rencana strategisdinkes.kolakakab.go.id/wp-content/uploads/2020/05/... · pembangunan kesehatan dan...
Post on 28-Oct-2020
17 Views
Preview:
TRANSCRIPT
RENCANA STRATEGISRENCANA STRATEGISDINAS KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA
TAHUN 2019-2024
Jl. Pancasila No. 12 KolakaEmail : dinkeskabkolaka@gmail.com Website : http://dinkes.kolakakab.go.id/
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya semata, Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun
2019-2024 dapat diselesaikan. Substansi Renstra adalah untuk memberikan arah
bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Bidang Kesehatan Kabupaten
Kolaka sebagai wujud pertanggungjawaban pencapaian tujuan pembangunan daerah
yang tertuang dalam Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Kolaka periode 2019-2024
sebagai janji politik, yakni terwujudnya Kabupaten Kolaka yang Semakin Maju,
Berkeadilan dan Sejahtera.
Dinas Kesehatan kabupaten Kolaka merupakan penanggung jawab
penyelenggaraan otonomi daerah bidang kesehatan dan sekaligus sebagai
penanggung jawab pembangunan daerah bidang kesehatan. Dalam pelaksanaannya,
Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka didukung oleh Rumah Sakit, puskesmas, OPD
lain yang terkait, pemerintah desa, sektor swasta, dan masyarakat pada umumnya.
Dengan demikian, selain sebagai pelaksana, Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka
juga berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi terselenggaranya aspek-aspek
pembangunan daerah bidang kesehatan oleh pelaksana-pelaksana lain. Oleh karena
itu, sebagai acuan bagi pelaksanaan peran Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka
dalam pembangunan daerah jangka menengah bidang kesehatan tahun 2019-2024,
perlu disusun Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka
Tahun 2019-2024 yang juga merupakan turunan dari RPJMD Kabupaten Kolaka.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun 2019-2024
merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat berbagai
program pembangunan bidang kesehatan yang direncanakan untuk dilaksanakan
oleh Dinas Kesehatan selama kurun periode dimaksud guna mendorong pencapaian
visi dan misi Kepala Daerah.
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Landasan Hukum .................................................................................. 3
1.3 Maksud & Tujuan .................................................................................. 5
1.4 Sistematika Penulisan ........................................................................... 6
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN
KOLAKA
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka
2.1.1 Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka.............. 8
2.1.2 SOTK SKPD ( Struktur Organisasi dan Tata Kerja SKPD ) ......... 15
2.2 Sumber Daya Kesehatan
2.2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan .............................................. 18
2.2.2 Sarana / Prasarana Kesehatan ................................................... 20
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kab. Kolaka
2.3.1 Perkembangan IPM Kabupaten Kolaka ...................................... 25
2.3.2 Capaian Kinerja Pelayanan Bidang Kesehatan ........................... 32
2.3.3 Analisis Pencapaian Kinerja Dinas Kesehatan ............................ 57
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
2.4.1 Tantangan ................................................................................... 60
2.4.2 Peluang....................................................................................... 62
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DINAS KESEHATAN
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Dinas
Kesehatan Kabupaten Kolaka .......................................................... 63
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Prioritas Pembangunan Daerah .................. 66
3.3 Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Provinsi ...... 68
3.4 Telahaan Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis ........................................................................................... 70
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis ............................................................. 71
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS KESEHATAN
4.1 Tujuan .............................................................................................. 80
4.2 Sasaran ........................................................................................... 80
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ............................................... 83
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
6.1 Program Kesehatan Masyarakat.................................................... 89
6.2 Program Pencegahan & Pengendalian Penyakit ........................... 90
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. iv
6.3 Program Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan ........................ 91
6.4 Program Sistem Informasi Kesehatan ........................................... 92
6.5 Program Pelayanan Kesehatan Sekunder .................................... 92
6.6 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran............................... 92
6.7 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ................. 92
6.8 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur .............. 92
6.9 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan ................................................................... 92
6.10 Program Pengembangan Informasi Pembangunan Daerah ........... 92
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ................... 109
BAB VIII PENUTUP .................................................................................... 112
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran
meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan mulai
dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara berkesinambungan.
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, maka sebagai salah satu pelaku
pembangunan kesehatan di daerah yang merupakan bagian dari pembangunan
nasional, Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka menyusun Rencana Strategis
(RENSTRA) Tahun 2019-2024.
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka
Tahun 2019-2024 didasarkan pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kolaka Tahun 2019-2024, juga merupakan sinergisme Perencanaan
Pembangunan Kesehatan Nasional dan Renstra Kementrian Kesehatan 2015-
2019.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun
2019-2024 merupakan salah satu dokumen perencanaan yang bersifat indikatif,
memuat Program-Program Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Kolaka
yang akan dilaksanakan pada kurun waktu Tahun 2019-2024. Rencana
Strategis ini disusun sebagai arah dan acuan sekaligus kesepakatan bagi
seluruh komponen Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka dalam mewujudkan
cita-cita dan tujuan sesuai visi, misi dan arah kebijakan pembangunan
kesehatan yang disepakati bersama sebagai bentuk penjabaran visi, misi
Bupati terpilih dan arah kebijakan pembangunan di Kabupaten Kolaka Tahun
2019-2024. Rencana Strategis ini juga digunakan dalam penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka. Usaha mewujudkan
visi, misi dan arah kebijakan yang tertuang dalam dokumen Renstra ini perlu
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 2
didukung dengan strategi umum, yang kemudian diterjemahkan ke dalam
program-program pembangunan kesehatan dan selanjutnya diuraikan kedalam
kegiatan-kegiatan yang mendukung masing-masing program tersebut.
Penyusunan Rencana Strategis ini dilakukan dengan mengacu pada
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, Renstra Kementerian
Kesehatan RI dan merupakan satu kesatuan dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Kabupaten Kolaka. Dengan demikian Rencana Strategis
Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka mensinergikan perencanaan
pembangunan nasional dan daerah di bidang kesehatan melalui pelaksanaan
Program-Program Kesehatan di Kabupaten Kolaka. Selain itu urgensi
penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka ini adalah:
1. Menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja Tahunan Dinas Kesehatan
(RENJA);
2. Dasar penilaian kinerja Kepala Perangakat Daerah;
3. Menjadi acuan penyusunan LAKIP.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka juga dapat dijadikan
bahan evaluasi yang penting agar pembangunan dapat berjalan secara lebih
sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah
mendasar yang dihadapi Kabupaten Kolaka, khususnya di bidang kesehatan.
Gambar 1 Alur Penyusunan Rencana Strategis
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 3
1.2 Landasan Hukum
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun 2019-2024 disusun
berdasarkan:
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah -
daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1959 Nomor : 746 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor:
1022);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor
4421);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 4700);
6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 4725);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
8. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 4
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 5889);
11. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
12. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 136);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita
NegaraRepublik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun
2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
2018 Tentang Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 459);
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Permenkes No 4 Th 2019, Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 5
17. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 4 Tahun 2012 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi
Sulawesi Tenggara 2005 - 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi
Tengara Tahun 2012 Nomor 4);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Kolaka Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kolaka Tahun 2012-2032
(Lembaran Daerah Kabupaten Kolaka Tahun 2012 Nomor 16);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Kolaka Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kolaka
(Lembaran Daerah Kabupaten Kolaka Tahun 2016 Nomor 5);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Kolaka Nomor 3 Tahun 2019 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kolaka
Tahun 2019-2024;
21. Peraturran Bupati Kolaka Nomor 62 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Kolaka;
1.3 Maksud Dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Penyusunan Rencana Strategis ini dimaksudkan agar seluruh program dan
kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka dan UPT-
nya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan dapat terarah dan fokus
sehingga tujuan pembangunan kesehatan Kabupaten Kolaka dan Propinsi
Sulawesi Tenggara dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya.
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan perencanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka dan UPT-nya
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan adalah:
a. Sebagai pedoman/acuan perencanaan yang konsisten sesuai dengan
kebutuhan daerah dibidang kesehatan.
b. Penjabaran visi dan misi serta kebijakan lainnya dengan merumuskan
program kegiatan dan pembangunan sebagai langkah dan strategi untuk
mencapai visi, misi serta tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka.
c. Sebagai upaya sinergisme dan sinkronisasi segala upaya-upaya
pembangunan kesehatan di Dinas Kesehatan dan UPT-nya.
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 6
d. Sebagai arahan pemangku kebijakan (stakeholder) dan instansi terkait
berperan aktif untuk mencapai tujuan dan sasaran.
e. Memberikan arah terhadap kebijakan keuangan Dinas Kesehatan, strategi
pembangunan kesehatan dan program-program pembangunan kesehatan,
lintas satuan kerja perangkat daerah dan program kewilayahan disertai
rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang
bersifat indikatif selama 5 (lima) tahun ke depan.
f. Sebagai pedoman dalam pengukuran keberhasilan atau kegagalan yang
tertuang dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka.
1.4 Sistematika Penulisan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun 2019-2024
secara garis besar disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Memuat latar belakang penyusunan Renstra Dinas Kesehatan
sebagai penjabaran RPJMD yang disesuaikan dengan tugas pokok dan
fungsi Dinas Kesehatan, landasan hukum yang merupakan dasar
penyusunan Renstra, maksud dan tujuan Renstra disusun serta Alur
Mekanisme penyusunan.
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA
Memuat informasi tentang tugas dan fungsi Dinas Kesehatan
Kabupaten Kolaka dan UPTD-nya dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah, sumber daya yang dimiliki Dinas Kesehatan
Kabupaten Kolaka serta pencapaian indikator melalui pelaksanaan
rencana strategis periode sebelumnya, mengemukakan capaian
program RPJMD sebelumnya. Dan juga mengulas hambatan-hambatan
utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Rencana
Strategis ini.
BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA
Memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi
pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, telaahan visi, misi dan
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 7
program Kepala Daerah terpilih, telaahan Rencana Strategis
Kementerian Lembaga dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tenggara dan isu-isu strategis nasional maupun
internasional.
BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN
Memuat tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Dinas Kesehatan
selama kurun waktu 5 (lima) Tahun 2019-2024.
BAB V : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan Arah kebijakan yang akan dilakukan Dinas Kesehatan.
BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Memuat rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok
sasaran, pendanaan indikatif.
BAB VII : KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA
Memuat indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka yang
secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas
Kesehatan Kabupaten Kolaka dalam lima tahun mendatang sebagai
komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD
Kabupaten Kolaka 2019-2024.
BAB VIII : PENUTUP
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 8
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten
Kolaka
2.1.1 Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka
Dinas Kesehatan Dipimpin oleh Kepala Dinas dan mempunyai tugas membantu
Bupati dalam melaksanakan urusan Pemerintahan bidang kesehatan yang
menjadi kewenangan daerah serta bertanggung jawab atas terlaksananya tugas
dan fungsi. Adapun fungsi Dinas antara lain sebagai berikut :
a. Perumusan sasaran program Dinas Kesehatan sesuai dengan peraturan dan
petunjuk teknis untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
b. Perumusan kebijakan daerah di bidang Kesehatan Masyarakat, pencegahan
dan pengendalian penyakit, pelayanan Kesehatan Kefarmasian alat
kesehatan dan PKRT serta sumber daya kesehatan;.
c. penyelenggaraan kebijakan daerah di bidang Kesehatan masyarakat,
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Pelayanan Kesehatan,
Kefarmasian, AIat Kesehatan dan PKRT serta Sumber Daya Kesehatan;
d. Pelaksanaan koordinasi pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja internal
maupun external yang bersifat menyeluruh/komprehensif dan integral untuk
pengambilan keputusan;
e. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang Kesehatan Masyarakat,
Pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan Kesehatan,
Kefarmasian, Alat Kesehatan dan PKRT serta Sumber Daya Kesehatan;
f. Pemantauan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan di
bidang Kesehatan Masyarakat, Pencegahan dan Pengendalian penyakit,
Pelayanan Kesehatan, Kefarmasian, Alat Kesehatan dan PKRT serta Sumber
Daya Kesehatan;
g. Pelaksanaan administrasi Dinas Kesehatan;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati/Wakil Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 9
Adapun uraian Tugas pokok dan fungsi organisasi tata kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Kolaka sebagai berikut:
2.1.1.1 SEKRETARIAT
Sekretariat mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan
administrasi yang meliputi perencanaan, keuangan, urusan tata usaha,
perlengkapan rumah tangga dan urusan ASN kepada semua unsur di
lingkungan Dinas Kesehatan yang dipimpin oleh Sekretaris yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Fungsi
Dalam melaksanakan tugas Sekretariat menyelenggarakan fungsi :
1) Perencanaan operasional program kegiatan Sekretariat berdasarkan
perencanaan strategis (RENSTRA) untuk digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
2) Pembinaan dan bimbingan pelaksanaan tugas pada bawahan ;
3) Pelaksanan koordinasi penyusunan rencana, program, anggaran Dinas
Kesehatan;
4) Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumah tanggaan, kerja
sarna, hubungan masyarakat, arsip, informasi dan dokumentasi;
5) Pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;
6) Pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-undangan;
7) Pengelolaan barang milik/ kekayaan negara;
8) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Sekretariat, terdiri atas:
1) Sub Bagian Program, Informasi dan Hubungan Masyarakat;
2) Sub Bagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum.
Uraian masing-masing sub bagian adalah:
1) Sub Bagian Program, Informasi dan Hubungan Masyarakat mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan dan koordinasi penyusunan rumusan
program dan informasi serta penatalaksanaan hubungan masyarakat
yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan;
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 10
2) Sub Bagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan dan koordinasi penyelenggaraan urusan
keuangan dan pengelolaan aset, penatalaksanaan hukum,
kepegawaian dan dukungan administrasi umum yang menjadi
tanggungiawab Dinas Kesehatan.
2.1.1.2 Bidang Kesehatan Masyarakat
Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan dan evaluasi di
bidang Kesehatan Masyarakat dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Kesehatan Masyarakat
menyelenggarakan fungsi:
1) Perencaan operasional program kegiatan Bidang Kesehatan
Masyarakat berdasarkan perencanaan strategis (RENSTRA) untuk
digunakan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2) Pembinaan dan bimbingan pelaksanaan tugas pada bawahan;
3) Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kesehatan
keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, Perberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga;
4) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan
keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga;
5) Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan
keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga;
6) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga, gizi
masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat,
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga; dan
7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Bidang Kesehatan Masyarakat, terdiri atas:
1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 11
2) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyanakat;
3) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga.
Seksi-seksi tersebut dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan
bertanggung-jawab kepada Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat. Uraian
masing-masing Seksi adalah:
1) Kesehatan Keluarga dan Gizi mempunyai tugas melaksanakn
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis, dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang kesehatan keluarga dan gizi masyarakat;
2) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional, bimbingan teknis, dan supervisi, serta
pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan
pemberdayaan masyarakat;
3) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
mempuyai tugas melaksanakan menyiapkan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis, dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga.
2.1.1.3 Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan dan
evaluasi di bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa. Yang dipimpin oleh Kepala
Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit menyelenggarakan fungsi:
1) Perencanaan operasional program kegiatan Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit berdasarkan perencanaan strategis
(RENSTRA) untuk digunakan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 12
2) Pembinaan dan bimbingan pelaksanaan tugas pada bawahan;
3) Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa;
4) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa;
5) Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa;
6) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa; dan
7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, terdiri atas:
1) Seksi Surveilans dan Imunisasi;
2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;
3) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Serta
Kesehatan Jiwa.
Seksi–seksi tersebut dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit.
Uraian masing-masing Seksi adalah :
1) Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai tugas melasanakan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis, dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang surveilans dan imunisasi;
2) Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaa
kebijakan operasional, bimbingan teknis, dan supervisi, serta
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 13
pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan
pengendalian penyakit menular;
3) Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit tidak Menular serta
Kesehatan Jiwa mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis,
dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular serta kesehatan
jiwa.
2.1.1.4 Bidang Pelayanan Dan Sumber Daya Kesehatan
Bidang Pelayanan dan sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan, perumusan dan pelaksanaan kebijakan
operasional program bidang pelayanan kesehatan primer dan pelayanan
kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, pelayanan kesehatan
tradisional, kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya
manusia kesehatan. Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan
dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Pelayanan dan sumber Daya
Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
1) Perencanaan operasional program kegiatan Bidang Pelayanan dan
Sumber Daya Kesehatan berdasarkan perencanaan strategis
(RENSTRA) untuk digunakan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2) Pembinaan dan bimbingan pelaksanaan tugas pada bawahan;
3) Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang pelayanan
kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk
peningkatan mutunya, pelayanan kesehatan tradisional, kefarmasian
alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya manusia kesehatan;
4) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan
kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk
peningkatan mutunya, pelayanan kesehatan tradisional, kefarmasian
alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya manusia kesehatan;
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 14
5) Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan
kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk
peningkatan mutunya, pelayanan kesehatan tradisional, kefarmasian,
alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya manusia kesehatan;
6) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan
primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan
mutunya, pelayanan kesehatan tradisional, kefarmasian, alat kesehatan
dan PKRT serta sumber daya manusia kesehatan; dan
7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan, terdiri atas:
1) Seksi Pelayanan Kesehatan;
2) Seksi Kefarmasian, Alkes dan PKRT;
3) Seksi Sumber daya Manusia Kesehatan.
Seksi sebagaimana dimaksud dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pelayanan dan
Sumber Daya Kesehatan. Uraian masing-masing Seksi adalah:
1) Seksi Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis, dan supervisi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
serta peningkatan mutu fasyankes di bidang pelayanan kesehatan
primer dan pelayanan kesehatan rujukan serta pelayanan kesehatan
tradisional;
2) Seksi Kefarmasian, Alkes dan PKRT mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis, dan supervisi serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang pelayanan kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT;
3) Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional, bimbingan: teknis, dan supervisi, serta
pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang Sumber Daya Manusia
Kesehatan.
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 15
2.1.1.5 Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pada saat mulai berlakunya Peraturan ini, UPTD yang terbentuk dengan
Peraturan Bupati tentang susunan organisasi dan tata kerja sebelum
Peraturan Bupati ini diundangkan, tetap melaksanakan tugasnya sampai
dengan Peraturan Bupati tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi
serta Tugas dan Fungsi UPTD yang baru diundangkan.
1) Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah unsur pelaksana teknis dinas
secara operasional di lapangan;
2) Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas;
3) Unit Pelaksana Teknis Dinas dilengkapi dengan Tata Usaha dan
Jabatan fungsional yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas;
4) Ketentuan mengenai pembentukan dan susunan organisasi serta tugas
dan fungsi Unit Pelaksana Teknis Dinas diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Bupati setelah dikonsultasikan secara tertulis kepada
Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat.
Adapun UPTD pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka terdiri atas:
1) UPTD RSUD Kolaka
2) UPTD IFK
3) UPTD Labroratorium Kesehatan Daerah
4) UPTD Puskesmas
2.1.2 Struktur Organisasi dan Tata Kerja SKPD
Dinas Kesehatan sebagai salah satu unsur Pelaksana pemerintah
Kabupaten Kolaka dalam penyelenggaraan sebagaian urusan rumah tangga
daerah dalam bidang kesehatan yang menjadi tanggung jawab dan tugas
pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah untuk
melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang kesehatan kabupaten
kolaka mempunyai susunan organisasi sesuai dengan peraturan Bupati nomor
62 tahun 2016 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja dinas daerah
Kabuapten Kolaka, sebagai berikut : Kepala Dinas, Sekretaris, bidang-bidang,
UPTD dan Kelompok fungsional, sedangkan Peraturan Bupati Kolaka No. 62
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 16
Tahun 2016 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan
Kab. Kolaka. Untuk pelaksanaan kegiatan sekretaris dan bidang-bidang
dilengkapi dengan Sub, Bagian dan Seksi-Seksi yaitu :
a. Sekretaris terdiri
1) Sub Bagian Program, Informasi dan Hubungan Masyarakat;
2) Sub Bagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum.
b. Bidang Kesehatan Masyarakat
1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
2) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat;
3) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
c. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, terdiri atas:
1) Seksi Surveilans dan Imunisasi;
2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;
3) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Serta
Kesehatan Jiwa.
d. Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan, terdiri atas:
1) Seksi Pelayanan Kesehatan;
2) Seksi Kefarmasian, Alkes dan PKRT;
3) Seksi Sumber daya Manusia Kesehatan;
e. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) terdiri atas:
1) Puskesmas;
2) Instalasi Farmasi Kesehatan;
3) RSUD;
4) Laboratorium Dinas Kesehatan;
f. Kelompok Jabatan Fungsional
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 17
PERATURAN BUPATI KOLAKA NOMOR : 62 TAHUN 2016 TANGGAL : 29 DESEMBER 2016 TENTANG : KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI
SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 18
2.2 Sumber Daya Kesehatan
2.2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan
Sumber Daya Manusia Kesehatan merupakan tatanan yang menghimpun
berbagai upaya perencanaan, Pendidikan, dan pelatihan, serta pendayagunaan
tenaga kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna mencapai derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Tenaga kesehatan adalah semua
orang yang bekerja secara aktif dan profesional di bidang kesehatan,
berpendidikan formal kesehatan atau tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan
upaya kesehatan. Tenaga Kesehatan di Kabupaten Kolaka pada akhir tahun 2018
berjumlah 1.290 orang yang terdiri dari 776 Orang PNS, 2 orang PTT, 245 orang
tenaga yang tercakup dalam Program pendayagunaan tenaga kesehatan, 55
orang PHTT pada kantor Dinas Kesehatan, dan 212 orang tenaga Non PNS di
RS Benyamin Guluh. Program pendayagunaan tenaga kesehatan di Kabupaten
Kolaka merupakan program Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka dalam rangka
menyediakan lapangan kerja bagi putra putri daerah. Program ini berupa
pemberian insentif bagi tenaga kesehatan18 yang ditugaskan di tingkat
desa/kelurahan serta di tingkat puskesmas. Melalui Program Pendayagunaan
Tenaga Kesehatan ini, pemerintah daerah mengharapkan dapat semakin
mendekatkan pelayanan kepada masyarakat hingga ke tingkat desa/kelurahan
sehingga permasalahan kesehatan yang ada di desa/kelurahan dapat segera
terdeteksi dan tertangani secara dini. Sebagai pemberi pelayanan kesehatan
disetiap unit-unit pelayanan, jumlah tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten
Kolaka sebanyak 1.358 orang terdiri dari 801 PNS Non PNS 557 dengan latar
belakang pendidikan terakhir secara terinci dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 19
Tabel 1 Daftar Komposisi Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kabupaten Kolaka Tahun 2018
Dari segi kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan non medis di Kabupaten Kolaka secara umum sudah cukup, namun dari
segi status kepegawaian masih banyak diisi oleh Tenaga Harian Lepas (THL) dan untuk tenaga PNS/ASN belum
terdistribusi dengan merata.
Dan untuk mengatasi masalah diatas perlu dilakukan Redistribusi tenaga kesehatan yang berstatus PNS agar tidak terjadi
penumpukan tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan daerah perkotaan, kemudian untuk pemenuhan tenaga PNS perlu
adanya pengangkatan pegawai Tenaga Harian Lepas menjadi PNS atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK)
Eselon
BERDASAR GOL BERDASAR PENDIDIKAN DIKLAT YG DIIKUTI
IV III II I NON PNS
JML S2 S1 D3 SMA SMP JML STRUK TURAL
FUNG SIONAL
JML
ESELON II 1 1 1 1 1 1
ESLON III 8 1 - - - 9 2 7 - - - 9 1 1 2
ESELON IV 10 40 - - 50 12 35 2 1 - 50 2 14 16
STAF 41 495 206 - - 742 68 240 341 93 - 742 - 37 37
Tenga Harian Lepas
- - - - 557 557 - 90 376 91 - 557 - - -
JUMLAH 60 536 206 - 557 1,359 83 372 719 185 - 1.359 4 52 56
% DARI JML PEG
4.3 39.5 15.2 - 41.0 100.0 6.0 27.4 52.9 13.6 - 100.0 5.5 94.5 100.0
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 20
2.2.2 Sarana / Prasarana Kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Kolaka pada tahun 2018 meliputi puskesmas dan jaringannya, rumah sakit
pemerintah dan swasta, serta sarana lain yang diperuntukkan dalam pemenuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara
umum dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel 2 Data Sumber Daya Sarana dan Prasarana Dinas Kesehatan
Kabupaten Kolaka Tahun 2018
JENIS SARPRAS
KONDISI
KEBUTUHAN JANGKA 5
TAHUN
PERLU PENAMBAHAN
PERLU PEMELIHA
RAAN BAIK RUSAK RINGAN
RUSAK BERAT
JUMLAH
Gedung Puskesmas 11 3 - 14 16 2 16
Gedung Puskesmas Pembantu 7 13 17 37 43 6 43
Gedung Instalasi Farmasi Kabupaten 1 - - 1 1 - 1
Gedung Laboratorium Kesehatan Daerah 1 - - 1 1 - 1
Gedung Dinas Kesehatan 1 - - 1 1 - 1
Kendaraan Puskesmas Keliling Roda 4 11 - 3 14 20 6 20
Ambulans - - - - 16 16 16
Mobil Operasional kantor 2 2 2 6 11 5 11
Sepeda motor 126 3 1 130 178 48 178
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 21
a. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang ada di Kabupaten Kolaka yaitu
Puskesmas, Klinik, Dokter Praktek, Bidan Praktek, dan sebagainya yang
memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat.
Puskesmas di Kabupaten Kolaka pada tahun 2018 sebanyak 14 unit yang
berdasarkan status pelayanannya terdiri dari 5 puskesmas rawat inap dan
9 Puskesmas non rawat inap yang tersebar di 12 kecamatan. Hal ini berarti
ada 1 kecamatan yang memiliki 2 puskesmas yaitu Kecamatan
Watubangga terdiri dari puskesmas Watubangga dan Puskesmas Kukutio,
Kecamatan Latambaga terdiri dari Puskesmas Latambaga dan Puskesmas
Kolakaasi. Persebaran puskesmas di Kabupaten Kolaka dapat dilihat pada
gambar 3. Selain puskesmas, fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang
ada di Kabupaten Kolaka yang terdaftar di Dinas Kesehatan antara lain
klinik pratama sebanyak 5 unit, praktek dokter bersama sebanyak 1 unit,
praktek dokter umum perorangan sebanyak 8 unit, praktek dokter gigi
perorangan sebanyak 4 unit, dan praktek dokter spesialis perorangan
sebanyak 3 unit.
b. Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKTL)
Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan yang ada di Kabupaten Kolaka berupa
Rumah Sakit baik itu rumah sakit umum maupun rumah sakit khusus.
Rumah sakit yang ada di Kabupaten Kolaka sebanyak 3 unit yaitu Rumah
Sakit Benyamin Guluh, Rumah Sakit Antam Pomalaa, dan Rumah Sakit
Bersalin Harifah. Rumah Sakit Benyamin Guluh merupakan rumah sakit
pemerintah yang saat ini sedang dalam proses pembangunan gedung baru
yang cukup besar dimana rencananya terdiri dari 3 Tower Utama.
Dengan pembangunan ini Pemerintah Kabupaten Kolaka mengharapkan
nantinya dapat semakin mendekatkan pelayanan yang bermutu kepada
masyarakat, memperluas lapangan kerja bagi putra putri daerah, serta
dapat berdampak pada peningkatan perputaran ekonomi masyarakat.
Selain itu, terdapat rumah sakit umum swasta yaitu RS Antam Pomalaa
yang merupakan rumah sakit milik perusahaan pertambangan nikel PT.
Aneka Tambang Tbk Persero UPBN Sultra yang berlokasi di Kecamatan
Pomalaa. Rumah sakit ini selain diperuntukkan bagi karyawan perusahaan,
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 22
juga melayani pasien umum dan rujukan. Berdasarkan kemampuan
pelayanan Gawat Darurat Level 1, rumah sakit yang mampu saat ini adalah
RS Benyamin Guluh Kolaka.
c. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat bukan hanya tugas
pemerintah saja tetapi diperlukan juga partisipasi masyarakat dengan
memberdayakan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya
untuk memampukan masyarakat sehingga mampu mengenali dan
menyelesaikan permasalahan termasuk dalam sektor kesehatan yang
disebut dengan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) merupakan bentuk
fasilitas pelayanan kesehatan yang dikelola oleh masyarakat. Beberapa
bentuk UKBM yang dikenal adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) dan
Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu).
Di Kabupaten Kolaka pada Tahun 2018, Posyandu aktif baru mencapai 31%
dari total posyandu 191 unit. Dengan jumlah posyandu tersebut maka dapat
dihitung rasio posyandu di Kabupaten Kolaka sebesar 65 posyandu per
10.000 balita. Secara lebih detail cakupan posyandu dan posbindu pada
tabel berikut.
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 23
Tabel 3 Cakupan Posyandu Aktif dan Posbindu PTM
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2018
NO PUSKESMAS STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF (PURI)
JUMLAH POSBINDU
PTM** PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JML JML %
1 Iwoimendaa - 4 7 - 11 7 64 -
2 Wolo 3 12 2 - 17 2 12 14
3 Tosiba 2 15 6 - 23 6 26 -
4 Latambaga 6 5 - - 11 - - 3
5 Kolakaasi 7 4 - - 11 - - 2
6 Kolaka - 11 9 - 20 9 45 7
7 Wundulako - 17 1 - 18 1 6 -
8 Baula - 3 7 2 12 9 75 6
9 Pomalaa - 10 6 4 20 10 50 12
10 Tanggetada 2 4 10 - 16 10 63 -
11 Polinggona 2 4 2 - 8 2 25 -
12 Watubangga - 4 3 - 7 3 43 -
13 Kukutio - 7 - - 7 - - 7
14 Toari 2 7 1 - 10 1 10 1
JUMLAH (KABUPATEN)
24 107 54 6 191 60 31 52
RASIO POSYANDU PER 10.000 BALITA
65
Sumber : Seksi Promosi & Pemberdayaan Masyarakat
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 24
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kab. Kolaka
Pengukuran kinerja pelayanan kesehatan SKPD Dinas Kesehatan
Kabupaten Kolaka selain mengacu pada SKN, juga disesuaikan dengan
sasaran umum pembangunan kesehatan Kabupaten Kolaka yang telah
sejalan dengan sasaran pembangunan kesehatan nasional sebagaimana
tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2000-2025, dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional / RPJMN pada
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010, dan dan disesuaikan pula dengan
Visi dan Misi Kabupaten Kolaka, maupun Visi Misi Dinas Kesehatan
Kabupaten Kolaka
Pencapaian kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka
disesuaikan pula dengan tugas dan fungsi SKPD pada Peraturan Daerah
Kabupaten Kolaka No 41 tahun 2007 dan dibandingkan dengan target SPM
(Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/2009 tentang Standar
Pelayanan Minimal) dan target Indikator Kinerja Kunci (IKK) dan indikator
lainnya.
Populasi penduduk Kabupaten Kolaka tahun 2018 berjumlah 257.470 jiwa.
Ditinjau berdasarkan jenis kelamin, penduduk berjenis kelamin laki- laki
berjumlah 132.025 jiwa atau sekitar 51,28 %, sedangkan penduduk berjenis
kelamin perempuan berjumlah 125.455 jiwa atau sekitar 48,72%.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, populasi penduduk Kabupaten
Kolaka tahun 2018 meningkat 1,8 %.
Angka beban ketergantungan (dependency ratio) berdasarkan jumlah
penduduk di Kabupaten Kolaka sebesar 59 % pada tahun 2018 yang berarti
setiap 100 penduduk produktif harus menanggung sekitar 59 orang penduduk
tidak produktif. Angka ini menunjukkan peningkatan jumlah penduduk usia
non produktif yang harus ditanggung dibandingkan tahun sebelumnya yang
memiliki angka ketergantungan sebesar 58 %.
Angka kepadatan penduduk lima tahun terakhir tampak terjadi peningkatan
kepadatan penduduk di Kabupaten Kolaka. Luas wilayah Kabupaten Kolaka
mencapai 3.283,64 KM2 dengan kepadatan penduduk Kabupaten Kolaka
tahun 2018 yaitu sekitar 73 jiwa/Km2.
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 25
Persebaran penduduk per kecamatan di Kabupaten Kolaka sebagaimana
umumnya terbanyak pada wilayah perkotaan yaitu Kecamatan Kolaka yang
merupakan ibukota Kabupaten Kolaka sebanyak 44.569 jiwa atau sekitar
17% dari total penduduk Kabupaten Kolaka. Sedangkan wilayah kecamatan
yang jumlah penduduknya paling sedikit yaitu Kecamatan Polinggona
sebanyak 8.011 jiwa atau hanya berkisar 3% dari total jumlah penduduk
Kabupaten Kolaka.
2.3.1 Perkembangan IPM Kabupaten Kolaka
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dapat menunjukkan tingkat kesejahteraan
penduduk daerahnya. IPM ini meliputi tiga komponen dasar yang digunakan
untuk merefleksikan upaya pembangunan manusia yaitu pengetahuan
(pendidikan), peluang hidup (kesehatan), dan hidup layak kemampuan daya beli
(purchasing power parity). Kesehatan dan kemampuan daya beli dapat
mencerminkan kondisi fisik manusia, sedangkan pendidikan dapat
mencerminkan kondisi non fisik manusia. Nilai IPM ditentukan dengan
menggunakan indeks pendidikan, indeks kesehatan, dan indeks daya beli.
Tahun 2018 IPM Kabupaten Kolaka mencapai 71.46 lebih tinggi 1,26 poin dari
tahun 2014 yang mencapai 70.20. Kenaikan nilai IPM Kabupaten Kolaka
terutama didukung oleh kenaikan nilai indeks pendidikan dan kesehatan. Berikut
gambaran Perkembangan IPM Kabupaten Kolaka 5 Tahun terakhir
Tabel 4 Tabel Perkembangan IPM Kabupaten Kolaka
Tahun 2014 - 2018
29
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 26
Keberhasilan pembangunan bidang kesehatan dapat dilihat dari beberapa
indikator diantaranya angka harapan hidup saat dilahirkan (AHH), angka
kematian bayi (AKB), angka kematian kasar (AKK) dan status gizi. AHH
merupakan salah satu indikator kesehatan yang digunakan sebagai acuan
untuk mengukur kemajuan pembangunan manusia (IPM). AHH berbanding
terbalik dengan angka kematian (bayi lahir mati, kematian bayi di bawah 1
tahun, kematian anak di bawah 5 tahun dan kematian ibu).
Dalam mengukur kinerja, Dinas Kesehatan menjelaskan dalam dua indikator
yaitu capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu capaian indikator impact dan
capaian Indikator Kinerja yaitu capaian indikator outcome dari upaya
pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka dan
UPTD nya. Capaian tersebut yang dilaporkan Kepala Dinas Kesehatan kepada
Bupati Kolaka. Capaian indikator-indikator tersebut adalah sebagai berikut :
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 27
TABEL 5
PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA
NO Indikator Kinerja Dinas
Kesehatan
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Presentase sarana dan prasarana yang menunjang kualitas pelayanan RS
70
72
75
78
80
64
67
74
76
77
90.9
93.4
98.5
97.0
96.7
2 Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)
234
201
168
170
150
114
135
117
137
164
151.2
132.9
130.5
119.7
90.8
3 Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB)
23.0
20.1
20.0
19.0
18.0
11
13
14
13
13
151.4
136.3
132.3
134.1
129.8
4 Prevalensi gizi buruk pada balita 2
2
2
2
2
0.07
0.07
0.04
0.02
0.03
196.6
196.7
198.1
199.1
198.7
5 Prevalensi gizi kurang pada balita 5
5
5
5
5
0.90
0.89
1.18
1.85
1.04
182.0
182.1
176.4
163.0
179.2
6 Pelayanan kesehatan ibu hamil K4
73.4
78.9
82.0
84.0
86.0
80
75
81
84
82
109.0
94.4
99.1
100.0
95.3
7 Pelayanan kesehatan ibu bersalin Di Fasilaitas Pelayanan Kesehatan
70.0
73.0
76.0
79.0
82.0
90
89
98
91
90
128.0
121.4
128.4
115.2
109.8
8 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir (KN1)
77.5
81.9
86.3
90.6
95.0
96.6
99.7
99.8
100.0
99.8
124.6
121.7
115.6
110.4
105.1
9 Pelayanan kesehatan balita 35
40
45
50
55
31.4
31.0
49.3
36.0
41.5
89.7
77.5
109.6
72.0
75.5
13 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
14 Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
15 Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
16 Pelayanan kesehatan orang dengan TB
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 28
17 Pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV
100
100
100
100
100
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
18 Penderita Malaria Diobati 100
100
100
100
100
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
19 Penderita DBD Ditangani 100
100
100
100
100
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
20 Persentase Desa/Kelurahan UCI 85
86
87
88
90
91.80
89.60
86.70
86.70
94.10
108.0
104.2
99.7
98.5
104.6
21 Desa/Kelurahan mengalami KLB yang ditangani dengan PE < 24 jam
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
22 Cakupan Desa Kelurahan yang melaksanakan STBM
36
46
56
66
76
28.90
50.00
49.60
80.70
94.00
80.3
108.7
88.6
122.3
123.7
23 Persentase Penduduk yang memiliki Akses terhadap Air Minum yang berkualitas
82
84
86
88
90
49.00
92.00
72.00
88.00
91.00
59.8
109.5
83.7
100.0
101.1
24 Persentase Kualitas Tempat Tempat Umum Memenuhi Syarat
48
50
52
54
56
84.00
100.00
76.00
84.00
77.00
175.0
200.0
146.2
155.6
137.5
25 Persentase Kualitas Tempat Pengolahan Makanan Memenuhi Syarat
72.0
73.0
75.0
20.00
32.00
81.0
77.0
12.0
22.0
76.0
112.5
105.5
16.0
110.0
237.5
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 29
TABEL 6 ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA
No Uraian
Anggaran pada tahun ke- (Juta) Realisasi Anggaran pada tahun ke- (Juta) Rasio Antara Realisasi dan Anggaran Tahun
ke - Rata-rata
Pertumbuhan
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 Anggara
n Realis
asi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2,659,3 4,028,6 2,481,8 6,543,9 8,001,8 2,509,5 3,661,9 2,078,3 6,254,8 7,707,3 1.06 1.10 1.19 1.05 1.04
3.64
3.77
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 2,399,6 4,404,4 11,814,3 3,003,5 4,995,5 2,348,3 3,694,8 9,937,6 2,917,9 4,785,4 1.02 1.19 1.19 1.03 1.04
7.98
7.81
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
45 24,3 175,8
- 437,3 45
-
164,4
- 432,3 1.00 - 1.07 - 1.01
20.00
20.00
4 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (Kursus, Pelatihan, Sosialisasi & Bimbingan Teknis PNS)
169,05 283,9
-
125,97
- 108,4 219,3
-
125,8
- 1.56 1.29 - 1.00 -
8.09
10.11
5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
43,7 46,2 14,8 32,7 79,2 43,7 46,2 14,8 32,7 79,04 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
11.73
1.08
6 Program Pengembangan Informasi Pembangunan Daerah 15 60,5 25
-
-
15 60,5 25 1.00 1.00 1.00 - -
15.04
15.04
7 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 2,680,8 2,242,5 4,114,7 2,605,1 4,578,2 2,578,97 1,540,02 3,876,6 2,442,8 4,215,6 1.04 1.46 1.06 1.07 1.09
8.62
8.41
8 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
9,515,6 9,941,8 21,654,3 21,448,8 22,560,8 7,474,5 8,974,3 18,022,4 17,568,1 19,970,8 1.27 1.11 1.20 1.22 1.13
0.99
2.41
9 Program Pengawasan Obat dan Makanan 33,9 64,7 37,7 55,4 76,3 33,9 45,4 32,7 50,4 72,99 1.00 1.43 1.15 1.10 1.05
5.46
6.19
10 Program Pengembangan Obat Asli Indonesia 6,7 4,2 5,2 2,7 4,2 6,7 3,4 4,9 2,7 4,2 1.00 1.24 1.06 1.00 1.00
7.07
7.07
11 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 184,4
248,45
165,9 529,8 420,7 179,97 184,8 154,3 491,9 394,8 1.02 1.34 1.07 1.08 1.07
4.12
3.95
12 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 34,5 125,5 25 234,8 131,6 34,07 116,4 9,7 203,8 113,8 1.01 1.08 2.58 1.15 1.16
8.78
8.83
13 Program Pengembangan Lingkungan sehat 376 346,6
113,05
326,3 208,5 374,3 266,02 89,9 266,6 207,6 1.00 1.30 1.26 1.22 1.00
2.57
5.76
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 30
14 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 200,9 279,3 308,6 458,5 870,5 180,85 225,6 239,1 348,2 756,2 1.11 1.24 1.29 1.32 1.15
9.47
10.79
15 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 39,6 82,1 97,2 909,5 1,090,3 37,35 68,1 96,8 852,5 1,010,2 1.06 1.20 1.00 1.07 1.08
3.32
3.12
16 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 2,264,8 2,205,1 146,5 6,032 6,000 2,002,5 2,074,4 135,5 3,900,3 5,992 1.13 1.06 1.08 1.55 1.00
0.11
6.98
17 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
2,769,02 5,320,5 19,134,9 10,119,7 7,396,7 2,726,9 4,470,8 14,835,2 10,080,2 6,989,7 1.02 1.19 1.29 1.00 1.06
9.42
6.41
18 Program kemitraan Peningkatan pelayanan Kesehatan
-
-
124,4
- 71
-
-
119,9
- 35,6 - - 1.04 - 1.99
20.00
20.00
19 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia / Balita 2,9 2,1 2,9 15,8 5,3 2,9 1,8 2,9 15,5 5,15 1.00 1.21 1.00 1.02 1.03
13.31
13.38
20 Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan 25,2 15,8 15,5 81,2 47,2 22,05 11,98 15,35 80,6 46,6 1.14 1.32 1.01 1.01 1.01
8.38
8.45
21 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak 70,08 95,8 796,6 2,248,8 2,850,4 65,3 78,5
110,45
1,062,1 2,339,9 1.07 1.22 7.21 2.12 1.22
4.22
10.92
22 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana & Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
1,814,4
- 1,895,4 47,050 93,144,9 1,803,2
-
-
17,903,9 88,362,1 1.01 - - 2.63 1.05
9.90
15.95
23 Program Akademi Keperawatan 250,9 480,1
-
50,5 475,6
-
-
- 4.96 1.01 - - -
9.55
17.88
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 31
Indikator Kinerja Utama Kesehatan diwakili dengan beberapa indicator yaitu
Umur Harapan Hidup (UHH), Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi
dan Persalinan di fasilitas Kesehatan
Tabel 7
Capaian IKU Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka
Tahun 2014-2018
INDIKATOR KINERJA RPJMD SATUAN CAPAIAN KINERJA
2014 2015 2016 2017 2018
1 2 4 5 6 7 8
Meningkatnya angka usia harapan hidup
Tahun 69.80 69.90 69.97 70.05 70.13
Persentase sarana dan prasarana yang menunjang kualitas pelayanan RS
% 63.6 67.3 73.9 75.6 77.4
Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran
per 100.000 kelahiran
hidup
114 135 117 137 164
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
% 90 89 98 91 86
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran
per 1.000 kelahiran
hidup
11 13 14 13 13
Prevalensi gizi kurang pada balita % 0.90 0.89 1.18 1.85 1.04
Prevalensi gizi buruk pada balita % 0.07 0.07 0.04 0.02 0.03
Umur Harapan Hidup (UHH) capaian Kabupaten Kolaka pertahun meningkat
cukup baik, terbukti bahwa semakin tahun umur harapan hidup penduduk
Kabupaten Kolaka semakin panjang dibandingkan tahun sebelumnya.
Meningkatnya usia harapan hidup menandakan bahwa pelayanan kesehatan di
Kabupaten Kolaka semakin membaik. Selain itu kualitas hidup juga semakin baik.
Hanya saja ini menjadi tantangan juga, dimana dengan semakin banyaknya
penduduk usia lanjut, berarti risiko adanya perbaikan kualitas pelayanan kesehatan
bagi lansia untuk menciptakan generasi lansia yang sehat dan produktif.
Angka kematian ibu mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan
kehamilan, persalinan dan nifas. Angka kematian ibu sendiri adalah banyaknya
wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 32
kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kasus kecelakaan atau
insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan masa nifas (42 hari setelah
melahirkan) tanpa memperhitungkan usia kehamilan per 100.000 kelahiran
hidup.
Pelaksanaan program pembangunan kesehatan dalam kurun waktu beberapa
tahun ini, telah memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan derajat
kesehatan masyarakat Kabupaten Kolaka, walaupun belum mencapai titik
optimal sebagaimana yang diharapkan.
2.3.2 Capaian Kinerja Pelayanan Bidang Kesehatan
Pencapaian indikator derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Kolaka sampai
dengan akhir tahun 2018, yaitu sebagai berikut :
2.3.2.1 Mortalitas
Angka Kematian (Mortalitas) merupakan salah satu Indikator untuk
mengukur derajat kesehatan masyarakat dan untuk melihat keberhasilan
upaya kesehatan yang telah dilaksanakan dalam program pembangunan
bidang kesehatan. Adapun mortalitas yang menjadi indikator adalah :
1) Angka Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita
Indikator angka kematian yang berhubungan dengan anak yakni Angka
Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka
Kematian Balita (AKABA). Perhatian terhadap upaya penurunan angka
kematian neonatal (umur 0-28 hari) menjadi penting karena kematian
neonatal memberi kontribusi terhadap kematian bayi. Di dalam angka
kematian bayi tercakup angka kematian neonatal, begitu pula angka
kematian balita tercakup angka kematian bayi tetapi tidak tercakup
neonatal.
Di Kabupaten Kolaka tahun 2018, Angka Kematian Neonatal sebesar
9.9 per 1.000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian Bayi sebesar 13.7 per
1.000 Kelahiran Hidup, dan Angka Kematian Balita sebesar 4.5 per
1.000 Kelahiran Hidup.
Trend AKN, AKB, dan AKABA dalam kurun waktu 5 tahun terakhir
dapat dilihat pada grafik berikut.
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 33
Grafik 1 Angka Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita per 1.000 KH
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2014 s/d 2018
Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
Grafik 20 menunjukkan bahwa dari 3 (tiga) komponen angka kematian
anak, AKN dan AKB cenderung pada angka yang cukup konsisten,
hamper tidak ada perubahan yang signifikan setiap tahunnya, kecuali
AKABA terlihat sangat fluktuatif yaitu tahun 2014 berada pada angka
4/1.000 KH lalu naik signifikan di tahun 2015 menjadi 13/1.000 KH,
tahun 2016 turun drastic ke angka 5/1.000 KH kemudian tahun 2017
naik tinggi ke angka 14/1.000 KH, dan pada tahun 2018 kembali turun
drastis ke angka 4,5/1.000 KH. Tentunya AKABA ini perlu menjadi
perhatian khusus karena jika melihat trend 5 tahun terakhir, tidak
menutup kemungkinan akan ada peningkatan kembali tahun
berikutnya. Oleh karena itu, perlu ada peningkatan upaya penanganan
kematian balita antara lain pada program MTBS dan DDTK.
2) Angka Kematian Ibu (AKI) /100.000 kelahiran hidup
Peran ibu sangat strategis dalam pembangunan suatu bangsa. Sosok
ibu-lah yang melahirkan dan mengantarkan generasi penerus menjadi
manusia yang lebih sehat dan kelak berguna bagi negara. Karena itu,
kesehatan ibu menjadi penting seperti pepatah “dalam tubuh yang
10 10 10 10 10
11.212.8 13.5 12.5
13.74
13
5
14
4.5
0
5
10
15
20
25
30
35
40
2014 2015 2016 2017 2018
AKN AKB AKABA
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 34
sehat terdapat jiwa yang kuat”. Ibu yang sehat lebih bisa menjalankan
fitrahnya untuk menghasilkan cikal bakal yang berkualitas. Dan
indikator kesehatan ibu yang utama bisa dilihat dari angka kematian ibu
(AKI) di suatu negara. Kematian Ibu menurut defenisi WHO adalah
kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah
berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau
diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan
disebabkan oleh kecelakaan/cedera.
Angka Kematian Ibu di Kabupaten Kolaka pada Tahun 2018 yaitu 165
per 100.000 Kelahiran Hidup. Angka ini masih jauh lebih rendah jika
dibandingkan dengan target Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2019 yakni sebesar 306 per 100.000 Kelahiran
Hidup. Trend Angka Kematian Ibu di Kabupaten Kolaka pada 5 tahun
terakhir pada grafik 2.
Grafik 2 Angka Kematian Ibu per 100.000 KH
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2014 s/d 2018
Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi
Grafik 2 di atas menunjukkan angka kematian ibu yang sangat
fluktuatif, dimana ada kenaikan pada tahun 2015 yaitu dari 114 menjadi
135 per 100.000 KH, kemudian tahun 2016 kembali turun ke angka 117
per 100.000 KH. Pada tahun 2017 kembali naik signifikan ke angka 137
per 100.000 KH, dan pada tahun 2018 terus naik ke angka 165 per
114
135
117
137
165
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
2014 2015 2016 2017 2018
AKI / 100.000 KH
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 35
100.000 KH yang merupakan angka kematian ibu tertinggi dalam kurun
waktu 5 tahun terakhir. Salah satu penyebab peningkatan AKI tahun
2018 ini bukan hanya jumlah absolut ibu yang meninggal meningkat
akan tetapi jumlah Lahir Hidup sebagai penyebut yang lebih rendah
dibandingkan tahun sebelumnya.
Kasus kematian ibu di Tahun 2018 ini secara absolut sebanyak 7
orang, terjadi karena dipicu beberapa penyebab yaitu 1 Kasus
perdarahan dan 3 kasus dengan kategori penyebab lain-lain
2.3.2.2 Morbiditas
Angka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari
masyarakat (Community Based Data) dan hasil pengumpulan data
bersumber dari puskesmas dan instansi terkait melalui sistem pencatatan
dan pelaporan.
1) Trend Angka Kesakitan Penyakit Menular Langsung
Penyakit menular yang disajikan dalam profil kesehatan Kabupaten
Kolaka tahun 2018 antara lain adalah penyakit TB Paru, HIV/AIDS,
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Diare dan Kusta
a) Penyakit TB Paru
Tuberculosis atau TBC adalah suatu penyakit infeksi menular
yang disebabkan oleh Bakteri Mycobacterium Tuberculosis, yang
dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru. Penyakit
ini bila tidak diobati atau pengobatannya tidak tuntas dapat
menimbulkan komplikasi berbahaya hingga kematian. Seseorang
terduga tuberkulosis adalah seseorang yang menunjukkan gejala
batuk >2 minggu disertai dengan panas badan. Orang terduga
tuberkulosis harus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar dengan penegakan diagnose tuberculosis melalui
pemeriksaan bakteriologis dan klinis, dilakukan pemeriksaan
penunjang lainnya atau dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan
rujukan tingkat lanjut serta dilakukan pengobatan sesuai standar
jika dinyatakan tuberculosis. Di Kabupaten Kolaka Tahun 2018
jumlah terduga (Suspek) Tuberkulosis sebanyak 2.355 orang dan
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 36
seluruhnya mendapatkan pelayanan sesuai standar (100%). Dari
jumlah terduga tuberkulosis tersebut, 426 orang dinyatakan positif
atau sebesar 18.1%, sehingga dapat dihitung Angka Notifikasi
Semua Kasus Tuberkulosis/Case Notification Rate (CNR) adalah
165 per 100.000 penduduk dan cakupan pengobatan semua
kasus Tuberkulosis/Case Detection Rate (CDR) adalah 100%
dimana perkiraan insiden TB (Absolut) berdasarkan Modeling
pada Tahun 2018 sebesar 426 kasus. Sedangkan cakupan
penemuan kasus Tuberkulosis anak (0-14 Tahun) adalah 0%
karena tidak ditemukan sama sekali kasus TB pada anak. Untuk
melihat jumlah suspek dan positif Tuberkulosis di Kabupaten
Kolaka pada periode 5 tahun terakhir sebagaimana Grafik berikut:
Grafik 3 Jumlah Kasus Tuberkulosis
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2014 s/d 2018
Sumber : Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular
b) Penyakit HIV AIDS
Seseorang dikatakan mengidap HIV (Human Immunodeficiency
Virus) adalah seseorang yang hasil pemeriksaannya HIV Positif
dengan pemeriksaan 3 reagen rapid test. Upaya untuk menekan
kasus orang terinfeksi HIV yaitu menjaring orang-orang dengan
risiko terinfeksi HIV untuk dilakukan pelayanan kesehatan sesuai
2,554
2,027 1,974 1,758
2,355
284 296 358 360 426
116 126
145 143
165
-
20
40
60
80
100
120
140
160
180
-
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
2014 2015 2016 2017 2018
Suspek/Terduga TB Seluruh Kasus TB CNR
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 37
standar berupa edukasi perilaku berisiko dan pencegahan
penularan serta skrining minimal 1 kali setahun. Di Kabupaten
Kolaka pada tahun 2018, jumlah kasus baru HIV sebanyak 14
orang. Dari jumlah tersebut, 7% berada pada kelompok umur 20-
24 tahun, 79% pada kelompok umur 25-49 tahun, dan 14% pada
kelompok umur >50 tahun. Berdasarkan jenis kelamin, 57%
penderita HIV tersebut adalah laki-laki dan 43% berjenis kelamin
perempuan. Sedangkan kasus baru AIDS pada tahun 2018 di
Kabupaten Kolaka sebanyak 7 kasus, dimana 14% terjadi pada
kelompok umur 15-19 tahun, 14% pada kelompok umur 20-29
tahun, 43% pada kelompok umur 30-39 tahun, dan 29% pada
kelompok umur 40-49 tahun. Untuk melihat trend penemuan
kasus baru HIV/AIDS di Kabupaten Kolaka dalam 5 tahun terakhir
sebagaimana grafik berikut:
Grafik 4 Penemuan Kasus Baru HIV/AIDS
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2014 s/d 2018
Sumber : Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular
Grafik diatas enunjukkan adanya trend peningkatan kasus
HIV/AIDS di Kabupaten Kolaka. Tentunya ini merupakan
ancaman yang perlu diwaspadai. Bukan semata tanggungjawab
petugas kesehatan akan tetapi merupakan tanggungjawab semua
unsur pemerintah dan masyarakat misalnya Dinas Sosial, tokoh
agama dan tokoh masyarakat.
02
1
6
14
9
4
7
19
7
-5
0
5
10
15
20
25
2014 2015 2016 2017 2018
HIV AIDS Trend (HIV) Trend (AIDS)
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 38
c) Penyakit Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Penyakit Pneumonia
Pneumonia Balita adalah kondisi dimana balita mengalami batuk
dan atau kesukaran bernafas dan hasil perhitungan napas, usia
0-2 bulan >60 kali/menit, usia 2-12 bulan >50 kali/menit, usia 12-
59 bulan >40 kali/menit. Pada Tahun 2018, di Kabupaten Kolaka
diperkirakan penderita pneumonia balita sebanyak 11.524 balita
dimana total jumlah balita di Kabupaten Kolaka sebanyak 30.011
balita. Dari jumlah tersebut ditemukan penderita pneumonia balita
sebanyak 1.339 balita yang terbagi pada 2 kategori yaitu
pneumonia sebanyak 1.319 balita dan kategori pneumonia berat
sebanyak 20 balita. Prevalensi pneumonia pada balita di
Kabupaten Kolaka tahun 2018 sebesar 11,6% dimana semua
puskesmas yang ada sudah melaksanakan tatalaksana standar
minimal 60%.
Dari semua balita dengan keluhan batuk yang diperiksa, tidak
semua dinyatakan menderita pneumonia, sebanyak 9.647 balita
batuk tetapi bukan pneumonia. Untuk melihat trend cakupan
penanganan penderita pneumonia balita selama 5 tahun terakhir
sebagaimana grafik berikut :
Grafik 5 Jumlah Penderita Pneumonia Balita yang Ditangani
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2014 s/d 2018
Sumber : Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular
9,375 9,375 9,275 9,657
11,524
1,129 1,306 1,172 1,204 1,339
12
14
13 12
12
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
-
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
14,000
2014 2015 2016 2017 2018
Perkiraan Pneumonia Balita Realisasi Penemuan Penderita %
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 39
Dari Grafik 5 menggambarkan bahwa cakupan realisasi
penemuan penderita Pneumonia Balita dibandingkan dengan
perkiraan penderita masih sangat rendah dimana dalam 5 tahun
terakhir konsisten berada di bawah 15%. Hal ini tentunya harus
menjadi dasar untuk lebih meningkatkan upaya peningkatan
realisasi penemuan penderita pneumonia Balita misalnya
menggiatkan kegiatan MTBS dan DDTK Balita.
d) Diare
Diare (bahasa Inggris: diarrhea) adalah sebuah penyakit di saat
tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya
terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. Di negara
berkembang, diare adalah penyebab kematian paling umum
kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang
setiap tahunnya. Kasus diare ini dibagi berdasarkan 2 kelompok
yaitu kasus diare pada semua umur dan kasus diare pada balita.
Pada tahun 2018 di Kabupaten Kolaka ditargetkan jumlah
penemuan kasus diare pada semua usia sebanyak 6.952 kasus
dan pada kelompok balita sebanyak 5.060 kasus. Pada kelompok
semua usia, kasus diare yang mendapat pelayanan sebanyak
5.199 kasus atau sebesar 74,8%. Dari jumlah tersebut, 2.195
kasus atau sebesar 42.2% diberikan oralit. Sedangkan pada
kelompok usia balita yang mendapat pelayanan kesehatan untuk
penanganan diare sebanyak 2.413 kasus atau sebesar 47.7%
dimana 1.611 kasus diantaranya atau sebesar 66,8% diberikan
oralit dan 2.022 kasus atau sebesar 83.8% diberikan Zinc. Adapun
cakupan penanganan kasus diare di Kabupaten Kolaka dari tahun
2014 s/d 2018 sebagaimana grafik berikut :
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 40
Grafik 6 Cakupan Penanganan Kasus Diare
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2014 s/d 2018
Sumber : Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular
e) Penyakit Kusta
Kusta, yang juga dikenal dengan nama Lepra atau penyakit
Hansen, adalah penyakit yang menyerang kulit, sistem saraf
perifer, selaput lendir pada saluran pernapasan atas, serta mata.
Kusta bisa menyebabkan luka pada kulit, kerusakan saraf,
melemahnya otot, dan mati rasa. Kusta disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri ini memerlukan waktu 6
bulan hingga 40 tahun untuk berkembang di dalam tubuh. Tanda
dan gejala kusta bisa saja muncul 1 hingga 20 tahun setelah
bakteri menginfeksi tubuh penderita. Penemuan kasus baru untuk
penyakit kusta di Indonesia tergolong tinggi. Indonesia menempati
uratan ketiga, setelah India dan Brasil. Di Kabupaten Kolaka pada
tahun 2018, penemuan kasus baru (PB + MB) kusta sebanyak 25
kasus sehingga dapat dihitung Angka Penemuan Kasus
Baru/New Case Detection Rate (NCDR) sebesar 9,7 per 100.000
Penduduk. Kasus baru kusta tersebut semuanya type Kusta
Basah/Multi Basiler (MB) dimana 84% diantaranya kondisi cacat
tingkat 0. Tahun 2018 ini terdapat 30 kasus kusta yang selesai
berobat/Release From Treatment (RFT) yang merupakan hasil
penemuan kasus tahun 2016 sebanyak 26 kasus dan tahun 2017
sebanyak 4 kasus. Adapun angka prevalensi kasus penyakit
5,2
25
5,0
43
5,2
18
6,7
90
6,9
52
4,4
26
5,3
27
4,6
12
4,4
47
5,1
99
85
106
88
6575
0
20
40
60
80
100
120
-
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
7,000
8,000
2014 2015 2016 2017 2018Target Penemuan Kasus Dilayani % Dilayani
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 41
Kusta per 10.000 penduduk serta jumlah penemuan kasus baru
dalam 5 tahun terakhir sebagaimana pada grafik berikut :
Grafik 7 Prevalensi dan Penemuan Kasus Baru Penyakit Kusta
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2014 s/d 2018
Sumber : Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular
2) Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan imunisasi
a) Acute Flaccid Paralysis (AFP) Non Polio
AFP merupakan kelumpuhan pada anak berusia <15 tahun yang
bersifat layuh (Flaccid) terjadi secara akut/mendadak (<14 hari) dan
bukan disebabkan oleh ruda paksa. Di Kabupaten Kolaka pada
tahun 2018 jumlah kasus AFP non polio sebanyak 1 kasus yang
terjadi di Wilayah Kerja Puskesmas Kukutio Kecamatan
Watubangga, sehingga dapat dihitung AFP Rate (non polio)
sebesar 1,7 per 100.000 penduduk usia <15 tahun.
Untuk melihat jumlah kasus AFP Non Polio selama 5 tahun terakhir
yakni pada grafik 8
2724 24
43
25
11.110.18 10
17
9.7
1.11 1.06 1.01 2.71
0
5
10
15
20
0
10
20
30
40
50
2014 2015 2016 2017 2018
Kasus Baru NCDR (Per 100.000 Pddk) Prevalensi (Per 10.000 Pddk)
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 42
Grafik 8 Jumlah Kasus AFP Non Polio
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2014 s/d 2018
Sumber : Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular
Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi antara lain
Diteri, Pertusis, Tetanus Neonatrum, Hepatitis B, dan Campak. Di
Kabupaten Kolaka pada tahun 2018, kasus kejadian penyakit yang
masuk dalam golongan PD3I yaitu hanya Hepatitis B, sedangkan
yang lainnya tidak ada satupun kasus kejadian. Kasus Hepatitis B
tahun 2018 sebanyak 18 kasus dimana 1 kasus terjadi di
Kecamatan Pomalaa, 2 kasus di Kecamatan Polinggona, dan
terbanyak di Kecamatan Watubangga sebanyak 18 Kasus.
Melihat kembali data kasus penyakit yang tergolong dalam PD3I,
pada tahun 2014 terjadi kasus campak sebanyak 6 kasus, tahun
2015 terjadi lonjakan kasus campak menjadi 50 kasus, kemudian
pada tahun 2016 kasus campak kembali turun menjadi 11 kasus,
pada tahun 2017 kasus campak naik kembali menjadi 32 kasus, dan
pada tahun 2018 tidak ditemukan kasus campak sama sekali.
b) Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi antara lain
Diteri, Pertusis, Tetanus Neonatrum, Hepatitis B, dan Campak. Di
Kabupaten Kolaka pada tahun 2018, kasus kejadian penyakit yang
masuk dalam golongan PD3I yaitu hanya Hepatitis B, sedangkan
1 1 2 2 1
1.171.3
2
2.4
1.7
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
0
0.5
1
1.5
2
2.5
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Kasus AFP Non Polio AFP Rate Per 100.000 Pnddk <15 Thn
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 43
yang lainnya tidak ada satupun kasus kejadian. Kasus Hepatitis B
tahun 2018 sebanyak 18 kasus dimana 1 kasus terjadi di
Kecamatan Pomalaa, 2 kasus di Kecamatan Polinggona, dan
terbanyak di Kecamatan Watubangga sebanyak 18 Kasus. Melihat
kembali data kasus penyakit yang tergolong dalam PD3I, pada
tahun 2014 terjadi kasus campak sebanyak 6 kasus, tahun 2015
terjadi lonjakan kasus campak menjadi 50 kasus, kemudian pada
tahun 2016 kasus campak kembali turun menjadi 11 kasus, pada
tahun 2017 kasus campak naik kembali menjadi 32 kasus, dan pada
tahun 2018 tidak ditemukan kasus campak sama sekali.
3) Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik
a) Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan
oleh infeksi virus Dengue. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia
melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus, yang
hidup di wilayah tropis dan subtropis. Kabupaten Kolaka merupakan
daerah endemis dimana kasusnya berfluktuasi setiap tahunnya.
Sebagaimana grafik 9 menggambarkan kasus Demam Berdarah
Dengue di Kabupaten Kolaka dalam 5 tahun terakhir.
Grafik 9 Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2014 s/d 2018
Sumber : Seksi Surveilans dan Imunisasi
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Kasus 447 761 753 243 213
Meninggal 6 8 4 2 2
CFR (%) 1.3 1.1 0.5 0.8 0.9
447
761 753
243 213
6 8 4 2 2
1.3
1.1
0.5
0.8 0.9
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
1.2
1.4
1.6
0
100
200
300
400
500
600
700
800
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 44
Grafik 9 menunjukkan angka kasus demam berdarah dari tahun ke
tahun, dalam 5 tahun terakhir terlihat bahwa pada tahun 2015
merupakan kasus tertinggi kejadian DBD yaitu sebanyak 761 kasus
dengan korban meninggal 8 orang. Tahun 2015 ini memang
merupakan siklus 5 tahunan dimana pada setiap memasuki siklus
tersebut terjadi lonjakan kasus DBD dan ini hampir merata di
seluruh wilayah di Indonesia.
Pada tahun 2018 di Kabupaten Kolaka, jumlah kasus DBD
sebanyak 213 kasus dengan Incidence Rate sebesar 82.7 per
100.000 penduduk. Dari jumlah kasus tersebut, terjadi 2 kasus
meninggal dunia yaitu 1 orang di wilayah kerja Puskesmas
Latambaga dan 1 orang di wilayah kerja Puskesmas Polinggona.
b) Malaria
Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari manusia
dan hewan lain yang disebabkan oleh protozoa parasite
(sekelompok mikroorganisme bersel tunggal) dalam tipe
Plasmodium.
Pada tahun 2018 di Kabupaten Kolaka terjaring 378 suspek malaria
yang semuanya dilakukan konformasi laboratorium berupa
pemeriksaan mikroskopis sebanyak 135 kasus dan Rapid
Diagnostic Test (RDT) sebanyak 243 kasus. Hal ini berarti
persentase konfirmasi laboratorium terhadap suspek Malaria di
Kabupaten Kolaka pada Tahun 2018 adalah 100%. Dari hasil
pemeriksaan laboratorium ditemukan 27 orang positif Malaria atau
sekitar 7% dari total suspek. Pada saat ditemukan kasus positif
malaria maka wajib dilakukan pengobatan malaria sesuai standar
pengobatan yang telah ditentukan. Dari 27 orang yang positif
malaria, seluruhnya mendapatkan pengobatan sesuai standar.
Tahun 2018 tidak ditemukan kasus meninggal akibat Malaria.
Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasite Incidence) sebesar 0.10
per 1.000 penduduk, angka ini mencapai target API nasional yaitu
<1 per 1.000 penduduk.
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 45
Adapun trend angka kesakita/API di Kabupaten Kolaka selama 5
tahun terakhir sebagaimana digambarkan pada grafik 10.
Grafik 10 Angka Kesakitan/Annual Parasite Incidence (API)
Malaria/1.000 PendudukDi Kabupaten Kolaka Tahun 2014 s/d 2018
Sumber : Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular
Berdasarkan grafik 10 terlihat bahwa Angka Kesakitan (API) di
Kabupaten Kolaka pada 5 tahun terakhir sudah mencapai target
nasional yaitu <1 per 1.000 penduduk beresiko. Pada Tahun 2014
Kabupaten Kolaka mendapatkan sertifikat Eliminasi Malaria dari
Kementerian Kesehatan RI.
c) Filariasis
Filariasis adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing filaria.
Penyakit ini dapat menyerang hewan maupun manusia. Parasit
filaria masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk yang sudah
terinfeksi. Di Kabupaten Kolaka, mulai tahun 2015 sampai sekarang
tidak pernah lagi ditemukan kasus baru Filariasis. Hal ini merupakan
hasil dari pelaksanaan Pemberian Obat Massal Pencegahan
(POMP) Filariasis yang telah dilaksanakan hingga tahun 2017 yang
lalu. Untuk melihat jumlah kasus Filariasis di Kabupaten Kolaka
selama 5 tahun terakhir sebagaimana digambarkan pada grafik 11.
291 565 333 331 3785 20 29 15 270.05
0.14
0.35
0.19
0.10
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0
100
200
300
400
500
600
2014 2015 2016 2017 2018
Suspek Positif API/1.000 Penduduk
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 46
Grafik 11 Jumlah Kasus Penyakit Filariasis
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2014 s/d 2018
Sumber : Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular
Kasus Filariasis pada tahun 2018 merupakan kumulatif dari tahun-
tahun sebelumnya, bahkan ada yang ditemukan sejak tahun 2006.
Adapun penderitanya berada pada rentang usia 35 s/d 78 tahun.
4) Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Indonesia menghadapi tantangan berupa perubahan pola gaya hidup
masyarakat. Hal ini menyebabkan terjadinya pergeseran pola penyakit
(transisi epidemiologi) dalam 30 tahun terakhir yang sebelumnya dari
penyakit menular namun saat ini cenderung ke penyakit tidak menular.
Pergeseran pola penyakit ini akan menjadi hambatan terhadap upaya
peningkatan derajat kesehatan dan produktivitas masyarakat dan
semakin besarnya biaya pengobatan yang dibutuhkan. Berbagai jenis
penyakit tidak menular yang akhir-akhir ini semakin tinggi angka
penderitanya antara lain hipertensi, diabetes mellitus, Kanker Leher
Rahim dan payudara, serta gangguan jiwa. Berikut kita akan menelaah
lebih detail terkait fenomena penyakit tidak menular di Kabupaten
Kolaka.
a. Hipertensi
Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan
19 19 19
18 18
15
16
17
18
19
20
2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8
Jumlah Kasus (Kumulatif)
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 47
selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.
Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu
lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal
ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan
stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan
yang memadai.
Secara umum Hipertensi diderita oleh seseorang pada usia 15
tahun ke atas sehingga pada usia ini seseorang harus senantiasa
diberi pelayanan kesehatan sesuai standar dalam upaya
pencegahan Hipertensi berupa pengukuran tekanan darah minimal
satu kali sebulan serta diberikan edukasi tentang perubahan gaya
hidup dan/atau kepatuhan minum obat.
Pada tahun 2018 di kabupaten Kolaka terdapat 41.553 penduduk
yang berumur 15 tahun ke atas yang diestimasikan menderita
hipertensi. Dari jumlah tersebut, 5.200 orang di antaranya atau
sekitar 12,5% telah mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar. Puskesmas Watubangga merupakan puskesmas dengan
capaian tertinggi untuk pelayanan kesehatan penderita hipertensi
yaitu sebesar 45,1% sedangkan puskesmas yang terendah
cakupan pelayanan hipertensinya sesuai standar adalah
puskesmas Tanggetada yaitu hanya sebesar 2,5% dari jumlah
estimasi penderita hipertensi berusia 15 tahun ke atas.
Grafik 12 Jumlah Kasus Hipertensi
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2014 s/d 2018
Sumber : Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tidak Menular & Keswa
6,701
4,156
2,194 2,157
11,395
-
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8
Jumlah Kasus
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 48
Grafik 12 menunjukkan bahwa pada tahun 2018 terjadi peningkatan
kasus yang sangat signifikan dan merupakan kasus tertinggi dalam
5 tahun terakhir. Terjadinya peningkatan kasus kejadian hipertensi
ini kemungkinan disebabkan oleh adanya perubahan defenisi
operasional dari Hipertensi ini yang semula cakupannya pada usia
18 tahun ke atas dan sekarang lebih luas menjadi usia 15 tahun ke
atas.
b. Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus (DM) atau disebut diabetes saja merupakan
penyakit gangguan metabolic menahun akibat pancreas tidak
memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan
insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang
mengatur keseimbangan kadar gula darah. Akibatnya terjadi
peningkatan konsentrasi glukosa di dalam darah (hiperglikemia).
Penderita DM ini seharusnya mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar dalam upaya pencegahan berupa pengukuran gula
darah dilakukan minimal sekali sebulan di fasyankes, edukasi
perubahan gaya hidup dan/atau nutrisi, serta melakukan rujukan
jika diperlukan.
Di Kabupaten Kolaka pada tahun 2018 jumlah penderita DM
sebanyak 17.317 penderita dimana 1.347 penderita diantaranya
telah mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Secara
lebih rinci pelayanan kesehatan penderita DM di Kabupaten Kolaka
tahun 2018 dapat dilihat pada grafik 46.
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 49
Grafik 13 Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Mellitus (DM)
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2018
Sumber : Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tidak Menular & Keswa
c. Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara
Kanker payudara dan kanker serviks jadi momok terbesar. Kanker
payudara memiliki angka kejadian 42,1 per 100.000 penduduk dan
angka rata-rata kematian 17 per 100 ribu penduduk. Sedangkan
untuk kanker serviks atau leher rahim sebesar 23,4 per 100ribu
penduduk dan angka kematian sebesar 13,9 per 100.000
penduduk. Pada Riskesdas 2013 menunjukkan angka 1,4 per 1000
penduduk, sedangkan pada 2018 naik menjadi 1,79 per 1000
penduduk. Tren kanker payudara dan kanker serviks cukup menyita
perhatian sehingga pemerintah mengerahkan upaya untuk
mencegah peningkatan kasus kedua jenis kanker ini. Deteksi dini
kanker payudara untuk perempuan usia 30-50 tahun lewat metode
Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS). Sedangkan untuk
deteksi dini kanker serviks dilakukan Inspeksi Visual dengan Asam
Asetat (IVA). Di Kabupaten Kolaka dalam kurun 5 tahun terakhir
terus melaksanakan kegiatan IVA Test dan SADANIS pada wanita
usia 30-50 tahun. Pada tahun 2014 dilaksanakan di Kecamatan
54
8
1,4
31 1,7
49
75
4
1,5
36
3,0
04
1,5
45
84
1
2,3
43
1,1
06
54
0 70
6
47
2
74
2
95
77
23
7
15
13
3
13
8
16
11
4
15 1
6 19 39
1
68 1
3
17.3 5.4 13.6 2.0 8.7 4.6 1.0 13.6 0.6 1.4 3.555.4 14.4 1.8
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
0
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
Jumlah Penderita DM Dilayani Cakupan (%)
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 50
Latambaga sebanyak 9 orang dan hasilnya tidak ditemukan kasus
IVA Positif serta tidak ditemukan tumor/benjolan pada pemeriksaan
payudara. Pada tahun 2015 pemeriksaan IVA dan SADANIS
diperluas wilayah cakupannya yaitu pada 8 puskesmas dan
ditemukan 5 IVA positif serta 13 tumor/benjolan untuk pemeriksaan
payudara. Pada tahun 2016 dilakukan pemerikaan IVA dan
SADANIS pada 7 puskesmas dengan jumlah yang diperiksa
sebanyak 27 orang. Hasilnya ditemukan 1 orang IVA Positif yaitu di
wilayah kerja Puskesmas Kolaka dan 13 orang dengan
tumor/benjolan pada payudara. Pada tahun 2017 dilaksanakan
pemeriksaan pada 8 lokasi dengan jumlah yang diperiksa sebanyak
32 orang. Dalam pemeriksaan ini tidak ditemukan IVA Positif,
namun untuk SADANIS ditemukan 32 orang dengan
tumor/benjolan. Dan pada tahun 2018 dilakukan pemeriksaan pada
718 perempuan pada 13 lokasi puskesmas. Dari hasil pemeriksaan
ini ditemukan IVA Positif sebanyak 8 orang yang mana 2 kasus
diantaranya dicurigai kanker. Sedangkan untuk SADANIS
ditemukan 12 perempuan dengan tumor/benjolan.
d. Gangguan Jiwa Berat
Orang-orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah istilah resmi
bagi penyandang gangguan jiwa berdasarkan undang-undang
kesehatan jiwa nomor 18 tahun 2014, ODGJ khususnya para
penderita gangguan jiwa berat skizofrenia dan posikosis belum
sepenuhnya mendapat perlakuan baik serta memenuhi hak asasi
manusia. Hasil survei kesehatan di Indonesia tahun 2013
menyebutkan terdapat 1,7 per 1000 penduduk Indonesia yang
menderita skizofrenia atau psikosis. Di antara para penderita
tersebut, kurang lebih 14,8% pernah dipasung dalam masa
hidupnya (Laporan Riskesdas, 2013). Secara khusus saat ini yang
menjadi perhatian utama pemerintah dalam hal ini kementerian
kesehatan adalah orang ODGJ Berat. Berdasarkan data yang
diperoleh dari puskesmas bahwa jumlah ODGJ Berat di Kabupaten
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 51
Kolaka pada tahun 2018 sebanyak 44 orang dan seluruhnya sudah
mendapatkan pelayanan kesehatan. Kecamatan Wolo merupakan
wilayah yang paling banyak terdapat ODGJ Berat yaitu 13 orang.
Perlu diketahui bahwa penetapan sasaran ODGJ berat ditetapkan
oleh Kepala Daerah dengan menggunakan data RISKESDAS
terbaru yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Grafik 14 Angka Kematian Ibu Tahun Tahun 2014-2018
Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi
Grafik di atas menunjukkan angka kematian ibu yang sangat
fluktuatif, dimana ada kenaikan pada tahun 2015 yaitu dari 114
menjadi 135 per 100.000 KH, kemudian tahun 2016 kembali turun
ke angka 117 per 100.000 KH. Pada tahun 2017 kembali naik
signifikan ke angka 137 per 100.000 KH, dan pada tahun 2018 terus
naik ke angka 165 per 100.000 KH yang merupakan angka
kematian ibu tertinggi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Salah
satu penyebab peningkatan AKI tahun 2018 ini bukan hanya jumlah
absolut ibu yang meninggal meningkat akan tetapi jumlah Lahir
Hidup sebagai penyebut yang lebih rendah dibandingkan tahun
sebelumnya.
114135
117137
165
2014 2015 2016 2017 2018
AKI / 100.000 KH
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 52
Grafik 15 Universal Child Imunization Tahun 2014-2018
Sumber : Seksi Surveilans dan Imunisasi
Universal Child Immunization (UCI) adalah tercapainya imunisasi
dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil, wanita usia
subur dan anak sekolah tingkat dasar. Imunisasi dasar lengkap
pada bayi meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis
Hepatitis B, 1 dosis Campak. Pada ibu hamil dan wanita usia subur
meliputi 2 dosis TT. Untuk anak sekolah tingkat dasar meliputi 1
dosis DT, 1 dosis campak dan 2 dosis TT. Sejak Tahun 2014,
Kementerian Kesehatan RI menargetkan cakupan Desa/Kelurahan
UCI adalah 100%. Di Kabupaten Kolaka Tahun 2018 jumlah
desa/Kelurahan UCI sebanyak 127 Desa/Kelurahan dari total 135
Desa/Kelurahan atau sekitar 94%. Jika diperkecil lingkupnya ke
tingkat puskesmas, 11 puskesmas dari 14 Puskesmas yang ada di
Kabupaten Kolaka sudah mencapai 100%. Sedangkan 3
diantaranya yang belum mencapai 100% adalah Puskesmas Tosiba
sebesar 79%, Puskesmas Wundulako 73%, dan Puskesmas Baula
90%.
2.3.2.3 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
1) Akses ke pelayanan kesehatan
Akses ke pelayanan kesehatan merupakan pusat dari
penyelenggaraan sistem pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Hal ini
penting karena pengukuran kegunaan dan akses dalam pemberian
13
5
13
5
13
5
13
5
13
5
12
4
12
1
11
7
11
7
12
7
92 90 87 8794
0
20
40
60
80
100
105
110
115
120
125
130
135
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Desa/Kel Desa/Kel UCI % UCI
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 53
pelayanan merupakan bagian dari sistem kebijakan kesehatan yang
ada. Salah satu upaya untuk mengukur akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yaitu dengan melihat tingkat kunjungan
masyarakat ke fasilitas layanan kesehatan. Di Kabupaten Kolaka pada
tahun 2018, jumlah kunjungan masyarakat ke fasilitas pelayanan
kesehatan dapat dilihat pada grafik 16.
Grafik 16 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Gangguan Jiwa
pada Sarana Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten Kolaka Tahun 2018
Sumber : Seksi Pelayanan Kesehatan
2) Kualitas Pelayanan Kesehatan
Upaya untuk menjamin kualitas sarana pelayanan kesehatan baik
sarana kesehatan tingkat dasar maupun lanjutan saat ini erat kaitannya
dengan akreditasi. Di Kabupaten Kolaka, kegiatan akreditasi sarana
pelayanan kesehatan dasar/Puskesmas sudah dimulai sejak tahun
2017.
-
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
Puskesmas Praktek Dokter RSBG RS Antam
110,007
5,073
56,878
18,487
743 8,647 1,436 148
Rawat Jalan Rawat Inap Gangg. Jiwa
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 54
Tabel 8 Daftar Akreditasi Puskesmas
Kabupaten Kolaka Tahun 2018
NO PUSKESMAS TAHUN
AKREDITASI NILAI
1 2 3 4
1 Wundulako 2017 Madya
2 Watubangga 2017 Dasar
3 Tanggetada 2017 Madya
4 Wolo 2017 Madya
5 Kolakaasi 2018 Madya
6 Tosiba 2018 Madya
7 Kolaka 2018 Madya
8 Baula 2018 Madya
9 Pomalaa 2018 Paripurna
Sumber : Seksi Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan tabel 8 diketahui bahwa dari 14 Puskesmas yang ada di
Kabupaten Kolaka, 9 di antaranya telah memperoleh sertifikat
akreditasi dengan rincian 1 puskesmas memperoleh predikat Dasar, 7
puskesmas memperoleh predikat Madya, dan 1 puskesmas
memperoleh predikat tertinggi yaitu Paripurna yaitu Puskesmas
Pomalaa. Tidak hanya di lingkup Kabupaten Kolaka akan tetapi
Puskesmas Pomalaa saat ini merupakan satu-satunya puskesmas di
Provinsi Sulawesi Tenggara yang memperoleh Predikat Paripurna.
Sementara Puskesmas di Kabupaten Kolaka yang belum terakreditasi
hingga tahun 2018 sebanyak 5 puskesmas, akan diajukan pada tahun
2019. Sedangkan Untuk rumah sakit, di Kabupaten Kolaka saat ini baru
RS Benyamin Guluh Kolaka yang telah memiliki sertifikat akreditasi
dimana nilai yang diperoleh yaitu tingkat Dasar. Selain puskesmas dan
rumah sakit, semua fasilitas kesehatan nantinya harus memiliki
sertifikat akreditasi, baik itu, klinik, dokter praktek, hingga laboratorium
dan Dinas Kesehatan.
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 55
3) Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit
Angka kematian adalah indikator hasil kinerja dari sebuah proses
pelayanan kesehatan, di rumah sakit ada kematian di bawah 48 jam da
nada kematian di atas 48 jam, kematian yang terjadi di bawah 48 jam
diindikasikan jika terjadi adalah semata karena faktor tingkat
kegawatan yang berpihak atau berada pada pasien, artinya kondisi
pasien lebih menentukan kematiannya. Selanjutnya dapat dijelaskan
bahwa peran proses pelayanan kesehatan dengan berbagai sumber
dayanya dalam kematian di bawah 48 jam belum selesai dilaksanakan.
Berdasarkan data dari rumah sakit yang merupakan akumulasi data
dari semua rumah sakit yang ada di Kabupaten Kolaka, jumlah Pasien
Keluar Mati pada tahun 2018 sebanyak 316 kasus dimana 91 kasus di
antaranya terjadi setelah dirawat >48 Jam. Dari jumlah tersebut dapat
dihitung Gros Death Rate (GDR) dan Net Death Rate (NDR),
sebagaimana terlihat pada Grafik 7.
Grafik 7
Angka Kematian Pasien pada Rumah Sakit
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2018
Sumber : RSBG & RS Antam
Dari data kematian di rumah sakit pada Grafik 7 khususnya data GDR
(Angka Kematian Kasar), 29% Pasien Keluar Mati setelah dirawat <48
Jam yang artinya kebanyakan pasien mati di rumah sakit karena
kemungkinan besar kondisinya saat masuk sudah dalam keadaan
kritis, penyebab kematiannya kebanyakan dipengaruhi kondisi saat
pasien masuk. Hal ini juga dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan
36.4
0.8
10.4
0.8
0
5
10
15
20
25
30
35
40
RSBG RS Antam
GDR NDR
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 56
pasien di rumah sakit sudah lebih baik karena Pasien Keluar Mati >48
Jam Dirawat lebih sedikit presentasenya. Hal ini tentunya ditunjang
oleh sarana dan prasarana yang ada di rumah sakit yang merupakan
indikator kinerja pelayanan yakni BOR (Bed Occupancy Rate), BTO
(Bed Turn Over), TOI (Turn Over Interval), dan ALOS (Average Length
of Staf) sebagaimana Grafik 8.
Grafik 8
Indikator Kinerja Pelayanan Pada Rumah Sakit
Di Kabupaten Kolaka Tahun 2018
Sumber : RSBG & RS Antam
4) Puskesmas dengan Ketersediaan Obat Vaksin
Ketersediaan obat dan vaksin adalah salah satu penunjang mutu
pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Hal ini tentunya dipengaruhi
oleh kondisi geografis suatu wilayah yang kaitannya dalam hal
distribusi obat dan vaksin.
Di Kabupaten Kolaka pada tahun 2018, presentase ketersediaan obat
dan vaksin di puskesmas sudah 100%. Artinya stok obat dan vaksin
yang sifatnya esensial sudah memenuhi secara keseluruhan.
67.2
25.5
53
20.7
2.3
13.2
4 5.3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
RSBG RS Antam
BOR (%) BTO (Kali) TOI (Hari) ALOS (Hari)
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 57
2.3.3 Analisis Pencapaian Kinerja Dinas Kesehatan
a. Cakupan kunjungan ibu hamil K-4
Antenatal Care atau kunjungan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya
ke tenaga kesehatan merupakan point penting dalam keberhasilan melalui
masa kehamilan, persalinan dan pasca persalinan baik bagi ibu maupun
bayi. Pelayanan antenatal care dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan
baru ibu hamil (K1) untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil
sesuai standar paling sedikit empat kali (K4) dengan distribusi sekali pada
triwulan pertama, sekali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan
ketiga. Pelayanan ANC yang dilakukan pada tenaga kesehatan meliputi
timbang berat badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, nilai
status gizi, ukur tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin, skrining
status imunisasi TT, pemberian tablet tambah darah, periksa laboratorium,
tatalaksana/ penanganan kasus dan temu wicara (konseling).
Dalam ketentuannya diharapkan pencapaian K1 dan K4 seharusnya
seimbang atau kesenjangan cakupan pelayanan K1 dan K4 tidak boleh lebih
dari 5 % tetapi dalam pencapaiannya di lima tahun terakhir terhitung dari
tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 kesenjangan K1 dan K4 masih lebih
dari 5 %, pencapaian ini juga dikaitkan dengan rencana strategi Making
Pregnancy Safer dengan cakupan ibu hamil yang melakukan kunjungan
secara lengkap sesuai standar yang diharapkan ibu hamil mendapatkan
layanan tenaga kesehatan pada awal kehamilannya sebelum usia kehamilan
12 minggu dan datang ke tenaga kesehatan minimal 4 kali selama masa
kehamilannya hal ini berkaitan dengan pencapaian target K1 dan K4 selain
daripada itu diharapkan ibu hamil tidak terjadi komplikasi selama masa
kehamilan, persalinan maupun masa nifas jika komplikasi itu terjadi dapat
segera terdeteksi dan mendapatkan penanganan yang optimal sehingga
akan berkontribusi pada penurunan angka kematian ibu.
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 58
b. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Penanganan masalah kesehatan ibu hamil merupakan prioritas yang tidak
dapat diabaikan begitu saja. Dalam memberikan pelayanan khusunya oleh
tenaga bidan di desa dan Puskesmas, beberapa ibu hamil yang memiliki
resiko tinggi dan memerlukan pelayanan kesehatan karena terbatasnya
dalam memberikan pelayanan, maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya
rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai. Dengan penanganan
komplikasi kebidanan yang mengalami kenaikan, Diharapkan komplikasi
kebidanan yang ditangani harus mencapai 80%. Peningkatan akses
pelayanan kesehatan harus menjadi fokus utama dalam percepatan tujuan
global.
c. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
Pertolongan merupakan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil
(kompeten) rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) Menurut data
penelitian di berbagai Negara tingginya cakupan pertolongan persalinan
Oleh tenaga kesehatan terampil di yakini dapat membantu menurunkan
angka kematian ibu dan komplikasi
d. Cakupan kunjungan bayi
Setiap bayi (usia 0-11 bulan) diharapkan mendapatkan pelayanan sesuai
standar oleh tenaga kesehatan yang kompeten minimal 4 kali. Pelayanan
kesehatan tersebut meliputi pemberian lima imunisasi dasar lengkap,
pemberian vitamin A (bayi diatas usia 6 bulan), Stimulasi Deteksi dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) bayi, dan penyuluhan perawatan
kesehatan bayi di rumah yang sesuai dengan prosedur perawatan bayi yang
benar. Dengan program kunjungan bayi diharapakan setiap bayi hidup sehat,
tumbuh dan berkembang secara optimal. kualitas layanan terkait cakupan
kunjungan bayi paripurna, masyarakat juga turut berperan serta dalam
meningkatkan cakupan layanan melalui peran serta kader, tokoh agama
maupun tokoh masyarakat.
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 59
e. Cakupan pelayanan anak balita
Balita dan anak pra sekolah adalah harapan masa depan bangsa. Sehingga
perlu dilakukan perlindungan dan pemantauan secara intensif terhadap
perkembangannya. Pelayanan kesehatan pada kelompok balita dan anak
pra sekolah, dilakukan dengan pelaksanaan pemantauan dini terhadap
tumbuh kembang, deteksi dini masalah kesehatan anak menggunakan MTBS
dan penanganannya serta pelayanan rujukan ke fasilitas yang lebih mampu.
Pelayanan tersebut dilakukan di dalam gedung dan di luar gedung seperti
posyandu, Taman Kanak-Kanak, tempat penitipan anak, Panti Asuhan dan
sebagianya oleh dokter, bidan perawat yang memiliki kompetensi klinis anak,
DDTK,MTBM,MTBS
f. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
Kurang Energi dan Protein (KEP) pada anak masih menjadi masalah gizi
dan kesehatan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan
dasar tahun 2010, sebanyak 13% berstatus gizi kurang, diantaranya 4,9%
berstatus gizi buruk. Data yang sama menunjukkan 13,3% anak kurus,
diantaranya 6% anak sangat kurus dan 17,1 % anak memiliki kategori sangat
pendek. Keadaan ini berpengaruh pada masih tingginya angka kematian
bayi. Menurut WHO lebih dari 50% kematian bayi dan anak terkait dengan
gizi kurang dan gizi buruk, oleh karena itu masalah gizi perlu ditangani secara
cepat dan tepat.
Perawatan gizi buruk dilaksanakan melalui rawat inap dan rawat jalan. Anak
gizi buruk disertai komplikasi penyakit dirawat di Puskesmas Perawatan /
TFC (Therapeutic Feeding Center) atau Rumah Sakit Pemerintah atau
Rumah Sakit Swasta. Sedangkan anak gizi buruk tanpa komplikasi dapat
dirawat jalan. Perawatan anak gizi buruk dirumah
g. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
Penjaringan kesehatan merupakan salah satu bentuk dari pelayanan
kesehatan yang bertujuan untuk mendeteksi dini siswa yang memiliki
masalah kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Penjaringan kesehatan dilakukan pada peserta didik kelas 1 SD, kelas 7
SMP/MTs dan Kelas 10 SMA/SMK/MA yang meliputi pemeriksaan
kebersihan perorangan (rambut, kulit dan kuku) pemeriksaan status gizi
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 60
melalui pengukuran antropometri, pemeriksaan ketajaman indera
(penglihatan dan pendengaran), pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut,
pemeriksaan laboratorium untuk anemia dan kecacingan, dan pengukuran
kebugaran jasmani.
h. Cakupan peserta KB aktif
Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat digambarkan
melalui cakupan peserta KB yang ditunjukkan dengan kelompok sasaran
program yang sedang menggunakan alat kontrasepsi, tempat pelayanan serta
jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor.
i. Cakupan desa siaga aktif
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif merupakan salah satu indikator dalam
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di kabupaten dan Kota. Target
yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 80% desa dan kelurahan yang
ada di Indonesia telah menjadi Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Capaian
kuantitas setiap tahunnya sudah melebihi target nasional, namun demikian
kualitas Desa Siaga aktifnya masih didominasi aktif pratama sehingga perlu
dilakukan pembinaan untuk meningkatkan kualitas Desa Siaga Aktifnya.
Untuk meningkatkan kualitas Desa Siaga Aktif ini, perlu dukungan dan peran
aktif dari berbagai lintas sektor, ormas, LSM maupun dunia usaha.
j. Pelayanan Pengelolaan Limbah pada tahun 2018 sebesar 64.29%
dikarenakan pengelolaan limbah padat infeksius masih belum sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
2.4.1 Tantangan
Tantangan dalam pengembangan pelayanan pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Kolaka dapat dipetakan sebagai berikut:
a. Pola hidup penularan penyakit yang dipengaruhi oleh globalisasi dan arus
informasi;
b. Adanya tuntutan masyarakat terhadap kemudahan akses pelayanan
kesehatan di puskesmas dan jaringannya;
c. Masih banyaknya perilaku masyarakat yang tidak sehat yang berpotensi
menyebarkan penyakit;
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 61
d. Belum optimalnya pemanfaatan posyandu oleh warga masyarakat;
e. Masih adanya kasus gizi buruk;
f. Masih ada persalinan ditolong oleh dukun bayi;
g. Perkembangan sistem informasi dan teknologi di bidang pelayanan
kesehatan;
h. Belum semua fasilitas pelayanan kesehatan primer yang terakreditasi
i. Bangunan fisik puskesmas dan pustu masih ada yang belum memenuhi
standar;
j. Belum ada RSUD yang terakreditasi sesuai standar JCI
k. Tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap mutu pelayanan
kesehatan akan mengalihkan masyarakat mencari pelayanan ke Rumah sakit
lain yang memberikan pelayanan yang lebih baik.
l. Ketersediaan obat esensial generik di sarana pelayanan kesehatan baru
mencapai 95%. Selain itu juga masih belum optimalnya ketersediaan alat
kesehatan dan tingginya peredaran Jamu mengandung Bahan Kimia Obat
m. Proporsi SDM Kesehatan belum memenuhi target ideal, antara lain untuk
dokter umum rasio 9.16 (ideal 30 per 100.000 penduduk), dokter gigi rasio
3.76 (ideal 11 per 100.000 penduduk), perawat rasio 64.55 (ideal 158 per
100.000 penduduk. Selain tenaga medis tersebut, masih terdapat kekurangan
tenaga kesehatan non medis, antara lain Sarjana Kesehatan Masyarakat,
Sanitarian, tenaga gizi, tenaga teknis medis, dan tenaga fungsional bidang
kesehatan baik untuk kebutuhan di Dinas Kesehatan maupun untuk
kebutuhan di unit pelayanan primer
n. Adanya penambahan potensial permintaan masyarakat terhadap pelayanan,
hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk yang makin meningkat, pendidikan
masyarakat meningkat dan pergeseran pola penyakit/transisi epidemiologi.
Pola penyakit yang diderita sebagian besar masyarakat adalah penyakit
infeksi menular seperti Diare,Typhoid, TBC, ISPA, penyakit kulit, namun pada
saat bersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak menular seperti jantung,
pembuluh darah, diabetes mellitus sehingga akan terjadi beban ganda/pada
waktu yang bersamaan (double burden).
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 62
2.4.2 Peluang
a. Adanya dukungan anggaran dari Pemerintah Pusat dan Propinsi untuk
pembangunan kesehatan di daerah dengan disediakannya anggaran
kesehatan termasuk bagi masyarakat miskin
b. Komitmen pemerintah kabupaten yang tinggi dalam pembangunan
kesehatan dengan adanya pengorganisasian dan penggerakan Program-
Program Inovasi melalui SK Tim baik di Tingkat Kabupaten, Kecamatan dan
Desa / Kelurahan
c. Event program Kabupaten Sehat, Program Pencegahan dan Penurunan
Stunting, serta Program upaya kesehatan berbasis masyarakat sebagai
pendekatan mengatasi masalah melalui sinergisitas lintas sektor
d. Kerjasama antara pemerintah kabupaten Kolaka dengan institusi
pendidikan
e. Dukungan aktif lintas sektor dalam upaya kesehatan berbasis masyarakat
f. Kelompok pendukung ASI (KP-ASI) untuk mendukung akselerasi perbaikan
gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan
g. Dukungan Organisasi Profesi dan Asosiasi RS, Dinas Kesehatan dan Klinik
h. Tersedianya fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta dan mempunyai
tenaga yang professional di bidangnya.
i. Kebijakan Pelayanan Publik untuk melaksanakan survey Indeks Kepuasan
Masyarakat
j. Perkembangan Pariwisata Kabupaten Kolaka yang cukup berkembang.
k. Adanya good will dari Pemerintah Kabupaten Kolaka untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan yang didukung sarana,
prasarana, dan dana.
l. Peningkatan permintaan layanan untuk kelas menengah ke atas, yang
mana ditunjukkan dari tingkat hunian (BOR) untuk kelas I dan kelas Utama
yang semakin meningkat.
m. Komitmen penambahan peralatan medik dari APBN maupun dari APBD
untuk menunjang kegiatan pelayanan spesialistik.
n. Kebijakan Pemerintah tentang integrasi masyarakat miskin menjadi peserta
JKN.
o. Angka kesakitan penduduk yang masih tinggi.
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 63
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DINAS KESEHATAN
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka
Konsep penanganan kesehatan secara promotif dan preventif dijalankan secara
sinergi dengan konsep kuratif dan rehabilitatif, sehingga derajat kesehatan
masyarakat dapat diwujudkan. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas
Kesehatan Kabupaten Kolaka menghadapi beberapa permasalahan, yaitu :
1. Masih kurang optimalnya kualitas pelayanan kesehatan dasar pada ibu
melahirkan dan bayi;
2. Masih belum optimalnya pencegahan dan penanggulangan penyakit;
3. Masih belum optimalnya penanganan stunting;
4. Masih rendahnya kualitas, pemerataan dan keterjangkauan kesehatan serta
SDM tenaga kesehatan;
5. Masih rendahnya cakupan pelayanan kesehatan sekunder.
Prioritas masalah kesehatan di Kabupaten Kolaka berdasarkan permasalahan
yang ada sebagai berikut:
1. Angka Kematian Ibu
2. Angka Kematian Bayi
3. Prevalensi Stunting
4. Akses dan keterjangkauan masyarakat
5. Penyakit menular dan tidak menular.
6. Pelayanan Kesehatan Sekunder
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 64
Tabel 9
Identifikasi Permasalahan sesuai Tugas Pokok dan Fungsi
No. Bidang Urusan dan Indikator Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah Satuan
Target 2018
Realisasi 2018
Interpretasi Belum Tercapai (<);Sesuai (=); Melampaui (>)
Permasalahan
1 Usia Harapan Hidup Tahun 71.00 70.72 Tidak mencapai Upaya hidup sehat pd kelompok usila masih rendah
2 Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) /100.000 KLH 150.00 165.00 Tidak mencapai Adanya perubahan DO AKI
3 Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) /1000 KLH 18.00 13.70 Melampaui
4 Pelayanan kesehatan ibu hamil K4 % 86.00 82.00 Tidak mencapai Adanya ibu hamil dari luar wilayah
5 Pelayanan kesehatan ibu bersalin Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
% 82.00 86.00 Tidak mencapai Prasarana penunjang persalinan di fasyankes masih kurang
6 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir (KN Lengkap)
% 95.00 101.00 Melampaui
7 Pelayanan kesehatan balita % 55.00 42.00 Tidak mencapai Kesadaran ibu terhadap pentingnya yankes balita belum optimal
8 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
% 95.00 84.40 Tidak mencapai Jumlah sasaran yang meningkat
9 Pelayanan kesehatan pada usia produktif % 59.00 13.00 Tidak mencapai Kurangnya kesadaran kelompok usia produktif utk ke faskes memeriksakan kesehatannya
10 Pelayanan Kesehatan Pada Usia Lanjut % 45.00 16.00 Tidak mencapai Minat lansia untuk faskes ke masih rendah
11 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi % 100.00 100.00 Sesuai
12 Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus
% 100.00 100.00 Sesuai
13 Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa
% 100.00 100.00 Sesuai
14 Pelayanan kesehatan orang dengan TB % 100.00 100.00 Sesuai
15 Pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV
% 100.00 86.90 Tidak mencapai Masyarakat enggan melakukan skrining HIV karena menganggap dirinya tidak sakit
16 Penderita Malaria Diobati % 100.00 100.00 Sesuai
17 Penderita DBD Ditangani % 100.00 100.00 Sesuai
18 Persentase Desa/Kelurahan UCI % 90.00 94.10 Melampaui
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 65
19 Desa/Kelurahan mengalami KLB yang ditangani dengan PE < 24 jam
% 100.00 100.00 Sesuai
20 Cakupan Desa Kelurahan yang melaksanakan STBM
% 76.00 94.10 Melampaui
21 Persentase Penduduk yang memiliki Akses terhadap Air Minum yang berkualitas
% 90.00 91.30 Melampaui
22 Persentase Kualitas Tempat Tempat Umum Memenuhi Syarat
% 56.00 79.70 Melampaui
23 Persentase Kualitas Tempat Pengolahan Makanan Memenuhi Syarat
% 32.00 76.00 Melampaui
24 Persentase Pengawasan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan
% 55.00 66.70 Melampaui
25 Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan layanan kesehatan kerja dasar dan Olah Raga
% 70.00 100.00 Melampaui
26 Cakupan Desa /Kelurahan Siaga Aktif % 76.00 43.70 Tidak mencapai Adanya Pengurus Desa Siaga yang pindah/ berhenti
27 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien masyarakat Miskin
% 100.00 100.00 Sesuai
28 Persentase Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar yang terakreditasi
% 64.30 64.30 Sesuai
29 Persentase Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan yang terakreditasi
% 50.00 50.00 Sesuai
30 Ketersediaan obat sesuai kebutuhan % 95.00 100.00 Melampaui
31 Penyelenggaraan Tatanan Kawasan Sehat Tatanan 2.00 - Tidak mencapai
32 Persentase Pemenuhan minimal 5 Jenis Tenaga Kesehatan di FKTP
% 90.00 85.70 Tidak mencapai Pemerataan Distribusi tenaga belum esuai kebutuhan
33 Rasio Puskesmas terhadap Jumlah Penduduk 30.000 PDDK 1.00 1.60 Melampaui
34 Persentase Pengawasan Obat & Makanan di Sarana yankes dan disarana Distribusi Makmin
% 100.00 100.00 Sesuai
35 Rasio Rumah Sakit Terhadap Jumlah Penduduk 150.000 PDDK 1.00 1.20 Melampaui
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 66
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Prioritas Pembangunan Daerah
3.2.1 Visi
Visi Bupati dan wakil Bupati Kolaka menggambarkan arah pembangunan
atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam masa jabatan
selama 5 (lima) tahun. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang
diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi Bupati dan wakil Bupati
Kolaka ini menjadi visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Kolaka Tahun 2019 – 2024 yaitu :
“ Kabupaten Kolaka yang Semakin Maju, Berkeadilan dan
Sejahtera ”
Secara filosofis visi tersebut adalah cita-cita untuk mewujudkan
Masyarakat Kabupaten Kolaka yang :
a. Konsep Semakin maju yang dimaksudkan adalah pergerakan kondisi
perekonomian kearah yang lebih baik. Terjadinya peningkatan PDRB
(Produk Domestik Regional Bruto) dan PDRB per kapita Kabupaten
Kolaka, laju pertumbuhan ekonomi yang berkualitas yang dapat
menciptakan lapangan kerja. Maju juga berarti berkembangnya
infrastruktur wilayah, seperti jalan, jembatan, pelabuhan laut dan udara
yang mampu mendorong produktifitas tinggi, dengan berbasis pada
potensi ekonomi daerah
b. Kemajuan yang ingin dicapai ini diharapan dapat tersebar secara adil
dan merata. Tidak ada diskriminasi, baik antar individu, golongan
maupun antar wilayah, sehingga pelaksanaan dan hasil pembangunan
dapat masyarakat, yang terlihat dari aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan pendidikan, kesehatan dan sumber perekonomian serta
kehidupan demokrasi yang semakin berkembang Sejahtera
c. Pada akhirnya kesejahteraan yang menjadi tujuan kemajuan dan
keadilan tersebut. Makna sejahtera dalam visi ini berarti semua
kebutuhan lapisan masyarakat secara menyeluruh dapat terpenuhi hak-
hak dasarnya, baik dari aspek sosial, ekonomi dan budaya. Yang paling
utama adalah terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang dan papan
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 67
yang merata, serta berkurangnya pengangguran dan masalah sosial
lainnya
3.2.2 Misi
Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan langkah-langkah yang
akan dilakukan dalam mewujudkan visi. Rumusan misi merupakan
penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya yang
harus dilakukan. Misi disusun untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan
sasaran serta arah kebijakan untuk mencapai visi. Misi merupakan
rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi. Misi dalam RPJMD Kabupaten Kolaka Tahun 2019-2024
adalah:
Misi 1. Mempercepat pembangunan infrastruktur wilayah.
Misi 2. Meningkatkan kinerja ekonomi melalui ekonomi kerakyatan.
Misi 3. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan serta
penguatan sendi-sendi sosial budaya dan agama.
Misi 4. Menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik, efisien, bersih
dan bermartabat.
Misi 5. Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya alam dan
perlindungan lingkungan hidup
Misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kolaka yang terkait langsung
dengan Dinas Kesehatan adalah misi ke-3 (tiga) yaitu meningkatkan
Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan serta Penguatan sendi-sendi sosial
budaya dan agama.
Untuk mendukung pencapaian visi dan misi tersebut, Dinas Kesehatan
melaksanakan kebijakan di bidang kesehatan yaitu:
a. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau
dan berkeadilan
b. Meningkatkan Kualitas dan Pengembangan Sumber Daya dan
Perbekalan Kesehatan
c. Meningkatkann Kualitas Lingkungan dan Gerakan Masyarakan Hidup
Sehat (Germas)
d. Meningkatkan Managemen, Pembiayaan dan Sistem Informasi
Kesehatan serta Perumusan Kebijakan Bidang Kesehatan
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 68
e. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Sekunder (Rujukan Rumah Sakit)
dan Jejaring Kemitraan Pelayan Kesehatan.
3.2.3 9 Prioritas Pembangunan Daerah 2019-2024
Untuk mewujudkan visi, misi, strategi pemerintah daerah, perlu ada fokus
arah pembangunan yang merupakan program unggulan selama 5 tahun ke
depan. Hal ini diwujudkan dengan menetapkan 9 prioritas pembangunan
daerah yaitu:
1. Peningkatan pendidikan, agama, budaya, dan paham kebangsaan
2. Pemenuhan layanan kesehatan masyarakat yang berkualitas
3. Penguatan struktur ekonomi rakyat dan penanggulangan kemiskinan
4. Peningkatan infrastruktur pertanian dalam arti luas
5. Penguatan konektivitas infrastruktur daerah
6. Pembukaan peluang kerja dan peningkatan keahlian tenaga kerja
7. Penataan kawasan perkantoran dan fasilitas publik
8. Pemantapan reformasi birokrasi yang berbasis elektronik serta
peningatan pelayanan pemerintahan lini depan
9. Perlindungan sumber daya alam dan pengelolaan lingkungan hidup yang
berkelanjutan.
3.3 Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan RI Dan Renstra Dims Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara
Secara umum tujuan pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi
Tenggara adalah mewujudkan kesehatan masyarakat Sulawesi Tenggara
seperti yang telah dituangkan dalam Visi Dinas Kesehatan. Sehubungan
dengan hal tersebut, tujuan pembangunan kesehatan adalah:
Mewujudkan tatakelola administrasi perkantoran secara efektif;
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
Meringankan beban pembiayaan kesehatan pada golongan masyarakat
tertentu;
Meningkatkan kesadaran kemauan dan kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat;
Meningkatkan ketersediaan SDM Kesehatan sesuai dengan
kebutuhan;
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 69
3.3.1 Renstra Kementerian Kesehatan
Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan
tahun 2015-2019, Kementrian Kesehatan menetapkan dua tujuan
Kementrian Kesehatan yaitu: 1) meningkatnya status kesehatan
masyarakat dan; 2) meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan
perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang
kesehatan. Untuk mencapai tujuan tersebut, diuraikan dalam Program
Indonesia Sehat yang melingkupi:
a. Paradigma sehat
1) Pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan
2) Promotif preventif sebagai pilar utama upaya kesehatan
3) Pemberdayaan masyarakat
b. Penguatan Pelayanan Kesehatan
1) Peningkatan akses terutama pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama
2) Optimalisasi Sistem Rujukan
3) Peningkatan Mutu
4) Penerapan pendekatan Continuum of Care
5) Intervensi berbasis risiko kesehatan (health risk)
c. Pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional
1) Sistem pembiayaan asuransi dengan azas gotong royong
2) Kendali mutu dan kendali biaya
3) Sasaran : Penerima Bantuan Iur (PBI) dan Non PBI
4) Tanda kepesertaan : Kartu Indonesia Sehat (KIS)
3.3.2 Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara
Secara umum tujuan pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi
Tenggara adalah mewujudkan kesehatan masyarakat Sulawesi Tenggara
seperti yang telah dituangkan dalam Visi Dinas Kesehatan. Sehubungan
dengan hal tersebut, tujuan pembangunan kesehatan Provinsi Sulawesi
Tenggara dalam periode 2013-2018 adalah :
a. Mewujudkan tatakelola administrasi perkantoran secara efektif;
b. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 70
c. Meringankan beban pembiayaan kesehatan pada golongan masyarakat
tertentu;
d. Meningkatkan kesadaran kemauan dan kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat;
e. Meningkatkan ketersediaan SDM Kesehatan sesuai dengan kebutuhan;
3.4 Telahaan Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis.
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta
segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan
aspek administratif dan/atau aspek fungsional.Sedangkan kawasan adalah
wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya.
Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi
implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan
SKPD. Dibandingkan dengan struktur dan pola ruang eksisting maka
SKPD dapat mengidentifikasi arah (geografis) pengembangan pelayanan,
perkiraan kebutuhan pelayanan, dan prioritas wilayah pelayanan SKPD
dalam lima tahun mendatang. Dikaitkan dengan indikasi program
pemanfaatan ruang jangka menengah dalam RTRW, SKPD dapat
menyusun rancangan program beserta targetnya yang sesuai dengan
RTRW tersebut.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS
adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif
untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
Kabupaten Kolaka terletak di sebelah tenggara pulau Sulawesi yang
mencakup wilayah daratan dan kepulauan yang memiliki wilayah daratan
seluas 3.283,64 km² dan wilayah perairan/laut diperkirakan seluas
±15.000 km². Secara geografis terletak di bagian barat Provinsi Sulawesi
Tenggara, memanjang dari Utara ke Selatan diantara 30 36' – 40 35' Lintang
Selatan dan melintang dari Barat ke Timur di antara 1200 45' – 1210 52'
Bujur Timur dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Kolaka Utara
Sebelah Timur : Kabupaten Kolaka Timur
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 71
Sebelah Selatan : Kabupaten Bombana
Sebelah Barat : Teluk Bone Provinsi Sulawesi Selatan
Wilayah Kabupaten Kolaka terdiri dari 12 kecamatan yang terdiri dari 135
desa/kelurahan dengan rincian 100 desa dan 35 kelurahan.
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis
Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati untuk dijadikan
prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang. Isu
strategis diidentifikasi berdasarkan pemetaan perrmasalahan-
permasalahan yang ada serta hasil sinkronisasi dari isu-isu strategis di
tingkat nasional maupun provinsi. Adapun isu strategis di Kabupaten
Kolaka yaitu :
1. Penanggulangan Kemiskinan
2. Infrastruktur wilayah dan Kawasan Pemukiman
3. Daya saing ekonomi dan peningkatan produktivitas
4. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan
5. Kualitas Pendidikan dan Kesehatan
6. Peluang Kerja
7. Kualitas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sumber Daya Alam serta
masalah pertanahan.
Memperhatikan isu globalisasi dan perkembangan mutakhir pada era
otonomi daerah dan transparansi informasi saat ini, serta isu-isu
lingkungan strategis baik nasional maupun lokal, mengidentifikasikan
semakin kompleksnya tantangan dan permasalahan pembangunan
dibidang kesehatan. Menyikapi hal tersebut, maka peran Dinas Kesehatan
sebagai penanggung jawab teknis dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di Kabupaten Kolaka, harus memperhatikan adanya
perkembangan beberapa isu strategis yang menjadi permasalahan
kesehatan di Kabupaten Kolaka, antara lain :
1. Angka Kematian Ibu dan Bayi ; Output dari upaya pelayanan
kesehatan ibu dan bayi adalah menurunnya Angka Kematian Ibu dan
Bayi dimana isu ini adalah isu utama program kesehatan di Indonesia
secara umum. Bukan semata peran petugas kesehatan dalam upaya
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 72
penuruan AKI dan AKB ini melainkan perlu upaya dari berbagai sektor
secara terpadu.
2. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; Transisi epidemiologi atau
pergeseran pola penyakit saat ini dari penyakit menular ke penyakit
tidak menular. Hal ini memicu perlu adanya perubahan kebijakan
sehingga penanganan masalah kesehatan dapat berjalan efektif.
Pemerintah sudah membuat berbagai program yang orientasinya pada
penanganan penyakit tidak menular misalnya Skrinng terhadap faktor
risiko Hipertensi, DM, dan lain sebagainya. Tentunya upaya ini perlu
didukung dengan upaya masyarakat itu sendiri secara mandiri untuk
berperilaku hidup sehat.
3. Prevalensi Stunting; Stunting merupakan isu yang sangat mencuat
saat ini, mengapa demikian? Perlu diketahui bahwa permasalahan
stunting ini bukan hanya merupakan urusan kesehatan semata,
melainkan menjadi urusan sektoral. Termasuk dalam intervensi
penanganannya terdapat 2 jenis intervensi yaitu intervensi Spesifik
merupakan urusan khusus penanganan stunting dari segi kesehatan,
kemudian intervensi sensitive merupakan urusan sektoral yang perlu
dilaksanakan oleh berbagai urusan. Intervensi stunting tidak hanya
terpaku pada balita penderita stunting saja melainkan lebih luas kepada
semua lini yang terkait dengan kesehatan balita tersebut misalnya
kesehatan ibu saat hamil, kondisi lingkungan (sanitasi), dan
sebagainya.
4. Distribusi dan Kualitas Sumber Daya manusia Kesehatan;
Penunjang pelayanan kesehatan salah satunya yang utama adalah
ketersediaan sumber daya manusia (Tenaga Kesehatan). Ketersediaan
tenaga belum mutlak mengatasi permasalahan kebutuhan tenaga di
suatu wilayah karena harus memperhitungkan kualitas dan profesi dari
SDM tersebut apakah sudah memenuhi kebutuhan pelayanan atau
tidak. Permasalahan yang sering ditemui terkait distribusi tenaga adalah
tidak meratanya persebaran tenaga dimana cenderung menumpuk
pada wilayah perkotaan dan jauh lebih sedikit pada daerah pedesaan.
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 73
5. Pelayanan Kesehatan Rujukan; Selain kebutuhan pelayanan
kesehatan di tingkat dasar, masyarakat juga membutuhkan pelayanan
kesehatan di tingkat lanjutan. Disini yang kadang menjadi
permasalahan adalah ketidak patuhan terhadap mekanisme rujukan
berjenjang. Masyarakat biasanya memilih sendiri dimana tempat
pelayanan kesehatan yang diinginkannya, menderita penyakit yang
seharusnya bisa ditangani di tingkat dasar tetapi menginginkan
pelayanan di tingkat rujukan, sehingga hal ini berefek pada
penumpukan klaim di rumah sakit yang akhirnya akan membebani
keuangan Negara.
Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata
ditentukan oleh hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat
dipengaruhi pula oleh hasil kerja serta kontribusi positif berbagai sektor
pembangunan. Untuk optimalisasi hasil kerja serta kontribusi positif
tersebut, “wawasan kesehatan” sebagai asas pokok program
pembangunan nasional perlu dijadikan sebagai asas pokok pembangunan
kesehatan di Kabupaten Kolaka, sehingga dalam pelaksanaannya seluruh
sektor dan pihak terkait (stakeholders) berperan sebagai penggerak utama
pembangunan daerah berwawasan kesehatan yang dijabarkan dalam
bentuk program-program prioritas dan kegiatan pokok dalam RPJMD
Kabupaten Kolaka dan Renstra Dinas Kesehatan tahun 2019-2024.
Terwujudnya keadaan sehat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang
tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan, melainkan juga
tanggung jawab dari berbagai sektor terkait lainnya, disamping tanggung
jawab individu, keluarga dan masyarakat. Dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Kolaka, Dinas kesehatan dapat
bersinergi secara dinamis dengan berbagai instansi terkait seperti Dinas
Pendidikan, Dinas Pertanian, Bappeda, BKD, BPM dan PD, BKKB dan PP,
serta instansi terkait lainnya.
Untuk mengurangi kesenjangan yang terjadi dalam pembangunan
kesehatan, diperlukan pemikiran tidak konvensional mengenai kebijakan
program kesehatan masyarakat dan sektor kesehatan pada umumnya
untuk mencakup determinan kesehatan lainnya, terutama yang berada
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 74
diluar domain kesehatan. Reformasi kesehatan masyarakat yang meliputi
reformasi kebijakan SDM kesehatan, reformasi kebijakan pembiayaan
kesehatan, reformasi kebijakan pelayanan kesehatan, dan reformasi untuk
kebijakan yang terkait dengan terselenggaranya Good Governance sudah
harus dilakukan.
Selain itu, dibutuhkan pula perhatian pada akar masalah yang ada di
Kabupaten Kolaka, diantaranya faktor sosial ekonomi dimana masyarakat
tumbuh, belajar, hidup, bekerja dan terpapar, serta rentan terhadap
penyakit dan komplikasinya dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dan mencapai target RPJMD Kabupaten Kolaka tahun 2019-
2024 dan target nasional. Hubungan antara status sosial ekonomi dan
kesehatan berlaku secara universal bukan hanya di Kabupaten Kolaka.
Tingkat kematian dan tingkat kesakitan secara konsisten didapatkan lebih
tinggi pada kelompok dengan sosial ekonomi rendah. Untuk itu, perlu
upaya yang sungguh-sungguh dalam rangka mengurangi disparitas
masyarakat terhadap akses kesehatan, partisipasi sosial dan pelayanan
publik lainnya.
Isu strategis yang bersifat lokal yang harus diantisipasi dalam 5 (lima)
tahun diantaranya disparitas pelayanan kesehatan, pemilihan kepala
daerah, pembebasan biaya pengobatan Jamkesda, dinamika politik
daerah.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka di bawah ini akan
disajikan matriks isu-isu global, nasional dan lokal eksternal seperti berikut.
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 75
Tabel 10 Isu-Isu Global, Nasional Dan Lokal Eksternal
No
Isu Strategis
Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika
Regional/Lokal Lain-Lain
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Implementasi WTO, APEC dan AFTA
Desentralisasi Disparitas pelayanan kesehatan
2 Pemanasan Global Penyakit New Emerging Deseases
Dinamika Politik Daerah
3 Biosecurity Reformasi dan Demokratisasi Dinamika penganggaran daerah
4 Bioterorisme Dinamika politik nasional Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah Kabupaten
5 Penggunaan teknologi yang High Cost
Krisis ekonomi dan keterbatasan dana pemerintah
Pembebasan Biaya Pengobatan
6 Global Epidemic Deseases
Dinamika penganggaran Mutasi dan Rekruitmen pegawai tidak berdasarkan pada kompetensi
7 Global strategy on diet Deregulasi berbagai perizinan Migrasi tenaga kerja akibat terbukanya lapangan kerja di Kabupaten Kolaka
8 Physical Activity Pengurangan beban pemerintah
Daerah sasaran wisatawan manca negara dan lokal
9 SDGs (Sustainable Development Goals)
Penyelarasan Rencana pembangunan Jangka Panjang dan Pembangunan Jangka Menengah Nasional.
Pemenuhan Komitmen Pemerintah dalam pelaksanaan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan
10 Krisis ekonomi global Pemberdayaan masyarakat
11 Krisis bahan pangan IPM dan kualitas SDM rendah
12 Terbukanya peluang lapangan kerja kesehatan secara global
Kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup
13 Masuknya investasi dan tenaga kerja/kesehatan dari negara lain
Standar kompetensi tenaga
14 Komitmen ASEAN dan Internasional lainnya
Penerapan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 76
Berdasarkan isu-isu dan dinamika tersebut di atas, maka dalam
rangka mengantisipasi dinamika pembangunan kesehatan di
Kabupaten Kolaka, dijabarkan isu pokok sebagai berikut:
a. Terbatasnya aksesibilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas
terutama pada kelompok rentan seperti penduduk miskin, daerah
terpencil, Sulit dan Rawan;
b. Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang sesuai standar masih
terbatas;
c. Belum teratasinya permasalahan gizi secara menyeluruh;
d. Masih tingginya kematian akibat kesakitan penyakit menular dan
tidak menular;
e. Belum terlindunginya masyarakat secara maksimal terhadap beban
pembiayaan;
f. Belum terpenuhinya jumlah, jenis, kualitas serta penyebaran
sumber daya manusia kesehatan dan belum optimalnya dukungan
kerangka regulasi ketenagaan kesehatan;
g. Belum optimalnya ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan
ketersediaan obat essensial, penggunaan obat yang tidak rasional
dan penyelenggaran pelayanan kefarmasian yang berkualitas;
h. Masih terbatasnya kemampuan manajemen dan informasi
kesehatan meliputi pengelolaan administrasi dan hukum kesehatan;
i. Belum optimalnya pelaksanaan manajerial dalam sinkroisasi
perencanaan kebijakan program dan anggaran serta masih
terbatasnya koordinasi.
Secara ringkas isu-isu pembangunan kesehatan di kabupaten Kolaka
seperti berikut.
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 77
ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KESEHATAN
ISU UTAMA
1. Masih kurang optimalnya
kualitas pelayanan
kesehatan dasar pada ibu
melahirkan dan bayi
2. Masih belum optimalnya
pencegahan dan
penanggulangan penyakit
3. Masih belum optimalnya
penanganan Stunting
4. Masih rendahnya kualitas,
pemerataan dan
keterjangkauan kesehatan
serta SDM tenaga
kesehatan.
5. Masih rendahnya cakupan
pelayanan kesehatan
sekunder
PERMASALAHAN
Supply : Angka Kematian Ibu Angka Kematian Bayi Penyakit Menular dan
Tidak Menular Prevalensi Stunting Akses pelayanan
kesehatan Sumber Daya Manusia Pelayanan Kesehatan
rujukan
Demond : Kebutuhan masyarakat
akan pelayanan kesehatan meningkat (Pertumbuhan penduduk, Perubahan Iklim dan Transisi Epidemiologi)
Status Kesehatan Masyarakat Masih Rendah Cakupan pelayanan kesehatan baik preventif, promotif kuratif dan rehabilitative belum optimal
ISU STRATEGIS
FOKUS
Angka kematian ibu dan bayi
Pencegahan dan pengendalian penyakit
Prevalensi Stunting Distribusi dan kualtas SDM Pelayanan kesehatan
rujukan.
Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Masyarakat
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 78
6. Kondisi yang ingin dicapai dan proyeksi ke depan
Adapun kondisi pembangunan kesehatan yang ingin dicapai 5
tahun kedepan diproyeksikan berdasarkan target SPM sesuai PP
Nomor 2 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal dan
Permenkes Nomor 4 tahun 2019 tentang standar teknis pelayanan
dasar pada SPM bidang Kesehatan sebagai berikut:
Tabel 11 Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Tahun 2019 – 2024
No Indikator SPM Bidang
Kesehatan
Target SPM
2019 2020 2021 2022 2023 2024
1
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah dan swasta
81.5% 86.9% 89.6% 92.6% 95% 100%
2
Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar di fasilitas kesehatan
86.3% 87.44% 87.44% 89.72% 90.86% 92%
3
Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai dengan standar
94.9% 95.52% 96.14% 96.72% 97.38% 98%
4
Jumlah balita 0-59 bulan yang mendapat pelayanan kesehatan balita sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
41.5% 45.2% 48.9% 52.6% 56.3% 60%
5
Jumlah anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 yang mendapat pelayanan skrining kesehatan di satuan pendidikan dasar
79.92% 87.95% 91.97% 95.98% 100% 100%
6
Jumlah pengunjung usia 15-59 tahun mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
12.94% 22.35% 31.76% 41.18% 50.59% 60%
7
Jumlah pengunjung berusia 60 tahun ke atas yang mendapat skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali dalam kurun waktu satu tahun
16.41% 41.84% 54.56% 67.28% 80% 80%
8 Jumlah penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
12.5% 22% 31.5% 41% 50.5% 60%
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 79
standar dalam kurun waktu satu tahun
9
Jumlah penyandang DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
7.8% 14.04% 20.28% 26.52% 32.76% 39%
10
Jumlah ODGJ berat (psikotik) di wilayah kerja kab/kota yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa promotif preventif sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
100% 100% 100% 100% 100% 100%
11
Jumlah orang yang mendapatkan pelayanan TB sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
100% 100% 100% 100% 100% 100%
12
Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar di fasyankes dalam kurun waktu satu tahun
31% 44.8% 58.6% 72.4% 86.2% 100%
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 80
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS KESEHATAN
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis
yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam rencana strategis Dinas
Kesehatan yaitu “Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat” yang menjadi dasar
penyusunan kinerja pembangunan kesehatan pada SKPD Dinas
Kesehatan Kabupaten Kolaka.
Tujuan dan sasaran Dinas Kesehatan yang hendak dicapai dalam kurun
waktu 5 tahun kedepan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta
didasarkan pada isu-isu analisis strategis yang tertuang dalam RPJMD
Kabupaten Kolaka dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka.
4.1 TUJUAN
Tujuan adalah upaya yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, misi,
memecahkan permasalahan dan menangani isu strategis yang dihadapi.
Tujuan jangka menengah Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka tahun 2019-
2024 yaitu “Meningkatkan Akses dan Pemerataan Layanan Kesehatan”.
4.2 SASARAN
Sasaran merupakan hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
spesifik, terukur, mudah dicapai, rasional untuk dilaksanakan dalam jangka
waktu 5 (lima) tahun ke depan. Adapun sasaran jangka menengah Dinas
Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun 2019-2024 adalah “Meningatnya akses
pelayanan dasar dan rujukan
Tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan di Kabupaten Kolaka 2019-
2024 seperti pada tabel 12 berikut:
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 81
Tabel 12
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka
NO
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR TUJUAN/
SASARAN FORMULA
SATUAN TARGET KINERJA TUJUAN/ SASARAN
PADA TAHUN KE -
I II III IV V
Meningkatkan akses dan pemerataan layanan kesehatan
1. Usia Harapan Hidup
Perhitungan BPS Tahun 70.3 70.7 71 71.2 71.5
2. Prevalensi Stunting
% 26.5 26.1 25.7 25.3 24.9
Meningkatnya akses pelayanan dasar dan rujukan
Angka Kematian Ibu Per 100.000 KH
86.9% 89.6% 92.6% 95% 100%
Per 100.000
KH
Angka Kematian Bayi per 1.000 KH
Per 1.000 KH
87.44%
87.44% 89.72% 90.86
% 92%
Prevalensi DBD Per 100.000 Penduduk
Per 100.000
Pddk 94.9% 95.52% 96.14%
96.72%
97.38%
Prevalensi HIV/AIDS
% 45.2% 48.9% 52.6% 56.3% 60%
Jumlah Balita Stunting ditemukan dalam suatu wilayahkurun waktu 1 tahun ----------------------------------------------------- X 100% Sasaran Balita dalam wilayah dan waktu yang sama
Jumlah Kematian Ibu --------------------------------------------- X 100.000 Jumlah Kelahiran Hidup
Jumlah Kematian Bayi (Usia <1Tahun) ---------------------------------------------------- X 1.000 Jumlah Kelahiran Hidup
Jumlah Kasus DBD dalam 1 Tahun ---------------------------------------------------- X 100.000 Jumlah Penduduk pada Tahun yg Sama
Jumlah Kasus HIV/AIDS dlm 1 Tahun ----------------------------------------------------------------------- X 100% Jumlah Perkiraan Orang dgn Risiko Terinfeksi HIV/AIDS
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 82
Cakupan Sarana Kesehatan Terakreditasi
% 87.95
% 91.97% 95.98% 100% 100%
Jumlah Sarana Kesehatan Terakreditas ------------------------------------------------------- X 100% Jumlah Sarana Kesehatan pada waktu yang sama
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 83
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan arah kebijakan dalam Renstra SKPD Dinas Kesehatan
Kabupaten Kolaka menunjukkan bagaimana cara mencapai tujuan, sasaran jangka
menengah, dan target kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD yang menjadi
tugas dan fungsi Dinas Kesehatan. Strategi dan arah kebijakan SKPD Dinas
Kesehatan mengacu kepada strategi RPJMD Kabupaten Kolaka yang tertuang dalam
Misi 3 yaitu “Meningkatkan Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan serta
Penguatan Sendi-Sendi Sosial, Budaya dan Agama“.
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 84
Tabel 13
Tujuan, Sasaran Strategi dan Kebijakan
Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka
VISI Kabupaten Kolaka yang Semakin Maju Berkeadilan dan Sejahtera
MISI Meningkatkan Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan serta Penguatan Sendi-Sendi Sosial, Budaya dan
Agama
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatkan akses
dan pemerataan
layanan kesehatan
Meningkatnya
akses pelayanan
dasar dan rujukan
Peningkatan Derajat
Kesehatan Masyarakat
Peningkatan Keselamatan Ibu Hamil
Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan
Pertolongan Persalinan bagi Ibu dari Keluarga Kurang Mampu
Audit Maternal Perinatal
Peningkatan Keselamatan Anak
Pemantauan Tumbuh Kembang Anak Balita
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah
Penanggulangan KEP, Anemia Gizi, GAKY, Kurang ViT A. dan kekurangan Gizi
Mikro Lainnya
Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi
Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin
Peningkatan Pencapaian Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Peningkatan Pencapaian Pemberian ASI Eksklusif
Pengukuran Antropometri
Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi
Bantuan Opersional Kesehatan Stunting
Monitoring Evaluasi dan Pelaporan
Pelayanan kesehatan Reproduksi Remaja dan Calon Pengantin
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 85
Pemantauan dan Pembinaan Kelompok Lansia
Pemberian Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas
Pembiayaan Bantuan Operasional Kesehatan Kabupaten
Dukungan Manajemen Bantuan Operasional Kesehatan dan Jampersal
Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat
Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Promosi Potensi Daerah dan Pelaksanaan Kegiatan Pramuka
Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Kesehatan
Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Peningkatan Promosi Pola Hidup Sehat
Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
Monitoring Pengawasan Kualitas Air Minum
Pengawasan TPM (Tempat Pengelolaan Makanan)
Pengawasan TFU (Tempat dan Fasilitas Umum)
Peningkatan Pengelolaan Limbah Medis di Fasyankes (Rumah Sakit & Puskesmas)
Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat
Pembentukan Pos UKK (Usaha Kesehatan Kerja) di Wilayah Kerja Puskesmas
Pendataan Fasilitas Pemeriksaan TKI
Pembinaan Pelaksanaan Kesehatan Olahraga
Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji (CJH)
Peningkatan Upaya
pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Skrining Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular
Penanganan Deteksi Dini Kanker Payudara & Leher Rahim pada Perempuan Usia
30 s/d 50 Tahun
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 86
Skrining faktor resiko pada usia lanjut
Pengendalian Faktor Resiko Hipertensi
Pengendalian Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular
Deteksi dini dan Penatalaksanaan gangguan jiwa
Peningkatan Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah
Peningkatan Imunisasi
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit TB
Pencegahan penularan penyakit Endemik/Epidemik
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tropis Terabaikan (Kusta)
Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik
Penyemprotan/Fogging Sarang Nyamuk
Peningkatan Kualitas
Pelayanan dan
Sumber Daya
Kesehatan
Pengadaan Obat dan Perbekalan
Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Peningkatan Ketersediaan dan kualitas pengelolaan obat & perbekalan kesehatan,
serta operasional sistem informasi elogistik obat dan BMHP
Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/Masyarakat di Bidang Obat dan Makanan
Peningkatan Pengawasan Keamanan pangan dan Bahan Berbahaya
Peningkatan Kapasitas Laboratorium Pengawasan Obat dan Makanan
Kalibrasi Peralatan Kesehatan
Pengawasan & Pengendalian Keamanan & Kesehatan Makanan Hasil Industri
Rumah Tangga
Sosialisasi Keamanan Pangan
Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas dan Rumah Sakit
Sosialisasi Peraturan/Perundang-undangan di Bidang Kefarmasian
Peningkatan Keterjangkauan Harga Obat dan Perbekalan Kesehatan Terutama
untuk Penduduk Miskin
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 87
Pemutakhiran Data Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Pengadaan Peralatan Kebidanan (Bidan Kit)
Pengadaan Peralatan Puskesmas Pembantu
Pembangunan Gedung Kantor
Pembangunan Puskesmas / Puskesmas Pembantu
Rehabilitasi Puskesmas / Puskesmas Pembantu
Pengadaan Sarana dan Prasarana Peralatan Kesehatan
Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional
Rehabilitasi Sedang / Berat Perumahan Paramedis / Perumahan Dokter
Penambahan Ruangan Puskesmas
Relokasi Puskesmas
Pembangunan Gudang Obat Puskesmas
Pembuatan Tangga Evakuasi Pasien
Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Gedung Fasilitas Kesehatan
Pengadaan Genset
Pelayanan Kesehatan Dasar & Khusus
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Jaminan Kesehatan Nasional (BPJS)
Penyelenggaraan Akreditasi Puskesmas
Penyelenggaraan Akreditasi Laboratorium Kesehatan Daerah
Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji
Pelayanan Kesehatan Bergerak
Pembentukan Puskesmas BLUD
Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Dinas Kesehatan
Penyediaan Insentif Tenaga Kesehatan
Perencanaan dan analisis kebutuhan SDMK di fasyankes
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 88
Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan
Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan
Peningkatan mutu tenaga kesehatan melalui peningkatan kompetensi, pendidikan
vakasi (berkelanjutan), pelatihan dan sertifikasi tenaga kesehatan
Peningkatan Cakupan
Sistem Informasi
Kesehatan
Pembinaan Sistem Informasi Kesehatan Daerah
Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 89
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Berdasarkan Isu Strategis, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah
kebijakan yang telah dirumuskan maka Rencana Program dan Kegiatan Dinas
Kesehatan Kabupaten Kolaka tahun 2019-2024 dijabarkan sebagai berikut :
6.1 Program Kesehatan Masyarakat
1. Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
2. Monitoring Pengawasan Kualitas Air Minum
3. Pengawasan TPM (Tempat Pengelolaan Makanan)
4. Pengawasan TFU (Tempat dan Fasilitas Umum)
5. Peningkatan Pengelolaan Limbah Medis di Fasyankes (Rumah Sakit &
Puskesmas)
6. Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat
7. Pembentukan Pos UKK (Usaha Kesehatan Kerja) di Wilayah Kerja
Puskesmas
8. Pendataan Fasilitas Pemeriksaan TKI
9. Pembinaan Pelaksanaan Kesehatan Olahraga
10. Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji (CJH)
11. Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
12. Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat
13. Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
14. Promosi Potensi Daerah dan Pelaksanaan Kegiatan Pramuka
15. Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Kesehatan
16. Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
17. Peningkatan Promosi Pola Hidup Sehat
18. Peningkatan Keselamatan Ibu Hamil
19. Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan
20. Pertolongan Persalinan bagi Ibu dari Keluarga Kurang Mampu
21. Audit Maternal Perinatal
22. Peningkatan Keselamatan Anak
23. Pemantauan Tumbuh Kembang Anak Balita
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 90
24. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah
25. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi, gangguan
Akibat Kurang Iodium (GAKY), Kurang ViT A. dan kekurangan Gizi Mikro
Lainnya
26. Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi
27. Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin
28. Peningkatan Pencapaian Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
29. Peningkatan Pencapaian Pemberian ASI Eksklusif
30. Pengukuran Antropometri
31. Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi
32. Bantuan Opersional Kesehatan Stunting
33. Monitoring Evaluasi dan Pelaporan
34. Pemberian Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas
35. Pembiayaan Bantuan Operasional Kesehatan Kabupaten
36. Dukungan Manajemen Bantuan Operasional Kesehatan dan Jampersal
37. Pemantauan dan Pembinaan Kelompok Lansia
6.2 Program Pencegahan & Pengendalian Penyakit
1. Skrining faktor resiko pada usia lanjut
2. Pengendalian Faktor Resiko Hipertensi
3. Pengendalian Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular
4. Skrining faktor resiko penyakit tidak menular
5. Penanganan deteksi dini kanker payudara dan leher rahim pada
perempuan usia 30-50 tahun
6. Deteksi dini dan Penatalaksanaan gangguan jiwa
7. Peningkatan Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah
8. Peningkatan Imunisasi
9. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit TB
10. Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik (Pencegahan
penularan penyakit HIV)
11. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tropis Terabaikan (Kusta)
12. Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik
13. Penyemprotan / Fogging Sarang Nyamuk
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 91
14. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
6.3 Program Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan
1. Pengadaan Obat dan Perbekalan
2. Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
3. Peningkatan Ketersediaan dan kualitas pengelolaan obat & perbekalan
kesehatan, serta operasional sistem informasi elogistik obat dan BMHP
4. Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/Masyarakat di Bidang Obat dan
Makanan
5. Peningkatan Pengawasan Keamanan pangan dan Bahan Berbahaya
6. Peningkatan Kapasitas Laboratorium Pengawasan Obat dan Makanan
7. Kalibrasi Peralatan Kesehatan
8. Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan Makanan
Hasil Industri Rumah Tangga
9. Sosialisasi Keamanan Pangan
10. Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas dan Rumah Sakit
11. Sosialisasi Peraturan/Perundang-undangan di Bidang Kefarmasian
12. Peningkatan Keterjangkauan Harga Obat dan Perbekalan Kesehatan
Terutama untuk Penduduk Miskin
13. Pemutakhiran Data Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan
14. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
15. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
16. Jaminan Kesehatan Nasional (BPJS)
17. Penyelenggaraan Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan
18. Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji
19. Pelayanan Kesehatan Bergerak
20. Pembentukan Puskesmas BLUD
21. Pelayanan Kesehatan Dasar & Khusus
22. Pembangunan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
23. Rehabilitasi Bangunan Fasilitas Kesehatan
24. Pengadaan Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan
25. Penyediaan Insentif Tenaga Kesehatan
26. Perencanaan dan analisis kebutuhan SDMK di fasyankes
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 92
27. Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan
28. Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan
29. Peningkatan mutu tenaga kesehatan melalui peningkatan kompetensi,
pendidikan vakasi (berkelanjutan), pelatihan & sertifikasi tenaga
kesehatan
30. Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Dinas Kesehatan
6.4 Program Sistem Informasi Kesehatan
1. Pembinaan Sistem Informasi Kesehatan Daerah
2. Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka
6.5 Program Pelayanan Kesehatan Sekunder
1. Pengadaan Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan
2. Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD
6.6 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Penyediaan Jasa Perkantoran
2. Penyediaan ATK / Cetak / Penggandaan
3. Penyediaan Makanan dan Minuman
4. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi
6.7 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1. Pengadaan Sarana / Peralatan / Perlengkapan Kantor
2. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
3. Pembangunan / Rehab Bangunan / Gedung
6.8 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1. Pendidikan dan Pelatihan Formal Tenaga Kesehatan
2. Sosialisasi Bimtek
6.9 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
1. Penyusunan Dokumen Pelaporan (Lakip/LKPJ/Lap.Keu/dll)
2. Penyusunan Dokumen Perencanaan (Renstra/Renja/RKA/dll)
6.10 Program Pengembangan Informasi Pembangunan Daerah
1. Penyediaan Data Informasi Pembangunan Daerah
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 93
Rencana Program dan Kegiatan di atas disertai indikator kinerja, kelompok
sasaran, serta pendanaan indikatifnya. Program Dinas Kesehatan Kabupaten
Kolaka merupakan program prioritas RPJMD Kabupaten Kolaka Tahun 2019-
2024 yang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 94
Tabel 14 Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka
PROG RAM
Indikator Kinerja Program
(outcome)
Indikator Kinerja Kegiatan (Output)
Satuan
Kondisi Awal
(2018 / 2019)
Target Capaian
Kondisi Akhir Perangkat Daerah
Penanggung Jawab
Tahun-1 (2020) Tahun-2 (2021) Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5
K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000)
Program Kesehatan Masyarakat 23,910,222 25,434,778 27,202,501 29,070,346 30,687,800 0 30,687,800 Bid. Kesmas
Persentase Ibu Hamil mendapatkan pelayanan kesehatan ibu hamil
% 81.5 100 224,000 100 235,200 100 246,960 100 259,308 100 272,273 100 272,273 Sie. Kesga & Gizi
1 Peningkatan Keselamatan Ibu Hamil
Jumlah Bumil Mendapat Pelayanan Pemeriksaan Lengkap (K4 ) sesuai standar
Bumil 4,388
4,500
224,000
4,700
235,200
5,000
246,960
5,300
259,308
5,500
272,273 5500 272,273 Sie. Kesga & Gizi
Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan
% 86 100
2,817,000
100
2,957,850 100
3,105,743
100
3,261,030
100
3,424,081
100 3,424,081
Sie. Kesga & Gizi
1 Peningkatan
Keselamatan Ibu Melahirkan
Jumlah Ibu bersalin di Fasilitas Kesehatan Bulin 4,073
4,140
750,000
4,207
787,500
4,274
826,875
4,341
868,219
4,408
911,630
4408 911,630 Sie. Kesga & Gizi
2 Pertolongan Persalinan bagi Ibu dari Keluarga Kurang Mampu
Jumlah Ibu bersalin dari Keluarga Kurang Mampu di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Bulin 762
747
2,000,000
732
2,100,000
717
2,205,000
703
2,315,250
689
2,431,013 689 2,431,013 Sie. Kesga & Gizi
3 Audit Maternal
Perinatal Jumlah Kasus Kematian Maternal dan Perinatal yang diaudit
Kasus 85
83
67,000
81
70,350
79
73,868
77
77,561
75
81,439 75 81,439 Sie. Kesga & Gizi
Persentase bayi baru lahir yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir (KN Lengkap)
% 100
100
73,000
100
76,650
100
80,483
100
84,507
100
88,732 100 88,732 Sie. Kesga & Gizi
1 Peningkatan
Keselamatan Anak Jumlah Bayi Baru Lahir mendapat Pelayanan KN Lengkap
Bayi 4,723
4,343
73,000
4,207
76,650
4,274
80,483
4,341
84,507
4,408
88,732 4408 88,732 Sie. Kesga & Gizi
Cakupan pelayanan kesehatan balita sesuai standar
% 41.52 100
30,000 100
31,500
100
33,075 100
34,729
100
36,465
100 36,465 Sie. Kesga & Gizi
1 Pemantauan Tumbuh Kembang Anak Balita
Jumlah Balita Mendapat Pelayanan SDIDTK (Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang)
Balita 21,828
24,329
30,000
25,58
0
31,500
26,830
33,075
28,081
34,729
29,331
36,465
29,33
1 36,465 Sie. Kesga & Gizi
Persentase anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar % 79.92 100
30,000
100
31,500 100
33,075
100
34,729
100
36,465
100 36,465 Sie. Kesga & Gizi
1 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah
Jumlah anak kelas 1, kelas 7 yang mendapat penjaringan
Orang 7,594
7,600
30,000
7,550
31,500
7,500
33,075
7,450
34,729
7,400
36,465 7400 36,465 Sie. Kesga & Gizi
Prevalensi Stunting pada balita
% 26.9 26.5 1,301,700 26.1 1,366,785 25.7 1,435,124 25.3 1,506,880 24.9 1,582,224 24.9 1,582,224 Sie. Kesga & Gizi
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 95
1 Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi, gangguan Akibat Kurang Iodium (GAKY), Kurang ViT A. dan kekurangan Gizi Mikro Lainnya
Jumlah Ibu Hamil (Bumil) yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
Bumil 3,509
4,178
105,000
4,207
110,250
4,274
115,763
4,341
121,551
4,408
127,628 4408 127,628 Sie. Kesga & Gizi
2 Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi
Jumlah Kelompok Sadar Gizi yang Terbentuk
Kelompok
2
10
25,000
10
26,250
10
27,563
10
28,941
10
30,388 10 30,388 Sie. Kesga & Gizi
3 Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin
Jumlah ibu hamil KEK & Balita Kurus yang mendapatkan Tambahan makanan dan Vitamin
Bumil / Balita
303 /222 359 /237
226,500
350 / 240
237,825
355 / 235
249,716
360 /240
262,202
365 / 245
275,312
365 / 245
275,312 Sie. Kesga & Gizi
4 Peningkatan Pencapaian Pelaksanaan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD)
Jumlah bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
bayi 4,006
4,232
30,000
4,207
31,500
4,274
33,075
4,341
34,729
4,408
36,465 4408 36,465 Sie. Kesga & Gizi
5 Peningkatan Pencapaian Pemberian ASI Eksklusif
Jumlah bayi usia 0 - 6 bulan mendapat ASI eksklusif
bayi 1,747
1,922
50,000
2,097 52500
2,272
55,125
2,447
57,881
2,622
60,775 2622 60,775 Sie. Kesga & Gizi
6 Pengukuran
Antropometri Jumlah Balita mendapat Pengukuran Antropometri
Balita 22,885
24,329
65,700
25,580
68,985
26,830
72,434
28,081
76,056
29,331
79,859
29331
79,859 Sie. Kesga & Gizi
7 Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi
Jumlah Peta Masyarakat Kurang Gizi
Buah 1
3
4,500
3
4,725
3
4,961 3
5,209
3
5,470
3 5,470 Sie. Kesga & Gizi
8 Bantuan Opersional Kesehatan Stunting
Jumlah Desa Lokus Stunting yang diintervensi menggunakan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Stunding (BOK Stunting)
Desa 10
10
750,000
10
787,500
10
826,875
10
868,219
10
911,630 10 911,630 Sie. Kesga & Gizi
9 Monitoring Evaluasi dan Pelaporan
Jumlah Kegiatan Perbaikan Gizi Masyarakat dan Kesga yang dimonitoring, dievaluasi dan dilaporkan
kegiatan
6
6
45,000
6
47,250
6
49,613 6
52,093
6
54,698
6 54,698 Sie. Kesga & Gizi
Persentase orang usia 15 s/d 59 Tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar % 13 100 45,000 100 47,250 100 49,613 100 52,093 100 54,698 100 54,698 Sie. Kesga & Gizi
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 96
1 Pelayanan kesehatan Reproduksi Remaja dan Calon Pengantin
Jumlah puskesmas melaksanakan pelayanan kesehatan reproduksi terpadu (PKRT)
Pkm -
7
45,000
9
47,250
11
49,613
12
52,093
14
54,698 14 54,698 Sie. Kesga & Gizi
Persentase warga negara usia 60 tahun keatas mendapatkan pelayanan kesehatan sesui standar kesehatan
% 16.4 100
67,500 100
70,875
100
74,419 100
78,140
100
82,047 100 82,047 Sie. Kesga & Gizi
1 Pemantauan dan
Pembinaan Kelompok Lansia
Jumlah posyandu / kelompok lansia yang dibina
Psyd / Klp
76
80
67,500
84
70,875
88
74,419
92
78,140
96
82,047 96 82,047 Sie. Kesga & Gizi
Persentase Puskesmas yang melaksanakan Pelayanan Dasar
% 100 100 15,813,900 100 16,695,290 100 17,530,055 100 18,406,557 100 19,326,885 100 19,326,885 Sie. Kesga & Gizi
1 Pemberian Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas
Jumlah Puskesmas yang di berikan bantuan Operasional Puskesmas
Pkm 14 14 14,000,000 14 14,700,000 14 15,435,000 14 16,206,750 14 17,017,088 14 17,017,088 Sie. Kesga & Gizi
2 Pembiayaan Bantuan Operasional Kesehatan Kabupaten
Jumlah Jenis Program Upaya Kesehatan Masyarakat Sekunder yang menggunakan
Bantuan Operasional Kesehatan Kabupaten
Jenis 18 18 1,086,800 18 1,195,480 18 1,255,254 18 1,318,017 18 1,383,918 18 1,383,918 Sie. Kesga & Gizi
3 Dukungan Manajemen Bantuan Operasional Kesehatan dan Jampersal
Cakupan pelayanan promotif preventif dan pertolongan persalinan Faskes
% 100 100 727,100 100 799,810 100 839,801 100 881,791 100 925,880 100 925,880 Sie. Kesga & Gizi
Cakupan Desa Siaga Aktif
% 43.7 50.9 1,314,547 58.1 1,821,274 65.3 2,408,322 72.8 3,036,458 80 3,352,218 80 3,352,218 Sie. Promosi & PM
1 Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
Jumlah Jenis media promosi dan informasi sadar hidup sehat yang digunakan
Media 4 6 54,975 7 57,724 7 60,610 8 63,641 8 66,823 8 66,823 Sie. Promosi & PM
2 Penyuluhan
Masyarakat Pola Hidup Sehat
Jumlah Rumah tangga yang ber PHBS RT 17,000
20,40
0 50,872
24,48
0 53,416
29,376
56,087
35,251 58,891
42,301
61,836 4230
1 61,836 Sie. Promosi & PM
3 Pembinaan Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS)
Jumlah Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang di bina
UKS 15 20 768,629 25 1,248,060 30 1,729,714 35 2,261,962 40 2,528,029 40 2,528,029 Sie. Promosi & PM
4 Promosi Potensi Daerah dan Pelaksanaan Kegiatan Pramuka
Jumlah Promosi Potensi Pembangunan Sektor Kesehatan dan Saka Bakti Husada yang di selenggarakan
Kali 2 2 317,475 2 333,349 2 350,016 2 402,246 2 422,358 2 422,358 Sie. Promosi & PM
5 Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Kesehatan
Jumlah Tenaga promkes yang memahami program Promkes & Pemberdayaan Masyarakat (PM)
Org 0 20 29,475 20 30,949 20 32,496 20 34,121 20 46,796 20 46,796 Sie. Promosi & PM
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 97
6 Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Jumlah Kecamatan yang melakukan kampanye gerakan masyarakat hidup sehat
Kec 1 1 69,600 1 73,080 2 153,468 2 161,141 2 169,198 2 169,198 Sie. Promosi & PM
7 Peningkatan Promosi Pola Hidup Sehat
Jumlah Kebijakan Pola Hidup Sehat yang di hasilkan dan sosialisasikan
Kebijakan
Daerah 2 1 23,521 1 24,697 1 25,931 1 54,456 1 57,179 1 57,179 Sie. Promosi & PM
Persentase Desa/Kelurahan yang melaksanakan STBM
% 94.07 100 283,450 100 297,623 100 312,504 100 328,129 100 344,535 100 344,535 Sie. Kesling & Kesker & Olga
1 Pengkajian
Pengembangan Lingkungan Sehat
Jumlah Desa/Kelurahan yang melaksanakan STBM
Desa/Kel.
127 135 283,450 135 297,623 135 312,504 135 328,129 135 344,535 135 344,535 Sie. Kesling & Kesker & Olga
Persentase Sarana Air Minum yang dilakukan Pengawasan
% 50 60 65,775 70 69,064 80 72,517 90 76,143 100 79,950 100 79,950 Sie. Kesling & Kesker & Olga
1 Monitoring Pengawasan Kualitas
Air Minum
Jumlah Sarana Air Minum/Air Bersih
(PDAM/IKK,AMIU,AMDK,BPSPAM) yang dilakukan Pengawasan
Sarana 188 200 65,775 210 69,064 220 72,517 230 76,143 250 79,950 250 79,950 Sie. Kesling & Kesker & Olga
Persentase TPM (Tempat Pengelolaan Makanan) yang Memenuhi Syarat Kesehatan
% 27 38 58,700 44 61,635 50 64,717 56 67,953 62 71,350 62 71,350 Sie. Kesling & Kesker & Olga
1 Pengawasan TPM (Tempat Pengelolaan Makanan)
Jumlah TPM (Tempat Pengelolaan Makanan) yang diawasi
Sarana 144 202 58,700 234 61,635 266 64,717 298 67,953 330 71,350 330 71,350 Sie. Kesling & Kesker & Olga
Persentase TFU (Tempat dan Fasilitas Umum) yang Memenuhi Syarat Kesehatan
% 67.64 60 73,850 62 77,543 64 81,420 66 85,491 68 89,765 68 89,765 Sie. Kesling & Kesker & Olga
1 Pengawasan TFU (Tempat dan Fasilitas Umum)
Jumlah TFU (Tempat dan Fasilitas Umum) yang diawasi
Sarana 185 143 73,850 148 77,543 153 81,420 158 85,491 162 89,765 162 89,765 Sie. Kesling & Kesker & Olga
Persentase Rumah Sakit & Puskesmas (Fasyankes) yang melakukan Pengelolaan Limbah Medis sesuai
standar
% 33.33 36 1,153,000 45 1,197,000 55 1,256,850 66 1,319,693 78 1,385,677 78 1,385,677 Sie. Kesling & Kesker & Olga
1 Peningkatan Pengelolaan Limbah Medis di Fasyankes (Rumah Sakit & Puskesmas)
Jumlah Fasyankes (Rumah Sakit & Puskesmas) yang melaksanakan pengelolaan limbah
Sarana 3 17 1,153,000 17 1,197,000 17 1,256,850 17 1,319,693 17 1,385,677 17 1,385,677 Sie. Kesling & Kesker & Olga
Jumlah Kecamatan yang menyelenggarakan Tatanan Kawasan Sehat
Kec 7 12 355,000 12 183,750 12 192,938 12 202,584 12 212,714 12 212,714 Sie. Kesling & Kesker & Olga
1 Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat
Jumlah Kecamatan yang menyelenggarakan tatanan kawasan sehat
Kec 7 12 355,000 12 183,750 12 192,938 12 202,584 12 212,714 12 212,714 Sie. Kesling & Kesker & Olga
Jumlah Pos UKK (Usaha Kesehatan Kerja) yang terbentuk di wilayah kerja Puskesmas (di daerah TPI/PPI)
0 0 6 80,500 8 84,525 10 88,751 12 93,189 14 97,848 14 97,848 Sie. Kesling & Kesker & Olga
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 98
1 Pembentukan Pos UKK (Usaha Kesehatan Kerja) di Wilayah Kerja Puskesmas
Jumlah Pos UKK (Usaha Kesehatan Kerja) yang terbentuk di wilayah kerja Puskesmas (di daerah TPI/PPI)
Pos UKK
6 10 80,500 14 84,525 18 88,751 22 93,189 26 97,848 26 97,848 Sie. Kesling & Kesker & Olga
Persentase Fasilitas Pemeriksaan Kesehatan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang Memenuhi Standar
% 0 100 800 100 840 100 882 100 926 100 972 100 972 Sie. Kesling & Kesker & Olga
1 Pendataan Fasilitas
Pemeriksaan TKI Jumlah Fasilitas Pemeriksaan TKI yang di data
Sarana 0 1 800 1 840 1 882 1 926 1 972 1 972 Sie. Kesling & Kesker & Olga
Persentase Puskesmas yang melaksanakan kegiatan Kesehatan Olahraga bagi Anak SD (Sekolah Dasar) di wilayah kerjanya
% 57 65.6 82,500 74.2 86,625 82.8 90,956 91.4 95,504 100 100,279 100 100,279 Sie. Kesling & Kesker & Olga
1 Pembinaan Pelaksanaan Kesehatan Olahraga
Jumlah Puskesmas yang Melaksanakan Kegiatan Kesehatan Olahraga
Pusk. 14 14 82,500 14 86,625 14 90,956 14 95,504 14 100,279 14 100,279 Sie. Kesling & Kesker & Olga
Persentase Jumlah CJH (Calon Jemaah Haji) yang dilakukan Pemeriksaan Kebugarannya
% 50 60 40,000 70 42,000 80 44,100 90 46,305 100 48,620 100 48,620 Sie. Kesling & Kesker & Olga
1 Pengukuran
Kebugaran Calon Jamaah Haji (CJH)
Jumlah Calon Jamaah
Haji (CJH) yang Mendapatkan pemeriksaan kebugaran
Orang 400 400 40,000 400 42,000 400 44,100 400 46,305 400 48,620 400 48,620 Sie. Kesling & Kesker & Olga
Program Pencegahan & Pengendalian Penyakit 2,416,400 2,471,379 2,991,056 3,911,711 3,996,337 3,996,337 Bid. P2P
Persentase orang usia 15 s/d 59 Tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
% 12.94 100 872,550 100.0
0 916,178 100 961,986 100.00 1,010,086 100 1,060,590 100 1,060,590
Sie. P2PTM & Keswa
1 Skrining Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular
Jumlah usia 15 s/d 59 tahun yang di skrining kesehatan sesuai standar
Orang 21,011
49,27
2
376,800
77,53
3
395,640
105,79
4
415,422
134,05
5
436,193
162,31
6
458,003 1623
16 458,003
Sie. P2PTM & Keswa
2 Penanganan Deteksi Dini Kanker Payudara dan Leher Rahim pada Perempuan Usia 30 s/d 50 Tahun
Jumlah wanita usia 30 s/d 50 tahun yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
Orang 718 1279 480,000 1840.
00 504,000
2401.00
529,200 2962.0
0 555,660
3524.00
583,443 3524 583,443
Sie. P2PTM & Keswa
3 Monitoring, Evaluasi
dan Pelaporan Jml Pelaksanaan monev dan Pelaporan
Kali 1 2 15,750 3 16,538 3 17,364 3 18,233 3 19,144 3 19,144 Sie. P2PTM &
Keswa
Persentase warga negara usia 60 tahun keatas mendapatkan skrining kesehatan sesui standar kesehatan
% 16.41 100 38,625 100 40,556 100 42,584 100 44,713 100 46,949 100 46,949 Sie. P2PTM &
Keswa
1 Skrining faktor resiko pada usia lanjut
Jml umur usia ≥ 60 thn yang di skrening Orang 2331 4707 38,625 7083 40,556 9459 42,584 11835 44,713 14211 46,949
14211
46,949 Sie. P2PTM &
Keswa
Persentase penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
% 12.5 100 131,500 100 138,075 100 144,979 100 152,228 100 159,839 100 159,839 Sie. P2PTM &
Keswa
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 99
1 Pengendalian Faktor Resiko Hipertensi
Jumlah Usia >15 tahun yang mendapatkan pelayanan sesuai standar
Orang 1347 4541 131,500 7735 138,075 10929 144,979 14123 152,228 17317 159,839 1731
7 159,839
Sie. P2PTM & Keswa
Persentase penderita diabetes melitus yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
% 7.8 100 31,500 100 33,075 100 34,729 100 36,465 100 38,288 100 38,288 Sie. P2PTM &
Keswa
1 Pengendalian Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular
Jumlah umur ≥15 Tahun yang mendapatkan Screening Diabetes Melitus
Orang 1347 4541 31,500 7735 33,075 10929 34,729 14123 36,465 17317 38,288 1731
7 38,288
Sie. P2PTM & Keswa
Persentase orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
% 100 100 46,225 100 48,536 100 50,963 100 53,511 100 56,187 100 56,187 Sie. P2PTM &
Keswa
1 Deteksi dini dan Penatalaksanaan gangguan jiwa
Jumlah Orang Gangguan Jiwa Berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Orang 44 46 46,225 48 48,536 50 50,963 52 53,511 55 56,187 55 56,187 Sie. P2PTM &
Keswa
Persentase Penyelidikan Epidemilogi Kasus Berpotensi KLB / Wabah
% 95 100 412,825 97 433,466 98 455,140 99 477,897 100 501,791 100 501,791 Sie. Surveilans &
Imunisasi
1 Peningkatan Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah
Jumlah kasus penyakit menular potensi KLB dan wabah yang dilakukan PE < 24 jam dan Penanggulangan Wabah
Kasus 250 200 412,825 150 433,466 100 455,140 75 477,897 50 501,791 50 501,791 Sie. Surveilans &
Imunisas
Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap
% 100 100 166,575 100 183,233 100 201,556 100 221,711 100 243,882 100 243,882 Sie. Surveilans &
Imunisas
1 Peningkatan Imunisasi
Jumlah anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap
Anak 4948 5195 166,575 5455 183,233 5728 201,556 6014 221,711 6315 243,882 6315 243,882 Sie. Surveilans &
Imunisas
Persentase orang terduga TBC mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar % 100 100 324,000 100 356,400 100 579,150 100 1,011,285 100 1,112,414 100 1,112,414 Sie. P2PM
1 Pencegahan dan
Pengendalian
Penyakit TB
Jumlah Penemuan dan Penanganan penyakit
TB
Orang 375 373 324,000 370 356,400 364 579,150 357 1,011,285 350 1,112,414 350 1,112,414 Sie. P2PM
Persentase orang dengan resiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai
standar
% 31 100 20,000 58.6 22,000 72.4 24,200 86.2 26,620 100 29,282 100 29,282 Sie. P2PM
1 Pencegahan penularan penyakit Endemik/ Epidemik
Jumlah Penderita HIV yang tertangani
Orang 18 20 20,000 22 22,000 25 24,200 28 26,620 32 29,282 32 29,282 Sie. P2PM
Persentase Penurunan Prevalensi Penyakit Tropis Terabaikan (Kusta)
% 100 100 25,000 100 27,500 100 30,250 100 33,275 100 36,603 100 36,603 Sie. P2PM
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 100
1 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tropis Terabaikan (Kusta)
Jumlah Orang yang Memerlukan Intervensi Penyakit Tropis Terabaikan (Kusta)
Orang 25 20 25,000 15 27,500 13 30,250 10 33,275 5 36,603 5 36,603 Sie. P2PM
Persentase Cakupan Penemuan dan penanganan Penderita penyakit Endemik/Epidemik
% 100 100 347,600 100 272,360 100 465,520 100 843,920 100 710,512 100 710,512 Sie. P2PM
1 Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/ Epidemik
Jumlah jenis penyakit endemik/epidemik yang ditangani
Jenis 6 6 247,600 6 272,360 6 465,520 6 843,920 6 710,512 6 710,512 Sie. P2PM
2 Penyemprotan/Fogging Sarang Nyamuk
Jumlah Lokasi Kasus yang Dilakukan Penyemprotan / Fogging Sarang Nyamuk
Lokasi 100 75 100,000 50 110,000 50 121,000 50 133,100 100 146,410 100 146,410 Sie. P2PM
Program Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan 80,107,058 56,363,566 103,734,606 104,918,11
5 58,980,003 58,980,003 Bid. Yan & SDK
Persentase ketersedian obat esensial dan obat kebutuhan lainnya
% 94.55 95.35 5,955,587 96.15 6,551,146 96.95 7,206,260 97.75 7,926,886 97.75 8,719,575 97.75 8,719,575 Sie Kefarmasian,
Alkes, & PKRT
1.
Pengadaan Obat dan Perbekalan
Jumlah item obat dan Jumlah item BMHP yang tersedia
Item 388 394 5,000,500 400 5,500,550 410 6,050,605 417 6,655,666 425 7,321,232 425 7,321,232 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
2 Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Jumlah Dokumen Perencanaan Obat yang dihasilkan
Dokumen
1 1 90,500 1 99,550 1 109,505 1.00 120,456 1.00 132,501 1 132,501 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
3 Peningkatan Ketersediaan dan kualitas pengelolaan obat & perbekalan kesehatan, serta operasional sistem informasi elogistik obat dan BMHP
Jumlah item obat dan Jumlah item BMHP yang tersedia
Item 388 394 430,500 400 473,550 410 520,905 417 572,996 425 630,295 425 630,295 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
4 Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/Masyarakat di Bidang Obat dan
Makanan
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Cerdas
Menggunakan Obat (Gema Cermat) Dalam Rangka Pemberdayaan konsumen/Masyarakat di Bidang Obat dan Makanan
Puskesmas
2 4 67,536 2
74,290 2
81,719
2
89,890 2
98,879
2 98,879 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 101
5 Peningkatan Pengawasan Keamanan pangan dan Bahan Berbahaya
Jumlah Sarana Distribusi Pangan (Makanan & Minuman) Menjelang Hari Raya (Hari-Hari Besar Keagamaan) dan Jenis Produk Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) yang di Pantau
Sarana Distribu
si Pangan
dan Produk PKRT
26 52 62,731 52
69,004 52
75,905 52
83,495 52
91,844 52 91,844
Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
6 Peningkatan Kapasitas Laboratorium Pengawasan Obat
dan Makanan
Jumlah Sampel Produk Obat dan Makanan yang diperiksa /Uji Laboratorium
Sampel 15 20 63,001 20
69,301 20
76,231
20
83,854 20
92,240
20 92,240 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
7 Kalibrasi Peralatan Kesehatan
Jumlah Peralatan Kesehatan di Puskesmas yang di Kalibrasi (Menormalkan Fungsi Alat dan Menjaga Mutu Peralatan Kesehatan)
Item Alkes
100 110 56,335 120
61,969 130
68,165
140
74,982 150
82,480
150 82,480 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
8 Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan Makanan Hasil Industri Rumah Tangga
Jumlah Sarana Produksi Industri rumah Tangga Pangan (IRTP) yang diawasi
Sarana IRTP
22 25 30,320 28
33,352 31
36,687
34
40,356 37
44,392
37 44,392 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
9 Sosialisasi Keamanan Pangan
Jumlah Pelaku Usaha Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) yang Mendapatkan Penyuluhan
Orang 30 40 41,660 45
45,826 50
50,409
55
55,449 60
60,994
60 60,994 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
10
Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas dan Rumah Sakit
Jumlah Apotek Puskesmas, Apotek Rumah Sakit, Apotek Swasta dan Toko Obat yang dilakukan Pengawasan Pelayanan Kefarmasian
Apotek 40 45 19,394 46
21,333 47
23,467
48
25,813 49
28,395
49 28,395 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
11
Sosialisasi Peraturan/Perundang-undangan di Bidang Kefarmasian
Jumlah Apoteker Pengelola Apotek yang Mendapatkan Sosialisasi Peraturan/Perundang-undangan di Bidang Kefarmasian
Apoteker
0 30 32,940 31
36,234 32
39,857
33
43,843 34
48,227
34 48,227 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 102
12
Peningkatan Keterjangkauan Harga Obat dan Perbekalan Kesehatan Terutama untuk Penduduk Miskin
Jumlah Apotek dan Toko Obat Swasta Yang dilakukan pemantauan harga jual obat sesuai harga eceran tertinggi (HET)
Apotek 25 28 10,417 29
11,459 30
12,605
31
13,865 32
15,252
32 15,252 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
13
Pemutakhiran Data Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan
Jumlah Pengelola ASPAK di Puskesmas, Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan yang Mengikuti Pertemuan/Workshop Aplikasi Sarana,
Prasarana dan Peralatan Kesehatan
Orang 17 17 30,953 17
34,048 17
37,453
17
41,198 17
45,318
17 45,318 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
14
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Jumlah Program Pelayanan dan Sumber
Daya Kesehatan yang di Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Puskesmas
0 14 18,800 14
20,680 14
22,748
14
25,023 14
27,525
14 27,525 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
Persentase fasilitas kesehatan yang terakreditasi
% 64 95 65,115,476 100 40,296,561 100 86,505,717 100 86,433,290 100 39,136,890 100 39,136,890 Sie Yankes
1 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Jumlah Penduduk Miskin yang Mendapatkan Jaminan Kesehatan
Jiwa 23,250
23,23
8
7,150,000
23,22
6
7,865,000
23,214 8,651,500
23,202
9,516,650
23,190 10,468,315
23,19
0
10,468,315 Sie Yankes
2 Jaminan Kesehatan
Nasional (BPJS) Jumlah Pasien yang berkunjng di fasilitas kesehatan
Pasien ######
178,9
44
13,400,169
196,8
38
14,740,186
216,52
2
16,214,204
238,17
4
17,835,625
261,99
1
19,619,187
261,9
91
19,619,187 Sie Yankes
3 Penyelenggaraan Akreditasi Puskesmas
Jumlah Puskesmas yang Mendapatkan Sertifikat Akreditasi/Re akreditasi
Puskes
mas 5 4 1,287,800 5 1,471,580 5 1,616,238 4 1,707,862 5 1,942,648 5 1,942,648 Sie Yankes
4 Penyelenggaraan Akreditasi Laboratorium Kesehatan Daerah
Jumlah Labkesda yang Mendapatkan Sertifikat Akreditasi/Re akreditasi
Labkesda
1 0 0 0 0 1 500,000 0 0 0 0 1 500,000 Sie Yankes
5 Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji
Jumlah Calon Jamaah Haji (CJH) dan Jamaah Haji (JH) yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan
CJH & JH
285 420 100,000 440 110,000 460 121,000 480.00 133,100 500.00 146,410 500 146,410 Sie Yankes
6 Pelayanan Kesehatan Bergerak
Jumlah Kunjungan yang dilaksanakan dalam rangka Pelayanan Kesehatan Bergerak
Kunjungan
18 16 223,400 16 245,740 16 270,314 16.00 297,345 16.00 327,080 16 327,080 Sie Yankes
7 Pembentukan
Puskesmas BLUD Jumlah Puskesmas yang di Bentuk Menjadi Puskesmas BLUD
Puskesmas
0 3 150,000 3 150,000 3 150,000 3 15,000 2 150,000 2 150,000 Sie Yankes
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 103
8 Pelayanan Kesehatan
Dasar & Khusus Jumlah Kegiatan Pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan
Kali 8 12 107,250 14 117,975 16 129,773 18.00 142,750 20.00 157,025 20 157,025 Sie Yankes
9 Pengadaan Peralatan Kebidanan (Bidan Kit)
Jumlah Peralatan Kebidanan (Bidan Kit) di Desa yang di adakan
Set 15 30 2,100,000 30 2,100,000 30 2,100,000 30 2,100,000 30 2,100,000 30 2,100,000 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
10
Pengadaan Peralatan Puskesmas Pembantu
Jumlah Peralatan Pustu Set yang diadakan
Set 5 7 560,000 6 480,000 6 480,000 6.00 480,000 6.00 480,000 6 480,000 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
11
Pembangunan Gedung Kantor
Jumlah Gedung Kantor yang diadakan
Gedung 1 1 500,000 0 1 50,000,000 1 50,000,000 0 0 0 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
12
Pembangunan Puskesmas / Puskesmas Pembantu
Jumlah Puskesmas/Puskesmas Pembantu yang dibangun
Gedung 1 3 1,166,400 1 6,500,000 0 0 0 0 0 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
13
Rehabilitasi Puskesmas / Puskesmas Pembantu
Jumlah Puskesmas/Puskesmas Pembantu yang di Rehab
Gedung 4 8 6,010,400 6 2,566,080 6 2,822,688 6 3,104,958 5 2,846,225 5 2,846,225 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
14
Pengadaan Sarana dan Prasarana Peralatan Kesehatan
Jumlah Sarana dan Prasarana Peralatan Kesehatan yang diadakan
Unit/Set 0 58 11,324,257 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
15
Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional
Jumlah Kendaraan Dinas / Operasional yang diadakan
Unit 54 89 6,225,000 26 3,350,000 25 2,850,000 20 500,000 20 500,000 20 500,000 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
19
Rehabilitasi Sedang / Berat Perumahan Paramedis / Perumahan Dokter
Jumlah Perumahan Paramedis / Perumahan Dokter yang di Rehab
Unit 1 4 2,073,600 0 0 0 0 0 0 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
20
Penambahan Ruangan Puskesmas
Jumlah Puskesmas yang mengalami penambahan ruangan
Unit 5 4,687,200 0 0 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
21
Relokasi Puskesmas Jumlah Puskesmas yang di relokasi
Gedung 0 1 6,500,000 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
22
Pembangunan Gudang Obat Puskesmas
Jumlah Pembangunan Gudang Obat Puskesmas yang di bangun
Unit 0 0 3 600,000 3 600,000 3 600,000 2 400,000 2 400,000 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
23
Pembuatan Tangga Evakuasi Pasien
Jumah Pembuatan Tangga Evakuasi Pasien di Puskesmas
Unit 0 1 350,000 0 0 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
24
Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Gedung Fasilitas Kesehatan
Jumlah Tanah Untuk Bangunan Gedung Fasilitas Kesehatan yang diadakan
Lokasi 0 2 700,000 0 0 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
25
Pengadaan Genset Jumlah Genset yang di adakan di Puskesmas
Unit 0 5 500,000 Sie Kefarmasian, Alkes, & PKRT
Persentase Jumlah Sampel yang diperiksa % 100 100 603,295 100 661,525 100 725,577 100 796,035 100 873,538 100 873,538 Sie Yankes
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 104
1 Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Dinas Kesehatan
Jumlah Sampel Air & Sampel Makanan yang Diperiksa
Sampel 1100 1200 603,295 1300 661,525 1400 725,577 1500 796,035 1600 873,538 1600 873,538 Sie Yankes
Persentase tenaga kesehatan yang berkompeten dengan surat tanda registrasi (STR)
% 84.61 86.08 8,432,700 87.57 8,854,335 89.04 9,297,052 90.5 9,761,904 92 10,250,000 92 10,250,000 Sie. SDMK
1 Penyediaan Insentif Tenaga Kesehatan
Jumlah Tenaga Kesehatan yang Mendapatkan Insentif
Orang 808 900 7,878,700 900 8,666,570 900 9,533,000 900 10,487,000 900 11,536,000 900 11,536,000 Sie. SDMK
2 Perencanaan dan analisis kebutuhan SDMK di fasyankes;
Jumlah dokumen yang dihasilkan Dokum
en 2 2 40,000 2 40,000 2 40,000 2 40,000 2 40,000 2 40,000 Sie. SDMK
3 Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan
Jumlah Tenaga Kesehatan yang mengikuti audisi tenaga kesehatan teladan
Orang 9 70 47,000 70 50,700 70 56,250 70 61,500 70 67,300 70 67,300 Sie. SDMK
4 Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan
Jumlah Rekomendasi Surat Izin Praktek tenaga kesehatan yang diterbitkan dan di perpanjang sebagai salah satu pengembangan standar pelayanan kesehatan
Surat 303 350 200,000 400 22,000 450 24,500 500 26,500 550 30,000 550 30,000 Sie. SDMK
5 Peningkatan mutu tenaga kesehatan melalui peningkatan kompetensi, pendidikan vakasi (berkelanjutan), pelatihan dan sertifikasi tenaga kesehatan
Jumlah Tenaga Kesehatan yang melaksanakan pendidikan vakasi (berkelanjutan), pelatihan dan sertifikasi tenaga kesehatan
Orang 30 56 267,000 56 285,100 56 305,100 56 326,500 56 348,000 56 348,000 Sie. SDMK
Program Sistem Informasi Kesehatan 486,744 584,581 613,810 644,501 676,726 676,726 Sekretariat
Persentase Pengelolaan Data Terintegrasi % 62.2 95 486,744 95.3 584,581 95.50 613,810 95.80 644,501 96.00 676,726 96 676,726 Sekretariat
1 Pembinaan Sistem Informasi Kesehatan
Daerah
Jumlah Puskesmas yang menggunakan
aplikasi SIKDA Generik Pkm 9 14
236,000
14
247,800 14.00
260,190
14.00
273,200 14.00
286,859
14 286,859 Sekretariat
2 Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka
Jumlah Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka yang di susun
dok 1 1
250,744 1
336,781
1
353,620 1
371,301
1
389,866 1 389,866 Sekretariat
Program Pelayanan Kesehatan Sekunder 107,455,00
0
143,709,822
151,501,207 153,838,76
7
134,230,705
134,230,70
5 RSBG
Cakupan Pemanfaatan Tempat Tidur ( (BOR) % 68,18 70,28
57,061,231 72,32
88,871,365 74,36
84,214,933 76,40
83,188,180 78,44
60,047,589 78,44
60,047,589 RSBG
Pembangunan Sarana RS 2 3 55,000,000 0 35,000,000 0 26,000,000 0 26,000,000 0 0 0 0
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 105
1 Pengadaan Prasarana RS
Jumlah Prasarana RS yang dimiliki berdasarkan Permenkes 56 tahun 2018
7 0 0 5 3,050,000 5 4,852,500 1 1,157,625 1 1,215,506 1 141,000 RSBG
Pengadaan Alat-Alat Kesehatan 9 13 225,000 9 47,702,865 9 9 9 52,592,409 9 55,222,029 9 11,164,746 RSBG
1 Pengadaan Alat Perkantoran
Jumlah Alat perkantoran yang menunjang pelayanan RS
Paket 1 1 578,173 1 607,082 1 637,436 1 669,308 1 702,773 1 702,773 RSBG
2 Pemeliharaan Sarana
RS Jumlah Sarana RS yang diperbaiki
Paket 1 1 364,720 1 382,956 1 402,104 1 422,209 1 443,319 1 443,319 RSBG
3 Pemeliharaan Pra
Sarana RS Jumlah Pra Sarana RS yang diperbaiki
Paket 1 1 282,031 1 296,133 1 310,939 1 326,486 1 342,810 1 342,810 RSBG
4 Pemeliharaan Alat
Kesehatan Jumlah alat kesehatan RS yang diperbaiki
Paket 1 1 41,275 1 43,339 1 45,506 1 47,781 1 50,170 1 50,170 RSBG
5 Pemeliharaan Alat
Perkantoran Jumlah alat Perkantoran RS yang diperbaiki
Paket 1 1 570,032 1 598,534 1 628,460 1 659,883 1 692,877 1 692,877 RSBG
Cakupan Rata-rata Lama Perawatan (LOS) hari 4,04 4,64 26,473,100 5,44 29,796,755 6,24 31,286,593 7,04 32,850,922 7,78 34,493,469 7,78 34,493,469 RSBG
1 Pengadaan Bahan
Habis Pakai
Jumlah Bahan Habis
Pakai yang diadakan Tahun 1 1 4,000,000 1 4,200,000 1 4,410,000 1 4,630,500 1 4,862,025 1 4,862,025 RSBG
2 Pengadaan Obat -
Obatan Jumlah Obat yang diadakan
Tahun 1 1 4,000,000 1 4,200,000 1 4,410,000 1 4,630,500 1 4,862,025 1 4,862,025 RSBG
3 Peningkatan Pendidikan Nakes
Jumlah tenaga kesehatan yang disekolah dan diberi Pelatihan
Orang 34 50 793,000 50 832,650 50 874,283 50 917,997 50 963,896 50 963,896 RSBG
4 Pemberian Insentif
Nakes Jumlah Tenaga Kesehatan yang menerima Insentif
Orang 542 575
12,274,200 575 12,887,910 575 13,532,306 575 14,208,921 575 14,919,367 575 14,919,367 RSBG
5 Penyediaan Gas
Medis Jumlah Tabung Oksigen yang tersedia
Tabung 1440 1700
600,000 1700 630,000 1700 661,500 1700 694,575 1700 729,304 1700 729,304 RSBG
6 Penyediaan makan
Minum Pasien Jumlah Pasien yang terlayani makan minum selama perawatan
Orang 2000 2200
792,500 2200 832,125 2200 873,731 2200 917,418 2200 963,289 2200 963,289 RSBG
7 Penyediaan Biaya Cetak Dan Linen Rumah Sakit
Jumlah Status pasien, Gelang pasien, Linen pasien dan Kartu Pasien yang terlayani
Status 20000 2500
0
387,400 2500
0 406,770 25000 427,109 25000 448,464 25000 470,887
25000
470,887 RSBG
8 Penyediaan Biaya
Listrik dan Air Jumlah Rekening PLN dan PDAM yang
Terbayarkan
Bulan 12 12
3,000,000 12 3,150,000 12 3,307,500 12 3,472,875 12 3,646,519 12 3,646,519 RSBG
9 Penyediaan Biaya
Administrasi Perkantoran
Jumlah Belanja Cetak,Pengandaan dan ATK
Bulan 12 12
626,000 12 657,300 12 690,165 12 724,673 12 760,907 12 760,907 RSBG
10
Penyediaan Fasilitas Stroke Center
Jumlah Fasilitas Stroke Centre yang melayani pasien
Paket 1 1 -
1
1,000,000 1 1,050,000 1 1,102,500 1 1,157,625 1 1,157,625 RSBG
11
Penyediaan Fasilitas Pelayanan MCU (Medical Check Up)
Jumlah Sarana penyedia fasilitas pelayanan MCU
Paket 1 1 -
1
1,000,000 1 1,050,000 1 1,102,500 1 1,157,625 1 1,157,625 RSBG
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 106
Cakupan Selang Waktu Penggunaan Tempat Tidur (TOI)
hari 2,16 2,21
23,920,669 2,24
25,041,702 2,33
35,999,681 2,37
37,799,665 2,37
39,689,648 2,37
39,689,648 RSBG
1 Penyediaan Tenaga
PHTT Jumlah Tenaga PHTT yang Melaksakana Kegiatan
Orang 81 90 2,380,000 90 2,499,000 90 2,623,950 90 2,755,148 90.00 2,892,905 90 2,892,905 RSBG
2 Penyediaan Jasa
Pelayanan Jumlah Nakes yang menerima Jasa Medis
Orang 551 575 19,094,469 575 20,049,192 575 21,051,652 575 22,104,235 575 23,209,446 575 23,209,446 RSBG
3 Perjalanan Dinas Jumlah Pegawai yang
melaksanakan perjalanan dinas
Kali 229 250 1,050,200 250 1,102,710 250 1,157,846 250 1,215,738 250 1,276,525 250 1,276,525 RSBG
4 Penyediaan Biaya
Akreditasi Jumlah Biaya untuk pelaksanaan akreditasi
Kali 1 1 500,000 1 450,000 1 472,500 1 496,125 1 520,931 1 520,931 RSBG
5 Penyediaan Biaya Bahan Pembersih
dan Alat Kebersihan
Jumlah Bahan Habis Pakai yang diadakan Paket 3 3 150,000 3 157,500 1 165,375 1 173,644 1 182,326 1 182,326
RSBG
6 Penyediaan Biaya
Peralatan Listrik/Elektronik
Jumlah Peralatan listrik yang diadakan Paket 2 2 30,000 2 31,500 3 33,075 3 34,729 3 36,465 3 36,465
RSBG
7 Penyediaan Biaya
Bahan Gas Untuk Dapur
Jumlah tabung gas yang diadakan Tabung 1100 1300 55,000 1300 57,750 1300 60,638 1300 63,669 1300 66,853 1300 66,853
RSBG
8 Penyediaan Biaya
Jasa Konsultan Jumlah Konsultan yang memberi pelayanan dalam peningkatan RS
Konsultan
2 4 303,000 4 318,150 4 334,058 4 350,760 4 368,298 4 368,298 RSBG
9 Penyediaan Biaya Sewa Rumah Jabatan/Rumah Dinas
Jumlah sewa rumah bagi tenaga dokter spesialis
Tahun 1 1 138,000 1 144,900 1 152,145 1 159,752 1 167,740 1 167,740
RSBG
10
Penyediaan Biaya perawatan pasien tidak mampu
Jumlah Masyarakat tidak mampu yang menerima bantuan biaya perawatan
Orang 20 20 100,000 20 105,000 20 110,250 20 115,763 20 121,551 20 121,551
RSBG
11
Penyediaan Biaya Promosi RS
Jumlah Kegiatan promosi RS yang dilaksanakan
Kegiatan
3 5 120,000 5 126,000 5 132,300 5 138,915 5 145,861 5 145,861
RSBG
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 10,900,000 11,529,000 12,105,450 12,710,722 13,346,258 0 13,346,258 Sekretariat
Persentase Pelayanan Administrasi Perkantoran % 80 80 10.900.000 85 11.529.000 90 12,105,450 95 12,710,722 100 13,346,258 100 13,346,258
Subbag. Keuangan,
Kepegawaian & Umum Perlengkp
1 Penyediaan Jasa Perkantoran
Jumlah Jenis Jasa
Perkantoran yang tersedia
Bulan 12 12 9,520,000.
000 12 10.080.000 12 10.584.000 12 11.113.200 12 11.668.860 12 11.668.860
Subbag. Keuangan, Kepegawaian & Umum Perlengkp
2
Penyediaan
ATK/Cetak/Penggandaan Kantor
Jumlah bahan alat tulis,
cetak dan penggandaan
Bulan 12 12 180,000.00
0 12
189,000.000
12 198,450.000 12 208,372.50
0 12
218,791.125
12 218,791.12
5
Subbag. Keuangan, Kepegawaian & Umum Perlengkp
3 Penyediaan Makanan dan Minuman
Jumlah kegiatan yang
disediakan makan minumn
Kali 17 20 100,000.00
0 20
105,000.000
20 110,250.000 20 115,763.00
0 20
121,551.000
20 121,551.00
0
Subbag. Keuangan, Kepegawaian & Umum Perlengkp
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 107
4 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi
Jumlah orang/kegiatan yang melaksanakan koordinasi konsultasi
Orang 355 365 1,100,000.
000 367
1,155,000.000
368 1,212,750.00
0 369
1,273,387.000
370 1,337,056.
000 370
1,337,056.000
Subbag. Keuangan, Kepegawaian &
Umum Perlengkp PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
1,523,000 1,515,150 1,590,908 1,670,453 1,753,976 0 1,753,976 Sekretariat
Persentase Sarana prasarana yang berfungsi baik % 55 60 1,523,000 65 1,515,150 70 1,590,908 75 1,670,453 80 1,753,976 80 1,753,976
Subbag. Keuangan,
Kepegawaian & Umum Perlengkp
1 Pengadaan Sarana / Peralatan / Perlengkapan Kantor
Jumlah Sarana / Peralatan / Perlengkapan Kantor yang diadakan
Unit 103 100 600,000 110 630,000 120 661,500 130 694,575 140 729,304 140 729,304 Subbag. Keuangan, Kepegawaian & Umum Perlengkp
2 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Jumalah Sarana dan prasaranan yang di pelihara
Unit 23 25 410,000 25 430,500 25 452,025 25 474,626 25 498,358 25 498,358 Subbag. Keuangan, Kepegawaian & Umum Perlengkp
3 Pembangunan / Rehab Bangunan /Gedung
Jumlah unit bangunan yang di bangun / di Rehab
Unit 6 7 433,000 7 454,650 7 477,383 7 501,252 7 526,314 7 526,314 Subbag. Keuangan, Kepegawaian & Umum Perlengkp
- Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
30,000 Subbag. Keuangan, Kepegawaian & Umum Perlengkp
- Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
40,000 Subbag. Keuangan, Kepegawaian & Umum Perlengkp
- Penyediaan peralatan rumah tangga
10,000 Subbag. Keuangan, Kepegawaian & Umum Perlengkp
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR
240,000 252,000 264,600 277,831 291,722 0 291,722 Sekretariat
Persentase Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
% 70 75 240,000 80 252,000 85 264,600 90 277,831 95 291,722 95 291,722 Subbag. Keuangan,
Kepegawaian & Umum Perlengkp
1 Pendidikan dan Pelatihan Formal Tenaga Kesehatan
Jumlah Sumber daya aparatur yang melakukan pendidikan
pelatihan
Orang 30 35 140,000 37 147,000 39 154,350 41 162,068 43 170,171 43 170,171 Subbag. Keuangan, Kepegawaian & Umum Perlengkp
2 Sosialisasi Bimtek Jumlah Orang yang mengikuti sosialisasi Bimbingan Teknis
Orang 4 7 100,000 7 105,000 7 110,250 8 115,763 8 121,551 8 121,551 Subbag. Keuangan, Kepegawaian & Umum Perlengkp
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN
320,000 336,000 352,800 370,440 388,962 0 388,962 Sekretariat
Persentase Ketersediaan Dokumen Perencanaan dan Pelaporan
% 100 100 320,000 100 336,000 100 352,800 100 370,440 100 388,962 100 388,962 Subbag. Prog, Info & Humas
1
Penyusunan
Dokumen Pelaporan (Lakip/LKPJ/Lap.Keu/dll)
Jumlah dokumen
pelaporan yang di susun
Dokumen
37 37 283,500 37 297,675 40 312,558 40 328,186 40 344,596 40 344,596 Subbag. Prog, Info & Humas
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 108
2
Penyusunan Dokumen Perencanaan (Renstra/Renja/RKA/dll)
Jumlah dokumen perencanaan yang disusun
Dokumen
4 4 36,500 4 38,325 4 40,241 4 42,253 4 44,365.979 4 44,365 Subbag. Prog, Info & Humas
PROGRAM PENGEMBANGAN INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
75,000 78,750 82,687 86,821 91,162 0 91,162 Sekretariat
Persentase Penyediaan Informasi Pembangunan Daerah
% 95 100 75,000 100 78,750 100 82,687 100 86,821 100 91,162 100 91,162 Subbag. Prog, Info & Humas
1 Promosi Potensi Daerah
Jumlah Penyediaan Data Informasi
Kali 2 2 75,000 2 78,750 2 82,687 2 86,821 2 91,162 2 91,162 Subbag. Prog, Info & Humas
TOTAL 227,433,42
4
242,275,026
300,439,626 307,499,70
8
244,443,653
244,443,65
3
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 109
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Pembangunan bidang kesehatan yang dilaksanakan di Kabupaten Kolaka
mengacu pada Visi Kabupaten Kolaka yaitu “Kolaka yang Semakin Maju
Berkeadilan dan Sejahtera“ dimana pembangunan kesehatan berada pada misi ke
3 : Meningkatkan Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan serta Penguatan Sendi–
sendi Sosial Budaya dan Agama, yang dijabarkan kedalam 9 prioritas utama dan
pembangunan kesehatan berada pada prioritas utama ke 2 : Pemenuhan
Kebutuhan Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
Untuk mewujudkan prioritas utama ke 2 tersebut, maka tujuan yang ingin
dicapai adalah Meningkatkan pembangunan manusia dengan sasaran
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran pembangunan bidang
kesehatan, SKPD Dinas kesehatan menetapkan indikator kinerja yang digunakan
untuk mengukur keberhasilan yang memberi gambaran prestasi SKPD yang
diharapkan dimasa datang.
Berikut ditampilkan indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka yang
secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD.
Tabel 14 Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka
yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No Indikator Kinerja Program
(outcome) Satuan
Kondisi Awal
(2019 )
Target Program Yang Ingin dicapai Kondisi Akhir 2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Persentase Ibu Hamil mendapatkan pelayanan kesehatan ibu hamil
% 81.5 84.2 86.9 89.6 92.6 95.0 95.0
2 Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan
% 86.0 89.0 92.0 95.0 97.0 100.0 100.0
3 Persentase bayi baru lahir yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir (KN Lengkap)
% 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
4 Cakupan pelayanan kesehatan balita sesuai standar
% 41.5 53.2 64.9 76.6 88.3 100.0 100.0
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 110
5 Persentase anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
% 79.9 88.0 92.0 96.0 100.0 100.0 100.0
6 Prevalensi Stunting pada balita
7 Persentase orang usia 15 s/d 59 tahun mendapatkan skrining kesehatan
% 12.9 22.4 31.8 41.2 50.6 60.0 60.0
8 Persentase warga negara usia 60 tahun keatas mendapatkan skrining kesehatan sesui standar kesehatan
% 16.4 33.1 49.8 66.6 83.3 100.0 100.0
9 Persentase Puskesmas yang melaksanakan Pelayanan Dasar % 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
10 Cakupan Desa Siaga Aktif % 43.7 50.9 58.1 65.3 72.8 80.0 80.0
11 Persentase Desa/Kelurahan yang melaksanakan STBM
% 94.1 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
12 Persentase Sarana Air Minum yang dilakukan Pengawasan
% 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 100.0
13 Persentase TPM (Tempat Pengelolaan Makanan) yang Memenuhi Syarat Kesehatan
% 27.0 38.0 44.0 50.0 56.0 62.0 62.0
14 Persentase TFU (Tempat dan Fasilitas Umum) yang Memenuhi Syarat Kesehatan
% 67.6 60.0 62.0 64.0 66.0 68.0 68.0
15 Persentase Rumah Sakit & Puskesmas (Fasyankes) yang melakukan Pengelolaan Limbah Medis sesuai standar
% 33.3 36.0 45.0 55.0 66.0 78.0 78.0
16 Jumlah Kecamatan yang menyelenggarakan Tatanan Kawasan Sehat
Kec 7.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0
17 Jumlah Pos UKK (Usaha Kesehatan Kerja) yang terbentuk di wilayah kerja Puskesmas (di daerah TPI/PPI)
Pos UKK
- 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 14.0
18 Persentase Fasilitas Pemeriksaan Kesehatan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang Memenuhi Standar
% - 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
19 Persentase Puskesmas yang melaksanakan kegiatan Kesehatan Olahraga bagi Anak SD (Sekolah Dasar) di wilayah kerjanya
% 57.0 65.6 74.2 82.8 91.4 100.0 100.0
20 Persentase Jumlah CJH (Calon Jemaah Haji) yang dilakukan Pemeriksaan Kebugarannya
% 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 100.0
21 Persentase penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
% 12.5 30.0 47.5 65.0 82.5 100.0 100.0
% 26.9 26.5 26.1 25.1 25.3 24.9 24.9
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 111
22 Persentase penderita diabetes melitus yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
% 7.8 26.2 44.7 63.1 81.6 100.0 100.0
23 Persentase orang dengan gangguan jiwa berat (ODGJ) yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
% 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
24 Persentase Penyelidikan Epidemilogi Kasus Berpotensi KLB / Wabah % 95.0 96.0 97.0 98.0 99.0 100.0 100.0
25 Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap
% 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
26 Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
% 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
27 Persentase orang dengan resiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar
% 31.0 44.8 58.6 72.4 86.2 100.0 100.0
28 Persentase Penurunan Prevalensi Penyakit Tropis Terabaikan (Kusta) % 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
29 Persentase Cakupan Penemuan dan penanganan Penderita penyakit Endemik/Epidemik
% 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
30 Persentase ketersedian obat esensial dan obat kebutuhan lainnya % 94.6 95.4 96.2 97.0 97.8 97.8 97.8
31 Persentase fasilitas kesehatan yang terakreditasi % 64.0 95.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
32 Persentase tenaga kesehatan yang berkompeten dengan surat tanda registrasi (STR)
% 84.6 86.1 87.6 89.0 90.5 92.0 92.0
33 Persentase Jumlah Sampel yang diperiksa
% 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
34 Persentase Pengelolaan Data Terintegrasi
% 62.2 95.0 95.3 95.5 95.8 96 96
35 Cakupan Pemanfaatan Tempat Tidur (BOR) % 68.18 70.28 72.32 74.36 76.40 78.44 78.44
36 Cakupan Rata-rata Lama Perawatan (ALOS)
Hari 4.04 4.64 5.44 6.24 7.04 7.78 7.78
37 Cakupan Selang Waktu Penggunaan Tempat Tidur (TOI)
Hari 2.16 2.21 2.24 2.33 2.37 2.37 2.37
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Kolaka 2019-2024 Hal. 112
BAB VIII
PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Dinas kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun
2019 – 2024 merupakan pedoman perencanaan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten
Kolaka dalam menyusun program dan kegiatan dalam Pembangunan Kesehatan
selama 5 (lima) tahun yang berisikan strategi, kebijakan, program dan kegiatan
beserta penganggaran untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Dokumen rencana strategis ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk
pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Kolaka baik untuk jajaran
kesehatan, masyarakat maupun pihak-pihak lainnya.
top related