tim editor...hutang dan set kesempatan investasi putu purnama dewi, helfrida lila man 2353 - 2374...
Post on 14-Dec-2020
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Tim Editor Editor-In-Chief
Dodik Ariyanto, Faculty of Economics and Business, Udayana University, Bali-Indonesia
Managing Editor I G.A Eka Damayanthi, Faculty of Economics and Business, Udayana University, Bali-Indonesia
Ayu Aryista Dewi, Faculty of Economics and Business, Udayana University, Bali-Indonesia
Editorial Board I G. A.M Asri Dwija Putri, Faculty of Economics and Business, Udayana University, Bali-Indonesia Ni Putu Sri Harta Mimba, Faculty of Economics and Business, Udayana University, Bali-Indonesia
Dewa Gede Wirama, Faculty of Economics and Business, Udayana University, Bali-Indonesia
E-Journal Akuntansi [e-ISSN 2302-8556] is an electronic scientific journal published online once a month. E-Journal Akuntansi aims to improve the quality of science and channel the interest of sharing and dissemination of knowledge for scholars, students, practitioners, and the observer of science in accounting. E-Journal Akuntansi accept the results of studies and research articles In the field of financial accounting, auditing, management accounting, government accounting, accounting information systems, taxation, behavioral accounting, bank accounting and rural credit institutions which have not been published in other media.
Vol.26, No.3, Maret 2019
Published: 2019-03-11
Artikel
Skeptisme Profesional Memoderasi Pengaruh Audit Training Pada Kemampuan Deteksi Kecurangan Cok Istri Mirah Pradnya Ningrat Pemayun, A.A. Ngurah Bagus Dwirandra 1689 - 1716 Pengaruh Intellectual Capital Pada Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening Ni Made Ayu Dwi Fitriasari, Maria Mediatrix Ratna Sari 1717 - 1740 Pengaruh Tax Amnesty dan Kondisi Keuangan pada Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Putu Vio Narakusuma Ardayani, I Ketut Jati 1741 - 1768 Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Laba LPD di Kota Denpasar Tahun 2014-2017 Aditya Pratama Putra, I G.A.M. Asri Dwija Putri 1769 - 1795 Pengaruh Pemberian Employee Stock Option Plan (ESOP) pada Kinerja Perusahaan dan Implikasinya Terhadap Nilai Perusahaan Ni Wayan Dea Dharmala, Ni Gusti Putu Wirawati 1796 - 1825 Pengaruh Kecukupan Modal dan Penyaluran Kredit Pada Profitabilitas Dengan Risiko Kredit Sebagai Pemoderasi Sinta Arya Udayani, I Gde Ary Wirajaya 1826 - 1853 Pengaruh Tingkat Utang, Ukuran Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial pada Persistensi Laba Ni Nyoman Dita Arisandi, Ida Bagus Putra Astika 1845 - 1884 Pengaruh Tarif Pajak, Pemahaman Perpajakan, dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Luh Putu Gita Cahyani, Naniek Noviari 1885 - 1911 Penerapan Balanced Scorecard Pada Pengukuran Kinerja PT. Blue Bird Tbk. Noviana Hermanus Djo, Ida Bagus Dharmadiaksa 1912 - 1937 Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial, dan Kinerja Keuangan Pada Manajemen Laba Ni Ketut Riska Astari, I.D.G Dharma Suputra 1938 - 1968 Pengaruh Budaya Organisasi Pada Hubungan Antara Penerapan Good Government Governance dan Kinerja Pegawai Anak Agung Ngurah Mahaputra Bismantara, Made Gede Wirakusuma 1969 - 1991 Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Koneksi Politik dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Tax Avoidance Pande Putu Biantari Darmayanti, Ni Ketut Lely Aryani Merkusiawati 1992 - 2019 Profitabilitas, Leverage, dan Komite Audit Pada Tax Avoidance Putu Novia Hapsari Ardianti 2020 - 2040
Pengaruh Profitabilitas dan Leverage Pada Earning Response Coefficient Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Pemoderasi Nyoman Sutrisna Dewi, I Ketut Yadnyana 2041 - 2069 Pengaruh Board Diversity Pada Nilai Perusahaan Dalam Perspektif Corporate Governance Ni Luh Putu Purna Yogiswari, I Dewa Nyoman Badera 2070 - 2097 Pengaruh Audit Tenure dan Auditor Switching Pada Audit Delay Dengan Financial Distress Sebagai Variabel Pemoderasi Luh Putu Yanti Pradnyaniti, I Made Sadha Suardikha 2098 - 2122 Pengaruh Partisipasi Penganggaran dan Penekanan Anggaran Pada Senjangan Anggaran Dengan Locus of Control Sebagai Pemoderasi Ni Luh Ayounik Mahasabha, Ni Made Dwi Ratnadi 2123 - 2154 Pengaruh Kompetensi SDM, Moralitas dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Pencegahan Fraud Dalam Pengelolaan Keuangan Desa Putu Santi Putri Laksmi, I Ketut Sujana 2155 - 2182 Pengaruh Kinerja Lingkungan pada Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi I Made Edi Wijaya Kusuma, Luh Gede Krisna Dewi 2183 - 2209 Pengaruh Reformasi Administrasi Perpajakan dan Tax Amnesty Pada Kepatuhan WPOP Dengan Preferensi Risiko Sebagai Pemoderasi I Gusti Ayu Putu Erviana Dewi, Ni Putu Sri Harta Mimba 2210 - 2239 Pengaruh Pengalaman Auditor dan Independensi Pada Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi Delsi Nia Sarca, Ni Ketut Rasmini 2240 - 2267 Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Pemilik pada Kinerja UMKM di Kabupaten Gianyar Ni Luh Laras Witrisanti Bayu, I Made Sukartha 2268 - 2292 Analisis Determinan Underpricing Saham di Bursa Efek Indonesia I Gusti Ngurah Adhi Partama, Gayatri Gayatri 2293 - 2323 Pengaruh Leverage dan Ukuran Perusaaan Pada Nilai Perusahaan Kevin Hestia Gigih Anugerah, I Ketut Suryanawa 2324 - 2352 Kebijakan Deviden, Perputaran Persediaan Dan Perputaran Modal Kerja, Kebijakan Hutang dan Set Kesempatan Investasi Putu Purnama Dewi, Helfrida Lila Man 2353 - 2374 Pemoderasi Pengaruh Kompetensi Aparatur Desa Dan Sistem Pengendalian Internal Pada Pencegahan Fraud Luh Ayu Marsita Dewi, I Gusti Ayu Eka Damayanthi 2375 - 2395 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaa Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2014-2016 I Made Adi Gunawan, Endar Pituringsih, Erna Widiastuty 2396 - 2423 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Perusahaan Otomotif Di Bursa Efek Indonesia I Gusti Ayu Agung Mirah Sanjiwani, Ketut Alit Suardana 2424 - 2452
Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Pada Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan CSR Sebagai Variabel Pemoderasi Tebuana Agung Putra, Ketut Muliartha RM 2453 - 2478 Pengaruh Pergantian CEO Pada Profitabilitas dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Pemoderasi Ni Putu Eka Kartika Putri, I Wayan Ramantha 2479 - 2503
Artikel diketik pada kertas A4 (21 x 29,7 cm) margin atas/bawah/kiri/kanan
berurutan: 4/3/4/3 cm, menggunakan huruf Times New Roman 12, jarak 2 spasi
sebanyak 30-35 halaman termasuk referensi
JUDUL (maksimal 15 kata menggunakan huruf besar)
Nama Penulis 1
Nama Penulis 2
1Identitas Institusi, Provinsi, Negara
alamat e-mail lengkap Penulis 1 2Identitas Institusi, Provinsi, Negara
ABSTRAK
Judul Artikel. Abstrak bahasa Indonesia ( ≈ 75-150 kata). Abstrak sebaiknya terdiri dari latar belakang
masalah (satu kalimat, boleh tidak ada), tujuan penelitian, metode penelitian ringkas, hasil utama
temuan termasuk fakta-fakta baru, simpulan utama, dan keberartiannya atau implikasi.
Kata kunci: kata kunci dipisah dengan titik koma; (setidaknya ada 3-5 kata kunci)
PENDAHULUAN (tidak boleh ada sub bab atau penomoran)
Pendahuluan intinya berisi uraian masalah atau alasan penelitian atau pernyataan logis yang
mengarah ke hipotesis atau tema pokok. Bagian Pendahuluan seharusnya terdiri dari:
• Alenia pertama ditulis rata kiri, margin atas 4 cm, kiri 4 cm, bawah 3 cm, kanan 3cm, spasi
double.
• Latar belakang umum penelitian (tips: usahakan maksimum satu paragraf);
• State of the art atau kajian singkat literatur penelitian lainnya (sebelumnya) yang mirip
untuk menjustifikasi kebaruan / novelty penelitian dalam artikel ini (tips: satu hingga dua
paragraf);
• Pustaka acuan di bagian state of the art penelitian sebelumnya harus mutakhir, relevan,
dan asli (pustaka primer) ulasan pustaka tidak terlalu ekstensif;
• Gap analysis atau pernyataan kesenjangan atau kebaruan atau novelty berdasarkan state of
the art (pernyataan kesenjangan sebaiknya mengandung dua unsur, yaitu dari sisi penting
tidaknya riset dan apa keunikan atau kebaruan riset ini dibanding riset2 sebelumnya);
• Hipotesis (kalau ada) dinyatakan tidak selalu tersurat dan tidak perlu dalam bentuk kalimat tanya.
Proporsi Pendahuluan 15-20% dari total panjang artikel.
METODE PENELITIAN (tidak boleh ada sub bab atau penomoran)
Setiap langkah dinyatakan, termasuk jumlah ulangan, semua teknik/prosedur
dinyatakan (sebut nama jika bakuan, atau uraian jika prosedur baru atau dimodifikasi), hindari
bentuk kalimat perintah dalam menguraikan prosedur; kurang baik jika menuliskan
“Penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif…” atau…..
Tuliskan secara lengkap lokasi penelitian, jumlah responden, cara mengolah hasil pengamatan
atau wawancara atau kuesioner, cara mengukur tolok ukur kinerja; metode yang sudah umum
tidak perlu dituliskan secara detil, tetapi cukup merujuk ke buku acuan.
Proporsi Metode 15-20% dari total panjang artikel.
HASIL DAN PEMBAHASAN (tidak boleh ada sub bab atau penomoran)
Hasil disajikan secara bersistem dapat dilihat di „tujuan penelitian’ atau „hipotesis‟ dan
harus didukung oleh olahan data dan ilustrasi yang baik. Narasi angka dalam tabel atau
ilustrasi tidak diperlukan; setiap gambar dan tabel harus diacu di dalam teks begitu juga
sebaliknya; pada pengacuan gambar atau tabel, jangan menggunakan kata-kata lokasi “di
atas” atau “di bawah”, contoh hindari/tidak boleh: “Berdasarkan Gambar 1 di atas….”,
“… disajikan di Tabel 3 berikut ini: …”; Pastikan memeriksa hal-hal berikut dalam hasil
dan pembahasan:
1. tercerminkah kecendekiaan penulis? 2. logiskah argumentasi penulis?, 3. bagaimana penulis mengaitkan dengan pendapat atau hasil penelitian lain?, 4. bagaimana mengaitkan antara hasil
yang diperoleh dan konsep dasar dan atau hipotesis?, 5. adakah implikasi hasil penelitian baik
teoretis maupun penerapan?, bermanfaatkah tafsiran penulis?, 6. adakah keterbatasan temuan?,
7. adakah spekulasi yang berlebihan?
Tabel 1.
Analisis Data Nomor Informan Keterangan 1. Bapak Hamid Kepala desa
2. Ibu Siti Sekretaris desa
3. Bapak Robi Camat
Sumber: dijelaskan, tahun
Gambar 1. Judul Gambar
Perhatikan: Tabel tidak ada garis vertikal untuk table dengan jarak 1 (satu) spasi dengan
ukuran 10.
Judul gambar diletakkan di bawah, tengah. Sumber gambar diletakkan di bawah rata kiri
dengan jarak 1 (satu) spasi dengan ukuran 10
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tabel dan gambar (peta dan grafik),
yaitu:
• Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab (menunjukkan nomor urut tabel) Contoh:
Tabel
2. (merupakan tabel ke dua)
• Tabel diberi judul di atas tabel dengan jarak 1 (satu) spasi. Jarak antara judul tabel
dengan tabel 1 (satu) spasi.
• Bila tabel atau gambar yang disajikan diambil atau dikutip dari suatu sumber tertentu,
maka sumber ditulis di bawah tabel atau gambar dengan jarak 1 (satu) spasi.
• Sedapat mungkin tabel disajikan dalam satu halaman yang sama. Apabila table lebih dari
1 halaman dan terpaksa harus diputus, maka dapat dilanjutkan dengan halaman berikutnya
namun diberi keterangan lanjutan dan diberi judul tabel, dan judul kolom (kepala tabel).
• Penulisan data dengan angka desimal menggunakan tanda koma (,)
• Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab (menunjukkan nomor urut gambar).
Contoh: Gambar 2. (merupakan gambar ke dua)
Proporsi Hasil Dan Pembahasan 40-60% dari total panjang artikel.
SIMPULAN (tidak boleh ada sub bab atau penomoran)
Simpulan memuat simpulan penelitian, saran dan atau implikasi penelitian; jangan
membahas lagi HASIL di bagian kesimpulan; biasanya dituliskan dalam satu paragraf,
hindari daftar simpulan dalam bentuk bullet/angka.
Tuliskan Saran dalam satu paragraf setelah paragraf berisi Simpulan, tetapi masih dalam satu sub-bab di Simpulan. Judul sub bab Simpulan tidak boleh “Simpulan dan
Saran” atau tidak boleh “Penutup”, tetapi cukup “Simpulan”.
Author disarankan menggunakan aplikasi pengutipan ( ) yang sudah kami sediakan di halaman website.
Referensi menggunakan style American Psychological Association 6th
Edition sebagai pedoman penulisan daftar referensi.
REFERENSI
Chabrak, N., & Craig, R. (2013). Student Imaginings, Cognitive Dissonance and Critical Thinking. Critical Perspectives on Accounting, 24(2), 91–104.
https://doi.org/10.1016/j.cpa.2011.07.008
Cyan, M. R., Koumpias, A. M., & Martinez-vazquez, J. (2016). The determinants of tax
morale in Pakistan. Journal of Asian Economics, 47, 23–34.
https://doi.org/10.1016/j.asieco.2016.09.002
Kusdewanti, A. I., Setiawan, A. R., Kamayanti, A., & Mulawarman, A. D. (2014). Akuntansi
Bantengan: Perlawanan Akuntansi Indonesia Melalui Metafora Bantengan dan Topeng
Malang. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 5(1), 149–169.
Lehman, G. (2014). Moral Will, Accounting and the Phronemos. Critical Perspectives on
Accounting, 25(3), 210–216. https://doi.org/10.1016/j.cpa.2013.10.004
Mulawarman, A. D. (2007). Melampaui Pilihan Keberpihakan: Pada UMKM atau Ekonomi
Rakyat. In Seminar Regional Tinjauan Kritis Rancangan Undang-Undang tentang Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah.
Triyuwono, I. (2003). Kearifan Lokal: Internalisasi “Sang Lain” dalam Dekonstruksi
Pengukuran Kinerja Manajemen. In I. Triyuwono & A. E. Yustika (Eds.), Emansipasi
Nilai Lokal Ekonomi dan Bisnis Pascasentralisasi Pembangunan (pp. 155–173). Malang:
Bayumedia.
Triyuwono, I. (2012). Akuntansi Syariah: Perspektif, Metodologi dan Teori (2nd ed.). Jakarta:
Rajawali Pers.
Jumlah referensi tidak perlu banyak yang penting adalah mutu pustaka acuan (primer, mutakhir,
relevan), Daftar Rujukan minimal 80% berupa pustaka terbitan 10 tahun terakhir.
Unsur-unsur penulisan referensi harus lengkap, meliputi:
JURNAL :nama penulis, tahun, judul artikel, nama jurnal, volume, nomor, halaman awal- halaman akhir (untuk jurnal),
BUKU: nama penulis, tahun terbit, judul buku, nama penerbit, kota terbit (untuk buku), dan
lain- lain.
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.26.3.Maret (2019): 2240 -2267 DOI: https://doi.org/10.24843/EJA.2019.v26.i03.p21
2240
Pengaruh Pengalaman Auditor dan Independensi Pada Kualitas Audit
Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi
Putu Delsi Nia Sarca
1
Ni Ketut Rasmini2
1,2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia
e-mail: delsi.jantuk@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengalaman auditor dan independensi
pada kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderasi. Penelitian ini dilakukan
pada seluruh KAP yang masih beroperasi di Provinsi Bali. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji
Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil analisis menunjukkan bahwa pengalaman
auditor berpengaruh positif pada kualitas audit, independensi auditor berpengaruh positif
pada kualitas audit, etika auditor memperkuat pengaruh pengalaman auditor pada kualitas
audit dan etika auditor memperkuat pengaruh independensi pada kualitas audit di KAP
Provinsi Bali.
Kata kunci: Pengalaman auditor, independensi, etika auditor, kualitas audit
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of auditor experience and
independence on audit quality with auditor ethics as a moderating variable. This research
was conducted on all KAPs that are still operating in Bali Province. The sampling
technique used was purposive sampling. Data were analyzed using the Moderated
Regression Analysis (MRA) test. The results of the analysis show that the auditor's
experience has a positive effect on audit quality, auditor independence has a positive effect
on audit quality, auditor ethics strengthens the influence of auditor experience on audit
quality and auditor ethics reinforces the influence of independence on audit quality in KAP
Bali Province.
Keywords: Auditor experience, independence, auditor ethics, audit quality
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia usaha dewasa ini telah menjelaskan bahwa kebutuhan akan
audit semakin meningkat, hal ini dikarenakan informasi perusahaan semakin
terbuka dimana kepemilikan terhadap entitas usaha yang terdiri dari saham dan
investasi dapat dimiliki oleh berbagai pihak. Pemilik dan pengelola (manajemen)
yang terpisah mengharuskan laporan keuangan yang dibuat dan disajikan oleh
Putu Delsi Nia Sarca dan Ni Ketut Rasmini. Pengaruh …
2241
manajemen kepada pemilik diperiksa kebenaran dan kewajaran sesuai dengan
aturan dan ketentuan yang berlaku. Audit atas laporan terutama diperlukan oleh
perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang pemiliknya adalah para
pemegang saham. Para Pemegang saham biasanya akan meminta
pertanggungjawaban manajemen dalam bentuk laporan keuangan setahun sekali
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (Agoes, 2017).
Laporan keuangan berkualitas bila memenuhi kriteria relevansi atau
keberpautan (relevance) dan reliabilitas atau keterandalan (reliability). Kriteria
relevansi dipenuhi bila laporan keuangan mempunyai nilai prediktif (predictive
value) dan atau nilai balikan (feedback value) dan disajikan tepat pada waktunya.
Kriteria reliability bertumpu pada keterujian (verifiability), kenetralan (neutrality)
dan ketepatan penyimbolan (representation faithfullness). Pemakai laporan
keuangan menaruh kepercayaan yang cukup besar terhadap hasil pekerjaan
auditor dalam mengaudit laporan keuangan (Agoes, 2017). Perusahaan yang
diaudit dengan kualitas audit yang lebih tinggi memiliki koefisien stabilitas lebih
akrual dan menghasilkan laporan keuangan yang lebih handal (Smii, 2016).
Profesi Akuntan Publik diseluruh dunia merupakan profesi yang
menghadapi resiko yang sangat tinggi. Hampir semua akuntan publik menyadari
mereka harus memberikan jasa profesionalnya sesuai dengan standar profesional
akuntan publik, mentaati kode etik akuntan publik dan memiliki standar
pengendalian mutu. Sejak terjadinya kasus Enron, World Comp dan Xerok
menyebabkan ditutupnya KAP Arthur Anderson, kepercayaan masyarakat
terhadap profesi akuntan publik menurun drastis. KAP Anderson seharusnya
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.26.3.Maret (2019): 2240 -2267
2242
menjunjung tinggi independensi dan profesionalisme tetapi melakukan
pelanggaran terhadap kode etik profesi. Pemerintah Amerika mengeluarkan
Sarbanes Oxley Act untuk mencegah terjadinya kasus serupa (Agoes, 2017).
Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan yang diberikan
oleh akuntan publik mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas audit
yang dihasilkannya. Audit digunakan untuk memberikan kepastian yang
dibutuhkan bagi investor saat mengandalkan laporan keuangan yang diaudit.
Lebih tepatnya, peran auditing adalah mengurangi asimetri informasi pada nomor
akuntansi, dan untuk meminimalkan kerugian residual akibat oportunisme
manajer dalam keuangan pelaporan (Adeyemi & Fagbemi, 2010).
Pertanyaan masyarakat tentang kualitas-kualitas audit yang dihasilkan
akuntan publik semakin besar setelah terjadi banyak skandal yang melibatkan
akuntan publik. Kasus yang menimpa akuntan publik Justinus Aditya Sidharta
yang diindikasi melakukan kesalahan dalam mengaudit laporan keuangan PT.
Great River International, Tbk menjadi sorotan masyarakat. Kasus tersebut
muncul setelah adanya temuan auditor investigasi dari Bapepam yang menemukan
indikasi penggelembungan account penjualan, piutang dan aset hingga ratusan
milyar rupiah pada laporan keuangan Great River yang menyebabkan perusahaan
tersebut akhirnya kesulitan arus kas dan gagal dalam membayar utang. Menteri
Keuangan RI terhitung sejak tanggal 28 November 2006 telah membekukan izin
akuntan publik Justinus Aditya Sidharta selama dua tahun karena telah terbukti
melakukan pelanggaran terhadap Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP)
Putu Delsi Nia Sarca dan Ni Ketut Rasmini. Pengaruh …
2243
berkaitan dengan laporan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT. Great
River tahun 2003 (Tjun, Marpaung, & Setiawan, 2012).
Skandal ini menunjukkan bahwa independensi dan etika auditor sebagai hal
yang krusial dalam rangka melaporkan kinerja manajemen perusahaan (klien)
terhadap pihak lain yang berkepentingan. Auditor sebagai Akuntan Publik
bertanggung jawab terhadap para pemegang saham untuk menjamin penanaman
modal yang mereka lakukan sebagai hasil pertimbangan dari laporan auditor.
Auditor sebagai akuntan publik bertanggung jawab terhadap pegawai perusahaan
untuk menjamin mereka bekerja dengan meyakini laporan auditor tidak
merugikan pegawai. Auditor sebagai Akuntan Publik bertanggung jawab terhadap
masyarakat untuk menjamin mereka yang ingin menanamkan modal sebagai hasil
pertimbangan dari laporan auditor (M. Nizarul Alim, Trisni Hapsari, 2007).
(Muliani, Sujana, & Purnamawati, 2015) sebagai penunjang keberhasilan
dalam menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, sangatlah diperlukan kinerja
auditor yang baik dan berkualitas. Tercapainya kinerja yang baik tidak terlepas
dari kualitas sumber daya manusia (SDM) yang baik pula. Sumber daya manusia
adalah faktor penting demi terciptanya laporan keuangan yang berkualitas.
Kualitas SDM auditor dapat ditentukan dari pengalaman kerja auditor,
independensi dan etika profesi auditor. (Syahmina, 2016), juga menyatakan
bahwa kualitas audit yang baik dapat dicapai jika auditor menerapkan standar-
standar audit dan prinsip-prinsip audit, bersikap bebas dan tidak memihak,
bersikap profesional, patuh terhadap hukum serta mentaati kode etik profesi
akuntan.
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.26.3.Maret (2019): 2240 -2267
2244
Pengalaman kerja erat kaitannya dengan lama masa kerja dan banyaknya
pemeriksaan yang dilakukan auditor. Pengujian pengaruh variabel pengalaman
auditor terhadap kualitas audit yang dilakukan oleh (Hanjani & Rahardja, 2014)
menemukan pengalaman auditor memiliki pengaruh positif yang signifikan
terhadap kualitas audit. Semakin berpengalaman auditor maka akan semakin baik
kualitas audit yang dilakukannya. Auditor yang berpengalaman dinilai kinerjanya
lebih optimal serta lebih mampu mendeteksi, memahami bahkan mencari
penyebab dari munculnya kecurangan-kecurangan daripada auditor yang tidak
berpengalaman, sehingga kualitas audit yang dihasilkan pun akan lebih baik
daripada auditor yang tidak berpengalaman.
Pengalaman audit terbukti memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan
pada Kualitas Audit Studi pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bali (Septiani &
Juliarsa, 2014). (Janrosl, 2017) mendapat hasil bahwa pengalaman kerja auditor
tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil audit pada Kantor Akuntan Publik.
Pengalaman akuntan publik akan terus meningkat seiring dengan makin
banyaknya audit yang dilakukan serta kompleksitas transaksi keuangan
perusahaan yang diaudit sehingga akan menambah dan memperluas
pengetahuannya di bidang akuntansi dan auditing.
Auditor perlu bersikap independen dimana untuk mematangkan
pertimbangan dalam menyusun laporan hasil pemeriksaan audit juga untuk
mencapai harapan para klien yakni audit yang berkualitas. (Tjun et al., 2012)
berpendapat bahwa independensi dapat diartikan sikap mental yang bebas dari
pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak bergantung pada orang lain.
Putu Delsi Nia Sarca dan Ni Ketut Rasmini. Pengaruh …
2245
Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam
mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak
dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya.
Independensi auditor mendasari kepercayaan pasar tehadap kredibilitas dan
integritas laporan keuangan perusahaan (Hassan, 2014). Kepercayaan yang
diberikan oleh klien kepada akuntan publik dalam melaksanakan audit dan para
pengguna laporan keuangan agar dapat membuktikan kewajaran laporan keuangan
yang telah disusun oleh klien .
Beberapa penelitian tentang pengaruh independensi pada kualitas auditor
menemukan hubungan yang bervariasi. Hasil penelitian (Dewi, 2016), (Halim,
Sutrisno, & Achsin, 2014) dan (A O Enofe, Okunega, & Ediae, 2013) menemukan
bahwa independensi berpengaruh positif pada kualitas audit, yaitu semakin
meningkat independensi auditor, maka kualitas audit juga meningkat. Hasil
penelititian (Efendy, 2010) dan (Tjun et al., 2012), menunjukkan hasil berbeda
bahwa independensi auditor tidak berpengaruh pada kualitas audit, sehingga
independensi yang dimiliki auditor tidak menjamin apakah yang bersangkutan
melakukan audit secara berkualitas.
Penelitian ini mengacu kepada SPAP 2016 dan Kode Etik Akuntan
Profesional 2016. SPAP 2016 merupakan standar profesional akuntan publik
terbaru yang menjadi standar acuan bagi akuntan publik. Kode Etik Akuntan
Profesional 2016 merupakan pedoman dasar yang berisi prinsip-prinsip dasar
etika yang digunakan untuk mematuhi dan menjalankan setiap aturan dalam
SPAP. Etika sebagai salah satu unsur utama dari profesi menjadi landasan bagi
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.26.3.Maret (2019): 2240 -2267
2246
akuntan dalam menjalankan kegiatan profesional. Akuntan mempunyai tanggung
jawab untuk bertindak sesuai dengan kepentingan publik. Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) sebagai organisasi akuntan di Indonesia telah memiliki Kode
Etik IAI yang merupakan amanah dari AD/ART IAI dan peraturan yang berlaku
(Azza S. M. Gaballa et al., 2015).
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris
mengenai pengaruh pengalaman auditor, independensi, dan etika auditor pada
kualitas audit. Teori atribusi merupakan grand theory yang digunakan dalam
penelitian ini. Teori atribusi menjelaskan tentang perilaku seseorang. Teori
atribusi digunakan karena peneliti akan melakukan studi empiris untuk
mengetahui pengaruh pengalaman auditor, independensi dan etika auditor pada
kualitas audit, khususnya pada karakteristik personal auditor itu sendiri. Pada
dasarnya karakteristik personal seorang auditor merupakan salah satu penentu
pada kualitas audit yang akan dilakukan, karena merupakan suatu faktor
internal yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas. Model
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai berikut.
Putu Delsi Nia Sarca dan Ni Ketut Rasmini. Pengaruh …
2247
H3 (+)
H1 (+)
H3 (+)
H2 (+)
Gambar 1. Desain Penelitian Sumber: Data diolah, 2018
Pengalaman bagi auditor dalam bidang audit berperan penting dalam
meningkatkan pengetahuan dan keahlian diperoleh auditor dari pendidikan
formalnya sehingga kualitas audit akan semakin baik seiring bertambahnya
pengalaman (Pradipta & Budiartha, 2016). Penelitian (Hanjani & Rahardja, 2014),
(Wiratama, 2015) dan (Usman, 2016), menunjukkan bahwa pengalaman kerja
berpengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Berdasarkan uraian di
atas maka rumusan hipotesis adalah sebagai berikut:
H1: Pengalaman auditor berpengaruh positif pada kualitas audit.
Penelitian yang dilakukan (Utama, 2015) menunjukkan bahwa independensi
berpengaruh terhadap kualitas audit Kantor Akuntan Publik di Bali. Penelitian
yang dilakukan oleh (Riduwan, 2017) dan (Augustine O Enofe, Mgbame, Aderin,
& Ehi-oshio, 2013) juga mendapatkan hasil bahwa independensi berpengaruh
positif pada kualitas audit. Berdasarkan uraian di atas maka rumusan hipotesis
adalah sebagai berikut:
H2: Independensi berpengaruh positif pada Kualitas Audit.
Pengalaman Auditor
(X1)
Etika Auditor
(X3)
Independensi
(X2)
Kualitas Audit
(Y)
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.26.3.Maret (2019): 2240 -2267
2248
Pengalaman juga akan memberikan dampak pada setiap keputusan yang
diambil dalam pelaksanaan audit sehingga diharapkan setiap keputusan yang
diambil adalah merupakan keputusan yang tepat. Hal tersebut mengindikasikan
bahwa semakin lama masa kerja yang dimiliki auditor maka auditor akan semakin
baik pula kualitas audit yang dihasilkan (M. Nizarul Alim, Trisni Hapsari, 2007).
Penelitian yang dilakukan oleh (Dewi, 2016) yang mendapatkan hasil interaksi
pengalaman kerja dan kepatuhan etika auditor terhadap kualitas audit berpengaruh
positif dengan tingkat signifikan. Berdasarkan uraian di atas maka rumusan
hipotesis adalah sebagai berikut:
H3: Etika auditor memperkuat pengaruh pengalaman pada kualitas audit.
Hasil penelitian (Hanjani & Rahardja, 2014) dan (M. Nizarul Alim, Trisni
Hapsari, 2007) menyatakan bahwa interaksi independensi dan etika auditor
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Hubungan antara
independensi dan etika auditor dapat mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan
tergantung dari situasi yang dialami oleh seorang auditor dalam melakukan audit
(Harjanto, 2014). Berdasarkan uraian di atas maka rumusan hipotesis adalah
sebagai berikut:
H4: Etika auditor memperkuat pengaruh independensi pada kualitas audit.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada seluruh KAP yang masih beroperasi di Provinsi
Bali. Objek penelitian ini adalah kualitas audit yang dipengaruhi pengalaman
auditor dan independensi serta dimoderasi oleh etika auditor pada Kantor Akuntan
Putu Delsi Nia Sarca dan Ni Ketut Rasmini. Pengaruh …
2249
Publik. Terdapat 9 (sembilan) Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali yang
terdaftar dalam Direktori yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang
berlokasi di Provinsi Bali.
Adapun rangkuman variabel dan indikator yang digunakan dalam penelitian
ini dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1.
Rangkuman Variabel dan Indikator Penelitian Variabel Indikator Referensi
Kualitas audit (Y)
1) Melaporkan semua kesalahan klien
2) Pemahaman terhadap sistem informasi klien
3) Komitmen yang kuat dalam menyelesaikan audit
4) Berpedoman pada prinsip auditing dan prinsip akuntansi
dalam melakukan pekerjaan lapangan
5) Tidak percaya begitu saja terhadap pernyataan klien
6) Sikap kehati-hatian dalam pengambilan keputusan
Dewi
(2016)
Pengalaman
Auditor (X1)
1) Lamanya auditor bekerja
2) Banyaknya penugasan yang ditangani
3) Banyaknya jenis perusahaan yang pernah diaudit
Dewi
(2016)
Independensi (X2) 1) Gangguan Pribadi
2) Gangguan Eksternal
Dewi
(2016)
Etika Auditor (X3)
1) Tanggung Jawab Profesi Auditor
2) Integritas
3) Objektivitas
Dewi
(2016)
Sumber : Data diolah, 2018
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling,
dengan kriteria bahwa auditor sudah memiliki pengalaman audit minimal 1 (satu)
tahun pada KAP di Bali. Auditor yang bekerja lebih dari 1 (satu) tahun diangggap
sudah memiliki waktu dan pengalaman untuk beradaptasi dan menilai kondisi
kerja lingkungan (Riduwan, 2017).
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode survei dengan teknik kuesioner. Kuesioner yang disebarkan berupa daftar
pernyataan tertulis kepada responden mengenai pengalaman auditor,
independensi, etika auditor dan kualitas audit.
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.26.3.Maret (2019): 2240 -2267
2250
Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teknik
analisis regresi moderasi (Moderated Regression Analysis). Sebelum melakukan
analisis regresi, penelitian ini melakukan uji instrumen penelitian dengan
menggunakan uji validitas dan reliabilitas, serta melakukan uji asumsi klasik agar
variabel yang dioperasikan memenuhi persyaratan sehingga tidak menimbulkan
hasil yang bias dalam pengujian. Setelah data dinyatakan layak uji, maka
dilakukan analisis regresi moderasi dengan persamaan sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β2X2 +β3X3 + β4X1 X3 +β5X2 X3 + ɛ ...........................................(1)
Keterangan :
Y = Kualitas Audit
α = Konstanta
β1, β2, β3, β4, β5 = Koefisien Regresi
X1 = Pengalaman Auditor
X2 = Independensi Auditor
X3 = Etika Auditor
X1X3 = Interaksi antara Pengalaman Auditor dengan Etika Auditor
X2X3 = Interaksi antara Independensi Auditor dengan Etika Auditor
ɛ = Random Error
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 80 kuesioner namun tidak sepenuhnya
kembali karena kebanyakan KAP memberikan batasan pengisian kuesioner
dikarenakan auditor sibuk bertugas. Data pengiriman dan pengembalian kuisioner
dapat dlihat dalam Tabel 2.
Putu Delsi Nia Sarca dan Ni Ketut Rasmini. Pengaruh …
2251
Tabel 2.
Data Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner
No
Nama Kantor Akuntan Publik
Jumlah
Kuesioner
Tersebar
Jumlah
Kuesioner
Kembali
1. KAP I Wayan Ramantha 9 7
2. KAP Drs. Johan, Malonda, Astika & Rekan (Cab.) 11 9
3. KAP K. Gunarsa 4 4
4. KAP Drs. Ketut Budiartha, Msi 10 5
5. KAP Drs. Ketut Muliartha RM & Rekan 9 6
6. KAP Drs. Sri Marmo Djogosarkoro & Rekan 19 11
7. KAP Drs. Wayan Sunasdyana 9 5
8. KAP Arnaya dan Darmayasa 2 2
9. KAP Budhananda Munidewi 7 7
Total kuesioner yang disebar 80
Kuesioner yang dikembalikan 56
Kuesioner yang tidak dapat digunakan 5
Kuesioner yang digunakan dalam analisis 51
Tingkat pengembalian (Response Rate)
Kuesioner yang dikembalikan x 100%
Kuesioner yang dikirim
70%
Tingkat Pengembalian yang digunakan Useable Response Rate
Kuesioner yang diolah x 100%
63,75%
Sumber: Data diolah, 2018
Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 80 kuisioner yang disebarkan, terdapat 24
kuisioner yang tidak kembali, dan sebanyak 5 eksemplar tidak dapat digunakan
karena pengalaman kerja di bawah 1 tahun sehingga hanya sejumlah 51 kuesioner
yang dapat digunakan. Penelitian ini layak untuk dilanjutkan karena berdasarkan
central limit theorem menyatakan jumlah minimal sampel untuk mencari kurva
normal setidaknya mencapai nilai minimal 30 responden (Siregar, 2017)
Karakteristik responden pada penelitian ini merupakan profil dari responden
yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner penelitian ini. Profil responden
menerangkan jenis kelamin, jabatan responden, lama bekerja sebagai auditor dan
pendidikan terakhir responden dalam Kantor Akuntan Publik tempatnya bekerja.
Karakteristik responden dapat dilihat pada Tabel 3.
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.26.3.Maret (2019): 2240 -2267
2252
Tabel 3.
Karakteristik Responden No Keterangan Jumlah Persentase
1. Jenis Kelamin :
- Pria
- Wanita
22
29
43,14
56,86
Jumlah 51 100%
2. Jabatan :
- Partner
- Senior
- Junior
1
25
25
1,96
49,02
49,02
Jumlah 51 100%
3. Lama bekerja sebagai auditor :
- <1 tahun
- 1 s/d 10 tahun
- > 10 tahun
0
51
0
0
100
0
Jumlah 51 100%
4. Jenjang pendidikan :
- D3
- S1
- S2
- S3
1
39
11
0
1,96
76,47
21,57
0
Jumlah 51 100%
Sumber: Data Diolah, 2018
Berdasarkan Tabel 3 nampak bahwa responden di dominasi oleh wanita
(56,86%) dengan masa kerja selama 1 sampai dengan 10 tahun. Adapun jenjang
pendidikan responden dominan adalah S1 (76,47%), dan sisanya pada jenjang S2
(21,57%) dan D3 (1,96%). Apabila ditinjau berdasarkan jabatan responden
masing-masing sebesar 49,02% adalah senior dan junior auditor, sedangkan
1,96% adalah partner.
Data kuisioner yang sudah terkumpul selanjutnya diuji kelayakannya
menggunakan uj validitas dan reliabilitas. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
tiap pertanyaan dalam kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan bantuan program
SPSS dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pernyataan
dengan total skor sehingga didapat nilai Pearson Correlation. Untuk jumlah
Putu Delsi Nia Sarca dan Ni Ketut Rasmini. Pengaruh …
2253
sampel sebanyak 51 nilai r tabel Product Moment adalah sebesar 0,344 dengan
tingkat signifikansi 5%. Kuesioner dengan dikatakan valid jika nilai Pearson
Correlation positif dan lebih besar dari nilai r tabel Product Moment (Sugiyono,
2017).
Tabel 4.
Hasil Uji Validitas Kualitas Audit
(Y)
Pengalaman Kerja
(X1)
Independensi
(X2)
Etika Auditor
(X3)
Pearson Correlation
Y1.1 0,554 X1.1 0,917 X2.1 0,645 X3.1 0,617
Y1.2 0,786 X1.2 0,790 X2.2 0,742 X3.2 0,848
Y1.3 0,679 X1.3 0,830 X2.3 0,617 X3.3 0,738
Y1.4 0,720 X1.4 0,832 X2.4 0,477 X3.4 0,850
Y1.5 0,420 X1.5 0,432 X2.5 0,788 X3.5 0,604
Y1.6 0,668 X1.6 0,895 X2.6 0,742 X3.6 0,765
Y1.7 0,749 X1.7 0,695 X3.7 0,714
Y1.8 0,689 X1.8 0,427 X3.8 0,831
Y1.9 0,786 X1.9 0,852 X3.9 0,729
Y1.0 0, 621 X1.0 0, 851 X3.0 0, 671
Y1.11 0,766 X3.11 0,837
Y1.12 0,739 X3.12 0,691
Y1.13 0,803 X3.13 0,813
Y1.14 0,727
Sumber: Data diolah, 2018
Tabel 4 menyajikan hasil uji validitas instrument penelitian untuk variabel
kualitas audit, pengalaman kerja, independensi dan etika auditor. Masing-masing
variabel pada Tabel 3 memiliki nilai pearson correlation lebih dari 0,344 yang
menunjukkan bahwa pernyataan dalam kuesioner telah memenuhi syarat sehingga
dapat dikatakan valid.
Selanjutnya untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
dipercaya atau diandalkan dalam penelitan ini menggunakan uji reliabilitas. Uji ini
dilakukan terhadap instrumen dengan koefisien cronbach’s alpha, apabila
instrumen yang digunakan lebih besar dari 0,60 maka instrumen tersebut
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.26.3.Maret (2019): 2240 -2267
2254
dinyatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas instrument penelitian dapat dlihat pada
Tabel 5.
Tabel 5.
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Nilai Cronbach’s Alpha Keterangan
Kualitas Audit (Y) 0,917 Reliabel
Pengalaman Kerja (X1) 0,918 Reliabel
Independensi (X2) 0,745 Reliabel
Etika Auditor (X3) 0,935 Reliabel
Sumber: Data diolah, 2018
Tabel 5 menunjukkan bahwa instrumen variabel kualitas audit, pengalaman
kerja , independensi dan etika auditor memiliki koefisien Cronbach’s Alpha lebih
besar dari 0,60 sehingga pernyataan dalam kuesioner tersebut reliabel.
Rentang interval untuk mengukur kriteria masing-masing variabel yaitu :
Nilai Interval : Skor maksimum – Skor minimun = 4-1 = 3
Range :
Skor pada penelitian ini memiliki nilai tertinggi maksimal 4 dan terendah
minimal 1, sehingga dapat disusun kriteria pengukuran sebagai berikut :
Tabel 6.
Nilai Interval dan Kriteria Variabel Penelitian
Nilai Skor Kriteria Variabel Penelitian
1,00 – 1,75 Sangat Rendah
1,76 – 2,50 Rendah
2,51 – 3,25 Tinggi
3,26 – 4,00 Sangat Tinggi
Sumber : Data diolah, 2018
Kriteria pengukuran tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai rata-
rata yang diperoleh menunjukkan semakin baik tanggapan responden terhadap
item maupun variabel tersebut. Adapun hasil analisis deskriptif untuk mengetahui
penilaian responden pada setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 7.
Nilai Interval
Jumlah Kelas
Nilai Interval
Jumlah Kelas
Nilai Interval
Jumlah Kelas
= 3
4 = 0,75
Putu Delsi Nia Sarca dan Ni Ketut Rasmini. Pengaruh …
2255
Tabel 7.
Hasil Statistik Deskriptif Variabel N Min Max Mean Std. Deviation
Kualitas Audit (Y) 51 2,43 3,79 3,1408 0,34560
Pengalaman Auditor (X1) 51 2,50 4,00 3,2529 0,43834
Independensi (X2) 51 2,33 4,00 3,2478 0,37109
Etika Auditor (X3) 51 2,46 4,00 3,2671 0,41486
Interaksi X1X3 51 6,54 16,00 10,7069 2,36700
Interaksi X2X3 51 6,10 15,33 10,6582 2,03859
Sumber: Data diolah, 2018
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada Tabel 7 menunjukkan bahwa
nilai rata-rata variabel kualitas audit sebesar 3,14 berada pada kriteria tinggi yaitu
pada rentang nilai 2,51-3,25. Nilai rata-rata variabel pengalaman auditor sebesar
3,25 berada pada kriteria tinggi yaitu pada rentang nilai 2,51-3,25. Nilai rata-rata
variabel independensi auditor sebesar 3,25 berada pada kriteria sangat tinggi yaitu
pada rentang nilai 2,51-3,25, maka dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan
auditor pada KAP di Provinsi Bali sudah memiliki sikap independensi yang
tinggi. Selanjutnya, nilai rata-rata variabel etika auditor sebesar 3,27 berada pada
kriteria sangat tinggi yaitu pada rentang nilai 3,26-4,00,.
Sebelum dilakukan analisis regresi moderasi, data dalam penelitian ini diuji
kelayakannya menggunakan uji asumsi klasik, dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 8.
Rangkuman Hasil Uji Asumsi Klasik Hasil Uji Normalitas Hasil Uji Heteroskedastisitas
Kolmogorov
Smirnov Z
Asymp.
Sig (2-tailed) Variabel Sig.
0,922 0,363
Pengalaman (X1) 0,265
Independensi (X2) 0,367
Etika Auditor (X3) 0,603
Pengalaman, Etika Auditor (X1X3) 0,305
Independensi, Etika Auditor (X2X3) 0,419
Sumber : Data diolah, 2018
Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai signifikan dari model
persamaan memiliki probabilitas (sig) sebesar 0,363. Hal ini menunjukkan bahwa
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.26.3.Maret (2019): 2240 -2267
2256
model regresi terdistribusi secara normal karena memiliki nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) lebih besar dari 0,05. Sedangkan, hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan
bahwa setiap variabel sudah memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05
yang berarti bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas pada penelitian ini.
Tabel 9.
Rangkuman Hasil Uji Moderated Regression Analysis (MRA) Variabel Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
Constant -6,595E-7 0,084 0,000 1,000 Pengalaman (X1) 3,207 1,351 3,207 2,374 0,022 Independensi (X2) 2,504 1,022 2,504 2,450 0,018 Etika Auditor (X3) 0,456 0,678 0,456 0,673 0,505 Interaksi X1X3 4,806 2,199 4,806 2,186 0,034 Interaksi X1X3 5,120 1,780 5,120 2,877 0,006 Adjusted R Square 0,638 F hitung 18,593 Signifikansi F 0,000
Sumber : Data diolah, 2018
Hasil uji F (goodness of fit) pada Tabel 9 menunjukkan bahwa nilai
signifikansi P value 0,000 lebih kecil dari α = 0,05, ini berarti model yang
digunakan pada penelitian ini adalah layak. Hasil ini memberikan makna bahwa
seluruh variabel independen dapat memprediksi atau menjelaskan fenomena
kualitas audit pada KAP di Provinsi Bali sehingga dapat disimpulkan bahwa
model dalam penelitian ini dikatakan layak untuk diteliti.
Berdasarkan hasil analisis regresi pada Tabel 8, maka dapat disusun
persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 3,207 X1 + 2,504 X2 + 0,456 X3 + 4,806 X1X3 + 5,120 X2 X3
Hasil uji kelayakan model menunjukkan bahwa besarnya adjusted R2
(koefisien determinasi yang telah disesuaikan) pada Tabel 8 adalah 0,638. Ini
Putu Delsi Nia Sarca dan Ni Ketut Rasmini. Pengaruh …
2257
berarti variasi kualitas audit (Y) dipengaruhi oleh variasi pengalaman auditor (X1),
independensi (X2), etika auditor (X3) sebesar 63,8 persen dan sisanya sebesar 36,2
persen dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam model penelitian.
Berdasarkan hasil analisis pengaruh pengalaman auditor pada kualitas
audit dalam Tabel 8 diperoleh nilai Signifikasi sebesar 0,022 < 0,050 dengan nilai
koefisien regresi positif sebesar 3,207. Hal ini berarti bahwa semakin banyak
pengalaman yang dimiliki oleh auditor di KAP Provinsi Bali, maka akan semakin
baik pula pandangan dan tanggapan auditor tentang informasi yang terdapat dalam
laporan keuangan, sehingga dapat meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian (Hanjani & Rahardja,
2014) yang menyatakan bahwa pengalaman auditor berpengaruh positif pada
kualitas audit yaitu semakin banyak pengalaman kerja seorang auditor maka
semakin meningkat kualitas auditnya. Hasil penelitian ini juga mendukung
temuan penelitian (Utama, 2015), (Azza S. M. Gaballa et al., 2015) dan (Hassan,
2014) yang menunjukkan bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap
kualitas hasil pemeriksaan laporan keuangan. Semakin tinggi pengalaman auditor,
maka semakin mampu dan mahir auditor menguasai tugasnya sendiri maupun
aktivitas yang diauditnya, sehingga auditor mampu menghadapi dan
menyelesaikan hambatan maupun persoalan dalam pelaksanaan tugasnya, serta
mampu mengendalikan kecenderungan emosional terhadap pihak yang diperiksa
dan pada akhirnya akan dapat mengasilkan laporan audit yang berkualitas
(Muliani et al., 2015)
Berdasarkan hasil analisis pengaruh independensi auditor pada kualitas
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.26.3.Maret (2019): 2240 -2267
2258
audit pada Tabel 8 diperoleh nilai Signifikasi sebesar 0,018 < 0,05 dengan nilai
koefisien regresi positif sebesar 2,504. Hal ini mengindikasikan bahwa
meningkatnya independensi auditor pada KAP di Provinsi Bali, maka akan dapat
menghasilkan laporan keuangan dengan kualitas audit yang tinggi. Begitu juga
sebaliknya semakin rendah sikap independensi yang dimiliki oleh auditor di
KAP Provinsi Bali, maka akan semakin mengurangi kualitas audit yang
dihasilkan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan temuan (Janrosl, 2017) dan (A O Enofe
et al., 2013) yang mengatakan Independensi berpengaruh positif pada kualitas
audit. Semakin tinggi tingkat independensi auditor akan meningkatkan kualitas
audit yang dihasilkan auditor. Penelitian serupa yang dilakukan oleh (Iryani,
2017) dan (Susilo & Widyastuti, 2015) juga menunjukkan hasil yang sama yaitu
bahwa independensi auditor semakin meningkat, maka kualitas audit juga
meningkat. Seorang auditor yang tidak dapat menjaga independensinya maka
laporan keuangan yang diauditnya memiliki kualitas audit yang rendah. Seorang
auditor yang dapat menjaga independensinya maka laporan keuangan yang
diauditnya memiliki kualitas audit yang tinggi.
Auditor seringkali mengalami konflik kepentingan dimana auditor
merasa khawatir akan kehilangan kliennya (Wardhani & Astika, 2018). Disatu
sisi auditor harus menjaga etika profesi, namun disisi lain terkadang harus
menghadapi tekanan klien dalam berbagai pengambilan keputusan (Susilo &
Widyastuti, 2015). Penugasan auditor perlu dilakukan rotasi sehingga auditor
tidak terlibat terlalu lama dan dekat dengan klien tertentu serta untuk
Putu Delsi Nia Sarca dan Ni Ketut Rasmini. Pengaruh …
2259
menghindari tekanan dari klien tersebut. Rotasi dilakukan sebagai upaya
menjaga independensi auditor sehingga kualitas proses audit dapat
dipertahankan dan ditingkatkan (Pratistha, 2014).
Hasil analisis regresi moderasi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
pada interaksi variabel pengalaman dan etika auditor sebesar 4,806 dengan tingkat
signifikansi t adalah 0,034 lebih kecil dari 0,05. Nilai tersebut mengindikasikan
bahwa interaksi variabel pengalaman dan etika auditor memiliki pengaruh yang
signifikan pada kualitas audit. Parameter nilai signifikansi interaksi variabel
pengalaman dan etika auditor adalah positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa
etika auditor merupakan variabel moderasi yang dapat memperkuat pengaruh
pengalaman pada kualitas audit di KAP Provinsi Bali. Hal ini disebabkan karena
hasil penyebaran kuisioner menunjukkan bahwa auditor di KAP Provinsi Bali
sudah memiliki pengalaman yang tinggi, kemudian didukung dengan penerapan
etika audit yang tinggi sehingga menghasilkan laporan yang memiliki kualitas
audit yang tinggi.
Pengalaman kerja secara langsung maupun tidak langsung akan menambah
keahlian auditor dalam menjalankan tugasnya. Sementara, etika auditor
merupakan nilai-nilai yang dipegang oleh auditor untuk bertindak secara
profesional yang sesuai dengan standar profesi. Jadi apabila semakin banyak
pengalaman kerja seorang auditor dan semakin tinggi auditor mentaati etika audit
maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin baik (Joshua Aronmwan,
Oghenekome Ashafoke, & Oscar Mgbame, 2013).
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.26.3.Maret (2019): 2240 -2267
2260
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Alim,
2007) yang mengatakan etika auditor memperkuat pengaruh pengalaman auditor
pada kualitas audit yaitu pengalaman dan penerapan etika audit akan memberikan
dampak pada setiap keputusan yang diambil dalam pelaksanaan audit sehingga
diharapkan setiap keputusan yang diambil adalah merupakan keputusan yang
tepat.
Pengalaman kerja auditor merupakan suatu proses pembelajaran dan
perkembangan potensi bertingkah laku auditor selama berinteraksi dengan tugas
yang dilakukan selama rentang waktu tertentu. (Dewi, 2016) menjelaskan ada tiga
indikator mengukur pengalaman kerja auditor yaitu lamanya auditor bekerja,
banyaknya penugasan yang ditangani dan banyaknya jenis perusahaan yang
pernah diaudit. Sementara, etika auditor merupakan prinsip moral atau nilai-nilai
yang dipegang oleh auditor untuk bertindak secara profesional yang sesuai dengan
standar profesi.
Pengalaman kerja auditor akan membantu auditor lebih mahir dalam
melaksanakan proses audit (Syahmina, 2016). Auditor yang berpengalaman dalam
menjalankan tugasnya akan memberikan hasil pemeriksaan yang baik. Artinya,
auditor yang memiliki pengalaman lebih banyak akan lebih ahli. Pengalaman
kerja secara langsung maupun tidak langsung akan menambah keahlian auditor
dalam menjalankan tugasnya. Keahlian membuat auditor mampu mengindikasi
risiko-risiko dalam suatu entitas/perusahaan. Pengalaman dan kompetensi tidak
menggaransi peningkatan kepatuhan auditor terhadap kode etik (Frisdiantara,
Indawati, & Weeke, 2017). Akuntan publik yang menjunjung tinggi etika profesi
Putu Delsi Nia Sarca dan Ni Ketut Rasmini. Pengaruh …
2261
dan berpengalaman diharapkan dapat menghindari kecurangan, sehingga dapat
memberikan pendapat auditan yang benar-benar sesuai dengan laporan keuangan
yang disajikan oleh perusahaan.
Hasil analisis regresi moderasi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
pada interaksi variabel independensi dan etika auditor sebesar 5,120 dengan
tingkat signifikansi t adalah 0,006 lebih kecil dari 0,05. Nilai tersebut
mengindikasikan bahwa interaksi variabel independensi dan etika auditor
memiliki pengaruh yang signifikan pada kualitas audit. Parameter nilai
signifikansi interaksi variabel independensi dan etika auditor adalah positif,
sehingga dapat disimpulkan bahwa etika auditor merupakan variabel moderasi
yang dapat memperkuat pengaruh independensi pada kualitas audit di KAP
Provinsi Bali. Hal ini disebabkan karena etika audit mendukung sikap
independensi baik itu independensi dalam fakta maupun independensi dalam
penampilan sehingga hasil audit menyatakan keadaan yang sebenarnya dan
terbebas dari tekanan-tekanan dari pihak terkait sehingga dapat menghasilkan
audit yang berkualitas.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Pratistha, 2014) dan (M. Nizarul Alim, Trisni Hapsari, 2007) menyatakan bahwa
interaksi independensi dan etika auditor berpengaruh positif terhadap kualitas
audit. Penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas audit di dukung oleh sampai
sejauh mana auditor mampu bertahan dari tekanan klien disertai dengan perilaku
etis yang dimiliki. Auditor diharapkan tetap menjaga sikap independensinya
walaupun dalam proses audit mendapat tekanan dari pihak klien. Auditor sulit
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.26.3.Maret (2019): 2240 -2267
2262
untuk menjaga tingkat independensi, terutama setelah auditor menjalin kerja sama
dengan klien dalam waktu yang terlalu lama dan berhubungan sangat baik dengan
klien. Pemberian fasilitas atau hadiah dari klien kepada auditor selama proses
audit berlangsung juga akan mempengaruhi independensi auditor. Pemberian
hadiah tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa sedikit demi sedikit
keputusan yang diambil auditor berkaitan dengan tugasnya akan dikendalikan oleh
klien. Auditor juga akan sulit mempertahankan independensinya apabila auditor
juga memberikan jasa non audit lainnya (Saputra, 2015).
Auditor dalam melaksanakan audit mendapatkan tekanan yang sangat
besar dari klien sehingga menyebabkan auditor melakukan tindakan yang
bertentangan dengan standar profesional. Auditor yang melawan standar
profesional yang telah ditetapkan menghasilkan kualitas audit yang rendah.
Namun, semakin tinggi auditor mentaati etika auditor maka independensi akan
tetap terjaga sehingga menghasilkan kualitas audit semakin tinggi (Putu &
Purnama, 2013). (Alim, 2007), menjelaskan bahwa independensi adalah sikap
mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain,tidak
tergantung pada orang lain. Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri
auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif
tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan
pendapatnya. Auditor yang mampu bersikap independen menunjukkan bahwa
auditor tersebut telah melaksanakan pekerjaannya dengan etika yang baik.
(Dewi, 2016), menyatakan bahwa independensi yang baik serta didukung
dengan pemahaman etika auditor yang baik maka akan semakin baik pula kualitas
Putu Delsi Nia Sarca dan Ni Ketut Rasmini. Pengaruh …
2263
auditnya. Semakin tinggi independensi serta etika profesi yang dijunjung auditor
maka akan semakin terhindar dari tindakan kecurangan yang dapat memengaruhi
pertimbangannya. Etika yang tinggi akan tercermin pada sikap, tindakan dan
perilaku oleh auditor itu sendiri. Auditor dengan independensi dan etika yang baik
dalam memperoleh informasi mengenai laporan keuangan klien pasti sesuai
dengan standar-standar yang telah ditetapkan. Hasil audit sebaiknya ditelaah oleh
rekan auditor untuk menjamin bahwa pemeriksaan yang dilakukan telah sesuai
dengan standar profesional yang berlaku agar kualitas proses audit dapat
dipertahankan dan ditingkatkan.
SIMPULAN
Simpulan yang dapat diberikan berdasarkan hasil analisis yaitu pengalaman
auditor berpengaruh positif pada kualitas audit, independensi auditor berpengaruh
positif pada kualitas audit, etika auditor merupakan variabel moderasi yang dapat
memperkuat pengaruh pengalaman pada kualitas audit dan etika auditor
merupakan variabel moderasi yang dapat memperkuat pengaruh independensi
pada kualitas audit di KAP Provinsi Bali.
Berdasarkan simpulan hasil penelitian di atas, maka auditor diharapkan
dapat meningkatkan pengalaman dan sikap independensi yang dimilikinya, serta
bekerja sesuai dengan etika yang berlaku serta memperhatikan faktor-faktor
penting agar menghasilkan kualitas audit yang berkualitas.
Bagi peneliti lain diharapkan agar mengamati faktor–faktor yang
mempengaruhi kualitas audit pada populasi yang berbeda serta dapat menambah
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.26.3.Maret (2019): 2240 -2267
2264
jumlah variabel independen karena hasil R2 yang didapatkan dalam penelitian ini
sebesar 63,8% sehingga disarankan bagi penelitian selanjutnya untuk mengganti
variabel moderasi guna mengetahui variabel-variabel lain yang dapat memperkuat
atau memperlemah variabel dependen.
REFERENSI
Adeyemi, S. B., & Fagbemi, T. O. (2010). Audit Quality , Corporate Governance
and Firm Characteristics in. International Journal of Business and
Management, 5(5), 169–179. https://doi.org/10.5539/ijbm.v5n5p169
Alim, M. N. (2007). No Title Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap
Kualitas Audit dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi. Simposium
Nasional X Makasar, 1–26.
Azza S. M. Gaballa, Z. N., Susilo, P. A., Widyastuti, T., Wardhani, A. A. I. T. W.,
Astika, I. B. P., Enofe, A. O., … E-mail, I. (2015). Pengaruh Kompetensi dan
Independensi Terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai
Variable Moderasi. Simposium Nasional Akuntansi 10 (Vol. 3).
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Dewi, A. C. (2016). Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompetensi dan Independensi
terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi
pada Auditor Internal Inspektorat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Skripsi, 2016.
Efendy, M. T. (2010). Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Motivasi
Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan
Daerah. Jurnal Ilmiah Akuntansi, 1–109.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Enofe, A. O., Mgbame, C., Aderin, A., & Ehi-oshio, O. U. (2013). Determinants
of Audit Quality in the Nigerian Business Environment. Reserach Journal of
Finance and Accounting, 4(4), 36–44.
Enofe, A. O., Okunega, C. N., & Ediae, O. O. (2013). Audit Quality and Auditors
Independence in Nigeria: An Empirical Evaluation. Research Journal of
Finance and Accounting, 4(11), 2222–2847.
Frisdiantara, Indawati, N., & Weeke, I. S. (2017). frisdiantara (2017).pdf.
Putu Delsi Nia Sarca dan Ni Ketut Rasmini. Pengaruh …
2265
Halim, A., Sutrisno, T., & Achsin, M. (2014). Effect of Competence and Auditor
Independence on Audit Quality with Audit Time Budget and Professional
Commitment as a Moderation Variable. Internaiional Journal of Business
and Management Invention, 3(6), 64–74.
Hanjani, A., & Rahardja. (2014). Pengaruh Etika Auditor, Pengalaman Auditor,
FEE Audit, dan Motivasi Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Auditor
KAP di Semarang). Diponegoro Journal of Accounting, 3(2), 111–119.
Harjanto, A. P. (2014). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Objektivitas,
Akuntabilitas Dan Integritas Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor
Sebagai Variabel Moderasi ( Studi Empiris KAP di Semarang ), 3, 1–12.
Hassan, M. u s a A. d e i z a F. a r o u k a n d S. U. (2014). Impact of Audit
Quality and Financial Performance of Quoted Cement Firms in Nigeria.
International Journal of Accounting and Taxation, 2(2), 1–22.
Iryani, L. D. (2017). The Effect of Competence , Independence , and Professional
Auditors to Audit Quality. Ournal of Humanities and Social Studies, 01(01),
1–4.
Janrosl, V. S. E. (2017). Pengaruh Akuntabilitas, Independensi, Pengalaman
Kerja Dan Standar Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan
Publik Kota Batam, 6(1), 156–163.
Joshua Aronmwan, E., Oghenekome Ashafoke, T., & Oscar Mgbame, C. (2013).
Audit Firm Reputation and Audit Quality. European Journal of Business and
Management, 5(7), 2222–2839.
M. Nizarul Alim, Trisni Hapsari, L. P. (2007). Pengaruh Kompetensi dan
Independensi Terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai
Variable Moderasi. Simposium Nasional Akuntansi 10, 53(9), 1–26.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Muliani, D. M., Sujana, E., & Purnamawati, I. G. A. (2015). Pengaruh
Pengalaman , Otonomi , Dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor ( Studi
Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Provinsi Bali ), 3(1), 1–11.
Pradipta, G., & Budiartha, i ketut. (2016). Tekanan Anggaran Waktu Sebagai
Pemoderasi Pengaruh Profesionalisme dan Pengalaman Audit Pada Kualitas
Audit. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 15(3 JUNI), 1740-1766
2302-8556.
Pratistha, K. D. (2014). Pengaruh Independensi Auditor Dan Besaran Fee Audit
Terhadap Kualitas Proses Audit beberapa tahun terakhir dengan adanya
keterlibatan akuntan publik didalamnya . Teori melalui penerbitan dan
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.26.3.Maret (2019): 2240 -2267
2266
penerapan beberapa aturan , seperti penerbitan Sarbanes-Oxley Ac, 3, 419–
428.
Putu, N., & Purnama, I. (2013). Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor
Pada Kualitas Proses Audit Fakultas Ekonomi Universitas Udayana ( Unud
), Bali , Indonesia Fakultas Ekonomi Universitas Udayana ( Unud ), Bali ,
Indonesia mencakup pengetahuan dan pengalaman dalam bidang audit.
Auditing: A Journal of Practice & Theory, 1, 136–158.
Riduwan, A. (2017). The Influences of Competence , Independence , Due
Professional Care , and Time Budget toward Audit Quality : Psychological
Condition As The Moderating Variables, 19(8), 87–99.
https://doi.org/10.9790/487X-1908058799
Saputra, W. (2015). The Impact Of Auditor ‘ s Independence On Audit Quality :
A Theoretical Approach. International Journal of Scientific & Technology
Research, 4(12, DECEMBER 2015), 348–353.
Septiani, F., & Juliarsa. (2014). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana ( Unud ), Bali , Indonesia transaksi-transaksi keuangan yang terjadi
selama tahun berjalan . Laporan Keuangan ), yang diterapkan secara
konsisten dan tidak mengandung kesalahan dalam kegiatan perusahaan . Ma,
1, 41–58.
Smii, T. (2016). the Impact of the Audit Quality on That of the Accounting
Profits: the Case of Companies Listed on the Tse. International Journal of
Managing Value and Supply Chains (IJMVSC), 7(1).
https://doi.org/10.5121/ijmvsc.2016.7104
Susilo, P. A., & Widyastuti, T. (2015). Integritas, Objektivitas, Profesionalime
Auditor dan Kualitas Audit di Kantor Akuntan Publik Jakarta Selatan. Jurnal
Riset Akuntansi Dan Perpajakan JRAP, 2(1), 65–77. https://doi.org/ISSN
2339-1545
Syahmina, F. (2016). Pengaruh Pengalaman, Etik Profesi, Objektifitas Dan Time
Deadline Pressure Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmu Dan Riset
Akuntansi, 5(4), 1–20.
Tjun, L. T., Marpaung, E. I., & Setiawan, S. (2012). Pengaruh Kompetensi dan
Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Lauw Tjun Tjun Elyzabet
Indrawati Marpaung. Akuntansi, 4(1), 33–56.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Usman. (2016). Effect Of Independence And Competence The Quality Of Internal
Audit : Proposing A Research Framework, 5(02), 221–226.
Putu Delsi Nia Sarca dan Ni Ketut Rasmini. Pengaruh …
2267
Utama, I. M. K. (2015). Fakultas Ekonomii dan Bisnis Universitas Udayanaa (
Unud ), Bali , Indonesia Fakultas Ekonomii dan Bisnis Universitas Udayanaa
( Unud ), Bali , Indonesia laporan keuangan yang akan disajikan dan semakin
peka untuk menemukan, 1, 115–129.
Wardhani, A. A. I. T. W., & Astika, I. B. P. (2018). Pengaruh Kompetensi,
Akuntabilitas dan Independensi pada Kualitas Audit dengan Etika Auditor
Sebagai Variabel Moderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 23,
31–59.
Wiratama, W. J. (2015). Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas
Audit, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 1, 91–106.
top related