efektivitas pembelajaran modifikasi permainan …lib.unnes.ac.id/10935/1/12238.pdf · tujuan dari...
Post on 20-Sep-2019
14 Views
Preview:
TRANSCRIPT
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MODIFIKASI
PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN
BOLADIATOR PADA SISWA KELAS VII
DI SMP N 1 PEGANDON
TAHUN 2010 / 2011
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
M Dwi Aris Wibowo
6101406552
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010
ii
ii
SARI
M Dwi Aris Wibowo. 2010. Skripsi ini berjudul “Efektivitas Pembelajaran
Modifikasi Permainan Sepakbola menggunakan Boladiator Pada Siswa Kelas
VII.5 di SMP N 1 Pegandon th 2010 / 2011”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Semarang.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah
Efektifitas pembelajaran modifikasi permainan sepakbola dengan menggunakan
boladiator pada siswa kelas VII.5 di SMP N 1 Pegandon Kabupaten Kendal
Tahun 2010/2011? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas
pembelajaran modifikasi permainan sepakbola dengan menggunakan boladiator
pada siswa kelas VII.5 di SMP N 1 Pegandon Kabupaten Kendal Tahun
2010/2011?
Populasi yang diambil adalah siswa kelas VII.5 SMP N 1 Pegandon
Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal yang berjumlah 32 siswa. Dalam
penelitian ini pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu
semua siswa kelas VII.5 SMP N 1 Pegandon Kecamatan Pegandon Kabupaten
Kendal yang berjumlah 32 siswa. Dalam penelitian yang menjadi variabel adalah
boladiator dan modifikasi permainan boladiator. Untuk memperoleh data yang
sesuai maka dalam penelitian ini menggunakan metode PTK (Penelitian Tindakan
Kelas). Untuk PTK berbentuk proses penkajian berdaur, yang terdiri dari empat
tahapan yaitu : perencanaan, tindakan, observasi dan reflektif. Instrument
penelitian ini menggunakan check list untuk mencatat sikap dan kejadian yang
terjadi dalam pembelajaran yang dipandang penting dan telah di tetapkan akan
diselidiki.
Dari hasil pengamatan yang diperoleh dengan bantuan check list dapat
diperoleh hasil bahwa prosentase kemampuan aspek kognitif, afektif dan
psikomotor dari siswa kelas VII.5 SMP N 1 Pegandon Kecamatan Pegandon
Kabupaten Kendal setelah diberikan pembelajaran terjadi peningkatan,
pembelajaran pertama menggunakan permainan boladiator, pembelajaran kedua
menggunakan modifikasi boladiator dengan gawang, lapangan yang diperkecil
dan pembelajaran ketiga menggunakan modifikasi boladiator dengan lapangan ,
gawang yang diperkecil dan bola plastik. Dari prosentase aspek afektif yaitu dari
78,5% menjadi 84,% dan meningkat menjadi 91%. aspek kognitif yaitu dari
82,8% menjadi 89% dan meningkat menjadi 94%, aspek psikomotor yaitu dari
67% menjadi 76,17% dan meningkat menjadi 84%.
Kesimpulan berdasarkan hasil analisis data penelitian mengenai proses
pembelajran boladiator dan modifikasinya di SMP N 1 Pegandon dari semua
aspek yang di teliti yaitu aspek, kognitif, afektif dan psikomotor semuanya
meningkat. Beberapa saran peneliti antara lain untuk pemerintah hendakna
mengembangkan potensi guru penjas kedaerah – daerah agar dapat
mengembangkan pembelajaran penjas di daerah – daerah. Dalam memberikan
pembelajaran agar mudah dipahami oleh siswa, harus bervariasi, kreatif dalam
pembelajaran. Bagi siswa hendaknya harus lebih rajin dalam mengikuti
pembelajaran, agar pembelajaran berjalan dengan baik.
iii
iii
HALAMAN PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis didalam skipsi ini benar – benar
hasil dari karya saya sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain, sebagian besar
atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skipsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari
kenyataan saya ini tidak benar maka saya siap menerima sangsi sesuai peraturan /
hukum yang berlaku.
Semarang, Oktober 2011
M Dwi Aris Wibowo
6101406552
iv
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk diajukan kepada Panitia Ujian
Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang
Hari :
Tanggal :
Semarang, 16 Februari 2011
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Mugiyo Hartono, M. Kes. Supriyono, S.Pd, M.Or.
NIP. 19610903 199803 2 001 NIP. 19720127 19802 1 001
Mengetahui :
Ketua Jurusan PJKR - FIK
Universitas Negeri Semarang
Drs. Hermawan Pamot R, M.Pd
NIP. 19651020 199103 1 002
v
v
PENGESAHAN
Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang
Pada Hari :
Tanggal :
Panitia Ujian
Ketua Sekertaris
Drs. Said Junaidi, M.Kes Drs. Cahyo Yuwono M.Pd
NIP. 19690715199403 1 001 NIP. 19620425198601 1 001
Dewan Penguji
1. Dra. Heny Setyawati, M.Si (Ketua)
NIP. 19670610 199203 2 001
2. Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd (Anggota)
NIP. 19610903 198803 1 002
3. Supriyono S.Pd, M.Or. (Anggota)
NIP. 19720127 199802 1 001
vi
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
“ Belajarlah dari orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan
semua kesalahan itu sendiri”.
( Q.S. AL BAQARAH : 296)
Persembahan ;
1. Kedua orang tuaku Bapak
Kiswanto dan Ibu Kasiyati atas
doa dan perjuangannya
2. Kakaku Akhmat Kustanto dan
Tin Zaitun Olivianti tersayang
3. Sahabat Sahabat ku atas doa dan
motivasinnya, bantuanya
4. Teman- teman seperjuangan
PJKR 06’
5. FIK UNNES tercinta
vii
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga skripsi dengan judul
Efektivitas Pembelajaran Modifikasi Permainan Sepakbola menggunakan
Boladiator Pada Siswa Kelas VII.5 di SMP N 1 Pegandon Kabupaten Kendal th
2010 / 2011”.dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusunan skripsi ini dimaksutkan untuk memperoleh gelar sarjana
Pendidikan di Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Keberhasilan penyusunan skripsi ini
juga atas bantuan dari berbagai pihak, dengan kerendahan hati disampaikan terima
kasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberi kesempatan pada
penulis menjadi mahasiswa Universitas Negeri Semarang.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, atas izin
yang diberikan.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
4. Pembimbing utama, Bapak Drs Mugio Hartono, M.Pd. atas bimbingan, saran,
dan dukungannya.
5. Pembimbing pendamping, Supriyono,S.Pd.M,Or. atas bimbingan, saran, dan
dukungannya.
6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
atas masukan dan dukungannya.
viii
viii
7. Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang
atas bantuan perizinannya.
8. Kepala Sekolah SMP N 1 Pegandon yang telah memberi ijin siswanya
menjadi sampel penelitian.
9. Guru dan karyawan SMP N 1 Pegandon, Siswa Kelas VII di SMP N 1
Pegandon yang telah banyak membantu peneliti dalam melakukan penelitian
dan pengambilan data.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penulisan skripsi ini.
Semoga amal kebaikan yang diberikan, dibalas oleh Allah SWT. Penulis
berharap, skripsi ini dapat berman faat dan menambah pengetahuan, serta dapat
menjadi masukan yang baik bagi berbagai pihak.
Semarang, Oktober 2011
Penulis
ix
ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ................................................................................................................ i
SARI ................................................................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN. ............................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
1.2 Permasalahan ........................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6
1.4 Kegunaan hasil penelitian ....................................................................... 6
1.5 Penegasan Istilah. ................................................................................... 6
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori ........................................................................................ 10
2.1.1 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan ......................................... 10
2.2 Pembelajaran ........................................................................................... 11
2.2.1 Ciri-Ciri Pembelajaran ............................................................................ 12
x
x
2.2.2 Prinsip Pembelajaran ............................................................................... 12
2.2.3 Strategi Pembelajaran.............................................................................. 13
2.3 Modifikasi ............................................................................................... 15
2.3.1 Peralatan...................................................................................................15
2.3.2 Penataan Ruang Gerak dalam Belajar ..................................................... 15
2.3.3 Jumlah Siswa yang Terlibat .................................................................... 16
2.3.4 Formasi Pembelajaran ............................................................................. 16
2.4 Permainan . ............................................................................................. 20
2.4.1 Permainan Sepak Bola ............................................................................ 20
2.4.2 Modifikasi Permainan Sepak Bola Menggunakan Boladiator ................ 23
2.5 Permainan dan Pendidikan Jasmani ........................................................ 26
2.5.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Anak .................................................. 27
2.5.2 Kemampuan Gerak .................................................................................. 28
2.5.3 Kesegaran Jasmani .................................................................................. 28
2.5.4 Kesehatan ................................................................................................ 28
2.6 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ................................................... 29
2.6.1 Pedoman Pengembangan KTSP .............................................................. 29
2.6.2 Prinsip Pengembangan KTSP. ............................................................... 29
2.6.3 Komponen KTSP .................................................................................... 30
2.6.4 Visi Suatu Pendidikan ............................................................................. 30
2.6.5 Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan ...................................... 30
2.6.6 Struktur dan Muatan KTSP ..................................................................... 31
xi
xi
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Subjek penelitian ................................................................................... 30
3.2 Objek Penelitian
3.2.1 Sampel dan Teknik Penarikan Sample ........................................................... 30
3.3 Lokasi Penelitian ................................................................................... 30
3.4 Desain Penelitian .................................................................................. 31
3.5 Instrumen Penenitian ............................................................................ 35
3.6 Metode Analisis data ............................................................................ 37
3.7 Indikator Keberhasilan .......................................................................... 39
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................... 41
4.1.1 Deskripsi analisis kemampuan afektif permainan boladiator ............... 41
4.1.2 Deskripsi analisis kemampuan psikomotor permainan boladiator ....... 43
4.1.3 Deskripsi analisis kemampuan kognitif permainan boladiator ............. 46
4.1.4 Deskripsi analisis kemampuan afektif modifikasi permainan
Boladiator dengan lapangan dan gawang yang diperkecil .................... 48
4.1.5 Deskripsi analisis kemampuan psikomotor modifikasi permainan
Boladiator dengan lapangan dan gawang yang diperkecil .................... 50
4.1.6 Deskripsi analisis kemampuan kognitif modifikasi permainan
Boladiator dengan lapangan dan gawang yang diperkecil .................... 52
4.1.7 Deskripsi analisis kemampuan afektif modifikasi permainan boladiator
dengan lapangan, gawang yang diperkecil dan bola plastik ................. 55
4.1.8 Deskripsi analisis kemampuan psikomotor modifikasi permainan
xii
xii
boladiator dengan lapangan, gawang yang diperkecil dan bola plastik 57
4.1.9 Deskripsi analisis kemampuan kognitif modifikasi permainan
boladiator dengan lapangan, gawang yang diperkecil dan bola plastik 60
4.1.10 Diagram prosentase peningkatan aspek afektif, kognitif, dan
Psikomotor pada permainan boladiator dan modifikasi boladiator ...... 62
4.2 Pembahasan ................................................................................................... 63
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ......................................................................................................... 65
5.2 Saran ............................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 67
xiii
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Karakteristik Pertumbuhan anak .................................................................... 17
2. Deskripsi analisis kemampuan afektif permainan boladiator ......................... 41
3. Deskripsi analisis kemampuan psikomotor permainan boladiator ................. 44
4. Deskripsi analisis kemampuan kognitif permainan boladiator ....................... 46
5. Deskripsi analisis kemampuan afektif modifikasi permainan
Boladiator dengan lapangan dan gawang yang diperkecil ............................. 48
6. Deskripsi analisis kemampuan psikomotor modifikasi permainan
Boladiator dengan lapangan dan gawang yang diperkecil ............................. 50
7. Deskripsi analisis kemampuan kognitif modifikasi permainan
Boladiator dengan lapangan dan gawang yang diperkecil ............................. 53
8. Deskripsi analisis kemampuan afektif modifikasi permainan
boladiator dengan lapangan, gawang yang diperkecil dan bola
plastik.............................................................................................................. 55
9. Deskripsi analisis kemampuan psikomotor modifikasi permainan
boladiator dengan lapangan, gawang yang diperkecil dan bola
plastik.............................................................................................................. 57
10. Deskripsi analisis kemampuan kognitif modifikasi permainan
boladiator dengan lapangan, gawang yang diperkecil dan bola
plastik.............................................................................................................. 60
xiv
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Lapangan boladiator .............................................................................................. 26
2. Desain penelitian ....................................................................................................... 33
3. Diagram prosentase analisis kemempuan afektif permainan boladiator ................... 43
4. Diagram prosentase analisis kemempuan psikomotor permainan boladiator ........... 45
5. Diagram prosentase analisis kemempuan kognitif permainan boladiator ................. 47
6. Diagram prosentase analisis kemempuan afektif modifikasi permainan
Boladiator dengan lapangan dan gawang yang diperkecil ........................................ 50
7. Diagram prosentase analisis kemempuan psikomotor modifikasi permainan
Boladiator dengan lapangan dan gawang yang diperkecil ........................................ 52
8. Diagram prosentase analisis kemempuan kognitif modifikasi
permainan Boladiator dengan lapangan dan gawang yang diperkecil ..................... 54
9. Diagram prosentase analisis kemempuan afektif modifikasi
boladiator dengan lapangan, gawang yang diperkecil dan bola
plastik.............................................................................................................. 57
10. Diagram prosentase analisis kemempuan psikomotor modifikasi
boladiator dengan lapangan, gawang yang diperkecil dan bola
plastik ........................................................................................................................ 59
11. Diagram prosentase analisis kemempuan kognitif modifikasi
boladiator dengan lapangan, gawang yang diperkecil dan bola
plastik ........................................................................................................................ 61
12. Diagram prosentase analisis peningkatan kemempuan kognitif, afektif,
psikomotor pada permainan boladiatordan modifikasi boladiator ........................... 62
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah rekonstruksi aneka pengalaman dan peristiwa yang
dialami individu agar segala sesuatu yang baru menjadi lebih terarah dan
bermakna. Tujuan utama pendidikan adalah mencapai perkembangan individu
secara menyeluruh. Tujuan pendidikan nasional sendiri adalah meningkatkan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Kecerdasan, Keterampilan
,Mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat
kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia – manusia pembangunan yang
dapat membangun dirinya sendiri serta bersama – sama bertanggung jawab atas
pembangunan bangsa.
Penjasorkes adalah bagian dari pandidikan nasional, artinya penjasorkes
tidak hanya terfokus pada aspek motoriknya saja, tetapi juga terdapat aspek
kognitif dan afektif, Penjasorkes adalah pendidikan melalui aktivitas yang
dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan individu secara
menyeluruh.
Penyelenggaraan program penjasorkes hendaknya mencerminkan
karakteristik program pendidikan jasmani itu sendiri,yaitu “Developmentally
Appropriate Pracitive” ( DAP ). Artinya yaitu tugas belajar yang diberikan harus
memperhatikan perubahan kemampuan anak dan dapat membantu mendorong
perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut harus sesuai dengan
1
2
tingkat perkembangan anak didik yang sedang belajar. Tugas ajar yang sesuai ini
harus mampu mengakomodasi setiap perubahan yang lebih baik (Suherman,2000
: 1 )
Pada kenyataannya, pembelajaran penjasorkes disekolah-sekolah
umumnya disampaikan dalam bentuk permainan dan olahraga. Materi dan isi
pembelajaran hendaknya diberikan secara bertahap dan “DAP” sehingga tujuan
pokok pembelajaran dapat dicapai anak.untuk itu para guru seyogianya memiliki
rencana pembelajaran yang didalamnya berisi bekal pengetahuan dan
keterampilan tentang strategi dan struktur mengajar untuk peningkatan belajar
anak.
Penjasorkes di Sekolah Menengah Pertama pada hakekatnya mempunyai
arti peran, peran, dan fungsi yang penting dan strategis dalam upaya menciptakan
suatu masyarakat yang sehat. Karena peserta didik di sekolah menengah pertama
adalah kelompok masyarakat yang sedang tumbuh berkembang,ingin rasa gembira
dalam bermain dan memiliki kerawanan yang memerlukan pembinaan dan
bimbingan.Oleh karena itu pejasorkes merupakan suatu wadah pembinaan yang
sangat tepat( Soemitro,1992:5 ).
Penyelenggaraan penjasorkes disekolah menengah pertama selama ini
berorientasi pada pengajaran cabang-cabang olahraga yang sifatnya mengarah
pada penguasaan teknik. padahal pada hakekatnya inti penjasorkes adalah gerak,
Dalam pengertian ini ada dua hal yang harus di pahami yaitu menjadikan gerak
sebagai alat pendidikan dan menjadikan gerak sebagai alat pembinaan dan
pengembangan potensi peserta didik. Oleh karena itu penjasorkes dituntut untuk
3
membangkitkan gairah dan motivasi anak dalam bergerak. Karena bergerak tidak
hanya merupakan kebutuhan alami peserta didik sekolah menengah pertama.
Melainkan juga membentuk, membina dan mengembangkan anak. Sementara itu
dari sisi lain aktivitas geraknya dapat meningkatkan kemampuan intelektual anak
didik ( Soemitro, 1992:3 ). Kenyataan dilapangan penjasorkes belum dikelola
sebagaimana mestinya, sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan
peserta didik,baik dari segi kognitif,motorik maupun afektif.
Model pembelajaran yang monoton, tidak ada kreativitas akan membuat
anak mersa bosan, sehingga anak tidak bergaiarah untuk belajar. Sebagai contoh
pada pembelajaran sepakbola. Pembelajaran sering kali monoton, terpaku pada
kurikulum sehingga kreatifitas agar anak senang tidak terpikirkan. Sebagai
buktinya guru masih menggunakan lapangan sepak bola penuh dan bola
sesungguhnya dalam mengajar. Padahal tidak setiap anak mempunyai kemampuan
yang sama dalam bermain bola. Kemampuan yang sama disini esensinya adalah
mengenai fisik dan mengolah bolanya, sehingga anak malas bergerak. Maka
disinilah guru dituntut untuk membuat kreatifitas, ketrampilan, kemampuan untuk
memodifikasi pembelajaran agar anak tidak cepat bosan, sehingga ia bergairah
dan termotivasi untuk belajar.
Memodifikasi merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh para
guru agar pembelajaran mencerminkan DAP. Untuk itu DAP yang didalamnya
memperhatikan ukuran tubuh siswa harus selalu menjadi prinsip utama dalam
memodifikasi pembelajaran penjasorkes.inti dari modofikasi adalah menganalisa
sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntuhkan dalam
4
bentuk aktivitas belajar potensial yang dapat memperlancar siswa dalam
belajarnya( Suherman, 2000:1 ).
Efektivitas pembelajaran permainan sepakbola pada penjasorkes melalui
modifikasi sangatlah tepat dilakukan, karena selain adanya variasi mengajar,
penyesuaian terhadap kemampuan anak membuat mereka tidak cepat bosan,
termotivasi dan bergairah untuk bergerak. Proses penjasorkes di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Pegandon Kondisinya kurang menarik. Guru sering
menggunakan pembelajaran sepak bola sesungguhnya tanpa ada modifikasi atau
variasi, kelemahan adalah anak cenderung pasif karena lapangan terlalu besar dan
fisiknya tidak kuat sehingga siswa cenderung cepat bosan kelemahan lainnya
adalah anak sering menunggu bola datang sehingga lebih pasif. Sehingga
modifikasi pembelajaran permainan sepak bola perlu di lakukan.
Boladiator merupakan salah satu modifikasi permainan sepak bola.
Permainan ini sangat tepat diberikan pada anak usia sekolah menengah pertama
karena permainan ini hampir sama dengan permainan sepak bola sesungguhnya,
hanya saja menggunakan setengah lapangan bola sesungguhnya( 55 m x 45 m
).Bola lingkaran tengahnya paling sedikit 62 cm,dan paling besar 65 cm. Berat
bola paling sedikit 300 gram dan paling banyak 350 gram ( Iptek kementrian
olahraga: 2006), menggunakan satu gawang, jumlah pemain tujuh termasuk kiper
dan selama tujuh menit pertama salah satu tim menyerang dan salah satu tim
bertahan,begitu sebaliknya tujuh menit berikutnya tim yang bertahan ganti yang
menyerang. Untuk itu penelitian ini diberi judul “Efektivitas Pembelajaran
5
Modifikasi Permainan sepak bola menggunakan Boladiator pada Siswa Kelas
VII.5 di SMP NEGERI 1 Pegandon Kabupaten Kendal.
1.2 Rumusan Masalah
Penyelenggaraan penjasorkes di sekolah menengah pertama belum
dikelola sebagaimana mestinya, sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik, baik dari segi kognitif, motorik maupun afektif. Guru
sering menggunakan pembelajaran sepakbola sesungguhnya tanpa ada
memodifikasi atau variasi, kelemahan adalah anak cenderung pasif karena
lapangan terlalu besar dan fisiknya tidak kuat sehingga siswa cenderung cepat
bosan. Kelemahan lainnya adalah anak sering menunggu bola datang sehingga
lebih banyak pasif.sehingga modifikasi pembelajaran permainan sepak bola harus
dilakukan. Boladiator adalah salah satu modifikasi permainan sepak bola yang
hanya menggunakan setengah lapangan bola sesungguhnya, satu gawang dan
dimodifikasi pula peraturan permainannya sehingga permainan ini dapat menjadi
alternatif supaya anak lebih bergairah dan semangat dalam pembelajaran.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Efektivitas
pembelajaran modifikasi permainan sepakbola dengan menggunakan boladiator
pada siswa kelas VII.5 di SMP N 1 Pegandon Kabupaten Kendal Tahun
2010/2011?
6
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas
pembelajaran modifikasi permainan sepakbola dengan menggunakan boladiator
pada siswa kelas VII di SMP N 1 Pegandon Kabupaten Kendal Tahun 2010/2011?
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai pedoman bagi
guru untuk pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dalam
menerapkan modifikasi permainan sepak bola.
1.5 Penegasan Istilah
Penegasan istilah dimaksudkan untuk menghindari agar persoalan yang
diberikan dalam penelitian ini tidak menyimpang dari tujua dan tidak terjadi salah
penafsiran istilah yang digunakan.
Penegasan istilah judul diatas meliputi :
1.5.1 Modifikasi
Modifikasi berasal dari kata modif yang berarti pengubahan atau
perubahan ( Poewadarminta , 2003 : 751 ).
Modifikasi merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh para
guru agar pembelajaran mencerminkan Developmentally Appropriate Practice (
DAP ). Untuk itu DAP yang didalamnya memperhatikan ukuran tubuh siswa harus
selalu menjadi prinsip utama dalam memodifikasi pembelajaran pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan inti dari modifikasi adalah menganalisa sekaligus
mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntuhkannya dalam bentuk
7
aktivitas belajar potensial yang dapat memperlancar siswa dalam belajarnya (
Suherman, 2000 : 1 ).
Jadi modifikasi adalah suatu usaha yang dilakukan guru berupa rancangan
model pembelajaran yang variatif dan menarik untuk menciptakan perubahan dan
meningkatkan mutu pendidikan.
1.5.2 Permainan Sepak bola “Boladiator”
Sepak bola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdidri dari
sebelas pemain, salah satunya adalah penjaga gawang. Permainan ini hampir
semua dimainkan menggunakan tungkai kecuali penjaga gawang yang
diperbolehkan menggunakan tangan dan dalam perkembangan zaman sekarang
sepak bola dapat dimainkan di lapangan luar dan juga lapangan tertutup atau
ruangan ( Sucipto, 2000 :7 ).
Permainan boladiator adalah salah satu modifikasi permainan sepak bola
yang hanya menggunakan setengah lapangan sepak bola umumnya, jumlah
pemain tujuh tiap tim dengan bentuk peraturan umum yang dimodifikasi pula (
Wawancara Agus Hanifudin, Pengda PSSI Jateng pada tanggal 27 April 2008 ).
Jadi boladiator adalah salah satu modifikasi permainan sepak bola untuk
meningkatkan pembelajaran gerak pada penjasorkes dimana hanya menggunakan
setengah lapangan sepak bola sesungguhnya, jumlah pemain tujuh tiap tim, terdiri
dari empat babak, satu babak ada tim yang menyerang dan ada tim yang bertahan
dengan peraturan umum yang dimodifikasi pula.
8
1.5.3 Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual,
yang merubah stimuli dari lingkungan seseorang kedalam sejumlah informasi,
yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan
jangka panjang. Pembelajaran diartikan usaha guru membentuk tingkah laku yang
diinginkan dengan menyediakan lingkungan, agar terjadi hubungan stimulus
dengan tingkah laku si belajar( Sugandi, 2004 : 9 ).
Pembelajaran adalah proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan
mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Sangat berperan penting
di dalam kebiasaan , sikap dan tujuan manusia.
1.5.4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Penjasorkes adalah bagian dari integral dari pendidikan keseluruhan
melalui aktivitas jasmani, neuromuskular ,intelektual dan emosional ( Lutan,2004
:64 ).
Penjasorkes adalah suatu fase dari proses pendidikan keseluruhannya yang
peduli terhadap perkembangan dan penggunaan kemampuan gerak individu yang
sifatnya sukarela serta bermakna dan terhadap reaksi yang langsung berhubungan
dengan mental, emosional dan sosial. penjasorkes merupakan proses pendidikan
seseorang sebagai individu atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar
dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka meningkatkan
kemampuan dan ketrampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan
watak ( Harsuki, 2004 :27 ).
9
Jadi penjasorkes adalah proses pendidikan keseluruhan yang mengacu pada
aspek kognitif, afektif, psikomotor dan fisik yang terangkum dalam kurikulum
pendidikan, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jasmani,mental,emosional
dan sosial.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui jasmani, jasmani adalah
kata sifat dengan asal kata jasat yang berarti tubuh atau badan. Dengan pandangan
ini maka jasmani berkaitan dengan perasaan, hubungan pribadi, tingkahlaku
kelompok, perkembangan mental dan sosial, intelektual serta estetika.
Pendidikan jasmani dilakukan dengan sarana jasmani, yakni aktivitas
jasmani yang pada umumnya dilakukan pada tempo yang cukup tinggi dan
terutama gerakan – gerakan besar ketangkasan dan ketrampilan, yang tidak perlu
terlalu tepat, terlalu halus dan sempurna atau berkualitas tinggi. Agar di peroleh
manfaat bagi anak – anak didik mencakup bidang – bidang non – fisik seperti
intelektual. Sosial, estetik, dalam kawasan – kawasan kognitif maupun afektif.
( H. abdul kadir. 1992 : 4 )
Pengertian pendidikan jasmani olahraga kesehatan adalah proses
pendidikan keseluruhan yang mengacu pada aspek kognitif, afektif, psikomotor
dan fisik yang terangkum dalam kurikulum pendidikan, bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan jasmani, mental, emosional dan sosial.
2.2 Pembelajaran
Menurut paham konvensional (Darsono, 2000; 24), pendidikan dalam arti
sempit diartikan bantuan kepada siswa terutama pada aspek moral atau budi
10
11
pekerti, sedangkan pengajaran diartikan sebagai bantuan kepada anak didik
dibatasi pada aspek intelektual dan keteranpilan. Unsur utama dari pembelajaran
adalah pengalaman anak sebagai seperangkat event sehingga terjadi proses
belajar. Dengan demikian pendidikan, pembelajaran dan pengajaran mempunyai
hubungan yang konseptual yang tidak berbeda, kalau dicari perbedaannya,
pendidikan memiliki cakupan yang lebih luas yaitu mencakup baik pengajaran
maupun pembelajaran, dan pengajaran merupakan bagian dari pembelajaran.
Sesuai dengan pengertian belajar secara umum, yaitu bahwa belajar
merupakan suatu kegiatan yang melibatkan terjadi perubahan tingkah laku, maka
pengertian pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru
sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik
(Darsono, 2000: 24)
Aliran behavioristik mengemukakan bahwa pembelajaran adalah usaha
guru berbentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan
atau stimulus. Sedangkan aliran kognitif mendefinisikan pembelajaran adalah cara
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir agar dapat mengenal
dan memahami apa yang sedang dipelajari (Darsono, 2000: 24)
Humanistik mendeskripsikan pembelajaran adalah memberikan kebebasan
kepada si belajar untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai
dengan minat dan kemampuannya. (Sugandi, 2004: 9)
2.2.1 Ciri-ciri Pembelajaran
Sesuai dengan ciri-ciri belajar, berdasarkan pendapat Darsono (2000:25)
maka ciri-ciri pembelajaran dapat dikemukakan sebagai berikut :
12
1) Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.
2) Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam
belajar.
3) Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik perhatian
dan menantang siswa.
4) Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan
menarik.
5) Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan
menyenangkan bagi siswa.
6) Pembelajaran dapat membuat siswa siap meneriama pelajaran, baik secara
fisik maupun psikologis.
7) Pembelajran menekankan keaktifan siswa
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan
sengaja. Oleh karena itu pembelajaran pasti mempunyai tujuan. Tujuan
pembelajaran adalah membantu para siswa agar memperoleh berbagai
pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa bertambah, baik
kuantitas maupun kualitasnya. Tingkah laku yang dimaksud meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai
pengendali sikap dan perilaku siswa.
2.2.2 Prinsip Pembelajaran
Dalam tujuanya tujuan prinsip pembelajaran di bagi menjadi tiga :1)
Prinsip peraturan kegiatan kognitif, 2) prinsip pengaturan kegiatan afektif dan 3)
prinsip pengaturan kegiatan psikomotorik.
13
2.2.2.1 Prinsip pengaturan kegiatan kognitif
Pembelajaran hendaknya memperhatikan bagaimana mengatur kegiatan
kognitif yang efisien. Caranya mengatur kegiatan kognitif yang efisien
menggunakan sistematika alur pemikiran dan sistematika proses pembelajaran itu
sendiri.
2.2.2.2 Prinsip pengaturan kegiatan afektif
Pembelajaran afektif perlu memperhatikan dan menerapkan tiga
pengaturan kegiatan afektif, yaitu faktor conditioning, behavior modification,
himman model. Factor conditioning yaitu perilaku guru yang berpengaruh
terhadap rasa senang atau rasa benci siswa terhadap guru. Faktor behavior
modification yaitu pemberian penguatan seketika. Faktor human model yaitu
contoh berupa orang yang dikagumi dan dipercaya oleh siswa.
2.2.2.3 Prinsip pengaturan kegiatan psikomotorik
Pembelajaran psikomotorik mementingkan factor latihan, penguasaan
prosedur gerak – gerak dan prosedur koordinasi anggota badan. Untuk itu
diperlukan pembelajaran fase kognitif. (Sugandi, 2004 : 11 )
2.2.3 Strategi Pembelajaran
Komponen strategi pembelajaran terdiri atas empat hal :
1) Urutan kegiatan pembelajaran
Urutan kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga tahapan yaitu pendahuluan,
penyajian dan penutup. Pada pendahuluan guru menginformasikan tujuan,
gambaran singkat materi yang akan di sajikan dan menghubungkan pesan
pembelajaran dengan pengalaman subjek belajar. Tahap penyajian inti terdiri atas
14
kegiatan mengguraikan isi pembelajaran, memberikan contoh dan member
latihan. Pada tahap penutup sebagai kegiatan terakhir guru memberikan kegiatan
pemberian tesformatif dan balikan serta tindak lanjut.
2) Metode
Komponen metode pembelajaran ini memuat pendekatan, model
mengajar, metode atau teknik mengajar dengan ceramah, diskusi, Tanya jawab,
dan sebagainya. Dalam hal ini menyajikan materi secara bertahap. Setelah meteri
selesai guru menyajikan meteri secara bertahap. Setelai materi selesai guru
memberikan kesempatan anak untuk bertanya dan juga memberikan pertanyaan
kepada anak. Apabila ada kesalahan di jadikan diskusi lebih lanjut.
3) Media pembelajaran
Media ini mencakup media visual, auditif, benda tiruan atau nyata, dan
alat pembelajaran. Dalam hah ini guru harus pandai memberikan contoh benda
yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Contoh nya dalam penjas orkes
guru menggunakan bola tenis dalam menata teknik tolak peluru, bukan peluru
yang sesungguh nya.
4) Waktu
Waktu yang digunakan dalam pembelajaran penjas orkes harus mengikuti
prosedur kurikulum KTSP, misalnya waktu yang digunakan dalam mengajar di
SMPN 1 Pegandon yaitu 80 menit/jam pelajaran (Sugandi, 2004 : 83-84 ).
2.3 Modifikasi
Modifikasi berasal dari kata modifying berarti pengubahan atau perubahan.
(Poewardarminta. 2003: 751 )
15
Modifikasi merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh para
guru agar pembelajaran mencerminkan developmentally appropriate practice (
DAP ). Untuk itu DAP yang di dalam nya memeperhatikan ukuran tubuh siswa
harus selalu menjadi prinsip utama dalam memodifikasi pembelajaran pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan. Inti dari modifikasi adalah menganalisa sekaligus
mengembangkan materi pembelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk
aktivitas belajar potensi yang dapat memperlancar siswa dalam belajarnya. (
Suherman, 2000 : 1 )
Modifikasi ini dapat diklasifikasikan seperti :
2.3.1 Peralatan
Guru dapat mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas dan
kesulitan tugas ajar dengan cara modifikasi peralatan yang di gunakan. Misalnya
pada anak SMP bermain sepak bola tidak mengunakan ukuran bola yang
sebenarnya tetapi bisa mengganti bola dengan menggunakan ukuran maksimal
350 gram.
2.3.2 Penataan ruang gerak dalam belajar
Dalam hal ini guru harus menata ruang sebaik mungkin agar siswa dalam
bergerak tidak saling bertubrukan dengan siswa yang lain. Contoh dalam
penelitian ini guru menata sisi kiri, sisi kanan gawang dan daerah setengah
lapangan untuk pemanasan agar siswa dapat bergerak leluasa selama melakukan
pemanasan.
16
2.3.3 Jumlah siswa yang terlibat
Sangat jelas disini agar siswa dapat leluasa bergerak siswa dibagi
menjadi beberapa kelompok siswa.dalam penelitian ini ada 32 siswa yang
terlibat. Siswa ini di bagi empat kelompok, yang masing – masing kelompok diisi
7 anak dan sisanya menjadi cadangan.
2.3.4 Formasi pembelajaran
Dalam hal ini guru membuat variasi formasi pembelajaran sehingga tidak
monoton. Misalnya yang semula saling berhadapan tegak lurus di ubah menjadi
saling silang. Contoh kemudian pada saat memakai bola berhadapan tegak lurus.
(Suherman, 2004 : 7-8 )
Kriteria modifikasi permainan
1) Mendorong partisipasi maksimal.
2) Memperhatikan keselamatan.
3) Mengajar efektivitas dan efisien gerak.
4) Memenuhi tuntutan perbedaan kemampuan anak.
5) Sesuai dengan pertumbuhan perkembangan anak.
6) Memperkuat ketrampilan yang sudah dipelajari sebelumnya.
7) Mengajar menjadi anak yang cerdas.
8) Meningkatkan perkembangan emosional dan sosisal (Suherman, 2000 )
Jadi modifikasi adalah suatu cara atau usaha yang dilakukan guru berupa
rancangan model pembelajaran yang baru dan lebih variatif untuk menarik minat
siswa agar lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dan dapat menciptakan
perubahan, sekaligus meningkatkan mutu pendidikan.
17
Table 2.
Karakteristik pertumbuhan anak kelas tujuh
No Karakteristik Tujuan Aktifitas
pengembangan
1 Perkembangan sex sangat
berkembang, setelah terakhir
dari kelas enam
Mengatasi
Perbedaanya dan
menyiapkan suatu
jalan keluarnya
Dengan selalu
memaksakan
permainan tim bagi
laki – laki dan
menggunakan grup
kecil permaina bagi
perempuan, tetapi
tidak terlalu
mengenyampingkan
kegiatan rekreasi
2 Pengembangan lebar dari otot
– otot besar dan penyesuaian
dari otot – yang kecil
memerlukan latihan tertentu
Untuk
mengembangkan
tenaga dan koordinasi
Di perlukan latihan
– latihan, lari,
melompat,
permainan
menghindari dan
menerjang
3 keresahan adalah bagian dari
pertumbuhan anak yang cepat
Memberi kesempatan
pada anak agar
menjauhi diri dari
duduk – duduk
Pergunakan
aktivitas, istirahat
selama kegiatan
kemudian dapat
diteruskan sampai
selesai
4 Tubuh yang lemah
disebabkan kebiasaan
karakter anak sebelumnya
Untuk memelihara
tubuh yang baik
Mwnanamkan
pemeliharaan tubuh
yang baik melalui
berbagai permainan
dengan menguatkan
struktur otot
5 Jantung tidak tumbuh
sebagaimana cepatnya
pertumbuhan tubuh, tekanan
darah akan mulai menurun,
apabila fisik mulai istirahat
Membuat latihan agar
merangsang
pertumbuhan jantung
harus diusahakan
jangan terlalu letih
Membatasi kegiatan
sesuai dengan
permainan
kompetisi
6 Beberapa anak mengikuti
berbagai aktivutas dan
mereka tidak mudah letih,
anak perempuan lebih baik
dari pada anak laki – laki
Menjaga diri dari
berbagai kegiatan
Harus diperhatikan
berbagai hal
terutama hal yang
kronik pada anak
dan harus di periksa
sebabnya. Perlu
18
diperhatikan
kegiatan hanya
dibeikan pada anak
yang mampu
7 Perlu diperhatikan sesuatu
yang berguna untuk prestasi
Berusaha
mengembangkan
sesuatu yang berguna
sebagi kebiasaan
sosial
Gunakan pemimpin
kelompok dan
diusahakn yang
tanggung jawab
8 Sangat besar perhatian
mereka terhadap kegiatan
diluar kelas dan keinginan
mereka untuk berkompetisi
dan mengikuti aktivitas
waktu tertuang bagi orang
dewasa
Merencanakan suatu
kegiatan permainan
agar berguna untuk
kesehatan dan
kekuaatan dimasa
yang akan datang
Berbagai kegiatan
yang baik perlu di
organisasikan dalam
bentuk tim. Anak –
anak harus
diusahakan
menikmati kegiatan
diluar kelas sesuai
dengan
kemampuanya
9 Anak – anak pada waktu
sekarang ini lebih suka pada
bahaya dan tantangan
Untuk
mengembangkan
kekuatan dan kontrol
tubuh
Gunakan ujian
kemampuan sendiri
untuk berbagai
ketangkasan dan
permainan sebagi
tantangan bagi
mereka
(Harsuki, 2004 : 65 )
2.4 Permainan
Bermain adalah melakukan sesuatu untuk bersenang - senang dan
permainan adalah hal bermain (Poewadarminta, 2003: 689 )
Telah diakui kebenaranya bahwa hidup manusia sejak dari kecil tumbuh dengan
melewati beberapa macam bentuk pengalaman bermain. Dari mempelajari
19
perkembangan individu manusia beserta sejarahnya, dapat ditarik kesimpulan
bahwa permainan itu ada. Oleh karena itu manusia tumbuh tidak dapat
mengelakkan alam permainan. Anak – anak berkembang melewati bermacam –
macam permainan sebagai kodrat yang alami (Soemitro 1992 : 3 )
2.4.1 Permainan Sepak Bola
Sepak bola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari
sebelas pemain, salah satunya adalah penjaga gawang. permainan ini hampir
semua di mainkan menggunakan tungkai kecuali penjaga gawang yang
diperbolehkan menggunakan tangan dan dalam perkembangan zaman sekarang
sepak bola dapat dimainkan dilapangan luar (out door) dan juga dilapangan
tertutup atau ruangan (in door).
Seorang pakar sepak bola berpendapat bahwa teknik dasar yang perlu dimiliki
oleh pemain sepak bola adalah menendang, menghentikan ,menggiring,
menyundul, merampas, lemparan kedalam, dan menjaga gawang (Goal keeper) ,
Salah satu teknik dalam permainan sepak bola adalah menjaga gawang dalam hal
ini menangkap bola hanya boleh di lakukan penjaga gawang. teknik menangkap
bola dalam penelitian ini dilakukan dengan lompatan, karena seorang penjaga
gawang dituntut untuk bisa melompat yang baik untuk menghalau bola yang akan
masuk ke gawang (Sucipto dkk. 2000 : 7) Berikut ini adalah Teknik-teknik dasar
bermain sepak bola yaitu antara lain : 1) menendang bola, 2) menghentikan bola,
3) menggiring bola, 4) menyundul bola, 5) merampas bola, 6) lemparan kedalam,
dan 7) penjaga gawang.
20
2.4.1.1 Menendang bola
Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepak
bola yang paling dominan. Pemain yang mempunyai teknik menendang dengan
baik akan bermain dengan baik dan efisien. Tujuan menendang bola adalah
mengumpan (passing), menembak ke gawang (shooting at the goal),menyapu
untuk menggagalkan serangan lawan (sweeping). Teknik menendang bola sesuai
dengan perkenaan kaki sebagai berikut:
(1) Menendag dengan kaki bagian dalam
(2) Menendang dengan kaki bagian luar
(3) Menendang dengan punggung kaki
(4) Mennedang dengan punggung kaki bagian dalam
(5) Menendang dengan tumit
Teknik diatas merupakan yang paling dominan dalam melakukan
tendangan dalam permainan sepak bola.
2.4.1.2 Menghentikan bola
Menghentikan bola adalah salah satu teknik dasar bermain sepak bola yang
penggunaannya bersamaan dengan teknik dasar menendang bola. Tujuan yaitu
untuk menghentikan bola untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya
untuk mengatur tempo permainan , mengalihkan laju permainan, dan
memudahkan untuk melakukan passing . Dilihat dari perkenaan bagian badan
yang pada umumnya digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki,paha, dan
dada. Bagian kaki yang biasanya untuk menghentikan bola adalah kaki bagian
luar,kaki bagian dalam, punggung kaki,dan telapak kaki.
21
2.4.1.3 Menggiring Bola
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang bola terputus-putus atau
pelan-pelan,oleh karena itu kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama
dengan kaki yang digunakan untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan
antara lain untuk mendekati jarak sasaran, melewati lawan dan menghambat
permainan.
2.4.1.4 Menyundul Bola
Menyundul bola pada hakekatnya memainkan bola dengan kepala
(heading) dengan bertujuan menyundul bola dalam permainan sepak bola adalah
untuk mengumpan, mencetak gol dan untuk mematahkan serangan lawan.Ditinjau
dari posisi tubuhnya,menundul bola dapat dilakukan berdiri,melompat,dan sambil
meloncat.
2.4.1.5 Merampas Bola
Merampas bola merupakan upaya untuk merebut bola dari penguasaan
lawan. Merampas bola dapat ddilakukan dengan sambil berdiri (standing tackling)
dan sambil meluncur.
2.4.1.6 Lemparan ke dalam
Lemparan kedalam satu-stunya teknik dalam permainan sepak bola yang di
mainkan lengan dari luar lapangan permainan. Selain mudah untuk memainkan
bola, dari lemparan kedalam off side tidak berlaku. Lemparan kedalam dapat
dilakukan dengan atau tanpa lawan,baik dengan posisi kaki sejajar atau salah satu
kaki di depan.
2.4.1.7 Penjaga gawang
22
Menjaga gawang merupakan pertahanan yang paling akhir dalam
permainan sepakbola. Teknik menjaga gawang adalah menangkap bola,melempar
bola dan menendang bola. Untuk menangkap bola dapat dibedakan berdasarkan
datangnya arah bola, ada yang datangnya bola masih dalam jangkauan penjaga
gawang ( tidak meloncat) dan ada yang diluar jangkauan penjaga gawang (harus
meloncat).untuk melempar bola dapat dibedakan jauh dekatnya sasaran.( Sucipto
dkk, 2000: 17-38).
2.4.2 Modifikasi Permainan Sepak Bola Menggunakan Boladiator
Permainan boladiator adalah salah satu modifikasi permainan sepak bola
yang hanya menggunakan setengah lapangan sepak bola dan hanya menggunakan
satu gawang, Dalam boladiator, pertandingan dibagi dalam empat babak. Masing-
masing babak berlangsung tujuh menit. Ke-dua tim bergantian mengisi posisi
"menyerang" dan "bertahan" untuk setiap babak. Ketika satu tim berposisi sebagai
penyerang, maka saat itu mereka memiliki kesempatan untuk melakukan
"pembantaian" layaknya gladiator. Inilah yang mengilhami penamaan boladiator
untuk permainan ini.
Peraturan pertandingan dan perlengkapan yang digunakan sebagian besar sama
dengan sepak bola biasa namun “Boladiator” tidak mengenal istilah lemparan ke
dalam, offside dan injury-time. Jika terjadi insiden yang memaksa permainan
berhenti, maka wasit akan menghentikan stopwatch. Hitungan waktu dilanjutkan
begitu permainan dilanjutkan. Ketika empat babak selesai dan kedudukan imbang,
pertanding-an dilanjutkan dengan adu penalti untuk menentukan juara.
23
Tim yang bertanding hanya berfokus pada satu pola permainan saja yaitu:
menye-rang- atau bertahan. Bagi tim pe-nyerang, ketujuh pemainnya harus terus
menye-rang dalam waktu tujuh menit. Sebaliknya, tim bertahan sekuat tenaga
menghalau bola agar menjauh dari daerah gawang.
Dengan arena permainan cuma ber-ukuran 90 x 60 meter (luas lapangan
sepak bola 90 x 120 meter), pemain menjadi lebih sering berkonfrontasi. Apalagi
waktu dalam tiap-tiap babak sangat singkat yaitu 7 menit. "Ini yang menjadikan
boladiator lebih melelahkan. Hanya menyerang atau bertahan saja membuat
pemain cepat lelah," kata Mujiono.
Permainan ini mulai di kenalkan pada masyarakat tahun 2005 dengan
pergelaran turnamen di beberapa kota besar, Semarang contohnya. Sebenarnya
permainan boladiator telah disahkan oleh pengcab PSSI setempat dan disetujui
oleh pengda PSSI jateng. Makanya wasit yang memimpin adalah wasit pengcab
PSSI ( Wawancara Agus Hanifudin, Pengda PSSI Jateng pada tanggal 27 April
2008 ).
Jadi boladiator adalah salah satu modifikasi permainan sepak bola untuk
meningkatkan pembelajaran gerak pada penjasorkes dimana hanya menggunakan
setengah lapangan dari sepak bola sesungguhnya, jumlah pemain terdiri dari tujuh
pemain dalam tiap timnya, terdiri dari empat babak, tiap babaknya terdiri dari
tujuh menit satu babak ada tim yang menyerang dan ada tim yang bertahan dan
kedua tim saling bergantian tiap babaknya dengan peraturan umum yang
dimodifikasi pula. Pendapat yang paling benar dalam penulisan ini adalah
pendapat ahli.
24
Gambar 2.1 Lapamgan Boladiator
2.5 Permainan dan Pendidikan Jasmani
Permainan merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pendidikan
jasmani. Oleh sebab itu permainan atau bermain mempunyai tugas dan tujuan
yang sama dengan tugas dan tujuan pendidikan jasmani.
Jika anak bermain atau diberi permainan dalam rangka pelajaran
pendidikan jasmani, maka anak akan melakukan permainan itu dengan rasa
senang. Karena rasa senang inilah maka anak akan mengungkapkan keadaan
pribadinya yang asli pada saat mereka bermain, baik itu berupa watak asli,
maupun kebiasaan yang telah membentuk kepribadiannya. Dengan demikian
25
dapat dikatakan bahwa dengan bermain orang dapat mengaktualisasikan potensi
aktivitas manusia dalam bentuk gerak, sikap, dan perilaku. Dari situasi yang
timbul ini maka seorang guru pendidikan jasmani dapat melaksanakan
kewajibannya. Sebab dari situasi itu, bilamana perlu, guru dapat memberi
pengarahan, koreksi, saran, latihan, atau dorongan yang tepat agar anak didiknya
berkembang lebih baik, dan dapat mencapai kedewasaan yang diharapkan.
Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa dengan bermain kita dapat
meningkatkan kualitas anak sesuai dengan aspek pribadi manusia (Sukintaka,
1992:11-12).
Bermain mempunyai peranan dalam aspek jasmani pribadi manusia.
Sasaran jasmani tersebut sebagai berikut :
2.5.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Aktivitas bermain pada anak-anak banyak dilakukan dengan aktivitas
jasmani. Aktivitas jasmani ini sangat penting bagi anak-anak dalam masa
pertumbuhannya. Gerak mereka bearti berlatih tanpa disadarinya. Dasar gerak
mereka menjadi lebih baik, karena kekuatan otot, kelentukan, daya tahan otot
setempat, dan daya tahan kardiovaskuler menjadi baik. Di samping itu bertambah
panjang dan bertambah besar otot-otot mereka. Dari pertumbuhan mereka, berarti
semakin baik pula fungsi organ tubuh nereka, sehingga dapat dikatakan, bahwa
dari pertumbuhan mereka, akan terjadi perkembangan yang lebih baik
(Sukintaka, 1992:12).
2.5.2 Kemampuan Gerak
26
Kemampuan gerak sering juga disebut gerak umum (general motor
ability). Kemampuan gerak itu merupakan kemampuan seseorang dalam
melakukan tugas gerak yang spesifik yang agak luas terhadap keterampilan gerak
(motor skill) yang banyak.
Kemampuan gerak dalam berolahraga biasanya juga akan memberi
pengaruh kepada gerak dan sikap gerak sehari-hari. Kemampuan gerak akan
didasari oleh gerak dasar yang baik. Adapun dasar gerak itu ialah, kekuatan otot,
kelentukan otot, daya tahan otot setempat, dan daya tahan kardiovaskuler
(Sukintaka, 1992:16).
2.5.3 Kesegaran Jasmani
Anak yang bermain secara terus menerus, dalam jangka waktu yang lama,
merupakan keadaan yang dapat diharapkan berkembangnya kesegaran
jasmaninya. Sehingga dapat melaksanakan tugas sehari-hari dengan baik dan kuat,
tanpa kelelahan yang berarti, dan dengan energi yang besar mendapatkan
kesenangan dalam menggunakan waktu luang (Sukintaka, 1992:27)
2.5.4 Kesehatan
Dalam batasan kesegaran jasmani, dapat disimpulkan bahwa anak yang
bermain tidak menjadi sakit, yang berarti bahwa mereka bahkan menjadi baik.
Kegiatan jasmani yang dilakukan anak dengan rasa senang ini, akan menjadikan
anak lebih tahan terhadap beberapa penyakit (Sukintaka, 1992:27).
2.6 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang
disusun dan silaksanakan oleh masing – masing satuan pendidikan. Landasanya
27
adalah Undang – Undang Replublik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sisyem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah republic Indonesia nomor 19
Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. KTSP dikembangkan oleh setiap
kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah atau madrasah dibawah
koordinasi dan supervise dinas pendidikan atau kantor depag untuk pendidikan
dasar dan dinas pendidikan atau kantor depag Provinsui untuk pendidikan
menengah dan pendidikan khusus. ( Pusat Kurikulum Balitang Depdiknas : 2007 )
2.6.1 Pedoman Pengembangan KTSP
Pendidikan Pedoman Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Ada tiga hal yaitu :
1) Standar isi
2) Standar kompetensi kelulusan
3) Panduan dari BSNP ( Pusat Kurikulum Balitang Depdiknas : 2007 )
2.6.2 Prinsip Pengembangan KTSP
Prinsip pengembanagan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dapat
disebut sebagai berikut:
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
2) Beragam dan terpadu
3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5) Menyeluruh dan berkesinambungan
28
6) Belajar sepanjang hayat
7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
2.6.3 Komponen KTSP
Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdiri dari:
1) Visi,misi, dan tujuan pendidikan
2) Tingkat satuan pendidikan
3) Struktur dan muatan KTSP
4) Kalender pendidikan
5) Silabus
6) RPP. ( Pusat Kurikulum Balitang Depdiknas : 2007 )
2.6.4 Visi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Visi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdiri dari:
1) Berorientasi kedepan
2) Dikembangkan bersama oleh seluruh warga sekolah
3) Merupakan perpaduan antara langkah stetegis dan sesuatu yang dicita –
citakan
4) Dinyatakan dengan kalimat yang padat dan bermakna
5) Berbasis nilai
6) Kontekstual. ( Depdiknas : 2007 )
2.6.5 Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Tujuan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yaitu:
29
1) Sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah;
2) Menjadikan kurikulum lebih sesuai dengan kebutuhan setempat;
3) Menciptakan suasana pembelajaran di sekolah yang bersifat mendidik,
mencerdaskan dan mengembangkan kreativitas anak.
4) Menciptakan pembelajaran yang efektif, demokratis, menantang,
menyenangkan, dan mengasikkan
2.6.6 Struktur dan Muatan KTSP
Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yaitu:
1) Mata pelajaran
2) Muatan lokal
3) Kegiatan pengembangan diri
4) Pengaturan beban belajar
5) Kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan
6) Pendidikan kecakapan hidup
7) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global. ( Pusat Kurikulum
Balitang Depdiknas : 2007 )
30
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penggunaan metode penelitian diharapkan dapat tepat dan dapat
bermanfaat, serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Penggunaan metode penelitian ini yaitu dengan
peneelitian tindakan kelas (PTK).
3.1 Subyek penelitian.
Subyek penelitian ini adalah permaianan boladiator pada siswa kelas VII.5
SMP N 1 Pegandon Kabupaten kendal sebanyak 32 siswa.
3.2 Obyek penelitian.
3.2.1 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. (Suharsimi
Arikunto,2006:131). Dalam penelitian ini peneliti mengambil teknik total sample
atau sampel penuh yaitu yang artinya semua individu dalam populasi diberi
kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi angota sampel, (Suharsimi
Arikunto, 2006:134), maka sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas
VII.5 yang berjumlah 32 siswa.
3.3 Lokasi penelitian.
Pemilihan tempat penelitian ini sangatlah penting dalam kaitanya dengan
mempertanggungjawabkan hasil penelitian, dalam penelitian ini lokasi yang di
30
31
pilih yaitu di Lapangan Sepak Bola Desa Tegorejo Kecamatan Pegandon
Kabupaten Kendal.
3.4 Desain Penelitian.
Penelitian tindakan merupakan perkembangan baru di bidang pendidikan.
Penelitian tindakan merupakan kegiatan mencermati objek penelitian suatu
kelompok orang yang mengorganisasi suatu kondisi, sehingga mereka dapat
mempelajari pengalaman tersebut. Sehingga dapat disimpulkan penelitian
tindakan kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan tehadap suatu kegiatan yang
sengaja di munculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas. Dalam PTK berbentuk
proses pengkaian berdaur, yang terdiri atas empat tahapan yaitu,
rencana/perencanaan, tindakan, observasi, reflektif. (Suharsimi Arikunto, 2006 :
91).
Tahapan dalam PTK digambarkan sebagai berikut :
Siklus I Siklus II
Gambar. 3.1 Desain penelitian
O
RP
T O
RP
T
R P
32
Keterangan :
P : Perencanaan
T : Tindakan
O : Observasi
R : Refleksi
RP : Revisi Perencanaan
3.4.1 Siklus I
Dalam siklus ini terdiri atas empat tahap yang meliputi, perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi.
3.4.1.1 Perencanaan
Dalam tahap ini peneliti mempersiapkan segala sesuatunya, proses
pembelajaran yang menunjuk pada aspek – aspek yang perlu diamati yaitu aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor. Selain itu juga harus mempersiapkan berbagai
langkah – langkah yang akan dilakukan dalam penelitian diantaranya menyusun
pedoman instumen dan menyiapkan rencana pembelajaran.
3.4.1.2 Tindakan
Dalam tahap ini peneliti melakukan berbagai tindakan yang akan
dilakukan dalam proses penelitian yang sudah direncanakan. Materi
pembelajaranya adalah menerangkan teknik dasar bermain
boladiator,menerangkan peraturan permainan boladiator,menekankan sikap yang
baik sesuai dengan nilai sportif dan fair play.
Pertama siswa di tanya mengenai teknik dasar permainan boladiator, dan
mencontohkannya. Dari sinilah dapat terlihat berbagai kelemahan dan
keunggulanya dalam hal pengetahuan teknik dasar dan kecakapan geraknya.
33
Selanjutnya siswa di beri pertanyaan – pertanyaan seputar sikap dalam
bermain.contohnya,”sebelum bertanding boladiator kita harus berbuat apa?”.dari
sini juga dapat diketahui tingkat kesadaran mereka dalam bersikap baik selama
pembelajaran.
Selanjutnya peneliti juga memberi pengertian tentang modifikasi boladiator
dengan menggunakan 1 gawang dan jumlah pemain yang menjadi tujuh tiap tim,
yaitu tentang teknik dasar maupun peraturan yang ada.
3.4.1.3 Observasi
Selanjutnya observasi dilakukan secara cermat, tepat, dan rinci atas semua
aktifitas siswa. Selanjutnya siswa bermain game boladiator lalu peneliti mencatat
semua aktivitas serta kejadian selama siswa bermain. Peneliti menggunakan
lembar observasi yaitu berupa check list. Check list ini berisi indicator dari ketiga
aspek yaitu aspek kognitf, afektif, dan psikomotor.
3.4.1.4 Refleksi
Setelah melakukan penelitian tindakan kelas, maka yang akan dilakukan
oleh peneliti adalah refleksi. Darihasil yang telah diamati selama siswa bermain
boladiator melalui lembar pengamatan,maka Diteliti, dicermati, dilihat dari
kekurangan dan kelebihan dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Kemudian
kelemahannya dijadikan koreksi dalam pembelajaran selanjutnya. Sedangkan
kelebihanya dirangkum dijadikan pengetahuan dan pedoman dalam pembelajaran
berikutnya.
3.4.2 Siklus II
34
Dalam siklus ini terdiri atas empat tahap yang meliputi, perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi.
3.4.2.1 Perencanaan
Pada tahap ini merupakan bagian dari sklus I, yang dilakukan untuk
melakukan perbaikan menyusun rencana pembelajaran dan membuat pedoman
pembelajaran.
3.4.2.2 Tindakan
Tindakan yang dilakukan pada siklus II merupakan perbaikan langkah –
langkah tindakan dari siklus I. dalam tahap ini peneliti lebih detail menerangkan
materi. Materi yang diajarkan masih sama yaitu masih seputar teknik dasar dan
peraturan permainan boladiator.menerangkan peraturan boladiator serta
menekankan sikap yang baik yang sesuai dengan nilai sportifitas.
Salah satu siswa disuruh mempraktikan teknik dasar. Apabila ada
kesalahan dan kekurangan dapat dilengkapi dan diberikan contoh yang baik dan
benar. Mengenai peraturan dapat diterangkan sedetail mingkin. Yang tidak kalah
penting nya siswa dibekali sikap yang baik dalam bermain dengan memberikan
wacana. Contohnya dengan siswa di ajarkan bersikap baik dan sportif pada lawan
dan menerima kebijakan dari wasit, ini merupakan sikap pembelajaran yang baik.
3.4.2.3 Observasi
Dalam observasi ini tidak jauh beda dengan observasi yang pertama, yaitu
chek list yang mengandung aspek kognitif, afektif, dan psikomotor untuk
pengamatan yang dilakukan secara cermat, tepat, dan akurat. Siswa melakukan
game dan dilakukan pengamatan menggunakan chek list.
35
2.4.2.1 Refleksi
Terakhir pada putaran siklus yaitu refleksi. Hasil pengamatan diteliti dan
dianalisis apakah terjadi peningkatan pembelajaran penjas orkes oleh siswa dan
terjadi peningkatan pada aspek afektif, kognitif, dan psikomotornya.
3.5 Instumen penelitian
Instrument penelitian ini menggunakan check list. Check list adalah suatu
daftar yang berisi nama – nama subjek dan faktor – faktor yang hendak di selidiki.
Check list dimaksudkan untuk menyistematiskan catatan observasi, dengan check
lish dapat lebih dijamin bahwa peneliti mencatat sikap kejadian yang betapapun
kecilnya tetapi telah dipandang penting dan telah ditetapkan akan diselidiki.
Tabel 3
Berikut adalah instrument yang di pakai yaitu check list :
No Aspek kemampuan Ya Tidak
1 Aspek kognitif
1. Memahami peraturan permainan modifikasi
Boladiator.
2. Memahami teknik dasar bermain Boladiator.
2
Aspek afektif
3. Mau mendengarkan dan konsentrasi pada materi yang
di ajarkan
4. Menghormati kepemimpinan wasit
5. Percaya diri dalam pembelajaran
6. Menghargai lawan
7. Menghargai kinerja teman
8. Mau mengakui kekalahan
36
9. Sikap sportif
10. Mau melakukan kerjasama tim
3 Aspek psikomotor
11. Dapat menirukan gerakan yang dicontohkan
12. Menguasai teknik dasar bermain modifikasi
Boladiator dengan benar.
1) Passing
2) Control
3) Drible
4) Menyundul bola
5) Shooting
6) Merampas bola
13. Aktif bergerak selama bermain
Keterangan : berikan tanda ( √ ) pada setiap jawaban “ ya” atau tidak
3.6 Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini untuk memperoleh kesimpulan akan di lakukan
analisis data maka analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam
penelitian. Untuk memeperoleh kesimpulan yang diteliti maka analisis data
merupakan salah satu langkah terpenting dalam penelitian, karena dengan analisis
data akan ditarik kesimpulan mengenai masalah – masalah yang akan diteliti.
37
Setelah data terkumpul lalu diberi skor atau nilai dari tiap – tiap jawaban
responden dengan berpedoman sebagai berikut :
1) Untuk jawaban “ ya “ mendapat nilai 1
2) Untuk jawaban “ tidak “ mendapat nilai 0
Teknik yang dipakai untuk menganalisis data penelitian adalah statistik
deskriptif prosentase. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Prosentase skor ( % ) = N
n x 100%
Keterangan : n = jumlah skor jawaban responden
N = jumlah skor jawaban ( Hadi, 2001 : 21 )
3.7 Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat ditunjukan
dengan ketuntasan belajar siswa. Berdasarkan teori belajar tuntas, maka seorang
pendidik di pandang tuntas belajar jika ia mampu menyelesaikan, menguasai
kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 65 % dari seluruh tujuan
pembelajaran. Sedangkan keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang
mampu menyelesaikan atau mencapai minimal skor 65, sekurang – kurangnya 85
% dari jumlah peserta didik yang ada dikelas tersebut. ( Mulyasa : 2005 : 99 ).
Indikator Keberhasilan tersebut sama dengan indikator yang di gunakan di SMPN
1 Pegandon Kabupaten Kendal dimana nilai minimal ketuntasan 65% dan
sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik yang ada dikelas tersebut.dan
keberhasilan siswa dalam perkembangan pembelajaran nya yang meningkat dalam
melakukan modifikasi permainan dalam Penjasorkes.
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil penelitian
Hasil penelitian ini merupakan pengamatan dari lapangan mengenai proses
pelaksanaan hasil belajar permainan boladiator untuk siswa kelas VII SMP N 1
Pegandon. Data diambil pada saat pembelajaran berlangsung, menggunakan check
list. Setelah di analisis diperoleh hasil sebagai berikut :
4.1.1 Deskripsi analisis kemampuan aspek afektif permainan boladiator
Deskripsi data analisis kemampuan aspek kognitif permainan boladiator
pada saat pembelajaran pendidikan jasmani berlangsung dengan cara peneliti
mengamati secara langsung dengan bantuan check list dapat diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 2.
Deskripsi analisis kemampuan aspek afektif permainan boladiator
kode Nilai Kemampuan
Aspek Afektif
a b C d e f g h Jumlah
R-1 1 1 1 1 1 1 1 0 7
R-2 1 1 1 1 1 0 1 1 7
R-3 1 1 1 1 1 1 1 0 7
R-4 1 1 1 0 1 0 1 0 5
R-5 1 1 1 0 1 0 1 0 5
R-6 1 1 0 1 1 1 1 0 6
R-7 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-8 1 1 0 1 1 1 1 0 6
R-9 1 1 1 1 1 1 0 1 7
R-10 1 1 1 1 1 1 0 1 7
38
39
R-11 1 1 0 1 1 1 1 0 6
R-12 1 1 0 1 1 1 1 0 6
R-13 1 1 1 1 1 1 1 0 7
R-14 1 1 1 0 1 1 0 1 6
R-15 1 0 1 0 1 1 1 1 7
R-16 1 1 1 0 0 1 1 0 5
R-17 1 1 0 1 1 0 1 1 6
R-18 1 1 1 1 1 1 1 1 7
R-19 1 1 1 0 0 1 1 0 7
R-20 1 1 1 1 1 1 1 1 6
R-21 1 1 0 1 1 1 1 1 6
R-22 1 1 1 1 1 1 1 1 7
R-23 1 1 0 0 1 1 1 0 5
R-24 1 0 1 1 1 1 1 0 6
R-25 1 1 0 1 1 1 0 0 5
R-26 1 1 1 0 0 0 1 0 4
R-27 1 1 0 1 0 1 1 0 5
R-28 1 1 0 1 1 1 1 0 6
R-29 1 1 0 1 1 1 1 0 6
R-30 1 1 1 1 1 1 1 0 7
R-31 1 1 1 1 1 1 1 0 7
R-32 1 1 1 0 0 1 1 1 6
jumlah 32 30 21 23 27 27 27 11 201
Jadi deskriptif prosentasenya (%) = 201 / 256 x100% = 78,5 %
Keterangan :
R : sampel
a. : indikator mau mendengarkan dan konsentrasi pada materi yang diajarkan
b. : indikator menghormati kepemimpinan wasit
c. : indikator percayadiri dalam pembelajaran
d. : indikator menghargai lawan
e. : indikator menghargai kinerja teman
f. : indikator mau mengakui kesalahan
40
g. : indikator bersikap sportif
h. : indikator mau melakukan kerjasama tim
Gambar 5. Diagram prosentase analisis kemampuan aspek afektif permainan
boladiator
4.1.2 Deskripsi analisis kemampuan aspek psikomotor permainan
boladiator.
Deskripsi data analisis kemampuan aspek afektif permainan boladiator
pada saat pembelajaran pendidikan jasmani berlangsung dengan cara peneliti
mengamati secara langsung dengan bantuan check list dapat diperoleh hasil
sebagai berikut:
Table 3.
Deskripsi analisis kemampuan aspek psikomotor permainan boladiator.
kode Nilai Kemampuan
Aspek psikomotor
a b c d e f g h Jumlah
50
60
70
80
90
100
afektif
201
256
PR
OS
EN
TA
SE
RANAH
prosentase afektif
prosentase
maksimum
41
R-1 1 1 1 1 1 1 0 0 6
R-2 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-3 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-4 1 1 0 0 1 1 0 1 5
R-5 1 1 0 0 1 0 0 1 4
R-6 0 1 0 0 1 0 1 1 4
R-7 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-8 1 1 1 0 1 1 1 1 7
R-9 1 1 1 1 1 1 1 0 7
R-10 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-11 0 1 0 0 0 0 0 1 2
R-12 0 1 0 0 0 1 0 1 3
R-13 0 0 0 0 0 0 0 0 1
R-14 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-15 1 1 1 0 1 1 0 1 6
R-16 0 1 0 0 0 1 0 0 2
R-17 0 1 1 1 1 1 0 0 5
R-18 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-19 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-20 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-21 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-22 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-23 1 1 0 0 0 1 0 0 3
R-24 0 0 0 0 0 1 0 0 1
R-25 1 1 0 0 0 0 0 0 2
R-26 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-27 0 1 0 0 0 1 1 0 3
R-28 0 1 0 0 0 0 1 1 3
R-29 1 1 1 0 0 1 0 0 4
R-30 1 1 1 0 1 0 0 1 5
R-31 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-32 1 1 0 0 0 0 0 1 3
jumlah 24 30 19 15 21 24 17 22 172
jadi deskriptif prosentasenya (%) = 172 / 256 x100% = 67 %
Keterangan :
R : sampel
42
a. : indikator dapat melakukan gerakan yang dicontohkan
b. : indikator menguasai teknik dasar passing dengan benar
c. : indikator menguasai teknik dasar control dengan benar
d. : indikator menguasai teknik dasar drible dengan benar
e. : indikator menguasai teknik dasar menyundul bola dengan benar
f. : indikator menguasai teknik dasar shoting dengan benar
g. : indikator menguasai teknik dasar merampas bola dengan benar
h. : indikator aktif bergerak selama bermain
Gambar 6. Diagram prosentase analisis kemampuan psikomotor permainan
boladiator
4.1.3 Deskripsi analisis kemampuan aspek kognitif permainan boladiator
Deskripsi data analisis kemampuan aspek kognitif permainan boladiator
pada saat pembelajaran pendidikan jasmani berlangsung dengan cara peneliti
0
20
40
60
80
100
psikomotor
172
256
PR
OS
EN
TA
SE
RANAH
prosentase
psikomotor
prosentase
maksimum
43
mengamati secara langsung dengan bantuan check list dapat diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.
Deskripsi analisis kemampuan aspek kognitif permainan boladiator
Kode Nilai Kemampuan
Aspek Kognitif
a b Jumlah
R-1 1 1 2
R-2 1 1 2
R-3 1 1 2
R-4 1 0 1
R-5 1 0 1
R-6 1 0 1
R-7 1 1 2
R-8 1 1 2
R-9 1 1 2
R-10 1 1 2
R-11 1 1 2
R-12 0 1 1
R-13 1 0 1
R-14 1 0 1
R-15 1 0 1
R-16 1 1 2
R-17 1 0 1
R-18 1 1 2
R-19 1 1 2
R-20 1 1 2
R-21 1 0 1
R-22 1 1 2
R-23 1 1 2
R-24 1 0 1
R-25 1 1 2
R-26 1 1 2
R-27 1 0 1
R-28 1 0 1
44
R-29 1 1 2
R-30 1 1 2
R-31 1 1 2
R-32 1 1 2
Jumlah 31 21 52
jadi deskriptif prosentasenya (%) = 52 / 64 x100% = 82,8 %
Keterangan :
R: sampel
a : memahami peraturan permainan boladiator
b : memahami teknik dasar bermain boladiator
Gambar 7. Diagram prosentase análisis kemampuan aspek kognitif pemainan
boladiator
4.1.4 Deskripsi analisis kemampuan aspek afektif modifikasi permainan
boladiator dengan lapangan dan gawang yang diperkecil
Deskripsi data analisis kemampuan aspek afektif modifikasi permainan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
kognitif
52
64
PR
OS
EN
TA
SE
RANAH
prosentase kognitif
prosentase maksimal
45
boladiator dengan lapangan dan gawang yang diperkecil pada saat pembelajaran
pendidikan jasmani berlangsung dengan cara peneliti mengamati secara langsung
dengan bantuan check list dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 5.
Deskripsi analisis kemampuan aspek afektif modifikasi permainan boladiator
dengan lapangan dan gawang yang diperkecil
kode Nilai Kemampuan
Aspek Afektif
a b c d e f g h Jumlah
R-1 1 1 1 1 1 1 1 0 7
R-2 1 1 1 1 1 0 1 1 7
R-3 1 1 1 1 1 1 1 0 7
R-4 1 1 1 0 1 0 1 0 5
R-5 1 1 1 0 1 0 1 1 6
R-6 1 1 1 1 1 1 1 0 7
R-7 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-8 1 1 0 1 1 1 1 0 6
R-9 1 1 1 1 1 1 0 1 7
R-10 1 1 1 1 1 1 0 1 7
R-11 1 1 1 1 1 1 1 0 7
R-12 1 1 0 1 1 1 1 1 7
R-13 1 1 1 1 1 1 1 0 7
R-14 1 1 1 0 1 1 0 1 6
R-15 1 0 1 0 1 1 1 1 7
R-16 1 1 1 0 0 1 1 1 6
R-17 1 1 0 1 1 0 1 1 6
R-18 1 1 1 1 1 1 1 1 7
R-19 1 1 1 0 0 1 1 0 7
R-20 1 1 1 1 1 1 1 1 6
46
R-21 1 1 1 1 1 1 1 1 7
R-22 1 1 1 1 1 1 1 1 7
R-23 1 1 0 0 1 1 1 1 6
R-24 1 0 1 1 1 1 1 0 6
R-25 1 1 1 1 1 1 0 1 7
R-26 1 1 1 0 0 0 1 1 5
R-27 1 1 0 1 0 1 1 0 5
R-28 1 1 1 1 1 1 1 0 7
R-29 1 1 0 1 1 1 1 1 7
R-30 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-31 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-32 1 1 1 0 0 1 1 1 6
jumlah 32 30 26 23 27 27 27 20 215
Jadi deskriptif prosentasenya (%) = 215 / 256 x100% = 84 %
Keterangan :
R : sampel
a. : indikator mau mendengarkan dan konsentrasi pada materi yang diajarkan
b. : indikator menghormati kepemimpinan wasit
c. : indikator percayadiri dalam pembelajaran
d. : indikator menghargai lawan
e. : indikator menghargai kinerja teman
f. : indikator mau mengakui kesalahan
g. : indikator bersikap sportif
h. : indikator mau melakukan kerjasama tim
47
Gambar 8. Diagram prosentase analisis kemampuan aspek afektif permainan
boladiator dengan lapangan dan gawang yang diperkecil
4.1.5 Deskripsi analisis kemampuan aspek psikomotor modifikasi
permainan boladiator dengan lapangan dan gawang yang di perkecil
Deskripsi data analisis kemampuan aspek psikomotor modifikasi
permainan boladiator dengan lapangan dan gawang yang diperkecil pada saat
pembelajaran pendidikan jasmani berlangsung dengan cara peneliti mengamati
secara langsung dengan bantuan check list dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
Table 6.
Deskripsi analisis kemampuan aspek psikomotor permainan boladiator dengan
lapangan dan gawang yang diperkecil
kode Nilai Kemampuan
Aspek psikomotor
a b c d e f g h Jumlah
R-1 1 1 1 1 1 1 0 1 7
50
60
70
80
90
100
afektif
215
256P
RO
SE
NT
AS
E
RANAH
prosentase afektif
prosentase maksimum
48
R-2 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-3 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-4 1 1 0 0 1 1 0 1 5
R-5 1 1 0 0 1 0 0 1 4
R-6 0 1 0 0 1 0 1 1 4
R-7 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-8 1 1 1 0 1 1 1 1 7
R-9 1 1 1 1 1 1 1 0 7
R-10 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-11 0 1 0 0 0 0 1 1 3
R-12 0 1 0 0 0 1 0 1 3
R-13 0 0 0 0 0 0 1 0 2
R-14 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-15 1 1 1 0 1 1 0 1 6
R-16 0 1 0 0 0 1 1 1 4
R-17 0 1 1 1 1 1 0 0 5
R-18 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-19 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-20 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-21 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-22 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-23 1 1 0 1 0 1 1 0 5
R-24 0 0 0 1 0 1 1 1 4
R-25 1 1 0 0 0 0 0 0 2
R-26 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-27 0 1 0 1 0 1 1 1 5
R-28 0 1 0 0 0 0 1 1 3
R-29 1 1 1 0 0 1 1 1 6
R-30 1 1 1 1 1 0 1 1 7
R-31 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-32 1 1 0 1 0 0 1 1 1
jumlah 24 30 19 20 21 24 25 27 195
jadi deskriptif prosentasenya (%) = 195 / 256 x100% = 76,17 %
Keterangan :
R : sampel
49
a. : indikator dapat melakukan gerakan yang dicontohkan
b. : indikator menguasai teknik dasar passing dengan benar
c. : indikator menguasai teknik dasar control dengan benar
d. : indikator menguasai teknik dasar drible dengan benar
e. : indikator menguasai teknik dasar menyundul bola dengan benar
f. : indikator menguasai teknik dasar shoting dengan benar
g. : indikator menguasai teknik dasar merampas bola dengan benar
h. : indikator aktif bergerak selama bermain
Gambar 9. Diagram prosentase analisis kemampuan psikomotor permainan
boladiator dengan lapangan dan gawang yang diperkecil
4.1.6 Deskripsi analisis kemampuan aspek kognitif modifikasi permainan
boladiator dengan lapangan dan gawang yang diperkecil
Deskripsi data analisis kemampuan aspek kognitif modifikasi permainan
boladiator dengan lapangan dan gawang yang diperkecil pada saat pembelajaran
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
psikomotor
195
256
PR
OS
EN
TA
SE
RANAH
prosentase psikomotor
prosentase maksimum
50
pendidikan jasmani berlangsung dengan cara peneliti mengamati secara langsung
dengan bantuan check list dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 7.
Deskripsi analisis kemampuan aspek kognitif permainan boladiator dengan
lapangan, dan gawang yang diperkecil :
Kode Nilai Kemampuan
Aspek Kognitif
a b Jumlah
R-1 1 1 2
R-2 1 1 2
R-3 1 1 2
R-4 1 0 1
R-5 1 1 2
R-6 1 1 2
R-7 1 1 2
R-8 1 1 2
R-9 1 1 2
R-10 1 1 2
R-11 1 1 2
R-12 0 1 1
R-13 1 0 1
R-14 1 0 1
R-15 1 1 2
R-16 1 1 2
R-17 1 0 1
R-18 1 1 2
R-19 1 1 2
R-20 1 1 2
R-21 1 1 2
R-22 1 1 2
R-23 1 1 2
R-24 1 0 1
R-25 1 1 2
R-26 1 1 2
R-27 1 1 2
R-28 1 0 1
51
R-29 1 1 2
R-30 1 1 2
R-31 1 1 2
R-32 1 1 2
jumlah 31 26 57
jadi deskriptif prosentasenya (%) = 57 / 64 x100% = 89 %
Keterangan :
R: sampel
a : memahami peraturan permainan boladiator
b : memahami teknik dasar bermain boladiator
Gambar 10. Diagram prosentase análisis kemampuan aspek kognitif pemainan
boladiator dengan lapangan dan bola yang diperkecil
4.1.7 Deskripsi analisis kemampuan aspek afektif modifikasi permainan
boladiator dengan lapangan, gawang yang diperkecil dan bola plastik
Deskripsi data analisis kemampuan aspek afektif modifikasi permainan
boladiator dengan lapangan, gawang yang diperkecil dan bola plastik pada saat
82
84
86
88
90
92
94
96
98
100
kognitif
57
64
PR
OS
EN
TA
SE
RANAH
prosentase kognitif
prosentase maksimal
52
pembelajaran pendidikan jasmani berlangsung dengan cara peneliti mengamati
secara langsung dengan bantuan check list dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 8.
Deskripsi analisis kemampuan aspek afektif modifikasi permainan boladiator
dengan lapangan, gawang yang diperkecil dan bola plastik
kode Nilai Kemampuan
Aspek Afektif
a b c d e f g h Jumlah
R-1 1 1 1 1 1 1 1 0 7
R-2 1 1 1 1 1 0 1 1 7
R-3 1 1 1 1 1 1 1 0 7
R-4 1 1 1 0 1 0 1 1 6
R-5 1 1 1 0 1 0 1 1 6
R-6 1 1 1 1 1 1 1 0 7
R-7 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-8 1 1 1 1 1 1 1 0 7
R-9 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-10 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-11 1 1 1 1 1 1 1 0 7
R-12 1 1 0 1 1 1 1 1 7
R-13 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-14 1 1 1 0 1 1 0 1 6
R-15 1 0 1 0 1 1 1 1 7
R-16 1 1 1 1 0 1 1 1 7
R-17 1 1 1 1 1 0 1 1 7
R-18 1 1 1 1 1 1 1 1 7
R-19 1 1 1 0 1 1 1 1 7
R-20 1 1 0 1 1 1 1 1 6
R-21 1 1 1 1 1 1 1 1 7
R-22 1 1 1 1 1 1 1 1 7
R-23 1 1 1 0 1 1 1 1 7
R-24 1 0 1 1 1 1 1 1 7
R-25 1 1 1 1 1 1 0 1 7
R-26 1 1 1 1 1 0 1 1 7
R-27 1 1 0 1 0 1 1 1 6
R-28 1 1 1 1 1 1 1 1 8
53
R-29 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-30 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-31 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-32 1 1 1 1 0 1 1 1 7
jumlah 32 30 27 30 29 27 29 27 234
Jadi deskriptif prosentasenya (%) = 234 / 256 x100% = 91 %
Keterangan :
R : sampel
a. : indikator mau mendengarkan dan konsentrasi pada materi yang diajarkan
b. : indikator menghormati kepemimpinan wasit
c. : indikator percayadiri dalam pembelajaran
d. : indikator menghargai lawan
e. : indikator menghargai kinerja teman
f. : indikator mau mengakui kesalahan
g. : indikator bersikap sportif
h. : indikator mau melakukan kerjasama tim
Gambar 11. Diagram prosentase analisis kemampuan aspek afektif permainan
boladiator dengan lapangan, gawang yang diperkecil dan bola plastik
50
60
70
80
90
100
afektif
234
256
PR
OS
EN
TA
SE
RANAH
prosentase afektif
prosentase
maksimum
54
4.1.8 Deskripsi analisis kemampuan aspek psikomotorik modifikasi
permainan boladiator dengan lapangan, gawang yang diperkecil dan bola
plastik
Deskripsi data analisis kemampuan aspek psikomotorik modifikasi
permainan boladiator dengan lapangan, gawang yang diperkecil dan bola plastik
pada saat pembelajaran pendidikan jasmani berlangsung dengan cara peneliti
mengamati secara langsung dengan bantuan check list dapat diperoleh hasil
sebagai berikut :
Table 9.
Deskripsi analisis kemampuan aspek psikomotor permainan boladiator dengan
lapangan, gawang yang diperkecil dan bola plastik
kode Nilai Kemampuan
Aspek psikomotor
a b c d e f g h Jumlah
R-1 1 1 1 1 1 1 0 1 7
R-2 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-3 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-4 1 1 1 0 1 1 0 1 6
R-5 1 1 1 0 1 0 0 1 5
R-6 0 1 0 0 1 1 1 1 5
R-7 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-8 1 1 1 0 1 1 1 1 7
R-9 1 1 1 1 1 1 1 0 7
R-10 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-11 0 1 0 1 0 0 1 1 4
R-12 1 1 1 0 0 1 0 1 5
R-13 1 0 1 1 0 1 1 0 6
55
R-14 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-15 1 1 1 1 1 1 0 1 7
R-16 0 1 0 0 0 1 1 1 4
R-17 0 1 1 1 1 1 0 0 5
R-18 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-19 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-20 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-21 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-22 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-23 1 1 1 1 0 1 1 0 6
R-24 1 0 1 1 0 1 1 1 6
R-25 1 1 0 1 0 0 0 0 3
R-26 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-27 1 1 0 1 0 1 1 1 6
R-28 0 1 1 0 0 1 1 1 5
R-29 1 1 1 0 0 1 1 1 6
R-30 1 1 1 1 1 0 1 1 7
R-31 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-32 1 1 1 1 0 1 1 1 7
jumlah 28 30 27 24 21 28 25 27 215
jadi deskriptif prosentasenya (%) = 215 / 256 x100% = 84 %
Keterangan :
R : sampel
a. : indikator dapat melakukan gerakan yang dicontohkan
b. : indikator menguasai teknik dasar passing dengan benar
c. : indikator menguasai teknik dasar control dengan benar
d. : indikator menguasai teknik dasar drible dengan benar
e. : indikator menguasai teknik dasar menyundul bola dengan benar
f. : indikator menguasai teknik dasar shoting dengan benar
56
g. : indikator menguasai teknik dasar merampas bola dengan benar
h. : indikator aktif bergerak selama bermain
Gambar 12. Diagram prosentase analisis kemampuan psikomotor permainan
boladiator dengan lapangan, gawang yang diperkecil dan bola plastik
4.1.9 Deskripsi analisis kemampuan aspek kognitif modifikasi permainan
boladiator dengan lapangan, gawang yang diperkecil dan bola plastik
Deskripsi data analisis kemampuan aspek kognitif modifikasi permainan
boladiator dengan lapangan, gawang yang diperkecil dan bola plastik pada saat
pembelajaran pendidikan jasmani berlangsung dengan cara peneliti mengamati
secara langsung dengan bantuan check list dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 10
. Deskripsi analisis kemampuan aspek kognitif permainan boladiator dengan
lapangan, gawang yang diperkecil dan bola plastik
Kode Nilai Kemampuan
Aspek Kognitif
75
80
85
90
95
100
psikomotor
215
256
PR
OS
EN
TA
SE
RANAH
prosentase psikomotor
prosentase maksimum
57
a b Jumlah
R-1 1 1 2
R-2 1 1 2
R-3 1 1 2
R-4 1 1 2
R-5 1 1 2
R-6 1 1 2
R-7 1 1 2
R-8 1 1 2
R-9 1 1 2
R-10 1 1 2
R-11 1 1 2
R-12 0 1 1
R-13 1 1 2
R-14 1 0 1
R-15 1 1 2
R-16 1 1 2
R-17 1 0 1
R-18 1 1 2
R-19 1 1 2
R-20 1 1 2
R-21 1 1 2
R-22 1 1 2
R-23 1 1 2
R-24 1 0 1
R-25 1 1 2
R-26 1 1 2
R-27 1 1 2
R-28 1 1 2
R-29 1 1 2
R-30 1 1 2
R-31 1 1 2
R-32 1 1 2
jumlah 31 29 60
jadi deskriptif prosentasenya (%) = 60 / 64 x100% = 94 %
Keterangan :
58
R: sampel
a : memahami peraturan permainan boladiator
b : memahami teknik dasar bermain boladiator
Gambar 13. Diagram prosentase análisis kemampuan aspek kognitif pemainan
boladiator dengan lapangan, gawang yang diperkecil dan bola plastik
4.1.10 Deskripsi analisis kemampuan aspek afektif, kognitif dan psikomotor
modifikasi permainan boladiator
Dari análisis data di atas dapat disimpulakn bahwa peningkatan yang
terjadi yaitu dari semua aspek yang diteliti, dari aspek kognitif meningkat dari
dari aspek afektif, kognitif, dan psikomotor. Dari prosentase aspek afektif yaitu
dari 78,5% menjadi 84,% dan meningkat menjadi 91%. aspek kognitif yaitu dari
82,8% menjadi 89% dan meningkat menjadi 94%, aspek psikomotor yaitu dari
67% menjadi 76,17% dan meningkat menjadi 84%. Dapat dilihat dalam gambar
diagram dibawah ini.
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
kognitif
60
64
PR
OS
EN
TA
SE
RANAH
prosentase kognitif
prosentase maksimal
59
Gambar 14. Diagram prosentase peningkatan aspek afektif, kognitif dan
psikomotor pada permainan modifikasi pembelajaran boladiator
4.2 Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang diperoleh dengan bantuan check list dapat
diperoleh hasil bahwa prosentase kemampuan aspek kognitif, afektif dan
psikomotor dari siswa kelas VII SMPN 1 Pegandon setelah diberikan
pembelajaran terjadi peningkatan yang cukup signifikan.
Pada pembelajaran boladiator sudah banyak siswa yang memahami peraturan
permainan boladiator dikarenakan permainan ini sedang menjadi idola anak muda
jaman sekarang. Permainan boladiator adalah salah satu modifikasi permainan sepak
bola untuk meningkatkan pembelajaran gerak pada penjasorkes dimana hanya
menggunakan setengah lapangan sepak bola sesungguhnya, jumlah pemain tujuh tiap
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
afektifpsikomotor
kognitif
pro
sen
tase
ranah
pertemuan 1
pertemuan 2
pertemuan 3
60
tim, terdiri dari empat babak, satu babak ada tim yang menyerang dan ada tim yang
bertahan dengan peraturan umum yang dimodifikasi pula.
Salah satu faktor peningkat yaitu dari aspek kognitif dikarenakan diberi
perlakuan, yakni pembelajaran. Jadi pada pembelajaran peneliti menerangkan
peraturan, teknik dasar boladiator dan modifikasi boladiator kemudian
menerapkan dalam bentuk game. Dari sinilah peneliti mengetahui peraturan mana
yang belum mereka pahami kemudian peneliti mengoreksi dan menerangkan
kembali pada pembelajaran berikutnya yang menerangkan tentang modifikasi
sepak bola yang akan diterapkan. Sehingga tejadi peningkatan prosentase dalam
aspek kognitif.
Pada aspek afektif, terjadi peningkatan dikarenakan siswa telah bersikap
sportif dalam permainan, menghargai kinerja teman atau lawan, menghormati
kepemimpinan wasit, dan mau mengakui kekalan. peneliti selalu menerapkan
sikap sportif dan fair play didalam jiwa siswa. Sebagai contoh ada salah satu
siswa bermain individu dan tidak menghormati teman maupun lawan. Pada sesi
evaluasi peneliti memberikan punishment. Dan siswa yang berkelakuan baik
diberi rewad. Pada pembelajaran berikutnya lebih ditekankan lagi pentingnya
sikap sportif dalam bermain. Sehingga tejadi peningkatan prosentase dalam aspek
afektif.
Khusus untuk aspek psikomotor juga tejadi peningkatan dikarenakan
peningkatan terjadi karena siswa sudah memahami teknik dasar bermain
boladiator yang meliputi, passing, control, drible, menyundul bola, shooting.
peralatan yang digunakan seperti bola lebih biasa dimainkan oleh siswa yang
61
mana bola cenderung lebih ringan dari pada yang asli, Sehingga tejadi
peningkatan prosentase dalam aspek psikomotor.
Jadi dapat disimpulakn bahwa peningkatan yang terjadi yaitu dari semua
aspek yang diteliti, dari aspek kognitif meningkat dari dari aspek afektif, kognitif,
dan psikomotor. Dari prosentase aspek afektif yaitu dari 78,5% menjadi 84,% dan
meningkat menjadi 91%. aspek kognitif yaitu dari 82,8% menjadi 89% dan
meningkat menjadi 94%, aspek psikomotor yaitu dari 67% menjadi 76,17% dan
meningkat menjadi 84%.
62
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Setelah dilakukan analisis data penelitian mengenai proses pembelajaran
boladiator dan modifikasi boladiator di SMP N 1 Pegandon Kecamatan Pegandon
Kabupaten Kendal maka dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa pembelajaran
boladiator dan modifikasi boladiator dengan menggunakan gawang kecil dan bola
plastik, prosentase meninggkat yaitu dari aspek afektif, kognitif, dan psikomotor.
Dari prosentase aspek afektif yaitu dari 78,5% menjadi 84,% dan meningkat
menjadi 91%. aspek kognitif yaitu dari 82,8% menjadi 89% dan meningkat
menjadi 94%, aspek psikomotor yaitu dari 67% menjadi 76,17% dan meningkat
menjadi 84%.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan diatas maka saran yang dapat diberikan peneliti
antara lain:
1. Untuk sekolah khususnya guru penjas hendaknya memasukan modifikasi
permainan dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
2. Untuk pemerintah hendaknya mengembangkan potensi guru penjas ke
daerah – daerah agar dapat mengembangkan pembelajaran penjas.
3. Hendaknya siswa dapat mengembangkan kreativitasnya dalam belajar
sehingga akan mempermudah pemecahan problematika kreatif dalam
pelajaran penjasorke
62
63
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2006. prosedur penelitian. Jakarta. PT rineka cipta
Darsono,. 2000. Belajar pembelajaran. Semarang. Ikip Semarang Press
Harsuki. 2004. Perkembangan olahraga terkini kajian para pakar. Jakarta :raja
grafindo persada
H. Abdulkhadir. 1992. Asaz dan landasan pendidikan jasmani. Semarang
Departemen pendidikan dan kebudayaan.
Lutan, Rusli.2004. Akar Sejarah dan Dimensi Keolahragaan Nasional. Jakarta
:Depdiknas
Mulyasa E. 2005. Kurikulum berbasis kompetensi, konsep, karakteristik dan
implementasi. Bandung : remaja rosdakarya
Purwodarminto. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta : Depdiknas.
Sukardi, 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara
Soemitro. 1992. Permainan kecil. Jakarta :depdiknas
Sucipto, dkk. 2000. Sepak Bola. Jakarta : Depdiknas
Sugandi, 2004. Teori Pembelajaran. Semarang : Depdiknas
Suherman, 2000. prinsip – prinsip perkembangan dan modifikasi permainan.
Semarang, depdiknas
Sukintaka. 1992. Teori Bermain untuk D2 PGSD. Depdikbud
Tim Penyusun. 2005. Peraturan Permainan Boladiator. Semarang : Extra joss
63
64
Tim Pengembang Buku Panduan Penulisan Skripsi.2009. Pedoman Penyusunan
Skripsi Mahasiswa Program Strata 1 Fakultas Ilmu Keolahragaan.
UNNES.
66
Deskripsi analisis kemampuan permainan boladiator
kode Nilai Kemampuan Nilai Kemampuan Nilai Kemampuan
Aspek Afektif Aspek psikomotor Aspek Kognitif
a b a b e f g h a b c d e f g h a b
R-1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
R-2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-4 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0
R-5 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0
R-6 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0
R-7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
R-9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
R-10 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-11 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1
R-12 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1
R-13 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
R-14 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
R-15 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0
R-16 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1
R-17 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0
R-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-19 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-21 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
R-22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-23 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1
R-24 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
R-25 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
R-26 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-27 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0
R-28 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0
R-29 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1
R-30 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1
R-31 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-32 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1
jumlah 32 30 31 21 27 27 27 11 24 30 19 15 21 24 17 22 31 21
67
Deskripsi analisis kemampuan modifikasi permainan boladiator dengan lapangan
kode Nilai Kemampuan Nilai Kemampuan Nilai Kemampuan
Aspek Afektif Aspek psikomotor Aspek Kognitif
a b c d e f g h a b c d e f g h a b
R-1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
R-2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-4 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0
R-5 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1
R-6 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1
R-7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-8 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
R-9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
R-10 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-11 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1
R-12 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1
R-13 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
R-14 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
R-15 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
R-16 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1
R-17 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0
R-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-19 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-23 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1
R-24 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0
R-25 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
R-26 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-27 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1
R-28 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0
R-29 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
R-30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
R-31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-32 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1
jumlah 32 30 26 23 27 27 27 20 24 30 19 20 21 24 25 27 31 26
68
dan gawang yang diperkecil
Deskripsi analisis kemampuan modifikasi permainan boladiator dengan lapangan,
gawang yang diperkecil dan bola plastik
kode Nilai Kemampuan Nilai Kemampuan Nilai Kemampuan
Aspek Afektif Aspek psikomotor Aspek Kognitif
a b c d e f g h a b c d e f g h a b
R-1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
R-2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-4 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
R-5 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1
R-6 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1
R-7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
R-9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
R-10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-11 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1
R-12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1
R-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1
R-14 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
R-15 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
R-16 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1
R-17 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0
R-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-19 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-20 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-23 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
R-24 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0
R-25 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1
R-26 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R-27 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
R-28 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1
R-29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
R-30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
R-31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
69
R-32 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
jumlah 32 30 27 30 29 27 29 27 28 30 27 24 21 28 25 27 31 29
70
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMP N 1 Pegandon
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Pokok Bahasan : Modifikasi Boladiator
Kelas/Semester : VII(tujuh)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
I. Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya
II. Kompetensi Dasar
Mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu permainan dan
olahraga beregu bola besar lanjutan dengan koordinasi yang baik serta nilai
kerjasama, toleransi, percaya dini, keberanian, menghargai lawan, bersedia
berbagi tempat dan peralatan)
III. Indikator
a. Variasi dan kombinasi tehnik dasar (menendang dan menghentikan bola
mengunakan kaki bagian dalam dan luar) serta menahan bola dengan telapak
kaki dengan koordinasi yang baik.
b. Variasi dan kombinasi tehnik dasar mengiring dan menghentikan bola dengan
punggung kaki dan koordinasi yang baik
c. Teknik dasar menyundul bola
d. Bermain bola dengan peraturan yang dimodifikasi
IV. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan variasi kombinasi teknik dasar menedang bola dengan
kaki bagian dalam dan luar dengan benar.
b. Siswa dapat melakukan variasi kombinasi teknik dasar menghentikan bola
dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki dengan benar.
c. Siswa dapat melakukan variasi kombinasi teknik dasar menggiring bola
dengan kaki bagian dalam dan luar dengan benar.
d. Siswa dapat melakukan teknik dasar menyundul bola dengan benar.
71
e. Siswa dapat bermain modifikasi dengan baik menggunakan peraturan yang
dimodifikasi untuk memupuk nilai kerja sama, toleransi, percaya diri,
keberanian, menghargai teman
V. Materi Pokok
Permainan modifikasi Boladiator
VI. Metode Pembelajaran
1. Pertemuan 1 = penugasan
2. Pertemuan 2 = penugasan
3. Pertemuan 3 = resiprokal/timbal-balik
4. Pertemuan 4 = resiprokal/timbal-balik
VII. Strategi Pembelajaran
A. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
2. Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti (45 menit)
Variasi dan kombinasi teknik dasar (mengumpan dengan kaki bagian
dalam dan dalam serta menghentikan bola dengan telapak kaki)
dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola dilambung
berhadapan dengan teman
Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola digelindingkan
teman dari depan di tempat
72
Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola dilambung
teman dari depan di tempat dilanjutkan dengan bergerak maju dan
mundur
Melakukan teknik dasar mengumpan secara langsung
Melakukan teknik dasar menyundul bola berpasangan
Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
Guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan
indikator tugas gerak
Siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
Siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai
ketuntasan tugas ajar
Siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang
telah ditentukan sendiri.
Bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai
dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk
memperbaiki target waktu.
Bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan
waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk
mencoba permainan boladiator dengan peraturan yang
dimodifikasi.
Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan
teknik dasar boladiator.
C. Penutup (15 Menit)
a. Mengkondisikan kelas
b. Evaluasi
c. Presensi
d. Doa dan penutup
D. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bola
- Buku teks
73
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
E. Penilaian
Berikut adalah instrument penilaian yang di pakai yaitu check list untuk
modifikasi boladiator :
No Aspek kemampuan Ya Tidak
1 Aspek kognitif
1. Memahami peraturan permainan modifikasi
boladiator
a. Jumlah pemain
b. Lama pertandingan
c. Kick off
d. Kick in
e. Corner kick
f. Penalty
g. pelanggaran
h. Time out
i. Pergantian pemain
2. Memahami teknik dasar permainan modifikasi
boladiator
2
Aspek afektif
3. Mau mendengarkan dan konsentrasi pada materi
yang di ajarkan
74
4. Menghormati kepemimpinan wasit
5. Percaya diri dalam pembelajaran
6. Menghargai lawan
7. Menghargai kinerja teman
8. Mau mengakui kekalahan
9. Sikap sportif
10. Mau melakukan kerjasama tim
3 Aspek psikomotor
11. Dapat menirukan gerakan yang dicontohkan
12. Menguasai teknik dasar bermain modifikasi
boladiator
a. Passing
b. Control
c. Drible
d. Menyundul bola
e. Shooting
f. Merampas bola
13. Aktif bergerak selama bermain
Keterangan : berikan tanda ( √ ) pada setiap jawaban “ ya atau “ tidak
3) Untuk jawaban “ ya “ mendapat nilai 1
75
4) Untuk jawaban “ tidak “ mendapat nilai 0
Teknik yang dipakai untuk menganalisis data adalah statistik deskriptif
prosentase. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Prosentase skor ( % ) = x 100%
Keterangan : n = kumlah skor jawaban responden
N = jumlah skor jawaban
Mengetahui,
Guru Pamong Praktikan
Kuntadi, S.Pd M. Dwi Aris Wibowo
NIP.1962 0517 198503 1 012 NIM .6101406552
N
n
76
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMP N 1 Pegandon
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Pokok Bahasan : Modifikasi Boladiator
Kelas/Semester : VII(tujuh)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
VIII. Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya
IX. Kompetensi Dasar
Mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu permainan dan
olahraga beregu bola besar lanjutan dengan koordinasi yang baik serta nilai
kerjasama, toleransi, percaya dini, keberanian, menghargai lawan, bersedia
berbagi tempat dan peralatan)
X. Indikator
e. Variasi dan kombinasi tehnik dasar (menendang dan menghentikan bola
mengunakan kaki bagian dalam dan luar) serta menahan bola dengan telapak
kaki dengan koordinasi yang baik.
f. Variasi dan kombinasi tehnik dasar mengiring dan menghentikan bola dengan
punggung kaki dan koordinasi yang baik
g. Teknik dasar menyundul bola
h. Bermain bola dengan peraturan yang dimodifikasi
XI. Tujuan Pembelajaran
f. Siswa dapat melakukan variasi kombinasi teknik dasar menedang bola dengan
kaki bagian dalam dan luar dengan benar.
g. Siswa dapat melakukan variasi kombinasi teknik dasar menghentikan bola
dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki dengan benar.
h. Siswa dapat melakukan variasi kombinasi teknik dasar menggiring bola
dengan kaki bagian dalam dan luar dengan benar.
i. Siswa dapat melakukan teknik dasar menyundul bola dengan benar.
77
j. Siswa dapat bermain modifikasi dengan baik menggunakan peraturan yang
dimodifikasi untuk memupuk nilai kerja sama, toleransi, percaya diri,
keberanian, menghargai teman
XII. Materi Pokok
Permainan modifikasi Boladiator
XIII. Metode Pembelajaran
5. Pertemuan 1 = penugasan
6. Pertemuan 2 = penugasan
7. Pertemuan 3 = resiprokal/timbal-balik
8. Pertemuan 4 = resiprokal/timbal-balik
XIV. Strategi Pembelajaran
F. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
3. Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
4. Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
G. Kegiatan Inti (45 menit)
Variasi dan kombinasi teknik dasar (mengumpan dengan kaki bagian
dalam dan dalam serta menghentikan bola dengan telapak kaki)
dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola dilambung
berhadapan dengan teman
Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola digelindingkan
teman dari depan di tempat
78
Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola dilambung
teman dari depan di tempat dilanjutkan dengan bergerak maju dan
mundur
Melakukan teknik dasar mengumpan secara langsung
Melakukan teknik dasar menyundul bola berpasangan
Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
Guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan
indikator tugas gerak
Siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
Siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai
ketuntasan tugas ajar
Siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang
telah ditentukan sendiri.
Bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai
dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk
memperbaiki target waktu.
Bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan
waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk
mencoba permainan boladiator dengan peraturan yang
dimodifikasi.
Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan
teknik dasar boladiator.
H. Penutup (15 Menit)
e. Mengkondisikan kelas
f. Evaluasi
g. Presensi
h. Doa dan penutup
I. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bola
- Buku teks
79
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
J. Penilaian
Berikut adalah instrument penilaian yang di pakai yaitu check list untuk
modifikasi boladiator :
No Aspek kemampuan Ya Tidak
1 Aspek kognitif
14. Memahami peraturan permainan modifikasi
boladiator
j. Jumlah pemain
k. Lama pertandingan
l. Kick off
m. Kick in
n. Corner kick
o. Penalty
p. pelanggaran
q. Time out
r. Pergantian pemain
15. Memahami teknik dasar permainan modifikasi
boladiator
2
Aspek afektif
16. Mau mendengarkan dan konsentrasi pada materi
yang di ajarkan
80
17. Menghormati kepemimpinan wasit
18. Percaya diri dalam pembelajaran
19. Menghargai lawan
20. Menghargai kinerja teman
21. Mau mengakui kekalahan
22. Sikap sportif
23. Mau melakukan kerjasama tim
3 Aspek psikomotor
24. Dapat menirukan gerakan yang dicontohkan
25. Menguasai teknik dasar bermain modifikasi
boladiator
g. Passing
h. Control
i. Drible
j. Menyundul bola
k. Shooting
l. Merampas bola
26. Aktif bergerak selama bermain
Keterangan : berikan tanda ( √ ) pada setiap jawaban “ ya atau “ tidak
5) Untuk jawaban “ ya “ mendapat nilai 1
81
6) Untuk jawaban “ tidak “ mendapat nilai 0
Teknik yang dipakai untuk menganalisis data adalah statistik deskriptif
prosentase. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Prosentase skor ( % ) = x 100%
Keterangan : n = kumlah skor jawaban responden
N = jumlah skor jawaban
Mengetahui,
Guru Pamong Praktikan
Kuntadi, S.Pd M. Dwi Aris Wibowo
NIP.1962 0517 198503 1 012 NIM .6101406552
N
n
82
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMP N 1 Pegandon
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Pokok Bahasan : Modifikasi Boladiator
Kelas/Semester : VII(tujuh)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
XV. Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya
XVI. Kompetensi Dasar
Mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu permainan dan
olahraga beregu bola besar lanjutan dengan koordinasi yang baik serta nilai
kerjasama, toleransi, percaya dini, keberanian, menghargai lawan, bersedia
berbagi tempat dan peralatan)
XVII. Indikator
i. Variasi dan kombinasi tehnik dasar (menendang dan menghentikan bola
mengunakan kaki bagian dalam dan luar) serta menahan bola dengan telapak
kaki dengan koordinasi yang baik.
j. Variasi dan kombinasi tehnik dasar mengiring dan menghentikan bola dengan
punggung kaki dan koordinasi yang baik
k. Teknik dasar menyundul bola
l. Bermain bola dengan peraturan yang dimodifikasi
XVIII. Tujuan Pembelajaran
k. Siswa dapat melakukan variasi kombinasi teknik dasar menedang bola dengan
kaki bagian dalam dan luar dengan benar.
l. Siswa dapat melakukan variasi kombinasi teknik dasar menghentikan bola
dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki dengan benar.
83
m. Siswa dapat melakukan variasi kombinasi teknik dasar menggiring bola
dengan kaki bagian dalam dan luar dengan benar.
n. Siswa dapat melakukan teknik dasar menyundul bola dengan benar.
o. Siswa dapat bermain modifikasi dengan baik menggunakan peraturan yang
dimodifikasi untuk memupuk nilai kerja sama, toleransi, percaya diri,
keberanian, menghargai teman
XIX. Materi Pokok
Permainan modifikasi Boladiator
XX. Metode Pembelajaran
9. Pertemuan 1 = penugasan
10. Pertemuan 2 = penugasan
11. Pertemuan 3 = resiprokal/timbal-balik
12. Pertemuan 4 = resiprokal/timbal-balik
XXI. Strategi Pembelajaran
K. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
5. Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
6. Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
L. Kegiatan Inti (45 menit)
Variasi dan kombinasi teknik dasar (mengumpan dengan kaki bagian
dalam dan dalam serta menghentikan bola dengan telapak kaki)
dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
84
Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola dilambung
berhadapan dengan teman
Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola digelindingkan
teman dari depan di tempat
Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola dilambung
teman dari depan di tempat dilanjutkan dengan bergerak maju dan
mundur
Melakukan teknik dasar mengumpan secara langsung
Melakukan teknik dasar menyundul bola berpasangan
Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
Guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan
indikator tugas gerak
Siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
Siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai
ketuntasan tugas ajar
Siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang
telah ditentukan sendiri.
Bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai
dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk
memperbaiki target waktu.
Bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan
waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk
mencoba permainan boladiator dengan peraturan yang
dimodifikasi.
Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan
teknik dasar boladiator.
M. Penutup (15 Menit)
i. Mengkondisikan kelas
j. Evaluasi
k. Presensi
l. Doa dan penutup
85
N. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bola
- Buku teks
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
O. Penilaian
Berikut adalah instrument penilaian yang di pakai yaitu check list untuk
modifikasi boladiator :
No Aspek kemampuan Ya Tidak
1 Aspek kognitif
27. Memahami peraturan permainan modifikasi
boladiator
s. Jumlah pemain
t. Lama pertandingan
u. Kick off
v. Kick in
w. Corner kick
x. Penalty
y. pelanggaran
z. Time out
aa. Pergantian pemain
28. Memahami teknik dasar permainan modifikasi
boladiator
86
2
Aspek afektif
29. Mau mendengarkan dan konsentrasi pada materi
yang di ajarkan
30. Menghormati kepemimpinan wasit
31. Percaya diri dalam pembelajaran
32. Menghargai lawan
33. Menghargai kinerja teman
34. Mau mengakui kekalahan
35. Sikap sportif
36. Mau melakukan kerjasama tim
3 Aspek psikomotor
37. Dapat menirukan gerakan yang dicontohkan
38. Menguasai teknik dasar bermain modifikasi
boladiator
m. Passing
n. Control
o. Drible
p. Menyundul bola
q. Shooting
r. Merampas bola
39. Aktif bergerak selama bermain
87
Keterangan : berikan tanda ( √ ) pada setiap jawaban “ ya atau “ tidak
7) Untuk jawaban “ ya “ mendapat nilai 1
8) Untuk jawaban “ tidak “ mendapat nilai 0
Teknik yang dipakai untuk menganalisis data adalah statistik deskriptif
prosentase. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Prosentase skor ( % ) = x 100%
Keterangan : n = kumlah skor jawaban responden
N = jumlah skor jawaban
Mengetahui,
Guru Pamong Praktikan
Kuntadi, S.Pd M. Dwi Aris Wibowo
NIP.1962 0517 198503 1 012 NIM .6101406552
N
n
92
Gambar 9. Teknik dasar modifikasi boladiator (passing)
Gambar 10. Teknik dasar modifikasi boladiator (drible)
93
Gambar 11. Teknik dasar modifikasi boladiator (heading)
Gambar 12. Permainan modifikasi boladiator
top related