt kita ttg diri sndr adlh cermin (refleksi atau pantulan) dr penilaian
nyata org lain thd kita. Pendpt yg dilontarkan org ini kmdn berpindah menjadi
pendpr kita. Dg menyimpulkan pendpt org lain ttg Anda & kmdn memakai pendpt
tsb sbg pendpt Anda sndr, maka Anda memantulkan penilaian org lain itu. Pantulan
penilaian yg Anda lakukan tsb kmdn masuk ke dlm KD Anda.
Direct Feedback
Ktk org lain – terutama significant others, spt org tua & teman2 dekat menyatakan
penilaian kepd kita, maka kita menrima feedback (umpan balik) ttg kualitas &
kemampuan mrpkn sumber penting bagi KD seseorg.kita
Direct Feedback juga penting bagi aktualisasi diri, yaitu perkembangan thd
peningkatan kemampuan seseorg.
Teori-teori Konsep Diri
1. Social Comparison (Pembandingan Sosial)
Festinger : social comparison theory membantu menjelaskan berbagai macam
feomena, termasuk keyakinan sosial, perubahan sikap, & komunikasi kelpk.
Social comparison theory dibangun atas 4 prinsip dasar :
1. Setiap org memiliki keyakinan ttt.
2. Penting bagi keyakinan kita utk menjadi benar.
3. Bbrp keyakinan lbh sulit utk dibuktikan dibandingkan yg lainnya. Hal2 yg tdk bisa
dibuktikan scr objektif mungkin dibuktikan kunciscr subjektif mel pembuktian
bersama (membuat org lain setuju) KD.
4. Ketika anggota dr klpk rujukan (reference group) saling tdk setuju ttg s/ hal, mrk
akan berkomunikasi hg konflik tsb terselesaikan.
12
Similarity Hypothesis (hipotesis kesamaan)
Related attributes hypothesis (hipotesis atribut yg berhubungan)
Downward comparisons (Pembanding ke bawah)
Consequences of social comparison (Konsekuensi dr pembandingan sosial)
2. Self – Perception (Persepsi Diri)
Penelitian mengatakan bhw kita tdk lbh ahli ttg maksud & tindakan kita dibanding
kita thd org lain. Menurut Daryl Benn, ketika kita menilai pendpt sndr, maka kita
akan mengambil prilaku kita sbg petunjuk (clues), drpd menganalisis diri kita scr
mendlm. Proses self – perception melibatkan pembelajaran ttg diri sndr &
menempatkan diri pd hal yg sama ktk kita mencoba memahami org lain.
Self attribution (atribusi diri)
Overjustification (pembenaran yg berlbh)
Hubungan antara Konsep Diri & Komunikasi
KD mrpkn faktor yg sangat menentukan dlm komunikasi interpersonal, krn setiap
org bertingkah laku sedpt mungkin sesuai dg KD-nya.
Kecenderungan utk bertingkahlaku sesuai konsep diri disebut “nubuat yg dipenuhi
sndr” (Rakhmat)
Krn KD berpengariuf thd perilaku, maka jelas konsep diri juga berhubungan erat dg
13
komunikasi.
Ada dua kualitas kd : positif & negatif. Kualitas konsep diri ini mempengaruhi
keberhasilan komunikasi interpersonal yg positif pula, sebaliiknya konsep diri yg
negatif buruk bagi komunikasi interpersonal.
Brook & Emmert : 5 ciri org yg memiliki konsep diri positif ;
1. Ia yakin akan kemampuannya mengatasi masalah.
2. Ia merasa setara dg org lain
3. Ia menerioma pujian tanpa rasa malu.
4. Ia menyadr bhw setaipa org mempunyai berbagai perasaan, keinginan, &
perilaku yg tdk seluruhnya disetuji masyarakat.
5. Ia mampu memperbaiki dirinya krn ia sanggup mengungkapkan kepribaReza yg
rtdk disenanginya & berusaha mengubahnya.
Hamachek : 11 karakteristik org yg memiliki konsep diri positif.
1. Ia menyakini betul-betul nilai-nilai & prinsip-prinsip ttt serta bersedia
mempertahankannya wlaupun menghadapi pendpt klpk yg kuat. Namun, ia juga
erasa dirinya cukup tangguh utk mengubah prinsipo-prinsip itu bila pengalaman &
bukti-2 baru m,enunjukkan ia salah.
2. Ia mampu bertindak berdasarkan penilaian yg baik tanpa merasa bersalah yg
berlbh-lbhan, atau menyesali tindakanya jika org lain tdk menyetujui tindakannya
3. Ia tdk menghabiskan waktu yg tdk perlu utk menemaskan apa yg akan terjadi,
apa yg telah terjd di waktu yg lalu, & apa yg se&g terjd di waktu sekarang.
4. Ia memiliki keyakinan pd kemampuannya utk mengatasi persoalan, bahkan
ketika ia menghadapi kegagalan atau kemunduran.
14
5. Ia merasa sama dg org lain, sbg manusia tdk tinggi atau rendah walaupun terdpt
perbedaan dlm kemampuan ttt, latar belakang keluarga, atau sikap orang lain
thdnya.
6. Ia sanggup menerima dirinya sbg org yg penting & bernilai bagi org lain, paling
tdk bagi org-org yg ia pilih sbg sahabatnya.
7. Ia dpt menerima pujian tanpa berpura-pura rendah hati & menerima
penghargaan tanpa rasa bersalah.
8. Ia cenderung menolak usaha org lain utk mendominasinya.
9. Ia sanggup mengaku kepd org lain bhw ia mampu merasakan bbagai dorongan &
keinginan, dr perasaan marah hg cinta, dr sedih hg bahagia, dr kecewa yg mendlm
sampai kepuasan yg mendlm.
10. Ia mampu menikmati dirinya scr utuh dlm berbagai kegiatan yg meliputi
pekerjaan, permainan, ungkapan diri yg kreatif, persahabatan atau sekedar mengisi
waktu.
11. Ia peka pd kebutuhan org lain, pd kebiasaan sosial yg telah diterima, &
terutama sekali pd gagasan bhw ia tdk bisa bersenang-senang dg mengorbankan org
lain.
Ciri2 KD negatif :
1. Peka thd kritik. Ia tdk tahan menerima kritik, mudah marah & naik pitam.
Baginya, koreksi dr org lain seringkali Rezaggap sbg usaha menjatuhkan harga
dirinya.
2. Sangat responsif & antusias thd pujian. Baginya, segala hal yg menunjang harga
dirinya menjadi pusat perhatiannya.
3. Hiperkritis thd org lain. Sikap ini dikembangkannya sejalan dg sikap kedua tadi;
15
di satu pihak ia selalu ingin dipuji tapi di pihak lain ia tak sanggup mengungkap
penghargaan atau pengakuan akan kelebihan org lain. Ia selalu mengeluh, mencela,
atau , meremehkan apapun & siapapun.
4. Cenderung merasa tdk disenangi org lain. Ia merasa tak diperhatikan. Ia tdk
mempersalahkan dirinya, ttp akan menganggap dirinya sbg korban dr sistem sosial
yg tdk beres. Ia mengangap org lain sbg musuh, hg tdk dpt melahirkan kehangatan
dlm hubungan dg org lain
Dr KD yg positif akan lahir pola perilaku komunikasi interpersonal yg positif pula,
yakni melakukan persepsi yg lebih cermat & mengungkap petunuk-petunjuk yg
membuat org lain menafsirkan kitas dg lbh cermat pula. Org yg memiliki KD positif
adlh orang menurut istilah Sidney M. Jourad ”tempus pan&g” (transparent), yakni
terbuka kepd org lain.
Kognisi Sosial ttg Diri
William James : seseorang bisa menjadi objek pikirannya sndr. Inilah kognisis sosial.
Kita melakukan proses yg o/ Gordon Allport disebut becoming, di mana kita
mengembangkan, memodifikasi, & menyaring identitas personal & pemahaman ttg
diri sndr – ”diri” kita & konsep kita ttg diri kita sndr. Inilah yg dimaksud dg self-
development.
Self-development kita kebanyakan terbentuk dr interaksi dg org-org terdekat kita di
masa kanak-kanak. Org-org ini menjadi panutan (role models) bagi kita dlm
16
bertindak, berpikir, & significant others, org-org ygmerasa ttg diri sndr
mempengaruhi perilaku, pikiran, & perasaan kita.
Richard Dewey & W. J Humber menyebut mereka dg affective others, yaitu org lain
yg dg nereka kita mempunyai ikatan emosional.
Pembentukan self-development pd masa kecil ini sgt penting.
Dlm perkembangannya significant other meliputi senua org yg mempengaruhi
perilaku, pikiran, & perasaan kita.
Pandangan kita ttg keseluruhan pandangan org lain thd kita disebut generalized
others.
Proses seseorg mengambil peran sebagai generalized others disebut role taking.
Role taking amat penting artinya dlm pembebtukan KD.
Dg demikian, faktor yg mempengaruhi pengembangan diri seseorg makin meluas
seiring dg perkembangan org tsb. Jika mula-mula yg berpengaruh adlh keluarga, dg
makin bertambahnya usia bertambah pula pihak-pihak yg berpengaruh : teman,
kelompok, organisasi, hingga masyarakat. Selain itu, media komunikasi juga
berperan dlm self-development kita.
Self-cognition bisa terlijhat dr self-awareness (kesadaran diri) & self-schemata
(bagan diri).
1. Self-Awareness (kesadaran Diri)
17
Self-awareness mrpkn perhatian seseorg yg terfokus pd diri sndr, perasaannya, nilai,
maksud, &/ atau evaluasi dr org lain. Self-awareness membantu kita utk mengetahui
kelebihan & kekurangan yg ada pd diri kita, menyadr bhw tingkah laku kita
dikendalikan o/ pikiran kita. Dg kata lain, kesadaran-diri membantu kita utk
mengetahui siapa kita & apa yg kita inginkan.
Self-awareness menunjukkan tingkat atau derajat kita mengetahui diri kita sndr.
Memahami bgm konsep-diri kita berkembang adlh salah satu cara utk
Meningkatkan kesadaran-diri kita. Makin kita memahami mengapa kita memandang
diri kita spt yg selama ini, makin kita memahami siapa kita.
Kesadaran-diri dpt dijelaskan mel model yg ditawarkan o/ Joseph Luft & Harry
Johari WindowIngham
Kesadaran-diri kita berhubungan dg komunikasi interpersonal kita. Makin tinggi
kesadaran-diri kita makin tahu kita bgm kita berkomunikasi dg org2 lain. Sebaliknya,
komunikasi dg orang lain akan membantu meningkatkan pengetahuan ttg diri kita.
Karenanya, kesadaran-diri adlh suatu hal yang harus ditingkatkan. DeVito
menyebutkan empat hal yg dpt dilakukan utk meningkatkan self-awareness.
Bertanya ttg diri kepd diri sndr. Self-talk (berbicara dg diri sndr), melakukan
monolog dg diri sndr adlh salah 1 cara mengetahui ttg diri & pd gilirannya
meningkatkan kesadaran-diri.
Mendengarkan org lain. Mendpt feeback dr orang lain dlm komunikasi
interpersonal adlh hal yang membuat kita mendptkan self-knowledge (pengetahuan
ttg diri). Ini akan meningkatkan self-awareness kita.
Secara aktif mencari informasi ttg diri sndr. Tindakan ini akan memperkecil
18
wilayah blind-self kita sekaligus meningkatkan sel-awareness kita.
Melihat dari sisi yg lain. Setiap org memiliki pan&gan sndr ttg kita. Mencoba
melihat dr sudut pan&gan org-org lain mengenai kita akan membantu kita utk
menambah kesadaran ttg diri kita sndr.
Meningkatkan open-self. Dg meluaskan wilayah terbuka pd diri kita berarti kita
mengurangi wilayah hidden-self. Ini berarti juga kita membuka diri (melakukan self-
disclosure) kepd org lain. Membuka diri akan memberikan pengetahuan ttg diri &
meningkatkan kesadaran-diri.
Self-awareness bias berkurang atau menurun, shg menyebabkan kita akan bertindak
tanpa mengindahkan standar atau tidak sesuai dg nilai2 diri kita. Kita merasa bebas,
tanpa ada halangan apapun, & bisa melakukan hal2 yg o/ org deindividuation
(berkurangnya “nilai”lain biasanya tidak disetujui bisa terjd akibat stimuli kondisi
ttt.keindividuan seseorg)
2. Self-Schemata (Skema-Diri)
Skemata mrpkn kategorisasi gagasan ttg stimuli yg dikembangkan o/ diri sndr.
Self-schemata adlh seperangkat susunan self-generalizations (hal-hal yg umum) dr
diri seseorg, yg didpt dr penilaian yg dilakukan sndr atau org lain.
Self-schemata mempengaruhi bgm Anda memperhatikan atau mengingat informasi
& kesempatan ttg diri sndr.
19
Self-schemata mrpkn suatu hal yg bersifat dinamis, dpt berubah seiring
perkembangan informasi & pengalaman kita.
Berdasarkan skema, sifat atau ciri-ciri kepribaReza bisa jadi relevan atau tidak bagi
slef-concept seseorg. Sifat2 yg berhubungan atau relevan & penting bagi pikiran
seseorg ttg dirinya sndr disebut dg schematic traits. Sifat2 kepribaRezayg tidak
penting bagi self-concept seseorg disebut dg aschematic trait.
Karena beberapa sifat mrpkn schematic –relevan dg deskripsi seseorg- maka
beberapa informasi juga relevan dg seseorg, yg disebut dg self-referent (rujukan
diri). Informasi yang relevan bagi seseorg biasanya diikuti dg lebih baik & diingat
lebih akurat. Ini adlh suatu kecenderungan yg disebut self-reference effect.
Lalu bgm org menghadapi pengalaman & informasi yg berlawanan dg self-
discrepancies atau ketidaksesuaian diri.self-schemata?
Self-Motivation (Motivasi Diri)
Mengapa kita termotivasi utk melakukan sesuatu? Atau sebaliknya, mengapa kita
tidak punya otivasi utk melakukan sesuatu?
Weber: motivasi diri dpt dilihat dlm 3 hal: self-consistency, self-enhancement, &
self-control.
Self-Consistency (Konsistensi Diri)
20
Gambaran kita ttg diri sndr sulit utk berubah. Ini terjd seimbang, baik di self-concept
positif maupun self-concept negatif. Sebuah penjelasan utk hal tsb adlh kita
terdorong utk mempertahankan konsistensi penilaian diri kita di masa lalu & masa
kini, begitu pula dg berbagai elemen kognisi (spt sikap & perilaku).
Ketika SD seseorg menemui tantangan, maka org itu biasanya akan menguatkan
penilaian dirinya sndr, drpd memikirkan kembali perttgan yg terjd. dpt org lain).
Elemen-elemen kognitif, spt sikap & maksud, menjadi seimbang ketika dlm keadaan
harmonis atau cocok.
Kebutuhan utk seimbang terkadang menjadi motivasi kita utk mengubah pikiran.
Bentuk penting dr self-motivation melibatkan rasionalitas kita ttg perilaku kita.
Meskipun etiap org mampu berlogika, tetapi tidak setiap perilaku mempunyai logika
yg baik sebelum dilakukan. Ketika dilakukan, perilaku tsb baru dirasionalkan.
Mendukung sebuah perilaku setelah perilaku tsb dilakukan melibatkan proses self-
justification. Self-justification adlh pendorong yg kuat bagi perubahan sikap. Hal ini
terjd pd beberapa kasus cognitive dissonance, sebuah pengalaman ketegangan
ketika elemen-elemen kognisi berttgan.
Festinger mengidentifikasi 2 keadaan yg menimbulkan kebutuhan akan pembenaran
diri ini: insufricient justification & decision making.
Self-Enhancement (Peningkatan Diri)
Self-motivation yg besar adlh perlindungan & pertahanan akan self-esteem (harga
21
diri). Dikatakan bhw banyak org yg menderita karena self-esteem yg rendah. Teori
kepribaReza humanistic (humanistic personality theories) menyebutkan bahayanya
evaluasi negatif atas diri seseorg. Beberapa kecenderungan self-enhancement terjd
mel proses yg telah disebutkan, spt downward comparisons, meyakinkan diri atas
kelebihannya dr org lain, atau self-justification, utk merasionalisasikan perilaku yg
berttgan dg diri. Diluar itu, ada bentuk-bentuk lain self-ehancement, yaitu: self-
serving processes & self-prsentation processes.
Self-Serving Processes (Proses Pengutamaan Diri)
Proses ini umumnya melibatkan tiga bentuk kognisi social yg diaplikasikan pd
perlindungan thd self-esteem, yaitu :
1. Egocentric Bias (Bias Egosentris)
2. False Comparison Effects (Efek Pembandingan Palsu)
3. Beneffectance
Self-Presentation (Penyajian Diri)
Banyak kognisi-diri dimotivasi o/ perhatian thd penyajian-diri (self-presentation). 3
proses self-presentation:
• Impression Management
• Social Accounting
• Self-Monitoring (Pengawasan Diri)
Depok, 2 Juli 2006
top related