pengaruh model circuit learning dengan media...
Post on 07-Mar-2019
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 1||
PENGARUH MODEL CIRCUIT LEARNING DENGAN MEDIA POSTER
TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASIKAN PERATURAN UNDANG-
UNDANG TINGKAT PUSAT DAN DAERAH PADA SISWA KELAS V SDN
TENGGER KIDUL 1 KECAMATAN PAGU KABUPATEN KEDIRI TAHUN
AJARAN 2013/2014
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Skripsi Sebagian Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar (S.Pd.SD.)
Pada Program Studi PGSD FKIP UNP Kediri
Oleh :
RIYADLUS SA’IDAH
NPM: 10.1.01.10.0341
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2014
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 4||
PENGARUH MODEL CIRCUIT LEARNING DENGAN MEDIA POSTER
TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASIKAN PERATURAN
UNDANG-UNDANG TINGKAT PUSAT DAN DAERAH PADA SISWA
KELAS V SDN TENGGER KIDUL 1 KECAMATAN PAGU
KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2013/2014
RIYADLUSSA’IDAH
10.1.01.10.0341
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan – Prodi PGSD
riyasaida10@gmail.com
Dian Devita Yohanie, S.Pd. dan Mumun Nurmilawati, S.Pd., M.Pd.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi berdasar pengalaman peneliti selama pembelajaran PKn
khususnya materi mengidentifikasikan peraturan undang-undang tingkat pusat dan daerah sangat
jarang disajikan menggunakan model dan media pembelajaran. Hal ini disebabkan karena model
pembelajaran yang tidak bervariasi serta terbatasnya media pembelajaran di sekolah. Padahal model
dan media pembelajaran efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana kemampuan mengidentifikasikan
peraturan undang-undang tingkat pusat dan daerah tanpa model Circuit Learning dengan media poster
siswa kelas V SDN Tengger Kidul 1 Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri Tahun Ajaran 2013/2014? (2)
Bagaimana kemampuan mengidentifikasikan peraturan undang-undang tingkat pusat dan daerah
dengan model Circuit Learning dengan media poster siswa kelas V SDN Tengger Kidul 1 Kecamatan
Pagu Kabupaten Kediri Tahun Ajaran 2013/2014? (3) Adakah pengaruh penggunaan model Circuit
Learning dengan media poster terhadap kemampuan mengidentifikasikan peraturan undang-undang
tingkat pusat dan daerah siswa kelas V SDN Tengger Kidul 1 Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri
Tahun Ajaran 2013/2014?
Dalam penelitian ini dihasilkan 3 temuan, yaitu: (1) Hasil belajar siswa kelas kontrol terhadap
kemampuan mengidentifikasikan peraturan undang-undang tingkat pusat dan daerah membuktikan
bahwa tanpa menggunakan model Circuit Learning dengan media poster masih rendah dan belum
tuntas. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 70.56 masih di bawah KKM yang
ditetapkan sekolah yaitu 75. (2) Hasil belajar siswa kelas eksperimen menggunakan model Circuit
Learning dengan media poster cukup baik dan sudah tuntas. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata
kelas eksperimen yaitu 75.84 sudah di atas KKM. (3) Model Circuit Learning dengan media poster
kurang mempunyai pengaruh. Hal ini dibuktikan dengan penghitungan hasil tes t-hitung (1.646) < t-
tabel 1% (1.983759568).
Berdasar simpulan penelitian ini, direkomendasikan: Dalam meningkatkan mutu pembelajaran,
guru harus meningkatkan kompetensi sebagai tenaga pendidik dengan menerapkan dan
mengembangkan model lain dengan didukung media yang sesuai dengan materi pembelajaran yang
akan disampaikan.
Kata Kunci: model circuit learning dengan media poster, kemampuan mengidentifikasikan peraturan
perundangan tingkat pusat dan daerah.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 5||
PENGARUH MODEL CIRCUIT LEARNING DENGAN MEDIA POSTER
TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASIKAN PERATURAN
UNDANG-UNDANG TINGKAT PUSAT DAN DAERAH PADA SISWA
KELAS V SDN TENGGER KIDUL 1 KECAMATAN PAGU
KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2013/2014
I. LATAR BELAKANG
Pembelajaran pada dasarnya
merupakan upaya untuk mengarahkan anak
didik ke dalam proses belajar sehingga
mereka dapat memperoleh tujuan belajar
sesuai dengan apa yang diharapkan.
Pembelajaran hendaknya memperhatikan
kondisi individu anak karena merekalah
yang akan belajar. Anak didik merupakan
individu yang berbeda satu sama lain,
memiliki keunikan masing-masing yang
tidak sama dengan orang lain.
Pendidikan yang ada sekarang ini
belum bisa berkembang dengan baik
terutama masalah proses belajar mengajar.
Hal ini disebabkan para pengajar masih
banyak yang belum mampu menerapkan
beberapa strategi pengajaran yang efektif
dan efisien agar mudah dicerna dan
dipahami oleh peserta didik, sehingga
peserta didik tidak hanya mampu
menyerap apa yang disampaikan oleh guru,
akan tetapi juga bisa belajar dengan enjoy
dan menyenangkan.
Metode mengajar adalah teknik
penyajian yang dikuasai guru untuk
mengajar atau menyajikan bahan pelajaran
kepada siswa di kelas baik secara
individual atau secara kelompok atau
klasikal agar pelajaran itu dapat diserap,
dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa
dengan baik. Semakin baik metode
mengajar, semakin efektif pula pencapaian
tujuan. Makin tepat metode yang
digunakan oleh guru dalam mengajar,
diharapkan makin efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan pembelajaran.
Berdasar pengalaman empirik
penulis selama pembelajaran PKn
khususnya materi mengidentifikasikan
peraturan undang-undang tingkat pusat dan
daerah sangat jarang disajikan
menggunakan media pembelajaran. Hal ini
disebabkan karena terbatasnya media
pembelajaran di sekolah. Padahal media
pembelajaran sangat penting dalam upaya
memperjelas konsep atau materi pelajaran
dan mencegah terjadinya verbalisme pada
diri siswa.
Selain itu disebabkan pula karena
model pembelajaran tidak bervariasi maka
sebagian siswa kelas V kurang termotivasi
untuk belajar sehingga pembelajaran
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 6||
menjadi tidak menarik bagi siswa dalam
mengikuti pembelajaran. Akibatnya nilai
rata-rata siswa dari pembelajaran PKn
tentang di kelas V masih berada di bawah
KKM.
Salah satu alternatif yang bisa
dilakukan dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa yaitu dengan penerapan
model Circuit Learning dengan media
poster, dimana siswa bersama dalam
bekerja atau membantu di antara sesama
dalam struktur kerjasama yang teratur
dalam kelompok, yang terdiri dari dua
orang atau lebih dimana keberhasilan kerja
sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari
setiap anggota kelompok itu sendiri. Serta
penggunaan media pembelajaran berupa
poster yang bukan sekedar upaya
membantu guru dalam mengajar tetapi
lebih daripada itu sebagai usaha yang
ditujukan untuk memudahkan siswa dalam
mempelajari pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraaan. Hal ini sejalan dengan
yang dimaksudkan agar mampu
merangsang pemikiran serta berbagai jenis
pandangan siswa agar menjadikan siswa
lebih aktif, bebas berekspresi baik secara
individu maupun kelompok sehingga
pelajaran akan tercapai dengan hasil yang
lebih baik dan sesuai dengan yang
diharapkan.
Cooperative mengandung
pengertian bekerja bersama dalam
mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan
kooperatif terjadi pencapaian tujuan secara
bersama-sama yang sifatnya merata dan
menguntungkan setiap anggota
kelomponya. Pengertian pembelajaran
kooperatif adalah pemanfaatan kelompok
kecil dalam proses pembelajaran yang
memungkinkan kerja sama dalam
menuntaskan permasalahan.
Sehubungan dengan pengertian
tersebut, Slavin (1984) menyatakan bahwa
Cooperative Learning adalah suatu model
pembelajaran dimana pebelajar belajar dan
bekerja sama dalam kelompok-kelompok
kecil secara kolaboratif yang anggotanya
terdiri dari 4 (empat) sampai 6 (enam)
orang, dengan struktur kelompok yang
bersifat heterogen. Selanjutnya dikatakan
pula, keberhasilan belajar dari kelompok
tergantung pada kemampuan dan aktivitas
anggota kelompok, baik secara individual
maupun secara kelompok. Saat ini guru
harus mempunyai pengetahuan yang
banyak tentang model pembelajaran agar
guru dapat memvariasikan pembelajaran,
sehingga pembelajaran tidak
membosankan. Model Pembelajaran
Circuit Learning adalah memaksimalkan
pemberdayaan pikiran dan perasaan
dengan pola bertambah dan mengulang.
Upaya lain yang guru lakukan
untuk meningkatkan mutu pendidikan
adalah penggunaan media pembelajaran
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 7||
yang tepat dalam menyampaikan pesan-
pesannya. Hal ini diperuntukkan bagi
siswa yang belum dapat menerima pesan
yang disampaikan guru, maka penggunaan
media sangat dianjurkan. Dengan demikian
penggunaan media untuk menyampaikan
pesan pembelajaran akan lebih dihayati
tanpa menimbulkan kesalahpahaman bagi
keduanya yaitu siswa dan guru.
Dalam proses belajar mengajar,
guru sebagai sumber menuangkan pesan
ke dalam simbol-simbol tertentu dan siswa
sebagai penerima pesan menafsirkan
simbol-simbol tersebut, sehingga dipahami
sebagai pesan. Agar pesan yang
disampaikan oleh sumber atau pesan tadi
bisa juga sampai pada penerima pesan,
maka dibutuhkan adanya wadah yang
disebut dengan “Media”. Biasanya dalam
proses komunikasi walaupun pesan
(message) atau informasi sudah diberikan
oleh sumber dan ditujukan kepada
penerima melalui media akan tetapi tidak
ada umpan balik maka proses komunikasi
tidak sempurna. (Arif S. 1993 : 11)
Dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran merupakan berbagai macam
jenis komponen dalam lingkungan siswa
yang dapat merangsang siswa untuk
belajar walaupun bersifat menyalurkan
pesan dan dapat merangsang pikiran,
perangsang kemauan siswa sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar
mengajar.
Hamalik dalam Arsyad (2003:15)
mengemukakan bahwa pemakaian media
pengajar dalam proses belajar mengajar
membangkitkan kemajuan dan minat yang
baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar dan bahkan
membawa pengaruh psikologis terhadap
siswa.
Penggunaan poster dalam
pembelajaran diharapkan dapat menarik
perhatian siswa karena poster memiliki
warna yang menarik dan memiliki daya
tarik yang khusus. Pemberian poster bisa
disertai dengan ilustrasi berupa uraian dan
pernyataan. Hal ini selain menarik
perhatian siswa juga dapat membuat
keterangan-keterangan menjadi lebih
memudahkan pemahaman siswa. Poster
yang dipakai tentunya harus disesuaikan
dengan tema yang sedang diajarkan agar
siswa dapat menghubungkan dengan
konsep yang sudah ada. Bila pemakaian
poster disesuaikan dengan tema dalam
bidang Pendidikan Kewarganegaraan,
maka anak akan terbiasa untuk latihan
mengidentifikasikan peraturan Undang-
undang. Dengan demikian poster bukan
hanya sebagai alat bantu tetapi dapat
membantu penafsiran siswa tentang obyek
yang sedang diamatinya.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Sebagaimana kita ketahui
pendekatan pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraaan selama ini secara
umum tidak kunjung berubah dan monoton
sehingga membosankan peserta didik. Hal
ini terbukti sewaktu pelajaran Pendidikan
berlangsung banyak peserta didik yang
ramai dan kurang menunjukan antusias
kepada pelajaran yang diterimanya. Mata
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraaan
seringkali dilaksanakan disekolah bersifat
menyendiri, kurang terintegrasi dengan
bidang studi yang lain.
II. METODE
Penelitian ini menggunakan
desain Quasi Eksperimen, yang dapat
digambarkan sebagai berikut:
X1 - H1
X2 P H2
Keterangan :
P : Perlakuan
X1 : Kelas Eksperimen
X2 : Kelas Kontrol
H1 : Hasil belajar kelas Kontrol
H2 :Hasil belajar kelas Eksperimen
Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik penelitian
eksperimen. Alasan menggunakan teknik
penelitian eksperimen adalah untuk
memudahkan dalam menganalisis data -
data yang diperoleh karena dalam
penelitian kelas dibagi menjadi dua yaitu
kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Penelitian ini dilaksanakan secara
kuantitatif. Dalam penelitian ini data yang
diperlukan dalam penelitian ini adalah data
yang berupa angka tentang hasil belajar,
peningkatan hasil belajar untuk
mendapatkan data yang baik diperlukan
instrumen penelitian yang baik pula.
Adapun instrumen penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini antara lain
tes akhir (Posttes).
Sampel dalam penelitian ini yaitu
siswa kelas V SDN Tengger Kidul 1
Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri,
dengan jumlah siswa seluruhnya 50 siswa.
Dimana kelas V-A sebagai kelas kontrol
dan kelas V-B sebagai kelas eksperimen.
1. Variabel bebas :
Dalam penelitian ini variabel
bebasnya adalah model Circuit
Learning dengan media poster.
2. Variabel terikat :
Dalam penelitian ini yang
digunakan sebagai variabel
terikatnya adalah kemampuan
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 9||
mengidentifikasikan peraturan
undang-undang tingkat pusat dan
daerah.
Indikator : Perbandingan skor
kelas kontrol dan kelas eksperimen
yang diadakan pada akhir
eksperimen.
Instrumen penelitian dan langkah
pengumpulan data pada penelitian ini
adalah instrumen te. Alasan digunakannya
tes pada penelitian ini adalah untuk menilai
dan mengukur hasil belajar siswa, terutama
hasil belajar kognitif yang berkenaan
dengan penguasaan materi pembelajaran.
Selain menggunakan tes, peneliti
juga menggunakan instrumen penelitian
non test, dengan pertimbangan bahwa
dengan menggunakan instrumen penelitian
non tes maka peneliti mendapatkan suatu
penilaian yang dipergunakan untuk
mendapatkan informasi tertentu tentang
keadaan peserta tes, jadi dengan
menggunakan instrumen non tes peneliti
dapat menilai berbagai aspek dari setiap
individu.
III. HASIL DAN KESIMPULAN
A. HASIL
Dalam pelaksanaan penelitian,
telah diperoleh data nilai siswa
dalam penguasaan konsep tentang
kemampuan mengidentifikasikan
peraturan undang-undang tingkat
pusat dan daerah sesudah perlakuan
(dengan menggunakan model Circuit
Learning dengan media poster).
Data-data tersebut dikumpulkan
melalui instrumen tes berupa soal
uraian yang berjumlah 10 soal.
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dihimpun melalui tes dapat
dilaporkan sebagai berikut.
a. Kelas eksperimen
Dapat disimpulkan bahwa hasil
dari 25 siswa untuk kelas
eksperimen diperoleh
b. Kelas kontrol
Dapat disimpulkan bahwa hasil
dari 25 siswa untuk kelas kontrol
diperoleh
Nilai maksimal : 88.00
Nilai minimal : 52.00
Nilai rata-rata : 70.56
Nilai maksimal : 100.00
Nilai minimal : 40.00
Nilai rata-rata : 75.84
Nilai tengah : 76.00
Nilai modus : 76.00
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Nilai tengah : 70.00
Nilai modus : 66.00
1. Hasil Analisis Data
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dimaksudkan
untuk memperlihatkan bahwa data
sampel berasal dari populasi yang
akan dianalisis berdistribusi normal.
Teknik yang akan digunakan untuk
menguji normalitas data pada
penelitian ini adalah uji kolmogorov-
smirnov dengan menggunakan SPSS
versi 16.0.
Pada penelitian ini uji normalitas
data hasil belajar siswa sebagai
berikut:
a) Kelas eksperimen
Uji normalitas data kelas
eksperimen yang sudah diuji
dengan SPSS versi 16.0
berdasarkan pada uji kolmogorov-
smirnov hasilnya yaitu 0.347, jika
dibandingkan dengan taraf
signifikan 5% maka 0.347>0.05.
Maka sampel berasal dari
populasi berdistribusi normal.
b) Kelas kontrol
Uji normalitas data kelas
kontrol yang sudah diuji dengan
SPSS versi 16.0 berdasarkan pada
uji kolmogorov-smirnov hasilnya
yaitu 0.680, jika dibandikan
dengan taraf signifikan 5% maka
0. 0.680>0.05.maka sampel
berasal dari populasi berdistribusi
normal.
a) Uji-t
Tabel 4.7 Hasil Uji-t
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
hasil
belajar
Equal
variances
assumed
.694 .409 1.646 48 .106 5.28000 3.20716 -1.16842 11.72842
Equal
variances not
assumed
1.646 41.753 .107 5.28000 3.20716 -1.19344 11.75344
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Berdasarkan tabel 4.7 hasil
nilai t-hitung dan t-tabel untuk
taraf signifikan 5% dan derajat
kebebasan (df) 48 diperoleh t-
tabel 1.983759568. Dari hasil
perhitungan, nilai t-hitung ini
1.646 berarti lebih kecil
daripada nilai t-tabel
1.983759568 (1.646 ≤
1.983759568) dengan demikian
H0 ditolak, artinya bahwa ada
perbedaan rata-rata antara kedua
kelompok (kelas eksperimen dan
kelas kontrol). Perbedaan nilai
rata-rata (mean difference)
sebesar 5.28000, dan perbedaan
berkisar antara -1.16842 sampai
11.72842.
b) Uji Homogenitas
Dari perhitungan Uji
homogenitas diketahui angka
signifikan 0.409. artinya angka
signifikansi lebih besar daripada
taraf signifikan 5% (0.
409>0.05) maka data diambil
dari sampel yang homogen.
c) Interpretasi Hasil Analisis
Data
Dari hasil analisa data
diatas dapat diketahui bahwa
tingkat kesalahan 5%, dan df
48, harga t-hitung 1.646 jauh
lebih kecil dari pada t-tabel
1.983759568 sehingga dapat
diketahui tidak ada perbedaan
antara kelas yang mengunakan
model Circuit Learning dengan
media poster dengan kelas yang
tidak menggunakan model
Circuit Learning dengan media
poster saat proses pembelajaran
tentang mengidentifikasikan
peraturan undang-undang
tingkat pusat dan daerah.
B. KESIMPULAN
Dalam penelitian ini terdapat dua
kelas yaitu kelas V-A sebagai kelas
kontrol dan kelas V-B sebagai kelas
eksperimen. Dimana kedua kelas
tersebut diberi perlakuan yang berbeda,
pada kelas eksperimen pada proses
pembelajaran menggunakan model
Circuit Learning dengan media poster
sedangkan pada kelas kontrol saat
proses pembelajaran tidak
menggunakan model Circuit Learning
dengan media poster. Di akhir inti
kegiatan pembelajaran, masing-masing
kelas diberi tes tertulis untuk
mengetahui hasil ada-tidaknya
perbedaan kedua kelas, sehingga akan
diketahui ada dan tidaknya pengaruh
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 12||
model siklus belajar terhadap
pembelajaran mengidentifikasikan
peraturan undang-undang tingkat pusat
dan daerah.
Berdasarkan data hasil belajar
mengidentifikasikan peraturan undang-
undang tingkat pusat dan daerah, nilai
rata-rata siswa dalam kelas eksperimen
adalah 75.84, dan nilai rata-rata dalam
kelas kontrol adalah 70.56. Dari data
hasil analisa yang menggunakan uji-t
dapat terlihat bahwa tidak ada
perbedaan signifikan antara dua kelas
tersebut. Dari data diatas terlihat t-
hitung (1.646) < t-tabel 1%
(1.983759568), maka tidak signifikan,
akibatnya H0 diterima. Dengan
demikian hasil penelitian ini menerima
H0 dan menolak Ha.
Sehingga dapat disimpulkan
bahwa “Tidak ada pengaruh
penggunaan model Circuit Learning
dengan media poster terhadap
kemampuan mengidentifikasikan
peraturan undang-undang tingkat pusat
dan daerah siswa kelas V SDN
Tengger Kidul 1 Kecamatan Pagu
Kabupaten Kediri Tahun Ajaran
2013/2014”.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur
Penelitian. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
________________. 2006. Prosedur
Penelitian. Jakarta : PT.Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2003. Media
Pembelajaran, Cet. IV. Jakarta : Penerbit
PT Raja Grafindo Persada.
Budiyono.2009.Statistika untuk
Penelitian.Surakarta:UNS Press
Depdikbud (1999). Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Fauziddin.2012. Buku Ajar
Pengantar Pendidikan. Kediri.
Fitria, Nur . 2009. Penerapan model
Circuit Learning dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
Siswa Kelas VII A SMP Negeri 2
Kepanjen(online).Skripsi.tersedia : -
pdf.diunduh 7 Juni 2013
Iif dan Sofan. 2011. Paikem
Gembrot (Mengembangkan Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Kreatif, Menyenangkan,
Gembira, dan Berbobot). Jakarta: PT.
Prestasi Pustaka.
Krisna.2009. Pengertian dan Ciri-
Ciri Belajar. Tersedia :
http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pe
ngertian-dan-ciri-ciri pembelajaran/.
diunduh 27 Mei 2013
Margono. 2010.Metodologi
Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Perundang-Undangan, Himpunan
Peraturan. Undang-Undang SISDIKNAS
Sistem Pendidikan Nasional, Bandung :
Fokus Media, 2010.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Robbin.2013. Pengertian
Kemampuan.
Tersedia:http://milmanyusdi.blogspot.com
/2011/07/pengertian-kemampuan.html.
diunduh 25 Juni 2013
Rohani, 1997. Media Intuksional
Edukatif, Cet. I. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Sadiman,Arief S. 2009. Media
Pendidikan: pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Slameto, Alfabeta.2003. Belajar dan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Soenarko, Bambang.2011. Konsep
Dasar Pendidikan Kewarganegaraan.
Kediri: UNP Kediri.
Sugono, Dendy.2008. Kamus Bahasa
Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional
Sutikno, Sobry. (Ed.).2013. Belajar
dan Pembelajaran. Lombok : Holistica.
Sudjana, Nana. 2003. Cara Belajar
Siswa Aktif dalam Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai.
2002. Media Pengajaran Penggunaan dan
Pembuatannya. Bandung : CV. Sinar Baru.
Sufron dan Yonathan
Natanael.2013.Mahir Menggunakan SPSS
Secara Otodidak. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, R&D. Bandung : Alfabeta.
________ 2010. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta
Supariningsih, Uum. Peningkatan
Minat dan Hasil Belajar Melalui Media
Poster pada Mata Pelajaran IPS di Kelas
II SD Negeri Langensari Kecamatan
Ngamprah Kabupaten Bandung
Barat(online).Skripsi.tersedia :
http://repository.upi.edu/operator/skripsivi
ew.php.pdf.diunduh 27 Mei 2013
Suyatno.2009. Menjelajah
Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo :
Masmedia Buana Pustaka.
Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 Tahun 2003.
1996.Bandung : Umbara.
Undang-Undang RI No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
(online), tersedia : http://www.inherent-
dikti.net/files/sisdiknas.pdf.diunduh 9 Juli
2012.
top related