manajemen risiko insurance
Post on 20-May-2015
416 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Manajemen
Resiko pada
Perusahaan
Asuransi
OLEH : RUMAJI, M.Sc.
STIAMAK BARUNAWATI SURABAYA - 2013
RISK means the same as HAZARD....
Hazard denotes danger to a person, damage to property or pullution of the environment.
WHAT IS THE RISK ....
RISK as the chance of meeting with an UNWELCOME outcome....
RISK as An Uncertain decision....
“ Risk is defined as a possibility of loss”.
“ RISK is a measure of a hazard’s significance involving simultaneous examination of its consequence and probability of occurence using a combination of practical experience and relevant information on the system and its operating environment. “
WHAT IS THE RISK ....
RISK ( R ) = C X P
C = Consequence
P = Probability of occurence
RESIKO DAN ASURANSI
-Apakah ?
Seseorang itu akan tetap berbahagia dan be runtung atau tidak.
-Apakah ?
Seseorang itu akan menderita kerugian atau tidak
RESIKO (Risk) Speculative risks
Pure Risks
PENGERTIAN RESIKO (PROBILITY) RUGI DALAM ASURANSI
RESIKO (Risk)
HAZARD
MORALE HAZARD
RESIKO
Diklasifikasikan :
PERIL
Speculative risks
Pure risks
CONTAINER SELECTION AND
AVOIDING THE RISK
STUFFING IN CONTAINER
7
Kemasan yang tidak cocok akan mengakibatkan kesalahan pola pengepakan
Kemasan yang cocok akan memudahkan pengepakan
STUFFING : Securing Load
8
Bales Cargo
Mixed Cargo
9
Gaps to be filled
Better solution
Plywood board is well strapped
Wooden beams separator
STUFFING : Securing Load
RISK MANAGEMENT
TUGAS RISK MANAGER
Risk Management bisa
timbul dalam masyarakat
Menentukan serta menganalisis resiko yg dihadapi
Cara apakah guna menanggulangan resiko ?
“ Managing and controlling the risks of hazards to ensure that they are always at a tolerable or neglible level . “
RISK MANAGEMENT
It is defined as the process whereby decisions are made to accept a known or assessed risk and / or the implementation of actions to reduce the consequences or probability of occurrence.
Pengertian Manajemen Resiko
Manajemen risiko adalah suatu proses
mengidentifikasi, mengukur risiko, serta membentuk
strategi untuk mengelolanya melalui sumber daya
yang tersedia
Manajemen resiko adalah proses pengukuran atau
penilaian resiko serta pengembangan strategi
pengelolaannya
Pengelolaan resiko di dalam aktivitas bisnis ASEI
juga menganut prinsip kehati–hatian, komprehensif;
dan
selalu berupaya untuk meminimalisir ketidakpastian
Tujuan Manajemen Resiko
Tujuan sebelum terjadinya peril
penanggulangan kemungkinan kerugian dengan
cara ekonomis >> program keselamatan,
besarnya premi asuransi, dst
penanggulangan risiko dilakukan untuk memenuhi
kewajiban yang berasal dari pihak ketiga/pihak luar
perusahaan >> Safety tools
Tujuan Manajemen Resiko (2)
Tujuan sesudah terjadinya peril
Penyelamatan operasi perusahaan >> operasi
sebagian
Mencari upaya agar opersional perusahaan tetap
berlanjut
Mengupayakan pendapatan perusahaan tetap
mengalir walau sudah terkena peril
Fungsi Pokok Manajemen risiko
Menemukan kerugian potensial
Kerusakan fisik, kehilangan pendapatan
Kerugian akibat tuntutan hukum, ketidakjujuran karyawan
Mengevaluasi Kerugian Potensial
evaluasi dan penilaian terhadap semua kerugian potensial yang
dihadapi oleh perusahaan.
Memperkirakan frekuensi terjadinya kerugian dan potential lost dari
tiap-tiap kerugian
Memilih cara atau teknik-teknik yang tepat guna
menanggulangi kerugian
A. AVOID RISK
B. CONTROL BY RISK REDUCTION
C. SPREAD RISK BY RISK TRANSFER
D. ACCEPTED RISK BY RISK RETENTION
PENGELOLAAN RISIKO
(TREATMENT OF RISK)
RISK REDUCTION
A. Safety equipment
B. Safety procedures
C. Training
D. Monitoring and accounting accidents
PENGELOLAAN RISIKO
(TREATMENT OF RISK)
RISK TRANSFER
A. Transfer the activity, which creates the risk
B. Transfer financial losses, which arise from the occurence of the risk
PENGELOLAAN RISIKO
(TREATMENT OF RISK)
RISK RETENTION
A. Retaining the whole risk
- Self insurance
- Captive insurance companies
B. Retaining part of the risk
- deductibles
PENGELOLAAN RISIKO
(TREATMENT OF RISK)
Implementasi MANRISK
Sejumlah langkah perlu dilakukan agar implementasi sistem
manajemen risiko dapat berjalan secara efektif pada sebuah
organisasi.
TAHAP 1: Dukungan dari senior manajemen
Dukungan aktif yang berkesinambungan dari Pimpinan
Eksekutif
Seorang senior eksekutif manajer perlu memberikan
dukungan kepada para pekerja untuk berinisiatif
melaksanakan manajemen risiko.
Semua senior eksekutif sebaiknya memberikan dukungan
penuh.
Implementasi
TAHAP 2: Pengembangan kebijakan organisasi
Pengembangan dan dokumentasi kebijakan perusahaan serta kerangka berfikir untuk mengelola risiko,
berisi informasi-informasi seperti:
Obyektifitas kebijakan dan dasar berfikir untuk mengelola risiko;
Hubungan antara kebijakan dan strategi organisasi/ rencana perusahaan;
Batasan atau jangkauan dari isu-isu yang ada didalam sebuah kebijakan;
Pimpinan diharapkan dapat menjadi teladan;
Pembagian tanggungjawab dalam pengelolaan risiko;
Implementasi
TAHAP 3: Komunikasi Peraturan
Meningkatkan kesadaran akan manajemen risiko.
Mengkomunikasikan sampai tingkat terendah diorganisasi
tentang manajemen risiko dan peraturan organisasi.
Merekrut ahli manajemen risiko, contohnya konsultan.
Mengembangkan keahlian sampai staf terendah dengan
pendidikan dan pelatihan.
Menjamin terciptanya pelaksanaan sistem penghargaan
dan sanksi.
Implementasi
TAHAP 4:
Manajemen
Risiko Pada
Tingkat
Organisasi
Alur Proses Manajemen Resiko
Penetapan Ruang Lingkup >>Menetapkan strategi, kebijakan
organisasi dan ruang lingkup manajemen risiko yang akan
dilakukan.
Identifikasi risiko >> Mengidentifikasi organisasi dan konteks
manajemen risiko. Yaitu mempelajari bentuk organisasi dan
mengidentifikasikan konteks manajemen resiko yang terkait
Analisis risiko >> Dilakukan dengan menentukan tingkatan
probabilitas dan konsekuensi yang akan terjadi. Kemudian
ditentukan tingkatan risiko yang ada dengan mengalikan kedua
variabel tersebut (probabilitas X konsekuensi).
Evaluasi risiko >> Membandingkan tingkat risiko yang ada
dengan kriteria standar
Alur Proses Manajemen Resiko
Pengendalian risiko >> Melakukan penurunan derajat
probabilitas dan konsekuensi yang ada dengan
menggunakan berbagai alternatif metode, bisa dengan
transfer risiko, dan lain-lain.
Monitor dan Review >> Monitor dan review terhadap hasil
sistem manajemen risiko yang dilakukan serta
mengidentifikasi perubahan-perubahan yang perlu
dilakukan.
Komunikasi dan konsultasi >> Komunikasi dan konsultasi
dengan pengambil keputusan internal dan eksternal untuk
tindak lanjut dari hasil manajemen risiko yang dilakukan
Peningkatan kesadaran >>Strategi peningkatan kesadaran
dengan metode pelatihan dan pendidikan.
Implementasi
TAHAP 5: Pengendalian Risiko
Pengendalian risiko melalui rencana kegiatan
program dan tingkatan tim. Pada tahap ini perlu
dilakukan pengembangan sebuah program untuk
pengendalian risiko di masing-masing bagian
maupun area organisasi.
TAHAP 6: Monitoring dan Telaah Ulang
Pengembangan dan pelaksanaan setiap tahapan
manajemen risiko perlu dipantau untuk menjamin
terciptanya optimalisasi manajemen risiko.
Strategi Kerjasama Di era perdagangan global saat ini, kerjasama tidak lagi
sebatas di dalam negeri..
Jaringan kerjasama yang dibangun oleh ASEI yaitu:
1. Credit Information Agencies
2. Lembaga Reasuransi
3. Export Credit Agencies
4. Berne Union >> Asosiasi
5. Kerjasama Sesama BUMN
6. Lawyer
7. Technical Assistance
Analisis Resiko pada Produk
Export Credit Insurance (ECI) >> untuk memberikan perlindungan kepada eksportir terhadap kemungkinan kerugian akibat tidak diterimanya pelunasan pembayaran dari importir/ bank penerbit L/C.
Risiko yang Ditanggung ASEI pada Asuransi Ekspor
Risiko Komersial >> Importir pailit (bangkrut), cidera janji, menolak menerima barang
Risiko Politik >> Larangan transfer, Pembatasan quota impor, Pencabutan izin usaha impor, Perang atau tindakan permusuhan lainnya
Kesimpulan
Tahapan implementasi manajemen resiko dimulai dari; (i)
dukungan senior leader; (ii) Pengembangan kebijakan
organisasi; (iii) Sosialisasi; (iv) penerapan alur manajemen
resiko pada tingkat organisasi; (v) Pengendalian Risiko; (v)
Monitoring dan Telaah Ulang
Alur Proses Manajemen Resiko secara garis besar dimulai dari
Penetapan Ruang Lingkup; Identifikasi risiko; Analisis risiko;
Evaluasi risiko; Pengendalian risiko; Monitor dan Review;
Komunikasi dan konsultasi; dan Peningkatan kesadaran
Manajemen Resiko memiliki peranan yang krusial
dalam mengantisipasi segala resiko, baik itu dengan
prosedur reasuransi; pengetatan prosedur; atau
bahkan dengan membangun kerjasama strategis.
Dan manajemen resiko tidak sekedar pelengkap
dalam industry asuransi
Intinya, Manajemen Resiko mempunyai peran yang
sangat penting. Diharapkan perusahaan asuransi
bisa menerapkan prinsip-prinsip manajemen resiko
secara komprehensif dengan kehati-hatian.
Kesimpulan
+
Terima Kasih
top related