program studi s1 akuntansi konsentrasi audit … · yang terampil adalah dengan melakukan program...
Post on 14-Mar-2019
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA KANTOR
JASA AKUNTAN HAMONANGAN SIANIPAR BEKASI
GLORY LIVELIHOOD STONE
8335145473
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini ditulis untuk memenuhi salah satu
persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta.
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
KONSENTRASI AUDIT
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur praktikan naikkan kepada Tuhan Yesus Kristus hanya
oleh karena Kasih dan Anugrah-Nya kepada praktikan sehingga Laporan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun untuk memenuhi salah
satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi S1
Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta. Penulisan ini
didasarkan pada hasil praktik yang telah praktikan lakukan di Kantor Jasa
Akuntan pada Juli 2017 hingga September 2017
Selama proses pelaksanaan PKL dan penyusunan laporan PKL,
praktikan mendapat banyak bantuan serta dukungan dari berbagai pihak.
Untuk itu, praktikan ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Kedua orang tua dan keluarga, atas segala dukungan baik dalam
doa, materiil maupun moril yang diberikan;
2. Dr. I Gusti Ketut Agung Ulupui, S.E,M.Si.Ak,CA, selaku Ketua
Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Jakarta;
3. Dr. Choirul Anwar M.Ak, MBA, MAFIS, CPA, selaku dosen
pembimbing PraktIk Kerja Lapangan;
4. Seluruh dosen Universitas Negeri Jakarta yang telah banyak
membantu dan memberikan ilmu yang bermanfaat selama
praktikan duduk di bangku perkuliahan;
v
5. Hamonangan Sianipar, SE., Ak., CA., M.Ak selaku Pimpinan Kantor
Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar;
6. Seluruh karyawan Kantor Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar
yang telah membantu dan bekerjasama dengan baik selama
pelaksanaan PKL.
Praktikan sadar dalam proses penulisannya, laporan ini
mengandung kekurangan karena keterbatasan ilmu yang praktikan miliki.
Oleh karenanya, praktikan mengharapkan kritik yang membangun dari
pembaca demi perbaikan di masa mendatang. Diharapkan laporan ini
bermanfaat bagi penulis dan para pembaca, serta semoga kritikan, saran,
semangat, dukungan dan bimbingan yang telah diberikan mendapat
balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Terima kasih.
Bekasi, Januari 2018
Praktikan
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PKL ........................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan PKL ................................................................... 3
C. Kegunaan PKL ................................................................................... 5
D. Tempat PKL ....................................................................................... 6
E. Jadwal dan Waktu PKL ...................................................................... 7
BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Sejarah KJA Hamonangan Sianipar ................................................... 9
B. Strukur Organisasi KJA Hamonangan Sianipar ............................... 11
C. Kegiatan Umum KJA Hamonangan Sianipar .................................. 15
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Bidang Kerja .................................................................................... 26
B. Pelaksanaan Kerja ............................................................................ 27
C. Kendala Yang Dihadapi ................................................................... 44
D. Cara Mengatasi Kendala .................................................................. 46
BAB IV KESIMPULAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 49
B. Saran ................................................................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 52
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 53
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II.1 Struktur Organisasi KJA Hamonangan Sianipar ..................... 12
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Permohonan Izin Praktik Kerja Lapangan ....................... 54
Lampiran 2 Persetujuan Praktik Kerja Lapangan ................................ 55
Lampiran 3 Surat Keterangan Praktik Kerja Lapangan ...................... 56
Lampiran 4 Daftar Hadir Praktik Kerja Lapangan .............................. 57
Lampiran 5 Penilaian Praktik Kerja Lapangan ..................................... 61
Lampiran 6 Lembar Kegiatan Harian Praktik Kerja Lapangan ......... 62
Lampiran 7 Logo KJA Hamonangan Sianipar ....................................... 65
Lampiran 8 Kertas Kerja per Akun ........................................................ 66
Lampiran 9 Kertas Kerja Neraca ............................................................. 68
Lampiran 10 Daftar Penambahan Debitur ............................................. 69
Lampiran 11 Dokumen Pajak ................................................................... 70
Lampiran 12 Surat Pemberitahuan Masa PPh Pasal 21 ........................ 71
Lampiran 13 Rekapitulasi Pajak Penghasilan Pasal 23 ......................... 72
Lampiran 14 Rekapitulasi Pajak Penghasilan Pasal 21 ......................... 73
Lampiran 15 Daftar Umur Piutang .......................................................... 74
Lampiran 16 Bank Report.......................................................................... 75
Lampiran 17 Rekening Koran .................................................................. 76
Lampiran 18 Buku Kas ............................................................................. 77
Lampiran 19 Buku Bank ........................................................................... 78
Lampiran 20 Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 ....................... 79
Lampiran 21 Surat atas PPh Final dan PPh Pasal 21 ............................ 79
Lampiran 22 Kartu Konsultasi Bimbingan PKL .................................... 81
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan
Jumlah pengangguran terbuka di Indonesia per Februari 2017 mencapai
7,01 juta orang, turun sekitar 20 ribu orang dibanding Agustus 2016 dan
berkurang 10 ribu dibandingkan periode yang sama tahun 2016, demikian
laporan Badan Pusat Statistik (BPS). Meskipun data menunjukkan adanya
penurunan, tetapi hal ini tidak boleh luput dari perhatian kita.
Angka pengangguran tersebut dikarenakan persaingan dalam mencari
lapangan kerja semakin ketat lantaran banyaknya lulusan baru (fresh
graduate) dari berbagai universitas negeri maupun swasta di dalam negeri.
Saat hendak memasuki dunia pekerjaan, mahasiswa tidak hanya
diwajibkan untuk memiliki kecerdasan dan kekayaan intelektual yang luar
biasa, tetapi dituntut untuk memiliki kemampuan dasar yang baik. Dalam
memperoleh sebuah kemampuan dasar yang meliputi pengetahuan umum,
keterampilan di bidangnya, dan sikap bersosialisasi ataupun sikap perilaku
sehari-hari tidak bisa hanya didapatkan dari perkuliahan saja. Melainkan
mahasiswa perlu melakukan program Praktik Kerja Lapangan di perusahaan
atau instansi, sehingga mengetahui keadaan lingkungan kerja yang
sesungguhnya.
Salah satu cara yang dilakukan untuk menghasilkan lulusan berkualitas
yang terampil adalah dengan melakukan program Praktik Kerja Lapangan
(PKL) sesuai dengan bidang studi yang ditempuh. Program PKL memberikan
2
kompetensi kepada mahasiswa untuk dapat lebih mengenal, mengetahui, dan
berlatih menganalisis kondisi lingkungan kerja. Hal ini sebagai upaya
Program Studi mempersiapkan diri mahasiswa dalam memasuki dunia kerja.
Dengan adanya PKL, diharapkan terbentuknya pola pikir yang terarah,
mengembangkan keterampilan dan etika dalam bekerja, serta untuk mendapat
kesempatan di dunia kerja. Selain itu, PKL juga bermanfaat untuk
mengembangkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan mencoba
menemukan sesuatu yang baru yang belum diperoleh dari pendidikan formal.
Dengan adanya kegiatan pengasah keterampilan ini, diharapkan
mahasiswa mampu bersaing di dunia kerja setelah lulus dari perguruan tinggi
dan tidak menambah jumlah pengangguran di Indonesia. Pemberian
keterampilan ini juga bertujuan untuk melahirkan sumber daya manusia yang
unggul dan dapat bersaing baik intelektual maupun keterampilannya. Selain
itu juga ditujukan agar mampu memahami ilmu dan memiliki rasa kepekaan
yang tinggi terhadap dinamika industri maupun organisasi berdasarkan
permasalahan yang ada.
Dalam pelaksanaan PKL, mahasiswa dituntut untuk lebih aktif,
terorganisir, tanggap terhadap permasalahan serta mampu berkomunikasi baik
dengan karyawan. Kegiatan PKL ini bermanfaat untuk menambah wawasan,
keterampilan, etika, disiplin, kemampuan dan tanggung jawab.
Dalam hal ini, praktikan lebih memilih melakukan Praktik Kerja
Lapangan di Kantor Jasa Akuntan dibandingkan melakukannya di
perusahaan. Hal ini dikarenakan praktikan memiliki asumsi apabila
3
melakukan praktik kerja di perusahaan, praktikan hanya dapat mempelajari
sistem akuntansi yang digunakan pada perusahaan tersebut. Sedangkan bila
praktikan melakukan praktik kerja di Kantor Jasa Akuntan, praktikan dapat
memperoleh ilmu yang lebih. Selain itu, praktikan juga ingin mempelajari
proses penyusunan laporan keuangan yang lebih mendalam dari Kantor Jasa
Akuntan.
Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Kantor Jasa Akuntan
Hamonangan Sianipar, praktikan sudah dianggap sebagai junior accountant
dan diberikan klien sendiri untuk dilakukan penyusunan laporan keuangan.
Dari sinilah praktikan berharap, setelah melakukan program Praktik Kerja
Lapangan di Kantor Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar dapat menambah
pengalaman praktikan sebagai seorang akuntan serta dapat memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang didapatkan selama proses Praktik Kerja
Lapangan tersebut berlangsung.
B. Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Maksud dari PKL ini, yaitu:
1. Untuk menyelesaikan mata kuliah PKL dan persyaratan kelulusan
Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Jakarta.
2. Memberikan gambaran umum dan pengalaman baru bagi mahasiswa
mengenai dunia kerja secara nyata.
3. Menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan.
4
4. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa di dunia
kerja salah satunya yaitu memperkenalkan kerja sama dalam dunia kerja,
rasa tanggung jawab yang harus dimiliki mahasiswa atas dasar prioritas
apa yang harus didahulukan serta solusi dan perbuatan atas pengambilan
keputusan permasalahan-permasalahan.
5. Praktikan dapat mengimplementasikan cara kerja penyusunan laporan
keuangan di sebuah perusahaan.
Tujuan dari PKL ini, yaitu:
1. Untuk mengimplementasikan ilmu yang sudah didapat mahasiswa selama
duduk di perkuliahan baik itu teori maupun praktik.
2. Meningkatkan wawasan, pengalaman, kemampuan, dan keterampilan
mahasiswa sesuai dengan latar belakang bidang studi.
3. Mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja mulai dari berinteraksi,
bekerja sama dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.
4. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat mengembangkan
sikap disiplin, tanggung jawab, mandiri, kreatif dan memiliki inisiatif
yang tinggi dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
5. Meningkatkan wawasan kepada praktikan agar dapat lebih merasakan
pengalaman-pengalaman yang belum dirasakan sebelumnya.
6. Mewujudkan sosok praktis yang terampil, kreatif, dan jujur, serta mampu
bertanggung jawab terhadap pribadi, masyarakat, bangsa, dan negara.
5
7. Melatih praktikan memiliki mental yang kuat, tidak mudah menyerah dan
menjadi tenaga kerja yang profesional.
C. Kegunaan Praktik Kerja Lapangan
PKL mempunyai manfaat yang sangat besar bagi perusahaan, mahasiswa, dan
perguruan tinggi. Adapun kegunaan PKL tersebut antara lain:
1. Bagi Mahasiswa (Praktikan)
a. Menambah wawasan dunia kerja, sehingga memiliki keterampilan
sesuai tuntutan lapangan kerja.
b. Mengetahui sejauh mana praktikan menguasai ilmu akuntansi yang
diperoleh selama proses perkuliahan.
c. Mengasah tingkat kreativitas praktikan.
d. Melatih mental dan rasa tanggung jawab mahasiswa dalam bekerja.
e. Menambah pengetahuan dan pengalaman selaku generasi muda
untuk siap terjun langsung di masyarakat khususnya di lingkungan
kerja.
2. Bagi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
a. Memberikan gambaran bagi mahasiswa dalam menghadapi dunia
kerja yang sebenarnya.
b. Mempersiapkan lulusan yang mampu bersaing di dunia kerja.
c. Membina hubungan baik dengan perusahaan atau instansi terkait.
d. Membangun kerja sama antara dunia pendidikan dengan perusahaan
sehingga perguruan tinggi lebih dikenal oleh kalangan dunia usaha.
6
e. Sebagai bahan masukan dan evaluasi program pendidikan di
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk menghasilkan tenaga-tenaga
terampil sesuai dengan kebutuhan perusahaan/ lembaga.
3. Bagi Kantor Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar
a. Adanya mahasiswa yang melakukan kegiatan PKL dapat membantu
pekerjaan operasional karyawan yang terkait. Serta praktikan dapat
membantu merekap hasil data yang diperlukan baik pekerjaan yang
bersifat sehari-hari maupun pekerjaan yang bersifat tidak tetap.
b. Menumbuhkan kerjasama yang saling menguntungkan bagi kedua
belah pihak.
c. Membantu mempersiapkan calon tenaga kerja yang berkualitas yang
akan memasuki dunia kerja. Serta secara tidak langsung instansi
telah memperkenalkan dan membuka wawasan tentang cara
penyusunan laporan keuangan yang benar.
d. Sebagai sarana untuk memberikan kriteria tenaga kerja yang
dibutuhkan oleh perusahaan/ instansi yang terkait.
e. Untuk lebih menjalin hubungan yang baik, sehat, dan dinamis antara
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta dengan Kantor Jasa
Akuntan (KJA) Hamonangan Sianipar.
D. Tempat Praktik Kerja Lapangan
Praktikan melaksanakan PKL di KJA Hamonangan Sianipar. Instansi ini
dipilih karena bidang kerjanya sesuai dengan program studi Praktikan, ingin
mengetahui lebih banyak mengenai penyusunan laporan keuangan dan
7
pengimplementasian SAK terbaru dalam menyusun laporan keuangan. KJA
Hamonangan Sianipar juga terletak di posisi yang strategis dan mudah
dijangkau dari tempat tinggal praktikan.
Berikut ini merupakan informasi data perusahaan tempat pelaksanaan PKL:
nama perusahaan : Kantor Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar
alamat : Ruko Gate Walk Blok UR No. 29, Citra
Gran Cibubur, Kota Bekasi – 17435
telepon : (021) 29060888
e-mail : hms_a16@yahoo.co.id
izin usaha KJA : Kep.Menkeu Nomor 8/KM.1PPPK/2015
E. Jadwal dan Waktu Praktik Kerja Lapangan
Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan selama dua bulan (40 hari kerja)
terhitung dari tanggal 03 Juli 2017 sampai dengan 06 September 2017.
Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan dari hari Senin sampai
dengan Jumat, dengan ketentuan masuk pagi pukul 08.30 WIB sampai
dengan pulang sore 17.30 WIB. Dalam pelaksanaannya Praktik Kerja
Lapangan terbagi dalam beberapa tahapan, yakni:
1. Tahap Persiapan Praktik Kerja Lapangan
Sebelum melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, pada tanggal 05 Juni
2017 praktikan mengurus Surat Pengantar Permohonan Praktik Kerja
Lapangan dengan mengambil surat pengantar dari Gedung Fakultas
Ekonomi atau Gedung R di bagian Akademik dan praktikan mengisi
biodata diri. Kemudian surat pengantar tersebut ditandatangani oleh
8
Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Hubungan Masyarakat.
Setelah itu, praktikan mengisi surat pengantar yang ditujukan ke Kantor
Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar. Setelah surat permohonan selesai
dibuat oleh Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Hubungan Masyarakat ±
3 hari kerja lamanya, kemudian praktikan mengirim surat pengantar
permohonan Praktik Kerja Lapangan ke Kantor Jasa Akuntan
Hamonangan Sianipar beserta dengan Curriculum Vitae dan transkip
sementara melalui surat elektronik pada Senin, 15 Juni 2017. Setelah ada
kesepakatan antara praktikan dan pemimpin rekan. Kemudian tepatnya
pada tanggal 29 Juni 2017 Kantor Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar
memberikan surat persetujuan praktikan melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan di instansi tersebut.
2. Tahap Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Kantor Jasa Akuntan
Hamonangan Sianipar mulai dari tanggal 03 Juli 2017 sampai dengan 06
September 2017. Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan setiap
hari Senin sampai dengan hari Jumat, dengan jam kerja pukul 08.30 WIB –
17.30 WIB.
3. Tahap Pelaporan Praktik Kerja Lapangan
Praktikan telah mempersiapkan Laporan Praktik Kerja Lapangan dimulai
dari pertengahan bulan November 2017 dan selesai pada bulan Januari
2018. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan Program
Studi Sarjana I Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta.
9
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Sejarah Kantor Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar
Kantor Jasa Akuntan merupakan badan usaha yang memberikan jasa
akuntansi seperti jasa pembukuan, jasa kompilasi laporan keuangan, jasa
manajemen, akuntansi manajemen, konsultasi manajemen, jasa perpajakan,
jasa prosedur yang disepakati atas informasi keuangan, dan jasa sistem
teknologi informasi.
Kantor Jasa Akuntan (KJA) harus mendapatkan izin dari Kementerian
Keuangan Republik Indonesia dan diwajibkan untuk menjadi anggota dari
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebelum memberikan jasa akuntansi dan
pajak kepada publik.
Kantor Jasa Akuntan (KJA) juga dilarang memberikan jasa asurans
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2011 tentang Akuntan Publik.
Pada tahun 2015, Hamonangan Sianipar, Akuntan Beregister Negara
Nomor; RNA 2537 mengajukan permohonan izin usaha Kantor Jasa Akuntan
(KJA) Hamonangan Sianipar yang berbentuk usaha Perseorangan dan
berkedudukan di Bekasi kepada Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Permohonan yang diajukan tersebut telah memenuhi persyaratan
sebagaimana diatur dalam Pasal 11 ayat (1) dan Pasal 13 ayat (3) Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 25/PMK.01/2014 tentang
Akuntan Beregister Negara. Permohonan tersebut disahkan oleh Menteri
10
Keuangan pada tanggal 7 Mei 2015 dengan ijin Kep.Menkeu Nomor
8/KM.1PPPK/2015.
Pada awal berdirinya Kantor Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar terletak
di Graha Raum Lt 3, Ruang C Jl. Tembus Kalimalang No. 1A-E (Jorr
Cikunir) Jakasampurna – Bekasi Barat 17136. Kemudian pada tahun 2016,
Kantor Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar berpindah lokasi di Ruko Gate
Walk Blok UR No. 29, Citra Gran Cibubur, Kota Bekasi – 17435. Sampai
saat ini Kantor Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar masih terletak di lokasi
yang sama.
Visi Kantor Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar adalah menjadi Kantor
Jasa Akuntan terkemuka dan terpercaya yang memberikan jasa berkualitas
tinggi dan terstandar di bidang akuntansi, manajemen, risk & internal control
serta pajak dengan menjunjung tinggi hukum dan etika profesi.
Misi Kantor Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar adalah menjadi Kantor
Jasa Akuntan yang tumbuh dan berkembang bersama para klien dengan
menerapkan praktik bisnis yang baik sesuai dengan standar-standar
profesional yang berlaku, menjunjung tinggi hukum dan etika profesi.
Kantor Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar telah menangani banyak
klien semenjak berdiri sejak tahun 2015. Klien dari Kantor Jasa Akuntan
Hamonangan Sianipar sendiri terdiri dari berbagai macam jenis usaha, yakni
industri, keuangan, properti, perdagangan, pertambangan, perkebunan, dan
lain-lain.
11
B. Struktur Organisasi Kantor Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar
Kantor Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar menyadari bahwa relevansi
dan efisiensi dalam pelayanan klien secara profesional hanya dapat dicapai
dengan memahami bisnis kliennya, yaitu bekerja dengan menganggap klien
sebagai partner kerja.
Kecepatan dan ketepatan pelayanan merupakan hal yang sangat penting,
efisiensi yang dihubungkan dengan kualitas adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan, baik dalam perusahaan kecil maupun besar.
Kantor Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar mengetahui bahwa
kombinasi antara efisiensi dan kualitas merupakan harapan setiap klien, untuk
itu dalam memberi pelayanan selalu berusaha meyakinkan hal tersebut
kepada klien. Klien-klien yang dilayani terdiri dari berbagai jenis usaha, yang
umpan baliknya dianggap memiliki nilai lebih.
Komitmen dari kantor ini adalah sukses yang diperoleh tergantung pada
bantuan yang diberikan pada klien untuk mencapai tujuannya. Kantor ini
menyadari bahwa dalam masa transisi dunia saat ini, perkembangan
persaingan atas kantor jasa akuntan tersebut dapat memberikan pelayanan
kepada klien secara total dengan kualitas yang terbaik dan efisien.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Kantor Jasa Akuntan
Hamonangan Sianipar memiliki struktur organisasi yang di dalamnya terdapat
pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang
telah dikoordinasikan. Selain itu juga terdapat adanya berbagai spesialisasi
dari sebuah pekerjaan untuk memudahkan dalam pendelegasian wewenang
dan tanggung jawab.
12
Pada tahun 2016 struktur sederhana organisasi Kantor Jasa Akuntan
Hamonangan Sianipar dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar II.1 : Struktur Organisasi KJA Hamonangan Sianipar.
sumber: data diolah oleh penulis
Manajemen perusahaan terdiri dari :
1. Managing Partner (Hamonangan Sianipar, SE, Ak., CA., M.Ak)
2. Partner (Fransiskus Pasaribu, SE, Ak., CA)
3. Senior Partner (Dr. Nengzih, M.Si., Ak., CA)
4. Senior Partner (Dr. Harnoviansah, SE.,M.Si., Ak.,CA)
5. Senior Partner (Dr. Agus Widarsono, SE.,M.Si., Ak.,C., QMSA)
6. Senior Partner (Dr. Aristanti Widyaningsih, S.Pd.,M.Si)
7. Senior Advisor (Drs. Wilson R.L.Tobing, Ak., CA., M Si,. PhD)
8. Senior Advisor (Dr. Darsono Prawironegoro, SE.,SF.,MA.,MM)
13
Berikut adalah tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur
organisasi Kantor Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar :
1. Managing Partner
Managing partner merupakan bagian dari partner yang ditetapkan sebagai
pemimpin Kantor Jasa Akuntan, serta berperan sebagai pengawas secara
langsung ataupun tidak langsung dari semua partner. Managing partner
menandatangani laporan keuangan dan management letter, serta
bertanggung jawab terhadap penagihan fee dari client.
2. Partner
Partner menduduki kedudukan yang setara dengan managing partner.
Bertanggung jawab atas hubungan dalam client dan bertanggung jawab
secara menyeluruh mengenai kegiatan pemberian jasa akuntan.
3. Senior Advisor
Senior Advisor merupakan seorang penasihat terpercaya mengenai
kebutuhan bisnis dari tiap klien, bertanggungjawab untuk menyusun
strategi perikatan untuk menghasilkan jasa akuntan yang efektif, efisien
dan independen.
4. Senior Accountant
Senior Accountant bertugas untuk melaksanakan penyusunan laporan,
merencanakan program peninjauan (review) laporan keuangan,
mengusahakan biaya dan waktu penyusunan laporan sesuai dengan
rencana, bertugas untuk mengarahkan dan menelaah pekerjaan junior
accountant.
14
5. Staff Divisi Non-Asurans
Staff divisi non-asurans bertugas penyusunan laporan keuangan yang
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, baik bulanan maupun
tahunan. Penyusunan laporan keuangan bisa dilakukan di tempat klien atau
di Kantor Jasa Akuntan.Divisi ini juga bertugas untuk melakukan review
atas laporan keuangan klien apakah telah sesuai dengan Standar Akutansi
Keuangan yang berlaku umum.
6. Staff Divisi Perpajakan
Staff divisi perpajakan bertugas untuk mengelola tentang sistem
manajemen dan pajak yang digunakan oleh klien. Bagian ini juga
ditugaskan untuk menghitung pajak penjualan dan pembelian (PPN
Keluaran dan PPN Masukan) klien, menyusun laporan pajak penghasilan
serta menyusun laporan komersial dan fiskal bagi klien.
7. Staff Divisi Pelatihan
Staff divisi pelatihan bertugas untuk melayani klien dalam mengatasi
masalah akuntansi yaitu akuntansi pajak, sistem informasi akuntansi, dan
lain – lain yang berhubungan dengan masalah pelaporan keuangan. Selain
itu mereka mengadakan pelatihan terkait akuntansi di kantor jasa akuntan
ataupun di tempat klien.
8. Junior Accountant / Assistant
Junior Accountant melaksanakan prosedur penyusunan laporan keuangan
secara rinci, membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan
yang telah dilaksanakan dan melakukan vouching. Pekerjaan ini biasanya
15
dipegang oleh akuntan yang baru saja menyelesaikan pendidikan
formalnya (fresh graduate). Dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai
Junior Accountant, seorang akuntan harus belajar secara rinci mengenai
pekerjaan yang berhubungan dengan seluruh bidang pemberian jasa
akuntan. Pekerjaan inilah yang dilakukan oleh praktikan.
C. Kegiatan Umum Kantor Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar
Kantor Jasa Akuntan hadir dalam melayani masyarakat khususnya
klien/perusahaan untuk menyajikan informasi laporan keuangan (financial
reports) seperti laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas
dan laporan-laporan yang berubungan dengan informasi keuangan
perusahaan.
Dalam hal kegiatan perusahaan, Kantor Jasa Akuntan hanya dapat
memberikan jasa non-atestasi sesuai dengan Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik. Kantor Jasa Akuntan
Hamonangan Sianipar melayani jasa akuntansi, jasa perpajakan, jasa
konsultasi, jasa pelatihan, dan jasa sistem informasi akuntansi.
1. Jasa Akuntansi
a. Jasa Pembukuan
Dalam kaitannya dengan jasa akuntansi ini, Kantor Jasa Akuntan
Hamonangan Sianipar melayani jasa penyusunan laporan keuangan
yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, baik bulanan
maupun tahunan. Penyusunan laporan keuangan bisa dilakukan di
tempat klien atau di Kantor Jasa Akuntan. Adapun yang diperlukan
16
dalam penyusunan laporan keuangan ini meliputi bukti transaksi awal,
laporan pencatatan aktivitas harian, maupun laporan lainnya yang
memiliki relevansi dengan aktivitas perusahaan.
Output laporan keuangan yang dihasilkan:
i. Laporan Posisi Keuangan/Neraca (Statement of Financial
Position)
ii. Laporan Laba/Rugi Komprehensif (Statement Comprehensive
Income)
iii. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow).
iv. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Owner’s Equity), dan
v. Laporan – laporan lainnya, sesuai dengan permintaan klien.
b. Jasa Kompilasi Laporan Keuangan
Merupakan jasa penyusunan laporan keuangan berdasarkan
dokumen transaksi dan dokumen lain yang terkait dengan keuangan
perusahaan sehingga menjadi laporan keuangan yang utuh dan
lengkap sesuai Standar Akuntansi Keuangan yang diterima umum.
c. Jasa Review Laporan Keuangan
Jasa review atas laporan keuangan digunakan untuk mengetahui
prosedur pencatatatan, pengakuan, penyajian, serta pelaporan
informasi akuntansi yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
atau kebijakan akuntansi yang telah ditetapkan perusahaan. Dalam hal
ini tugas dari sebuah Kantor Jasa Akuntan hanya melakukan review
17
seluruh komponen dalam laporan keuangan, dan tidak termasuk
aktivitas pencatatan, posting, dan lain – lain.
2. Jasa Perpajakan
Jasa perpajakan merupakan bagian akuntansi yang diperlukan untuk
menghitung besar dan kecilnya jumlah hutang pajak yang wajib
dibayarkan oleh para wajib pajak. Komponen dan jenis pajak setiap
perusahaan berbeda – beda, tergantung klasifikasi dan kompleksitas
usaha yang dijalaninya. Oleh karena itu, Kantor Jasa Akuntan melayani
jasa yang berhubungan dengan akuntansi pajak untuk membuat laporan
pajak yang berhubungan dengan dengan aktivitas perusahaan, maupun
pelaporan dalam akuntansinya. Beberapa di antaranya adalah :
a. Laporan Pajak Penjualan dan Pembelian (PPN Keluaran dan PPN
Masukan),
b. Laporan Pajak Penghasilan PPh Pasal 4 ayat 2, 21, 22, 23, 26, dan
pelaporan SPT Masa dan Tahunan,
c. Laporan Komersial dan Fiskal,
d. Laporan Pajak Lainnya
3. Jasa Konsultasi
Banyak perusahaan mengalami permasalahan dalam pelaporan
keuangan. Beberapa di antaranya karena kurangnya pemahaman terhadap
prosedur, dan sistem akuntansi yang diterapkan tidak mengakomodasi
jenis usaha yang dijalaninya. Dalam kaitannya dengan hal tersebut,
makna Kantor Jasa Akuntan menyelenggarakan jasa konsultasi
18
akuntansi, baik yang menyangkut prosedur, sistem, maupun standar
pelaporan yang harus dilakukan.
4. Jasa Pelatihan
Jasa pelatihan yang diselenggarakan menyangkut masalah akuntansi,
akuntansi pajak, sistem informasi akuntansi, dan lain – lain yang
berhubungan dengan masalah pelaporan keuangan. Jadwal dan tempat
pelatihan bisa disesuaikan dengan kebutuhan klien, baik secara in-house
(private) maupun in-company training. Adapun pelatihan yang kami
selenggarakan meliputi:
a. Pelatihan Akuntansi dan Keuangan
b. Pelatihan Akuntansi Perpajakan
c. Pelatihan Aplikasi Accounting Softwares (Accurate, MYOB, Zahir,
dan lain – lain)
5. Jasa Sistem Informasi Akuntansi
Membantu perusahaan dalam merancang sistem informasi akuntansi,
baik yang berupa software ataupun sistem akuntansi secara manual untuk
mempermudah proses bisnisnya terutama masalah akuntansi dan
keuangan, baik yang berhubungan dengan siklus, prosedur, ataupun
pelaporannya. Dalam merancang suatu sistem akuntansi, perusahaan
memiliki berbagai macam alternatif yang bisa dipertimbangkan, baik
software maupun sistem yang akan dipergunakan.
Namun dalam pelaksanaannya perlu dilakukan penilaian awal, di
antaranya; pemahaman kebijakan akuntansi yang digunakan, jenis usaha,
19
dan komponen laporan keuangan yang akan menjadi data penting bagi
perusahaan, agar tidak menimbulkan kendala dalam penerapan software
maupun sistem akuntansinya. Oleh karena itu, Kantor Jasa Akuntan
membantu perusahaan dalam proses implementasi software maupun
sistem tersebut. Secara singkat, tahapan dalam implementasi ini meliputi:
a. Instalasi Awal;
b. Konfigurasi Software dan Preferensi Modul/Menu;
c. Pembuatan Chart of Accounts;
d. Memasukkan Saldo Awal;
e. Input Data;
f. Maintenance, dan lain-lain
Untuk menjamin Kantor Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar bekerja
secara profesional dan menjaga etika profesi, maka perlu disusun Sistem
Pengendalian Mutu (SPM). Dengan SPM ini akan didapatkan standar yang
jelas dalam menerima, melanjutkan atau menolak penugasan dari klien.
Dalam dokumen SPM ini akan diuraikan hal-hal berikut: prosedur
penerimaan klien, jaminan mutu, manajemen risiko, pengendalian mutu
penugasan, independensi dan penelaahan mutu.
1. Prosedur penerimaan klien
Kantor Jasa Akuntansi (KJA) merupakan institusi yang memberikan
jasa kepada para klien, sehingga keberadaan klien bagi KJA merupakan
peluang untuk mendapatkan pendapatan, namun demikian tidak berarti
semua calon klien yang meminta atau akan menggunakan jasa KJA akan
20
langsung dapat diterima. KJA Hamonangan Sianipar memiliki prosedur
terhadap para calon klien yang akan menggunakan jasa KJA
Hamonangan Sianipar, dengan terlebih dahulu menguji integritas calon
klien. Standar yang diberlakukan adalah KJA Hamonangan Sianipar
hanya akan menerima klien yang memiliki manajemen dengan integritas
yang baik, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko penugasan
yang didapat dari klien.
Terhadap calon klien KJA Hamonangan Sianipar akan terlebih
dahulu melakukan identifikasi calon klien, apakah manajemen calon
klien dapat dipercaya dan bertanggung jawab. Proses untuk
mendapatkan gambaran calon klien di atas dapat dilakukan dengan
berkomunikasi dengan KJA sebelumnya yang pernah memberikan jasa
kepada calon klien, mencari informasi dari pihak ketiga yang diyakini
memiliki informasi yang cukup dan pandangan obyektif terhadap calon
klien, atau dapat juga dilakukan dengan mengandalkan pada pengalaman
dan pemahaman KJA tentang calon klien tersebut.
2. Jaminan Mutu
KJA Hamonangan Sianipar dalam menjalankan penugasan selalu
memegang teguh terhadap kualitas jasa yang dikerjakan. Kualitas
merupakan cermin kompetensi penyedia jasa yang harus ditunjukkan
kepada para pengguna jasa, oleh karena itu para tenaga profesional yang
ada di KJA Hamonangan Sianipar wajib mematuhi dan melaksanakan
21
kode etik. Tenaga profesional harus handal dan memiliki kemampuan,
kompetensi dan komitmen untuk mematuhi seluruh etika yang ada.
Dalam melaksanakan tugas, staf harus melakukan konsultasi secara
cukup dan sebaik-baiknya agar diperoleh informasi sesuai kebutuhan
dari pihak-pihak yang memiliki pengetahuan, kompetensi dan pemikiran
atau pertimbangan yang memadai. Konsultasi dilakukan dengan merujuk
pada pedoman prosedur yang harus dirujuk yaitu, dapat mengungkap
identifikasi masalah dan informasi khusus serta mengungkap masalah
yang kompleks dan tidak biasa. Tugas konsultasi untuk dapat
mengungkap berbagai informasi, diberikan kepada personal atau staf
yang memiliki kemampuan dan kewenangan dan hasil konsultasi harus
didokumentasi secara memadai.
KJA Hamonangan Sianipar meyakini bahwa kualitas penugasan
sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam
proses pengerjaan suatu penugasan, untuk itu proses rekruitmen staf
dilakukan dengan standar kualifikasi dan pedoman evaluasi sumber daya
manusia potensial yang mampu dipekerjakan. Dengan adanya sistem,
kebijakan dan prosedur yang jelas akan menjadikan staf bekerja secara
profesional, memiliki kompetensi dan integritas.
Profesionalitas staf dalam melaksanakan tugas sangat ditentukan
oleh proses pengembangan profesi mereka, untuk itu KJA Hamonangan
Sianipar selalu melaksanakan program pengembangan staf baik secara
internal maupun eksternal. Pelatihan dilakukan baik dengan cara on the
22
job training maupun off the job training. Program dan kriteria dalam
pengembangan kapasitas staf selalu dikomunikasikan kepada seluruh
staf. Untuk mengikuti perkembangan terkini terkait standar akuntansi
maupun standar profesional bila ada peraturan baru akan segera
disampaikan kepada staf.
3. Manajemen Risiko
Untuk memastikan organisasi berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip
profesionalisme, terdapat berbagai ketentuan terkait dengan manajemen
risiko organisasi dan penugasan, yaitu: pertama, adanya pedoman
penerimaan dan penolakan klien. Harus dipastikan klien memiliki
integritas yang baik, untuk menghindari memperoleh penugasan dari
klien yang meragukan integritasnya. Analisis ini diperlukan agar
terhindar dari penugasan yang melanggar prinsip independensi. Apabila
berdasarkan analisis dinyatakan klien layak untuk menerima penugasan
darinya, maka dilakukan perikatan secara tertulis, yang mencantumkan
lingkup penugasan yang dideskripsikan secara jelas dan akurat,
tanggung jawab dalam hal kebenaran dan keakuratan data yang
diberikan klien. Untuk kelancaran penugasan, maka semua proses
kegiatan harus didokumentasi secara memadai, dan laporan hanya dapat
diberikan kepada pihak-pihak yang semestinya.
Kedua, adanya pedoman kepastian mutu dan kebijakan etika. Dalam
pedoman staf harus ditegaskan untuk berhati-hati terkait dengan
tindakan yang berpotensi menjadi kewajiban hukum. Harus dipastikan
23
penugasan dilaksanakan oleh staf profesional yang memiliki keahlian
teknis. Ketiga, pengendalian mutu. Kepada staf yang mendapatkan
penugasan harus diingatkan kembali tentang prosedur perencanaan
tugas.
Keempat, prinsip independensi, staf harus berhati-hati dengan
berbagai hal yang berpotensi melanggar prinsip independensi. Kelima,
harus dipastikan hasil pekerjaan dilaporkan sesuai dengan data dan
informasi yang didapatkan dan laporan disusun sesuai dengan standar
yang berlaku.
4. Pengendalian Mutu Penugasan
Sebagai organisasi profesional, KJA Hamonangan Sianipar harus
dapat memberikan keyakinan yang cukup bahwa pelaksanaan penugasan
memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan. Oleh karena itu perlu
dilakukan pengendalian mutu penugasan yang terdiri dari dua bagian
yaitu supervisi dan inspeksi.
Supervisi mencakup kebijakan dan prosedur mengenai pengendalian
mutu atas pelaksanaan penugasan, untuk memastikan pelaksanaan
penugasan memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan. Inspeksi
merupakan kebijakan dan prosedur terkait dengan pengendalian mutu
dalam inspeksi.
Standar mutu dalam supervisi pengendalian mutu penugasan
meliputi prosedur perencanaan, prosedur mempertahankan standar mutu
dan prosedur review kertas kerja untuk tiap laporan penugasan. dalam
24
prosedur perencanaan akan ditunjuk staf yang bertanggung jawab untuk
melaksanakan fungsi perencaan penugasan yang bertugas untuk
membuat membuat pengembangan usulan program kerja, penentuan
kebutuhan staf dan kompetensi yang dibutuhkan, dan melakukan
estimasi waktu yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.
Tahap selanjutnya adalah membuat prosedur untuk
mempertahankan standar mutu agar terlaksana dalam penugasan, yang
meliputi, supervisi dilakukan secara memadai pada semua tingkatan
organisasi. Tahap berikutnya adalah prosedur review kertas kerja, yang
meliputi pedoman review kertas kerja dan dokumentasi proses review,
penunjukkan pe-review yang memiliki kompetensi dan tanggung jawab
yang cukup, memastikan pekerjaan telah dilaksanakan dengan lengkap
sesuai prosedur, adanya review untuk setiap laporan penugasan yang
akan diterbitkan, memastikan laporan yang akan diterbitkan telah
didukung bukti pekerjaan dan simpulan kertas kerja yang sesuai dengan
ketentuan KJA Hamonangan Sianipar.
5. Independensi
Pelaksanaan penugasan yang diberikan oleh klien harus dijalankan
secara independen, dan KJA Hamonangan Sianipar harus memastikan
kepada seluruh staf untuk wajib mempertahankan sikap independennya.
Hal ini dilakukan dengan mewajibkan semua staf wajib memenuhi kode
etik, dan menugaskan beberapa staf untuk memberikan panduan dan
bertanggung jawab untuk menjaga masalah independensi ini, kemudian
25
menyiapkan dokumentasi penyelesaian hal-hal yang terkait dengan
persoalan independensi dan melakukan konsultasi dengan sumber atau
pihak berwenang terkait dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku.
Untuk memastikan adanya independensi dalam penugasan, disusun
juga prosedur pemerolehan bukti yang memadai, karena opini dan
rekomendasi yang diberikan wajib didasarkan pada data dan informasi
yang cukup sebagai dasar yang rasional. Adanya dokumentasi semua
kertas kerja yang terkait dengan penugasan.
6. Penelaahan Mutu
Untuk memastikan prosedur mutu telah dilakukan dan diterapkan
secara efektif, perlu dilakukan penelaahan mutu yang meliputi, review
setiap laporan penugasan yang akan dikeluarkan, review pedoman
pengendalian mutu secara periodik, melakukan komunikasi atas setiap
perubahan pedoman pengendalian mutu, melakukan monitoring secara
berkelanjutan, melakukan review pengembangan dan pelatihan staf
secara teratur, melakukan review terhadap pekerjaan yang dilakukan
asisten oleh staf yang berkemampuan setara untuk memastikan
pekerjaan dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ada,
memastikan semua pekerjaan telah didokumentasi dengan baik, dan
simpulan yang dibuat konsisten dengan hasil pekerjaan.
26
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Bidang Kerja
Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Kantor Jasa Akuntan
Hamonangan Sianipar selama dua bulan, praktikan ditempatkan pada
divisi non-asurans dan perpajakan sebagai akuntan junior. Pada bagian ini,
praktikan diberikan tugas secara langsung untuk menyusun laporan
keuangan klien setiap bulannya, menyusun laporan kompilasi tiga bulan
(interim report) serta menghitung pajak penghasilan pasal 21 dan pajak
penghasilan final 1% sehingga praktikan dapat langsung mengetahui
proses penyusunan laporan keuangan dalam satu siklus dan penghitungan
pajak penghasilan dengan baik.
Praktikan diberikan kesempatan oleh akuntan senior untuk menyusun
laporan kompilasi keuangan pada PT. Karya Technik Multifinance,
menyusun laporan keuangan untuk PT. Inakom Jaya Prima, melakukan
penghitungan pajak penghasilan atas gaji karyawan dan pajak penghasilan
final untuk perusahaan.
Dalam pelaksanaan kerja pada divisi non-asurans, praktikan
mengerjakan hal –hal seperti:
1. Menyelesaikan laporan kompilasi keuangan;
2. Menyelesaikan laporan keuangan bulanan.
Dalam pelaksanaan kerja pada divisi perpajakan, praktikan mengerjakan
hal –hal seperti:
27
1. Menghitung Pajak Penghasilan pasal 21 (PPh 21) atas gaji karyawan;
2. Menghitung Pajak Penghasilan Final 1%.
B. Pelaksanaan Kerja
Pekerjaan yang diberikan kepada praktikan dalam Praktik Kerja
Lapangan secara keseluruhan dirasakan sangat berguna untuk kedepannya,
terutama dalam memberikan pelajaran tambahan, pengalaman, dan
wawasan lebih tentang ruang lingkup kerja akuntan yang sesungguhnya.
Setiap pekerjaan yang diberikan kepada praktikan selalu mendapatkan
bimbingan dan pengarahan langsung dari mentor.
Praktikan memulai pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di Kantor
Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar dimulai pada tanggal 03 Juli 2017.
Setelah mendapatkan izin melakukan Praktik Kerja Lapangan, praktikan
diberikan tugas selayaknya akuntan junior, sehingga dapat ikut turun
langsung untuk melaksanakan proses penyusunan laporan kompilasi
keuangan maupun laporan keuangan bulanan beserta penghitungan pajak
penghasilan pasal 21 dan pajak penghasilan final 1% pada klien dari
Kantor Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar, yang terdiri dari PT. Karya
Technik Multifinance dan PT. Inakom Jaya Prima.
Berikut ini adalah rincian pekerjaan yang dilakukan praktikan selama
Praktik Kerja Lapangan pada divisi non-asurans, yaitu:
1. Menyelesaikan laporan kompilasi keuangan (interim report)
Pada kegiatan ini, praktikan menyelesaikan laporan kompilasi
keuangan per tiga bulan oleh PT. Karya Technik Multifinance. PT.
28
Karya Technik Multifinance merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang pembiayaan (leasing) dan anjak piutang (factoring), yang
secara khusus untuk pembiayaan kapal laut. Karya Technik
Multifinance merupakan anak perusahaan dari PT. Karya Tehnik
Utama yang tergabung dalam Karya Technik Group. Dalam
keseluruhan proses penyusunan laporan kompilasi keuangan yang
dilakukan, praktikan selalu dibimbing oleh mentor.
Sebelum melakukan proses penyusunan laporan kompilasi
keuangan, praktikan terlebih dahulu diajari mengenai apa yang
dimaksud dengan laporan kompilasi keuangan. Praktikan juga
diperkenalkan tentang bidang usaha klien dan jurnal-jurnal yang
sering digunakan dalam transaksi di klien tersebut. Selanjutnya
praktikan diperlihatkan laporan kompilasi periode lalu dalam bentuk
hardcopy agar semakin memahami laporan kompilasi keuangan. Pada
hari berikutnya, praktikan juga diajari untuk menyusun daftar umur
piutang (aging schedule of accounts receivable) dan daftar
penambahan debitur, merekap pajak, dan merekap kas dan setara kas.
Proses penyusunan laporan kompilasi keuangan tersebut dimulai
dengan membuat draft Kertas Kerja per Akun (KKA). Selanjutnya
disambungkan dengan draft Working Trial Balance (WTB) yang
berisi angka-angka per-book, Audit Adjustment, Saldo Per Audit, yang
nantinya akan merupakan angka-angka di Neraca dan Laba Rugi yang
sudah diaudit, serta saldo tahun lalu. Setelah itu dihubungkan lagi
29
dengan draft laporan keuangan audit (neraca, laba rugi, perubahan
ekuitas, arus kas, dan catatan atas laporan keuangan)
Dalam memperoleh data laporan keuangan perusahaan terkait
untuk bulan April – Juni 2017, praktikan melakukan konfirmasi
kepada accounting manager PT. Karya Technik Multifinance yang
bernama Bapak Roni melalui telepon dan email. Pada PT. Karya
Technik Multifinance, praktikan bertanggung jawab kepada Bapak
Richardo Siahaan selaku akuntan senior di Kantor Jasa Akuntan
Hamonangan Sianipar.
Pada PT. Karya Technik Multifinance, praktikan juga diberi
kesempatan untuk melakukan proses penyusunan laporan kompilasi
keuangan di kantor klien yang bersangkutan. Pelaksanaan review
lapangan ke PT. Karya Technik Multifinance yang berlokasi di Kali
Besar Barat, Jakarta Barat berlangsung selama 3 (tiga) hari pada
tanggal 17 – 19 Juli 2017.
Di sana praktikan mendapatkan pengalaman berharga karena
dapat bertemu dengan accounting manager PT. Karya Technik
Multifinance dan dapat melakukan konfirmasi langsung mengenai
data keuangan yang diberikan, apabila data dirasa kurang jelas
maupun kurang sesuai. Selama di sana, praktikan menyusun daftar
penambahan debitur, dan merekap pajak penghasilan pasal 21 dan 23.
30
a. Menyusun daftar penambahan debitur
Debitur adalah pihak yang berhutang ke pihak lain, biasanya
dengan menerima sesuatu dari kreditur yang dijanjikan debitur
untuk dibayar kembali pada masa yang akan datang. Pemberian
pinjaman kadang memerlukan juga jaminan atau agunan dari pihak
debitur. Jika seorang debitur gagal membayar pada tenggat waktu
yang dijanjikan, suatu proses koleksi formal dapat dilakukan yang
kadang mengizinkan penyitaan harta milik debitur untuk memaksa
pembayaran.
Langkah – langkah yang praktikan lakukan saat menyusun
daftar penambahan debitur adalah:
i. Klien memberikan data berupa informasi mengenai debitur
baru, beserta informasi mengenai kapal yang dibeli, berapa
lama jangka pembayarannya dan besaran bunga per tahun.
ii. Membuat draft kertas kerja daftar penambahan debitur.
iii. Memasukkan nama debitur beserta nama kapal yang dibeli,
jumlah harga perolehan, simpanan jaminan, nilai sisa, jangka
waktu pembayaran dengan bunga per tahun.
iv. Menghitung nilai pembiayaan kapal.
v. Memasukkan nominal bunga per tahun dan total angsuran
berdasarkan jangka waktu pembayaran.
Setelah menyelesaikan penambahan daftar debitur, praktikan
diminta untuk merekap pajak penghasilan pasal 21 dan 23. Praktikan
31
diberi dokumen pajak bulan April – Juni 2017 oleh accounting
manager PT. Karya Technik Multifinance.
b. Melakukan rekapitulasi pajak untuk PPh pasal 21
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 berdasarkan Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2015 adalah pajak atas
penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan
pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun
sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang
dilakukan oleh orang pribadi subyek pajak dalam negeri. Langkah
– langkah yang praktikan lakukan dalam melakukan rekapitulasi
PPh pasal 21 yaitu:
i. Klien memberikan dokumen pajak yang terdiri dari SPT masa
PPh pasal 21, bukti penerimaan pajak SPT masa PPh pasal 21
dan bukti pemotongan PPh pasal 21.
ii. Membuat draft kertas kerja PPh pasal 21.
iii. Melakukan cross-check bukti pembayaran PPh pasal 21 dengan
general ledger klien.
iv. Memasukkan kode akun untuk PPh pasal 21, lalu memasukkan
jumlah karyawan yang merupakan wajib pajak orang pribadi.
v. Memasukkan jumlah penghasilan bruto dan besaran pajak
penghasilan yang dipotong.
vi. Memasukkan kode akun pajak / kode jenis setoran pajak,
Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN), tanggal setor
32
dan tanggal lapor pajak sesuai dengan masa pajaknya masing-
masing.
c. Melakukan rekapitulasi pajak untuk PPh pasal 23
Pajak Penghasilan Pasal 23 (PPh Pasal 23) adalah pajak yang
dikenakan pada penghasilan atas modal, penyerahan jasa, atau
hadiah dan penghargaan, selain yang telah dipotong PPh Pasal 21.
Langkah – langkah yang praktikan kerjakan saat melakukan
rekapitulasi PPh pasal 23 yaitu:
i. Klien menyerahkan SPT masa PPh pasal 23, bukti penerimaan
pajak SPT masa PPh pasal 23 dan bukti pemotongan PPh pasal
23.
ii. Membuat draft kertas kerja PPh pasal 23.
iii. Melakukan cross-check bukti pembayaran PPh pasal 23 dengan
general ledger klien.
iv. Memasukkan kode akun pajak / kode jenis setoran pajak.
v. Memasukkan jumlah penghasilan bruto, besaran pajak
penghasilan yang dipotong, Nomor Transaksi Penerimaan
Negara (NTPN), tanggal setor dan tanggal lapor pajak sesuai
dengan masa pajaknya masing-masing.
d. Menyusun daftar umur piutang (aging schedule)
Daftar umur piutang adalah suatu daftar mengenai saldo-saldo
piutang pada buku tambahan piutang pada suatu tanggal tertentu.
Daftar ini memberikan saldo piutang setiap pelanggan dan dibagi
33
dalam kelompok umur yang berbeda. Istilah kelompok umur di sini
merupakan periode waktu dimana piutang terjadi sejak waktu
penjualan.
Praktikan ditugasi untuk menyortir daftar pelanggan
(customer) berdasarkan nama perusahaan yang sama. Langkah –
langkah yang praktikan kerjakan dalam menyusun daftar umur
piutang adalah:
i. Klien memberikan daftar debitur beserta jumlah piutang.
ii. Membuat draft kertas kerja daftar umur piutang.
iii. Memasukkan nama debitur ke dalam kertas kerja.
iv. Memasukkan jumlah outstanding piutang dari masing-masing
debitur.
v. Mengelompokkan debitur yang sama menjadi satu perusahaan
menggunakan Pivot Table.
vi. Daftar umur piutang akan dimasukkan ke dalam Catatan Atas
Laporan Keuangan.
e. Melakukan rekapitulasi atas kas dan setara kas
Langkah – langkah yang praktikan kerjakan dalam melakukan
rekapitulasi atas kas dan setara kas yaitu:
i. Membuat draft kertas kerja akun kas dan setara kas.
ii. Melakukan cross-check saldo akhir pada rekening koran
dengan general ledger klien.
iii. Mengisi kolom perkiraan pada kertas kerja.
34
iv. Mengisi nomor referensi.
v. Mengisi kolom saldo per klien sesuai dengan hasil cross-check
terhadap rekening koran dengan general ledger klien.
Dalam mengerjakan penyusunan laporan kompilasi keuangan
secara team, diperlukan hubungan komunikasi yang terbuka antara
satu dengan lainnya, serta memahami antar sesama anggota team.
Oleh karena itu, praktikan selalu menjalin komunikasi yang baik
dengan seluruh akuntan mengenai kesulitan yang dihadapi selama
proses pengerjaan yang berlangsung.
Dalam kesehariannya, praktikan juga sering berinteraksi, bertukar
pendapat ataupun cerita terkait pengalaman dan hobi. Hal ini
dilakukan agar dapat memahami karakter masing-masing dari setiap
rekan kerja. Sehingga saat diperintahkan untuk menyusun laporan
keuangan secara team sudah tidak ada lagi rasa canggung.
Agar proses penyusunan laporan keuangan berjalan lancar, setiap
anggota team telah mendapatkan bagian pekerjaannya masing-masing
dan bertanggung jawab sepenuhnya atas bagian tersebut yang
dikerjakan kepada akuntan senior.
Selama praktikan melakukan Praktik Kerja Lapangan di Kantor
Jasa Akuntan, praktikan kerap menemukan kemungkinan adanya
risiko yang terjadi. Sama dengan Kantor Akuntan Publik, Kantor Jasa
Akuntan pun juga memiliki risiko salah saji material. Hal ini bisa
35
berakibat pada risiko audit jika perikatan audit dilaksanakan dengan
auditor eksternal.
Ketika proses penyusunan laporan kompilasi keuangan pada PT.
Karya Technik Multifinance, praktikan menemukan beberapa risiko
pada perusahaan tersebut. Di perusahaan tersebut tidak terdapat
auditor internal untuk mengadakan pengawasan atas pembukuan,
sistem informasi akuntansi yang mencakup pemeriksaan dan evaluasi
terhadap kecukupan dan efektivitas sistem organisasi, sistem
pengendalian internal dan kualitas kertas kerja manajemen dalam
melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
Pihak kantor jasa akuntan sendiri tidak menelusuri apakah
terdapat auditor internal yang bertugas, sehingga meskipun di dalam
teorinya sebuah kantor jasa akuntan memiliki sifat yang independen,
kenyataan yang praktikan lihat adalah seorang partner dapat
memaklumi apabila klien yang ditanganinya tidak memiliki auditor
internal.
Melakukan penugasan penyusunan laporan keuangan itu berisiko,
apalagi terhadap perusahaan besar yang memiliki jumlah penjualan
yang tinggi, harus benar-benar diperhitungkan sebelum merancang
prosedur penyusunannya, sehingga nantinya benar-benar aman. Dalam
artian, opini yang disampaikan bisa dipertanggungjawabkan secara
profesi maupun legal. Karena apabila seorang akuntan tidak jeli dalam
36
menilai risiko, maka bukan tidak mungkin akan terjerat kasus pidana
apabila permasalahan ini dibawa ke ranah hukum.
Seperti yang telah dijelaskan bahwa praktikan bertugas mengolah
data PT. Karya Technik Multifinance yang merupakan anak
perusahaan dari PT. Karya Tehnik Utama. Maka praktikan
menemukan adanya risiko pengendalian. Sebab PT. Karya Technik
Multifinance memiliki keuntungan strategis karena kapal-kapal yang
dibiayai oleh PT. Karya Technik Multifinance adalah kapal-kapal
yang dibangun di galangan sesama Karya Technik Group .
Oleh karena terdapat siklus pembelian dan pembayaran yang
berputar pada lingkaran yang sama, maka seluruh transaksi yang
terdapat pada PT. Karya Tehnik Utama hampir merepresentasikan
80% transaksi dari PT. Karya Technik Multifinance. Karena setiap
kapal yang dibeli oleh customer dari PT. Karya Tehnik Utama,
dibiayai melalui PT. Karya Technik Multifinance.
Hal ini mengurangi risiko yang dapat terjadi jika muncul masalah
dalam pembayaran seperti misalnya jika terjadi kemacetan
pembayaran sehingga kapal terpaksa harus dieksekusi, maka kapal
dapat disandarkan di galangan / dermaga milik Karya Technik Group
supaya biaya dapat ditekan dan jika kapal akan dijual dapat langsung
ditandatangani oleh unit penjualan. Selama dalam proses, kapal dapat
dioperasikan oleh unit pelayaran.
37
Kegiatan pembiayaan PT. Karya Technik Multifinance berbentuk
penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak
opsi (finance lease) maupun secara sewa guna usaha tanpa hak opsi
(operating lease) untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu
tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
Berdasarkan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada KJA
Hamonangan Sianipar, praktikan melihat bahwa pihak KJA
Hamonangan Sianipar terkadang kurang memeriksa secara rinci
laporan keuangan yang disusun untuk PT. Karya Technik
Multifinance. Apabila terdapat rekening koran yang tidak ada atau
belum terlampir, biasanya untuk bank dengan nilai tabungan yang
kurang material, maka saldo akhir hanya diproyeksikan dari periode
sebelumnya. Tanpa melihat bukti-bukti pendukung yang ada.
Hal ini juga yang terkadang membuat KJA Hamonangan Sianipar
kurang independen, karena sudah menangani klien yang sama
berpuluh tahun. Sehingga dalam hal ini KJA Hamonangan Sianipar
sudah memiliki hubungan baik dengan direktur Karya Technik Group,
dan apabila terdapat informasi yang tidak memadai ataupun berbelit-
belit bisa dimaklumi.
Direktur Karya Technik Group telah mempercayakan laporan
keuangan ini kepada KJA Hamonangan Sianipar sehingga laporan
keuangan yang disusun dikerjakan dalam waktu yang cepat dan
terkadang tidak sesuai dengan standar yang telah dibuat. Untuk klien
38
ini, KJA Hamonangan Sianipar sendiri tidak terlalu memaksakan
adanya data yang sah apabila transaksi tersebut immaterial.
Melihat situasi seperti ini, praktikan memberikan saran-saran
dalam memperbaiki dan meminimalisir risiko yang terjadi pada klien
maupun. Praktikan kerap berdiskusi kepada partner mengenai hal ini.
Selain itu, praktikan semakin sering meminta bukti-bukti yang masih
belum terlampir agar pekerjaan yang dilakukan semakin bersifat
independen. Jadi praktikan tidak pernah membiarkan apabila
accounting manager mengatakan dokumen tersebut sudah tidak ada.
Sebab sesuai teori yang telah dipelajari selama perkuliahan, laporan
keuangan harus disajikan sesuai dan mengikuti Standar Akuntansi
Keuangan yang berlaku umum.
2. Menyelesaikan laporan keuangan bulanan
Praktikan juga diberi tugas untuk menyelesaikan laporan
keuangan bulanan dari PT. Inakom Jaya Prima. PT. Inakom Jaya
Prima merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan alat
berat seperti alat teknik mekanikal/elektrikal dan mesin-mesin yang
berlokasi di Jakarta Barat. Pada klien ini, praktikan merasa
dipermudah dalam menyusun laporan keuangan bulanan karena klien
sudah menyusun rekapitulasi beban perusahaan tiap bulannya.
Kantor Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar menggunakan
Microsoft Excel dalam menyusun laporan keuangan, dan tiap sheet
telah terhubung dengan sheet lainnya. Jadi praktikan hanya
39
memasukkan kode akun, selanjutnya telah terklasifikasi sendiri
berdasarkan jenis laporan keuangannya (Trial Balance, Laporan Posisi
Keuangan, Laporan Laba Rugi, dan Laporan Perubahan Ekuitas).
Pada klien yang kedua ini, praktikan mendapatkan kepercayaan untuk
mengerjakan buku kas dan buku bank milik klien.
a. Menyusun buku kas PT. Inakom Jaya Prima
Langkah – langkah yang praktikan kerjakan dalam menyusun buku
kas PT Inakom Jaya Prima adalah:
i. Klien memberikan data berupa bank report, rekapitulasi beban
dan rekening koran.
ii. Melakukan cross-check saldo akhir rekening koran tiap
bulannya dengan bank report yang telah disusun klien.
iii. Membuat draft kertas kerja untuk buku kas.
iv. Menuliskan nomor voucher berdasarkan chart of account yang
telah dibuat KJA Hamonangan Sianipar pada bank report milik
klien.
v. Memasukkan nomor akun berdasarkan chart of account milik
PT. Inakom Jaya Prima
vi. Memasukkan uraian transaksi berdasarkan rekapitulasi kas
yang telah dibuat oleh klien.
vii. Memasukkan nominal penghasilan atau beban di kolom debit
maupun kredit.
40
b. Menyusun buku bank PT. Inakom Jaya Prima.
Langkah – langkah yang praktikan kerjakan dalam menyusun buku
bank PT Inakom Jaya Prima adalah:
i. Melakukan cross-check saldo akhir rekening koran tiap
bulannya dengan bank report yang telah disusun klien.
ii. Membuat draft kertas kerja untuk buku bank.
iii. Memasukkan tanggal transaksi seperti hasil rekapitulasi yang
dilakukan klien.
iv. Memasukkan nomor akun sesuai chart of account yang telah
dibuat KJA Hamonangan Sianipar.
v. Memasukkan uraian transaksi sesuai hasil rekap klien.
vi. Memasukkan nominal pada saldo debit maupun kredit.
Pada setiap buku kas dan buku bank, praktikan harus memiliki
tabel kontrol per bulan. Tabel ini diperlukan untuk melihat apakah
total debit dan kredit sesuai dengan hasil rekapitulasi klien. Tabel ini
berisi kolom bulan, saldo debit, saldo kredit, saldo akhir per bulannya,
total debit, total kredit dan total saldo akhir. Tabel ini sangat
membantu praktikan untuk mengecek dan menemukan kesalahan
ketika saldo debit maupun saldo kredit yang dimasukkan tidak sesuai
dengan hasil rekapitulasi klien. Karena seorang akuntan bisa saja
mengalami error yang biasanya bersifat tidak sengaja.
41
Selain ditempatkan pada divisi non-asurans, praktikan juga
ditempatkan pada divisi perpajakan untuk membantu staff perpajakan
dalam melakukan penghitungan pajak untuk klien.
Berikut ini adalah rincian pekerjaan yang dilakukan praktikan selama
Praktik Kerja Lapangan pada divisi perpajakan, yaitu:
1. Menghitung Pajak Penghasilan pasal 21
Pada klien yang sama yaitu PT. Inakom Jaya Prima, praktikan
tidak hanya menyusun laporan keuangan bulanan saja, namun juga
diminta untuk menghitung pajak penghasilan pasal 21 atas gaji
karyawan setiap bulannya. Dasar perhitungan pajak berdasarkan data
karyawan yang telah dikirim oleh klien.
Pada bulan Agustus, praktikan diminta menghitung pajak
penghasilan pasal 21 untuk bulan Juli. Langkah – langkah yang
praktikan kerjakan untuk menghitung pajak penghasilan pasal 21
adalah:
a. Klien memberikan daftar gaji karyawan beserta dokumen
pendukung.
b. Membuat draft kertas kerja untuk penghitungan PPh pasal 21.
c. Melengkapi database PT. Inakom Jaya Prima yang terdiri dari
nama karyawan, jabatan, status wajib pajak dan gaji pokok.
d. Menghitung gaji yang disetahunkan dengan cara gaji pokok per
bulan dikali 12 bulan.
42
e. Memasukkan total gaji bruto yaitu berdasarkan gaji yang sudah
disetahunkan. Namun apabila ada tunjangan, maka gaji yang
disetahunkan ditambah tunjangan.
f. Memasukkan nominal biaya jabatan.
Biaya jabatan dihitung sebesar 5% dari total gaji bruto, setinggi-
tingginya Rp 500.000,00 sebulan, atau Rp 6.000.000,00 setahun.
g. Menghitung penghasilan neto dengan cara total gaji bruto
dikurangi biaya jabatan.
h. Menghitung Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun
berdasarkan status wajib pajak.
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) berfungsi untuk
mengurangi penghasilan bruto, agar diperoleh nilai Penghasilan
Kena Pajak yang akan dihitung sebagai objek pajak penghasilan
milik wajib pajak.
Besaran Penghasilan Tidak Kena Pajak untuk tahun 2017 adalah
Rp. 54.000.000,00 (lima puluh empat juta rupiah) untuk diri Wajib
Pajak orang pribadi; Rp. 4.500.000,00 (empat juta lima ratus ribu
rupiah) tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin; Rp.
54.000.000,00 (lima puluh empat juta rupiah) tambahan untuk
seorang isteri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan
suami sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan; Rp.
4.500.000,00 (empat juta lima ratus ribu rupiah) tambahan untuk
43
setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis
keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan
sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga.
i. Menghitung Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun dengan
mengurangi penghasilan neto dengan PTKP setahun.
j. Menghitung Pajak Penghasilan (PPh) setahun dengan tarif pajak
yang berlaku.
Tarif PPh 21 dijelaskan pada Pasal 17 ayat (1) huruf a Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2015. Tarif PPh 21
berikut ini berlaku pada Wajib Pajak (WP) yang memiliki Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP): WP dengan penghasilan tahunan
sampai dengan Rp 50 juta adalah 5%; WP dengan penghasilan
tahunan di atas Rp 50 juta - Rp 250 juta adalah 15%; WP dengan
penghasilan tahunan di atas Rp 250 juta - Rp 500 juta adalah 25%;
WP dengan penghasilan tahunan di atas Rp 500 juta adalah 30%.
k. Menghitung PPh terutang sebulan yaitu PPh terutang setahun
dibagi 12 bulan.
2. Menghitung Pajak Penghasilan Final 1%
PPh Final 1 Persen atau pajak UKM adalah tarif pajak untuk
UKM, wiraswasta dan bisnis online yang menurut Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 adalah 1 persen
yang dipotong dari total omzet penjualan (peredaran bruto) per bulan
dan dibayarkan pada tanggal 10 setiap bulannya.
44
Jadi, setiap omzet penjualan yang diperoleh klien dikali 1% dan
dijumlahkan dalam sebulan, kemudian itulah yang menjadi dasar
pengenaan PPh final terutang tiap bulannya.
Langkah – langkah yang praktikan kerjakan dalam menghitung
pajak penghasilan final 1% adalah:
a. Membuat draft kertas kerja untuk penghitungan PPh final 1%.
b. Memasukkan tanggal terjadinya transaksi berdasarkan buku bank.
c. Memasukkan dasar pengenaan pajak berdasarkan jumlah omzet
klien.
d. Menghitung jumlah pajak penghasilan final.
e. Membuat surat untuk klien atas PPH Final dan PPh Pasal 21 tiap
bulan.
f. Mengirimkan surat tersebut melalui email beserta lampiran
perhitungan PPh kepada Ibu Imelda Jong selaku accounting
manager PT. Inakom Jaya Prima.
C. Kendala yang Dihadapi
Dalam melakukan Praktik Kerja Lapangan sebagai junior
accountant, praktikan banyak mendapatkan pengalaman berharga yang
tidak diajarkan selama proses perkuliahan. Selain itu, praktikan juga
mendapatkan beberapa kendala di tempat praktik kerja. Kendala tersebut
dirasakan dalam diri praktikan, karena ketidaksiapan menghadapi masalah
yang ada. Hal ini menyebabkan praktikan harus memiliki waktu yang lebih
untuk memahami dan menyelesaikan masalah dalam pekerjaan.
Kendala tersebut, yaitu:
45
1. Praktikan masih sedikit bingung dengan laporan kompilasi keuangan
karena masih belum sering dipelajari selama di bangku perkuliahan.
2. Pihak klien dalam hal ini perusahaan, seringkali sulit dimintai
keterangan informasi terkait data keuangan perusahaan. Hal ini
seringkali membuat proses penyusunan laporan keuangan tertunda dari
yang sewajarnya.
3. Pihak klien juga seringkali kurang tanggap saat dimintai data untuk
proses penyusunan laporan keuangan, bahkan tidak jarang memberikan
data yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya dengan
alasan yang beragam di setiap konfirmasi yang dilakukan.
4. Praktikan kerap menemukan bukti transaksi yang tidak ada, tetapi
tercatat secara akuntansi dalam laporan keuangan klien. Hal tersebut
sering menjadi pertanyaan bagi praktikan, apakah laporan keuangan
tersebut dibuat dengan transaksi fiktif atau bukan.
5. Praktikan menemukan internal control yang kurang baik pada klien,
seperti pemisahan tanggung jawab operasional dari tanggung jawab
penyimpanan catatan. Karena biasanya jika setiap divisi dalam suatu
organisasi bertanggung jawab untuk menyiapkan catatan dan laporan
mereka sendiri, akan ada kecenderungan penyimpangan hasil untuk
memperbaiki prestasi yang dilaporkan.
6. Terdapat beberapa dokumen dan catatan klien yang kurang memadai.
Hal ini terkait sewa guna usaha, pesanan pembelian, daftar debitur dan
surat-surat yang kurang lengkap.
46
7. Odner milik KJA Hamonangan Sianipar tidak disusun secara
beraturan. Sering praktikan menemukan kertas kerja milik perusahaan
lain tercampur pada odner perusahaan yang lainnya. Sehingga cukup
menyulitkan praktikan untuk mencari dokumen-dokumen yang
dibutuhkan.
8. Pihak KJA Hamonangan Sianipar pernah menerima penugasan audit,
di mana seharusnya kantor jasa akuntan tidak boleh memberikan jasa
asurans. Terlebih apabila KJA terlibat dalam penyusunan laporan
keuangan dan mengaudit hasil laporan keuangan yang diterbitkan itu
sendiri. Kantor Jasa Akuntan tidak lagi menjadi pihak yang
independen. Pemberian opini menjadi tidak sesuai dengan kenyataan,
sehingga proses pengambilan keputusan tidak tepat sasaran.
D. Cara Mengatasi Kendala
Hambatan yang dihadapi oleh praktikan akan membuat kinerja dalam
praktik kerja menjadi kurang baik. Namun, di sinilah kemampuan
praktikan dalam menghadapi masalah atau kendala diuji untuk mampu
mencari jalan keluar dari setiap masalah.
Berikut ini solusi yang dilakukan oleh praktikan dalam menghadapi
kendala yang ada selama praktik kerja lapangan, yaitu:
1. Praktikan mempelajari laporan kompilasi keuangan baik dari buku
maupun dari laporan kompilasi keuangan sebelumnya, dan banyak
bertanya kepada mentor.
47
2. Tetap bersabar memberi tenggang waktu terkait pengiriman data dari
klien dan terus menghubungi klien secara rutin terkait permintaan
data.
3. Melakukan konfirmasi lebih lanjut terhadap klien dan berusaha
meminta data yang bisa dipertanggungjawabkan.
4. Meminta segala bukti terkait transaksi yang ada, apabila bukti tersebut
sudah hilang terkadang akuntan senior membiarkannya karena
transaksi tersebut kurang material, maupun karena klien itu sudah
lama ditangani oleh KJA Hamonangan Sianipar sehingga sudah
percaya dengan manajemen klien yang bersangkutan.
5. Mengkomunikasikan lemahnya internal control ini kepada partner,
dan merekomendasikan agar penyimpanan catatan tersebut
dimasukkan ke dalam divisi yang berbeda.
6. Praktikan dibantu oleh partner untuk menanyakan kepada accounting
manager mengapa hal ini bisa terjadi. Karena seharusnya dokumen
yang terkait aktivitas perusahaan harus memiliki nomor yang
berurutan untuk memudahkan pengendalian atas dokumen yang
hilang. Dokumen tersebut harus diarsipkan pada saat transaksi
berlangsung atau segera sesudah transaksi. Serta bentuk dokumen
harus mendorong penyajian yang benar.
7. Praktikan sering merapikan kembali odner-odner tersebut, dan
menyortir kertas kerja berdasarkan nama perusahaannya. Selanjutnya
odner kembali diletakkan rapi di tempatnya.
48
8. Sebagai mahasiswa, praktikan tidak mampu melarang managing
partner untuk tidak menerima penugasan audit. Tetapi, praktikan
sudah mendiskusikan hal ini kepada partner terkait kegelisahan hati
kala ikut membantu mengerjakan laporan audit.
49
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Kegiatan PKL yang dilakukan di Kantor Jasa Akuntan Hamonangan
Sianipar selama dua bulan lebih praktikan mendapatkan banyak pelajaran
yang tidak didapatkan di bangku perkuliahan, seperti belajar beradaptasi pada
lingkungan kerja yang sesungguhnya, pentingnya kedisiplinan dan etika
profesi. Selama mengikuti PKL, praktikan melakukan penyusunan laporan
keuangan baik laporan kompilasi keuangan dan laporan keuangan bulanan.
Selain itu praktikan melakukan penghitungan pajak bagi wajib pajak orang
pribadi (WPOP).
Selama program PKL, praktikan banyak belajar dan mendapatkan
tambahan pengetahuan, khususnya praktikan menangani dua klien yang
berbeda jauh jenis usahanya. Sehingga praktikan dapat memberikan
kesimpulan dari proses kegiatan PKL di Kantor Jasa Akuntan Hamonangan
Sianipar yaitu :
1. Praktikan dapat belajar mengenai bagaimana cara menyusun laporan
keuangan yang cepat dan tepat;
2. Menjadi seorang akuntan tidak hanya paham mengenai prosedur
penyusunan laporan keuangan dalam satu siklus, tetapi harus memahami
mengenai perpajakan karena seorang akuntan harus mampu menghitung
pajak penghasilan bagi perusahaan maupun bagi karyawan yang bekerja
di tempat tersebut.
50
3. Banyak pelajaran baru yang didapat praktikan dari Kantor Jasa Akuntan,
yang mana pelajaran tersebut di luar materi akuntansi pada umumnya.
Praktikan dapat melatih kemampuan berbicara yang baik dan benar
terhadap klien, sesama rekan kerja, dan juga kepada managing partner;
4. Praktikan dapat mempelajari bagaimana cara komunikasi yang efektif
untuk mendapatkan data klien yang dirahasiakan manajemen;
5. PKL memberikan gambaran yang jelas mengenai dunia kerja yang
sesungguhnya kepada praktikan. Di Kantor Jasa Akuntan Hamonangan
Sianipar, praktikan juga dilatih untuk bersikap cermat, berhati-hati, dan
penuh analisis dalam melaksanakan pekerjaan.
B. Saran
Berikut ini, beberapa saran yang ingin praktikan sampaikan, yaitu :
1. Bagi Kantor Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar
Bagi Kantor Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar diharapkan dapat
memberikan bimbingan yang lebih intens bagi praktikan dalam
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan. KJA Hamonangan Sianipar
juga diharapkan dapat memberikan tugas yang jelas, agar tidak terjadi
tumpang tindih dalam proses pengerjaan penyusunan laporan kompilasi
keuangan.
2. Bagi Fakultas Ekonomi Program Studi S1 Akuntansi (S1)
Sebaiknya pihak Universitas Negeri Jakarta khususnya Fakultas
Ekonomi, Program Studi S1 Akuntansi lebih mentaati Pedoman Praktik
Kerja Lapangan, seperti membagikan dosen pembimbing Praktik Kerja
Lapangan sebelum kegiatan Praktik Kerja Lapangan dimulai sehingga
51
dapat memberikan bimbingan dan konsultasi terkait kesulitan yang
dialami selama Praktik Kerja Lapangan, bukan hanya sekedar memeriksa
Laporan Praktik Kerja Lapangan saja. Selain itu diharapkan dalam
pelaksanaan PKL selanjutnya dapat memfasilitasi mahasiswa untuk
mendapatkan tempat PKL pada perusahaan, instansi, atau BUMN yang
telah terjalin kerja sama yang baik dengan UNJ, khususnya pada FE
UNJ, program studi S1 Akuntansi.
3. Bagi Praktikan yang akan melakukan Praktik Kerja Lapangan
Bagi praktikan selanjutnya, praktikan harus lebih mempersiapkan
diri dari segi akademik maupun keterampilan agar dapat mendukung
pelaksanaan PKL, diharapkan selama pelaksanaan PKL pada Kantor Jasa
Akuntan. Karena dalam melaksanakan PKL pada Kantor Jasa Akuntan,
praktikan dituntut untuk paham tidak hanya mengenai sistematika
penyusunan laporan keuangan saja namun terkait perpajakannya, selain
itu praktikan juga mampu memahami entitas yang berbeda-beda.
Praktikan juga harus menyelesaikan semua tugas yang diberikan dengan
penuh tanggung jawab dan tepat waktu.
52
DAFTAR PUSTAKA
Arsip Kantor Jasa Akuntan Hamonangan Sianipar
Karya Technik Multifinance. (2013, 24 Juli). Home Karya Technik
Multifinance. Diperoleh 23 November 2017, dari
http://karyatehnikmultifinance.blogspot.co.id/2013/07/
Online Pajak. (2016, 16 Oktober). PPh Pasal 21 (Pajak Penghasilan
Pasal 21). Diperoleh 5 Desember 2017, dari
https://www.online-pajak.com/id/pph-pajak-penghasilan-pasal-
21
Online Pajak. (2017, 15 Maret). Pajak Penghasilan Pasal 23 (PPh Pasal
23). Diperoleh 7 Desember 2017, dari https://www.online-
pajak.com/id/pph-pajak-penghasilan-pasal-23
Tim Penyusun FE UNJ. Pedoman Praktik Lapangan Kerja Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Jakarta, 2012.
Tuanakotta, Theodorus M. Audit Kontemporer. Jakarta: Salemba
Empat, 2016.
top related