pengaruh model circuit learning dengan media...

13
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP Prodi PGSD simki.unpkediri.ac.id || 1|| PENGARUH MODEL CIRCUIT LEARNING DENGAN MEDIA POSTER TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASIKAN PERATURAN UNDANG- UNDANG TINGKAT PUSAT DAN DAERAH PADA SISWA KELAS V SDN TENGGER KIDUL 1 KECAMATAN PAGU KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2013/2014 ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Skripsi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar (S.Pd.SD.) Pada Program Studi PGSD FKIP UNP Kediri Oleh : RIYADLUS SA’IDAH NPM: 10.1.01.10.0341 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2014

Upload: vohuong

Post on 07-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 1||

PENGARUH MODEL CIRCUIT LEARNING DENGAN MEDIA POSTER

TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASIKAN PERATURAN UNDANG-

UNDANG TINGKAT PUSAT DAN DAERAH PADA SISWA KELAS V SDN

TENGGER KIDUL 1 KECAMATAN PAGU KABUPATEN KEDIRI TAHUN

AJARAN 2013/2014

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Skripsi Sebagian Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar (S.Pd.SD.)

Pada Program Studi PGSD FKIP UNP Kediri

Oleh :

RIYADLUS SA’IDAH

NPM: 10.1.01.10.0341

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

2014

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 2||

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 3||

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 4||

PENGARUH MODEL CIRCUIT LEARNING DENGAN MEDIA POSTER

TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASIKAN PERATURAN

UNDANG-UNDANG TINGKAT PUSAT DAN DAERAH PADA SISWA

KELAS V SDN TENGGER KIDUL 1 KECAMATAN PAGU

KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2013/2014

RIYADLUSSA’IDAH

10.1.01.10.0341

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan – Prodi PGSD

[email protected]

Dian Devita Yohanie, S.Pd. dan Mumun Nurmilawati, S.Pd., M.Pd.

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi berdasar pengalaman peneliti selama pembelajaran PKn

khususnya materi mengidentifikasikan peraturan undang-undang tingkat pusat dan daerah sangat

jarang disajikan menggunakan model dan media pembelajaran. Hal ini disebabkan karena model

pembelajaran yang tidak bervariasi serta terbatasnya media pembelajaran di sekolah. Padahal model

dan media pembelajaran efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana kemampuan mengidentifikasikan

peraturan undang-undang tingkat pusat dan daerah tanpa model Circuit Learning dengan media poster

siswa kelas V SDN Tengger Kidul 1 Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri Tahun Ajaran 2013/2014? (2)

Bagaimana kemampuan mengidentifikasikan peraturan undang-undang tingkat pusat dan daerah

dengan model Circuit Learning dengan media poster siswa kelas V SDN Tengger Kidul 1 Kecamatan

Pagu Kabupaten Kediri Tahun Ajaran 2013/2014? (3) Adakah pengaruh penggunaan model Circuit

Learning dengan media poster terhadap kemampuan mengidentifikasikan peraturan undang-undang

tingkat pusat dan daerah siswa kelas V SDN Tengger Kidul 1 Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri

Tahun Ajaran 2013/2014?

Dalam penelitian ini dihasilkan 3 temuan, yaitu: (1) Hasil belajar siswa kelas kontrol terhadap

kemampuan mengidentifikasikan peraturan undang-undang tingkat pusat dan daerah membuktikan

bahwa tanpa menggunakan model Circuit Learning dengan media poster masih rendah dan belum

tuntas. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 70.56 masih di bawah KKM yang

ditetapkan sekolah yaitu 75. (2) Hasil belajar siswa kelas eksperimen menggunakan model Circuit

Learning dengan media poster cukup baik dan sudah tuntas. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata

kelas eksperimen yaitu 75.84 sudah di atas KKM. (3) Model Circuit Learning dengan media poster

kurang mempunyai pengaruh. Hal ini dibuktikan dengan penghitungan hasil tes t-hitung (1.646) < t-

tabel 1% (1.983759568).

Berdasar simpulan penelitian ini, direkomendasikan: Dalam meningkatkan mutu pembelajaran,

guru harus meningkatkan kompetensi sebagai tenaga pendidik dengan menerapkan dan

mengembangkan model lain dengan didukung media yang sesuai dengan materi pembelajaran yang

akan disampaikan.

Kata Kunci: model circuit learning dengan media poster, kemampuan mengidentifikasikan peraturan

perundangan tingkat pusat dan daerah.

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 5||

PENGARUH MODEL CIRCUIT LEARNING DENGAN MEDIA POSTER

TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASIKAN PERATURAN

UNDANG-UNDANG TINGKAT PUSAT DAN DAERAH PADA SISWA

KELAS V SDN TENGGER KIDUL 1 KECAMATAN PAGU

KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2013/2014

I. LATAR BELAKANG

Pembelajaran pada dasarnya

merupakan upaya untuk mengarahkan anak

didik ke dalam proses belajar sehingga

mereka dapat memperoleh tujuan belajar

sesuai dengan apa yang diharapkan.

Pembelajaran hendaknya memperhatikan

kondisi individu anak karena merekalah

yang akan belajar. Anak didik merupakan

individu yang berbeda satu sama lain,

memiliki keunikan masing-masing yang

tidak sama dengan orang lain.

Pendidikan yang ada sekarang ini

belum bisa berkembang dengan baik

terutama masalah proses belajar mengajar.

Hal ini disebabkan para pengajar masih

banyak yang belum mampu menerapkan

beberapa strategi pengajaran yang efektif

dan efisien agar mudah dicerna dan

dipahami oleh peserta didik, sehingga

peserta didik tidak hanya mampu

menyerap apa yang disampaikan oleh guru,

akan tetapi juga bisa belajar dengan enjoy

dan menyenangkan.

Metode mengajar adalah teknik

penyajian yang dikuasai guru untuk

mengajar atau menyajikan bahan pelajaran

kepada siswa di kelas baik secara

individual atau secara kelompok atau

klasikal agar pelajaran itu dapat diserap,

dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa

dengan baik. Semakin baik metode

mengajar, semakin efektif pula pencapaian

tujuan. Makin tepat metode yang

digunakan oleh guru dalam mengajar,

diharapkan makin efektif dan efisien dalam

pencapaian tujuan pembelajaran.

Berdasar pengalaman empirik

penulis selama pembelajaran PKn

khususnya materi mengidentifikasikan

peraturan undang-undang tingkat pusat dan

daerah sangat jarang disajikan

menggunakan media pembelajaran. Hal ini

disebabkan karena terbatasnya media

pembelajaran di sekolah. Padahal media

pembelajaran sangat penting dalam upaya

memperjelas konsep atau materi pelajaran

dan mencegah terjadinya verbalisme pada

diri siswa.

Selain itu disebabkan pula karena

model pembelajaran tidak bervariasi maka

sebagian siswa kelas V kurang termotivasi

untuk belajar sehingga pembelajaran

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 6||

menjadi tidak menarik bagi siswa dalam

mengikuti pembelajaran. Akibatnya nilai

rata-rata siswa dari pembelajaran PKn

tentang di kelas V masih berada di bawah

KKM.

Salah satu alternatif yang bisa

dilakukan dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa yaitu dengan penerapan

model Circuit Learning dengan media

poster, dimana siswa bersama dalam

bekerja atau membantu di antara sesama

dalam struktur kerjasama yang teratur

dalam kelompok, yang terdiri dari dua

orang atau lebih dimana keberhasilan kerja

sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari

setiap anggota kelompok itu sendiri. Serta

penggunaan media pembelajaran berupa

poster yang bukan sekedar upaya

membantu guru dalam mengajar tetapi

lebih daripada itu sebagai usaha yang

ditujukan untuk memudahkan siswa dalam

mempelajari pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraaan. Hal ini sejalan dengan

yang dimaksudkan agar mampu

merangsang pemikiran serta berbagai jenis

pandangan siswa agar menjadikan siswa

lebih aktif, bebas berekspresi baik secara

individu maupun kelompok sehingga

pelajaran akan tercapai dengan hasil yang

lebih baik dan sesuai dengan yang

diharapkan.

Cooperative mengandung

pengertian bekerja bersama dalam

mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan

kooperatif terjadi pencapaian tujuan secara

bersama-sama yang sifatnya merata dan

menguntungkan setiap anggota

kelomponya. Pengertian pembelajaran

kooperatif adalah pemanfaatan kelompok

kecil dalam proses pembelajaran yang

memungkinkan kerja sama dalam

menuntaskan permasalahan.

Sehubungan dengan pengertian

tersebut, Slavin (1984) menyatakan bahwa

Cooperative Learning adalah suatu model

pembelajaran dimana pebelajar belajar dan

bekerja sama dalam kelompok-kelompok

kecil secara kolaboratif yang anggotanya

terdiri dari 4 (empat) sampai 6 (enam)

orang, dengan struktur kelompok yang

bersifat heterogen. Selanjutnya dikatakan

pula, keberhasilan belajar dari kelompok

tergantung pada kemampuan dan aktivitas

anggota kelompok, baik secara individual

maupun secara kelompok. Saat ini guru

harus mempunyai pengetahuan yang

banyak tentang model pembelajaran agar

guru dapat memvariasikan pembelajaran,

sehingga pembelajaran tidak

membosankan. Model Pembelajaran

Circuit Learning adalah memaksimalkan

pemberdayaan pikiran dan perasaan

dengan pola bertambah dan mengulang.

Upaya lain yang guru lakukan

untuk meningkatkan mutu pendidikan

adalah penggunaan media pembelajaran

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 7||

yang tepat dalam menyampaikan pesan-

pesannya. Hal ini diperuntukkan bagi

siswa yang belum dapat menerima pesan

yang disampaikan guru, maka penggunaan

media sangat dianjurkan. Dengan demikian

penggunaan media untuk menyampaikan

pesan pembelajaran akan lebih dihayati

tanpa menimbulkan kesalahpahaman bagi

keduanya yaitu siswa dan guru.

Dalam proses belajar mengajar,

guru sebagai sumber menuangkan pesan

ke dalam simbol-simbol tertentu dan siswa

sebagai penerima pesan menafsirkan

simbol-simbol tersebut, sehingga dipahami

sebagai pesan. Agar pesan yang

disampaikan oleh sumber atau pesan tadi

bisa juga sampai pada penerima pesan,

maka dibutuhkan adanya wadah yang

disebut dengan “Media”. Biasanya dalam

proses komunikasi walaupun pesan

(message) atau informasi sudah diberikan

oleh sumber dan ditujukan kepada

penerima melalui media akan tetapi tidak

ada umpan balik maka proses komunikasi

tidak sempurna. (Arif S. 1993 : 11)

Dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran merupakan berbagai macam

jenis komponen dalam lingkungan siswa

yang dapat merangsang siswa untuk

belajar walaupun bersifat menyalurkan

pesan dan dapat merangsang pikiran,

perangsang kemauan siswa sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar

mengajar.

Hamalik dalam Arsyad (2003:15)

mengemukakan bahwa pemakaian media

pengajar dalam proses belajar mengajar

membangkitkan kemajuan dan minat yang

baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar dan bahkan

membawa pengaruh psikologis terhadap

siswa.

Penggunaan poster dalam

pembelajaran diharapkan dapat menarik

perhatian siswa karena poster memiliki

warna yang menarik dan memiliki daya

tarik yang khusus. Pemberian poster bisa

disertai dengan ilustrasi berupa uraian dan

pernyataan. Hal ini selain menarik

perhatian siswa juga dapat membuat

keterangan-keterangan menjadi lebih

memudahkan pemahaman siswa. Poster

yang dipakai tentunya harus disesuaikan

dengan tema yang sedang diajarkan agar

siswa dapat menghubungkan dengan

konsep yang sudah ada. Bila pemakaian

poster disesuaikan dengan tema dalam

bidang Pendidikan Kewarganegaraan,

maka anak akan terbiasa untuk latihan

mengidentifikasikan peraturan Undang-

undang. Dengan demikian poster bukan

hanya sebagai alat bantu tetapi dapat

membantu penafsiran siswa tentang obyek

yang sedang diamatinya.

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 8||

Sebagaimana kita ketahui

pendekatan pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraaan selama ini secara

umum tidak kunjung berubah dan monoton

sehingga membosankan peserta didik. Hal

ini terbukti sewaktu pelajaran Pendidikan

berlangsung banyak peserta didik yang

ramai dan kurang menunjukan antusias

kepada pelajaran yang diterimanya. Mata

Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraaan

seringkali dilaksanakan disekolah bersifat

menyendiri, kurang terintegrasi dengan

bidang studi yang lain.

II. METODE

Penelitian ini menggunakan

desain Quasi Eksperimen, yang dapat

digambarkan sebagai berikut:

X1 - H1

X2 P H2

Keterangan :

P : Perlakuan

X1 : Kelas Eksperimen

X2 : Kelas Kontrol

H1 : Hasil belajar kelas Kontrol

H2 :Hasil belajar kelas Eksperimen

Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik penelitian

eksperimen. Alasan menggunakan teknik

penelitian eksperimen adalah untuk

memudahkan dalam menganalisis data -

data yang diperoleh karena dalam

penelitian kelas dibagi menjadi dua yaitu

kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Penelitian ini dilaksanakan secara

kuantitatif. Dalam penelitian ini data yang

diperlukan dalam penelitian ini adalah data

yang berupa angka tentang hasil belajar,

peningkatan hasil belajar untuk

mendapatkan data yang baik diperlukan

instrumen penelitian yang baik pula.

Adapun instrumen penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini antara lain

tes akhir (Posttes).

Sampel dalam penelitian ini yaitu

siswa kelas V SDN Tengger Kidul 1

Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri,

dengan jumlah siswa seluruhnya 50 siswa.

Dimana kelas V-A sebagai kelas kontrol

dan kelas V-B sebagai kelas eksperimen.

1. Variabel bebas :

Dalam penelitian ini variabel

bebasnya adalah model Circuit

Learning dengan media poster.

2. Variabel terikat :

Dalam penelitian ini yang

digunakan sebagai variabel

terikatnya adalah kemampuan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 9||

mengidentifikasikan peraturan

undang-undang tingkat pusat dan

daerah.

Indikator : Perbandingan skor

kelas kontrol dan kelas eksperimen

yang diadakan pada akhir

eksperimen.

Instrumen penelitian dan langkah

pengumpulan data pada penelitian ini

adalah instrumen te. Alasan digunakannya

tes pada penelitian ini adalah untuk menilai

dan mengukur hasil belajar siswa, terutama

hasil belajar kognitif yang berkenaan

dengan penguasaan materi pembelajaran.

Selain menggunakan tes, peneliti

juga menggunakan instrumen penelitian

non test, dengan pertimbangan bahwa

dengan menggunakan instrumen penelitian

non tes maka peneliti mendapatkan suatu

penilaian yang dipergunakan untuk

mendapatkan informasi tertentu tentang

keadaan peserta tes, jadi dengan

menggunakan instrumen non tes peneliti

dapat menilai berbagai aspek dari setiap

individu.

III. HASIL DAN KESIMPULAN

A. HASIL

Dalam pelaksanaan penelitian,

telah diperoleh data nilai siswa

dalam penguasaan konsep tentang

kemampuan mengidentifikasikan

peraturan undang-undang tingkat

pusat dan daerah sesudah perlakuan

(dengan menggunakan model Circuit

Learning dengan media poster).

Data-data tersebut dikumpulkan

melalui instrumen tes berupa soal

uraian yang berjumlah 10 soal.

Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dihimpun melalui tes dapat

dilaporkan sebagai berikut.

a. Kelas eksperimen

Dapat disimpulkan bahwa hasil

dari 25 siswa untuk kelas

eksperimen diperoleh

b. Kelas kontrol

Dapat disimpulkan bahwa hasil

dari 25 siswa untuk kelas kontrol

diperoleh

Nilai maksimal : 88.00

Nilai minimal : 52.00

Nilai rata-rata : 70.56

Nilai maksimal : 100.00

Nilai minimal : 40.00

Nilai rata-rata : 75.84

Nilai tengah : 76.00

Nilai modus : 76.00

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 10||

Nilai tengah : 70.00

Nilai modus : 66.00

1. Hasil Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan

untuk memperlihatkan bahwa data

sampel berasal dari populasi yang

akan dianalisis berdistribusi normal.

Teknik yang akan digunakan untuk

menguji normalitas data pada

penelitian ini adalah uji kolmogorov-

smirnov dengan menggunakan SPSS

versi 16.0.

Pada penelitian ini uji normalitas

data hasil belajar siswa sebagai

berikut:

a) Kelas eksperimen

Uji normalitas data kelas

eksperimen yang sudah diuji

dengan SPSS versi 16.0

berdasarkan pada uji kolmogorov-

smirnov hasilnya yaitu 0.347, jika

dibandingkan dengan taraf

signifikan 5% maka 0.347>0.05.

Maka sampel berasal dari

populasi berdistribusi normal.

b) Kelas kontrol

Uji normalitas data kelas

kontrol yang sudah diuji dengan

SPSS versi 16.0 berdasarkan pada

uji kolmogorov-smirnov hasilnya

yaitu 0.680, jika dibandikan

dengan taraf signifikan 5% maka

0. 0.680>0.05.maka sampel

berasal dari populasi berdistribusi

normal.

a) Uji-t

Tabel 4.7 Hasil Uji-t

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

hasil

belajar

Equal

variances

assumed

.694 .409 1.646 48 .106 5.28000 3.20716 -1.16842 11.72842

Equal

variances not

assumed

1.646 41.753 .107 5.28000 3.20716 -1.19344 11.75344

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 11||

Berdasarkan tabel 4.7 hasil

nilai t-hitung dan t-tabel untuk

taraf signifikan 5% dan derajat

kebebasan (df) 48 diperoleh t-

tabel 1.983759568. Dari hasil

perhitungan, nilai t-hitung ini

1.646 berarti lebih kecil

daripada nilai t-tabel

1.983759568 (1.646 ≤

1.983759568) dengan demikian

H0 ditolak, artinya bahwa ada

perbedaan rata-rata antara kedua

kelompok (kelas eksperimen dan

kelas kontrol). Perbedaan nilai

rata-rata (mean difference)

sebesar 5.28000, dan perbedaan

berkisar antara -1.16842 sampai

11.72842.

b) Uji Homogenitas

Dari perhitungan Uji

homogenitas diketahui angka

signifikan 0.409. artinya angka

signifikansi lebih besar daripada

taraf signifikan 5% (0.

409>0.05) maka data diambil

dari sampel yang homogen.

c) Interpretasi Hasil Analisis

Data

Dari hasil analisa data

diatas dapat diketahui bahwa

tingkat kesalahan 5%, dan df

48, harga t-hitung 1.646 jauh

lebih kecil dari pada t-tabel

1.983759568 sehingga dapat

diketahui tidak ada perbedaan

antara kelas yang mengunakan

model Circuit Learning dengan

media poster dengan kelas yang

tidak menggunakan model

Circuit Learning dengan media

poster saat proses pembelajaran

tentang mengidentifikasikan

peraturan undang-undang

tingkat pusat dan daerah.

B. KESIMPULAN

Dalam penelitian ini terdapat dua

kelas yaitu kelas V-A sebagai kelas

kontrol dan kelas V-B sebagai kelas

eksperimen. Dimana kedua kelas

tersebut diberi perlakuan yang berbeda,

pada kelas eksperimen pada proses

pembelajaran menggunakan model

Circuit Learning dengan media poster

sedangkan pada kelas kontrol saat

proses pembelajaran tidak

menggunakan model Circuit Learning

dengan media poster. Di akhir inti

kegiatan pembelajaran, masing-masing

kelas diberi tes tertulis untuk

mengetahui hasil ada-tidaknya

perbedaan kedua kelas, sehingga akan

diketahui ada dan tidaknya pengaruh

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 12||

model siklus belajar terhadap

pembelajaran mengidentifikasikan

peraturan undang-undang tingkat pusat

dan daerah.

Berdasarkan data hasil belajar

mengidentifikasikan peraturan undang-

undang tingkat pusat dan daerah, nilai

rata-rata siswa dalam kelas eksperimen

adalah 75.84, dan nilai rata-rata dalam

kelas kontrol adalah 70.56. Dari data

hasil analisa yang menggunakan uji-t

dapat terlihat bahwa tidak ada

perbedaan signifikan antara dua kelas

tersebut. Dari data diatas terlihat t-

hitung (1.646) < t-tabel 1%

(1.983759568), maka tidak signifikan,

akibatnya H0 diterima. Dengan

demikian hasil penelitian ini menerima

H0 dan menolak Ha.

Sehingga dapat disimpulkan

bahwa “Tidak ada pengaruh

penggunaan model Circuit Learning

dengan media poster terhadap

kemampuan mengidentifikasikan

peraturan undang-undang tingkat pusat

dan daerah siswa kelas V SDN

Tengger Kidul 1 Kecamatan Pagu

Kabupaten Kediri Tahun Ajaran

2013/2014”.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur

Penelitian. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

________________. 2006. Prosedur

Penelitian. Jakarta : PT.Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2003. Media

Pembelajaran, Cet. IV. Jakarta : Penerbit

PT Raja Grafindo Persada.

Budiyono.2009.Statistika untuk

Penelitian.Surakarta:UNS Press

Depdikbud (1999). Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Fauziddin.2012. Buku Ajar

Pengantar Pendidikan. Kediri.

Fitria, Nur . 2009. Penerapan model

Circuit Learning dalam Meningkatkan

Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam

Siswa Kelas VII A SMP Negeri 2

Kepanjen(online).Skripsi.tersedia : -

pdf.diunduh 7 Juni 2013

Iif dan Sofan. 2011. Paikem

Gembrot (Mengembangkan Pembelajaran

Aktif, Inovatif, Kreatif, Menyenangkan,

Gembira, dan Berbobot). Jakarta: PT.

Prestasi Pustaka.

Krisna.2009. Pengertian dan Ciri-

Ciri Belajar. Tersedia :

http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pe

ngertian-dan-ciri-ciri pembelajaran/.

diunduh 27 Mei 2013

Margono. 2010.Metodologi

Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka

Cipta

Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Perundang-Undangan, Himpunan

Peraturan. Undang-Undang SISDIKNAS

Sistem Pendidikan Nasional, Bandung :

Fokus Media, 2010.

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

RIYADLUSSA’IDAH |10.1.01.10.0341 FKIP – Prodi PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 13||

Robbin.2013. Pengertian

Kemampuan.

Tersedia:http://milmanyusdi.blogspot.com

/2011/07/pengertian-kemampuan.html.

diunduh 25 Juni 2013

Rohani, 1997. Media Intuksional

Edukatif, Cet. I. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Sadiman,Arief S. 2009. Media

Pendidikan: pengertian, Pengembangan,

dan Pemanfaatannya. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada.

Slameto, Alfabeta.2003. Belajar dan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Soenarko, Bambang.2011. Konsep

Dasar Pendidikan Kewarganegaraan.

Kediri: UNP Kediri.

Sugono, Dendy.2008. Kamus Bahasa

Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa

Departemen Pendidikan Nasional

Sutikno, Sobry. (Ed.).2013. Belajar

dan Pembelajaran. Lombok : Holistica.

Sudjana, Nana. 2003. Cara Belajar

Siswa Aktif dalam Proses Belajar

Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai.

2002. Media Pengajaran Penggunaan dan

Pembuatannya. Bandung : CV. Sinar Baru.

Sufron dan Yonathan

Natanael.2013.Mahir Menggunakan SPSS

Secara Otodidak. Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian

Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, R&D. Bandung : Alfabeta.

________ 2010. Metode Penelitian

Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta

Supariningsih, Uum. Peningkatan

Minat dan Hasil Belajar Melalui Media

Poster pada Mata Pelajaran IPS di Kelas

II SD Negeri Langensari Kecamatan

Ngamprah Kabupaten Bandung

Barat(online).Skripsi.tersedia :

http://repository.upi.edu/operator/skripsivi

ew.php.pdf.diunduh 27 Mei 2013

Suyatno.2009. Menjelajah

Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo :

Masmedia Buana Pustaka.

Undang-undang Sistem Pendidikan

Nasional No. 20 Tahun 2003.

1996.Bandung : Umbara.

Undang-Undang RI No. 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

(online), tersedia : http://www.inherent-

dikti.net/files/sisdiknas.pdf.diunduh 9 Juli

2012.