meningkatkan hasil belajar lari jarak pendek …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...
Post on 28-Mar-2019
231 Views
Preview:
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI JARAK PENDEK
MELALUI PERMAINAN INDIVIDU PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI 1 LIMBANGAN KECAMATAN KUTASARI
PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
OLEH :
DASIAN
NIM : X4710022
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
TAHUN 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Dasian
NIM : x4710022
Jurusan/ Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR LARI JARAK PENDEK PERMAINAN INDIVIDU PADA
SISWA KELAS V SD NEGERI 1 LIMBANGAN KECAMATAN
KUTASARI PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-
benar hasil karya saya sendiri. Selain itu sumber informasi yang dikutip dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Dasian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI JARAK PENDEK
MELALUI PERMAINAN INDIVIDU PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI 1 LIMBANGANKECAMATAN KUTASARI
PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
OLEH :
DASIAN
NIM : X4710022
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Dasian, MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI JARAK PENDEK
MELALUI PERMAINAN INDIVIDU PADA SISWA KELAS V SD
NEGERI 1 LIMBANGAN KECAMATAN KUTASARI PURBALINGGA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,Juni 2012.
Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar lari jarak
pendek kelas V SD Negeri 1 Limbangan Kutasari Purbalingga Tahun Pelajaran
2011/2012, khususnya lari jarak pendek melalui permainan individu.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).
Sumber data dalam penelitian ini seluruh siswa kelas V SD Negeri 1 Limbangan
kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga Tahu Pelajaran 2011/2012 berjumlah
34 Siswa yang terbagi atas 17 siswa putra 17 siswa putri. Teknik pengumpulan
data adalah berupa catatan hasil pengamatan proses pembelajaran lari cepat serta
angket yang diisi siswa. Teknik analisis data yang digunakan penelitian ini berupa
lembar observasi, analisis data angket dan analisis hasil tes belajar.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa pembelajaran
gerak dasar lari menggunakan permainan individu dapat meningkatkan
antusiasme siswa, semangat siswa, keaktifan siswa dan proses belajar berlangsung
menyenangkan sehingga meningkatkan hasil nilai siswa pada siswa kelas V SD
negeri 1 Limbangan Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012. Dari
hasil analisis yang diperoleh terdapat penigkatan dari kondisi awal kesiklus I dan
II, baik dari peningkatan kemampuan lari jarak pendek maupun nilai ketuntasan
hasil belajar. Kemampuan lari jarak pendek pada kondisi awal rata-rata 65,93
siklus I rata-rata 72,55 dan siklus II adalah 79,66 hal tersebut menunjukan bahwa
ada upaya peningkatan pembelajaran keterampilan jari jarak pendek metode
bermain pada siswa kelas V SD Negeri 1 Limbangan Kutasari Purbalingga.
Simpulan penelitian ini adalah permainan individu meningkatkan hasil
belajar lari jarak pendek.
Kata kunci : permainan individu, hasil belajar, lari jarak pendek.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Dasian, TO IMPROVE STUDENTS ACHIEVEMENT ON SPRINT
THROUGH INDIVIDUALLY GAME APPROACH AT FIFTH GRADE
STUDENTS OF ELEMANTARY SCHOOL 1 LIMBANGAN KUTASARI
PURBALINGGA, ACADEMIC YEAR 2011/2012. A thesis, Surakarta ;
Teacher Training and Education Faculty, Sebelas Maret University Of
Surakarta,June 2012.
The aim of this research was to improve student’s achievement through
individual game on sprint. The research was done at elementary school 1
Limbangan Kutasari Purbalingga in academic 2011/2012 as the subject of the
research. Especially sprint through individually game.
This research used Classroom Action Research (CAR) as the method of
the research. The subject of the research was the whole students of the v grade of
elementary school 1 Limbangan Kutasari Purbalingga in academic 2011/2012
with 34 student, that divided 17 boys and 17 girls. Technique of data collection
was the scripts of learning process observation on sprint and questionaire sheet
result. Technique of data analyzing in this research was the results of the student
questionaire sheet observation sheet and learning test of analyzing result.
Based on the research result can be concluded that learning basic motion
on sprint through individualy game can increases students enthusiasm, student
activity and the process of learning was interesting so that can increasesthe value
result to the fifth grade students of elementary school 1 Limbangan Kutasari
Purbalingga, Academic year 2011/2012. From the analysis result there was an
improvement from the first condition to the cycle I and II, either in improving the
ability of sprint or in students achievement. The average of student ability of
sprint at first wa 65,93 then in cycle I was 72,55 and cycle II was 79,66 it means
that there was an effort of improving students archievement on sprint through
game method at the fifth grade students of elementary school 1 Limbangan
Kutasari Purbalingga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
The research conclution was game approach trought individually
amproving learning result of sprint..
Key word : game approach, trought individually, learning result of sprint.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
MOTTO
1. Ilmu dan kebijaksanaan itu merupakan sahabat yang setia untuk teman hidup
sampai kepada penghabisan umur kita,(Djamalus Djohan).
2. Kita belajar bukan untuk sekolah tetapi untuk hidup,(Majalah Derap).
3. Anda akan dipandang sebagai orang hidup, jika hidup itu anda isi dengan
kesungguhan kerja dan tidak mau diseret oleh kemalasan,(Majalah Derap).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan
Kepada
SD Negeri 1 Limbangan
Bapak dan Ibu tercinta
Istri dan anak-anak tercinta
Drs.Tri Aprilijanto Utomo,M.Kes
Tri Winarti Rahayu,S.Pd.M.Or
Teman sejawat PPKHB
Almamaterku tercinta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
segala rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
guna memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Selama pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungandari
berbagai pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Prof.Dr.rer.nat. Sajidan, M.Si Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin penulisan
skripsi.
2. Drs.Tri Aprilijanto Utomo,M.Kes selaku pembimbing I dan Tri Winarti
Rahayu,S.Pd.M.Or pembimbing II yang telah membeerikan bimbingan, arahan
dan dorongan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan
dengan lancer.
3. Supriyadi, S.Ag selaku Guru Pamong, yang telah memberikan pengarahan dan
sarannya dalam penyusunan skripsi ini.
4. Siswa kelas V SD Negeri 1 Limbangan Kutasari Purbalingga, yang telah
bersedia menjadi subjek penelitian;
5. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebut satu persatu, yang telah
memberikan bantuan hingga selesainya penyusunan skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para
pembaaca.
Surakarta, Juni 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
JUDUL ……………………………………………………………………………..
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN …………………………………….……
PENGAJUAN SKRIPSI ……………………………………………………….......
PERSETUJUAN …………………………………………………………...………
PENGESAHAN ………………………………………………..…………..………
ABSTRAK ……………………………………………………………………........
MOTTO ………………………………………………………..…………………...
PERSEMBAHAN ………………………………………………….……...……….
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….
DAFTAR TABEL ……………………………………………………..……..…….
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………........
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………..…………...
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………..…...….
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………..……....
B. Perumusan Masalah ……………………………………….…………….
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………….....
D. Manfaat Penelitian …………………………………………………..…..
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ……………………………………………..……..
A. Tinjauan Pustaka ………………………………………………..……..
1. Metode Belajar ………………………………………………..….…..
2. Metode Bermain ………………………………………………..…….
3. Teknik Dasar Lari Jarak Pendek ……………………………….…….
4. Karakteristik Siswa SD Kelas V ……………………………….…….
B. Kerangka Berpikir ………………………………………………..……..
BAB III. METODE PENELITIAN ………………………………………..…….
A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………..…………….
B. Subjek Penelitian ………………………………………………………..
C. Data dan Sumber Data …………………………………………………..
i
ii
iii
iv
v
vi
x
xi
xii
xiii
xv
xvi
xvii
1
1
3
3
3
5
5
6
7
12
13
15
18
18
19
20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
D. Pengumpulan Data ………………………………………………………
E. Uji Validitas Data ……………………………………………………….
F. Analisis Data ……………………………………………………….……
G. Indicator Capaian Penelitian …………………………………………….
H. Prosedur Penelitian ……………………………………………………..
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………….…….
A. Deskripsi Pratindakan …………………………………………….........
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ………………….……………….
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus …………………………......
D. Pembahasan ………………………………………………….………….
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ………………….…………..
A. Simpulan ……………………………………………………….............
B. Implikasi ………………………………………………………..…........
C. Saran ……………………………………………………………...……..
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………..
LAMPIRAN ………………………………………………………………….……
20
21
21
22
23
25
25
26
33
40
42
42
42
42
44
45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Jadwal penelitian ……...……………………………………………….………
2. Teknik pengolahan data ……………………………………………….…........
3. Indicator kinerja penelitian ……………………………………………...…….
4. Perbandingan peningkatan nilai kondisi awal ke siklus I ……….……...…….
5. Perbandingan peningkatan nilai siklus I ke siklus II …………….……….……
6. Perbandingan peningkatan nilai kondisi awal ke siklus I ……….……...……..
7. Prosentase ketuntasan kondisi awal …………………………………..……….
8. Prosentase ketuntasan siklus I ……………………………………..….……….
9. Prosentase ketuntasan siklus II …………………………………………..........
10. Nilai rata-rata siswa tiap siklus …………………………………………..........
18
20
22
34
35
37
38
39
39
41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Gambar permainan hitam hijau ……………………………………….…........
2. Gambar lari bolak balik ………………………………………………………..
3. Gambar lari dengan mengangkat ujung kaki …………………………..……...
4. Gambar memindahkan balok kesana kemari …………………………............
5. Skema kerangka Berpikir ……………………………………………….……..
6. Grafik peningkatan nilai dari kondisi awal ke siklus I ………………………..
7. Grafik peningkatan nilai dari siklus I ke siklus II ………………………........
8. Grafik peningkatan nilai dari kondisi awal ke siklus I ………………..………
9
9
10
10
17
34
36
37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
1. Silabus …………………………………………………………………..……..
2. Pendapat Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran ……………………………
3. Rekapitulasi Hasil Angket Siswa ………………………………………..........
4. Format Observasi Pembelajaran ……………………………….……………...
5. Alokasi Waktu Pembelajaran ………………………………………………….
6. Format Observasi Pembelajaran ………………………………………..……..
7. Alokasi Waktu Pembelajaran …………………………………………..……...
8. Format Observasi Pembelajaran ………………………………………..……..
9. Alokasi Waktu Pembelajaran ………………………………………………….
10. Format Observasi Pembelajaran …………………………………….………...
11. Alokasi Waktu Pembelajaran …………………………………………..……...
12. Rpp Siklus I pertemuan pertama………………………………….……………
13. Rpp Siklus I pertemuan kedua ………………………………………..……….
14. Rpp Siklus II pertemuan pertama………………………………………………
15. Rpp Siklus II pertemuan kedua………………………………………………...
16. Daftar Nilai kondisi awal………………………………………………...........
17. Daftar nilai siklus I……………………………………………………………..
18. Daftar nilai siklus II …………………………………………………………...
19. Daftar Absen …………………………………………………………………..
20. Dokumentasi Penelitian ……………………………………………………….
21. Surat keputusan tentang izin penulisan skripsi ………………………………..
22. Surat permohonan observasi …………………………………………………..
23. Surat ijin penelitian ……………………………………………………………
24. Surat keterangan………………………………………………………..………
45
48
51
53
55
56
58
59
61
62
64
65
76
88
99
111
119
127
135
137
142
143
144
145
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Untuk mencapai keberhasilan pembelajaran, sesungguhnya ditentukan
oleh beberapa unsur. Diantaranya sebagian ditentukan oleh kemampuan siswa itu
sendiri, unsur lingkungan termasuk unsur guru. Guru selalu dihadapkan pada
berbagai hal yang memerlukan pengambilan keputusan sehubungan dengan tugas
baik sebelum, selama, maupun sesudah terjadinya proses atau situasi belajar
mengajar. Guru harus mengambil keputusan-keputusan tentang apa, bagaimana,
kapan, untuk apa, dan sebagainyamengenai situasi atau kondisi belajar yang perlu
diciptakan. Termasuk mengambil keputusan mengenai pelaksanaan rencana yang
telah dibuat, dan mengenai berhasil atau tidaknya pelaksanaan rencana. Berhasil
tidaknya pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat diketahui setelah dilakukan
kegiatan evaluasi. Di samping itu, hasil evaluasi bias juga digunakan sebagai
masukan dalam penyusunan dan pelaksanaan program selanjutnya.
Keberhasilan dalam belajar mengajar merupakan tujuan yang paling
diharapkan oleh semua guru. Untuk itu harus mampu menciptakansituasi belajar
yang efektif. Karena suatu proses belajar mengajar yang efektif dan bermakna
dapat berlangsung apabila memberikan keberhasilan serta memberikan rasa puas
bagi siswa maupun guru. Seorang guru merasa puas jika siswanya dapat
mengikuti proses belajar mengajar dengan sungguh-sungguh, bersemangat, dan
penuh kesadaran yang tinggi. Hal itu dapat tercapai apabila guru memiliki sikap
dan kemampuan secara professional serta mempunyai kemampuan mengelola
proses belajar mengajar yang menyenangkan dan efektif.
Dari sekian banyak kemampuan yang harus dimiliki dengan baik oleh
seorang guru adalah kemampuan membuat perencanaan pembelajarn dengan baik.
Mampu menyajikan rencana pembelajarn secara tepat, mampu mengadakan
evaluasi terhadap hasil proses pembelajaran serta mampu melaksanakan tindak
lanjut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Pada umumnya siswa-siswa di Sekolah Dasar (SD), dalam melakukan
lari langkah kakinya masih kurag baik, seperti : kurang mengangkat paha, badan
tidak condong ke depan, ayunan lengan tidak membentuk sudut siku, sehingga
hasil yang dicapai kurang optimal. Faktor penyebabnya adalah kurangnya power
otot tungkai yang dimiliki dan kurang baiknya teknik mengangkat paha ke atas,
langkah kurang panjang, badan tidak condong ke depan, serta ayunan lengan yang
tidak sempurna. Selain teknik langkah, juga harus memiliki kemampuan teknik
start dan masuk finish dengan baik. Dalam upaya peningkatan teknik dasar lari,
perlu memperhatikan factor-faktor dasar penyebabnya. Pada umumnya,
kekurangan yang dimiliki siswa pada saat lari yaitu teknik langkahnya kurang
baik dan power tungkainya kurang mendukung. Power tungkai dan teknik langkah
yang kurang baik menyebabkan langkah menjadi pendek dan kurang cepat,
sehingga kecepatan lari yang dicapai menjadi kurang optimal. Keadaan tersebut
perlu langkah pemecahan yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan
pembelajaran yang bertujuan untuk memperbaikiteknik langkah dan
meningkatkan kecepatan serta panjang langkah. Berdasarkan hasil ulangan harian
siswa kelas V SDN 1 Limbangan hanya 14 anak atau 40% dari 34 siswa yang
telah mencapai KKM,berarti masih 20 anak atau 65% yang masih dibawah KKM.
Salah satu masalah menarik dalam peningkatan teknik dasar lari jarak
pendek adalah menyangkut metode pembelajarannya. Metode pembelajaran yang
digunakan sangat berpengaruh terhadap hasil yang dicapai. Dalam praktik
pembelajaran lari jarak pendek di sekolah, umumnya guru hanya menekankan
pada pencapian hasil, tanpa berusaha memperbaiki metode dan proses
pembelajarannya. Dalam pembelajaran teknik dasar lari yang dilakukan para guru
pendidikan jasmani di sekolah pelaksanaannya hanya ke lapangan, lalu siswa
diberikan materi teknik lari, kemudian siswa disuruh mempraktikan secara
berulang-ulang dan diukur hasilnya, lalu sudah selesai. Tapi model pembelajaran
seperti itu seringkali tidak menarik dan membosankan, sehingga siswa malas
mempelajari gerakannya sehingga hasilnyapun menjadi kurang optimal.
Guru perlu mencoba mengadakan pembaharuan dalam pembelajaran
dengan menyesuaikan karakteristik siswa sehingga siswa lebih tertarik untuk aktif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Anak akan merasa senang jika
melaksanakan kegiatan yang sifatnya menggembirakan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian adalah : Bagaimanakah permainan individu dapat meningkartkan hasil
belajar lari jarak pendek siswa kelas V SD Negeri 1 Limbangan, Kecamatan
Kutasari, Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012.
Definisi Operasional variable : permainan individu dapat meningkatkan
hasil belajar lari jarak pendek. Alat yang saya gunakan adalah kardus bekas
berbagai macam kemasan seperti minuman gelas, mi instan , kopi dan lain lain
juga menggunakan ban bekas sepedamotor, Balok ukuran panjang 60 Cm. Hasil
belajar untuk PTK ini adalah kebenaran teknik berlari cepat siswa kelas V SDN 1
Limbangan setelah mengikuti permainan individu.
C. TUJUAN PENELITIAN
Untuk meningkatkan hasil belajar lari jarak pendek melalui permainan
individu pada siswa kelas V SD Negeri 1 Limbangan, Kecamatan Kutasari,
Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012.
D. MANFAAT PENELITIAN
Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dengan harapan
memberi manfaat antara lain :
1. Bagi Siswa kelas V SD Negeri 1 Limbangan
Dengan adanya penerapan pendekatan bermain dalam pembelajaran
pendidikan jasmani khususnya pembelajaran ketrampilan bermain lari jarak
pendek. Siswa menjadi lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran hasil
belajar larijarak pendek dan siswa lebih mudah dalam mengikuti
pembelajaran sehingga siswa tidak merasa bosan.
2. Bagi Guru SD Negeri 1 Limbangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
a. Memberikan wawasandan menumbuhkan kreatifitas guru mata pelajaran
pendidikan jasmani olah raga dan kesehatan sekolah dasar dalam hal
meningkatkan ketrampilan bermain individu sehingga siswa lebih mudah
nantinya jika melakukan teknik dasar dalam olah raga.
b. Dapat sebagai masukan dan pedoman guru Penjasorkes SD Negeri 1
Limbangan, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga tentang
pendekatan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan ketrampilan
bermain hasil lari jarak pendek.
3. Bagi Sekolah SD Negeri 1 Limbangan
Dapat dijadikan masukan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan
yang baik, khususnya bidang studi pendidikan jasmani olah raga dan
kesehatan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Limbangan, Kecamatan Kutasari,
Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
1. Pembelajaran
Pembelajaran mengandung pengertian terjadinya interaksi dalam
proses belajar mengajar. Menurut Mulyasa (2006:191-192), “Pembelajaran
aktif yang lebih banyak melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai
informasi dan pengetahuan utuk dibahas dan dikaji dalam proses
pembelajaran di kelas. Dengan demikian pembelajaran menjadikan para siswa
dengan aktif mendapatkan berbagai pengalaman dan kompetensi,
mengembangkan kemampuan berfikir tingkat tinggi seperti menganalisis dan
mensistensis serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari”.
Menurut Siberman Melvin L (2006:11), “Pembelajaran aktif tidak
hanya diperlukan untuk menambah kegairahan, namun juga untuk
menghargai perbedaan individual dan beragamnya kecerdasan”, dan menurut
Zamroni (2004:1), menegaskan dalam pradigma baru maka para guru
semestinya menciptakan kegiatan belajar yang beragam memenuhi berbagai
tingkat kemampuan untuk karakteristik siswa.
Menurut Sukintaka (1992:70), “Pembelajaran mengandung
pengertian bagaimana mengerjakan sesuatu kepada anak didik, tetapi juga ada
suatu pengertian bagaimana anak didik mempelajarinya”. Menurut Cagne dan
Biggs (Tengku Zahara Djafar,2001:2) bahwa,”Pembelajaran adalah rangkaian
peristiwa/kejadian yang mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga hasil
belajarnya dapat berlangsung dengan mudah.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
pembelajaran yaitu merupakan hasil belajar atau hubungan timbale balik
antara penerima dalam situasi pendidikan yang terdiri dari komponen tujuan
yang akan dicapai, materi pengajaran, siswa, guru, metode mengajar, dan
penilaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Mengajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang yang
memiliki pengetahuan atau keterampilan yang lebih dari pada yang diajar,
untuk memberikan suatu pengertian, kecakapan, atau ketangkasan. Kegiatan
mengajar meliputi penyampaian pengetahuan, menularkan sikap, kecakapan
atau keterampilan yang diatur sesuai dengan lingkungan dan
menghubungkannya dengan subyek yang sedang belajar. Sedangkan kegiatan
belajar merupakan suatu proses yang terjadi didalam diri masing-masing
individu. Seseorang dikatakan telah belajar sesuatu, apabila terdapat
perubahan-perubahan yang bersifat lebih baik dan pada sebelumnya.
Perubahan tersebut antara lain keterampilan,pengetahuan, kecakapan,
kebiasaan dan sikap. Berkenaan dengan belajar Sugiyanto dan Sudjarwo
(1991:232) mengemukakan, belajar adalah merupakan sesuatu yang
kompleks, yang menyangkut bukan hanya kegiatan berfikir untuk mencari
pengetahuan, melainkan juga menyangkut gerak tubuh dan emosi serta
perasaan, misalnya dari tidak bisa membaca menjadi bisa membaca, tidak
bisa melompat menjadi bisa melompat. Perubahan yang terjadi pada
seseorang dari hasil belajar relatif lebih permanen sebagai akibat dan
pengalaman, latihan atau belajar secara terus menerus dalam waktu tertentu.
Berdasarkan pengertian mengajar dan belajar yang telah diuraikan di
atas dapat dikemukakan bahwa, pembelajaran hasil belajar yang dilakukan
untuk meningkatkan tingkat efisiensi dan efektivitas dalam melakukan gerak
sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Pembelajaran lari adalah proses belajar
mengajar lari agar siswa dapat memperoleh pengertian, kecakapan,
ketangkasan, atau ketrampilan terntang gerak yang diajarkan.
2. Metode Belajar
Metode pembelajaran merupakan salah satu bagian, integral yang
dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Berhasil dan tidaknya tujuan
pembelajaran dapat dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang diterapkan
guru atau pelatih. Dalam memilih metode pembelajaran banyak pertimbangan
yang dapat dipergunakan, secara umum dapat dilihat bahwa metode mengajar
dapat mengarahkan perhatian siswa terhadap hakikat belajar yang spesifik,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
membangkitkan motivasi untuk belajar, memberikan umpan balik dengan
segera, memberikan kesempatan bagi siswa untuk maju sesuai dengan
kemampuan dan kecepatannya sendiri, dapat membangkitkan dan membina
sikap positif terhadap diri sendiri, guru, materi pelajaran serta proses
pendidikan pada umumnya.
Pendapat tersebut menunjukan bahwa penerapan metode
pembelajaran yang dilakukan seorang guru akan mempengaruhi pencapaian
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan metode pembelajaran
yang tepat akan membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga akan
mendukung pencapaian hasil belajar lebih optimal.
3. Metode Bermain
Bermain adalah salah satu pandangan atau sikap hidup yang dapat
dilakukan dalam segala situasi. Bermain merupakan bentuk aktivitas
permainan. Permainan merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi tiap
orang, terutama bagi anak-anak. Permainan merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan secara sadar, suka rela tanpapaksaan dan tak sungguhan dalam
batas waktu, tempat dan ikatan peraturan. Permainan merupakan dorongan
naluri, fitrah manusia, dan pada anak merupakan keniscayaan sosiologis dan
biologi. Cirri lain yang amat mendasar yaitu kegiatan ditu dilakukan secara
suka rela, tanpa paksaan, dalam waktu luang.
Perlu dipahami dan dimengerti, setiap metode pembelajaran tentu
memiliki ciri tersendiri. Demikian juga metode pembelajaran bermain juga
memiliki ciri-ciri tertentu. Menurut Husdarta dan Yudha M Saputra (1999:74-
75) mengemukakan mengenai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Permainan merupakan kegiatan yang dilakukan secara bebas dan suka
rela.
b. Permainan bukanlah kehidupan biasa atau yang nyata. Karena itu bila
diamati secara seksama perilaku anak selama permainan, mereka berbuat
berpura-pura atau tidak sungguhan.
c. Permainan berbeda dengan kehidupan sehari-hari, terutama dalam tempat
dan waktu. Permainan selalu bermula dan berakhir, dan dilakukan di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
tempat tertentu. Bertalian dengan syarat di atas, permainan memerlukan
peraturan.
d. Permainan memiliki tujuan yang terdapat dalam kegiatan itu, dan tak
berkaitan dengan perolehan keuntungan material.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa suatu
kegiatan dapat dikatakan sebagai kegiatan bermain jika aktivitas itu
dilakukan secara sadar, suka rela, tanpa paksaan, dan tak sungguhan
dalam batas waktu, tempat dengan tanpa adanya tujuan untuk
memperoleh keuntungan material, dan terkait pada peraturan tertentu
yang harus dipatuhi bersama.
Bermain dapat juga digunakan sebagai alat pembelajaran lari,
khususnya di Sekolah Dasar. Penyajian pelajaran di SD perlu kreatifitas guru,
agar tujuan dapat tercapai dengan baik. Berkaitan dengan pemberian
pelajaran di SD, Depdikbud (1993:4) mengemukakan bahwa, cara
pelaksanaannya dapat dengan pembelajaran, menirukan, permainan,
perlombaan, pertandingan, dan atau tes.
Sesuai dengan tingkat perkembangan siswa di sekolah dasar,
pembelajaran lariuntuk siswa sekolah dasar dapat diberikan dalam bentuk
permainan, menirukan, atau perlombaan. Bentuk permainan yang diterapkan
dalam pembelajaran lari dapat berupa perlombaan dapat disebut agon. Rusli
Lutan (1991:5) mengatakan bahwa, “Agon merupakan jenis permainan yang
mencangkup semua bentuk permainan yang bersifat pertandingan atau
perlombaan”. Bentuk permainan atau perlombaan untuk pembelajaran teknik
lari, khususnya bagi siswa SD, menurut Aip Syarifuddin (1992:55), antara
lain adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
a. Lari dalam bentuk permainan hijau hitam.
Gambar.2.1. permainan hitam hijau
b. Lari bolak-balik memindahkan benda.
Gambar 2.2. lari bolak balik memindahkan benda
c. Lari melewati bangku-bangku pendek (bangku swedia jika ada)
d. Lari sambil menggendong temannya secara bergantian.
e. Lari dengan ujung kaki sambil mengangkat lutut atau paha.
@$
@$
@$
@$
Ket :
@/$ : siswa
: arah lari
5 m
@ @
@ @
@ @
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Gambar 2.3 lari dengan mengangkat ujung kaki dan paha
f. Lari menirukan binatang atau kijang.
g. Lari sambil melompat-lompat dengan langkah panjang.
h. Lari pada lubang-lubang ban mobil bekas atau simpai.
Sedangkan bentuk bermain yang dapat digunakan melatih kecepatan
menurut Soetoto Pontjopoetro, dkk (2004) diantaranya adalah :
a. Ambil balok dan lingkaran tengah
b. Mengibarkan sapu tangan
c. Main galah (gobak sodor)
d. Cepat dapat
e. Memindahkan balok ke sana ke sini
ket : @ = siswa
= balok yang dipindah
Gambar 2.4 memindahkan balok kesana kemari
f. Lari melewati lorong
5 m
@ @
@ @
@ @
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Pada pembelajaran lari dapat dilakukan dengan permainan.
Permainan yang dilaksanakan pada penelitian ini dalam bentuk lomba atau
kompetisi. Pada tahap ini bertujuan untuk mengenalkan masalah gerak
(movement problem) lari jarak pendek langsung, dan cara lari jarak pendek
yang benar. Bagi siswa sekolah dasar permainan merupakan kegiatan yang
menarik dan menyenangkan, sehingga bentuk permainan akan dapat
meningkatkan gairah dan motivasi mereka untuk menguasai teknik yang
diberikan. Pembelajaran ini harus dirancang secara sederhana dengan aturan-
aturan yang dapat dipahami oleh anak, sehingga mereka dapat permainan
dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat dicapai.
Bermain merupakan cara untuk menciptakan suasana kompetetif
pada siswa, seperti untuk mencapai kemenangan yang peraturannya telah
disepakati terlebih dahulu. Motivasi atau dorongan belajar berperan penting
bagi tercapainya tujuan pembelajaran, oleh karena itu siswa perlu
ditumbuhkan meotivasi dan semangat belajarnya. Motivasi belajar dapat
ditumbuhkan diantaranya melalui penciptaan rasa kompetetif. Sugiyanto
(1998:330) mengemukakan bahwa, mengenai semangat berusaha bisa
ditimbulkan atau ditingkatkan antara lain melalui cara menciptakan suasana
kompetitif diantara pelajar. Dengan adanya suasana kompetitif, pelajar akan
berusaha berbuat sebaik-baiknyauntuk bias lebih baik dari teman-teman.
Adanya sifat kompetitif ini membawa peserta merasa tertantang
untuk memperoleh kemajuan dan berusaha mengatasi setiap problem yang ia
temui dalam permainan. Sedangkan dengan adanya peraturan dapat
menumbuhkembangkan sikap disiplin, saling menghargai, dan bertanggung
jawab dalam menaati peraturan yang berlaku secara seksama. Terciptanya
situasi yang kompetitif ini dapat meningkatkan semangat dan motivasi untuk
melakukan aktivitas gerak dengan sebaik-baiknya.
Pembelajaran lari dengan metode bermain merupakan cara belajar
yang dalam pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk permainan.
Pembelajaran lari dengan metode bermain adalah cara belajar yang menurut
kemandirian siswa. Kreativitas, inisiatif, kemampuan siswa untuk berpikir,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
dan memahami pola permainan, serta memecahkan masalah yang terjadi di
dalam permainan sangat dituntut. Siswa berperan penting untuk mengambil
keputusan yang tepat sesuai dengan permasalahan yang terjadi dalam
permainan.
Ditinjau dari pelaksanaan pembelajaran lari dengan metode bermain,
mempunyai beberapa kelebiha antara lain :
a. Hasrat gerak siswa terpenuhi sehingga dapat menimbulkan rasa senang
dan gembira serta motivasi belajar meningkat.
b. Dengan permainan berarti siswa aktif gerak sehingga dapat
meningkatkan kesegaran jasmani siswa.
c. Dapat merangsang kemampuan berfikir, memecahkan masalah, dan
mengambil keputusan yang tepat sesuai situasi yang terjadi dalam
permainan.
d. Meningkatkan kemampuan siswa untuk menilai dirinya sendiri dan
kemampuannya selama proses pengajaran.
Selain kelebihan yang telah disebutkan di atas,pembelajaran lari
dengan metode bermain juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
a. Siswa tidak memahami konsep gerakan teknik lari yang baik dan benar.
b. Akan sering terjadi kesalahan teknik dan siswa tidak mampu
mengenalinya.
c. Guru akan mengalami kesulitan untuk mengontrol kesalahan teknik yang
dilakukan siswa.
4. Teknik Dasar Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek adalah lari yang dilakukan dengan kecepatan
maksimal dan garis start menuju garis finish. Nomor lari yang termasuk
dalam lari jarak pendek adalah semua jenis lari yang menempuh jarak 400
meter ke bawah. Lari 60 meter termasuk lari jarak pendek. Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan pada lari jarak pendek agar diperoleh hasil yang
optimal, menurut Tamsir Riyadi (1985:23), lari jarak pendek perlu
memperhatikan 4 masalah yaitu : (1) starting potation, (2) starting action, (3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
sprinting action, (4) finishing action. Sedangkan menurut Soegito (1993:8)
menyatakn bahwa ada 3 macam teknik yang harus dikuasai oleh pelari jarak
pendek (sprinter), yaitu teknik start, teknik lari jarak pendek, dan teknik
masuk finish. Hal yang senada juga dikemukakan oleh Aip Syarifuddin
(1992:41) menyebutkan bahwa dalam lari jarak pendek ada 3 teknik yang
harus dipahami dan dikuasai oleh pelari yaitu mengenai : (1) Teknik start, (2)
teknik lari, (3) teknik melewati garis finish.
Menurut Tamsir Riyadi (1985:29), teknik dasar lari jarak pendek
meliputi :
a. Tungkai bawah dilipat.
b. Paha diayun ke depan.
c. Kaki belakang menolak sampai lutut lurus.
d. Saat kedua kaki melayang di udara, mendarat dengan ujung telapak kaki
terlebih dahulu.
e. Salah satu kaki menapak di tanah.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
agar dapat mencapai prestasi lari jarak pendek yang optimal, maka pelari
harus memiliki penguasaan-penguasaan terhadap teknik-teknik yang ada di
dalam lari jarak pendek, yaitu teknik start, teknik lari, dan teknik melewati
garis finish.
5. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar (SD) Kelas V
Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu
diketahui para guru. Agar lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya
di tingkat Sekolah Dasar. Sebagai guru harus dapat menerapkan metode
pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya. Selain karakteristik yang
perlu diperhatikan juga kebutuhan peserta didik menurut Nursidik Kurniawan
(2007)yang diakses di internet tanggal 7 Maret 2012,dibahas sebagai berikut :
a. Karakteristik anak sekolah dasar adalah senang bermain. Karakteristik ini
menurut guru sekolah dasar untuk melaksanakan kegiatan pelajaran yang
bermuatan permainan model pelajaran yang memungkinkan adanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
unsure permainan di dalamnya. Guru hendaknya mengembangkan model
pengajaran yang serius tapi santai.
b. Karakteristik anak sekolah dasar adalah senang bergerak, orang dewasa
dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak sekolah dasar dapat duduk
dengan tenang paling lama 30 menit. Oleh karena itu guru hendaknya
merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah
atau bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu
yang lama, disarakan anak sebagai siksaan.
c. Karakteristik anak sekolah dasar adalah senang bekerja dalam kelompok.
Dari pergaulannya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek
yang penting dalam proses sosialisasi, seperti : belajar mematuhi
peraturan-peraturan kelompok, belajar setia kawan, belajar bertanggung
jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat (sportif).
Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang
model pembelajaran yang memungkinkan anak belajar dan bekarja dalam
kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil
dengan angora 3-4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan tugas
secara kelompok.
d. Karakteristik anak sekolah dasar adalah senang merasakan atau
melakukan/memperagakan sesuatu secara langsung. Ditinjau dari teori
cognitive, anak sekolah dasar memasuki tahap operasional konkret. Bagi
anak sekolah dasar, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih
dipahami jika anak melaksanakannya sendiri, sama halnya dengan orang
dewasa. Dengan demikian guru hendaknya merancang model
pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses
pembelajaran.
Sebagai seorang guru, perlu memahami perkembangan peserta didik.
Perkembangan peserta didik tersebut meliputi: perkembangan fisik,
perkembangan emosional, dan bermuara pada perkembangan intelektual.
Perkembangan fisik dan perkembangan sosial mempunyai kontribusi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
kuat terhadap perkembangan intelektual atau perkembangan mental atau
perkembangan kognitif siswa.
Pemahaman terhadap perkembangan peserta didik di atas, sangat
diperlukan untuk merancang pembelajaran yang kondusif yang akan
dilaksanakan. Rancangan pembelajaran yang kondusif akan mampu
meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga mampu meningkatkan proses
dan hasil pembelajaran yang diinginkan.
B. KERANGKA BERPIKIR
Bermain merupakan satu kegiatan yang menyenangkan terutama bagi
anak-anak. Apalagin bermain yang dilakukan secara tertata sangat bermanfaat
untuk mendorong pertumbuhan dan perkembngan ketrampilan gerak anak.
Melalui bermain anak juga akan mendapatakan pengalaman belajar yang sangat
berharga. Pengalaman itu bias berupa jalinan hubungan sosial untuk
mengungkpperasaannya sesame teman menyalurkan bakatnya.
Dengan mengetahui manfaat bermain bagi anak, diharapan guru dapat
melahirkan ide mengenai bagaimana cara mengemas kegiatan bermain untuk
mengembangkan ketrampilan gerak dasar pada anak, termasuk di dalamnya
ketrampilan gerak hasil belajar lari jarak pendek. Agar bermain memberikan
sumbangan yang positif bagi pengingkatan pembelajaran gerak hasil belajar lari
jarak pendek, mak guru dituntut dapat merancang kegiatan bermain yang menarik,
menyenangkan dan mangandung unsur-unsur peningkatan gerak yang menunjang
ketrampilan gerak hasil belajar lari jarak pendek. Melalui metode bermain siswa
mengalami suasana kompetitif. Adanya sikap kompetitif ini membawa siswa
merasa tertantang untuk memperoleh kemajuan dan berusaha mengatasi setiap
problem yang ia temui dalam permainan. Terciptanya situasi yang kompetitif ini
dapat meningkatkan semangat dan motivasi siswa untuk melakukan aktivitas
gerak dengan sebaik-baiknya.
Untuk meningkatkan ketrampilan gerak hasil belajar lari jarak pendek
dengan langkah menggunakan metode bermain, dalam penelitian ini peneliti
membuat langkah-langkah penelitian menggunakan 2 siklus. Perlakuan pertama:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
siswa melakukan permainan yang mengarah pada pengembangan unsur –unsur
ketrampilan gerak hasil belajar lari jarak pendek yaitu mengangkat paha ke atas,
gerakan langkah panjang, dan ayunan tangan.
Perlakuan kedua: siswa melakukan permainan yang mengarah pada
kordinasi gerakan angkat paha ke atas, langkah panjang, dan ayunan tangn. Agar
kerangka berpikir ini lebih mudah dipahami, peneliti membuat skema kerangka
berpikir sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Gambar 2.5. Skema Kerangka Berpikir
Kondisi awal
Tindakan
Guru kurang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran
a. Siswa kurang tertarik dan cepat bosan dengan pembelajaran penjas.
b. Tingkat kesegaran jasmani rendah.
c. Dan yang paling utama hasil belajar lari jarak pendek.
Kondisi akhir
Menerapkan model pem-belajaran dengan menggunakan permainan
Siklus I : guru dan peneliti menyusun bentuk pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dasar lari jarak pendek melalui permainan individu. Permainan dilakukan dengan menggunakan alat bantu ban bekas.
Melalui permainan individu dapat meningkatkan kesegaran jasmani siswa (siswa lebih bersemangat dan prestasi belajar meningkat) serta partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat
Siklus II : upaya perbaikan dari siklus I sehingga meningkatkan kemampuan dan ketramplan dasar lari jarak pendek melalui permainan individu. Permainan dilakukan dengan menggunakan alat bantu kardus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SD Negeri 1 Limbangan.
Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga. Peneliti mengambil tempat
penelitian ini dengan pertimbangan peneliti adalah guru Penjasorkes di
sekolah tersebut. Sehingga memudahkan dalam pengumpulan data serta
penelitian lebih efektif dan efisien.
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian dengan rincian sebagai berikut :
Table 3.1. Waktu pelaksanaan penelitian
No Kegiatan Penelitian Waktu pelaksanaan
1. Persiapan
a. Kordinasi peneliti dengan Kepala
Sekolah
21 April 2012
b. Diskusi dengan kolaborator untuk
mengidentifikasi masalah
pembelajaran dan merancang
tindakan
24 April 2012
c. Menyusun Proposal penelitian 24 April s/d 11 Mei 2012
d. Menyiapkan perangkat
pembelajaran dan instrumen
penelitian
11 Mei 2012
e. Mengadakan simulasi pelaksanaan
tindakan
12 Mei 2012
2. Pelaksanaan tindakan
a. Siklus I pertemuan 1
1) Perencanaan
1 Mei 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
2) Pelaksanaan tindakan
3) Observasi
4) Refleksi
14 Mei 2012
14 Mei 2012
15 Mei 2012
b. Siklus I pertemuan 2
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan tindakan
3) Observasi
4) Refleksi
15 Mei 2012
19 Mei 2012
19 Mei 2012
19 Mei 2012
c. Siklus II pertemuan 1
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan tindakan
3) Observasi
4) Refleksi
19 Mei 2012
29 Mei 2012
29 Mei 2012
30 Mei 2012
d. Siklus II pertemuan 2
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan tindakan
3) Observasi
4) Refleksi
30 Mei 2012
1 Juni 2012
1 Juni 2012
14 Juni 2012
3 Analisis data dan pelaporan
a. Analisis Data 25 Juni 2012
b. Menyusun laporan/ Skripsi 25 Juni 2012
c. Ujian dan refisi 31 Juli s/d
d. Penggandaan dan pengumpulan
B. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Limbangan,
Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga. Dengan jumlah siswa 34 yang
terdiri dari 17 putra dan 17 putri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
C. DATA DAN SUMBER DATA
Data penelitian berupa data primer dan data sekunder :
1. Data Primer
Data ini deperoleh dari hasil belajar cepat permainan individu pada siswa
kelas V SD Negeri 1 Limbangan, Kecamatan Kutasari, Kabupaten
Purbalingga.
2. Data Sekunder
Data ini berupa: RPP, silabus hasil observasi selama pembelajaran dan
angket.
D. PENGUMPULAN DATA
Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa catatan proses
pembelajaran lari cepat serta angket yang diisi siswa setelah pelaksanaan siklus
terakhir.
Table 3.2. Teknik Pengolahan Data
No. Macam Data Sumber Data Teknik Alat
1.
2.
3.
4.
Proses pembelajaran lari
jarak pendek dengan
permainan individu
Penggunaan alat bantu
Penggunaan alat
pembelajaran
Lari jarak pendek
Siswa sangat
antusias,
semangat,
dan
bergembira
Raffia, balok
Lapangan
Siswa
Pengamatan
Pengamatan
Pengamatan
- Tes fisik
- Pengukuran
fisik
Lembar
observasi
Lembar
observasi
Lembar
observasi
Unjuk
kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
E. UJI VALIDITAS DATA
Validitas data dalam penelitian ini diuji melalui triangulasi, yaitu:
1. Sikap siswa divalidasi dengan trianggulasi sumber data, yakni data yang
diperoleh dari peneliti, observer dan siswa.
2. Pengetahuan siswa tentang lari jarak pendek, tiga sumber data, yakni diperoleh
dari peneliti, observer dan siswa
3. Kemampuan lari jarak pendek, tiga sumber data, yakni diperoleh dari peneliti,
observer dan siswa
4. Keaktivan siswa, tiga sumber data, yakni diperoleh dari peneliti, observer,
siswa
5. Aktivitas guru, tiga sumber data, yakni diperoleh dari peneliti, observer, siswa
F. ANALISIS DATA
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan
siklus PTK untuk data kualtitatif dianalisis secara analisis kritis sedangkan data
kuantitatif dianalisis secara statistik deskriptif komperatif. Data yang dianalisis
adalah sebagai berikut:
1. Sikap Siswa: dianalisis dengan menghitung persentase capaian siklus I dan
siklus II.
2. Pengetahuan siswa tentang kemampuan lari jarak pendek: dianalisis dengan
menghitung persentase capaian siklus I dan siklus II.
3. Kemampuan lari jarak pendek: dianalisis dengan menghitung persentase
capaian siklus I dan siklus II.
4. Keaktivan siswa, dianalisis tentang kelemahan dan kelebihan siswa ketika
berlangsungnya KBM.
5. Aktivitas guru, dianalisis tentang kelemahan dan kelebihan siswa ketika
berlangsungnya KBM.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
G. INDIKATOR KINERJA PENELITIAN
Untuk menentukan ketercapaian tujuan perlu dirumuskan indikator
keberhasilan tindakan yang disusun secara realistik (mempertimbangkan kondisi
sebelum diberikan tindakan dan jumlah siklus tindakan yang akan dilakukan)
dapat diukur (jelas cara asesmennya). Rumusan indikator kinerja penelitian
tentang penguasaan Tehnik dasar pembelajaran lari jarak pendek dengan
mengunakan permainan individu pada Siswa Kelas V SDN 1 Limbangan adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.3 :Indikator Kinerja Penelitian gerak dasar pembelajaran lari jarak
pendek dengan permainan individu pada Siswa Kelas V SDN 1 Limbangan
Aspek yang Diukur Persentase Siswa yang Dirargetkan
Cara Mengukur
Kemampuan lari jarak pendek
80 % Diamati cara berlari dari sikap awal, tolakan, saat lari dan finish kemudian di bandingkan dengan teori yang benar dan diklasifikasikan dalam criteria skor yang telah ditentukan
Keaktifan siswa dalam belajar lari jarak pendek
80 % Diamati saat pembelajaran di nilai sesuai dengan pensekoran yang ada pada lembar observasi
Pengetahuan siswa tentang lari jarak pendek
80 % Dilihat dari hasil jawaban siswa dan dibandingkan dengan teori yang benar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
H. PROSEDUR PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research). Menurut Pardjono dkk (2007:2008) penelitian tindakan kelas
mempunyai empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanan, observasi, dan refleksi.
1. Siklus Pertama
Pada perlakuan pertama pembelajarandilakukan dengan RPP satu dalam dua
kali pertemuan (4 x 35 menit) dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Perencanaan
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdaarkan
analisa nilai hasil belajar dan refleksi awal sebagai bahan untuk
merencanakan perlakuan yang dilakukan dalam penelitian,
menyusun scenario perlakuan yang akan dilaksanakan dan memilih
materi yang hendak disajikan.
2) Menysusn tes formatif
3) Mensimulasikan pelaksanaan perlakuan dengan observer.
b. Pelaksanaan
Dengan dilandasi hasil nilai formatif siswa pada studi awal
pembelajaran ketrampilan hasil belajar lari jarak pendek belum
menunjukan nilai 80 % siswa yang tuntas, maka peneliti menerapkan
pembelajaran dengan metode bermain melalui RPP I.
c. Observasi
Observasi dilakukan oleh observer dan peneliti pada saat
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar berlangsung sejak awal hingga
akhir dengan menggunakan lembar evaluasi yang telah dipersiapkan.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil reflkeksi peneliti dan observer pada perlakuan
pertama belum mencapai criteria yang ditentukan, maka pada proses
perbaikan pembelajaran perlu ditanggulangi dengan menggali persepsi
awal siswa tentang materi yang akan dipelajari sebelum proses
pembelajaran berlangsung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
2. Siklus Kedua
a. Perencanaan
1) Peneliti dengan observer berkoplaborasi membuat rencana
pembelajaran tentang pembelajaran teknik hasil belajar lari jarak
pendek dengan bermain.
2) Mempersiapkan lembar evaluasi.
b. Pelaksanaan
Hasil perlakuan pertama pembelajaran ketrampilan hasil belajar lari jarak
pendek masih belum menunjukan 82,35 % siswa yang tuntas. Maka
peneliti memberikan perlakuan kedua dengan RPP II (4 x 35) menit dua
kali pertemuan.
c. Observasi
Observasi dilakukan oleh observer dan peneliti pada saat pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar berlangsung sejak awal hingga akhir dengan
menggunakan lembar evaluasi yang telah dipersiapkan.
d. Refleksi
Di dalam pelaksanaan pembelajaran siklus ini, siswa lebih antusias dan
secara umum proses belajar lari jarak pendek dapat berjalan lebih
menyenangkan serta dapat mencapai target yang diharapkan oleh
peneliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
BAB IV
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan
Penelitian tindakan kelas ini tidak berdasarkan jumlah pertemuan atau
tatap muka dalam pembelajaran, tetapi lebih mengutamakan perkembangan dan
kemajuan siswa setelah siswa mendapatkan tindakan. Dalam hal ini pembelajaran
pendidikan jasmani dengan permainan individu. Pembelajaran lari jarak pendek
dengan permainan individu, sistematikanya secara umum terdiri atas pendahuluan
meliputi membariskan siswa, apresiasi, menyampaikan materi dan memimpin
pemanasan. Berikutnya adalah kegiatan inti, kegiatan inti dalam penelitian ini
terdiri dari lari melewati balok,ban bekas dan kardus dengan menggunakan teknik
lari jarak pendek yang benar. Terakhir adalah penutup, yang terdiri membariskan
siswa tiga bersaf, evaluasi pembelajaran lari jarak pendek dilanjutkan berdo’a, dan
pembubaran.
Penyampaian materi lari jarak pendek dengan permainan individu,
dengan cara guru menyampaikan atau menjelaskan materi sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran. Siswa mendengarkan, memahami dan kemudian
mempraktekkan. Koreksi atas kesalahan siswa dilaksanakan pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Pemberian materi dilakukan oleh peneliti, guru
bertugas sebagai pengamat (observasi) pembelajaran dan dibantu oleh teman
sekelompok. Data observasi digunakan sebagai evaluasi kegiatan belajar mengajar
antara peneliti, guru dan teman yang tidak berkepentingan dengan peneliti.
Kekurangan di siklus pertama akan lebih dicermati sehingga tidak akan muncul
lagi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus
1. Pelaksanaan Tindakan I
a. Rencana Tindakan Siklus I
Kegiatan perencanaan tindakan I peneliti dan guru yang
bersangkutan (mitra kolaborator) mendiskusikan rancangan dan tindakan
yang dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan
pada siklus I termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
siklus I. Melalui RPP siklus I tersebut maka disepakati bahwa
pelaksanaan tindakan siklus I diadakan selama dua kali pertemuan.
Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian lari jarak pendek pada
siswa kelas V SD Negeri 1 Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten
Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012. Dari hasil penilaian diperoleh
hasil yang kurang maksimal, dari keseluruhan yang mengikuti tesnya
belum optimal. Masih banyak siswa yang nilainya kurang, dibawah nilai
KKM (70) atau tidak tuntas. Melalui hasil penelitian tersebut maka
peneliti dan kolaborator merancang rencana pelaksanaan tindakan siklus
I sebagai berikut : (1) peneliti bersama kolaborator merancang model
pembelajaran dengan pendekatan bermain, untuk mengoptimalkan
kemampuan lari jarak pendek siswa.(2) peneliti dan kolaborator
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lari jarak pendek
dengan pendekatan bermain. Peneliti dan kolaborator menyiapkan alat
bantu pembelajaran yang telah dimodifikasi yang akan digunakan dalam
pembelajaran lari jarak pendek.(3) peneliti dan kolaborator menyusun
media pembelajaran berupa tes dan non tes. Instrumen tes dinilai hasil
Peningkatan pembelajaran lari jarak pendek dan motivasi siswa dengan
model permainan individu. Sedangkan instrument non tes dinilai
berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan
mengamati keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung dan melalui formulir penilaian/rubric penilaian siswa
tercantum dalam RPP, (4) peneliti dan kolaborator menyusun standar
penilaian pada penguasaan pembelajaran lari jarak pendek siswa. (5)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
peneliti dan kolaborator menetukan lokasi pelaksanaan tindakan siklus I,
yaitu di Lapangan desa Limbangan.
b. Pelaksanaan Tindakan I
Tindakan I dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua
minggu yaitu pada hari Senin 14 Mei 2012 dan pada hari Sabtu 19 Mei
2012, di Lapangan Desa Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten
Purbalingga. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35
menit. Sesuai dengan RPP pada siklus I ini pembelajaran dilakukan oleh
peneliti dan kolaborator, yang sekaligus melaksanakan observasi
terhadap proses pembelajaran.
Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan pertama (Senin
14 Mei 2012 ) adalah praktik lari jarak pendek. Urutan pelaksanaan
tindakan tersebut adalah : (1) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa,
memulai proses pembelajaran dengan berdoa dan presensi terlebih
dahulu.(2) peneliti dan kolaborator memberikan motivasi kepada siswa
dan menyampaikan materi pembelajaran,(3)siswa melakukan pemanasan
dengan permainan,(4) penliti memberikan apersepsi yang berhubungan
dengan lari jarak pendek,(5) siswa melakukan tugas ajar yang diberikan
peneliti mengenai dasar-dasar lari jarak pendek, (6) siswa melakukan
gerakan lari jarak pendek yang diawali dengan menggunakan
permainan,(7) peneliti memberikan motivasi pada siswa untuk
melakukan tugas ajar dengan cara yang benar, (8) siswa melakukan
gerakan berulang-ulang sampai dengan waktu yang telah disepakati oleh
peneliti dan kolaborator, (9) diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator
melakukan evaluasi terhadap hasil belajar yang telah dilakukan, (10)
pembelajaran diakhiri dengan berdoa dan siswa dibubarkan untuk
mengikuti pelajaran berikutnya.
Materi pada pelaksanaan tidakan I, pertemuan ke dua (Sabtu, 19
Mei 2012) adalah mengulang materi pada pertemuan ke satu dan
melakukan penilaian proses pembelajaran. Urutan pelaksanaan tersebut :
(1) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa dan memulai proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
pembelajaran dengan berdoa dan presensi, (2) peneliti dan kolaborator
memberikan motivasi kepada siswa dan menyampaikan materi
pembelajaran,(3)siswa melakukan pemanasan dengan permainan,(4)
peneliti memberikan apersepsi yang berhubungan dengan lari jarak
pendek,(5) siswa melakukan gerakan lari jarak pendek dengan
menggunakan alat bantu pembelajaran bilah, kardus bekas, dan ban
bekas,(7) peneliti memberikan motivasi pada siswa untuk melakukan
tugas ajar dengan cara yang benar, (8) peneliti dan kolaborator
menyiapkan siswa untuk mengikuti tes siklus I dengan memanggil nama
siswa satu persatu untuk melakukan lari jarak pendek yang terdiri dari:
awalan,tolakan,sikap lari dan memasuki finish. (9) peneliti dan
kolaborator melakukan tes untuk siklus I, dengan mencatat dan menilai
kualitas hasil belajar lari jarak pendek pada blangko penilaian yang telah
disiapkan, (10) diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan
evaluasi terhadap hasil tes yang telah dilakukan (11) pembelajaran
diakhiri dengan berdoa dan siswa dibubarkan untuk mengikuti pelajaran
berikutnya.
c. Observasi dan Interpretasi Tindakan I
Observasi dan interpretasi tindakan I dilakukan selama tindakan
I berlangsung. Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan
interpretasi tindakan I, adapun pelaksanaan tindakan I yaitu: (1) sebelum
pembelajaran berlangsung peneliti dan kolaborator menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman atau acuan dalam
pelaksanaan pembelajaran, (2) peneliti melakukan proses pembelajaran
lari jarak pendek, dalam hal ini peneliti mengacu pada alur pembelajaran
pada model pembelajaran, yaitu adanya penjelasan materi, demonstrasi
unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh
peneliti, (3) peneliti mengamati proses pembelajaran lari jarak pendek
dengan permainan individu pada siswa kelas V SD Negeri 1 Limbangan
Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga. Pada pertemuan pertama
(Senin 14 Mei 2012 selama 2 x 35 menit) peneliti mengajarkan materi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
lari jarak pendek dengan permainan individu dan menggunakan alat
bantu pembelajaran yaitu dengan menggunakan bilah,kardus bekas dan
ban bekas.
Pada pertemuan kedua (Sabtu,19 mei 2012 selama 2 x 35 menit)
peneliti memberikan materi yang sama, mengulangi pembelajaran pada
pertemuan pertama, serta mengadakan tes akhir siklus I. Peneliti dan
kolaborator melakukan penilaian menggunakan lembar observasi siswa,
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam
menerima pembelajaran lari jarak pendek melalui pendekatan bermain..
Pada akhir pertemuan peneliti dan kolaborator mengadakan tes lari jarak
pendek yang terdiri dari : awalan, tolakan, sikap lari dan sikap finish..
Tes ini dipergunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan
hasil lari jarak pendek atas siswa setelah diberi tindakan I.
d. Refleksi
Berdasarkan data yang terkumpul dan data hasil diskusi dengan
kolabolator, Peneliti melakukan refleksi hasil atas tindakan yang telah
dilakukan.Refleksi ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan lari
jarak pendek siswa sangat bagus dan optimal. Jumlah siswa yang tuntas
belajar menjadi menjadi 21 siswa (61,76%) dan 13 siswa (38,24%) belum
tuntas pada siklus I. Rata-rata hasil belajar siswa meningkat 8.24.
Langkah selanjutnya setelah dilakukan observasi adalah melakukan
refleksi dari tindakan yang dilakukan. Hambatan-hambatan atau kendala
yang ditemukan dalam proses pembelajaran lari jarak pendek dengan
permainan individu yang banyak dialami oleh siswa adalah saat melakukan
lari. Hambatan-hambatan tersebut diatasi oleh guru sebagai peneliti selama
proses pembelajaran berlangsung. Yaitu dengan cara koreksi terhadap siswa
yang kesulitan dalam melakukan latihan atau gerakan. Sedangkan untuk
siswa yang kurang tertib guru selalu memberikan teguran dan bimbingan.
Untuk mengurangi hambatan-hambatan yang muncul pada saat
tindakan pertama, peneliti merencanakan tindakan kedua diutamakan pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
saat melakukan lari. Pendalaman pembelajaran lari jarak pendek dengan
pemainan individu pada siklus pertama perlu diulang.
3. Pelaksanaan Tindakan II
Berdasarkan data kondisi pada siklus pertama lari jarak pendek siswa
kelas V SD Negeri 1 Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten
Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012, maka prosentase nilai perlu
ditingkatkan dengan pembelajaran yang tepat yaitu membuat siswa tertarik,
tidak bosan, tidak cepat lelah dan mudah melakukannya dengan cara
permainan individu. Pembelajaran semacam ini merupakan bentuk
pembelajaran yang dapat mendatangkan ketertarikan, kemudahan sehingga
rasa senang muncul pada siswa. Pada siklus II ini peneliti menggunakan
permainan individu untuk mempermudah siswa melakukan tugas ajar dari
guru.
a. Rencana Tindakan Siklus II
Kegiatan perencanaan tindakn II peneliti dan kolaborator
mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses
penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada siklus II termuat dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II. Melalui RPP siklus II
tersebut maka disepakati bahwa pelaksanaan tindakan siklus II diadakan
selama dua kali pertemuan.
Melalui hasil penelitian pada siklus pertama maka peneliti dan
kolaborator merancang rencana pelaksanaan tindakan siklus II sebagai
berikut: (1) peneliti dan kolaborator merancang model pembelajaran
dengan pendekatan bermain untuk mengoptimalkan hasil belajar lari jarak
pendek,(2) peneliti dan kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) lari jarak pendek dengan pendekatan bermain,(3)
peneliti daan kolaborator menyiapkam media pembelajaran yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran.
Sedangkan instrument non tes dinilai berdasarkan pedoman
observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan
sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan melalui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
formulir penilaian/rubrik penilaian siswa yang tercantum dalam RPP, (4)
peneliti dan kolaborator menyusun standar penilaian pada lari jarak
pendek, (5) peneliti dan kolaborator menetukan lokasi pelaksanaan
tindakan II yaitu di lapangan desa Limbangan Kecamatan Kutasari
kabupaten Purbalingga.
b. Pelaksanaan Tindakan II
Tindakan II dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua minggu
yaitu pada hari Selasa 29 Mei 2012 dan Jum’at 1 Juni 2012, di lapangan
desa Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga. Masing-
masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Sesuai dengan RPP
pada siklus II ini, pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan kolaborator
dan sekaligus melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran.
Materi pada pelaksanaaan tindakan II, materi pertemuan pertama
(Selasa, 29 Mei 2012) adalah praktik lari jarak pendek. Urutan
pelaksanaan tindakan tersebut adalah : (1) peneliti dan kolaborator
menyiapkan siswa untuk memuali proses pembelajaran dengan berdoa dan
presensi,(2)peneliti dan kolaborator memberikan motivasi kepada siswa
dan menyampaikan materi pembelajaran,(3)siswa melakukan pemanasan
dalam bentuk permainan,(4) guru memberikan penjelasan mengenai
tahapan lari jarak pendek dengan permainan individu,(5)siswa mengulang-
ulang lari jarak pendek,(6)peneliti dan kolaborator memeberikan motivasi
dan koreksi serta umpan balik (feedback) bagi siswa yang masih belum
menguasai lari jarak pendek, (7) diakhir pertemuan peneliti dan
kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah
dilakukan, serta memberikan informasi mengenai materi yang akan
disampaikan minggu depan. (8) pelajaran diakhiri dengan berdoa dan
siswa dibubarkan untuk mengikuti pelajaran berikutnya.
Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan ke dua (Jum’at, 1
Juni 2012) adalah mengulang materi pada pertemuan pertama dan
melakukan penilaian proses pembelajaran.Urutan pelaksanaan tersebut :
(1) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa untuk memulai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
pembelajaran dengan berdoa kemudian presensi, (2) peneliti dan
kolaborator memberikan motivasi kepada siswa dan menyampaikan materi
pembelajaran,(3) siswa melakukan pemanasan lalam bentuk permainan,(4)
siswa mengulang pembelajaran lari jarak pendek dengan pendekatan
bermaini,(5) siswa melakukan tugas ajar dari guru ,(6) peneliti dan
kolaborator melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan praktik yang
dilakukan siswa, serta memberi umpan balik (feedback), (7) peneliti dan
kolaborator menyiapkan siswa untuk mengikuti tes akhir siklus II dengan
memanggil satu persatu untuk melakukan lari jarak pendek yang telah
diajarkan,(8)peneliti dan kolaborator melakukan tes untuk siklus II, dengan
mencatat dan menilai hasil belajar lari jarak pendek pada blangko
penilaian yang telah disiapkan,(9) pada akhir pertemuan peneliti dan
kolaborator melakukan evaluasi hasil belajar yang telah dilakukan, berdoa
dan membubarkan siswa untuk mengikuti pelajaran berikutnya.
c. Observasi dan Interpretasi Tindakan II
Observasi dan interpretasi tindakan II dilakukan selama tindakan
II berlangsung. Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan
interpretasi tindakan II, adapun pelaksanaan tindakan II adalah sebagai
berikut : (1) sebelum pembelajaran berlangsung, peneliti dan kolaborator
bersangkutan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
sebagai pedoman atau acuan dalam proses pembelajaran,(2) sebelum
tindakan II dlaksanakan peneliti dan kolaborator melaksanakan pre tes
sebagai acuan dalam membandingkan hasil tes pada siklus I dengan tes
akhir pada siklus II, (3) peneliti melakukan proses pembelajaran lari jarak
pendek, dalam hal ini peneliti mengacu pada alur pembelajaran pada
model pembelajaran yakni adanya penjelasan materi, demonstrasi unjuk
kerja, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh peneliti,(4) peneliti
mengamati proses pembelajaran lari jarak pendek dengan permainan
individu pada siswa kelas V, peneliti mengajarkan materi lari jarak pendek
dengan permainan individu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
d. Refleksi
Berdasarkan data yang terkumpul dan data hasil diskusi dengan
kolabolator, Peneliti melakukan refleksi hasil atas tindakan yang telah
dilakukan.Refleksi ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan lari
jarak pendek siswa sangat bagus dan optimal. Jumlah siswa yang tuntas
belajar menjadi menjadi 28 siswa (82,35%) dan tidak tuntas 6 siswa
(17,65%) pada siklus II. Rata-rata hasil belajar siswa meningkat 8.38.
Pencapaian target pada ketuntasan belajar yang mencapai 82,35%
dan perubahan perilaku belajar yang ditunjukkan pada mengikatnya
kediasiplinan siswa dalam menngikuti pembelajaran, keantusiasan dan
kesemangatan siswa dalam memperhatikan penjelasan dan perintah guru,
sportivitas dalam melaksanakan praktik, serta rasa percaya diri yang tinggi
dalam melakukan lari jarak pendek dengan permainan individu, hal ini
menunjukkan bahwa usaha perbaikan pembelajaran tercapai dan melampaui
target yang ditetapkan. Sedangkan upaya untuk mengatasi kelemahan
pembelajaran pada siklus II untuk pembelajaran berikutnya jika menemui
kendala yang sama adalah dengan mengadakan materi pengayaan pada
siswa yang benar-benar sudah menguasai materi sehingga mereka tidak
mengganggu teman yang baru bisa melaksanakan praktik. Karena sudah
melampaui target yang diharapkan yaitu 82,35% dari jumlah siswa satu
kelas ada 6 anak yang belum tuntas belajar maka penelitian tindakan kelas
ini dapat diakhiri pada siklus II.
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V SD
Negeri 1 Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran
2011/2012 dapat dipaparkan hasil penelitian sebagai berikut :
1. Perbandingan Peningkatan Nilai Lari jarak pendek Dari Kondisi Awal
Ke Siklus I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Perbandingan peningkatan nilai lari jarak pendek siswa kelas V SD
Negeri 1 Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga dari
kondisi awal ke siklus I disajikan dalam bentuk table berikut:
Table 4.6 : perbandingan peningkatan nilai lari jarak pendek siswa kelas V
SD Negeri 1 Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten
Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke
siklus I
Rata-rata kondisi awal nilai lari jarak pendek
Rata-rata nilai siklus I Rata-rata peningkatan nilai lari jarak pendek
64,78 73,01 8,24
Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik peningkatan nilai lari jarak
pendek siswa kelas V SD Negeri 1 Limbangan Kecamatan Kutasari
Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke
siklus I sebagai berikut :
Peningkatan nilai lari jarak pendek dari kondisi awal ke siklus I sebagai
berikut :
Gambar 4.2. Peningkatan nilai lari jarak pendek dari kondisi awal ke
siklus I
0
10
20
30
40
50
60
70
80
rata-rata lari jarak pendek kondisi awal
rata-rata nilai siklus I rata-ratapeningkatan nilai lari jarak pendek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Berdasarkan grafik tersebut diatas menunjukan bahwa nilai lari jarak
pendek siswa kelas V SD Negeri 1 Limbangan Kecamatan Kutasari
Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan
yang cukup baik. Hal ini terlihat dari nilai lari jarak pendek mengalami
peningkatan dari kondisi awal ke siklus I rata-rata sebesar 8,24.
2. Perbandingan Peningkatan Nilai Lari jarak pendek Siswa Kelas V SD
Negeri 1 Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga
Tahun Pelajaran 2011/2012 Dari Siklus I Ke Siklus II
Perbandingan peningkatan nilai lari jarak pendek siswa kelas V SD
Negeri 1 Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga dari siklus I
ke siklus II disajikan dalam bentuk table berikut:
Table 4.7 : perbandingan peningkatan nilai lari jarak pendek siswa kelas V
SD Negeri 1 Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten
Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012 dari siklus I ke siklus II
Rata-rata nilai lari jarak
pendek siklus I Rata-rata nilai siklus II
Rata-rata peningkatan
nilai lari jarak pendek
73,01 81,40 8,38
Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik peningkatan nilai lari jarak
pendek siswa kelas V SD Negeri 1 Limbangan Kecamatan Kutasari
Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012 dari siklus I ke siklus II
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Peningkatan nilai lari jarak pendek dari siklus I ke siklus II sebagai berikut :
Gambar 4.3. Peningkatan kemampuan lari jarak pendek dari siklus I ke siklus
II
Berdasarkan grafik tersebut diatas menunjukan bahwa kemampuan
lari jarak pendek siswa kelas V SD Negeri 1 Limbangan Kecamatan Kutasari
Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan
yang cukup baik. Hal ini terlihat dari kemampuan lari jarak pendek
mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II rata-rata sebesar 8,38.
3. Perbandingan Peningkatan Nilai Lari jarak pendek Dari Kondisi Awal
Ke Siklus II
Perbandingan peningkatan nilai lari jarak pendek siswa kelas V SD
Negeri 1 Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga dari
Kondisi Awal Ke Siklus II disajikan dalam bentuk table berikut:
Table 4.8: perbandingan peningkatan nilai lari jarak pendek siswa kelas V SD
Negeri 1 Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga
Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal Ke Siklus II
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Rata-rata siklus I Rata-rata siklus II Rata-rata peningkatan nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Rata-rata nilai lari jarak
pendek Kondisi Awal Rata-rata nilai siklus II
Peningkatan nilai lari
jarak pendek
64,78 81,40 16,62
Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik peningkatan nilai lari jarak
pendek siswa kelas V SD Negeri 1 Limbangan Kecamatan Kutasari
Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal Ke
Siklus II sebagai berikut :
Peningkatan nilai lari jarak pendek dari Kondisi Awal Ke Siklus II
sebagai berikut :
Gambar 4.4. Peningkatan nilai lari jarak pendek dari Kondisi Awal
Ke Siklus II
Berdasarkan grafik tersebut diatas menunjukan bahwa nilai lari jarak
pendek siswa kelas V SD Negeri 1 Limbangan Kecamatan Kutasari
Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan
yang cukup baik. Hal ini terlihat dari nilai lari jarak pendek mengalami
peningkatan dari Kondisi Awal Ke Siklus II rata-rata sebesar 16,62.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
rata-rata lari jarak pendek kondisi awal
rata-rata nilai siklus II peningkatan nilai lari jarak pendek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38 4. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Pada Kondisi Awal
Prosentase ketuntasan hasil belajar lari jarak pendek kondisi awal
siswa kelas V SD Negeri 1 Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten
Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012 disajikan dalam bentuk table berikut:
Table 4.9 : kondisi awal ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1
Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga Tahun
Pelajaran 2011/2012
Rentang Nilai Keterangan Criteria Jumlah anak Prosentase
(%)
>80 Baik sekali Tuntas 2 5,88
75-79 Baik Tuntas 12 35,29
70-74 Cukup Tuntas - -
65-69 Kurang Tidak tuntas 3 8,82
<64 Kurang sekali Tidak tuntas 17 50
Jumlah 34 100%
Berdasarkan table tersebut menunjukan bahwa, pada kondisi awal
ketuntasan hasil belajar lari jarak pendek siswa kelas V SD Negeri 1
Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran
2011/2012 dengan kategori cukup (tuntas) sebanyak 14 siswa (41,18%) dan
kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 20 siswa (58,82%).
5. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus I
Prosentase ketuntasan hasil belajar siklus I siswa kelas V SD Negeri
1 Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran
2011/2012 disajikan dalam bentuk table berikut:
Table 4.10 : Prosentase ketuntasan hasil belajar siklus I siswa kelas V SD
Negeri 1 Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga
Tahun Pelajaran 2011/2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Rentang Nilai Keterangan Criteria Jumlah anak Prosentase
(%)
>80 Baik sekali Tuntas 9 26,47
75-79 Baik Tuntas 12 35,29
70-74 Cukup Tuntas - -
65-69 Kurang Tidak tuntas 6 17,65
<64 Kurang sekali Tidak tuntas 7 20,59
Jumlah 34 100%
Berdasarkan table tersebut menunjukan bahwa, pada siklus I
ketuntasan hasil belajar lari jarak pendek siswa kelas V SD Negeri 1
Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran
2011/2012 dengan kategori cukup (tuntas) sebanyak 21 siswa (61,76%) dan
kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 13 siswa (38,24%).
6. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus II
Prosentase ketuntasan hasil belajar lari jarak pendek siklus II siswa
kelas V SD Negeri 1 Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga
Tahun Pelajaran 2011/2012 disajikan dalam bentuk table berikut:
Table 4.11 : Prosentase ketuntasan hasil belajar lari jarak pendek siklus II
siswa kelas V SD Negeri 1 Limbangan Kecamatan Kutasari
Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012
Rentang Nilai Keterangan Criteria Jumlah anak Prosentase
(%)
>80 Baik sekali Tuntas 16 47,06%
75-79 Baik Tuntas 12 35,29%
70-74 Cukup Tuntas - -
65-69 Kurang Tidak tuntas 6 17,65%
<64 Kurang sekali Tidak tuntas - -
Jumlah 34 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Berdasarkan table tersebut menunjukan bahwa, pada siklus II
ketuntasan hasil belajar lari jarak pendek siswa kelas V SD Negeri 1
Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran
2011/2012 dengan kategori cukup (tuntas) sebanyak 28 siswa (82,35%) dan
kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 6 siswa (17,65%).
D. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam proses
pembelajaran Pendidikan Jasmani dengan materi rangkaian lari 60 meter dengan
permainan individu dapat meningkatkan semangat siswa, keaktifan siswa,
kegembiraan siswa, dan suasana kelas pun lebih baik, sehingga tujuan dari
pembelajaran mudah tercapai dengan optimal. Dalam hal ini penguasaan siswa
terhadap pembelajaran rangkaian lari jarak pendek dapat tercapai dengan nilai
tertinggi untuk siswa putra 95 dan siswa putri 95.
Pemberian permainan individu merupakan pembelajaran rangkaian lari
sebagai variasi dari pembelajaran rangkaian lari, namun tidak mengurangi nilai-
nilai yang terkandung dalam pembelajaran. Seperti percaya diri, tanggungjawab,
keseriusan dan yang lainnya. Permainan individu dalam hal ini sebagai
pendekatan kearah teknik atau mendukung teknik yang akan dilaksanakan dalam
rangkaian lari jarak pendek. Sehingga dapat menjadi alat gerak atau memacu
siswa untuk bergerak seoptimal mungkin, bukan sebaliknya siswa menjadi malas
begitu melihat atau melaksanakan pembelajaran dengan materi rangkaian lari.
Dari table 4.3 diketahui bahwa nilai rata-rata untuk siswa putra 83,82
dengan nilai tersebut dapat digolongkan bahwa nilai rata-rata untuk siswa putra
baik. Sedangkan batas nilai ketuntasan dalam pembelajaran adalah 70, sedangkan
nilai rata-rata siswa putri adalah 78,97 dengan nilai rata untuk siswa putri
tergolong baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41 Tabel 4.12: Nilai Siswa SD Negeri 1 Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten
Purbalingga
Nilai Kondisi awal Siklus I Siklus II
Putra Putri Putra Putri Putra Putri Tertinggi 82,50 82,50 87,50 87,50 95,00 95,00 Terendah 50,00 47,50 55,00 55,00 67,50 67,50 Rata-rata 67,79 61,76 77,06 68,97 83,82 78,97
Berdasarkan table diatas, dapat dilihat perbandingannya antara
pembelajaran rangkaian lari dengan permainan individu dan tidak menggunakan
permainan individu.
Table 4.12 diatas menunjukan nilai pada bulan Juni pembelajaran
rangkaian lari dengan pendekatan bermain nilai tertinggi untuk putra 95,00 dan
siswa putri 95,00.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Hasil penelitian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa pembelajaran
gerak dasar lari menggunakan permainan individu dapat meningkatkan
antusiasme siswa, semangat siswa, keaktifan siswa, dan proses belajar
berlangsung menyenangkan sehingga meningkatkan hasil nilai siswa.
B. Implikasi
Hasil penelitian yang diperoleh ini mempunyai implikasi bagi
perkembangan pengajaran Pendidikan Jasmani di sekolah-sekolah pada umumnya
dan khususnya SD Negeri 1 Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten
Purbalingga. Guru Pendidikan Jasmani dapat menerapka pembelajaran atletik
dengan materi gerak dasar lari menggunakan permainan individu. Permainan ini
juga dapat digunakan untuk pembelajaran atletik cabang dan nomor lainnya
sebagai variasi dari pembelajaran dan daya tarik materi sehingga siswa tidak jenuh
atau malas terhadap pembelajaran atletik.
C. Saran
Berikut saran-saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
untuk meningkatkan pembelajaran Pendidikan Jasmani dalam hal ini untuk
cabang atletik antara lain :
1. Bagi SD Negeri 1 Limbangan
Alat dan fasilitas yang digunakan untuk pebelajaran ditambah atau
dilengkapi, sehingga guru dalam hal ini dapat mengajar dengan baik dan
siswa dapat menerima materi dengan maksimal.
2. Bagi Guru SD Negeri 1 Limbangan
Sebaiknya pembelajaran atletik dalam penyampaian materi ditambah
dengan permainan, dalam hal ini permainan yang mengarah pada teknik atau
materi yang akan dilaksanakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43 3. Bagi Siswa kelas V SD Negeri 1 Limbangan
Bersikap aktif dalam mengikuti pelajaran, sehingga pelajaran yang
diikuti akan lebih bermanfaat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
DAFTAR PUSTAKA
Aip Syarifuddin, 1992. Atletik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Depdikbud. 1993. Garis-Garis Program Pengajaran Sekolah Dasar. Jakarta.
Depdikbud Dirjen Dikdasmen.
Djumidar.1998. Dasar-Dasar Atletik. Jakarta : Depdikbud RI, Dirjen Dikti
Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Nursidik Kurniawan. 2007. Karakteristik anak yang diakses di internet
tanggal 7 maret 2012.
Rusli Lutan. 1991. Belajar Keterampilan Motorik,Pengantar Teori Dan
Metode. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan.
Soetoto Pontjopoetro,dkk. 2004. Permainan Anak, Tradisional Dan Aktivitas
Ritmik. Jakarta : Universitas terbuka.
Sugiyanto.1998. Perkembangan Dan Belajar Motorik. Jakarta :
Depdikbud.Dirjen Dikdasmen.
Sukintaka.1992. Teori Bermain Untuk D2 Pgsd Penjaskes. Jakarta :
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Tamsir Riyadi.1985. Petunjuk Siswa. Yogyakarta : FPOK-IKIP.
Tengku Zahara Djaafar. 2001. Kontribusi Strategi Pembelajaran Terhadap
Hasil Belajar. Jakarta : FIP Universitas Negeri Padang.
Winarno Surakhmad. 1984. Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar Metode Dan
Teknik. Bandung : Tarsito.
Yuda M Saputra. 1999. Dasar-Dasar Keterampilan Atletik. Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional.
top related