spina bifida a6 akhir

Post on 27-Jun-2015

364 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

SPINA BIFIDA

DEFINISI• Spina bifida adalah gagal

menutupnya columna vertebralis pada masa perkembangan fetus. Defek ini berhubugan dengan herniasi jaringan dan gangguan fusi tuba neural.

• Gangguan fusi tuba neural terjadi sekitar minggu ketiga setelah konsepsi, sedangkan penyebabnya belum diketahui dengan jelas

KLASIFIKASI

Pembagian disrafisme spinal antara lain:

1.Spina bifida okulta2.Meningokel spinalis3.Meningomielokel4.Mielomeningosistokel 5.Rakiskisis spinal lengkap

OCCULTA

MENINGOCELE

MYELOMENINGOCELE

PATOFISIOLOGI

Terhentinya proses pembentukan tuba neural karena penyebab tertentu

Adanya tekanan yang berlebih dikanalis sentralis yang baru terbentuk sehingga menyebabkan ruptur permukaan tuba neural

Adanya kerusakan pada dinding tuba neural yang baru terbentuk karena suatu penyebab

MANIFESTASI KLINIS

Gejalanya bervariasi, tergantung kepada beratnya kerusakan pada korda spinalis dan saraf yang terkena

Gejalanya berupa: Penonjolan seperti kantung dipunggung tengah sampai bawah

pada bayi baru lahir Jika disinari, kantung tersebut tidak tembus cahaya Kelumpuhan/kelemahan pada pinggul, tungkai atau kaki Penurunan sensasi Inkontinensia urine, maupun inkontinensia tinja Korda spinalis yang terkena, rentan terhadap infeksi (meningitis).

DIAGNOSIS

Pada waktu janin masih di dalam kandungan: Pada trimester pertama -> triple screen : merupakan tes penyaringan

untuk spina bifida, sindroma Down dan kelainan bawaan lainnya. Fetoprotein alfa serum, 85% wanita yang mengandung bayi dengan

spina bifida, akan memiliki kadar serum alfa fetoprotein yang tinggi. Memiliki angka positif palsu yang tinggi, jika hasilnya positif, perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk memperkuat diagnosis.

Amniosentesis (analisa cairan ketuban). Rontgen tulang belakang

untuk menentukan luas dan lokasi kelainan MRI dan CT-Scan. Ultrasound (USG)

TATALAKSANA (1)

Tujuan : Mengurangi kerusakan saraf akibat spina bifida Meminimalkan komplikasi (misalnya infeksi)

TATALAKSANA (2)

Pembedahan pada periode neonatal untuk mencegah ruptur dilakukan pada saat kelahiran

Pencangkokan pada kulit diperlukan bila lesinya besar Terapi fisik agar pergerakan sendi tetap terjaga dan

untuk memperkuat fungsi otot Antibiotic profilaktik diberikan untuk mencegah

meningitis Antikolinergik digunakan untuk meningkatkan tonus

kandung kemih Laksatif digunakan untuk melatih usus dan

pengeluaran feces.

TATALAKSANA (3)

pra-bedah Segera setelah lahir, lesi yang terpapar harus

ditutupi kasa yang tidak melekat. Mempertahankan suhu tubuh.

Komplikasi

• Paralisis cerebri• Retardasi mental• Atrofi optic• Epilepsi• Osteo porosis• Fraktur (akibat penurunan massa otot)• Ulserasi, cidera, dikubitus yang tidak sakit.

top related