intensitas serangan.ppt mmmm
Post on 27-Jan-2016
26 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Ella Aulia Syahda NIM : A31140455 Muhammad Ni’amulloh NIM : A31140493 Winarto NIM :A31140500 Maratusholehah NIM : A31140503 Subantoro NIM : A31140515 Renita Mustika Ratri NIM : A31140526 Rina Ismaya NIM : A31140540 Kukuh Darmawan NIM : A31140443 Setyorini NIM : A31140548 Alfiah Fatma Kumala NIM : A31140572 Alfi Nurseka NIM : A31140573
OPT Menjadi faktor pembatas produksi
tanaman
Hasil produksi menurun
Mendorong untuk melakukan
pengendalian
Hasil kembali normal dan meningkat
Pengendalian menggunakan
pestisida
Positif dan negatif
Mengetahui Tingkat Efisiensi Penggunaan Pestisida Dhitane dan antracol terhadap penyakit trotol kuning Pada bawang Merah
Mengetahui Tingkat efektifitas penggunaan pestisida Dhitane dan antracol terhadap penyakit trorol kuning pada bawang merah.
Penyakit pada tanaman bawang merah Hama/ Organisme Pengganggu
Tanaman (OPT)
Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Cara Kerja
DIAGNOSIS
MENCATAT
PESTISIDA
PENGAMATAN HASIL
PENGAPLIKASIAN
APLIKASI (KONDISI
ALAM)
NO PESTISIDA PENYAKIT ASPEK BIAYA BIAYA
1 DITHANETrotol kuning
TENAGA KERJA
(30’)
Rp. 17.500,00
DITHANE (5 gr) Rp. 4.725,00
2. PESTONA PESTONA ( 5 ml) Rp.355,00
Total Rp. 22.580,00
NO PESTISIDA PENYAKIT ASPEK BIAYA BIAYA
1ANTRACOL
Trotol kuning dan trotol kunigTENAGA KERJA (30’) Rp. 17.500,00
ANTRACOL (2 gr) Rp. 320,00
Pestona Rp. 355,00
Total Rp. 18.175,00
Pada praktikum ini pengendalian penyakit di lakukan selama 1 minggu,dalam satu minggu di lakukan dua kali. Yang pertama kali di lakukan praktikan adalah mendiagnosa OPT yng menyerang tanaman Bawang Merah, dan penyakitnya adalah layu fusarium Setelah Mendiagnosa menentukan pestisida yang di gunakan,dan pestisida yang di gunakan adalah Fungisida Dhitane 5 gram/ lt,dan pestona 5 ml/ lt. Setelah di laksanakan pengendalian maka di lakukan pengamatan terhadap serangan masing-masing sample bawang,lalu di cari sklanya dan di tentukan intensitasnya.
Bisa dilihat dari grafik diatas bahwa kefektifan antara pestisida yang digunakan oleh kelompok 1 dan kelompok 2 lebih efektif pestisida yang digunakan oleh kelompok 2. Meskipun harga yang dimiliki oleh pestisida yang digunakan oleh kelompok 2 lebih mahal oleh kelompok 1 yaitu pada pestisida antracol yang berharga Rp. 40.000,- dan dhitane M45 adalah Rp.47.250,- hal ini sebanding dengan hasil yang didapatkan dan dapat mempengaruhi intensitas serangan hama yang berkurang.
Sedangkan pada tabel perbedaan efesiensi yang diperoleh antara kelompok 1 dan kelompok 2 lebih efisien kelompok 2, karena pada kelompok 2 yang menggunakan pestisida dithane M45 lebih mampu untuk mengendalikan jamur dengan dosis 5 gr/lt. Sedangkan pada kelompok 1 menggunakan pestisida antracol yang menggunakan dosis 2 ml/lt kurang mampu untuk mengendalikan jamur atau lambat dalam mengendalikan jamur.
Dilihat dari grafik diatas bahwa kefektifan antara pestisida yang digunakan oleh kelompok 1 dan kelompok 2 lebih efektif pestisida yang digunakan oleh kelompok 2. Meskipun harga yang dimiliki oleh pestisida yang digunakan oleh kelompok 2 lebih mahal oleh kelompok 1 yaitu pada pestisida antracol yang berharga Rp. 40.000,- dan dhitane M45 adalah Rp.47.250,- hal ini sebanding dengan hasil yang didapatkan dan dapat mempengaruhi intensitas serangan hama yang berkurang.
Perbedaan efesiensi yang diperoleh antara kelompok 1 dan kelompok 2 lebih efisien kelompok 2, karena pada kelompok 2 yang menggunakan pestisida dithane M45 lebih mampu untuk mengendalikan jamur dengan dosis 5 gr/lt. Sedangkan pada kelompok 1 menggunakan pestisida antracol yang menggunakan dosis 2 ml/lt kurang mampu untuk mengendalikan jamur atau lambat dalam mengendalikan jamur.
KAMI DARI PTH’14
MENGUCAPKAN.........!!!!!!!!
top related