life base learning mahasiswa universitas
Post on 02-Oct-2021
1 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN SKALA KONSEP DIRI
LIFE BASE LEARNING MAHASISWAUNIVERSITAS NEGERI MALANG
| Dr. Nur Eva, S.Psi., M.Psi. | Pravissi Shanti, S.Psi., M.Psi
| Prof. Dr. Nur Hidayah, M.Pd | Dr. Lia Yuliati M.Pd. | Aji Bagus
Priyambod, M.Psi. | M. Khoirul Anam | M. Iqbal Fakhrul Firdaus
| Dr. Haslina binti Muhammad |
MONOGRAF
MONOGRAF
PENGEMBANGAN SKALA KONSEP DIRI
LIFE BASE LEARNING MAHASISWA UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
PENULIS
Dr. Nur Eva, S.Psi., M.Psi, Psikolog
Pravissi Shanti, S.Psi., M.Psi
Prof. Dr. Nur Hidayah, M.Pd
Dr. Lia Yuliati M.Pd
Aji Bagus Priyambodo
M. Khoirul Anam
M. Iqbal Fakhrul Firdaus
Dr. Haslina binti Muhammad
FAKULTAS PENDIDIKAN PSIKOLOGI
2020
PENGEMBANGAN SKALA KONSEP DIRI LIFE BASE LEARNING MAHASISWA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Nur Eva dkk.
© FPPsi UM, 2020
ISBN: 978-623-6589-04-5
Editor : Dr. Tutut Chusniyah, M.Si.
Rancang Sampul : Sri Andayani
Setting/Layout : Yuanita
Penerbit:
Fakultas Pendidikan Psikologi (FPPsi)
Universitas Negeri Malang (UM)
Jl. Semarang No. 5 Malang 65145
Telp./Fax. (0341) 551312 / (0341) 579700
Cetakan Pertama, November 2020
All rights reserved. No part of this publication may be reproduced or transmitted in any form
or by any means, electronic or mechanical, without the prior written permission of the
publisher.
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi
buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronis maupun mekanis, dan dengan cara
apapun tanpa izin tertulis dari penerbit.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menganugrahkan kesehatan pada masa pandemi
Covid-19 ini. Indonesia telah memasuki masa pandemi Covid-19 sejak bulan Maret 2020,
upaya untuk tetap sehat dan produktif adalah bagian dari dedikasi seorang civitas akademika.
Termasuk menyelesaikan penelitian PNBP UM 2020 dengan judul PENGEMBANGAN
SKALA KONSEP DIRI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG SEBAGAI
INSTRUMEN EVALUASI KURIKULUM LIFE-BASED LEARNING.
Buku monograf ini diberi judul sesuai dengan judul proposal penelitian ini, namun
dimodifikasi menjadi lebih singkat dengan harapan lebih menarik untuk pembaca. Monograf
ini akan menuliskan dari awal proses penelitian sampai hasil yang diperoleh. Dengan harapan
publikasi penelitian ini lebih mudah diakses dan dipahami oleh pembaca dari berbagai disiplin
ilmu, khususnya psikologi.
Universitas Negeri Malang pada tahun 2018 menerapkan kurikulum life-base learning
sebagai respon terhadap Revolusi Industri 4.0. Kurikulum life-base learning ini diberi nama
Kurikulum 2020. Tujuan Kurikulum 2020 adalah meluluskan mahasiswa yang memiliki
kompetensi akademik, profesi, dan/atau vokasi yang bertakwa, berakhlak mulia, cerdas,
mandiri, memiliki komitmen kebangsaan, dan mampu berkembang secara profesional.
Mahasiswa dengan kriteria tersebut diharapkan mempunyai konsep diri life-based learning,
yaitu mahasiswa yang mempunyai konsep diri sesuai dengan tujuan kurikulum life-base
learning. Untuk mengetahui konsep diri mahasiswa Universitas Negeri Malang yang
dihasilkan dari Kurikulum life-base learning dibutuhkan skala psikologis yang dapat
digunakan untuk mengukur kosep diri mahasiswa Universitas Negeri Malang. Hal ini penting
dikembangkan oleh Universitas Negeri Malang sebagai instrument evaluasi kurikulum life-
base learning terutama capaian pada dimensi kepribadian mahasiswa.
Penelitian ini dilakukan pada masa pandemi Covid-19. Berbagai hambatan penulis
temui termasuk keterbatasan jumlah data yang dianalis. Kritik dan saran penulis tunggu demi
perbaikan karya yang akan datang. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih pada semua
pihak yang telah berkontribusi terhadap diterbitkannya buku ini. Semoga Allah berkenan
menulis sebagai amal jariah yang akan mengalirkan pahala sampai kelak di akhirat, amin.
Malang, 21 Oktober 2020
Penulis
Dr. Nur Eva, M.Psi, Psikolog dkk.
DAFTAR ISI
Halaman Judul …………………………………… ……………………………………........ i
Kata Pengantar …………………………………….... …………………………………… iii
Daftar Isi …………………………………….............
Daftar Tabel ……………………………………........
Daftar Gambar ............................................................
……………………………………
.........................................................
.........................................................
v
vi
BAB I Pendahuluan vii
1.1 Latar Belakang ………………………………… …………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………… …………………………………… 2
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………… …………………………………… 2
BAB II Kajian Pustaka
2.1 Skala Psikologis ………………………………… …………………………………… 4
2.2 Konsep Diri …………………………………… …………………………………… 6
2.3 Kurikulum Life-base Learning ………………… …………………………………… 7
2.4 Skala Konsep Diri Life-base learning .................. …………………………………… 7
BAB III Metode Penelitian
3.1 Rancangan Penelitian ............................................ …………………………………… 8
3.2 Subyek Penelitian ................................................. …………………………………… 9
3.3 Proses Pengembangan Skala Life-base Learning …………………………………… 9
BAB IV Hasil Penelitian
4.1. Konseptualisasi .................................................... …………………………………… 10
4.2. Konstruksi ........................................................... …………………………………… 11
4.3. Uji coba ................................................................ …………………………………… 16
4.4. Analisis aitem ....................................................... ........................................................ 17
4.5. Revisi instrumen ................................................. ....................................................... 33
BAB V Pembahasan ...................................................
.......................................................
38
BAB VI Kesimpulan
6.1 Kesimpulan ........................................................... …………………………………… 40
6.2 Saran ..................................................................... …………………………………… 40
Daftar Pustaka ……………………………………
……………………………………
41
Lampiran I
Lampiran II
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 1 Blue print skala konsep diri berbasis life-base learning ................... 12
Tabel 2 Aitem skala konsep diri berbasis life-base learning ......................... 13
Tabel 3 Format respon skala konsep diri berbasis life-base learning ........... 16
Tabel 4 Hasil Demografi Responden Penelitian ........................................... 17
Tabel 5 Hasil CFA dengan nilai t-hitung pada aitem ................................... 18
Tabel 6 Uji Goodness of fit Variabel Dimensi Fisik .................................... 22
Tabel 7 Uji Goodness of fit Variabel Dimensi Keluarga .............................. 24
Tabel 8 Uji Goodness of fit Variabel Dimensi Akademik ............................ 26
Tabel 9 Uji Goodness of fit Variabel Dimensi Kompetensi ......................... 28
Tabel 10 Uji Goodness of fit Variabel Dimensi Sosial ................................... 30
Tabel 11 Uji Goodness of fit Variabel Dimensi Afek ...................................... 32
Tabel 12 Hasil CFA dengan program R .......................................................... 32
Tabel 13 Blue print setelah uji coba skala konsep diri berbasis life-base
learning ..............................................................................................
34
Tabel 14 Aitem terakhir skala konsep diri berbasis life-base learning ............ 35
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 1 CFA Dimensi Fisik ....................................................................... 21
Gambar 2 CFA Dimensi Keluarga ................................................................ 23
Gambar 3 CFA Dimensi Akademik .............................................................. 25
Gambar 4 CFA Dimensi Kompetensi ........................................................... 27
Gambar 5 CFA Dimensi Sosial .................................................................... 29
Gambar 6 CFA Dimensi Afek ...................................................................... 31
Gambar 7 Keterhubungan antarenam aspek pada skala konsep diri life-base
learning
33
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Revolusi industry 4.0 (RI 4.0) telah mengubah dunia. Schwab (2016) menjelaskan
bahwa “the fourth industrial revolution will affect the very essence of our human experience”.
Pengaruh Revolusi Industri 4.0 sangat terasa terutama pada lima dimensi yaitu ekonomi, bisnis,
hubungan nasional dan internasional, masyarakat, dan individu. Tentu termasuk dunia
pendidikan terkait dengan lima dimensi tersebut. RI 4.0 mengubah cara hidup, bekerja, dan
hubungan dengan sesama manusia. Teknologi internet telah mengubah perilaku manusia,
sistem produksi, dan konsumsi. Perubahan ini menantang dunia pendidikan untuk menyiapkan
Sumber Daya Manusia (SDM) dengan tiga literasi, yaitu literasi teknologi, literasi digital, dan
literasi manusia. Dalam rangka menyiapkan SDM pada era RI 4.0, Universitas Negeri Malang
mengembangkan kurikulum life-base learning berdasarkan capability development model.
Berdasarkan perspektif ini pengembangan kapabalitas individu dilakukan melampaui
kompetensi. Artinya individu yang kapabel adalah individu yang dapat berperilaku secara
efektif dalam konteks yang tidak diketahui atau masalah baru (Kamdi & Saryono, 2017).
Kapabilitas menjadi penting dimiliki individu dalam masa RI 4.0. Kurikulum life-based
learning ini bertujuan untuk meluluskan mahasiswa yang memiliki kompetensi akademik,
profesi, dan/atau vokasi yang bertakwa, berakhlak mulia, cerdas, mandiri, memiliki komitmen
kebangsaan, dan mampu berkembang secara professional. Tujuan ini diharapka tercapai pada
tahun 2021, ketika mahasiswa angkatan 2018 Universitas Negeri Malang menyelesaikan
perkuliahannya selama delapan semester. Untuk mengetahui capaian kurikulum life-base
learning, atau kurikulum 2018, dibutuhkan evaluasi kurikulum. Kajian evaluasi kurikulum
2
berbasis outcome, menyebutkan bahwa evaluasi pada personal appraisal adalah hal yang
penting dilakukan (Schalock, 2002). Personal appraisal adalah evaluasi berdasarkan kualitas
kehidupan individu, baik kualitas fisik dan psikologis. Kualitas psikologis mahasiswa dapat
dilihat pada dimensi kepribadian. Dimensi kepribadian mempunyai cakupan yang luas, salah
satu bagian dari kepribadian adalah konsep diri yang positif. Konsep diri positif sesuai dengan
tujuan kurikulum life-base learning. Konsep diri secara umum didefinisikan sebagai
“keseluruhan pola persepsi diri sebagaimana dirumuskan individu itu sendiri, atau pemahaman
dan pemaknaan seseorang yang berkaitan dengan diri” (Mappiare, 2006). Adapun konsep diri
life-base learning adalah pola persepsi diri mahasiswa yang memiliki kompetensi akademik,
profesi, dan/atau vokasi yang bertakwa, berakhlak mulia, cerdas, mandiri, memiliki komitmen
kebangsaan, dan mampu berkembang secara professional. Konsep diri life-base learning sesuai
dengan tujuan yang diharapkan kurikulum 2018. Pengukuran konsep diri life-base learning
bagi mahasiswa Universitas Negeri Malang dibutuhkan instrument dalam bentuk skala
psikologis, yaitu skala konsep diri life-base learning. Skala konsep diri ini menjadi acuan
ketercapaian tujuan kurikulum life-base learning. Pengembangan skala konsep diri life-base
learning menjadi penting dilakukan karena skala konsep diri yang ada saat ini belum mengukur
secara komprehensif tujuan kurikulum life-base learning yang dikembangkan oleh Universitas
Negeri Malang.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimanakah mengembangkan skala konsep diri berbasis kurikulum life-base learning untuk
mahasiswa Universitas Negeri Malang?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Secara teoritik akan memperkaya kajian evaluasi kurikulum berbasis outcome pada
dimensi personal appraisal. Hal ini masih jarang dilakukan pada institusi pendidikan di
Indonesia.
3
1.3.2. Secara praktis akan menyempurkan Universitas Negeri Malang sebagai pusat inovasi
kurikulum Perguruan Tinggi. Universitas Negeri Malang akan memiliki instrument
untuk mengukur kepribadian mahasiswa pada dimensi konsep diri positif. Hal ini
berguna untuk mengevaluasi capaian kurikulum life-base learning
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Skala Psikologis
Dalam kajian psikologi, ilmu yang mempelajari perilaku, pengukuran perilaku dibagi
menjadi dua, yaitu aspek kognitif dan nonkognitif.
Azwar (2014) berpendapat terdapat beberapa karakteristik skala psikologis, yaitu:
a. Skala psikologi cenderung digunakan untuk mengukur aspek bukan kognitif
melainkan aspek afektif.
b. Stimulus skala psikologi berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak
langsung mengungkap atribut yang hendak diukur, melainkan mengungkap
indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan.
c. Jawaban/opsi dalam tiap itemnya lebih bersifat proyektif yaitu mencerminkan
kepribadian, sikap, dan kecenderungan perilaku responden.
d. Selalu berisi banyak item berkenaan dengan atribut yang diukur.
e. Respon subyek/responden tidak diklasifikasikan sebagai jawaban “benar” atau
“salah”, semua jawaban dianggap benar sepanjang sesuai keadaan yang
sebenarnya, jawaban yang berbeda diinterpretasikan berbeda pula.
Karakteristik skala psikologis di atas tersebut sebagai ciri pengukuran terhadap
performansi tipikal (typical performance), yaitu performansi yang menjadi karakter tipikal
seseorang dan cenderung dimunculkan secara sadar atau tidak sadar dalam bentuk respon
terhadap situasi‐situasi tertentu yang sedang dihadapi. Dalam penerapan psikodiagnostika,
skala‐skala performansi tipikal digunakan untuk mengungkapkan aspek‐aspek afektif seperti
minat, sikap, dan berbagai variable kepribadian lain, semisal agresivitas, self‐esteem, locus of
5
control, motivasi belajar, kepemimpinan, dan sebagainya. Skala psikologi biasanya juga
digunakan untuk mengungkapkan konstrak atau konsep psikologis yang
menggambarkan aspek kepribadian individu seperti: tendensi agresifitas, sikap terhadap
sesuatu, self esteem, kecemasan, persepsi, dan motivasi, termasuk konsep diri.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan, skala psikologis digunakan untuk
mengukur aspek nonkognitif, terutama aspek afektif, termasuk kepribadian individu.
Pembahasan tentang kepribadian mempunyai cakupan yang luas, termasuk konsep diri
individu.
Skala Konsep Diri merupakan skala psikologis pada domain afektif. Untuk
mengembangkan alat ukur skala psikologis pada domain afektif, sebagaimana menurut
McCoach, Gable, Madura (2013) diperlukan beberapa langkah sebagai berikut:
(1) mengembangkan definisi konseptual;
(2) mengembangkan definisi operasional;
(3) memilih teknik pemberian skala;
(4) melakukan review justifikasi butir, yang berkaitan dengan teknik pemberian skala yang
telah ditetapkan di atas;
(5) memilih format respons atau ukuran sampel;
(6) penyusunan petunjuk untuk respons;
(7) menyiapkan draft instrumen,
(8) menyiapkan instrumen akhir;
(9) pengumpulan data uji coba awal;
(10) analisis data uji coba dengan menggunakan teknik analisis faktor, analisis butir dan
reliabilitas;
(11) revisi instrumen;
(12) melakukan uji coba final;
6
(13) menghasilkan instrumen;
(14) melakukan analisis validitas dan reliabilitas tambahan; dan
(15) menyiapkan manual instrumen
Adapun Cohen, Swerdlik, dan Struman (2013) menyimpulkan ada lima tahapan
pengembangan skala psikologis yaitu (1) koseptualisasi (2) konstruksi (3) uji coba (4) analisis
aitem dan (5) revisi. Pada penelitian ini akan menggunakan lima tahapan dalam
mengembangkan skala konsep diri life-base learning.
2.2. Konsep Diri
2.2.1. Definisi Konsep Diri
Konsep diri adalah keseluruhan pola persepsi diri sebagaimana dirumuskan individu itu
sendiri, atau pemahaman dan pemaknaan seseorang yang berkaitan dengan diri (Mappiare,
2006)
2.2.2. Dimensi Konsep Diri
Dimensi konsep diri dikembangkan dari The Multidimensional Self Concept Scale
(Bracken, 1992; Bracken, et al, 2000). Terdapat enam dimensi, yaitu: fisik, keluarga, akademik,
kompetensi, sosial, dan afeksi.
2.2.3. Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
Faktor yang mempengaruhi konsep diri adalah orang tua, teman, pendidikan, dan
masyarakat (Calhoun dan Accocela, 1990). Faktor pendidikan mencakup kurikulum yang
digunakan dalam menyelenggarakan pendidikan.
7
2.3. Kurikulum Life-base Learning
Dakir (2004) menjelaskan bahwa kurikulum adalah semua program yang dijalankan
untuk menunjang proses pembelajaran. Program yang dituangkan tidak terpancang dari segi
administrasi saja tetapi menyangkut keseluruhan yang digunakan untuk proses pembelajaran.
Kurikulum life-base learning adalah kurikulum dengan pendekatan kapabilitas untuk
mengembangkan seluruh kekuatan dan karakter yang dimiliki individu (Kamdi & Saryono,
2017).
2.3.1. Evaluasi Kurikulum
McNeil (2014) berpendapat bahwa evaluasi kurikulum adalah upaya menjawab dua
pertanyaan: (1) Apakah kesempatan belajar, program, pelajaran dan kegiatan yang
direncanakan bila dikembangkan dan disusun sungguh-sungguh menghasilkan hasil yang
dikehendaki?. (2) Bagaimana capaian kurikulum dapat secara terbaik diperbaiki.? Evaluasi
kurikulum dengan menggunaka skala konsep diri dalam rangka mengetahui hasil yang
dikehendaki dan capaian terbaik dari kurikulum life-base learning.
2.3.2. Dimensi Evaluasi Kurikulum
Schalock (2002) menjelaskan bahwa evaluasi kurikulum mempunyai empat dimensi,
yaitu penilaian kinerja, penilaian konsumen, penilaian fungsional, dan penilaian kepribadian.
Penelitian pengembangan skala konsep diri berkaitan dengan penilaian kepribadian.
2.4. Skala Konsep Diri Life-base Learning
Skala konsep diri yang dirancang berdasarkan kurikulum life-base learning yang
bertujuan untuk menilai kepribadian mahasiswa sebagai tolak ukur efektivitas capaian
kurikulum life-base learning.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Skala Konsep Diri merupakan skala psikologis pada domain afektif. Untuk
mengembangkan alat ukur skala psikologis pada domain afektif, sebagaimana menurut McCoach,
Gable, Madura (2013) diperlukan beberapa langkah sebagai berikut:
(1) mengembangkan definisi konseptual;
(2) mengembangkan definisi operasional;
(3) memilih teknik pemberian skala;
(4) melakukan review justifikasi butir, yang berkaitan dengan teknik pemberian skala yang telah
ditetapkan di atas;
(5) memilih format respons atau ukuran sampel;
(6) penyusunan petunjuk untuk respons;
(7) menyiapkan draft instrumen,
(8) menyiapkan instrumen akhir;
(9) pengumpulan data uji coba awal;
(10) analisis data uji coba dengan menggunakan teknik analisis faktor, analisis butir dan reliabilitas;
(11) revisi instrumen;
(12) melakukan uji coba final;
(13) menghasilkan instrumen;
(14) melakukan analisis validitas dan reliabilitas tambahan;
(15) menyiapkan manual instrumen.
Adapun Cohen, Swerdlik, dan Struman (2013) menyimpulkan ada lima tahapan pengembangan
skala psikologis yaitu (1) koseptualisasi (2) konstruksi (3) uji coba (4) analisis aitem dan (5) revisi.
9
3.2. Subyek Penelitian
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa yang berusia 18-27 tahun yang masuk dalam kategori
remaja akhir sampai dewasa madya di Universitas Negeri Malang (UM) dan 707 orang yang
diperoleh dengan teknik purposive.
3.3. Proses Pengembangan Skala Konsep Diri Life-base Learning
Proses pengembangan skala konsep diri life-base learning berdasarkan pendapat Cohen,
Swerdlik, dan Struman (2013) yang menyimpulkan ada lima tahapan pengembangan skala
psikologis yaitu (1) koseptualisasi (2) konstruksi (3) uji coba (4) analisis aitem dan (5) revisi.
10
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. Koseptualisasi
Konseptulaisasi meliputi (1) mengembangkan definisi konseptual; (2) mengembangkan
definisi operasional;
4.1.1. Definisi konseptual
Keseluruhan pola persepsi diri sebagaimana dirumuskan individu itu sendiri, atau pemahaman
dan pemaknaan seseorang yang berkaitan dengan diri terkait dengan kompetensi akademik,
profesi, dan/atau vokasi yang bertakwa, berakhlak mulia, cerdas, mandiri, memiliki komitmen
kebangsaan, dan mampu berkembang secara professional berdasarkan tujuan kurikulum life
base learning Universitas Negeri Malang.
4.1.2. Definisi operasional
Keseluruhan pola persepsi diri mahasiswa yang memiliki kompetensi akademik, profesi,
dan/atau vokasi yang bertakwa, berakhlak mulia, cerdas, mandiri, memiliki komitmen
kebangsaan, dan mampu berkembang secara professional berdasarkan tujuan kurikulum life
base learning Universitas Negeri Malang. Terdapat enam dimensi konsep diri life base
learning yaitu fisik, keluarga, akademik, sosial, kompetensi, dan afek. Skala konsep diri life
base learning yang berbasis metode Likert. Semakin tinggi skor menunjukkan konsep diri yang
semakin positif.
11
4.2. Konstruksi
Konstruksi meliputi (1) memilih teknik pemberian skala; (2) melakukan review justifikasi
butir, yang berkaitan dengan teknik pemberian skala yang telah ditetapkan di atas; (3) memilih
format respons atau ukuran sampel; (4) penyusunan petunjuk untuk respons;
4.2.1. Teknik pemberian skala
Skala konsep diri berbasis life-base learning akan diberikan secara daring (online)
4.2.2. Review justifikasi butir
Skala konsep diri awalnya berjumlah 72 aitem, terdiri dari 61 aitem favorable dan 11 aitem
unfavorable. Proses confirmatory factor analisis memberikan hasil kurang sesuai dengan model
maka 11 aitem unfavorable tidak dikutsertakan sehingga yang dianalisis hanya 61 aitem
favorable. Validasi konstruk dilakukan oleh dua ahli bidang psikologi pendidikan dari
Universitas Airlangga Surabaya dan Universitas Diponegoro Semarang. Hasil validasi
konstruk menunjukkan bahwa konstruk skala konsep diri berbasis life-base learning sesuai
dengan konstruk yang disusun, namun beberapa aitem perlu direvisi.
12
Tabel 1. Blue print skala konsep diri berbasis life-base learning
No Dimensi Indikator Aitem
Favorable
Aitem
Unfavorable
1 Fisik Tampilan fisik 1,3,4 2
Keterampilan Fisik 5,6,8 7
Kesehatan 9,11,12 10
2 Keluarga Penerimaan dari keluarga 13,16 14,15
Dukungan dari keluarga 17,19,20 18
Relasi dengan keluarga 21,22,23 24
3 Akademik Mampu menyelesaikan tugas
kuliah
25,26,28 27
Bangga dengan kemampuan
akademis
29,32 30,31
Memiliki hubungan yang baik
dengan lingkungan akademis
33,34,35 36
4 Kompetensi Kepemimpinan 37,38,39,40
Kerjasama 41,42,43,44
Inovatif 45,46,47,48
5 Sosial Teman sebaya 49,50,51,52
Lawan Jenis 53,54,55,56
Orang Lain 57,58,59,60
6 Afek Emosi positif 61,62,63,64
Sikap Positif 65,66,67,68
Nilai 69,70,71,72
Total 72 61 11
13
Tabel 2. Aitem skala konsep diri berbasis life-base learning
No Dimensi Indikator Aitem
1 Fisik Tampilan fisik Saya bersyukur dengan kondisi tubuh saya
Saya ingin mempunyai badan yang lebih tinggi.
Saya puas dengan berat badan saya saat ini.
Saya merawat tubuh saya dengan baik
Keterampilan
Fisik
Saya memiliki tulisan tangan yang rapi.
Saya mampu melakukan aktivitas olahraga dengan baik.
Saya sering jatuh ketika berjalan
Saya mampu berjalan dengan cepat
Kesehatan Saya jarang sakit.
Saya mudah terserang flu
Saya menjaga kebersihan diri
Saya mengkonsumsi makanan yang bergizi
2 Keluarga Penerimaan
dari keluarga
Keluarga saya menyayangi saya
Saya sering dibandingkan dengan saudara saya
Bagi orang tua, saya hanyalah beban
Keluarga memahami saya
Dukungan dari
keluarga
Saya melibatkan orang tua dalam mengambil keputusan
yang penting
Saya tergantung kepada orang tua
Orang tua memahami kegiatan saya
Orang tua mendukung saya untuk mandiri
Relasi dengan
keluarga
Saya dekat dengan saudara-saudara saya
Saya menyayangi kedua orang tua saya
Keluarga saya adalah keluarga yang harmonis
14
Saya merasa kurang diperhatikan saat berada di rumah
3 Akademik Mampu
menyelesaikan
tugas kuliah
Saya menyelesaikan tugas-tugas kuliah dengan baik
Saya memperoleh nilai yang sesuai harapan pada setiap
matakuliah
Saya ingin menyerah menghadapi tugas-tugas kuliah
Saya mampu mempresentasikan tugas dengan lancar di
depan kelas
Bangga
dengan
kemampuan
akademis
Saya bangga dengan pencapaian yang saya peroleh
dalam kuliah
Saya merasa tidak dapat diandalkan dalam hal
akademik
Dalam hal akademik, tidak ada yang dapat dibanggakan
pada diri saya
Saya puas dengan IPK yang saya peroleh.
Memiliki
hubungan yang
baik dengan
lingkungan
akademis
Dosen menganggap saya sebagai mahasiswa yang baik
secara akademis
Teman-teman sering meminta bantuan saya dalam
menyelesaikan tugas-tugas kuliah
Dosen sering meminta bantuan saya dalam kegiatan-
kegiatan akademik program
studi/jurusan/fakultas/universitas
Saya malu meminta bantuan teman-teman ketika
kesulitan mengerjakan tugas perkuliahan
4 Kompetensi Kepemimpinan
Saya mampu memotivasi kelompok saya
Saya mampu mengarahkan pembagian kerja dalam
kelompok saya
Saya mampu memimpin diskusi dalam kelompok
Saya mampu membantu memecahkan masalah dalam
kelompok
Kerjasama Saya dapat bekerja dalam tim
Saya menghargai pekerjaan teman
Saya menerima pembagian tugas dalam tim
Saya mematuhi kesepakatan yang telah ditetapkan
15
Inovatif Saya menggunakan cara baru dalam memecahkan
masalah
Saya memiliki ide-ide baru untuk menyelesaikan
masalah
Saya memberi nilai tambah terhadap produk tertentu
Saya mengembangkan teknologi atau konsep baru
5 Sosial Teman sebaya Teman-teman menghargai pendapat saya
Teman seangkatan dalam perkuliahan memperhatikan
keberadaan saya
Teman-teman mendengarkan apa yang saya sampaikan
Saya mempunyai banyak teman
Lawan Jenis Saya merasa setara dengan lawan jenis
Saya cukup menarik bagi lawan jenis
Saya ingin menikah suatu saat nanti
Saya memiliki teman dari lawan jenis
Orang Lain Saya merasa senang saat mendapat saran dari dosen
Saya mendapat pelayanan yang baik dari tenaga
administrasi kampus
Saya berdiskusi dengan kakak tingkat di jurusan
Saya berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan di
sekitar tempat tinggal
6 Afek Emosi positif Saya adalah orang yang ceria
Saya adalah orang yang bahagia
Saya adalah orang yang menyenangkan
Saya adalah orang yang tenang
Sikap Positif Saya adalah orang yang ramah
Saya adalah orang yang optimis
Saya adalah orang yang beruntung
Saya bersyukur dengan apa yang saya peroleh
Nilai Saya adalah orang yang jujur
Saya adalah pribadi yang disiplin
16
Saya mampu membuat keputusan sendiri
Saya berperilaku sopan
4.2.3. Memilih format respons atau ukuran sampel
Respon skala likert adalah bersifat kontimum dari rendah ke tinggi untuk aitem favorable
dengan lima pilihan jawaban, yaitu tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering dan sangat
sering.
Tabel 3. Format respon skala konsep diri berbasis life-base learning
Tidak pernah 1
Jarang 2
Kadang-kadang 3
Sering 4
Sangat sering 5
4.2.4. Penyusunan petunjuk untuk respons
Petunjuk untuk respon skala konsep diri berbasis life-base learning adalah isilah pernyataan
berikut sesuai dengan keadaan Anda dengan memilih angka yang tersedia di bawah pernyataan
yang ada. Angka 1 berarti tidak pernah, angka 2 berarti jarang, angka 3 berarti kadang-
kadang,angka 4 berarti sering dan angka 5 berarti sangat sering. Ingatlah bahwa tidak ada
jawaban yang dianggap benar atau salah, yang paling tepat adalah sesuai dengan kondisi Anda
sebenarnya.
4.3. Uji Coba
Uji coba meliputi: pengumpulan data uji coba awal dan analisis data uji coba dengan
menggunakan teknik analisis faktor, analisis butir dan reliabilitas.
17
Uji coba menggunakan 707 mahasiswa dari delapan fakultas yang berada di Universitas
Negeri Malang. Uji coba menggunakan google form yang disebarkan via media sosial.
Tabel 4. Hasil Demografi Responden Penelitian
Angkatan ∑ %
2018 285 40,25
2019 423 59,75 Jenis Kelamin ∑ %
Perempuan 495 69,92 Laki-laki 213
Usia ∑ %
18 29 4,1
19 276 38,99
20 280 39,55
21 94 13,28
22 13 1,83
23 8 1,13
24 3 0,42
25 1 0,14
26 2 0,28
27 2 0,28
Fakultas ∑ %
Fakultas
MIPA
91 12,85
FIP 131 18,5
FE 62 8,76
FT 97 13,7
Sastra 148 20,9
FIK 63 8.90
FPPsi. 71 10,03 FIS 45 6,36
4.4. Analisis Aitem
Analisis aitem dengan menggunakan teknik analisis faktor, analisis butir, reliabilitas dan
unidimensionalitas. Analisis faktor yang digunakan adalah confirmatori factor analysis (CFA).
Hasil CFA dilakukan dengan program lisrel dan program R.
18
Tabel 5. Hasil CFA dengan nilai t-hitung pada aitem
No Dimensi Indikator Aitem Nilai t-
hitung
1 Fisik Tampilan fisik Saya bersyukur dengan kondisi tubuh saya 10.91
Saya ingin mempunyai badan yang lebih
tinggi.
-1.26
Saya puas dengan berat badan saya saat ini. 3.65
Saya merawat tubuh saya dengan baik 16.81
Keterampilan
Fisik
Saya memiliki tulisan tangan yang rapi. 5.33
Saya mampu melakukan aktivitas olahraga
dengan baik.
7.38
Saya sering jatuh ketika berjalan -2.56
Saya mampu berjalan dengan cepat 5.84
Kesehatan Saya jarang sakit. 3.29
Saya mudah terserang flu -0.84
Saya menjaga kebersihan diri 16.13
Saya mengkonsumsi makanan yang bergizi 16.21
2 Keluarga Penerimaan dari
keluarga
Keluarga saya menyayangi saya 18.59
Saya sering dibandingkan dengan saudara saya -2.45
Bagi orang tua, saya hanyalah beban -11.41
Keluarga memahami saya 17.78
Dukungan dari
keluarga
Saya melibatkan orang tua dalam mengambil
keputusan yang penting
12.67
Saya tergantung kepada orang tua -3.55
Orang tua memahami kegiatan saya 17.09
Orang tua mendukung saya untuk mandiri 12.84
Relasi dengan
keluarga
Saya dekat dengan saudara-saudara saya 11.58
Saya menyayangi kedua orang tua saya 12.91
Keluarga saya adalah keluarga yang harmonis 14.35
Saya merasa kurang diperhatikan saat berada di
rumah
-8.91
3 Akademik Mampu
menyelesaikan
tugas kuliah
Saya menyelesaikan tugas-tugas kuliah dengan
baik
16.84
Saya memperoleh nilai yang sesuai harapan
pada setiap matakuliah
17.95
Saya ingin menyerah menghadapi tugas-tugas
kuliah
-4.69
Saya mampu mempresentasikan tugas dengan
lancar di depan kelas
14.67
Bangga dengan
kemampuan
akademis
Saya bangga dengan pencapaian yang saya
peroleh dalam kuliah
19.97
Saya merasa tidak dapat diandalkan dalam hal
akademik
-4.40
19
Dalam hal akademik, tidak ada yang dapat
dibanggakan pada diri saya
-4.81
Saya puas dengan IPK yang saya peroleh. 14.51
Memiliki
hubungan yang
baik dengan
lingkungan
akademis
Dosen menganggap saya sebagai mahasiswa
yang baik secara akademis
13.54
Teman-teman sering meminta bantuan saya
dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah
9.62
Dosen sering meminta bantuan saya dalam
kegiatan-kegiatan akademik program
studi/jurusan/fakultas/universitas
-0.32
Saya malu meminta bantuan teman-teman
ketika kesulitan mengerjakan tugas perkuliahan
-3.08
4 Kompetensi Kepemimpinan
Saya mampu memotivasi kelompok saya 21.45
Saya mampu mengarahkan pembagian kerja
dalam kelompok saya
22.57
Saya mampu memimpin diskusi dalam
kelompok
21.59
Saya mampu membantu memecahkan masalah
dalam kelompok
23.77
Kerjasama Saya dapat bekerja dalam tim 18.03
Saya menghargai pekerjaan teman 10.66
Saya menerima pembagian tugas dalam tim 11.59
Saya mematuhi kesepakatan yang telah
ditetapkan
12.30
Inovatif Saya menggunakan cara baru dalam
memecahkan masalah
14.98
Saya memiliki ide-ide baru untuk
menyelesaikan masalah
17.08
Saya memberi nilai tambah terhadap produk
tertentu
12.40
Saya mengembangkan teknologi atau konsep
baru
4.13
5 Sosial Teman sebaya Teman-teman menghargai pendapat saya 19.75
Teman seangkatan dalam perkuliahan
memperhatikan keberadaan saya
21.14
Teman-teman mendengarkan apa yang saya
sampaikan
24.21
Saya mempunyai banyak teman 13.76
Lawan Jenis Saya merasa setara dengan lawan jenis 9.66
Saya cukup menarik bagi lawan jenis 5.47
Saya ingin menikah suatu saat nanti 7.18
Saya memiliki teman dari lawan jenis 10.11
Orang Lain Saya merasa senang saat mendapat saran dari
dosen
11.57
Saya mendapat pelayanan yang baik dari
tenaga administrasi kampus
9.80
Saya berdiskusi dengan kakak tingkat di
jurusan
7.29
Saya berpartisipasi dalam kegiatan
kemasyarakatan di sekitar tempat tinggal
3.77
6 Afek Emosi positif Saya adalah orang yang ceria 17.35
20
Saya adalah orang yang bahagia 19.41
Saya adalah orang yang menyenangkan 19.64
Saya adalah orang yang tenang 12.64
Sikap Positif Saya adalah orang yang ramah 16.70
Saya adalah orang yang optimis 17.63
Saya adalah orang yang beruntung 15.97
Saya bersyukur dengan apa yang saya peroleh 14.57
Nilai Saya adalah orang yang jujur 14.63
Saya adalah pribadi yang disiplin 14.41
Saya mampu membuat keputusan sendiri 12.23
Saya berperilaku sopan 16.19
Analisis Confirmatory Factor Analysis (CFA) dilakukan dua kali, dengan Lisrel dan R
program. Program Lisrel digunakan untuk melihat validitas dan kesatuan aitem dalam satu
dimensi, sedangkan program R digunakan melihat satu kesatuan seluruh dimensi dan loading
faktor.
22
Tabel 6. Uji Goodness of fit Variabel Dimensi Fisik
No. Kriteria Cut off value Hasil Uji Keterangan
1 Chi square diharapkan nilainya kecil 192.7 Bad fit
2 P-value ≥ 0.05 0.000 Bad fit
3 RMSEA ≤ 0.08 0.060 Good fit
4 GFI ≥ 0.90 0.96 Good fit
5 NFI ≥ 0.90 0.83 Good fit (marginal)
6 NNFI ≥ 0.90 0.85 Good fit (marginal)
7 PNFI 0.60 – 0.90 0.68 Good fit
8 CFI ≥ 0.90 0.88 Good fit (marginal)
9 IFI ≥ 0.90 0.88 Good fit (marginal)
10 RFI ≥ 0.90 0.80 Good fit (marginal)
11 AGFI ≥ 0.90 0.94 Good fit
Terdapat 4 indikator goodness of fit yang sudah tergolong GOOD FIT, dan 5 yang good fit
(marginal)
24
Tabel 7. Uji Goodness of fit Variabel Dimensi Keluarga
No. Kriteria Cut off value Hasil Uji Keterangan
1 Chi square diharapkan nilainya kecil 281.8 Bad fit
2 P-value ≥ 0.05 0.000 Bad fit
3 RMSEA ≤ 0.08 0.077 Good fit
4 GFI ≥ 0.90 0.94 Good fit
5 NFI ≥ 0.90 0.91 Good fit
6 NNFI ≥ 0.90 0.91 Good fit
7 PNFI 0.60 – 0.90 0.74 Good fit
8 CFI ≥ 0.90 0.92 Good fit
9 IFI ≥ 0.90 0.93 Good fit
10 RFI ≥ 0.90 0.89 Good fit (marginal)
11 AGFI ≥ 0.90 0.91 Good fit
Terdapat 8 indikator GOOD FIT, dan 1 yang good fit (marginal)
26
Tabel 8. Uji Goodness of fit Variabel Dimensi Akademik
No. Kriteria Cut off value Hasil Uji Keterangan
1 Chi square diharapkan nilainya kecil 382.73 Bad fit
2 P-value ≥ 0.05 0.000 Bad fit
3 RMSEA ≤ 0.08 0.093 Bad fit
4 GFI ≥ 0.90 0.92 Good fit
5 NFI ≥ 0.90 0.83 Good fit (marginal)
6 NNFI ≥ 0.90 0.82 Good fit (marginal)
7 PNFI 0.60 – 0.90 0.68 Good fit
8 CFI ≥ 0.90 0.85 Good fit (marginal)
9 IFI ≥ 0.90 0.85 Good fit (marginal)
10 RFI ≥ 0.90 0.79 Bad fit
11 AGFI ≥ 0.90 0.88 Good fit (marginal)
Terdapat 2 indikator tergolong GOOD FIT, dan 5 yang good fit (marginal)
28
Tabel 9. Uji Goodness of fit Variabel Dimensi Kompetensi
No. Kriteria Cut off value Hasil Uji Keterangan
1 Chi square diharapkan nilainya kecil 1251.78 Bad fit
2 P-value ≥ 0.05 0.000 Bad fit
3 RMSEA ≤ 0.08 0.018 Bad fit
4 GFI ≥ 0.90 0.77 Bad fit
5 NFI ≥ 0.90 0.82 Good fit (marginal)
6 NNFI ≥ 0.90 0.79 Bad fit
7 PNFI 0.60 – 0.90 0.67 Good fit
8 CFI ≥ 0.90 0.83 Good fit (marginal)
9 IFI ≥ 0.90 0.83 Good fit (marginal)
10 RFI ≥ 0.90 0.78 bad fit
11 AGFI ≥ 0.90 0.67 Bad fit
Terdapat 1 indikator tergolong GOOD FIT, dan 3 yang good fit (marginal)
30
Tabel 10. Uji Goodness of fit Variabel Dimensi Sosial
No. Kriteria Cut off value Hasil Uji Keterangan
1 Chi square diharapkan nilainya kecil 325.12 Bad fit
2 P-value ≥ 0.05 0.000 Bad fit
3 RMSEA ≤ 0.08 0.084 Good fit (marginal)
4 GFI ≥ 0.90 0.93 Good fit
5 NFI ≥ 0.90 0.90 Good fit
6 NNFI ≥ 0.90 0.89 Good fit (marginal)
7 PNFI 0.60 – 0.90 0.73 Good fit
8 CFI ≥ 0.90 0.91 Good fit
9 IFI ≥ 0.90 0.91 Good fit
10 RFI ≥ 0.90 0.87 Good fit (marginal)
11 AGFI ≥ 0.90 0.90 Good fit
Terdapat 6 indikator tergolong GOOD FIT, dan 3 yang good fit (marginal)
32
Tabel 11. Uji Goodness of fit Variabel Dimensi Afek
No. Kriteria Cut off value Hasil Uji Keterangan
1 Chi square diharapkan nilainya kecil 711.51 Bad fit
2 P-value ≥ 0.05 0.000 Bad fit
3 RMSEA ≤ 0.08 0.013 Bad fit
4 GFI ≥ 0.90 0.86 Good fit (marginal)
5 NFI ≥ 0.90 0.90 Good fit
6 NNFI ≥ 0.90 0.88 Good fit (marginal)
7 PNFI 0.60 – 0.90 0.73 Good fit
8 CFI ≥ 0.90 0.90 Good fit
9 IFI ≥ 0.90 0.90 Good fit
10 RFI ≥ 0.90 0.87 Good fit (marginal)
11 AGFI ≥ 0.90 0.79 Bad fit
Terdapat 4 indikator GOOD FIT, dan 3 yang good fit (marginal)
untuk melihat apakah skala konsep diri life-base learning terdiri dari enam dimensi atau enam
aspek dapat diketahui dari hasil analisis R program. Analisis R program menunjukkan bahwa
antar dimensi berhubungan, atau lebih lazim disebut aspek. Jadi skala kosep diri based on life-
base learning mempunyai enam aspek yang saling berhubungan.
Tabel 12. Hasil CFA dengan program R
Indikator Pengukuran Hasil Pengukuran Keterangan
Comparative Fit Index (CFI) 0,751 Cukup Fit
RMSEA 0.054 Mendekati Fit
Loading Factor 0,240 – 1.677 Sebagian besar bagus
Dimensi 6 aspek & saling berhubungan Merupakan aspek yang
diskor dengan cara
menjumlahkan seluruh
aitem
Aitem 61 aitem Dirapikan menjadi 36
Reliabilitas 0, 924 Sangat memuaskan
33
Gambar 7. Keterhubungan antarenam aspek pada skala konsep diri life-base learning
Sebagai konsekuensi dari adanya hubungan antar aspek dalam skala konsep diri life-
base learning menunjukkan bahwa skor skala konsep life-base learning merupakan skor total
dari seluruh aspek, bukan dari masing-masing aspek.
4.5 Revisi instrumen
Revisi dilakukan dengan memilih aitem dengan loading faktor yang tinggi dan masing-masing
indikator berisi dua aitem. Total seluruh aitem ada 36 butir. Pada tahapan revisi ini akan
diperoleh aitem dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dan lebih efisien sehingga
memungkinkan skala yang dihasilkan lebih efektif.
34
Tabel 13. Blue print setelah uji coba skala konsep diri berbasis life-base learning
No Dimensi Indikator Aitem
Favorable
1 Fisik Tampilan fisik 1, 2
Keterampilan Fisik 3,4
Kesehatan 5,6
2 Keluarga Penerimaan dari keluarga 7,8
Dukungan dari keluarga 9,10
Relasi dengan keluarga 11,12
3 Akademik Mampu menyelesaikan
tugas kuliah
13,14
Bangga dengan
kemampuan akademis
15,16
Memiliki hubungan yang
baik dengan lingkungan
akademis
17,18
4 Kompetensi Kepemimpinan 19,20
Kerjasama 21,22
Inovatif 23,24
5 Sosial Teman sebaya 25,26
Lawan Jenis 27,28
Orang Lain 29,30
6 Afek Emosi positif 31,32
Sikap Positif 33,34
Nilai 35,36
Total 36
35
Tabel 14. Aitem terakhir skala konsep diri berbasis life-base learning
No Dimensi Indikator Aitem
1 Fisik Tampilan fisik Saya bersyukur dengan kondisi tubuh saya
Saya merawat tubuh saya dengan baik
Keterampilan
Fisik
Saya mampu melakukan aktivitas olahraga dengan baik.
Saya mampu berjalan dengan cepat
Kesehatan Saya menjaga kebersihan diri
Saya mengkonsumsi makanan yang bergizi
2 Keluarga Penerimaan
dari keluarga
Keluarga saya menyayangi saya
Keluarga memahami saya
Dukungan dari
keluarga
Orang tua memahami kegiatan saya
Orang tua mendukung saya untuk mandiri
Relasi dengan
keluarga
Saya menyayangi kedua orang tua saya
Keluarga saya adalah keluarga yang harmonis
3 Akademik Mampu
menyelesaikan
tugas kuliah
Saya menyelesaikan tugas-tugas kuliah dengan baik
Saya memperoleh nilai yang sesuai harapan pada setiap
matakuliah
Bangga
dengan
kemampuan
akademis
Saya bangga dengan pencapaian yang saya peroleh
dalam kuliah
Saya puas dengan IPK yang saya peroleh.
Memiliki
hubungan yang
baik dengan
lingkungan
akademis
Dosen menganggap saya sebagai mahasiswa yang baik
secara akademis
Teman-teman sering meminta bantuan saya dalam
menyelesaikan tugas-tugas kuliah
4 Kompetensi Kepemimpinan
Saya mampu mengarahkan pembagian kerja dalam
kelompok saya
Saya mampu membantu memecahkan masalah dalam
kelompok
Kerjasama Saya dapat bekerja dalam tim
Saya mematuhi kesepakatan yang telah ditetapkan
Inovatif Saya menggunakan cara baru dalam memecahkan
masalah
Saya memiliki ide-ide baru untuk menyelesaikan
masalah
36
5 Sosial Teman sebaya Teman seangkatan dalam perkuliahan memperhatikan
keberadaan saya
Teman-teman mendengarkan apa yang saya sampaikan
Lawan Jenis Saya merasa setara dengan lawan jenis
Saya memiliki teman dari lawan jenis
Orang Lain Saya merasa senang saat mendapat saran dari dosen
Saya mendapat pelayanan yang baik dari tenaga
administrasi kampus
6 Afek Emosi positif Saya adalah orang yang bahagia
Saya adalah orang yang menyenangkan
Sikap Positif Saya adalah orang yang ramah
Saya adalah orang yang optimis
Nilai Saya adalah orang yang jujur
Saya berperilaku sopan
37
BAB V
PEMBAHASAN
Pengembangan skala psikologis secara umum tidak dapat dilakukan dengan sekali uji coba,
upaya untuk mengembangkan skala psikologis yang terstandar adalah proses yang panjang dan
dinamis. Pada proses awal pengembanga skala konsep diri berbasis life-base learning ini
mendapatkan hasil yang cukup baik. Proses pengembangan skala konsep diri berbasis life-
base learning telah dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Cohen, Swerdlik, dan Struman, (2013) menjelaskan bahwa secara umum,
pengembangan skala psikologis meliputi lima langkah (yaitu (1) koseptualisasi (2) konstruksi
(3) uji coba (4) analisis aitem dan (5) revisi. Lima tahap ini telah dilakukan dalam
pengembangan skala konsep diri life-base learning. Ini baru tahapan pertama perlu bukti yang
menunjang untuk menjelaskan bahwa skala konsep diri life-base learning memenuhi standar
skala psikologis yang baik.
Skala konsep diri merupakan skala psikologis yang bersifat nonkognitif, atau lebih
tepatnya skala afektif. Skala ini menurut McCoach, Gable, Madura (2013) meliputi beberapa
langkah sebagai berikut: (1) mengembangkan definisi konseptual; (2) mengembangkan definisi
operasional; (3) memilih teknik pemberian skala; (4) melakukan review justifikasi butir, yang
berkaitan dengan teknik pemberian skala yang telah ditetapkan di atas; (5) memilih format
respons atau ukuran sampel; (6) penyusunan petunjuk untuk respons; (7) menyiapkan draft
instrumen, (8) menyiapkan instrumen akhir; (9) pengumpulan data uji coba awal; (10) analisis
data uji coba dengan menggunakan teknik analisis faktor, analisis butir dan reliabilitas; (11)
revisi instrumen; (12) melakukan uji coba final; (13) menghasilkan instrumen; (14) melakukan
analisis validitas dan reliabilitas tambahan; dan (15) menyiapkan manual instrumen.
38
Secara kualitatif, dilakukan dengan tujuan mendapatkan konstruk yang berkualitas
untuk skala konsep diri berbasis life-base learning. Proses secara kualitatif telah dilakukan
dengan mengkaji teori konsep diri dan instrumen konsep diri (Braken, 1992 & Bracken, et al,
2000). Kegiatan ini didampingi oleh ahli psikometri. Selanjutnya ditetapkan definisi
konseptual dan operasional, menulis aitem, uji validasi konstruk, dan uji bahasa dari skala
konsep diri berbasis life-base learning ini. Pada tahapan ini diperoleh aitem berjumlah 72 butir
dengan rincian 61 aitem favorable dan 11 aitem unfavorable.
Selanjutnya untuk analisis empiris dilakukan dengan analisis faktor dengan
confirmatory factor analysis (CFA). Hair, et al (2010) menjelaskan bahwa analisis Faktor
Konfirmatori merupakan salah satu metode analisis multivariat yang dapat digunakan untuk
mengkonfirmasikan apakah model pengukuran yang dibangun sesuai dengan yang
dihipotesiskan. Dalam analisis faktor konfirmatori, terdapat varabel laten dan variabel
indikator. Variabel laten adalah variabel yang tidak dapat dibentuk dan dibangun secara
langsung sedangkan variabel indikator adalah variabel yang dapat diamati dan diukur secara
langsung.
Analisis CFA menunjukkan bahwa skala konsep diri berbasis life-base learning
mempunyai model yang cukup fit, masing-masing dimensi saling berkorelasi, dan memiliki
loading faktor yang cukup tinggi. Sebagai skala psikologis yang baru dikembangkan, hasil
analisis CFA yang cukup baik mengindikasikan bahwa skala konsep diri berbasis life-base
learning mempunyai kelayakan untuk digunakan bagi mahasiswa Universitas Negeri Malang.
Periantalo (2015) menjelaskan bahwa skala psikologis yang baik memiliki kriteria
valid, reliabel, terstandardisasi, efisien, dan bermanfaat. Skala konsep diri berbasis life-base
learning memiliki validitas yang cukup baik dari berbukti confirmatory factor analysis, seperti
loading faktor dan indikator kesesuaian model. Untuk mendapatkan bukti empiris terkait
39
dengan validitas selain analisis faktor akan dilakukan pada penelitian selanjutnya, seperti, skor
skala konsep diri ini akan berkorelasi dengan prestasi akademik, skor skala konsep diri ini
diharapkan akan mampu membedakan mahasiswa Universitas Negeri Malang dengan
perguruan tinggi yang lain, dan sebagainya.
Skala konsep diri ini juga mempunyai reliabilitas yang memadai. Hal ini menunjukan
skala konsep diri memenuhi syarat yang layak untuk digunakan oleh mahasiswa Universitas
Negeri Malang. Efektivitas skala konsep diri berbasis life-base learning belum dapat
dilaporkan karena belum dilakukan pengambilan data untuk dikorelasikan dengan prestasi
akademik dan karakter kepribadian yang diharapkan dari kurikulum life-base learning. Adapun
manfaat dari pengembangan skala konsep diri berbasis life-base learning akan membantu
Universitas Negeri Malang untuk melakukan evaluasi efektifitas kurikulum untuk membentuk
kepribadian mahasiswa.
40
BAB VI
PENUTUP
6.1. Simpulan
Skala psikologis yang baik memiliki kriteria valid, reliabel, terstandardisasi, efisien,
dan bermanfaat. Skala konsep diri berbasis life-base learning memiliki validitas yang cukup
baik, dari hasil confirmatory factor analysis, seperti loading faktor dan indikator kesesuaian
model. Untuk mendapatkan bukti empiris terkait dengan validitas selain analisis faktor akan
dilakukan pada penelitian selanjutnya, seperti, skor skala konsep diri ini akan berkorelasi
dengan prestasi akademik, skor skala konsep diri ini diharapkan akan mampu membedakan
mahasiswa Universitas Negeri Malang dengan perguruan tinggi yang lain, dan sebagainya.
Skala konsep diri ini juga mempunyai reliabilitas yang memadai. Hal ini menunjukan
skala konsep diri memenuhi syarat yang layak untuk digunakan oleh mahasiswa Universitas
Negeri Malang. Hasil revisi terakhir skala konsep diri life-base learning mempunyai 36 aitem
dengan enam aspek yang saling berkorelasi.
6.2. Saran
Pengembangan skala psikologis membutuhkan waktu dan energi yang berkelanjutan,
sehingga penelitian ini masih membutuhkan uji coba ulang dan menganalisis data kembali
terhadap revisi skala yang sudah dilakukan agar tercipta skala konsep diri life-base learning
sesuai standart.
41
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S. (2014). Penyusunan Skala Psikologis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bracken, B.A. (1992). Multidimensional Self Concept Scale. Austin, TX: PRO-ED
Bracken, B.A., Bunch, S., Keith, T.Z., and Keith, P.B. (2000). Child and adolescent
multidimensional self‐concept: A five‐instrument factor analysis. Psychology in the
School, 37, 483-493. Diakses 10 April 2019 dari https://doi.org/10.1002/1520-
6807(200011)37:6<483::AID-PITS1>3.0.CO;2-R
Cohen, R. J., Swerdlik, M.E., & Sturman, E.D. (2013). Psychological testing and
assessment: Introduction to test and measurement. New York: McGraw-Hill Education
Hair, Jr. J.F., Black, W.C., Babin, B.J., & Anderson, R.E. (2010). Multivariate data analysis
(7th ed). United States: Pearson
Kamdi, W. & Saryono, Dj. (2017). Amanah Inovasi Pendidikan Tinggi dalam Kurikulum
Transdisipliner dan Belajar Berbasis Kehidupan. Malang: Universitas Negeri Malang
Mapiare, A. (2006). Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Raja Grafindo Persada
McNeil, J.D. (2014). Contemporary curriculum in thought and action (8th Ed). USA: John
Wiley & Sons.
McCoach, D. B., Gable, R.K., Madura, J.P. (2013). Instrument Development in the Affective
Domain School and Corporate Applications (3rd Ed). London: Springer
Periantalo, J. (2015). Penyusunan Skala Psikologi: Asyik, mudah, & bermanfaat. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Schwab, K. (2016). The fourth industrial revolution. Switzerlsnd: World Economic Forum.
Diakses 10 April 2019 dari https://luminariaz.files.wordpress.com/2017/11/the-fourth-
industrial-revolution-2016-21.pdf
Schalock, R.L. (2002). Outcome-Based Evaluation (2nd Ed). London: Kluwer Academic
Publishers
LAMPIRAN I HASIL CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS DENGAN R PROGRAM
PUTARAN 1
> model <- '
+ Fisik=~ X1+X3+X4+X5+X6+X8+X10+X11+X12
+ Keluarga=~X13+X16+X17+X19+X20+X21+X22+X23
+ Akademik=~X25+X26+X28+X29+X32+X33+X34+X35
+ Kompetensi=~X37+X38+X39+X40+X41+X42+X43+X44+X45+X46+X47+X48
+ Sosial=~X49+X50+X51+X52+X53+X54+X55+X56+X57+X58+X59+X60
+ Afek=~X61+X62+X63+X64+X65+X66+X67+X68+X69+X70+X71+X72
+ '
>
> out <- cfa(model, data=Data)
> #out <- cfa(model, data=Data, std.lv = TRUE)
> summary(out, fit.measures = TRUE)
lavaan 0.6-7 ended normally after 97 iterations
Estimator ML
Optimization method NLMINB
Number of free parameters 137
Used Total
Number of observations 707 709
Model Test User Model:
Test statistic 5155.452
Degrees of freedom 1754
P-value (Chi-square) 0.000
Model Test Baseline Model:
Test statistic 15413.979
Degrees of freedom 1830
P-value 0.000
User Model versus Baseline Model:
Comparative Fit Index (CFI) 0.750
Tucker-Lewis Index (TLI) 0.739
Loglikelihood and Information Criteria:
Loglikelihood user model (H0) -48666.451
Loglikelihood unrestricted model (H1) NA
Akaike (AIC) 97606.901
Bayesian (BIC) 98231.762
Sample-size adjusted Bayesian (BIC) 97796.756
Root Mean Square Error of Approximation:
RMSEA 0.052
90 Percent confidence interval - lower 0.051
90 Percent confidence interval - upper 0.054
P-value RMSEA <= 0.05 0.009
Standardized Root Mean Square Residual:
SRMR 0.058
Parameter Estimates:
Standard errors Standard
Information Expected
Information saturated (h1) model Structured
Latent Variables:
Estimate Std.Err z-value P(>|z|)
Fisik =~
X1 1.000
X3 0.433 0.119 3.630 0.000
X4 1.380 0.127 10.831 0.000
X5 0.603 0.114 5.290 0.000
X6 0.825 0.123 6.718 0.000
X8 0.547 0.093 5.860 0.000
X10 -0.127 0.126 -1.007 0.314
X11 1.200 0.112 10.742 0.000
X12 1.304 0.120 10.841 0.000
Keluarga =~
X13 1.000
X16 1.339 0.092 14.631 0.000
X17 0.973 0.087 11.229 0.000
X19 1.230 0.086 14.375 0.000
X20 0.832 0.071 11.775 0.000
X21 0.932 0.084 11.033 0.000
X22 0.476 0.039 12.153 0.000
X23 1.033 0.083 12.515 0.000
Akademik =~
X25 1.000
X26 0.994 0.069 14.429 0.000
X28 1.211 0.088 13.821 0.000
X29 1.315 0.086 15.283 0.000
X32 1.020 0.086 11.897 0.000
X33 0.966 0.080 12.043 0.000
X34 0.866 0.088 9.887 0.000
X35 -0.157 0.120 -1.308 0.191
Kompetensi =~
X37 1.000
X38 0.994 0.053 18.604 0.000
X39 1.042 0.058 17.838 0.000
X40 0.963 0.050 19.301 0.000
X41 0.803 0.049 16.536 0.000
X42 0.391 0.035 11.141 0.000
X43 0.465 0.039 11.812 0.000
X44 0.457 0.037 12.530 0.000
X45 0.684 0.050 13.719 0.000
X46 0.791 0.051 15.481 0.000
X47 0.630 0.052 12.060 0.000
X48 0.281 0.063 4.456 0.000
Sosial =~
X49 1.000
X50 1.257 0.077 16.369 0.000
X51 1.186 0.068 17.327 0.000
X52 1.071 0.083 12.886 0.000
X53 0.738 0.076 9.718 0.000
X54 0.505 0.076 6.661 0.000
X55 0.498 0.065 7.654 0.000
X56 0.696 0.068 10.299 0.000
X57 0.629 0.053 11.833 0.000
X58 0.673 0.068 9.973 0.000
X59 0.631 0.085 7.443 0.000
X60 0.417 0.086 4.830 0.000
Afek =~
X61 1.000
X62 1.090 0.075 14.510 0.000
X63 1.080 0.074 14.580 0.000
X64 0.837 0.078 10.760 0.000
X65 0.928 0.071 13.154 0.000
X66 1.097 0.079 13.947 0.000
X67 0.954 0.073 13.024 0.000
X68 0.725 0.057 12.775 0.000
X69 0.769 0.062 12.428 0.000
X70 0.932 0.074 12.583 0.000
X71 0.750 0.066 11.319 0.000
X72 0.768 0.057 13.404 0.000
Covariances:
Estimate Std.Err z-value P(>|z|)
Fisik ~~
Keluarga 0.102 0.013 7.859 0.000
Akademik 0.097 0.012 7.897 0.000
Kompetensi 0.121 0.016 7.637 0.000
Sosial 0.101 0.013 7.607 0.000
Afek 0.140 0.017 8.436 0.000
Keluarga ~~
Akademik 0.072 0.011 6.446 0.000
Kompetensi 0.082 0.015 5.603 0.000
Sosial 0.115 0.014 8.409 0.000
Afek 0.152 0.016 9.400 0.000
Akademik ~~
Kompetensi 0.196 0.018 10.734 0.000
Sosial 0.144 0.015 9.926 0.000
Afek 0.148 0.016 9.525 0.000
Kompetensi ~~
Sosial 0.232 0.021 11.053 0.000
Afek 0.232 0.022 10.376 0.000
Sosial ~~
Afek 0.193 0.019 10.206 0.000
Variances:
Estimate Std.Err z-value P(>|z|)
.X1 0.463 0.027 17.016 0.000
.X3 1.132 0.061 18.666 0.000
.X4 0.415 0.028 14.964 0.000
.X5 0.937 0.051 18.484 0.000
.X6 0.956 0.052 18.218 0.000
.X8 0.599 0.033 18.393 0.000
.X10 1.352 0.072 18.792 0.000
.X11 0.333 0.022 15.187 0.000
.X12 0.369 0.025 14.938 0.000
.X13 0.240 0.016 14.862 0.000
.X16 0.590 0.037 15.932 0.000
.X17 0.729 0.041 17.584 0.000
.X19 0.533 0.033 16.122 0.000
.X20 0.466 0.027 17.409 0.000
.X21 0.702 0.040 17.642 0.000
.X22 0.139 0.008 17.273 0.000
.X23 0.600 0.035 17.130 0.000
.X25 0.244 0.015 15.757 0.000
.X26 0.277 0.017 16.161 0.000
.X28 0.486 0.029 16.575 0.000
.X29 0.376 0.024 15.385 0.000
.X32 0.570 0.033 17.458 0.000
.X33 0.492 0.028 17.406 0.000
.X34 0.687 0.038 18.002 0.000
.X35 1.677 0.089 18.791 0.000
.X37 0.382 0.023 16.568 0.000
.X38 0.339 0.021 16.315 0.000
.X39 0.444 0.027 16.721 0.000
.X40 0.268 0.017 15.849 0.000
.X41 0.351 0.020 17.237 0.000
.X42 0.258 0.014 18.299 0.000
.X43 0.314 0.017 18.219 0.000
.X44 0.261 0.014 18.122 0.000
.X45 0.455 0.025 17.930 0.000
.X46 0.424 0.024 17.547 0.000
.X47 0.547 0.030 18.187 0.000
.X48 0.997 0.053 18.735 0.000
.X49 0.310 0.019 16.319 0.000
.X50 0.397 0.025 15.733 0.000
.X51 0.260 0.018 14.614 0.000
.X52 0.709 0.040 17.566 0.000
.X53 0.733 0.040 18.235 0.000
.X54 0.826 0.044 18.567 0.000
.X55 0.587 0.032 18.481 0.000
.X56 0.562 0.031 18.145 0.000
.X57 0.315 0.018 17.844 0.000
.X58 0.571 0.031 18.197 0.000
.X59 1.007 0.054 18.501 0.000
.X60 1.124 0.060 18.684 0.000
.X61 0.495 0.028 17.464 0.000
.X62 0.423 0.025 16.939 0.000
.X63 0.405 0.024 16.893 0.000
.X64 0.749 0.041 18.184 0.000
.X65 0.469 0.027 17.588 0.000
.X66 0.514 0.030 17.254 0.000
.X67 0.516 0.029 17.634 0.000
.X68 0.320 0.018 17.716 0.000
.X69 0.398 0.022 17.819 0.000
.X70 0.559 0.031 17.774 0.000
.X71 0.516 0.029 18.081 0.000
.X72 0.298 0.017 17.493 0.000
Fisik 0.156 0.025 6.309 0.000
Keluarga 0.230 0.024 9.715 0.000
Akademik 0.197 0.021 9.272 0.000
Kompetensi 0.407 0.038 10.630 0.000
Sosial 0.259 0.027 9.572 0.000
Afek 0.290 0.034 8.515 0.000
PUTARAN 2 eliminate item 10, 35
> model <- '
+ Fisik=~ X1+X3+X4+X5+X6+X8+X11+X12
+ Keluarga=~X13+X16+X17+X19+X20+X21+X22+X23
+ Akademik=~X25+X26+X28+X29+X32+X33+X34
+ Kompetensi=~X37+X38+X39+X40+X41+X42+X43+X44+X45+X46+X47+X48
+ Sosial=~X49+X50+X51+X52+X53+X54+X55+X56+X57+X58+X59+X60
+ Afek=~X61+X62+X63+X64+X65+X66+X67+X68+X69+X70+X71+X72
+ '
>
> out <- cfa(model, data=Data)
> #out <- cfa(model, data=Data, std.lv = TRUE)
> summary(out, fit.measures = TRUE)
lavaan 0.6-7 ended normally after 96 iterations
Estimator ML
Optimization method NLMINB
Number of free parameters 133
Used Total
Number of observations 707 709
Model Test User Model:
Test statistic 5004.621
Degrees of freedom 1637
P-value (Chi-square) 0.000
Model Test Baseline Model:
Test statistic 15260.424
Degrees of freedom 1711
P-value 0.000
User Model versus Baseline Model:
Comparative Fit Index (CFI) 0.751
Tucker-Lewis Index (TLI) 0.740
Loglikelihood and Information Criteria:
Loglikelihood user model (H0) -46370.168
Loglikelihood unrestricted model (H1) -43867.858
Akaike (AIC) 93006.337
Bayesian (BIC) 93612.954
Sample-size adjusted Bayesian (BIC) 93190.648
Root Mean Square Error of Approximation:
RMSEA 0.054
90 Percent confidence interval - lower 0.052
90 Percent confidence interval - upper 0.056
P-value RMSEA <= 0.05 0.000
Standardized Root Mean Square Residual:
SRMR 0.059
Parameter Estimates:
Standard errors Standard
Information Expected
Information saturated (h1) model Structured
Latent Variables:
Estimate Std.Err z-value P(>|z|)
Fisik =~
X1 1.000
X3 0.434 0.119 3.640 0.000
X4 1.382 0.127 10.843 0.000
X5 0.602 0.114 5.284 0.000
X6 0.822 0.123 6.703 0.000
X8 0.545 0.093 5.848 0.000
X11 1.200 0.112 10.743 0.000
X12 1.304 0.120 10.844 0.000
Keluarga =~
X13 1.000
X16 1.339 0.092 14.630 0.000
X17 0.973 0.087 11.230 0.000
X19 1.230 0.086 14.375 0.000
X20 0.832 0.071 11.773 0.000
X21 0.932 0.084 11.035 0.000
X22 0.477 0.039 12.155 0.000
X23 1.033 0.083 12.515 0.000
Akademik =~
X25 1.000
X26 0.995 0.069 14.444 0.000
X28 1.209 0.088 13.807 0.000
X29 1.316 0.086 15.300 0.000
X32 1.022 0.086 11.923 0.000
X33 0.965 0.080 12.041 0.000
X34 0.864 0.088 9.877 0.000
Kompetensi =~
X37 1.000
X38 0.994 0.053 18.601 0.000
X39 1.041 0.058 17.836 0.000
X40 0.963 0.050 19.297 0.000
X41 0.803 0.049 16.536 0.000
X42 0.391 0.035 11.144 0.000
X43 0.465 0.039 11.816 0.000
X44 0.458 0.037 12.533 0.000
X45 0.684 0.050 13.718 0.000
X46 0.791 0.051 15.479 0.000
X47 0.630 0.052 12.060 0.000
X48 0.281 0.063 4.459 0.000
Sosial =~
X49 1.000
X50 1.257 0.077 16.368 0.000
X51 1.186 0.068 17.327 0.000
X52 1.071 0.083 12.885 0.000
X53 0.738 0.076 9.718 0.000
X54 0.505 0.076 6.661 0.000
X55 0.498 0.065 7.655 0.000
X56 0.696 0.068 10.298 0.000
X57 0.629 0.053 11.832 0.000
X58 0.673 0.068 9.973 0.000
X59 0.631 0.085 7.444 0.000
X60 0.417 0.086 4.830 0.000
Afek =~
X61 1.000
X62 1.090 0.075 14.512 0.000
X63 1.080 0.074 14.582 0.000
X64 0.837 0.078 10.761 0.000
X65 0.928 0.071 13.154 0.000
X66 1.097 0.079 13.948 0.000
X67 0.954 0.073 13.024 0.000
X68 0.725 0.057 12.776 0.000
X69 0.769 0.062 12.428 0.000
X70 0.932 0.074 12.582 0.000
X71 0.750 0.066 11.319 0.000
X72 0.768 0.057 13.403 0.000
Covariances:
Estimate Std.Err z-value P(>|z|)
Fisik ~~
Keluarga 0.102 0.013 7.859 0.000
Akademik 0.097 0.012 7.886 0.000
Kompetensi 0.121 0.016 7.633 0.000
Sosial 0.101 0.013 7.603 0.000
Afek 0.140 0.017 8.436 0.000
Keluarga ~~
Akademik 0.072 0.011 6.440 0.000
Kompetensi 0.082 0.015 5.604 0.000
Sosial 0.115 0.014 8.409 0.000
Afek 0.152 0.016 9.401 0.000
Akademik ~~
Kompetensi 0.196 0.018 10.725 0.000
Sosial 0.144 0.015 9.917 0.000
Afek 0.148 0.016 9.518 0.000
Kompetensi ~~
Sosial 0.232 0.021 11.052 0.000
Afek 0.232 0.022 10.376 0.000
Sosial ~~
Afek 0.193 0.019 10.206 0.000
Variances:
Estimate Std.Err z-value P(>|z|)
.X1 0.463 0.027 17.013 0.000
.X3 1.132 0.061 18.665 0.000
.X4 0.414 0.028 14.939 0.000
.X5 0.937 0.051 18.485 0.000
.X6 0.957 0.053 18.221 0.000
.X8 0.600 0.033 18.395 0.000
.X11 0.334 0.022 15.188 0.000
.X12 0.369 0.025 14.934 0.000
.X13 0.240 0.016 14.863 0.000
.X16 0.590 0.037 15.932 0.000
.X17 0.729 0.041 17.584 0.000
.X19 0.533 0.033 16.122 0.000
.X20 0.466 0.027 17.409 0.000
.X21 0.702 0.040 17.641 0.000
.X22 0.139 0.008 17.272 0.000
.X23 0.600 0.035 17.130 0.000
.X25 0.243 0.015 15.750 0.000
.X26 0.277 0.017 16.148 0.000
.X28 0.487 0.029 16.582 0.000
.X29 0.375 0.024 15.364 0.000
.X32 0.569 0.033 17.447 0.000
.X33 0.492 0.028 17.406 0.000
.X34 0.688 0.038 18.004 0.000
.X37 0.382 0.023 16.568 0.000
.X38 0.339 0.021 16.316 0.000
.X39 0.444 0.027 16.721 0.000
.X40 0.268 0.017 15.850 0.000
.X41 0.351 0.020 17.236 0.000
.X42 0.258 0.014 18.298 0.000
.X43 0.314 0.017 18.218 0.000
.X44 0.261 0.014 18.121 0.000
.X45 0.455 0.025 17.930 0.000
.X46 0.424 0.024 17.547 0.000
.X47 0.547 0.030 18.186 0.000
.X48 0.996 0.053 18.735 0.000
.X49 0.310 0.019 16.319 0.000
.X50 0.397 0.025 15.733 0.000
.X51 0.260 0.018 14.613 0.000
.X52 0.709 0.040 17.566 0.000
.X53 0.733 0.040 18.235 0.000
.X54 0.826 0.044 18.567 0.000
.X55 0.587 0.032 18.481 0.000
.X56 0.562 0.031 18.145 0.000
.X57 0.315 0.018 17.844 0.000
.X58 0.571 0.031 18.197 0.000
.X59 1.007 0.054 18.501 0.000
.X60 1.124 0.060 18.684 0.000
.X61 0.495 0.028 17.464 0.000
.X62 0.423 0.025 16.938 0.000
.X63 0.405 0.024 16.893 0.000
.X64 0.749 0.041 18.184 0.000
.X65 0.469 0.027 17.588 0.000
.X66 0.514 0.030 17.253 0.000
.X67 0.516 0.029 17.634 0.000
.X68 0.320 0.018 17.716 0.000
.X69 0.398 0.022 17.819 0.000
.X70 0.559 0.031 17.774 0.000
.X71 0.516 0.029 18.081 0.000
.X72 0.298 0.017 17.494 0.000
Fisik 0.156 0.025 6.311 0.000
Keluarga 0.230 0.024 9.715 0.000
Akademik 0.198 0.021 9.275 0.000
Kompetensi 0.407 0.038 10.629 0.000
Sosial 0.259 0.027 9.572 0.000
Afek 0.290 0.034 8.516 0.000
LAMPIRAN 2
RELIABILITAS SKALA KONSEP DIRI LIFE-BASE LEARNING
Reliabilitas Total
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.873 .903 72
Reliabilitas Physical
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.396 .484 12
Reliabilitas Family
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.334 .493 12
Reliabilitas Academic
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.359 .500 12
Reliabilitas Competence
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.847 .853 12
Reliabilitas Social
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.749 .764 12
Reliabilitas Affect
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.858 .860 12
RELIABILITAS SETELAH ITEM UNFAVO DIKURANGI
Reliabilitas Total
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.924 .931 61
Reliabilitas Physical
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.606 .631 9
Reliabilitas Family
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.772 .783 8
Reliabilitas Academic
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.664 .724 8
Reliabilitas Competence
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.847 .853 12
Reliabilitas Social
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.749 .764 12
Reliabilitas Affect
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.858 .860 12
top related