jurnal dr. herke

Post on 23-Dec-2015

58 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

nnn

TRANSCRIPT

ANALISIS KONTEKSTUAL

Hubungan Lingkungan Sosiodemografi dengan Hipertensi yang Tidak Terkendali

ABSTRAK

• HTT terjadi akibat pemahaman, kepatuhan berobat dan efektivitas pengobatan yang rendah

• Penelitian menggunakan rancangan studi-ekologi multi-level

• Variabel dependen : HTT• Variabel perancu : Umur, Jenis kelamin,

Pekerjaan dan Pendidikan• Variabel independen : lingkungan sosio-

demografi

• Hipotesis : HTT yang tinggi ditemukan di provinsi dengan sosial ekonomi dan dukungan sosial yang rendah dan penuaan populasi, tingkat urban dan tekanan sosial yang rendah

PENDAHULUAN• HTT meningkatkan resiko stroke dan PJK 10 dan

5 kali lebih bessar.• Di Indonesia, tahun 1972 proporsi kematian 1%

dan urutan ke-11 di dunia• Tahun 1986 : 6% di urutan ke-6• Tahun 1995 : meningkat menjadi 25% di urutan

pertama

Lingkungan sosiodemografi meliputi :• Sosio-ekonomi• Penuaan populasi• Tingkat urban• Luaran sosial

METODE

RANCANGAN STUDI

Rancangan studi ekologi multilevel, menggabungkan variabel tingkat pengukuran individu dan variabel tingkat pengukuran ekologi dalam suatu analisis bersama.

POPULASI PENELITIAN

Berdasarkan jenjang :• Populasi studi• Populasi aktual• Populasi target

Kriteria usia 20 – 60 tahunberasal dari seluruh provinsi Indonesia

VARIABEL YANG DIAMATI

• Variabel dependen : HTT• Variabel perancu : umur, jenis kelamin, pendidikan

dan pekerjaan• Variabel independen : sosio-ekonomi, penuaan

populasi, tingkat urban dan luaran sosial.

Variabel dependen dan perancu diukur pada tingkat pengukuran individuVariabel independen diukur pada tingkat ekologi (provinsi)

HTT

• TD sistolik 140 mmHg dan diastol 90 mmHg

UMUR

20 – 45 tahun 46 – 60 tahun

JENIS KELAMIN

Laki - laki Perempuan

PEKERJAAN

PENDIDIKAN

METODE ANALISIS

• Metode analisis kontekstual• Untuk memprediksi keeratan hubungan variabel

tingkat pengukuran ekologi dengan mengendalikan hubungan variabel perancu tingkat pengukuran individu.

HASIL

KARAKTERISTIK CJH (1998)

VARIABEL KATEGORI JUMLAH %

UMUR 20 - 44 tahun 82.199 51,5 %

45 - 60 tahun 77.395 48,5 %

JENIS KELAMIN Laki – laki 71.182 44,6 %

Perempuan 88.412 55,4 %

PEKERJAAN Tidak bekerja 1.734 1,1 %

Bekerja tak terikat 67.200 42,1 %

Bekerja terikat 35.369 22,2 %

Ibu Rumah Tangga 55.291 34,6 %

PENDIDIKAN Rendah 69.717 43,7 %

Sedang 62.431 39,1 %

Tinggi 27.446 17,2 %

PREVALENSI HIPERTENSI pada CJHI (1998)

PREVALENSI 9 % PREVALENSI > 9 %PROVINSI PREVALENSI PROVINSI PREVALENSI

Kalteng 4,4 % Lampung 9,6 %Maluku 5,3 % Aceh 9,7 %Bali 6,9 % Sultra 9,8 %Kalbar 6,9 % NTB 9,9 %DKI Jakarta 7,1 % Sulsel 10,0 %NTT 7,4 % DI Yogya 10,5 %Jabar 8,1 % Sumbar 10,5 %Bengkulu 8,3 % Sumut 10,7 %Jambi 8,7 % Sulteng 10,9 %Jateng 8,7 % Riau 11,1 %Jatim 8,9 % Papua 11,8 %Sumsel 9,0 % Kalsel 12,1 %

Kaltim 12,5 %Sulut 12,6 %

DETERMINANFaktor yang meningkatkan prevalensi hipertensi:• Tingkat sosiodemografi rendah• Akses pelayanan rendah• Dislipidemia• Aterosklerosis• Peningkatan umur• Stres kerja• Pola diet (lemak dan karbohidrat tinggi)

• Tekanan sosial (rendahnya rasa kasih sayang, simpati, pengertian, penerimaan, dan penghargaan)

• Diabetes melitus, hiperkolesterolemia, obesitas• Penyakit degeneratif• Penyakit infeksi• Kurang gizi

PEMBAHASAN

PREVALENSI HTT• Provinsi dengan prevalensi hipertensi tinggi:

– Sulawesi Utara – Sulawesi Selatan– DI Yogyakarta

• Provinsi dengan prevalensi hipertensi rendah dan cenderung meningkat:– Jawa Tengah– DKI Jakarta– Jawa Barat

• Provinsi dengan prevalensi hipertensi tinggi dan cenderung menurun:– Sumatra Utara– Riau Papua

• Provinsi dengan prevalensi hipertensi rendah dan cenderung menurun:– Bengkulu– Sumatra Selatan– Bali

Upaya Promosi dan Pencegahan Hipertensi

• Karakteristik sosiodemografi dan hipertensi dapat digunakan sebagai kriteria lokal spesifik upaya promosi dan pencegahan hipertensi

• Pejamu yang tinggi upaya mengubah perilaku• Lingkungan yang tinggi upaya modifikasi lingkungan (cth:

membatasi kadar kolesterol pada makanan industri)

Tingkat Urban Skor prioritas masalah hipertensi Rendah (<80) Tinggi (>80)

Aspek Pejamu Tinggi

Sasaran Pejamu luas Pejamu luas dan pekamu risiko tinggi

Materi Pengubahan perilaku Mengubahan perilaku

Metode Pendidikan kesehatan secara luas

Ditambahkan skrining dan konseling

Aspek lingkungan tinggi

Sasaran Lingkungan luas Lingkungan luas dan risiko tinggi

Materi Modifikasi lingkungan Modifikasi lingkungan

Metode Aspek legal secara luas Ditambahkan skrining dan konseling

KESIMPULAN• Prevalensi HTT tertinggi ditemukan di Sulawasi Utara

dan terendah di Kalimantan Tengah• Faktor sosioekonomi aspek pertumbuhan, pendapatan

perkapita rendah berhubungan dengan peningkatan prevalensi HTT

• Penuaan populasi aspek fertilitas berhubungan denga peningkatan prevalensi HTT

• Tingkat urban aspek lingkungan dan aspek pejamu berhubungan dengan peningkatan prevalensi HTT

• Tekanan sosial berhubungan dengan peningkatan prevalensi HTT

TERIMA KASIH

top related