pembinaan kesiswaan dalam meningkatkan prestasi …
Post on 16-Oct-2021
10 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN
PRESTASI SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH
NEGERI 6 SIJENJANG KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1)
pada Jurusan Manajemen Pendidikan Islam
NILA WATI
NIM.TK.151161
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDINJAMBI
2019
PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN
PRESTASI SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH
NEGERI 6 SIJENJANG KOTA JAMBI
SKRIPSI
NILA WATI
NIM. TK. 151161
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
PERSEMBAHAN
Sembah sujud kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah
memberikan kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku
dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang engkau berikan akhirnya
skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam selalu
terlimpahkan untuk Nabi Muhammad SAW.
Kupersembahkan skripsi ini kepada orang yang sangat kuskasihi dan
kusayangi. Ayah dan ibuku tercinta sebagai tanda bakti, hormat dan rasa
terimakasih yang tiada terhingga kupersembahkan karyaku ini untuk papa dan
mama yang telah memberikan kasih dan sayang, segala dukungan dan cinta
kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan
selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini
menjadi langkah awal untuk papa dan mama bahagia karna kusadar, selama ini
belum bisa berbuat yang lebih.
Untuk ayah dan ibu yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami
kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik,
kepada kakak dan adikku serta keluargaku, terimakasih kepada kalian yang
telah mendoakanku dan memberikan semangat kepadaku dan inspirasi dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
Tak lupa kepada sahabat-sahabatku dan teman seperjuangan khususnya
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang selalu memberikan dukungan, motivasi
dan semangat yang tidak pernah berhenti kalian berikan kepadaku hingga
akhirnya penulisan skripsi ini selesai.
MOTTO
علي البر و التقوى ولا تعاونوا علي الا ثم و العد وان اوتعا ونو
Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan
(Al-Maidah:2)
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana
dalam penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kasehatan dan
kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tak lupa
shalawat beserta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabatnya.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari dan mengakui bahwa ada
sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi, namun atas bantuan dan
bimbingan dari semua pihak terutama dosen pembimbing, maka penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi inni dengan judul “Pembinaan Kesiswaan
dalam Meningkatkan Prestasi Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota
Jambi”. Terimakasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penulisan skripsi ini, terutama kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. H. Suaidi Asy‟ari, MA, Ph, D Selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
KeguruanUniversitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Dr. Rusmini, M.Pd.I selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan
Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan
Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Dr. A. Khalik, M. Pd.I dan Bapak Dr. H. Syamsul Huda SE,
M.Pdselaku Pembimbing I dan Pembimbing II Skripsi ini.
5. Bapak Dr. Jalaluddin, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah membimbing penulis selama perkuliahan.
6. Bapak Drs. Muhammad Dahri selaku kepala sekolah Madrasah
Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi, Ibu Darmiyati, S.Pd selaku Waka
Kesiswaan, Ibu Nurliah, A.Md selaku Kepala Tata Usaha dan beberapa
orang guru yang telah memberikan kemudahan untuk menulis dan
memperoleh data di lapangan.
Disamping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan semua pihak untuk dapat
memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah
SWT kita memohon ampun-Nya, dan kepada manusia kita memohon
kemaafannya. Semoga amal kebajikan kita diterima Allah SWT.
Wassalamualaikum, Wr.Wb
Jambi, Mei 2019
Penulis
NILA WATI
TK. 151161
ABSTRAK
Nama : Nila Wati
Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam
Judul : Pembinaan Kesiswaan dalam Meningkatkan Prestasi
Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi
Skripsi ini membahas tentang pembinaan kesiswaan dalam meningkatkan
prestasi siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembinaan kesiswaan dalam
meningkatkan prestasi siswa, prestasi yang telah dicapai siswa MTsN 6 Kota
Jambi baik dalam bidang akademik maupun non akademik serta faktor
pendukung dan penghambat dalam meningkatkan prestasi siswa di MTsN 6
Kota Jambi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif kulitatif dengan menggunakan instrumen pengumpulan data berupa
metode wawancara, metode observasi dan metode dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pembinaan kesiswaan dilakukan seluruh
stakeholder. Kepala sekolah mengikutsertakan para guru dalam berbagai
penataran yang ada, menggunakan waktu belajar secara efektif serta
menerapkan kedisiplinan kepada setiap warga sekolah dan melaksanakan
program perbaikan. Prestasi akademik siswa MTsN 6 Kota Jambi dibuktikan
melalui berbagai juara dalam lomba yang berkaitan dengan mata pelajaran di
sekolah. Sedangkan prestasi non akademik siswa MTsN 6 Kota jambi telah
terbukti dari prestasi yang diperoleh dari setiap lomba ekstrakurikuler yang
diikutinya. Faktor pendukung dalam meningkatkan prestasi siswa yaitu: dari
bakat dan minat siswa itu sendiri, memberikan motivasi pada siswa, melakukan
pembinaan untuk mendukung prestasi siswa, serta sarana dan prasarana yang
cukup memadai, sedangkan faktor penghambat dalam meningkatkan prestasi
siswa yaitu faktor dari orang tua dan waktu yang terbatas.
Kata Kunci: Pembinaan Siswa, Prestasi Siswa
ABSTRACT
Name : Nila Wati
Study Program : Management Of Islamic Education
Title : Student Development in Improving Student
Achievementat the Madrasah Tsanawiyah Negeri 6
Jambi City
This thesis discusses student coaching in improving student achievement in
Jambi 6th Madrasah Tsanawiyah Negeri 6.
The purpose of this study was to find out student coaching in improving student
achievement, achievements that have been achieved by students of Jambi City 6
MTsN both in academic and non academic fields as well as supporting and
inhibiting factors in improving student achievement in Jambi City 6 MTsN.
The method used in this study is a descriptive qualitative research method using
data collection instruments in the form of interview methods, observation
methods and documentation methods. The results of the study showed that
student coaching was carried out by all stakeholders. The school principal
engages teachers in the various training courses available, uses the time to study
effectively and applies discipline to each school member and implements an
improvement program.Academic achievements of Jambi City MTsN 6 students
are proven through various champions in competitions related to subjects in
school. Whereas the non-academic achievements of Jambi City MTsN 6
students have been proven from the achievements obtained from each
extracurricular competition that they participated in. Supporting factors in
improving student achievement are: from the talents and interests of the
students themselves, provide motivation to students, conduct coaching to
support student achievement, as well as adequate facilities and infrastructure,
while the inhibiting factors in improving student achievement are factors from
parents and time limited.
Keywords: Student Development, Student Achievement
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .. ii
NOTA DINAS iii
PERNYATAAN ORISINALITAS iv
PERSEMBAHAN v
MOTTO vi
KATA PENGANTAR vii
ABSTRAK ix
ABSTRACT x
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Fokus Masalah 5
C. Rumusan Masalah 5
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoretik 7
1. Pembinaan Kesiswaan 7
a. Pengertian Pembinaan Kesiswaan 7
b. Bentuk-bentuk pembinaan kesiswaan 8
c. Tujuan Pembinaan Kesiswaan 9
d. Pelaksanaan Pembinaan Kesiswaan 15
2. Prestasi Peserta Didik 17
a. Prestasi Akademik 18
b. Indikator Prestasi Akademik 21
c. Pretasi Non Akademik 23
3. Faktor pendukung dan Penghambat Prestasi Siswa
a. Faktor pendukung Prestasi Siswa 25
b. Faktor Penghambat Prestasi Siswa 28
c. Faktor yang mempengaruhi Prestasi Siswa 31
B. Studi Relevan 32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian 34
B. Setting dan Subjek Penelitian 35
C. Jenis dan Sumber Data 35
D. Teknik Pengumpulan Data . 36
E. Teknik Analisis Data 38
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data 41
G. Jadwal Penelitian 41
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum 43
1. Gambaran Umum Sekolah 43
2. Data Sekolah 44
3. Visi dan Misi Sekolah 44
4. Data ketenaga kerjaan Guru 44
5. Keadaan Siswa 45
6. Keadaan Sarana dan Prasarana 46
7. Struktur Organisasi 47
B. Temuan Khusus dan Pembahasan 49
1. Pembinaan prestasi Siswa di MTsN 6 Kota Jambi 49
2. Prestasi siswa di MTsN 6 Kota Jambi 55
3. Faktor pendukung dan Penghambat Prestasi siswa 58
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 62
B. Saran 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DATAR TABEL
Tabel 1.3 : Jadwal Penelitian
Tabel 2.4 :Keadaan Tenaga Pendidik MTsN 6 Kota Jambi
Tabel 3.4 :Keadaan Siswa MTsN 6 Kota Jambi
Tabel 4.4 :Keadaan Sarana dan Prasarana MTsN 6Kota Jambi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.4 :Struktur Organisasi MTsN 6 Kota Jambi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kartu Konsultasi Skripsi
Lampiran 2. Instrumen Pengumpulan Data
Lampiran 3. Daftar Responden
Lampiran 4. Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 5. Dokumentasi Riset
Lampiran 6. Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang akan membentuk
masa depan seseorang. Tujuan pendidikan antara lain dalam rangka
menjadikan manusia utama dan bijaksana, menjadi warga negara yang baik,
menjadi orang yang dewasa yang bertanggung jawab, bisa hidup sejahtera,
bahagia dan seterusnya (Moh. Shofan, 2004,hlm.55-56). Pendidikan harus
dimaknai sebagai upaya membantu manusia mencapai realitas diri dengan
mengoptimalkan semua potensi kemanusiaannya (Syaiful Bahri Djamarah,
2000,hlm.53). Maju mundur dan baik buruknya bangsa ini ditentukan oleh
keadaan yang ada dalam pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan pembenahan
pendidikan untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang bertanggung
jawab, cerdas dan terampil.Bisa dikatakan bahwa pendidikan adalah penolong
utama untuk manusia. Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk
terbaik dengan perangkat yang lengkap. Seperti firman Allah SWT dalam Q.S
At- Tin: 4
تقىيم ) (لقد خلقىا الاوسان في احسه
“Artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya”(QS.At-Tin:4)
Perangkat tersebut adalah jasad yang berupa panca indera, ruh, hati,
intuisi, dan felling. Maka tidak boleh ada alasan seseorang merendahkan
orang lain, karena setiap manusia pasti dibekali potensi oleh Allah SWT.
Seperti dalam firmannya Q. S Ar Rum: 30
بديل ت هك للديه حىيفا فطرت الله التي فطر الىاس عليها لاجا قم وف
لخلق الله ذلك الديه القيم ولكه اكثر الىاس لا يعلمىن ) (
2
“Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama
Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut
fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus;
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.(QS.Ar-Rum:30)
Peningkatan mutu pendidikan di sekolah tidak hanya terpaku pada
pencapaian aspek akademik, melainkan juga aspek nonakademik, baik
penyelenggaraannya dalam bentuk kegiatan kurikuler ataupun ekstrakurikuler,
melalui berbagai program kegiatan yang sistematis dan sistemik. Dengan
upaya seperti itu, peserta didik (siswa) diharapkan memperoleh pengalaman
belajar yang utuh, hingga seluruh modalitas belajarnya berkembang secara
optimal (Firdaus, 2009,hlm. 1).
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas), Nomor 39
Tahun 2008 disebutkan ada empat tujuan pembinaan kesiswaan(Jurnal Esti
Gusti Arini).Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang
meliputi bakat, minat, dan kreativitas. Memantapkan kepribadian siswa untuk
mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga
terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan
pendidikan. Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi
unggulan sesuai bakat dan minat. Menyiapkan siswa agar menjadi warga
masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi
manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani (civil society).
Pembinaan kesiswaan memiliki peranan yang sangat penting dalam
mengoptimalkan sekolah dalam upaya meningkatkan prestasi akademisi
maupun nonakademis sesuai dengan kemampuan dan kondisi sekolah masing-
masing.
Pembinaan kesiswaan adalah upaya sekolah melalui kegiatan-kegiatan
siswa di luar jam pelajaran dikelas untuk mengusahakan agar siswa dapat
bertumbuh dan berkembang sebagai manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional Kegiatan ini dilakukan disekolah atau di lingkungan
3
masyarakat untuk menunjang program pengajaran. Secara rinci Pembinaan
kesiswaan memiliki tujuh tujuan, yaitu: a) Meningkatkan peran serta dan
membina sekolah sebagai wiyata mandala. b) Menumbuhkan daya tangkal
siswa dari pengaruh negatif. c) Memantapkan kegiatan ekstrakurikuler
menunjang pencapaian kurikulum. d) Meningkatkan apresiasi dan
penghayatan seni. e) Menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara. f)
Meneruskan dan mengembangkan jiwa semangat serta nilai-nilai 45, dan g)
Meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani(Chaniago, 2010, hlm. 5).
Pendidikan pada umumnya merupakan suatu intervensi eksternal yang
memungkinkan peserta didik mengembangkan bakat, minat, dan kemampuan
dalam dirinya (intern) secara optimal sehingga berguna bagi diri, masyarakat
dan bangsanya. Setiap manusia dilahirkan memiliki bakat dan kemampuan
yang berbeda-beda. Oleh karena itu, membutuhkan pendidikan yang berbeda
pula.
Bakat menurutSemiawan (2005,hlm.45) adalah kemampuan inherent
dalam diri seseorang yang dibawa sejak lahir. Bakat merupakan anugerah dari
Tuhan Yang Maha Esa yang terkait pada struktur otak yang secara genetis
telah terbentuk sejak manusia dilahirkan. Institusi pendidikan bertanggung
jawab untuk mengidentifikasikan dan memupuk bakat tersebut termasuk di
dalamnya mereka yang memiliki bakat istimewa dan potensi kecerdasan luar
biasa untuk dapat terlayani dengan baik.
Strategi pembinaan siswa berbasis bakat dan prestasi seorang guru
perlu meciptakan suatu situasi pembelajaran yang banyak memberi
kesempatan pada siswa untuk memecahkan masalah, melakukan beberapa
percobaan, mengembangkan gagasan atau konsep-konsep siswa sendiri. Guru
juga harus bersikap demokratis, terbuka, bersahabat, dan percaya kepada
siswa (Sukmadinata, 2005,hlm.05).
Pelaksanaan pembinaan siswa berbakat dan berprestasi perlu
mempertimbangan penggunaan suatu strategi mencakup empat aspek, yaitu:
4
(1) keluasan materi dan sasaran program, (2) waktu dan tempat
penyelenggaraan, (3) tenaga pelaksana, dan (4) dana yang tersedia. Strategi
pelatihan terintegrasi berbasis kompetensi digunakan dalam program
pembinaan kesiswaan yang melibatkan sasaran guru atau tenaga pendidikan
dan pelaksanaan pelatihan itu merupakan bagian dari program pelatihan
lainnya (program induk) yang serumpun. Dalam hal ini, baik biaya, tenaga
pelatih, maupun bahan atau materi pelatihan program pembinaan kesiswaan
merupakan bagian dari program induk. Strategi pelatihan distrik (district
training) merupakan bentuk pengembangan kapasitas aparat pendidikan
tingkat provinsi, kabupaten-kota, dan atau sekolah yang diselenggarakan di
tingkat provinsi tentang program pembinaan kesiswaan tertentu atau program
yang serumpun (Supriatna, 2009,hlm.4 ).
Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi merupaka salah
satu sekolah yang menyelenggarakan proses pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan dengan berbagai uapaya agar sekolah tersebut lebih maju.
Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan di Madrasah
Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi (MTsN 6) Kota Jambi yaitu pembinaan
prestasi siswa masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan masih adanya
beberapa siswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran kedisiplinan
misalnya datang kesekolah tidak tepat waktu, keluar kelas pada saat jam
pelajaran berlangsung dan pulang dengan memanjat dinding pagar sekolah.
Bertitiktolak dari pemasalahan ini, penulis merasa tertarik untuk
mengadakan penelitian yang di angkat menjadi judul: Pembinaan Kesiswaan
dalam Meningkatkan Prestasi Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6
Kota Jambi.
5
B. Fokus Masalah
Supaya penelitian lebih terfokus pada permasalahan yang dibahas dan
mencegah terjadi kesimpangan jalan penyelesaian masalah, serta keterbatasan
waktu dan kemampuan maka yang diteliti penulis bagaimana pembinaan
kesiswaan dalam meningkatkan prestasi siswa di Madrasah Tsanawiyah
Negeri 6 Kota Jambi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang di uraikan di atas, penelitian ini dilaksanakan
untuk menjawab masalah yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan pembinaan kesiswaan dalam meningkatkan
Prestasi Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi?
2. Prestasi apa saja yang telah diraih oleh siswa-siswi Madrasah
Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi baik dalam bidang akademik
maupun non akademik?
3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan
Prestasi Siwa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana proses pembinaan kesiswaan dalam
meningkatkan prestasi siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota
Jambi
b. Untuk mengetahui Prestasi apa saja yang telah diraih oleh siswa-siswi
Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi baik dalam bidang
akademik maupun non akademik?
c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam
meningkatkan prestasi siswa.
6
2. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
a. Hasil pennelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
tambahan khassanah ilmiah di bidang pendidikan, khususnya
tentang pembinaan kesiswaan dalam meningkatkan prestasi siswa.
b. Memberikan kontribusi konstruktif pada bidang penelitian sebagai
bahan referensi dalam pembinaan kesiswaan dalam meningkatkan
prestasi siswa.
2. Secara Praktis
a. Bagi penulis: memberikan pengalaman dan wawasan tentang
pembinaan kesiswaan dalam meningkatkan prestasi siswa.
b. Bagi lembaga pendidikan: dengan hasil penelitian ini diharapkan
seluruh lembaga pendidikan lebih meningkatkan pembinaan
kesiswaan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoretik
1. Pembinaan Kesiswaan
a) Pengertian Pembinaan Kesiswaan
Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia (Badudu, 2002, hlm.
316) bahwa “pembinaan berarti usaha, tindakan dan kegiatan yang
digunakan secara berdayaguna dan berhasil guna untuk memperoleh
hasil yang baik”. Pembinaan adalah suatu usaha dan kegiatan yang
dilakukan untuk meningkatkan apa yang sudah ada kepada yang lebih
baik (sempurna) baik terhadap yang sudah ada (yang sudah dimiliki). Dari
penjelasan tersebut di atas, maka pembinaan yang di maksud adalah
pembinaan kepribadian secara keseluruhan. Secara efektif dilakukan
dengan memperhatikan sasaran yang akan dibina. Pembinaan
dilakukan meliputi pembinaan moral, pembentukan sikap membentuk
ahklak manusia agar memiliki pribadi yang bermoral, berbudi pekerti
luhur dan bersusila, sehingga seseorang dapat terhindar dari sifat tercela
sebagai langkah penanggulangan terhadap timbulnya kenakalan remaja.
Pembinaan kesiswaan di sekolah merupakan tanggung jawab semua
tenaga kependidikan. Guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang
kerap kali berhadapan dengan peserta didik dalam proses pendidikan.
Guru sebagai pendidik bertanggungjawab atas terselenggaranya proses
tersebut di sekolah, baik melalui bimbingan, pengajaran, dan atau
pelatihan. Seluruh tanggung jawab itu dijalankan dalam upaya
memfasilitasi peserta didik agar kompetensi dan seluruh aspek pribadinya
berkembang optimal. Apabila guru hanya menjalankan salah satu bagian
dari tanggung jawabnya, maka perkembangan peserta didik tidak mungkin
9
optimal. Dengan kata lain, pencapaian hasil pada diri peserta didik yang
optimal, mempersyaratkan pelayanan dari guru yang optimal pula.
Guru merupakan tenaga kependidikan, maka guru pun bertanggung
jawab atas terselenggaranya pembinaan kesiswaan di sekolah secara
umum dan secara khusus terpadu dalam setiap mata pelajaran yang
menjadi tanggung jawab masing-masing. Dengan demikian, setiap guru
sebagai pendidik seyogyanya memahami, menguasai, dan menerapkan
kompetensi bidang pembinaan kesiswaan (Suwardi, 2017, hlm. 118).
b) Bentuk–Bentuk Pembinaan Kesiswaan
Mulyasa (2007, hlm. 43) menjelaskan pembinaan kesiswaan adalah
segala kegiatan yang meliputi perencanaan, pengawasan, penilaian,
dan pemberian bantuan kepada siswa sebagai insan peribadi, insan
pendidikan, insan pembangunan agar siswa tumbuh dan
berkembang sebagai manusia seutuhnya dengan tujuan pendidikan
nasional berdasarkan pancasila.
Langkah dalam manajemen peserta didik adalah pembinaan terhadap
peserta didik yang meliputi layanan-layanan khusus yang menunjang
manajemen peserta didik. Layana-layanan yang dibutuhkann peserta didik
disekolah meliputi:
1) Layanan bimbingan dan konseling (BK)
Layanan BK merupakan proses pemberian bantuan terhadap
peserta didik agar perkembangannya optimal sehingga anak didik
bisa mengarahkan dirinya dalam bertindak dan bersikap sesuai
dengan tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat.
10
2) Layanan Perpustakaan
Diperlukan untuk memberikan layanan dalam menunjang
proses pembelajaran di sekolah, melayani informasi yang
dibutuhkan serta memberikan layanan rekreaktif melalui koleksi
bahan pustaka. Keberadaan peroustakaan sangatlah penting karena
perpustakaan juga dipandang seebagaai kunci dalam pembelajaran
peserta didik di sekolah.
3) Layanan kantin
Kantin diperlukan ditiap sekolah agar kebutuhan anak terhadap
makanan yang bersih, bergizi dan higienis tersedia sehingga
kesehatan anak terjamin selama disekolah.
4) Layanan kesehatan
Layanan kesehatan sekolah biasanya dibentuk dalam wadah
yang bernama usaha kesehatan sekolah (UKS). Sasaran utama
UKS untuk meningkatkan atau membina kesehatan perserta didik
dan lingkungan hidupnya.
5) Layanan transformasi
Sarana transformasi bagi peserta didik sebagai penunjang
untuk kelancaran proses belajar mengajar. Penyelenggaraan
transformasi sebaiknya dilaksanakan oleh sekolah yang
bersangkutan atau pihak swasta (Suwardi, 2017, hlm. 113-114).
c) Tujuan Pembinaan Kesiswaan
Fungsi dan tujuan akhir pembinaan kesiswaan secara umum sama
dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasiomal; sebagaimana yang
tecantum dalam undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Bab II, Pasal 3, yang berbunyi sebagai berikut.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
11
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreaktif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Adapun secara khusus, pembinaan kesiswaan ditujukan untuk
memfasilitasi perkembangan peserta didik melalui penyelenggaraan
program bimbingan, pembelajaran, dan atau pelatihan, agar peserta didik
dapat mewujudkan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1) Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Bentuk kegiatannya antara lain: pelaksaan ibadah yang sesuai dengan
ajaran agama-agama masing-masing. Kegiatan-kegiatan keagamaan,
peringatan hari besar keagamaan, perbuatan amaliyah, bersikap toleran
terhadap penganut agama lain, kegiatan seni bernafaskan keagamaan
dan lomba yang bersifat keagamaan.
2) Kepribadian yang utuh dan budi pekerti yang luhur.
Kegiatannya dapat dalam bentuk pelaksanaan: tata tertib sekolah, tata
krama dalam kehidupan sekolah dan sikap hormat terhadap guru,
orang tua, sesama peserta didik, dan lingkungan masayarakat.
3) Kepemimpinan.
Kegiatan kepemimpinan antara lain peserta didik dapat berperan aktif
dalam OSIS, kelompok belajar, kelompok ilmiah latihan dasar
kepemimpinaan, forum diskusi dan sebagainya.
4) Kreaktifitas, keterampilan dan kewirausahaan.
Dalam hal ini bentuk kegiatannya antara lain: keterampilan dalam
menciptakan sesuatu barang menjadi lebih berguna, kreaktifitas dan
ketearampilan dibidang elektronika, pertanian/perkebunan,
pertukangan kayu dan batu, dan tata laksana rumah tangga (PKK),
12
kerajinan dan keterampilan tangan, koperasi sekolah dan unit
produksi, praktik kerja nyata dan keterampilan baca tulis.
5) Kualitas Jasmani dan kesehatan.
Kegiatannya dapat dalam bentuk: berperilaku hidup sehat di
lingkungan sekolah, rumah dan masyarakat, Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS), pembiasaan 5K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan
dan kekeluagaan)
6) Seni-Budaya.
Kegiatanya dalam bentuk: wawasan keterampilan peserta didik
dibidang seni suara, tari, rupa, musik, drama, photografi, sastra dan
pertunjukan.
7) Pendidikan pendahuluan bela negara dan wawasan kebangsaan.
Bentuk kegiatannya antara lain: upacara bendera, bhakti sosial/
masyarakat, pertukaran pelajar, baris berbaris, peringatan hari besar
bersejarah bangsa, wisata peserta didik( alam, tempat bersejarah),
pencita alam, pelestarian lingkungan (Suwardi, 2017, hlm. 122-123).
Dasar hukum kegiatan pembinaan ini adalah Peratuaran Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan.
Tujuan pembinaan kesiswaaan adalah:
1) Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang
meliputi minat, bakat dan kreativitas.
2) Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan
sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari
usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan
pendidikan.
3) Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi sesuai
bakat, minat dan mental.
13
4) Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang
berahklak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi
manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani (Civil
Society).
Pembinaan kesiswaan merupakan program yang bertujuan
mengembangkan kemampuan siswa secara optimal. Pembinaan ini
dilakukan melalui jalur kegiatan OSIS, ekstrakurikuler, Latihan Dasar
Kepemimpinan, dan Wawasan Wiyatamandala. Pembinaan Kesiswaan
dibidang pendidikan diarahkan kepada pengembangan sumberdaya yang
bermutu guna memenuhi kebutuhan dan menghadapi tantangan kehidupan
di masa depan. Maka pendidikan, sumberdaya bermutu yang bersifat
potensi diaktualisasikan hingga optimal dan seluruh aspek kepribadian
dikembangkan secara terpadu.
Peningkatan mutu pendidikan di sekolah tidak hanya terpaku pada
pencapaian aspek akademik, melainkan aspek non-akademik juga; baik
penyelenggaraannya dalam bentuk kegiatan kurikuler ataupun
ekstrakurikuler, melalui berbagai program kegiatan yang sistematis dan
sistemik. Dengan upaya seperti itu, peserta didik (siswa) diharapkan
memperoleh pengalaman belajar yang utuh; hingga seluruh modalitas
belajarnya berkembang secara optimal. Di samping itu, peningkatan mutu
diarahkan pula kepada guru sebagai tenagakependidikan yang
berperansentral dan strategis dalam memfasilitasi perkembangan pribadi
pesertadidik di sekolah. Peningkatan mutu guru merupakan upaya mediasi
dalam rangka pembinaan kesiswaan. Tujuan dari peningkatan mutu guru
adalah pengembangan kompetensi dalam layanan pembelajaran,
pembimbingan, dan pembinaan kesiswaan secara terintegrasi dan bermutu.
Pembinaan kesiswaan terlingkup program kegiatan yang langsung
melibatkan peserta didik (siswa) sebagai sasaran; ada pula program yang
14
melibatkan guru sebagai mediasi atau sasaran antara (tidak langsung).
Namun, sasaran akhir dari kinerja pembinaan kesiswaan adalah
perkembangan siswa yang optimal; sesuai dengan karakteristik pribadi,
tugas perkembangan, kebutuhan, bakat, minat, dan kreativitasnya.
Diding & Imam (dikutip dalam jurnal Alifah Lutfia Aliwardani)
menjelaskan bahwa pada hakikatnya tujuan dari pembinaan dan
pengembangan peserta didik itu sesuai dengan Tujuan Pendidikan Nasional
Indonesia yang tercantum dalam GBHN, Peserta didik sebagai kader penerus
perjuangan bangsa dan pembangunan Nasional harus dipersiapkan serta
dihindarikan dari segala kendala yang merusaknya, dengan memberikan bekal
secukupnya dalam kepemimpinan pancasila, pengetahuan, keterampilan
kesegaran jasmani, keteguhan iman, kekuatan mental, patriorisme, idealisme,
kepribadian nasioal kesadaran nasional daya kreasi dan budi pekerti luhur
serta penghayatan dan pengamalan.
Pembinaan peserta didik adalah mengusahakan agar mereka dapat tumbuh
dan berkembang sebagai manusia seutuhnya sesuai tujuan pendidikan
nasional yang berdasarkan pancasila. Tujuan pembinaan peserta didik adalah
meningkatkan peran serta dan inisiatifnya untuk menjaga dan membina
sekolah sebagai wiyatamandala, sehingga terhindar dari pengaruh yang datang
dari luar lingkungan sekolah.
Miftah dalam bukunya yang berjudul Ilmu Administrasi Negara (2005,
hlm,182) pembinaan adalah suatu tindakan, proses, hasil atau pernyataan
menjadi lebih baik. Dalam hal ini menunjukan adanya kemajuan,
peningkatan, pertumbuhan, evolusi atas berbagai kemungkinan berkembang
atau peningkat atas sesuatu. Ada dua unsur dari pengertian ini yakni
pembinaan itu bisa berupa tindakan, proses atau pernyataan tujuan, dan kedua
pembinaan bisa menunjuk kepada “perbaikan” atas sesuatu.
15
Pembinaan kesiswaan adalah upaya sekolah melalui kegiatan-kegiatan
siswa di luar jam pelajaran dikelas untuk mengusahakan agar siswa dapat
bertumbuh dan berkembang sebagai manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional. Kegiatan ini dilakukan disekolah atau di lingkungan
masyarakat untuk menunjang program pengajaran (Chaniago, 2010, hlm. 5).
Secara rinci Pembinaan kesiswaan memiliki tujuh tujuan, yaitu:
a. Meningkatkan peran serta dan membina sekolah sebagai wiyata
mandala.
b. Menumbuhkan daya tangkal siswa dari pengaruh negatif.
c. Memantapkan kegiatan ekstrakurikuler menunjang pencapaian
kurikulum.
d. Meningkatkan apresiasi dan penghayatan seni.
e. Menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara.
f. Meneruskan dan mengembangkan jiwa semangat serta nilai-nilai 45,
dan
g. Meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan, ada 4 tujuan pembinaan kesiswaan di sekolah:
a. Potensi siswa
Pembinaan siswa di sekolah ditujukan pada pengembangan
potensi siswa secara optimal. Diyakini bahwa setipa siswa memiliki
potensi berbeda satu sama lainnya. Potensi tersebut akan
dikembangkan melalui kegiatan terpadu. Salah satu potensi siswa
adalah bakat, minat dan kreativitas.
b. Ketahanan sekolah
Tujuan lain pembinaan kesiswaan adalah mewujudkan
ketahanan sekolah. Sekolah dipandang sebagai lingkungan
pendidikan. Sekolah betul-betul menyelenggarakan proses pendidikan
yang bebas dari pengaruh negatif dan akibatnya yang bertentangan
16
dengan tujuan pendidikan. Menciptakan ketahanan sekolah perlu
dimantapkan dengan mengembangkan keperibadian.
c. Prestasi unggulan
Pembinaan terhadap siswa bertujuan untuk mewujudkan
potensi siswa agar memperoleh prestasi unggulan sesuai bakat dan
minat siswa. Prestasi unggulan adalah wujud aktualisasi diri siswa
melalui pengembangan potensi bakat, minat dan kreativitas.
d. Masyarakat madani
Pembinaan terhadap siswa bertujuan mewujudkan suatu
masyarakat madani (civil society). Masyarakat madani berawal dari
masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis dan menghormati hak
asasi manusia.
d) Pelaksanaan Pembinaan Kesiswaan
Pelaksanaan pembinaan kesiswaan dilakukan untuk pengembangan
bakat, minat, dan kemampuan siswa melalui kegiatan kokulikuler dan
ekstrakulikuler. Seperti yang telah diatur dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Pembinaan Kesiswaan pasal 3 ayat 1 yang berbunyi:
”Pembinaan kesiswaan dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakulikuler dan
kokulikuler”.
1) Kegiatan Kokulikuler
Kegiatan kokulikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran biasa
termasuk libur sekolah yang dilakukan di sekolah maupun di luar
sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa,
menyalurkan bakat, minat serta melengkapi pembinaan manusia
seutuhnya (sebagaimana dikutip dalam jurnal Alifah 2017). Sedangkan
menurut Burhan Nurgiantoro (sebagaimana dikutip dalam jurnal
Alifah 2017) Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan-kegiatan yang
17
dimaksudkan untuk lebih mendalami dan menghayati materi
pengajaran yang telah dipelajari pada kegiatan intrakurikuler di
dalam kelas, baik yang tergolong mata pelajaran program inti maupun
program khusus.
Winarno Hamiseno dalam jurnal Alifah Luthfi Aliwardani
kegiatan kokurikuler bertujuan menunjang pelaksanaan program
intrakurikuler agar siswa dapat lebih menghayati bahan yang telah
dipelajarinya serta melatih siswa utuk melaksanakan tugas secara
bertangung jawab. Sedangkan menurut Burhan Nurgiantoro (dalam
jurnal Alifah Luthfi Aliwardani tujuan kokurikuler adalah untuk
menunjang program intrakurikuler dan menghayati materi pengajaran
yang telah dipelajari pada kegiatan intrakurikuler.
2) Kegiatan Ekstrakulikuler
Kegiatan ekstrakulikuler adalah kegiatan tambahan, di luar
jadwal kegiatan kulikuler yang merupakan kegiatan pilihan untuk
peserta didik. (Eka Prihatin dalam jurnal Alifah, 2011 hlm.159).
Sedangkan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22
Tahun 2006 kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di
luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu
pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi.
Menurut Kompri (dalam jurnal Alifah, 2014, hlm. 312) kegiatan
ekstrakulikuler adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa diluar jam
pelajaran yang berlangsung di dalam sekolah maupun luar sekolah
untuk memperluas pengetahuan, memahami keterkaitan antara
berbagai mata pelajaran, penyaluran bakat dan minat, serta
meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kegiatan ekstrakulikuler adalah kegiatan tambahan dan
pelayanan konseling yang dilaksanakan di luar jam pelajaran untuk
memperluas pengetahuan, membantu pengembangan serta penyaluran
18
minat dan bakat siswa. Bisa dikatakan kegiatan yang berlangsung pada
ekstrakulikuler merupakan wadah untuk peserta didik
mengembangkan serta mengaplikasikan bakat-bakat mereka. Tujuan
kegiatan ekstrakulikuler diantaranya adalah:
(a) Untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa yang
berhubungan dengan ekstrakulikuler yang dilaksanakan.
(b) Untuk melengkapi upaya pembinaan, pemantapan, dan
pembentukan nilai-nilai kepribadian dalam diri siswa.
(c) Untuk membina, dan meningkatkan bakat, minat dan ketrampilan
siswa. (Kompri, 2014, hlm. 313 dalam jurnal Alifah Luthfi
Aliwardani).
2. Prestasi Peserta Didik
Prestasi merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia
melakukan perubahan belajar, baik disekolah maupun diluar sekolah.
(Apriyanti, 2015, hlm.3).
Prestasi meupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan
tugas atau kegiatan tertentu. (Tu‟u, 2008, hlm.75) sedangkan Arini (2012)
mengatakan bahwa prestasi adalah hasil belajar dimana seseorang telah
mengikuti proses kegiatan belajar yang dinyatakan dengan nilai atau skor.
(Gunadi & Gunawan,2014, hlm.26).
Pengertian diatas dapat penulis artikan bahwa prestasi adalah hasil
yang telah dicapai seseorang setelah mengikuti proses kegiataan belajar
baik disekolah maupun diluar sekolah.
Sekolah sebagai suatu institusi atau lembaga pedidikan merupakan sarana
untuk melaksanakan proses pendidikan. Disisi lain, sekolah merupakan
wadah untuk menciptakan sosok manusia yang berpendidikan tanpa
melihat latar belakang siswa yang terlibat didalamnya, baik dari segi
budaya, sosial maupun ekonomi. Sekolaha menjadi suatu organisasi yang
19
dirancang untuk dapat memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan
kualitaas hidup masyarakat luas (Mukhtar dkk, 2003 hlm.2)
Sekolah dikatakan berkualitas dan bermutu tinggi jika menunjukkan
pencapaian yang tinggi dalam prestasi bidang akademik seperti nilai
ulangan harian maupun ulangan umum, tugas-tugas, lomba akademik dan
sebagainya.(Gunadi & Gunawan,2014, hlm.27)
Penulis mengartikan bahwa prestasi sekokolah adalah hasil yang telah
dicapai seseorang setelah mengikuti proses kegiatan belajar didalam suatu
lembaga pendidikan. Prestasi sekolah terbagi menjadi dua yaitu prestasi
akademik dan prestasi non akademik.
a) Prestasi Akademik
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah
dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok.
Prestasi tidak akan pernah dihasilkan tanpa suatu usaha baik berupa
pengetahuan maupun berupa keterampilan. Prestasi menyatakan hasil
yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya, dengan
hasil yang menyenangkan hati dan diperoleh dengan jalan keuletan
kerja. Menurut Nana Sudjana (Tohirin, 2006, hlm.151) pencapaian
prestasi belajar atau hasil belajar siswa, merujuk kepada aspek-aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor. Oleh karena itu, ketiga aspek di
atas juga menjadi indikator prestasi belajar. Ketiga aspek tidak
berdiri sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Prestasi akademik adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
terakhir yang diperoleh dari keberhasilan berpikir. Prestasi akademik
juga menggambarkan mengenai keterampilan peserta didik dalam
kaitanya dengan penyelesaian tugas akademik. Tim PengembangIlmu
Pendidikan FIP-UPI (2007, hlm. 114) menyatakan bahwa “prestasi
akademik siswa berkaitan dengan perkembangan keterampilan siswa
20
yang meliputi fisik-motorik, intelektual, dan sosial”. Hal ini juga
disampaikan oleh Syah Muhibbin (2011, hlm. 59), “perkembangan
keterampilan siswa meliputi keterampilan motorik, kognitif, sosial
dan moral”.Pendapat lain disampaikan oleh Slavin (2008, hlm. 40),
“perkembangan merujuk pada bagaimana orang tumbuh,
menyesuaikan diri, dan berubah sepanjang perjalanan hidupmereka
melalui perkembangan fisik, kepribadian, sosioemosional, kognitif,
dan bahasa”.
Desmita (2007, hlm. 53) menyatakan bahwa “kecakapan motorik
merupakan kemampuan melakukan koordinasi kerja sistem saraf
motorik yang menimbulkan reaksi dalam gerakan-gerakan atau
kegiatan secara tepat, sesuai antara ransangan dan responsnya”.
Kemudian Tatang M. Amirin, Pandit Isbiyanti & Tina Rahmawati
(2011, hlm . 9) menyatakan aspek kognitif dan aspek sosial yang
secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Aspek Kognitif
Merupakan aspek untuk mengembangkan kemampuan
menemukan sesuatu, memahami, memperoleh pengetahuan dan
mengambil keputusan. Hal ini dapat dicontohkan pada peserta
didik yang sedang mengerjakan pelajaran matematika, ketika
menemui kendala peserta didik harus memahami lebih
dalam.Pemahaman tersebut akan memperoleh pengetahuan
untukmenentukan atau mengambil keputusan akan persoalan
pelajaran matematika tersebut.
2) Aspek Sosial
Merupakan aspek menyesuaikan diri dengan orang lain
danlingkungan dimana berada. Mengembangkan kepribadian,
sikap,dan nilai agar dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat
21
dan mengembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab di
masyarakat.
Prestasi akademik merupakan hasil penilaian pendidik terhadap
proses belajar sesuai dengan tujuan instruksional sehingga tercapai
tujuan pembelajaran dan mencapai perubahan yang diharapkan.
Prestasi akademik peserta didik berkaitan erat dengan keterampilan
peserta didik yang meliputi motorik, intelektual, kognitif, sosial
dan moral.
Prestasi belajar merupakan hal yang mutlak yang harus diraih
dalam proses pembelajaran oleh peserta didik, maka dari itu perlu
pengukuran yang berguna untuk mengetahui sejauh mana peserta
didik memahami proses pembelajaran.
Menurut Oemar Hamalik (2003, hlm 146) untuk mengetahui
sejauh mana prestasi belajar siswa maka perlu diadakan
pengukuran yang secara ringkas meliputi:
1) Assessment adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
mengukur prestasi belajar (achievement) siswa sebagai hasil
dari suatu program intruksional.
2) Pengukuran (measurement) berkenaan dengan pengumpulan
data deskriptif tentang produk siswa dan atau tingkah laku
siswa dan hubungannya dengan standar prestasi atau norma.
b) Indikator Prestasi Akademik
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar minimal meliputi
segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan
proses belajar siswa. Surya & Barlow (Muhibbin Syah, 2011, hlm.
217) menyatakan jenis dan indikator dalam prestasi belajar siswa yang
secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:
22
1) Ranah Cipta (Kognitif) mempunyai beberapa kategori yaitu:
(a) Pengamatan mempunyai indikator: dapat menunjukkan, dapat
membandingkan, dan dapat menghubungkan.
(b) Ingatan mempunyai indikator: dapat menyebutkan, dan dapat
menunjukkan kembali.
(c) Pemahaman mempunyai indikator: dapat menjelaskan dan
dapat mendefinisikan dengan lisan sendiri.
(d) Aplikasi/Penerapan mempunyai indikator: dapat memberikan
contoh dan dapat menggunakan secara tepat.
(e) Analisis (Pemeriksaan dan pemilahan secara teliti) memiliki
indikator: dapat menguraikan dan dapat mengklasifikasikan
atau memilah-milah.
(f) Sintesis (Membuat panduan baru dan utuh) memiliki indikator:
dapat menghubungkan materi-materi sehingga menjadi satu
kesatuan baru, dapat menyimpulkan dan dapat
menggeneralisasikan (membuat prinsip umum).
2) Ranah Rasa (Afektif) mempunyai lima kategori yaitu:
(a) Penerimaan memiliki indikator: menunjukkan sikap menerima
dan menunjukkan sikap menolak.
(b) Sambutan mempunyai indikator: kesediaan berpartisipasi atau
terlibat dan kesediaan memanfaatkan.
(c) Apresiasi (sikap menghargai) mempunyai indikator:
menganggap penting dan bermanfaat, menganggap indah dan
harmonis.
(d) Internalisasi (pendalaman) memiliki indikator: mengakui dan
menyakini
(e) Karakterisasi (penghayatan) memiliki indikator:
melembagakan dan menjelmakan dalam pribadi/perilaku
sehari-hari.
23
3) Ranah Karsa (Psikomotor) memiliki dua kategori yaitu:
(a) Keterampilan mempunyai indikator: kecakapan
mengkoordinasikan gerak mata, tangan, kaki, dan anggota
tubuh lainnya
(b) Kecakapan ekspresi verbal dan non-verbal memiliki
indikator:kefasihan melafalkan/mengucapkan dan kecakapan
membuat mimik dan gerakan jasmani.
Pendapat lain disampaikan oleh Anas Sudijono (2007, hlm 49)
ranah psikologis terbagi menjadi 3 jenis domain yang melekat pada
diri peserta didik, yaitu:
1) Ranah Kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental
(otak). Dalam ranah kognitif terdapat enam jenjang proses berfikir,
yaitu pengetahuan atau ingatan (knowledge), pemahaman
(comprehension), penerapan (application), analisis (analysis),
sintesis (synthesis) dan penilaian (evaluation).
2) Ranah Afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.
Ranah efektif ditaksonomi dibagi ke dalam lima jenjang, yaitu
menerima (receiving), menanggapi (responding),
menilai/menghargai (valuing), mengorganisasikan (organization),
karakterisasi dengan suatu nilai atau komplek nilai
(characterization by a value or value complex).
3) Ranah Psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan
keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang
menerima pengalaman belajar tertentu. Ranah psikomotor dibagi
menjadi 7 jenjang yaitu persepsi (perception), kesiapan (set),
gerakan terbimbing (guided response), gerakan yang terbiasa
(mechanical response), gerakan yang kompleks
(complexresponse), penyesuaian pola gerakan (adjustment), dan
kreativitas (creativity).
24
Indikator prestasi peserta didik mencakup tiga ranah dalam
psikologi, ketiga ranah tersebut yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan
ranah psikomotor. Ranah kognitif merupakan yang mencakup kegiatan
otak, ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai,
dan ranah psikomotor merupakan ranah yang berhubungan dengan
keterampilan seseorang.
c) Prestasi Non Akademik
Prestasi non akademik dapat dilihat dari pencapaian prestasi
siswa dibidang olahraga, kesenian, kelompok ilmiah remaja, aplikasi
komputer dan bidang-bidang lainnya yang relevan. (Suhardiman,2012,
hlm 152). prestasi non akademik seperti misalnya IMTAQ, kejujuran,
kesopanan, olahraga, kesenian, keterampilan kejujuran, dan kegiatan
ekstrakurikuler lainnya. (Karwati & Priansa, 2016, hlm. 20)
Prestasi non akademik adalah prestasi yang diperoleh siswa
bukan berdasarkan atas kemampuan dari hasil pembelajaran dikelas.
Prestasi ini dapat dicapai karena bakat siswa atau pelatihan tertentu
sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Kata ekstrakurikuler memiliki arti
kegiatan tambahan diluar kurikulum. Dengan demikian kegiatan
ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan diluar kelas dan
diluar jam pelajaran (kurikulum) untuk menumbuh kembangkan
poteensi sumber daya manusia yang dimiliki peserta didik. Potensi
yang dikembangkan terrsebut baik yang berkaitan dengan aplikasi
ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun untuk membimbing
peserta didik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada
dalam diriny melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun pilihan.
(Kompri, 2016 hlm.224)
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegatan siswa diluar jam
pelajaran yang dilaksanakan disekolah atau diluar sekolah dengan
tujuan untuk memperluas pengetahuan, memahami keterkaitan antar
25
berbagai mata pelajaran, penyaluran bakat dan minat, dan dalam
rangka usaha untuk meningkatkan kualitaas keimanan dan ketakwaan
para siswa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kesadaran berbangsa dan
bernegara, berbudi pekerti luhur dan sebagainya. (Wahjusomo dikutip
oleh Kompri,2016, hlm.225)
Adapun jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai
berikut:
1) Pramuka sekolah
2) Olahraga dan kesenian
3) Kebersihan dan keamanan sekolah
4) Majalah sekolah
5) Warung/kantin sekolah
6) Usaha kesehatan sekolah. (Hadari Nawawi dikutip oleh
Prihatin,2011, hlm.160)
Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan secara
berbeda-beda antara satu sekolah dengan sekolah yang lainnya.
Hal ini yang perlu diketahui oleh pembina ekstrakurikuler:
1) Kegiatan harus dapat meningkatkan pengayaan siswa yang
berakspek kognitif, afektif dan psikomotor.
2) Memberikan tempat serta penyaluran bakat dan minat
siswa sehingga siswa akan terbiasa dengan kesibukan-
kesibukan yang bermakna.
3) Adanya perencanaan dan persiapan serta pembinaan yang
telah diperhitungkan masak-masak sehingga program
ekstrakurikuler mencapai tujuan.
4) Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler oleh semua atau
sebagian siswa. (Amir Daien sebagaimana dikutip oleh
Prihatin,2011, hlm.163)
26
3. Faktor Pendukung dan Menghambat yang Mempengaruhi Prestasi
Siswa
a. Faktor pendukung peserta didik
Adapun faktor pendukung peseeta didik antara lain:
1) Faktor kecerdasan
Biasanya kecerdasan hanya dianggap sebagai kemampuan
rasional matematis. Rumusan diatas menunjukkan kecerdasan
menyangkut kemampuan yang luas, tidak hanya kemampuan
rasional memahami, mengerti, memecahkan problem tetapi
termasuk kemampuan mengatur perilaku berhadapan dengan
lingkungan yang berubah dan kemampuan belajar dari pengalaman
belajar.
Tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki seseorang siswa
sangat menentukan keberhasilannya mencapai prestasi belajar,
termasuk prestasi-prestasi lain sesuai macam-macam kecerdasan
yang menonjol yang ada pada dirinya.
2) Faktor bakat
Bakat adalah kemampuan yang ada pada seseorang yang
dibawanya sejak lahir yang diterima sebagai warisannya dari orang
tua. Bagi seorang siswa bakat bisa berbeda dengan siswa lainnya.
Ada siswa yang berbakat dalam bidang ilmu sosial, ada yang
diilmu pasti. Karena itu, seorang siswa yang berbakat dibidang
ilmu sosial akan sukar berprestasi tinggi dibandingkan ilmu pasti
dan sebaliknya. Bakat-bakat yang dimiliki siswa tersebut apbila
diberi kesempatan dikembangkan dalam pembelajaran, akan dapat
mencapai prestasi yang tinggi.
3) Faktor minat dan perhatian
Minat adalah kecenderungan yang besar terhadap sesuatu.
Perhatian adalah melihat dan mendengar dengan baik dan teliti
27
terhadap sesuatu. Minat pada suatu pelajaran tertentu, biasanya
cenderung untuk memperhatikannya dengan baik. Minat dan
perhatian yang tinggi pada mata pelajaran akan memberikan
dampak baik bagi prestasi belajar siswa.
4) Faktor motif
Motif adalah doronga yang membuat seseorang berbuat
sesuatu. Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha
serta kegiatan seseorang untuk mecapai tujuan yang diinginkan.
Dalam belajar, kalau siswa mempunyai motif yang baik dan kuat,
hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai
prestasi yang tinggi.
5) Faktor cara belajar
Keberhasilan studi siswa dipengaruhi juga oleh cara belajar siswa.
Cara belajar yang efisien memungkinkan mencapai prestasi lebih
tinggi dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efisien. Cara
belajar yang efesien sebagai berikut:
a) Konsentrasi sebelum dan pada saat belajar
b) Segera mempelajari kembali bahan yang sedang dipelajari dan
beruhasa menguasainya dengan sebaik-baiknya.
c) Mencoba menyelesaikan dan melatih mengerjakan soal-soal.
6) Faktor lingkungan kelurga
Sebagian waktu seseorang siswa berada dirumah. Orang tua,
dan adik-kakak siswa adalah orang paling dekat dengan dirinya.
Oleh karena itu, keluarga merupakan salahsatu potensi yang besar
dan positif memberi pengaruh pada prestasi siswa. Maka orang tua
sepatutnya mendorong, memberi semangat, membimbing dan
memberi teladan yang baik pada anaknya. Selain itu, perlu suasana
hubungan dan komunikasi yang lancar antar orang tua dengan
28
anak-anak serta keadaan keuangan keluarga yang tidak
kekurangan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup dan
kelengkapan belaajar anak. Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi
prestasi belajar siswa.
7) Faktor sekolah
Selain keluarga, sekolah adalah lingkungan kedua yang
berperan beasar memberi pengaruh pada prestasi belajar siswa.
Apabila sekolah berhasil menciptakan suasana yang kondusif bagi
pembelajaran, hubungan dan komunikasi perorang disekolah
berjalan baik, metode pembelajaran aktif-interaktif, sarana
penunjang cukuo memadai, siswa terrtib disiplin, maka kondidi
kondusif tersebut mendorong siswa saling berkompetisi dalam
pembelajaran. Keaadaan ini diharapkan membuat hasil belajar
siswa akan lebih tinggi.
Keberhasilan siswa mencapai hasil belajar yang baik
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor itu terdiri dari tingkat
kecerdasan yang baik, peajaran yag sesuai bakat yang dimiliki, ada
minat dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran, motivasi
yang baik dalam belajar, cara belajar yaang baik dan strategi
pembelajaran variatif yang dikembangkan guru, suasana keluarga
yang memberikan dorongan anak untuk maju, selain itu
lingkungan sekolah yang tertib, teratur, disiplin yang kondusif
bagi kegiatan kompetisi siswa dalam pembelajaran. (Tu‟u,2008,
hlm.78-81)
b. Faktor penghambat prestasi siswa
1) Penghambat dari dalam
Penghambat dari dalam meliputi:
29
a) Faktor kesehatan
Siswa yang kesehatannya sering terganggu
menyebabkan banyak waktunya beristirahat. Hal itu
menyebabkan tertinggalnya mata pelajaran. Prestasi siswa inni
kemungkinan belum dapat optimal.
b) Faktor kecerdasan
Siswa yang tingkat kecedrasannya rendah akan
menyebabkan kemampuan mengikuti kegiatan pembelajaran
agak lambat. Jika dia berada dalam kelas yang rata-rata tingkat
kecerdasannya tinggi, kemungkinan akan tercecer dalam
pembelajaran. Hasil yang dicapainya pun belum sampai
optimal. Selain itu, kecerdasan sangat mempengaruhi
cepat/lambatnya kemajuan belajar siswa.
c) Faktor perhatian
Perhatian disini terdiri dari pengertian dalam belajar
dirumah dan disekolah. Perhatian dirumah kerapkali terganggu
oleh acara televisi, kondisi rumah dan kondisi keluarha.
Perhatian belajar disekolah terganggu oleh kondisi kelas dan
suasana pembelajaran, serta lemahnya upaya diri
berkonsentrasi. Perhatian yang kurang memadai tersebut akan
berdampak kurang baik bagi hasil pembelajaran.
d) Faktor minat
Apabila pembelajaran yang dikembangkan oleh guru
tidak menimbulkan minat siswa atau siswa sendiri tidak
mengembangkan minat dirinya dalam pembelajaran. Hal ini
akan membuat siswa tidak belajar dengan sungguh-sungguh,
hasil belajar tidak optimal.
30
e) Faktor bakat
Apabila pelajaran yang diikuti siswa tidak sesuai
dengan bakat yang dimiliki, prestasi belajarnya tidak akan
mencapai hasil yang tinggi.
2) Penghambat dari luar
Penghambat dari luar meliputi sebagai berikut:
a) Faktor keluarga
Faktor ini dapat berupa faktor orang tua. Misalnya cara
orang tua mendidik anak yang kurang baik, teladan yang
kurang, hubungan orang tua dan anak yang kurang baik.
Kemudian faktor suasana rumah, misalnya suasana rumah yang
ramai, hubungan anggota keluarga kurang harmonis dan sering
cekcok. Terakhir, faktor ekonomi keluarga. Jika ekonomi
keluarga kurang, kebutuhan hidup dan perlengkapan belajar
belum dipenuhi dengan baik. Katiga faktor dalam keluarga
tersebut kerap kali menjadi penghambat bagi prestasi belajar
siswa.
b) Faktor sekolah
Faktor sekolah terdiri dari faktor metode pembelajaran.
faktor hubungan guru dengan murid kurang dekat. Biasanya
kalau gurunya dibenci atau tidak disukai, hasil belajar siswa
kurang baik. Faktor guru mrliputi mengajar terlalu cepat, suara
kurang keras, penguasaan materi kurang baik, penguasaan
kelas rendah, motivasi rendah, dan terlalu banyak jam
mengajar. Faktor sarana sekolah, misalnya gedung, ruangan
meja, kursi, buku-buku jika kurang memadai akan menggangu
hasil belajar.
31
c) Faktor disiplin siswa
Bila disiplin sekolah kurang mendapat perhatian
mempunyai pengaruh tidak baik pada proses belajar anak.
Misalnya, siswa yang tidak disiplin dibiarkan siswa yang
disiplin dibiarkan juga, akan timbul rasa ketidak adilan pada
para siswa.
d) Faktor masyarakat
Faktor media massa, misalnya acara televisi, radio,
majalah, dapat mengganggu waktu belajar. Faktor teman gaul
yang kurang baik, misalnya teman merokok, memakai obat-
obatan tropika, terlalu banyak bermain merupakan yang paling
banyak merusak prestasi belajar dan perilaku siswa.
e) Faktor lingkungan tetangga
Misalnya banyak penganggur, berjudi, pencuri, minum-
minuman cara berbicara kurang sopan. Lingkungan seperti ini
dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa.
f) Faktor aktivitas organisasi
Bila siswa sangat potensial, banyak aktivitas organisasi
selain dapat menunjang hasil belajar dan daapat juga
mengganggu hasil belajar apabila siswa tidak mengatur waktu
dengan baik.
Jadi, Ketika seorang siswa merasa gagal dalam studi
atau kurang baik hasil belajarnya atau prestasinya, belum tentu
karena tidak pandai atau bodoh. Kegagalan atau kurang bainya
hasil belajar atau prestasi siswa dapat terjadi karena faktor-
faktor tersebut. (Tu‟u,2008, hlm.83-85)
32
c. Faktor yang mempengaruhi prestasi siswa
Prestasi akademik dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal siswa. Faktor internal dan faktor ekstenal merupakan faktor
tercapainya prestasi belajar peserta didik. Menurut Sri Habsari (2009,
hlm.76) menyatakan faktor-faktor tersebut meliputi:
1) Faktor Internal meliputi Intelegent Quotient (IQ) merupakan
kecerdasan bawaan atau faktor bakat. Emotional Quotient (EQ)
merupakan kemampuan untuk memanage perasaan dan mengenali
keinginan dan kebutuhan orang lain. Spiritual Quotient (SQ) ialah
kecerdasan spiritual atau tingkat keimanan seseorang. Creativity
Quotient (CQ) ialah kecerdasan siswa untuk berkreativitas belajar.
Adversity Quotient (AQ) diartikan sebagai kecerdasan bertahan
dan keluar dari kesulitan dalam keadaan sukses.
2) Faktor eksternal meliputi motivasi prestasi, lingkungan belajar,
kedisiplinan, dan kesehatan.
Munadi (Rusman, 2012, hlm. 124) mengatakan faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar meliputi:
1) Faktor Internal
(a) Faktor Fisiologis secara umum kondisi fisiologis, seperti
kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan
capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagainya.
(b) Faktor Psikologi, setiap indivudu dalam hal ini peserta
didikpada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang
berbeda-beda,tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil
belajarnya. Beberapafaktor psikologis meliputi intelegensi
(IQ), perhatian, minat,bakat, motif, motivasi, kognitif dan
daya nalar peserta didik.
2) Faktor Eksternal
33
(a) Faktor Lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar.
Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan
lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya suhu,
kelembaban dan lain-lain.
(b) Faktor Instrumental adalah faktor yang keberadaan
danpenggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar
yangdiharapkan. Faktor-faktor instrumental ini berupa
kurikulum,sarana dan guru.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik
meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
merupakan faktor yang berasal dari dalam peserta didik itu sendiri
terdiri dari Need For Achievement (N-Ach)yaitu kebutuhan atau
dorongan untuk berprestasi, sedangkan faktor eksternal merupakan
faktor yang berasal dari luar peserta didik. Kedua faktor
merupakan faktor penentu keberhasilan peserta didikdalam meraih
prestasi akademik sehingga faktor-faktor tersebut seharusnya dapat
meningkatkan mutu pendidikan.
B. Studi Relevan
Studi relevan yang sering juga disebut dengan kajian terdahulu atau
literature revew adalah bagian dari proposal yang mendiskusikan laporan
penelitian, tulisan (buku atau jurnal) atau kegiatan akademis lainnya seperti
seminar terdahulu berkenaan atau berdekatan dengan fokus kajian yang akan
dilakukan.
Penelitian skripsi Nurjannah (2016) yang berjudul “ Manajemen
kesiswaan dalam meningkatkan prestasi siswa di Madrasah Negri Aliyah
Insan Cendekia Jambi”. Dalam skripsi ini persamaan penelitian dangan
penulis lakukan yaitu membahas tentang prestasi siswa, hanya saja yang
34
skripsi ini membahas tentang manajemen kesiswaan sedangkan peneliti
meneliti pembinaan kesiswaan.
Penelitian skripsi Khairul Rojikin (2018) yang berjudul “Pembinaan
disiplin siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negri 2 Kota Jambi”. Dalam
skripsi ini perbedaan dengan penelitian peneliti yaitu pada penelitian ini, yang
lebih di bahas pada pembinaan kedisiplinan siswa, sedangkan yang dilakukan
peneliti yang lebih dibahas mengenai proses meningkatkan prestasi siswa.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Creswell mengatakan (sebagaimana yang dikutip oleh
Sugiyono, 2013,hlm.347) penelitian kualitatif berarti poses eksplorasi dan
memahami makna perilaku individu dan kelompok, menggambarkan
masalah sosial atau masalah kemanusiaan. Oleh karena itu, peneliti
memilih menggunakan pendekatan penelitian kualitaif untuk menentukan
cara mencari, mengumpulkan, mengelola dan menganalisi kebenaran data.
Dengan pendekatan kualitatif, melalui teknik pengumpulan data secara
trianggulasi/gabungan maka kepastian data akan dapat diperoleh.
Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif.
Descriptive research adalah penelitian yang menjelaskan suatu situasi atau
era populasi tertentu yang bersifat faktual secara sistematis. Kualitatif
adalah pendekatan sistematis dan subjektif yang digunakan untuk
menjelaskan pengalaman hidup dan memberikan makna diatasnya.
Penelitian ini berorientasi pada upaya memahami fenomena secara
menyeluruh. Ia menggunakan observasi terstruktur serta interaksi
komunikasi sebagai alat pengumpulan data terutama wawancara
mendalam (in dept interview) dan peneliti menjadi instrumen utamanya.
Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis bermaksud mendeskripsikan
keadaan atau fenomena yang sebenarnya tentang “pembinaan kesiswaan
dalam meningkatkan prestasi siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6
kota jambi” dengan mengadakan observasi atau pengamatan lapangan
untuk memperoleh data dan informasi selengkap mungkin yang berkaitan
erat dengan subjek penelitian.
36
B. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting penelitian
Setting penelitian ini berupa tempat penulis meneliti yaitu pada
Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi. Pemilihan lokasi inni
didaskan pada pertimbngan, pertama karena peneliti mengambil lokasi
zang terdekat sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang
waktu yang luas sesuai dengan penulis, Menurut pengamatan penulis
belum ada yang meneliti tentang Pembinaan Kesiswaan dalam
Meningkatkan Prestasi Siswa,
2. Subjek penelitian
Subjek yang diteliti adalah kepala sekolah, guru, karyawan dan
siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi. Penelitian ini
menggunakan cara ”porposive sampling” yaitu teknik yang didasarkan
pada ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang
erat dengan populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Kekuatan dari
sample proposive adalah dari sedikit kasus yang diteliti secara
mendalam memberikan banyak pemahaman tentang topik. Maka
dengan ini telah ditetapkan bahwa kunci informasinya adalah kepala
sekolah, yang sekaligus sebagai responden, sedangkan guru, karyawan
dan murid hanyalah dijadikan sebagai informan tambahan.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya,
tanpa adanya perantara. Yakni data yang diperoleh secara langsung
melalui wawancara dan pengamatan (observasi) kepada para responden
yaitu kepala sekolah.
Wujud data primer pada penelitian ini adalah:
37
1) Strategi sekolah dalam Pembinaan Kesiswaan dalam
Meningkatkan Prestasi Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6
Kota Jambi.
2) Upaya yang dilakukan dalam Pembinaan Kesiswaan dalam
Meningkatkan Prestasi Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6
Kota Jambi.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak
langsung oleh peneliti, tapi telah berjenjang melalui sumber tangan
kedua atau ketiga. Data sekunder dikenal juga sebagi data-data
pendukung atau pelengkap data utama yang dapat digunakan oleh
peneliti.
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diambil
mengenai gambaran umum sekolah, historisnya dan geografis sekolah.
2. Sumber Data
Menurut Arikunto (2003,hlm 99) sumber data adalah tempat, orang
atau benda dimana peneliti dapat mengamati, bertanya atau membaca
tentang hal-hal yang berkenaan dengan variabel yang diteliti. Sumber data
secara garis besar dapat dibedakan atas: orang (person) tempat (place),
dan kertas atau dokumen (paper), sumber data yang akan diperoleh dari
penelitian ini adalah:
a. Kepala sekolah MTsN 6 Kota Jambi (Drs. Muhammad Dahri)
b. Wakil kepala bidang Tata Usaha (Nurliah, A.Md)
c. Wakil kepala bidang kesiswaan (Darmiyati, S.Pd)
d. Guru bidang OSIS (Asih Sumarni, S.Pd)
e. Kejadian dan peristiwa
38
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akan dinutuhkan dalam penelitian ini,
maka penulis menggunakan beberapa instrumen atau pengumpulan data
berupa metode wawancara, metode observasi, serta metode dokumentasi.
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang paling
utama dalam penelitian kualitatif. Menurut Sutrisno Hadi
(sebagaimana dikutip oleh Sugiyono, 2015, hlm. 235) observasi
merupakan suatu kompleks, suatu proses yang tersusun dari dari
berbagai proses biologis dan psikoliogis. Teknik pengumpulan data
dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang
diamati tidak terlalu besar. Metode yang digunakan adalah metode
observasi non partisipan. Hal ini setidaknya akan membantu peneliti
untuk mengumpulkan data dan mengetahui bagaimana pembinaan
kesiswaan dalam meningkatkan prestasi siswa di Madrasah
Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi.
2. Wawancara
Menurut Sugiyono (2015, hlm. 224) wawancara merupakan
teknik pengumpulan data dimana pewawancara (peneliti atau yang
diberi tugasmelakukan pengumpulan data) dalam melaukan
pengumpulan data mengajukan satu pertanyaan kepada yang
diwawancarai. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan
data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti
ingin mengetahui hal-hal darri responden yang lebih mendalam dan
jumlah respondennya sedikit/kecil.
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk
mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui
39
interaksi percakapan ataupun tanya jawab. Teknik wawancara berarti
melakukan interaksi komunikasi dan percakapan antara pewawancara
(interiewer) dan tes wawancara (interiviewer) dengan maksud
menghimpun informasi dan interviewer. Interviewer pada penelitian
kualitatif adalah informan yang dari padanya pengetahuan dan
pemahaman yang diperoleh.
Penulis mewawancarai responden yang berhubungan dengan
data ataupun yang mengetahui informasi tentang penelitian ini,
responden tersebut antara lain kepala sekolah MTsN 6 Kota Jambi,
waka bidang tata usaha, waka bidang kesiswaan serta guru dibidang
OSIS.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen, rapat, agenda dan sebagainya. Metode yang
digunakan peneliti untuk memperoleh catatan, surat-surat dokumen
lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian ini. Data
tersebut antara lain:
a) Historis dan geografis
b) Struktur orgnisasi
c) Keadaan guru dan siswa, serta
d) Keadaan sarana dan prasarana di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6
kota jambi
E. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2015,hlm.402) analisis data adalah proses mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi,
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan
40
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami
oleh diri sendiri maupun orang lain.
Data yang dikumpulkan melalui penelitian ini dikelompokkan menjadi
dua bagian yaitu data utama dan data pendukung. Data utama diperoleh
melalui subjek penelitian yaitu orang-orang yang terlibat langsung dalam
kegiatan sebagai fokus penelitian. Sedangkan data pendukung bersumber dari
dokumen-dukemen berupa catatan, rekaman, gambar atau poto serta bahan-
bahan lain yang dapat mendukung penelitian ini.
Kaitannya dalam penelitian ini sumber data utama yaitu manusia (pihak
internal dan eksternal yang terkait dengan keterlibatannya dalam pengelolaan
pembinaan kesiswaan) sedangkan data tambahan adalah dokumentasi yang
berkaitan dengan studi pembinaan kesiswaan dalam meningkatkan prestasi
siswa.
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan.
Daalam hal ini menurut Nasution (sebagaimana yang dikutip oleh
Sugiyono,2015, hlm. 402) menyatakan analisis telah mulai sejak merumuskan
dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung terus
sampai penulisan hasil penelitian. Dalam penelitian kualitatif, analisis data
yang difokuskan selama proses dilapangan bersamaan dengan pengumpulan
data. Jenis analisis data yang digunakan sebagai berikut:
1. Reduksi data (Data Reduction)
Menurut Sugiyono (2015, hlm. 405) mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya
dan mencarinya bila diperlukan.
41
Pada tahap reduksi data, peneliti merekam data lapangan dalam
bentuk catatan-catatan lapangan, menafsirkan dan menyeleksi masing-
masing data yang relevan dengan fokus masalah yang diteliti. Penelitian
mengenai pembinaan kesiswaan dalam meningkatkan prestasi siswa di
MTsN 6 Kota Jambi ini melalui observasi, dan wawancara yang kemudian
peneliti akan analisis dengan memilih, menggolongkan dan membuang
data yang dianggap kurang penting serta mengorganisir data tersebut
sehingga data dapat disajikan sebagaimana mestinya.
2. Penyajian Data (Data Display)
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Hubermas menyatakan “the most
frequent from of display data for qualitative research data in the past has
been narrative text”. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan
data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami
apa yang telah dipahami tersebut. (Sugiyono, 2015, hlm. 408)
Penyajian data terkait dengan pembinaan kesiswaan dalam
meningkatkan prestassi siswa di MTsN 6 Kota Jambi yang telah
direduksik sebelumnya melalui data yang teelah tersedia.
3. Penarikan kesimpulan dan vertifikasi(Vertification)
Menurut Sugiyono (2015, hlm. 412) langkah ketiga dalam analisis
data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan vertifikasi. Kesimpulan
awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila
tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal , didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
42
Hasil dari penyajian data dapat diambil kesimpulan tentang pembinaan
kesiswaan dalam meningkatkan prestasi siswa di MTsN 6 Kota Jambi.
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Menurut Sugiyono (2015, hlm. 439) keabsahan data bisa dilakukan
melalui trianggulasi data. Trianggulasi dalam pengujian kredibilitas ini
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan cara dan
berbagai waktu. Dengan demikian terdapat trianggulasi sumber,
triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu.
1. Triangulasi Sumber
Triangulai sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek ddata yang telah diperoleh melalui beberapa
sumber.
2. Triangulasi teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredebilitas data dilakukan
dengan cara mengecek kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda.
3. Triangulasi waktu
Triangulasi waktu sering mempengaruhi kredebilitas data. Data
yang dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagihari saat
narasumber masih segar dan fress akan memberikan data yang valid
sehingga akan lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian
kredebilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan
dengn wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau
situasi berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga
sampai ditemukan kepastian datanya.
G. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian ini disusun bertujuan untul menjadi pedoman dalam
melakukan penelitian. Dengan adanya jadwal penelitian ini diharapkan
agar peneliti dapat lebih mudah menyelesaikan langakah-langkah
43
penelitian yang akan dilakukan. Berikut adalah jadwal selama penelitian
berlangsung:
Tabel 1.3 : Jadwal Penelitian
Catatan: Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah sesuai kondisi dan kebutuhan
penelitian
No Kegiatan
Bulan
Des Jan Feb Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Judul
2 Penyusunan Proposal
3 Bimbingan Proposal
4 Pengurus Izin Seminar
5 Seminar Proposal
6 Perbaikan Proposal
7 Pengajuan Riset
8 Pengumpulan Data
9 Vertifikasi dan
Analisis Data
10 Penulisan Laporan
Skripsi
11 Pengadaan Laporan
Skripsi
12 Sidang Munqasah
44
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum
1. Gambaran Umum Sekolah
Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Sijenjangsemula adalah Madrasah
Tsanawiyah Swasta Al-Ikhlas yang dikelola oleh Swadaya Masyarakat
Sijenjang, dan semenjak tahun 1997/1998 berdasarkan Keputusan Kanwil
Depag Propinsi Jambi, dijadikan Madrasah Tsanawiyah Negeri Sijenjang
Kota Jambi.
Usaha untuk dapat mewujudkan visi dan misi Madrasah Tsanawiyah
Negeri Sijenjang dalam menghasilkan out put berupa prestasi akademis
dan non akademis, ada 4 komponen penting yang menjadi skala prioritas
yaitu : Proses Belajar Mengajar, Proses Program Ekstra kurikuler, Hasil
Produk & Dampak.
2. Data sekolah
a. Nama Sekolah : Madrasah Tsanawiyah Negeri 6
Kota Jambi
b. Pendirian Sekolah : 1997
c. Luas Tanah Sekolah : 2865 M2
d. Alamat Sekolah
1) Jalan :Jl.Raden Fatah, kel. Sijenjang Jambi
Timur
2) Kecamatan : Jambi Timur
3) Kota : Jambi
4) Provinsi : Jambi
e. Bentuk Sekolah : Permanen
f. Status Sekolah : Negeri
g. Identitas Kepala Sekolah
1) Nama : Drs. Muhammad Dahri
2) Pendidikan terakhir : Sarjana ( S1 ) / Akta IV
3) Jurusan : Pendidikan Agama Islam
45
45
3. Visi dan Misi
Adapun visi dan misi pada MTsN 6 Kota Jambi adalah
a. Visi
„‟TERWUJUDNYA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI
SIJENJANG BERAKHLAK MULIA DAN UNGGUL DALAM
PRESTASI‟‟
b. Misi
- Membentuk siswa-siswi yang mampu bersaing dan unggul dalam
prestasi
- Memperdayakan organisasi yang berakhlak mulia
- Meningkatkan kualitas profesional kerja, budi pekerti dan
berakhalak mulia
- Meningkatkan hubungan kerja sama orang tua , murid dan
masyarakat
4. Data Ketenaga kerjaan Guru
Guru merupakan suatu komponen yang paling penting di dalam
sekolah. Karena guru merupakan pondasi utama yang melaksanakan tugas
dalam mengelola sekaligus faktor yang menentukan kelangsungan proses
belajar mengajar di keas dalam rangka mencapai tujuan pendidikan,
sehingga guru juga adalah komponen yang paling utama dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan demikian maka jumlah dan
mutu guru menjadi ukuran bagi perkembangan pendidikan. Dalam
penelitian ini guru yang dimaksud adalah guru MTsN 6 Kota Jambi. Guru-
guru di MTsN 6 Kota Jambi memiliki kualifikasi pendidikan Strata Satu
(S1) sebanyak 32 orang yang merupakan keseluruhan tenaga kependidikan
yang ada di MTsN 6 Kota Jambi. Data ini diperoleh dari hasil observasi
peneliti serta berdasarkan dokumen yang diberikan pihak sekolah. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagai tenaga yang profesional, guru yang
memegang peran dan pencapaian tujuan pembelajaran.
46
Tabel 2.4: Keadaan Tenaga Pendidik MTsN 6 Kota Jambi
GURU
PNS 24
33
49
HOMOR 8
Pemenuhan
Jam
1
ADMINISTRASI PNS 4
14 HONOR 10
Jaga Malam 2 2
(Sumber: Arsip profil MTsN 6 Kota Jambi)
5. Keadaan Siswa-Siswi
Berdasarkan hasil observasi diperoleh data siswa-siswi kelas VII-IX
MTsN 6 Kota Jambi sebagai berikut:
Tabel 3.4 : Keadaan Siswa MTsN 6 Kota Jambi
VII
A 37 L 10
L 57 P 27
B 37 L 15
P 22
C 36 L 17
P 89 P 19
D 36 L 15
P 21
E 0 L -
146 P -
VIII A 36
L 13
L 66 P 23
B 40 L 20
47
P 20
P 98 C 44
L 18
P 26
D 44 L 15
164 P 29
IX
A 36 L 10
L 80 P 26
B 34 L 15
P 19
C 32 L 18
P 85 P 26
D 33 L 19
P 14
E 30 L 19
165 P 11
Jumlah: L. 203 + P. 272 = 475
Sumber: Arsip profil MTsN 6 Kota Jambi
6. Keadaan sarana dan prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan, sedangkan prasarana adalah sesuatu yang terwujud sebelum
adanya sarana. Sarana dan praarana yang dimaksud disini adalah segala
sesuatu yang digunakan sebagai alat untuk memperlancar kegiatan atau
proses pembelajaran. Adapun sarana dan prasarana yang ada di MTsN 6
Kota Jambi adalah:
Tabel 4.4 : keadaan Sarana dan Prasarana MTsN 6 Kota Jambi
No FASILITAS GEDUNG JUMLAH KET
48
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
33
Ruang Kelas
Ruang Perpustakaan
Ruang Keterampilan, Kesenian
Ruang Laboratorium IPA
Ruang Laboratorium Komputer
Ruang Serbaguna
Ruang Kepala
Ruang Wakil Wakil Kepala
Ruang guru
Ruang Tata usaha
Ruang Produksi
KM/WC Guru dan Tata Usaha
Ruang Tamu
Gudang
KM/WC Siswa
Ruang KB/BP
Ruang UKS/PMR
Ruang OSIS/PRMUKA
Kantin/Koperasi
Ruang Ibadah/Mushalla
Bangsal Kendaraan
Rumah dinas Kepala
Rumah dinas kepala TU
Sarana kegiatan olah raga Atlit
Sarana Kegiatan Olah Raga Poli
Sarana Kegiatan Olah
RagaTakraw
Sarana Kegiatan Olah Raga
Basket
Sarana Kegiatan Olah Raga
Bulutangkis
Sarana kegiatan Olah raga Bola
Kaki
Sarana Kegiatan Seni Budaya
13 ruang
1 ruang
-
1 ruang
1 ruang
-
1 ruang
-
1 ruang
2 ruang
-
3 ruang
1 ruang
1 ruang
2 ruang
-
1 ruang
-
1 ruang
1 ruang
1 ruang
-
-
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
-
Ada
Ada
-
Ada
Ada
Ada
Ada
--
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
-
-
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Sumber: arsip profil MTsN 6 Kota Jambi
49
7. Struktur Organisasi
Salah satu bagian yang terpenting dari keberadaan sekolah sebagai
sysetm adalah adanya struktur organsasi sekolah. Pembentukan organisasi
sekolah adalah merupakan bagian dari pediman arah kepemimpinan yang
menunjukkan adanya pembagian tugas, koordinasi dan kewenangan dalam
jabatan. Berdasarksn data yang diperoleh dari tata usaha, maka dapat
dikemukakan struktur organisasiMadrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota
Jambi adalah sebagai berikut:
Gambar 1.4 Struktur Organiasi MTsN 6 Kota Jambi (arsip profil
MTsN 6 Kota Jambi)
STRUKTUR ORGANISASI
50
B. Temuan Khusus dan Pembahasan
1. Pelaksanaan Pembinaan Kesiswaan dalam Meningkatkan Prestasi
Siswa di MTsN 6 Kota Jambi
Pembinaan siswa berprestasi adalah kegiatan yang bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan Pengembangan diri di Madrasah Tsanawiyah
Negeri 6 Kota Jambi dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar,
dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan kepramukaan,
kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja
Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi memiliki
kemampuan untuk membimbing guru dalam melaksanakan tugasnya
dengan baik serta memiliki cara dan strategi yang tepat untuk
meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan agar prestasi siswa-
siswi nya dapat meningkat. (Observasi, 11 April 2019)
Dari hasil pengamatan penulis selama melakukan penelitian
menemukan bahwa dalam meningkatkan prestasi siswa, hal-hal yang
dilakukan oleh kepala sekolah antara lain:
Pertama, kepala sekolah mengikutsertakan para guru dalam berbagai
penataran yang ada. Tujuannya untuk meningkatkan mutu dan menambah
wawasan bagi para guru. Meningkatkan mutu dan wawasan guru tentu
akan berdampak pula bagi pencapaian prestasi pada siswa. Tidak hanya
mutu guru tapi juga mutu siswa agar pendidikan yang ada di MTsN 6
Kota Jambi dapat berjalan seimbang. Wujud dari peningkatan mutu siswa
yaitu dengan mengikutsertakan siswa dalam berbagai lomba agar siswa
51
dapat termotivasi untuk belajar. Dengan menugaskan guru mengikut
kegiatan-kegiatan tersebut, kualitas dan profesionalnya akan terus
berkembang sehingga komitmen untuk meningkatkan prestasi siswa akan
lebih tinggi dan maksimal. Kepala sekolah menjelaskan:
“Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan mutu guru,
kami menugaskan para guru untuk mengikuti diklat, penataran dan
sebagainya, baik yang diadakan oleh lembaga formal maupun non
formal. Guru yang telah mengikuti pelatihan kami haruskan untuk
membagi ilmu dan pengalamannya kepada guru yang belum
mempunyai kesempatan untuk mengikuti pelatihan. Diharapkan
agar semua guru mendapatkan pengetahuan yang sama dan proses
belajar mengajarnya akan lebih baik. (wawancara 23 april 2019)
Ibu Nurliah juga menjelaskan:
“kepala sekolah mengikut sertakan para guru dalam berbagai
seminar, diklat maupun pelatihan secara bergiliran atau
berdasarkan dari kemampuan yang dimiliki oleh guru. Guru yang
telah mengikuti pelatuhan diberikan kesempatam untuk berbagi
dan menularkan ilmu yang telah didapatnkepada guru lainya dalam
meningkatkan mutu pembelajaran.” (wawancara
Kedua, menggunakan waktu belajar secara efektif disekolah serta
menerapkan kedisiplinan kepada seluruh warga sekolah. Tertib dan
disiplin merupakan program sekolah yang dirancang oleh pihak sekolah
MTsN 6 Kota Jambi. Peraturan yang ada disekolah harus ditaati dan
dsipatuhi guna kelancaran dan pencapaian hasil belajar yang maksimal.
Kedisiplinan yang kuat yang tertanam di dalam diri siswa-siswi akan
menjadi motivasi yang tinggi untuk selalu berusaha meningkatkan prestasi
akademik maupun prestasi non akademik. Sebagaimana yang dijelaskan
kepala sekolah:
“Saya selalu mendorong guru untuk memulai dan mengakhiri
pembelajaran sesuai dengan ketentuan dan waktu yang telah
ditetapkan. Tujuannya untuk mengefektifkan dan mengefesiensikan
waktu agar proses pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal.
Sekolah juga membuat program-program seperti penanaman
52
kedisiplinan terhadap peserta didik ontohnya jika ada siswa yang
datang terlambat baik itu pada saat apel senin atau yang laainnya akan
kita beri hukuman.”
Ibu Darmiyati juga menjelaskan:
“Kepala sekolah selalu mengingatkan kepada guru akan tata tertib
yang ada disekolah dan kedisiplinan guru dalam mengajar. Apakah
guru-guru masuk tepat pada waktunya dan mengakhiri jam pelajaran
sesuai dengan ketentuan. Jika terdapat guru yang tidak disiplin dalam
mengajar maka kepala sekolah secara langsung memanggil guru yang
bersangkutan untuk diberikan teguran dan terkadang kepala sekolah
melakukan sharing terkait masalah tersebut.(wawancara tanggal 30
maret 2019)
Dari pengamatan penulis dilapangan, dapat dikatakan bahwa
kedisiplinan yang ditanamkan kepala sekolah kepada seluruh warga
sekolah sudah cukup baik walaupun masih ada beberapa guru yang tidak
disiplin dalam mengajar, contohnya masi terdapat guru yang datang
terlambat. Sehingga tidak menggunakan waktu mengajar secara efektif
dan efisien. Untuk itu, upaya yang dilakukan kepala sekolah dengan
memanggil guru yang bersangkutan untuk diberikan teguran dan
terkadang kepala sekolah melakukan sharing agar guru tersebut dapat
disiplin dalam mengajar.
Ketiga, melaksanakan program perbaikan dan pengayaan. Untuk itu,
kepala sekolah menghimbau kepada para guru untuk meningkatkan
kualitas belajar siswa melalui pengayaan dan perbaikan pembelajaran. Hal
ini sebagai bentuk dari usaha kepala sekolah agar pemahaman siswa dapat
diperbaiki dan hasil prestasi yang dimiliki siswa dapat memuaskan. Hal
ini di ungkapkan ibu Asih Sumarni:
“Kepala sekolah selalu mengingatkan kami untuk melakukan
perbaikan pembelajaran dalam bentuk remedial dalam setiap mata
pelajaran baik itu mata pelajaran umum maupun mata pelajaran
keagamaan. Remedial biasanya dilakukan oleh guru bidang studi yang
bersangkutan dan remedial itu sendiri dilaksanakan setelah
mengadakan ulangan atau setelah mengikuti ujian semester agar siswa
53
dapat menuntaskan hasil belajarnya.” (wawancara tanggal 30 Maret
2019)
Pembinaan kesiswaan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi
di lakukan semua tenaga pendidik dan kependidikan guna mengarahkan
siswa ke arah tujuan yang ingin di capai untuk mendapatkan prestasi-
prestasi yang tinggi. Pembinaan kepada siswa dilakukan mulai dari peserta
didik masuk ke madrasah yang biasa dinamakan masa orientasi peserta
didik baru (MOPD) atau masa orientasi siswa baru (MOS) hingga peserta
didik lulus dari sekolah madrasah.
a) Pembinaan Masa Orientasi siswa Baru
Masa orientasi siswa baru merupakan kegiatan yang
dilaksanakan disekolah untuk menyambut kedatangan siswa baru.
Masa orientasi siswa baru ini digunakan untuk sarana perkenalan
antara siswa dengan lingkungan barunya, maupun sebagai sarana
pengenal antar siswa baru, dengan kakak kelas, ataupun dengan guru
serta karyawan lainnya yang ada di madrasah. Selain itu masa orientasi
siswa baru juga dijadikan sebagai wahana untuk melatih kedisiplinan,
ketahanan mental dan mempererat tali persaudaraan. Sehingga dengan
tujuan itu pulalah MOS bisa menjadi sarana untuk membentuk
kerakter siswa. (laporan masa orientasi siswa baru)
Panitia kegiatan masa orientasi siswa baru Madrasah
Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi dilakukan oleh penanggung jawab,
ketua pelaksana, sekretaris dan anggota yang berasal dari guru MTsN
dan di bantu oleh tim OSIS MTsN. Narasumber dan moderator dalam
kegiatan masa orientasi siswa baru di MTs berasal dari MTs, waka
kesiswaan, waka humas atau sarana dan prasarana dan guru MTsN.
(Observasi, 25 April 2019)
Waktu pelaksanaan kegiatan masa orientasi siswa baru tersebut
dilaksanakan selama dua hari. Materi yang diberikan dalam kegiatan
54
masa orientasi siswa baru ini meliputi visi misi manajemen MTsN,
trainer of motivation, sistem pembelajaran dan akademik, manajemen
waktu, manajemen kesiswaan, materi tata tertib MTsN dinamika
kelompok, manajemen sarana dan prasarana, manajemen bimbingan
konseling, orientasi perpustakaan, keputrian dan keputraan.
Berdasarkan observasi penulis, pembinaan kesiswaan yang
dilakukan selama masa orientasi siswa baru telah memberikan
kejelasan bahwa program yang diberikan dalam masa orientasi
tersebut telah tertata dengan baik. Sehingga apa yang telah
direncanakan dapat tercapai tujuannya secara maksimal.
b) Pembinaan disiplin siswa
Pembinan disiplin siswa di MTsN 6 Kota Jambi dilakukan
dengan membuat peraturan madrasah yang tertuang dalam buku tata
tertib (tatib) madrasah. Tata tertib ini terdapat dalam tiap kegiatan
yaitu: tata tertib kegiatan akademik, tata tertib kesiswaan, dan
tatatertib kegiatan kemasjidan. Tata tertib tersebut diterapkan dengan
menggunakan sistem poin sesuai dengan bentuk pelanggaran dan
sanksi pelanggaran. Untuk memperjelas pembinaan disiplin siswa
sebagaimana yang telah dijelaskan ibu Asih Sumarni :
“Pembinaan disiplin siswa dilakukan dengan cara meningkatkan
kegiatan pembelajaran, kegiatan masjid, semua terkontrol
dengan ketat melalui buku tata tertib jadi tidak banyak siswa-
siswi yang melanggar.” (wawancara pada tanggal 30 maret 2019)
c) Pembinaan kegiatan ektrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler di MTsN 6 Kota Jambi merupakan
wahana bagi peserta didik untuk menyalurkan atau mengembangkan
minat dan bakat serta kreaktifitas yang dimiliki peserta didik. Kegiatan
ekstrakurikuler ini pula merupakan program MTsN 6 kota Jambi untuk
55
meningkatkan prestasi siswa. Sesuai dengan wawancara peneliti
dengan waka kesiswaan mengatakan:
“Yang kami lakukan untuk meningkatkan prestasi siswa yaitu
membuat program kesiswaan, baik ekstrak ataupun ko-
kurikuker, membuat program yang meningkatkan prestasi
akademik maupun non akademik secara terstuktur.”
(Wawancara pada tanggal 30 maret 2019)
Berdasarkan observasi peneliti melihat terdapat program
kesiswaan yang sudah terjadwal dan program tersebut dilaksanakan
selama satu tahun periode pembelajaran dilaksanakan dan akan
diperbaharui pada periode tahun ajaran baru.
Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk meningkatkan
prestasi akademik dan non akademik. Adapun cara yang dilakukan
untuk menelusuri bakat dan minat siswa di Madrasah Tsanawiyah
Negeri 6 Kota Jambi serta cara mengembangkannya yaitu berdasarkan
wawancara dengan waka kesiswaan:
“Bekerjasama dengan wali kelas dan orang tua dan didukung
oleh program sesuai dengan program yang ada. Kami juga
selalu memantau kegiatan-kegiatan sekolah dan yang pasti
melihat perilaku atau sikap anak-anak kita, apakah mereka
serius mengikuti kegiatan tersebut atau tidak. Jika ada yang
main-main atau tidak serius maka kita akan menegur siswa
tersebut, dan kita tanya kenapa bisa begitu. Tapi disini
alhamdulillah semua kegiatan berjalan dengan lancar.
(wawancara tanggal 30 maret 2019)”
Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan
dapat memilih jenis kegiatannya sesuai dengan minat yang
dikehendaki peserta didik. Peserta didik boleh mengikuti kegiatan
ektrakurikuler tersebut maksimal dua pilihan kegiatan. Kegiatan
56
ekstrakurikuler ini didukung serta melibatkan semua guru, berdasarkan
wawancara peneliti dengan ibu Asih Sumarni:
“Semua mendukung program yang diselenggarakan disekolah
karena dalam pelaksanaannya semua siswa boleh ikut kegiatan
elstrakurikuler, seluruh guru dilibatkan sebagai pembimbing
sesuai dengan klasifikasi keilmuan guru.” (wawancara pada
tanggal 30 maret 2019)
Berdasarkan observasi peneliti menemukan bahwasannya guru
yang memiliki kemampuan lebih melakukan guru pembinaan pada
bidang tilawah qur‟an meskipun guru tersebut bukan waka kesiswaan
di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi.
2. Prestasi siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi
Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi merupakan lembaga
pendidikan islam yang telah menunjukkan hasil positif dari berbagai
prestasi yang telah diraih oleh siswa baik itu dalam biang akademik
maupun non akademik.
Salah satu langkah yang dilakukan oleh Kepala Madrasah
Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi untuk meningkatkan prestasi siswa
sebagaimana yang telah dijelaskan oleh kepala sekolah dalam wawancara
berikut:
“Memperkuat dan memperbanyak latihan-latihan kemudian kita
mencari dan mendatangkan pelatih yang memang betul kompeten di
bidangnya. Dan kemudian kita mempersiapkan sarrana dan prasarana
serta peralatan-peralatan yang mendukung kegiatan tersebut.”
(wawancara tanggal 23 april 2019)
Berdasarkan pengamatan dilapangan, kepala sekolah terjun langsung
dalam berbagai kegiatan yang ada dalam kegiatan ekstrakurikuler beliau
datang melihat begitupun dalam pelajaran tambahan seperti les, bimbel,
57
kepala sekolah juga datang untuk melihat dan mengawasi kegiatan yang
sedang berlangsung. Dengan ada nya kepala sekolah, siswa ada juga yang
disegani dan guru serta pelatih juga ikut semangat. Hal ini di ungkapkan
oleh ibu lia selaku waka Tata Usaha:
“Sejauh ini kepala sekolah terjun langsung ke dalam ruangan atau
dalam kegiatan yang ada disekolah, bahkan beliau selalu
mengingatkan kami untuk ikut mengwasi siswa-siswi agar belajar nya
fokus.” (wawancara tanggal 6 mei 2019)
Ibu Darmiyati juga menjelaskan selaku waka kesiswaan:
“Tentu kepala sekolah terjun langsung ke lapangan untuk melihat dan
mengawasi setiap kegiatan yang ada di sekolah ini baik itu ekstra atau
pun ko-kulikuler, terkadang beliau memang sengaja masuk kelas
bimbel ataupun les ataupun kegiatan lainnya.” (observasi tanggal 30
maret 2019)
Adapun prestasi yang dicapai oleh MTsN 6 Kota Jambi baik bersifat
akademik maupun non akademik.
a. Prestasi akademik MTsN 6 Kota Jambi
Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari
kegitan pembelajaran disekolah atau perguruan tinggi yang bersifat
kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian.
Prestasi tersebut berkaitan dengan kemampuan siswa dalam
menguasai mata pelajaran yang telah dipelajari. Prestasi akademik
disini difokuskan kepada prestasi siswa dalam mengikuti lomba yang
diadakan oleh Depag maupun diknas baik tingkat kecamatan,
kabupaten, maupun provinsi, maka prestasi siswa MTsN 6 kota jambi
dapat diketahui secara rill (Observasi, 13 April 2019.
Hal ini dibuktikan dengan menjuarai berbagai lomba, antara
lain juara III Lomba Olimpiade sains bidang studi matematika tingkat
SMP/MTs pada tahun 2010, juara II lomba cerdas cermat tingkat
58
Madrasah Tsanawiyah tahun 2014. Juara II lomba penyelenggaraan
jenazah tingkat SMP/MTs tahun 2015. Peringkat 13 untuk Tk.MTs se
Propinsi Jambi Th.2002/2003, Peringkat 1 untuk MTsN se Kota Jambi
Th. 2002/2003.
b. Prestasi Non akademik MTsN 6 Kota Jambi
Prestasi non akademik adalah prestasi yang diperoleh siswa
bukan berdasarkan atas kemampuan dari hasil pembelajaran dikelas.
Prestasi ini dapat dicapai karena bakat siswa atau pelatihan tertentu
sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Prestasi non akademik, seperti
misalnya IMTAQ, kejujuran, kesopanan, olahraga, kesenian,
keterampilan kejujuran, dan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler lainnya.
Prestasi non akademik yang dicapai MTsN 6 Kota Jambi
adalah prestasi yang diraih dalam berbagai kegiatan atau lomba
dibidang ekstrakurikuler baik tingkat kecamatan, tingkat kabupaten
maupun tingkat sekolah. Hal ini dibuktikan dengan menjuarai berbagai
lomba seperti juara I Gelar Prestasi Panggelang SMP Jambi Timur
tahun 2010, juara III lomba Tilawah Qur‟an kategori putra ALARAM
I Madrassah Aliyah Negeri 3 Kota jambi tahun 2019, juara II putra
lomba Qasidah MAN Model Jambi tingkat MTs/SMP sekota Jambi
tahun 2007, juara II putri lomba Qasidah MAN Model Jambi tingkat
MTs/SMP sekota Jambi tahun 2007, juara II LIGA MTsN sijenjang
kota jambi 2011, juara II putra futsal tingkat MTsN sijenjang kota
jambi pada class meeting tahun 2012, juara III melukis poster lorensi
9lomba remaja mandiri dan bersosialisasi) PMR tingkst madya se-kota
dan se-muaro jambi tahun 2014, juara terbaik II dapur umum jumbara
PMR tingkat madya se-kota jambi PMI cabang kota jambi pada 28
september s/d 1 oktober 2017, juara II cipta logo alaram II MAN 3
kota jambi, juara III Hasta karya putri lomba tingkat II (LT II) kwartir
ranting gerakan pramuka jambi timur pada tanggal 17-19 novemver
59
2016, juara III pidato putri lomba tingkat II (LT II) kwartir ranting
gerakan pramuka jambi timur pada tanggal 17-19 novemver 2016,
juara III penjajah alam putri lomba tingkat II (LT II) kwartir ranting
gerakan pramuka jambi timur pada tanggal 17-19 novemver 2016,
juara I pentas seni lomba tingkat II (LT II) kwartir ranting gerakan
pramuka jambi timur pada tanggal 17-19 novemver 2016, juara umum
I perkemahan pesta penggalang PPP./.2010. Lomba Pidato bahasa
Inggris Putra Juara II kegiatan The Skill Compition Tingakat Pramuka
Penggalang sekota Jambi di Man Model Jambi. Lomba Pertolongan
Pertama Tingkat Madya ( Akarsi) Ke II Seprovinsi Jambi kampus
STMIK Nurdin Hamzah Tahun 2015, Lomba Remaja Mandiri dan
bersosialisasi pasang bongkar tandu darurat ( PBTD ) PMK tingkat
Madya, Sekota Jambi 2014, Juaara harapan I beregu Putra lomba
senam jambi tk SLTP se-provinsi jambi 2007.
3. Faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan prestasi
siswa di MTsN 6 Kota Jambi.
Terlaksananya pembinaan kesiswaan di MTsN 6 Kota Jambi tidak
terlepas dari dukungan semua elemen yang ada di MTsN 6 Kota Jambi
dari guru hingga sarana dan prasarana. Adapun faktor pendukung
dalam meningkatkan prestasi siswa di MTsN 6 Kota Jambi adalah
sebagai berikut:
1) Bakat dan minat siswa
Bakat dan minat siswa menjadi faktor pendukung yang berasal
dari dalam diri siswa itu sediri berdasarkan pengamatan penulis
dilapangan selama melakukan penelitian menunjukkan bahwa
kegiatan ekstrakurikuler yang ada di MTsN 6 Kota jambi ini telah
disesuaikan dengan potensi diri serta minat dan bakat siswa pada
60
bidang kegiatannya. Hal ini telah dijelaskan oleh waka kesiswaan,
ibu Darmiyati
“Kita memberikan kesempatan kepada siswa-siswi untuk
memillih kegiatan yang diminatinya dan mengembangkan
kembali bakat yang ada pada diri siswa tersebut” (wawancara
tanggal 30 maret 2019)
Kemudian ibu Asih Sumarni juga menjelaskan
“dari awal anak-anak masuk sudah mengisi formulir
pendaftaran yang tertera kemampuan masing-masing dibidang
apa, jadi setelah mereka aktif sekolah kita tinggal membimbing
dan mengarahkannya lagi, agar mereka selalu percaya diri
dalam memilih bakat dan minat yang ada dalam diri mereka.
(wawancara, 5 April 2019)
2) Memberikan motivasi kepada siswa
Motivasi yang diberikan kepada siswa akan sangat
berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Sebab dengan adanya
motivasi siswa akan lebih giat lagi untuk mencapai apa yang
diinginkan. Guru selalu berusaha memberikan motivasi kepada
siswa agar siswa dapat lebih semangat lagi dalam belajar. Cara
yang dilakukan guru dalam memotivasi selalu memberikan arahan
dan contoh sekolah yang sudah banyak mendapat prestasi baik
dibidang akademik maupun non akademik. Hal ini dijelaskan oleh
waka kesiswaan:
“Kita selalu memberikan motivasi kepada siswa terutama wali
kelas, karena walikelas juga bertanggung jawab untuk
memberikan dorongan agar mereka mampu bersaing secara
sehat berawal dari teman kelas, antar kelas dan antar sekolah,
kita selalu memberikan contoh-contoh sekolah lain yang
berprestasi seperti MAN 3 Kota Jambi sistem belajarnya
seperti apa, kenapa siswa-siswi nya berprestasi. Kita
memberikan pujian agar anak lebih giat lagi dalam
61
meningkatkan prestasinya.” (wawancara pada tanggal 30 maret
2019)
3) Melakukan kegiatan pembinaan untuk mendukung prestasi siwa
Kepala sekolah menugaskan atau menunjuk pembina dan
pelatih agar kegiatan pembinaan dapat berjalan sesuai yang di
harapkan. Sebagai mana yang telah dipaparkan oleh guru bidang
OSIS:
“Kegiatan yang mendukung disini yaitu kita melakukan
pembinaan untuk berbagai cabang lomba olimpiade seperti
bahasa, IPA, matematika. Semua mata pelajaran yang di
olimpiadekan akan kitta bina, dan kita mengayomi atau
mengajak anak-anak yang berprestasi untuk lebih giat lagi
dalam belajarnya, jika dia memiliki bakat dalam olahraga maka
kita masukkan dia di bidang olahraga, jika tilawah kita
masukkan ke tillawah dan begitupun seterusnya pada bidang-
bidangnya. Kegiatan ini dipantau langsung oleh kepala
sekolah.” (wawancara tanggal 30 maret 2019)
4) Sarana dan prasarana yang memadai
Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor pedukung
dalam meningkatkan prestasi siswa baik prestasi akademik
maupun non akademik. Berdasarkan hasil observasi penulis
sarana dan prasarana yang terdapat di MTsN 6 Kota Jambi seperti
adanya media pembelajaran di kelas, perpustakaan yang memadai,
musholah, laboratorium komputer dan IPA, serta sarana dan
prasarana yang menunjang kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini
dijelaskan oleh kepala sekolah:
“Sarana dan prasarana disini bisa dikatakan sudah cukup
memadai misalnya perpustakaan yang dilengkapi buku-buku
yang berkaitan dengan mata pelajaran, dan disini juga sarana
dan prasana untuk kegiatan ekstrakurikuler sudah cukup
memadai seperti adanya alat untuk ekskul drumband, alat
62
kompngan untuk marawis, beberapa bola untuk kegiatan futsal,
voli dan basket, alqur‟an dan albarjanji untuk tilawah dan
sebagainya.” (wawancara tanggal 23 april 2019)
Adapun faktor penghambat dalam meningkatkan prestasi siswa di
Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi adalah sebagai berikut:
1) Faktor orang tua
Faktor orang tua menjadi faktor pendukung dan penghambat
dalam prestasi siswa. Jika disekolah sudah menggunakan segala
hal demi meningkatkan presatasi siswa akan tetapi jika dirumah
orang tua tidak memberikan contoh dengan tindakan yang nyata
maka proses pembelajaran disekolah tidak akan berkesinambungan
pada waktu siswa di rumah. Berikut wawancara bersama bapak
kepala sekolah:
“Untuk strategi pembelajaran, metode fasilitas sampai adanya
kegiatan pembinaan yang dilakukan sekolah demi menunjang
prestasi siswa tetapi jika dirumah orang tua tidak ada usaha
untuk mengawasi anaknya apalagi sekarang zaman sudah
canggih sangking sayang nya dengan anak semua permintaan
anak-anak nya dituruti dan akhirnya anak nya sibuk dengan
gadged yang ada di tangannya. Hal ini akan sangat
menghambat proses prestasi siswa.” (wawancara tanggal 23
april 2019)
Waka kesiswaan juga menjelaskan dalam wawancara berikut:
“ Peran orang tua sangat berpengaruh dalam meningkatkan
prestasi siwa karena memang banyak waktu yang dihabiskan
dirumah daripada disekolah. Orang tua yang kurang
mengontrol anak dirumah akan berdampak pada hasil
belajarnya di sekolah. Terkadang malah ada sebagian orang tua
yang tidak memberikan izin untuk kegiatan tersebut. Nah ini
sangat menghambat dalam meningkatkan prestasi yang ada
pada diri siswa tersebut.” (wawancara tanggal 30 maret 2019)
2) Waktu yang terbatas
63
Seperti yang kita ketahui bahwa waktu yang disediakan sekolah
sangta terbatas. Sebagaimana dipaparkan oleh waka kesiswaan:
“Yang menjadi penghambatnya lagi yaitu waktu yang
diberikan terbata. Untuk kegiatan ektrakurikuler pada semester
ini hanya diberi waktu beberapa bulankarena pada pertengahan
bulan maret guru-guru sudah disibukkan dengan mengatur
jadwal ujian siswa kelas IX, kemudian di bulan mei juga
disibukkan untuk mempersiapkan ujian anak kelas VII dan
VIII. Apalagi mei sudah masuk bulan puasa jadi tidak mungkin
melakukan kegiatan ektrakurikuler pada saaat itu. “(wawancara
tanggal 23 maret 2019)
Dari hasil observasi dan wawancara yang telah penulis lakukan
maka dapat dikatakan bahwa orang tua sangat berpengaruh terhadap
prestasi anak dan waktu yang terbatas dalam belajar menjadi
penghambat dalam prestasi siswa di MTsN 6 Kota Jambi.
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas tentang temuan dan pembahasan penelitian
yang dituangkan dalam skripsi yang berjudul Pembinaan Kesiswaan dalam
Meningkatkan Prestasi siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi,
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembinaan kesiswaan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi
di lakukan semua tenaga pendidik dan kependidikan guna
mengarahkan siswa ke arah tujuan yang ingin di capai untuk
mendapatkan prestasi-prestasi yang tinggi. Pembinaan kepada siswa
dilakukan mulai dari peserta didik masuk ke madrasah yang biasa
dinamakan masa orientasi peserta didik baru atau masa orientasi siswa
baru hingga peserta didik lulus dari sekolah madrasah, dengan melalui
pembinaan disiplin terhadap siswa dan pembinaan kegiatan
ekstrakurikuler.
2. Prestasi akademik siswa sudah cukup baik, hal ini terbukti MTsN 6
Kota Jambi telah meraih berbagai juara dalam lomba yang berkaitan
dengan lomba yang berkaitan dengan mata pelajaran disekolah,
sedangkan prestasi non akademik siswa MTsN 6 Kota Jambi telah
terbukti dari prestasi prestasi yang diperoleh pada setiap lomba
dibidang ekstrakurikuler yang diikutinya.
3. Faktor pendukung dalam meningkatkan Prestasi Siwa berasal dari
bakat dan minat siswa itu sendiri, selalu memberikan motivasi siswa,
melakukan kegiatan pembinaan untuk mendukung prestasi siswa, serta
sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat mendukung
prestasi siswa, sedangkan faktor penghambat dalam meningkatkan
prestasi siwa seperti faktor dari orang tua dan waktu yang terbatas.
65
B. Saran
Sesuai dengan hasil penelitian, saran atau rekomendasi yang diberikan antara
lain adalah sebagai berikut:
1. Kepala sekolah seharusnya membuka berbagai jenis kegiatan yang
mendukung sebagai sarana pengembangan potensi peserta didik.
2. Siswa harus selalu aktif dalam kegiatan atau aktivitas proses pendidikan
yang diadakan oleh sekolah agar dapat menunjang prestasi siswa dengan
maksimal.
3. Seluruh warga sekolah hendaknya selalu menjaga kedisiplinan serta
mematuhi tata tertib yang telah ditetapkan sehingga akan tercapainya
tujuan pendidikan yang diharapkan.
C. Kata Penutup
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, yang telah
menganugerahkan rahmat serta Hidaah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini walau dalam bentuk yang
sederhna.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum tentu sempurna baik dari
pengaturannya maupun dari segi pembahasannya. Dalam hal ini penulis
penulis selalu berlapang dada dengan senanghati menerima tegur sapa dan
kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Dalam hal
ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada bapak dan ibu dosen yang
telah berpartisipasi membimbing dan membantu penyelesaian skripsi ini.
Jika terdapat kejanggalan dan kesalahan terlebih dahulu penulis mohon maaf
sebesar-besarnya, akhir kata penulis mendo‟akan semoga kita selalu dalam
lindungan Allah SWT. Aamiin Ya Robbal alamin.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Al-Qur‟an dan terjemahannya Departemen Agama RI. Bandung:
Diponegoro
Anonim.(2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Tim Pengembang Ilmu Pendidikan
FIP-UPI. Bandung: Imtima.
Aliwardani,A.L.http://eprints.iainsurakarta.ac.id/1044/1/skripsi%20alifah%20full.pdf.
Arikunto, S. & Cepi Safruddin A. J.. (2004). Evaluasi Program Instruksional
ADDIE”. (sumber: www.teknologi-pembelajaran.co.cc). Akses 25 Januari
2019. 11.30 WIB.
Arini E. G https://jurnalimprovement.wordpress.com/2016/07/13/pembinaan-peserta-
didik/
Badudu, 2002. kamus lengkap bahasa indonesia. http://docplayer/info.cdn.
ampproject.org/v/s/docplayer.info/amp/30863387-efektifitas-pembinaan-siswa-
melalui-kegiatan-ektrakurikuler.
Chaniago, A. (2010). “Administrasi Kurikulum dan Kesiswaan”. (sumber:
wordpress. com/2010/05/bab-xi.doc). Akses 15 Januari 2019. 10: 30 WIB.
Desmita. (2007). Psikologi Perkembangan Peserta Didik: Panduan bagi Orang Tua
dan Guru dalam Memahami Psikolgi Anak Usia SD, SMP, dan SMA. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Djamarah, S.B. 2000. Guru dan anak didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT
Renika Cipta.
Firdaus, Fattah. 2009. “Model Sistem Kesiswaan Berdasarkan Desain Sistem
Fufindo,O.G.https://www.matrapendidikan.com/2018/02/pembinaan-kesiswaan-di-
sekolah.html. Diakses pada 20 Januari 2019. 20:15 WIB
Hadiyanto.2000.Manajemen Peserta Didik.Padang:UNP Press
Habsari.S. (2009). Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Grasindo.
Karwati, E, & Priansa, D.J. (2016). Kinerja dan profesionalisme kepala sekolah
membangun sekolah yang bermutu. Bandung: Alfabeta
Kompri. (2016). Manajemen pendidikan: komponen-komponen elementer kemajuan
sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Meleong, Lexi.J.2011.Metode Penelitian Kualitatif.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Miftah Thoha, 2003. Pembinaan Organisasi Proses Diagnosa & Intervensi. Jakarta”
PT RAJA GRAFINDO PERSADA.
Moh Shofan . 2004. Pendidikan berparadigma profetik. Jakarta: IRCiSoD Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Mulyasa (2005). Menjadi kepala sekolah profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mulyasa. 2009. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Mukhtar, Rusmini & Samsu. 2003. Sekolah Berprestasi. Jakarta:PT NIMAS
MULTIMA
Oemar Hamalik.(2003). Metode Belajar Dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung:
Tarsito.
Prihatin, E. 2011. Manajemen peserta didik. Bandung: Alfabeta
Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan
Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta.
Slavin, R.E. (2008). Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik. Jakarta: Indeks.
Soegito, A. T. 2004. Pendidikan Pancasila Semarang. UPT MKU UNNES.
Sudijono, A.(2007). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sugiyono(2015). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: ALFABETA
Suharto.https://drssuharto.wordpress.com/2008/03/04/pembinaan-
kesiswaan/OscarGare Fufindo Diakses pada 20 Januari 2019. 19:45 WIB
Suhardiman, B. (2012) Studi pengembangan kepala sekolah: konsep dan aplikasi.
jakarta: Rineka Cipta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Sutomo, dkk. 2009. Manajemen Sekolah. Semarang. UPT MKU UNNES.
Suwardi.(2017).Manajemen Peserta Didik. Gava Media.
Syah, M. (2011). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosda
Tohirin. (2006). Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Berbasis
Integrasi dan Kompetensi). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tu‟u, T. (2008). Peran disiplin pada perilaku dan prestasi siswa. Jakarta: PT
Grasindo
Wibowo R. R.T https://azharm2k.wordpress.com/2012/05/09/definisi-pengertian-
dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-prestasi-belajar/
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008
tentang Pembinaan Kesiswaan. 2008. Jakarta. Biro Hukum dan Organisasi
Departemen Pendidikan Nasional
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)
A. Instrumen Observasi
Penelitian ini dilakukan observasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6
Kota Jambi. Penelitian ini melakukan observasi untuk menemukan kategori-
kategori pembinaan kesiswaan dalam meningkatkan prestasi siswa, yang
penulis amati adalah:
1. Suasana Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi
2. Suasana kepala sekolah, wakil kepala sekolah beserta guru yang ada
dilingkungan Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi
3. Suasana ruang kantor di Madrasah Tsnawiyah Negeri 6 Kota Jambi
4. Perlengkapan Administrasi Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi
5. Bagaimana pembinaan kesiswaan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6
Kota Jambi
6. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota
jambi.
7. Kegiatan yang mendukung dalam menigkatkan prestasi siswa.
B. Instrumen Dokumentasi
1. Sejarah berdirinya Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi.
2. Profil Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi.
3. Letak Geografis Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi.
4. Visi, misi dan tujuan Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi.
5. Struktur Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi.
6. Jumlah guru Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi.
7. Jumlah siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi.
C. Instrumen Wawancara
1. Wawancara dengan kepala sekolah
a. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai pendidik dalam
meningkatkan prestasi sekolah?
b. Prestasi apa saja yang telah dicapai oleh sekolah dalam bidang
akademik maupun non akademik?
c. Bagaimana cara kepala sekolah untuk mempertahankan prestasi
tersebut?
d. Siapa saja yang ikut serta dalam mengelola pembinaan kesiswaan di
sekolah?
e. Program atau kegiatan apa saja yang diselenggarakan sekolah ini
dalam membina sekolah?
f. Kapan pelaksaan pembinaan siswa di sekolah?
g. Strategi apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan
prestasi sekolah?
h. Faktor apa saja yang mendukung dalam meningkatkan prestasi siswa?
i. Faktor apa saja yang menghambat dalam meningkatkan prestasi
siswa?
j. Apa saja upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningatkan
prestasi siswa?
k. Adakah bentuk penghargaan yang diberikan oleh sekolah kepada
siswa yang berprestasi?
l. Apakah sekolah memantau tindakan siswa diluar sekolah?
2. Wawancara dengan wakil kepala sekolah
a. Peran apa saja yang telah dilakukan kepala sekolah dalam
meningkatkan prestasi yang ada di sekolah?
b. Prestasi apasaja yang telah dicapai oleh sekolah baik dalam bidang
akademik maupun non akademik?
c. Siapa saja yang terlibat dalam meningkatkan prestasi yang ada
disekolah?
d. Bagaimana cara sekolah untuk mengembangkan potensi/minat serta
bakat yang ada disekolah?
e. Faktor apa saja yang mendukung dalam meningkatkan prestasi siswa?
f. Faktor apa saja yang menghambat dalam meningkatkan prestasi
siswa?
g. Apa saja kegiatan ekstrakurikuler disekolah ini? Apakah kegiatan
tersebut telah disesuaikan dengan potensi tiap-tiap siswa.
3. Wawancara dengan waka kesiswaan dan guru
a. Peran apa saja yang telah dilakukan kepala sekolah dalam
meningkatkan pretasi yang ada disekolah?
b. Bagaimana pelaksaan pembinaan kesiswaan di sekolah ini?
c. Apakah semua guru dilibatkan dalam meningkatkan prestasi
disekolah?
d. Apakah ada kegiatan yang mendukung untuk meningkatkan prestasi
tersebut?
e. Bagaimana cara guru untuk meningkatkan prestasi akademik pada
siswa?
f. Faktor apa saja yang mendukung dalam meningkatkan prestasi siswa?
g. Apakah kepala sekoalah terjun langsung dalam meningkatkan prestasi
disekolah?
h. Adakah bentuk penghargaan yang diberikan oleh sekolah kepada
siswa yang berprestasi?
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Wawancara dengan kepala sekolah
Wawancara dengan WaKa Kesiswaan dan tata Usaha
Ruang Kantor
Kegiatan Upacara Bendera
Kegiatan Yasinan Jum‟at
Kegiatan Senam
Juara cipta logo dan PMR
Siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi
top related