pemanfaatan sarana prasarana ruang ... - …lib.unnes.ac.id/21992/1/5101411023-s.pdf · sarana...
Post on 03-Mar-2019
362 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PEMANFAATAN SARANA PRASARANA RUANG PRAKTIK DENGAN
METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)PADA
MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK 1 TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA TEKNIK GAMBAR BANGUNAN (TGB) SMK N 2 SALATIGA
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Semarang
Oleh
SUSI ANDARININGSIH
NIM 5101411023
PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
“I don’t believe in the kind of magic in my books. But I do believe something
very magical can happen when you read a good book.”(JK Rowling)
PERSEMBAHAN
1. Bapak dan Ibu, terimakasih atas kasih sayang, do’a, dukungan, motivasi,
dan semuanya.
2. Maya, Rindu, Ana, Hartik, Ardhi yang sudah membantu selama
penyusunan skripsi ini.
3. Teman-teman seperjuangan PTB 2011.
4. Guru-guru SMK Negeri 2 salatiga atas kerjasamanya.
5. Siswa-siswi kelas X TGB 2014/2015 yang telah membantu.
6. Mbak Emi, Mbak Vika, Mbak Lia, Prista, Utit, Dian terimakasih atas do’a
dan motivasinya.
7. Teman-teman kost Wanodyatama atas dukungannya.
8. Mas Nurul Wahyudi yang telah memberi motivasi dan dukungan.
9. Almamater.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan hidayahNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul
Pemanfaatan Sarana Prasarana Ruang Praktik Dengan Metode
Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada Mata Diklat Gambar
Teknik 1 terhadap Hasil Belajar Siswa Teknik Gambar Bangunan (TGB)
SMK N 2 Salatiga.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat tersusun dengan
baik tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Fatur Rokhman, M.Hum., Rektor UNNES,
2. Drs. Muhammad Harlanu, M.Pd., Dekan Fakultas Teknik UNNES,
3. Drs. Sucipto, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil,
4. Eko Nugroho Julianto, S.Pd, M.T., Ketua Prodi Pedidikan Teknik
Bangunan,
5. Aris Widodo, S.Pd, M.T., dosen pembimbing yang telah sabar
membimbing dan memberi petunjuk serta pengarahan selama penulisan
skripsi ini.
6. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu atas bantuannya
selama pembuatan skripsi ini sampai selesai.
vii
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.
Penulis juga berharap agar skripsi ini dapat dikembangkan menjadi lebih baik
lagi.
Semarang, 2015
Susi Andariningsih
viii
ABSTRAK
Susi Andariningsih. 2015. “Pemanfaatan Sarana Prasarana Ruang Praktik dengan
Metode Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada Mata Diklat
Gambar Teknik 1 terhadap Hasil Belajar Siswa Teknik Gambar Bangunan
(TGB) SMK N 2 Salatiga”. Pembimbing :. Aris Widodo ,S.Pd.,M.T
Skripsi : Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang.
Project based Learning (PjBL) adalah sebuah model atau pendekatan
pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui
kegiatan-kegiatan yang kompleks seperti memberi kebebasan pada siswa untuk
bereksplorasi merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara
kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan suatu hasil produk. Permasalahan
yang dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah penerapan PjBL melalui
pendekatan scientific dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pemanfaatan
sarana prasarana pada proses pembelajaran gambar teknik 1 kelas X Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga ; 2. Apakah dengan menggunakan
metode PjBL dapat memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana ruang
praktik gambar bangunan pada mata diklat gambar teknik 1 kelas X Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga ; 3. Adakah peningkatan hasil belajar
siswa dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek melalui
pendekatan scientific pada mata diklat gambar teknik 1 kelas X Teknik Gambar
Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga.
Model penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dimana
subjek pada penelitian ini adalah siswa pada kelas X TGB A (kelas kontrol) dan X
TGB B(kelas ekperimen), dengan hasil belajar sebagai alat untuk mengukur
tingkat pemahaman siswa selama proses pembelajaran. Hasil penelitian ini adalah
rata-rata nilai akhir yang terdiri dari nilai kognitif, afektif dan psikomotorik pada
kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata nilai akhir kelas kontrol adalah 69,61 dan
pada kelas eksperimen 79,92, dengan persentase ketuntasan kelas kontrol 52,78%
dan kelas eksperimen 91,67%. Hasil uji perbedaan rata-rata (uji t) didapatkan nilai
t hitung sebesar 5,49.Nilai tersebut lebih besar dari nilai ttabel 1,99. Peningkatan
hasil belajar dari pre tes ke post tes adalah 88,40% untuk kelas eksperimen dan
66,67% untuk kelas kontrol.Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai akhir kelas
eksperimen lebih baik dari nilai akhir kelas kontrol.
Penerapan metode pembelajaran Project Based Learning dapat
meningkatkan aktivitas siswa pada proses pembelajaran. Hal ini ditandai dengan
nilai afektif untuk kelas eksperimen yaitu 3,26 lebih tinggi dibandingkan kelas
kontrol yaitu 3,01, sedangkan untuk nilai psikomotorik untuk kelas eksperimen
yaitu 84,31 lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 84,2. Peningkatan
aktivitas siswa secara tidak langsung memaksimalkan pemanfaatan sarana
prasarana ruang praktik selam proses pembelajaran.
ix
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penerapan
metode pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan aktivitas siswa
selama proses pembelajaran dan memaksimalkan pemanfaatan sarana prasaran
ruang prakti, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iii
PERNYATAAN ............................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I - PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 8
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................... 9
1.4. Batasan Masalah ..................................................................................... 9
1.5. Manfaat atau Kegunaan Penelitian ......................................................... 10
1.6. Penegasan Istilah .................................................................................... 10
1.7. Sistematika Penulisan ............................................................................. 13
xi
BAB II - LANDASAN TEORI ...................................................................... 15
2.1. Kajian Pustaka ........................................................................................ 15
2.1.1. Hakikat Belajar Mengajar .................................................................... 15
2.1.2. Hasil Belajar ......................................................................................... 18
2.1.3. Metode Pembelajaran ........................................................................... 20
2.1.4. Metode Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ........................ 21
2.1.5. Pendekatan Scientific ........................................................................... 27
2.1.6. Mata pelajaran Gambar Teknik 1 ......................................................... 29
2.1.7. Ruang Praktik Gambar Bangunan ........................................................ 30
2.1.8. PERMENDIKNAS nomor 40 tahun 2008 ........................................... 30
2.1.9 Penelitian-Penelitian yang Relevan...................................................... 34
2.2. Kerangka Berpikir .................................................................................. 35
2.3. Rumusan Hipotesis ................................................................................. 38
BAB III - METODE PENELITIAN ............................................................... 39
3.1. Rancangan Penelitian.............................................................................. 39
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 41
3.3. Variabel Penelitian.................................................................................. 42
3.4. Prosedur Pengumpulan Data .................................................................. 43
3.5. Metode Pengumpulan Data..................................................................... 45
3.6. Proses Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 46
3.7. Uji Coba Instrumen................................................................................. 47
3.8. Metode Pengumpulan Data..................................................................... 52
3.9. Metode Analisis Data ............................................................................. 52
xii
BAB IV - HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 59
4.1. Analisis Data Awal ................................................................................. 59
4.2. Analisis Data Akhir ................................................................................ 64
4.3. Alur Penelitian ........................................................................................ 67
4.4. Hasil Penelitian ....................................................................................... 67
4.5. Pembahasan ............................................................................................ 68
BAB V - PENUTUP ....................................................................................... 82
5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 82
5.2. Saran ....................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 86
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Skema Kerangka Berpikir ........................................................... 37
Gambar 4.1. Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ............................................. 72
Gambar 4.2. Hasil belajar kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................... 77
.
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Progam
Keahlian Teknik Gambar Bangunan ................................................................ 31
Tabel 2.2. Standar Sarana pada Ruang Praktik Gambar Manual dan Masinal
.................................................................................................... 32
Tabel 2.3. Standar Sarana pada Ruang Praktik gambar Komputer .............. 32
Tabel 3.1. Kegiatan Pembelajaran pada Saat penelitian .............................. 44
Tabel 3.2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian .................................................... 47
Tabel 3.3. Hasil Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba .............................. 48
Tabel 3.4. Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Uji Coba .................... 51
Tabel 3.5. Hasil Analisis Taraf Kesukaran Butir Soal Uji Coba ................. 52
Tabel 4.1. Hasil Pre-Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol ................... 60
Tabel 4.2. Uji Normalitas ............................................................................. 61
Tabel 4.3. Uji Homogenitas (Kesamaan Dua Varians) ................................ 62
Tabel 4.4. Uji Perbedaan Rata-rata Pre-Test (Uji t) .................................... 63
Tabel 4.5. Hasil Post-Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol .................. 64
Tabel 4.6. Uji Normalitas ............................................................................. 64
Tabel 4.7. Uji Homogenitas (Kesamaan Dua Varians) ................................ 65
Tabel 4.8. Uji Perbedaan Rata-rata Post-Test (Uji t) ................................... 66
Tabel 4.9. Hasil Belajar Afektif ................................................................... 74
Tabel 4.10. Hasil Belajar Psikomotorik ......................................................... 75
Tabel 4.11. Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol ................... 80
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Gambar Teknik 1 ...........................................................86
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen .............98
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ...................110
Lampiran 4 Materi Proyeksi Orthogonal .......................................................122
Lampiran 5 Daftar Nilai Ujian Gambar Teknik 1 Semester Gasal .................130
Lampiran 6 Daftar Siswa Kelas Uji Coba .......................................................132
Lampiran 7 Kisi-Kisi Soal Ujicoba .................................................................133
Lampiran 8 Soal Uji Coba ..............................................................................134
Lampiran 9 Kunci Jawaban Soal Uji Coba .....................................................141
Lampiran 10 Analisis Soal ................................................................................142
Lampiran 11 Realibilitas Soal ...........................................................................145
Lampiran 12 Rekapitulasi Data Soal yang Digunakan .....................................146
Lampiran 13 Soal Tes Kognitif .........................................................................147
Lampiran 14 Kunci Jawaban Soal Tes Kognitif ...............................................153
Lampiran 15 Pedoman Penilaian Afektif .........................................................154
Lampiran 16 Pedoman Penilaian Psikomotorik ................................................159
Lampiran 17 Proyek Gambar Kelas Eksperimen .............................................163
Lampiran 18 Tugas Gambar Kelas Kontrol......................................................164
Lampiran 19 Daftar Siswa Kelas Kontrol .........................................................165
Lampiran 20 Daftar Siswa Kelas Eksperimen ..................................................166
Lampiran 21 Data Nilai Pre Tes dan Post Tes Kontrol ....................................167
Lampiran 22 Data Nilai Pre Tes dan Post Tes Eksperimen..............................168
xvi
Lampiran 23 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar Kontrol..........................169
Lampiran 24 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar Eksperimen ...................170
Lampiran 25 Uji Normalitas Pre Tes ( Eksperimen dan Kontrol) ...................171
Lampiran 26 Uji Homogenitas Pre Tes.............................................................173
Lampiran 27 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Pre Tes .........................................174
Lampiran 28 Uji Normalitas Post Tes ( Eksperimen dan Kontrol) ..................175
Lampiran 29 Uji Homogenitas Post Tes ...........................................................176
Lampiran 30 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Post Tes .......................................177
Lampiran 31 Nilai Afektif Kelas Kontrol .........................................................178
Lampiran 32 Nilai Afektif Kelas Eksperimen ..................................................180
Lampiran 33 Nilai Psikomotorik Kelas Kontrol ...............................................181
Lampiran 34 Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen ........................................182
Lampiran 35 Surat Ijin penelitian SMK Negeri 2 Salatiga .............................183
Lampiran 36 Surat Keterangan Selesai penelitian ............................................184
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan yang melibatkan interaksi
antara guru dan siswa. Menurut Sardiman A.M. (2008:20) belajar adalah
perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya
dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya,
sedangkan mengajar adalah suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem
lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk proses belajar. Kegiatan
beajar mengajar tidak dapat berjalan tanpa adanya guru dan siswa. Unsur-unsur
yang ada dalam kegiatan belajar mengajar selain guru dan siswa juga diperlukan
adanya kurikulum dan sarana prasarana yang memadai.
Kurikulum dan kegiatan belajar mengajar (KBM) merupakan dua hal
yang berbeda namun erat kaitannya antara satu dengan lainnya. Kurikulum pada
dasarnya merupakan suatu perencanaan menyeluruh yang mencakup kegiatan dan
pengalaman yang perlu disediakan yang memberikan kesempatan secara luas bagi
siswa untuk belajar, dengan kata lain semua proses KBM senantiasa berpedoman
pada kurikulum tertentu sesuai dengan tuntutan lembaga pendidikan atau sekolah
dan kebutuhan masyarakat serta faktor-faktor lainnya.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang menekankan pada dimensi
pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
Pendekatan ilmiah merupakan konsep dasar yang menginspirasi perumusan
2
metode mengajar dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah. Penerapan
pendekatan ilmiah tidak hanya fokus pada bagaimana mengembangkan
kompetensi siswa dalam melakukan observasi atau eksperimen, namun bagaimana
mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan berfikir sehingga dapat
mendukung aktivitas kreatif dalam berinovasi atau berkarya.
Pelaksanaan kurikulum 2013 menuntut peserta didik untuk lebih aktif
dalam proses KBM, sehingga pada pelaksanaannya digunakan pendekatan 5M.
Pendekatan 5M ini meliputi mengamati, menanya, mengolah informasi, mencoba,
dan mengkomunikasikan. Penggunaan pendekatan 5M ini diharapkan dapat
memenuhi tujuan dari kurikulum 2013 yaitu menciptakan pembelajaran yang aktif
dan mencakup 3 ranah yaitu sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Hasil belajar
dari pelaksanaan pembelajaraan dengan pendekatan 5M ini akan menghasilkan
peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penunjang
kegiatan belajar mengajar. Tanpa adanya sarana dan prasarana yang memadai,
kegiatan belajar mengajar tidak akan berjalan dengan lancar. Sarana dan prasarana
pendidikan dapat berguna untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar
mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu lembaga
pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Prasarana dan sarana pendidikan adalah semua benda bergerak maupun
yang tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses
belajar-mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung (Soetjipto dan
3
Raflis Kosasi,2009). Contoh dari sarana pendidikan adalah meja dan kursi, papan
tulis, alat peraga, almari, buku-buku, dan media pendidikan, sedangkan yang
termasuk prasarana pendidikan antara lain gedung sekolah dan tata tertib sekolah.
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan dua unsur yang tidak dapat
dipisahkan. Adanya sarana pendidikan tanpa adanya prasarana yang memadai
akan menganggu kegiatan belajar mengajar, begitu pula sebaliknya. Sarana dan
prasana pendidikan akan mendukung kegiatan belajar mengajar. Sarana dan
prasarana pendidikan yang dimanfaatkan secara optimal akan membuat kegiatan
belajar mengajar akan berjalan secara maksimal dan akan berpengaruh pada hasil
kegiatan belajar mengajar itu sendiri.
SMK Negeri 2 Salatiga adalah salah satu SMK Negeri di kota Salatiga.
Sarana dan prasarana penunjang cukup memadai diantaranya ruang kelas dan
ruang praktik. Ruang kelas biasanya digunakan untuk mata pelajaran normatif dan
beberapa mata pelajaran produktif, sedangkan untuk ruang praktik digunakan
untuk mata pelajaran produktif saja.
Jurusan Bangunan mempunyai ruang praktik yang memadai, diantaranya
ruang praktik batu beton, ruang praktik kayu, ruang praktik gambar manual dan
gambar autocad. Penggunaan ruang praktik pada jurusan Bangunan digunakan
untuk mata pelajaran produktif yang mempunyai kaitan materi terhadap fungsi
ruang praktik itu sendiri, seperti penggunaan ruang praktik gambar bangunan
untuk mata pelajaran gambar teknik.
Observasi awal yang didapatkam serta pendapat dari beberapa guru dan
laboran, penggunaan ruang praktik di SMK N 2 Salatiga masih kurang maksimal
4
dibeberapa mata pelajaran. Salah satunya penggunaan ruang praktik pada saat
mata pelajaran Gambar Teknik. Penggunaan ruang praktik secara maksimal
dimaksudkan agar siswa/siswi SMK N 2 Salatiga dapat memanfaatkan alat-alat
gambar yang tersedia untuk mengerjakan tugas-tugas gambar teknik, sehingga
guru dapat membimbing langsung siswa dalam proses pengerjaan tugas dan dapat
diperoleh hasil yang maksimal, namun dalam pelaksanaannya ruang praktik hanya
digunakan dalam penyampaian mater ajar dan pengerjaan tugas dilakukan
dirumah, sehingga guru tidak dapat membimbing langsung pada saat proses
pengerjaan tugas, dan hasil yang diperoleh tidak bisa maksimal.
Masih kurangnya pemanfaatan sarana dan prasarana ruang praktik
menjadi kendala dalam proses pembelajaran Gambar Teknik 1, dalam
penyampaian materi pembelajaran, diharapkan guru sebagai fasilitator mampu
memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di ruang praktik gambar bangunan
secara maksimal agar siswa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.
Salah satu alternatif yang dapat digunakan agar dapat memanfaatkan
sarana dan prasarana pendidikan secara maksimal adalah dengan menggunakan
metode pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Metode pembelajaran PjBL
adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai
media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interprestasi, sintesis, dan
informasi untuk menghasilkan berbagai hasil belajar.
PjBL atau pembelajaran berbasis proyek adalah metode pembelajaran
yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan
eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan
5
berbagai bentuk belajar. PjBL merupakan pembelajaran inovatif yang berpusat
pada siswa (student centered) dan menempatkan guru sebagai motivator dan
fasilitator, dimana siswa diberi peluang bekerja secara otonom mengkonstruksi
belajarnya. Kelebihan dari metode PjBL adalah penggerak yang unggul untuk
membantu siswa belajar melakukan tugas-tugas otentik dan multidisipliner,
menggunakan sumber-sumber yang terbatas secara efektif dan bekerja dengan
orang lain.
Guru dalam proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran
berbasis proyek berperan sebagai fasilitator. Fasilitator yang dimaksud dalam
metode pembelajaran ini adalah, guru berperan sebagai narasumber atau sumber
pembelajaran untuk informasi yang tidak ditemukan dalam sumber pembelajaran
bahan cetak atau eletronik, memantau atau memonitoring proses berjalannya dan
berkembangnya proyek yang diberikan, lalu mengevaluasi hasil proyek tersebut.
Modifikasi dengan metode pembelajaran PjBL dengan pendekatan ilmiah
ini akan menghasilkan kompetensi peserta didik yang diharapkan pada kurikulum
2013. Kompetensi yang diharapkan pada kurikulum 2013 ini mencakup tiga ranah
yaitu aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Salah satu materi gambar teknik
SMK kelas X semester 2 menurut kurikulum 2013 adalah materi identifikasi
proyeksi orthogonal dan persyaratan proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan aturan
proyeksi. Pada materi identifkasi proyeksi orthogonal dan persyaratan proyeksi
orthogonal (2D) berdasarkan aturan proyeksi, siswa dituntut mampu memahami
pengertian dan jenis gambar proyeksi orthogonal, serta mampu menyajikan
gambar proyeksi orthogonal sesuai persyaratan gambar proyeksi orthogonal.
6
Melalui metode pembelajaran PjBL dan pendekatan scientific sebagai
alat evaluasi, maka pada penelitian ini akan diterapkan suatu metode pembelajaran
berbasis proyek melalui pendekatan scientific pada pokok bahasan identifikasi
proyeksi orthogonal dan persyaratan proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan aturan
proyeksi. Peserta didik diharapkan akan lebih aktif dan terlibat langsung dalam
pembelajaran yang menyenangkan.
Metode PjBL telah diteliti oleh beberapa penelti sebelumnya diantaranya
“Pembelajaran Sains Berbasis Proyek (Project Based Learning) sebagai Usaha
untuk Meningkatkan Aktivitas dan Academic Skill Siswa Kelas VII C SMP
Muhammadiyah 3 Depok” oleh Warsito (2008), dalam penelitiannya dikatakan
bahwa penggunaan metode PjBL dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta
didik sebesar 35,42% dalam kategori rendah menjadi 71,88%. Didi Kurniadi
(2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Upaya Menigkatkan Hasil Belajar
Kimia Siswa SMA N 1 Bawang Banjarnegara Kelas XI IPA 1 dengan Pendekatan
PjBL (Project Based Learning) Berbasis Bahan Sekitar mengatakan bahwa
ketuntasan hasil belajar ranah kognitif sebanyak 26 dari 30 siswa tuntas KKM,
ranah afektif sebanyak 25 dari 30 siswa tuntas KKM, dan ranah psikomotorik
sebanyak 26 dari 30 siswa tuntas KKM. Peneliti mengatakan bahwa menerapkan
pendekatan Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Marinda Ditya Putriatri (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Keefektifan
Project Based Learning pada Pencapaian Pemecahan Masalah Peserta Didik
Kelas X SMK Materi Progam Linier” menyimpulkan bahwa model PjBL efektif
7
terhadap pencapaian kemampuan masalah peserta didik kelas X SMK Negeri 9
Semarang. Penelitan-penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan metode
pembelajaran PJBL dapat menigkatkan hasil belajar dan keaktifan peserta didik.
Metode pembelajaran PjBL diharapkan dapat memaksimalkan sarana dan
prasarana pembelajaran serta dapat menarik perhatian siswa, sehingga siswa
mudah menerima dan mengingat materi pelajaran yang akan disampaikan oleh
guru sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya sesuai dengan nilai
kriteria ketuntasan minimal.
Berlatar belakang dari uraian diatas, dan untuk mengetahui pemanfaatan
sarana dan prasarana ruang praktik gambar bangunan, keaktifan siswa, dan
peningkatan hasil belajar maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
“Pemanfaatan Sarana Prasarana Ruang Praktik dengan Metode Pembelajaran
Project Based Learning pada Mata Diklat Gambar Teknik 1 terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas X Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK N 2 Salatiga”.
1.2. Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah tentang
Perbedaan hasil belajar setelah menggunakan metode pembelajaran Project
Based Learning pada mata diklat gambar teknik 1 kelas X Teknik Gambar
Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga.
Selanjutnya rumusan masalah tersebut dijabarkan dalam beberapa pertanyaan
penelitian seperti berikut:
8
1. Apakah dengan menggunakan metode PjBL pendekatan scientific dapat
memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana ruang praktik gambar
bangunan pada mata diklat gambar teknik 1 kelas X Teknik Gambar
Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga?
2. Adakah peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
pembelajaran berbasis proyek melalui pendekatan scientific pada mata
diklat gambar teknik 1 kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2
Salatiga?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah di
atas adalah: untuk mengetahui perbedaan hasil belajar setelah menggunakan
metode pembelajaran Project Based Learning pada mata diklat gambar teknik
1 kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga.
Selanjutnya tujuan tersebut dijabarkan dalam beberapa tujuan penelitian
seperti berikut:
1. Untuk memaksimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana ruang praktik
gambar bangunan dengan menggunakan metode PjBL dengan pendekatan
scientific pada mata diklat gambar teknik 1 kelas X Teknik Gambar
Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga.
9
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan
metode PjBL dengan pendekatan scientfic pada mata diklat gambar teknik
1 kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga.
1.4. Batasan Masalah
Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah penelitian pada mata
pelajaran menggambar teknik 1 kompetensi dasar menggambar proyeksi
orthogonal untuk indikatornya gambar proyeksi orthogonal sudut ketiga/proyeksi
Amerika pada siswa kelas X TGB A dan X TGB B semester genap tahun ajaran
2014/2015.
1.5. Manfaat atau Kegunaan Penelitian
1.5.1. Manfaat atau Kegunaan Teoritis
Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya,
maupun pendidik, peserta didik dan masyarakat pada umumnya mengenai
pengaruh antara minat dan kesiapan belajar terhadap prestasi belajar yang dicapai,
dimana semua itu termasuk keseriusan, kemauan, dan lain sebagainya. Hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan penelitian yang
sejenis.
10
1.5.2. Manfaat atau Kegunaan Praktis
a) Menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya penerapan metode mengajar
guru terhadap tingkat pemahaman siswa pada semua mata pelajaran kejuruan
SMK Negeri 2 Salatiga.
b) Memberikan masukan bagi para pendidik, peserta didik dan masyarakat luas
tentang arti pentingnya pemahaman seorang siswa dalam menjalani proses
belajar di sekolah.
c) Memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya memperbaiki proses
pembelajaran agar lebih baik dan berkualitas.
1.6. Penegasan Istilah
Untuk menghindari terjadinya perbedaan penafsiran dan untuk
mewujudkan kesatuan berfikir pembaca, pada penelitian ini perlu ditegaskan
istilah-istilah yang ada, khususnya yang berhubungan dengan judul penelitian.
a) Pemanfaatan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pemanfaatan artinya cara
atau proses memanfaatkan. Mengacu pada pengertian tersebut, pengaruh
adalah cara atau proses memanfaatkan sarana prasarana ruang praktik gambar
bangunan dengan menggunakan metode pembelajaran Project Based
Learning.
11
b) Sarana Prasarana
Sarana dan Prasarana adalah semua benda bergerak maupun yang tidak
bergerak untuk menunjang penyelenggaraan suatu proses, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
c) Ruang Praktik
Pengertian ruang praktik dijelaskan pada Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 5 tahun 1980 tentang Pokok-Pokok Organisasi
Universitas/Institut Negeri pasal 27 dan pasal 28 (Undang-Undang, 1980:7).
Pasal 27 menyebutkan ruang praktik/studio adalah sarana penunjang jurusan
dalam satu atau sebagian ilmu, teknologi atau seni tertentu sesuai dengan
keperluan bidang studi yang bersangkutan.
d) Metode Pembelajaran Project Based Learning
Menurut Cord et al., dalam Trianto (2014: 42) Project Based Learning
(PjBL) adalah sebuah model atau pendekatan pendekatan pembelajaran yang
inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan
yang kompleks seperti memberi kebebasan pada siswa untuk bereksplorasi
merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secaa kolaboratif, dan
pada akhirnya menghasilkan suatu hasil produk.
e) Mata Diklat Gambar Teknik 1
Mata pelajaran Gambar Teknik 1 merupakan salah satu mata pelajaran
produktif pada progam keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB) dalam
struktur Kurikulum 2013 di SMK Negeri 2 Salatiga.
12
f) Hasil Belajar siswa
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil
belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan
psikomotorik (Nana Sudjana, 2009:3).
g) Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Salatiga
Siswa kelas X SMK Negeri 2 Salatiga yang dimaksud dalam penelitian
adalah siswa kelas X jurusan teknik gambar bangunan yang terdaftar sebagai
siswa di SMK Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2014-2015.
Jadi yang dimaksud dengan pemanfaatan sarana prasarana ruang praktik dengan
metode pembelajaran project based learning pada mata diklat gambar teknik 1
terhadap hasil belajar siswa kelas X teknik gambar bangunan (TGB) SMK Negeri
2 Salatiga adalah proses memanfaatkan sarana prasarana ruang praktik dalam
mata diklat gambar teknik 1 dengan menggunakan metode pembelajaran project
based learning sehingga menghasilkan hasil belajar yang maksimal pada siswa
kelas X TGB SMK Negeri 2 Salatiga.
13
1.7. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah para pembaca dalam memahami isi proposal ini,
maka dipandang perlu mengemukakan sistematikanya. Adapun sistematika
penyususan skripsi ini adalah sebagaimana uraian berikut ini.
Bab I Pendahuluan
Mencakup Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan
Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat atau
Kegunaan Penelitian, serta Sistematika Penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini berisi tentang teori-teori yang dijadikan acuan peneliti untuk
mengadakan penelitian, kerangka berfikir dan Hipotesis.
Bab III Metode Penelitian
Berisi tentang model penelitian; Proses pelaksanaan Penelitian;
Populasi, Sampel, Sampling; Variabel-Variabel Penelitian; Metode dan
Teknik Pengumpulan Data; Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen;
Teknik Analisis Data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi tentang deskripsi data yang mencakup data hasil uji validitas dan
reliabilitas instrumen berserta analisisnya maupun data hasil penelitian,
pengujian persyaratan analisis, analisis data dan pengujian hipotesis,
serta pembahasan hasil analisis data.
Bab V Kesimpulan dan Saran
14
Berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang
diberikan berdasarkan penelitian.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Kajian Pustaka
3.1. 1. Hakikat Belajar Mengajar
Setiap saat dalam kehidupan terjadi suatu proses belajar mengajar, baik
sengaja maupun tidak sengaja, disadarai atau tidak disadari. Kegiatan belajar
mengajar ini akan menghasilkan tujuan pembelajaran atau hasil belajar. Jika
terjadi suatu proses/saling berinteraksi, antara yang mengajar dengan yang belajar,
sebenarnya berada pada suatu kondisi unik, sebab secara sengaja atau tidak
sengaja, masing-masing piihak berada dalam suasana belajar.
Menurut Sardiman A.M. (2008: 20) belajar adalah perubahan tingkah
laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,
mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Belajar akan lebih maksimal, jika
subjek belajar mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik.
Menurut Oemar Hamalik (2003: 77) komponen-komponen kegiatan
belajar-mengajar antara lain:
1. Tujuan pendidikan dan pengajaran
2. Peserta didik atau siswa
3. Tenaga kependidikan khususnya guru
4. Perencanaan pengajaran sebagai suatu segmen kurikulum
5. Strategi pembelajaran
6. Media pengajaran
16
7. Evaluasi pengajaran
Setiap kegiatan belajar mengajar akan menghasilkan tujuan belajar.
Pencapaian tujuan belajar dapat dilakukan dengan menciptakan kondisi belajar
yang lebih kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan mengajar. Mengajar diartikan
sebagai suatu usaha penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya
proses belajar. Sistem lingkungan belajar ini terdiri dari berbagai komponen yang
saling mempengaruhi. Komponen-komponen itu misalnya tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai, materi yang ingin diajarkan, guru dan siswa yang memainkan
peranan serta dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta
sarana prasarana belajar-mengajar yang tersedia.
Tujuan pembelajaran menurut Sardiman A.M. (2008: 26-28) ada tiga
jenis, yaitu:
1. Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan beprikir. Kemampuan berpikir
tanpa bahan pengetahuan tidak dapat dikembangkan, begitu pula sebaliknya
kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki
kecenderungan lebih besar perkembangannya di dalam kegiatan pembelajaran.
Peranan guru sebagai pengajar lebih menonjol dalam hal ini.
Jenis interaksi atau cara yang digunakan untuk mengembangkan
kemampuan berpikir pada umumnya adalah model kuliah (presentasi), pemberian
tugas-tugas bacaan. Cara ini akan menambah pengetahuan siswa sehingga dapat
menambah pengetahuannya dan mengembangkan kemampuan berpikirnya.
17
2. Penanaman konsep dan ketrampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan
ketrampilan. Ketrampilan ini terdiri dari ketrampilan jasmani dan rohani.
Ketrampilan jasmani adalah ketrampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga
akan menitiberatkan pada ketrampilan gerak, termasuk di dalamnya adalah
masalah “teknik” dan “pengulangan”. Ketrampilan rohani lebih rumit, karena
tidak selalu berhubungan dengan ketrampilan-ketrampilan yang dapat dilihat,
tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan-persoalan penghayatan, dan
ketrampilan berpikir serta kreatifitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu
masalah atau konsep. Ketrampilan-ketrampilan ini dapat dididik atau dilatih yaitu
dengan cara melatih kemampuan. Interaksi yang mengarah pada pencapaian
ketrampilan itu akan menuruti kaidah-kaidah tertentu dan bukan semata-mata
menghafal atau meniru, misalnya dengan metode role playing.
3. Pembentukan sikap
Pembentukan sikap mental dan perilaku siswa, tidak akan terlepas dari
soal penanaman nilai-nilai, transfer of values. Peran guru dalam pembentukann
sikap ini, bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pendidik yang akan
memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya. Berlandaskan nilai-nilai
tersebut, siswa akan tumbuh kesadarannya dan kemauannya, untuk mempraktikan
segala sesuatu yang sudah dipelajarinya. Cara berinteraksi atau metode-metode
yang dapat digunakan misalnya dengan diskusi, demonstrasi, sosiodrama, role
playing.
18
Pencapaian tujuan belajar akan menghasilkan hasil belajar. Relevan
dengan tujuan belajar tersebut, hasil belajar meliputi:
a. Keilmuwan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif).
b. Personal, kepribadian atau sikap (afektif).
c. Kelakuan, ketrampilan atau penampilan (psikomotorik).
Ketiga hasil belajar ini akan tercapai jika komponen-komponen dalam
kegiaan belajar mengajar terpenuhi. Komponen belajar akan mempengaruhi
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, dan akan menenentukan hasil belajar
siswa, selain itu keaktifan dan minat siswa juga akan menentukan hasil belajarnya.
2.1.2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku debagai hasil
belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan
psikomotorik (Nana Sudjana, 2009:3)
Bloom dalam Sardiman A.M. (2008:23) membagi hasil belajar menjadi
3 ranah yaitu:
1. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual.
2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap.
3. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan ketrampilan dan kemampuan
bertindak.
Tingkat penguasaan pelajaraan yang diberikan selama proses belajar
mengajar dapat diukur melalui suatu proses evaluasi yang biasanya berupa tes.
Tes ini dapat bersifat tertulis atau lisan.
19
Prestasi belajar adalah puncak hasil belajar siswa terhadap pencapaian
tujuan belajar yang telah ditetapkan. Hasil belajar siswa dapat meliputi aspek
kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (tingkah laku) sesuai
dengan 3 ranah Bloom.
Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan-
tujuan pengajaran. Penilaian hasil belajar harus mencakup 3 aspek yaitu aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Penilaian hasil belajar (PHB) pada ranah kognitif berkaitan dengan
kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. PHB pada ranah
kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdir dari enam aspek,
yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi. PHB pada ranah ini dapat menggunakan tes terulis yang dapat mengukur
pengetahuan dan pemahaman siswa.
PHB pada ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdir dari lima
aspek,yakni penerimaan, jawaban atau reaksi,penilaian, organisasi, dan
internalisasi. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah
laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,
menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial.
PHB pada ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar
ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik,
yakni gerakan refleks, kertrampilan dasar, kemampuan perspetual, keharmonisan
20
atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan
interpretatif.
PHB pada ranah afektif dan psikomotorik dapat menggunakan lembar
observasi. Lembar observasi ini berisi tentang aspek-aspek yang ada pada kedua
ranah tersebut, penilaian dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung dengan melihat tingkah laku yang ditunjukkan siswa dikelas.
2.1.3. Metode Pembelajaran
Joyce (1992: 4) dalam Trianto (2014: 23) menyatakan bahwa model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam
tutorialdan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di
dalamnya buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Selanjutnya joyce
menyatakan bahwa setiap model pembelajaran mengarahkan kita ke dalam
mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa,
sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Metode pembelajaran yang inovatif dapat meningkatkan minat belajar
siswa sehingga dapat menghasilkan hasil belajar yang maksimal. Metode
pembelajaran inovatif menurut Trianto (2014) antara lain pembelajaran
kooperatif, pembelajaran berbasis masalah, pembelaran berbasis proyek, ikuiri,
direct instruction, kooperatif, dan konstekstual.
Setiap mata pelajaran mempunyai sifat materi yang berbeda-beda. Guru
hendaknya dapat memilih metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan sifat
21
materi yang disajikan di depan siswa sehingga dapat menumbuhkan minat belajar
siswa.
Salah satu metode pembelajaran yang biasa digunakan dalam
pembelajaran Gambar Teknik 1 yang memberikan kesempatan kepada siswa
untuk belajar berfikir, memecahkan masalah, belajar untuk mengaplikasikan
pengetahuan, konsep, dan ketrampilannya adalah dengan menggunakan metode
pembelajaran Project Based Learning (PjBL) atau pembelajaran berbasis proyek.
2.1.4. Metode Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
Menurut Cord et al., dalam Trianto (2014: 42) Project Based Learning
(PjBL) adalah sebuah model atau pendekatan pendekatan pembelajaran yang
inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang
kompleks seperti memberi kebebasan pada siswa untuk bereksplorasi
merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secaa kolaboratif, dan pada
akhirnya menghasilkan suatu hasil produk. PjBL membantu siswa
mengembangkan berbagai kemampuan seperti intelektual, sosial, emosional, dan
moral. PjBL merupakan pembelajaran inovatif yang berpusat pada siswa(student
centered) dan menempatkan guru sebagai motivator dan fasilitator, dimana siswa
diberi peluang bekerja secara otonom mengkonstruksi belajarnya
Buck Institute for Education (1999) dalam Trianto (2014: 43)
menyebutkan bahwa PjBL memiliki karakteristik, yaitu: (a) siswa sebagai
pembuat keputusan, dan membuat kerangka kerja; (b) terdapat masalah yang
pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya; (c) siswa sebagai perancang proses
untuk mencapai hasil; (d) siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan
22
mengelola informasi yang dikumpulkan; (e) melakukan evaluasi secara kontinu;
(f) siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan; (g) hasil akhir
berupa produk dan dievaluasi kualitasnya; dan (h) kelas memiliki atsmosfer yang
memberi toleransi kesalahan dan perubahan.
PjBL memilik karakteristik yang membedakannya dengan model
pembelajaran lainnya. BIE (1999) dalam Trianto (2014: 49) menyebutkan ciri-ciri
PjBL, diantaranya: Pertama, isi. Isi pada PjBL difokuskan pada ide-ide siswa,
yaitu dalam bentuk gambaran sendir bekerja atas topik-topik yang relevan dan
minat siswa yang seibang dengan pengalaman siswa sehari-hari.
Kedua, kondisi. Kondisi yang dimaksud adalah kondisi untuk
mendorong siswa mandiri, yaitu dalam mengelola tugas dan waktu belajar,
sehingga dalam belajar materi pelajaran yang sedang dibahas, siswa mencari
sumber informasi secara mandiri dari berbagai referensi seperti buku, jurnal,
maupun internet.
Ketiga, aktivitas. Aktivitas adalah suatu strategi yang efektif dan
menarik, yaitu dalam mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaandan
memecahkan masalah menggunakan kecakapan. Aktivitas juga merupakan
bangunan dalam menggagas pengetahuan siswa dalam mentransfer dan
menyimpan informasi dengan mudah.
Keempat, hasil. Hasil dalam PjBL adalah penerapan hasil yang
produktif dalam membantu siswa mengembangkan kecakapan belajar dan
mengintegrasikan dalam belajar yang sempurna, termasuk strategi dan
kemampuan untuk menggunakan kognitif strategi pemecahan masalah. Juga
23
termasuk kecakapan tertent, disposisi, sikap, dan kepercayaan yang dihubungkan
dengan pekerjaan produktif, sehingga secara efektif dapat menyempurnakan
tujuan yang sulit untuk dicapai dengan model pengajaran yang lain.
Hal yang terpenting yang perlu diperhatkan oleh guru pada saat
mengimplementasikan PjBL, bahwa guru harus memperhatikan komponen-
komponen penting yang mendukung pelaksanaan PjBL (Trianto, 2014: 51).
Komponen-komponen itu meliputi beberapa hal: Pertama, isi kurikulum. Guru
dan siswa bertanggung jawab atas dasar dan tujuan yang jelas serta mendukung
proses belajar. Kedua, komponen multimedia. Bahwa siswa diberi kesempatan
untuk menggunakan teknologi secara efektif sebagai alat dalam perencanaan,
perkembangan, atau penyajian proyek. Ketiga, komponen petunjuk siswa. Bahwa
petunjuk siswa harus dirancang oleh siswadalam membuat keputusan, berinisiatif,
dan memberi materi untuk mengembangkan dan menilai pekerjaan. Keempat,
kerjasama. Bahwa PjBL memberi siswa kesempatan bekerja sama diantara siswa
maupun dengan guru serta anggota kelompok yang lain. PjBL dihubungkan
dengan dunia nyata menuju persoalan yang relevan untuk kehidupan siswa atau
kelompok dan juga komunikasi dengan dunia luar kelas melalui internet, serta
bekerja sama dengan anggota kelompok. Keenam, kerangka waktu, yang mana
dalam pembelajaran harus memberi siswa kesempatan merencanakan, merevisi,
membeyangkan pembelajarannya dalam kerangka waktu untuk materi dan waktu
yang mendukung pembelajaran tersebut. Ketujuh, penalaian. Proses penilaian
dilakukan secara terus-menerus dalam setiap pembelajaran, seperti menilai guru,
teman, menilai dan merefleksi diri.
24
Guru berperan hanya memberikan bantuan secukupnya, dengan tujuan
agar sedemikian rupa siswa dapat menyelesaikan tugas/proyeknya. Kreativitas
siswa dan gaya/cara berpikir siswa dalam menyelesaikan suatu proyek yang
diberikan oleh guru akan sangat memantu perkembangan intelektual siswa sendiri.
Tujuan paling akhir dari kegiatan pembelajaran menggunakan PjBL, diharapkan
denganbelajar mandiri, siswa dapat mengasah kemampuannya dan belajar dengan
multi intellegence untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
Langkah-langkah dalam PjBL sebagaimana dikembangkan oleh The
George Lucas Educational Foundation (George Lucas, 2005) dalam Trianto
(2014: 52) terdiri dari:
a. Dimulai dengan pertanyaan yang esensial
Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan
suatu investigasi mendalam. Pertanyaan esensial diajukan untuk memancing
pengetahuan, tanggapan, kritik, dan ide siswa mengenai tema proyek yang
diangkat,
b. Perencanaan aturan pengerjaan proyek
Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat
mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan
berbagai sujek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses
untuk membantu penyelesaian proyek.
25
c. Membuat jadwal aktivitas
Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek. Jadwal ini disusun untuk mengetahui berapa lama dalam
pengerjaan proyek.
d. Me-monitoring perkembangan proyek siswa
Guru bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas siswa
selama menyelesaikan proyek. Monitor dilakukan dengan cara menfasilitasi siswa
pada setiap proses.
e. Penilaian hasil kerja siswa
Penilaian dilakukan untuk membantu siswa dalam mengukur ketercapaian standar,
berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan
balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru
dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
f. Evaluasi pengalaman belajar siswa
Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi baik secara
individu maupun kelompok. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan
perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.
PjBL adalah penggerak yang unggul dalam membantu siswa
belajar melakukan tugas-tugas autentik dan multidisipliner, menggunakan sumber
yang terbatas secara efektif dan bekerja dengan orang lain. Pengalaman di
lapangan baik dari guru maupun siswa bahwa PjBL menguntungkan dan efektif
sebagai pembelajaran, selain itu memiliki nilai tinggi dalam peningkatan kualitas
26
belajar siswa. Susanti (2008) dalam Trianto (2014) menyebutkan beberapa
kelebihan dari PjBL, di antaranya:
a. Meningkatkan motivasi, dimana siswa tekun dan berusaha keras dalam
mencapai proyek dan merasa bahwa belajar dalam proyek lebih
menyenagkan daripada komponen kurikulum lainnya.
b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, dari berbagai sumber yang
mendeskripsikan lingkungan belajar berbasis proyek membuat siswa
menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang
kompleks.
c. Meningkatkan ketrampilan mengelola sumber, bila diimplementasikan
secara baik maka siswa akan belajar dan praktik dalam mengorganisasi
proyek, membuat alokasi waktu san sumber-sumber lain seperti
perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
Meski demikian, menurut Susanti (2008) dalam Trianto (2014)
berdasarkan pengalaman yang ditemukan di lapangan, PjBL memiliki beberapa
kekurangan di antaranya:
1. kondisi kelas agak sulit dikontrol dan mudah menjadi ribut saat pelaksanaan
proyek karena adanya kebebasan siswa sehingga memberi peluang untuk
ribut dan untuk itu diperlukan kecakapan guru dalam penguasaan dan
pengelolaan kelas,
2. Alokasi waktu yang selalu kurang walaupun sudah mengatur alokasi waktu
yang cukup sehingga pencapaian hasil belajarnya kurang maksimal.
27
2.1.5. Pendekatan Scientific
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang menekankan pada dimensi
pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
Pendekatan ilmiah merupakan konsep dasar yang menginspirasi perumusan
metode mengajar dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah. Penerapan
pendekatan ilmiah tidak hanya fokus pada bagaimana mengembangkan
kompetensi siswa dalam melakukan observasi atau eksperimen, namun bagaimana
mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan berfikir sehingga dapat
mendukung aktivitas kreatif dalam berinovasi atau berkarya.
Pelaksanaan kurikulum 2013 menuntut siswa untuk lebih aktif dalam
proses KBM, sehingga pada pelaksanaannya digunakan pendekatan 5M.
Pendekatan 5M ini meliputi mengamati, menanya, mengolah informasi, mencoba,
dan mengkomunikasikan. Penggunaan pendekatan 5M ini diharapkan dapat
memenuhi tujuan dari kurikulum 2013 yaitu menciptakan pembelajaran yang aktif
dan mencakup 3 ranah yaitu sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Hasil belajar
dari pelaksanaan pembelajaraan dengan pendekatan 5M ini akan menghasilkan
siswa yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
Kegiatan pertama pada pelaksanaan kurikulum 2013 adalah mengamati.
Siswa mengamati objek yang akan dipelajari. Kegiatan belajarnya adalah
membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi
yang dikembangkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari
informasi. Langkah kedua adalah menanya. Kegiatan belajarnya adalah
28
mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau petanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati. Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan kreatifitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran yag
kritis yang perlu untuk hidup cerdas. Langkah ketiga adalah mengolah informasi.
Kegiatannya adalah mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas
dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun dari hasil kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi, selanjutnya pengolahan
informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.
Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan. Langkah yang
keempat adalah mencoba. Kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan
informasi atau eksperimen. Kegiatan belajarnya adalah melakukan eksperimen,
membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas,
wawancara dengan narasumber. Kompetensi yang dikembangkan adalah
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan belajar sepanjang hayat.
Langkah pembelajaraan yang terakhir adalah mengkomunikasikan. Kegiatan
belajarnya adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil
29
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetensi yang dikembangkan
adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan
mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Penerapan metode ilmiah merupakan proses berfikir logis berdasarkan
fakta dan teori. Pertanyaan muncul dari pengetahuan yang telah dikuasai, karena
itu kemampuan bertanya merupakan dasar dalam mengembangkan kemampuan
berfikir ilmiah. Informasi baru digali untuk menjawab pertanyaan.
2.1.6. Mata Pelajaran Gambar Teknik 1
Mata pelajaran Gambar Teknik 1 merupakan salah satu ata pelajaran
produktif pada progam keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB) dalam struktur
Kurikulum 2013 di SMK Negeri 2 Salatiga. Mata pelajaran Gambar Teknik 1
adalah mata pelajaran yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan siswa
tentang dasar-dasar mengambar teknik dan cara menggambar gambar teknik
dengan benar. Mata pelajaran Gambar Teknik 1 ini di berikan kepada siswa SMK
kelas X jurusan Teknik Gambar Bangunan semester 1 dan 2. Mata pelajaran
Gambar Teknik 1 ini adalah mata pelajaran pokok yang mempunyai beberapa
kompetensi dasar (KD) diantaranya dasar-dasar dan etiket menggambar teknik,
pengenalan alat-alat gambar, simbol-simbol bahan bangunan, pengenalan bentuk
dan fungsi garis gambar, pengenalan aturan kelengkapan gambar teknik, gambar
konstruksi geometris, pengenalan jenis gambar proyeksi, dan pengenalan gambar
perspektif.
30
2.1.7. Ruang Praktik Gambar Bangunan
Ruang praktik adalah tempat belajar mengajar melalui metode praktik
yang dapat mengasilkan pengalaman belajar dimana siswa berinteraksi dengan
berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati
secara langsung dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
Pengertian ruang praktik dijelaskan pada Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia nomor 5 tahun 1980 tentang Pokok-Pokok Organisasi
Universita/Institu Negeri pasal 27 dan pasal 28 (Undang-Undang, 1980:7). Pasal
27 menyebutkan ruang praktik/studio adalah sarana penunjang jurusan dalam satu
atau sebagian ilmu, teknologi atau seni tertentu sesuai dengan keperluan bidang
studi yang bersangkutan. Pasal 28 menjelaskan ruang praktik/studio dpimpin oleh
seorang guru atau seorang tenaga pengajar yang keahliannya telah memenuhi
persyaratan sesuai dengan cabang ilmu, teknologi, dan seni tertentu dan
bertanggungjawab langsung kepada Ketua Jurusan.
2.1.8. PERMENDIKNAS nomor 40 Tahun 2008
Pada peraturan ini termuat berbagai aturan mengenai standar sarana dan
prasarana yang harus dipenuhi pada setiap jurusan yang ada pada setiap lembaga
pendidikan SMK/MAK secara umum.
Peraturan ini memuat standar minimal Ruang Praktik Teknik Gambar
Bangunan yaitu: (1) Luas Ruang Praktik Teknik Gambar Bangunan; (2) Rasio
per-siswa; (3) Daya tampung ruang; (4) Luas ruang penyimpanan dan instruktur;
(5) Perabot Ruang Praktik Teknik Gambar Bangunan; (6) Media pendidikan di
31
Ruang Praktik Teknik Gambar Bangunan; (7) Perlengkapan Ruang Praktik
Teknik Gambar Bangunan.
Berikut data standar sarana dan prasarana ruang praktik Teknik Gambar
Bangunan menurut PERMENDIKNAS no. 40 tahun 2008:
a. Ruang praktik Progam Keahlian Teknik Gambar Bangunan berfunsi sebagai
tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran: menggambar teknik dengan mesin
gambar, menggambar teknik, menghitung bahan dan biaya dengan progam
komputer.
b. Luas minimum ruang praktik Progam Keahlian Teknik Gambar Bangunan
adalah 176 m² untuk menampung 32 siswa, yang meliputi: ruang praktik gambar
masinal 64 m², ruang praktik gambar komputer 64 m², ruang penyimpanan dan
instruktur 48 m².
c. Ruang praktik Progam Keahlian Teknik Gambar Bangunan dilengkapi
prasarana sebagaiman tercantum pada tabel 1.
Tabel 2.1 Jenis, Rasio, dan deksripsi Standar Prasarana Ruang Praktik
Progam keahlian Teknik Gambar Bangunan
No. Jenis Rasio Deskripsi
1 Ruang praktik
gambar manual dan
masinal
4 m²/siswa Kapasitas untuk 16
siswa. Luas minimum
adalah 64 m².
Lebar minimum adalah
8 m.
2 Ruang praktik
gambar komputer
4 m²/siswa Kapasitas untuk 16
siswa. Luas minimum
adalah 64 m².
32
Lebar minimum adalah
8 m.
3 Ruang penyimpanan
dan instruktur
4
m²/instruktur
Luas minimum adalah
48 m².
Lebar minimum adalah
6 m.
Ruang praktik Progam Keahlian Teknik Gambar Bangunan dilengkapi
sarana sebagaimana tercantum pada tabel 2 sampai dengan tebel 4
Tabel 2.2 Standar Sarana pada Ruang Praktik Gambar Manual dan Masinal
No. Jenis Rasio Deskripsi
1 Perabot
1.1 Meja gambar 1 set/ruang Untuk minimum 16
siswa pada pekerjaan
menggambar teknik.
1.2 Kursi gambar/stool
1.3 Lemari simpan alat
dan bahan
2 Peralatan
2.1 Peralatan untuk
pekerjaan
menggambar manual
dan masinal
1 set/ruang Untuk minimum 16
siswa untuk
menggambar teknik.
3 Media Pendidikan
3.1 Papan tulis 1 set/ruang Untuk mendukung
minimum 16 siswa pada
pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar yang
bersifat teoritis
4 Perlengkapan lain
4.1 Kotak kontak Minimum 2
buah/ruang
Untuk mendukung
operasionalisasi
peralatan yang
memerlukan daya
listrik.
4.2 Tempat sampah Minimum 1
buah/ruang
Tabel 2.3 Standar Sarana pada Ruang Praktik Gambar Komputer
No. Jenis Ruang Rasio Deskripsi
1 Perabot
1.1 Meja komputer 1 set/ruang Untuk minimum 16
33
1.2 Kursi kerja siswa pada pekerjaan
menggambar teknik,
perhitungan bahan dan
menghitung anggaran
biaya dengan komputer
1.3 Lemari simpan alat
dan bahan
2 Peralatan
2.1 Komputer untuk
pekerjaan
menggambar
1 set/ruang Untuk minimun 16
siswa untuk
menggambar teknik,
perhitungan bahan dan
menghitung anggaran
biaya dengan komputer.
3 Media pendidikan
3.1 Papan tulis 1 set/ruang Untuk mendukung
minimum 16 siswa
pada pelaksanaa
kegiatan belajar
mengajar yang bersifat
teoritis.
4 Perlengkapan lain
4.1 kotak kontak Minimum 8
buah/ruang
Untuk mendukung
operasionalisasi
peralatan yang
memerlukan daya
listrik.
4.2 Tempat sampah Minimum 1
buah/ruang.
Tabel 2.4 Standar Sarana pada Ruang Penyimpanan dan Instruktur
No Jenis Rasio Deskripsi
1 Perabot
1.1 Meja kerja 1 set/ruang Untuk minimum 12
instruktur. 1.2 Kursi kerja
1.3 Rak alat dan bahan
1.4 Lemari simpan alat
dan bahan
2 Peralatan
2.1 Peralatan untuk
ruang penyimpanan
dan instruktur
1 set/ruang Untuk minimum 12
instruktur
3 Media pendidikan
3.1 Papan data I
buah/ruang
Untuk pendataan
kemajuan siswa dan
ruang praktik.
34
4 Perlengkapan lain
4.1 Kotak kontak Minimun 2
buah/ruang.
Untuk mendukung
operasionalisasi
peralatan yang
memerlukan daya listrik
4.2 Tempat sampah Minimum 1
buah/ruang
2.1.9. Penelitian-Penelitian yang Relevan
2.1.9.1.Penerapan PjBL untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa pada Proses
KBM oleh Warsito (2008)
Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah kurangnya
keaktifan siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah Depok saat kegiatan belajar
mengajar (KBM) pada mata pelajaran fisika. Peneliti menggunakan metode
pembelajaran Project Based Learning (PjBL) untuk meningkatkan keaktfan siswa
pada KBM. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa metode pembelajaran Project
Based Learning dapat meningkatkan keaktifan dan academic skill siswa kelas VII
C SMP Muhammadiyah 3 Depok dalam proses pembelajaran fisika.
2.1.9.2.Penerapan PjBL untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa oleh Didi
Kurniadi (2013)
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar kimia
di SMA N 1 Bawang Banjarnegara yang disebabkan oleh proses pembelajaran
yang tidak memberikan kesempatan bagi siswa dalam memperoleh pengalaman
belajar yang memadai, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
Peneliti menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning untuk
meningkatkan hasil belajar siswa SMA N 1 Bawang Banjarnegara berbasis bahan
sekitar.Hasil penelitian didapatkan bahwa dengan menggunakan metode
35
pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa
SMA N 1 Bawang Banjarnegara
2.1.9.3.Keefektifan PjBL pada Pencapaian Pemecahan Masalah Peserta
Didik oleh Marinda Ditya Putri (2013)
Pendidikan SMK membutuhkan suatu pembelajaran yang tidak hanya
dapat meningkatkan aspek kognitif, psikomotor, dan afektif tetapi juga dapat
memberikan kecakapan hidup sebagai bekal memasuki dunia kerja. Berlatar
belakang hal tersebut, peneliti melakukan penelitian tentang keefektifan metode
pembelajaran Project Based Learning pada pencapaian pemecahan masalah
peserta didik kelas X SMK materi progam linier. Hasil penelitian didapatkan
bahwa model PjBL efektif pada pencapaian kemampuan pemecahan masalah
peserta didik kelas X SMK materi progam linier.
2.2. Kerangka Berpikir
Apabila dikaji lebih lanjut berdasarkan tinjauan teori yang ada, aktivitas
belajar dan mengajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Aktivitas
belajar sangat berperan dalam belajar dan pembelajaran yaitu dapat menetukan
penguatan belajar, memperjelas tujuan belajar, serta menentukan ketekunan
belajar. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang siswa untuk
mempelajari pokok bahasan proyeksi orhogonal (2D) berdasarkan aturan gambar
proyeksi dengan menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning
melalui pendekatan Scientific.
Upaya untuk meningkatkan aktivitas belajar terhadap suatu materi,
seorang guru harus bisa memilih metode pembelajaran yang menarik dan sesuai
36
dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan pendidikan yaitu
ditandai dengan hasil belajar yang tinggi dan tercapainya ketuntasan belajar baik
secara individu maupun klasikal.
Salah satu faktor pendukung keberhasilan kegiatan belajar mengajar
adalah adanya sarana prasarana yang memadai. Semakin lengkap sarana prasarana
pembelajaran yang tersedia maka proses belajar mengajar akan berjalan secara
optimal. Penggunaan sarana prasarana pembelajaran yang diterapkan secara
optimal akan mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
Data yang diperlukan dalam penelitian antara lain pemanfaatan sarana
prasarana ruang praktik gambar bangunan di Jurusan Teknik Gambar Bangunan di
SMK Negeri 2 Salatiga agar mendapatkan hasil belajar yang maksimal
menggunakan metode Project Based Learning.
Berdasarkan kerangka berpikir diatas dengan menggunakan metode
pembelajaran Project Based Learning melalui pendekatan Scientific dalam
pemanfaatan sarana dan prasarana ruang praktik gambar bangunan diharapkan
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam mempelajari Gambar Teknik 1
sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal khususnya pada
pokok bahasan gambar proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan aturan gambar
proyeksi.
37
Skema alur kerangka berfikir dijelaskan sebagai berikut:
I
Gambar 2.1. skema kerangka berpikir
AKTIVITAS SISWA
BERPENGARUH PADA
PROSES PEMBELAJARAN
PEMANFAATAN SARANA
PRASARANA RUANG PRAKTIK
BERPENGARUH PADA HASIL
BELAJAR
PEMBELAJARAN
PjBL PEMBELAJARAN
KONVENSIONAL
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN PjBL
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
KONVENSIONAL
EVALUASI
PEMBELAJARAN PjBL
EVALUASI
PEMBELAJARAN
KONVENSIONAL
AKTIVITAS SISWA
MENINGKAT, HASIL
BELAJAR MENINGKAT
AKTIVITAS SISWA
TETAP, HASIL BELAJAR
KURANG OPTIMAL
PENELITIAN
KELAS KONTROL KELAS EKSPERIMEN
38
2.3. Rumusan Hipotesis
Berdasarkan permasalahan dan kerangka berpikir maka hipotesis yang
diajukan dalam penelitian adalah hasil belajar siswa yang menggunakan metode
pembelajaran Project Based Learning lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa
yang menggunakan metode pembelajaran konvesional.
39
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitan
eksperimental. Metode penelitian eksperimental adalah suatu penyelidikan ilmiah
yang menuntut peneliti memanipulasi dan mengendalikan satu atau lebih variabel
bebas serta mengamati variabel terikat, untuk melihat perbedaan yang sesuai
dengan manipulasi variabel-variabel bebas tersebut (Arief Furchan,
2007:39).Metode penelitian eksperimen dibedakan menjadi 2 yaitu, desain
eksperimen sejati (true experimental) dan eksperimental semu (quasi
experimental).
Pada penelitian ini akan digunakan penelitian Eksperimental-Semu
(Quasi Experimental Designs). Menurut Arief Furchan (2007:394) penelitian
ekperimental-semu adalah disain penelitian yang dapat memberikan pengendalian
sebanyak mungkin dalam situasi yang ada.Peneliti menggunakan disain penelitian
ini karena mengingat situasi tempat penelitian yang tidak memungkinkan untuk
dikendalikan secara penuh selama peneltian.Sampel yang diambil dalam
penelitian ini adalah siswa Teknik Gambar Bangunan kelas X SMK Negeri 2
Salatiga.
Adapun rancangan penelitian yang akan dilaksanakan adalah sebagai
berikut:
40
a. Perencanaan (Planning)
Kegiatan yang dilakukan adalah meliputi apa penyebab masalah yang
ada pada siswa kelas X kemudian menganalisis penyebab munculnya masalah dan
menetapkan tindakan (intervensi) yang akan dilakukan terhadap subjek. Beberapa
hal tersebut digunakan untuk kepentingan studi awal yang diperoleh dari
observasi dan wawancara terhadap responden (guru dan siswa).
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan untuk memperbaiki permasalahan
yang ada pada subjek penelitian. Subjek penelitian ini meliputi siswa kelas X
TGB A dan X TGB B. Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini akan diterapkan
penelitian eksperimen dimana akan ada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada
subjek penelitian. Langkah-langkah pada proses ini telah dijabarkan dalam
Progam Satuan Pelajaran dan Rencana Pembelajaran yang telah direncanakan
sebelumnya.
c. Pengamatan (Observing)
Observing adalah kegiatan pengamatan dan pengambilan data untuk
memantau sejauh mana efek tindakan yang dilakukan terhadap siswa dapat
berjalan secara efektif dan mencapai tujuan yang dikehendaki serta menunjang
pembelajaran yang berlangsung kondusif.Data-data yang dikumpulkan adalah
berupa data primer maupun data sekunder.Instrumen serta data yang dikumpulkan
diharapkan dapat menigkatkan validitas dan reabilitas data.
41
d. Evaluasi (Evaluating)
Evaluasi adalah suatu kegiatan yang mengulas secara kritis
terhadap perubahan yang terjadi pada siswa, suasana pembelajaran yang
berlangsung di kelas. Kegiatan ini memerlukan adanya analisis dan refleksi
terhadap data-data yang telah dikumpulkan untuk didiskusikan bersama dengan
kolaborator untuk mengetahui sejauh mana action (intervensi) yang dilakukan
telah menghasilkan suatu yang berarti dengan adanya pemanfaatan PjBL melalui
pendekatan scientific pada pembelajaran Gambar Teknik 1 pokok bahasan gambar
proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan aturan gambar proyeksi.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Arikunto (2010: 173), populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian.
Menurut Suharsimi Arikunto, Prof Dr.;(Arikunto 2010,174) Dalam
bukunya Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek,mengatakan bahwa sampel
adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel
apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.Yang
dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian
sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TGB semester
2 yang berjumlah 72 siswa yang terdiri dari dari 36 siswa kelas X TGB A dan 36
siswa kelas X TGB B. Berdasarkan analisis populasi maka sampel yang dipilih
pada penelitian adalah seluruh siswa kelas X TGB semester 2 yang berjumlah 72
42
siswa yang terdiri dari dari 36 siswa kelas X TGB A dan 36 siswa kelas X TGB B.
Dari sampel tersebut, maka akan dipilih salah satu sampel sebagai kelompok
eksperimen dan lainnya sebagai kelompok kontrol. Penentuan kelompok ini
dengan menggunakan data nilai hasil belajar Gambar Teknik 1 semester ganjil.
Data ini akan di uji homogenitas, apabila data dinyatakan homogen, maka
pengambilan kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilakukan secara acak.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total
sampling.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dielajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2012:2). Jadi dikatakan
variabel ada variasinya atau terdapat beberapa variasi. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa, Hasil belajar dalam penelitian ini
yang diteliti adalah hasil tes pada mata diklat Gambar Teknik 1 pada kompetensi
dasar Proyeksi Orthogonal pada siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan A dan X
Teknik Gambar BangunanB semester genap tahun ajaran 2014-2015. Sehingga
dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah satu variabel yaitu hasil belajar
siswa program keahlian Teknik Gambar Bangunan di kelas X di SMK Negeri 2
Salatiga pada mata pelajaran gambar teknik 1.
43
3.4 Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengambil data nilai akhir semester Gambar Teknik 1 semester 1 kelas X
TGB SMK Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2014-2015
2. Berdasarkan data (a) dapat ditentukan sampel penelitian yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan Total Sampling
3. Menganalisis data nilai tes awal pada sampel penelitian untuk di uji
normalitas dan homogenitas.
4. Menyusun kisi-kisi yang telah dibuat
5. Menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.
6. Menguji cobakan instrumen tes uji coba pada kelas uji coba yaitu kelas XI
TKBB (sebelumnya sudah mendapatkan materi menggambar proyeksi
orthogonal dengan metode ceramah)
7. Menganalisis data hasil uji coba instrumen tes uji coba pada kelas uji coba
untuk mengetahui taraf kesukaran, daya pembeda, validitas dan reliabilitas.
8. Menentukan soal-soal yang memenuhi syarat berdasarkan pola.
9. Melaksanakan tes awal (pre test) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
10. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
PjBLuntuk kelas X TGB B SMK Negeri 2 Salatiga dan melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah pada kelas X TGB A
SMK Negeri 2 Salatiga.
11. Melaksanakan tes hasil belajar (post test) pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
44
12. Menganalisis data hasil tes
13. Menyususn hasil penelitian.
Berikut ini adalah rancangan penelitian dengan menggunakan metode
pembelajaran PjBL serta metode konvensional
Tabel. 3.1.Kegiatan Pembelajaran Pada Saat Penelitian
Tanggal Kegiatan dengan Metode
Konvensional
Tanggal Kegiatan dengan Metode
PjBL
2-3-2015 Pelaksanaan tes uji coba
ini, uji coba instrumen
dilakukan pada kelas
XITKBB sebagai uji coba
instrument
9-3-2015 Pelaksanaan Pre-test pada
kelas eksperimen di kelas X
TGB B
10-3-2015 Memberikan pre-test di
kelas kontrol X TGB A
dilanjutkan memberikan
materi awal tentang
Gambar Teknik 1 pada
materi Proyeksi
Orthogonal.
9-3-2015 Pengenalan tentang metode
PjBL pada siswa pada kelas
eksperimen XI TGB B
dilanjutkan dengan
pemberian materi awal
tentang Gambar Teknik 1
pada materi Proyeksi
Orthogonal.
17-3-2015 Melanjutkan penjelasan
materi lalu memberikan
latihan gambar kepada
siswa untuk dikerjakan.
16-3-2015 Melanjutkan penjelasan
materi lalu memberikan
proyek yang harus
dikerjakan siswa beserta
dengan jadwal
pengumpulan proyek.
24-3-2015 Meminta siswa
mengumpulkan tugas yang
telah diberikan lalu
mengevaluasi tugas siswa
untuk diberikan kembali.
23-3-2015 Memonitor proyek yang
sudah diberikan serta
memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
memperbaiki tugasnya.
7-4-2015 Post-test. 6-4-2015 Evaluasi proyek dlanjutkan
dengan post-test.
45
3.5 Metode Pengumpulan Data
3.5.1 Metode Dokumentasi
Menurut Suharsimi, metode dokumentasi adalah metode yang
digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa data-
data masing kelas X TGB SMK Negeri 2 Salatiga.
Metode ini digunakan untuk memberikan gambaran perilaku siwa
ketika pembelajaran berlangsung.Dokumentasi dapat berupa foto. Pengambilan
data dalam bentuk dokumentasi foto dilakukan saat proses pembelajaran
berlangsung dan merupakan tanda yang penting sebagai tanda bukti sudah terjadi
suatu penelitian.
3.5.2 Metode Observasi
Observasi atau pengamatan yaitu mengamati perhatian dan sikap siswa,
keaktifan siswa dalam menggunakan sarana prasarana ruang praktik Gambar
Bangunan. Metode ini digunakan untuk mengetahui penerapan metode PjBL
melalui pendekatan Scientificyang terlihat pada siswa. Metode observasi
digunakan untuk mendapatkan data perhatian dan sikap siswa selama proses
pembelajaran, sehingga akan didapatkan data berupa nilai psikomotorik dan
afektif. Observasi dilakukan oleh pengamat pada setiap pembelajaran.
Pada penelitian ini akan digunakan kisi-kisi pada lembar observasi
untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran yang meliputi kisi-
kisi pada lembar observasi psikomotorik dan lembar observasi afektif. Kisi-kisi
yang akan digunakan dalam mengamati aktivitas siswa dalam pemanfaatan sarana
prasarana ruang praktik meliputii:
46
1. Visual activities, meliputi membaca dan memperhatikan.
2. Oral activities, meliputi menyatakan, merumuskan, bertanya,
memberi saran, mengeluarkan endapat, diskusi, interupsi.
3. Motor activities, meliputi melakukan percobaan,
4. Mental activities, meliputi menanggapi, mengingat, memecahkan
masalah, menganalisis, mengambil keputusan.
5. Emotional activities, meliputi menaruh minat, bosan, bergembira,
tenang, gugup.
3.5.3 Metode Tes
Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar setelah dilakukan
penelitian. Tes yang diberikan pada siswa ada dua macam yaitu pre-test sebelum
penerapan metode pembelajaran PjBL dan post-test yang dilakukan setelah
penerapan metode pembelajaran PjBL. Pada kelompok eksperimen menerapkan
pembelajaran PjBL, sedangkan pada kelompok kontrol menerapkan metode
ceramah. Sedangkan post test adalahdigunakan untuk mengetahui hasil belajar
sesudah diadakan pembelajaran baik pembelajaran PjBL dan pembelajaran
konvesional.
3.6 Proses Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 27-8-2014 s/d 7-4-2015 seperti
dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut.
47
Tanggal Kegiatan Sasaran
27-8-2014 Observasi awal Guru mata diklat Gambar
Teknik 1
3-2-2015 Pengambilan data nilai ulangan
semester
Guru mata diklat Gambar
Teknik 1
2-3-2015 Proses mengurus berkas surat ijin
penelitian Bagian TU dan Kepala Sekolah
24-2-2012 Konsultasi Instrumen Guru mata diklat Gambar
Teknik 1
9-3-2015 Uji coba instrumen Kelas XI TKBB
9-3-2015 s/d 7-
4-2015 Penelitian Kelas X TGB
3.7 Uji Coba Instrumen
Sebelum tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol, tes diuji coba terlebih dahulu.Uji coba dilakukan
untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda
soal.Uji coba soal dikenakan pada siswa kelas XI TKBB SMK Negeri 2Salatiga.
Setelah diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda butir
soal maka dipilih soal yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
3.7.1. Validitas Tes
Validitas soal adalah suatu ukuran yang menunjukkan valid atau
tidaknya suatu instrumen. Suatu alat ukur dikatakan valid jika mampu mengukur
apa yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus:
Tabel 3.2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
48
r phis M p M t
S t√p
q ( rikunto, 2006:283 284)
Keterangan:
rphis = koefisien korelasi point biserial
M p = mean skor dari subyek-subyek yang menjawab betul item soal yang
dicari korelasinya dengan tes
M t = men skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut tes)
p = proporsi subyek yang menjawab betul item tersebut
S t = standar deviasi skor total
q = 1 - p
Selanjutnya nilai r phis yang diperolah dikonsultasikan dengan tabel product
moment. Soal dikatakan valid apabila r phis mempunyai korelasi lebih besar dari
nilai r table dengan taraf signifikasi 5% maka soal dikatakan valid dan jika r phis< r
tabel maka soal dikatakan tidak valid.
Hasil analisis validitas butir soal uji coba dapat dilihat pada tabel 3.4 di
bawah ini:
Tabel 3.3. Hasil Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba
Kriteria Nomor Soal Jumlah
Valid
1, 3, 5, 7, 8, 9, 11, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24,
25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35
27
Tidak
Valid
2, 4, 6, 10, 12, 13, 14, 23
8
Dari tabel diatas dapat dilihat soal yang valid dan akan dipakai untuk soal
pre test dan post test adalah 27 soal, dan yang tidak valid ada 8 soal dan tidak
49
digunakan dalam soal pre test dan post test. Kemudian soal yang digunakan
sebagai soal pre test dan post test adalah 25 soal.
3.7.2. Reliabilitas
Realiabilitas adalah kualitas yang menunjukkan dari suatu pengkuran
yang dilakukan dan dihitung dengan rumus K-R21:
r 11 (k
k 1) (1
M(k M)
kV1
) ( rikunto, 2006:189)
Keterangan:
k = banyaknya butir soal
M = rata-rata soal
V1 = varians soal
Harga r 11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel product
moment.Apabila r 11> r tabel dengan taraf signifikan 5% maka tes dinyatakan
reliabel (Arikunto, 2007).Berdasarkan hasil analisis soal uji coba didapat harga
r11 diperoleh nilai r11 = 0,7285. Sedangkan nilai rtabel dengan taraf signifikan 5%
dengan n = 34 adalah 0,339. Karena nilai r11> rtabel (0,7285> 0,339) maka dapat
disimpulkan bahwa soal instrumen tersebut reliabel yaitu bahwa soal instrumen
ini cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
3.7.3. Daya Pembeda Butir Soal Tes
Analisis daya pembeda butir soal adalah kemampuan sebuah soal utnuk
membedakan antara siswa yang pandai dan siswa yang tidak pandai.Dalam
penelitian ini menggunakan rumus daya pembeda belah dua.
Untuk mengukur daya beda digunakan rumus sebagai berikut.
50
BA
B
B
A
A PPJ
B
J
BD (Arikunto, 1999: 213-214)
Keterangan:
D : daya pembeda.
JA : banyaknya peserta kelompok atas.
JB : banyaknya peserta kelompok bawah.
BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar.
BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.
PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
Untuk mengetahui soal-soal yang akan dipakai berdasarkan klasifikasi daya
pembeda sebagai berikut.
DP ≤ 0,00 :daya pembedanya sangat jelek
0,00< D 0,20 :daya pembedanya jelek.
0,20< D 0,40 :daya pembedanya cukup.
0,40< D 0,70 :daya pembedanya baik.
0,70< D 1,00 :daya pembedanya baik sekali.
DP= negatif, soal tidak baik, sebaiknya dibuang
Hasil analisis daya pembeda butir soal uji coba dapat dilihat pada tabel 3.5
di bawah ini:
51
Tabel 3.4. Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Uji Coba
Kriteria Nomor Soal Jumlah
Jelek 1,24,6,7,8,9,10,11,12,1314,17,18,20,21,22,23,24,25,26,27,2
8 23
Cukup 3,5,16,19,30,32,34 7
Baik 15,29,31,35 4
Sangat
baik 33 1
3.7.4. Taraf Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal digunakan untuk mengetahui soal tersebut mudah
dan sukar.Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sukar.Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus sebagai berikut.
JS
BP (Arikunto: 1999: 208)
Keterangan:
P : tingkat kesukaran soal.
B : banyaknya siswa yang menjawabbenar.
JS : jumlah peserta tes.
Adapun klasifikasi soal untuk tingkat kesukaran sebagai berikut.
0,00< P 0,30 adalah soal sukar.
0,30< P 0,70 adalah soal sedang.
0,70< P 1,00 adalah soal mudah.
Hasil analisis taraf kesukaran butir soal uji coba dapat dilihat pada tabel 3.6
di bawah ini:
52
Tabel 3.5. Hasil Analisis Taraf Kesukaran Butir Soal Uji Coba
Kriteria Nomor Soal Jumlah
Mudah 2,3,4,5,6,7,8,9,10,13,17,20,22,26,28,32,35 17
Sedang 1,11,12,14,15,16,18,19,21,23,24,25,27,29,30,31,33,34 18
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode tes.Metode tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa
yang diberi metode pembelajaran PjBL. Tes dalam penelitian ini merupakan tes
prestasi atau achievement test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur
pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu (Arikunto, 2006: 151).Tes
digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Metode tes yang digunakan adalah pre test dan post test. Perangkat tes
yang digunakan adalah tes pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban.
3.9 Metode Analisis Data
Analisis data merupakan langkah paling penting dalam penelitian,
karena dalam analisis data akan dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hipotesis
yang sudah diajukan. Data yang dianalisis pada penelitian ini adalah data hasil
post tes dan pre tes pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
3.9.1. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil
berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Langkah-langkah uji normalitas sebagai berikut.
53
1. Menentukan hipotesis :
Ho : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
Ha : sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal
2. Menentukan
3. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis
Ho diterima jika :X2
hitung < X2
(1- );(k-3), dengan k = banyak kelompok
4. Menghitung X2
hitung
k
i i
iihirung
E
EOX
1
2
2 (Sudjana, 1996: 273)
Keterangan:
hitungX 2: harga chi kuadrat
Oi : frekuensi hasil pengamatan
Ei : frekuensi yang diharapkan
k : banyaknya kelompok
5. Menentukan simpulan.
3.9.2. Uji Kesamaan Dua Varians (Uji Homogenitas)
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
mempunyai varians yang homogen atau tidak.
Langkah-langkah
1. Menentukan hipotesis
Ho :21 mm (varians homogen)
Ha :21 mm (varians tidak homogen)
2. Menentukan
3. Menentukan kriteria penerimaan Ho
54
Ho diterima jika Fhitung< F1/2 (n1-1, n2-1)
4. Menghitung F
iliansterkec
terbesarVariansF
var (Sudjana, 1996: 250)
3.9.3. Uji Rata-Rata Kelas
Untuk menghitung rata-rata kelas pada evaluasi penelitian digunakan rumus:
X=
Keterangan:
X : nilai rerata
: jumlah nilai seluruh siswa
N : banyaknya siswa yang ikut tes
3.9.4. Ketuntasan Belajar Individu
Untuk menghitung ketuntasan belajar secara individu digunakan rumus:
Ketuntasan individu =
x 100 %
3.9.5. Ketuntasan Belajar Klasikal
Nilai evaluasi diperoleh setelah dilakukan penelitian, kemudian dianalisis
untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar. Ketuntasan hasil belajar secara
klasikal dihitung menggunakan rumus:
Ketuntasan klasikal =
x 100 %
55
Penelitian eksperimen ini dikatakan berhasil apabila terjadi ketuntasan hasil
belajar yaitu sekurang-kurangnya 75% dari jumlah siswa yang ada
dikelas.Tuntas belajar yaitu memperoleh nilai ≥70%. dapun alat ukurnya
adalah dengan hasil tes evaluasi pada akhir eksperimen
3.9.6. Peningkatan Hasil Belajar
Setelah didapatkan data post tes dan pre tes pada kelompok eksperimen
maupun kontrol, maka peningkatan hasil belajar dapat dicari dengan rumus:
Peningkatan hasil belajar =
Keterangan:
= Post tes
= Pre tes
3.9.6. Statistik Deskriptif Aktivitas Siswa dalam Pemanfaatan Sarana
Prasarana
Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif, yaitu
statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum dan generalisasi. Jadi, dalam statistik deskriptif tidak ada uji
signifikan dan taraf kesalahan, karena penelitian ini tidak bermaksud untuk
membuat kesimpulan untuk umum atau generalisasi. Analisis data yang akan
menghasilkan presentase yang selanjutnya dilakukan interpretasi pada nilai
yang diperoleh.
56
Proses perhitungan presentase dilakukan dengan cara mengkalikan
hasil bagi skor riil dengan skor ideal dengan seratus persen, dengan rumus
sebagai berikut:
Pencapaian =
Sangat baik : 76%-100%
Baik : 51%-75%
Tidak baik : 26%-50%
Sangat tidak baik: 0%-25%
3.9.7. Uji T
Uji perbedaan rata-rata (uji t) digunakan untuk mengetahui apakah
kedua kelompok yang akan diberi perlakuan sama atau tidak, dalam perhitungan
data awal yang diambil dari nilai pre test, digunakan untuk mengetahui apakah
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki rata-rata yang sama. Sedangkan
dalam perhitungan data akhir yang diambil dari nilai post test, digunakan untuk
mengetahui apakah pada kelas eksperimen memiliki rata-rata lebih baik daripada
kelas kontrol. Langkah-langkah uji perbedaan rata-rata sebagai berikut:
1. Menentukan hipotesis.
Ho :21 mm
Ha :21 mm
Keterangan:
1m = rata-rata data kelompok eksperimen.
2m = rata-rata data kelompok kontrol.
2. Menentukan
57
3. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis
Jika berdasarkan uji kesamaan varians, ditunjukkan bahwa kedua
kelompok mempunyai varians yang sama maka untuk pengujian hipotesis ini
digunakan rumus:
s
nn
XXt
21
21
11
dengan
2
11
21
2
22
2
112
nn
snsns (Sudjana, 1975: 239)
Keterangan:
1X : rata-rata kelompok eksperimen
2X : rata-rata kelompok kontrol
n1 : banyaknya anggota kelompok eksperimen
n2 : banyaknya anggota kelompok kontrol
s2
1 : varians kelompok eksperimen
s2
2 : varians kelompok kontrol
Hoditerima jika –t(1- 2
1)(n1+n2-2)< t < t(1-
2
1)(n1+n2-2)
Apabila data mempunyai varians yang berbeda maka pengujian hipotesis
digunakan rumus sebagai berikut.
2
2
2
1
2
1
21'
n
s
n
s
XXt
(Sudjana, 1975: 241)
Kriteria pengujiannya adalah terima Ha jika:
21
2211'
WW
tWtWt
dengan
58
1
2
11
n
sW
2
2
21
n
sW
111 1 ntt 112 2 ntt
Keterangan:
1X : rata-rata kelompok eksperimen
2X : rata-rata kelompok kontrol
n1 : banyaknya anggota kelompok eksperimen
n2 : banyaknya anggota kelompok kontrol
s12 : varaians kelompok eksperimen
s22 : varaians kelompok kontrol
82
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan yaitu :
a) Hasil belajar yang menerapkan metode pembelajaran Project Based Learning
lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menerapkan metode
pembelajaran konvensional, hal ini dapat dilihat pada nilai = 5,49>
= 1,99.
b) Penggunaan metode pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat
memaksimalkan pemanfaatan sarana prasarana ruang praktik. Pemanfaatan
sarana prasarana ruang praktik dikatakan meningkat ditandai dengan nilai
afektif dan psikomotorik pada kelompok eksperimen. Nilai afektif pada kelas
eksperimen adalah 3,26 dan nilai psikomotoriknya sebesar 84,31, sedangkan
pada kelompok kontrol nilai afektifnya adalah 3,01 dan nilai psikomotoriknya
84,2. Karena nilai afektif dan psikomotorik pada kelompok eksperimen lebih
tinggi dibandingkan kelompok kontrol, maka dapat dikatakan bahwa metode
pembelajaran PjBL dapat memaksimalkan penggunaan sarana prasarana
ruang praktik dibandingkan pada kelompok kontrol.
c) Rata-rata hasil belajar pre test pada kelompok kontrol adalah 42 sedangkan
pada kelompok eksperimen adalah 42,42. Rata-rata hasil belajar post tes pada
kelompok kontrol adalah 70 sedangkan pada kelompok eksperimen adalah
79,92, sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan pembelajaran
83
pada kedua kelompok. Setelah dilakukan perhitungan, peningkatan pada kelas
kontrol sebesar 66,67%, sedangkan pada kelompok eksperimen adalah
88,40%.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah :
a) Guru dapat melakukan variasi dalam pembelajaran salah satunya dengan
menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning pada mata
diklat Gambar Teknik 1 atau pada mata diklat lain yang memiliki
karakteristik sama.
b) Penerapan metode pembelajaran inovatif memerlukan kemampuan guru
dalam mengontrol kelas dan mengatur waktu pembelajaran, karena
penggunaan metode pembelajaran inovatif dalam pembelajaran, salah satunya
metode Project Based Learning, keadaan kelas cenderung ramai dan waktu
yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran inovatif cenderung tidak cukup.
c) Guru hendaknya dapat mendayagunakan lingkungan sekitar seperti sarana
prasarana yang ada di dalam ruang kelas sehingga pembelajaran akan lebih
berkesan dan bermakna bagi peserta didik.
84
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Faiq, Muhammad. 2013. Pendekatan scientific dalam implementasi kurikulum
2013. http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/07/pendekatan-
scientific-dalam-implementasi-kurikulum-2013.html. Diunduh 20 Januari
2015 pukul 05 : 13
Furchan, Arief.2005.Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.Yogyakarta:Pustaka
Pelajar.
Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Kurniadi, Didi.2013.Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA N 1 Bawang
Banjarnegara Kelas XI IPA 1 dengan Pendekatan PjBL (Project Based
Learning) berbasis Bahan Sekitar. Jurnal Skripsi UNNES..
Mardiyani, Anif Dwi.2012.Penagruh Penerapan Metode Jigsaw Terhadap
Tingkat Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi
Rangka Atap Di SMK NEGERI 5 Semarang Tahun Ajaran 2012-
2013.Jurnal Skripsi UNNES.
Peraturan Menteri.2008.Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional bo. 40
Tahun 2008 tanggal 31 Juli 2008 Standar Sarana dan Prasarana Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
Putri, Marinda Ditya.2013.Keefektifan Project Based Learning pada Pencapaian
Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas X SMK Materi Progam Linier.
Jurnal Skripsi UNNES.
Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Soetjipto, Raflis Kosasi. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana.1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
85
Trianto.2014.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual.Jakarta:Pranemedia Group.
Warsito. 2008. Pembelajaran Sains Berbasis Proyek (Project Based Learning)
sebagai Usaha untuk Meningkatkan Aktivitas dan Academic Skill Siswa
Kelas VII C SMP Muhammadiyah 3 Depok. Jurnal Skripsi UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
86
SILABUS MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK
(DASAR BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA)
Satuan Pendidikan : SMK/MAK
Kelas : X
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
1.1 Menyadari sempurnanya
konsep Tuhan tentang
benda-benda dengan
fenomenanya untuk
dipergunakan sebagai
aturan garis-garis gambar
teknik dan cara proyeksi
untuk menggambarkan
benda
1.2 Mengamalkan nilai-nilai
ajaran agama sebagai
tuntunan dalam
Lampiran 1
87
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
pembuatan gambar
konstruksi geometris dan
gambar proyeksi untuk
menggambarkan benda
2.1 Mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, teliti, kritis,
rasa ingin tahu, inovatif
dan tanggung jawab
dalam menerapkan aturan
garis gambar dalam tugas
menggambar konstruksi
garis dan gambar proyeksi
2.2 Menghargai kerjasama,
toleransi, damai, santun,
demokratis, dalam
menyelesaikan masalah
perbedaan konsep berpikir
dan cara menggambar
konstruksi geometris dan
gambar proyeksi.
2.3 Menunjukkan sikap
responsif, proaktif,
konsisten, dan berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial sebagai
bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan
88
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
dalam melakukan tugas
menggambar konstruksi
geometris dan gambar
proyeksi
3.1 Memilih peralatan dan
kelengkapan gambar
teknik berdasarkan fungsi
dan cara penggunaan
4.1 Menggunakan peralatan
dan kelengkapan gambar
teknik sesuai fungsi dan
prosedur penggunaan
Pengenalan dan
penggunanaan
peralatan serta
kelengkapan
gambar teknik:
Penggaris
Jangka
Pensil
Mal
Penghapus
Kertas
Mengamati
Mengamati dan/atau membaca
informasi tentang peralatan dan
kelengkapan gambar teknik.
Menanya
Mengkondisikan situasi belajar
untuk membiasakan mengajukan
pertanyaan secara aktif dan
mandiri tentang jenis peralatan
dan kelengkapan gambar serta
fungsinya.
Mengeksplorasi
Mengumpulkan data/informasi
yang dipertanyakan dan
menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku,
eksperimen) untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan
tentang jenis peralatan dan
kelengkapan gambar serta fungsi
dan cara penggunanannya.
Mengasosiasi
Observasi
Proses bereksperimen
menggunakan
peralatan dan
kelengkapan gambar
teknik.
Tes
Tes lisan/tertulis
terkait dengan
peralatan dan
kelengkapan gambar
teknik.
10 JP Sato G., Takeshi,
N. Sugiharto H
(1983),
“Menggambar
Mesin menurut
Standar ISO”,
PT. Pradnya
Paramita, Jakarta
Hantoro, Sirod
dan Parjono.
(2005),
“Menggambar
Mesin” Adicita,
Jakarta
Tables for the
electric trade
(GTZ)
GmbH,Eschborn
Federal
Republic of
Germany
Suparno (2008),
“Teknik Gambar
Bangunan untuk
SMK Jilid 1”,
Direktorat
PSMK
89
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
Mengkatagorikan data/informasi
dan menentukan hubungan jenis
dan fungsi peralatan gambar,
selanjutnya disimpulkan dengan
urutan dari yang sederhana
sampai pada yang lebih
kompleks terkait dengan
penggunaan peralatan dan
kelengkapan gambar teknik.
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil
konseptualisasi berupa
penggunaan peralatan dan
kelengkapan gambar teknik
dalam bentuk lisan, tulisan,
gambar, atau media lainnya.
Buku referensi
dan artikel yang
sesuai
3.2 Membedakan garis-garis
gambar teknik
berdasarkan bentuk dan
fungsi garis
4.2 Menyajikan garis-garis
gambar teknik sesuai
bentuk dan fungsi garis
Pengenalan bentuk
dan fungsi garis
gambar:
Garis gambar
(garis kontinyu
tebal)
Garis sumbu
(garis bertitik
tipis)
Garis ukuran
(garis kontinyu
tipis)
Garis potongan
Mengamati
Mengamati dan/atau membaca
informasi tentang bentuk-bentuk
garis gambar.
Menanya
Mengkondisikan situasi belajar
untuk membiasakan mengajukan
pertanyaan secara aktif dan
mandiri tentang bentuk dan
fungsi garis serta cara membuat
garis.
Tugas
Hasil pekerjaan
membuat garis
gambar.
Observasi
Proses pelaksanaan
tugas membuat garis
gambar.
Portofolio
Terkait kemampuan
8 JP Sato G., Takeshi,
N. Sugiharto H
(1983),
“Menggambar
Mesin menurut
Standar ISO”,
PT. Pradnya
Paramita, Jakarta
Hantoro, Sirod
dan Parjono.
(2005),
“Menggambar
Mesin” Adicita,
90
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
(garis bertitik
tipis, ujung tebal
atau garis tipis
bebas)
Garis bantu
(garis kontinyu
tipis)
Garis arsiran
(garis kontinyu
tipis)
Garis benda yang
tertutup (garis
putus-putus
sedang)
Mengeksplorasi
Mengumpulkan data/informasi
yang dipertanyakan dan
menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku,
eksperimen) untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan
tentang bentuk dan fungsi garis
serta cara membuat garis.
Mengasosiasi
Mengkatagorikan data/informasi
dan menentukan hubungannya,
selanjutnya disimpulkan dengan
urutan dari yang sederhana
sampai pada yang lebih
kompleks terkait dengan bentuk
dan fungsi garis serta membuat
garis.
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil
konseptualisasi tentang bentuk
dan fungsi garis-garis gambar
serta pembuatannya dalam
bentuk lisan, tulisan, dan gambar
atau media lainnya.
dalam membuat garis
gambar (jika ada).
Tes
Tes lisan/tertulis yang
terkait dengan
membuat garis
gambar.
Jakarta
Tables for the
electric trade
(GTZ)
GmbH,Eschborn
Federal
Republic of
Germany
Suparno (2008),
“Teknik Gambar
Bangunan untuk
SMK Jilid 1”,
Direktorat
PSMK
Dokumen
gambar kerja
Buku referensi
dan artikel yang
sesuai
3.3 Mengklarifikasi huruf,
angka dan etiket gambar
Pengenalan aturan
kelengkapan
Mengamati
Mengamati dan/atau membaca
Tugas
Hasil pekerjaan
6 JP Sato G., Takeshi,
N. Sugiharto H
91
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
teknik sesuai prosedur dan
aturan penerapan
4.3 Merancang huruf, angka
dan etiket gambar teknik
sesuai prosedur dan aturan
penerapan
informasi gambar
teknik:
Huruf gambar
Angka gambar
Skala gambar
Etiket gambar
informasi tentang huruf, angka,
skala, dan etiket gambar.
Menanya
Mengkondisikan situasi belajar
untuk membiasakan mengajukan
pertanyaan secara aktif dan
mandiri tentang aturan dan
penerapan huruf, angka, skala,
dan etiket gambar.
Mengeksplorasi
Mengumpulkan data/informasi
yang dipertanyakan dan
menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku,
eksperimen) untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan
tentang aturan dan penerapan
huruf, angka, skala, dan etiket
gambar.
Mengasosiasi
Mengkatagorikan data/informasi
dan menentukan hubungannya,
selanjutnyanya disimpulkan
dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang
lebih kompleks terkait dengan
aturan dan penerapan huruf,
membuat huruf,
angka, dan etiket
gambar.
Observasi
Proses pelaksanaan
tugas membuat huruf,
angka, dan etiket
gambar.
Portofolio
Terkait kemampuan
dalam membuat huruf,
angka, dan etiket
gambar (jika ada).
Tes
Tes lisan/tertulis yang
terkait dengan
membuat huruf,
angka, dan etiket
gambar
(1983),
“Menggambar
Mesin menurut
Standar ISO”,
PT. Pradnya
Paramita, Jakarta
Hantoro, Sirod
dan Parjono.
(2005),
“Menggambar
Mesin” Adicita,
Jakarta
Tables for the
electric trade
(GTZ)
GmbH,Eschborn
Federal
Republic of
Germany
Suparno (2008),
“Teknik Gambar
Bangunan untuk
SMK Jilid 1”,
Direktorat
PSMK
Dokumen
gambar kerja
Buku referensi
dan artikel yang
sesuai
92
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
angka, skala, dan etiket gambar.
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil
konseptualisasi berupa
penerapan prosedur dan aturan
tentang huruf, angka, dan etiket
gambar dalam bentuk lisan,
tulisan, dan gambar atau media
lainnya. 3.4 Mengelompokkan gambar
konstruksi geometris
berdasarkan bentuk
konstruksi sesuai prosedur
4.4 Menyajikan gambar
konstruksi geometris
berdasarkan bentuk
konstruksi sesuai prosedur
Gambar
konstruksi
geometris:
Konstruksi garis
Konstruksi sudut
Konstruksi
lingkaran
Konstruksi garis
singgung
Konstruksi
gambar bidang
Mengamati
Mengamati dan/atau membaca
informasi tentang bentuk-bentuk
gambar konstruksi geometris.
Menanya
Mengkondisikan situasi belajar
untuk membiasakan mengajukan
pertanyaan secara aktif dan
mandiri tentang bentuk dan
fungsi serta cara membuat
gambar konstruksi geometris.
Mengeksplorasi
Mengumpulkan data/informasi
yang dipertanyakan dan
menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku,
eksperimen) untuk menjawab
Tugas
Hasil pekerjaan
menggambar
konstruksi geometris
Observasi
Proses pelaksanaan
tugas menggambar
konstruksi geometris
Portofolio
Terkait kemampuan
dalam menggambar
konstruksi geometris
(jika ada).
Tes
Tes lisan/tertulis yang
terkait dengan
16 JP
Sato G., Takeshi,
N. Sugiharto H
(1983),
“Menggambar
Mesin menurut
Standar ISO”,
PT. Pradnya
Paramita, Jakarta
Hantoro, Sirod
dan Parjono.
(2005),
“Menggambar
Mesin” Adicita,
Jakarta
Tables for the
electric trade
(GTZ)
GmbH,Eschborn
Federal
Republic of
Germany
93
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
pertanyaan yang diajukan
tentang bentuk dan fungsi serta
cara membuat gambar
konstruksi geometris.
Mengasosiasi
Mengkatagorikan data/informasi
dan menentukan hubungannya,
selanjutnyanya disimpulkan
dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang
lebih kompleks terkait dengan
bentuk dan fungsi serta cara
membuat gambar konstruksi
geometris.
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil
konseptualisasi berupa
pembuatan bentuk-bentuk
gambar konstruksi geometris
sesuai fungsi dalam bentuk lisan,
tulisan, dan gambar atau media
lainnya.
menggambar
konstruksi geometris
Suparno (2008),
“Teknik Gambar
Bangunan untuk
SMK Jilid 1”,
Direktorat
PSMK
Buku referensi
dan artikel yang
sesuai
3.5 Mengintegrasikan
persyaratan gambar
proyeksi piktorial (3D)
berdasarkan aturan
gambar proyeksi
Pengenalan jenis
gambar proyeksi:
Gambar piktorial
Cara dan
penyajian gambar
Mengamati
Mengamati dan/atau membaca
informasi tentang gambar
proyeksi piktorial.
Menanya
Tugas
Hasil pekerjaan
menggambar proyeksi
piktorial
16 JP
Sato G., Takeshi,
N. Sugiharto H
(1983),
“Menggambar
Mesin menurut
Standar ISO”,
PT. Pradnya
94
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
4.5 Menyajikan gambar benda
3D secara gambar sketsa
dan gambar rapi, sesuai
aturan proyeksi piktorial
proyeksi piktorial:
Isometric
Dimetri
Oblique/miring
Perspektif
Pembuatan
gambar proyeksi:
Sketsa
Menggunakan
alat
Mengkondisikan situasi belajar
untuk membiasakan mengajukan
pertanyaan secara aktif dan
mandiri tentang aturan gambar
proyeksi piktorial dan cara
menggambarnya dalam bentuk
gambar sketsa dan gambar
teknik (gambar rapi dengan
menggunakan alat).
Mengeksplorasi
Mengumpulkan data/informasi
yang dipertanyakan dan
menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku,
eksperimen) untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan
tentang gambar proyeksi
piktorial dan cara
menggambarnya dalam bentuk
gambar sketsa dan gambar
teknik.
Mengasosiasi
Mengkatagorikan data/informasi
dan menentukan hubungannya,
selanjutnyanya disimpulkan
dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang
lebih kompleks terkait aturan
Observasi
Proses pelaksanaan
tugas menggambar
proyeksi piktorial
Portofolio
Terkait kemampuan
dalam gambar teknik
proyeksi piktorial (jika
ada).
Tes
Tes lisan/tertulis yang
terkait dengan
gambar proyeksi
piktorial
Paramita, Jakarta
Hantoro, Sirod
dan Parjono.
(2005),
“Menggambar
Mesin” Adicita,
Jakarta
Tables for the
electric trade
(GTZ)
GmbH,Eschborn
Federal
Republic of
Germany
Suparno (2008),
“Teknik Gambar
Bangunan untuk
SMK Jilid 1”,
Direktorat
PSMK
Buku referensi
dan artikel yang
sesuai
95
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
dan cara menggambar proyeksi
piktorial dalam bentuk gambar
sketsa dan gambar teknik.
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil
konseptualisasi tentang
persyaratan gambar proyeksi
piktorial yang diterapkan pada
gambar sketsa dan gambar
teknik benda 3D secara proyeksi
piktrorial dalam bentuk lisan,
tulisan, dan gambar atau media
lainnya. 3.6 Mengintegrasikan
persyaratan gambar
proyeksi orthogonal (2D)
berdasarkan aturan
gambar proyeksi
4.6 Menyajikan gambar benda
2D secara gambar sketsa
dan gambar rapi, sesuai
aturan proyeksi
orthogonal
Pengenalan jenis
gambar proyeksi:
Gambar
orthogonal
Cara dan
penyajian gambar
proyeksi
orthogonal:
Sudut
pertama/Proyeksi
Eropa
Sudut
ketiga/Proyeksi
Amerika
Pembuatan
Mengamati
Mengamati dan/atau membaca
informasi tentang gambar
proyeksi orthogonal.
Menanya
Mengkondisikan situasi belajar
untuk membiasakan mengajukan
pertanyaan secara aktif dan
mandiri tentang aturan gambar
proyeksi orthogonal dan cara
menggambarnya dalam bentuk
gambar sketsa dan gambar
teknik (gambar rapi dengan
menggunakan alat).
Tugas
Hasil pekerjaan
menggambar proyeksi
orthogonal
Observasi
Proses pelaksanaan
tugas menggambar
proyeksi orthogonal
Portofolio
Terkait kemampuan
dalam gambar teknik
proyeksi orthogonal
(jika ada).
20 JP
Sato G., Takeshi,
N. Sugiharto H
(1983),
“Menggambar
Mesin menurut
Standar ISO”,
PT. Pradnya
Paramita, Jakarta
Hantoro, Sirod
dan Parjono.
(2005),
“Menggambar
Mesin” Adicita,
Jakarta
Tables for the
electric trade
(GTZ)
GmbH,Eschborn
96
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
gambar proyeksi:
Sketsa
Menggunakan
alat
Mengeksplorasi
Mengumpulkan data/informasi
yang dipertanyakan dan
menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku,
eksperimen) untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan
tentang gambar proyeksi
orthogonal dan cara
menggambarnya dalam bentuk
gambar sketsa dan gambar
teknik.
Mengasosiasi
Mengkatagorikan data/informasi
dan menentukan hubungannya,
selanjutnyanya disimpulkan
dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang
lebih kompleks terkait aturan
dan cara menggambar proyeksi
orthogonal dalam bentuk gambar
sketsa dan gambar teknik.
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil
konseptualisasi tentang
persyaratan gambar proyeksi
orthogonal yang diterapkan pada
gambar sketsa dan gambar
Tes
Tes lisan/tertulis yang
terkait dengan
gambar proyeksi
orthogonal
Federal
Republic of
Germany
Buku referensi
dan artikel yang
sesuai
97
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
teknik benda 2D secara proyeksi
orthogonal dalam bentuk lisan,
tulisan, bagan, dan gambar atau
media lainnya.
98
TEACHING PLAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMK
Kelas : Kelas X
Semester : Semester Genap
Mata Pelajaran : Gambar Teknik 1
Alokasi Waktu : 4 minggu x 2 jam pelajaran
I. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, responsif dan pro
aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam peegaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan dan
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, humaniora dalam
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
3.7. Menunjukka sikap responsif, proaktif,
dan berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam
memahami proyeksi orthografi.
Mengintegrasikan persyaratan gambar
proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan
aturan gambar proyeksi.
Lampiran 2
99
penyebab fenomena dan kejadian
dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menggambar, dan
menyaji dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajari di sekolah secara mandiri,
dan mempu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
4.9. mengamalkan perilaku jujur, kraetif,
teliti, inovatif dan tanggung jawab, dalam
menyajikan gambar proyeksi orthografi,
proyeksi normal berupa proyeksi titik garis,
bidang, dan benda dengan prinsip kotak
proyeksi orthografi. Menyajikan gmbar
benda 2D secara gambar sketsa dan gambar
rapi, sesuai aturan proyeksi orthogonal.
II. Indikator
a. Sikap
Mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi:
1. Syukur
2. Jujur
3. Aktif
4. Responsif
5. Kreatif
6. Inovatif
7. Teliti
8. Tanggung Jawab
b. Pengetahuan
1. Menjelaskan gambar proyeksi orthogonal sudut ketiga/proyeksi Amerika.
2. Menjelaskan persyaratan gambar proyeksi orthogonal (2D) sudut
ketiga/proyeksi Amerika berdasarkan aturan gambar proyeksi.
c. Ketrampilan
1. Mampu membuat gambar proyeksi orthografi, proyeksi normal berupa
proyeksi titik garis, bidang, dan benda dengan prinsip proyeksi kotak
orthografi.
2. Mengembangkan ketrampilan sosial, meliputi:
a) Mampu bertanya mengenai jenis gambar proyeksi orthogonal dan
persyaratannya berdasarkan aturan gambar proyeksi.
100
b) Mampu menjadi pendengar yang baik disaat pendidik menjelaskan
materi yang sedang dipelajari.
III. Tujuan Pembelajaran
a. Sikap
1. Religi
Dengan datang tepat waktu dan berdoa secara seksama dalam memulai
pelajaran siswa mampu mensyukuri karunia Tuhan karena masih diberikan
kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar.
2. Karakter
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak
siswa dinilai pengamat membuat kemajuan dalam menunjukkan perilaku
berkarakter meliputi: jujur, aktif, teliti, dan tanggung jawab sesuai PHB 4:
Pengamatan Perilaku Berkarakter.
3. Keterampilan Sosial
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak
siswa dinilai pengamat membuat kemajuan dalam menunjukkan
keterampilan berkerja sama (proaktif), menyumbangkan ide (inovatif),
menjadi pendengar yang baik dan berkomunikasi (responsif) sesuai PHB
5: Keterampilan Sosial.
b. Pengetahuan
1. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar siswa mampu menjelaskan
jenis gambar proyeksi orthografi dengan mengerjakan soal terkait PHB 1:
Produk sesuai kunci jawaban.
c. Keterampilan
1. Mampu membuat gambar proyeksi orthografi sesuai dengan persyaratan
proyeksi orthografi. PHB 3: Psikomotor.
IV. Materi Pembelajaran : Konstruksi Bangunan
a. Gambar orthogonal sudut ketiga/proyeksi Amerika.
b. Persyaratan gambar proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan aturan gambar
proyeksi.
V. Model dan Metode Pembelajaran
Model pembelajaran : Student Center Learning
101
Metode pembelajaran : Project Based Learning
VI. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 1
a. Pendahuluan
Kegiatan Waktu
1. Berdo’a, Mengabsen.
2. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar motivasi
dan mengkaitkannya dengan mata pelajaran sehingga
murid-murid terkesan dan memiliki semangat untuk dapat
mengikuti mata pelajaran gambar teknik. Menarik
perhatian siswa.
3. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang akan
dibahas dengan menjabarkan matei pendahuluan mengenai
materi.
15 menit
b. Inti
Kegiatan Waktu
1. Menyampaikan informasi berupa rumusan masalah
gambar teknik mengenai proyeksi orthogonal dan
jenisnya.
2. Membimbing siswa untuk merumuskan hipotesis atas
rumusan masalah yang telah diberikan sambil memberi
kesempatan siswa dengan jujur melakukan evaluasi-diri
sesuai dengan PHB 2: Proses yang dibagikan.
3. Membimbing siswa mengidentifikasi gambar-gambar
yang berkaitan dengan proyeksi orthogonal dengan cara
menunjuk satu-dua siswa untuk berpendapat dan meminta
siswa lain mengulang pendapat temannya untuk mengecek
apakah ia menjadi pendengar yang baik.
4. Membimbing siswa untuk berdiskusi dengan teman
sebangkunya tentang prinsip-prinsip proyeksi orthogonal
sudut ketiga/proyeksi Amerika, diingatkan agar setiap
siswa aktif berpendapat.
60 menit
102
5. Meminta salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas secara kreatif, untuk memberi
kemudahan guru melakukan evaluasi formatif dan
memberi kesempatan siswa lain untuk belajar menjadi
pendengar yang baik.
6. Guru melakukan apersepsi tentang prinsip proyeksi
orthogonal sudut ketiga/proyeksi Amerika dengan
menggunakan alat peraga berupa benda 3D.
7. Guru melakukan evaluasi dengan cara meminta salah satu
peserta didik mengulang prinsip-prinsip proyeksi
orthogonal di depan kelas, sambil memberikan
kesempatan siswa lain untuk bertanya.
8. Memberikan penghargaan kepada anak yang berkinerja
baik dan amat baik dalam kegiatan belajar mengajar
tersebut.
c. Penutup
Kegiatan Waktu
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari hasil kerja
hari ini
2. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas kembali
pertanyaan pada tahap motivasi dan meminta siswa untuk
menyimpulkan.
15 menit
2. Pertemuan ke 2
a. Pendahuluan
Kegiatan Waktu
1. Berdo’a, Mengabsen.
2. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar motivasi
dan mengkaitkannya dengan mata pelajaran sehingga
murid-murid terkesan dan memiliki semangat untuk dapat
mengikuti mata pelajaran gambar teknik. Menarik
perhatian siswa.
3. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang akan
15 menit
103
dibahas dengan menjabarkan matei pendahuluan mengenai
materi.
d. Inti
Kegiatan Waktu
1. Mengulas kembali materi pertemuan yang lalu dengan
meminta salah satu peserta didik mengkomunikasikan
materi prinsip gambar proyeksi orthogonal sudut ketiga di
depan kelas, dan memberikan kesempatan siswa lain
belajar menjadi pendengar yang baik.
2. Melakukan evaluasi dengan cara meminta satu dua peserta
didik mengulang materi yang telah di komunikasikan
temannya.
3. Memberikan sketsa gambar 3D kepada siswa lalu
membimbing siswa membuat gambar proyeksi orthogonal
sudut ketiga/ proyeksi Amerika dengan sungguh-sungguh
dan penuh tanggung jawab.
4. Bersama-sama siswa membuat jadwal penyelesaian tugas
yang harus dibuat dan diingatkan agar mengerjakan tugas
sesuai waktu yang telah disepakati untuk melatih siswa
agar terbiasa disiplin.
5. Memberikan petunjuk kepada siswa yang terlihat kesulitan
dalam mengerjakan tugas sambil diingatkan agar tidak
mudah menyerah dan bersemangat.
6. Membimbing siswa agar menyelesaikan tugasnya selama
KBM sambil memberikan motivasi kepada siswa agar
tetap bersemangat dalam menyelesaikan tugasnya.
60 menit
e. Penutup
Kegiatan Waktu
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari hasil
kerja hari ini
2. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas
kembali pertanyaan pada tahap motivasi dan meminta
15 enit
104
siswa untuk menyimpulkan.
3. Pertemuan ke 3
a. Pendahuluan
Kegiatan Waktu
1. Berdo’a, Mengabsen.
2. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar
motivasi dan mengkaitkannya dengan mata pelajaran
sehingga murid-murid terkesan dan memiliki
semangat untuk dapat mengikuti mata pelajaran
gambar teknik. Menarik perhatian siswa.
3. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang
akan dibahas dengan menjabarkan matei pendahuluan
mengenai materi.
15 enit
b. Inti
Kegiatan Waktu
1. Memonitor perkembangan tugas yang telah
diberikan dengan cara meminta siswa satu persatu
mengajukan hasil kerjanya. Guru memberikan
evaluasi apakah hasil kerja tersebut sudah sesuai
dengan gambar sketsa 3D yang dibagikan.
2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memperbaiki tugasnya selama KBM berlangsung.
Guru mengingatkan agar siswa mengerjakan tugas
dengan bersungguh-sungguh dan penuh tanggung
jawab.
3. Memberikan petunjuk kepada siswa yang terlihat
kesulitan dalam mengerjakan tugas sambil
memotivasi siswa agar pantang menyerah dan
bersemangat.
60 menit
105
4. Memberikan apresiasi kepada siswa yang bekerja
baik dan amat baik dalam kegiatan belajar mengajar
tersebut.
c. Penutup
Kegiatan Waktu
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari
hasil kerja hari ini
2. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas
kembali pertanyaan pada tahap motivasi dan
meminta siswa untuk menyimpulkan.
15 menit
4. Pertemuan ke 4
a. Pendahuluan
Kegiatan Waktu
1. Berdo’a, Mengabsen.
2. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar
motivasi dan mengkaitkannya dengan mata
pelajaran sehingga murid-murid terkesan dan
memiliki semangat untuk dapat mengikuti mata
pelajaran gambar teknik. Menarik perhatian siswa.
3. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang
akan dibahas dengan menjabarkan matei
pendahuluan mengenai materi.
5 menit
b. Inti
Kegiatan Waktu
1. Meminta siswa satu per satu mengumpulkan hasil kerja
yang telah diperbaiki.
2. Mengevaluasi hasil kerja siswa dan memberikan penilaian
akhir atas hasil kerja siswa. Mengintegrasikan hasil kerja
siswa dengan kehidupan nyata agar siswa mampu
60 menit
106
memahami proyeksi orthogonal sudut ketiga/proyeksi
Amerika sepenuhnya.
3. Guru mengevaluasi hasil kerja peserta didik secara
keseluruhan dan memberikan apresiasi kepada siswa yang
mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
c. Penutup
Kegiatan Waktu
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari hasil
kerja hari ini
2. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas
kembali pertanyaan pada tahap motivasi dan meminta
siswa untuk menyimpulkan.
15 enit
VII. Penilaian Hasil Belajar
a. PHB 1 : Assesment Sikap
b. PHB 2 : Assesment Pengetahuan
c. PHB 3 : Assesment Ketrampilan
Penilaian Pengetahuan
Instrumen Penilaian Bentuk Instrumen Instrumen
Pengamatan proses diskusi
Penugasan
Hasil Kerja
Waktu
Penilaian Sikap
Perilaku yang
diharapkan
Sesuai
(3)
Kurang sesuai
(2)
Tidak sesuai
(1)
Kemampuan siswa dalam
107
memahami materi
Jumlah
Penilaian Ketrampilan
No Nomor soal
Maksimal
1 Kecepatan mengerjakan
soal, mengamati dan
menalar
5 4 3 1
2 Tes Praktek
Jumlah
Pedoman Penilaian
a) Penilaian Pengetahuan
No Hasil Kerja Score Nilai
Bobot Nilai
I. Pelengkap
a. Kelengkapan catatan
b. Keaktifan dan perilaku
2
2
4
4
8
8
II. Utama
a. Alur pengerjaan
b. Ketelitian
c. Hasil Diskusi
d. Waktu pengerjaan tugas
4
4
4
3
5
4
4
3
20
16
16
9
III. Penunjang
a. Kelengkapan catatan
b. Proses pengerjaan
c. Kerapihan
3
2
4
2
2
3
6
4
12
Jumlah 100
108
Keterangan :
a) Nilai akhir : 10-95
b) <75 = Tidak lulus kompetensi minimal
c) >75 = Lulus kompetensi mininal
Rubrik Penilaian
a) Penilaian Sikap
Skor 3 : Sesuai dengan yang diharapka (Kerjasama, Disiplin, Tanggung
jawab, kreatif)
Skor 2 : Hampir sesuai yang diharapkan (Kerjasama, Disiplin, Tanggung
jawab)
Skor 2 : Tidak sesuai dengan yang diharapkan (Kerjasama, Disiplin)
b) Penilaian Keterampilan
Skor 5 : Siswa aktif, mengamati, konekuen, dan bertanggung jawab
Skor 4 : Siswa aktif, mengamati, dan bertanggung jawab tetapi tidak
konsekuen
Skor 3 : Siswa kurang aktif mengamati dan menalar
Skor 2 : Siswa sedikit aktif
Skor 1 : Siswa tidak aktif
VIII. Sumber Pembelajaran
Alat dan Bahan
1. Ruang kelas
2. Laptop dan LCD
3. White Board
Sumber
1. Modul
2. BSE SMK
3. Evaluasi assesment Sikap, Pengetahuan, Keterampilan
IX. Daftar Pustaka
1. Soetarman, Drs, Menggambar Teknik Bangunan 1, 1997, Depdikbud.
2. Suparno,BSE,Taknik Gambar Bangunan Jilid I, 2008,DPSMK.
3. Bahan Ajar Teknik,PPPGT,Malang,1995.
4. Ahmad Hadiyanto,Drs,Gambar Dasar Teknik,2005,Dikmenjur
109
Menyetujui. Praktikan
Guru Pengampu
Diah Mochammad Dina, S.Pd. Susi Andariningsih
NIP. 197602042006042026 NIM. 5101411023
110
TEACHING PLAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMK
Kelas : Kelas X
Semester : Semester Genap
Mata Pelajaran : Gambar Teknik 1
Alokasi Waktu : 4 minggu x 2 jam pelajaran
X. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
5. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya.
6. Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, responsif dan pro
aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam peegaulan
dunia.
7. Memahami, menerapkan dan
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, humaniora dalam
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
3.7. Menunjukka sikap responsif, proaktif,
dan berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam
memahami proyeksi orthografi.
Mengintegrasikan persyaratan gambar
proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan
aturan gambar proyeksi.
Lampiran 3
111
penyebab fenomena dan kejadian
dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
8. Mengolah, menggambar, dan
menyaji dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajari di sekolah secara mandiri,
dan mempu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
4.9. mengamalkan perilaku jujur, kraetif,
teliti, inovatif dan tanggung jawab, dalam
menyajikan gambar proyeksi orthografi,
proyeksi normal berupa proyeksi titik garis,
bidang, dan benda dengan prinsip kotak
proyeksi orthografi. Menyajikan gmbar
benda 2D secara gambar sketsa dan gambar
rapi, sesuai aturan proyeksi orthogonal.
XI. Indikator
d. Sikap
Mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi:
9. Syukur
10. Jujur
11. Aktif
12. Responsif
13. Kreatif
14. Inovatif
15. Teliti
16. Tanggung Jawab
e. Pengetahuan
3. Menjelaskan gambar proyeksi orthogonal sudut ketiga/proyeksi Amerika.
4. Menjelaskan persyaratan gambar proyeksi orthogonal (2D) sudut
ketiga/proyeksi Amerika berdasarkan aturan gambar proyeksi.
f. Ketrampilan
3. Mampu membuat gambar proyeksi orthografi, proyeksi normal berupa
proyeksi titik garis, bidang, dan benda dengan prinsip proyeksi kotak
orthografi.
4. Mengembangkan ketrampilan sosial, meliputi:
c) Mampu bertanya mengenai jenis gambar proyeksi orthogonal dan
persyaratannya berdasarkan aturan gambar proyeksi.
112
d) Mampu menjadi pendengar yang baik disaat pendidik menjelaskan
materi yang sedang dipelajari.
XII. Tujuan Pembelajaran
d. Sikap
4. Religi
Dengan datang tepat waktu dan berdoa secara seksama dalam memulai
pelajaran siswa mampu mensyukuri karunia Tuhan karena masih diberikan
kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar.
5. Karakter
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak
siswa dinilai pengamat membuat kemajuan dalam menunjukkan perilaku
berkarakter meliputi: jujur, aktif, teliti, dan tanggung jawab sesuai PHB 4:
Pengamatan Perilaku Berkarakter.
6. Keterampilan Sosial
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak
siswa dinilai pengamat membuat kemajuan dalam menunjukkan
keterampilan berkerja sama (proaktif), menyumbangkan ide (inovatif),
menjadi pendengar yang baik dan berkomunikasi (responsif) sesuai PHB
5: Keterampilan Sosial.
e. Pengetahuan
2. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar siswa mampu menjelaskan
jenis gambar proyeksi orthografi dengan mengerjakan soal terkait PHB 1:
Produk sesuai kunci jawaban.
f. Keterampilan
2. Mampu membuat gambar proyeksi orthografi sesuai dengan persyaratan
proyeksi orthografi. PHB 3: Psikomotor.
XIII. Materi Pembelajaran : Konstruksi Bangunan
c. Gambar orthogonal sudut ketiga/proyeksi Amerika.
d. Persyaratan gambar proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan aturan gambar
proyeksi.
XIV. Model dan Metode Pembelajaran
Model pembelajaran : Student Center Learning
Metode pembelajaran : Ceramah, diskusi, penugasan
113
XV. Kegiatan Pembelajaran
3. Pertemuan 1
f. Pendahuluan
Kegiatan Waktu
4. Berdo’a, Mengabsen.
5. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar motivasi
dan mengkaitkannya dengan mata pelajaran sehingga
murid-murid terkesan dan memiliki semangat untuk dapat
mengikuti mata pelajaran gambar teknik. Menarik
perhatian siswa.
6. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang akan
dibahas dengan menjabarkan matei pendahuluan mengenai
materi.
15 menit
g. Inti
Kegiatan Waktu
9. Menyampaikan informasi berupa rumusan masalah
gambar teknik mengenai proyeksi orthogonal dan
jenisnya.
10. Membimbing siswa untuk merumuskan hipotesis atas
rumusan masalah yang telah diberikan sambil memberi
kesempatan siswa dengan jujur melakukan evaluasi-diri
sesuai dengan PHB 2: Proses yang dibagikan.
11. Membimbing siswa mengidentifikasi gambar-gambar
yang berkaitan dengan proyeksi orthogonal dengan cara
menunjuk satu-dua siswa untuk berpendapat dan meminta
siswa lain mengulang pendapat temannya untuk mengecek
apakah ia menjadi pendengar yang baik.
12. Membimbing siswa untuk berdiskusi dengan teman
sebangkunya tentang prinsip-prinsip proyeksi orthogonal
sudut ketiga/proyeksi Amerika, diingatkan agar setiap
siswa aktif berpendapat.
13. Meminta salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas secara kreatif, untuk memberi
60 menit
114
kemudahan guru melakukan evaluasi formatif dan
memberi kesempatan siswa lain untuk belajar menjadi
pendengar yang baik.
14. Guru melakukan apersepsi tentang prinsip proyeksi
orthogonal sudut ketiga/proyeksi Amerika dengan
menggunakan alat peraga berupa benda 3D.
15. Guru melakukan evaluasi dengan cara meminta salah satu
peserta didik mengulang prinsip-prinsip proyeksi
orthogonal di depan kelas, sambil memberikan
kesempatan siswa lain untuk bertanya.
16. Memberikan penghargaan kepada anak yang berkinerja
baik dan amat baik dalam kegiatan belajar mengajar
tersebut.
h. Penutup
Kegiatan Waktu
3. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari hasil kerja
hari ini
4. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas kembali
pertanyaan pada tahap motivasi dan meminta siswa untuk
menyimpulkan.
15 menit
4. Pertemuan ke 2
b. Pendahuluan
Kegiatan Waktu
4. Berdo’a, Mengabsen.
5. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar motivasi
dan mengkaitkannya dengan mata pelajaran sehingga
murid-murid terkesan dan memiliki semangat untuk dapat
mengikuti mata pelajaran gambar teknik. Menarik
perhatian siswa.
6. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang akan
dibahas dengan menjabarkan matei pendahuluan mengenai
materi.
15 menit
115
i. Inti
Kegiatan Waktu
7. Mengulas kembali materi pertemuan yang lalu dengan
meminta salah satu peserta didik mengkomunikasikan
materi prinsip gambar proyeksi orthogonal sudut ketiga di
depan kelas, dan memberikan kesempatan siswa lain
belajar menjadi pendengar yang baik.
8. Melakukan evaluasi dengan cara meminta satu dua peserta
didik mengulang materi yang telah di komunikasikan
temannya.
9. Memberikan sketsa gambar 3D kepada siswa lalu
membimbing siswa membuat gambar proyeksi orthogonal
sudut ketiga/ proyeksi Amerika dengan sungguh-sungguh
dan penuh tanggung jawab.
10. Mempersilahkan siswa untuk berdiskusi dengan teman
sebangkunya dalam mememcahkan permasalahan yang
diberikan.
11. Memberikan petunjuk kepada siswa yang terlihat kesulitan
dalam mengerjakan tugas sambil diingatkan agar tidak
mudah menyerah dan bersemangat.
60 menit
j. Penutup
Kegiatan Waktu
4. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari hasil
kerja hari ini
5. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas
kembali pertanyaan pada tahap motivasi dan meminta
siswa untuk menyimpulkan.
16 enit
116
6. Pertemuan ke 3
d. Pendahuluan
Kegiatan Waktu
5. Berdo’a, Mengabsen.
6. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar
motivasi dan mengkaitkannya dengan mata pelajaran
sehingga murid-murid terkesan dan memiliki
semangat untuk dapat mengikuti mata pelajaran
gambar teknik. Menarik perhatian siswa.
7. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang
akan dibahas dengan menjabarkan matei pendahuluan
mengenai materi.
16 enit
e. Inti
Kegiatan Waktu
5. Memonitor perkembangan tugas yang telah
diberikan dengan cara meminta siswa satu persatu
mengajukan hasil kerjanya. Guru memberikan
evaluasi apakah hasil kerja tersebut sudah sesuai
dengan gambar sketsa 3D yang dibagikan.
6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memperbaiki tugasnya. Guru mengingatkan agar
siswa mengerjakan tugas dengan bersungguh-
sungguh dan penuh tanggung jawab.
7. Memberikan petunjuk kepada siswa yang terlihat
kesulitan dalam mengerjakan tugas sambil
memotivasi siswa agar pantang menyerah dan
bersemangat.
8. Memberikan apresiasi kepada siswa yang bekerja
baik dan amat baik dalam kegiatan belajar mengajar
tersebut.
61 menit
117
f. Penutup
Kegiatan Waktu
3. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari
hasil kerja hari ini
4. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas
kembali pertanyaan pada tahap motivasi dan
meminta siswa untuk menyimpulkan.
16 menit
8. Pertemuan ke 4
d. Pendahuluan
Kegiatan Waktu
4. Berdo’a, Mengabsen.
5. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar
motivasi dan mengkaitkannya dengan mata
pelajaran sehingga murid-murid terkesan dan
memiliki semangat untuk dapat mengikuti mata
pelajaran gambar teknik. Menarik perhatian siswa.
6. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang
akan dibahas dengan menjabarkan matei
pendahuluan mengenai materi.
6 menit
e. Inti
Kegiatan Waktu
4. Meminta siswa satu per satu mengumpulkan hasil kerja
yang telah diperbaiki.
5. Mengevaluasi hasil kerja siswa dan memberikan penilaian
akhir atas hasil kerja siswa. Mengintegrasikan hasil kerja
siswa dengan kehidupan nyata agar siswa mampu
memahami proyeksi orthogonal sudut ketiga/proyeksi
Amerika sepenuhnya.
6. Guru mengevaluasi hasil kerja peserta didik secara
60 menit
118
keseluruhan dan memberikan apresiasi kepada siswa yang
mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
f. Penutup
Kegiatan Waktu
3. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari hasil
kerja hari ini
4. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas
kembali pertanyaan pada tahap motivasi dan meminta
siswa untuk menyimpulkan.
16 enit
XVI. Penilaian Hasil Belajar
d. PHB 1 : Assesment Sikap
e. PHB 2 : Assesment Pengetahuan
f. PHB 3 : Assesment Ketrampilan
Penilaian Pengetahuan
Instrumen Penilaian Bentuk Instrumen Instrumen
Pengamatan proses diskusi
Penugasan
Hasil Kerja
Waktu
119
Penilaian Sikap
Perilaku yang
diharapkan
Sesuai
(3)
Kurang sesuai
(2)
Tidak sesuai
(1)
Kemampuan siswa dalam
memahami materi
Jumlah
Penilaian Ketrampilan
No Nomor soal
Maksimal
1 Kecepatan mengerjakan
soal, mengamati dan
menalar
5 4 3 1
2 Tes Praktek
Jumlah
Pedoman Penilaian
b) Penilaian Pengetahuan
No Hasil Kerja Score Nilai
Bobot Nilai
I. Pelengkap
c. Kelengkapan catatan
d. Keaktifan dan perilaku
2
2
4
4
8
8
II. Utama
e. Alur pengerjaan
f. Ketelitian
4
4
5
4
20
16
120
g. Hasil Diskusi
h. Waktu pengerjaan tugas
4
3
4
3
16
9
III. Penunjang
d. Kelengkapan catatan
e. Proses pengerjaan
f. Kerapihan
3
2
4
2
2
3
6
4
12
Jumlah 100
Keterangan :
d) Nilai akhir : 10-95
e) <75 = Tidak lulus kompetensi minimal
f) >75 = Lulus kompetensi mininal
Rubrik Penilaian
c) Penilaian Sikap
Skor 3 : Sesuai dengan yang diharapka (Kerjasama, Disiplin, Tanggung
jawab, kreatif)
Skor 2 : Hampir sesuai yang diharapkan (Kerjasama, Disiplin, Tanggung
jawab)
Skor 2 : Tidak sesuai dengan yang diharapkan (Kerjasama, Disiplin)
d) Penilaian Keterampilan
Skor 5 : Siswa aktif, mengamati, konekuen, dan bertanggung jawab
Skor 4 : Siswa aktif, mengamati, dan bertanggung jawab tetapi tidak
konsekuen
Skor 3 : Siswa kurang aktif mengamati dan menalar
Skor 2 : Siswa sedikit aktif
Skor 1 : Siswa tidak aktif
XVII. Sumber Pembelajaran
Alat dan Bahan
4. Ruang kelas
5. Laptop dan LCD
6. White Board
Sumber
4. Modul
5. BSE SMK
121
6. Evaluasi assesment Sikap, Pengetahuan, Keterampilan
XVIII. Daftar Pustaka
5. Soetarman, Drs, Menggambar Teknik Bangunan 1, 1997, Depdikbud.
6. Suparno,BSE,Taknik Gambar Bangunan Jilid I, 2008,DPSMK.
7. Bahan Ajar Teknik,PPPGT,Malang,1995.
8. Ahmad Hadiyanto,Drs,Gambar Dasar Teknik,2005,Dikmenjur
Praktikan
Susi Andariningsih
NIM. 5101411023
122
A. PENGERTIAN
a. Proyeksi
Kata proyeksi secara umum berarti bayangan. Gambar proyeksi berarti gambar
bayangan. suatu benda yang berasal dari benda nyata atau imajiner yang dituangkan
dalam bidang gambar menurut cara-cara tertentu. Cara-cara tersebut berkenaan dengan
arah garis pemroyeksi yang meliputi sejajar (paralel) dan memusat (sentral). Arah yang
sejajar terdiri atas sejajar tegak lurus terhadap bidang gambar dan sejajar akan tetapi
miring terhadap bidang gambar.
Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda
ataupun pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar. Proyeksi adalah ilmu yang
mempelajari tentang cara menggambarkan penglihatan mata kita dari suatu benda tiga
dimensi kedalam kertas gambar secara dua dimensi sehingga apa yang dilihat atau
dipandang sesuai dengan penglihatan mata kita.
b. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya
mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Garis-garis yang
memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi disebut proyektor. Selain proyektor
tegak lurus terhadap bidang proyeksinya juga proyektor-proyektor tersebut sejajar
satu sama lain. Contoh-contoh proyeksi ortogonal dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.
a. Proyeksi ortogonal dari sebuah titik
Proyektor
Bidang proyeksi
Proyeksi
Gambar 2.1. Proyeksi ortogonal dari sebuah titik
A A
Lampiran 4
123
Gambar 2.2. proyeksi titik dengan cara proyeksi eropa
b. Proyeksi ortogonal dari sebuah garis
Gambar 2.2. Proyeksi ortogonal dari sebuah garis
c. Proyeksi ortogonal dari sebuah bidang
Gambar 2.3. Proyeksi ortogonal dari sebuah bidang
B
A
B’
A’
C
D
B
A
D’
C’
B’
A’
124
d. Proyeksi ortogonal dari sebuah benda
Gambar 2.4. Proyeksi ortogonal dari sebuah benda
B. JENIS – JENIS PROYEKSI ORTOGONAL
a. Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa disebut juga proyeksi sudut pertama, juga ada yang
menyebutkan proyeksi kuadran I, perbedaan sebutan ini tergantung dari masing
pengarang buku yang menjadi refrensi.
Bidang-bidang yang paling banyak dipergunakan untuk memproyeksikan
suatu gambar benda adalah bidang horizontal dan bidang vertikal, oleh karena itulah
maka kedua bidang tersebut dinamakan sebagai bidang utama.
Bidang -bidang utama ini membagi seluruh ruang dalam empat kwadran :
Kwadran pertama adalah Bagian ruang di atas bidang horizontal dan di depan
bidang vertikal.
Kwadran kedua adalah Bagian ruang di atas bidang horizontal dan di belakang
bidang vertikal.
Kwadran ketiga adalah Bagian ruang di bawah bidang horizontal dan di depan
bidang vertikal.
H
G
F
E
C
D
B
A
D’H’
C’G’
B’F’
A’E’
125
Kwadran keempat adalah Bagian ruang bawah bidang horizontal dan di belakang
bidang vertikal.
Berdasarkan bentangan bidang -bidang proyeksi tersebut :
Pandangan depan tetap berada didepan.
Pandangan atas berada di sebelah bawah pandangan depan.
Pandangan samping kanan berada di sebelah kiri pandangan depan.
Pandangan samping kiri berada di sebelah kanan pandangan depan.
Proyeksi eropa cara melihatnya dengan jalan bendanya diberi sinar secara
tegak lurus sehingga bayangannya diterima oleh bidang gambar.
Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada yang
menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyeksi amerika cara melihatnya dari titik-titik
benda ditarik ke mata kita secara tegak lurus hingga memotong bidang gambar
transparan (kaca). Proyekasi Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya
sama dengan arah pandangannya (lihat gambar 3.2).
Keterangan :
P.A = Pandangan Atas
P.Ki = Pandangan Kiri
P.Ka = Pandangan Kanan
P.Ba = Pandangan Bawah
P.Be = Pandangan Belakang
(P. atas)
(P. kiri) (P. depan) (P. kanan) (P. Belakang)
P.Ka
P.Ki
P.Ba
P.Be
P.A
P.D
126
(P. bawah)
Gambar 3.2. Proyeksi Amerika
C. PERBANDINGAN ANTARA PROYEKSI EROPA DAN PROYEKSI AMERIKA
Proyeksi Eropa
a. Proyeksi Eropa hanya digunakan pada bidang dari suatu benda tiga dimensi agar
memberikan informasi lebih detail
b. Letak bidang yang diproyeksikan dengan proyeksi Eropa terbalik dengan arah
pandangannya.
Proyeksi Amerika
a. Proyeksi Amerika hanya digunakan pada bidang dari suatu benda tiga dimensi
agar memberikan informasi lebih detail.
b. Letak bidang yang diproyeksikan dengan proyeksi Amerika sama dengan arah
pandangannya.
Keuntungan Proyeksi Amerika
Diawal proyeksi telah dijelaskan bahwa kedua proyeksi tersebut dapat sama-sama
dipakai, sesuai dengan standar ISO. Negara Amerika Serikat dan Jepang telah
menentukan untuk memakai proyeksi Amerika. Hal ini didasarkan pada keuntungan
dari cara ini dibanding dengan proyeksi Eropa, keuntungan-keuntungannya sebagai
berikut:
1. Dari gambar, bentuk benda dapat langsung dibayangkan. Dengan pandangan
depan sebagai patokan dan bendanya muncul seperti aslinya.
2. Gambarnya mudah dibaca, karena hubungan anatara gambar yang satu dengan
yang lain dekat. Tidak saja mudah dibaca, tetapi jarang terjadi salah
pengertian.cukup mudah lagi (terutama) pada benda-benda yang panjang, susunan
pandangan depan dan pandangan samping mudah sekali dibaca.
127
3. Pandangan yang berhubungan diletakkan berdekatan, oleh karena itu mudah untuk
memberi ukuran-ukurannya. Tidak mungkin terjadi salah pembacaan ukuran. Bagi
teknisi (operator mesin) lebih sederhana.
4. dengan proyeksi Amerika mudah memberi pandangan tambahan atau pandangan
setempat.
Untuk lebih jelas tentang perbandingan proyeksi Eropa dan Amerika dapat dilihat
pada gambar dibawah ini :
Cara Eropa Cara Amerika
Gambar 4.1. Perbandingan proyeksi Eropa dan Amerika
D. CARA MENGGAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL
1. Proyeksi Eropa dan Contoh
Umpamakan benda yang tampak pada gambar a diletakkan didepan bidang -bidang
proyeksi seperti pada gambar b, gambar tersebut diproyeksikan pada bidang belakang
menurut garis penglihatan A , gambarnya adalah gambar pandangan depan.
Proyeksikan benda tersebut pada bidang bawah menurut garis penglihatan B,
gambarnya adalah gambar pandangan atas.
Proyeksikan benda tersebut pada bidang kanan menurut garis penglihatan C,
gambarnya adalah gambar pandangan kiri.
128
Proyeksikan benda tersebut pada bidang kiri menurut garis penglihatan D, gambarnya
adalah gambar pandangan kanan
Proyeksikan benda tersebut pada bidang atas menurut garis penglihatan E , gambarnya
adalah gambar pandangan bawah.
Proyeksikan benda tersebut pada bidang depan menurut garis penglihatan F,
gambarnya adalah gambar pandangan belakang.
2. Proyeksi Amerika dan Contoh
Umpamakan benda yang akan diproyeksi diletakkan dalam peti
atau bidang proyeksi dengan sisi-sisi yang tembus pandang, maka akan tampak gambar
pandangan dari benda menurut arah penglihatan , yang ditentukan oleh anak panah
(gambar a ).
Pandangan yang lain diproyeksikan pada bidang -bidang proyeksi lainnya menurut arah
panah penglihatan.
Sisi-sisi proyeksi dibuka menjadi satu bida ng proyeksi menurut anak panah (gambar b).
Pandangan dalam arah A dipilih sebagai pandangan depan.
Pandangan dalam arah B dipilih sebagai pandangan atas.
Pandangan dalam arah C dipilih sebagai pandangan kiri.
129
Pandangan dalam arah D dipilih sebagai pandangan kanan.
Pandangan dalam arah E dipilih sebagai pandangan bawah.
Pandangan dalam arah F dipilih sebagai pandangan belakang.
Hasil lengkap dapat dilihat pada gambar c.
130
DAFTAR SISWA KELAS UJI COBA
No Nama Siswa Kode
1 Ardien Bahtiar Rofiq UC-1
2 Farida Ayu Kartika UC-2
3 Adi Tri Ariyanto UC-3
4 Aditya Yuda Purnama UC-4
5 Adrian Dwi Anggoro UC-5
6 Aji Gagas Prakoso UC-6
7 Alfhi Asyhari Murtadlo UC-7
8 Anang Nur Fitriyanto UC-8
9 Andi Tri Budi Arto UC-9
10 Berti Dhany Nugraheni UC-10
11 Daniel Setiawan UC-11
12 Dhidha Setya Pratama UC-12
13 Diana Meirani UC-13
14 Doni Prahmana UC-14
15 Doni Sutrisno UC-15
16 Eny Yuliana Hapsari UC-16
17 Evanty Devinta Sari UC-17
18 Fachri Amirullah Raihan UC-18
19 Failussufi Ardhian Aferusina UC-19
20 Fatmawati UC-20
21 Heru Rahma Dhani UC-21
22 Jean Friska Rubianto UC-22
23 Muhammad Erix Ade H. UC-23
24 Muhammad Saerozi UC-24
25 Nova Rosyida Nafiul'ula UC-25
26 Paristiawang Nugraha UC-26
27 Randy Janiandho UC-27
28 Randy Setia Fajar UC-28
29 Risma Ratih Anggraini UC-29
30 Rossi Ilham Setiaji UC-30
31 Siska Anggraeni Safitri UC-31
32 Suryanti Novita Anggraini UC-32
33 Syahreza Raya Atmaja UC-33
34 Tri Putri UC-34
Lampiran 5
131
Kisi-kisi Soal Uji Coba
Kompetensi
Dasar
Indikator Ingatan Pemahaman Jumlah
Soal
No Item
Soala
Menggambar
Proyeksi
Orthogonal
a) Memahami
Pengertian
Proyeksi
Orthogonal
10 4 14 1,2,3,4,5,6,7,
9,10,11,12,
13,14
b) Memahami
Perbedaan
Metode Eropa
dan Amerika
7 6 13 15,16,17,18,
19,20,21,22,
23,24,25,26,
27
c) Mampu
menyajikan
gambar dengan
benar dan tepat
8 8 28,29,30,31,
32,33,34,35
132
SOAL UJI COBA
Mata Pelajaran : Gambar Teknik 1
Materi Pelajaran : Proyeksi Orthogonal
Kelas/Semester : X/11
Waktu : 2 x 45 menit
1. Tulislah terlebih dahulu identitas pda lembar jawaban.
2. Periksalah dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum menjawab.
3. Jumah soal 35 pilihan ganda.
4. Dahulukan mengerjakan soal-soal yang dianggap mudah.
5. Periksalah kembali pekerjaan anda sebelum dikumpulkan!
Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap benar!
Yang dimaksud dengan proyeksi adalah....
a. Memindahkan suatu bentuk dari suatu sudut pandang tertentu pada suatu ruang
gambar.
b. Alat untuk memproyeksikan gambar pada suatu layar.
c. Cara pemproyeksian yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap
suatu bidang gambar.
d. Garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi.
e. Memindahkan suatu bentuk dari gambar 3 dimensi ke dalam 2 dimensi dalam suatu
bidang gambar.
1. Cara pemproyeksian yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap
bidang proyektornya merupakan definisi dari...
a. Piktorial d. Proyektor
b. Ortoghonal e. Dimetri
c. Perspektif
2. Prinsip dari proyeksi orthogonal adalah...
Lampiran 6
133
a. Menggambarkan benda dalam bentuk 3 dimensi kedalam suatu bidang gambar.
b. Menggambarkan suatu konstruksi geometris dari suatu benda.
c. Menggambarkan ketiga sisi dari suatu benda dalam suatu bidang gambar.
d. Menggambarkan suatu gambar 3 dimensi dalam bentuk 2 dimensi dalam suatu
bidang gambar.
e. Menghasilkan gambar yang tampak oleh mata.
3. Proyeksi dibedakan menjadi beberapa macam, kecuali...
a. Orthogonal
b. Piktorial
c. Isometri
d. Dimetri
e. Konstruksi Geometris
4. Benda yang akan dibuat gambar proyeksinya atau diproyeksikan disebut juga...
a. Bidang Gambar
b. Garis Bantu
c. Objek Gambar
d. Proyektor
e. Proyeksi
5. Garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi disebut...
a. Proyektor
b. Bidang Proyeksi
c. Proyeksi
d. Bayangan
e. Titik Hilang
6. Proyeksi orthogonal dapat digunakan untuk memproyeksikan berbagai bentuk, kecuali...
a. Titik d. Bidang
b. Garis e. Benda
c. Bayangan
7. Apabila kita memproyeksikan sebuah bidang, maka hasil proyeksinya berupa...
a. Titik d. Bayangan
b. Garis e. Bidang
134
8. Benda
Gambar diatas merupakan proyeksi orthogonal....
a. Dalam sebuah titik
b. Dalam sebuah bidang
c. Dalam sebuah garis
d. Dalam sebuah bayangan
e. Dalam sebuah benda
9. Pada soal nomer 6 yang ditunjukkan oleh huruf A adalah..
a. Proyektor
b. Bidang Proyeksi
c. Proyeksi
d. Titik Hilang
e. Bidang yang Diproyeksikan
10. Pada soal nomer 6, yang ditujukkan oleh huruf B adalah...
a. Proyektor
b. Bidang Proyeksi
c. Proyeksi
d. Titik Hilang
e. Bidang yang Diproyeksikan
11. Pada soal nomer 6, yang ditunjukkan oleh huruf C adalah...
a. Proyektor
b. Bidang Proyeksi
c. Proyeksi
d. Titik Hilang
A
B
C
D
135
e. Bidang yang Diproyeksikan
12. Pada soal nomer 6, yang ditunjukkan oleh huruf D adalah..
a. Proyektor
b. Bidang Proyeksi
c. Proyeksi
d. Titik Hilang
e. Bidang yang Diproyeksikan
13.
Gambar diatas adalah proyeksi orthogonal sebuah...
a. Titik d. Bayangan
b. Bidang e. Garis
c. Benda
14. Dibawah ini hal yang benar menurut metode Eropa, kecuali...
a. Metode Eropa disebut juga proyeksi kuadran III.
b. Merupakan proyeksi yang letak bidangnya terbalik dengan arah pandangannya.
c. Proyeksi yang sering disebut proyeksi kuadran I.
d. Cara melihatnya dengan jalan bendanya diberi sinar secara tegak lurus.
e. Pandangan atas berada disebelah bawah pandangan depan.
15. Proyeksi yang disebut juga dengan proyeksi kuadran pertama adalah...
a. Proyeksi Orthogonal
b. Proyeksi Amerika
c. Piktorial
d. Perspektif
e. Proyeksi Eropa
16. Proyeksi yang disebut juga dengan proyeksi kudran III adalah...
a. Proyeksi Amerika
b. Piktorial
c. Orthogonal
d. Perspektif
e. Proyeksi Eropa
17. Proyeksi yang arah pandangannya sama dengan letak bidangnya disebut juga...
136
a. Piktorial
b. Proyeksi titik
c. Perspektif satu titik hilang
d. Proyeksi amerika
e. Proyeksi eropa
18. Dibawah ini prinsip yang benar dari proyeksi Amerika, kecuali...
a. Letak bidangnya terbalik dengan arah pandangnya.
b. Proyeksi kuadran III.
c. Letak bidangnya sama dengan arah pandangnya.
d. Pandangan atas tetap berada diatas.
e. Cara melihatnya dari titik-titik benda ditarik ke mata secara tegak lurus hingga
memotong bidang gmbar transparan.
19. Simbol proyeksi amerika ditunjukkan oleh gambar...
a.
b.
c.
d.
e. Semua jawaban salah
20.
Gambar diatas adalah simbol dari...
a. Proyeksi Eropa
b. Piktorial
c. Orthogonal
d. Proyeksi Amerika
e. Perspektif
21. Proyeksi yang perletakannya berada pada kuadran III disebut proyeksi..
a. Proyeksi Eropa
b. Piktorial
137
c. Orthogonal
d. Proyeksi Amerika
e. Perspektif
22. Proyeksi yang disebut juga dengan proyeksi kudran I disebut...
a. Proyeksi Eropa
b. Piktorial
c. Orthogonal
d. Proyeksi Amerika
e. Perspektif
23. Gambar pandangan atas dari proyeksi Amerika berada di..
a. Samping kanan pandangan depan
b. Samping kiri pandangan depan
c. Bawah pandangan depan
d. Atas pandangan depan
e. Atas pandangan samping kanan.
24. Gambar pandangan samping kanan dari proyeksi Eropa berada di...
a. Samping kanan pandangan depan
b. Samping kiri pandangan depan
c. Bawah pandangan depan
d. Atas pandangan depan
e. Atas pandangan samping kanan
25. Dibawah ini merupakan keuntungan menggunakan proyeksi Amerika, kecuali...
a. Dari gambar bentuk benda dapat langsung dibayangkan.
b. Gambar agak sulit untuk dibaca.
c. Gambarnya mudah dibaca.
d. Pandangan yang berhubungan diletakkan berdekatan, oleh karena itu mudah untuk
memberi ukuran-ukurannya.
e. Mudah memberikan pandangan tambahan atau pandangan setempat.
26. Persamaan dari Proyeksi Amerika dan Proyeksi Eropa adalah...
a. Keduanya disebut proyeksi Piktorial.
b. Perletakannya berada pada kuadran I.
c. Digunakan untuk menggambarkan tampak dari suatu benda agar lebih detail.
d. Hasil gambarnya berupa gambar 3D.
e. Letak bidangnya sama dengan arah pandangnya.
138
Gambar diatas untuk menjawab soal nomer 26-28!
27. Tampak depan dari gambar tersebut adalah..
a.
b.
c.
d.
e.
28. Tampak atas dari gambar tersebut adalah..
a.
b.
c.
d.
e.
29. Tampak samping kanan dari gambar tersebut adalah...
a.
b.
c.
d.
e.
30. Perhatikan gambar hasil Proyeksi Eropa dibawah ini
Depan
139
Gambar bendanya adalah...
a.
b.
c.
d.
e.
31. Perhatikan gambar dibawah ini!
Jika menggunakan proyeksi Amerika, maka gambar yang ditunjukkan dengan anak paha
A menjadi...
a.
b.
c.
d.
140
e.
32. Pada gambar nomer 32, yang ditujukkan oleh anak panah C menurut proyeksi Amerika
adalah...
a.
b.
c.
d.
33. Pada gambar nomer 32, yang ditunjukkan oleh anak panah D menurut proyeksi Amerika
adalah...
a.
b.
c.
d.
e.
34. Pada gambar nomer 32, yang ditunjukkan oleh anak pang F menurut proyeksi Amerika
adalah...
a.
141
b.
c.
d.
Kunci Jawaban Soal Uji Coba Gambar Teknik 1
1. A
2. B
3. D
4. E
5. C
6. A
7. C
8. E
9. B
10. E
11. B
12. B
13. A
14. A
15. A
16. B
17. A
18. D
19. A
20. A
21. A
22. D
23. A
24. D
25. B
26. B
27. C
28. B
29. C
30. A
31. A
142
ANALISIS VALIDITAS, DAYA PEMBEDA, TINGKAT KESUKARAN DAN RELIABILITAS SOAL
No Kode Jawaban Soal Uji Coba
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 UC-1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 UC-2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
3 UC-9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
4 UC-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
5 UC-33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
6 UC-16 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
7 UC-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
8 UC-28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
9 UC-5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
10 UC-21 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
11 UC-22 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
12 UC-25 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
13 UC-4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
14 UC-6 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
15 UC-8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
16 UC-10 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
17 UC-12 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
18 UC-13 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
19 UC-14 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
20 UC-19 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
21 UC-30 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
22 UC-3 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
23 UC-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
24 UC-34 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
25 UC-11 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
26 UC-26 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
27 UC-32 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0
28 UC-29 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
29 UC-31 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0
30 UC-15 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
31 UC-24 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0
32 UC-17 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
33 UC-27 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1
34 UC-7 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1
Jumlah 16 32 26 32 26 33 32 32 32 31 16 16 25
Mp 25,81 24,28 25,00 24,41 25,38 24,12 24,53 24,50 24,53 24,39 25,81 23,94 23,76
Mt 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12
p 0,47 0,94 0,76 0,94 0,76 0,97 0,94 0,94 0,94 0,91 0,47 0,47 0,74
Val
idit
as
q 0,53 0,06 0,24 0,06 0,24 0,03 0,06 0,06 0,06 0,09 0,53 0,53 0,26
pq 0,25 0,06 0,18 0,06 0,18 0,03 0,06 0,06 0,06 0,08 0,25 0,25 0,19
St 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89
r pbis 0,33 0,13 0,33 0,24 0,47 0,00 0,34 0,31 0,34 0,18 0,33 -0,03 -0,12
t hitung 1,955 0,764 1,945 1,374 2,987 0,024 2,033 1,862 2,033 1,018 1,955 -0,197 -0,695
t
tabel 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694
Kriteria Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Tidak
JBA 9 17 15 17 16 17 17 17 17 16 8 9 12
Pem
bed
a
JBB 7 15 11 15 10 16 15 15 15 15 8 7 13
JSA 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
JSB 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
Da
ya DP 0,118 0,118 0,235 0,118 0,353 0,059 0,118 0,118 0,118 0,059 0,000 0,118 -0,059
Kriteria Jelek Jelek Cukup Jelek Cukup Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek
Ting
katK
esuk
ara
n
JBA + JBB 16 32 26 32 26 33 32 32 32 31 16 16 25
JSA + JSB 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
IK 0,471 0,941 0,765 0,941 0,765 0,971 0,941 0,941 0,941 0,912 0,471 0,471 0,735
Kriteria Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah
Kriteria Soal Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang
143
No Kode Jawaban Soal Uji Coba
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 UC-1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
2 UC-2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
3 UC-9 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1
4 UC-23 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
5 UC-33 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
6 UC-16 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
7 UC-20 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1
8 UC-28 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
9 UC-5 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
10 UC-21 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0
11 UC-22 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
12 UC-25 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1
13 UC-4 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
14 UC-6 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
15 UC-8 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1
16 UC-10 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
17 UC-12 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1
18 UC-13 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0
19 UC-14 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1
20 UC-19 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1
21 UC-30 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
22 UC-3 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
23 UC-18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
24 UC-34 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1
25 UC-11 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
26 UC-26 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1
27 UC-32 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1
28 UC-29 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1
29 UC-31 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
30 UC-15 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1
31 UC-24 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1
32 UC-17 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0
33 UC-27 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
34 UC-7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 22 17 21 26 19 15 27 23 31 12 20 20 28
Mp 25,14 26,29 25,43 24,92 25,68 25,93 25,22 25,70 24,77 25,67 25,40 25,70 25,18
Mt 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12
p 0,65 0,50 0,62 0,76 0,56 0,44 0,79 0,68 0,91 0,35 0,59 0,59 0,82
Val
idit
as
q 0,35 0,50 0,38 0,24 0,44 0,56 0,21 0,32 0,09 0,65 0,41 0,41 0,18
pq 0,23 0,25 0,24 0,18 0,25 0,25 0,16 0,22 0,08 0,23 0,24 0,24 0,15
St 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89
r pbis 0,28 0,44 0,34 0,30 0,36 0,33 0,44 0,47 0,43 0,23 0,31 0,39 0,47
t hitung 1,663 2,811 2,049 1,758 2,186 1,976 2,799 2,983 2,705 1,361 1,866 2,372 3,000
t
tabel 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694
Kriteria Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid
JBA 12 12 13 14 10 10 15 13 17 7 11 11 15
Pem
bed
a
JBB 10 5 8 12 9 5 12 10 14 5 9 9 13
JSA 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
JSB 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
Da
ya DP 0,118 0,412 0,294 0,118 0,059 0,294 0,176 0,176 0,176 0,118 0,118 0,118 0,118
Kriteria Jelek Baik Cukup Jelek Jelek Cukup Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek
Ting
katK
esuk
ara
n
JBA + JBB 22 17 21 26 19 15 27 23 31 12 20 20 28
JSA + JSB 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
IK 0,647 0,500 0,618 0,765 0,559 0,441 0,794 0,676 0,912 0,353 0,588 0,588 0,824
Kriteria Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah
Kriteria Soal Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai
147
No
Kode Jawaban Soal Uji Coba
Y Y2
27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 UC-1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33 1089
2 UC-2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 961
3 UC-9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 961
4 UC-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 900
5 UC-33 1 1 1 0 1 1 1 0 1 29 841
6 UC-16 0 1 0 0 1 1 1 1 1 28 784
7 UC-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 784
8 UC-28 0 0 1 0 1 1 1 1 1 28 784
9 UC-5 0 0 1 0 0 1 1 1 1 27 729
10 UC-21 0 1 1 1 1 1 1 1 1 27 729
11 UC-22 0 1 1 0 1 1 1 0 1 26 676
12 UC-25 0 0 1 1 1 1 1 1 1 26 676
13 UC-4 0 1 0 0 1 1 1 1 1 25 625
14 UC-6 0 0 1 0 1 1 1 0 1 25 625
15 UC-8 0 1 0 1 1 1 1 1 0 25 625
16 UC-10 0 1 1 1 0 1 1 0 1 25 625
17 UC-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 625
18 UC-13 0 1 0 1 0 1 1 1 1 24 576
19 UC-14 0 1 0 1 0 1 1 1 1 24 576
20 UC-19 0 1 0 1 0 1 0 0 1 24 576
21 UC-30 0 1 1 0 1 1 0 0 1 24 576
22 UC-3 1 1 0 0 0 1 1 1 1 24 576
23 UC-18 0 0 0 1 0 1 0 0 0 24 576
24 UC-34 1 1 1 0 1 1 0 1 0 24 576
25 UC-11 1 1 0 0 1 1 0 0 1 23 529
26 UC-26 1 1 0 0 0 0 1 0 0 22 484
27 UC-32 1 0 1 0 1 1 0 1 0 22 484
28 UC-29 0 1 0 1 0 1 0 0 0 21 441
29 UC-31 0 1 1 1 0 0 0 1 0 21 441
30 UC-15 1 0 0 0 1 1 0 0 1 19 361
31 UC-24 0 0 1 0 1 0 0 1 0 17 289
32 UC-17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 225
33 UC-27 0 0 1 0 0 0 1 0 1 12 144
34 UC-7 0 1 0 0 0 1 0 0 1 11 121
Jumlah 13 24 20 16 21 29 22 20 25 820 20590
Mp 26,23 25,21 25,55 26,19 26,00 25,28 26,14 26,00 25,16
Mt 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12
p 0,38 0,71 0,59 0,47 0,62 0,85 0,65 0,59 0,74
Val
idit
as
q 0,62 0,29 0,41 0,53 0,38 0,15 0,35 0,41 0,26
pq 0,24 0,21 0,24 0,25 0,24 0,13 0,23 0,24 0,19
St 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89
r pbis 0,34 0,35 0,35 0,40 0,49 0,57 0,56 0,46 0,36
t hitung 2,044 2,082 2,114 2,461 3,172 3,927 3,812 2,930 2,149
t tabel 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
JBA 7 13 14 10 15 17 17 13 16
Pem
bed
a
JBB 6 11 6 6 6 12 5 7 9
JSA 17 17 17 17 17 17 17 17 17
JSB 17 17 17 17 17 17 17 17 17
Da
ya DP 0,059 0,118 0,471 0,235 0,529 0,294 0,706 0,353 0,412
Sangat
Kriteria Jelek Jelek Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik
Baik
Ting
katK
esuk
ara
n
JBA + JBB 13 24 20 16 21 29 22 20 25 k = 34
JSA + JSB 34 34 34 34 34 34 34 34 34 M = 24,1176
IK 0,382 0,706 0,588 0,471 0,618 0,853 0,647 0,588 0,735 Vt = 23,9273
Kriteria Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah r
11
= 0,7285
Kriteria Soal Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
148
Perhitungan Reliabilitas Instrumen
Rumus yang Digunakan:
r 11 (k
k 1)(1
M(k M)
kV1
)
Keterangan:
k = banyaknya butir soal
M = rata-rata soal
V1 = varians soal
Kriteria:
Apabila r11 > r tabel maka instrumen tersebut reliabel.
Perhitungan:
Berdasarkan tabel pada analisis uji coba diperoleh:
k = 34
M = 24,1176
(
)
23,9273
r 11 (k
k 1)(1
M(k M)
kV1
)
(34
34 1)(1
24,1176 (34 24,1176)
34 . 23,9273) 0,7285
Nilai r tabel dengan taraf signifikan 5% serta n = 34 adalah 0,339
Karena r11 > r tabel (0,7285 > 0,339), maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
149
REKAPITULASI SOAL YANG DIGUNAKAN
No. Validitas Daya
Pembeda Tingkat
Kesukaran Keterangan
Nomor Soal
1 valid Jelek Sedang Dipakai 1
2 tidak valid Jelek Mudah Dibuang -
3 valid Cukup Mudah Dipakai 2
4 tidak valid Cukup Mudah Dibuang -
5 valid Cukup Mudah Dipakai 3
6 tidak valid Jelek Mudah Dibuang -
7 valid Jelek Mudah Dipakai 4
8 valid Jelek Mudah Dipakai 5
9 valid Jelek Mudah Dipakai 6
10 tidak valid Jelek Mudah Dibuang -
11 valid Jelek Sedang Dipakai 7
12 tidak valid Jelek Sedang Dibuang -
13 tidak valid Jelek Mudah Dibuang -
14 tidak valid Jelek Sedang Dibuang -
15 valid baik Sedang Dipakai 8
16 valid Cukup Sedang Dipakai 9
17 valid Jelek Mudah Dipakai 10
18 valid Jelek Sedang Dipakai 11
19 valid Cukup Sedang Dipakai 12
20 valid Jelek Mudah Dibuang -
21 valid Jelek Sedang Dipakai 13
22 valid Jelek Mudah Dipakai 14
23 tidak valid Jelek Sedang Dibuang -
24 valid Jelek Sedang Dipakai 15
25 valid Jelek Sedang Dipakai 16
26 valid Jelek Mudah Dipakai 17
27 valid Jelek Sedang Dipakai 18
28 valid Jelek mudah Dibuang -
29 valid baik Sedang Dipakai 19
30 valid cukup Sedang Dipakai 20
31 valid baik sedang Dipakai 21
32 valid Cukup Mudah Dipakai 22
33 valid sangat baik Sedang Dipakai 23
34 valid Cukup Sedang Dipakai 24
35 valid baik Mudah Dipakai 25
147
SOAL TEST
Mata Pelajaran : Gambar Teknik 1
Materi Pelajaran : Proyeksi Orthogonal
Kelas/Semester : X/11
Waktu : 2 x 45 menit
6. Tulislah terlebih dahulu identitas pda lembar jawaban.
7. Periksalah dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum menjawab.
8. Jumah soal 25 pilihan ganda.
9. Dahulukan mengerjakan soal-soal yang dianggap mudah.
10. Periksalah kembali pekerjaan anda sebelum dikumpulkan!
11. Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap benar!
Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap benar!
35. Yang dimaksud dengan proyeksi adalah....
f. Memindahkan suatu bentuk dari suatu sudut pandang tertentu pada suatu ruang
gambar.
g. Alat untuk memproyeksikan gambar pada suatu layar.
h. Cara pemproyeksian yang
bidang proyeksinya
mempunyai sudut tegak lurus
terhadap suatu bidang gambar.
i. Garis-garis yang
memproyeksikan benda
terhadap bidang proyeksi.
j. Memindahkan suatu bentuk
dari gambar 3 dimensi ke
dalam 2 dimensi dalam suatu
bidang gambar.
36. Prinsip dari proyeksi orthogonal
adalah...
f. Menggambarkan benda dalam
bentuk 3 dimensi kedalam
suatu bidang gambar.
g. Menggambarkan suatu
konstruksi geometris dari suatu
benda.
h. Menggambarkan ketiga sisi
dari suatu benda dalam suatu
bidang gambar.
i. Menggambarkan suatu gambar
3 dimensi dalam bentuk 2
dimensi dalam suatu bidang
gambar.
148
j. Menghasilkan gambar yang
tampak oleh mata.
37. Benda yang akan dibuat gambar
proyeksinya atau diproyeksikan
disebut juga...
f. Bidang Gambar
g. Garis Bantu
h. Objek Gambar
i. Proyektor
j. Proyeksi
38. Proyeksi orthogonal dapat
digunakan untuk memproyeksikan
berbagai bentuk, kecuali...
d. Titik d. Bidang
e. Garis e. Benda
f. Bayangan
39. Apabila kita memproyeksikan
sebuah bidang, maka hasil
proyeksinya berupa...
c. Titik d. Bayangan
d. Garis e. Bidang
e. Benda
40.
Gambar diatas merupakan proyeksi
orthogonal....
f. Dalam sebuah titik
g. Dalam sebuah bidang
h. Dalam sebuah garis
i. Dalam sebuah bayangan
j. Dalam sebuah benda
41. Pada soal nomer 6, yang
ditujukkan oleh huruf B adalah...
f. Proyektor
g. Bidang Proyeksi
h. Proyeksi
i. Titik Hilang
j. Bidang yang Diproyeksikan
42. Dibawah ini hal yang benar
menurut metode Eropa, kecuali...
f. Metode Eropa disebut juga
proyeksi kuadran III.
g. Merupakan proyeksi yang letak
bidangnya terbalik dengan arah
pandangannya.
h. Proyeksi yang sering disebut
proyeksi kuadran I.
i. Cara melihatnya dengan jalan
bendanya diberi sinar secara
tegak lurus.
j. Pandangan atas berada
disebelah bawah pandangan
depan.
43. Proyeksi yang disebut juga dengan
proyeksi kuadran pertama adalah...
f. Proyeksi Orthogonal
A
B
C
D
149
g. Proyeksi Amerika
h. Piktorial
i. Perspektif
j. Proyeksi Eropa
44. Proyeksi yang disebut juga dengan
proyeksi kudran III adalah...
f. Proyeksi Amerika
g. Piktorial
h. Orthogonal
i. Perspektif
j. Proyeksi Eropa
45. Proyeksi yang arah pandangannya
sama dengan letak bidangnya
disebut juga...
f. Piktorial
g. Proyeksi titik
h. Perspektif satu titik hilang
i. Proyeksi amerika
j. Proyeksi eropa
46. Simbol proyeksi amerika
ditunjukkan oleh gambar...
f.
g.
h.
i.
j. Semua jawaban salah
47.
Gambar diatas adalah simbol dari...
f. Proyeksi Eropa
g. Piktorial
h. Orthogonal
i. Proyeksi Amerika
j. Perspektif
48. Proyeksi yang perletakannya
berada pada kuadran III disebut
proyeksi..
f. Proyeksi Eropa
g. Piktorial
h. Orthogonal
i. Proyeksi Amerika
j. Perspektif
49. Gambar pandangan atas dari
proyeksi Amerika berada di..
f. Samping kanan pandangan
depan
g. Samping kiri pandangan depan
h. Bawah pandangan depan
i. Atas pandangan depan
j. Atas pandangan samping
kanan.
50. Gambar pandangan samping kanan
dari proyeksi Eropa berada di...
f. Samping kanan pandangan
depan
g. Samping kiri pandangan depan
h. Bawah pandangan depan
i. Atas pandangan depan
j. Atas pandangan samping
kanan
150
51. Dibawah ini merupakan
keuntungan menggunakan proyeksi
Amerika, kecuali...
f. Dari gambar bentuk benda
dapat langsung dibayangkan.
g. Gambar agak sulit untuk
dibaca.
h. Gambarnya mudah dibaca.
i. Pandangan yang berhubungan
diletakkan berdekatan, oleh
karena itu mudah untuk
memberi ukuran-ukurannya.
j. Mudah memberikan
pandangan tambahan atau
pandangan setempat.
52. Persamaan dari Proyeksi Amerika
dan Proyeksi Eropa adalah...
f. Keduanya disebut proyeksi
Piktorial.
g. Perletakannya berada pada
kuadran I.
h. Digunakan untuk
menggambarkan tampak dari
suatu benda agar lebih detail.
i. Hasil gambarnya berupa
gambar 3D.
j. Letak bidangnya sama dengan
arah pandangnya.
Gambar diatas untuk menjawab soal
nomer 26-28!
53. Tampak depan dari gambar
tersebut adalah..
f.
g.
h.
i.
j.
54. Tampak atas dari gambar tersebut
adalah..
f.
g.
h.
i.
j.
55. Tampak samping kanan dari
gambar tersebut adalah...
f.
g.
h.
i.
j.
56. Perhatikan gambar hasil Proyeksi
Eropa dibawah ini Depan
151
Gambar bendanya adalah...
f.
g.
h.
i.
j.
57. Perhatikan gambar dibawah ini!
Jika menggunakan proyeksi
Amerika, maka gambar yang
ditunjukkan dengan anak paha A
menjadi...
f.
g.
h.
i.
j.
58. Pada gambar nomer 23, yang
ditujukkan oleh anak panah C
menurut proyeksi Amerika
adalah...
e.
f.
g.
h.
i.
59. Pada gambar nomer 23, yang
ditunjukkan oleh anak panah D
menurut proyeksi Amerika
adalah...
f.
g.
153
Kunci Jawaban Post Test Gambar Teknik 1
1. A
2. D
3. C
4. C
5. E
6. B
7. C
8. A
9. E
10. A
11. D
12. A
13. A
14. D
15. D
16. B
17. B
18. C
19. B
20. C
21. A
22. A
23. A
24. D
25. C
154
PEDOMAN PENILAIAN ASPEK AFEKTIF
Jenis Penilaian : Afektif
Mata Pelajaran : Gambar Teknik 1
Kelas/ Semester : X/2
Materi Pokok : Proyeksi Orthogonal
TUJUAN : Mengamati dan menilai sikap serta keterampilan siswa dalam
pembelajaran kimia menggunakan pendekatan Project Based Learning (PjBL)
ASPEK YANG DINILAI :
1. Penerimaan (receiving)
a. Aktivitas siswa dalam pembelajaran
2. Penanggapan (Responding)
a. Bertanya
b. Memberikan tanggapan
3. Penilaian (Valuing)
a. Kehadiran
b. Disiplin tugas
c. Bertanggung jawab
4. Pengorganisasian (Organization)
a. Kecermatan
b. Bekerja sama
5. Pembentukan Pola Hidup (Organization by value complex)
a. Kesopanan
b. Kemandirian
155
PANDUAN PENILAIAN
1. Penerimaan (Receiving)
Aspek yang dinilai Kriteria Nilai
a. Aktivitas siswa dalam
pembelajaran
Siswa memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan guru dan
mencatat materi proyek proyeksi
orthogonal.
4
Siswa memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan guru dan
jarang mencatat materi proyek
proyeksi orthogonal.
3
Siswa memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan guru dan
tidak mencatat materi proyek
proyeksi orthogonal.
2
Siswa tidak memperhatikan
penjelasan guru dan tidak mencatat
materi proyek proyeksi orthogonal.
1
2. Penanggapan (Responding)
Aspek yang dinilai Kriteria Nilai
Bertanya Siswa selalu bertanya tentang
perkembangan proyekt proyeksi
orthogonal pada guru tiap pertemuan.
4
Siswa sering bertanya tentang
perkembangan proyekt proyeksi
orthogonal pada guru tiap pertemuan
3
Siswa pernah bertanya tentang
perkembangan proyekt proyeksi
orthogonal pada guru tiap pertemuan
2
Siswa tidak pernah bertanya tentang
perkembangan proyekt proyeksi
orthogonal pada guru tiap pertemuan
1
a. Memberikan tanggapan Siswa mampu memberikan
tanggapan terhadap materi proyek
proyeksi orthogonal dalam setiap
materi pokok tiga atau lebih
tanggapan.
4
156
Siswa mampu memberikan
tanggapan terhadap materi proyek
proyeksi orthogonal dalam setiap
materi pokok satu atau dua lebih
tanggapan.
3
Siswa mampu memberikan
tanggapan terhadap materi proyek
proyeksi orthogonal dalam setiap
materi pokok.
2
Siswa tidak pernah memberikan
tanggapan.
1
3. Penilaian (Valuing)
Aspek yang dinilai Kriteria Nilai
a. Kehadiran Siswa selalu hadir dalam kegiatan
pembelajaran tepat pada waktunya. 4
Siswa selalu hadir dalam kegiatan
pembelajaran akan tetapi tidak tepat
waktu.
3
Siswa tidak hadir satu sampai dua
hari dengan ijin yang jelas. 2
Siswa tidak hadir satu sampai dua
hari tanpa ijin yang jelas. 1
b. Disiplin tugas Siswa mengumpulkan hasil proyek
dengan benar dan tepat pada
waktunya.
4
Siswa mengumpulkan hasil proyek
tepat pada waktuya tetapi masih ada
kekeliruan.
3
Siswa mengumpulkan hasil proyek
tidak tepat pada waktunya dan masih
ada kesalahan.
2
Siswa tidak mengumpulkan tugas. 1
c. Bertanggung jawab Siswa mampu berdiskusi, mengikuti
pembelajaran, dan mengerjakan tugas
di kelas dengan baik.
4
Siswa melakukan 2 dari 3 kegiatan
tersebut. 3
157
Siswa melakukan 1 dari kegiatan
tersebut. 2
Siswa tidak melakukan perbuatan
tersebut. 1
4. Pengorganisasian (Organization)
Aspek yang dinilai Kriteria Nil
ai
a. Kecermatan
Aspek yang dinilai Kriteria Nilai
a. Kesopanan Siswa bersikap sopan dan santun
terhadap guru dan siswa yang lainnya
baik dalam kelas maupun luar kelas.
4
Siswa bersikap sopan dan santun
terhadap guru dan siswa yang lainnya
baik tetapi hanya dalam kelas.
3
Siswa bersikap sopan dan santun
hanya terhadap guru di dalam kelas. 2
Siswa tidak bersikap sopan dan
santun terhadap guru dan siswa
lainnya baik dalam kelas maupun luar
kelas.
1
b. Kemandirian Siswa mampu menyelesaikan tugas
individu tanpa bantuan orang lain. 4
Siswa menyelesaikan tugas namun
pernah meminta bantuan orang lain. 3
Siswa menyelesaikan tugas individu
namun sering meminta bantuan orang
lain.
2
Siswa tidak mampu menyelesaikan
tugas individu oleh diri sendiri. 1
Siswa
menyelesai
kan semua
tugas
proyek
dengan
tepat sesuai
dengan
perintah.
4
Siswa
menyelesai
kan semua
tugas
proyek
namun
kurang
sesuai
dengan
perintah.
3
Siswa
menyelesai
kan tugas
proyek
namun
tidak
sesuai
dengan
perintah.
2
Siswa tidak
lengkapa
menyelesai
1
158
kan tugas
proyek
serta tidak
sesuai
perintah.
b.
5. Pembentukan Pola Hidup (Organization by value complex)
Menyetujui, Semarang, 9 Februari 2015
Guru Pengampu Peneliti,
Diah Mochammad Dina, S. Pd. Susi Andariningsih
NIP. 197602042006042026 NIM. 5101411023
159
PEDOMAN PENILAIAN PSIKOMOTORIK
Jenis Penilaian : Psikomotorik
Mata Pelajaran : Gambar Teknik 1
Kelas/ Semester : X/2
Materi Pokok : Proyeksi Orthogonal
JUDUL PROYEK : Membuat Gambar Proyeksi Orthografi
TUJUAN : Membuat gambar proyeksi orthografi
sesuai dengan
pesyaratan proyeksi orthografi.
ASPEK YANG DINILAI :
1. Kegiatan Persiapan
a. Ketrampilan dalam mempersiapkan alat proyek pembuatan gambar
orthogonal
2. Ketrampilan Proses Dasar
a. Ketrampilan dalam menggunakan alat-alat gambar pada proyek
pembuatan gambar proyeksi orthogonal.
b. Penguasaan prosedur pembuatan gambar orthogonal.
c. Ketrampilan mengajukan pertanyaan.
3. Kegiatan Akhir
a. Kebersihan alat dan tempat proyek pembuatan gambar orthogonal.
PANDUAN PENILAIAN
1. Kegiatan Persiapan
Aspek yang dinilai Kriteria Nilai
a. Ketrampilan
dalam
mempersiapkan
alat proyek
pembuatan
Dapat menyiapkan alat proyek pembuatan
gambar orthogonal lengkap tanpa bantuan
guru.
4
Dapat menyiapkan alat proyek pembuatan
gambar orthogonal lengkap dengan 3
160
gambar proyeksi
orthogonal.
(Alat : meja
gambar, penggaris
segitiga, pensil,
penghapus, kertas
gambar)
bantuan guru.
Dapat menyiapkan alat proyek pembuatan
gambar orthogonal tetapi kurang lengkap. 2
Tidak dapat menyiapkan alat proyek
pembuatan gambar orthogonal. 1
2. Ketrampilan Proses Dasar
Aspek yang dinilai Kriteria Nilai
a. Ketrampilan
dalam
menggunakan
alat-alat gambar
pada proyek
pembuatan
gambar proyeksi
orthogonal.
(Alat : meja
gambar, penggaris
segitiga, pensil,
penghapus, kertas
gambar)
Mengetahui alat, fungsi dan
penggunaannya.
4
Mengetahui alat, fungsi tetapi tidak dapat
menggunakanya.
3
Mengetahui alat, tetapi tidak mengetahui
fungsi dan cara penggunaannya.
2
Tidak mengetahui alat, fungsi, dan
penggunaanya.
1
b. Penguasaan
prosedur
pembuatan
gambar
orthogonal.
Mampu melakukan proyek pembuatan
gambar proyeksi orthogonal tanpa
membuka buku petunjuk dan tanpa
bantuan guru.
4
Mampu melakukan proyek pembuatan
gambar proyeksi orthogonal dengan
sesekali membuka buku petunjuk dan
tanpa bantuan guru.
3
Mampu melakukan proyek pembuatan
gambar proyeksi orthogonal dengan
membuka buku petunjuk dan tanpa
bantuan guru.
2
Mampu melakukan proyek pembuatan
gambar proyeksi orthogonal tanpa
membuka buku petunjuk dan dengan
1
161
bantuan guru.
c. Ketrampilan
mengajukan
pertanyaan.
Mampu bertanya apa, mengapa, dan
bagaimana untuk meminta penjelasan
tentang hasil proyek dengan jelas dan
sistematis.
4
Mampu bertanya 2 kali untuk meminta
penjelasan tentang hasil proyek dengan
jelas dan sistematis.
3
Mampu bertanya 1 kali untuk meminta
penjelasan tentang hasil proyek dengan
jelas dan sistematis.
2
Tidak bertanya untuk meminta penjelasan
tentang hasil pengamatan. 1
3. Kegiatan Akhir
Aspek yang dinilai Kriteria Nilai
a. Kebersihan alat
dan tempat proyek
pembuatan
gambar
orthogonal.
Mampu membersihkan alat dan merapikan
tempat proyek pembuatan gambar
orthogronal dengan baik.
4
Mampu membersihkan alat namun kurang
merapikan tempat proyek pembuatan
gambar orthogonal dengan baik.
3
kurang mampu membersihkan alat dan
merapikan tempat proyek pembuatan
gambar orthogonal dengan baik.
2
tidak membersihkan alat dan merapikan
tempat proyek pembuatan gambar
orthogonal.
1
Menyetujui, Semarang, 9 Februari 2015
Guru Pengampu Peneliti,
Diah Mochammad Dina, S. Pd. Susi Andariningsih
NIP. 197602042006042026 NIM. 5101411023
162
PROYEK GAMBAR KELAS EKSPERIMEN
Kerjakan gambar berikut dalam kertas A3 menggunakan Proyeksi system Amerika.
1. Gambar tampak depan, samping kanan, samping kiri, dan atas.
2. Gunakan skala 1:2
A3 SHEET OF PAPER
NAME DATECLASS DRAWING TITLE TASK
ELEVATION
A
135
163
Kerjakan gambar berikut dalam kertas A3 menggunakan Proyeksi system Amerika.
1. Gambar tampak depan, samping kanan, samping kiri, dan atas.
2. Gunakan skala 1:2
A3 SHEET OF PAPER
NAME DATECLASS DRAWING TITLE TASK
ELEVATION
A
135
164
DAFTAR SISWA KELAS KONTROL
No Induk Nama Kode
1 1415028 Agus Firhan Ali K-1
2 1415029 Ahmad Hendri Susilo K-2
3 1415030 Ajeng Ardhia Saputri K-3
4 1415031 Akbar Syaiful Jihad K-4
5 1415032 Anita Venda Sari K-5
6 1415033 Arman Rivai K-6
7 1415034 Audinda Hersa V.D K-7
8 1415035 Bunga Nur S K-8
9 1415036 Deny Adi Saputro K-9
10 1415037 Dewi Anggreni S K-10
11 1415038 Eko Supriyanto K-11
12 1415039 Evi Diniaryani K-12
13 1415040 Fakhri Fatkhur Rizal K-13
14 1415041 Febrining Pinuji K-14
15 1415042 Firyal Amalya Salsabila K-15
16 1415043 Hanna Meiherawati K-16
17 1415044 Ika Widyaningsih K-17
18 1415045 Jihan Labana Kaulika K-18
19 1415046 Kristina Budi Setiati K-19
20 1415047 Kurnia Hannyda U K-20
165
21 1415048 Liani K-21
22 1415049 Muhamad Ikhsan K-22
23 1415050 Muhammad Choiril A K-23
24 1415051 Muhammad Fannany H K-24
25 1415052 Muhammad Nur F K-25
26 1415053 Nina K-26
27 1415054 Okita Kumala Restu K-27
28 1415055 Otniel Edward W K-28
29 1415056 Raka Fernando K-29
30 1415057 Rendi Laksono K-30
31 1415058 Riyan Febriyanto K-31
32 1415059 Sella Wardhani K-32
33 1415060 Syiva Alya Faeruzi K-33
34 1415061 Yudi Gautama K-34
35 1415062 Yudis Trianto K-35
36 1415063 Yulia Putri Lestari K-36
DAFTAR SISWA KELAS EKSPERIMEN
No Induk Nama Kode
1 1415064 Abimanyu Setya Wibowo E-1
2 1415065 Agung Setya Budi E-2
3 1415066 Ainaya Febriyani E-3
4 1415067 Aprilia Tirtasari E-4
5 1415068 Bagas Adi Saputro E-5
166
6 1415069 Cahyo Aji Prasetyo E-6
7 1415070 Ceria Nur Fajrulloh E-7
8 1415071 Desty Aviani Saputri E-8
9 1415072 Dewi Setya Putri E-9
10 1415073 Dhela Wahyu Ristanty E-10
11 1415074 Dicki Wahyu Adi Laksono E-11
12 1415075 Ditha Malasari E-12
13 1415076 Fira Fitriana E-13
14 1415077 Fitria Febriani E-14
15 1415078 Hafid Abbas E-15
16 1415079 Indah Novita Sari E-16
17 1415080 Intan Vidiastatik E-17
18 1415081 Joko Mulyanto E-18
19 1415082 Larasati Devi Kumala E-19
20 1415083 Leonardo Calisto Magno E-20
21 1415084 Mahardika Aji Wibisono E-21
22 1415085 Martinus Ivanka Nova A E-22
23 1415086 Miftachul Chusna Annisa E-23
24 1415087 Muhamad Alvin Cahyo N E-24
25 1415088 Muhammad Aji Saputro E-25
26 1415089 Muhammad Imron Hidayat E-26
27 1415090 Natasha Jessica Putri E-27
167
28 1415091 Ratnasari Dewi E-28
29 1415092 Riana Isna Dewi E-29
30 1415093 Rizki Ayu Lestari E-30
31 1415094 Rudi Hermawan E-31
32 1415095 Senli Arnantia Sevira P E-32
33 1415096 Umaila Musfarina E-33
34 1415097 Wahyu Agung Saputra E-34
35 1415098 Widya Emilia E-35
36 1415099 Yordan Aulia Hidayat E-36
168
x1 =
8.83
77.90
s1 =
s12 = 141.03
s2 =
42.00 x2 =
11.88
33
69.61
s22 =
n1 = 33 n2 =
60 Belum Tuntas
S = 1512 S = 2506
78 Tuntas
36 K-36 36 Belum Tuntas 36 K-36
32 K-32
31 K-31 44 Belum Tuntas 31 K-31
56 Belum Tuntas
30 K-30 40 Belum Tuntas 30 K-30 72 Tuntas
29 K-29 36 Belum Tuntas 29 K-29
78 Tuntas
28 K-28 52 Belum Tuntas 28 K-28 76 Tuntas
27 K-27 60 Belum Tuntas 27 K-27
60 Belum Tuntas
26 K-26 40 Belum Tuntas 26 K-26 56 Belum Tuntas
25 K-25 28 Belum Tuntas 25 K-25
60 Belum Tuntas
24 K-24 36 Belum Tuntas 24 K-24 72 Tuntas
23 K-23 48 Belum Tuntas 23 K-23
78 Tuntas
22 K-22 44 Belum Tuntas 22 K-22 68 Belum Tuntas
21 K-21 40 Belum Tuntas 21 K-21
72 Tuntas
20 K-20 40 Belum Tuntas 20 K-20 72 Tuntas
19 K-19 28 Belum Tuntas 19 K-19
68 Belum Tuntas
18 K-18 32 Belum Tuntas 18 K-18 60 Belum Tuntas
17 K-17 32 Belum Tuntas 17 K-17
64 Belum Tuntas
16 K-16 58 Belum Tuntas 16 K-16 52 Belum Tuntas
15 K-15 58 Belum Tuntas 15 K-15
Tuntas
12
14 K-14 72 Tuntas 14 K-14 82 Tuntas
13 K-13 56 Belum Tuntas 13 K-13
32 Belum Tuntas 12 K-12
11 K-11 32 Belum Tuntas 11
Belum Tuntas
Tuntas
17
19
47.22%
52.78%
74 Tuntas
Tuntas
76
72
10 K-10 52 Belum Tuntas 10 K-10
K-11
68
K-12
Belum Tuntas
9 K-09 48 Belum Tuntas 9 K-09 86 Tuntas
K-07 68 Belum Tuntas
8 K-08 44 Belum Tuntas 8 K-08 56
Belum Tuntas 6 K-06 64 Belum Tuntas
7 K-07 28 Belum Tuntas 7
Tuntas
K-03
5 K-05 32 Belum Tuntas 5 K-05 72 Tuntas
68
56
Belum Tuntas
4 K-04 52 Belum Tuntas 4 K-04 82
Belum Tuntas
3
2
36 Belum Tuntas 3 K-03
6 K-06 40
Belum Tuntas
Tuntas
35
1
97.22%
2.78%
K-02 28 Belum Tuntas 2 K-02
Kriteria
82 Tuntas
Belum Tuntas
1 K-01 28 Belum Tuntas 1 K-01
DATA NILAI PRE TEST DAN POST TES KONTROL
Pre Test Post Test
No Kode Nilai Kriteria No Kode Nilai
56 Belum Tuntas 32 K-32 76 Tuntas
33 K-33 64 Belum Tuntas 33 K-33 76 Tuntas
34 K-34 28 Belum Tuntas 34 K-34 78 Tuntas
68 Belum Tuntas35 K-35 32 Belum Tuntas 35 K-35
169
73 Tuntas35 E-35 24 Belum Tuntas 35 E-35
68 Belum Tuntas
34 E-34 32 Belum Tuntas 34 E-34 76 Tuntas
33 E-33 28 Belum Tuntas 33 E-33
68 Belum Tuntas 32 E-32 80 Tuntas
DATA NILAI PRE TEST DAN POST TES EKSPERIMEN
Pre Test Post Test
No Kode Nilai Kriteria No Kode Nilai
1 E-01 28 Belum Tuntas 1 E-01
E-02 48 Belum Tuntas 2 E-02
Kriteria
88 Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
34
2
94.44%
5.56%
Belum Tuntas
3
2
32 Belum Tuntas 3 E-03
6 E-06 79
80
92
Tuntas
4 E-04 36 Belum Tuntas 4 E-04 80 Tuntas
E-03
5 E-05 32 Belum Tuntas 5 E-05 76 Tuntas
Tuntas 6 E-06 88 Tuntas
7 E-07 52 Belum Tuntas 7 E-07 84 Tuntas
8 E-08 72 Tuntas 8 E-08 76 Tuntas
9 E-09 48 Belum Tuntas 9 E-09 68 Belum Tuntas
84
10 E-10 56 Belum Tuntas 10 E-10
E-11
68 Belum Tuntas
Tuntas
3
33
8.33%
91.67%
80 Tuntas
E-12 48 Belum Tuntas 12 E-12
11 E-11 60 Belum Tuntas 11
Tuntas
13 E-13 44 Belum Tuntas 13 E-13 76 Tuntas
12
14 E-14 56 Belum Tuntas 14 E-14 76 Tuntas
15 E-15 36 Belum Tuntas 15 E-15 88 Tuntas
16 E-16 28 Belum Tuntas 16 E-16 76 Tuntas
17 E-17 40 Belum Tuntas 17 E-17 80 Tuntas
18 E-18 32 Belum Tuntas 18 E-18 84 Tuntas
19 E-19 36 Belum Tuntas 19 E-19 84 Tuntas
20 E-20 28 Belum Tuntas 20 E-20 72 Tuntas
21 E-21 44 Belum Tuntas 21 E-21 80 Tuntas
22 E-22 52 Belum Tuntas 22 E-22 88 Tuntas
23 E-23 48 Belum Tuntas 23 E-23 80 Tuntas
24 E-24 48 Belum Tuntas 24 E-24 84 Tuntas
25 E-25 36 Belum Tuntas 25 E-25 76 Tuntas
26 E-26 36 Belum Tuntas 26 E-26 88 Tuntas
27 E-27 40 Belum Tuntas 27 E-27 72 Tuntas
28 E-28 32 Belum Tuntas 28 E-28 76 Tuntas
29 E-29 28 Belum Tuntas 29 E-29 92 Tuntas
30 E-30 36 Belum Tuntas 30 E-30 76 Tuntas
31 E-31 48 Belum Tuntas 31 E-31 96 Tuntas
36 E-36 36 Belum Tuntas 36 E-36
32 E-32
72 Tuntas
S = 1527 S =
n1 = 33 n2 =
2877
33
79.92
s22 =
42.42 x2 =
13.25
s12 = 175.51
s2 =
x1 =
7.09
50.31
s1 =
170
PERHITUNGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KELOMPOK
KONTROL
Perhitungan hasil belajar pada kelas control dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
Peningkatan hasil belajar =
Keterangan:
= Rata-Rata Post tes
= Rata- Rata Pre tes
Setelah dilakukan penelitan didapatkan data = 70 dan untuk X = 42, maka cara
perhitungannya adalah:
Peningkatan hasil belajar =
=66,67%
Maka dapat di simpulkan bahwa peningkatan hasil belajar pada kelas kontrol
sebesar 66,67%
171
PERHITUNGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KELOMPOK
EKSPERIMEN
Perhitungan hasil belajar pada kelas control dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
Peningkatan hasil belajar =
Keterangan:
= Rata-Rata Post tes
= Rata- Rata Pre tes
Setelah dilakukan penelitan didapatkan data = 70 dan untuk X = 42, maka cara
perhitungannya adalah:
Peningkatan hasil belajar =
=88,40%
Maka dapat di simpulkan bahwa peningkatan hasil belajar pada kelas kontrol
sebesar 88,40%
172
UJI NORMALITAS
DATA NILAI HASIL BELAJAR (PRE TEST) KELOMPOK EKSPERIMEN Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi
normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika c2 < c2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal
= Panjang Kelas
= 79.00 9.17
Nilai minimal = Rata-rata ( x )
= 24.00 42.42
Rentang = s = 55.00 13.25 Banyak kelas = n = 6 36 Kelas Interval
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
Ei Oi (Oi-Ei)²
Ei - 24.00 33.00 23.50 -1.43 0.4233 0.1738 6.2566 11 3.5963 - 34.00 43.00 33.50 -0.67 0.2495 0.2821 10.156
8 9 0.1317
- 44.00 53.00 43.50 0.08 0.0326 0.2660 9.5763 10 0.0187 - 54.00 63.00 53.50 0.84 0.2986 0.1457 5.2434 3 0.9599 - 64.00 73.00 63.50 1.59 0.4442 0.0463 1.6659 2 0.0670 - 74.00 83.00 73.50 2.35 0.4905 0.0085 0.3066 1 1.5681 83.50 3.10 0.4990 c² = 6.3418 Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh c² tabel =
7.81
6.3418 7.81 Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal Daerah penerimaan Daerah penolakan Ho
173
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA NILAI HASIL BELAJAR (PRE TEST) ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL Hipotesis Ho : = s12 s22
Ha : = s12 s22
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus: Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1)
F 1/2a (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh: Sumber variasi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Jumlah 1527 1512 n 36 36 x 42.42 42.00 Varians (s2) 175.5071 141.0286 Standart deviasi (s) 13.25 11.88 Berdasarkan rumus di atas diperoleh: = 1.2445 F = 175.51 141.03 Pada a = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1
= 36 - 1 = 35
dk penyebut = nk -1
= 36 - 1 = 35
F (0.05)(35:35) = 1.76 1.2445 1.76 KarenaFberadapadadaerahpenerimaanHo,makadapatdisimpulkanbahwakeduakelompok mempunyai varians yang tidak berbeda. Daerah penerimaan Ho Daerah penerimaan Ho
174
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA HASIL PRE TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL Hipotesis Ho : < m1 m2
Ha : > m1 m2
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus: Dimana, X1 X2 = SX2 = SX1 = = 42.
00 1512
= 1527
= 42.4167
N1 N2 36 36 SX22 - ( Sx2
)2
Sx22 = Sx12 = SX12 - ( SX 1)2
N2 N1 = - 1512 68440 - 1527 = 70913 36 36 = 68440 - 63504 64770.3 = 70913 - = = 6142.75 4936 42.42 42.00 t = + 1 1 + 4936.00 6142.75 + 36 - 2 36 36 36 = 0.42 11078.8 2 36 70 = 0.42 8.79266 = 0.42 2.97 = 0.14052 Pada a = 5% dengan dk = 36 + 36 - 2 = 60 diperoleh t(0.95)(60) =
1.99
1.99 -1.99 0.141 Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen tidak lebih baik daripada kelompok kontrol
2 2 Daerah penerimaan Ho
175
UJI NORMALITAS
DATA NILAI HASIL BELAJAR (POST TEST) KELOMPOK EKSPERIMEN Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi
normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika c2 < c2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal
= Panjang Kelas
= 96.00 4.67
Nilai minimal = Rata-rata ( x )
= 68.00 79.92
Rentang = s = 28.00 7.09 Banyak kelas = n = 6 36 Kelas Interval
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
Ei Oi (Oi-Ei)²
Ei - 68.00 72.00 67.50 -1.75 0.4600 0.1079 3.8826 6 1.1547 - 73.00 77.00 72.50 -1.05 0.3521 0.2188 7.8768 10 0.5723 - 78.00 82.00 77.50 -0.34 0.1333 0.2755 9.9179 7 0.8585 - 83.00 87.00 82.50 0.36 0.1422 0.2153 7.7526 5 0.9773 - 88.00 92.00 87.50 1.07 0.3575 0.1045 3.7611 7 2.7892 - 93.00 97.00 92.50 1.77 0.4620 0.0314 1.1317 1 0.0153 97.50 2.48 0.4934 c² = 6.3673 Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh c² tabel =
7.81
6.3673 7.81 Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal Daerah penerimaan Daerah penolakan Ho
176
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA NILAI HASIL BELAJAR (POST TEST) ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL Hipotesis Ho : = s12 s22
Ha : = s12 s22
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus: Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1)
F 1/2a (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh: Sumber variasi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Jumlah 2877 2506 n 36 36 x 79.92 69.61 Varians (s2) 50.3071 77.9016 Standart deviasi (s) 7.09 8.83 Berdasarkan rumus di atas diperoleh: = 1.5485 F = 77.90 50.31 Pada a = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1
= 36 - 1 = 35
dk penyebut = nk -1
= 36 - 1 = 35
F (0.05)(35:35) = 1.76 1.5485 1.76 KarenaFberadapadadaerahpenerimaanHo,makadapatdisimpulkanbahwakeduakelompok mempunyai varians yang tidak berbeda. Daerah penerimaan Ho Daerah penerimaan Ho
177
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA HASIL POST TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL Hipotesis Ho : < m1 m2
Ha : > m1 m2
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus: Dimana, X1 X2 = SX2 = SX1 = = 69.
61 2506
= 2877
= 79.9167
N1 N2 36 36 SX22 - ( Sx2
)2
Sx22 = Sx12 = SX12 - ( SX 1)2
N2 N1 = - 2506 177172 - 2877 = 231681 36 36 = 177172 - 174445 229920 = 231681 - = = 1760.75 2726.56 79.92 69.61 t = + 1 1 + 2726.56 1760.75 + 36 - 2 36 36 36 = 10.31 4487.3 2 36 70 = 10.31 3.56135 = 10.31 1.89 = 5.4609 Pada a = 5% dengan dk = 36 + 36 - 2 = 60 diperoleh t(0.95)(60) =
1.99
5.46 1.99 -1.99 KarenatberadapadadaerahpenolakanHo,makadapatdisimpulkanbahwakelompokeksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol
2 2 Daerah penerimaan Ho
178
NILAI AFEKTIF KELAS KONTROL
no Kode Siswa PERTE MUAN 1 PERTE MUAN 2 PERTE MUAN 3 PERTE MUAN 3 Rata-rata % Kategori
aspek yg dinilai 1a 2a 2b 3a 3b 3c 4a 4b 5a 5b 5c 5d 1a 2a 2b 3a 3b 3c 4a 4b 5a 5b 5c 5d 1a 2a 2b 3a 3b 3c 4a 4b 5a 5b 5c 5d 1a 2a 2b 3a 3b 3c 4a 4b 5a 5b 5c 5d
1 K-01 3 2 1 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 1 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 1 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 1 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3.06 77% Sangat Baik
2 K-02 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2.98 74% Baik
3 K-03 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3.10 78% Sangat Baik
4 K-04 3 2 1 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 1 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 1 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 1 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3.17 79% Sangat Baik
5 K-05 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 1 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3.29 82% Sangat Baik
6 K-06 2 2 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2.96 74% Baik
7 K-07 4 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 2 4 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 2 4 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 4 2.90 72% Baik
8 K-08 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 4 2.83 71% Baik
9 K-09 4 1 1 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 1 1 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 1 1 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 1 1 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3.17 79% Sangat Baik
10 K-10 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2.98 74% Baik
11 K-11 2 2 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2.92 73% Baik
12 K-12 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3.06 77% Sangat Baik
13 K-13 2 1 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 1 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 1 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 1 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3.15 79% Sangat Baik
14 K-14 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3.15 79% Sangat Baik
15 K-15 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3.08 77% Sangat Baik
16 K-16 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 1 1 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 2 3 3 4 3 4 3 2.83 71% Baik
17 K-17 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 1 1 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 2 3 3 4 3 4 4 2.96 74% Baik
18 K-18 4 1 1 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 3 2 3 4 3 4 4 2.94 73% Baik
19 K-19 4 1 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3.25 81% Sangat Baik
20 K-20 4 4 1 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 1 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3.31 83% Sangat Baik
179
21 K-21 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 3 2.75 69% Baik
22 K-22 2 1 1 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 1 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 1 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2.52 63% Baik
23 K-23 2 1 1 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 1 1 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 1 1 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 1 1 4 3 3 4 3 4 3 3 4 2.98 74% Baik
24 K-24 2 1 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 1 1 4 4 2 4 3 4 3 4 4 2 1 1 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 1 1 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3.04 76% Sangat Baik
25 K-25 2 1 1 4 4 3 3 3 4 3 4 4 2 1 1 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3.04 76% Sangat Baik
26 K-26 4 1 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3.31 83% Sangat Baik
27 K-27 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3.06 77% Sangat Baik
28 K-28 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3.00 75% Baik
29 K-29 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 3 3 2.67 67% Baik
30 K-30 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 1 1 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 2 3 3 4 3 4 4 2.94 73% Baik
31 K-31 3 1 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 1 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 1 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 1 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3.19 80% Sangat Baik
32 K-32 3 1 1 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 3 2 3 4 3 4 3 2.90 72% Baik
33 K-33 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3.06 77% Sangat Baik
34 K-34 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3.06 77% Sangat Baik
35 K-35 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3.00 75% Baik
36 K-36 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2.96 74% Baik
180
PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL
no kode siswa
aspek yg dinila 1a 2a 2b 2c 3a
1 K-01 4 3 3 2 4 16 80
Sangat
Baik
2 K-02 4 4 3 3 4 18 90
Sangat
Baik
3 K-03 4 4 3 3 4 18 90
Sangat
Baik
4 K-04 4 4 3 3 4 18 90
Sangat
Baik
5 K-05 4 3 2 3 4 16 80
Sangat
Baik
6 K-06 4 3 2 4 4 17 85
Sangat
Baik
7 K-07 4 3 3 2 4 16 80
Sangat
Baik
8 K-08 4 3 2 4 4 17 85
Sangat
Baik
9 K-09 4 4 4 2 4 18 90
Sangat
Baik
10 K-10 4 3 3 2 4 16 80
Sangat
Baik
11 K-11 4 3 2 4 4 17 85
Sangat
Baik
12 K-12 4 4 3 3 4 18 90
Sangat
Baik
13 K-13 4 3 3 2 4 16 80
Sangat
Baik
14 K-14 4 3 3 2 4 16 80
Sangat
Baik
15 K-15 4 3 2 3 4 16 80
Sangat
Baik
16 K-16 4 3 2 3 4 16 80
Sangat
Baik
17 K-17 4 3 2 3 4 16 80
Sangat
Baik
18 K-18 4 3 3 3 4 17 85
Sangat
Baik
19 K-19 4 4 4 2 4 18 90
Sangat
Baik
20 K-20 4 4 3 2 4 17 85
Sangat
Baik
21 K-21 4 3 2 4 4 17 85
Sangat
Baik
181
22 K-22 4 3 3 3 4 17 85
Sangat
Baik
23 K-23 4 3 3 4 4 18 90
Sangat
Baik
24 K-24 4 4 3 4 4 19 95
Sangat
Baik
25 K-25 4 3 3 4 4 18 90
Sangat
Baik
26 K-26 4 4 2 4 4 18 90
Sangat
Baik
27 K-27 4 4 3 2 4 17 85
Sangat
Baik
28 K-28 4 3 3 2 4 16 80
Sangat
Baik
29 K-29 4 3 3 2 4 16 80
Sangat
Baik
30 K-30 4 3 3 2 4 16 80
Sangat
Baik
31 K-31 4 3 2 2 4 15 75
Sangat
Baik
32 K-32 4 3 3 2 4 16 80
Sangat
Baik
33 K-33 4 4 3 2 4 17 85
Sangat
Baik
34 K-34 4 3 2 3 4 16 80
Sangat
Baik
35 K-35 4 3 2 4 4 17 85
Sangat
Baik
36 K-36 4 3 2 3 4 16 80
Sangat
Baik
182
NILAI PRE-TEST KELAS KONTROL
NILAI POST-TEST KELAS KONTROL
28
82 28
56
36
68 52
82
32
72 40
64
28
68 44
56
48
86 52
68
32
74 32
72
56
76 72
82
58
64 58
52
32
68 32
60
28
72 40
72
40
78 44
68
48
60 36
72
28
60 40
56
60
78 52
76
36
56 40
72
44
78 56
76
64
76 28
78
32
68 36
60
183
Nilai Afektif Kelas Eksperimen
no kode siswa PERTE MUAN 1 PERTE MUAN 2 PERTE MUAN 3 PERTE MUAN 4 Rata-rata % Kategori
aspek yang dinilai 1a 2a 2b 3a 3b 3c 4a 4b 5a 5b 5c 5d 1a 2a 2b 3a 3b 3c 4a 4b 5a 5b 5c 5d 1a 2a 2b 3a 3b 3c 4a 4b 5a 5b 5c 5d 1a 2a 2b 3a 3b 3c 4a 4b 5a 5b 5c 5d
1 E-01 4 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 1 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3.35 84% Sangat Baik
2 E-02 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3.19 80% Sangat Baik
3 E-03 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3.48 87% Sangat Baik
4 E-04 4 3 2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3.58 90% Sangat Baik
5 E-05 4 2 1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 1 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 1 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 1 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3.02 76% Sangat Baik
6 E-06 4 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 2 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3.35 84% Sangat Baik
7 E-07 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3.92 98% Sangat Baik
8 E-08 4 2 1 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 1 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3.19 80% Sangat Baik
9 E-09 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3.15 79% Sangat Baik
10 E-10 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 1 4 4 2 2 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 2 2 3 3 4 3 4 3 3.17 79% Sangat Baik
11 E-11 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3.73 93% Sangat Baik
12 E-12 4 2 1 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 1 4 4 2 4 3 4 3 4 3 4 2 1 4 2 2 4 3 4 3 4 3 4 2 1 4 2 2 4 3 4 3 4 3 3.13 78% Sangat Baik
13 E-13 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3.06 77% Sangat Baik
14 E-14 4 1 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 1 3 4 2 2 3 3 4 3 4 3 4 1 4 4 2 2 3 3 4 3 4 3 3.13 78% Sangat Baik
15 E-15 4 1 2 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 1 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 1 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 1 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3.25 81% Sangat Baik
16 E-16 4 2 2 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 1 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 1 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 1 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3.29 82% Sangat Baik
17 E-17 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 1 2 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3.15 79% Sangat Baik
18 E-18 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3.35 84% Sangat Baik
19 E-19 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3.06 77% Sangat Baik
20 E-20 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3.00 75% Baik
184
21 E-21 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3.38 84% Sangat Baik
22 E-22 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3.35 84% Sangat Baik
23 E-23 4 3 1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 1 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3.19 80% Sangat Baik
24 E-24 4 1 1 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 1 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3.38 84% Sangat Baik
25 E-25 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 1 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 1 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3.38 84% Sangat Baik
26 E-26 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 4 3 3.48 87% Sangat Baik
27 E-27 4 1 1 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 1 2 4 2 2 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 2 2 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 2 3 3 3 4 3 4 3 2.98 74% Baik
28 E-28 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3.25 81% Sangat Baik
29 E-29 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3.35 84% Sangat Baik
30 E-30 4 2 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 1 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 2 1 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 1 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3.19 80% Sangat Baik
31 E-31 4 2 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3.17 79% Sangat Baik
32 E-32 4 2 1 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3.33 83% Sangat Baik
33 E-33 4 2 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3.25 81% Sangat Baik
34 E-34 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3.25 81% Sangat Baik
35 E-35 4 1 1 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 1 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 1 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 1 1 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3.10 78% Sangat Baik
36 E-36 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3.04 76% Sangat Baik
182
Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen
no kode siswa
aspek yang dinilai
1
a
2
a
2
b
2
c
3
a
1 E-01 4 4 3 2 4 17 85
Sangat
Baik
2 E-02 4 4 4 2 4 18 90
Sangat
Baik
3 E-03 4 4 3 2 4 17 85
Sangat
Baik
4 E-04 4 4 3 3 4 18 90
Sangat
Baik
5 E-05 4 4 3 2 4 17 85
Sangat
Baik
6 E-06 4 4 3 2 4 17 85
Sangat
Baik
7 E-07 4 3 3 2 4 16 80
Sangat
Baik
8 E-08 4 3 2 3 4 16 80
Sangat
Baik
9 E-09 4 4 2 3 4 17 85
Sangat
Baik
10 E-10 4 4 2 3 4 17 85
Sangat
Baik
11 E-11 4 3 4 2 4 17 85
Sangat
Baik
12 E-12 4 3 3 2 4 16 80
Sangat
Baik
13 E-13 4 4 2 2 4 16 80
Sangat
Baik
14 E-14 4 4 3 2 4 17 85
Sangat
Baik
15 E-15 4 4 3 2 4 17 85
Sangat
Baik
16 E-16 4 4 3 2 4 17 85
Sangat
Baik
17 E-17 4 4 3 2 4 17 85
Sangat
Baik
18 E-18 4 4 3 2 4 17 85
Sangat
Baik
19 E-19 4 4 2 3 4 17 85
Sangat
Baik
20 E-20 4 4 2 3 4 17 85
Sangat
Baik
21 E-21 4 3 3 2 4 16 80 Sangat
Lampiran 34
182
Baik
22 E-22 4 4 3 2 4 17 85
Sangat
Baik
23 E-23 4 4 3 2 4 17 85
Sangat
Baik
24 E-24 4 4 4 2 4 18 90
Sangat
Baik
25 E-25 4 4 4 2 4 18 90
Sangat
Baik
26 E-26 4 4 4 2 4 18 90
Sangat
Baik
27 E-27 4 3 2 3 4 16 80
Sangat
Baik
28 E-28 4 3 2 4 4 17 85
Sangat
Baik
29 E-29 4 4 2 3 4 17 85
Sangat
Baik
30 E-30 4 3 2 2 4 15 75
Sangat
Baik
31 E-31 4 3 3 3 4 17 85
Sangat
Baik
32 E-32 4 4 3 2 4 17 85
Sangat
Baik
33 E-33 4 3 3 2 4 16 80
Sangat
Baik
34 E-34 4 3 3 2 4 16 80
Sangat
Baik
35 E-35 4 3 3 2 4 16 80
Sangat
Baik
36 E-36 4 3 3 2 4 16 80
Sangat
Baik
182
nilai pretes kelas eksperimen
nilai pos
tes
28
88
48
92
32
80
36
80
32
76
79
88
52
84
72
76
48
68
56
68
60
80
48
84
44
76
56
76
36
88
28
76
40
80
32
84
36
84
28
72
44
80
52
88
48
80
48
84
36
76
36
88
40
72
top related