pendahuluan banyak lagi, dimana terlihat saling mengisi ... · keberadaan bandara sam ratulangi,...
Post on 18-Jan-2021
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Memasuki akhir abad 20 ini, perkembangan pembangunan di
segala bidang telah sedemikian pesatnya yang meliputi bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, perekonomian, dan masih
banyak lagi, dimana terlihat saling mengisi satu sama lain.
Dengan semakin tingginya teknologi seiring dengan perkembangan
jaman membawa dampak ketegangan pikiran. Oleh karenanya rekreasi
atau liburan wisata bukan lagi merupakan kemewahan, tetapi sudah
merupakan suatu kebutuhan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, orang perlu melepas beban-beban
rutin dengan berada dalam suasana yang berbeda misalnya dengan
berbagai kegiatan rekreasi. Bahkan berbelanja di pusat perbelanjaan
dengan suasana yang menunjang sudah termasuk rekreasi.
Fasilitas perbelanjaan merupakan fasilitas yang masih sangat
dibutuhkan yaitu fasilitas pertokoan yang mempunyai fasilitas-fasilitas
hiburan dimana fasilitas tersebut merupakan pelengkap dari fungsi
bangunan pertokoan. Dengan semakin meningkatnya peradaban
manusia, perkembangan ekonomi dan teknologi, peningkatan taraf hidup,
maka tuntutan manusia juga semakin meningkat. Sedangkan pelayanan di
bidang perbelanjaan saat ini merupakan masa peralihan yang mau tidak
mau akan mempengaruhi masyrakat kota di segala lapisan. Mereka dapat
2
berbelanja apa saja dalam satu toko sehingga secara alami toko-toko kecil
akan kalah bersaing dengan supermarket.
Di masa lalu orang berbelanja hanya untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, tetapi dewasa ini masyarakat menyadari akan lingkungan yang
menarik dan fungsional serta sebagai tempat hiburan sebagai bagian dari
usaha untuk menikmati perbelanjaan.
Kota Manado merupakan ibukota propinsi Sulawesi Utara,
merupakan salah satu kota di Indonesia yang berkembang sangat pesat
disegala bidang khususnya dibidang ekonomi dan pariwisata. Selain itu
kota Manado merupakan gerbang pariwisata ke II (skema 1.1) bagi para
wisatawan mancanegara yang akan berwisata ke Indonesia karena daerah
Sulawesi Utara kaya akan obyek-obyek pariwisata seperti Taman laut
Bunaken yang sudah terkenal di dunia Internasional.
Perkembangan-perkembangan di bidang tersebut menuntut adanya
ketersediaan fasilitas-fasilitas kota yang antara lain berupa fasilitas
perumahan, pertokoan, perkantoran, perhotelan, hiburan, maupun
fasilitas-fasilitas lainnya.
Fasilitas perhotelan merupakan fasilitas yang masih sangat
dibutuhkan untuk menunjang bidang kepariwisataan daerah. Mengingat
jumlah wisatawan yang menginap pada akomodasi yang ada setiap
tahunnya meningkat, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan
Nusantara. Pada tahun 1990 jumlah wisatawan yang menginap pada
akomodasi di Sulawesi Utara yaitu 22.934 orang dan pada tahun 1994
menjadi 40.388 orang. Sedangkan jumlah akomodasi yang ada di kota
^ • * ^ " - - " ; - 'fin —
H»ri-i • - »* l « t « r n * • * • * * !
I
( 4 r ^ f i ( Vt«»\*
C*rk*-r.< U t « r i
SSJEMA JUJiAJSJZIS rAZIWISATA.
• '^4*1 t*H*-«4 JJ
ft
X* •*v
! J\ Ai-tCM r T " - ! - ^ 8A«CA
/ / k t k u ) 11 • «- ( i r t « ( VH»«A
II
C~r» .« , i n
G«rk*nf V t i r *
8HWW^U1*"J- « .
H M ^
6UNUN6 V&NANS CnYflOTEL & SHOPPING MALL Dl MANADO, SULAWESI UTARA
MmmK^mMmmmmmmmmmmMmmmmi^mmmMmmmKMBasEzzz^ •••••••••-:••-
W T W W T
SKEMA
4
Manado dari tahun ke tahun kurang mengalami perkembangan. Pada
tahun 1991 jumlah hotel berbintang yang ada 4 hotel dengan 398 kamar,
dan pada tahun 1994 jumlah hotel berbintang yang ada tetap 4 hotel
dengan jumlah kamar 392 kamar. Perlu di tambahkan bahwa seluruh hotel
berbintang yang berada di propinsi Sulawesi Utara terletak di kota Manado
dan untuk hotel non-bintang, sebagian besarnya terletak di kota Manado.
(Sumber: Diparda Tk. I Sulawesi Utara)
Dengan demikian kebutuhan akan fasilitas perhotelan dan fasilitas
perbelanjaan yang bersifat rekreatif masih sangat dibutuhkan. Fasilitas
yang akan direncanakan untuk mengisi kekurangan akan fasilitas
perhotelan dan fasilitas perbelanjaan tersebut adalah sebuah hotel
berbintang dan sebuah pusat perbelanjaan yang di beri nama Gunung
Wenang City Hotel & Shopping Mall, yang diharapkan mampu memenuhi
tuntutan masyarakat akan suatu wadah perbelanjaan yang bersifat
rekreatif dan suatu fasilitas akomodasi yang dewasa ini masih sangat
dibutuhkan berupa City Hotel yang berbintang lima.
1 . LATAR BELAKANG
Latar belakang proyek di dasarkan pada pengembangan sarana
dan prasarana di bidang kepariwisataan dan perdagangan daerah demi
peningkatan segi ekonomi.
Bidang kepariwisataan di negara Indonesia merupakan salah satu
andalan pemerintah yang cukup berperan dalam pembangunan bangsa.
Hal ini di sebabkan karena sektor pariwisata merupakan sektor yang cepat
5
menghasilkan dan memiliki nilai tambah untuk dikembangkan sebagai
penghasil devisa yang cukup besar, serta mampu memacu pertumbuhan
perekonomian dan penghasil pendapatan daerah yang potensial (tabel
1.1). Sedangkan sasaran operasional pengembangan kepariwisataan
ditujukan pada peningkatan jumlah, lama kunjungan dan belanja
wisatawan. Meningkatnya jumlah wisatawan baik wisatawan mancanegara
dan wisatawan nusantara ke Sulawesi Utara dari tahun ke tahun (tabel 1.2
dan tabel 1.3) membuktikan bahwa salah satu sumber devisa yang
potensial ini memerlukan perhatian yang lebih serius.
Diantara sekian banyaknya potensi wisata yang beraneka ragam di
Sulawesi Utara (tabel 1.4) yang paling terkenal adalah Taman Laut
Bunaken dengan berbagai biodata-biodata laut yang sangat potensial
yang jarang di ditemukan di perairan lain. Sehingga jumlah wisatawan
yang datang kebanyakan tujuan utama adalah melihat keindahan Taman
Laut Bunaken. (tabel 1.5).
Di sektor kepariwisataan terus berkembang juga karena
keberadaan Bandara Sam Ratulangi, yang sampai sekarang telah ada
jalur internasional dari Singapore, Guam, dan Taiwan. Dan menurut
rencana bandara Sam Ratulangi akan di adakan perluasan landasan
sehingga pesawat-pesawat yang lebih besar seperti Boeing 747 dan DC-
10 dapat mendarat. Perlu diketahui sekarang ini jenis-jenis pesawat yang
bisa mendarat yang paling besar adalah Airbus A-300. Dan selain
perluasan landasan, juga telah ada perencanaan untuk perluasan dan
perbaikan terminal sehingga di harapkan pada tahun 1997 Bandara Sam
S@£E BUSSES! Fiaxirrt'-'i i • SS _ i ^ , •;,-••,,
PENERIMAAN DEVISA Dl SEKTOR PARIWISATA SULAWESI UTARA TAHUN 1989-1993
NO 1
2
3
4
5
TAHUN 1989
1990
1991
1992
1993
PENERIMAAN DEVISA (RP) 17.308.822
23.632.972
36.821.575
59.980.000
34.746.825 Q
KENAIKAN %
36,5
55,8
62,9
KETERANGAN (*): SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 1993 SUMBER : DIPARDA TINGKAT J,-$£JLUT
-!$3]
..>"
BBS
QUNUNQ tfkNMQ CnYflOTEL & SHOPPING MALL Dl MANADO, SULAWESI UTARA
,,„-,, —
alifitftir^rr*^
ARUS KUNJUNGAN WISATAWAN NUSANTARA KE SULAWESI UTARA TAHUN 1990 S/D 1994
NO 1
2
3
4
5
TAHUN 1990
1991
1992
1993
1994
WISATAWAN MANCANEGARA 103632
105637
110180
110986
150417 RATA - RATA PERTUMBUHAN :
PERTUMBUHAN
1,93%
4,30 %
0,73 %
35,53 %
10,87%
SUMBER : KANWIL XV DEPPARPOSTEL SULUTTENG
L E^Bryrv
SUNUNQ tffeNANQ CITY HOTEL & SHOPPING MALL Dl MANADO, SULAWESI UTARA
Bay"'"
«-'.-«T
ARUS KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE SULAWESI UTARA TAHUN 1990 S/D 1994
NO
1
2
3
4
5
TAHUN
1990
1991
1992
1993
1994
WISATAWAN MANCANEGARA
6799
10390
13078
18767
23762 RATA - RATA PERTUMBUHAN :
PERTUMBUHAN
52,82 %
25,87 %
43,50 %
26,62 %
37,20 %
SUMBER : KANWIL XV DEPPARPOSTEL SULUTTENG
iTBtfiarj; f»'t-riu:.
QUNUNQ WfeNANQ CITY HOTEL d SHOPPING MALL Dl MANADO, SULAWESI UTARA
OBJEK WISATA Dl SULAWESI UTARA
JENIS
AU\M
BUDAYA
REKREASI
JUMLAH
JUMLAH
32
24
20
76
%
42
32
26
100
SUMBER : DIPARDA TK. I SULAWESI UTARA
^ENAN6 CnYHOTEL d SH0PPIN6 MLL Dl MANADO, SULAWESI UTARA
Ittifii^r.-nl.-i
PENINGKATAN JUMLAH WISATAWAN SELAM Dl SULAWESI UTARA
TAHUN 1990 S/D 1993
NO 1
2 3 4
TAHUN
1990
1991 1992 1993
JUMLAH WISATAWAN
110.431
116.027 123.258 169.184
JUMLAH WISATAWAN SELAM
23.863
34.792 55.466 97.684
%
21,60
29,98 45,00 57,74
SUMBER : KANWIL XV DEPPARPOSTEL SULUTTENG
^^^3^^2E2IE»Z^Z
6UNUNQ WfcNANQ CITY HOTEL & SHOPPING MALL Dl MANADO, SULAWESI UTARA
TABEL
11
Ratulangi merupakan Bandara yang bertaraf Intemasional. Dengan
peningkatan kualitas dan kuantitas bandara maka tentunya akan terjadi
peluang pertambahan jumlah wisatawan.
(Sumber: Departemen Perhubungan Tk. I Prop. Sulawesi Utara)
Itu merupakan salah satu kebijaksanaan untuk menaruh perhatian
serius pada sektor non-migas, yang diantaranya adalah sektor pariwisata,
yang diharapkan bisa menambah devisa negara karena dewasa ini sektor
migas sudah tidak memberikan harapan yang baik dimasa mendatang.
Kebijaksanaan lainnya yang sudah dilaksanakan pemerintah adalah
seperti Visit Indonesian Year (VIY '91) dan Visit Asean Year (VAY '92).
Dan pemerintah daerah turut mendukung dengan menyusun
strategi pengembangan kepariwisataan-Sulawesi Utara yang dituangkan
dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPD) yang
meliputi:
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas usaha-usaha di bidang
pariwisata dalam rangka memantapkan Sulawesi Utara sebagai
daerah tujuan wisata.
b. Meningkatkan pemasaran dan promosi pariwisata daerah baik di
dalam maupun di luar negeri.
c. Meningkatkan prasarana dan sarana dalam rangka memperlancar
aksesibilitas ke daerah ini.
d. Meningkatkan peran serta seluruh lapisan masyarakat termasuk para
pengusaha swasta.
12
Pihak swasta pun telah mulai menunjang/melaksanakan strategi
pengembangan kepariwisataan di Sulawesi Utara. Seperti PT. Menara
Duta yang merupakan developer dari Tiga Raksa Group akan
membangun sarana dan prasarana yang berupa City Hotel & Shopping
Mall di kota Manado.
Dan diharapkan Gunung Wenang City Hotel & Shopping Mall ini
dapat mewujudkan tujuan pembangunan pariwisata daerah yaitu :
a. Meningkatkan penerimaan devisa.
b. Meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat.
c. Memperluas kesempatan kerja dan membuka lapangan pekerjaan.
d. Memperkenalkan dan mendayagunakan kekayaan dan keindahan
alam dan budaya kepada turis asing.
(Sumber: Dinas Pariwisata Propinsi Dati I Sulawesi Utara )
2. TUJUAN DAN SASARAN
Proyek Gunung Wenang City Hotel & Shopping Mall ini bertujuan
untuk:
• Memenuhi kebutuhan akan fasilitas penginapan dan perbelanjaan
yang dewasa ini masih sangat dibutuhkan di Sulawesi Utara,
khususnya Kotamadya Manado.
• Sebagai sarana dan wadah yang dapat menunjang
pengembangan kepariwisataan di Sulawesi Utara.
• Meningkatkan pendapatan daerah pada khususnya dan devisa
negara pada umumnya di sektor noh-migas.
13
• Membuka lapangan pekerjaan / kesempatan kerja
• Mempercantik wajah kota sehingga dapat menunjukkan potensi
dan kemajuan yang dicapai oleh Propinsi Sulawesi Utara,
khususnya Kotamadya Manado
Adapun sasaran yang hendak dicapai dari perencanaan proyek
ini adalah :
• Menyediakan sarana akomodasi yaitu hotel bertaraf internasional bagi
pengunjung ( bussinessman, wisatawan, pejabat) yang berkunjung
ke Sulawesi Utara, khususnya ke kota Manado.
• Menyediakan fasilitas perbelanjaan yang kompleks bagi masyarakat
kota Manado dan sekitarnya, khususnya masyarakat di sekitar lokasi
yaitu kecamatan Wenang dan para tamu hotel.
3. FUNGSI DAN MANFAAT
3.1. Funqsi Hotel
• Menunjang aktivitas ekonomi dan pariwisata di propinsi
Sulawesi Utara, khususnya kota Manado.
• Menyediakan sarana akomodasi yang baik, sehingga
memberikan kemudahan dan kenyamanan yang optimal
bagi tamu yang berkunjung ke kota Manado yang
meliputi sarana penginapan, makan, minum, serta fasilitas-
fasilitas lainnya.
14
• Turut mendukung Sapta Pesona Pariwisata serta
mendukung segi promosi kota karena daya tarik yang
diciptakan proyek.
• Meningkatkan mutu fasilitas kota , khususnya dalam
bidang pariwisata dan perhoteian melalui pembangunan
proyek hotel ini.
3.2. Funqsi Shopping Mall
• Sebagai suatu wadah kegiatan fisik yang representatif
dan rekreatif yang dapat menampung kegiatan jual-beli,
menikmati hiburan dan Iain-Iain.
• Sebagai fasilitas penunjang hotel sehingga akan
memenuhi seluruh kebutuhan pemakai jasa hotel yang
tidak terdapat di -dalam hotel tersebut.
• Mengimbangi pertumbuhan pusat perbelanjaan yang ada di
kota Manado sehingga semakin menghidupkan suasana
kota dan memberikan dampak positif bagi perkembangan
perdagangan di Manado.
3.3. Manfaat Hotel & Shopping Mall
Adapun manfaat dengan adanya proyek Gunung
Wenang City Hotel & Shopping Mall ini adalah sebagai berikut:
Bagi Masyarakat
15
• Memberikan kenyamanan, kemudahan, dan keamanan bagi
pengunjung yang menggunakan fasilitas-fasilitas yang
ada di hotel maupun yang ada di pusat perbelanjaan
dengan penyediaan fasilitas yang memadai, representatif
dan rekreatif.
• Memberikan kesempatan / lapangan kerja kepada penduduk
setempat.
Bagi Pemerintah
• Merupakan salah satu sumber pendapatan bagi pemerintah
daerah melalui retribusi, pajak hiburan dan pajak-pajak yang
dihasilkan dari transaksi perdagangan yang terjadi.
• Menunjang kebijaksanaan pemerintah daerah dalam
pengembangan bagian wilayah kota I (BWK I) yang terdapat di
kecamatan wenang menjadi kawasan pusat perdagangan dan
jasa.
(Sumber: RUTRK Kodya Manado 1990 - 2010)
• Menunjang salah satu kebijaksanaan pemerintah di bidang
pariwisata yaitu meningkatkan kwalitas dan kwantitas sarana
dan prasarana di bidang pariwisata dalam rangka
memantapkan Sulawesi Utara sebagai daerah tujuan wisata.
(Sumber: RIPPD Sulawesi Utara)
• Membantu pemerintah dalam membuka lapangan pekerjaan
baru.
16
Bagi Wisatawan
• Memberikan fasilitas penginapan, makan, minum,
perbelanjaan dan fasilitas-fasilitas lainnya yang bertaraf
internasional.
Bagi Pedagang
• Memberikan kesempatan untuk meningkatkan kegiatan niaga
melalui peningkatan sarana dan prasarana.
• Memberi kesempatan untuk memilih tempat usaha yang
representatif, lebih rekreatif dan mempunyai prospek cerah.
Bagi Investor
• Ikut menyumbang suatu fasilitas penginapan, perbelanjaan
dan rekreasi baru yang menyatu didalam satu lokasi yang
selama ini belum ada di kota Manado sehingga akan
menimbulkan daya tarik pengunjung dan secara tidak
langsung ikut membantu pemerintah di dalam pembangunan
di segala bidang.
• Dengan investasi yang telah dikeluarkan oleh pemilik,
diharapkan bukan hanya modal yang kembali, tetapi tentunya
keuntungan finansiil dalam jangka waktu tertentu dengan
resiko yang sekecil mungkin.
• Oleh karena terdapat dua jenis fasilitas maka dalam
operasionalnya biaya pengeluaran akan dapat saling mengisi
dari keuntungan masing-masing fasHtes.
17 •
4. LINGKUP PELAYANAN V
Skala dan lingkup pelayanan hotel dapat dibedakan atas :
a. Skala Nasional
City Hotel ini di harapkan dapat menjadi sarana penginapan dan
rekreasi bagi seluruh masyarakat Indonesia yang berkunjung ke
Sulawesi Utara, khususnya kota Manado.
b. Skala Internasional
City hotel ini juga ditujukan kepada wisatawan mancanegara yang
berkunjung ke Manado untuk keperluan penginapan dan rekreasi
selama berada di kota Manado.
Sedangkan skala dan lingkup pelayanan Shopping Mall termasuk
pusat kegiatan pelayanan komersial yang memiliki skala pelayanan
internal kota Manado akan tetapi secara khusus lebih ditujukan di daerah
kecamatan Wenang. dan sebagi penunjang fasilitas city hotel yang
berbintang lima ini.
5. METODE PENDEKATAN
Metode yang dipakai untuk menyusun laporan perencanaan dan
perancangan ini teridiri dari dua cara, yaitu :
a. Metode Kuantitatif
Metode ini digunakan untuk menganalisis data-data yang berdasarkan
studi kepustakaan, data statistik, perhitungan-perhitungan yang sudah
dibakukan serta aturan-aturan yang berlaku.
18
b. Metode Kualitatif
Metode ini digunakan untuk menganalisis data-data yang berdasarkan
pada pengamatan lingkungan, konsep-konsep, tulisan serta pendapat
para pakar dalam bidangnya yang mempunyai kredibilitas tinggi yang
oleh penyusun diterjemahkan menurut pikirannya berdasarkan intuitif
dan melihat kecenderungan lingkungan.
Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan untuk
melengkapi laporan ini adalah sebagai berikut:
a. Studi Literatur
Pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, majalah, koran,
statistik, serta peraturan-peraturan yang berlaku yang dipakai untuk
melengkapi data masukan dalam proses perencanaan dan
perancangan.
b. Studi Lapangan
Berupa studi yang dilakukan langsung melalui pengamatan dan
peninjauan langsung ke lapangan dengan melakukan studi dan
analisis terhadap tapak dan lingkungan sekitarnya serta hal-hal lain
yang mempengaruhinya dan bertujuan untuk mendapatkan gambaran
yang jelas tentang keadaan lapangan.
c. Wawancara
Berupa proses tanya jawab yang dilakukan dengan pihak-pihak yang
berkaitan dengan proyek, guna menambah informasi yang berfungsi
sebagai masukan dalam proses perencanaan dan perancangan.
19
d. Studi Perbandingan
Dengan melakukan survey lapangan terhadap proyek-proyek sejenis
yang sudah ada sebagai bahan perbandingan dengan proyek yang
sedang direncanakan.
6. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Untuk mempermudah pemahaman isi laporan ini, maka laporan
ini akan dibagi dalam beberapa tahapan pembahasan yang berurutan.
Sistem pembahasan akan diiakukan secara sistematis, jelas dan terarah.
Dengan demikian proses pemikiran ke arah tercapainya tujuan
penyusunan dapat tergambar secara menyeluruh.
BAB I PENDAHULUAN
Berisi uraian yang melatar belakangi proyek Gunung Wenang
City Hotel & Shopping Mall, tujuan dan sasarannya, fungsi dan
manfaat yang diharapkan, lingkup pelayanannya, metode-
. metode pendekatan yang digunakan serta sistematika
pembahasan.
BAB II PENGENALAN PROYEK
Berisi pembahasan awal mengenai proyek yang terbagi atas 4
bagian besar, yaitu :
1. Tinjauan terhadap proyek Gunung Wenang City Hotel &
Shopping Mall yang meliputi pengertian judul, jenis dan
klasifikasinya serta studi perbandingan terhadap obyek -
obyek yang sejenis.
20
2. Tinjauan terhadap propinsi Sulawesi Utara yang meliputi
kondisi fisik dan potensi daerah dan kondisi perhotelan dan
perbelanjaan di daerah tersebut.
3. Tinjauan terhadap Kota Manado yang meliputi kondisi fisik
dan potensi kota, perkembangan kota serta kondisi
perhotelam dan perbelanjaan yang ada di Manado.
4. Tinjauan khusus terhadap lokasi yang meliputi kondisi fisik
lokasi, pertimbangan pemilihan lokasi serta peraturan-
peraturan tata kota yang berlaku di lokasi tersebut.
BAB III PERENCANAAN GUNUNG WENANG CITY HOTEL &
SHOPPING MALL
Mengemukakan tentang dasar perencanaan, tujuan dan
maksud proyek dan batasan perencanaan proyek. Kemudian
akan dibahas mengenai program dasar baik mengenai struktur
organisasi, job deskription maupun aktivitas dan kebutuhan
ruang serta luasan-luasan ruang yang dibutuhkan.
BAB IV PERANCANGAN GUNUNG WENANG CITY HOTEL &
SHOPPING MALL
Bab ini merupakan bagian akhir dari laporan perencanaan dan
perancangan ini. Dalam bab ini, masalah yang akan dibahas
adalah : dasar perancangan tapak yang berupa analisis-analisis,
perancangan bangunan yang berupa analisis konsep, sistem
struktur dan bahan bangunan yang akan di pakai, serta sistem
utilitas yang akan direncanakan.
top related