proposal revisi 1
Post on 11-Dec-2015
35 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PROPOSAL
ANALISIS PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI PADKELAS X SMAN 2 KILO KECAMATAN KILO
KABUPATEN DOMPU TAHUN PELAJARAN 2014/2015
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Salah satu fungsi pengajaran bahasa Indonesia secara umum adalah
agar siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa. Kebiasaan
seseorang berpikir logis akan sangat membantu dalam pengajaran bahasa.
Dalam pengajaran bahasa mencakup empat keterampilan, yaitu:
keterampilanmenyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca,
keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan dan
tidak boleh dipisahkan. Keterampilan berbicara dan keterampilan menulis
merupakan keterampilan yang produktif, artinya siswa diharapkan mempunyai
keterampilan dan pembelajaran mengungkapkan gagasan dan menggunakan
bahasa lisan maupun tulisan. Dari keempat keterampilan tersebut salah satu
keterampilan berbahasa yang perlu mendapatkan perhatian yang serius dalam
pengajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah keterampilan menulis.
Sehubungan dengan haltersebut, maka pengajaran menulis lebih
ditingkatkan. Dengan menulis siswaakan dapat menuangkan gagasan atau
pengalamannya dan dapat bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain. Melihat
betapa pentingnya pengajaran keterampilan menulis, maka seorang guru perlu
mengembangkan diri danmenambah variasi pembelajaran. Variasi tersebut
mengarahkan siswa pada keterampilan menulis. Melalui hal itu, siswa
1
diharapkan dapat menemukan hal-hal baru dan melukiskannya kembali atau
mengembangkannya melalui tulisan. Pembelajaran menulis merupakan salah
satu dari keterampilan berbaha sayang dipelajari dari pendidikan dasar sampai
perguruan tinggi. Pembelajaran menulis sangat penting untuk pengembangan
dunia ilmu pengetahuan dan teknologi apapun. Hasil penulisan dan bentuk
tulisan apapun harus dikomunikasikan kepada orang lain dalam bentuk tulisan
yang mempunyai dokumen yang sangat kuat. Pengembangan komunikasi dan
teknologi padatahun 2014 menuntut siswa untuk lebih aktif dan kreatif, dalam
pembelajaran terutama pembelajaran menulis.
Seseorang dapat dikatakan mempunyai keterampilan menulis dengan
baik, apabila dapat mengomunikasikan gagasannya secara tertulis yaitu
penuangan gagasan atau informasi secaraefektif serta dapat dipahami oleh
pembaca apa yang menjadi tujuan penulis. Menulis merupakan suatu
keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak
langsung, tidak secara tatap muka dengan oranglain.
Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.
Dalam pembelajaran menulis ini terdapat keterampilan menulis paragraf, di
antaranya: paragraf deskripsi, narasi, argumentasi, negosiasi dan persuasi.
Pembelajaran menulis teks negosiasi merupakan salah satu keterampilan
menulis yang berusaha menguraikan suatu objek sehingga memperluas
pengetahuan pembaca. Pengembangan keterampilan menulis teks negosiasi
bertujuan memaparkan, menjelaskan, menyampaikan kesepakatan,
mengajarkan, dan pengetahuan melalui penjelasan - penjelasan yang kompak
2
dan padu, sehingga teks negosiasi merupakan bentuk yang paling luas jika
dibandingkan dengan paragraf yang lain. Di dalam teks negosiasi tidak
berusaha mempengaruhi pembaca dan tidak memberikan kesan, kecuali
menyampaikan pernyataan yang lengkap dan dapat dipercaya mengenai suatu
objek.
Pembelajaran keterampilan menulis teks negosiasi melatih siswa untuk
bernalar melalui bahasa yang digunakannya. Pembelajaran menulis teks
negosiasi merupakan keterampilan produktif menuntut pembelajaran siswa
untuk mengungkapkan ide, gagasan, pesan, perasaan, dan daya khayal serta
menggunakan bahasa yang tepat. Akan tetapi kenyataannya, penguasaan
bahasa pada siswa masih kurang. Sehingga dalam hal ini, penulis
menggunakan siswa kelas XSMA 2 Kilo sebagai subjek untuk meningkatkan
penguasaan bahasa yang masih kurang. Hal ini disebabkan oleh pola pikir
mereka yang menganggap bahwa pelajaran bahasa khususnya bahasa
Indonesia adalah pelajaran yang mudah.
Tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran menulis teks
negosiasi antaranya siswa mampu mengungkapkan secarasistematis, kreatif,
pengalaman, gagasan, pendapat, pesan, dan perasaansesuai dengan konteks
dan situasi. Salah satu pembelajarannya adalah siswamenyusun sebuah teks
negosiasi. Usaha untuk meningkatkan pembelajaran menulis teks
negosiasidiperlukan suatu metode yang efektif dan efisien. Ada
kecenderungan dewasaini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan
belajar jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika
3
anak “mengalami” apa yang dipelajarinya, bukan “mengetahui”. Siswa diajak
untuk berperan aktifdengan mengalami sendiri materi yang diberikan oleh
guru, sehingga akanlebih memahami materi yang dipelajarinya sesuai dengan
tingkat pemikirannya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan
materi terbukti lebih berhasil dalam kompetensi “mengingat” jangka pendek.
Tetapigagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan
jangka panjang. Untuk itu diperlukan sebuah strategi pembelajaran yang baru
yang lebih memberdayakan siswa.Dengan sistem pembelajaran portofolio
yang berlangsung di kelas diharapkan dapat membantu siswa dalam menulis
teks negosiasi dan mengetahui sejauh mana pemahaman siswa.
Diharapkan dengan sistem pembelajaran menulis dapat menarik,
memotivasi, dan memudahkan siswa menulis teks negosiasi, sehingga
pembelajaran menulis teks negosiasi SMA 2 Kilo akan di kuasai. Untuk
itulah, penulis akan melakukan penelitian tentang analisis pembelajaran
Menulis Teks negosiasi pada siswa kelas X SMA 2 Kilo Kec. Kilo Kab. Dompu
tahun pelajaran.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah. Bagaimanakah pembelajaran menulis teks negosiasi pada siswa
kelas X SMA 2 Kilo
.
4
1.2 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah tersebut yang menjadi tujuan penelitian ini
untuk mengetahui ada atau tidaknya pembelajaran menulis teks
negosiasi pada siswa kelas X SMA 2 Kilo.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis
sebagai berikut:
1.4.1 Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan berupa
pengembangan ilmu yang berkaitan dengan aspek pembelajaran berbahasa
khususnya pembelajaran menulis.
1.4.2 Manfaat Praktis
A. Bahasa Indonesia tentang pembelajaran menulis, dapat mengetahui strategi
pembelajaran menulis teks negosiasidi sekolah. Manfaat Bagi guru yaitu
Akan lebih mantap di dalam mengajarkan materi bagi siswanya untuk
berpikir yang sistematis dan terarah.
B. Manfaat bagi siswa yaitu untuk bisa menulis teks negosiasi. Memberikan
pengalaman langsung untuk mengembangkan pembelajaran siswa sesuai
dengan potensinya, memecahkan permasalahan secara terencana dan
sistematis terkait dengan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas X SMA 2
Kilo Kec. Dompu
C. Manfaat bagi sekolah
5
Dari penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan fungsi lembaga
pendidikan dalam mewujudkan pengelolaan kurikulum berbasis
sekolah, anatara lain merintis pelaksanaan pembelajaran bahasa
Indonesia yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan lebih berpusat
pada siswa yang sesuai dengan pendekatan bahasa Indonesia pada
khususnya.
D. Manfaat bagi peneliti
Yaitu mewujudkan minat belajar siswa yang telah dirancang sesuai
dengan yang diharapkan dan memecahkan permasalahan secara
terencana dan sistematis terkait dengan pembelajaran bahasa Indonesia
di kelas X SMA 2 Kilo Kec.Kilo
1.5. Definisi Operasional Variabel
E. Landasan Teori
2.1 Penelitian yang Relevan
Dari hasil penelitian terdahulu, belum pernah ada yang meneliti
tentang analisis pembelajaran menulis teks negosiasi pada siswa kelas X SMA
2 kilo .
Persamaan dari penelitian terdahulu dengan peneliatian yang saya
angkat adalah sama-sama meneliti tentang teks negosiasi dan menggunakan
metode pembelajaran menulis, sedangkan perbedaannya adalah sampel
penelitian. Sampel penelitian terdahulu adalah siswa Kelas X SMK Dr. Tjipto
Semarang dan siswa Kelas VII 5 SMP Negeri Wiradesa Kabupaten
6
Pekalongan, sedangkan sampel penelitian yang saya teliti ditujukan kepada
siswa Kelas X SMA 2 Kilo Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu.
a. Konsep Dasar
PengertianAnalisis
Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti
mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan
dikelompokkan kembali menurut criteria tertentu kemudian di carikaitannya
dan ditafsirkan maknanya. Dalam pengertian yang lain, analisis adalah sikap
atau perhatian terhadap sesuatu (benda, fakta, fenomena) sampai mampu
menguraikan menjadi bagian-bagian, serta mengenal kaitan antar bagian
tersebut dalam keseluruhan. Analisis dapat juga diartikan sebagai kemampuan
memecahkan atau menguraikan suatu materi atau informasi menjadi
komponen-komponen yang lebih kecil sehingga lebih mudah dipahami.
Jadi, dari pengertian analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis
adalah sekumpulan aktivitas dan proses. Salah satu bentuk analisis adalah
merangkum sejumlah besar data yang masih mentah menjadi informasi yang
dapat di interpretasikan. Semua bentuk analisis berusaha menggambarkan
pola-polasecara konsisten dalam data sehingga hasilnya dapat dipelajari dan
diterjemahkan dengan cara yang singkat dan penuharti. (Surapranata,
2004:27).
Pengertian Pembelajaran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
kesanggupan, kekuatan kita melakukan sesuatu. (Depdiknas, 2006:707).
Sementara itu, (Poerwodarminto, 1973:1088) mengatakan bahwa
7
Pembelajaran yaitu menunjukan Pembelajaran untuk melakukan sesuatu
dengan baik dan benar.
Pembelajaran berasal dari kata mampu yang mendapat awalan (ke-)
dan akhiran (-an) yang mempunyai arti beragam tergantung dari konteks
kalimatnya. Jadi Pembelajaran dapat berarti kesanggupan atau kekuatan untuk
dapat melakukan sesuatu dengan baik dan benar.
b. Pembelajaran Menulis
Mengarang atau menulis merupakan Pembelajaran berkomunikasi
melalui bahasa yang tingkatannyapaling tinggi. Aktifitas menulis merupakan
suatu bentuk manifestasi dalam komunikasi, Pembelajaran bahasa paling akhir
dicapai siswa setelah Pembelajaran menyimak, berbicara, dan membaca.
Dibandingkan ketiga Pembelajaran berbahasa yang lain, Pembelajaran
manulis lebih sulit dikuasai. Hal ini disebabkan Pembelajaran menulis
menghendaki penguasaan unsur kebahasaan dan unsur non kebahasaan yang
akan menjadi sebuah paragraf.
Proses penguasaan keterampilan menulis sama saja dengan penguasaan
keterampilan berbicara. Hanya bedanya, berbicara perlu mendengarkan lebih
dulu, sedangkan menulis perlu membaca. Makin sering membaca dan makin
sering menirukan yang dibaca itu, keterampilan menulis akan segera dikuasai.
Jadi keterampilan menulis itu kita peroleh dari banyak membaca. Dengan kata
lain, orang tak akan mampu menulis kalau sebelumnya tidak melakukan
kegiatan membaca (Wiyanto, 2004:10).
8
Menulis, seperti juga halnya ketiga keterampilan berbahasa lainnya,
merupakan suatu proses perkembangan. Menulis menuntut pengalaman,
waktu, kesempatan, pelatihan, keterampilan-keterampilan khusus, dan
pengajaran langsung menjadi seorang penulis. Menuntut gagasan-gagasan
yang tersusun secara logis, diekspresikan dengan jelas, dan ditata secara
menarik. Selanjutnya menuntut penelitian yang terperinci, observasi yang
saksama, pembedaan yang tepat dalam pemilihan judul, bentuk dan gaya
(Tarigan, 2008:9).
2.3.1 Pengertian menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan
untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan
orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif
(Tarigan, 2008:3). Di masyarakat dikenal dua macam cara berkomunikasi,
yaitu komunikasi secara langsung dan komunikasi secara tidak langsung.
Kegiatan berbicara dan mendengar (menyimak) merupakan komunikasi
langsung, sedangkan kegiatan menulis dan membaca merupakan komunikasi
tidak langsung. Menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa,
memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Keterampilan menulis sebagai salah satu keterampilan dari empat
keterampilan berbahasa mempunyai peranan yang sangat penting di dalam
kehidupan manusia. Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran
dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuan.
9
Seperti yang dikatakan Tarigan (2008: 22), menulis ialah menurunkan
atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa
yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-
lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik
tersebut. Menulis diperlukan adanya ekpresi gagasan yang berkesinambungan
dan logis dengan menggunakan kosakata serta tatabahasa tertentu atau kaidah
bahasa yang digunakan, Menulis sehingga dapat menggambarkan atau dapat
menyajikan informasi yang diekpresikan secara jelas. Itulah sebabnya untuk
terampil menulis diperlukan latihan dan praktek yang terus-menerus serta
teratur dengan metode pengajaran yang tepat. Siswa dikatakan telah mampu
menulis dengan baik jika dia dapat mengungkapkan maksudnya dengan jelas,
sehingga orang lain dapat memahami apa yang diungkapkannya (Tarigan,
1983:20).
Menurut Morsey dalam bukunya Tarigan (2008: 20-21),
tulisandikemukakan oleh orang-orang terpelajar untuk merekam,
menyakinkan, melaporkan, serta mempengaruhi orang lain dan maksud serta
tujuan tersebut hanya bisa dicapai dengan baik oleh orang-orang (penulis)
yang dapat menyusun pikirannya serta mengutarakannya dengan jelas (mudah
dipahami); kejelasan tersebut bergantung pada pikiran, susunan/organisasai,
penggunaan kata-kata, dan struktur kalimat yang cerah.
Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi seorang
penulis yang baik sekurang-kurangnya harus memiliki kepekaan terhadap
keadaan sekitarnya agar tujuan penulisannya dapat dipahami oleh pembaca.
10
Selanjutnya, Tarigan mengatakan bahwa penulis yang ulung adalah penulis
yang dapat memanfaatkan situasi dan kondisi yang tepat. Dalam hal ini
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi cara penulisan seseorang.
Adapun faktor-faktor tersebut menurut D’Angelo dalam Tarigan (2008:23)
antara lain : (a) maksud dan tujuan penulis, (b)pembaca, dan (c) waktu dan
kesempatan.
2.3.2 Tujuan pembelajaran menulis
Keterampilan menulis itu tidak datang dengan sendirinya. Hal itu
menuntut latihan yang cukup dan teratur serta pendidikannya yang berprogam.
Biasanya, progam-progam dalam bahasa tulis direncanakan untuk mencapai
tujuan-tujuan berikut:
a. membantu para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi tulis dapat
melayani mereka, dengan jalan menciptakan situasi-situasi di dalam kelas
yang jelas memerlukan karya tulis dan kegiatan penulis
b. mendorong para siswa mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam
tulisan
c. mengajar para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam
ekspresi tulis (Tarigan, 2008:9).
Nilai yang terkandung dalam hasil kegiatan tulis menulis adalah
beragam. Secara berkelanjutan hal tersebut diketahui dan bermanfaat bagi
ilmu pengetahuan maupun perkembangan secara individu, yaitu nilai
kecerdasan, pendidikan, kejiwaan, kemasyarakatan, keuangan, kefilsafatan,
11
dan popularitas. Dari nilai-nilai tersebut, manfaat yang dapat dipetik dalam
kegiatan menulis antara lain:
a. sebagai sarana untuk mengungkapkan dirib. sebagai sarana untuk pemahaman terhadap suatu hal.c. membantu mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan,
dan perasaan harga diri.d. meningkatkan kesadaran dan penyerapan terhadap keadaan
lingkungan.e. memunculkan keterlibatan secara bersemangat.f. mengembangkan suatu pemahaman mengenai
Pembelajaran dalam penggunaan bahasa hingga penguasaan penggunaan bahasa (Harjito dan Umaya, 2009:20).
Dalam pembelajaran menulis siswa harus berlatih berulang-ulang.
Untuk melatih keterampilan menulis siswa dibantu oleh guru yang bertugas
memberi teori-teori terkait menulis, memotivasi siswa agar tertarik dengan
kegiatan menulis dan memberi kesempatan kepada siswanya agar selalu
mengasah keterampilan dalam menulis sehingga terampil.
Dalam pembelajaran menulis, guru harus bisa membuat siswa mampu
mengungkapkan gagasan dalam pikirannya melalui media tulis dengan
menggunakan tanda baca, struktur, dan ejaan yang tepat sehingga membuat
rangkaian paragraf yang baik dan berkesinambungan. Dengan demikin
pembelajaran menulis dapat diartikan sebagai usaha sadar yang dilakukan oleh
guru untuk membuat siswa dalam mengembangkan kreativitas dan
imajinasinya mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu siswa mampu
mengungkapkan gagasan, pendapat dan pengetahuannya secara tertulis.
2.3.3 Penilaian pembelajaran menulis
12
Penilaian merupakan komponen penting dalam kegiatan pembelajaran
sehingga penilaian tidak mungkin dilepaskan dalam kegiatan pendidikan dan
pengajaran secara umum. Dalam penilaian kemajuan siswa dapat dilihat
sehingga memudahkan dalam menentukan langkah yang akan ditempuh.
Penilaian adalah suatu proses untuk mengukur kadar pencapaian tujuan
(Nurgiyantoro, 2001: 5).
Dalam pembelajaran bahasa, tes kebahasaan merupakan hal yang
krusial dan wajib dilakuakan. Melalui penilaian tersebut dapat dilakukan
penilaian secara objektif, khususnya terhadap hasil belajar siswa.
Keterampilan menulis adalah Pembelajaran mengemukakan ide atau gagasan
dalam bentuk bahasa tulis. Pembelajaran menulis dapat diukur melalui
Pembelajaran menyussun organisasi tulisan, Pembelajaran menggunakan gaya
penulisan pilihan struktur dan kosakata), dan Pembelajaran menerapkan
mekanisme tulisan ejaan. Di samping itu, pengukuran terhadap keterampilan
menulis dapat diperkuat melalui penilaian terhadap kelengkapan cerita dan
urutan pikiran (Nurgiyantoro, 2001: 307-308).
2.4 TeksNegosiasi
Negosiasiadalahbentukinteraksisosial yang
berfungsiuntukmencapaikesepakatan di antarapihak-pihak yang
mempunyaikepentingan yang berbeda.Dalamnegosiasi, pihak-
pihaktersebutberusahamenyelesaikanperbedaanitudenganberdialog.Penyelesai
ansengketaSipadan-Lingitanantara Indonesia dan Malaysia
adalahcontohnegosiasi yang nyata. (Keraf, 1995: 7-8).
13
Negosiasidilakukankarenapihak-pihak yang
berkepentinganperlumembuatkesepakatanmengenaipersoalan yang
menuntutpenyelesaianbersama.Tujuannegosiasiadalahuntukmengurangiperbed
aanposisisetiappihak.Merekamencaricarauntukmenemukanbutir-butir yang
samasehinggaakhirnyakesepakatandapatdibuatdanditerimabersama.
Sebelumnegosiasidilakukan, perluditetapkanterlebihdahulu orang-orang yang
menjadiwakildarisetiappihak.Selainitu, bentukataustrukturinteraksi yang
direncanakanjugaperludisepakati, misalnya dialog
langsungataumelaluimediasi. (Wiyanto, 2004:66).
Serangkaiantindakandilakukan agar
negosiasiberjalanlancar.Tindakantersebutadalah:
a. mengajakuntukmembuatkesepakatan,
b. memberikanalasanmengapaharusadakesepakatan,
c. membandingkanbeberapapilihan,
d. memperjelasdanmengujipandangan yang dikemukakan,
e. mengevaluasikekuatandankomitmenbersama, dan
f. menetapkandanmenegaskankembalitujuannegosiasi.
2.4.1 Ciri-ciri teks Negosiasi
Ciri-cirinegosiasidilihatdarisegiisinya:
a. Negosiasimenghasilkankesepakatan
b. Negosiasimenghasilkankeputusan yang salingmenguntungkan
c. Negosiasimerupakansaranauntukmencaripenyelesaian
d. Negosiasimengarahketujuanpraktis
14
e. Negosiasimemprioritaskan kepentinganbersama
2.4.2 Langkah menyusun teks Negosiasi
Langkah-langkahMenulisataumemproduksiteksnegosiasiantara lain
sebagaiberikut:
a. MenentukanTopik
b.MenentukanPokok-Pokokisi ( partisipan )
c. Menyusunkerangkakarangan
d.MengembangkankaranganmenjaditeksNegosiasi
2.5 Metode Penentuan Subjek Penelitian
Populasi adalahseluruh penduduk yang dimaksud untuk diselidiki.
Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit
mempunyai sifat yang sama (Hadi dan Hariono, 2005:220). Sehubungan
subjek penelitian cukup terbatas atau kurang dari 100 maka populasi
penelitian sekaligus menjadi sampel penelitian. Hal ini sesuai pendapat
Arikunto (2007:112)yang menyatakan bahwa apabila subyeknya kurang dari
100, lebihbaik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi.
Dengan demikian, sesuai dengan judul penelitian bahwa populasi
penelitian ini adalah guru dan siswa kelas X SMAN 2 Kilo tahun pelajaran
2014/2015 yang berjumlah 30 siswa, maka seluruh subyek akan menjadi
sampel penelitian.
2.6 Hipotesis Tindakan
15
Berdasarkan uraian di atas, hipotesis dalam penelitian ini adalah jika
guru menerapkan pembelajaran menulis teks negosiasi pada siswa dengan baik
dan benar maka pembelajaran menulis teksnegosiasi siswa dapat meningkat
dan perilaku siswa dapat berubah menjadi lebih baik.
16
F. Metode Penelitian
3.1 Metode Penentuan Subjek Penelitian
Populasi adalahseluruh penduduk yang dimaksud untuk diselidiki.
Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit
mempunyai sifat yang sama (Hadi dan Hariono, 2005:220). Sehubungan
subjek penelitian cukup terbatas atau kurang dari 100 maka populasi
penelitian sekaligus menjadi sampel penelitian. Hal ini sesuai pendapat
Arikunto (2007:112)yang menyatakan bahwa apabila subyeknya kurang dari
100, lebihbaik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi.
Dengan demikian, sesuai dengan judul penelitian bahwa populasi
penelitian ini adalah guru dan siswa kelas XSMAN 2 Kilo, maka seluruh
subyek akan menjadi sampel penelitian.
3.2Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam pengertian karna tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data.
Tanpa mengetahui metode pengumpilan data maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Pengumpulan
data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai
cara dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural
setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer dan metode pengumpulan
datayang lebih banyak pada abservasi berperan serta, wawancara mendalam,
dan dokumentasi (Sugiyono, 2005;63).
17
Bermacam-macam metode pengumpulan data dapat digunakan dalam
suatu penelitian. Dalam sehubungan itu, metode yang digunakan dalam
pengumpulan data penelitian ini adalah sebagai berikut.
3.2.1 Metode Observasi
Dalam bukunya yang berjudul EvaluasiPendidikan, Nurkancana
(1982:46) menyatakan bahwa observasi adalah suatu cara untuk mengadakan
penilian dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dan
sistematis. Sedangkan menurut Sukardi (1983;103) bahwa observasi
merupakan teknik pengmpulan data dengan cara mengadakan pengamatan
langsung terhadap obyek yang diamati.
Dari pendapat tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa observasi
merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan secara langsung terhadap sobyek atau obyek yang
akan diteliti. Dalam hubungan dengan penelitian ini, maka metode observasi
di pergunakan sebagai metode untuk mengetahui secara langsung efektifitas
pembelajaran eksposisi untuk meningkatkan Pembelajaranmenulis teks
negosiasi pada siswa kelas X SMA. Dengan demikian, obyek yang diamati
dalam penelitian adalah aktifitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran di
dalam kelas.
3.3.1 Metode Tugas
Metode tugas merupakan pemberianguru kepada siswanya untuk
diselesaikan dan dipertanggungjawabkan. Siswa dapat menyelesaikan di
sekolah, di perpustakaan,di laboraturium, di rumah atau di tempat-tempat
18
lainnyayang kiranya dapat menunjang terselesaikannya tugas yang dibebankan
kepadanya (Suetomo, 1993:160).
Adapun target yang diharapkan adalah siswa mampu menulis teks
negosiasi sesuai dengan aspek yang dinilai atau kriteria penilaian. Kriteria
penilaian tersebut adalah kesesuaian isi dengan judul, organisasi, pemilihan
kosa kata, tata bahasa, dan ejaan. Pada, siswa dikatakan berhasil dalam
pembelajaran menulis teks negosiasi, apabila telah mencapai nilai ketuntasan
belajar sebesar 65 di atas nilai minimal (standar).
3.3.2 Metode Tes
Tes adalah suatu tugas atau serangkain tugas yang diberikan kepada
individu atau kelompok individu, dengan maksud untuk membanding
kesepakatan mereka, satu dengan yang lain (Sudijono, 2007: 67).Secara umum
ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes, yaitu : a) sebagai alat pengukur
terhadap peserta didik. Dalam hubungan ini berfungsi mengukur tingkat
perkembangan atau kemajuan yang telah tercapai oleh peserta didik setelah
mereka menempuh proes belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu; b)
sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes
tersebut akan dapat diketaui sudah beberapa jauh program pengajaran yang
telah ditentukan, telah dapat dicapai.
3.4 Prosedur Penelitian
Proses penelitian ini dilaksanakan dengan 2siklus, adapun materi
pembelajaran sebagai berikut :
Siklus I :
19
Refleksi
Observasi
PelaksanaanTindakan
RencanaTindakan
Kompetensi Dasar : Mengabstraksi teks negosiasi baik secara lisan maupun
tulisan.
Materi pokok : Langkah-langkah membuat abstraksi teks negosiasi.
Siklus II :
Kompetensi Dasar : Mengabstraksi teks negosiasi baik secara lisan maupun
tulisan.
Materi pokok : Mengulang kembali pelajaran mengenai teks negosiasi
dan memberi tugas yang berkaitan dengan teks negosiasi.
Prosedur penelitian dapat dilihat pada bagan dibawah ini
(Depdiknas, 2006:91)
Pada tiap-tiap siklus dilakukan beberapa langkah-langkah penelitian
yaitu sebagai berikut.
3.4.1 Perencanaan
Adapun perencanaan yang dilakukan pada suatu siklus untuk
menerapkan directIntruction Model dengan metode demaontrasi dan
eksperimen maka peneliti mempersiapkan hal sebagaiberikut:
1. Membuat Skenario Pembelajaran (SP)
20
2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3. Menyusun lembar observasi untuk menilai situasi belajar mengajar
selama pembelajaran berlangsung
4. Mempersiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan dalam
pembelajaran, seperti: alat peraga dan lembar kegiatan siswa.
3.4.2 Observasi dan Evaluasi
Selama pelaksanaan tindakan dilakukan observasi ini diamati
aktivitas siswa yang tampak selama proses pembelajaran. Diantara hal-hal
yang perlu diketahui setelah dilakukan observasi adalah :
1. Kesiapan siswa dalam materi pembelajaran
2. Aktivitas siswa dalam diskusi kelompok
3. Persiapan siswadalam menyimpulkan materi pembelajaran
Pada akhir siklus diadakan evaluasi hasil belajar untuk mengatahui
tingkat ketercapaian ketuntasan hasil belajar siswa terhadap materi yang
diajarkan.
3.4.3 Refleksi
Diantara kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
1. Melihat hasil evaluasiketuntunan belajar siswa
2. Melihat kekurangan dalam proses belajar mengajar serta aktivitas
siswa dalam belajar dengan menggunakan lembar observasi.
3.5 Metode Analisis Data
Sebagaimana telah diuraikan dalam bagian awal bab ini, penelitian ini
merupakan penelitian deskriptis kualitatif. Dengan demikian maka metode
21
analisis data yang digunakan adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis
berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi
hipotesis (Sugiyono, 2005: 89).
Analisis data dalam penelitian kualiatatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.
Dalam hal ini, Nasution (dalam Sugiyono, 2005: 89) menyatakan:
Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapanagan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang grounded.
Selanjutnya, rangkaian aktifitas analisis data tersebut jika
digambarkan akan terlihat sebagai mana gambar berikut ini.
3.5.1 Analisis Kualitatif
a. Mengidentifikasi, yaitutahapan mengumpulkan, mengenali, dan
menetapkan data yang diteliti
b. Klasifikasi, yaitu kapan mengelompokkan-mengelompokkan data yang
sejenis atau yang meneliti karateristik yang identik.
c. Melakukan analiti data berdasarkan hasil temuan
d. Pembahasan atau interpretasi data berkaitan pernasalahan peneliti yang
ada.
Analisis kuantitatif ini untuk menganalisis data hasil belajar siswa
baik yang dikumpulkan melalui metode dokumentasi maupun observasi,
khususnya berkaitan dengan data efektifitas hasil belajar siswa dianalisis
dengan cara sebagai berikut :
22
a. Mencari Kemampuan Individual
1) Mencari Skor Maksimal Ideal (SMi)
2) Mencari Angka rata-rata Ideal (Mi)
3) Mencari Standar Devisiasi Ideal (SDi)
4) Membuat Pedoman:
(a) Kelompok Tinggi = Mi + 1 SDi ke atas
(b) Kelompok Sedang = Mi ± SDi
(c) Kelompok Rendah = Mi – Sdi ke bawah (Arikunto, 2007: 264).
b. Mencari kemampuan Kelompok, menggunakan rumus :
IPK = M
SMI x 100 (Nurkancana dan Sumartana, 1986:111)
Pedoman IPK :
IPK PRESTASI0 – 3031 – 5455 – 74 75 – 8990 – 100
Sangat RendahRendahNormal Tinggi
Sangat Tinggi(Nurcancana dan Sumartana, 1982 : 118)
23
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2007. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta.
Kurdi, A.2009.Dasar-dasarPemahamantentangNegosiasi.SMK Negeri 1 TanjungJln.Ir.P.H.M.Noor PembataanTanjung.
Depdiknas, 2006. Kurikulum 2006 Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
Djamarah, S.B dan Aswan Z. 1996. Startegi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hasan, A. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Moelino, M.A, dkk. 1998.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.
Nurcantara, W dan Sumartana. 1982. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Nurgiyantoro, 2001. Belajar Menulis Untuk Pemula. Jakarta : Erlangga.
Purnomolastu N, Agus W, dan Aprilianto. 2012.Negosiasi Berkarakter Lintas Budaya. Bandung: Karya Putra Darwati
Slameto, 2003. Belajar dan faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Soetomo. 1993. Dasar-dasarInteraksi Belajar Mengajar.Surabaya:Usaha Nasional.
Subana, M. S. 2002.Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia:Berbagai Pendapatan, Metode Teknik dan Media Pengajaran. Bandung: Pustaka Setia.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif.Jakarta : Alfabeta.
Sudijono. 2007.Pengatar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Gravindo Persada.
Tarigan, HG. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung: Angkasa.
Usman. 2000. Menjadi Pendidik Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wibowo, L.A. 2008. Melakukan Negosiasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Wiyanto, 2004. Keterampilan Menulis. Jakarta : Balai Pustaka.
24
PROPOSAL
ANALISIS PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI PADA KELAS X SMAN 2 KILO KECAMATAN KILO
KABUPATEN DOMPU
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk penulisan Skripsi Sarjana Strata Satu (S1) pada Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram
Oleh
RAIHANNIM 11111A0118
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAHFAKULTAS KEGURURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM 2014
25
PROPOSAL
ANALISIS PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI PADA KELAS X SMAN 2 KILO KECAMATAN KILO
KABUPATEN DOMPU
Telah memenuhi syarat dan disetujuiPada tanggal,2014
Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dra. Titin Untari, M.Pd. Sri Maryani, S.Pd., M.Pd.NIDN 0810106301 NIDN 0811038701
MengetahuiUniversitas Muhammadiyah Mataram
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Ketua,
Sri Maryani, S.Pd., M.PdNIDN 0811038701
26ii
LEMBAR KONSULTASI
NAMA : RAIHANNIM : 11111A0118JUDUL : Analisis Pembelajaran Menulis Teks Negosiasi Pada Kelas
XSMAN 2 Kilo Kecamatan Kilo Kabupaten DompuPEMBIMBING I : Dra.Titin Untari, M.Pd.PEMBIMBING II : Sri Mulyani, S.Pd,. M.Pd.
No Tanggal Uraian Revisi / Saran Perbaikan Paraf
27
top related