referat varicella
Post on 07-Dec-2015
61 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KELOMPOK 5a
WAHYU SYAFIYATI 1313010013
DINA RAHAYU L 1313010014
SARAH RACHMATIA 1313010023
ABEL OKTANO B 1313010038
GISTA PRIYANDIKA 1313010050
VARICELLA
DEFINISI
Infeksi akut primer oleh virus varicella zoster yang menyerang kulit
dan mukosa
ETIOLOGI
VZV (Varicella Zoster Virus)
PATOFISIOLOGI
Varicella zoster virus masuk ke dalam tubuh manusia melalui inhalasi
(mukosa saluran pernafasan bagian atas) atau dapat langsung
bersentuhan dengan kulit penderita
↓
Replikasi virus pertama (2-4 hari) di limfe nodi
↓
Virus menyebar secara hematogen dan malalui kelenjar limfe
↓
Viremia primer (4-6 hari)
↓
Pertahanan tubuh kalah oleh replikasi virus
↓
Replikasi virus kedua di hepar dan limpa
↓
Viremia sekunder
↓
Virus menyebar ke seluruh tubuh dan mencapai epidermis
(14-16 hari)
↓
Timbul lesi dikulit
GEJALA KLINIS
PENEGAKAN DIAGNOSIS
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ANAMNESIS
Pada anamnesis akan dijumpai keluhan seperti :
1. Muncul bentol-bentol yang nyeri, kecil, gatal dan berisi cairan.
2. Lemas (malaise)
3. Demam. Demam biasanya berlangsung selama lesi baru masih
timbul, dan tingginya demam sesuai dengan beratnya erupsi kulit.
PEMERIKSAAN FISIK
STADIUM
PRODORMAL
STADIUM
ERUPSI
STADIUM PRODORMAL
24 jam sebelum kelainan kulit timbul
Demam
Malaise
Kelainan scarlatinaform atau morbiliform
Nyeri kepala
STADIUM ERUPSI
Erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu beberapa
jam berubah menjadi vesicel Bentuk vesicel ini khas berupa tetesan
embun (tear drops) Berubah menjadi keruh (pustul) dalam waktu
24 jam Pecah menjadi krusta
Vesicel dari varicella berdiameter 2-3
mm, berbentuk elips, dengan aksis
panjangnya sejajar dengan lipatan kulit,
superfisial dan berdinding tipis, dikelilingi
daerah eritematosa
Cairan vesicel cepat menjadi keruh
karena masuknya sel radang, sehingga
mengubah vesicel menjadi pustul.
Lesi kemudian mengering, mula-mula di bagian tengah sehingga
menyebabkan umbilikasi dan kemudian menjadi krusta Krusta akan
lepas dalam 1-3 minggu Meninggalkan bekas cekung kemerahan
yang akan berangsur menghilang
Lesi yang telah menyembuh dapat meninggalkan bercak
hipopigmentasi yang dapat menetap selama beberapa minggu atau
bahkan bulan.
Apabila terjadi superinfeksi dari bakteri maka dapat terbentuk
jaringan parut
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada pemeriksaan histopatologi akan didapatkan sel raksasa berinti
banyak dan sel epitel yang mengandung badan inklusi intranuklear
yang asidofilik. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan pewarnaan
Tzanck.
Varicella zoster virus (VZV) polymerase chain reaction (PCR)
dilakukan dengan cara mengisolasi kultur jaringan dari VZV.
PENATALAKSANAAN
Panasnya dapat diberikan asetaminofen
Rasa gatal dapat diberikan antihistamin oral atau sedative //
Topikal diberikan bedak salisilat 1-2% atau lotio kalamin untuk
mencegah pecahnya vesikel secara dini serta menghilangkan rasa
gatal
Antivirus : acyclovir
Untuk penderita dengan berat badan lebih dari 40 kg
(Immunocompetent) 800mg PO tiap 6 jam selama 5 hari
Untuk penderita yang imunocompromised 10-15mg/kg IV
Untuk anak-anak usia ≥2 tahun dan berat badan <40kg
20mg/kg/dose PO tiap 6 jam selama 5 hari
PENCEGAHAN!!
-Pencegahan dengan melakukan vaksinasi
-Vaksin aktif ataupun pasif
-Aktif dilakukan dengan memberikan vaksin varicella berasal dari
galur yang telah dilemahkan (live attenuated)
-Pasif dilakukan dengan memberikan zoster imuno globulin (ZIG)
dari zoster imun plasma (ZIP)
-Usia 12 bulan sampai 12 tahun Subkutan 0,5 ml
-Usia >12 tahun 0,5 ml, setelah 4-8 minggu diulangi dengan dosis
yang sama
KOMPLIKASI
Komplikasi pada anak-anak umumnya jarang terjadi; lebih sering
terjadi pada orang dewasa, berupa :
1. Ensefalitis
2. Pneumonia
3. Glomerulonephritis
4. Karditis
5. Hepatitis
6. Keratitis
7. Konjungtivitis
8. Otitis
PROGNOSIS
Dengan perawatan yang teliti dan memperhatikan
higiene memberi prognosis yang baik dan jaringan parut
yang timbul sangat sedikit.
KESIMPULAN
Varicella disebabkan oleh VZV (Varicella Zoster Virus) yang bisa
ditularkan melalui inhalasi dan kemudian akan menyebar secara
hematogen dan kelenjar limfe. Varicella ini dapat menimbulkan gejala
sesuai stadium yang sedang terjadi, stadium prodormal atau stadium
erupsi. Varicella dapat diterapi dengan obat antivirus per oral acyclovir.
DAFTAR PUSTAKA
Djuanda, Adhi. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: FK UI
Papadopoulos, Anthony J. 2015. Chickenpox. Diakses pada tanggal 23
September 2015. Terdapat di
http://reference.medscape.com/refarticle-srch/1131785-overview
Siregar. 2004. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Jakarta:EGC
Sugito T L. 2003. Infeksi Virus Varicella-Zoster pada bayi dan anak. Dalam:
Boediardja S A. Infeksi Kulit Pada Bayi dan Anak. Jakarta: FKUI.
top related