tpp xviii puskes-posyandu
Post on 30-Dec-2014
79 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten atau kota (UPTD) Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari
tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten atau kota dan merupakan unit
pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia
(Sulastomo 2007)
Puskesmas hanya bertanggung jawab untuk sebagian upaya pembangunan
kesehatan yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota sesuai dengan
kemampuannya Secara nasional standar wilayah kerja puskesmas adalah satu
kecamatan Tetapi apabila disatu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas maka
tanggung jawab wilayah keja dibagi antar puskesmas dengan memperhatikan keutuhan
konsep wilayah (desa kelurahan RW) dan masing-masing puskesmas tersebut secara
operasional bertanggung jawab langsung kepada dinas kesehatan kabupaten kota
(Sulastomo 2007)
Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam tahapan hidup manusia
Dengan kondisi yang sehat manusia dapat melakukan aktivitas sehari-harinya dengan
baik tanpa terganggu oleh kesehatan tubuh yang kurang optimal Masyarakat di
Indonesia masih terbilang terbelakang dalam hal menjaga kesehatan mereka masih
kurang menyadari akan pentingnya untuk menjaga kesehtan diri keluarga dan
lingkungannya yaitu memahami akan pentingnya promotiv dan preventif atau lebih kita
kenal dengan lebih baik mencegah daripada mengobati
Dengan kurangnya kesadaran tersebut mengakibatkan masyarakat di Indonesia
terutama masyarakat awam sangatlah mudah untuk terjangkit penyakit Melihat semua
masalah kesehatan tersebut perlu adanya perbaikan dibidang kesehatan Untuk itu
sangatlah perlu terselengaranya berbagai upaya kesehatan baik upaya kesehatan
perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas
penyelenggaraan Yang hal tersebut merupakan salah satu fungsi dari puskesmas
sehingga untuk memperbaiki kesehatan masyarakat tersebut perlu ditunjang oleh
manajemen puskesmas yang baik agar puskesmas benar-benar berfungsi sesuai dengan
tugasnya
Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik
untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien Sehingga terciptalah
masyarakat yang sehat dan produktif Tidak gampang terjangkit penyakit dan selalu
menjaga kesehatannya dengan baik
Di dalam perencanaan manajemen Puskesmas setiap tahun Puskesmas akan
mengembangkan dan membina Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Posyandu
merupakan salah satu keterpaduan pelayanan kesehatan untuk memudahkan masyarakat
mengetahui atau memeriksakan kesehatan terutama untuk ibu dan anak balita Posyandu
merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dan merupakan bagian dari
pembangunan kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah yang bertujuan untuk
mempercepat penurunan angka kematian bayi (infant mortality rate) angka kelahiran
bayi (birth rate) dan angka kematian ibu (maternal mortality rate) serta dalam rangka
mempercepat terwujudnya Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS)
(Departemen Kesehatan 1999)
Posyandu dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas dimana
pelaksanaannya dilakukan di tiap kelurahanRW Kegiatannya berupa KIA KB P2M
(Imunisasi dan Penanggulangan Diare) dan Gizi (Penimbangan balita) Sasarannya
adalah ibu hamil ibu menyusui wanita usia subur (WUS) balita (Mubarak 2000)
Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu sangat penting
untuk diketahui oleh mahasiswa kedokteran maka dari itu kami akan melakukan Tugas
Pengenalan Profesi untuk meninjau pelaksanaan kegiatan tersebut
12 Rumusan Masalah
a Bagaimana cara manajemen puskemas ( PTP Lokmin Penilaian Kinerja )
b Bagaimana pelayanan kesehatan di posyandu
13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
131 Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu
memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di
Posyandu
132 Tujuan Khusus
Setelah melakukan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu
a Mengetahui pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
b Mengetahui pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
14 Manfaat Tugas Pengenalan Profesi
1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan
pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan
tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan
Kesehatan di Posyandu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Definisi Manajemen Puskesmas
Manajemen Puskesmas didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan yang bekerja
secara sistematis untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien
Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan Puskesmas membentuk fungsi-fungsi
manajemen Ada 3 (tiga) fungsi manajemen Puskesmas yang dikenal yakni Perencanaan
Pelaksanaan dan Pengendalian serta Pengawasan dan Pertangungjawaban Semua
fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan
(Departemen Kesehatan 2004)
Dari uraian beberapa pengertian manajemen tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
manajemen Puskesmas diselenggarakan sebagai
1 Proses pencapaian tujuan Puskesmas
2 Proses menselaraskan tujuan organisasi dan tujuan pegawai Puskesmas
(management by objectives atau MBO) menurut Drucker
3 Proses mengelola dan memberdayakan sumber daya dalam rangka efisiensi dan
efektivitas Puskesmas
4 Proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
5 Proses kerjasama dan kemitraan dalam pencapaian tujuan Puskesmas
6 Proses mengelola lingkungan
22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya
Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari
1 Perencanaan Tingkat Puskesmas
2 Lokakarya Mini Puskesmas
3 Penilaian Kinerja Puskesmas
Termasuk manajemen Sumber Daya termasuk alat obat keuangan dan Tenaga
serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebutsistem
informasi manajemen Puskesmas ( SIMPUS ) dan upaya peningkatan mutu pelayanan
( antara lain melalui penerapan quality assurance )
221 PTP (perencanaan tingkat puskesmas)
Perencanaan tingkat Puskesmas akan memberikan pandangan menyeluruh
terhadap semua tugas fungsi dan peranan yang akan dijalankan dan menjadi tuntunan
dalam proses pencapaian tujuan Puskesmas secara efisien dan efektif Perencanaan
Puskesmas merupakan inti kegiatan manajemen Puskesmas karena semua kegiatan
manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan Dengan perencanaan Puskesmas
memungkinkan para pengambil keputusan dan pimpinan Puskesmas untuk
menggunakan sumber daya Puskesmas secara berdaya guna dan berhasil guna Untuk
menjadikan organisasi dan manajemen Puskesmas efektif dan berkinerja tinggi diawali
dari perencanaan efektif Perencanaan Puskesmas adalah fungsi manajemen Puskesmas
yang pertama dan menjadi landasan serta titik tolak pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen lainnya Semua kegiatan dan tindakan manajemen Puskesmas didasarkan
danatau disesuaikan dengan perencanaan yang sudah ditetapkan Ini berarti setelah
perencanaan disusun kemudian struktur organisasi tata kerja dan personalia Puskesmas
yang akan melaksanakan tugas organisasi ditentukan (fungsi pengorganisasian)
Selanjutnya personalia yang bekerja dalam organisasi Puskesmas digerakan dan
diarahkan agar mereka bertindak dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan Puskesmas
yang direncanakan (fungsi penggerakan dan pelaksanaan) Semua aktivitas personalia
dan organisasi Puskesmas diawasi dipantau dan dibimbing agar aktivitas tetap berjalan
sesuai tujuan dan target kinerja Puskesmas (fungsi pengawasan dan pengendalian)
Akhirnya dilakukan penilaian untuk mengetahui dan menganalisis kinerja pegawai dan
organisasi Puskesmas Penilaian meliputi masukan proses transformasikonversi yaitu
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dan pelaksanaan program dan kegiatan serta
pelayanan kesehatan Puskesmas Kemudian hasilnya dibandingkan dengan tujuan dan
terget kinerja Puskesmas yang telah ditetapkan (fungsi penilaian)
Penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dilakukan secara sistematis untuk memecahkan
masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya Hal ini meliputi
1 Upaya kesehatan wajib
2 Upaya kesehatan pengembangan
3 Upaya penunjang
Adapun tahapan dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas adalah sebagai
berikut
1 Persiapaan
mempersiapkan data yang akan di analisis sehingga untuk selanjutnya dapat
mempermudah perencanaan yang akan dibuat
2 Analisis situasiPenyusunan
Analisis situasi merupakan langkah awal proses penyusunan (rencana
operasional) RO Puskesmas yang bertujuan untuk identifikasi masalah Secara
konsepsual analisis situasi Puskesmas adalah proses berikut kecenderungannya dan
faktor-faktor yang mempengaruhi masalah tersebut serta potensi sumber daya
Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Analisis situasi akan
menghasilkan rumusan masalah dan berbagai faktor yang berkaitan dengan masalah
kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta potensi sumber daya
Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Langkah ini
dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data atau fakta yang berkaitan
dengan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas (Departemen
Kesehatan 2002)
analisis ini meliputi data umum dan data khusus Data umum ini berupa peta
wilayah dan data sumber daya (ketenagaan obat amp bahan habis pakai peralatan
sumber pembiayaan sarana prasarana data peran serta masyarakat data penduduk
amp sasaran program data sekolah data kesling
3 Rencana Usulan Kegiatan terdapat 2 tahap dalam penyusunan rencana usulan
kegiatan (RUK) yaitu
a Analisis masalah meliputi
1 identifikasi masalah
2 prioritas masalah
3 merumuskan masalah
4 penyebab masalah
b Penyusunan RUK
pada dasarnya menyusun RUK harus memperhatikan berbagai kebijakan
yang berlaku secara global nasional maupun daerah sesuai dengan hasil
kajian data dan informasi yang tersedia di puskesmas Puskesmas haruslah
mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui Konsil Kesehatan
KecamatanBadan Penyantun Puskesmas Rencana usulan kegiatan harus
dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin sarana
prasarana dan operasional puskesmas RUK yang disusun tersebut
merupakan RUK untuk tahun mendatang (H+1) Penyusunan RUK tersebut
disusun pada bulan januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil kajian
pencapaian kegiatan pada tahun sebelumnya (H-1) Dalam hal ini diharapkan
penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di puskesmas pada akhir bulan
januari tahun berjalan (H)
Setelah menyusun kemudian RUK tersebut dibahas di Dinas
kabupatenkota kemudian diajukan ke Pemerintah Daerah kabupatenkota
melalui Dinas kesehatan kabupatenkota RUK yang terangkum dalam usulan
Dinas kesehatan kabupatenkota akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh
persetujuan pembiayaan dan dukungan politis
Setelah mendapat persetujuan selanjutnya diserahkan ke puskesmas
melalui dinas kesehatan kabupatenkota Berdasarkan alokasi biaya yang
disetujui tersebut puskesmas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
4 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Setelah RUK disetujui dengan alokasi biaya yang ditentukan puskesmas
membuat rencana pelaksanaan kegiatan Sumber pembiayaan puskesmas
selain dari anggaran daerah (DAU) adalah dari pusat dan pinjamanbantuan
luar negeri yang dialokasikan melalui dinas kesehatan kabupatenkota RPK
disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap mempertimbangkan
masukan dari masyarakat Penyesuaian ini dilakukan karena RPK yang
disusun adalah persetujuan atas RUK tahun lalu (H-1) alokasi yang diterima
tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan adanya perubahan sasaran
kegiatan tambahan anggaran (selain dari DAU) dan lain-lainnya
Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan dalam
forum lokakarya mini yang pertama
222 Lokakarya mini
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional upaya kesehatan diselenggarakan
melalui upaya kesehatan Puskesmas peran serta masyarakat dan rujukan upaya
kesehatanPuskesmas mempunyai fungsi sebagai pusat pengembangan peran serata
masyarakat pusatpembinaan kesehatan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan
masyarakat Dalam rangkamembina petugas Puskesmas untuk bekerjasama dalam tim
sehingga dapat melaksanakan fungsi Puskesmas dengan baik telah dikembangkan
Lokakarya Mini Puskesmas
Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas
Puskesmas dan petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk
meningkatkan kerjasama tim memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina
peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas
Ditinjau dari fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan (P1) Penggerakan
Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini
Puskesmas merupakan penerapan Penggerakan Pelaksanaan (P2)
Adapun tujuan dilakukannya lokakarya mini adalah sebagai berikut
1 Tujuan Umum
Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan
Puskesmas bekerjasama dalam tim dan membia kerja sama lintas program
serta lintas sektoral
2 TujuanKhusus
a) Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenaga Puskesmas dan pelaksana
b) Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam
rangka pemantauan hasil kerja tenaga Puskesmas dengan cara
membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil
kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan
dengan targetnya serta teersusunnya rencana kerja bulan berikutnya
c) Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan
pengembangan peran serta masyarakatsecara terpadu
d) Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka
mengkaji kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana
kerja tribulan berikutnyaManfaatnyaadalah mengevaluasi kegiatan yang
telah dilakuakan pada bulan lalu dan untuk merencanakan kegiatan yang
akan dilakukan
3 Penggalangan peningkatan kerjasama dalam Tim
Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan
Puskesmas sendiri dalam rangka meningkatkan kerjasama antar petugas
Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas
4 Lokakarya Bulanan Puskesmas
Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan peningkatan kerjasama
dalam Tim setiap awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar
tenaga Puskesmas untuk membandingkan rencana kerja bulan yang lalu
dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan Bilaman dijumpai
masalah dibahas dan dipecahkan bersama serta kemudian menyusun
rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap tenaga
5 Penggalangan peningkatan kerja sama lintas sektoral
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan
sektor-sektor yang bersangkutan diperlukan penggalangan kerjasama
lintas sektor yang dilaksanakan dalam satu pertemuan setahun sekali
Untuk itu perlu dijelasklan manfaat bersama dari upaya pembinaan peran
serta masyarakat dalam bidang kesehatan bagi sektor-sektor yang
bersangkutan Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja
lintas sektoral dalam membina dan mengembanngkan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan Khususnya dalam rangka
peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan hidup anakHarapannya
peningkatan pelayanan kesehatan laporan kegiatan tepat waktu
Salah satu bentuk upaya dalam penggalangan maupun pemantauan berbagai
kegiatan adalah melalui pertemuan lokakarya mini puskesmas Pada dasarnya ruang
lingkup kegiatan lokmin itu mencakup dua hal pokok yang meliputi
1 Lokmin Lintas Program
a Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas
b Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan
c Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas
d Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun
2 Lokmin Lintas Sektor
a Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral
b untuk membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan
berdasarkan waktunya lokakarya mini dibagi menjadi 2
1 Lokakarya mini bulanan
Lokarya bulanan ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi menjadi 2
a Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka
pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan
rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan
membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya
serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya
b Tujuan khusus
a Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu
b Disampaikannya hasil rapat dari kabupatenkota kecamatan dan
berbagai kebijakan serta program
c Diketahuinya hambatan atau masalah kegiatan bulan lalu
d Dirumuskannya cara penyelesaian masalah
e Disusunnya rencana kerja bulan baru
Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap yaitu
3 Lokakarya mini bulanan yang pertama
Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam
rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan
kegiatan (RPK) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama
sebagai berikut
a) Masukan
1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran
tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas
2) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru yang
berkaitan dengan puskesmas
3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan
(PoA) puskesmas
b) Proses
1 Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan
dan daerah binaan
2 Analisis beban kerja tiap petugas
3 Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan
4 Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan
RPK
c) Keluaran
1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan
2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan
berdasarkan PoA
3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan
4 Lokakarya mini bulanan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama
Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan
PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan
lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut
a) Masukan
1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu
2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota
3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b) Proses
1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan
menggunakan PWS
2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan
dengan kepatuhan standar pelayanan
3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah
c) Keluaran
1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
2) Rencana kerja bulan yang baru
2 Lokakarya mini tribulan
Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan
kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu
a Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil
kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja
tribulan selanjutnya
b Tujuan khusus
a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang
dihadapi
b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan
yang akan datang
Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap
1 Lokakarya mini tribulan pertama
Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka
pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat
terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan
Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut
a Masukan
1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika
kelompok
2) Informasi tentang program lintas sektor
3) Informasi tentang program kesehatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b Proses
1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor
2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor
3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor
c Keluaran
1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam
mendukung program kesehatan
2) Rencana kegiatan masing-masing sektor
2 Lokakarya mini tribulan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas
sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan
secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah
a Masukan
1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan
dukungan sektor terkait
2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor
dalam pelaksanaan program kesehatan
3) Pemberian informasi baru
b Proses
1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program
kesehatan
2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-
masing sektor
3) Merumuskan cara penyelesaian masalah
4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk
tribulan yang baru
c Keluaran
1) Rencana kerja tribulan yang baru
2) Kesepakatan bersama
223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai
1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program
unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan
program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah
perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam
pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi
setempat
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan
mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk
mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas
a pengertian penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja prestasi Puskesmas
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas
diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian
Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek
penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten
kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)
sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan
kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian
nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan
pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus
b tujuan penilaian kinerja puskesmas
a Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota
b Tujuan Khusus
Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan
Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok Puskesmas
Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk
tahun yang akan datang
Manfaat penilaian kinerja puskesmas
Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapai
Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan
adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)
Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya
Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber
daya Puskesmas dan urgensi pembinaa
Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas
Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap
kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat
kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan
ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo
Indonesia Sehatrdquo
Pelaksanaan penilaian kinerja
a Bahan dan pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis
hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku
Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006
b Teknis pelaksanaan
Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja
Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb
1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil
kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan
sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th
2008
2 Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan
penghitungan sbb
c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn
target sasaran (T) dikalikan 100 atau
SV () = HT x 100
Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)
kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau
V () = Σ SVn
Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja
cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut
1 Kelompok I (kinerja baik)
Tingkat pencapaian hasil ge 91
2 Kelompok II (kinerja cukup)
Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90
3 Kelompok III (kinerja kurang)
Tingkat pencapaian hasil le 80
a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan
menjadi 4 kelompok
1 Manajemen Operasional Puskesmas
2 Manajemen alat dan obat
3 Manajemen keuangan
4 Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan
skala nilai sebagai
berikut
1 Skala 1 nilai 4
2 Skala 2 nilai 7
3 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen
adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen
1 Skala 1 Nilai 4
2 Skala 2 Nilai 7
3 Skala 3 Nilai 10
Cara Penilaian
a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai
b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai
akhir tiap variabel
d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen
e merupakan nilai akhir mutu
Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi
Baik Nilai rata ndash rata gt 85
Cukup Nilai 55 ndash 84
Kurang Nilai lt 55
24 Pengertian Posyandu
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis
dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu
manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia ada 3 intervensi yaitu
1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita
2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina
tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap
menjadi tenaga kerja tangguh
3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan
dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan
strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan
memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud
25 Dasar Pelaksanaan
Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun
1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan
Posyandu yaitu
1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam
lingkup LKMD dan PKK
2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan
masyarakat desa
3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan
4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN
5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan
dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna
26 Tujuan penyelenggara Posyandu
1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil
melahirkan dan nifas)
2 Membudayakan NKKBS
3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera
4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
27 Pengelola Posyandu
a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut
1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)
2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak
PKK)
4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD
5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes
b Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari
unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu
1 Tingkat Propinsi - BKKBN
- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)
- Bappeda
- Tim Penggerak PKK
- dll
2 Tingkat KabKodya
- Kantor DepkesKantor Dinkes
- BKKBN
- PMD
- Bappeda
- dII
3Tingkat Kecamatan
bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB
Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)
bull KPD (Kader Pembangunan Desa)
4 Pokjanal Posyandu bertugas
bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program
bull Menyiapkan kader
bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah
bull Menyusunan rencana
bull Melakukan pemantauan dan bimbingan
bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait
bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD
5 Kegiatan Pokok Posyandu
1 KIA
2 KB
3 lmunisasi
4 Gizi
5 Penggulangan Diare
6 Pembentukan Posyandu
a Langkah ndash langkah pembentukan
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan
teknis unsur kesehatan dan KB
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana
dan prasarana posyandu biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu
5) Pelatihan kader Posyandu
6) Pembinaan
b Kriteria pembentukan Pos syandu
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita
c Kriteria kader Posyandu
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Diterima masyarakat setempat
7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim
Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka
Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu
Meja I Pendaftaran
Meja II Penimbangan
Meja III Pengisian KMS
Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V Pelayanan KB Kes
1048707 Imunisasi
1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
1048707 Pembagian pil atau kondom
1048707 Pengobatan ringan
1048707 Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)
b Sasaran Posyandu
bull BayiBalita
bull Ibu hamilibu menyusui
bull WUS dan PUS
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi
1) Kesehatan ibu dan anak
bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
bull PMT
bull lmunisasi
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
manajemen puskesmas yang baik agar puskesmas benar-benar berfungsi sesuai dengan
tugasnya
Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik
untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien Sehingga terciptalah
masyarakat yang sehat dan produktif Tidak gampang terjangkit penyakit dan selalu
menjaga kesehatannya dengan baik
Di dalam perencanaan manajemen Puskesmas setiap tahun Puskesmas akan
mengembangkan dan membina Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Posyandu
merupakan salah satu keterpaduan pelayanan kesehatan untuk memudahkan masyarakat
mengetahui atau memeriksakan kesehatan terutama untuk ibu dan anak balita Posyandu
merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dan merupakan bagian dari
pembangunan kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah yang bertujuan untuk
mempercepat penurunan angka kematian bayi (infant mortality rate) angka kelahiran
bayi (birth rate) dan angka kematian ibu (maternal mortality rate) serta dalam rangka
mempercepat terwujudnya Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS)
(Departemen Kesehatan 1999)
Posyandu dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas dimana
pelaksanaannya dilakukan di tiap kelurahanRW Kegiatannya berupa KIA KB P2M
(Imunisasi dan Penanggulangan Diare) dan Gizi (Penimbangan balita) Sasarannya
adalah ibu hamil ibu menyusui wanita usia subur (WUS) balita (Mubarak 2000)
Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu sangat penting
untuk diketahui oleh mahasiswa kedokteran maka dari itu kami akan melakukan Tugas
Pengenalan Profesi untuk meninjau pelaksanaan kegiatan tersebut
12 Rumusan Masalah
a Bagaimana cara manajemen puskemas ( PTP Lokmin Penilaian Kinerja )
b Bagaimana pelayanan kesehatan di posyandu
13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
131 Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu
memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di
Posyandu
132 Tujuan Khusus
Setelah melakukan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu
a Mengetahui pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
b Mengetahui pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
14 Manfaat Tugas Pengenalan Profesi
1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan
pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan
tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan
Kesehatan di Posyandu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Definisi Manajemen Puskesmas
Manajemen Puskesmas didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan yang bekerja
secara sistematis untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien
Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan Puskesmas membentuk fungsi-fungsi
manajemen Ada 3 (tiga) fungsi manajemen Puskesmas yang dikenal yakni Perencanaan
Pelaksanaan dan Pengendalian serta Pengawasan dan Pertangungjawaban Semua
fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan
(Departemen Kesehatan 2004)
Dari uraian beberapa pengertian manajemen tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
manajemen Puskesmas diselenggarakan sebagai
1 Proses pencapaian tujuan Puskesmas
2 Proses menselaraskan tujuan organisasi dan tujuan pegawai Puskesmas
(management by objectives atau MBO) menurut Drucker
3 Proses mengelola dan memberdayakan sumber daya dalam rangka efisiensi dan
efektivitas Puskesmas
4 Proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
5 Proses kerjasama dan kemitraan dalam pencapaian tujuan Puskesmas
6 Proses mengelola lingkungan
22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya
Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari
1 Perencanaan Tingkat Puskesmas
2 Lokakarya Mini Puskesmas
3 Penilaian Kinerja Puskesmas
Termasuk manajemen Sumber Daya termasuk alat obat keuangan dan Tenaga
serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebutsistem
informasi manajemen Puskesmas ( SIMPUS ) dan upaya peningkatan mutu pelayanan
( antara lain melalui penerapan quality assurance )
221 PTP (perencanaan tingkat puskesmas)
Perencanaan tingkat Puskesmas akan memberikan pandangan menyeluruh
terhadap semua tugas fungsi dan peranan yang akan dijalankan dan menjadi tuntunan
dalam proses pencapaian tujuan Puskesmas secara efisien dan efektif Perencanaan
Puskesmas merupakan inti kegiatan manajemen Puskesmas karena semua kegiatan
manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan Dengan perencanaan Puskesmas
memungkinkan para pengambil keputusan dan pimpinan Puskesmas untuk
menggunakan sumber daya Puskesmas secara berdaya guna dan berhasil guna Untuk
menjadikan organisasi dan manajemen Puskesmas efektif dan berkinerja tinggi diawali
dari perencanaan efektif Perencanaan Puskesmas adalah fungsi manajemen Puskesmas
yang pertama dan menjadi landasan serta titik tolak pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen lainnya Semua kegiatan dan tindakan manajemen Puskesmas didasarkan
danatau disesuaikan dengan perencanaan yang sudah ditetapkan Ini berarti setelah
perencanaan disusun kemudian struktur organisasi tata kerja dan personalia Puskesmas
yang akan melaksanakan tugas organisasi ditentukan (fungsi pengorganisasian)
Selanjutnya personalia yang bekerja dalam organisasi Puskesmas digerakan dan
diarahkan agar mereka bertindak dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan Puskesmas
yang direncanakan (fungsi penggerakan dan pelaksanaan) Semua aktivitas personalia
dan organisasi Puskesmas diawasi dipantau dan dibimbing agar aktivitas tetap berjalan
sesuai tujuan dan target kinerja Puskesmas (fungsi pengawasan dan pengendalian)
Akhirnya dilakukan penilaian untuk mengetahui dan menganalisis kinerja pegawai dan
organisasi Puskesmas Penilaian meliputi masukan proses transformasikonversi yaitu
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dan pelaksanaan program dan kegiatan serta
pelayanan kesehatan Puskesmas Kemudian hasilnya dibandingkan dengan tujuan dan
terget kinerja Puskesmas yang telah ditetapkan (fungsi penilaian)
Penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dilakukan secara sistematis untuk memecahkan
masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya Hal ini meliputi
1 Upaya kesehatan wajib
2 Upaya kesehatan pengembangan
3 Upaya penunjang
Adapun tahapan dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas adalah sebagai
berikut
1 Persiapaan
mempersiapkan data yang akan di analisis sehingga untuk selanjutnya dapat
mempermudah perencanaan yang akan dibuat
2 Analisis situasiPenyusunan
Analisis situasi merupakan langkah awal proses penyusunan (rencana
operasional) RO Puskesmas yang bertujuan untuk identifikasi masalah Secara
konsepsual analisis situasi Puskesmas adalah proses berikut kecenderungannya dan
faktor-faktor yang mempengaruhi masalah tersebut serta potensi sumber daya
Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Analisis situasi akan
menghasilkan rumusan masalah dan berbagai faktor yang berkaitan dengan masalah
kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta potensi sumber daya
Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Langkah ini
dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data atau fakta yang berkaitan
dengan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas (Departemen
Kesehatan 2002)
analisis ini meliputi data umum dan data khusus Data umum ini berupa peta
wilayah dan data sumber daya (ketenagaan obat amp bahan habis pakai peralatan
sumber pembiayaan sarana prasarana data peran serta masyarakat data penduduk
amp sasaran program data sekolah data kesling
3 Rencana Usulan Kegiatan terdapat 2 tahap dalam penyusunan rencana usulan
kegiatan (RUK) yaitu
a Analisis masalah meliputi
1 identifikasi masalah
2 prioritas masalah
3 merumuskan masalah
4 penyebab masalah
b Penyusunan RUK
pada dasarnya menyusun RUK harus memperhatikan berbagai kebijakan
yang berlaku secara global nasional maupun daerah sesuai dengan hasil
kajian data dan informasi yang tersedia di puskesmas Puskesmas haruslah
mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui Konsil Kesehatan
KecamatanBadan Penyantun Puskesmas Rencana usulan kegiatan harus
dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin sarana
prasarana dan operasional puskesmas RUK yang disusun tersebut
merupakan RUK untuk tahun mendatang (H+1) Penyusunan RUK tersebut
disusun pada bulan januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil kajian
pencapaian kegiatan pada tahun sebelumnya (H-1) Dalam hal ini diharapkan
penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di puskesmas pada akhir bulan
januari tahun berjalan (H)
Setelah menyusun kemudian RUK tersebut dibahas di Dinas
kabupatenkota kemudian diajukan ke Pemerintah Daerah kabupatenkota
melalui Dinas kesehatan kabupatenkota RUK yang terangkum dalam usulan
Dinas kesehatan kabupatenkota akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh
persetujuan pembiayaan dan dukungan politis
Setelah mendapat persetujuan selanjutnya diserahkan ke puskesmas
melalui dinas kesehatan kabupatenkota Berdasarkan alokasi biaya yang
disetujui tersebut puskesmas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
4 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Setelah RUK disetujui dengan alokasi biaya yang ditentukan puskesmas
membuat rencana pelaksanaan kegiatan Sumber pembiayaan puskesmas
selain dari anggaran daerah (DAU) adalah dari pusat dan pinjamanbantuan
luar negeri yang dialokasikan melalui dinas kesehatan kabupatenkota RPK
disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap mempertimbangkan
masukan dari masyarakat Penyesuaian ini dilakukan karena RPK yang
disusun adalah persetujuan atas RUK tahun lalu (H-1) alokasi yang diterima
tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan adanya perubahan sasaran
kegiatan tambahan anggaran (selain dari DAU) dan lain-lainnya
Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan dalam
forum lokakarya mini yang pertama
222 Lokakarya mini
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional upaya kesehatan diselenggarakan
melalui upaya kesehatan Puskesmas peran serta masyarakat dan rujukan upaya
kesehatanPuskesmas mempunyai fungsi sebagai pusat pengembangan peran serata
masyarakat pusatpembinaan kesehatan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan
masyarakat Dalam rangkamembina petugas Puskesmas untuk bekerjasama dalam tim
sehingga dapat melaksanakan fungsi Puskesmas dengan baik telah dikembangkan
Lokakarya Mini Puskesmas
Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas
Puskesmas dan petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk
meningkatkan kerjasama tim memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina
peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas
Ditinjau dari fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan (P1) Penggerakan
Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini
Puskesmas merupakan penerapan Penggerakan Pelaksanaan (P2)
Adapun tujuan dilakukannya lokakarya mini adalah sebagai berikut
1 Tujuan Umum
Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan
Puskesmas bekerjasama dalam tim dan membia kerja sama lintas program
serta lintas sektoral
2 TujuanKhusus
a) Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenaga Puskesmas dan pelaksana
b) Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam
rangka pemantauan hasil kerja tenaga Puskesmas dengan cara
membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil
kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan
dengan targetnya serta teersusunnya rencana kerja bulan berikutnya
c) Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan
pengembangan peran serta masyarakatsecara terpadu
d) Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka
mengkaji kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana
kerja tribulan berikutnyaManfaatnyaadalah mengevaluasi kegiatan yang
telah dilakuakan pada bulan lalu dan untuk merencanakan kegiatan yang
akan dilakukan
3 Penggalangan peningkatan kerjasama dalam Tim
Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan
Puskesmas sendiri dalam rangka meningkatkan kerjasama antar petugas
Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas
4 Lokakarya Bulanan Puskesmas
Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan peningkatan kerjasama
dalam Tim setiap awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar
tenaga Puskesmas untuk membandingkan rencana kerja bulan yang lalu
dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan Bilaman dijumpai
masalah dibahas dan dipecahkan bersama serta kemudian menyusun
rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap tenaga
5 Penggalangan peningkatan kerja sama lintas sektoral
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan
sektor-sektor yang bersangkutan diperlukan penggalangan kerjasama
lintas sektor yang dilaksanakan dalam satu pertemuan setahun sekali
Untuk itu perlu dijelasklan manfaat bersama dari upaya pembinaan peran
serta masyarakat dalam bidang kesehatan bagi sektor-sektor yang
bersangkutan Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja
lintas sektoral dalam membina dan mengembanngkan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan Khususnya dalam rangka
peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan hidup anakHarapannya
peningkatan pelayanan kesehatan laporan kegiatan tepat waktu
Salah satu bentuk upaya dalam penggalangan maupun pemantauan berbagai
kegiatan adalah melalui pertemuan lokakarya mini puskesmas Pada dasarnya ruang
lingkup kegiatan lokmin itu mencakup dua hal pokok yang meliputi
1 Lokmin Lintas Program
a Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas
b Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan
c Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas
d Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun
2 Lokmin Lintas Sektor
a Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral
b untuk membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan
berdasarkan waktunya lokakarya mini dibagi menjadi 2
1 Lokakarya mini bulanan
Lokarya bulanan ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi menjadi 2
a Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka
pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan
rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan
membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya
serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya
b Tujuan khusus
a Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu
b Disampaikannya hasil rapat dari kabupatenkota kecamatan dan
berbagai kebijakan serta program
c Diketahuinya hambatan atau masalah kegiatan bulan lalu
d Dirumuskannya cara penyelesaian masalah
e Disusunnya rencana kerja bulan baru
Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap yaitu
3 Lokakarya mini bulanan yang pertama
Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam
rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan
kegiatan (RPK) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama
sebagai berikut
a) Masukan
1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran
tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas
2) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru yang
berkaitan dengan puskesmas
3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan
(PoA) puskesmas
b) Proses
1 Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan
dan daerah binaan
2 Analisis beban kerja tiap petugas
3 Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan
4 Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan
RPK
c) Keluaran
1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan
2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan
berdasarkan PoA
3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan
4 Lokakarya mini bulanan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama
Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan
PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan
lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut
a) Masukan
1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu
2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota
3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b) Proses
1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan
menggunakan PWS
2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan
dengan kepatuhan standar pelayanan
3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah
c) Keluaran
1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
2) Rencana kerja bulan yang baru
2 Lokakarya mini tribulan
Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan
kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu
a Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil
kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja
tribulan selanjutnya
b Tujuan khusus
a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang
dihadapi
b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan
yang akan datang
Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap
1 Lokakarya mini tribulan pertama
Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka
pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat
terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan
Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut
a Masukan
1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika
kelompok
2) Informasi tentang program lintas sektor
3) Informasi tentang program kesehatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b Proses
1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor
2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor
3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor
c Keluaran
1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam
mendukung program kesehatan
2) Rencana kegiatan masing-masing sektor
2 Lokakarya mini tribulan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas
sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan
secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah
a Masukan
1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan
dukungan sektor terkait
2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor
dalam pelaksanaan program kesehatan
3) Pemberian informasi baru
b Proses
1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program
kesehatan
2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-
masing sektor
3) Merumuskan cara penyelesaian masalah
4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk
tribulan yang baru
c Keluaran
1) Rencana kerja tribulan yang baru
2) Kesepakatan bersama
223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai
1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program
unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan
program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah
perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam
pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi
setempat
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan
mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk
mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas
a pengertian penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja prestasi Puskesmas
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas
diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian
Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek
penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten
kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)
sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan
kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian
nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan
pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus
b tujuan penilaian kinerja puskesmas
a Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota
b Tujuan Khusus
Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan
Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok Puskesmas
Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk
tahun yang akan datang
Manfaat penilaian kinerja puskesmas
Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapai
Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan
adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)
Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya
Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber
daya Puskesmas dan urgensi pembinaa
Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas
Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap
kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat
kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan
ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo
Indonesia Sehatrdquo
Pelaksanaan penilaian kinerja
a Bahan dan pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis
hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku
Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006
b Teknis pelaksanaan
Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja
Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb
1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil
kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan
sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th
2008
2 Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan
penghitungan sbb
c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn
target sasaran (T) dikalikan 100 atau
SV () = HT x 100
Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)
kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau
V () = Σ SVn
Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja
cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut
1 Kelompok I (kinerja baik)
Tingkat pencapaian hasil ge 91
2 Kelompok II (kinerja cukup)
Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90
3 Kelompok III (kinerja kurang)
Tingkat pencapaian hasil le 80
a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan
menjadi 4 kelompok
1 Manajemen Operasional Puskesmas
2 Manajemen alat dan obat
3 Manajemen keuangan
4 Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan
skala nilai sebagai
berikut
1 Skala 1 nilai 4
2 Skala 2 nilai 7
3 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen
adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen
1 Skala 1 Nilai 4
2 Skala 2 Nilai 7
3 Skala 3 Nilai 10
Cara Penilaian
a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai
b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai
akhir tiap variabel
d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen
e merupakan nilai akhir mutu
Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi
Baik Nilai rata ndash rata gt 85
Cukup Nilai 55 ndash 84
Kurang Nilai lt 55
24 Pengertian Posyandu
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis
dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu
manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia ada 3 intervensi yaitu
1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita
2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina
tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap
menjadi tenaga kerja tangguh
3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan
dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan
strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan
memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud
25 Dasar Pelaksanaan
Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun
1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan
Posyandu yaitu
1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam
lingkup LKMD dan PKK
2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan
masyarakat desa
3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan
4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN
5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan
dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna
26 Tujuan penyelenggara Posyandu
1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil
melahirkan dan nifas)
2 Membudayakan NKKBS
3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera
4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
27 Pengelola Posyandu
a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut
1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)
2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak
PKK)
4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD
5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes
b Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari
unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu
1 Tingkat Propinsi - BKKBN
- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)
- Bappeda
- Tim Penggerak PKK
- dll
2 Tingkat KabKodya
- Kantor DepkesKantor Dinkes
- BKKBN
- PMD
- Bappeda
- dII
3Tingkat Kecamatan
bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB
Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)
bull KPD (Kader Pembangunan Desa)
4 Pokjanal Posyandu bertugas
bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program
bull Menyiapkan kader
bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah
bull Menyusunan rencana
bull Melakukan pemantauan dan bimbingan
bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait
bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD
5 Kegiatan Pokok Posyandu
1 KIA
2 KB
3 lmunisasi
4 Gizi
5 Penggulangan Diare
6 Pembentukan Posyandu
a Langkah ndash langkah pembentukan
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan
teknis unsur kesehatan dan KB
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana
dan prasarana posyandu biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu
5) Pelatihan kader Posyandu
6) Pembinaan
b Kriteria pembentukan Pos syandu
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita
c Kriteria kader Posyandu
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Diterima masyarakat setempat
7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim
Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka
Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu
Meja I Pendaftaran
Meja II Penimbangan
Meja III Pengisian KMS
Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V Pelayanan KB Kes
1048707 Imunisasi
1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
1048707 Pembagian pil atau kondom
1048707 Pengobatan ringan
1048707 Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)
b Sasaran Posyandu
bull BayiBalita
bull Ibu hamilibu menyusui
bull WUS dan PUS
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi
1) Kesehatan ibu dan anak
bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
bull PMT
bull lmunisasi
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu
memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di
Posyandu
132 Tujuan Khusus
Setelah melakukan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu
a Mengetahui pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
b Mengetahui pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
14 Manfaat Tugas Pengenalan Profesi
1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan
pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan
tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan
Kesehatan di Posyandu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Definisi Manajemen Puskesmas
Manajemen Puskesmas didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan yang bekerja
secara sistematis untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien
Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan Puskesmas membentuk fungsi-fungsi
manajemen Ada 3 (tiga) fungsi manajemen Puskesmas yang dikenal yakni Perencanaan
Pelaksanaan dan Pengendalian serta Pengawasan dan Pertangungjawaban Semua
fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan
(Departemen Kesehatan 2004)
Dari uraian beberapa pengertian manajemen tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
manajemen Puskesmas diselenggarakan sebagai
1 Proses pencapaian tujuan Puskesmas
2 Proses menselaraskan tujuan organisasi dan tujuan pegawai Puskesmas
(management by objectives atau MBO) menurut Drucker
3 Proses mengelola dan memberdayakan sumber daya dalam rangka efisiensi dan
efektivitas Puskesmas
4 Proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
5 Proses kerjasama dan kemitraan dalam pencapaian tujuan Puskesmas
6 Proses mengelola lingkungan
22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya
Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari
1 Perencanaan Tingkat Puskesmas
2 Lokakarya Mini Puskesmas
3 Penilaian Kinerja Puskesmas
Termasuk manajemen Sumber Daya termasuk alat obat keuangan dan Tenaga
serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebutsistem
informasi manajemen Puskesmas ( SIMPUS ) dan upaya peningkatan mutu pelayanan
( antara lain melalui penerapan quality assurance )
221 PTP (perencanaan tingkat puskesmas)
Perencanaan tingkat Puskesmas akan memberikan pandangan menyeluruh
terhadap semua tugas fungsi dan peranan yang akan dijalankan dan menjadi tuntunan
dalam proses pencapaian tujuan Puskesmas secara efisien dan efektif Perencanaan
Puskesmas merupakan inti kegiatan manajemen Puskesmas karena semua kegiatan
manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan Dengan perencanaan Puskesmas
memungkinkan para pengambil keputusan dan pimpinan Puskesmas untuk
menggunakan sumber daya Puskesmas secara berdaya guna dan berhasil guna Untuk
menjadikan organisasi dan manajemen Puskesmas efektif dan berkinerja tinggi diawali
dari perencanaan efektif Perencanaan Puskesmas adalah fungsi manajemen Puskesmas
yang pertama dan menjadi landasan serta titik tolak pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen lainnya Semua kegiatan dan tindakan manajemen Puskesmas didasarkan
danatau disesuaikan dengan perencanaan yang sudah ditetapkan Ini berarti setelah
perencanaan disusun kemudian struktur organisasi tata kerja dan personalia Puskesmas
yang akan melaksanakan tugas organisasi ditentukan (fungsi pengorganisasian)
Selanjutnya personalia yang bekerja dalam organisasi Puskesmas digerakan dan
diarahkan agar mereka bertindak dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan Puskesmas
yang direncanakan (fungsi penggerakan dan pelaksanaan) Semua aktivitas personalia
dan organisasi Puskesmas diawasi dipantau dan dibimbing agar aktivitas tetap berjalan
sesuai tujuan dan target kinerja Puskesmas (fungsi pengawasan dan pengendalian)
Akhirnya dilakukan penilaian untuk mengetahui dan menganalisis kinerja pegawai dan
organisasi Puskesmas Penilaian meliputi masukan proses transformasikonversi yaitu
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dan pelaksanaan program dan kegiatan serta
pelayanan kesehatan Puskesmas Kemudian hasilnya dibandingkan dengan tujuan dan
terget kinerja Puskesmas yang telah ditetapkan (fungsi penilaian)
Penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dilakukan secara sistematis untuk memecahkan
masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya Hal ini meliputi
1 Upaya kesehatan wajib
2 Upaya kesehatan pengembangan
3 Upaya penunjang
Adapun tahapan dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas adalah sebagai
berikut
1 Persiapaan
mempersiapkan data yang akan di analisis sehingga untuk selanjutnya dapat
mempermudah perencanaan yang akan dibuat
2 Analisis situasiPenyusunan
Analisis situasi merupakan langkah awal proses penyusunan (rencana
operasional) RO Puskesmas yang bertujuan untuk identifikasi masalah Secara
konsepsual analisis situasi Puskesmas adalah proses berikut kecenderungannya dan
faktor-faktor yang mempengaruhi masalah tersebut serta potensi sumber daya
Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Analisis situasi akan
menghasilkan rumusan masalah dan berbagai faktor yang berkaitan dengan masalah
kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta potensi sumber daya
Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Langkah ini
dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data atau fakta yang berkaitan
dengan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas (Departemen
Kesehatan 2002)
analisis ini meliputi data umum dan data khusus Data umum ini berupa peta
wilayah dan data sumber daya (ketenagaan obat amp bahan habis pakai peralatan
sumber pembiayaan sarana prasarana data peran serta masyarakat data penduduk
amp sasaran program data sekolah data kesling
3 Rencana Usulan Kegiatan terdapat 2 tahap dalam penyusunan rencana usulan
kegiatan (RUK) yaitu
a Analisis masalah meliputi
1 identifikasi masalah
2 prioritas masalah
3 merumuskan masalah
4 penyebab masalah
b Penyusunan RUK
pada dasarnya menyusun RUK harus memperhatikan berbagai kebijakan
yang berlaku secara global nasional maupun daerah sesuai dengan hasil
kajian data dan informasi yang tersedia di puskesmas Puskesmas haruslah
mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui Konsil Kesehatan
KecamatanBadan Penyantun Puskesmas Rencana usulan kegiatan harus
dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin sarana
prasarana dan operasional puskesmas RUK yang disusun tersebut
merupakan RUK untuk tahun mendatang (H+1) Penyusunan RUK tersebut
disusun pada bulan januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil kajian
pencapaian kegiatan pada tahun sebelumnya (H-1) Dalam hal ini diharapkan
penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di puskesmas pada akhir bulan
januari tahun berjalan (H)
Setelah menyusun kemudian RUK tersebut dibahas di Dinas
kabupatenkota kemudian diajukan ke Pemerintah Daerah kabupatenkota
melalui Dinas kesehatan kabupatenkota RUK yang terangkum dalam usulan
Dinas kesehatan kabupatenkota akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh
persetujuan pembiayaan dan dukungan politis
Setelah mendapat persetujuan selanjutnya diserahkan ke puskesmas
melalui dinas kesehatan kabupatenkota Berdasarkan alokasi biaya yang
disetujui tersebut puskesmas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
4 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Setelah RUK disetujui dengan alokasi biaya yang ditentukan puskesmas
membuat rencana pelaksanaan kegiatan Sumber pembiayaan puskesmas
selain dari anggaran daerah (DAU) adalah dari pusat dan pinjamanbantuan
luar negeri yang dialokasikan melalui dinas kesehatan kabupatenkota RPK
disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap mempertimbangkan
masukan dari masyarakat Penyesuaian ini dilakukan karena RPK yang
disusun adalah persetujuan atas RUK tahun lalu (H-1) alokasi yang diterima
tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan adanya perubahan sasaran
kegiatan tambahan anggaran (selain dari DAU) dan lain-lainnya
Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan dalam
forum lokakarya mini yang pertama
222 Lokakarya mini
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional upaya kesehatan diselenggarakan
melalui upaya kesehatan Puskesmas peran serta masyarakat dan rujukan upaya
kesehatanPuskesmas mempunyai fungsi sebagai pusat pengembangan peran serata
masyarakat pusatpembinaan kesehatan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan
masyarakat Dalam rangkamembina petugas Puskesmas untuk bekerjasama dalam tim
sehingga dapat melaksanakan fungsi Puskesmas dengan baik telah dikembangkan
Lokakarya Mini Puskesmas
Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas
Puskesmas dan petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk
meningkatkan kerjasama tim memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina
peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas
Ditinjau dari fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan (P1) Penggerakan
Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini
Puskesmas merupakan penerapan Penggerakan Pelaksanaan (P2)
Adapun tujuan dilakukannya lokakarya mini adalah sebagai berikut
1 Tujuan Umum
Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan
Puskesmas bekerjasama dalam tim dan membia kerja sama lintas program
serta lintas sektoral
2 TujuanKhusus
a) Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenaga Puskesmas dan pelaksana
b) Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam
rangka pemantauan hasil kerja tenaga Puskesmas dengan cara
membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil
kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan
dengan targetnya serta teersusunnya rencana kerja bulan berikutnya
c) Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan
pengembangan peran serta masyarakatsecara terpadu
d) Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka
mengkaji kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana
kerja tribulan berikutnyaManfaatnyaadalah mengevaluasi kegiatan yang
telah dilakuakan pada bulan lalu dan untuk merencanakan kegiatan yang
akan dilakukan
3 Penggalangan peningkatan kerjasama dalam Tim
Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan
Puskesmas sendiri dalam rangka meningkatkan kerjasama antar petugas
Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas
4 Lokakarya Bulanan Puskesmas
Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan peningkatan kerjasama
dalam Tim setiap awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar
tenaga Puskesmas untuk membandingkan rencana kerja bulan yang lalu
dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan Bilaman dijumpai
masalah dibahas dan dipecahkan bersama serta kemudian menyusun
rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap tenaga
5 Penggalangan peningkatan kerja sama lintas sektoral
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan
sektor-sektor yang bersangkutan diperlukan penggalangan kerjasama
lintas sektor yang dilaksanakan dalam satu pertemuan setahun sekali
Untuk itu perlu dijelasklan manfaat bersama dari upaya pembinaan peran
serta masyarakat dalam bidang kesehatan bagi sektor-sektor yang
bersangkutan Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja
lintas sektoral dalam membina dan mengembanngkan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan Khususnya dalam rangka
peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan hidup anakHarapannya
peningkatan pelayanan kesehatan laporan kegiatan tepat waktu
Salah satu bentuk upaya dalam penggalangan maupun pemantauan berbagai
kegiatan adalah melalui pertemuan lokakarya mini puskesmas Pada dasarnya ruang
lingkup kegiatan lokmin itu mencakup dua hal pokok yang meliputi
1 Lokmin Lintas Program
a Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas
b Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan
c Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas
d Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun
2 Lokmin Lintas Sektor
a Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral
b untuk membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan
berdasarkan waktunya lokakarya mini dibagi menjadi 2
1 Lokakarya mini bulanan
Lokarya bulanan ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi menjadi 2
a Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka
pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan
rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan
membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya
serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya
b Tujuan khusus
a Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu
b Disampaikannya hasil rapat dari kabupatenkota kecamatan dan
berbagai kebijakan serta program
c Diketahuinya hambatan atau masalah kegiatan bulan lalu
d Dirumuskannya cara penyelesaian masalah
e Disusunnya rencana kerja bulan baru
Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap yaitu
3 Lokakarya mini bulanan yang pertama
Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam
rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan
kegiatan (RPK) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama
sebagai berikut
a) Masukan
1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran
tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas
2) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru yang
berkaitan dengan puskesmas
3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan
(PoA) puskesmas
b) Proses
1 Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan
dan daerah binaan
2 Analisis beban kerja tiap petugas
3 Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan
4 Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan
RPK
c) Keluaran
1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan
2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan
berdasarkan PoA
3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan
4 Lokakarya mini bulanan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama
Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan
PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan
lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut
a) Masukan
1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu
2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota
3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b) Proses
1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan
menggunakan PWS
2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan
dengan kepatuhan standar pelayanan
3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah
c) Keluaran
1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
2) Rencana kerja bulan yang baru
2 Lokakarya mini tribulan
Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan
kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu
a Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil
kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja
tribulan selanjutnya
b Tujuan khusus
a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang
dihadapi
b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan
yang akan datang
Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap
1 Lokakarya mini tribulan pertama
Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka
pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat
terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan
Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut
a Masukan
1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika
kelompok
2) Informasi tentang program lintas sektor
3) Informasi tentang program kesehatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b Proses
1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor
2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor
3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor
c Keluaran
1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam
mendukung program kesehatan
2) Rencana kegiatan masing-masing sektor
2 Lokakarya mini tribulan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas
sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan
secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah
a Masukan
1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan
dukungan sektor terkait
2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor
dalam pelaksanaan program kesehatan
3) Pemberian informasi baru
b Proses
1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program
kesehatan
2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-
masing sektor
3) Merumuskan cara penyelesaian masalah
4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk
tribulan yang baru
c Keluaran
1) Rencana kerja tribulan yang baru
2) Kesepakatan bersama
223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai
1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program
unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan
program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah
perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam
pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi
setempat
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan
mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk
mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas
a pengertian penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja prestasi Puskesmas
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas
diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian
Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek
penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten
kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)
sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan
kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian
nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan
pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus
b tujuan penilaian kinerja puskesmas
a Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota
b Tujuan Khusus
Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan
Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok Puskesmas
Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk
tahun yang akan datang
Manfaat penilaian kinerja puskesmas
Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapai
Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan
adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)
Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya
Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber
daya Puskesmas dan urgensi pembinaa
Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas
Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap
kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat
kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan
ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo
Indonesia Sehatrdquo
Pelaksanaan penilaian kinerja
a Bahan dan pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis
hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku
Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006
b Teknis pelaksanaan
Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja
Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb
1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil
kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan
sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th
2008
2 Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan
penghitungan sbb
c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn
target sasaran (T) dikalikan 100 atau
SV () = HT x 100
Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)
kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau
V () = Σ SVn
Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja
cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut
1 Kelompok I (kinerja baik)
Tingkat pencapaian hasil ge 91
2 Kelompok II (kinerja cukup)
Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90
3 Kelompok III (kinerja kurang)
Tingkat pencapaian hasil le 80
a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan
menjadi 4 kelompok
1 Manajemen Operasional Puskesmas
2 Manajemen alat dan obat
3 Manajemen keuangan
4 Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan
skala nilai sebagai
berikut
1 Skala 1 nilai 4
2 Skala 2 nilai 7
3 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen
adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen
1 Skala 1 Nilai 4
2 Skala 2 Nilai 7
3 Skala 3 Nilai 10
Cara Penilaian
a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai
b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai
akhir tiap variabel
d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen
e merupakan nilai akhir mutu
Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi
Baik Nilai rata ndash rata gt 85
Cukup Nilai 55 ndash 84
Kurang Nilai lt 55
24 Pengertian Posyandu
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis
dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu
manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia ada 3 intervensi yaitu
1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita
2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina
tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap
menjadi tenaga kerja tangguh
3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan
dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan
strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan
memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud
25 Dasar Pelaksanaan
Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun
1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan
Posyandu yaitu
1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam
lingkup LKMD dan PKK
2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan
masyarakat desa
3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan
4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN
5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan
dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna
26 Tujuan penyelenggara Posyandu
1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil
melahirkan dan nifas)
2 Membudayakan NKKBS
3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera
4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
27 Pengelola Posyandu
a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut
1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)
2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak
PKK)
4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD
5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes
b Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari
unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu
1 Tingkat Propinsi - BKKBN
- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)
- Bappeda
- Tim Penggerak PKK
- dll
2 Tingkat KabKodya
- Kantor DepkesKantor Dinkes
- BKKBN
- PMD
- Bappeda
- dII
3Tingkat Kecamatan
bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB
Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)
bull KPD (Kader Pembangunan Desa)
4 Pokjanal Posyandu bertugas
bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program
bull Menyiapkan kader
bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah
bull Menyusunan rencana
bull Melakukan pemantauan dan bimbingan
bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait
bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD
5 Kegiatan Pokok Posyandu
1 KIA
2 KB
3 lmunisasi
4 Gizi
5 Penggulangan Diare
6 Pembentukan Posyandu
a Langkah ndash langkah pembentukan
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan
teknis unsur kesehatan dan KB
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana
dan prasarana posyandu biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu
5) Pelatihan kader Posyandu
6) Pembinaan
b Kriteria pembentukan Pos syandu
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita
c Kriteria kader Posyandu
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Diterima masyarakat setempat
7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim
Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka
Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu
Meja I Pendaftaran
Meja II Penimbangan
Meja III Pengisian KMS
Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V Pelayanan KB Kes
1048707 Imunisasi
1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
1048707 Pembagian pil atau kondom
1048707 Pengobatan ringan
1048707 Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)
b Sasaran Posyandu
bull BayiBalita
bull Ibu hamilibu menyusui
bull WUS dan PUS
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi
1) Kesehatan ibu dan anak
bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
bull PMT
bull lmunisasi
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
2 Proses menselaraskan tujuan organisasi dan tujuan pegawai Puskesmas
(management by objectives atau MBO) menurut Drucker
3 Proses mengelola dan memberdayakan sumber daya dalam rangka efisiensi dan
efektivitas Puskesmas
4 Proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
5 Proses kerjasama dan kemitraan dalam pencapaian tujuan Puskesmas
6 Proses mengelola lingkungan
22 Instrumen Manajemen Puskesmas
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya
Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari
1 Perencanaan Tingkat Puskesmas
2 Lokakarya Mini Puskesmas
3 Penilaian Kinerja Puskesmas
Termasuk manajemen Sumber Daya termasuk alat obat keuangan dan Tenaga
serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebutsistem
informasi manajemen Puskesmas ( SIMPUS ) dan upaya peningkatan mutu pelayanan
( antara lain melalui penerapan quality assurance )
221 PTP (perencanaan tingkat puskesmas)
Perencanaan tingkat Puskesmas akan memberikan pandangan menyeluruh
terhadap semua tugas fungsi dan peranan yang akan dijalankan dan menjadi tuntunan
dalam proses pencapaian tujuan Puskesmas secara efisien dan efektif Perencanaan
Puskesmas merupakan inti kegiatan manajemen Puskesmas karena semua kegiatan
manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan Dengan perencanaan Puskesmas
memungkinkan para pengambil keputusan dan pimpinan Puskesmas untuk
menggunakan sumber daya Puskesmas secara berdaya guna dan berhasil guna Untuk
menjadikan organisasi dan manajemen Puskesmas efektif dan berkinerja tinggi diawali
dari perencanaan efektif Perencanaan Puskesmas adalah fungsi manajemen Puskesmas
yang pertama dan menjadi landasan serta titik tolak pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen lainnya Semua kegiatan dan tindakan manajemen Puskesmas didasarkan
danatau disesuaikan dengan perencanaan yang sudah ditetapkan Ini berarti setelah
perencanaan disusun kemudian struktur organisasi tata kerja dan personalia Puskesmas
yang akan melaksanakan tugas organisasi ditentukan (fungsi pengorganisasian)
Selanjutnya personalia yang bekerja dalam organisasi Puskesmas digerakan dan
diarahkan agar mereka bertindak dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan Puskesmas
yang direncanakan (fungsi penggerakan dan pelaksanaan) Semua aktivitas personalia
dan organisasi Puskesmas diawasi dipantau dan dibimbing agar aktivitas tetap berjalan
sesuai tujuan dan target kinerja Puskesmas (fungsi pengawasan dan pengendalian)
Akhirnya dilakukan penilaian untuk mengetahui dan menganalisis kinerja pegawai dan
organisasi Puskesmas Penilaian meliputi masukan proses transformasikonversi yaitu
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dan pelaksanaan program dan kegiatan serta
pelayanan kesehatan Puskesmas Kemudian hasilnya dibandingkan dengan tujuan dan
terget kinerja Puskesmas yang telah ditetapkan (fungsi penilaian)
Penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dilakukan secara sistematis untuk memecahkan
masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya Hal ini meliputi
1 Upaya kesehatan wajib
2 Upaya kesehatan pengembangan
3 Upaya penunjang
Adapun tahapan dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas adalah sebagai
berikut
1 Persiapaan
mempersiapkan data yang akan di analisis sehingga untuk selanjutnya dapat
mempermudah perencanaan yang akan dibuat
2 Analisis situasiPenyusunan
Analisis situasi merupakan langkah awal proses penyusunan (rencana
operasional) RO Puskesmas yang bertujuan untuk identifikasi masalah Secara
konsepsual analisis situasi Puskesmas adalah proses berikut kecenderungannya dan
faktor-faktor yang mempengaruhi masalah tersebut serta potensi sumber daya
Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Analisis situasi akan
menghasilkan rumusan masalah dan berbagai faktor yang berkaitan dengan masalah
kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta potensi sumber daya
Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Langkah ini
dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data atau fakta yang berkaitan
dengan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas (Departemen
Kesehatan 2002)
analisis ini meliputi data umum dan data khusus Data umum ini berupa peta
wilayah dan data sumber daya (ketenagaan obat amp bahan habis pakai peralatan
sumber pembiayaan sarana prasarana data peran serta masyarakat data penduduk
amp sasaran program data sekolah data kesling
3 Rencana Usulan Kegiatan terdapat 2 tahap dalam penyusunan rencana usulan
kegiatan (RUK) yaitu
a Analisis masalah meliputi
1 identifikasi masalah
2 prioritas masalah
3 merumuskan masalah
4 penyebab masalah
b Penyusunan RUK
pada dasarnya menyusun RUK harus memperhatikan berbagai kebijakan
yang berlaku secara global nasional maupun daerah sesuai dengan hasil
kajian data dan informasi yang tersedia di puskesmas Puskesmas haruslah
mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui Konsil Kesehatan
KecamatanBadan Penyantun Puskesmas Rencana usulan kegiatan harus
dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin sarana
prasarana dan operasional puskesmas RUK yang disusun tersebut
merupakan RUK untuk tahun mendatang (H+1) Penyusunan RUK tersebut
disusun pada bulan januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil kajian
pencapaian kegiatan pada tahun sebelumnya (H-1) Dalam hal ini diharapkan
penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di puskesmas pada akhir bulan
januari tahun berjalan (H)
Setelah menyusun kemudian RUK tersebut dibahas di Dinas
kabupatenkota kemudian diajukan ke Pemerintah Daerah kabupatenkota
melalui Dinas kesehatan kabupatenkota RUK yang terangkum dalam usulan
Dinas kesehatan kabupatenkota akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh
persetujuan pembiayaan dan dukungan politis
Setelah mendapat persetujuan selanjutnya diserahkan ke puskesmas
melalui dinas kesehatan kabupatenkota Berdasarkan alokasi biaya yang
disetujui tersebut puskesmas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
4 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Setelah RUK disetujui dengan alokasi biaya yang ditentukan puskesmas
membuat rencana pelaksanaan kegiatan Sumber pembiayaan puskesmas
selain dari anggaran daerah (DAU) adalah dari pusat dan pinjamanbantuan
luar negeri yang dialokasikan melalui dinas kesehatan kabupatenkota RPK
disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap mempertimbangkan
masukan dari masyarakat Penyesuaian ini dilakukan karena RPK yang
disusun adalah persetujuan atas RUK tahun lalu (H-1) alokasi yang diterima
tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan adanya perubahan sasaran
kegiatan tambahan anggaran (selain dari DAU) dan lain-lainnya
Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan dalam
forum lokakarya mini yang pertama
222 Lokakarya mini
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional upaya kesehatan diselenggarakan
melalui upaya kesehatan Puskesmas peran serta masyarakat dan rujukan upaya
kesehatanPuskesmas mempunyai fungsi sebagai pusat pengembangan peran serata
masyarakat pusatpembinaan kesehatan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan
masyarakat Dalam rangkamembina petugas Puskesmas untuk bekerjasama dalam tim
sehingga dapat melaksanakan fungsi Puskesmas dengan baik telah dikembangkan
Lokakarya Mini Puskesmas
Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas
Puskesmas dan petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk
meningkatkan kerjasama tim memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina
peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas
Ditinjau dari fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan (P1) Penggerakan
Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini
Puskesmas merupakan penerapan Penggerakan Pelaksanaan (P2)
Adapun tujuan dilakukannya lokakarya mini adalah sebagai berikut
1 Tujuan Umum
Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan
Puskesmas bekerjasama dalam tim dan membia kerja sama lintas program
serta lintas sektoral
2 TujuanKhusus
a) Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenaga Puskesmas dan pelaksana
b) Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam
rangka pemantauan hasil kerja tenaga Puskesmas dengan cara
membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil
kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan
dengan targetnya serta teersusunnya rencana kerja bulan berikutnya
c) Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan
pengembangan peran serta masyarakatsecara terpadu
d) Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka
mengkaji kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana
kerja tribulan berikutnyaManfaatnyaadalah mengevaluasi kegiatan yang
telah dilakuakan pada bulan lalu dan untuk merencanakan kegiatan yang
akan dilakukan
3 Penggalangan peningkatan kerjasama dalam Tim
Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan
Puskesmas sendiri dalam rangka meningkatkan kerjasama antar petugas
Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas
4 Lokakarya Bulanan Puskesmas
Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan peningkatan kerjasama
dalam Tim setiap awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar
tenaga Puskesmas untuk membandingkan rencana kerja bulan yang lalu
dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan Bilaman dijumpai
masalah dibahas dan dipecahkan bersama serta kemudian menyusun
rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap tenaga
5 Penggalangan peningkatan kerja sama lintas sektoral
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan
sektor-sektor yang bersangkutan diperlukan penggalangan kerjasama
lintas sektor yang dilaksanakan dalam satu pertemuan setahun sekali
Untuk itu perlu dijelasklan manfaat bersama dari upaya pembinaan peran
serta masyarakat dalam bidang kesehatan bagi sektor-sektor yang
bersangkutan Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja
lintas sektoral dalam membina dan mengembanngkan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan Khususnya dalam rangka
peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan hidup anakHarapannya
peningkatan pelayanan kesehatan laporan kegiatan tepat waktu
Salah satu bentuk upaya dalam penggalangan maupun pemantauan berbagai
kegiatan adalah melalui pertemuan lokakarya mini puskesmas Pada dasarnya ruang
lingkup kegiatan lokmin itu mencakup dua hal pokok yang meliputi
1 Lokmin Lintas Program
a Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas
b Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan
c Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas
d Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun
2 Lokmin Lintas Sektor
a Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral
b untuk membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan
berdasarkan waktunya lokakarya mini dibagi menjadi 2
1 Lokakarya mini bulanan
Lokarya bulanan ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi menjadi 2
a Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka
pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan
rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan
membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya
serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya
b Tujuan khusus
a Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu
b Disampaikannya hasil rapat dari kabupatenkota kecamatan dan
berbagai kebijakan serta program
c Diketahuinya hambatan atau masalah kegiatan bulan lalu
d Dirumuskannya cara penyelesaian masalah
e Disusunnya rencana kerja bulan baru
Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap yaitu
3 Lokakarya mini bulanan yang pertama
Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam
rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan
kegiatan (RPK) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama
sebagai berikut
a) Masukan
1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran
tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas
2) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru yang
berkaitan dengan puskesmas
3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan
(PoA) puskesmas
b) Proses
1 Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan
dan daerah binaan
2 Analisis beban kerja tiap petugas
3 Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan
4 Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan
RPK
c) Keluaran
1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan
2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan
berdasarkan PoA
3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan
4 Lokakarya mini bulanan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama
Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan
PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan
lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut
a) Masukan
1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu
2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota
3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b) Proses
1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan
menggunakan PWS
2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan
dengan kepatuhan standar pelayanan
3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah
c) Keluaran
1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
2) Rencana kerja bulan yang baru
2 Lokakarya mini tribulan
Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan
kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu
a Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil
kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja
tribulan selanjutnya
b Tujuan khusus
a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang
dihadapi
b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan
yang akan datang
Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap
1 Lokakarya mini tribulan pertama
Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka
pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat
terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan
Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut
a Masukan
1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika
kelompok
2) Informasi tentang program lintas sektor
3) Informasi tentang program kesehatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b Proses
1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor
2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor
3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor
c Keluaran
1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam
mendukung program kesehatan
2) Rencana kegiatan masing-masing sektor
2 Lokakarya mini tribulan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas
sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan
secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah
a Masukan
1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan
dukungan sektor terkait
2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor
dalam pelaksanaan program kesehatan
3) Pemberian informasi baru
b Proses
1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program
kesehatan
2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-
masing sektor
3) Merumuskan cara penyelesaian masalah
4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk
tribulan yang baru
c Keluaran
1) Rencana kerja tribulan yang baru
2) Kesepakatan bersama
223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai
1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program
unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan
program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah
perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam
pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi
setempat
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan
mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk
mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas
a pengertian penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja prestasi Puskesmas
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas
diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian
Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek
penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten
kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)
sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan
kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian
nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan
pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus
b tujuan penilaian kinerja puskesmas
a Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota
b Tujuan Khusus
Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan
Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok Puskesmas
Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk
tahun yang akan datang
Manfaat penilaian kinerja puskesmas
Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapai
Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan
adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)
Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya
Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber
daya Puskesmas dan urgensi pembinaa
Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas
Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap
kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat
kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan
ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo
Indonesia Sehatrdquo
Pelaksanaan penilaian kinerja
a Bahan dan pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis
hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku
Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006
b Teknis pelaksanaan
Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja
Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb
1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil
kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan
sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th
2008
2 Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan
penghitungan sbb
c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn
target sasaran (T) dikalikan 100 atau
SV () = HT x 100
Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)
kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau
V () = Σ SVn
Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja
cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut
1 Kelompok I (kinerja baik)
Tingkat pencapaian hasil ge 91
2 Kelompok II (kinerja cukup)
Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90
3 Kelompok III (kinerja kurang)
Tingkat pencapaian hasil le 80
a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan
menjadi 4 kelompok
1 Manajemen Operasional Puskesmas
2 Manajemen alat dan obat
3 Manajemen keuangan
4 Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan
skala nilai sebagai
berikut
1 Skala 1 nilai 4
2 Skala 2 nilai 7
3 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen
adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen
1 Skala 1 Nilai 4
2 Skala 2 Nilai 7
3 Skala 3 Nilai 10
Cara Penilaian
a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai
b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai
akhir tiap variabel
d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen
e merupakan nilai akhir mutu
Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi
Baik Nilai rata ndash rata gt 85
Cukup Nilai 55 ndash 84
Kurang Nilai lt 55
24 Pengertian Posyandu
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis
dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu
manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia ada 3 intervensi yaitu
1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita
2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina
tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap
menjadi tenaga kerja tangguh
3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan
dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan
strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan
memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud
25 Dasar Pelaksanaan
Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun
1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan
Posyandu yaitu
1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam
lingkup LKMD dan PKK
2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan
masyarakat desa
3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan
4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN
5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan
dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna
26 Tujuan penyelenggara Posyandu
1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil
melahirkan dan nifas)
2 Membudayakan NKKBS
3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera
4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
27 Pengelola Posyandu
a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut
1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)
2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak
PKK)
4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD
5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes
b Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari
unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu
1 Tingkat Propinsi - BKKBN
- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)
- Bappeda
- Tim Penggerak PKK
- dll
2 Tingkat KabKodya
- Kantor DepkesKantor Dinkes
- BKKBN
- PMD
- Bappeda
- dII
3Tingkat Kecamatan
bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB
Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)
bull KPD (Kader Pembangunan Desa)
4 Pokjanal Posyandu bertugas
bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program
bull Menyiapkan kader
bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah
bull Menyusunan rencana
bull Melakukan pemantauan dan bimbingan
bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait
bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD
5 Kegiatan Pokok Posyandu
1 KIA
2 KB
3 lmunisasi
4 Gizi
5 Penggulangan Diare
6 Pembentukan Posyandu
a Langkah ndash langkah pembentukan
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan
teknis unsur kesehatan dan KB
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana
dan prasarana posyandu biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu
5) Pelatihan kader Posyandu
6) Pembinaan
b Kriteria pembentukan Pos syandu
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita
c Kriteria kader Posyandu
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Diterima masyarakat setempat
7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim
Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka
Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu
Meja I Pendaftaran
Meja II Penimbangan
Meja III Pengisian KMS
Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V Pelayanan KB Kes
1048707 Imunisasi
1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
1048707 Pembagian pil atau kondom
1048707 Pengobatan ringan
1048707 Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)
b Sasaran Posyandu
bull BayiBalita
bull Ibu hamilibu menyusui
bull WUS dan PUS
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi
1) Kesehatan ibu dan anak
bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
bull PMT
bull lmunisasi
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
perencanaan disusun kemudian struktur organisasi tata kerja dan personalia Puskesmas
yang akan melaksanakan tugas organisasi ditentukan (fungsi pengorganisasian)
Selanjutnya personalia yang bekerja dalam organisasi Puskesmas digerakan dan
diarahkan agar mereka bertindak dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan Puskesmas
yang direncanakan (fungsi penggerakan dan pelaksanaan) Semua aktivitas personalia
dan organisasi Puskesmas diawasi dipantau dan dibimbing agar aktivitas tetap berjalan
sesuai tujuan dan target kinerja Puskesmas (fungsi pengawasan dan pengendalian)
Akhirnya dilakukan penilaian untuk mengetahui dan menganalisis kinerja pegawai dan
organisasi Puskesmas Penilaian meliputi masukan proses transformasikonversi yaitu
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dan pelaksanaan program dan kegiatan serta
pelayanan kesehatan Puskesmas Kemudian hasilnya dibandingkan dengan tujuan dan
terget kinerja Puskesmas yang telah ditetapkan (fungsi penilaian)
Penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dilakukan secara sistematis untuk memecahkan
masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya Hal ini meliputi
1 Upaya kesehatan wajib
2 Upaya kesehatan pengembangan
3 Upaya penunjang
Adapun tahapan dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas adalah sebagai
berikut
1 Persiapaan
mempersiapkan data yang akan di analisis sehingga untuk selanjutnya dapat
mempermudah perencanaan yang akan dibuat
2 Analisis situasiPenyusunan
Analisis situasi merupakan langkah awal proses penyusunan (rencana
operasional) RO Puskesmas yang bertujuan untuk identifikasi masalah Secara
konsepsual analisis situasi Puskesmas adalah proses berikut kecenderungannya dan
faktor-faktor yang mempengaruhi masalah tersebut serta potensi sumber daya
Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Analisis situasi akan
menghasilkan rumusan masalah dan berbagai faktor yang berkaitan dengan masalah
kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta potensi sumber daya
Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Langkah ini
dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data atau fakta yang berkaitan
dengan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas (Departemen
Kesehatan 2002)
analisis ini meliputi data umum dan data khusus Data umum ini berupa peta
wilayah dan data sumber daya (ketenagaan obat amp bahan habis pakai peralatan
sumber pembiayaan sarana prasarana data peran serta masyarakat data penduduk
amp sasaran program data sekolah data kesling
3 Rencana Usulan Kegiatan terdapat 2 tahap dalam penyusunan rencana usulan
kegiatan (RUK) yaitu
a Analisis masalah meliputi
1 identifikasi masalah
2 prioritas masalah
3 merumuskan masalah
4 penyebab masalah
b Penyusunan RUK
pada dasarnya menyusun RUK harus memperhatikan berbagai kebijakan
yang berlaku secara global nasional maupun daerah sesuai dengan hasil
kajian data dan informasi yang tersedia di puskesmas Puskesmas haruslah
mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui Konsil Kesehatan
KecamatanBadan Penyantun Puskesmas Rencana usulan kegiatan harus
dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin sarana
prasarana dan operasional puskesmas RUK yang disusun tersebut
merupakan RUK untuk tahun mendatang (H+1) Penyusunan RUK tersebut
disusun pada bulan januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil kajian
pencapaian kegiatan pada tahun sebelumnya (H-1) Dalam hal ini diharapkan
penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di puskesmas pada akhir bulan
januari tahun berjalan (H)
Setelah menyusun kemudian RUK tersebut dibahas di Dinas
kabupatenkota kemudian diajukan ke Pemerintah Daerah kabupatenkota
melalui Dinas kesehatan kabupatenkota RUK yang terangkum dalam usulan
Dinas kesehatan kabupatenkota akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh
persetujuan pembiayaan dan dukungan politis
Setelah mendapat persetujuan selanjutnya diserahkan ke puskesmas
melalui dinas kesehatan kabupatenkota Berdasarkan alokasi biaya yang
disetujui tersebut puskesmas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
4 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Setelah RUK disetujui dengan alokasi biaya yang ditentukan puskesmas
membuat rencana pelaksanaan kegiatan Sumber pembiayaan puskesmas
selain dari anggaran daerah (DAU) adalah dari pusat dan pinjamanbantuan
luar negeri yang dialokasikan melalui dinas kesehatan kabupatenkota RPK
disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap mempertimbangkan
masukan dari masyarakat Penyesuaian ini dilakukan karena RPK yang
disusun adalah persetujuan atas RUK tahun lalu (H-1) alokasi yang diterima
tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan adanya perubahan sasaran
kegiatan tambahan anggaran (selain dari DAU) dan lain-lainnya
Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan dalam
forum lokakarya mini yang pertama
222 Lokakarya mini
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional upaya kesehatan diselenggarakan
melalui upaya kesehatan Puskesmas peran serta masyarakat dan rujukan upaya
kesehatanPuskesmas mempunyai fungsi sebagai pusat pengembangan peran serata
masyarakat pusatpembinaan kesehatan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan
masyarakat Dalam rangkamembina petugas Puskesmas untuk bekerjasama dalam tim
sehingga dapat melaksanakan fungsi Puskesmas dengan baik telah dikembangkan
Lokakarya Mini Puskesmas
Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas
Puskesmas dan petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk
meningkatkan kerjasama tim memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina
peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas
Ditinjau dari fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan (P1) Penggerakan
Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini
Puskesmas merupakan penerapan Penggerakan Pelaksanaan (P2)
Adapun tujuan dilakukannya lokakarya mini adalah sebagai berikut
1 Tujuan Umum
Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan
Puskesmas bekerjasama dalam tim dan membia kerja sama lintas program
serta lintas sektoral
2 TujuanKhusus
a) Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenaga Puskesmas dan pelaksana
b) Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam
rangka pemantauan hasil kerja tenaga Puskesmas dengan cara
membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil
kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan
dengan targetnya serta teersusunnya rencana kerja bulan berikutnya
c) Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan
pengembangan peran serta masyarakatsecara terpadu
d) Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka
mengkaji kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana
kerja tribulan berikutnyaManfaatnyaadalah mengevaluasi kegiatan yang
telah dilakuakan pada bulan lalu dan untuk merencanakan kegiatan yang
akan dilakukan
3 Penggalangan peningkatan kerjasama dalam Tim
Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan
Puskesmas sendiri dalam rangka meningkatkan kerjasama antar petugas
Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas
4 Lokakarya Bulanan Puskesmas
Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan peningkatan kerjasama
dalam Tim setiap awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar
tenaga Puskesmas untuk membandingkan rencana kerja bulan yang lalu
dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan Bilaman dijumpai
masalah dibahas dan dipecahkan bersama serta kemudian menyusun
rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap tenaga
5 Penggalangan peningkatan kerja sama lintas sektoral
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan
sektor-sektor yang bersangkutan diperlukan penggalangan kerjasama
lintas sektor yang dilaksanakan dalam satu pertemuan setahun sekali
Untuk itu perlu dijelasklan manfaat bersama dari upaya pembinaan peran
serta masyarakat dalam bidang kesehatan bagi sektor-sektor yang
bersangkutan Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja
lintas sektoral dalam membina dan mengembanngkan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan Khususnya dalam rangka
peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan hidup anakHarapannya
peningkatan pelayanan kesehatan laporan kegiatan tepat waktu
Salah satu bentuk upaya dalam penggalangan maupun pemantauan berbagai
kegiatan adalah melalui pertemuan lokakarya mini puskesmas Pada dasarnya ruang
lingkup kegiatan lokmin itu mencakup dua hal pokok yang meliputi
1 Lokmin Lintas Program
a Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas
b Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan
c Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas
d Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun
2 Lokmin Lintas Sektor
a Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral
b untuk membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan
berdasarkan waktunya lokakarya mini dibagi menjadi 2
1 Lokakarya mini bulanan
Lokarya bulanan ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi menjadi 2
a Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka
pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan
rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan
membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya
serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya
b Tujuan khusus
a Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu
b Disampaikannya hasil rapat dari kabupatenkota kecamatan dan
berbagai kebijakan serta program
c Diketahuinya hambatan atau masalah kegiatan bulan lalu
d Dirumuskannya cara penyelesaian masalah
e Disusunnya rencana kerja bulan baru
Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap yaitu
3 Lokakarya mini bulanan yang pertama
Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam
rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan
kegiatan (RPK) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama
sebagai berikut
a) Masukan
1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran
tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas
2) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru yang
berkaitan dengan puskesmas
3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan
(PoA) puskesmas
b) Proses
1 Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan
dan daerah binaan
2 Analisis beban kerja tiap petugas
3 Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan
4 Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan
RPK
c) Keluaran
1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan
2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan
berdasarkan PoA
3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan
4 Lokakarya mini bulanan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama
Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan
PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan
lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut
a) Masukan
1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu
2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota
3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b) Proses
1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan
menggunakan PWS
2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan
dengan kepatuhan standar pelayanan
3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah
c) Keluaran
1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
2) Rencana kerja bulan yang baru
2 Lokakarya mini tribulan
Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan
kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu
a Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil
kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja
tribulan selanjutnya
b Tujuan khusus
a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang
dihadapi
b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan
yang akan datang
Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap
1 Lokakarya mini tribulan pertama
Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka
pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat
terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan
Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut
a Masukan
1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika
kelompok
2) Informasi tentang program lintas sektor
3) Informasi tentang program kesehatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b Proses
1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor
2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor
3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor
c Keluaran
1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam
mendukung program kesehatan
2) Rencana kegiatan masing-masing sektor
2 Lokakarya mini tribulan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas
sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan
secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah
a Masukan
1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan
dukungan sektor terkait
2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor
dalam pelaksanaan program kesehatan
3) Pemberian informasi baru
b Proses
1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program
kesehatan
2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-
masing sektor
3) Merumuskan cara penyelesaian masalah
4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk
tribulan yang baru
c Keluaran
1) Rencana kerja tribulan yang baru
2) Kesepakatan bersama
223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai
1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program
unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan
program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah
perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam
pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi
setempat
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan
mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk
mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas
a pengertian penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja prestasi Puskesmas
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas
diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian
Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek
penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten
kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)
sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan
kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian
nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan
pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus
b tujuan penilaian kinerja puskesmas
a Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota
b Tujuan Khusus
Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan
Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok Puskesmas
Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk
tahun yang akan datang
Manfaat penilaian kinerja puskesmas
Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapai
Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan
adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)
Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya
Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber
daya Puskesmas dan urgensi pembinaa
Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas
Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap
kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat
kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan
ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo
Indonesia Sehatrdquo
Pelaksanaan penilaian kinerja
a Bahan dan pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis
hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku
Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006
b Teknis pelaksanaan
Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja
Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb
1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil
kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan
sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th
2008
2 Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan
penghitungan sbb
c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn
target sasaran (T) dikalikan 100 atau
SV () = HT x 100
Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)
kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau
V () = Σ SVn
Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja
cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut
1 Kelompok I (kinerja baik)
Tingkat pencapaian hasil ge 91
2 Kelompok II (kinerja cukup)
Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90
3 Kelompok III (kinerja kurang)
Tingkat pencapaian hasil le 80
a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan
menjadi 4 kelompok
1 Manajemen Operasional Puskesmas
2 Manajemen alat dan obat
3 Manajemen keuangan
4 Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan
skala nilai sebagai
berikut
1 Skala 1 nilai 4
2 Skala 2 nilai 7
3 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen
adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen
1 Skala 1 Nilai 4
2 Skala 2 Nilai 7
3 Skala 3 Nilai 10
Cara Penilaian
a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai
b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai
akhir tiap variabel
d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen
e merupakan nilai akhir mutu
Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi
Baik Nilai rata ndash rata gt 85
Cukup Nilai 55 ndash 84
Kurang Nilai lt 55
24 Pengertian Posyandu
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis
dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu
manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia ada 3 intervensi yaitu
1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita
2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina
tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap
menjadi tenaga kerja tangguh
3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan
dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan
strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan
memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud
25 Dasar Pelaksanaan
Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun
1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan
Posyandu yaitu
1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam
lingkup LKMD dan PKK
2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan
masyarakat desa
3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan
4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN
5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan
dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna
26 Tujuan penyelenggara Posyandu
1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil
melahirkan dan nifas)
2 Membudayakan NKKBS
3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera
4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
27 Pengelola Posyandu
a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut
1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)
2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak
PKK)
4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD
5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes
b Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari
unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu
1 Tingkat Propinsi - BKKBN
- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)
- Bappeda
- Tim Penggerak PKK
- dll
2 Tingkat KabKodya
- Kantor DepkesKantor Dinkes
- BKKBN
- PMD
- Bappeda
- dII
3Tingkat Kecamatan
bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB
Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)
bull KPD (Kader Pembangunan Desa)
4 Pokjanal Posyandu bertugas
bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program
bull Menyiapkan kader
bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah
bull Menyusunan rencana
bull Melakukan pemantauan dan bimbingan
bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait
bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD
5 Kegiatan Pokok Posyandu
1 KIA
2 KB
3 lmunisasi
4 Gizi
5 Penggulangan Diare
6 Pembentukan Posyandu
a Langkah ndash langkah pembentukan
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan
teknis unsur kesehatan dan KB
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana
dan prasarana posyandu biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu
5) Pelatihan kader Posyandu
6) Pembinaan
b Kriteria pembentukan Pos syandu
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita
c Kriteria kader Posyandu
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Diterima masyarakat setempat
7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim
Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka
Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu
Meja I Pendaftaran
Meja II Penimbangan
Meja III Pengisian KMS
Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V Pelayanan KB Kes
1048707 Imunisasi
1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
1048707 Pembagian pil atau kondom
1048707 Pengobatan ringan
1048707 Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)
b Sasaran Posyandu
bull BayiBalita
bull Ibu hamilibu menyusui
bull WUS dan PUS
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi
1) Kesehatan ibu dan anak
bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
bull PMT
bull lmunisasi
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Analisis situasi akan
menghasilkan rumusan masalah dan berbagai faktor yang berkaitan dengan masalah
kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta potensi sumber daya
Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi Langkah ini
dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data atau fakta yang berkaitan
dengan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas (Departemen
Kesehatan 2002)
analisis ini meliputi data umum dan data khusus Data umum ini berupa peta
wilayah dan data sumber daya (ketenagaan obat amp bahan habis pakai peralatan
sumber pembiayaan sarana prasarana data peran serta masyarakat data penduduk
amp sasaran program data sekolah data kesling
3 Rencana Usulan Kegiatan terdapat 2 tahap dalam penyusunan rencana usulan
kegiatan (RUK) yaitu
a Analisis masalah meliputi
1 identifikasi masalah
2 prioritas masalah
3 merumuskan masalah
4 penyebab masalah
b Penyusunan RUK
pada dasarnya menyusun RUK harus memperhatikan berbagai kebijakan
yang berlaku secara global nasional maupun daerah sesuai dengan hasil
kajian data dan informasi yang tersedia di puskesmas Puskesmas haruslah
mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui Konsil Kesehatan
KecamatanBadan Penyantun Puskesmas Rencana usulan kegiatan harus
dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin sarana
prasarana dan operasional puskesmas RUK yang disusun tersebut
merupakan RUK untuk tahun mendatang (H+1) Penyusunan RUK tersebut
disusun pada bulan januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil kajian
pencapaian kegiatan pada tahun sebelumnya (H-1) Dalam hal ini diharapkan
penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di puskesmas pada akhir bulan
januari tahun berjalan (H)
Setelah menyusun kemudian RUK tersebut dibahas di Dinas
kabupatenkota kemudian diajukan ke Pemerintah Daerah kabupatenkota
melalui Dinas kesehatan kabupatenkota RUK yang terangkum dalam usulan
Dinas kesehatan kabupatenkota akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh
persetujuan pembiayaan dan dukungan politis
Setelah mendapat persetujuan selanjutnya diserahkan ke puskesmas
melalui dinas kesehatan kabupatenkota Berdasarkan alokasi biaya yang
disetujui tersebut puskesmas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
4 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Setelah RUK disetujui dengan alokasi biaya yang ditentukan puskesmas
membuat rencana pelaksanaan kegiatan Sumber pembiayaan puskesmas
selain dari anggaran daerah (DAU) adalah dari pusat dan pinjamanbantuan
luar negeri yang dialokasikan melalui dinas kesehatan kabupatenkota RPK
disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap mempertimbangkan
masukan dari masyarakat Penyesuaian ini dilakukan karena RPK yang
disusun adalah persetujuan atas RUK tahun lalu (H-1) alokasi yang diterima
tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan adanya perubahan sasaran
kegiatan tambahan anggaran (selain dari DAU) dan lain-lainnya
Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan dalam
forum lokakarya mini yang pertama
222 Lokakarya mini
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional upaya kesehatan diselenggarakan
melalui upaya kesehatan Puskesmas peran serta masyarakat dan rujukan upaya
kesehatanPuskesmas mempunyai fungsi sebagai pusat pengembangan peran serata
masyarakat pusatpembinaan kesehatan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan
masyarakat Dalam rangkamembina petugas Puskesmas untuk bekerjasama dalam tim
sehingga dapat melaksanakan fungsi Puskesmas dengan baik telah dikembangkan
Lokakarya Mini Puskesmas
Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas
Puskesmas dan petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk
meningkatkan kerjasama tim memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina
peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas
Ditinjau dari fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan (P1) Penggerakan
Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini
Puskesmas merupakan penerapan Penggerakan Pelaksanaan (P2)
Adapun tujuan dilakukannya lokakarya mini adalah sebagai berikut
1 Tujuan Umum
Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan
Puskesmas bekerjasama dalam tim dan membia kerja sama lintas program
serta lintas sektoral
2 TujuanKhusus
a) Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenaga Puskesmas dan pelaksana
b) Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam
rangka pemantauan hasil kerja tenaga Puskesmas dengan cara
membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil
kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan
dengan targetnya serta teersusunnya rencana kerja bulan berikutnya
c) Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan
pengembangan peran serta masyarakatsecara terpadu
d) Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka
mengkaji kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana
kerja tribulan berikutnyaManfaatnyaadalah mengevaluasi kegiatan yang
telah dilakuakan pada bulan lalu dan untuk merencanakan kegiatan yang
akan dilakukan
3 Penggalangan peningkatan kerjasama dalam Tim
Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan
Puskesmas sendiri dalam rangka meningkatkan kerjasama antar petugas
Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas
4 Lokakarya Bulanan Puskesmas
Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan peningkatan kerjasama
dalam Tim setiap awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar
tenaga Puskesmas untuk membandingkan rencana kerja bulan yang lalu
dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan Bilaman dijumpai
masalah dibahas dan dipecahkan bersama serta kemudian menyusun
rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap tenaga
5 Penggalangan peningkatan kerja sama lintas sektoral
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan
sektor-sektor yang bersangkutan diperlukan penggalangan kerjasama
lintas sektor yang dilaksanakan dalam satu pertemuan setahun sekali
Untuk itu perlu dijelasklan manfaat bersama dari upaya pembinaan peran
serta masyarakat dalam bidang kesehatan bagi sektor-sektor yang
bersangkutan Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja
lintas sektoral dalam membina dan mengembanngkan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan Khususnya dalam rangka
peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan hidup anakHarapannya
peningkatan pelayanan kesehatan laporan kegiatan tepat waktu
Salah satu bentuk upaya dalam penggalangan maupun pemantauan berbagai
kegiatan adalah melalui pertemuan lokakarya mini puskesmas Pada dasarnya ruang
lingkup kegiatan lokmin itu mencakup dua hal pokok yang meliputi
1 Lokmin Lintas Program
a Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas
b Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan
c Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas
d Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun
2 Lokmin Lintas Sektor
a Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral
b untuk membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan
berdasarkan waktunya lokakarya mini dibagi menjadi 2
1 Lokakarya mini bulanan
Lokarya bulanan ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi menjadi 2
a Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka
pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan
rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan
membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya
serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya
b Tujuan khusus
a Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu
b Disampaikannya hasil rapat dari kabupatenkota kecamatan dan
berbagai kebijakan serta program
c Diketahuinya hambatan atau masalah kegiatan bulan lalu
d Dirumuskannya cara penyelesaian masalah
e Disusunnya rencana kerja bulan baru
Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap yaitu
3 Lokakarya mini bulanan yang pertama
Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam
rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan
kegiatan (RPK) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama
sebagai berikut
a) Masukan
1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran
tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas
2) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru yang
berkaitan dengan puskesmas
3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan
(PoA) puskesmas
b) Proses
1 Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan
dan daerah binaan
2 Analisis beban kerja tiap petugas
3 Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan
4 Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan
RPK
c) Keluaran
1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan
2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan
berdasarkan PoA
3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan
4 Lokakarya mini bulanan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama
Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan
PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan
lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut
a) Masukan
1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu
2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota
3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b) Proses
1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan
menggunakan PWS
2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan
dengan kepatuhan standar pelayanan
3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah
c) Keluaran
1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
2) Rencana kerja bulan yang baru
2 Lokakarya mini tribulan
Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan
kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu
a Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil
kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja
tribulan selanjutnya
b Tujuan khusus
a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang
dihadapi
b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan
yang akan datang
Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap
1 Lokakarya mini tribulan pertama
Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka
pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat
terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan
Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut
a Masukan
1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika
kelompok
2) Informasi tentang program lintas sektor
3) Informasi tentang program kesehatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b Proses
1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor
2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor
3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor
c Keluaran
1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam
mendukung program kesehatan
2) Rencana kegiatan masing-masing sektor
2 Lokakarya mini tribulan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas
sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan
secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah
a Masukan
1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan
dukungan sektor terkait
2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor
dalam pelaksanaan program kesehatan
3) Pemberian informasi baru
b Proses
1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program
kesehatan
2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-
masing sektor
3) Merumuskan cara penyelesaian masalah
4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk
tribulan yang baru
c Keluaran
1) Rencana kerja tribulan yang baru
2) Kesepakatan bersama
223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai
1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program
unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan
program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah
perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam
pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi
setempat
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan
mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk
mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas
a pengertian penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja prestasi Puskesmas
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas
diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian
Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek
penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten
kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)
sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan
kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian
nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan
pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus
b tujuan penilaian kinerja puskesmas
a Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota
b Tujuan Khusus
Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan
Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok Puskesmas
Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk
tahun yang akan datang
Manfaat penilaian kinerja puskesmas
Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapai
Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan
adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)
Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya
Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber
daya Puskesmas dan urgensi pembinaa
Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas
Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap
kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat
kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan
ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo
Indonesia Sehatrdquo
Pelaksanaan penilaian kinerja
a Bahan dan pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis
hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku
Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006
b Teknis pelaksanaan
Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja
Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb
1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil
kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan
sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th
2008
2 Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan
penghitungan sbb
c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn
target sasaran (T) dikalikan 100 atau
SV () = HT x 100
Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)
kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau
V () = Σ SVn
Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja
cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut
1 Kelompok I (kinerja baik)
Tingkat pencapaian hasil ge 91
2 Kelompok II (kinerja cukup)
Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90
3 Kelompok III (kinerja kurang)
Tingkat pencapaian hasil le 80
a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan
menjadi 4 kelompok
1 Manajemen Operasional Puskesmas
2 Manajemen alat dan obat
3 Manajemen keuangan
4 Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan
skala nilai sebagai
berikut
1 Skala 1 nilai 4
2 Skala 2 nilai 7
3 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen
adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen
1 Skala 1 Nilai 4
2 Skala 2 Nilai 7
3 Skala 3 Nilai 10
Cara Penilaian
a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai
b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai
akhir tiap variabel
d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen
e merupakan nilai akhir mutu
Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi
Baik Nilai rata ndash rata gt 85
Cukup Nilai 55 ndash 84
Kurang Nilai lt 55
24 Pengertian Posyandu
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis
dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu
manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia ada 3 intervensi yaitu
1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita
2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina
tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap
menjadi tenaga kerja tangguh
3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan
dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan
strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan
memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud
25 Dasar Pelaksanaan
Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun
1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan
Posyandu yaitu
1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam
lingkup LKMD dan PKK
2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan
masyarakat desa
3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan
4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN
5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan
dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna
26 Tujuan penyelenggara Posyandu
1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil
melahirkan dan nifas)
2 Membudayakan NKKBS
3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera
4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
27 Pengelola Posyandu
a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut
1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)
2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak
PKK)
4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD
5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes
b Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari
unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu
1 Tingkat Propinsi - BKKBN
- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)
- Bappeda
- Tim Penggerak PKK
- dll
2 Tingkat KabKodya
- Kantor DepkesKantor Dinkes
- BKKBN
- PMD
- Bappeda
- dII
3Tingkat Kecamatan
bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB
Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)
bull KPD (Kader Pembangunan Desa)
4 Pokjanal Posyandu bertugas
bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program
bull Menyiapkan kader
bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah
bull Menyusunan rencana
bull Melakukan pemantauan dan bimbingan
bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait
bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD
5 Kegiatan Pokok Posyandu
1 KIA
2 KB
3 lmunisasi
4 Gizi
5 Penggulangan Diare
6 Pembentukan Posyandu
a Langkah ndash langkah pembentukan
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan
teknis unsur kesehatan dan KB
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana
dan prasarana posyandu biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu
5) Pelatihan kader Posyandu
6) Pembinaan
b Kriteria pembentukan Pos syandu
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita
c Kriteria kader Posyandu
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Diterima masyarakat setempat
7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim
Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka
Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu
Meja I Pendaftaran
Meja II Penimbangan
Meja III Pengisian KMS
Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V Pelayanan KB Kes
1048707 Imunisasi
1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
1048707 Pembagian pil atau kondom
1048707 Pengobatan ringan
1048707 Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)
b Sasaran Posyandu
bull BayiBalita
bull Ibu hamilibu menyusui
bull WUS dan PUS
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi
1) Kesehatan ibu dan anak
bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
bull PMT
bull lmunisasi
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
pencapaian kegiatan pada tahun sebelumnya (H-1) Dalam hal ini diharapkan
penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di puskesmas pada akhir bulan
januari tahun berjalan (H)
Setelah menyusun kemudian RUK tersebut dibahas di Dinas
kabupatenkota kemudian diajukan ke Pemerintah Daerah kabupatenkota
melalui Dinas kesehatan kabupatenkota RUK yang terangkum dalam usulan
Dinas kesehatan kabupatenkota akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh
persetujuan pembiayaan dan dukungan politis
Setelah mendapat persetujuan selanjutnya diserahkan ke puskesmas
melalui dinas kesehatan kabupatenkota Berdasarkan alokasi biaya yang
disetujui tersebut puskesmas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
4 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Setelah RUK disetujui dengan alokasi biaya yang ditentukan puskesmas
membuat rencana pelaksanaan kegiatan Sumber pembiayaan puskesmas
selain dari anggaran daerah (DAU) adalah dari pusat dan pinjamanbantuan
luar negeri yang dialokasikan melalui dinas kesehatan kabupatenkota RPK
disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap mempertimbangkan
masukan dari masyarakat Penyesuaian ini dilakukan karena RPK yang
disusun adalah persetujuan atas RUK tahun lalu (H-1) alokasi yang diterima
tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan adanya perubahan sasaran
kegiatan tambahan anggaran (selain dari DAU) dan lain-lainnya
Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan dalam
forum lokakarya mini yang pertama
222 Lokakarya mini
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional upaya kesehatan diselenggarakan
melalui upaya kesehatan Puskesmas peran serta masyarakat dan rujukan upaya
kesehatanPuskesmas mempunyai fungsi sebagai pusat pengembangan peran serata
masyarakat pusatpembinaan kesehatan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan
masyarakat Dalam rangkamembina petugas Puskesmas untuk bekerjasama dalam tim
sehingga dapat melaksanakan fungsi Puskesmas dengan baik telah dikembangkan
Lokakarya Mini Puskesmas
Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas
Puskesmas dan petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk
meningkatkan kerjasama tim memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina
peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas
Ditinjau dari fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan (P1) Penggerakan
Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini
Puskesmas merupakan penerapan Penggerakan Pelaksanaan (P2)
Adapun tujuan dilakukannya lokakarya mini adalah sebagai berikut
1 Tujuan Umum
Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan
Puskesmas bekerjasama dalam tim dan membia kerja sama lintas program
serta lintas sektoral
2 TujuanKhusus
a) Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenaga Puskesmas dan pelaksana
b) Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam
rangka pemantauan hasil kerja tenaga Puskesmas dengan cara
membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil
kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan
dengan targetnya serta teersusunnya rencana kerja bulan berikutnya
c) Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan
pengembangan peran serta masyarakatsecara terpadu
d) Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka
mengkaji kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana
kerja tribulan berikutnyaManfaatnyaadalah mengevaluasi kegiatan yang
telah dilakuakan pada bulan lalu dan untuk merencanakan kegiatan yang
akan dilakukan
3 Penggalangan peningkatan kerjasama dalam Tim
Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan
Puskesmas sendiri dalam rangka meningkatkan kerjasama antar petugas
Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas
4 Lokakarya Bulanan Puskesmas
Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan peningkatan kerjasama
dalam Tim setiap awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar
tenaga Puskesmas untuk membandingkan rencana kerja bulan yang lalu
dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan Bilaman dijumpai
masalah dibahas dan dipecahkan bersama serta kemudian menyusun
rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap tenaga
5 Penggalangan peningkatan kerja sama lintas sektoral
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan
sektor-sektor yang bersangkutan diperlukan penggalangan kerjasama
lintas sektor yang dilaksanakan dalam satu pertemuan setahun sekali
Untuk itu perlu dijelasklan manfaat bersama dari upaya pembinaan peran
serta masyarakat dalam bidang kesehatan bagi sektor-sektor yang
bersangkutan Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja
lintas sektoral dalam membina dan mengembanngkan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan Khususnya dalam rangka
peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan hidup anakHarapannya
peningkatan pelayanan kesehatan laporan kegiatan tepat waktu
Salah satu bentuk upaya dalam penggalangan maupun pemantauan berbagai
kegiatan adalah melalui pertemuan lokakarya mini puskesmas Pada dasarnya ruang
lingkup kegiatan lokmin itu mencakup dua hal pokok yang meliputi
1 Lokmin Lintas Program
a Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas
b Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan
c Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas
d Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun
2 Lokmin Lintas Sektor
a Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral
b untuk membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan
berdasarkan waktunya lokakarya mini dibagi menjadi 2
1 Lokakarya mini bulanan
Lokarya bulanan ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi menjadi 2
a Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka
pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan
rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan
membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya
serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya
b Tujuan khusus
a Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu
b Disampaikannya hasil rapat dari kabupatenkota kecamatan dan
berbagai kebijakan serta program
c Diketahuinya hambatan atau masalah kegiatan bulan lalu
d Dirumuskannya cara penyelesaian masalah
e Disusunnya rencana kerja bulan baru
Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap yaitu
3 Lokakarya mini bulanan yang pertama
Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam
rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan
kegiatan (RPK) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama
sebagai berikut
a) Masukan
1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran
tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas
2) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru yang
berkaitan dengan puskesmas
3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan
(PoA) puskesmas
b) Proses
1 Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan
dan daerah binaan
2 Analisis beban kerja tiap petugas
3 Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan
4 Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan
RPK
c) Keluaran
1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan
2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan
berdasarkan PoA
3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan
4 Lokakarya mini bulanan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama
Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan
PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan
lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut
a) Masukan
1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu
2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota
3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b) Proses
1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan
menggunakan PWS
2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan
dengan kepatuhan standar pelayanan
3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah
c) Keluaran
1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
2) Rencana kerja bulan yang baru
2 Lokakarya mini tribulan
Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan
kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu
a Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil
kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja
tribulan selanjutnya
b Tujuan khusus
a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang
dihadapi
b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan
yang akan datang
Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap
1 Lokakarya mini tribulan pertama
Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka
pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat
terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan
Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut
a Masukan
1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika
kelompok
2) Informasi tentang program lintas sektor
3) Informasi tentang program kesehatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b Proses
1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor
2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor
3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor
c Keluaran
1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam
mendukung program kesehatan
2) Rencana kegiatan masing-masing sektor
2 Lokakarya mini tribulan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas
sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan
secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah
a Masukan
1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan
dukungan sektor terkait
2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor
dalam pelaksanaan program kesehatan
3) Pemberian informasi baru
b Proses
1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program
kesehatan
2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-
masing sektor
3) Merumuskan cara penyelesaian masalah
4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk
tribulan yang baru
c Keluaran
1) Rencana kerja tribulan yang baru
2) Kesepakatan bersama
223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai
1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program
unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan
program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah
perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam
pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi
setempat
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan
mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk
mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas
a pengertian penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja prestasi Puskesmas
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas
diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian
Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek
penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten
kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)
sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan
kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian
nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan
pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus
b tujuan penilaian kinerja puskesmas
a Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota
b Tujuan Khusus
Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan
Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok Puskesmas
Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk
tahun yang akan datang
Manfaat penilaian kinerja puskesmas
Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapai
Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan
adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)
Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya
Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber
daya Puskesmas dan urgensi pembinaa
Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas
Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap
kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat
kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan
ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo
Indonesia Sehatrdquo
Pelaksanaan penilaian kinerja
a Bahan dan pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis
hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku
Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006
b Teknis pelaksanaan
Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja
Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb
1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil
kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan
sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th
2008
2 Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan
penghitungan sbb
c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn
target sasaran (T) dikalikan 100 atau
SV () = HT x 100
Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)
kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau
V () = Σ SVn
Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja
cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut
1 Kelompok I (kinerja baik)
Tingkat pencapaian hasil ge 91
2 Kelompok II (kinerja cukup)
Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90
3 Kelompok III (kinerja kurang)
Tingkat pencapaian hasil le 80
a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan
menjadi 4 kelompok
1 Manajemen Operasional Puskesmas
2 Manajemen alat dan obat
3 Manajemen keuangan
4 Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan
skala nilai sebagai
berikut
1 Skala 1 nilai 4
2 Skala 2 nilai 7
3 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen
adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen
1 Skala 1 Nilai 4
2 Skala 2 Nilai 7
3 Skala 3 Nilai 10
Cara Penilaian
a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai
b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai
akhir tiap variabel
d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen
e merupakan nilai akhir mutu
Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi
Baik Nilai rata ndash rata gt 85
Cukup Nilai 55 ndash 84
Kurang Nilai lt 55
24 Pengertian Posyandu
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis
dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu
manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia ada 3 intervensi yaitu
1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita
2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina
tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap
menjadi tenaga kerja tangguh
3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan
dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan
strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan
memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud
25 Dasar Pelaksanaan
Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun
1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan
Posyandu yaitu
1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam
lingkup LKMD dan PKK
2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan
masyarakat desa
3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan
4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN
5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan
dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna
26 Tujuan penyelenggara Posyandu
1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil
melahirkan dan nifas)
2 Membudayakan NKKBS
3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera
4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
27 Pengelola Posyandu
a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut
1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)
2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak
PKK)
4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD
5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes
b Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari
unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu
1 Tingkat Propinsi - BKKBN
- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)
- Bappeda
- Tim Penggerak PKK
- dll
2 Tingkat KabKodya
- Kantor DepkesKantor Dinkes
- BKKBN
- PMD
- Bappeda
- dII
3Tingkat Kecamatan
bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB
Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)
bull KPD (Kader Pembangunan Desa)
4 Pokjanal Posyandu bertugas
bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program
bull Menyiapkan kader
bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah
bull Menyusunan rencana
bull Melakukan pemantauan dan bimbingan
bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait
bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD
5 Kegiatan Pokok Posyandu
1 KIA
2 KB
3 lmunisasi
4 Gizi
5 Penggulangan Diare
6 Pembentukan Posyandu
a Langkah ndash langkah pembentukan
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan
teknis unsur kesehatan dan KB
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana
dan prasarana posyandu biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu
5) Pelatihan kader Posyandu
6) Pembinaan
b Kriteria pembentukan Pos syandu
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita
c Kriteria kader Posyandu
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Diterima masyarakat setempat
7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim
Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka
Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu
Meja I Pendaftaran
Meja II Penimbangan
Meja III Pengisian KMS
Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V Pelayanan KB Kes
1048707 Imunisasi
1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
1048707 Pembagian pil atau kondom
1048707 Pengobatan ringan
1048707 Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)
b Sasaran Posyandu
bull BayiBalita
bull Ibu hamilibu menyusui
bull WUS dan PUS
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi
1) Kesehatan ibu dan anak
bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
bull PMT
bull lmunisasi
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
222 Lokakarya mini
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional upaya kesehatan diselenggarakan
melalui upaya kesehatan Puskesmas peran serta masyarakat dan rujukan upaya
kesehatanPuskesmas mempunyai fungsi sebagai pusat pengembangan peran serata
masyarakat pusatpembinaan kesehatan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan
masyarakat Dalam rangkamembina petugas Puskesmas untuk bekerjasama dalam tim
sehingga dapat melaksanakan fungsi Puskesmas dengan baik telah dikembangkan
Lokakarya Mini Puskesmas
Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas
Puskesmas dan petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk
meningkatkan kerjasama tim memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina
peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas
Ditinjau dari fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan (P1) Penggerakan
Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini
Puskesmas merupakan penerapan Penggerakan Pelaksanaan (P2)
Adapun tujuan dilakukannya lokakarya mini adalah sebagai berikut
1 Tujuan Umum
Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan
Puskesmas bekerjasama dalam tim dan membia kerja sama lintas program
serta lintas sektoral
2 TujuanKhusus
a) Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenaga Puskesmas dan pelaksana
b) Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam
rangka pemantauan hasil kerja tenaga Puskesmas dengan cara
membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil
kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan
dengan targetnya serta teersusunnya rencana kerja bulan berikutnya
c) Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan
pengembangan peran serta masyarakatsecara terpadu
d) Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka
mengkaji kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana
kerja tribulan berikutnyaManfaatnyaadalah mengevaluasi kegiatan yang
telah dilakuakan pada bulan lalu dan untuk merencanakan kegiatan yang
akan dilakukan
3 Penggalangan peningkatan kerjasama dalam Tim
Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan
Puskesmas sendiri dalam rangka meningkatkan kerjasama antar petugas
Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas
4 Lokakarya Bulanan Puskesmas
Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan peningkatan kerjasama
dalam Tim setiap awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar
tenaga Puskesmas untuk membandingkan rencana kerja bulan yang lalu
dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan Bilaman dijumpai
masalah dibahas dan dipecahkan bersama serta kemudian menyusun
rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap tenaga
5 Penggalangan peningkatan kerja sama lintas sektoral
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan
sektor-sektor yang bersangkutan diperlukan penggalangan kerjasama
lintas sektor yang dilaksanakan dalam satu pertemuan setahun sekali
Untuk itu perlu dijelasklan manfaat bersama dari upaya pembinaan peran
serta masyarakat dalam bidang kesehatan bagi sektor-sektor yang
bersangkutan Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja
lintas sektoral dalam membina dan mengembanngkan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan Khususnya dalam rangka
peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan hidup anakHarapannya
peningkatan pelayanan kesehatan laporan kegiatan tepat waktu
Salah satu bentuk upaya dalam penggalangan maupun pemantauan berbagai
kegiatan adalah melalui pertemuan lokakarya mini puskesmas Pada dasarnya ruang
lingkup kegiatan lokmin itu mencakup dua hal pokok yang meliputi
1 Lokmin Lintas Program
a Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas
b Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan
c Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas
d Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun
2 Lokmin Lintas Sektor
a Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral
b untuk membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan
berdasarkan waktunya lokakarya mini dibagi menjadi 2
1 Lokakarya mini bulanan
Lokarya bulanan ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi menjadi 2
a Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka
pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan
rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan
membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya
serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya
b Tujuan khusus
a Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu
b Disampaikannya hasil rapat dari kabupatenkota kecamatan dan
berbagai kebijakan serta program
c Diketahuinya hambatan atau masalah kegiatan bulan lalu
d Dirumuskannya cara penyelesaian masalah
e Disusunnya rencana kerja bulan baru
Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap yaitu
3 Lokakarya mini bulanan yang pertama
Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam
rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan
kegiatan (RPK) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama
sebagai berikut
a) Masukan
1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran
tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas
2) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru yang
berkaitan dengan puskesmas
3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan
(PoA) puskesmas
b) Proses
1 Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan
dan daerah binaan
2 Analisis beban kerja tiap petugas
3 Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan
4 Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan
RPK
c) Keluaran
1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan
2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan
berdasarkan PoA
3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan
4 Lokakarya mini bulanan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama
Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan
PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan
lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut
a) Masukan
1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu
2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota
3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b) Proses
1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan
menggunakan PWS
2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan
dengan kepatuhan standar pelayanan
3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah
c) Keluaran
1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
2) Rencana kerja bulan yang baru
2 Lokakarya mini tribulan
Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan
kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu
a Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil
kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja
tribulan selanjutnya
b Tujuan khusus
a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang
dihadapi
b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan
yang akan datang
Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap
1 Lokakarya mini tribulan pertama
Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka
pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat
terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan
Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut
a Masukan
1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika
kelompok
2) Informasi tentang program lintas sektor
3) Informasi tentang program kesehatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b Proses
1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor
2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor
3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor
c Keluaran
1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam
mendukung program kesehatan
2) Rencana kegiatan masing-masing sektor
2 Lokakarya mini tribulan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas
sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan
secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah
a Masukan
1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan
dukungan sektor terkait
2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor
dalam pelaksanaan program kesehatan
3) Pemberian informasi baru
b Proses
1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program
kesehatan
2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-
masing sektor
3) Merumuskan cara penyelesaian masalah
4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk
tribulan yang baru
c Keluaran
1) Rencana kerja tribulan yang baru
2) Kesepakatan bersama
223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai
1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program
unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan
program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah
perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam
pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi
setempat
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan
mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk
mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas
a pengertian penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja prestasi Puskesmas
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas
diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian
Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek
penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten
kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)
sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan
kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian
nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan
pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus
b tujuan penilaian kinerja puskesmas
a Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota
b Tujuan Khusus
Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan
Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok Puskesmas
Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk
tahun yang akan datang
Manfaat penilaian kinerja puskesmas
Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapai
Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan
adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)
Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya
Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber
daya Puskesmas dan urgensi pembinaa
Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas
Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap
kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat
kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan
ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo
Indonesia Sehatrdquo
Pelaksanaan penilaian kinerja
a Bahan dan pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis
hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku
Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006
b Teknis pelaksanaan
Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja
Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb
1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil
kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan
sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th
2008
2 Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan
penghitungan sbb
c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn
target sasaran (T) dikalikan 100 atau
SV () = HT x 100
Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)
kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau
V () = Σ SVn
Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja
cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut
1 Kelompok I (kinerja baik)
Tingkat pencapaian hasil ge 91
2 Kelompok II (kinerja cukup)
Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90
3 Kelompok III (kinerja kurang)
Tingkat pencapaian hasil le 80
a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan
menjadi 4 kelompok
1 Manajemen Operasional Puskesmas
2 Manajemen alat dan obat
3 Manajemen keuangan
4 Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan
skala nilai sebagai
berikut
1 Skala 1 nilai 4
2 Skala 2 nilai 7
3 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen
adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen
1 Skala 1 Nilai 4
2 Skala 2 Nilai 7
3 Skala 3 Nilai 10
Cara Penilaian
a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai
b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai
akhir tiap variabel
d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen
e merupakan nilai akhir mutu
Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi
Baik Nilai rata ndash rata gt 85
Cukup Nilai 55 ndash 84
Kurang Nilai lt 55
24 Pengertian Posyandu
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis
dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu
manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia ada 3 intervensi yaitu
1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita
2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina
tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap
menjadi tenaga kerja tangguh
3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan
dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan
strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan
memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud
25 Dasar Pelaksanaan
Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun
1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan
Posyandu yaitu
1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam
lingkup LKMD dan PKK
2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan
masyarakat desa
3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan
4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN
5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan
dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna
26 Tujuan penyelenggara Posyandu
1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil
melahirkan dan nifas)
2 Membudayakan NKKBS
3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera
4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
27 Pengelola Posyandu
a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut
1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)
2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak
PKK)
4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD
5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes
b Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari
unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu
1 Tingkat Propinsi - BKKBN
- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)
- Bappeda
- Tim Penggerak PKK
- dll
2 Tingkat KabKodya
- Kantor DepkesKantor Dinkes
- BKKBN
- PMD
- Bappeda
- dII
3Tingkat Kecamatan
bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB
Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)
bull KPD (Kader Pembangunan Desa)
4 Pokjanal Posyandu bertugas
bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program
bull Menyiapkan kader
bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah
bull Menyusunan rencana
bull Melakukan pemantauan dan bimbingan
bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait
bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD
5 Kegiatan Pokok Posyandu
1 KIA
2 KB
3 lmunisasi
4 Gizi
5 Penggulangan Diare
6 Pembentukan Posyandu
a Langkah ndash langkah pembentukan
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan
teknis unsur kesehatan dan KB
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana
dan prasarana posyandu biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu
5) Pelatihan kader Posyandu
6) Pembinaan
b Kriteria pembentukan Pos syandu
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita
c Kriteria kader Posyandu
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Diterima masyarakat setempat
7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim
Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka
Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu
Meja I Pendaftaran
Meja II Penimbangan
Meja III Pengisian KMS
Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V Pelayanan KB Kes
1048707 Imunisasi
1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
1048707 Pembagian pil atau kondom
1048707 Pengobatan ringan
1048707 Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)
b Sasaran Posyandu
bull BayiBalita
bull Ibu hamilibu menyusui
bull WUS dan PUS
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi
1) Kesehatan ibu dan anak
bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
bull PMT
bull lmunisasi
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
telah dilakuakan pada bulan lalu dan untuk merencanakan kegiatan yang
akan dilakukan
3 Penggalangan peningkatan kerjasama dalam Tim
Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan
Puskesmas sendiri dalam rangka meningkatkan kerjasama antar petugas
Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas
4 Lokakarya Bulanan Puskesmas
Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan peningkatan kerjasama
dalam Tim setiap awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar
tenaga Puskesmas untuk membandingkan rencana kerja bulan yang lalu
dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan Bilaman dijumpai
masalah dibahas dan dipecahkan bersama serta kemudian menyusun
rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap tenaga
5 Penggalangan peningkatan kerja sama lintas sektoral
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan
sektor-sektor yang bersangkutan diperlukan penggalangan kerjasama
lintas sektor yang dilaksanakan dalam satu pertemuan setahun sekali
Untuk itu perlu dijelasklan manfaat bersama dari upaya pembinaan peran
serta masyarakat dalam bidang kesehatan bagi sektor-sektor yang
bersangkutan Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja
lintas sektoral dalam membina dan mengembanngkan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan Khususnya dalam rangka
peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan hidup anakHarapannya
peningkatan pelayanan kesehatan laporan kegiatan tepat waktu
Salah satu bentuk upaya dalam penggalangan maupun pemantauan berbagai
kegiatan adalah melalui pertemuan lokakarya mini puskesmas Pada dasarnya ruang
lingkup kegiatan lokmin itu mencakup dua hal pokok yang meliputi
1 Lokmin Lintas Program
a Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas
b Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan
c Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas
d Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun
2 Lokmin Lintas Sektor
a Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral
b untuk membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan
berdasarkan waktunya lokakarya mini dibagi menjadi 2
1 Lokakarya mini bulanan
Lokarya bulanan ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi menjadi 2
a Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka
pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan
rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan
membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya
serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya
b Tujuan khusus
a Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu
b Disampaikannya hasil rapat dari kabupatenkota kecamatan dan
berbagai kebijakan serta program
c Diketahuinya hambatan atau masalah kegiatan bulan lalu
d Dirumuskannya cara penyelesaian masalah
e Disusunnya rencana kerja bulan baru
Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap yaitu
3 Lokakarya mini bulanan yang pertama
Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam
rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan
kegiatan (RPK) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama
sebagai berikut
a) Masukan
1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran
tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas
2) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru yang
berkaitan dengan puskesmas
3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan
(PoA) puskesmas
b) Proses
1 Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan
dan daerah binaan
2 Analisis beban kerja tiap petugas
3 Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan
4 Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan
RPK
c) Keluaran
1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan
2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan
berdasarkan PoA
3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan
4 Lokakarya mini bulanan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama
Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan
PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan
lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut
a) Masukan
1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu
2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota
3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b) Proses
1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan
menggunakan PWS
2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan
dengan kepatuhan standar pelayanan
3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah
c) Keluaran
1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
2) Rencana kerja bulan yang baru
2 Lokakarya mini tribulan
Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan
kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu
a Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil
kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja
tribulan selanjutnya
b Tujuan khusus
a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang
dihadapi
b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan
yang akan datang
Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap
1 Lokakarya mini tribulan pertama
Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka
pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat
terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan
Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut
a Masukan
1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika
kelompok
2) Informasi tentang program lintas sektor
3) Informasi tentang program kesehatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b Proses
1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor
2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor
3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor
c Keluaran
1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam
mendukung program kesehatan
2) Rencana kegiatan masing-masing sektor
2 Lokakarya mini tribulan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas
sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan
secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah
a Masukan
1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan
dukungan sektor terkait
2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor
dalam pelaksanaan program kesehatan
3) Pemberian informasi baru
b Proses
1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program
kesehatan
2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-
masing sektor
3) Merumuskan cara penyelesaian masalah
4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk
tribulan yang baru
c Keluaran
1) Rencana kerja tribulan yang baru
2) Kesepakatan bersama
223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai
1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program
unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan
program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah
perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam
pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi
setempat
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan
mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk
mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas
a pengertian penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja prestasi Puskesmas
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas
diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian
Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek
penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten
kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)
sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan
kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian
nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan
pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus
b tujuan penilaian kinerja puskesmas
a Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota
b Tujuan Khusus
Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan
Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok Puskesmas
Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk
tahun yang akan datang
Manfaat penilaian kinerja puskesmas
Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapai
Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan
adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)
Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya
Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber
daya Puskesmas dan urgensi pembinaa
Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas
Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap
kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat
kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan
ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo
Indonesia Sehatrdquo
Pelaksanaan penilaian kinerja
a Bahan dan pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis
hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku
Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006
b Teknis pelaksanaan
Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja
Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb
1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil
kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan
sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th
2008
2 Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan
penghitungan sbb
c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn
target sasaran (T) dikalikan 100 atau
SV () = HT x 100
Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)
kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau
V () = Σ SVn
Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja
cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut
1 Kelompok I (kinerja baik)
Tingkat pencapaian hasil ge 91
2 Kelompok II (kinerja cukup)
Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90
3 Kelompok III (kinerja kurang)
Tingkat pencapaian hasil le 80
a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan
menjadi 4 kelompok
1 Manajemen Operasional Puskesmas
2 Manajemen alat dan obat
3 Manajemen keuangan
4 Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan
skala nilai sebagai
berikut
1 Skala 1 nilai 4
2 Skala 2 nilai 7
3 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen
adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen
1 Skala 1 Nilai 4
2 Skala 2 Nilai 7
3 Skala 3 Nilai 10
Cara Penilaian
a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai
b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai
akhir tiap variabel
d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen
e merupakan nilai akhir mutu
Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi
Baik Nilai rata ndash rata gt 85
Cukup Nilai 55 ndash 84
Kurang Nilai lt 55
24 Pengertian Posyandu
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis
dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu
manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia ada 3 intervensi yaitu
1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita
2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina
tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap
menjadi tenaga kerja tangguh
3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan
dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan
strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan
memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud
25 Dasar Pelaksanaan
Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun
1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan
Posyandu yaitu
1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam
lingkup LKMD dan PKK
2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan
masyarakat desa
3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan
4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN
5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan
dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna
26 Tujuan penyelenggara Posyandu
1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil
melahirkan dan nifas)
2 Membudayakan NKKBS
3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera
4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
27 Pengelola Posyandu
a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut
1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)
2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak
PKK)
4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD
5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes
b Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari
unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu
1 Tingkat Propinsi - BKKBN
- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)
- Bappeda
- Tim Penggerak PKK
- dll
2 Tingkat KabKodya
- Kantor DepkesKantor Dinkes
- BKKBN
- PMD
- Bappeda
- dII
3Tingkat Kecamatan
bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB
Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)
bull KPD (Kader Pembangunan Desa)
4 Pokjanal Posyandu bertugas
bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program
bull Menyiapkan kader
bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah
bull Menyusunan rencana
bull Melakukan pemantauan dan bimbingan
bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait
bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD
5 Kegiatan Pokok Posyandu
1 KIA
2 KB
3 lmunisasi
4 Gizi
5 Penggulangan Diare
6 Pembentukan Posyandu
a Langkah ndash langkah pembentukan
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan
teknis unsur kesehatan dan KB
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana
dan prasarana posyandu biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu
5) Pelatihan kader Posyandu
6) Pembinaan
b Kriteria pembentukan Pos syandu
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita
c Kriteria kader Posyandu
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Diterima masyarakat setempat
7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim
Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka
Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu
Meja I Pendaftaran
Meja II Penimbangan
Meja III Pengisian KMS
Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V Pelayanan KB Kes
1048707 Imunisasi
1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
1048707 Pembagian pil atau kondom
1048707 Pengobatan ringan
1048707 Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)
b Sasaran Posyandu
bull BayiBalita
bull Ibu hamilibu menyusui
bull WUS dan PUS
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi
1) Kesehatan ibu dan anak
bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
bull PMT
bull lmunisasi
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
a Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas
b Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan
c Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas
d Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun
2 Lokmin Lintas Sektor
a Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral
b untuk membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan
berdasarkan waktunya lokakarya mini dibagi menjadi 2
1 Lokakarya mini bulanan
Lokarya bulanan ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi menjadi 2
a Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka
pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan
rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan
membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya
serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya
b Tujuan khusus
a Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu
b Disampaikannya hasil rapat dari kabupatenkota kecamatan dan
berbagai kebijakan serta program
c Diketahuinya hambatan atau masalah kegiatan bulan lalu
d Dirumuskannya cara penyelesaian masalah
e Disusunnya rencana kerja bulan baru
Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap yaitu
3 Lokakarya mini bulanan yang pertama
Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam
rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan
kegiatan (RPK) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama
sebagai berikut
a) Masukan
1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran
tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas
2) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru yang
berkaitan dengan puskesmas
3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan
(PoA) puskesmas
b) Proses
1 Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan
dan daerah binaan
2 Analisis beban kerja tiap petugas
3 Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan
4 Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan
RPK
c) Keluaran
1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan
2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan
berdasarkan PoA
3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan
4 Lokakarya mini bulanan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama
Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan
PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan
lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut
a) Masukan
1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu
2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota
3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b) Proses
1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan
menggunakan PWS
2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan
dengan kepatuhan standar pelayanan
3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah
c) Keluaran
1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
2) Rencana kerja bulan yang baru
2 Lokakarya mini tribulan
Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan
kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu
a Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil
kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja
tribulan selanjutnya
b Tujuan khusus
a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang
dihadapi
b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan
yang akan datang
Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap
1 Lokakarya mini tribulan pertama
Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka
pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat
terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan
Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut
a Masukan
1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika
kelompok
2) Informasi tentang program lintas sektor
3) Informasi tentang program kesehatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b Proses
1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor
2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor
3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor
c Keluaran
1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam
mendukung program kesehatan
2) Rencana kegiatan masing-masing sektor
2 Lokakarya mini tribulan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas
sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan
secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah
a Masukan
1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan
dukungan sektor terkait
2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor
dalam pelaksanaan program kesehatan
3) Pemberian informasi baru
b Proses
1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program
kesehatan
2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-
masing sektor
3) Merumuskan cara penyelesaian masalah
4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk
tribulan yang baru
c Keluaran
1) Rencana kerja tribulan yang baru
2) Kesepakatan bersama
223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai
1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program
unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan
program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah
perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam
pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi
setempat
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan
mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk
mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas
a pengertian penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja prestasi Puskesmas
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas
diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian
Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek
penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten
kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)
sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan
kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian
nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan
pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus
b tujuan penilaian kinerja puskesmas
a Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota
b Tujuan Khusus
Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan
Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok Puskesmas
Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk
tahun yang akan datang
Manfaat penilaian kinerja puskesmas
Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapai
Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan
adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)
Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya
Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber
daya Puskesmas dan urgensi pembinaa
Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas
Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap
kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat
kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan
ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo
Indonesia Sehatrdquo
Pelaksanaan penilaian kinerja
a Bahan dan pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis
hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku
Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006
b Teknis pelaksanaan
Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja
Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb
1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil
kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan
sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th
2008
2 Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan
penghitungan sbb
c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn
target sasaran (T) dikalikan 100 atau
SV () = HT x 100
Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)
kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau
V () = Σ SVn
Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja
cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut
1 Kelompok I (kinerja baik)
Tingkat pencapaian hasil ge 91
2 Kelompok II (kinerja cukup)
Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90
3 Kelompok III (kinerja kurang)
Tingkat pencapaian hasil le 80
a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan
menjadi 4 kelompok
1 Manajemen Operasional Puskesmas
2 Manajemen alat dan obat
3 Manajemen keuangan
4 Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan
skala nilai sebagai
berikut
1 Skala 1 nilai 4
2 Skala 2 nilai 7
3 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen
adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen
1 Skala 1 Nilai 4
2 Skala 2 Nilai 7
3 Skala 3 Nilai 10
Cara Penilaian
a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai
b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai
akhir tiap variabel
d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen
e merupakan nilai akhir mutu
Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi
Baik Nilai rata ndash rata gt 85
Cukup Nilai 55 ndash 84
Kurang Nilai lt 55
24 Pengertian Posyandu
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis
dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu
manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia ada 3 intervensi yaitu
1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita
2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina
tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap
menjadi tenaga kerja tangguh
3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan
dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan
strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan
memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud
25 Dasar Pelaksanaan
Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun
1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan
Posyandu yaitu
1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam
lingkup LKMD dan PKK
2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan
masyarakat desa
3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan
4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN
5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan
dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna
26 Tujuan penyelenggara Posyandu
1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil
melahirkan dan nifas)
2 Membudayakan NKKBS
3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera
4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
27 Pengelola Posyandu
a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut
1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)
2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak
PKK)
4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD
5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes
b Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari
unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu
1 Tingkat Propinsi - BKKBN
- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)
- Bappeda
- Tim Penggerak PKK
- dll
2 Tingkat KabKodya
- Kantor DepkesKantor Dinkes
- BKKBN
- PMD
- Bappeda
- dII
3Tingkat Kecamatan
bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB
Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)
bull KPD (Kader Pembangunan Desa)
4 Pokjanal Posyandu bertugas
bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program
bull Menyiapkan kader
bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah
bull Menyusunan rencana
bull Melakukan pemantauan dan bimbingan
bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait
bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD
5 Kegiatan Pokok Posyandu
1 KIA
2 KB
3 lmunisasi
4 Gizi
5 Penggulangan Diare
6 Pembentukan Posyandu
a Langkah ndash langkah pembentukan
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan
teknis unsur kesehatan dan KB
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana
dan prasarana posyandu biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu
5) Pelatihan kader Posyandu
6) Pembinaan
b Kriteria pembentukan Pos syandu
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita
c Kriteria kader Posyandu
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Diterima masyarakat setempat
7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim
Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka
Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu
Meja I Pendaftaran
Meja II Penimbangan
Meja III Pengisian KMS
Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V Pelayanan KB Kes
1048707 Imunisasi
1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
1048707 Pembagian pil atau kondom
1048707 Pengobatan ringan
1048707 Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)
b Sasaran Posyandu
bull BayiBalita
bull Ibu hamilibu menyusui
bull WUS dan PUS
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi
1) Kesehatan ibu dan anak
bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
bull PMT
bull lmunisasi
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
e Disusunnya rencana kerja bulan baru
Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap yaitu
3 Lokakarya mini bulanan yang pertama
Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam
rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan
kegiatan (RPK) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama
sebagai berikut
a) Masukan
1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran
tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas
2) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru yang
berkaitan dengan puskesmas
3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan
(PoA) puskesmas
b) Proses
1 Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan
dan daerah binaan
2 Analisis beban kerja tiap petugas
3 Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan
4 Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan
RPK
c) Keluaran
1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan
2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan
berdasarkan PoA
3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan
4 Lokakarya mini bulanan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama
Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan
PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan
lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut
a) Masukan
1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu
2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota
3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b) Proses
1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan
menggunakan PWS
2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan
dengan kepatuhan standar pelayanan
3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah
c) Keluaran
1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
2) Rencana kerja bulan yang baru
2 Lokakarya mini tribulan
Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan
kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu
a Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil
kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja
tribulan selanjutnya
b Tujuan khusus
a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang
dihadapi
b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan
yang akan datang
Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap
1 Lokakarya mini tribulan pertama
Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka
pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat
terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan
Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut
a Masukan
1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika
kelompok
2) Informasi tentang program lintas sektor
3) Informasi tentang program kesehatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b Proses
1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor
2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor
3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor
c Keluaran
1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam
mendukung program kesehatan
2) Rencana kegiatan masing-masing sektor
2 Lokakarya mini tribulan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas
sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan
secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah
a Masukan
1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan
dukungan sektor terkait
2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor
dalam pelaksanaan program kesehatan
3) Pemberian informasi baru
b Proses
1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program
kesehatan
2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-
masing sektor
3) Merumuskan cara penyelesaian masalah
4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk
tribulan yang baru
c Keluaran
1) Rencana kerja tribulan yang baru
2) Kesepakatan bersama
223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai
1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program
unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan
program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah
perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam
pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi
setempat
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan
mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk
mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas
a pengertian penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja prestasi Puskesmas
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas
diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian
Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek
penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten
kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)
sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan
kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian
nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan
pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus
b tujuan penilaian kinerja puskesmas
a Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota
b Tujuan Khusus
Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan
Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok Puskesmas
Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk
tahun yang akan datang
Manfaat penilaian kinerja puskesmas
Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapai
Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan
adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)
Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya
Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber
daya Puskesmas dan urgensi pembinaa
Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas
Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap
kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat
kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan
ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo
Indonesia Sehatrdquo
Pelaksanaan penilaian kinerja
a Bahan dan pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis
hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku
Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006
b Teknis pelaksanaan
Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja
Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb
1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil
kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan
sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th
2008
2 Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan
penghitungan sbb
c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn
target sasaran (T) dikalikan 100 atau
SV () = HT x 100
Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)
kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau
V () = Σ SVn
Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja
cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut
1 Kelompok I (kinerja baik)
Tingkat pencapaian hasil ge 91
2 Kelompok II (kinerja cukup)
Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90
3 Kelompok III (kinerja kurang)
Tingkat pencapaian hasil le 80
a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan
menjadi 4 kelompok
1 Manajemen Operasional Puskesmas
2 Manajemen alat dan obat
3 Manajemen keuangan
4 Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan
skala nilai sebagai
berikut
1 Skala 1 nilai 4
2 Skala 2 nilai 7
3 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen
adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen
1 Skala 1 Nilai 4
2 Skala 2 Nilai 7
3 Skala 3 Nilai 10
Cara Penilaian
a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai
b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai
akhir tiap variabel
d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen
e merupakan nilai akhir mutu
Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi
Baik Nilai rata ndash rata gt 85
Cukup Nilai 55 ndash 84
Kurang Nilai lt 55
24 Pengertian Posyandu
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis
dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu
manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia ada 3 intervensi yaitu
1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita
2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina
tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap
menjadi tenaga kerja tangguh
3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan
dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan
strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan
memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud
25 Dasar Pelaksanaan
Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun
1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan
Posyandu yaitu
1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam
lingkup LKMD dan PKK
2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan
masyarakat desa
3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan
4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN
5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan
dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna
26 Tujuan penyelenggara Posyandu
1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil
melahirkan dan nifas)
2 Membudayakan NKKBS
3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera
4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
27 Pengelola Posyandu
a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut
1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)
2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak
PKK)
4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD
5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes
b Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari
unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu
1 Tingkat Propinsi - BKKBN
- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)
- Bappeda
- Tim Penggerak PKK
- dll
2 Tingkat KabKodya
- Kantor DepkesKantor Dinkes
- BKKBN
- PMD
- Bappeda
- dII
3Tingkat Kecamatan
bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB
Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)
bull KPD (Kader Pembangunan Desa)
4 Pokjanal Posyandu bertugas
bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program
bull Menyiapkan kader
bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah
bull Menyusunan rencana
bull Melakukan pemantauan dan bimbingan
bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait
bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD
5 Kegiatan Pokok Posyandu
1 KIA
2 KB
3 lmunisasi
4 Gizi
5 Penggulangan Diare
6 Pembentukan Posyandu
a Langkah ndash langkah pembentukan
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan
teknis unsur kesehatan dan KB
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana
dan prasarana posyandu biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu
5) Pelatihan kader Posyandu
6) Pembinaan
b Kriteria pembentukan Pos syandu
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita
c Kriteria kader Posyandu
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Diterima masyarakat setempat
7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim
Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka
Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu
Meja I Pendaftaran
Meja II Penimbangan
Meja III Pengisian KMS
Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V Pelayanan KB Kes
1048707 Imunisasi
1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
1048707 Pembagian pil atau kondom
1048707 Pengobatan ringan
1048707 Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)
b Sasaran Posyandu
bull BayiBalita
bull Ibu hamilibu menyusui
bull WUS dan PUS
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi
1) Kesehatan ibu dan anak
bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
bull PMT
bull lmunisasi
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
1 Rencana kegiatan puskesmas tahunan
2 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan
berdasarkan PoA
3 Matriks pembagian tugas dan daerah binaan
4 Lokakarya mini bulanan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama
Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan
PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur Pelaksanaan
lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut
a) Masukan
1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu
2) Informasi tentang hasil rapat di kabupatenkota
3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b) Proses
1) Analisis hambatan dan masalah antara lain dengan
menggunakan PWS
2) Analisis sebab masalah khusus untuk mutu dikaitkan
dengan kepatuhan standar pelayanan
3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah
c) Keluaran
1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
2) Rencana kerja bulan yang baru
2 Lokakarya mini tribulan
Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan
kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu
a Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil
kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja
tribulan selanjutnya
b Tujuan khusus
a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang
dihadapi
b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan
yang akan datang
Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap
1 Lokakarya mini tribulan pertama
Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka
pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat
terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan
Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut
a Masukan
1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika
kelompok
2) Informasi tentang program lintas sektor
3) Informasi tentang program kesehatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b Proses
1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor
2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor
3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor
c Keluaran
1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam
mendukung program kesehatan
2) Rencana kegiatan masing-masing sektor
2 Lokakarya mini tribulan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas
sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan
secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah
a Masukan
1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan
dukungan sektor terkait
2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor
dalam pelaksanaan program kesehatan
3) Pemberian informasi baru
b Proses
1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program
kesehatan
2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-
masing sektor
3) Merumuskan cara penyelesaian masalah
4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk
tribulan yang baru
c Keluaran
1) Rencana kerja tribulan yang baru
2) Kesepakatan bersama
223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai
1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program
unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan
program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah
perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam
pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi
setempat
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan
mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk
mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas
a pengertian penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja prestasi Puskesmas
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas
diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian
Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek
penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten
kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)
sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan
kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian
nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan
pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus
b tujuan penilaian kinerja puskesmas
a Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota
b Tujuan Khusus
Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan
Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok Puskesmas
Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk
tahun yang akan datang
Manfaat penilaian kinerja puskesmas
Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapai
Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan
adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)
Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya
Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber
daya Puskesmas dan urgensi pembinaa
Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas
Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap
kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat
kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan
ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo
Indonesia Sehatrdquo
Pelaksanaan penilaian kinerja
a Bahan dan pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis
hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku
Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006
b Teknis pelaksanaan
Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja
Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb
1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil
kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan
sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th
2008
2 Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan
penghitungan sbb
c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn
target sasaran (T) dikalikan 100 atau
SV () = HT x 100
Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)
kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau
V () = Σ SVn
Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja
cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut
1 Kelompok I (kinerja baik)
Tingkat pencapaian hasil ge 91
2 Kelompok II (kinerja cukup)
Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90
3 Kelompok III (kinerja kurang)
Tingkat pencapaian hasil le 80
a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan
menjadi 4 kelompok
1 Manajemen Operasional Puskesmas
2 Manajemen alat dan obat
3 Manajemen keuangan
4 Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan
skala nilai sebagai
berikut
1 Skala 1 nilai 4
2 Skala 2 nilai 7
3 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen
adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen
1 Skala 1 Nilai 4
2 Skala 2 Nilai 7
3 Skala 3 Nilai 10
Cara Penilaian
a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai
b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai
akhir tiap variabel
d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen
e merupakan nilai akhir mutu
Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi
Baik Nilai rata ndash rata gt 85
Cukup Nilai 55 ndash 84
Kurang Nilai lt 55
24 Pengertian Posyandu
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis
dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu
manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia ada 3 intervensi yaitu
1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita
2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina
tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap
menjadi tenaga kerja tangguh
3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan
dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan
strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan
memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud
25 Dasar Pelaksanaan
Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun
1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan
Posyandu yaitu
1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam
lingkup LKMD dan PKK
2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan
masyarakat desa
3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan
4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN
5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan
dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna
26 Tujuan penyelenggara Posyandu
1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil
melahirkan dan nifas)
2 Membudayakan NKKBS
3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera
4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
27 Pengelola Posyandu
a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut
1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)
2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak
PKK)
4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD
5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes
b Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari
unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu
1 Tingkat Propinsi - BKKBN
- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)
- Bappeda
- Tim Penggerak PKK
- dll
2 Tingkat KabKodya
- Kantor DepkesKantor Dinkes
- BKKBN
- PMD
- Bappeda
- dII
3Tingkat Kecamatan
bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB
Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)
bull KPD (Kader Pembangunan Desa)
4 Pokjanal Posyandu bertugas
bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program
bull Menyiapkan kader
bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah
bull Menyusunan rencana
bull Melakukan pemantauan dan bimbingan
bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait
bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD
5 Kegiatan Pokok Posyandu
1 KIA
2 KB
3 lmunisasi
4 Gizi
5 Penggulangan Diare
6 Pembentukan Posyandu
a Langkah ndash langkah pembentukan
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan
teknis unsur kesehatan dan KB
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana
dan prasarana posyandu biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu
5) Pelatihan kader Posyandu
6) Pembinaan
b Kriteria pembentukan Pos syandu
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita
c Kriteria kader Posyandu
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Diterima masyarakat setempat
7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim
Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka
Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu
Meja I Pendaftaran
Meja II Penimbangan
Meja III Pengisian KMS
Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V Pelayanan KB Kes
1048707 Imunisasi
1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
1048707 Pembagian pil atau kondom
1048707 Pengobatan ringan
1048707 Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)
b Sasaran Posyandu
bull BayiBalita
bull Ibu hamilibu menyusui
bull WUS dan PUS
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi
1) Kesehatan ibu dan anak
bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
bull PMT
bull lmunisasi
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
2) Rencana kerja bulan yang baru
2 Lokakarya mini tribulan
Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan
kerjasama lintas sektoral Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu
a Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil
kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja
tribulan selanjutnya
b Tujuan khusus
a Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang
dihadapi
b Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan
yang akan datang
Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap
1 Lokakarya mini tribulan pertama
Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka
pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat
terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan
Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut
a Masukan
1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika
kelompok
2) Informasi tentang program lintas sektor
3) Informasi tentang program kesehatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b Proses
1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor
2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor
3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor
c Keluaran
1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam
mendukung program kesehatan
2) Rencana kegiatan masing-masing sektor
2 Lokakarya mini tribulan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas
sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan
secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah
a Masukan
1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan
dukungan sektor terkait
2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor
dalam pelaksanaan program kesehatan
3) Pemberian informasi baru
b Proses
1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program
kesehatan
2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-
masing sektor
3) Merumuskan cara penyelesaian masalah
4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk
tribulan yang baru
c Keluaran
1) Rencana kerja tribulan yang baru
2) Kesepakatan bersama
223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai
1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program
unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan
program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah
perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam
pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi
setempat
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan
mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk
mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas
a pengertian penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja prestasi Puskesmas
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas
diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian
Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek
penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten
kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)
sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan
kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian
nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan
pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus
b tujuan penilaian kinerja puskesmas
a Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota
b Tujuan Khusus
Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan
Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok Puskesmas
Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk
tahun yang akan datang
Manfaat penilaian kinerja puskesmas
Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapai
Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan
adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)
Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya
Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber
daya Puskesmas dan urgensi pembinaa
Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas
Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap
kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat
kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan
ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo
Indonesia Sehatrdquo
Pelaksanaan penilaian kinerja
a Bahan dan pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis
hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku
Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006
b Teknis pelaksanaan
Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja
Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb
1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil
kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan
sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th
2008
2 Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan
penghitungan sbb
c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn
target sasaran (T) dikalikan 100 atau
SV () = HT x 100
Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)
kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau
V () = Σ SVn
Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja
cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut
1 Kelompok I (kinerja baik)
Tingkat pencapaian hasil ge 91
2 Kelompok II (kinerja cukup)
Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90
3 Kelompok III (kinerja kurang)
Tingkat pencapaian hasil le 80
a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan
menjadi 4 kelompok
1 Manajemen Operasional Puskesmas
2 Manajemen alat dan obat
3 Manajemen keuangan
4 Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan
skala nilai sebagai
berikut
1 Skala 1 nilai 4
2 Skala 2 nilai 7
3 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen
adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen
1 Skala 1 Nilai 4
2 Skala 2 Nilai 7
3 Skala 3 Nilai 10
Cara Penilaian
a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai
b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai
akhir tiap variabel
d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen
e merupakan nilai akhir mutu
Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi
Baik Nilai rata ndash rata gt 85
Cukup Nilai 55 ndash 84
Kurang Nilai lt 55
24 Pengertian Posyandu
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis
dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu
manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia ada 3 intervensi yaitu
1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita
2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina
tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap
menjadi tenaga kerja tangguh
3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan
dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan
strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan
memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud
25 Dasar Pelaksanaan
Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun
1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan
Posyandu yaitu
1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam
lingkup LKMD dan PKK
2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan
masyarakat desa
3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan
4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN
5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan
dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna
26 Tujuan penyelenggara Posyandu
1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil
melahirkan dan nifas)
2 Membudayakan NKKBS
3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera
4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
27 Pengelola Posyandu
a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut
1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)
2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak
PKK)
4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD
5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes
b Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari
unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu
1 Tingkat Propinsi - BKKBN
- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)
- Bappeda
- Tim Penggerak PKK
- dll
2 Tingkat KabKodya
- Kantor DepkesKantor Dinkes
- BKKBN
- PMD
- Bappeda
- dII
3Tingkat Kecamatan
bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB
Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)
bull KPD (Kader Pembangunan Desa)
4 Pokjanal Posyandu bertugas
bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program
bull Menyiapkan kader
bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah
bull Menyusunan rencana
bull Melakukan pemantauan dan bimbingan
bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait
bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD
5 Kegiatan Pokok Posyandu
1 KIA
2 KB
3 lmunisasi
4 Gizi
5 Penggulangan Diare
6 Pembentukan Posyandu
a Langkah ndash langkah pembentukan
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan
teknis unsur kesehatan dan KB
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana
dan prasarana posyandu biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu
5) Pelatihan kader Posyandu
6) Pembinaan
b Kriteria pembentukan Pos syandu
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita
c Kriteria kader Posyandu
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Diterima masyarakat setempat
7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim
Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka
Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu
Meja I Pendaftaran
Meja II Penimbangan
Meja III Pengisian KMS
Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V Pelayanan KB Kes
1048707 Imunisasi
1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
1048707 Pembagian pil atau kondom
1048707 Pengobatan ringan
1048707 Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)
b Sasaran Posyandu
bull BayiBalita
bull Ibu hamilibu menyusui
bull WUS dan PUS
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi
1) Kesehatan ibu dan anak
bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
bull PMT
bull lmunisasi
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
3) Informasi tentang program kesehatan
4) Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
b Proses
1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor
2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor
3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor
c Keluaran
1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam
mendukung program kesehatan
2) Rencana kegiatan masing-masing sektor
2 Lokakarya mini tribulan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas
sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan
secara tetap Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah
a Masukan
1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan
dukungan sektor terkait
2) Inventarisasi maslahhambatan dari masing-masing sektor
dalam pelaksanaan program kesehatan
3) Pemberian informasi baru
b Proses
1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program
kesehatan
2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-
masing sektor
3) Merumuskan cara penyelesaian masalah
4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk
tribulan yang baru
c Keluaran
1) Rencana kerja tribulan yang baru
2) Kesepakatan bersama
223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai
1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program
unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan
program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah
perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam
pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi
setempat
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan
mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk
mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas
a pengertian penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja prestasi Puskesmas
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas
diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian
Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek
penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten
kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)
sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan
kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian
nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan
pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus
b tujuan penilaian kinerja puskesmas
a Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota
b Tujuan Khusus
Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan
Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok Puskesmas
Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk
tahun yang akan datang
Manfaat penilaian kinerja puskesmas
Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapai
Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan
adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)
Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya
Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber
daya Puskesmas dan urgensi pembinaa
Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas
Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap
kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat
kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan
ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo
Indonesia Sehatrdquo
Pelaksanaan penilaian kinerja
a Bahan dan pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis
hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku
Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006
b Teknis pelaksanaan
Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja
Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb
1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil
kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan
sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th
2008
2 Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan
penghitungan sbb
c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn
target sasaran (T) dikalikan 100 atau
SV () = HT x 100
Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)
kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau
V () = Σ SVn
Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja
cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut
1 Kelompok I (kinerja baik)
Tingkat pencapaian hasil ge 91
2 Kelompok II (kinerja cukup)
Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90
3 Kelompok III (kinerja kurang)
Tingkat pencapaian hasil le 80
a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan
menjadi 4 kelompok
1 Manajemen Operasional Puskesmas
2 Manajemen alat dan obat
3 Manajemen keuangan
4 Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan
skala nilai sebagai
berikut
1 Skala 1 nilai 4
2 Skala 2 nilai 7
3 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen
adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen
1 Skala 1 Nilai 4
2 Skala 2 Nilai 7
3 Skala 3 Nilai 10
Cara Penilaian
a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai
b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai
akhir tiap variabel
d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen
e merupakan nilai akhir mutu
Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi
Baik Nilai rata ndash rata gt 85
Cukup Nilai 55 ndash 84
Kurang Nilai lt 55
24 Pengertian Posyandu
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis
dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu
manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia ada 3 intervensi yaitu
1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita
2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina
tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap
menjadi tenaga kerja tangguh
3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan
dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan
strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan
memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud
25 Dasar Pelaksanaan
Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun
1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan
Posyandu yaitu
1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam
lingkup LKMD dan PKK
2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan
masyarakat desa
3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan
4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN
5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan
dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna
26 Tujuan penyelenggara Posyandu
1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil
melahirkan dan nifas)
2 Membudayakan NKKBS
3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera
4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
27 Pengelola Posyandu
a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut
1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)
2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak
PKK)
4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD
5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes
b Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari
unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu
1 Tingkat Propinsi - BKKBN
- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)
- Bappeda
- Tim Penggerak PKK
- dll
2 Tingkat KabKodya
- Kantor DepkesKantor Dinkes
- BKKBN
- PMD
- Bappeda
- dII
3Tingkat Kecamatan
bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB
Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)
bull KPD (Kader Pembangunan Desa)
4 Pokjanal Posyandu bertugas
bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program
bull Menyiapkan kader
bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah
bull Menyusunan rencana
bull Melakukan pemantauan dan bimbingan
bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait
bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD
5 Kegiatan Pokok Posyandu
1 KIA
2 KB
3 lmunisasi
4 Gizi
5 Penggulangan Diare
6 Pembentukan Posyandu
a Langkah ndash langkah pembentukan
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan
teknis unsur kesehatan dan KB
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana
dan prasarana posyandu biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu
5) Pelatihan kader Posyandu
6) Pembinaan
b Kriteria pembentukan Pos syandu
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita
c Kriteria kader Posyandu
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Diterima masyarakat setempat
7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim
Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka
Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu
Meja I Pendaftaran
Meja II Penimbangan
Meja III Pengisian KMS
Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V Pelayanan KB Kes
1048707 Imunisasi
1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
1048707 Pembagian pil atau kondom
1048707 Pengobatan ringan
1048707 Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)
b Sasaran Posyandu
bull BayiBalita
bull Ibu hamilibu menyusui
bull WUS dan PUS
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi
1) Kesehatan ibu dan anak
bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
bull PMT
bull lmunisasi
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program
kesehatan
2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-
masing sektor
3) Merumuskan cara penyelesaian masalah
4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk
tribulan yang baru
c Keluaran
1) Rencana kerja tribulan yang baru
2) Kesepakatan bersama
223 PKP (penilaian kinerja puskesmas)
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat telah di bangun Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas berfungsi sebagai
1 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2 Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
3 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program
unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan
program spesifik daerahmaka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah
perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam
pencapain tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah kebutuhan serta potensi
setempat
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan
mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan Untuk
mengetahui tingkat kinerja Puskesmas perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas
a pengertian penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja prestasi Puskesmas
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas
diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian
Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek
penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten
kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)
sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan
kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian
nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan
pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus
b tujuan penilaian kinerja puskesmas
a Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota
b Tujuan Khusus
Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan
Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok Puskesmas
Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk
tahun yang akan datang
Manfaat penilaian kinerja puskesmas
Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapai
Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan
adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)
Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya
Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber
daya Puskesmas dan urgensi pembinaa
Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas
Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap
kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat
kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan
ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo
Indonesia Sehatrdquo
Pelaksanaan penilaian kinerja
a Bahan dan pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis
hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku
Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006
b Teknis pelaksanaan
Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja
Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb
1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil
kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan
sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th
2008
2 Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan
penghitungan sbb
c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn
target sasaran (T) dikalikan 100 atau
SV () = HT x 100
Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)
kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau
V () = Σ SVn
Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja
cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut
1 Kelompok I (kinerja baik)
Tingkat pencapaian hasil ge 91
2 Kelompok II (kinerja cukup)
Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90
3 Kelompok III (kinerja kurang)
Tingkat pencapaian hasil le 80
a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan
menjadi 4 kelompok
1 Manajemen Operasional Puskesmas
2 Manajemen alat dan obat
3 Manajemen keuangan
4 Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan
skala nilai sebagai
berikut
1 Skala 1 nilai 4
2 Skala 2 nilai 7
3 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen
adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen
1 Skala 1 Nilai 4
2 Skala 2 Nilai 7
3 Skala 3 Nilai 10
Cara Penilaian
a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai
b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai
akhir tiap variabel
d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen
e merupakan nilai akhir mutu
Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi
Baik Nilai rata ndash rata gt 85
Cukup Nilai 55 ndash 84
Kurang Nilai lt 55
24 Pengertian Posyandu
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis
dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu
manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia ada 3 intervensi yaitu
1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita
2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina
tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap
menjadi tenaga kerja tangguh
3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan
dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan
strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan
memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud
25 Dasar Pelaksanaan
Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun
1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan
Posyandu yaitu
1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam
lingkup LKMD dan PKK
2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan
masyarakat desa
3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan
4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN
5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan
dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna
26 Tujuan penyelenggara Posyandu
1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil
melahirkan dan nifas)
2 Membudayakan NKKBS
3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera
4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
27 Pengelola Posyandu
a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut
1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)
2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak
PKK)
4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD
5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes
b Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari
unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu
1 Tingkat Propinsi - BKKBN
- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)
- Bappeda
- Tim Penggerak PKK
- dll
2 Tingkat KabKodya
- Kantor DepkesKantor Dinkes
- BKKBN
- PMD
- Bappeda
- dII
3Tingkat Kecamatan
bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB
Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)
bull KPD (Kader Pembangunan Desa)
4 Pokjanal Posyandu bertugas
bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program
bull Menyiapkan kader
bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah
bull Menyusunan rencana
bull Melakukan pemantauan dan bimbingan
bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait
bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD
5 Kegiatan Pokok Posyandu
1 KIA
2 KB
3 lmunisasi
4 Gizi
5 Penggulangan Diare
6 Pembentukan Posyandu
a Langkah ndash langkah pembentukan
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan
teknis unsur kesehatan dan KB
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana
dan prasarana posyandu biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu
5) Pelatihan kader Posyandu
6) Pembinaan
b Kriteria pembentukan Pos syandu
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita
c Kriteria kader Posyandu
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Diterima masyarakat setempat
7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim
Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka
Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu
Meja I Pendaftaran
Meja II Penimbangan
Meja III Pengisian KMS
Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V Pelayanan KB Kes
1048707 Imunisasi
1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
1048707 Pembagian pil atau kondom
1048707 Pengobatan ringan
1048707 Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)
b Sasaran Posyandu
bull BayiBalita
bull Ibu hamilibu menyusui
bull WUS dan PUS
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi
1) Kesehatan ibu dan anak
bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
bull PMT
bull lmunisasi
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja prestasi Puskesmas
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas
diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri kemudian
Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi hasilnya Adapun aspek
penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh Puskesmas Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten
kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (IIIIII)
sesuai dengan pencapaian kinerjanyaPada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan
kabupatenkota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian
nilainya sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan
pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus
b tujuan penilaian kinerja puskesmas
a Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota
b Tujuan Khusus
Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan
Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok Puskesmas
Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota untuk
tahun yang akan datang
Manfaat penilaian kinerja puskesmas
Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapai
Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah mencari penyebab dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan
adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)
Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya
Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber
daya Puskesmas dan urgensi pembinaa
Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas
Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap
kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat
kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan
ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo
Indonesia Sehatrdquo
Pelaksanaan penilaian kinerja
a Bahan dan pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis
hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku
Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006
b Teknis pelaksanaan
Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja
Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb
1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil
kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan
sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th
2008
2 Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan
penghitungan sbb
c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn
target sasaran (T) dikalikan 100 atau
SV () = HT x 100
Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)
kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau
V () = Σ SVn
Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja
cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut
1 Kelompok I (kinerja baik)
Tingkat pencapaian hasil ge 91
2 Kelompok II (kinerja cukup)
Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90
3 Kelompok III (kinerja kurang)
Tingkat pencapaian hasil le 80
a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan
menjadi 4 kelompok
1 Manajemen Operasional Puskesmas
2 Manajemen alat dan obat
3 Manajemen keuangan
4 Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan
skala nilai sebagai
berikut
1 Skala 1 nilai 4
2 Skala 2 nilai 7
3 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen
adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen
1 Skala 1 Nilai 4
2 Skala 2 Nilai 7
3 Skala 3 Nilai 10
Cara Penilaian
a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai
b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai
akhir tiap variabel
d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen
e merupakan nilai akhir mutu
Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi
Baik Nilai rata ndash rata gt 85
Cukup Nilai 55 ndash 84
Kurang Nilai lt 55
24 Pengertian Posyandu
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis
dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu
manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia ada 3 intervensi yaitu
1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita
2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina
tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap
menjadi tenaga kerja tangguh
3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan
dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan
strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan
memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud
25 Dasar Pelaksanaan
Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun
1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan
Posyandu yaitu
1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam
lingkup LKMD dan PKK
2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan
masyarakat desa
3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan
4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN
5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan
dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna
26 Tujuan penyelenggara Posyandu
1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil
melahirkan dan nifas)
2 Membudayakan NKKBS
3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera
4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
27 Pengelola Posyandu
a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut
1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)
2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak
PKK)
4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD
5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes
b Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari
unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu
1 Tingkat Propinsi - BKKBN
- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)
- Bappeda
- Tim Penggerak PKK
- dll
2 Tingkat KabKodya
- Kantor DepkesKantor Dinkes
- BKKBN
- PMD
- Bappeda
- dII
3Tingkat Kecamatan
bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB
Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)
bull KPD (Kader Pembangunan Desa)
4 Pokjanal Posyandu bertugas
bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program
bull Menyiapkan kader
bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah
bull Menyusunan rencana
bull Melakukan pemantauan dan bimbingan
bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait
bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD
5 Kegiatan Pokok Posyandu
1 KIA
2 KB
3 lmunisasi
4 Gizi
5 Penggulangan Diare
6 Pembentukan Posyandu
a Langkah ndash langkah pembentukan
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan
teknis unsur kesehatan dan KB
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana
dan prasarana posyandu biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu
5) Pelatihan kader Posyandu
6) Pembinaan
b Kriteria pembentukan Pos syandu
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita
c Kriteria kader Posyandu
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Diterima masyarakat setempat
7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim
Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka
Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu
Meja I Pendaftaran
Meja II Penimbangan
Meja III Pengisian KMS
Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V Pelayanan KB Kes
1048707 Imunisasi
1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
1048707 Pembagian pil atau kondom
1048707 Pengobatan ringan
1048707 Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)
b Sasaran Posyandu
bull BayiBalita
bull Ibu hamilibu menyusui
bull WUS dan PUS
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi
1) Kesehatan ibu dan anak
bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
bull PMT
bull lmunisasi
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya
Dinas kesehatan kabupatenkota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber
daya Puskesmas dan urgensi pembinaa
Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas
Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan Penilaian terhadap
kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat
kabupatenkota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan
ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi ldquo
Indonesia Sehatrdquo
Pelaksanaan penilaian kinerja
a Bahan dan pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data pengolahan data analisis
hasilmasalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku
Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Departemen Kesehatan RI th 2006
b Teknis pelaksanaan
Dalam hal ini dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja
Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb
1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil
kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan sd Des 2008 ) dengan variabel dan
sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas th
2008
2 Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan
penghitungan sbb
c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn
target sasaran (T) dikalikan 100 atau
SV () = HT x 100
Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)
kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau
V () = Σ SVn
Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja
cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut
1 Kelompok I (kinerja baik)
Tingkat pencapaian hasil ge 91
2 Kelompok II (kinerja cukup)
Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90
3 Kelompok III (kinerja kurang)
Tingkat pencapaian hasil le 80
a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan
menjadi 4 kelompok
1 Manajemen Operasional Puskesmas
2 Manajemen alat dan obat
3 Manajemen keuangan
4 Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan
skala nilai sebagai
berikut
1 Skala 1 nilai 4
2 Skala 2 nilai 7
3 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen
adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen
1 Skala 1 Nilai 4
2 Skala 2 Nilai 7
3 Skala 3 Nilai 10
Cara Penilaian
a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai
b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai
akhir tiap variabel
d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen
e merupakan nilai akhir mutu
Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi
Baik Nilai rata ndash rata gt 85
Cukup Nilai 55 ndash 84
Kurang Nilai lt 55
24 Pengertian Posyandu
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis
dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu
manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia ada 3 intervensi yaitu
1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita
2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina
tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap
menjadi tenaga kerja tangguh
3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan
dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan
strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan
memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud
25 Dasar Pelaksanaan
Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun
1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan
Posyandu yaitu
1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam
lingkup LKMD dan PKK
2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan
masyarakat desa
3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan
4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN
5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan
dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna
26 Tujuan penyelenggara Posyandu
1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil
melahirkan dan nifas)
2 Membudayakan NKKBS
3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera
4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
27 Pengelola Posyandu
a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut
1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)
2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak
PKK)
4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD
5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes
b Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari
unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu
1 Tingkat Propinsi - BKKBN
- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)
- Bappeda
- Tim Penggerak PKK
- dll
2 Tingkat KabKodya
- Kantor DepkesKantor Dinkes
- BKKBN
- PMD
- Bappeda
- dII
3Tingkat Kecamatan
bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB
Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)
bull KPD (Kader Pembangunan Desa)
4 Pokjanal Posyandu bertugas
bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program
bull Menyiapkan kader
bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah
bull Menyusunan rencana
bull Melakukan pemantauan dan bimbingan
bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait
bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD
5 Kegiatan Pokok Posyandu
1 KIA
2 KB
3 lmunisasi
4 Gizi
5 Penggulangan Diare
6 Pembentukan Posyandu
a Langkah ndash langkah pembentukan
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan
teknis unsur kesehatan dan KB
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana
dan prasarana posyandu biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu
5) Pelatihan kader Posyandu
6) Pembinaan
b Kriteria pembentukan Pos syandu
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita
c Kriteria kader Posyandu
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Diterima masyarakat setempat
7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim
Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka
Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu
Meja I Pendaftaran
Meja II Penimbangan
Meja III Pengisian KMS
Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V Pelayanan KB Kes
1048707 Imunisasi
1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
1048707 Pembagian pil atau kondom
1048707 Pengobatan ringan
1048707 Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)
b Sasaran Posyandu
bull BayiBalita
bull Ibu hamilibu menyusui
bull WUS dan PUS
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi
1) Kesehatan ibu dan anak
bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
bull PMT
bull lmunisasi
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
c Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn
target sasaran (T) dikalikan 100 atau
SV () = HT x 100
Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV)
kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau
V () = Σ SVn
Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan Kinerja
cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut
1 Kelompok I (kinerja baik)
Tingkat pencapaian hasil ge 91
2 Kelompok II (kinerja cukup)
Tingkat pencapaian hasil 81 ndash 90
3 Kelompok III (kinerja kurang)
Tingkat pencapaian hasil le 80
a Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan
menjadi 4 kelompok
1 Manajemen Operasional Puskesmas
2 Manajemen alat dan obat
3 Manajemen keuangan
4 Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan
skala nilai sebagai
berikut
1 Skala 1 nilai 4
2 Skala 2 nilai 7
3 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen
adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen
1 Skala 1 Nilai 4
2 Skala 2 Nilai 7
3 Skala 3 Nilai 10
Cara Penilaian
a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai
b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai
akhir tiap variabel
d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen
e merupakan nilai akhir mutu
Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi
Baik Nilai rata ndash rata gt 85
Cukup Nilai 55 ndash 84
Kurang Nilai lt 55
24 Pengertian Posyandu
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis
dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu
manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia ada 3 intervensi yaitu
1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita
2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina
tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap
menjadi tenaga kerja tangguh
3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan
dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan
strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan
memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud
25 Dasar Pelaksanaan
Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun
1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan
Posyandu yaitu
1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam
lingkup LKMD dan PKK
2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan
masyarakat desa
3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan
4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN
5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan
dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna
26 Tujuan penyelenggara Posyandu
1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil
melahirkan dan nifas)
2 Membudayakan NKKBS
3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera
4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
27 Pengelola Posyandu
a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut
1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)
2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak
PKK)
4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD
5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes
b Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari
unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu
1 Tingkat Propinsi - BKKBN
- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)
- Bappeda
- Tim Penggerak PKK
- dll
2 Tingkat KabKodya
- Kantor DepkesKantor Dinkes
- BKKBN
- PMD
- Bappeda
- dII
3Tingkat Kecamatan
bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB
Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)
bull KPD (Kader Pembangunan Desa)
4 Pokjanal Posyandu bertugas
bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program
bull Menyiapkan kader
bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah
bull Menyusunan rencana
bull Melakukan pemantauan dan bimbingan
bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait
bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD
5 Kegiatan Pokok Posyandu
1 KIA
2 KB
3 lmunisasi
4 Gizi
5 Penggulangan Diare
6 Pembentukan Posyandu
a Langkah ndash langkah pembentukan
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan
teknis unsur kesehatan dan KB
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana
dan prasarana posyandu biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu
5) Pelatihan kader Posyandu
6) Pembinaan
b Kriteria pembentukan Pos syandu
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita
c Kriteria kader Posyandu
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Diterima masyarakat setempat
7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim
Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka
Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu
Meja I Pendaftaran
Meja II Penimbangan
Meja III Pengisian KMS
Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V Pelayanan KB Kes
1048707 Imunisasi
1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
1048707 Pembagian pil atau kondom
1048707 Pengobatan ringan
1048707 Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)
b Sasaran Posyandu
bull BayiBalita
bull Ibu hamilibu menyusui
bull WUS dan PUS
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi
1) Kesehatan ibu dan anak
bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
bull PMT
bull lmunisasi
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
3 Skala 3 Nilai 10
Cara Penilaian
a Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai
b Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai
akhir tiap variabel
d Hasil rata ndash rata nilai variabel dalam satu komponen
e merupakan nilai akhir mutu
Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi
Baik Nilai rata ndash rata gt 85
Cukup Nilai 55 ndash 84
Kurang Nilai lt 55
24 Pengertian Posyandu
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis
dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini Yang dimaksud dengan nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu
manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia ada 3 intervensi yaitu
1 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita
2 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina
tumbuhkembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental sehingga siap
menjadi tenaga kerja tangguh
3 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan
dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan
strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan
memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud
25 Dasar Pelaksanaan
Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun
1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan
Posyandu yaitu
1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam
lingkup LKMD dan PKK
2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan
masyarakat desa
3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan
4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN
5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan
dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna
26 Tujuan penyelenggara Posyandu
1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil
melahirkan dan nifas)
2 Membudayakan NKKBS
3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera
4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
27 Pengelola Posyandu
a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut
1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)
2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak
PKK)
4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD
5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes
b Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari
unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu
1 Tingkat Propinsi - BKKBN
- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)
- Bappeda
- Tim Penggerak PKK
- dll
2 Tingkat KabKodya
- Kantor DepkesKantor Dinkes
- BKKBN
- PMD
- Bappeda
- dII
3Tingkat Kecamatan
bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB
Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)
bull KPD (Kader Pembangunan Desa)
4 Pokjanal Posyandu bertugas
bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program
bull Menyiapkan kader
bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah
bull Menyusunan rencana
bull Melakukan pemantauan dan bimbingan
bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait
bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD
5 Kegiatan Pokok Posyandu
1 KIA
2 KB
3 lmunisasi
4 Gizi
5 Penggulangan Diare
6 Pembentukan Posyandu
a Langkah ndash langkah pembentukan
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan
teknis unsur kesehatan dan KB
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana
dan prasarana posyandu biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu
5) Pelatihan kader Posyandu
6) Pembinaan
b Kriteria pembentukan Pos syandu
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita
c Kriteria kader Posyandu
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Diterima masyarakat setempat
7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim
Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka
Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu
Meja I Pendaftaran
Meja II Penimbangan
Meja III Pengisian KMS
Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V Pelayanan KB Kes
1048707 Imunisasi
1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
1048707 Pembagian pil atau kondom
1048707 Pengobatan ringan
1048707 Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)
b Sasaran Posyandu
bull BayiBalita
bull Ibu hamilibu menyusui
bull WUS dan PUS
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi
1) Kesehatan ibu dan anak
bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
bull PMT
bull lmunisasi
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan
dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan
strategi yang tepat untuk intervensi ini Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan
memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud
25 Dasar Pelaksanaan
Surat Keputusan Bersama MendagriMenkesBKKBN Masing-masing No23 tahun
1985 21MenKesInstBIV 1985 1I2HK-011 A1985 tentang penyelenggaraan
Posyandu yaitu
1 Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam
lingkup LKMD dan PKK
2 Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program ndash program pembangunan
masyarakat desa
3 Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan
4 Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayahdi daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN
5 Undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 66 dana sehat sebagai cara penyelenggaraan
dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna
26 Tujuan penyelenggara Posyandu
1 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil
melahirkan dan nifas)
2 Membudayakan NKKBS
3 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera
4 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
27 Pengelola Posyandu
a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut
1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)
2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak
PKK)
4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD
5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes
b Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari
unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu
1 Tingkat Propinsi - BKKBN
- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)
- Bappeda
- Tim Penggerak PKK
- dll
2 Tingkat KabKodya
- Kantor DepkesKantor Dinkes
- BKKBN
- PMD
- Bappeda
- dII
3Tingkat Kecamatan
bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB
Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)
bull KPD (Kader Pembangunan Desa)
4 Pokjanal Posyandu bertugas
bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program
bull Menyiapkan kader
bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah
bull Menyusunan rencana
bull Melakukan pemantauan dan bimbingan
bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait
bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD
5 Kegiatan Pokok Posyandu
1 KIA
2 KB
3 lmunisasi
4 Gizi
5 Penggulangan Diare
6 Pembentukan Posyandu
a Langkah ndash langkah pembentukan
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan
teknis unsur kesehatan dan KB
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana
dan prasarana posyandu biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu
5) Pelatihan kader Posyandu
6) Pembinaan
b Kriteria pembentukan Pos syandu
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita
c Kriteria kader Posyandu
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Diterima masyarakat setempat
7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim
Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka
Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu
Meja I Pendaftaran
Meja II Penimbangan
Meja III Pengisian KMS
Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V Pelayanan KB Kes
1048707 Imunisasi
1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
1048707 Pembagian pil atau kondom
1048707 Pengobatan ringan
1048707 Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)
b Sasaran Posyandu
bull BayiBalita
bull Ibu hamilibu menyusui
bull WUS dan PUS
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi
1) Kesehatan ibu dan anak
bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
bull PMT
bull lmunisasi
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
a Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut
1 Penanggungjawab umum Ketua Umum LKMD (KadesLurah)
2 Penggungjawab operasional Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3 Ketua Pelaksana Ketua II LKMDKetua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak
PKK)
4 Sekretaris Ketua Seksi 7 LKMD
5 Pelaksana Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes
b Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari
unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu
1 Tingkat Propinsi - BKKBN
- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)
- Bappeda
- Tim Penggerak PKK
- dll
2 Tingkat KabKodya
- Kantor DepkesKantor Dinkes
- BKKBN
- PMD
- Bappeda
- dII
3Tingkat Kecamatan
bullTingkat Pembina LKMD( puskesmas Pembina petugas Lapangan KB
Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)
bull KPD (Kader Pembangunan Desa)
4 Pokjanal Posyandu bertugas
bull Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program
bull Menyiapkan kader
bull Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah
bull Menyusunan rencana
bull Melakukan pemantauan dan bimbingan
bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait
bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD
5 Kegiatan Pokok Posyandu
1 KIA
2 KB
3 lmunisasi
4 Gizi
5 Penggulangan Diare
6 Pembentukan Posyandu
a Langkah ndash langkah pembentukan
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan
teknis unsur kesehatan dan KB
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana
dan prasarana posyandu biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu
5) Pelatihan kader Posyandu
6) Pembinaan
b Kriteria pembentukan Pos syandu
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita
c Kriteria kader Posyandu
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Diterima masyarakat setempat
7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim
Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka
Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu
Meja I Pendaftaran
Meja II Penimbangan
Meja III Pengisian KMS
Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V Pelayanan KB Kes
1048707 Imunisasi
1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
1048707 Pembagian pil atau kondom
1048707 Pengobatan ringan
1048707 Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)
b Sasaran Posyandu
bull BayiBalita
bull Ibu hamilibu menyusui
bull WUS dan PUS
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi
1) Kesehatan ibu dan anak
bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
bull PMT
bull lmunisasi
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
bull Menyusunan rencana
bull Melakukan pemantauan dan bimbingan
bull Menginformasikan masalah kepada instansilembaga terkait
bull Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD
5 Kegiatan Pokok Posyandu
1 KIA
2 KB
3 lmunisasi
4 Gizi
5 Penggulangan Diare
6 Pembentukan Posyandu
a Langkah ndash langkah pembentukan
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan
teknis unsur kesehatan dan KB
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri sarana
dan prasarana posyandu biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu
5) Pelatihan kader Posyandu
6) Pembinaan
b Kriteria pembentukan Pos syandu
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita
c Kriteria kader Posyandu
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Diterima masyarakat setempat
7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim
Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka
Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu
Meja I Pendaftaran
Meja II Penimbangan
Meja III Pengisian KMS
Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V Pelayanan KB Kes
1048707 Imunisasi
1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
1048707 Pembagian pil atau kondom
1048707 Pengobatan ringan
1048707 Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)
b Sasaran Posyandu
bull BayiBalita
bull Ibu hamilibu menyusui
bull WUS dan PUS
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi
1) Kesehatan ibu dan anak
bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
bull PMT
bull lmunisasi
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
7) Diterima masyarakat setempat
7 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD Kader Tim
Penggerak PKK DesaKelurahan serta petugas kesehatan dari KB Pada hari buka
Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu
Meja I Pendaftaran
Meja II Penimbangan
Meja III Pengisian KMS
Meja IV Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V Pelayanan KB Kes
1048707 Imunisasi
1048707 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
1048707 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
1048707 Pembagian pil atau kondom
1048707 Pengobatan ringan
1048707 Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I sd IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim Bindes perawat dan petugas KB)
b Sasaran Posyandu
bull BayiBalita
bull Ibu hamilibu menyusui
bull WUS dan PUS
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi
1) Kesehatan ibu dan anak
bull Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
bull Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
bull PMT
bull lmunisasi
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
bullPenimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan
2) Keluarga berencana pembagian Pil KB dan Kondom
3) Pemberian Oralit dan pengobatan
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S Semua baita diwilayah kerja Posyandu
K Semua balita yang memiliki KMS
D Balita yang ditimbang
N Balita yang naik berat badannya
c Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong
dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari
donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat
28 SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian
penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan Konkritnya pembinaan akan
lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap akurat dan aktual
Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas
Mekanisme Operagional SIP
1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi
dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMDKelurahan berkoordinasi
dengan LKMD Seksi 10
2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen
a Catatan ibu hamil kelahiran kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK)
b Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
c Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
d Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari sd Desember
e Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari sd Desember
f Data pengunjung petugas Posyandu kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas
g Data hasil kegiatan Posyandu
Catatan
1 Instrumenformat SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari
petugas kesehatanPLKB
2 LKMD clan Tim Penggerak PKK DesaKelurahan bertanggungjawab dalam hal
bull Menghimpun Idata daJl informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah
desakelurahan
bull Menyimpulkan seluruh data dan informasi
bull Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan
(Rakorbang)
3 Pokjanal Posyandu tingkat kecamatan (Puskesmas PPLKB Kaurbang) mengambil
data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat
kecamatan
4 Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan Masalah-
masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah
pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat
KabupatenKotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll
29 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama Dengan demikian
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda Untuk
mengetahui tingkat perkembangan Posyandu telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu
yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut
1 Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu di samping karena jumlah kader yang terbatas dapat pula karena
belum siapnya masyarakat Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader
2 Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu Contoh intervensi yang dapat
dilakukan antara lain
a Pelatihan tokoh masyarakat menggunakan Modul Posyandu dengan metode
simulasi
b Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengan tujuan untuk merumuskan
masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan
cakupan Posyandu
3 Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
antara lain
a Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat
b Pelatihan dana sehat agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK Peserta pelatihan adalah para tokoh
masyarakat terutama pengurus dana sehat desakelurahan serta untuk
kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu
4 Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan program dana sehat sehingga terjamin kesinambungannya Selain itu dapat
dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah
dan kemampuan masing-masing (Kementerian Kesehatan RI 2011)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
BAB III
METODE PELAKSANAAN
31 Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas dan Posyandu di Kota Palembang
32 Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal
Jam
33 Subjek Tugas Mandiri
1 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja)
2 Meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
34 Langkah Kerja
1 Membuat proposal
2 Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3 Meminta izin kepada petugas Puskesmas dan Posyandu secara administratif
4 Meninjau pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat
puskesmas lokakarya mini penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di posyandu
5 Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
6 Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan
28
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
Palembang April 2013
Mahasiswa Blok XVII Kelompok 4
Diketahui dan Disetujui
Pembimbing
dr Putri
29
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pengenalan Profesi supaya mahasiswa dapat mengamati lebih awal dan secara langsung
pelaksanaan manajemen puskesmas (perencanaan tingkat puskesmas lokakarya mini
penilaian kinerja) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di posyandu
Demikianlah proposal kami semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan
dan perhatian dr Yesi Astri M Kes selaku pembimbing Tutorial 4 dalam mendukung
kegiatan Tugas Pengenalan Profesi yang kami laksanakan dalam rangka meningkatkan
Sumber Daya Manusia sekaligus untuk memenuhi tugas pada blok XVIII ini
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010 Jakarta
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi 2002 Pedoman Manajemen Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2004 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta
Departemen Kesehatan RI 1988 Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2001 Pedoman Kerja Puskesmas Jakarta
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai 1989 Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (Microplanning) Jakarta
Kementerian Kesehatan RI 2005 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Dinkes provinsi Jawa Tengah
Anas Syarial R Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan disajikan pada
Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara Medan 1998
Departemen Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No 0 Tahun 1990
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jakarta
1990
Eacang I 1986 Ilmu kesehatan Masyarakat Penerbit Alumni Bandung
Muninjaya A A Gde 1999 Manajemen Kesehatan EGC Jakarta
Sulastomo 2007 Manajemen Kesehatan Gramedia Pustaka Jakarta
31
- 12 Rumusan Masalah
- 13 Tujuan Tugas Pengenalan Profesi
- 131 Tujuan Umum
- Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 132 Tujuan Khusus
- 1 Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 2 Untuk pembaca dapat mengatahui Manajemen Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan di Posyandu
- 21 Definisi Manajemen Puskesmas
- 22 Instrumen Manajemen Puskesmas
-
top related