studi untuk lebih - repository.uksw.edu
Post on 21-Oct-2021
13 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB IVPelaksanaan dan Hasil Penelitian
A. Studi PendahuluanStudi pendahuluan dilakukan untuk lebih mengenal
lingkungan pendidikan sehingga mendukung desain yang akan
dikembangkan. Tahap studi pendahuluan telah dilakukan dengan
berbagai kegiatan, yaitu :
1. Observasi lingkungan sekolahObservasi dilaksanakan di SMP N 2 Salatiga dan SMP
Kristen Satya wacana. Hasil observasi menunjukkan bahwa
masing-masing sekolah memiliki karakter yang berbeda-bedajika dilihat dari keadaan lingkungan sekolah dan kelas.
2. Wawancara terhadap guruHasil wawancara terhadap guru menunjukkan bahwa
dalam pandangan guru, matematika masih menjadi masalah
bagi siswa, masih terdapat siswa yang tidak mampu mendapatnilai sesuai dengan standar yang ditetapkan, hal ini disebabkan
oleh kurang siapnya siswa dalam menerima materi.Pengajaran yang dilakukan oleh guru sendiri sudah mulai
menggunakan macam-macarn pembelajaran inovatif, akan
tetapiguru mengaku bahwa lebih nyaman menggunakan modelpembelajaran ceramah karena persiapan yang sederhana dan
kurang pahamnya guru terhadap berbagai macam modelpembelajaran inovatif. Keterbatasan waku dalam mengajaryang kurang seimbang dengan materi yang harus diajarkan dan
dikuasai siswa juga menjadi hambatan guru.3. Studi literatur
Pelaksanakan observasi dan wawancara berhasil menggali
informasi tentang berbagai macam permasalahan dalampembelajaran matematika yang diharapkan dapat diselesaikandengan model yang akan dikembangkan. Studi literaturdilakukan untuk mengkaji permasalahan dengan menggunakan
berbagai teori yang ada. Berdasarkan hasil studi literaturdidapatkan bahwa ada tiga hukum yang sebaiknya diterapkankepada siswa agar pembelajaran menjadi lebih mudah baik bagi
siswa maupun guru. Tiga hukum tersebut adalah hukumkesiapan {low of readness), hukum latihan llow af exercise) danhukum akibat llow of effeal
2t
22
4. Pengembangan awal desainBerdasarkan hasil dari observasi, wawancara dan studi
literatur maka diajukanlah suatu model yang kemudiandikonsultasikan terhadap pakar pendidikan sehingga muncullahmodel hipotetik seperti yang tercantum dalam bab lll yang siap
untuk diterapkan dalam penelitian lebih lanjut.
Deskripsi Subiek PenelitianSubjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas SMP Kristen
Satya Wacana yaitu siswa kelas VlllB yang berjumlah 25 siswa dan
siswa kelas VlllC yang berjumlah 24 siswa.
Persiapan PenelitianProses penelitian pengembangan model diawali dengan
persiapan penelitian untuk menerapkan model pada subjekpenelitian. Pada tahap persiapan peneliti melakukan berbagai
kegiatan, yaitu :
1. Diskusidengan guru pengampu
Diskusi dilaksanakan terhadap pengajar matematika kelas
yang menjadi subjek penelitian yaitu kelas Vlll B sebagai subjekpenelitian tahap pertama dan kelas VlllC sebagai subjekpenelitian tahap kedua. Berdasarkan hasil diskusi disepakatimateri yang akan diajarkan saat penerapan model yaitu bab
lingkaran. Untuk sistem pengajaran diserahkan kepada penelitidengan tetap dalam pengawasan guru pengampu.
2. Membuat instrumen penelitian
a. Angket sikapAngket untuk mengukur sikap siswa terdiri atas 15
item yang disusun berdasarkan aspek sikap seperti yang
telah diuraikan pada bab lllb. Soal tes
Soal tes dibuat berdasarkan materi yang telahdidiskusikan dengan guru pengampu mata pelajaran
matematika subjek penelitian. Soal tes dalam bentuk uraiansingkaf setiap soal mewakili sub materi yang ditugaskankepada siswa.
23
D. Analisis Validitas dan Reliabilitas lnstrumen1. Angket Sikap
Validasi konstrak oleh ahli menyatakan bahwa instrumen
dapat digunakan dengan suatu perbaikan. Setelah instrumen
diperbaiki dan dinyatakan siap digunakan maka dilakukan uji
coba lapangan. Hasil perhitungan validitas angket sikap
terhadap metode sel menunjukkan bahwa dari 15 item yang
dicobakan, semuanya dinyatakan valid.
Item-item pada angket yang telah dinyatakan validkemudian dicari koefisien reliabilitasnya. Perhitungan reliabilitas
angket menggunakan rumus alpho cronboch menggunakan
program Statistical Product and Service Solution (SPSS) L7.O forWindows. Hasil perhitungan reliabilitas angket sikap terhadap
metode sel menghasilkan o/pha sebesar 0,935. Menurut standarreliabilitas, angket sikap terhadap metode sel memiliki kategorimemuaskan atau sangat reliabel.
Hasil lengkap perhitungan validitas dan reliabilitas angket
sikap terhadap metode sel dapat dilihat pada Lampiran 8.
2. Tes
Setelah soal tes dikonstruksi sesuai dengan materi yang
diajarkan dan standar kompetensi kelulusan materi, maka
selanjutnya dikonsultasikan kepada ahli. Pengujian konstruk dari
ahli menyatakan bahwa instrumen sudah sesuai dengan bahanyang diajarkan tetapi belum siap digunakan karena isi dari soal
tes dinilai belum bisa mengukur aspek yang akan diukursehingga diperlukan perbaikan. Perbaikan dilakukan pada bagian
angka untuk penghitungan yang dinilai dapat menyulitkan siswa,
karena yang ingin diukur adalah konsep dari materi yang
diajarkan.Soal tes kemudian dikonsultasikan kepada guru pamong
matematika. Berdasarkan penilaian dari guru pamon& soal tes
sudah sesuai dengan standar kompetensi kelulusan dan materiyang diajarkan tetapi ada bentuk soal yang harus diperbaikikarena bertentangan dengan konsep lain. Tes yang sudah
mengalami perbaikan kemudian dicobakan kepada siswa.
Hasil perhitungan reliabilitas soal tes diperoleh o/pho
sebesar 0,719 untuk tes 1 dan 0,709 untuk tes 2. Nilai tersebuttermasuk dalam kategori dapat diterima. Hasil lengkapperhitungan reliabilitas soal tes dapat dilihat pada Lampiran 8.
24
Pelaksanaan PenelitianPenelitian dilaksanakan dengan menerapkan pembelajaran
kontekstual dengan metode sel pada subjek penelitian. Tahapan
metode sel sesuai dengan yang tercantum pada bab lll yaitu ada 4tahapan yang harus dilewati yaitu tahap pertama yang berfokuspada siswa dimana siswa dipancing untuk aktif mencari materisendiri, tahap kedua berfokus pada kelompok kecil yang terdiri atas
beberapa siswa, tahap ketiga yang berfokus pada kelompok besar
atau satu kelas dan tahap keempat yang berfokus pada review guru.
Penelitian pengembangan ini dilaksanakan dengan melewati2 kali uji coba sehingga didapatkan model yang sesuai. Pada
penelitian ini peneliti berperan sebagai observer sekaligus pengajar.
Berikut ini merupakan deskripsi lengkap uji coba yang telahdilaksanakan :
t. UjiCoba pertamaUji coba pertama dilaksanakan dalam 3 pertemuan.
Materi yang digunakan adalah lingkaran. Subjek penelitian
adalah siswa kelas VlllB SMP Kristen Satya Wacana yang
berjumlah 25 siswa. Berikut merupakan uraian pelaksanaan danhasildari ujicoba pertama :
a. Pertemuan 1Kegiatan pada hari pertama adalah guru menjelaskan
tentang metode belajar yang digunakan, mencari materi,membuat laporan pribadi dan laporan kelompok sementara.Siswa yang telah memahami tahapan metode pembelajaranyang digunakan kemudian dibagi dalam 5 kelompok sehingga
setiap kelompok beranggotakan 5 orang siswa, tetapi karena
ada 2 siswa yang tidak masuk maka ada 2 kelompok yang
beranggotakan 4 orang.Siswa berkumpul dalam kelompok dan berdiskusi
mengenai pembagian materi untuk membuat laporan pribadi.Kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke lab komputerdimana siswa bebas mencari materi yang menjadi tugasindividu melalui jaringan internet setelah ada kesepakatanpembagian tugas. Selama kegiatan mencari materi, siswacukup antusias tetapi dalam pelaksanaannya ada kendalayang dihadapi yaitu minimnya komputer yang terkoneksidengan internet dan koneksi internet yang lambat.
25
b.
Siswa menuliskan tugas individu pada laporan pribadi,
kemudian siswa berkumpul dalam 1 kelompok lagi untukberdiskusi mengenai materi yang mereka dapat dan hasil daridiskusi dituliskan dalam laporan kelompok sementara.
Laporan pribadi dan laporan kelompok kemudiandikumpulkan.
Berdasa rka n pengamatan, di keta hui ba hwa pertem ua n
pertama berjalan kurang lancar. Hal ini ditunjukkan oleh
banyak siswa mengeluh mengenai koneksi internet yang
lambat dan terbatas sehingga siswa tidak bisa bebas dalam
mencari bahan materi yang menjadi tugas mereka padahal
siswa sangat antusias untuk mencari bahan. Siswa juga
mengeluh mengenai terbatasnya waktu untuk mengerjakanlaporan pribadi dan diskusi kelompok.Pertemuan 2
Kegiatan yang dilakukan dalam pertemuan kedua
adalah presentasi dan review dari guru. Setiap kelompok
mempresentasikan apa yang sudah siswa dapat baik ituketika kerja secara individu ataupun dalam diskusi kelompok.Keterbatasan waktu kembali menjadi kendala dalam kegiatanpertemuan kedua, dari 5 kelompok hanya 4 kelompok yang
dapat mempresentasikan hasil temuannya. Review dari gurugagal dilaksanakan karena waktu sudah habis. Keterbatasan
waktu ini muncul karena ada pemotongan jam pelajaran
yang seharusnya 2x45 menit menjadi 2x30 menit oleh pihak
sekolah. Keterbatasan waktu yang terjadi membuat siswa
menjadi kurang bersemangat.Pada pertemuan kedua, keaktifan siswa terutama
dalam mempresentasikan hasil temuan menurun. Siswa
merasa tidak diperhatikan ketika presentasi karena siswa lainyang melihat presentasi ramai sendiri sehingga menimbulkankesan tidak menghargai.Pertemuan 3
Pada pertemuan ketiga dilaksanakan tes untukmengetahui kemampuan siswa dan pengisisn angket untukmengetahui respon atau sikap siswa terhadap metode yang
diterapkan.
26
d. Hasil
Analisis data hasil uji coba dilaksanakan setelahpenerapan metode sel untuk mengevaluasi efektivitasmetode sel . Hasil penerapan metode sel dapat dilihat dariberbagai aspek. Berikut merupakan uraian dari berbagaiaspek tersebut :
1) Laporan PribadiPenilaian laporan pribadi didasarkan pada kriteria
yang telah dijelaskan pada bab lll. Nilai minimal yang
dapat diperoleh siswa adalah 50 dan nilai maksimal yang
dapat diperoleh adalah 100. Sehingga dapat diperoleh
Nilai standar deviasi tOl =W = 19P = 8,3 = I
Berdasarkan nilai yang didapatkan, maka kategoribaik buruknya laporan pribadi dapat dikelompokkanseperti pada Tabel 4.1di bawah ini :
Tabel4.1Penilaian Laooran Pribadi
Kategorisasi lnterval nilai Jumlah PeEentaseSaneat buruk 50-57 1 4%
Buruk 58-55 8 35%Kurans baik 66-73 o OY"
Cukuo baik 74-87 8 35Yo
Baik 82-89 3 L3%
Saneat baik 90-97 3 L3Yo
Total 23 100%
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa61% siswa telah mampu membuat laporan yang cukupmemenuhi kriteria laporan pribadi yaitu gabungan
berbagai sumber dan mencantumkan contoh soal.
Berdasarkan observasi juga diketahui bahwakeaktifan siswa meningkat. Hasil temuan lain
menunjukkan seorang siswa yang menurut gurupengampu sangat pasif dan nilai matematika selalu dibawah rata-rata mampu membuat laporan pribadidengan bagus dan tanpa bantuan teman.
27
2) Laporan kelompokPenilaian laporan kelompok didapatkan dari
penjumlahan skor yang didapat pada masing-masing
kriteria yang telah diuraikan pada Bab lll. Nilai minimalyang dapat diperoleh adalah 50 dan nilai maksimal yang
dapat diperoleh adalah 100, sehingga diperoleh :
Nilai standardeviasi Ol=W= ry = 8,3 = 8
Dengan demikian, kategori baik buruknya laporandapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini :
Tabel4.2
Kategorisasi lntervalnilai lumlah Persentase
Sansat buruk 50-57 0 OYo
Buruk s8-55 0 OYo
Kurane baik 66-73 0 OYo
Cukup baik 74-87 3 6OYo
Baik 82-89 0 OYo
Sansat baik 90-97 2 N%Total 5 10070
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa 60%
kelompok mengerjakan laporan kelompok dalam kategoricukup baik dan 40% kelompok dalam kategori sangat baik.
Hal ini menunjukkan bahwa semua laporan kelompokyang telah dikumpulkan telah cukup memenuhi kriterialaporan yang dikatakan baik yaitu lengkap dan
mencantumkan contoh soal.Tes
Hasil tes yang telah dikerjakan siswa pada
pertemuan ketiga didapatkan hasil yang sangat tidakmemuaskan dari 25 siswa yang menjadi subjek penelitianhanya 1 siswa yang mampu melewati KKM dengan nilai
rata-rata kelas 43,5. Penilaian terhadap tes kemudiandilakukan per item sesuai dengan materi yang menjaditugas masing-masing siswa, maka didapatkan hasil
sebagai berikut :
3)
28
Tabel4.3Kategori penilaian tes berdasarkan soal yang sesuai
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa
69% siswa telah mampu menjawab soal dengan konsep
yang benar, dengan rincian 3A% menjawab dengan
konsep yang benar tanpa kesalahan, 13% menjawab
dengan konsep yang benar tapi melakukan kesalahan
pada penghitungan akhir, dan 26% menjawab dengan
konsep yang benar tetapi melakukan kesalahan pada
penghitungan dari awal.4) Sikap
Uji validitas menunjukkan bahwa semua item
dalam angket valid sehingga semua item dalam angketdapat digunakan untuk analisis. Setiap item terdiri atas 4jawaban dengan skor berjenjang dari 1 sampai 4. Jumlah
item yang digunakan adalah 15 item sehingga skorminimal yang dapat diperoleh adalah 1x15 =15 dan skormaksimal yang dapat diperoleh adalah 4x15=50.
Nilai standar deviasi $l=Y = 99# = 7,5 = I
Kategori tinggi rendahnya sikap siswa terhadapmetode sel dapat dilihat pada Tabel 4.4 di bawah ini :
dengan individuKategorlsasi Skor lumlah Persentase
Tidak diiawah 0 7 AYo
Meniawab denean konsep vang salah t I 4Yo
Menjawab dengan konsep yang
tertukar densan materi yang seienis2
5 22Yo
Menjawab dengan kesalahan pada
oenshitunsan dari awal3
6 26Yo
Menjawab dengan kesalahan Padaoenshitunsan akhir
43 t3%
Menjawab tanpa kesalahan 5 7 3OYo
Total 23 LOOYo
29
Tabel4.4Kategori tinggi rendahnya sikap siswa terhadap
metode sel(1)Kategorisasi lnterval nilai Jumlah Persentase
Sansat Rendah L5-22 2 9Yo
Rendah 23-30 2 9%
Sedang 31-38 6 27Yo
Tinggi 39-46 9 41Yo
Sangat tinggi 47-54 3 74%
Total 22 100%
Berdasarkan data di atas tampak bahwa
kecenderungan sikap siswa terhadap metode yang
diterapkan adalah tinggi yaitu 4t%. Hal ini menunjukkan
bahwa siswa merespon positif metode sel untuk
diterapkan.5) Evaluasi
Pelaksanaan ujicoba selama 3 pertemuan dan data
hasil uji coba kemudian di evaluasi. Berdasarkan hasil
evaluasi maka didapatkan berbagai kekurangan yang
perlu dievaluasi, yaitu :
a) Pada setiap tahap pembelajaran siswa merasa
mengalami kekurangan waktu sehingga perlu ada
perbaikan dalam konsep pengaturan waktu
b) Pemahaman siswa terhadap materi yang menjaditugas individu sudah baik tetapi untuk konsep secara
menyeluruh terutama yang menjadi bagian kelompoklain masih sangat kurang. Hal ini bisa disebabkan olehadanya tahap yang tidak sempat dilaksanakan yaitu
review dari Euru. Pada uji coba kedua harus
diupayakan kelengkapan proses pernbelajaran dengan
metode sel.
c) Pada tahap presentasi terlihat bahwa keaktifan anak
menurun yang disebakan oleh perasaan tidakdiperhatikan oleh teman sehingga peran guru dalammengatur kondisi kelas perlu ditingkatkan.
Uji Coba keduaSubjek penelitian pada uji coba kedua adalah siswa kelas
VlllC SMP Kristen Satya Wacana dengan jumlah 24 orang siswa.
Penelitian dilakukan dalam 5 pertemuan. Uji coba kedua ini
30
menerapkan metode sel pada pembelajaran dengan perbaikan
pada pengaturan waktu. Berikut merupakan uraian pelaksanaan
dan hasil pada uji coba kedua :
a. Pertemuan 1
Pertemuan pertama diawali dengan perkenalan danpenjelasan tentang metode pembelajaran yang akan
diterapkan. Siswa kemudian dibagi menjadi 6 kelompok, 1
kelompok terdiri atas 4 orang siswa setelah semua siswa
mengerti tentang metode yang akan digunakan. Pembagian
kelompok telah dilakukan sebelumnya dengan bimbingandari guru pengampu kelas subjek penelitian. Terdapat 1
siswa yang tidak masuk sehingga ada 1 kelompok yang
bekerja dengan 3 orang siswa. Kemudian siswa melakukan
diskusi kelompok untuk pembagian tugas kelompok dan
perencanaan presentasi.
Siswa kemudian mencari materi yang menjadi tugas
individu di perpustakaan sekolah. Bahan yang didapatkanmasing-masing individu disusun menjadi laporan pribadi
kemudian dikumpulkan.b. Pertemuan 2
Kegiatan pada pertemuan kedua adalah diskusi
kelompok. Masing-masing siswa melaporkan kepada
kelompok tentang materi yang telah didapatkan kemudianmateri didiskusikan dalam kelompok, terjadi interaki tutorsebaya dan tanya-jawab.
Diskusi kemudian dilanjutkan dengan pembahasanperencanaan presentasi sekaligus pembuatan media untukpresentasi. Semua hasil diskusi dituliskan dalam laporankelompok kemudian dikumpulkan.
c. Pertemuan 3
Pada pertemuan ketiga dilaksanakan kegiatanpresentasi masing-masing kelompok. Media yang digunakan
oleh kelompok berbeda-beda yaitu media power point dangambar pada kertas karton. Siswa cukup antusias untukmelakanakan presentasi. Dengan bimbingan guru,presentasi berjalan dengan lancar. Presentasi tidak dapatdilaksanakan sampai kelompok terakhir, hal ini diakibatkanoleh pemotongan jam pelaiaran yang seharusnya 2x45 menit
31
d.
menjadi 2x35 menit, sehingga presentasi kelompok terakhirha rus dila nj utkan pada pertem ua n selanjutnya.Pertemuan 4
Kegiatan pada pertemuan keempat yang seharusnya
hanya review dari guru harus ditunda karena ada kelompokyang belum presentasi. Guru mereview semua materi yang
telah dicari dan disampaikan oleh siswa Setelah kelompok 6
mempresentasikan hasil temuannya. Karena keterbatasanwaktu yang terpotong oleh presentasi kelompok 6 maka dari6 materi yang harus direview hanya 2 yang berhasil direviewoleh guru.Pertemuan 5
Pada pertemuan 5 dilaksanakan tes untuk mengetahuipemahaman siswa terhadap materi dan pengisian angketuntuk mengetahui sikap siswa terhadap metode yang
diterapkan. Pada pertemuan kelima ini siswa banyak
mengeluh kepada guru belum sepenuhnya memahamimateri karena review dari guru yang belum lengkap.
Hasil
Analisis data hasil uji coba dilakukan untukmengetahui efektifitas metode sel setelah mengalamiperbaikan dalam segi waktu dan partisipasi guru. Berikutmerupakan uraian dari berbagai aspek yang telah dianalisis :
1) Laporan PribadiPenilaian laporan pribadi didasarkan pada kriteria
yang telah dijelaskan pada bagian uji coba 1. Kategori baik
buruknya laporan dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawahini :
Tabel4.5laporan
Kategorisasi lntervalnilai .lumlah Percentase
Sangat buruk 50-57 0 o%
Buruk 58-65 3 13Yo
Kurans baik 56-73 0 OYo
Cukun baik 74-8L 7 3OYo
Baik 82-89 2 9Yo
Saneat baik 90-97 11 48%
Total 23 lOO/o
e.
f.
32
Data di atas menunjukkan bahwa 48Yo dari jumlah
siswa telah mampu membuat laporan pribadi dengan
sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa laporan yang
dibuat materinya merupakan gabungan dari berbagai
sumber dan telah dicantumkan contoh soal. Berdasarkan
data tersebut juga dapat diketahui bahwa 87% siswa telah
membuat laporan pribadi yang cukup memenuhi kriteria
laporan pribadi.
2) Laporan kelompokPenilaian laporan kelompok juga berdasarkan pada
kriteria yang telah dijelaskan pada uji coba pertama.
Berikut merupakan kategori baik buruknya laporankelompok:
Tabel4.6t3l
Katecorisasi lnterval nilai Jumlah Percentase
Sansat buruk 50-57 3 SOYo
Buruk s8-55 0 o%
Kurans baik 66-73 0 o%
Cukup baik 74-81 0 OYo
Baik 82-89 2 33Yo
Saneat baik 9o-97 1 tTYo
Total 5 L0OYo
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa sebanyak
50% laporan berada pada kategori sangat buruk. Hal ini
disebabkan karena 3 kelompok tersebut tidakmengumpulkan laporan kelomPok.
Tes
Berdasarkan tes yang telah dikerjakan siswa pada
pertemuan kelima didapatkan peningkatan hasil tetapimasih dalam kategori sangat tidak memuaskan dari 24
siswa yang menjadi subjek penelitian hanya 3 siswa yang
mampu melewati KKM dengan nilai rata-rata kelas 57,2.
Penilaian yang dilakukan terhadap item sesuai dengan
materi yang menjadi tugas masing-masing siswa
memberikan hasilyang berbeda dan hasilnya dapat dilihatpada Tabel 4.7.
3)
33
Tabel4.7(ategori penilaian tes berdasarkan soal yang sesuai
Dari data di atas dapat diketahui bahwa 71% siswa
telah mampu menjawab soal dengan konsep yang benar,
dengan rincian 65% menjawab dengan konsep yang benartanpa kesalahan dan 6% menjawab dengan konsep yang
benar tetapi melakukan kesalahan pada penghitungan
dariawal.a) Sikap
Kategori tinggi rendahnya sikap siswa terhadapmetode sel dapat dilihat pada Tabel4.8 di bawah ini :
Tabel4.8Kategori tinggi rendahnya sikap siswa terhadap
metode selKategorisasi lntervalnilai Jumlah Persentase
Saneat Rendah L5-22 2 t7%Rendah 23-30 4 2L%
Sedang 31-38 LL 58Yo
finggi 39-45 1 5%
Saneat tinssi 47-54 1 5%
Total 19 100%
Data di atas menunjukkan bahwa kecenderungan
sikap siswa ketika melakukan kegiatan belajar mengajardengan metode sel adalah sedang dengan persentase
58%. Hal ini menunjukkan bahwa metode sel diresponcukup positif oleh siswa.
(2)individuKategorisasi Skor Jumlah Persentase
Tidak diiawah 0 2 71%
Meniawab densan konseo vans salah 1 0 OYo
Menjawab dengan konsep yang
tertukar densan materi vang seienis2 3 18%
Menjawab dengan kesalahan pada
oenshitunsan dari awal3 L 6Yo
Menjawab dengan kesalahan pada
oenehitunsan akhir4 0 Wo
Meniawab tanoa kesalahan 5 11 65Yo
Total L7 tAOYo
34
F. Pembahasan Hasil PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan
model pembelajaran kontekstual dengan metode sel pada
pembelajaran matematika sehingga dapat meningkatkanpemahaman siswa terhadap materi matematika dan
membangkitkan sikap positif siswa dalam belajar matematika. Hasil
uji coba desain sangat dipengaruhi oleh pelaksanaan uji coba
sehingga diperlukan suatu analisis pelaksanaan untuk menjelaskan
secara detail tingkat keberhasilan uji coba. Hasil analisispelaksanaan uji coba pengembangan model pembelajaran
kontekstual dengan metode sel berdasarkan uraian kegiatan uji
coba dapat dilihat pada Tabel 4.9 dibawah ini :
Tabel4.9Analisis Pelaksanaan Uii Coba
ujicobat
Pertemuan Tahao Pelaksanaan Keterangan
1 1 Tidakmaksimal
Media komputer daninternet yang digunakanmenEalami sanEEUan
2 fidakmaksimal
Waktu kurang
2 3 Tidakmaksimal
Ada kelompok yang tidakdapat presentasi karena
waktu kurane4 Tdak
dilaksanakan
Waktu habis
3 Tes Maksimal Berjalan lancar dan sesuairencana
ujicoba
2
1 1 Maksimal Berjalan lancar dan sesuairencana
2 2 Maksimal Berjalan lancar dan sesuairencana
3 3 Maksimal Berjalan lancar dan sesuairencana
4 3 Maksimal Berjalan lancar dan sesuairencana
4 TidakMaksimal
Ada materi yang tidakdireview karena waktu habis
5 Tes Makimal Berjalan lancar dan sesuairencana
35
Keterangan :
Tahap 1 : Fokus pembelajaran pada siswa.
Kegiatan siswa : Mencari materi yang menjadi tugas
individu dan membuat laporan pribadi
Kegiatan guru : Mendampingi dan mengarahkan siswa
Tahap 2 : Fokus pembelajaran pada kelompok kecil
Kegiatan siswa : Mendiskusikan materi yang telahdiperoleh dalam kelompok kecil dan
membuat laporan kelompokKegiatan guru : Mendampingidan mengarahkan siswa
Tahap 3 : Fokus pembelajaran pada kelompok besar (satu kelas)
Kegiatan siswa : Kelompok kecil mempresentasikanhasil diskusi dan kelompok kecil yang
lain menanggapi
Kegiatan guru : Mendampingi dan mengarahkan siswa
Tahap 4 : Fokus pembelajaran pada bimbingan guru
Kegiatan siswa : Membuat resume pribadi
Kegiatan guru : mereview semua materi yang telahdisampaikan siswa dan menambahimateri yang masih kurang
Hasil analisis uji coba menunjukkan bahwa pelaksanaan uji
coba secara keseluruhan masih belum maksimal karena kurang
baiknya pengaturan waktu dan antisipasi terhadap keadaan khusus
yang mendadak seperti pemotongan waktu belajar. Hasil tersebutjuga menunjukkan bahwa semua tahap dalam pembelajaran
matematika menggunakan model kontekstual dengan metode sel
telah terlaksana dengan baik tetapi belum maksimal.
Hasil analisis data yang bersumber dari tes individu
menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual dengan metode sel
mampu meningkatkan pemahaman siswa tetapi masih sebatas
materi yang menjadi tugas individu. Hal ini ditunjukkan oleh
rendahnya nilai siswa dimana siswa yang mampu melewati KKM
pada tes akhir pertemuan sangat sedikit yaitu 1 anak pada
percobaan pertama dengan nilai rata-rata kelas 43,5 dan 3 anak
dengan nilai rata-rata kelas 57,2pada percobaan kedua. Sementarajika dilihat dari kemampuan siswa untuk menyelesaikan soal yang
sesuai dengan materiyang menjaditugas individu didapatkan hasilyang cukup baik. Pada percobaan pertama 69% siswa telah mampu
35
menjawab soal dengan konsep yang benar. Pada percobaan kedua
71% siswa telah mampu menjawab soaldengan konsep yang benar.
Selama proses pembelajaran matematika menggunakanpembelajaran kontekstual dengan metode sel, sebagian besar
siswa sangat antusias untuk mengikuti setiap tahap pembelajaran
akan tetapi terdapat kendala dalam hal pengaturan waktu yang
membuat siswa menjadi kurang bersemangat. Hal ini ditunjukkan
oleh adanya siswa yang menurut guru pengampu matematika kelas
subjek penelitian sangat pasif mampu mengerjakan laporan pribadi
dengan sangat baik tanpa bantuan teman. Keaktifan siswa juga
ditunjukkan oleh hasil laporan pribadi dan kelompok yang siswa
kumpulkan. Pada uji coba pertama 6tYo siswa mampu membuatlaporan dengan hasilcukup memenuhi kriteria laporan pribadiyangbaik, sedangkan untuk laporan kelompok semua kelompok telahmampu membuat laporan kelompok yang memenuhi kriterialaporan kelompok yang baik. Pada uji coba kedua 87% siswa telahmembuat laporan pribadi yang cukup memenuhi kriteria laporanpribadidan hanya 50% kelompok yang membuat laporan kelompokyang memenuhi kriteria laporan kelompok, hal ini disebabkan
karena 3 kelompok tidak mengumpulkan laporan kelompok.Hasil analisis angket sikap siswa terhadap pembelajaran
kontekstual dengan metode sel diperoleh bahwa pembelajaran
ontekstual dengan metode sel mampu membangkitkan sikap positifsiswa dalam belajar matematika, hal ini ditunjukkan oleh data yang
didapatkan yaitu pada uji coba pertama 4t% pada kategori tinggidan t4% pada kategori sangat tinggi sehingga 55% siswa meresponpositif metode sel. Pada uji coba kedua 58% pada kategori sedang,
5% pada kategori tinggi dan SYopada kategori sangattinggi, dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pada uji coba 2 siswa meresponmetode sel cukup positif.
top related