pkm strategis-nasional-2010
Post on 05-Apr-2018
239 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
1/59
USUL PENELITIAN
HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL
TAHUN 2010
JUDUL PENELITIAN
PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN KATUK DAN TEPUNG KUNYIT UNTUKMENINGKATKAN KUALITAS DAGING PADA BROILER YANG DIBERI
PAKAN BERLEMAK TINGGI
Prof. Ir. Urip Santoso, M.Sc., Ph.DDr. Ir. Yosi Fenita, M.S
Dr. Agus Martono Hadi Putranto DEA
Ir. Sri Winarsih, M. P.Ir. Kususiyah, M.P.
UNIVERSITAS BENGKULU
MARET 2010
TEMA,PEMANFAATAN SUMBER
DAYA HAYATI UNTUKMENDUKUNG KETAHANAN
PANGAN
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
2/59
HALAMAN PENGESAHAN USUL PENELITIANHIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN 2010
1. Judul Usulan : PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN KATUK DAN TEPUNGKUNYIT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAGING PADA BROILER
YANG DIBERI PAKAN BERLEMAK TINGGI
2. Ketua Penelitia. Nama Lengkap : Prof. Ir. Urip Santoso, M.Sc., Ph.D
b. Jenis Kelamin : L/Pc. NIP : 131619670d. Bidang Keahlian : Nutrisi Ternak Monogastrike. Jabatan Fungsional : Guru Besar f. Jurusan/Fakultas : Peternakan/Pertaniang. Alamat : Jln. Raya Kandang Limun, Bengkuluh. Telpon/Faks : (0736) 21170 eks. 219, 110.
i. Pos-el : santoso@unib.ac.id
3. Anggota PenelitiNo Nama dan Gelar Akademik Bidang
Keahlian
Jurusan/
Instansi
Alokasi Waktu
(Jam/Minggu)
1. Prof. Ir. Urip Santoso,M.Sc., Ph.D
Nutrisi TernakMonogastrik
Peternakan 8
2. Dr. Yosi Fenita Nutrisi Unggas Peternakan 43. Dr. Agus Martono Hadi
Putranto DEAKimia Kimia/MIPA 3
4.Ir. Sri Winarsih Mikrobiologi IHPT/Faperta 35. Ir. Kususiyah, MP Produksi
UnggasPeternakan 3
4. Biaya yang diusulkan : Rp 100.000.000,-
5. Lama Waktu Penelitian : 1 (satu) tahun
Bengkulu, 10 Maret 2010Mengetahui Ketua Peneliti,Ketua Lembaga Penelitian
Yuwana, Ph.D Prof. Ir. Urip Santoso, M.Sc., Ph.DNIP 195912101986031003 NIP 196009211986031001
Menyetujui,Ketua Lembaga Penelitian,
Drs. Sarwit Sarwono, M. HumNIP 195810121986031003
2
mailto:santoso@unib.ac.idmailto:santoso@unib.ac.id -
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
3/59
I. IDENTITAS PENELITIAN
1. Judul Usulan : PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN KATUK DANTEPUNG KUNYIT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAGING PADABROILER YANG DIBERI PAKAN BERLEMAK TINGGI
2. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Prof. Ir. Urip Santoso, M.Sc., Ph.Db. Bidang Keahlian : Nutrisi Ternak Monogastrik (Biokimia Nutrisi)c. Jabatan Struktural : -d. Jabatan Funsional : Guru Besare. Jurusan/Fakultas : Peternakan/Pertanianf. Alamat Surat : Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian UNIBg. Telpon/Faks : 073621170 eks. 219, 110h. Pos-el : santoso@unib.ac.id
3. Angota Peneliti (maksimum 4 orang)
No Nama dan Gelar Akademik Bidang
Keahlian
Jurusan/Instansi Alokasi Waktu
(Jam/Minggu)
1. Prof. Ir. Urip Santoso,M.Sc., Ph.D
NutrisiTernakMonogastrik
Peternakan 8
2. Dr. Yosi Fenita NutrisiUnggas
Peternakan 4
3. Dr. Agus Martono HadiPutranto DEA
Kimia Kimia/MIPA 3
4. Ir. Sri Winarsih Mikrobiologi IHPT/Faperta 3
5. Ir. Kususiyah, MP ProduksiUnggas
Peternakan 3
4. Objek penelitian (uraikan) : Obyek penelitian ini adalah meningkatkan kualitasdaging pada broiler yang diberi pakan berlemak tinggi dengan menggunakan ekstrakdaun katuk dan tepung kunyit. Peningkatan kualitas daging yang sesuai dengan tuntutan
pasar/konsumen sudah mencapai taraf yang mendesak. Banyak kasus, terutama dinegara maju dan di perkotaan, penderita jantung koroner, stroke dan penyempitan
pembuluh darah serta penyakit degeneratif lainnya disebabkan oleh konsumsi dagingyang rendah kualitasnya.
5. Masa pelaksanaan penelitian : Maret-November 2010
6. Anggaran yang diusulkan : Rp 75.000.000,-
7. Lokasi penelitian (jelaskan) : Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian UNIB
8. Hasil yang ditargetkan (jelaskan) : 1) performans ayam broiler lebih efisien; 2)kualitas daging ayam broiler berkualitas tinggi sesuai dengan tuntutan konsumen(enriched meat).
9. Luaran penelitian (lihat panduan) : 1) satu publikasi ilmiah di jurnal nasionalterakreditasi (Media Peternakan, IPB); 2) teknologi tepat guna formula pakan broiler.
10. Institusi lain yang terlibat (sebut dan jelaskan keterkaitannya)
Tidak ada.
3
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
4/59
11. Keterangan lain yang dianggap perlu
Penelitian ini direncanakan menghasilkan dua buah skripsi mahasiswa. Adapuntopik-topik yang akan diteliti oleh mahasiswa adalah:
a) Pengaruh suplementasi ekstrak daun katuk dan tepung kunyit pada pakan
berlemak tinggi terhadap performans ayam broiler.b) Pengaruh suplementasi ekstrak daun katuk dan tepung kunyit pada pakan
berlemak tinggi terhadap deposisi lemak pada ayam broiler.
II. SUBSTANSI PENELITIAN
ABSTRAK
Salah satu kriteria ketahanan pangan yang baik adalah ketersediaannya bahanpangan yang berkualitas tinggi. Broiler sebagai bahan pangan dewasa ini kualitasnyamasih belum sesuai dengan tuntutan konsumen yang menghendaki daging berlemakrendah seperti kolesterol, tetapi tinggi protein, asam amino yang seimbang, warnakarkas dan daging yang baik, bau amis yang rendah, rasa daging yang enak, tinggivitamin A serta tinggi kadar mineral, dan bebas mikrobia patogen serta bebasantibiotika. Rendahnya kualitas daging broiler disebabkan oleh pemberian lemak yangtinggi dalam pakan broiler. Pemberian lemak tinggi dalam pakan broiler itu tidak dapatdihindarkan, karena kebutuhan akan energi pada broiler sangat tinggi yang hanya dapatdipenuhi oleh minyak atau lemak. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untukmenghasilkan daging broiler dengan kualitas yang tinggi, dengan cara memberikanfeed
supplement berupa campuran ekstrak daun katuk dan tepung kunyit. Target khususpenelitian ini adalah: 1)feed supplementalami untuk pakan broiler berlemak tinggi; 2)
performans ayam broiler lebih efisien; 3) kualitas daging ayam broiler yang tinggi(enriched meat). Seratus lima puluh ekor broiler didistribusikan ke dalam 10 kelompokperlakuan. Dalam setiap kelompok perlakuan terdiri dari 3 petak kandang yang masing-masing petak tersebut berisi 5 ekor broiler. Rancangan percobaan yang digunakanadalah Rancangan Acak Lengkap. Adapun ke 10 kelompok perlakuan itu adalahsebagai berikut: 1) broiler diberi pakan berlemak hewan tinggi tanpa ekstrak daun katuk(EDK) dan tepung kunyit (kontrol); 2) broiler diberi pakan berlemak hewan tinggi yangmengandung 9 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 3) broiler diberi pakan berlemak hewantinggi yang mengandung 18 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 4) broiler diberi pakan
berlemak hewan tinggi yang mengandung 9 g EDK plus 1 g tepung kunyit; 5) broilerdiberi pakan berlemak hewan tinggi yang mengandung 18 g EDK plus 1 g tepung
kunyit; 6) broiler diberi pakan berminyak kelapa tinggi tanpa ekstrak daun katuk (EDK)dan tepung kunyit (kontrol); 7) broiler diberi pakan berminyak kelapa tinggi yangmengandung 9 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 8) broiler diberi pakan berminyakkelapa tinggi yang mengandung 18 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 9) broiler diberi
pakan berminyak kelapa tinggi yang mengandung 9 g EDK plus 1 g tepung kunyit; 10)broiler diberi pakan berminyak kelapa tinggi yang mengandung 18 g EDK plus 1 gtepung kunyit. Adapun variabel yang diukur adalah performans broiler, dan ujiorganoleptik, vitamin A, kolesterol,lemak, kalium, dan Salmonella sp. dalam dagingserta uji organoleptik. Semua data dianalisis varians (ANOVA) dan jika berbeda nyataakan diuji dengan kontras ortogonal. Luaran penelitian: 1) satu publikasi ilmiah di
jurnal nasional terakreditasi (Media Peternakan, IPB); 2) formula pakan broiler
(teknologi tepat guna).
4
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
5/59
BAB I. PENDAHULUAN
a) Latar belakang
Salah satu masalah yang amat penting bagi ketahanan suatu masyarakat atau
bangsa adalah tersedianya bahan makanan bagi penduduknya. Bangsa yang mampu
menyediakan bahan makanan bagi rakyatnya dengan cukup -- baik jumlah maupun
kualitasnya -- akan mempunyai ketahanan nasional yang baik. Sebaliknya, bangsa yang
tidak mampu menyediakan bahan makanan secara cukup akan mempunyai ketahanan
nasional yang buruk. Ketergantungan pangan terhadap negara lain akan menguras
devisa negara dan sekaligus akan menghancurkan sumber daya lokal di bidang pangan
serta rentan terhadap embargo pangan.
Salah satu bahan pangan yang sampai sekarang masih sangat rentan karena
sebagian besar masih impor adalah daging. Selain sebagian besar masih impor, target
konsumsi protein hewani asal ternak sebesar 6 g/kapita/hari yang setara dengan daging
10,3 kg/kapita/tahun, telur 6,5 kg/kapita/tahun, dan susu 7,2 kg/kapita/tahun juga masih
belum tercapai (Rohayanah, 2006; Rusfidra, 2006). Konsumsi daging pada tahun 2007
baru tercapai sebesar 8,5 kg/kapita/tahun (Suryana, 2008). Untuk mendukung
pencapaian target swasembada daging pada tahun 2014 yang merupakan salah satu
prioritas baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional -- dan pencapaian targetkonsumsi daging sebesar 10,3 kg/kapita/tahun, pengembangan industri broiler sebagai
penyedia daging menjadi sangat mendesak. Ini disebabkan karena broiler dapat
menyediakan daging dalam waktu relatif cepat, yaitu dengan umur panen berkisar 35-
42 hari. Namun, industri broiler di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan
yang harus segera diatasi agar Indonedia mampu menyediakan daging dalam jumlah
yang cukup dengan kualitas yang baik dan menguntungkan produsen. Masalah pertama
adalah rendahnya efisien produksi broiler, yang disebabkan oleh tingginya harga pakanbroiler. Masalah kedua adalah tuntutan konsumen yang menghendaki daging broiler
yang rendah lemak seperti kolesterol, tetapi tinggi protein, asam amino yang seimbang,
warna karkas dan daging yang baik, bau amis yang rendah, rasa daging yang enak,
tinggi vitamin A serta tinggi kadar mineral, dan bebas mikrobia patogen serta bebas
antibiotika. Wuryaningsih (2005) dan Rahmianna (2006) menyatakan bahwa isu
keamanan pangan asal ternak yang meresahkan masyarakat antara lain cemaran
mikroba pathogen.
5
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
6/59
Penggunaan lemak tinggi pada industri broiler sudah menjadi praktek sehari-
hari untuk memenuhi kebutuhan energi bagi ayam broiler, sebab tanpa pemberian
lemak tinggi kebutuhan energi tidak akan terpenuhi. Namun, pemberian lemak tinggi
pada pakan broiler menghasilkan daging dengan kualitas yang rendah, yang ditandai
oleh tingginya kadar lemak dalam daging. Tingginya kadar lemak dalam daging
menyebabkan rendahnya kadar protein dan zat gizi lainnya. Selain itu, mengkonsumsi
daging berlemak tinggi akan membawa dampak negatif pada kesehatan manusia seperti
tingginya resiko terkena atherosclerosis, stroke, jantung koroner dan penyakit metabolik
lainnya. Selain itu, daging broiler yang dihasilkan masih belum bebas dari cemaran
mikrobia patogen dan belum bebas antibiotika. Untuk itu diperlukan feed supplement
yang mampu menurunkan kadar lemak daging sekaligus memperkaya zat gizi lain yang
dibutuhkan serta mampu menghasilkan daging yang bebas mikrobia patogen
(khususnya Salmonella sp. danEscherichia coli) dan bebas antibiotika.
b) Tujuan Khusus
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan daging broiler berkuatilas
tinggi pada ayam broiler yang diberi pakan berlemak tinggi dengan cara memberi feed
supplementalami berupa campuran ekstrak daun katuk plus tepung kunyit.
c) Urgensi (Keutamaan) Penelitian
Dari uraian tersebut di atas, maka ketersediaan daging broiler yang cukup
jumlahnya dan baik kualitasnya sangat mendesak untuk segera diwujudkan.
Ketercukupan protein hewani ini baik jumlah dan kualitasnya sangat penting bagi
peningkatan ketahanan pangan di Indonesia (Siagian, 2007). Rendahnya kualitas dagingbroiler pada industri broiler di Indonesia dewasa ini ditandai oleh tingginya kadar lemak
dalam daging dan cemaran mikrobia patogen serta tingginya residue antibiotika. Ini
berarti Indonesia masih sangat rawan ketahanan pangannya. Berbagai hasil penelitian
menunjukkan bahwa rendahnya kualitas daging memegang peranan utama sebagai
penyebab penyakit jantung koroner dan gangguan kronis lainnya (Grundy dan Denke,
1990), sementara cemaran mikrobia patogen menyebabkan penyakit infeksi (Baumler
et al., 2000). Jadi, sangatlah logis jika Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat dewasa
6
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
7/59
ini sangat memprioritaskan ketersediaan daging dalam jumlah yang cukup dengan
kualitas yang baik, agar ketahanan pangan di Indonesia semakin tinggi.
Di sisi lain, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian lemak ke dalam
pakan broiler adalah sangat penting. Hal ini disebabkan oleh karena bahan pakan
berlemak tinggi menyediakan energi yang tinggi yang amat diperlukan dalam pakan
broiler. Selain itu lemak juga sebagai penyedia asam lemak esensial bagi broiler serta
harganya lebih murah daripada minyak karena lemak hewan merupakan limbah yang
juga menjadi masalah dalam pengelolaannya. Manfaat lain pemberian lemak tinggi
adalah peningkatan efisiensi pertumbuhan broiler yang disebabkan antara lain adanya
peningkatan efisiensi penggunaan energi metabolis dan protein (Nitsan et al., 1997;
Santoso, 2001), dan peningkatan sintesis protein (Santoso, 2001d). Pakan berlemak
tinggi terbukti meningkatkan waktu retensi pakan dalam usus atau memperpanjang laju
alir, sehingga proses pencernaan dan penyerapan zat gizi non lemak lebih baik (Sanz et
al., 1999).
Namun demikian, pemberian lemak hewan berkadar tinggi terbukti
meningkatkan kadar trigliserida, total lemak dan total kolesterol dalam daging, hati dan
serum yang disebabkan oleh peningkatan sintesis asam lemak dan sintesis kolesterol.
Iriyanti et al. (2005) menemukan bahwa pemberian minyak lemuru dan/atau minyak
kelapa sawit meningkatkan kadar kolesterol darah pada ayam. Pakan yang mengandung
lemak tinggi akan mengakibatkan menurunnya kualitas karkas karena tingginya
deposisi lemak (Pesti dan Fletcher, 1983). Sobri et al. ((2006) juga menyatakan bahwa
pemberian lemak tinggi meningkatkan lemak karkas, lemak abdominal dan kolesterol.
Selanjutnya Sobri et al. (2006) menemukan bahwa pemberian asam lemak jenuh
meningkatkan lemak abdominal, lemak daging dan kolesterol daging pada itik jantan.
Pemberian asam lemak trans yang tinggi (lemak hewan dan minyak kedelai)
meningkatkan kadar kolesterol plasma (Hartoyo et al., 2005). Hal ini diperkuat oleh
Santoso (2001d) dimana pemberian minyak kedelai yang tinggi meningkatkan deposisi
lemak pada broiler. Rodriguez-Vico et al. (1993) menemukan bahwa pemberian minyak
kelapa sebanyak 10% meningkatkan kadar kolesterol, trigliserida dan fosfolipid plasma
pada ayam bertumbuh. Santoso et al. (2001a) juga menemukan bahwa pemberian pakan
berkolesterol tinggi meningkatkan kadar kolesterol di hati dan serum pada tikus. Akibat
negatif lain dari pemberian lemak atau minyak yang tinggi adalah meningkatnya bau
amis daging. Daging broiler yang berkadar lemak tinggi tentunya akan menurunkan
7
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
8/59
nilai jual daging tersebut, karena konsumen dewasa ini cenderung untuk mengkonsumsi
produk ayam berlemak rendah.
Ada beberapa kerugian yang dihasilkan oleh hal tersebut. Pertama adalah bahwa
lemak yang tinggi akan mengurangi keuntungan industri broiler karena lemak dinilai
sebagai limbah, dan juga meningkatkan biaya pengolahan limbah broiler. Kedua,
mengkonsumsi daging berlemak tinggi akan dapat menimbulkan kerugian bagi
konsumen. Kerugian tersebut meliputi turunnya cita rasa daging dan tingginya resiko
terkena berbagai penyakit metabolik seperti hiperkolesterolemia, atherosclerosis,
jantung koroner, stroke, kanker (Pal et al., 1999; Grundy dan Denke, 1990; Hardini et
al., 2004). Di negara maju dan kota besar, konsumsi daging berlemak tinggi berkorelasi
positif dengan kejadian beberapa penyakit metabolik tersebut. Disana penyakit tersebut
telah menjadi penyakit nomor satu penyebab kematian. Oleh sebab itu, pemberian
pakan berlemak tinggi pada broiler perlu diimbangi oleh bahan pakan (feed supplement)
lain untuk menghambat laju pertumbuhan lemak.
Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan suatu cara untuk menurunkan
pengaruh negatif pemberian lemak hewan pada ayam broiler. Ekstrak daun katuk telah
terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida daging serta penimbunan
lemak pada broiler (Santoso et al., 2004) dan ayam petelur (Santoso et al., 2005) yang
diberi pakan dengan kadar lemak yang rendah. Namun belum diketahui apakah ekstrak
daun katuk mampu menurunkan zat nutrisi tersebut secara efektif pada broiler yang
diberi pakan berkadar lemak tinggi. Hal ini terkait dengan fakta bahwa pemberian
bahan yang terbukti mampu menurunkan kadar lemak pada ayam yang diberi pakan
berlemak rendah, belum tentu efektif menurunkan lemak jika broiler tersebut diberi
lemak tinggi. Santoso et al. (2001b) menemukan bahwa pemberian daun tu-chung
sebanyak 5% mampu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida pada ayam
bertumbuh yang diberi pakan berlemak rendah, tetapi tidak mampu menurunkan kadar
senyawa tersebut jika ayam tersebut diberi pakan berlemak tinggi.
Untuk itu ekstrak daun katuk perlu dikombinasikan dengan feed supplement
lain. Kunyit berpotensi untuk menurunkan deposisi lemak pada broiler (Samarasinghe
et al., 2003). Peneliti ini memberikan tepung kunyit sebanyak 1 g/kg pakan dan
menemukan bahwa tepung kunyit mampu menurunkan lemak abdominal. Senyawa
aktif dalam kunyit yang berpotensi untuk menurunkan lemak sekaligus sebagai zat
antibakteri serta zat antioksidan adalah kukurmin beserta turunannya (Sundaryono,
2004, 2005). Untuk itu, penelitian ini dirancang untuk menurunkan deposisi lemak pada
8
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
9/59
ayam broiler yang diberi pakan berlemak tinggi dengan menggunakan kombinasi
ekstrak daun katuk dan tepung kunyit pada ayam broiler.
d. Luaran Penelitian
Penelitian ini direncanakan menghasilkan beberapa luaran (output) penelitian.
Pertama, penelitian ini direncanakan akan menghasilkan satu publikasi ilmiah di jurnal
nasional terakreditasi (Media Peternakan, IPB). Selain itu, data pendukung yang
dihasilkan oleh penelitian ini juga akan dapat dipublikasikan di jurnal nasional tak
terakreditasi sebanyak satu publikasi. Kedua, penelitian ini direncanakan akan
menghasilkan teknologi tepat guna, yaitu berupa formula pakan broiler. Formula ini
mampu menghasilkan daging dengan kualitas yang diharapkan oleh konsumen, yaitu
daging yang kaya gizi (tinggi protein, -karotin, mineral dan vitamin A) dan rendah
lemak seperti kolesterol serta bebas mikrobia patogen dan residu antibiotika. Formula
ini juga mampu meningkatkan efisiensi produksi, sehingga tingkat keuntungan yang
diperoleh industri broiler meningkat. Meningkatnya keuntungan ini selain disebabkan
oleh meningkatnya efisiensi produksi, juga diduga disebabkan oleh meningkatnya harga
daging broiler sebanyak 30-50%.
BAB II. STUDI PUSTAKA
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 68 tahun 2002 tentang Ketahanan
Pangan, bahwa ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah
tangga yang tercermin dari tersedianya pangan cukup, baik jumlah maupun mutunya,
aman, merata dan terjangkau [Pasal 1 ayat (1)]. Menurut FAO (1996) dan Undang
Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1996 ada empat komponen yang harusdipenuhi untuk mencapai kondisi ketahanan pangan, yaitu: kecukupan ketersediaan
pangan; stabilitas ketersediaan pangan tanpa fluktuasi dari musim ke musim atau dari
tahun ke tahun; aksesibilitas/keterjangkauan terhadap pangan dan; kualitas/keamanan
pangan.
Jika hanya mendasarkan kepada definisi di atas, maka ketersediaan pangan baik
jumlah dan kualitasnya tidak memandang apakah kecukupan pangan tersebut dipenuhi
dari dalam negeri atau luar negeri. Hal ini dapat menjadikan suatu negara bergantung
kepada negara lain dalam hal kecukupan pangan. Kondisi ini tentu saja rentan terhadap
9
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
10/59
embargo pangan yang berarti sesungguhnya ketahanan pangan suatu negara tersebut
tidak stabil. Untuk menjamin kestabilan ketahanan pangan dalam negeri, maka
Peraturan Pemerintah Nomor 68 tahun 2002 pada Pasal 3 menyebutkan bahwa sumber
penyediaan pangan diutamakan berasal dari produksi pangan dalam negeri. Selanjutnya
Pasal 2 ayat (2) menyebutkan bahwa untuk mewujudkan penyediaan pangan dilakukan
(antara lain dengan, pen.) mengembangkan sistem produksi pangan yang bertumpu
pada sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal.
Sayangnya, sampai saat ini pengembangan sistem produksi dalam negeri masih
menemui beberapa kendala, yang mengakibatkan Indonesia masih bergantung kepada
impor dalam mencukupi kebutuhan pangan, baik jumlah dan kualitasnya. Salah satu
bahan pangan yang masih impor adalah sumber protein asal ternak seperti daging, susudan telur. Selain sebagian besar masih impor, target konsumsi protein hewani asal
ternak sebesar 6 g/kapita/hari yang setara dengan daging 10,3 kg/kapita/tahun, telur 6,5
kg/kapita/tahun, dan susu 7,2 kg/kapita/tahun (Rohayanah, 2006; Rusfidra, 2006) juga
masih belum tercapai. Konsumsi daging pada tahun 2007 baru tercapai sebesar 8,5
kg/kapita/tahun (Suryana, 2008). Untuk mendukung pencapaian target swasembada
daging pada tahun 2014 dan pencapaian target konsumsi daging sebesar 10,3
kg/kapita/tahun, pengembangan industri broiler sebagai penyedia daging menjadi
sangat mendesak. Ini disebabkan karena broiler dapat menyediakan daging dalam
waktu relatif cepat, yaitu dengan umur panen berkisar 35-42 hari. Namun, industri
broiler di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan yang harus segera diatasi
agar Indonedia mampu menyediakan daging dalam jumlah yang cukup dan mempunyai
mutu yang baik serta menguntungkan bagi produsen. Masalah pertama adalah masih
rendahnya efisien produksi broiler, yang disebabkan oleh tingginya harga pakan broiler.
Masalah kedua adalah tuntutan konsumen yang menghendaki daging broiler yang
rendah lemak seperti kolesterol, tetapi tinggi protein, asam amino yang seimbang,
warna karkas dan daging yang baik, bau amis yang rendah, rasa daging yang enak,
tinggi vitamin A serta tinggi kadar mineral, dan bebas mikrobia patogen serta bebas
antibiotika. Kedua masalah tersebut dapat diatasi dengan memberikan feed supplement
ke dalam pakan berlemak tinggi tersebut.
Lemak
10
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
11/59
Lemak merupakan isitilah generik dan sudah umum dimasukkan ke dalam
pakan unggas untuk meningkatkan densitas energi dan mengurangi sifat berdebu pada
pakan (Turgut et al., 2006). Tingkat ketidakjenuhan dan panjang rantai mempengaruhi
metabolisme, kecernaan dan penyerapan lemak dan akibatnya mempengaruhi nilai ME-
nya. Lemak yang berasal dari hewan mempunyai lebih rendah nilai yodium dan lebih
tinggi penyerapannya jika dibandingkan dengan minyak yang berasal dari tumbuhan.
Ada beberapa keuntungan jika pakan broiler mengandung lemak tinggi.
Terdapat bukti bahwa pemberian lemak yang lebih tinggi memberikan sumbangan
terhadap perbaikan toleransi panas pada broiler (Daghir, 1995). Zulkifli et al. (2003)
melaporkan bahwa pemberian pakan mengandung kadar tinggi minyak sawit
meningkatkan performans pertumbuhan dan daya tahan terhadap panas pada broiler.
Namum, penambahan lemak yang tinggi pada broiler dapat meningkatkan deposisi
lemak, kehilangan vitamin A dan E oleh oksidasi dan perubahan flavor daging unggas
(Patrick dan Schaible, 1980). Zulkifli et al. (2007) menemukan bahwa choice feeding
lemak terbukti sangat efektif jika pakan tunggal dengan penambahan minyak sawit
yang tinggi dapat menurunkan pengaruh negatif dari suhu tinggi pada ayam broiler.
Pemberian lemak yang tinggi meningkatkan berat badan dan memperbaiki efisiensi
penggunaan pakan pada ayam petelur (Turgut et al., 2006).
Namun demikian pemberian lemak tinggi dalam pakan menimbulkan beberapa
kerugian. Penambahan lemak yang tinggi pada broiler dapat meningkatkan deposisi
lemak, kehilangan vitamin A dan E oleh oksidasi dan perubahan flavor daging unggas
(Patrick dan Schaible, 1980). Turgut et al. (2006) menemukan bahwa pemberian lemak
tinggi meningkatkan kadar trigliserida, VLDL dan kolesterol dalam serum. Selain itu,
ditemukan bahwa pemberian lemak (tallow) yang lebih tinggi cenderung menurunkan
kadar kalsium dalam serum, menurunkan kadar abu, berat abu dan berat tulang pada
tibia ayam petelur.
Mengkonsumksi produk berkolesterol tinggi akan meningkatkan kadar
kolesterol darah. Akan tetapi asam lemak jenuh dan lemak-trans mempunyai pengaruh
yang lebih tinggi dari pada kolesterol terhadap peningkatan kolesterol darah dan LDL-
kolesterol. Peningkatan kadar kolesterol darah akan meningkatkan resiko terkena
penyakit jantung koroner, yang dapat berlanjut kepada serangan jantung (Sparks, 2006).
Asam lemak jenuh dan kolesterol dalam jumlah yang tinggi akan meningkatkan
low density lipoprotein (LDL) dan kolesterol darah, sehingga mengakibatkan penyakit
aterosklerosis dan gangguan jantung (Pal et al., 1999). Sejumlah penelitian
11
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
12/59
menunjukkan bahwa konsumsi kolesterol tinggi menyebabkan gangguan
hiperkolesterol dan atherosclerosis pada kebanyakan hewan dan primata (Strong dan
McGill, 1967; Grundy dan Denke, 1990). Hardini et al. (2004) menyatakan bahwa
kandungan kolesterol yang tinggi dalam telur jika dikonsumsi melebihi kebutuhan akan
menyebabkan tingginya resiko terkena penyakit jantung koroner, stroke dan
hiperkolesterolemia.
Aksi asam lemak sebagai lipid yang meningkatkan kadar kolesterol total jika
dibandingkan dengan karbohidrat telah lama dipublikasikan. Hasil penelitian Ahrens et
al. (1957), Keys et al. (1965), Hegsted et al. (1965) menunjukkan bahwa asam lemak
jenuh meningkatkan total kolesterol. Mattson dan Grundy (1985), Grundy dan Vega
(1988) melaporkan bahwa kadar LDL-kolesterol, sebagaimana total kolesterol,
meningkat oleh pemberian asam lemak jenuh dalam pakan. Rodriguez-Vico et al.
(1993) menemukan bahwa pemberian minyak kelapa sebesar 10% dan 20%
meningkatkan secara drastik kadar total kolesterol dan trigliserida dalam lipoprotein
pada ayam bertumbuh. Tanaka et al. (1973) menemukan bahwa pemberian asam stearat
pada sapi meningkatkan kadar trigliserida, kolesterol ester, kolesterol bebas dan
fosfolipid dalam serum. Takahashi et al. (1981b) menemukan bahwa pemberian minyak
kelapa dan lemak lard meningkatkan deposisi lemak pada ayam. Hal ini disebabkan
oleh meningkatnya sejumlah asam lemak yang secara langsung masuk ke dalam lemak
tubuh. Hood (1971) menemukan bahwa pemberian lemak hewan (sapi) secara drastik
meningkatkan sintesis kolesterol dalam hati dan kadar trigliserida dalam serum pada
puyuh.
Sanyoto dan Riyanto (2004) menemukan bahwa pemberian minyak kelapa dan
lemak sapi sebanyak 3% meningkatkan deposisi lemak abdominal. Peningkatan
deposisi lemak abdominal ini disebabkan oleh tingginya kadar lemak dalam pakan.
Hasil penelitian Laurin et al. (1985) menunjukkan bahwa suplementasi lemak
meningkatkan kadar lemak karkas secara signifikan. Selain meningkatkan deposisi
lemak abdominal, pemberian minyak kelapa diketahui mempunyai efek positif yaitu
meningkatkan kandungan vitamin E dalam hati pada unggas. Soto-Salanova dan Sell
(1995) menemukan bahwa pemberian minyak kelapa pada level 9,98% pada ayam
bertumbuh mempunyai kadar vitamin E di hati lebih tinggi jika dibandingkan dengan
ayam yang diberi minyak sayur atau tallow.
Legowo (2004) menyatakan bahwa masalah gangguan kesehatan akibat
mengkonsumsi lemak terutama dipengaruhi oleh tiga hal yaitu jumlah, jenis dan kondisi
12
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
13/59
lemaknya. Ada kecenderungan konsumen di Indonesia terutama masyarakat ekonomi
lemah-sedang untuk mengkonsumsi lemak produk hewan yang sebenarnya
merupakan limbah dan minyak yang mengandung asam lemak jenuh sebagai sumber
energi. Hal ini tentunya dapat meningkatkan kadar kolesterol, trigliserida dan jenis
lemak lainnya dalam darah, yang dapat berkembang menjadi gangguan kesehatan.
Sementara, konsumen ekonomi menengah-atas cenderung berusaha mengkonsumsi
produk hewan rendah lemak, sehingga kebutuhan akan produk hewan rendah lemak
sudah menjadi gaya hidup mereka.
Udayana (2005) menemukan bahwa pemberian lemak sapi sebanyak 7,16%
tidak menurunkan berat badan dan persentase karkas pada itik Bali, sedangkan
pemberian diatas level tersebut menurunkan kedua variabel tersebut. Penurunan berat
badan dan karkas oleh pemberian lemak di atas 7,16% dapat dicegah jika dalam pakan
ditambahkanfeed additive yang berperan meningkatkan kedua variabel tersebut. Lemak
sapi dan lemak ayam merupakan bahan pakan tinggi energi tetapi berharga murah.
Pemanfaatan lemak hewan (sapi, ayam dll.) sebagai sumber energi secara ekonomis
menguntungkan karena harganya yang lebih murah jika dibandingkan dengan jagung.
Selain itu, lemak dapat dimanfaatkan sebagai sumber asam lemak esensial bagi unggas.
Permasalahan tingginya akumulasi lemak pada broiler sebagai akibat pakan
berlemak tinggi dapat diatasi dengan ekstrak daun katuk dan tepung kunyit.
Berdasarkan hasil penelitian, daun katuk kaya akan -karotin yaitu sebanyak 10.020 g
(Depkes, 1982). -karotin selain berfungsi meningkatkan kadar-karotin dan vitamin
A dalam karkas broiler, ia juga berfungsi sebagai antilemak. Selain itu, daun katuk juga
kaya akan vitamin C, flavonoid dan methyl pyrroglutamate (Agustal et al., 1997)
dimana senyawa-senyawa tersebut juga bersifat antilemak. Hasil penelitian Santoso et
al. (2002, 2005) menunjukkan bahwa pemberian ekstrak air panas (suhu 90oC)
sebanyak 9 g/kg ransom meningkatkan warna kuning telur dan mampu menurunkan
kadar kolesterol dalam telur sebesar 40%. Hasil penelitian Santoso et al. (2002)
menunjukkan bahwa pemberian ekstrak air panas (suhu 90oC) menurunkan kadar
kolesterol telur lebih baik daripada ekstrak etanol atau ekstrak methanol. Dalam
penelitian lain (Santoso et al., 2001), ekstrak air panas ini mampu menurunkan
akumulasi lemak abdomen sebanyak 30%. Ekstraksi dengan air pada suhu tinggi sangat
penting artinya untuk menghilangkan efek negative dari daun katuk. Menurut Chang et
al. (1988) dan Lai et al. (1996) bahwa mengkonsumsi jus segar dari daun katuk dapat
13
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
14/59
merangsang kelainan pada paru-paru yaitu Bronchiolitis obliterans dan chronic
obstructive pulmonary disease. Pengaruh negatif ini dapat dikurangi dengan merebus
daun katuk.
Senyawa lain yang penting dalam daun katuk yang kemungkinan berperan
dalam metabolisme zat gizi ditemukan oleh Agustal et al. (1997). Mereka menemukan
bahwa hasil GCMS terhadap ekstrak daun katuk, maka ditemukan ada 6 senyawa utama
yaitu monomethyl succinate dan cis-2-methyl cyclopentanol acetate (ester), asam
benzoat dan asam fenil malonat (asam karboksilat), 2-pyrrolidinon dan methyl
pyrroglutamate (alkaloid). Apabila daun katuk dipanaskan dengan air, maka senyawa-
senyawa ester yang ada dalam daun katuk akan dihidrolisis menjadi asam karboksilat.
Sedangkan Suprayogi (2000) menemukan bahwa daun katuk mengandung androstan-
17-one, 3-ethyl-3-hydroxy-5 alpha (steroid). Depkes (1982) menemukan bahwa daun
katuk kaya akan vitamin C yaitu sebanyak 164 mg/100 gram daun katuk. Vitamin C
berguna bagi kesehatan broiler dan petelur yang dipelihara pada daerah tropis yang
mempunyai suhu dan kelembaban tinggi. Suplementasi vitamin C juga berguna bagi
broiler dan petelur yang mempunyai pertumbuhan dan produktivitas tinggi. Ipeket al.
(2007) nenemukan bahwa pemberian vitamin E dan C mampu meningkatkan produksi
telur, efisiensi penggunaan pakan dan pertambahan berat badan.
Feed Supplement
Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi penggunaan
pakan adalah dengan menambahkan feed supplemnetke dalam pakan broiler. Feed
supplement adalah zat atau bahan yang ditambahkan ke dalam pakan yang dapat
meningkatkan kesehatan ternak dan proses pemanfaatan gizi oleh ternak (Sinurat et al.,
2002). Salah satu senyawa yang dapat terdapat dalam feed supplement komersial
adalah antibiotik. Meskipun antibiotik mampu meningkatkan produktivitas, namun
antibiotik ternyata mempunyai efek negatif terhadap kesehatan manusia ketika mereka
mengkonsumsi daging dan telur (Barton dan Hart, 2001), sehingga banyak negara yang
kemudian melarang penggunaannya. Peneliti lain (Chen et al., 1998; Imiket al., 2006;
dan Kyriakis et al., 2003) juga menemukan bahwa meskipun antibiotika sebagai
perangsang pertumbuhan dengan cara mengurangi bakteri dan memodifikasi mikroflora
dalam saluran pencernaan, antibiotika juga tersimpan dalam produk ternak danberpotensi menyebabkan resistensi mikrobia patogen yang menyerang manusia. Hal ini
14
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
15/59
diperkuat oleh Khaksefidi dan Rahimi (2005) bahwa penggunaan antibiotik untuk
meningkatkan pertumbuhan, efisiensi pakan dan mencegah infeksi usus menyebabkan
berkembangnya bakteria yang resisten terhadap antibiotik dalam saluran pencernaan
dan adanya residu obat dalam daging, dan telur.
Feed supplement komersial disamping mengandung antibiotik, ia juga
mengandung senyawa sintetik. Terdapat bukti bahwa penggunaan senyawa sintetik
mempunyai efek samping yang lebih besar daripada senyawa alami. Cao et al. (2004)
menemukan bahwa penggunaan senyawa sintetik ternyata lebih berpotensi untuk
merusak sistem kekebalan tubuh daripada senyawa alami. Mekanisme tentang lebih
tingginya efek samping senyawa sintetik masih belum diketahui. Selain itu, senyawa
sintetik akan terakumulasi dalam daging, dan ketika dikonsumsi, dapat mempunyai
efek negatif terhadap kesehatan manusia dalam jangka panjang.
Selain permasalahan tersebut di atas, feed supplementkomersial yang dijual di
pasar tidak mengandung senyawa-senyawa yang mampu meningkatkan kualitas daging
broiler seperti warna karkas dan warna daging, dan rasa daging serta tidak mengandung
senyawa-senyawa yang mampu menurunkan Salmonella sp., Escherichia coli,
kolesterol, trigliserida, dan bau amis produk unggas (Medion, 2007).
Daun Katuk dan Ekstraknya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung daun katuk sebesar 3%
mampu menurunkan deposisi lemak abdominal dan karkas (Santoso dan Sartini, 2001).
Meskipun tepung daun katuk mampu menurunkan deposisi lemak sampai level yang
efisien, performans ayam broiler menurun. Turunnya performans broiler tentu saja
dapat menurunkan tingkat keuntungan yang diperoleh oleh peternak. Berdasarkan
asumsi bahwa serat kasar sebagai penyebab utama turunnya performans dan bahwa
senyawa aktif dalam tepung daun katuk masih relatif rendah, maka selanjutnya diteliti
pengaruh ekstrak daun katuk (Santoso et al., 2001c). Selanjutnya dinyatakan bahwa
ekstrak daun katuk yang diberikan melalui air minum mampu menurunkan deposisi
lemak sama efisiennya dengan tepung daun katuk dengan diiringi oleh naiknya
performans ayam broiler. Dari hasil penelitian ini pula diketahui bahwa ekstrak daun
katuk berpotensi untuk menurunkan mikrobia patogen dan menaikkan mikrobia efektif.
Namun terdapat kelemahan dalam metode di atas, yaitu cara pemberian ekstrak daun
katuk yang melalui air minum tidak efisien, sebab banyak ekstrak daun katuk yang
terbuang karena tidak habis diminum oleh broiler. Untuk mengatasi kelemahan itu
15
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
16/59
maka penelitian dilanjutkan dengan memberikan ekstrak daun katuk kepada broiler
sebagai feed supplement(Santoso, 2001a,b,c). Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa pemberian ekstrak daun katuk sebanyak 18 g/kg ransum mampu menurunkan
deposisi lemak di abdomen, leher, paha, dan hati. Selanjutnya ditemukan bahwa
pemberian ekstrak daun katuk mampu meningkatkan efisiensi produksi yang ditandai
oleh naiknya pertambahan berat badan dan efisiensi penggunaan pakan. Hasil
perhitungan bahwa suplementasi ekstrak daun katuk meningkatkan keuntungan secara
sangat nyata. Suplementasi ekstrak daun katuk ke dalam ransum broiler juga terbukti
bahwa menurunkan jumlah Salmonella sp. dan Escherichia coli pada daging, dan
mampu meningkatkan mikrobia efektif sepertiLactobacillus sp. pada daging.
Dari serangkaian penelitian tersebut serta senyawa aktif yang terdapat dalam
daun katuk (Agustal et al., 1997; Suprayogi, 2000) serta kandungan gizi yang baik
(Santoso dan Sartini, 2001), maka ekstrak daun katuk diduga berpotensi menurunkan
kolesterol serta memperkaya zat gizi seperti asam amino serta memodifikasi asam
lemak. Untuk membuktikan hal ini maka penelitian kemudian dilanjutkan melalui
Penelitian Hibah Pekerti (Santoso et al., 2004). Hasil penelitian membuktikan bahwa
ekstrak daun katuk mampu menurunkan kadar kolesterol dan lemak total daging broiler
secara nyata, memperkaya asam amino terutama asam glutamat, total asam amino dan
kadar proteinnya. Santoso et al. (2004) yang menemukan kandungan protein ekstrak
daun katuk sebanyak 24% serta mengandung asam aspartat, asam glutamat, serin,
glisin, histidin, arginin, treonin, alanin, prolin, tirosin, valin, metionin, sistin, isoleusin,
leusin, fenilalanin dan lisin. Selain itu, hasil penelitian Agustal et al. (1997)
menunjukkan bahwa salah satu senyawa utama dalam daun katuk adalah
metilpiroglutamat. Metil piroglutamat (Suprayogi, 2000) dapat dikonversikan menjadi
asam glutamat. Asam glutamat merupakan senyawa antara dalam sintesis asam amino
dan protein. Santoso et al. (2005) menyatakan bahwa gugus metil sebagai hasil
pemecahan methylpyroglutamate, monomethyl succinate and cis-2-methyl-
cyclopenthanol acetate mempunyai peranan penting dalam reaksi biokimia sebagai
sumber metil dari luar, misalnya sebagai sumber metil bagi sintesis metionin (Santoso
et al., 2005). Santoso et al. (2004) menemukan bahwa pemberian ekstrak katuk sebesar
9 g/kg mampu meningkatkan kadar protein daging sebesar 33%. Peningkatan protein
daging yang nyata ini mempunyai arti penting terhadap industri broiler, sebab USDA
(1997) menyatakan bahwa untuk mengklaim secara legal bahwa produknya
meningkatkan sejumlah zat gizi, maka produk tersebut harus mengandung paling
16
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
17/59
sedikit 25% lebih banyak daripada jumlah zat gizi yang normal. Peningkatan kadar
protein daging masih dimungkinkan pada level pemberian ekstrak di atas 9 g/kg
ransum. Hasil penelitian ini diperkuat pada ayam petelur (Santoso et al., 2005) yang
menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun katuk sebesar 9 g/kg pakan mampu
menurunkan kadar kolesterol telur sebesar 40%. Hasil ini juga diperkuat oleh penelitian
Subekti (2003) pada ayam kampung.
Dari serangkaian penelitian tersebut dapat ditarik simpulan bahwa ekstrak daun
katuk mampu meningkatkan kualitas daging broiler. Hasil penelitian (Santoso et al.,
2008a) menunjukkan bahwa daun katuk yang diekstrak tanpa pemanasan (hanya
dibuat jus) mampu menggantikan feed supplementkomersial dengan kualitas daging
yang lebih baik serta kadar kolesterol yang lebih rendah. Selanjutnya dinyatakan bahwa
kelebihan ekstrak daun katuk jika dibandingkan dengan feed additive komersial,
disamping lebih kaya akan senyawa-senyawa yang dapat digunakan untuk
menghasilkan enriched meat, juga mempunyai kelebihan dalam aspek harga. Hasil
perhitungan menunjukkan bahwa harga jual ekstrak daun katuk adalah Rp 15.000,-/kg,
sedangkan hargafeed additive komersial adalah sebesar Rp 30.000,-/kg. Jika dihitung,
setiap ekor ayam broiler membutuhkan 17,5 g feed additive. Jika kita menggunakan
feed additive komersial diperlukan biaya sebesar Rp 525,-, tetapi jika menggunakan
ekstrak katuk diperlukan biaya hanya Rp 262,5 per ekornya. Jika dalam industri broiler
skala menengah yang mengeluarkan broiler sebanyak 20.000 ekor setiap bulannya,
maka akan dihemat biaya sebesar Rp 5.250.000,-/bulan. Keuntungan lain penggunaan
ekstrak daun katuk adalah harga daging atau telur yang dihasilkan mempunyai harga
lebih tinggi antara 30-60% dari harga daging dan telur yang diberi feed additive
komersial serta mempunyai mutu internasional. Hasil pengamatan di pasar
menunjukkan bahwa telur bebas Salmonella sp saja dijual dengan harga Rp
1.000,-/butir, sementara telur biasa hanya Rp 600,- - Rp 700,-. Padahal, produk dari
penelitian ini bukan saja menghasilkan daging dan telur yang bebas Salmonella sp.,
tetapi juga bebas Escherichia coli, rendah kolesterol, kaya -karotin, kaya asam
glutamat, asam aspartat, arginin, dan bebas residu senyawa sintetik & antibiotik serta
tinggi kelezatan tetapi rendah bau amisnya. Namun efektivitas ekstrak daun katuk untuk
meningkatkan kualitas daging pada broiler yang diberi pakan berlemak tinggi belum
terbukti.
17
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
18/59
Ekstrak daun katuk juga berpotensi meningkatkan kadar mineral dalam daging
terutama kalsium, fosfor, kalium dan besi. Santoso et al. (2004) menemukan bahwa
ekstrak daun katuk kaya akan mineral dengan kandungan abu sebesar 8,76%.
Selanjutnya, Santoso et al. (2001) menemukan bahwa ekstrak daun katuk kaya akan
kalsium, kalium dan fosfor; dan juga besi (Yahya et al., 1992). Menurut Yahya et al.
(1992) daun katuk segar mengandung zat besi sebanyak 6,25 mg per seratus gram daun,
sedangkan menurut Padmawati dan Rao (1990) sebesar 8,8 mg.
Dugaan bahwa ekstrak katuk berpotensi meningkatkan mineral daging ini
didukung oleh hasil penelitian Santoso (2001a) yang menemukan bahwa pemberian
ekstrak daun katuk sebesar 18 g/kg ransum mampu menurunkan kelainan kaki Jika satu
kg daun segar menghasilkan 300 gram ekstrak katuk (Santoso et al., 1998) dan hasil
penelitian Yahya et al. (1992) dan Padmawati dan Rao (1990) dijadikan acuan bahwa
sekitar 60% zat besi terekstrak, maka dalam 300 gram ekstrak katuk terkandung lebih
kurang 0,1125 0,1590% atau setara dengan 1125 1590 ppm.
Daya guna ekstrak katuk diduga akan lebih meningkat jika ekstraksi dilakukan
pada suhu yang lebih rendah. Risfaheri et al. (1997) menemukan bahwa meskipun
ekstraksi dengan air panas (suhu 90oC) menghasilkan rendemen yang tinggi namun
beberapa senyawa penting mengalami kerusakan.
Meskipun ekstrak daun katuk terbukti mampu menurunkan deposisi lemak pada
ayam broiler yang diberi pakan berlemak rendah, namun efektivitasnya pada pakan
berlemak tinggi diperkirakan masih belum optimal, yaitu belum mampu menurunkan
deposisi lemak di atas 25%. Oleh sebab itu diperlukan feed supplement lain agar
penurunan deposisi lemak di atas 25%.
Kunyit
Kunyit berpotensi untuk menurunkan deposisi lemak pada broiler
(Samarasinghe et al., 2003). Peneliti ini memberikan tepung kunyit sebanyak 1 g/kg
pakan dan menemukan bahwa tepung kunyit mampu menurunkan lemak abdominal.
Senyawa aktif utama dalam kunyit adalah curcumin, suatu antioksidan kuat (Asai et al.,
1999; Murray and Pizzorno, 1999), dan turmerin suatu antioksidan peptida (Srinivas et
al., 1992). Senyawa aktif dalam kunyit yang berpotensi untuk menurunkan lemak
sekaligus sebagai zat antibakteri serta zat antioksidan adalah kukurmin beserta
turunannya (Sundaryono, 2004, 2005). Kermanshahi dan Riasi (2006) menemukan
bahwa pemberian tepung kunyit secara nyata menurunkan kadar trigliserida, kolesterol
18
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
19/59
total dan LDL-kolesterol dalam serum ayam petelur. Hussain (2002) menyatakan
bahwa pemberian curcumin dari kunyit mampu menurunkan penimbunan lemak pada
hewan. Jain et al. (2007) melalui telaah pustakanya menyatakan bahwa kunyit mampu
menurunkan penimbunan lemak pada kelinci, menurunkan resiko terkena
atherosclerosis yang disebabkan oleh turunnya kolesterol serum, mencegah oksidasi
LDL pada kelinci, dan menormalkan kembali tekanan darah. Selanjutnya dinyatakan
bahwa sifat menurunkan deposisi lemak dari kunyit ini juga dibuktikan pada jenis
hewan lainnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka diduga kombinasi suplementasi ekstrak daun
katuk dan tepung kunyit akan mampu secara nyata menurunkan kolesterol, trigliserida
dan deposisi lemak pada berbagai organ tanpa menurunkan produksi dan efisiensi
penggunaan pakan pada broiler yang diberi pakan berlemak tinggi. Selain itu, feed
supplement alami ini mampu menurunkan bau amis daging dan jumlah mikrobia
patogen (Salmonella sp. dan Escherichia coli), tetapi mampu meningkatkan rasa,
vitamin A, -karotin dan mineral dalam daging.
BAB III. METODE PENELITIAN
Penelitian yang akan dilaksanakan melalui Hibah Penelitian Strategis Nasionalmerupakan tahap akhir dari serangkaian penelitian berikut ini.
No. Tahun Judul Luaran Indikator capaian
1. 1995 Pengaruh tepung daun
katuk terhadap
performans dan deposisi
lemak abdomen.
1. Publikasi
internasional.
2. satu skripsi
mahasiswa.
Lemak abdomen
turun 30% tapi
terjadi penurunan
performans.
19
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
20/59
No. Tahun Judul Luaran Indikator capaian
2. 1996 Pengaruh ekstrak daun
katuk dalam air minumterhadap performans dan
deposisi lemak.
1. Satu publikasi di
jurnal nasionalterakreditasi.
2. Dua skripsi
mahasiswa.
Lemak abdomen
turun denganperformans yang
lebih baik.
3. 1998 Pengaruh ekstrak daun
katuk dalam ransum
terhadap performans,
deposisi lemak, mutu
daging dan jumlah
mikrobia patogen pada
daging.
1. Tiga publikasi di
jurnal nasional
terakreditasi.
2. Tiga skripsi
mahasiswa.
Lemak abdomen
turun, performans
lebih baik dengan
mutu daging yang
lebih baik dan
rendahnya mikrobia
patogen. Level
terbaik adalah pada
level 18 g ekstrak
daun katuk/kg
ransum
4. 1999 Pengaruh metode
pemberian ekstrak daun
katuk terhadap
performans, deposisi
lemak, dan mutu daging.
1. Satu publikasi di
jurnal nasional
terakreditasi.
2. Dua skripsi
mahasiswa.
Ekstrak daun katuk
berpotensi sebagai
feed supplement
pada broiler.
20
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
21/59
No. Tahun Judul Luaran Indikator capaian
5. 2000 Pengaruh lama
pemberian ekstrak daunkatuk terhadap
performans, deposisi
lemak dan mutu daging.
Dua skripsi
mahasiswa.
Lama pemberian
terbaik adalah padaperiode finisher
(umur 21-42 hari).
6. 2004 Penggunaan ekstrak
daun katuk sebagai feed
additive untuk
memproduksi meat
designer.
1. Tiga skripsi
mahasiswa.
2. Daging rendah
kolesterol, tinggi
protein tetapi tidak
bebas residu
antibiotika.
Ekstrak daun katuk
dapat diberikan
pada kadar yang
dianjurkan, yaitu 5
g/kg ransum. Akan
tetapi produk
daging tidak bebas
residu antibiotika.
7 2008 Penggunaan ekstrak-air
daun katuk Sebagai
pengganti feed additive
komersial untuk
memproduksi meat
designers yang efisien.
1. Metode ekstraksi
yang optimum.
2. Daging rendah
kolesterol, tinggi
protein dan bebas
residu antibiotika.
3. Tiga skripsi
mahasiswa.
Ekstrak air daun
katuk mampu
menggantikan feed
supplement
komersial. Namun
produk ini, rendah
PUFA, kolesterol
baru turun 15-20%,
vitamin A & E
masih perlu
ditingkatkan.
21
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
22/59
No. Tahun Judul Luaran Indikator capaian
8 2009Peningkatan kualitas
aging broiler melalui
supplementasi ekstrak
daun katuk dan minyak
lemuru sebagai
pengganti feed
supplementkomersial.
1. Feed supplement
alami.
2. Enriched meat
(daging sesuai
dengan tuntutan
pasar).
3. Tiga skripsi
mahasiswa.
4. Satu publikasi di
jurnal nasional
terakreditasi.
Formula feed
supplement alamimampu
menggantikan feed
supplement
komersial dengan
kualitas daging
yang sesuai dengan
tuntutan pasar.
Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Peternakan, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu.
Penelitian direncanakan melalui 4 tahap yaitu: 1). ekstraksi daun katuk dan
pembuatan tepung kunyit; 2). tahap persiapan kandang dan pemeliharaan ayam
broiler; 3). Analisis laboratorium dan; 4) Analisis data.
Tahap 1. Ekstraksi daun katuk
Daun katuk dikering-anginkan sampai kering. Setelah kering daun katuk
ditumbuk menjadi tepung. Tepung yang diperoleh kemudian direndam dalam air selama
30 menit dengan perbandingan daun katuk dan air adalah 1:5. Setelah itu, hasil
rendaman diblender dan disaring. Ekstraksi dilakukan dua kali. Hasil saringan
kemudian dikeringkan pada suhu 50oC selama 36 jam.
Kunyit segar dijemur di bawah sinar matahari sampai kering (kadar air sekitar
10%). Kunyit kering kemudian digiling sampai menjadi tepung.
Tahap 2. Pemeliharaan ayam broiler
22
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
23/59
Penelitian ini menggunakan broiler umur 20 hari (periode finisher). Ransum
yang digunakan mengandung protein kasar 19% dan ME 3200 kkal/kg tanpa
suplementasi antibiotika.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk menghasilkan pakan yang efisien
dan memenuhi kebutuhan energi pada broiler, maka perlu ditambahkan 10% minyak
(Udayana, 2005). Namun dewasa ini minyak tumbuhan mempunyai harga yang tinggi.
Untuk itu perlu dicarikan alternatif penggantinya. Lemak hewan sangat potensial untuk
menggantikan minyak tumbuhan, sebab selain harganya murah karena masih dinilai
sebagai limbah rumah potong hewan juga karena mempunyai energi yang relatif
hampir sama dengan minyak. Oleh karena pemberian lemak atau minyak akan
menghasilkan daging berkualitas rendah, maka ke dalam formula pakan broiler perluditambahkanfeed supplement yang berpotensi untuk meningkatkan kualitas daging.
Ekstrak daun katuk (Santoso, 2001 a,b,c; Santoso et al., 2005) pada level 9 atau 18
g/kg pakan dan tepung kunyit pada level 1 g/kg pakan (Samarasinghe et al., 2003).
sangat berpotensi untuk meningkatkan kualitas daging melalui penurunan deposisi
lemak dan cemaran mikrobia patogen. Untuk tujuan ini, pada umur 20 hari 150 ekor
broiler dikelompokkan ke dalam 10 kelompok perlakuan yaitu sebagai berikut:
EDK & Tepung Kunyit Lemak Hewan 6% Minyak Kelapa 6%
0 g EDK + 0 g tepung kunyit
9 g EDK + 0,5 g tepung kunyit
18 EDK + 0,5 g tepung kunyit
9 g EDK + 1 g tepung kunyit
18 g EDK + 1 g tepung kunyit
EDK= ekstrak daun katuk
Setiap perlakuan terdiri dari 3 buah kandang yang berisi 5 ekor broiler. Susunan
pakan basal tercantum pada Tabel 1.
Tabel 1. Susunan pakan basal penelitian 1
Bahan Pakan Lemak Hewan10%
Minyak Kelapa10%
Jagung kuning 56,13 56,13
23
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
24/59
Minyak/Lemak
Bungkil kedelai
Tepung ikan
Kalsium karbonat
Mineral mixuture
Garam dapur
Top mix
6,0
29,6
4,7
1,32
1,35
0,4
0,5
6,0
29,6
4,7
1,32
1,35
0,4
0,5
Komposisi kimia
Protein (%)
ME (kkal/kg)
19,64
3215
19,64
3215
Tahap 3. Pengambilan sampel dan analisis laboratorium
Pada akhir penelitian, 4 ekor ayam broiler (dengan jenis kelamin betina) untuk
setiap kelompok perlakuan disembelih dan berat organ dalam (hati, jantung, usus,
limfa, rempelo dan pankreas), lemak perut dan lemak leher ditimbang. Untuk
mengukur kejadianfatty liver syndrome, maka warna hati dibandingkan dengan warna
standar dari nilai 1 (normal) sampai dengan 5 (fatty liver syndrome yang berat).
Daging paha diambil, dan kemudian dianalisis kadar mineral (kalium), uji
organoleptik, asam lemak tak jenuh rantai panjang -3 (PUFA), asam vitamin A,
kolesterol, lemak, dan Salmonella sp dalam daging serta kualitas karkas.
Kadar mineral yaitu kalsium, fosfor, kalium, besi dan protein dianalisis dengan
metode AOAC (1980). Kolesterol kuning telur dianalisis dengan modifikasi
Liebermann-Burchad sebagai berikut. Sampel kuning telur ditimbang (0,01-0,1 g) dan
dimasukkan ke dalam tabung yang ditambahkan 12 ml alcohol-eter (3:1) sedikit demi
sedikit sambil diaduk selama 1-2 menit. Kemudian dibiarkan selama 30 menit. Setelah
itu dipusingkan pada 3000 rpm selama 10 menit. Dekantasi larutan (supernatan) ke
dalam tabung berskala dengan memasukkan kloroform sampai mencapai 5 ml. Ke
dalam 2 tabung gelas yang lain masing-masing masukkan 5 ml standar kolesterol dan 5
ml kloroform (untuk blanko). Kemudian ke dalam 3 tabung tersebut tambahkan 2 ml
24
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
25/59
asam asetat anhidrat dan 0,1 ml asam sulfat pekat. Kocok dan biarkan selama 15 menit,
diukur absorbsinya pada spectrophotometer dengan panjang gelombang 420 nm.
Untuk menganalisis komposisi asam lemak pada dalam daging, maka total lipid
daging diekstraksi dengan menggunakan metode Folch et al. (1957) dan dimetilasi
dengan 20% boron trifluoride methanol complex dalam larutan methanol (Morrison dan
Smith, 1964). Komposisi asam lemak kemudian ditentukan dengan kromatografi gas.
Untuk uji mutu daging, maka akan diuji berat karkas, cooking loss, meat bone
ratio, warna karkas, warna daging, dan uji organoleptik. Untuk uji organolepteik,
sepuluh panelis sensori terlatih akan diminta untuk membandingkan palatabilitas relatif
dari rasa dan bau amis. Uji warna karkas dilakukan dengan cara membandingkan warna
daging dengan menggunakan yolk colour scale. Uji warna daging dilakukan dengan
cara membandingkan warna daging dada dengan warna standard ID-DLO. Panelis juga
diminta menilai bau amis dan rasa dari nilai 1 sampai dengan 5. Bau amis daging dinilai
berdasarkan nilai 1 (sangat amis), nilai 2 (amis), nilai 3 (agak amis), nilai 4 (kurang
amis) dan nilai 5 (tidak amis). Untuk uji rasa, panelis diminta untuk mencicipi dan
menilai rasa daging dari tidak enak (nilai 1) sampai dengan sangat enak (nilai 5)
menurut metode Santoso et al. (2002). Untuk uji rasa, daging direbus pada suhu 80oC
selama 20 menit, didinginkan dan diuji rasa.
Tahap 4. Analisis data
Semua data dianalisis varians (ANOVA) dan jika berbeda nyata akan diuji
dengan kontras ortogonal.
BAB IV. PEMBIAYAAN
Biaya yang dibutuhkan untuk penelitian ini sebesar Rp 75.000.000 (Seratus juta
rupiah) dengan rincian dalam Tabel 2. Justifikasi anggaran yang lebih mendalam
tercantum dalam lampiran II.
Tabel 2. Anggaran yang dibutuhkan (Rp)
No. Jenis Pengeluran Anggaran Yang
Diusulkan (Rp)1. Pelaksana (Gaji & Upah) 21.070.000
25
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
26/59
2. Peralatan 0
3. Bahan Aus (material penelitian) 36.860.000
4. Perjalanan 7.070.000
5. Pertemuan/seminar 950.000
6. Laporan Penelitian 700.000
7. Publikasi Ilmiah (2 buah) 950.0008. Lain-lain 7.400.000
Total Anggaran 75.000.000
DAFTAR PUSTAKA
Agustal, A., M. Harapini dan Chairul. 1997. Analisis kandungan kimia ekstrak daun
katuk (Sauropus androgynus (L) Merr dengan GCMS. Warta Tumbuhan Obat
Indonesia 3 (3): 31-33.
Ahrens, E. H., J. Hirsch, W. Insull, T. T. Tsaltas, R. Blomstrand and M. Peterson. 1957.
The influence of dietary fats on serum-lipid levels in man. Lancet, 1: 943-953.
AOAC. 1980. Official Methods of Analysis. 11 ed. Association of Official Analytical
Chemist, Washington, D.C.
Asai, A., K. Nakagawa and T. Miyazawa. 1999. Antioxidative effects of turmeric,
rosemary and capsicum extracts on membrane phospholipids peroxidation and
liver lipid metabolism in mice. Biosci. Biotechnol. Biochem., 63: 2118-2122.
Baumler, A.J., B.M. Hargis, and R.M. Tsolis. 2000. Tracing origin of Salmonella
outbreaks. Science 287(5450): 5052.
Barton, M. D. dan W. S. Hart. 2001. Public health risks: Antibiotic resistance- A
review. Asian-Aust. J. Anim. Sci. 14: 414-422.
Cao, J., K. Li, X. Lu and Y. Zhao. 2004. Effects of florfenical and chromium (III) on
humoral immune response in chicks. Asian-Aust. J. Anim. Sci. 17: 366-370.
Chang, Y. L., Y. T. Yao, N. S. Wang and Y. C. Lee. 1998. Segmental necrosis of small
bronchi after prolong intakes of Sauropus androgynus in Taiwan. Am. J.
Respir. Crit. Care Med., 157: 594-598.
Chen, J. Y., J. D. Latshaw, H. O. Lee and D. B. Min. 1998. -tocopherol content and
oxidative stability of egg yolk as related to dietary -tocopherol. J. Food Sci.
63: 919-922.
26
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
27/59
Daghir, N. J. 1995. Nutrient requirements for poultry at high temperatures, In: (Ed. N. J.
Daghir), Poultry Production in Hot Climates. CAB International, Wallingford,
UK. Pp. 101-124.
FAO. 1996. World Food Summit, 13-17 November 1996. Rome, Italy: Food and
Agriculture Organisation of The United Nations.
Folch, J., M. Lees and G. H. Sloane Stanley. 1957. A simple method for isolation and
porification of total lipids from animal tissues. J. Biol. Chem. 226: 497-509.
Grundy, S. M. And M. A. Denke. 1990. Dietary influences on plasma lipids and
lipoproteins. J. Lipid Res. 31: 1149-1172.
Grundy, S. M. and G. L. Vega. 1988. Plasma cholesterol responsiveness to saturated
fatty acids. Am. J. Clin. Nutr., 47: 822-824.
Hardini, D., Supadmo dan Zuprizal. 2004. Penggunaan minyak ikan lemuru dan minyak
sawit dalam pakan terhadap kandungan colesterol telur itik segar dan asin.
Buletin Peternakan, 28 (1): 15-25.
Hartoyo, B., I. Irawan dan N. Iriyanti. 2005. Pengaruh asam lemak dan kadar serat yang
berbeda dalam ransum broiler terhadap kandungan colesterol, HDL dan LDL
serum darah. Animal Prod., 7: 27-33.
Hegsted, D. M., R. B. McGdandy, M. L. Myers and F. J. Stare. 1965. Quantitative
effects of dietary fat on serum cholesterol in man. Am. J. Clin. Nutr., 17: 281-
295.
Hood, R. L. 1991. Effects of dietary fats on hepatic colesterol sntesis in Japanese quail.
Poultry Sci., 70: 1848-1850.
Hussain, H. E. M. A. 2002. Hypoglycemic, hypolipidemic and antioxidant properties of
combination of curcumin from Curcuma longa, Linn, and partially purified
product from Abroma augusta, Linn in streptozotocin induced diabetes. Indian
J. Clin. Biochem., 17 (2): 33-43.
Imik, H., A. Hayirli, L. Turgut, E. Lacin, S. Celebi, F. Koc dan L. Yildiz. 2006. Effects
of additive on laying performance, metaboloic profile, and egg quality of hens
fed a high level sorghum (Sorghum vulgare) during the peak layaing period.
Asian-Aust. J. Anim. Sci. 19: 573-581.
Ipek, A., O. Canbolat dan A. Karabulut. 2007. The effect of vitamin E and vitamin C on
the performance of japanese quails (Coturnix coturnix Japonica) reared under
heat stress during growth and egg production period. Asian-Aust. J. Anim.
Sci. 20:252-256.
27
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
28/59
Iriyanti, N., Zuprizal, T. Yuwanta dan S. Keman. 2005. Pengaruh penggunaan minyak
ikan lemuru dan minyak kelapa sawit dalam pakan terhadap profil
metabolisme lemak pada darah ayam kampung jantan. Animal Prod., 7: 67-73
Jain, S., S. Shrivastava, S. Nayak and S. Sumbhate. 2007. PHCOG MAG: Plant review
recent trends in Curcuma longa, Linn. Pharmacognosy Reviews, 1 (1): 119-
128.
Kermanshahi, H. and A. Riasi. 2006. Effect of tumeric powder (Curcuma longa) and
soluble NSP degrading enzyme on some blood parameters of laying hens. Int.
J. Poultry Sci., 5 (5): 494-498.
Keys, A., J. T. Anderson and F. Grande. 1965. Serum cholesterol response to changes
in the diet. IV. Particular saturated fatty acids in the diet. Metabolism, 1$;
776-787.
Khaksefidi, A dan Sh. Rahimi. 2005. Effect of probiotic inclusion in the diet of broiler
chickens on performance, feed efficiency and carcass quality. Asian-Aust. J.
Anim. Sci. 18:1153-1156.
Kyriakis, S. C., I. Georgoulakis, A. Spais, C. Alexopoulos, C. C. Miliotis dan S. K.
Kritas. 2003. Evaluation of toyocerin, a probiotic containing Bacillus toyoi
spores, on health status and productivity of weaned, growing and finishing
pigs. Asian-Aust. J. Anim. Sci. 16: 1326-1331.
Laurin, D. E., S. P. Touchburn, E. R. Chavez and C. W. Chan. 1985. Effect of dietary
fat supplementation on the carcass composition of three genetic lines of
broilers. Poultry Sci., 64: 2131-2135.
Lai, R. S., A. A. Chiang, M. T. Wu, J. S. Wang, N. S. Lai, J. Y. Lu and L. P. Ger. 1996.
Outbreak of bronchiolitis obliterans associated with consumption of Sauropus
androgynus in Taiwan. Lancet, 348: 83-85.
Legowo, A. M. 2004. Kajian tentang pengembangan produk ternak rendah lemak dan
tinggi asam lemak tidak jenuh. J. Indon. Trop. Anim. Agric., 29 (4): 225-
233.
Mattson, F. H. And S. M. Grundy. 1985. Comparison of effects of dietary saturated,
monounsaturated and polyunsaturated fatty acid on plasma lipids and
lipoproteins in man. J. Lipid Res., 26: 194-202.
Medion. 2007. Top Mix. Top Feed Supplement for Top Profit. Medion. Bandung,
Indonesia.
28
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
29/59
Morel, P. C. H., R. M. Padilla and G. Ravindran. 2003. Effect of non-starch
polysaccharides on mucin secretion and endogenous amino acid losses in pigs.
Asian-Aust. J. Anim. Sci. 16: 1332-1338.
Murray, M. T. and J. E. Pizzorno Jr. 1999. Curcurma longa (turmeric). In: (Ed. J. E.
Pizzorno Jr. and M. T. Murray). Texbook of Natural Medicine (Vol. 1), 2nd
Ed. Livingstone, pp. 689-693.
Nitsan, Z., A. Dvorin, Z. Zoref and S. Mokady. 1997. Effect of added soybean oil and
dietary energy on metabolizable and net energy of broiler diets. Br. Poultry
Sci. 38: 101-106.
Padmavathi, P dan M. P. Rao. 1990. Nutritive value of Sauropus androgynus leaves.
Plant Foods for Human Nutrition, 40: 107-113.
Pal, S., C. Bursill, C. D. K. Bottema, and P. D. Roach. 1999. Regulation of the low-
density lipoprotein receptor by antioxidants. In: Antioxidants in Human
Helath and Disease. T. K. Basu, N. J. Temple and M. L. Garg (Eds.). CABI
Publishing, New York. P: 55-70.
Patrick, H. and P. J. Schaible. 1980. Poultry Feed and Nutrition. 2nd edition. Avi
Publishing Inc., Westport, Connecticut, USA.
Pesti, G. M. and D. L. Fletcher. 1983. The response of male chickens to diet with
various protein and energy content during the growing phase. Bri. Poultry
Sci., 24: 91-94.
Rahmianna, A.A. 2006. Aflatoksin pada kacang tanah dan usaha untuk
mengendalikannya. Makalah disampaikan dalam Pertemuan Forum Aflatoksin
Indonesia, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta,
24 Februari 2006.
Republik Indonesia. 2002. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 tahun
2002 tentang Ketahanan Pangan. Jakarta. Sekretaris Negara R.I.
Risfaheri, S., Yuliani dan Anggraeni. 1997. Studi pembuatan simplisia dan ekstrak
kering daun katuk. Warta Tumbuhan Obat Indonesia 3 (3): 30-31.
Rodriguez-Vico, F., J. M. Lopez, M. Castillo, M. F. Zafra and E. Garcia-Peregrin. 1993.
Effect of dietary coconut oil on lipoprotein composition of young chick
(Gallus domesticus), Comp. Biochem. Physiol., 106A: 799-807.
29
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
30/59
Rohayanah. 2006. Pola Pengembangan Peternakan Sapi Potong dalam Rangka
Pencapaian Swasembada Daging 2010 di Kalimantan Timur. Tesis S2. ITB.
Rusfidra. 2006. Aplikasi Bioteknologi dalam Pemuliaan Ternak.
Rusfidra.multiply.com/journal/item/7/Aplikasi_Bioteknologi_dalam_Pemulia
an_Ternak.
Samarasingle, K., C. Wenk, K. F. S. T. Silva and J. M. D. M. Gunasekera. 2003.
Turmeric (curcuma longa) root powder and mannanoligosaccharides as
alternatives to antibiotics in broiler chicken diets. Asian-Aust. J. Anim. Sci.,
16: 1495-1500.
Santoso, U. 2001a. Effect of Sauropus androgynus Extract on the Carcass Quality of
Broiler Chicks. Buletin Ilmu Peternakan dan Perikanan 7: 22-28.
Santoso, U. 2001b. Effect of Sauropus androgynus Extract on the Performance of
Broiler. Buletin Ilmu Peternakan dan Perikanan 7: 15-21.
Santoso, U. 2001c. Effect ofSauropus androgynus Extract on Organ Weight, Toxicity
and Number ofSalmonella sp and Escherichia coli of Broilers Meat. Buletin
Ilmu Peternakan dan Perikanan, 7 (2): 162-169.
Santoso, U. 2001d. Effect of early feed restriction and high-fat realimentation diet on
growth and fat accumulation in broiler chicks. Media Veteriner, 8 (1): 19-23.
Santoso, U., M. Ishikawa and K. Tanaka. 2001b. Effects of fermented chub mackerel
extract on lipid metabolism of rats fed a hig-cholesterol diet. Asian-Aus. J.
Anim. Sci., 13 (4): 516-520.
Santoso, U., S. Ohtani and K. Tanaka. 2001b. Tu-chung leaf meal supplementation
reduced an increase in lipid accumulation of chickens stimulated by dietary
cholesterol. Asian-Aust. J. Anim. Sci. 13: 1758-1763.
Santoso, U., Suharyanto dan E. Handayani. 2001c. Effects of Sauropus androgynus
(katuk) leaf extract on growth, fat accumulation and fecal microorganisms in
broiler chickens. Jurnal Ilmu Ternak dan veteriner, 6: 220-226.
Santoso, U., Y. Fenita dan W. Piliang. 2004. Penggunaan Ekstrak Daun Katuk sebagai
Feed Additive untuk Memproduksi Meat Designer. Laboran Penelitian Hibah
Pekerti. Universitas Bengkulu. Bengkulu.
Santoso, U. and Sartini. 2001. Reduction of fat accumulation in broiler chickens by
Sauropus androgynus (Katuk) leaf meal supplementation. Asian-Aust. J.
Anim. Sci. 14: 346-350.
30
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
31/59
Santoso, U. Y. Fenita dan Kususiyah. 2008. Penggunaan Ekstrak Air Daun Katuk
sebagai Pengganti Feed additive Komersial untuk Memproduksi Meat
Designers yang Efisien. Laboran Reset Unggulan Universitas. Universitas
Bengkulu. Bengkulu.
Santoso, U., J. Setianto dan Y. Fenita. 2008b. Pengkayaan Zat-zat Gizi dalam Telur
dengan Ekstrak Daun Katuk dan Minyak Ikan Lemuru plus Vitamin E.
Laporan Penelitian Hibah Bersaing Tahun 2. Universitas Bengkulu. Bengkulu.
Santoso, U., J. Setianto dan T. Suteky. 2002. Penggunaan Ekstrak Daun Katuk untuk
Meningkatkan Efisiensi Produksi dan Kualitas Telur yang Ramah Lingkungan
pada Ayam Petelur. Laporan Penelitian Hibah Bersaing Tahun 1. Jakarta.
Santoso, U., J. Setianto dan T. Suteky. 2005. Effects of sauropus androgynus (katuk)extract on egg production and lipid metabolism in layers. Asian-Australasian
J. Anim. Sci. 18: 364-369.
Sanyoto, J. I. dan J. Riyanto. 2004. Penggunaan minyak kelapa dan lemak sapi sebagai
sumber energi ransum broiler. J. Indon. Trop. Anim. Agric., 29: 148-155.
Sanz, M., A. Flores, P. P. De Ayala and C. J. Lopez-Bote. 1999. Higher lipid
accumulation in broilers fed saturated fats than in tose fe don unsaturated fats.
Br. Poultry Sci., 40: 95-101.Siagian, V. 2007. Peningkatan protein hewani untuk ketahanan pangan. Suara
Pembaruan Daily
Sinurat, A. P., T. Purwadaria, M. H. Togatorop, T. Basaribu, I. A. K. Bintang, S.
Sitompul dan J. Rosida. 2002. Respon ayam pedaging terhadap penambahan
bioaktif tanaman lidah buaya dalam ransum: Pengaruh berbagai bentuk dan
dosis bioaktif dalam tanaman lidah buaya terhadap performans ayam
pedaging. JITV 7: 69-75.Sobri, M., Supadmo dan A. Wibowo. 2006. Pengaruh sumber energi dan asam lemak
ransum terhadap perlemakan tubuh itik jantan di daerah tropik. J. Indon.
Trop. Anim. Agric. 31 (1): 41-45.
Soto-Salanova, M. F. and J. L. Sell. 1995. Influence of supplemental dietary fat on
change in vitamin E concentration in livers of poults. Poultry Sci., 74: 201-
204.
Sparks, N. H. C. 2006. The hens egg is its role in human nutrition changing? Worlds
Poultry Sci. J., 62: 308-315.
31
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
32/59
Subekti, S. 2003. Koalitas Telur dan Karmas Ayam Local yang Diberi Tepung Daun
Katuk dalam Ransum. Program Pascasarjana IPB. Bogor.
Sundaryono, A. 2004. The possibility to increase of the production of the natural
curcumin by laboratory synthesis. Exacta, 2 (2): 80-83.
Sundaryono, A. 2005. Penentuan mekanisme reaksi degradasi kurkumin oleh larutan
natrium metanolat. Exacta, 3 (1): 21-27.
Suprayogi, A. 2000. Studies on the Biological Effets of Sauropus androgynus (L.) Merr:
Effects on Milk Production and the Possibilities of Induced Pulmonary
Disorder in Lactating Sheep. Cuviller Verlag Gottingen.
Suryana, A. 2008. Dukungan teknologi penyediaan produk pangan peternakan bermutu,
aman dan halal.
www.litbang.deptan.go.id/special/HPS/dukungan_tek_peternakan.pdf.
Takahashi, T., Y. Akiba and T. Matsumoto. 1981a. Effects of dietary fat on uptake rate
of palmitic acid and lipoprotein lipase activity in growing chicks. Jpn. J.
Zootech. Sci., 52 (6): 472-477.
Takahashi, K., Y. Akiba and T. Matsumoto. 1981. Effect of the type and amount of
dietary fat on lipogenesis and lipolysis in growing chicks. Jpn. J. Zootech.Sci., 52 (3): 212-218.
Tanaka, K., I. Nakajima and H. Hayashi. 1973. Effect of dietary supplement of stearic
acid or safflower oil on the plasma lipids and milk fat in the cow. Jpn. J.
Zootech. Sci., 44 (3): 165-173.
Turgut, L., A. Hayirli, S. Celebi, M> A. Yoruk, M. Gul, M. Karaoglu and M. Macit.
2006. The effects of vitamin D supplementation to peak-producing hens fed
diets differing in fat source and level on laying performance, metabolic
profile, and egg quality.
Udayana, I. D. G. A. 2005. Pengaruh penggunaan lemak sapi dalam ransum sebagai
pengganti sebagian energi jagung terhadap berat badan akhir dan presentase
karmas itik Bali. Majalah Ilmiah Peternakan, 8: 41-44.
United States Department of Agriculture (USDA). 1997. Agricultural Statistics 1997,
Washington DC, United States Government Printing Offfice.
32
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
33/59
Wuryaningsih, E. 2005. Kebijakan pemerintah dalam pengamanan pangan asal hewan.
Prosiding Lokakarya Nasional Keamanan Pangan Produk Peternakan, Bogor, 14
September 2005. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor. hlm.
913.
Yahya, Y., A. Nasoetion dan F. Anwar. 1992. Pengaruh pengplahan dan kandungan
vitamin C terhadap penyerapan zat besi dengan cara in vitro pada beberapa
jenis sayuran daun hijau. Media Gizi dan Keluarga, 16: 11-17.
Zulkifli, I., J. Ginsos, P. K. Liew and J. Gilbert. 2003. Growth performance and
Newcastle disease antibody titres of broiler chickens fed palm-based diets and
their response to heat stress during fasting. Arch. Geflugelk, 67: 125-130.
Zulkufli, I., N. N. Htin, A. R. Alimon, T. C. Loh and M. Hair-Bejo. 2007. Dietary
selection of fat by heat-stressed broiler chickens. Asian-Aus. J. Anim. Sci.
20: 245-251.
33
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
34/59
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I. BIODATA PENELITI
KETUA PENELITI
1. IDENTITAS DIRI1. Nama Lengkap dan Gelar Prof. Ir. Urip Santoso, M.Sc., Ph.D.
2. Jabatan Fungsional Guru Besar
3. NIP 131619670
4. Tempat dan Tanggal Lahir Brebes dan 21 September 1960
5. Alamat Rumah Jalan Unib Permai II/47 Bengkulu 38125
6. Nomor telepon/ Faks (0736) 7310256
7 Nomor HP 08153806740
8 Alamat Kantor Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian,Universitas Bengkulu.
9 Nomor telepon/ faks. (0736) 21170 eks. 21910. Alamat pos-el santosoburgo@yahoo.com,santoso@unib.ac.id
11. Lulusan yang telahdihasilkan
S1 = 100 orangS2 = 2 orangS3 = 1 orang
12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Nutrisi Ternak Monogastrik (Unggas)
2. Perancangan Percobaan Produksi Ternak
3. Penyajian Ilmiah.
4. Nutrisi Ternak Dasar
5. Ilmu Komunikasi
2. RIWAYAT PENDIDIKAN
1 PROGRAM S1 S2 S3
2 Nama Perguruan Tinggi UGM GifuUniversity
GifuUniversity
3 Bidang Ilmu Peternakan(NutrisiTernak)
BiokimiaNutrisi(Unggas)
BiokimiaNutrisi(Unggas)
4 Tahun Masuk 1980 1990 1992
5 Tahun Lulus 1985 1992 1995
6 JudulSkripsi/Tesis/Disertasi Pengaruhnaunganterhadap
produksi dankecernaan invitro Pueraria
phaseoloides.
Effect of earlyfeed restrictionon growth and
bodycomposition in
broilerchickens
Studies oneffect of earlyfeed restrictionon growth and
bodycomposition in
broilerchickens
7 NamaPembimbing/Promotor
Dr. Sujono Prof. KeiichiTanaka
Prof. KeiichiTanaka
34
mailto:santosoburgo@yahoo.commailto:santosoburgo@yahoo.commailto:santoso@unib.ac.idmailto:santosoburgo@yahoo.commailto:santoso@unib.ac.id -
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
35/59
3. PENGALAMAN PENELITIAN (bukan skripsi, tesis, maupun disertasi)
Urutan judul penelitian yang pernah dilakukan (sebagai ketua) selama 5 tahunterakhir, dengan urutan dimulai dari penelitian yang paling diunggulkan menurutSaudara sampai penelitian yang tidak diunggulkan.
NO TAHUN JUDUL PENELITIAN PENDANAAN
SUMBER JML1. 2009 Peningkatan kalitas daging
broiler melaluisuplementasi ekstrak katukdan minyak lemuru sebagai
penganti feed suplementkomersil (ketua)
HPSN UNIB2009
Rp100.000.000
2. 2004 Penggunaan Ekstrak DaunKatuk sebagai FeedAdditive untukMemproduksi MeatDesigner
PenelitianHibah Pekerti(Dikti)
Rp65.000.000,-
3. 2008 Penggunaan Ekstrak-Air Daun Katuk SebagaiPengganti Feed AdditiveKomersial Untuk Memproduksi Meat
Designers Yang Efisien
Penelitian RisetUnggulan UNIB
Rp35.000.000,-
4. 2007 Pengkayaan Zat-zat Gizidalam Telur denganEkstrak Daun Katuk dan
Minyak Ikan Lemuru plusVitamin E
PenelitianHibah Bersaing(Dikti)
Rp45.000.000,-
5. 2008 Pengkayaan Zat-zat Gizidalam Telur denganEkstrak Daun Katuk danMinyak Ikan Lemuru plusVitamin E
PenelitianHibah Bersaing(Dikti)
Rp45.000.000,-
6. 2002 Penggunaan ekstrak daunkatuk untuk meningkatkan
produksi dan kualitas teluryang ramah lingkungan
pada ayam petelur
PenelitianHibah Bersaing(Dikti)
Rp.42.000.000,-
7. 2003 Penggunaan ekstrak daunkatuk untuk meningkatkan
produksi dan kualitas teluryang ramah lingkungan
pada ayam petelur
PenelitianHibah Bersaing(Dikti)
Rp36.100.000,-
8. 2006 Pengaruh TepungMengkudu terhadap KadarKolesterol Telur Ayam
Dana Mandiri Rp 3.000.000,-
35
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
36/59
NO TAHUN JUDUL PENELITIAN PENDANAAN
9. 2005 Pengaruh Tepung DaunSukun terhadap Performansdan Deposisi Lemak pada
Ayam Broiler
Dana Mandiri Rp.3.000.000,-
10. 2009 Pemenfaatan lumpur sawitdengan suplementasi asamamino terhadap performans
produksi dan kualitas telur(anggota)
HKPSPN BatchII
Rp 85.000.000
11. 2009 Kajian Konservasi :Populasi TampilanReproduksi PotensiDomestikasi Ayam BurgoPalsma Nutfah EndemikBengkulu (anggota)
HKPSPN BatchII
Rp 83.000.000
Sumber pendanaan: DM, SKW, Fundamental, Hibah Bersaing, Hibah Pekerti,Hibah Pascasarjana, RAPID atau sumber lain, sebutkan.
4. PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL
Urutan judul Artikel Ilmiah yang pernah dilakukan (sebagai ketua) selama 5tahunterakhir, dengan urutan dimulai dari Artikel Ilmiah yang paling diunggulkanmenurut Saudara sampai Artikel Ilmiah yang tidak diunggulkan.
1. ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL NASIONAL
NO TAHUN JUDUL ARTIKELILMIAH VOLUME NAMA JURNAL
1. 2005 Pengaruh pemberianekstrak daun katukdalam ransum terhadap
produksi, kadarnitrogen dan fosfor,dan jumlah kolonimikrobia pada fesesayam petelur.
30 (4): 237-241.
Jurnal PengembanganPeternakan Tropis,
2. 2007 Pengaruh penambahan
ekstrak daun katukterhadap kualitas telurdan berat organ dalam
2 (1): 5-10 Jurnal Sain
Peternakan Indonesia
3. 2004 Perbaikan penampilandan komposisi kimiakarkas broiler oleh
pemberian kulturBacillus subtilis selamarefeeding.
29: 76-79 Jurnal PengembanganPeternakan Tropis,
36
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
37/59
1. ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL NASIONAL
NO TAHUN JUDUL ARTIKEL
ILMIAH
VOLUME NAMA JURNAL
4. 2003 Studi perbandingankarakteristik
performans danmetabolisme lemak
pada broiler yangdipelihara padamusim panas danmusim gugur
28: 185-190 Jurnal PengembanganPeternakan Tropis,
5. 2003 The beneficial effectof early feedrestriction on growth,
body composition
and fat accumulationin broiler chickens
28 (1): 39-48.
Jurnal PengembanganPeternakan Tropis
6. 2004 The effect of fermented feces ongrowth, fatdeposition andcarcass quality in
broiler chickens
29: 27-32. Jurnal PengembanganPeternakan Tropis
2. ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL INTERNASIONAL
NO JUDUL ARTIKEL ILMIAH NAMA JURNAL VOLUME,NOMOR,
TAHU
N
1. Effect of Sauropus androgynus(Katuk) extract on egg productionand lipid metabolism in layers.
Asian-AustralasianJournal of AnimalScience
Maret 2005
5. PUBLIKASI BUKU TEKS/BUKU AJAR
Urutan judul Buku yang pernah dilakukan (sebagai ketua) selama 5 tahun terakhir,dengan urutan dimulai dari Buku yang paling diunggulkan menurut Saudara
sampai Artikel Ilmiah yang tidak diunggulkan.NO TAHUN JUDUL BUKU NAMA PENERBIT
1 Tidak ada
6. PENGALAMAN PEROLEHAN HKI
NO
TAHUN JUDUL/TEMA HKI
JENIS NOMOR
PENDAFTARA
N/SERTIFIKAT
1 Tidak ada
37
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
38/59
7. PENGALAMAN RUMUSAN KEBIJAKAN PUBLIK/REKAYASA SOSIALLAINNYA.
NO TAHUN JUDUL/TEMA/JENIS
REKAYASA SOSIAL
YANG TELAH
DITERAPKAN
TEMPAT
PENERAPAN
RESPON
MASYARAKAT
1 Tidak ada
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapatdipertanggung jawabkan secara hukum. Dan apabila dikemudian hari ternyata dijumpaiketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resiko.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi persyaratansebagai salah satu syarat pengajuan hibah Penelitian Hibah Strategis Nasional Tahun2010
Bengkulu, 10 Maret 2010Pengusul
Materai 6.000
Prof. Ir. Urip Santoso, M.Sc., Ph.D
NIP 196009211986031001
38
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
39/59
ANGGOTA PENELITI I
I. IDENTITAS DIRI
1. Nama Lengkap dan Gelar Dr. Ir. Yosi Fenita, MP
2. Jabatan Fungsional Lektor kepala
3. NIP 19680418 199403 2 0014. Tempat dan Tanggal Lahir Bukittinggi 18 April 1968
5. Alamat Rumah Depati Payung Negara V no 121 Rt 24 Rw 05Pagar Dewa Bengkulu
6. Nomor telepon/ Faks 0736 21170 Pes 209
7 Nomor HP 0813 677 48 227
8 Alamat Kantor Jurusan Peternakan- Fakultas Pertanian Unib JlRaya Kandang Limun Bengkulu
9 Nomor telepon/ faks. 0736 21170 Pes 209
10. Alamat pos-el yosi_fenita. unib. ac.id.
11. Lulusan yang telahdihasilkan
S1 = 58 orangS2 = 2 orangS3 = 0rang
12 Mata Kuliah yang Diampu 1 Nutrisi ternak dasar
2 Biokimia
3 Managemen Limbah Ternak
4 Managemen Ternak unggas
5 Nutrisi ternak monogastrik
II. RIWAYAT PENDIDIKAN
1 PROGRAM S1 S2 S3
2 Nama PerguruanTinggi
Unand Unand IPB
3 Bidang Ilmu Produksi ternak Ilmu ternak Nutrisi biokimiaunggas
4 Tahun Masuk 1987 1992 1995
5 Tahun Lulus 1992 1995 2002
6 JudulSkripsi/Tesis/Disertasi
Pemanfaatanbeberapa limbahdalam ransumayam petelur faselayer denganlinear
programmning
Analisisproduktivitasayam ras petelurdi kabupaten 50kota
Suplementasilisin dan metionindalam ransum
berbasishidrolisat buluayam terhadap
perlemakkan danperformans ayambroiler
7 NamaPembimbing/Promotor
Prof. Dr. H.IrHafil Abbas, MS
Prof. Dr. H.IrHafil Abbas, MS
Prof. Dr. TohaSutardi, M.Sc
39
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
40/59
III. PENGALAMAN PENELITIAN
.NO TAHUN JUDUL PENELITIAN PENDANAAN
SUMBER JML
1 2009 Pemenfaatan lumpur sawit
dengan suplementasi asamamino kritis terhadap
performans produksi dankualitas telur (ketua)
HKPSPN
Batch II
Rp 85.000.000
2 2009 Peningkatan kalitas dagingbroiler melaluisuplementasi ekstrak katukdan minyak lemuru sebagai
penganti feed suplementkomersil (anggota)
HPSN UNIB2009
Rp 100.000.000
3 2009 Kajian Konservasi :
Populasi TampilanReproduksi PotensiDomestikasi Ayam BurgoPalsma Nutfah EndemikBengkulu (anggota)
HKPSPN
Batch II
Rp 83.000.000
4 2008 Pengkayaan zat-zat gizidalam telur dengan ekstrakdaun katuk dan minyaklemuru plus vitamin E(anggota)
HibahBersaing Dikti
Rp 45.000.000
52007 Pemanfaatan ampas saguFermentasi (Metrilon Sp)
dalam ransum berbasisminyak ikan lemuru(sardinella longiceps)terhadap kualitas telurayam petelur (ketua).
PHK A2 JPT Rp 30.000.000
6 2007 Pengkayaan zat-zat gizidalam telur dengan ekstrakdaun katuk dan minyaklemuru plus vitamin E
(anggota)
HibahBersaing Dikti
Rp 45.000.000
7 2005 Mikroenkapsulasi minyakikan lemuru dengansuplementasi prekursorkarnitin yang optimal untukmemproduksi meatdesignerbroiler. (ketua).
PHK A2 JPT Rp 30.000.000
8 2004 Penggunaan Ekstrak daunkatuk sebagau feed additiveuntuk memproduksi meatdesigner
Hibah pekerti(Dikti)
Rp 65.000.000
9 2004 Pengaruh pemberian niasinterhadap perlemakan dan
SP4 Rp15.000.000
40
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
41/59
kadar kolesterol telurpuyuh. (ketua).
10 2003 Suplementasi Temulawak(Curcuma xanthorrhiza
Roxb) Dalam ransum
Sebagai UpayaMenurunkan kadar Kolesterol dan PeningkatanKuliitas Telur Ayam RasPetelur Strain Platinum(ketua).
SEMI QUE Rp 3.000.000
11 2003 Penggunaan ekstrak daunkatuk untuk meningkatkan
produksi dan kualitas teluryang ramah lingkungan(anggota)
HibahBersaing Dikti
Rp 36.100.000
12 2002 Upaya PeningkatanKecernaan Tepung Buludengan Hidrolisis Asam(HCl) terhadap performansdan organ dalam ayamBroiler. SEMI QUE THNII (Ketua)
SEMI QUE Rp 3.000.000
Sumber pendanaan: DM, SKW, Fundamental, Hibah Bersaing, Hibah Pekerti,Hibah Pascasarjana, RAPID atau sumber lain, sebutkan.
IV. PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNALUrutan judul Artikel Ilmiah yang pernah dilakukan (sebagai ketua) selama 5 tahunterakhir, dengan urutan dimulai dari Artikel Ilmiah yang paling diunggulkanmenurut Saudara sampai Artikel Ilmiah yang tidak diunggulkan.
1. ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL NASIONALNO TAHUN JUDUL ARTIKEL
ILMIAH
VOLUME NAMA JURNAL
1 2003 Suplementasi precursor karnitin dan minyaklemuru dalam ransum
berbasis hidrolisat buluayam terhadap kadarkolesterol daging.
Vol VII no2 tahun2003.
Jurnal Peternakantropis
2 2004 Pengaruh precursor karnitin dalam ransom
berbasis Hidrolisatbulu ayam terhadapkadar kolesterol darahayam broiler.
EDISIKHUSUSTahun2004..
Jurnal PengembanganTernak Tropis.
41
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
42/59
1. ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL NASIONAL (lanjutan)
NO TAHUN JUDUL ARTIKEL
ILMIAH
VOLUME NAMA JURNAL
3. 2005 Suplementasi bawang
putih sebagaiantioksidan dalamransum berbasisminyak ikan lemuru(sardinella longiceps)terhadap profil asamlemak ayam ras coklat.
Vol VIII no
3 EdisiJuni 2005ISSN 1410-7791.
Jurnal ilmiah Ilmu-
ilmu peternakan.
4 2005 Uji kerusakkan lemak ransom ayam peteluryang menggunakanminyak ikan lemuru
(sardinella longiceps)dengan penambahan
bawang putih sebagaiantioksidan alamiselama penyimpanan.
Vol VIII no3 EdisiJuni 2005ISSN 1410-
7791.
Jurnal ilmiah ilmu-ilmu peternakan.
5 2006 Pengaruh pemberianniasin terhadap kadarkolesterol telur puyuh.Jurnal
EdisiKhususSeminarUnggasLokal 2006
Jurnal Pengembanganternak tropis. UNDIP
6 2006 Pengaruh pemberianniasin terhadap
perlemakkan serumdarah puyuh.
Vol INomor 2Juli-Desember2006
Journal ISSN 1978-3000. JurusanPeternakan FakultasPertanian UniversitasBengkulu.
7 2008 Pengaruh pemeberianair nans terhadapkualitas daging ayam
petelur afkor
Vol IIINomor 2Juli-Desember2008
Journal ISSN 1978-3000. JurusanPeternakan FakultasPertanian UniversitasBengkulu.
8 2008 Pengaruh air
mengkudu terhadapperformans ayambroiler
Vol III
Nomor 1Januari-Juni 2008
Journal ISSN 1978-
3000. JurusanPeternakan FakultasPertanian UniversitasBengkulu.
42
-
8/2/2019 PKM strategis-nasional-2010
43/59
2. ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL INTERNASIONAL
NO
JUDUL ARTIKEL ILMIAH NAMA JURNAL
VOLUME,
NOMOR,
top related