laporan akhir kegiatan profesi integral melalui pendekatan pemberdayaan keluarga angkatan 66...
Post on 05-Dec-2014
1.686 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Republik Indonesia merupakan suatu bentuk Negara Kesatuan yang terdiri
lima pulau besar dan ribuan pulau-pulau kecil. Di samping terdiri dari berbagai
pulau-pulau, Indonesia juga dikenal dunia sebagai negara dengan beragam suku,
budaya, serta adat istiadat.Keragaman budaya ini lantas tidak menjadikan Indonesia
rapuh dan mudah terpecah.Akan tetapi semangat bangsa Indonesia dengan
semboyan “Bhineka Tunggal Ika” menjadikan bangsa Indonesia menyatu dalam tali
persaudaraan yang kokoh sebagai bangsa yang satu yaitu bangsa Indonesia.
Berbagai macam masalah telah dialami bangsa Indonesia mulai dari sejak zaman
penjajah hingga era reformasi sekarang ini.Misalnya krisis ekonomi yang melanda
perekonomian Indonesia di tahun 2000 menjadikan harga kebutuhan-kebutuhan
konsumtif masyarakat Indonesia mahal.Keadaan perekonomian ini terus
berlangsung hingga sekarang bahkan diperburuk oleh terjadinya krisis ekonomi
global yang dampaknya juga dirasakan bangsa Indonesia.
Dalam penyelesaian masalah-masalah yang ada, seringkali masyarakat desa
sebagai kelompok besar bertanggung jawab atas masalah-masalah tersebut,
terkesan lambat dan tidak secara aktif berupaya mencari suatu solusi yang cepat
dan tepat dalam penyelesaian masalah yang ada. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi
Integral Tematik Posdaya Angkatan 66 Semester Genap Tahun 2012/2013
dilakukan untuk melatih mahasiswa sebagai fasilitator, mahasiswa yang
bertanggung jawab atas kesadaran kelompok masyarakat tentang kebutuhan untuk
merubah, kepekaan terhadap proses yang terjadi, pemahaman kepemimpinan yang
di anut kelompok masyarakat, kemampuan bertindak sebagai organisator dan
pelopor, kemampuan mengendalikan diri dan bertindak pada saat yang tepat, dan
pemahaman tentang kelebihan dan kelemahan lingkungan sasaran. Diharapkan
dengan semua tuntututan kerja di atas, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Profesi Integral Tematik Posdaya Angkatan 66 Semester Genap Tahun 2012/2013
2
dapat membantu masyarakat dalam memecahkan permasalahan masyarakat yang
muncul di lingkungan masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral Tematik Posdaya Angkatan 66 Semester
Genap Tahun 2012/2013 merupakan salah satu program yang mampu mendidik
mahasiswa membentuk suatu pola pikir dan bekerja secara interdisipliner dan lintas
sektoral.Penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperoleh dalam
perguruan tinggi dapat diterapkan dan diberdayakan dalam masyarakat. Melalui
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral Tematik Posdaya Angkatan 66 Semester
Genap Tahun 2012/2013mahasiswa juga diberikan pengalaman, keterampilan
secara nyata sebagai kader pembangunan sehingga melalui Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Profesi Integral Tematik Posdaya Angkatan 66 Semester Genap Tahun
2012/2013 akan tertanam rasa cinta, kepedulian sosial, dan rasa tanggung jawab
terhadap masyarakat di berbagai bidang dalam diri mahasiswa.
Berdasarkan kondisi di masyarakat dan berdasarkan uraian singkat tersebut, maka
Universitas Tadulako sebagai lembaga akademik melalu Pusat Pengembangan
Wilayah Kuliah Kerja Nyata (P2WKKN) dengan menempatkan mahasiswa dalam
program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral Tematik Posdaya Angkatan 66
Semester Genap Tahun 2012/2013 terus berupaya untuk dapat meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dan sumber daya alam yang dimiliki secara optimal.
Dengan model kemampuan sumber daya manusia dan potensi sumber daya alam
yang dimiliki diharapkan dapat memacu dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan
taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat desa sehingga dapat terwujud
pembangunan masyarakat desa ke arah yang lebih baik.
Diharapkan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral Tematik
Posdaya Angkatan 66 Semester Genap Tahun 2012/2013 sebagai salah satu
kegiatan perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi Universitas Tadulako yaitu
Pemberdayaan Masyarkat, dapat memotivasi serta memediasi masyarakat dalam
menemukan solusi dari masalah-masalah yang ada di lingkungan masyarakat.
3
Kuliah Kerja Nyata Universitas Tadulako (KKN UNTAD) sampai saat ini mengalami
perkembangan yang cukup dinamis dalam pengelolaan dan pelaksanaannya. Model
beserta varian KKN juga mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.
Universitas Tadulako sebagaimana dalam visinya pada tahun 2020 unggul dalam
pengabdian pada masyarakat melalui pengembangan pendidikan dan penelitian,
senantiasa berusaha merespon perkembangan yang terjadi ditengah masyarakat
guna menempatkan diri dalam upaya pencapaian visi tersebut dan menghindari
terbentuknya universitas yang hanya berfungsi sebagai menara gading.
KKN UNTAD merupakan wadah untuk dapat menyumbangkan pengetahuan secara
langsung kepada masyarakat secara melembaga. Sebagai kegiatan kelompok yang
terdiri dari berbagai disiplin ilmu, KKN diharapkan mampu untuk menangani
masalah-masalah nyata yang sifatnya majemuk secara terpadu dan interdisipliner.
Kemajemukan disiplin ilmu yang dimiliki dan dikembangkan Untad sangat
memungkinkan perguruan tinggi ini akan mengakar di tengah masyarakat. Hal ini
dapat di aplikasikan jika pengembangan misi Tri Darma dilaksanakan dengan
kemampuan professional memposisikan diri sebagai agen pembaharu.
Peran mahasiswa sebagai agen pembaharu harus mampu memposisikan diri
ditengah-tengah masyarakat selama mengikuti kegiatan KKN, selain itu mahasiswa
dituntut berperan mengaplikasikan ilmunya sebagai fasilitator dan dinamisator
pembangunan di tengah masyarakat. Untuk itu peran yang harus diemban oleh
mahasiswa adalah :
1. Pemberi informasi; sebagai orang terpelajar, mahasiswa memiliki sentuhan
media yang relatif cukup tinggi sehingga memiliki informasi yang dapat
disampaikan kepada masyarakat , berupa ide-ide baru bernuansa
pemberdayaan.
2. Pemberi motivasi, mahasiswa memiliki posisi yang jauh lebih menguntungkan
untuk memperoleh kepercayaan masyarakat agar mau melaksanakan suatu
program atau kegiatan. Mahasiswa tinggal bersama-sama masyarakat
sehingga dapat mengetahui berbagai aspek kehidupan masyarakat,
kebutuhan dan aspirasi masyarakat sehingga mudah untuk digerakkan.
4
3. Pelancar proses difusi inovasi, dalam proses ini setiap anggota masyarakat
yang menjadi sasaran akan mengalami suatu keadaan yang hasil akhirnya
ialah menerima atau menolak inovasi.
4. Penghubung antar sistem, berbagai program instansi pemerintah terhadap
masyarakat yang tidak dapat diakses oleh masyarakat sehingga diperlukan
peran mahasiswa sebagai penghubung antar masyarakat dengan
pemerintah.
Peran tersebut tidaklah ringan mengingat berbagai faktor telah mengakibatkan
nilai-nilai luhur yang diemban mahasiswa KKN kini tergerus dengan model KKN
yang konvensional dan monoton, selain ketidakprofesionalan mahasiswa dalam
melaksanakan KKN juga menjadi faktor penyebabnya, belum lagi arus
perubahan yang begitu pesat yang kini terjadi ditengah-tengah masyarakat.
Fakta lapangan menunjukkan bahwa model KKN konvensional dan monoton
yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN di lapangan membuat reaksi dari
masyarakat dan pemerintah setempat untuk perlunya ada varian baru di dalam
pengelolaan KKN agar masyarakat dan pemerintah dapat merasakan manfaat
dan entry point pelaksanaan KKN.
Model KKN yang selama ini tanpa keberlanjutan dan berkesinambungan
membuat masyarakat dan aparat pemerintah hamper mengalami kejenuhan
kalau tidak mau dikatakan resisten terhadap mahasiswa KKN.
Olehnya itu dituntut keseriusan dan keprofesionalan dalam menyiapkan
mahasiswa dalam melakukan kegiatan KKN, P2WKKN sebagai lembaga yang
mengelola KKN UNTAD kini telah berusaha mengembangkan berbagai model
KKN sebagai jawaban akan persoalan tersebut, saat ini P2WKKN dengan
bekerjasama Yayasan Damandiri dan pemerintah daerah mengembangkan KKN
Pos Pemberdayaan Keluarga (KKN Posdaya) sebagai jawaban persoalan di
atas.
5
1.2 Rumusan Masalah
A. Desa Porame
Setelah melakukan observasi di wilayah Desa Porame selama 7 hari, maka
dapat dikemukakan beberapa rumusan masalah yang dirangkum dalam berbagai
butir pertanyaan yaitu, sebagai berikut :
1. Bagaimana mengajak anak-anak agar mau mengembangkan minat baca?
2. Bagaimana mengatasi masalah-masalah yang dialami wanita pada umumnya?
3. Bagaimana memahamkan masyarakat agar mengetahui kiat-kiat dalam
berwirausaha?
4. Bagaimana mengembangkan bunga furing sebagai ciri khas kabupaten sigi?
5. Bagaimana melakukan pendataan yang benar agar data yang didapatkan
akurat?
6. Bagaimana menjadikan kotoran ternak agar dapat bermanfaat dalam sektor
pertanian?
7. Bagaimana menjadikan anak-anak paham dalam beragama dan berperilaku
yang baik dalam bermasyarakat?
B. Desa Uwemanje
Sesuai hasil Observasi dan lokakarya Desa yang telah kami lakukan selama
7 hari, kami mahasiswa KKN Tematik Posdaya UNTAD angkatan 66 Desa
Uwemanje telah menemukan beberapa permasalahan yang telah kami angkat
sesuai dengan prioritas permasalahannya. Adapun permasalahan yang kami
temukan di Desa Uwemanje antara lain :
1. Bidang Pendidikan
Kurangnya pemahaman Anak-anak sekolah Minggu terhadap isi Alkitab yang
merupakan inti dari pengajaran Kristiani.
6
2. Bidang Kesehatan
Masih minimnya pengetahuan Masyarakat dan ibu-ibu tentang kesehatan
Reproduksi dan gizi.
3. Bidang Lingkungan Hidup
Kurangnya kesadaran Masyarakat akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat.
4. Bidang Sosbud
Belum tersedianya data potensi SDA, Ekonomi Desa yang baru, serta tidak
adanya papan pengenal di setiap rumah birokrasi Desa.
5. Teknologi Tepat Guna (TTG)
Masih banyaknya potensi Ekonomi Desa yang belum terkelola dengan maksimal
6. Ekstra
Bagaimana meningkatkan kembali semangat berlembaga pada Masyarakat
melalui kegiatan olahraga.
C. Desa Doda
Berdasarkan hasil observasi selama 7 hari di Desa Doda, Kecamatan Kinovaro,
Kabupaten Sigi yang dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi
Integral Tematik Posdaya Universitas Tadulako angkatan 66 tahun 2013
menemukan masalah-masalah yang ada di lingkungan masyarakat yaitu :
1. Masih terdapat anak yg belum mengenal huruf dan angka serta baca tulis
2. Masyarakat belum memahami tentang pola hidup bersih dan sehat serta
program keluarga Berencana
3. Dalam UKM belum ada yang melakukan pencatatan sederhana mengenai
pengelolaan keuangan
4. Penataan lingkungan yang belum teratur
5. Banyaknya kasus kekerasan dalam rumah tangga.
6. Belum tersedianya data SDA dan ekonomi Desa
7. Kurangnya tenaga pengajar mengaji di TPA
8. Belum tersedianya tanda pengenal Desa
9. Pengelolahan potensi Desa yang belum maksimal,
7
D. Desa Daenggune
Setelah melakukan observasi di wilayah Desa Daenggune selama 7 hari, maka
dapat dikemukakan beberapa rumusan masalah yang dirangkum dalam berbagai
butir pertanyaan yaitu, sebagai berikut :
1) Bagaimana mengadakan papan nama jalan, papan nama KADES berserta
jajarannya?
2) Bagaimana cara mengatasi kegiatan belajar mangajar di SD yang belum
kondusif?
3) Bagaimana menambah pengetahuan masyarakat mengenai bahaya narkoba?
4) Bagaimana meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Daenggune?
5) Bagaimana cara mengatasi ternak-ternak agar dapat hidup dengan sehat?
6) Bagaimana caramendapatkan data yang akurat dan benar di Desa Daenggune?
7) Bagaimana cara menambah pengetahuan masyarakat Desa Daenggune dalam
pengolahan potensi lokal yang belum maksimal?
E. Desa Kanuna
Sesuai hasil Observasi dan Loka karya Desa yang telah kami lakukan selama 7
hari, kami mahasiswa KKN Tematik Posdaya UNTAD angkatan 66 telah
menemukan beberapa permasalahan yang telah kami angkat sesuai dengan
prioritas permasalahannya. Adapun permasalahan yang kami temukan di Desa
Kanuna antara lain :
1. Kurangnya pengetahuan siswa-siswi mengenai pelajaran matematika, IPA, IPS,
PKN dan Bhs. Indonesia.
2. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya kebersihan air minum.
3. Belum adanya papan nama jalan sebagai penanda batas-batas antara RT dan
dusun.
4. Belum tertatanya pekarangan rumah penduduk.
5. Kurangnya pemahaman warga tentang pentingnya akta kelahiran dan kartu
keluarga.
6. Belum adanya data akurat tentang SDA dan SDM yang ada di desa Kanuna.
8
7. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pengelolaan dan pengolahan
potensi hayati desa, seperti kelapa dan ubi jalar yang dapat dimanfaatkan
menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi tinggi guna menambah pendapatan
desa.
8. Kurangnya “kegiatan kemasyarakatan” yang dapat menambah solidaritas antar
dusun.
F. Desa Kalora
Berdasarkan hasil observasi selama 7 hari di Desa Kalora, Kecamatan Kinovaro,
Kabupaten Sigi yang dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi
Integral Tematik Posdaya Universitas Tadulako angkatan 66 tahun 2013
menemukan masalah-masalah yang ada di lingkungan masyarakat yaitu :
1) Banyak anak-anak yang menghabiskan waktunya hanya dengan bermain
2) Masyarakat belum terlalu memahami tentang permasalahan narkoba
3) Tidak adanya usaha rumah tangga yang dapat menjadi mata pencarian
tambahan untuk keluarga
4) Penataan lingkungan sekitar yang belum teratur
5) Di balai desa masih menggunakan logo kabupaten Donggala.
6) Banyak perangkat Desa yang sudah rusak.
7) Banyak data tidak sesuai dan belum akurat
8) Masyarakat belum memiliki keterampilan dalam mengola singkong.
9) Tidak memiliki lapangan bola takraw
G. Desa Balane
Berdasarkan hasil observasi yang telah kami lakukan selama berada dilokasi
KKN, terdapat beberapa permasalahan yang kami temukan diantaranya :
1. Bidang pendidikan
Masih terdapatnya anak-anak yang putus sekolah.
9
2. Bidang kesehatan
Masih adanya masyarakat kurang memahami pentingnya berKB dan
Pentingnya gizi bagi Balita.
3. Bidang Ekonomi
Masih kurangnya jiwa kewirausahaan masyarakat.
4. Bidang SOSBUDAG
- Adanya masyarakat yang masih belum memiliki KK dan KTP dan
pentingnya kedua kartu tersebut.
- Kurangnya data tentang masyarakat, pertanian, potensi SDA dan ekonomi
desa balane.
- Adaya Masyarakat yang masih kurang memahami tentang peraturan
Hukum perdata dan pidana.
5. Bidang Lingkungan hidup, Pertanian, Perternakan,Dll
- Masih adanya Masyarakat yang kurang memahami tentang perternakan
sapi yang baik dan cara mengobati penyakit sapi.
- Masih Kurangnya informasi tentang pertanian dan cara mengobati penyakit
yang datang.
6. Bidang TTG
Masih kurangnya wawasan masyarakat tentang pemanfaatan pengolahan
potensi lokal yang belum maksimal.
1.3 Tujuan Dan Manfaat
Adapun maksud untuk mahasiswa KKN Profesi Integral Tematik Posdaya UNTAD
yaitu :
1. Memperdalam pengertian terhadap cara berpikir secara professional dan bekerja
sama secara interdispliner.
2. Wadah bagi keluarga dan masyarakat untuk bersama-sama mengatasi
permasalahan yang dihadapi dalam bidang kewirausahaan, pendidikan dan
pelatihan keterampilan, KB dan Kesehatan, serta lingkungan yang sekaligus
10
merupakan upaya memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia yang diukur
dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau pencapaian tujuan Millenium
Development Goals (MDGs) .
Tujuannya yaitu :
Secara Umum :
1. Memberi pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat, dan
pengalaman kerja nyata secara professional dalam memberikan solusi yang
dibutuhkan masyarakat.
2. Untuk lebih mendewasakan mahasiswa dan membiasakan untuk bekerja
secara professional dan bekerjasama dengan profesi lain yang berlatar
belakang ilmu yang berbeda.
3. Membantu masyarakat dan pemerintah Provinsi, Kabupaten, Kecamatan,
Desa dalam menyelesaikan permasalahan pembangunan.
4. Mendekatkan Universitas Tadulako dengan Masyarakat.
Secara Khusus :
1. Untuk memajukan kualitas pendidikan anak-anak SD;
2. Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat;
3. Agar ternak-ternak dapat hidup dengan sehat.
4. Untuk mendapatkan data yang akurat dan benar.
11
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI KKN
2.1 Sejarah Singkat Kecamatan Kinovaro
Berdasarkan peraturan daerah Kabupaten Donggala Nomor 1 Tahun 2007 tentang
pembentukan Kecamatan Kinovaro, Kecamatan ini terbentuk atau mekar dari
Kecamatan Marawola pada Bulan Desember 2007. Kecamatan Kinovaro yang
didukung oleh luas wilayah, jumlah penduduk dan ketersediaan sumber daya alam
yang cukup memadai untuk diolah dan dikembangkan, pada prinsipnya telah memenuhi
persyaratan pemekaran kecamatan sebagaimana yang diatur dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Oleh karena itu, berdasarkan ketentuan Pasal 126 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan berpedoman pada Keputusan Menteri
Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2001 tentang Pedoman Pembentukan Kecamatan yang
masih berlaku sebagai referensi hokum sebelum Pemerintah Pusat mengeluarkan
Peraturan Pemerintah yang pada prinsipnya akan mengatur hal yang sama, maka
Pemerintah Daerah Kabupaten Donggala melakukan pemekaran Kecamatan Marawola
melalui Pembentukan Kecamatan Kinovaro yang diatur dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Donggala.
Kecamatan Kinovaro terdiri atas Sembilan desa yaitu :
1. Desa Porame
2. Desa Balane
3. Desa Uwemanje
4. Desa Rondingo
5. Desa Pobolobia
6. Desa Doda
7. Desa Daenggune
8. Desa Kanuna
9. Desa Kalora
12
2.2 Kondisi Geografis
Kecamatan Kinovaro merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Sigi yang terletak
pada titk ordinat 00 52’06’’ – 1001’01’’LS dan 119046’42’’ – 119050’52’’ BT yang memiliki
batas-batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Kecamatan Palu Barat Kota Palu
- Sebelah Timur : Kecamatan Palu Barat Kota Palu dan Kecamatan Marawola
- Sebelah Selatan : Kecamatan Dolo Barat
- Sebelah Barat : Kecamatan Marawola Barat
Luas wilayah Kecamatan Kinovaro 70,38 Km2 yang secara administrasi terdiri dari 9
desa. Berdasarkan Elevasi (ketinggian dari permukaan laut), Kecamatan Kinovaro pada
umumnya merupakan daerah perbukitan dan pegunungan. Berada pada ketinggian 164
– 1316 m di atas permukaan laut.
Mengingat bahwa secara geografis Kecamatan kinovaro bersinggungan langsung
dengan hutan lindung yang menjadi daerah penyanggah, maka dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan diperlakukan secara
khusus dengan memberikan pembatasan pada pemanfaatan lahan, sehingga
diharapkan bahwa dengan adanya ketentuan yang membatasi pembatasan lahan di
Kecatan Kinovaro maka fungsi kawasan hutan lindung sebagai daerah penyanggah
dapat terjaga dan terpelihara secara lestari.
2.3 Kondisi Demografis
Jumlah penduduk di kecamatan ini pada tahun 2008 sebesar 10.540 jiwa, dimana
jumlah penduduk tertinggi terdapat di Desa Kalora sebanyak 1.851 jiwa dan jumlah
penduduk terendah terdapat di Desa Pobolobia sebanyak 406 jiwa, sedangkan tingkat
kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Desa Porame yaitu sebesar 567/km2.
Pada tahun 2008, banyaknya penduduk perempuan sedikit lebih rendah dibandingkan
penduduk laki-laki, yaitu 5.120 jiwa penduduk perempuan dan 5.420 jiwa penduduk laki-
13
laki. Dengan demikian, secara umum rasio jenis kelamin di Kecamatan Kinovaro berada
di atas 100, yaitu sebesar 105 yang artinya 100 perempuan berbanding 105 laki-laki.
Sedangkan menurut kewarganegaraannya, penduduk seluruhnya berkewarganegaraan
Indonesia. Jumlah penduduk WNI laki-laki dan perempuan masing-masing sebanyak
5.420 dan 5.210 jiwa.
2.4 Kondisi Sosial Budaya Dan Ekonomi
A. Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan merupakan indikator dari kemajuan suatu bangsa. Sebagai upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa maka pendidikan tidak dapat dilepaskan dari
kehidupan masyarakat. Sebagai ukuran keberhasilan pembangunan pendidikan di
Kecamatan Kinovaro dengan data yang bersumber dari Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kecamatan Kinovaro dapat dilihat dalam penyajian data sektor
pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai jenjang pendidikan tertinggi di
daerah ini.
Sekolah, murid, guru merupakan tiga kumpulan dasar dari sistem pendidikan yang
secara keseluruhan sangat penting. Di Kecamatan Kinovaro, banyaknya sekolah TK
2 buah, SD 14 buah, SLTP 2 buah, dan SMU 1 buah.
B. Pertanian
Sektor pertanian merupakan landasan dasar utama perekonomian di Kecamatan
Kinovaro. Oleh karena itu, perkembangan di sektor pertanian masih merupakan hal
yang penting dalam mendukung pembangunan ekonomi di sektor lainnya.
Tanaman perkebunan terbanyak adalah kakao sebesar 46.107 pohon, dimana Desa
Uwemanje memiliki tanaman kakao terbanyak, yaitu sebesar 28.129 pohon.
Tanaman kopi sebesar 16.028 pohon. Tanaman perkebunan lainnya adalah kelapa
dan cengkeh masing-masing sebanyak sebesar 1.672 pohon dan 1.809 pohon
(Data Tahun 2008).
14
Peternakan diupayakan untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak dalam
usaha memperbaiki gizi masyarakat disamping meningkatkan pendapatan. Jenis
ternak yang diusahakan oleh masyarakat di Kecamatan Kinovaro adalah sapi
sebanyak 1.299 ekor dan kuda sebanyak 12 ekor. Sedangkan untuk ternak kecil
seperti kambing berjumlah 1.158 ekor, domba sebanyak 191 ekor dan babi 372 ekor
(Data Tahun 2008).
C. Industri
Perusahaan yang bergerak disektor industri dibedakan industri besar, industri
sedang, industri kecil dan kerajinan rumah tangga. Pengelompokkan tersebut
semata-mata didasarkan atas banyaknya pekerja diperusahaan.
Berdasarkan klasifikasi industri tersebut di Kecamatan Kinovaro pada tahun 2008
masih nihil. Usaha perbengkelan motor sebanyak 7 usaha, bengkel sepeda 1 usaha
dan service radio/tape 2 usaha (Kinovaro Dalam Angka, 2009).
D. Perdagangan
Prasarana pemasaran di Kecamatan Kinovaro untuk kegiatan jual beli hasil komoditi
dan kebutuhan lainnya agak sulit karena kios-kios/toko, pedagang keliling dan pasar
yang ada di desa-desa dalam wilayah Kecamatan Kinovaro, masih sangat terbatas.
Ditambah lagi pasar tersebut merupakan pasar mingguan.
Jumlah pasar di Kecamatan Kinovaro, pada tahun 2008 masih sebanyak 1 buah
pasar yang terletak di Desa Uwemanje dengan frekuensi kegiatan perdagangannya
tiap minggu. Jumlah kios sebanyak 46 buah, di Desa Porame 10 kios dan jumlah
kios paling sedikit terdapat di Desa Rondingo, Desa Pobolobia, dan Desa Kalora
masing-masing 3 usaha kios. Jumlah keseluruhan usaha perdagangan di
Kecamatan Kinovaro sebanyak 51 usaha (Kinovaro dalam angka, 2009).
15
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KKN
3.1 Strategi Dan Pendekatan yang Digunakan
Dalam pelaksanaan program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral
Tematik Posdaya Angkatan 66 Semester Genap Tahun Akademik 2012/2013 di
Kecamatan Kinovaro, dimana kami melakukan observasi di 7 Desa dan melibatkan
masyarakat dalam setiap program yang dilaksanakan baik itu dalam proses
perencanaan dan pelaksanaan. dan masyarakat dapat saling membagi dan
menemukan berbagai macam masalah-masalah tentang kondisi dan keadaan Desa
dalam rangka membuat perencanaan dan tindakan.
a. Observasi
Dalam pelaksanaan Program Kerja KKN Profesi Integral Tematik Posdaya di
Kecamatan Kinovaro, digunakan pendekatan untuk mengkaji kondisi atau keadaan 7
Desa dengan melibatkan peran serta masyarakat mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, pemanfaatan dan evaluasi. Cara ini dapat memungkinkan masyarakat di
7 Desa secara mandiri menganalisis pengetahuan tentang kondisi kehidupannya dalam
rangka menemukan masalah-masalah yang ada dalam lingkungan masyarakat, untuk
kemudian mendapatkan solusi yang tepat.
Cara ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan program yang relevan dengan
harapan dan keadaan masyarakat. Dimana tujuan yang paling mendasar yakni
pengembangan kemampuan masyarakat dalam menganalisa keadaan mereka sendiri
dalam melakukan perencanaan dan kegiatan aksi, sehingga dapat membuat program
dan melaksanakannya. Dalam kegiatan ini kami sebagai mahasiwsa KKN Profesi
Integral Tematik Posdaya hanya sebagai fasilitator dan masyarakatlah yang membuat,
menganalisa dan menentukan serta mengerjakan program.
Untuk mencari tahu tentang permasalahan yang ada di masyarakat, maka kami
melakukan observasi selama 7 hari. Kegiatan awal kami adalah perkenalan dengan
pemerintah serta aparat di 7 Desa Se-Kecamatan Kinovaro dengan mendatangi ke
16
rumah-rumah atau bisa disebut dengan bersilaturahim sekaligus melakukan dialog ke
rumah penduduk dan kepala-kepala dusun dengan tujuan berkenalan sekaligus agar
keberadaan kami sebagai mahasiswa KKN diketahui oleh masyrakat serta untuk
mencari tahu permasalahan-permasalahan yang ada di 7 Desa Kecamatan Kinovaro,
cara ini merupakan pendekatan yang nantinya diharapkan bisa mengajak masyarakat
untuk berpartisipasi dalm pelaksanaan relaisasi dari penyelesaian masalah yang ada.
b. Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung
atau melakukan tanya jawab melalui responden, cara yang digunakan adalah
wawancara bebas dengan harapan mendapatkan keterangan yang dibutuhkan untuk
dijadikan acuan dalam penyusunan program kerja.
Setelah itu kami mengklasifikasi masalah tersebut sesuai dengan basic ilmu yang
kami miliki, kemudian setelah mengklasifikasikannya, masalah tersebut didiskusikan
dengan warga dalam sebuah forum yaitu Lokakarya Desa (LOKDES) di 7 Desa
Kecamatan Kinovaro. Lokakarya Desa bertujuan untuk mengkaji kembali informasi
yang telah didapatkan pada saat observasi untuk dijadikan prioritas utama sebagai
acuan dalam penyusunan program kerja. Untuk memudahkan pelaksanaan program
kerja sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaannya, maka kami
(mahasiswa) memediasi atau memfasilitasi pembentukan penanggung jawab kegiatan
dan hari pelaksanaannya serta sumber dana. Penanggung jawab kegiatan terdiri dari
unsur penyelenggara pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya sedangkan
sumber dana berasal dari swadaya masyarakat itu sendiri.
Setelah Lokakarya Desa di 7 Desa Kecamatan Kinovaro dilaksanakan, langkah
yang selanjutnya adalah presentase program pada saat pelaksanaan Lokdes ke dua
dan di lanjutkan dengan Lokakarya Kecamatan yang dihadiri oleh seluruh Kepala Desa
1 (satu) Kecamatan, para undangan, Dosen Pembimbing dan seluruh mahasiswa yang
ber-KKN dalam satu Kecamatan setempat.
17
Dalam hal pelaksanaan program yang dimulai dari tahapan persiapan sampai
pada pelaksanaan, ada beberapa strategi dan pendekatan yang digunakan yaitu
sebagai berikut :
1. Mahasiswa KKN melakukan pendekatan dengan penanggung jawab kegiatan.
2. Melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat yang ada disetiap Dusun
sekaligus mensosialisasikan kegiatan yang akan dilaksanakn.
3. Menjalin koordinasi dan silaturahmi yang baik dengan seluruh unsur penyelenggara
pemerintahan dan organisasi di luar struktur pemerintahan Desa, dengan harapan
membantu mengontrol penanggung jawab dengan kegiatan tersebut.
4. Membangun hubungan silaturahmi antara mahasiswa KKN dengan masyarakat.
5. Menjalani koordinasi sesama mahasiswa KKN dalam satu kecamatan untuk bertukar
pikiran sekaligus mensosialisasikan program kerja masing-masing.
6. Melakukan pendekatan dengan pemuda dan mengikut sertakan mereka dalam setiap
pelaksanaan program.
Dari pendekatan di atas merupakan strategi yang di bangun untuk menjalin hubungan
silahturaim baik sesama mahasiswa KKN maupun Antara mahasiswa KKN dengan
masyarakat setempat dan salah satu yang digunakan mahasiswa mengontrol
pelaksanaan program.
3.2 Faktor Pendukung dan Penghambat
Secara umum Faktor Pendukung dan penghambat pelaksanaan program kerja KKNPI
Tematik Posdaya di Kecamatan Kinovaro sebagai berikut :
Faktor-faktor Pendukung Program Kerja
• Bantuan partisipasi masyarakat dalam menjalankan program
• Bantuan pemerintah desa dalam memberikan panduan-panduan dalam
menjalankan program
• Kerja sama teman-teman mahasiswa bekerja sama dalam menjalankan
program.
18
Faktor-faktor Penghambat Program Kerja
• Rumah masyarakat ada yang terletak di atas gunung.
• Setiap pagi sampai Sore masyarakat pergi kekebun yang terletak di atas
gunung, dan terkadang mereka bermalam.
• Terkadang juga ada masyarakat yang tidak ingin di data dan tidak menghiraukan
kami.
• Kami menganggap bahwa masih ada masyarakat semi primitif, sehingga kami
sulit melakukan pendataan.
• akses jalan yang belum terlalu baik di untuk di lewati sehingga kami masih
kesusahan dalam menjalankan program.
3.3 Hasil Yang Dicapai
A. Desa Porame
PROGRAM JENIS KEGIATAN
Hasil yang dicapai
%
P
O
S
D
A
Y
A
Taman baca di balai desa 100
Sosialisasi kesehatan
100
-Sosialisasi kewirausahaan
-Sosialisasi pembukuan standar
100
Mensosialisasikan pengembangan/pengelolaan
taman bunga furing 100
- pendataan desa dengan kuesioner 100
- pengadaan buku Iqra 100
19
EKSTRA
-lomba hafalan juz amma,adzan dan tartil
-lomba lagu dangdut
-lomba futsal
100
B. Desa Uwemanje
Selama kurang lebih dua bulan sejak tanggal 5 Maret 2013 sampai
dengan 11 Mei 2013, kami mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral
Tematik Posdaya Angkatan 66 Semester Genap Tahun 2012/2013 berada di
Desa Uwemanje, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi, guna menjalankan
beberapa program kerja KKN.
Program-program kerja ini didasarkan atas kegiatan observasi, dan program-
program ini juga merupakan hasil kesepakatan lokakarya Desa pada tanggal 12
Maret 2013. Adapun hasil yang dicapai dari pelaksanaan program kerja adalah
sebagai berikut :
1. Program Profesi Integral
a. Bidang pendidikan
Salah satu program kerja pada bidang pendidikan yang akan dijalankan
yaitu kegiatan Bimbingan Sekolah Minggu, yang menjadi sasaran kami
adalah anak-anak sekolah Minggu yang ada di Desa Uwemanje. Kegiatan
ini, dimulai pada minggu ke-2 bulan April sampai minggu ke-1 bulan Mei,
program ini berjalan dengan capaian 100 % dari target 4 kali pertemuan,
dengan taksiran dana yang digunakan dalam program Bimbingan Sekolah
Minggu sebesar Rp. 145.000-.
Presentase hasil kegiatan:
HYD = 1/4x 100 % =25 %
HYD = 1/4 x 100% = 25%
HYD = 1/4 x 100% = 25%
20
HYD = 1/4 x 100% = 25%
HYD = 1/4 x 100% = 25%
HYD = 1/4 x 100% = 25%
Dalam pelaksanaannya, kegiatan bimbingan Sekolah Minggu ini, diikuti
oleh seluruh Anak-anak Sekolah Minggu Desa Uwemanje.Hal ini disebabkan
adanaya dukungan penuh dari para orang tua serta keinginan dari Anak-
anak Sekolah Minggu yang rindu untuk mendegarkan cerita tentang Alkitab.
b. Bidang kesehatan
Pada bidang kesehatan Program kerja yang akan djalankan yaitu
sosialisasi tentang kesehatan Reproduksi dan gizi. Latar belakang program
kerja ini adalah dikarenakan 95% warga di Desa Uwemanje khususnya ibu-
ibu, belum memahami tentang apa itu kesehatan Reproduksi, serta masih
minimnya pengetahuan masyarakat tentang gizi yang baik.
Sosialisasi kesehatan Reproduksi dan gizi ini, target pelaksanaannya
sebanyak 2 kali dan priroritas sasarannya adalah masyarakat dan ibu-ibu
Desa Uwemanje.Kegiatan sosialisasi ini dilakukan pada minggu ke-2 bulan
April. Program ini berjalan dengan capaian 100% dengan taksiran dana yang
digunakan dalam kegiatan sebesar Rp. 75.000-.
Presentase hasil kegiatan:
HYD = 1/2x 100 % = 50 %
HYD = 1/2 x 100% = 50 %
HYD = 1/2 x 100% = 50 %
HYD = 1/2 x 100% = 100%
HYD = 1/2x 100% = 100%
c. Bidang Lingkungan Hidup
Di desa Uwemanje, sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai
petani. Hasil pertaniannya ini langsung dijual di pasar untuk memperoleh
uang guna memenuhi keperluan kehidupan mereka. Namun, masyarakat
21
desa tersebut belum dapat meningkatkan etos kerja dan semangat serta
kesdaran akan pentingnya Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat. Hal ini menjadi
dasar kami menyusun 1 program kerja yaitu bakti sosial
Program kerja ini memiliki target pelaksanaan sebanyak 5 kali dengan
sasaran masyarakat. Kegiatan bakti sosial ini dilaksanakan pada minggu ke-
2 Maret sampai Minggu ke-3 bulan april. Program ini berjalan dengan
capaian 100 % dari target 5 kali pelaksanan, dengan taksiran dana yang
digunakan dalam kegiatan bakti sosial sebesar Rp.10.000-.
Presentase hasil kegiatan:
HYD = 1/5x 100 % = 50 %
HYD = 1/5 x 100% = 20%
HYD = 1/5 x 100 % = 20 %
HYD = 1/5 x100 % = 20%
HYD = 1/5 x 100 % = 20%
HYD = 1/5 x 100 % = 20%
HYD = 1/5x 100 % = 20%
d. Bidang Sosial Budaya
Pada bidang sosial, budaya jenis program kerja yang akan dilaksanakan
yaitu pendataan penduduk (kuesioner).
Pendataan Penduduk (kuesioner)
Program kerja ini merupakan program kerja titipan dari
BALITBANGDA Propinsi Sulawesi Tengah yang bekerjasama dengan
UNTAD dalam hal pendataan SDA dan SDM yang ada di kabupaten Sigi,
pada umumnya, dan Desa Uwemanje pada Khususnya. Kegiatan
kuesioner ini ditargetkan sebanyak 5 kali dengan sasaran masyarakat.
Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke-2 bulan maret sampai minggu
ke-2 bulan april. Program ini berjalan dengan capaian 100 % dari target 5
kali pelaksanan, dengan taksiran dana yang digunakan yaitu sebesar Rp.
600.000-.
22
Presentase hasil kegiatan:
HYD = 1/5 x 100 % = 20 %
HYD = 1/5 x 100 % = 20 %
HYD = 1/5 x 100 % = 20 %
HYD = 1/5 x 100 % = 20 %
HYD = 1/5 x 100 % = 20 %
HYD = 1/5 x 100 % = 20 %
HYD =1/5 x 100 % = 20%
Pembentukan Posdaya
Pembentukan Posdaya adalah salah satu program wajib dari KKN tahun
ini yang mengangkat tema tentang pemberdayaan keluarga melalui
pembentukan posdaya tersebut. Pelaksanaan kegiatan Pembentukan
Posdaya ini ditargetkan sebanyak 1 kelompok dengan sasaran kegiatan
yaitu masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke-4 bulan
maret. Program ini berjalan dengan capaian 100 % dari target 1
kelompok, dengan taksiran dana yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu
sebesar Rp. 75.000-.
e. Teknologi Tepat Guna (TTG)
Desa Uwemanje termasuk salah satu desa yang mempunyai hasil
pertanian cukup baik, khususnya kemiri. Namun hasil produksi yang dikelolah
belum maksimal sehingga kami menyusun satu kegiataan yang bertujuan
untuk meningkatkan hasil produksi pengolahan kemiri melalui Penyuluhan
dan pelatihan pembuatan arang dari kulit kemiri.
Target pelaksanaan kegiatan ini yaitu sebanyak 2 kali dengan sasaran
masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke-2 sampai minggu ke-
3 bulan april. Program ini berjalan dengan capaian 100 % dari target 2 kali
pelaksanan, dengan taksiran dana yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu
sebesar Rp. 150.000-.
23
Presentase hasil kegiatan:
HYD = 1/2x 100 % = 50 %
HYD = 1/2x 100% = 50 %
HYD = 1/2 x100 % = 50 %
HYD = = 100 %
2. Program Ekstra
Pada program ekstra, kami menyusun rancangan program kerja yang
berupa kegitan lomba Sepak Bola Mini (Futsal). Program kerja ini bertujuan
untuk mengaktifkkan kembali lembaga-lembaga yang da di Desa, khususnya
karang taruna.
Lomba futsal ini memiliki target pelaksanaan yaitu sebanyak 3 kali dengan
sasaran masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke-3 bulan april
hingga minggu ke-1 bulan mei. Program ini berjalan dengan capaian 100 % dari
target 3 kali pelaksanan, dengan taksiran dana yang digunakan dalam kegiatan
ini yaitu sebesar Rp. 600.000-.
Presentase hasil kegiatan:
HYD = 1/3x 100 % = 33,33 %
HYD = 1/3x 100% = 33,33 %
HYD = 1/3x 100% = 33,33 %
HYD = 1/3x 100 % = 33,33 %
HYD = = 100 %
C. Desa Doda
Selama 2 bulan sejak tanggal 05 Maret 2013 sampai dengan 11Mei 2013, kami
mahasiswa KKN Profesi Integral Tematik Posdaya berada di Desa Doda, guna
menjalankan beberapa program yang diantaranya program-program yang sesuai
dengan profesi keilmuan kami. Program-program profesi ini didasarkan pada yang
didapatkan pada saat melakukan observasi, dan program-program ini juga
24
merupakan hasil kesepakatan Lokakarya Desa pada tanggal 13Maret 2013.
Adapun hasil yang dicapai dari tiap-tiap program profesi tersebut adalah sebagai
berikut :
No Bidang Kegiatan Hasil
(%)
Keterangan
1 Pendidikan Mengajar 100% 20 kali
2 Kesehatan Penyuluhan PHBS dan
KB
100% 1 kali
3 Ekonomi dan
kewirausahaan
Sosialisasi pelatihan
pengelolahan
keuangan
100% 2 kali
4 Lingkungan
hidup/pertanian...
Baksos 100% 5 Kali
5 Sosbud/hukum/agama Sosialisai UU
KDRT
Pengadaan
tanda pengenal
Desa
Survei dan
pendataan.
Mengajar
mengaji
100%
100%
100%
100%
2 kali
23 hari
331 kk
12 kali
6 TTG Pembuatan kripik
singkong dan selei
nanas
100% 2 kali
7 Ekstra Sepak takraw 100%
25
D. Desa Daenggune
PROGRAM JENIS KEGIATAN Hasil yang dicapai
%
P
O
S
D
A
Y
A
Bimbingan belajar 100
Penyuluhan Narkoba 100
Penanaman bibit nangka 100
Penyuluhan obat – obat ternak
100
Pembuatan papan nama
100
Pelatihan pembuatan keripik ubi
100
EKSTRA
Lomba keagamaan 100
E. Desa Kanuna
Selama kurang lebih dua bulan sejak tanggal 5 Maret 2013 sampai dengan 11 Mei
2013, kami mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral Tematik Posdaya
Angkatan 66 Semester Genap Tahun 2012/2013 berada di Desa Kanuna, Kecamatan
Kinovaro, Kabupaten Sigi, guna menjalankan beberapa program kerja KKN.
Program-program kerja ini didasarkan atas kegiatan observasi, dan program-program
ini juga merupakan hasil kesepakatan Lokakarya Desa pada tanggal 13 Maret 2013.
Adapun hasil yang dicapai dari pelaksanaan program kerja adalah sebagai berikut :
26
2. Program Profesi Integral
A. Bidang pendidikan
Salah satu program kerja pada bidang pendidikan yang akan dijalankan yaitu
kegiatan Bimbingan Belajar, kami mengambil target sebanyak 4 kali dengan sasaran
anak-anak yang ada di desa Kanuna. Kegiatan ini, dimulai pada minggu ke-3 bulan
Maret sampai minggu ke-2 bulan April, program ini berjalan dengan capaian 100 %
dari target 4 kali pertemuan, dengan taksiran dana yang digunakan dalam program
Bimbingan belajar Siswa SD sebesar Rp. 145.000-.
Presentase hasil kegiatan:
HYD = 1/4x 100 % = 25%
HYD = 1/4 x 100% = 25%
HYD = 1/4 x 100% = 25%
HYD = 1/4 x 100% = 25%
HYD = 1/4 x 100% = 25%
HYD = 100 %
Namun, pada pelaksanaannya, kegiatan bimbel ini, hanya sebagian saja yang
mengikuti. Hal ini disebabkan sebagian anak-anak desa Kanuna lebih memilih
bekerja di pasar daripada belajar.
B. Bidang kesahatan
Pada bidang kesehatan Program kerja yang akan djalankan yaitu sosialisasi
mengenai pentingnya kebersihan air minum. Latar belakang program kerja ini
adalah dikarenakan 95% warga di desa Kanuna ini, tidak memasak air sebelum
dikonsumsi (diminum). Hal ini disebabkan warga berpendapat air mereka terjamin
kebersihannya, karena berasal dari mata air gunung. Padahal untuk sampai ke
rumah-rumah penduduk, air tersebut melalui beberapa saluran pipa yang belum
dapat dipastikan kebersihannya. Hal ini didasarkan atas pemasangan saluran pipa
yang sudah sangat lama, sehingga tidak menutup kemungkinan saluran pipa
tersebut akan berlumut.
27
Sosialisasi kebersihan air minum ini, target pelaksanaannya sebanyak 4 kali
dan sasarannya adalah masyarakat desa Kanuna, khususnya anak-anak dan
remaja. Kegiatan sosialisasi ini dimulai pada minggu ke-4 bulan Maret sampai
minggu ke-3 bulan April. Program ini berjalan dengan capaian 100 % dari target 4
kali pelaksanan, dengan taksiran dana yang digunakan dalam kegiatan sebesar Rp.
75.000-.
Presentase hasil kegiatan:
HYD = 1/4x 100 % = 25 %
HYD = 1/4 x 100% = 25 %
HYD = 1/4 x 100% = 25 %
HYD = 1/4 x 100% = 25 %
HYD = 1/4 x 100 % = 25 %
HYD = 100 %
C. Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan
Di desa Kanuna, sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani.
Hasil pertaniannya ini langsung dijual di pasar untuk memperoleh uang guna
memenuhi keperluan kehidupan mereka. Namun, masyarakat desa tersebut belum
mengetahui bagaimana cara mengolah potensi SDA desa mereka mejadi produk
yang memiliki nilai jual tinggi, serta bagaimana cara memasarkan produk olahan
tersebut. Hal ini menjadi dasar kami menyusun 1 program kerja yaitu sosialisai
tentang bagaimana cara memasarkan hasil pengolahan potensi lokal.
Program kerja ini memiliki target pelaksanaan sebanyak 2 kali dengan sasaran
masyarakat. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan
april. Program ini berjalan dengan capaian 100 % dari target 2 kali pelaksanan,
dengan taksiran dana yang digunakan dalam program Sosialisasi tentang
bagaimana cara memasarkan hasil pengolahan potensi lokal sebesar Rp.10.000-.
Presentase hasil kegiatan:
HYD = 1/2x 100 % = 50 %
28
HYD = 1/2 x 100% = 50 %
HYD = 1/2 x 100 % = 50 %
HYD = 100 %
D. Bidang Lingkungan Hidup
Pada bidang Lingkungan Hidup, Program kerja yang direncanakan ada 2 jenis
yaitu Pembuatan pagar rumah warga dan Pembuatan papan batas-batas antar
dusun dan RT serta tanda pengenal rumah aparatur desa.
Pembutan pagar rumah warga
Program kerja pembuatan pagar rumah warga didasari atas obervasi kami
selama 7 hari. Hasil pengamatan kami, mayoritas halaman rumah warga
banyak terdapat kotoran ternak dan binatang liar seperti anjing. Hal ini
disebabkan rumah warga yang belum dipagari, sehingga hewan-hewan ternak
tersebut bebas masuk ke halaman rumah warga. Selain itu, program ini
bertujuan lebih menata rapi halaman rumah warga, karena akan di adakan
lomba desa, dimana alah satu parameter penilaiannya adalah penataan
pekarangan rumah warga.
Target pelaksanaan kegiatan pembuatan pagar rumah warga yaitu sebanyak 2
kali dengan sasaran masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke-2
sampai minggu ke-3 bulan maret. Program ini berjalan dengan capaian 100 %
dari target 2 kali pelaksanan, dengan taksiran dana yang digunakan sebesar
Rp. 100.000 yang bersumber dari keuangan kelompok KKN dan warga desa
Kanuna.
Presentase hasil kegiatan:
HYD = 1/2x 100 % = 50 %
HYD = 1/2x 100% = 50 %
HYD = 1/2 x 100 % = 50 %
HYD = 100 %
29
Pembuatan papan batas-batas antar dusun dan RT, serta tanda
pengenal rumah-rumah aparatur desa
Kegiatan ini dilakukan sebagai penunjang untuk memperjelas batas-batas
dusun dan RT, serta adanya keterangan untuk rumah-rumah aparatur desa dan
pemerintah desa serta untuk memperlihatkan bahwa desa layaknya sebuah
ibukota kecamatan dengan adanya tanda-tanda desa. Proses kegiatan ini
dilakukan secara bertahap, yaitu dengan penyiapan bahan kemudian
penglengkapan lainnya (cetakan huruf/mall dan cat serta kuas) hingga pada
tahap pengecetan sampe pada pemasangan papan tapal batas dusun serta
papan nama aparatur desa..
Target pelaksanaan kegiatan ini yaitu sebanyak 1 kali dengan sasaran
masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke-4 bulan maret selama ±
7 hari. Program ini berjalan dengan capaian 100 % dari target 1 kali pelaksanan.
Dana yang digunakan untuk program kerja ini sebesar 225.000 dan bersumber
dari dana kelompok KKN dan warga desa. Presentase hasil kegiatan adalah
HYD = 1/1x 100 % = 100 %.
E. Bidang Sosial, Budaya dan Agama
Pada bidang sosial, budaya dan agama ada 2 jenis program kerja yang akan
dilaksanakan yaitu pendataan penduduk (kuesioner) dan sosialisasi tentang
pentingnya kartu keluarga dan akta kelahiran, serta program wajib, yaitu
Pembentukan Posdaya.
Pendataan penduduk (kuesioner)
Program kerja ini merupakan program kerja titipan dari BALIDBANDA
Propinsi Sulawesi Tengah yang bekerjasama dengan UNTAD dalam hal
pendataan SDA dan SDM yang ada di kabupaten Sigi, pada umumnya, dan desa
Kanuna pada Khususnya. Kegiataan kuesioner ini ditargetkan sebanyak 5 kali
dengan sasaran masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke-2 bulan
maret sampai minggu ke-2 bulan april. Program ini berjalan dengan capaian 100
30
% dari target 5 kali pelaksanan, dengan taksiran dana yang digunakan yaitu
sebesar Rp. 600.000-.
Presentase hasil kegiatan:
HYD = 1/5 x 100 % = 20 %
HYD = 1/5 x 100% = 20 %
HYD = 1/5 x 100% = 20 %
HYD = 1/5 x 100% = 20 %
HYD = 1/5 x 100% = 20 %
HYD = 1/5 x 100 % = 20 %
HYD = 100 %
Sosialisasi Tentang Pentingnya Kartu Keluarga Dan Akta Kelahiran
Program kerja ini didasarkan atas kurangnya pemahaman warga tentang
pentingnya kartu keluarga dan akta kelahiran, sehinggan sebagian besar warga
desa Kanuna belum memiliki akta kelahiran dan kartu keluarga. Kegiatan
sosialisasi ini ditargetkan sebanyak 5 kali bersamaan dengan pendataan
penduduk (kuesioner), dengan sasaran kegiatan yaitu masyarakat desa Kanuna.
Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke-2 bulan maret sampai minggu ke-2
bulan april. Program ini berjalan dengan capaian 100 % dari target 5 kali
pelaksanan, dengan taksiran dana yang digunakan yaitu sebesar Rp. 600.000-.
Presentase hasil kegiatan:
HYD = 1/5 x 100 % = 20 %
HYD = 1/5 x 100% = 20 %
HYD = 1/5 x 100% = 20 %
HYD = 1/5 x 100% = 20 %
HYD = 1/5 x 100% = 20 %
HYD = 1/5 x 100 % = 20 %
HYD = 100 %
31
Pembentukan Posdaya
Pembentukan Posdaya adalah salah satu program wajib dari KKN tahun
ini yang mengangkat tema tentang pemberdayaan keluarga melalui
pembentukan posdaya tersebut. Pelaksanaan kegiatan Pembentukan Posdaya
ini ditargetkan sebanyak 1 kelompokan dengan sasaran kegiatan yaitu
masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke-4 bulan maret.
Program ini berjalan dengan capaian 100 % dari target 1 kelompok, dengan
taksiran dana yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu sebesar Rp. 75.000-.
F. Teknologi Tepat Guna (TTG)
Desa Kanuna termasuk salah satu desa yang mempunyai hasil pertanian cukup
baik, khususnya kelapa. Namun hasil produksi yang dikelolah belum maksimal
sehingga kami menyusun satu kegiataan yang bertujuan Untuk meningkatkan hasil
produksi pengolahan kelapa melalui Penyuluhan dan pelatihan pembuatan susu
coklat dari santan kelapa dan pembuatan onde-onde goring dari ubi kayu.
Target pelaksanaan kegiatan ini yaitu sebanyak 2 kali dengan sasaran masyarakat.
Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke-2 sampai minggu ke-3 bulan april.
Program ini berjalan dengan capaian 100 % dari target 2 kali pelaksanan, dengan
taksiran dana yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu sebesar Rp. 150.000-.
Presentase hasil kegiatan:
HYD = 1/2x 100 % = 50 %
HYD = 1/2x 100% = 50 %
HYD = 1/2 x 100 % = 50 %
HYD = 100 %
3. Program Ekstra
Pada program ekstra, kami menyusun rancangan program kerja yang berupa
kegitan lomba olahraga Takraw. Program kerja ini bertujuan untuk menyatukan
kembali warga desa Kanuna yang pernah hidup berblok-blok akibat adanya konflik
32
antar dusun. Walaupun tidak maksimal, karena tidak semua warga ikut
berpartisipasi, akan tetapi kegiatan ini berjalan lancar.
Lomba takraw ini memiliki target pelaksanaan yaitu sebanyak 3 kali dengan
sasaran masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke-3 bulan april
hingga minggu ke-1 bulan mei. Program ini berjalan dengan capaian 100 % dari
target 3 kali pelaksanan, dengan taksiran dana yang digunakan dalam kegiatan ini
yaitu sebesar Rp. 600.000-.
Presentase hasil kegiatan:
HYD = 1/3x 100 % = 33,33 %
HYD = 1/3x 100% = 33,33 %
HYD = 1/3 x 100% = 33,33 %
HYD = 1/3 x 100 % = 33,33 %
HYD = 100 %
F. Desa Kalora
Selama 2 bulan sejak tanggal 05 Maret 2013 sampai dengan 11 Mei 2013, kami
mahasiswa KKN Profesi Integral Tematik Posdaya berada di Desa Kalora, guna
menjalankan beberapa program yang diantaranya program-program yang sesuai
dengan profesi keilmuan kami. Program-program profesi ini didasarkan pada yang
didapatkan pada saat melakukan observasi, dan program-program ini juga merupakan
hasil kesepakatan Lokakarya Desa pada tanggal 13 Maret 2013. Adapun hasil yang
dicapai dari tiap-tiap program profesi tersebut adalah sebagai berikut :
No Bidang Kegiatan Hasil
(%)
Keterangan
1 Pendidikan Les Privat 100% 8 kali
2 Kesehatan Sosialisasi bahaya
narkoba
100% 1 kali
33
3 Ekonomi dan
kewirausahaan
Penyuluhan usaha
rumah tangga
100% 1 kali
4 Lingkungan
hidup/pertanian...
Baksos 100% 1 Kali
5 Sosbud/hukum/agama Penggantian
dan
pembaharuan
logo kabupaten
di balai desa
Penggantian
dan
pembaharuan
perangkat desa.
Survei dan
pendataan.
100%
100%
90%
2 kali
3 kali
Terhambat
beberapa
faktor
6 TTG Pembuatan kripik
singkong
100% 1 kali
7 Ekstra Pembuatan lapangan
bola takraw
100% 1 Kali
G. Desa Balane
Dari kegiatan-kegiatan KKN yang kami lakukan di Desa Balane selama 2 bulan
terdiri dari 6 program integral dan 1 program ekstra dan diperoleh hasil sebagai berikut :
A. Program Profesi Integral
1) Bidang Pendidikan
Les matapelajaran dan pengajaran bagi anak-anak yang tidak bersekolah lagi.
2). Bidang Kesehatan
Sosialisasi serta penyuluhan BerKB dan Pentingnya Gizi bagi Balita
3). Bidang Lingkungan, pertanian, dan perternakan
o penyuluhan tentang pertanian dan cara mengatasi penyakit dan hama
34
o penyuluhan berternak yang baik dan cara mengobati penyakit ternak
4). Bidang Sosial, Budaya Dan Agama (SOSBUDHUAG)
Penyuluhan pentingnya kartu KK dan KTP
Pendataan jumlah masyarakat, sumberdaya alam, dan ekonomi masyarakat
desa balane.
5). Bidang Ekonomi
Sosialisasi mendirikan pentinya usaha kecil dan menengah (UKM) bagi
masyarakat.
6). Bidang Teknologi Tepat Guna (TTG)
Pembuatan keripik Kulit pisang
B. Kegiatan Ekstra
Melaksanakan Kegiatan Lomba dance, karoke, tarik tambang, lari karung,
Adzan dan membaca Ayat-ayat pendek
Mencari dan menyerahkan bantuan Al-quran bagi taman pengajian
Memberikan bantuan bola kaki kepada remaja desa
Sehingga total kegiatan dari keseluruhan program kerja sejumlah 10 kegiatan
dan 7 Kegiatan bidang Profesi Integral atau program utama dan 3 bidang program
ekstra.
35
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
KKN adalah salah satu sarana untuk mendekatkan masyarakat dengan
lembaga pendidikan, yaitu Universitas Tadulako. Melalui KKN mahasiswa dapat
mengapresiasikan sedikit ilmu yang telah didapatkan selama bangku kuliah,
mewujudkan salah satu tugas tri darma perguruan tinggi, yakni pengabdian pada
masyarakat.
Ditengah kontroversi atau perbedaan pendapat tentang KKN apakah masih benar-
benar dibutuhkan ditengah-tengah masyarakat, kelompok kami dengan tegas
mengatakan bahwa KKN masih sangat bermanfaat untuk kehidupan masyarakat,
khususnya masyarakat desa yang jarang tersentuh oleh program-program
pemerintah.
Dengan program posdaya yang ditawarkan, program KKN sedikit lebih berwarna.
Masyarakat merasa terbantu dengan program-program posdaya sekaligus
memberikan motivasi untuk mereka dalam mengembangkan desa.
Kecamatan Kinovaro Kab. Sigi, adalah salah satu daerah yang sangat merasakan
pentingnya KKN, ini terbukti dari banyaknya program Posdaya yang ditawarkan,
masyarakat sangat antusias melaksanakannya. Meski berbagai fasilitas kurang
mendukung di desa Porame, namun adanya jalinan kerjasama yang baik antara
warga masyarakat dengan mahasiswa KKN adalah salah satu faktor terlaksananya
program Posdaya.
Pun demikian dalam pelaksanaan KKN masih terdapat banyak kendala dan
kelompok kami memberikan beberapa saran-saran yang ditujukan untuk perbaikan
program-program KKN guna meningkatkan kualitas KKN itu sendiri.
36
4.2 Saran Tindak
Kami Mahasiswa KKN Se-Kecamatan Kinovaro Kabupaten Sigi mencoba
memberikan beberapa saran-saran yang bersifat membangun guna menyukseskan
Program-program KKN dimasa mendatang. Adapun saran-saran tersebut adalah :
1. Perlu penambahan waktu dalam pelaksanaan KKN. Kelompok kami menilai
bahwa waktu 2 bulan dalam pelaksanaan KKN teramat singkat, sehingga
program-program yang ditawarkan belum sepenuhnya dilihat hasilnya.
2. Adanya program evaluasi yang dilakukan oleh panitia penyelenggara KKN pasca
penarikan mahasiswa dari posko untuk mengontrol program yang telah di
implementasikan, agar tidak terkesan mati suri dan program tersebut masih terus
berjalan;
3. Mahasiswa yang turun KKN dengan mengusung tema Posdaya, seharusnya
dibekali fasilitas atau dana untuk mendukung program-program KKN, karena
masih banyak desa yang dikategorikan terbelakang;
4. Dalam pelaksanaan KKN, pihak penyelenggara seharusnya mempresentasikan
laporan-laporan KKN dengan pihak-pihak penentu kebijakan yang ada di
Universitas guna bahan masukan kedepan;
Demikianlah beberapa saran yang dapat kami kemukakan, kiranya laporan ini
dapat mendatangkan manfaat untuk kita semua.
37
LAMPIRAN DOKUMENTASI
top related