paket penyuluhan ca serviks
Post on 14-Apr-2018
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 Paket Penyuluhan CA Serviks
1/14
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KANKER SERVIKS
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT
RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2013
-
7/27/2019 Paket Penyuluhan CA Serviks
2/14
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
di RUANG 9 RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
SELASA, 15 OKTOBER 2013
Oleh:
Rendra Frenki A
Silma Kamila
Shila Wisnasari
Ike Ismi zamzami
Mengetahui,
Pembimbing Institusi, Pembimbing Lahan,
( ) ( )
-
7/27/2019 Paket Penyuluhan CA Serviks
3/14
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Topik : Sistem Imunologi
2. Pokok Bahasan : Kanker
3. Subpokok Bahasan : Kanker Serviks
4. Sasaran : Pasien, Keluarga di ruang 9 RSSA dan masyarakat
5. Waktu dan Tempat
Tempat : Ruang 9 (Onkologi & Ginekologi)
Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang
Waktu : Selasa, 15 Oktober 2013, Pukul 09.30 WIB
6. Alokasi Waktu : 30 menit
7. Pemberi Materi : Petugas di ruang 9
8. Metode : Ceramah dan diskusi
9. Media : Power point dan leaflet
10. Latar Belakang
Diantara tumor ganas ginekologik, kanker serviks uterus masih menduduki
peringkat pertama di Indonesia. Perbandingan di RSUP Sardjito Yogyakarta yaitu
179 diantara 263 kasus atau kira-kira 68,1 % dari semua kasus kanker ginekologik
(Sarwono, 2005). Umur penderita antara 30-60 tahun, terbanyak usia 35-50 tahun
dan hanya 9% dari wanita berusia kurang dari 35 tahun. Menurut Mitayani (2009),
kanker serviks merupakan penyakit yang sering terjadi pada wanita usia 30 sampai
45 tahun, tetapi dapat pula terjadi pada usia dini yaiu 18 tahun. Kanker serviks
adalah perubahan sel-sel serviks dimana sel-sel neoplastik terdapat pada seluruh
lapisan epitel.
Pada kanker serviks ini penyebab secara pasti belum diketahui. Aktivitas
seksual berhubungan dengan angka kejadian serviks pada wanita dibawah usia 25
tahun dengan riwayat pasangan seksual lebih dari 1 orang dan beberapa kehamilan
dini, angka kejadian ini lebih prevalen.Faktor-faktor yang menentukan prognosis kanker serviks adalah usia
penderita, keadaan umum, tingkat klinik keganasan, ciiri-ciri histologik sel tumor,
kemampuan ahli atau tim ahli yang menangani, dan sarana pengobatan yang ada.
Pada stadium 0, 100 % penderita akan sembuh. Kanker serviks stadium I sering
dibagi menjadi 2, IA dan IB. Dari semua wanita yang terdiagnosis pada stadium IA
memiliki 5-years survival rate sebesar 95%. Untuk stadium IB 5-years survival rate
sebesar 70 sampai 90%. Ini tidak termasuk wanita dengan kanker pada limfonodi
mereka. Kanker serviks stadium 2 dibagi menjadi 2, 2A dan 2B. dari semua wanitayang terdiagnosis pada stadium 2A memiliki 5-years survival rate sebesar 70 - 90%..
-
7/27/2019 Paket Penyuluhan CA Serviks
4/14
Untuk stadium 2B 5-years survival rate sebesar 60 sampai 65%. Pada stadium 3, 5-
years survival rate- nya sebesar 30-50% dan pada stadium ini 5- years survival rate-
nya sebesar 20-30%.
11. Tujuan
Tujuan Umum :
Setelah peserta mengikuti ceramah dan diskusi selama 30 menit diharapkan
mampu menjelaskan tentang kanker serviks sesuai dengan materi yang
diberikan.
Tujuan Khusus :
Setelah ceramah dan diskusi selama 30 menit diharapkan peserta mampu :
1) Mengidentifikasi tentang definisi kanker serviks
2) Mengidentifikasi tentang penyebab kanker serviks
3) Mengidentifikasi tentang tanda dan gejala kanker serviks
4) Mengidentifikasi tentang pemeriksaan kanker serviks
5) Mengidentifikasi tentang pengobatan kanker serviks
11. Materi
1) Definisi kanker serviks
2) Penyebab kanker serviks
3) Tanda dan gejala kanker serviks
4) Pemeriksaan kanker serviks
5) Pengobatan kanker serviks
(terlampir)
-
7/27/2019 Paket Penyuluhan CA Serviks
5/14
12. Tahap Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Peserta Didik Metode & Media
Pembukaan (5 menit)
Penyajian (15 menit
penyuluhan)
Tanya Jawab (5 menit)
Penutup (5 menit)
Memperkenalkan diri Menyamakan persepsi Menyampaikan maksuddan tujuandilaksanakannyapenyuluhan
Menggali pengetahuanPeserta
Menjelaskan tentang
definisi kanker serviks Menjelaskan tentangpenyebab kanker serviks
Menjelaskan tentang tandadan gejala kanker serviks
Menjelaskan tentangpemeriksaan kanker serviks
Menjelaskan tentangpengobatan kanker serviks
Memberi kesempatankepada peserta untukbertanya
Memberi kesimpulan materi Menyampaikan hasilevaluasi dan umpan balik
Menutup acara penyuluhan
Menjawab salam Memperhatikan danmenjawab pertanyaan
Menyimak penjelasanpemateri
Mengajukan pertanyaanseputar materi
Memperhatikanpenjelasan
Ceramah dandiskusi. PPt
Ceramah dandiskusi.
PPt
Diskusi
Ceramah
13. Evaluasi :
a. Evaluasi struktur
- Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan penyuluhan minimal 5 orang.
- Penyuluhan menggunakan media PPt dan leaflet.
- Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di IRNA III Ruang 9 RSSA Malang.
- Pengorganisasian dan persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari
sebelumnya.
-
7/27/2019 Paket Penyuluhan CA Serviks
6/14
b. Evaluasi proses
- Penyaji mampu menguasai materi penyuluhan yang diberikan.
- Penyaji mampu menyampaikan materi dengan baik.
- Peserta mendengarkan ceramah dengan baik dan sangat berkonsentrasi
terhadap materi yang disampaikan oleh pemberi penyuluhan.
- Peserta antusias untuk bertanya dalam kegiatan penyuluhan dan menerima
penjelasan dari penyaji.
- Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan selesai
dilaksanakan.
- Tidak ada pasien/keluarga pasien yang mondar-mandir selama kegiatan
penyuluhan berlangsung.
c. Evaluasi hasil
- Pre penyuluhan
25% peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyaji sebelum
penyaji menyampaikan materi penyuluhan.
- Post penyuluhan
Peserta mampu menjawab pertanyaan dari penyaji yang meliputi:
1. Definisi kanker serviks
2. Penyebab kanker serviks
3. Tanda dan gejala kanker serviks
4. Pemeriksaan kanker serviks
5. Pengobatan kanker serviks
14.Daftar Pustaka
Subagian Onkologi Ginekologi, 1998, Penuntun Pelayanan-Pendidikan-Penelitian ,
Bagian obstetriginekologi, Jakarta: FKUI
Guyton & Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9 . Jakarta: Buku KedokteranEGC
Smeltzer, Suzanne. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 . Jakarta:
Buku Kedokteran EGC
Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Imunologi.
Jakarta: Salemba Medika
-
7/27/2019 Paket Penyuluhan CA Serviks
7/14
MATERI PENYULUHAN
1. Definisi kanker serviks
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim
sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak
jaringan normal di sekitarnya (FKUI, 1990; FKKP, 1997).
2. Penyebab kanker serviks
Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa faktor resiko
dan predisposisi yang menonjol, antara lain :
a. Umur pertama kali melakukan hubungan seksual
Penelitian menunjukkan bahwa semakin muda wanita melakukan hubungan
seksual semakin besar mendapat kanker serviks. Menikah pada usia 20 tahun
dianggap masih terlalu muda
b. Jumlah kehamilan dan partus
Kanker serviks terbanyak dijumpai pada wanita yang sering partus. Semakin
sering partus semakin besar kemungkinan resiko mendapat karsinoma serviks.
c. Jumlah perkawinan
Wanita yang sering melakukan hubungan seksual dan berganti-ganti pasangan
mempunyai faktor resiko yang besar terhadap kankers serviks ini.d. Infeksi virus
Infeksi virus herpes simpleks (HSV-2) dan virus papiloma atau virus kondiloma
akuminata diduga sebagai factor penyebab kanker serviks
e. Sosial Ekonomi
Karsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi rendah
mungkin faktor sosial ekonomi erat kaitannya dengan gizi, imunitas dan
kebersihan perseorangan. Pada golongan sosial ekonomi rendah umumnya
kuantitas dan kualitas makanan kurang hal ini mempengaruhi imunitas tubuh.f. Hygiene dan sirkumsisi
Diduga adanya pengaruh mudah terjadinya kankers serviks pada wanita yang
pasangannya belum disirkumsisi. Hal ini karena pada pria non sirkum hygiene
penis tidak terawat sehingga banyak kumpulan-kumpulan smegma.
g. Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)
Merokok akan merangsang terbentuknya sel kanker, sedangkan pemakaian
AKDR akan berpengaruh terhadap serviks yaitu bermula dari adanya erosi
diserviks yang kemudian menjadi infeksi yang berupa radang yang terusmenerus, hal ini dapat sebagai pencetus terbentuknya kanker serviks.
-
7/27/2019 Paket Penyuluhan CA Serviks
8/14
3. Tanda dan gejala kanker serviks
a. Perdarahan
Sifatnya bisa intermenstruit atau perdarahan kontak, kadang-kadang perdarahan
baru terjadi pada stadium selanjutnya. Pada jenis intraservikal perdarahan terjadi
lambat.
b. Biasanya menyerupai air, kadang-kadang timbulnya sebeluma ada perdarahan.
Pada stadium lebih lanjut perdarahan dan keputihan lebih banyak disertai infeksi
sehingga cairan yang keluar berbau.
4. Pemeriksaan kanker serviks
a. Sitologi/Pap Smear
Keuntungan, murah dapat memeriksa bagian-bagian yang tidak terlihat.
Kelemahan, tidak dapat menentukan dengan tepat lokalisasi.
b. Schillentest
Epitel karsinoma serviks tidak mengandung glycogen karena tidak mengikat
yodium. Kalau porsio diberi yodium maka epitel karsinoma yang normal akan
berwarna coklat tua, sedang yang terkena karsinoma tidak berwarna.
c. Koloskopi
Memeriksa dengan menggunakan alat untuk melihat serviks dengan lampu dan
dibesarkan 10-40 kali.
Keuntungan ; dapat melihat jelas daerah yang bersangkutan sehingga mudah
untuk melakukan biopsy.
Kelemahan ; hanya dapat memeiksa daerah yang terlihat saja yaitu porsio,
sedang kelianan pada skuamosa columnar junction dan intra servikal tidak
terlihat.
d. Kolpomikroskopi
Melihat hapusan vagina (Pap Smear) dengan pembesaran sampai 200 kali
e. BiopsiDengan biopsi dapat ditemukan atau ditentukan jenis karsinomanya.
f. Konisasi
Dengan cara mengangkat jaringan yang berisi selaput lendir serviks dan epitel
gepeng dan kelenjarnya. Konisasi dilakukan bila hasil sitologi meragukan dan
pada serviks tidak tampak kelainan-kelainan yang jelas.
5. Pengobatan kanker serviks
Pada kasus Kanker pengobatan secara umum bisa dilakukan di rumah maupun diRumah Sakit. Pengobatan di rumah bisa dilakukan dengan pencegahan, antara lain:
-
7/27/2019 Paket Penyuluhan CA Serviks
9/14
Menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh dengan cara konsumsi makanan
bergizi
Menjalani pola hidup sehat dengan cara makan sayuran, buah dan sereal.
Memperbanyak makanan yang mengandung vitamin A, C dan E serta asam folat
untuk mengurangi risiko kanker leher rahim.
Sebelum menggunakan toilet di tempat umum, selalu bersihkan bibir kloset
dengan alkohol.
Hindari membersihkan genital dengan air kotor.
Hindari hubungan seks di usia dini. Hindari berhubungan badan dengan banyak
partner karena HPV menular melalui hubungan seksual. Hindari berhubungan
sex selama masa haid/menstruasi.
Hindari merokok, karena penggunaan tembakau dapat menyebabkan kanker.Rutin melakukan screening berupa pap smear atau IVA untuk deteksi kanker
serviks secara dini.
Vaksinasi dapat dilakukan pada perempuan usia 10-55 tahun dengan jadwal
suntikan sebanyak 3 kali, yaitu pada bulan 0, 1 dan 6. Vaksin HPV akan
meningkatkan daya imun anak sehingga lebih resistan terhadap virus
Pengobatan di Rumah Sakit secara umum meliputi:
a. Pembedahan atau Operasib. Radioterapi atau Penggunaan Sinar Radiasi
c. Kemoterapi atau dengan cara pemberian obat-obatan
a. Pembedahan atau Operasi
Pada dasarnya Tujuan utama dari Pembedahan adalah mengangkat Kanker
secara keseluruhan karena Kanker hanya dapat sembuh apabila belum menjalar
ketempat lain.
Operasi cocok dilakukan bagi kanker serviks stadium awal, operasi yang
diutamakan adalah radikal hysterectomi (operasi pengangkatan rahim
keseluruhan), yaitu mengangkat rahim bagian dari vagina dan jaringan
parametrium, disaat yang bersamaan juga membersihkan bilateral kelenjar getah
bening di panggul, apabila ovarium tidak ada perubahan patologis dapat
dipertimbangkan untuk tidak diangkat. Keunggulan dari pengobatan dengan
operasi dalam kasus stadium awal adalah cukup sekali operasi sudah bisa
membersihkan lesi kanker, masa pengobatan pendek. Kekurangannya adalah
lingkup pengangkatan yang luas, setelah operasi mungkin terjadi gangguan
-
7/27/2019 Paket Penyuluhan CA Serviks
10/14
fungsi buang air kecil dalam tingkatan tertentu dan komplikasi lainnya, diperlukan
istirahat dan latihan beberapa waktu baru dapat pulih kembali .
b. Radioterapi atau Penggunaan Sinar Radiasi
Radiasi bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker atau menghentikan
pertumbuhan sel-sel kanker yang masih tertinggal.
Radioterapi cocok untuk kanker serviks disegala stadium, bahkan kanker serviks
stadium lanjut. Bagi orang usia lanjut, fungsi jantung kurang yang tidak dapat
menjalani operasi, radioterapi adalah cara pengobatan kanker serviks yang
sangat baik. Akan tetapi radioterapi memiliki komplikasi tertentu, yang paling
utama adalah radioaktif rektum dan infeksi kandung kemih, membutuhkan
pengobatan yang aktif dan istirahat baru dapat pulih perlahan-lahan.
c. Kemoterapi
Definisi kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan obat-obatan
yang bertujuan untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel-sel
Kanker. Banyak obat yang digunakan dalam kemoterapi.
Kemoterapi adalah upaya untuk membunuh sel-sel kanker dengan
mengganggu fungsi reproduksi sel.Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan memberikan
zat/obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker.
Manfaat kemoterapi
Manfaat Kemoterapi antara lain adalah sebagai berikut:
a) Pengobatan
Beberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas dengan satu
jenis kemoterapi atau beberapa jenis kemoterapi.b) Kontrol
Kemoterapi bertujuan untuk menghambat perkembangan kanker agar
tidak bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain.
c) Mengurangi Gejala
Bila kemoterapi tidak dapat menghilangkan kanker, maka kemoterapi
yang diberikan bertujuan untuk mengurangi gejala yang timbul pada
penderita, seperti meringankan rasa sakit dan memberi perasaan lebih
baik serta memperkecil ukuran kanker pada daerah yang diserang.
-
7/27/2019 Paket Penyuluhan CA Serviks
11/14
Macam-Macam kemoterapi
Obat kemoterapi ada beberapa macam, diantaranya adalah :
a) Obat golongan Alkylating agent, platinum Compouns, dan Antibiotik
Anthrasiklin obst golongan ini bekerja dengan antara lain mengikat DNA
di inti sel, sehingga sel-sel tersebut tidak bisa melakukan replikasi.
b) Obat golongan Antimetabolit , bekerja langsung pada molekul basa inti sel,
yang berakibat menghambat sintesis DNA.
c) Obat golongan Topoisomerase-inhibitor, Vinca Alkaloid , dan Taxanes
bekerja pada gangguan pembentukan tubulin, sehingga terjadi hambatan
mitosis sel.
d) Obat golongan Enzim seperti, L-Asparaginase bekerja dengan
menghambat sintesis protein, sehingga timbul hambatan dalam sintesis
DNA dan RNA dari sel-sel kanker tersebut.
Jenis Kemoterapi
a) Kemoterapi tunggal: hanya diberikan satu macam obat
b) Kemoterapi kombinasi: diberikan lebih dari satu macam obat secara
bersamaan.
Indikasi kemoterapi
Persyaratan Pasien yang Layak diberi Kemoterapi adalah pasien dengan
keganasan memiliki kondisi dan kelemahan kelemahan, yang apabila
diberikan kemoterapi dapat terjadi untolerable side effect. Sebelum
memberikan kemoterapi perlu pertimbangan sbb :
1) Menggunakan kriteria Eastern Cooperative Oncology Group (ECOG) yaitu
status penampilan =3000/ml3) Jumlah trombosit>=120.0000/ul
4) Cadangan sumsum tulang masih adekuat misal Hb > 10
5) Creatinin Clearence diatas 60 ml/menit (dalam 24 jam) ( Tes Faal Ginjal )
6) Bilirubin
-
7/27/2019 Paket Penyuluhan CA Serviks
12/14
Efek Samping kemoterapi
Efek samping kemoterapi timbul karena obat-obat kemoterapi sangat kuat,
dan tidak hanya membunuh sel-sel kanker, tetapi juga menyerang sel-sel
sehat, terutama sel-sel yang membelah dengan cepat. Karena itu efek
samping kemoterapi muncul pada bagian-bagian tubuh yang sel-selnya
membelah dengan cepat. Efek samping dapat muncul ketika sedang
dilakukan pengobatan atau beberapa waktu setelah pengobatan.
Efek samping yang bisa timbul adalah antara lain:
a) Lemas
Efek samping yang umum timbul. Timbulnya dapat mendadak atau
perlahan. Tidak langsung menghilang dengan istirahat, kadang
berlangsung terus hingga akhir pengobatan.
b) Mual dan Muntah
Ada beberapa obat Kemoterapi yang lebih membuat mual dan muntah.
Selain itu ada beberapa orang yang sangat rentan terhadap mual dan
muntah. Hal ini dapat dicegah dengan obat anti mual yang diberikan
sebelum,selama, atau sesudah pengobatan Kemoterapi. Mual muntah
dapat berlangsung singkat ataupun lama.
c) Gangguan Pencernaan
Beberapa jenis obat Kemoterapi berefek diare. Bahkan ada yang menjadi
diare disertai dehidrasi berat yang harus dirawat. Sembelit kadang bisa
terjadi. Bila diare: kurangi makanan berserat, sereal, buah dan sayur.
Minum banyak untuk mengganti cairan yang hilang. Bila susah BAB:
perbanyak makanan berserat, olahraga ringan bila memungkinkan.
d) Sariawan
Beberapa obat kemoterapi menimbulkan penyakit mulut seperti terasa
tebal atau infeksi. Kondisi mulut yang sehat sangat penting dalam
kemoterapi.e) Rambut Rontok
Kerontokan rambut bersifat sementara, biasanya terjadi dua atau tiga
minggu setelah kemoterapi dimulai. Dapat juga menyebabkan rambut
patah di dekat kulit kepala. Dapat terjadi setelah beberapa minggu terapi.
Rambut dapat tumbuh lagi setelah kemoterapi selesai.
f) Otot dan Saraf
Beberapa obat kemoterapi menyebabkan kesemutan dan mati rasa pada
jari tangan atau kaki serta kelemahan pada otot kaki. Sebagian bisaterjadi sakit pada otot.
-
7/27/2019 Paket Penyuluhan CA Serviks
13/14
g) Efek Pada Darah
Beberapa jenis obat kemoterapi dapat mempengaruhi kerja sumsum
tulang yang merupakan pabrik pembuat sel darah, sehingga jumlah sel
darah menurun. Yang paling sering adalah penurunan sel darah putih
(leokosit). Penurunan sel darah terjadi pada setiap kemoterapi dan tes
darah akan dilaksanakan sebelum kemoterapi berikutnya untuk
memastikan jumlah sel darah telah kembali normal. Penurunan jumlah sel
darah dapat mengakibatkan mudah terkena infeksi. Hal ini disebabkan
karena jumlah leokosit turun, karena leokosit adalah sel darah yang
berfungsi untuk perlindungan terhadap infeksi. Ada beberapa obat yang
bisa meningkatkan jumlah leokosit.
h) Perdarahan
Keping darah (trombosit) berperan pada proses pembekuan darah.
Penurunan jumlah trombosit mengakibatkan perdarahan sulit berhenti,
lebam, bercak merah di kulit.
i) Anemia
Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah yang ditandai oleh
penurunan Hb (hemoglobin). Karena Hb letaknya di dalam sel darah
merah. Akibat anemia adalah seorang menjadi merasa lemah, mudah
lelah dan tampak pucat.
j) Kulit dapat menjadi kering dan berubah warna
Lebih sensitive terhadap matahari. Kuku tumbuh lebih lambat dan
terdapat garis putih melintang.
Kanker dapat menurunkan jumlah darah dengan mempengaruhi organ seperti ginjal
dan limpa, yang terlibat dalam menjaga sel-sel cukup dalam darah. Pengobatan
kanker seperti kemoterapi juga dapat menyebabkan kebutuhan untuk transfusi
darah. Beberapa jenis obat kemoterapi dapat mempengaruhi kerja sumsum tulangyang merupakan pabrik pembuat sel darah, sehingga jumlah sel darah menurun. Hal
ini biasanya mengarah ke tingkat rendah sel darah putih dan trombosit, yang
kadang-kadang dapat menempatkan seseorang untuk dilakukan transfusi darah.
Transfusi darah
Transfuse darah adalah proses mentransfer darah atau komponennya ke dalam
aliran darah seseorang yang telah kehilangan darah karena sakit, kecelakaan
atau operasi. Darah dapat berasal dari orang lain yang memiliki kompatibel
golongan darah, atau dalam beberapa kasus, dapat diberikan oleh orang yangmenerima transfusi. Darah transfusi produk digunakan untuk mengganti
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://adam.about.net/encyclopedia/Blood-typing.htm&usg=ALkJrhgDLjw8RTeRKykoTPPYgU--L_-nWQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://adam.about.net/encyclopedia/Blood-typing.htm&usg=ALkJrhgDLjw8RTeRKykoTPPYgU--L_-nWQ -
7/27/2019 Paket Penyuluhan CA Serviks
14/14
komponen penting dari darah ketika tidak ada cukup dalam tubuh, baik karena
mereka telah hilang melalui perdarahan atau tidak sedang dibuat.
top related