badan tenaga nuklir nasional -...
Post on 09-Mar-2019
234 Views
Preview:
TRANSCRIPT
www.batan.go.id
LAPORAN KINERJA
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Tahun 2016
dapat tersusun, sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang
dipercayakan kepada BATAN atas target kinerja dan penggunaan anggaran tahun 2016.
Penyusunan Laporan Kinerja BATAN Tahun 2016 merupakan tindak lanjut Peraturan
Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan peraturan pelaksanaan dari Perpres tersebut berupa Peraturan Menteri
(Permen) Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Kepala (Perka) Badan Tenaga Nuklir
Nasional Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan
Pelaporan Kinerja.
Laporan Kinerja BATAN Tahun 2016 menggambarkan sejumlah capaian kinerja yang
telah dicapai dan dibandingkan dengan target kinerja yang telah ditetapkan untuk tahun
2016 dan dilengkapi dengan analisis atas capaian kinerja. Berbagai kebijakan dan upaya
yang telah ditempuh merupakan langkah untuk mewujudkan pemanfaatan tenaga nuklir baik
bidang non energi maupun bidang energi yang dapat menyejahterakan rakyat Indonesia.
Permasalahan dan kendala yang dihadapi akan menjadi rencana tindak lanjut untuk
perbaikan kinerja ke depan.
Kami berharap dengan telah disusunnya Laporan Kinerja BATAN Tahun 2016, akan
diperoleh manfaat umpan balik bagi perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit
kerja di lingkungan BATAN. Masukan dan saran perbaikan yang bersifat membangun sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan di masa yang akan datang.
Jakarta, Februari 2017
ii Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 iii
PERNYATAAN TELAH DIREVIU
iv Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
PERNYATAAN TELAH DIREVIU ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... v
IKHTISAR EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY) ........................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
B. Kedudukan Badan Tenaga Nuklir Nasional ........................................................................... 2
C. Tugas dan Fungsi ................................................................................................................... 2
D. Struktur Organisasi ................................................................................................................. 3
E. Isu Strategis ............................................................................................................................ 4
F. Bisnis Proses .......................................................................................................................... 5
BAB II PERENCANAAN KINERJA ...................................................................................... 7
A. Rencana Strategis .................................................................................................................. 7
B. Perjanjian Kinerja .................................................................................................................... 8
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................................. 11
A. Capaian Kinerja BATAN ....................................................................................................... 11
B. Realisasi Anggaran............................................................................................................... 23
C. Indikator Kinerja Lainnya Terkait Prioritas BATAN ............................................................... 25
BAB IV PENUTUP .............................................................................................................. 41
LAMPIRAN ........................................................................................................................ L-1
Lampiran I Perjanjian Kinerja BATAN Tahun 2016 ..................................................................... L-1
Lampiran II Pengukuran Capaian Kinerja BATAN Tahun 2016 ................................................... L-2
Lampiran III Data Publikasi Ilmiah yang Mengutip Hasil Publikasi Ilmiah BATAN Tahun 2016 ... L-3
Lampiran IV Daftar Daerah yang Memanfaatkan Hasil Litbang Iptek Nuklir Tahun 2016 ......... L-19
Lampiran V Keputusan Kepala BAPETEN Tentang Izin Tapak RDE ........................................ L-23
iv Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 vii
IKHTISAR EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY)
Laporan Kinerja BATAN menggambarkan kinerja atas pencapaian visi dan misi BATAN
yang dijabarkan dalam tujuan dan sasaran strategis, mengacu pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP).
Laporan Kinerja BATAN Tahun 2016 merupakan perwujudan dari akuntabilitas terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi BATAN atas penggunaan anggaran yang telah dialokasikan.
Dalam rangka menghadapi perubahan kondisi global dan nasional yang cepat dan
dinamis, BATAN telah menetapkan visi yaitu “BATAN Unggul di Tingkat Regional, Berperan
dalam Percepatan Kesejahteraan Menuju Kemandirian Bangsa”. Untuk mewujudkan visi
tersebut, BATAN mempunyai lima misi yaitu (1) merumuskan kebijakan dan strategi nasional
iptek nuklir; (2) mengembangkan iptek nuklir yang handal, berkelanjutan dan bermanfaat
bagi masyarakat; (3) memperkuat peran BATAN sebagai pemimpin di tingkat regional, dan
berperan aktif secara internasional; (4) melaksanakan layanan prima pemanfaatan iptek
nuklir demi kepuasan pemangku kepentingan; serta (5) melaksanakan diseminasi iptek nuklir
dengan menekankan pada asas kemanfaatan, keselamatan dan keamanan.
Dalam mencapai visi dan misi, BATAN menetapkan 2 tujuan yang akan dicapai dalam
periode 2015-2019 yaitu: (i) terwujudnya BATAN sebagai lembaga unggulan iptek nuklir di
tingkat regional; dan (ii) peningkatan peran iptek nuklir dalam mendukung pembangunan
nasional menuju kemandirian bangsa.
Secara keseluruhan capaian kinerja BATAN tahun 2016 dinyatakan baik. Dari 4
sasaran, sebanyak 3 sasaran dengan 6 indikator berhasil memenuhi target dengan rincian 1
indikator tercapai 100% dan 5 indikator pencapaiannya melebihi target, serta 1 sasaran
strategis dengan 1 indikator belum mencapai target yang telah ditentukan.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, adalah:
1. Promosi produk unggulan PUI BATAN dikalangan akademisi, lembaga litbang,
dan pemerintah daerah perlu ditingkatkan termasuk didalamnya peningkatan
program kerja sama nasional dan internasional (bilateral, regional, dan
multilateral), sehingga meningkatkan pengguna PUI BATAN.
2. Peningkatan jumlah target IK 1.2 perlu dilakukan. Dalam upaya tersebut perlu
mendorong penulis KTI untuk mempublikasikan karyanya pada jurnal berskala
internasional, serta berperan aktif dalam pengumpulan data kinerja.
3. Dalam meningkatkan serapan lulusan STTN di dunia kerja, BATAN perlu
menyelenggarakan Job fair dan temu pelanggan, serta kerja sama dengan
instansi dalam maupun luar negeri.
4. Dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM nuklir perlu menerapkan sistem
informasi pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi guna menunjang analisis
kebutuhan pendidikan dan pelatihan, menerapkan sistem pembelajaran berbasis
internet dengan menggunakan Moodle sebagai Learning Management System
(LMS), dan meningkatkan kerja sama penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
baik di tingkat nasional, regional maupun internasional.
5. Terkait penerapan SNI nuklir di industri, BATAN perlu melakukan pendataan
terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan SNI Bidang
nuklir, melakukan kerja sama dengan regulator dalam penerapan SNI nuklir di
Industri, dan mengaktifkan kembali lembaga sertifikasi SNI nuklir.
viii Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
6. Untuk meningkatkan penggunaan benih BATAN, BATAN perlu melakukan invensi
varietas unggul baru yang adaptif terhadap iklim. Disamping itu diperlukan
penyusunan petunjuk teknis penanaman varietas padi dan kedelai BATAN sesuai
kondisi daerah untuk mencapai produktivitas yang sesuai spesifikasi, sehingga
berdampak pada peningkatan pendapatan petani.
7. Diperlukan penyeragaman metode penilaian IKM berdasarkan Permen PAN-RB
Nomor 16 Tahun 2014
Untuk mendukung pencapaian kinerja tahun 2016, BATAN ditunjang oleh pendanaan
yang berasal dari APBN sebesar Rp761.791.148.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp729.121.633.110,00 atau terserap 95,71%.
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025
dijelaskan bahwa semakin tingginya persaingan global di masa yang akan datang, menuntut
peningkatan kemampuan dalam penguasaan dan penerapan iptek seiring dengan
perkembangan ekonomi berbasis pengetahuan. Ada beberapa tantangan yang harus
dihadapi dalam upaya meningkatkan kemampuan iptek nasional, antara lain: (1)
meningkatkan kontribusi iptek dalam memenuhi hajat hidup bangsa, terutama untuk
memenuhi kesehatan dasar, energi, dan pangan; (2) mengatasi degradasi fungsi lingkungan;
(3) meningkatkan ketersediaan dan kualitas sumber daya iptek, baik Sumber Daya Manusia
(SDM), sarana dan prasarana, maupun pembiayaan iptek. Sementara itu, program
pembangunan global yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yaitu
Millenium Development Goals (MDGs), yang berakhir pada tahun 2015 dan diteruskan
dengan program Sustainable Development Goals (SDGs) yang menekankan pada
pentingnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah penghapusan kemiskinan, melawan
ketidaksetaraan dan ketidakadilan, disamping melaksanakan upaya antisipasi terhadap
perubahan iklim sebelum tahun 2030.
Penelitian, pengembangan, dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek) nuklir yang dilaksanakan oleh BATAN diarahkan untuk dapat berkontribusi dalam
menjawab tantangan tersebut. Beberapa produk hasil penelitian, pengembangan, dan
perekayasaan (litbangyasa) BATAN telah berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan
bangsa, baik itu secara langsung maupun tidak langsung, terutama bidang pangan,
kesehatan dan industri. Di bidang pangan, BATAN telah menghasilkan beberapa varietas
unggul tanaman pangan yaitu padi, kedelai, gandum, sorgum, dan kacang hijau. Tanaman
pangan tersebut memiliki waktu tanam yang lebih pendek, tahan hama dan memiliki
produktivitas yang tinggi. Di bidang kesehatan, BATAN telah menghasilkan produk
radioisotop, radiofarmaka dan alat kesehatan untuk deteksi dini, diagnosa dan terapi. Di
bidang industri, teknik nuklir telah dimanfaatkan untuk pengawetan bahan pangan olahan
siap saji, hasil pertanian dan aplikasi Non-Destructive Inspection (NDI).
Program dan kegiatan BATAN pada tahun 2015-2019 menekankan pada keunggulan
iptek nuklir dalam rangka mempercepat kesejahteraan bangsa, sehingga prioritas kegiatan
litbangyasa iptek nuklir yang dilaksanakan antara lain: (1) penguatan kompetensi pemuliaan
tanaman dan pengawetan bahan makanan; (2) pembangunan pilot plant iradiator untuk
meningkatkan kemampuan aplikasi radiasi nuklir; (3) pengembangan alat kesehatan dan
obat yang tersertifikasi. Selain itu, dalam rangka menuju kemandirian bangsa, prioritas
kegiatan litbangyasa iptek nuklir diarahkan untuk pembangunan Reaktor Daya
Eksperimental (RDE), penyediaan dukungan teknis penyiapan PLTN, litbang material maju
yang berorientasi pada sumber daya alam (SDA) lokal, dan litbang pemantauan lingkungan.
Sebagai acuan untuk mengarahkan pembangunan iptek nuklir, telah ditetapkan
Peraturan Kepala BATAN Nomor 5 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Badan Tenaga
Nuklir Nasional Tahun 2015–2019. Dalam dokumen perencanaan strategis tersebut telah
memuat indikator kinerja dan target yang dirinci per tahun serta rencana indikasi
pendanaannya, yang selanjutnya diturunkan dalam dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU)
2 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
BATAN 2015-2019 ditetapkan melalui Peraturan Kepala BATAN Nomor 7 Tahun 2016
tentang Indikator Kinerja Utama.
Dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan nasional, BATAN sebagai
lembaga pemerintah semakin dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan perubahan
sistem manajemen pemerintahan yang menuntut asas akuntabilitas, di mana setiap
penyelenggaraan negara harus dapat mempertangungjawabkan kinerja atau hasil-hasil dari
seluruh program dan kegiatannya kepada masyarakat atas penggunaan sumber daya dan
kewenangan yang diberikan.
Renstra BATAN 2015-2019 memuat penetapan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan
strategi yang dirumuskan dalam kebijakan dan program, serta ukuran keberhasilannya.
Dokumen tersebut disusun dan diselaraskan dengan visi misi Presiden, seperti tertuang
dalam RPJMN 2015-2019. Atas dasar hal tersebut, maka semua unsur organisasi BATAN
harus melaksanakan rencana tersebut secara transparan, akuntabel dan berorientasi pada
peningkatan kinerja. Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaannya dan mewujudkan
pencapaian visi BATAN yaitu “BATAN Unggul di Tingkat Regional, Berperan dalam
Percepatan Kesejahteraan Menuju Kemandirian Bangsa”, maka dilakukan evaluasi setiap
tahun. Apabila diperlukan, dan dengan memperhatikan kebutuhan dan perubahan
lingkungan strategis, dapat dilakukan revisi muatan Renstra tanpa mengubah tujuan BATAN
2015-2019 yang telah ditetapkan.
B. Kedudukan Badan Tenaga Nuklir Nasional
BATAN adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) yang berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden, yang dibentuk berdasarkan Pasal 3
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran. Selanjutnya, kedudukan
BATAN sebagai Badan Pelaksana di bidang ketenaganukliran dipertegas di dalam Peraturan
Presiden Nomor 46 Tahun 2013 tentang Badan Tenaga Nuklir Nasional.
C. Tugas dan Fungsi
Tugas pokok BATAN sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2013 adalah
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan dan
pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Penelitian, pengembangan, dan pendayagunaan ilmu pengetahuan
dan teknologi nuklir di Indonesia hanya diarahkan untuk tujuan damai dan sebesar-besarnya
untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Komitmen ini secara tegas dilaksanakan oleh
Pemerintah Indonesia dengan meratifikasi Traktat Pencegahan Penyebaran Senjata Nuklir
dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1978, dan meratifikasi Traktat mengenai Kawasan
Asia Tenggara Bebas dari Senjata Nuklir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1997.
Sesuai dengan Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2013, dalam
melaksanakan tugasnya BATAN menyelenggarakan fungsi:
1. pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian,
pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir;
2. koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BATAN;
3. pelaksanaan penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan
dan teknologi nuklir;
4. fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan lembaga lain
di bidang penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 3
teknologi nuklir;
5. pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh
unit organisasi di lingkungan BATAN;
6. pelaksanaan pengelolaan standardisasi dan jaminan mutu nuklir;
7. pembinaan pendidikan dan pelatihan;
8. pengawasan atas pelaksanaan tugas BATAN; dan
9. penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang penelitian,
pengembangan, dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir.
D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi BATAN dibentuk dan disahkan berdasarkan Peraturan Kepala
Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja
BATAN, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala BATAN Nomor 16 Tahun
2014. Struktur Organisasi BATAN dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Struktur Organisasi BATAN
STTN dibentuk berdasarkan Keppres No.71 Th.2001 dan Perka BATAN nO. 14 Th. 2013
4 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
E. Isu Strategis
Beberapa isu yang berkembang saat ini secara lebih detail sebagai berikut:
1. Celah Pengetahuan dan Keahlian Antara Staf Senior dan Junior
SDM merupakan faktor kekuatan (strengthness) di BATAN yang memiliki keahlian
unik, terampil dan terlatih dalam masing-masing bidang, namun juga menjadi
tantangan tersendiri karena rata-rata usia pegawai yang sudah tua (senior) dan juga
celah usia yang besar. Celah usia ini juga berkorelasi dengan celah kemampuan dan
pengetahuan. Kesempatan untuk mengikuti peningkatan profesionalisme melalui
pendidikan dan pelatihan bagi sebagian besar pegawai muda masih terbatas dan
terkendala. Sebaliknya, para senior tidak berkesempatan mentransfer ilmu
pengetahuan (tacit knowledge) kepada para penerusnya. Media transfer pengetahuan
berupa knowledge portal saat ini masih dalam tahap pengembangan, sehingga masih
belum optimal pemanfaatannya. Hal-hal tersebut menjadi tantangan utama yang
dihadapi BATAN dalam aspek SDM.
2. Penuaan Fasilitas
Sebagian besar fasilitas utama yang dimiliki BATAN saat ini rata-rata telah
berumur 30 tahunan, sehingga sulit untuk memperoleh suku cadangnya. Tantangan ke
depan adalah tetap memelihara kinerja fasilitas dan peralatan tersebut, serta mulai
meremajakan semua fasilitas untuk menyesuaikan dengan teknologi terkini. Hal ini
semakin terasa berat ketika ketersediaan anggaran yang jauh dari nilai kebutuhan
minimal sebagai dampak atas kebijakan penghematan anggaran yang sering terjadi
dalam beberapa tahun terakhir.
3. Prosedur Dalam Pemanfaatan Produk Nuklir Bidang Kesehatan
Proses menghasilkan dan memanfaatkan produk iptek nuklir bidang kesehatan
memerlukan koordinasi, validasi, verifikasi, dan persetujuan dari pihak eksternal
seperti: Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), dan instansi terkait lainnya.
Rumitnya proses yang harus dilalui, dan terkadang tidak terkoordinasinya kebijakan
atas perizinan sebuah produk, menjadikan proses menghasilkan dan hilirisasi produk
menjadi lama dan terkendala. Dampaknya adalah banyak produk impor yang masuk ke
dalam pasar industri kesehatan dalam negeri, serta akses masyarakat kelas menengah
kebawah yang terbatas dalam memperoleh layanan diagnosis, pengobatan, dan
penyembuhan.
4. Hilirisasi Produk Litbangyasa Iptek Nuklir
Hilirisasi produk litbangyasa iptek nuklir agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna
akhir atau penerima manfaat merupakan sebuah tantangan tersendiri. Untuk itu,
pemahaman masyarakat terhadap iptek nuklir terlebih dahulu harus ditingkatkan.
Upaya promosi dan diseminasi teknologi dan produk hasil litbangyasa iptek nuklir harus
dapat menarik minat dan kepercayaan masyarakat. Disisi lain, upaya dalam menjalin
mitra kerja sama perlu ditingkatkan demi menjamin ketersediaan dan kemudahan
akses bagi masyarakat pengguna dalam pemanfaatan produk.
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 5
SUPERVISION OF
NUCLEAR ENERGY
(IAEA, BAPETEN)
STAKEHOLDERS
(KEMENKEU,
BAPPENAS, BKN,
KEMENPAN-RB,
KEMENRISTEKDIK
TI, DLL)
5. Krisis Energi
Kekurangan pasokan energi terutama energi listrik, menjadi permasalahan
nasional. Pertumbuhan sektor industri tidak memungkinkan terjadi dalam waktu dekat
ketika pasokan listrik terpasang masih jauh dari mencukupi. Saat ini Indonesia harus
mengejar kekurangan pasokan energi listrik. Teknologi nuklir menjadi isu alternatif
yang dapat ditawarkan, melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
(PLTN). BATAN berperan dalam mendukung pencapaian kedaulatan energi di
Indonesia, melalui penyiapan pembangunan PLTN sebagai sumber energi.
6. Peningkatan Nilai Tambah terhadap Bahan Galian
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan
Batubara, telah ditetapkan bahwa sumberdaya alam harus mengalami peningkatan
nilai tambah sebelum dilakukan penjualan. Salah satu mineral potensial yang dimiliki
Indonesia adalah Logam Tanah Jarang (LTJ). LTJ memegang peranan penting dalam
kebutuhan material produksi modern seperti dalam dunia super konduktor, laser, optik
elektronik, aplikasi LED dan iPAD, kaca dan keramik. LTJ terdapat dalam jumlah besar
di kerak bumi, namun tidak ditemukan sebagai unsur bebas. LTJ umumnya berbentuk
paduan senyawa kompleks, sehingga LTJ harus dipisahkan terlebih dahulu dari
senyawa kompleksnya. LTJ dapat diperoleh dari hasil samping industri penambangan
timah dalam bentuk mineral Monasit dan Senotim. Mineral-mineral tersebut akan
memiliki nilai tambah yang lebih besar apabila diolah untuk menghasilkan LTJ, dan
saat ini BATAN telah menguasai teknologi pemisahan LTJ.
F. Bisnis Proses
Gambar 1.2 Bisnis Proses BATAN
6 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
BATAN merencanakan dan mengembangkan proses yang diperlukan pada semua
tahap pelaksanaan kegiatan yang konsisten dengan proses-proses lain dalam Sistem
Manajemen (SM) BATAN. Perencanaan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan mengacu
kepada Renstra BATAN. Proses Bisnis di BATAN dibagi 3 bagian, yaitu proses utama,
proses manajemen, dan proses pendukung. Dalam melaksanakan proses tersebut
diperlukan komunikasi secara berkala, asesmen oleh pihak independen yang hasilnya
ditindaklanjuti dan sebagai masukan bagi perbaikan yang berkelanjutan.
Proses utama dilaksanakan oleh 23 unit kerja sesuai tugas masing-masing, dengan
masukan dan keluaran yang telah ditentukan. BATAN mengawali kegiatannya melalui
perencanaan kegiatan sesuai SM BATAN, yang dalam pelaksanaannya bekerja sama dan
berkoordinasi dengan Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir (SATN), Deputi
Bidang Teknologi Energi Nuklir (TEN), Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir
(PTN), Sekretaris Utama (Sestama) dan berkomunikasi dengan semua pemangku
kepentingan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, BATAN mengoordinasikan kegiatan
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan dan pen-
dayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Semua kegiatan yang dilaksanakan harus sesuai dengan arah
kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kepala BATAN bekerja sama dengan para
Deputi/Sestama untuk membangun kinerja dan mitra yang kuat, dengan didukung oleh SDM
profesional dan ahli dalam bidang iptek nuklir, tersedianya sarana dan prasarana litbangyasa
yang handal, dikendalikan dengan SM yang efektif, produktif dan efisien, mengutamakan
budaya keamanan, budaya keselamatan serta kepuasan layanan bagi pemangku
kepentingan.
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 7
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis
Renstra BATAN 2015-2019 memuat penetapan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan
strategi yang dijabarkan ke dalam kebijakan dan program serta ukuran keberhasilan dalam
pelaksanaannya. Penetapan tersebut disusun dan diselaraskan dengan sasaran, agenda
dan misi pembangunan serta visi Presiden, sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2015-
2019. Oleh karena itu, semua unsur organisasi BATAN harus melaksanakannya secara
transparan, akuntabel dan berorientasi pada peningkatan kinerja. Untuk menjamin
keberhasilan pelaksanaannya dan mewujudkan pencapaian visi BATAN yaitu “BATAN
Unggul di Tingkat Regional, Berperan dalam Percepatan Kesejahteraan Menuju
Kemandirian Bangsa”, maka akan dilakukan evaluasi setiap tahun.
Gambar 2.1 Visi dan Misi BATAN
Untuk mendukung tercapainya tujuan BATAN maka disusun sasaran strategis dengan
menetapkan Indikator Kinerja Utama.
Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran Strategis
Misi Tujuan Sasaran Strategis
Ungg
ul
Terwujudnya BATAN
sebagai lembaga unggulan
iptek nuklir di tingkat
regional
1. Diakuinya BATAN sebagai lembaga unggulan iptek
nuklir di tingkat nasional maupun regional
2. Meningkatnya kualitas dan daya saing hasil penelitian,
pengembangan dan perekayasaan iptek nuklir
Mand
iri
Seja
hte
ra Peningkatan peran iptek
nuklir dalam mendukung
pembangunan nasional
menuju kemandirian bangsa
1. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui
pendayagunaan hasil penelitian, pengembangan dan
perekayasaan iptek nuklir
2. Meningkatnya kepuasan pemangku kepentingan
8 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
B. Perjanjian Kinerja
Perumusan target kinerja merupakan langkah awal dalam tahapan perencanaan
kinerja di BATAN. Target kinerja tersebut selaras dengan arah dan tujuan BATAN yang telah
ditetapkan. Target kinerja BATAN tahun 2016 mengacu kepada target yang ditetapkan
dalam Renstra BATAN 2015-2019, serta memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dan Jakstranas Iptek 2015-2019. Visi RPJPN
2005-2025 mengarah pada terwujudnya Indonesia sebagai negara yang mandiri, maju, adil
dan makmur. Sementara itu, RPJMN 2015-2019 menekankan pada pembangunan
keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA lokal, SDM yang berkualitas, dan
kemampuan iptek. Perjanjian Kinerja (PK) BATAN Tahun 2016 disajikan pada Tabel 2.2,
sedangkan salinan dokumen PK terdapat pada Lampiran 1.
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2016
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 SS1. Diakuinya BATAN sebagai
lembaga unggulan litbang iptek
nuklir di tingkat nasional
maupun regional
IK 1.1. Jumlah pengguna yang
memanfaatkan pusat
unggulan iptek BATAN
12 Pengguna
IK 1.2. Jumlah publikasi ilmiah yang
mengutip hasil publikasi
ilmiah BATAN
100 Publikasi
IK 1.3. Persentase serapan lulusan
Sekolah Tinggi Teknologi
Nuklir di dunia kerja
80%
IK 1.4. Jumlah SDM nasional dan
regional yang meningkat
kompetensinya di bidang
nuklir
1400 orang
2 SS2. Meningkatnya kualitas dan
daya saing hasil penelitian,
pengembangan dan
perekayasaan iptek nuklir
IK 2.1. Jumlah produk yang
mengacu pada Standar
Nasional Indonesia (SNI)
nuklir
3 Produk
3 SS3. Meningkatnya kesejahteraan
masyarakat melalui
pendayagunaan hasil
penelitian, pengembangan dan
perekayasaan iptek nuklir
IK 3.1. Persentase peningkatan
pendapatan petani melalui
pemanfaatan produk
litbangyasa iptek nuklir
20%
4 SS4. Meningkatnya kepuasan
pemangku kepentingan
IK 4.1. Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) Layanan
BATAN
3,10
Program Anggaran
1. Program Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi
Nuklir Isotop dan Radiasi
Rp696.026.093.000,00
2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya BATAN
Rp118.854.156.000,00
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 9
Target IK 1.2. pada tahun 2016 yang tercantum dalam Renstra BATAN 2015-2019
sebanyak 50 publikasi berbeda dengan target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
BATAN tahun 2016 sebanyak 100 publikasi. Perubahan ini terjadi penyesuaian atas capaian
kinerja tahun 2015 yang telah melampaui target, sehingga dengan melakukan peningkatan
target, BATAN optimis mampu mencapai target tersebut. Hal tersebut akan dituangkan
dalam Renstra BATAN revisi 1.
Kalimat SS1 dan SS2 yang tertulis dalam PK 2016 berbeda dengan yang tertulis dalam
Renstra 2015-2019, hal ini disebabkan terjadinya perubahan kebijakan.
10 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja BATAN
Sesuai dengan PK tahun 2016 yang telah ditetapkan, BATAN berusaha semaksimal
mungkin untuk mencapai target yang telah ditetapkan tersebut. Pada bagian ini akan
dibahas mengenai capaian, hambatan/kendala, upaya yang telah dilakukan serta langkah
kedepan yang perlu dilaksanakan sebagai wujud komitmen atas perencanaan kinerja 2016.
Dari 4 sasaran strategis BATAN, sebanyak 3 sasaran berhasil memenuhi target, dan 1
sasaran strategis kurang berhasil mencapai target yang telah ditentukan. Rincian
pengukuran capaian kinerja BATAN terdapat pada Lampiran II.
Evaluasi dan analisis capaian kinerja BATAN sebagaimana yang telah ditetapkan,
diuraikan berdasarkan indikator sasaran strategis sebagai berikut:
Diakuinya BATAN sebagai lembaga unggulan litbang iptek nuklir di tingkat nasional
maupun regional (SS1)
BATAN merupakan salah satu lembaga iptek nuklir di kawasan Asia Tenggara, tidak
hanya unggul dalam hal produk/hasil litbangyasa, tetapi juga memiliki SDM yang unggul dan
profesional, serta menjadi pusat rujukan bagi keahlian di bidang nuklir, sehingga memiliki
peluang menjadi lembaga unggulan di tingkat regional. SS1 dicapai melalui 4 Indikator
Kinerja (IK) yaitu IK 1.1. Jumlan pengguna yang memanfaatkan pusat unggulan iptek
BATAN, IK 1.2. Jumlah publikasi ilmiah yang mengutip hasil publikasi ilmiah BATAN, IK 1.3.
Persentase serapan lulusan Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir di dunia kerja, dan IK 1.4.
Jumlah SDM nasional dan regional yang meningkat kompetensinya di bidang nuklir. Uraian
atas capaian masing-masing IK yang mendukung sasaran strategis ini sebagai berikut:
Jumlah pengguna yang memanfaatkan pusat unggulan iptek BATAN (IK 1.1.)
IK 1.1. yang dimaksud merupakan ukuran kuantitas pengguna dalam dan luar negeri
yang memanfaatkan IAEA Collaborating Centre dan Pusat Unggulan Iptek (PUI) BATAN
dalam rangka transfer teknologi. IK 1.1 merupakan indikator baru yang diukur pada tahun
2016.
Pada tahun 2015, Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) BATAN telah diresmikan
sebagai PUI dengan tema isotop dan radiasi berdasarkan Keputusan Menteri Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 553/M/Kp/XII/2015 tanggal 15 Desember 2015. Di
samping itu PAIR-BATAN ditetapkan sebagai IAEA Collaborating Centre atau sebagai
laboratorium acuan untuk negara-negara yang berada di kawasan ASEAN dalam bidang
NDI. Penetapan ini sebagai bentuk apresiasi bagi Indonesia terhadap penguasaan teknologi
nuklir khususnya di bidang industri.
Pada tahun 2016 IK 1.1 memiliki target 12 pengguna dan terealisasi 34 negara/institusi
pengguna atau 283,33%. Capaian tersebut didapat dari:
1. IAEA/RAS Regional Training Course on the Applications of In-vitro Techniques in
Mutation Breeding of Bioenergy Crops (RAS5070), tanggal 23-27 Mei 2016
dengan peserta berasal dari 14 negara terdiri dari 24 delegasi.
2. IAEA/RAS Regional Training Course on Data Management and Data Evaluation
(RAS6080), tanggal 10-14 Oktober 2016 dengan peserta berasal dari 7 negara
terdiri dari 17 delegasi.
12 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
3. IAEA/RAS/1/020 Expert Group Meeting on Computed Tomography and Digital
Radiography sebanyak 7 negara, tanggal 7-11 November 2016 dengan peserta
berasal dari 7 negara terdiri dari 14 delegasi.
4. IAEA/BATAN Group Fellowship Training Course on Plant Mutation Breeding
(RAS0073) As Part of the Regional Capacity Building Initiative (RCBI) Pilot
Project, tanggal 14 November – 9 Desember 2016 dengan peserta berasal dari 6
negara terdiri dari 11 delegasi.
Gambar 3.1 Grafik Target dan Capaian IK 1.1 sampai dengan Tahun 2019
Berdasarkan Gambar 3.1 perbandingan antara realisasi 2016 sebanyak 34 pengguna
terhadap target jangka menengah hingga tahun 2019 sebanyak 102 pengguna dengan
capaian kinerja sebesar 33,33%.
Gambar 3.2. Pengguna PUI BATAN yang mengikuti Fellowship Training
BATAN berupaya meningkatkan jumlah pengguna PUI BATAN melalui:
1. Promosi produk unggulan PUI BATAN dikalangan akademisi, lembaga litbang,
dan pemerintah daerah.
2. Peningkatan program kerja sama nasional dan internasional (bilateral, regional,
dan multilateral).
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 13
Pada tahun 2016 BATAN mendapatkan PUI baru yaitu Pusat Teknologi Radioisotop
dan Radiofarmaka dengan tema Radiobiomolekul berdasarkan Keputusan Menteri Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 365/M/KPT/2016 tanggal 22 Desember 2016.
Jumlah publikasi ilmiah yang mengutip hasil publikasi ilmiah BATAN (IK 1.2.)
Publikasi ilmiah merupakan ukuran keunggulan litbangyasa BATAN, melalui perolehan
Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berkualitas oleh pelaku litbangyasa di BATAN dan
dipublikasikan pada jurnal internasional dan atau jurnal nasional terakreditasi, dimana KTI
tersebut menjadi dasar/bahan kutipan atas KTI baru lainnya yang dihasilkan pada satu kurun
waktu tertentu.
Ukuran kualitas sebuah KTI dapat dilihat dari indeks sitasi atas KTI tersebut pada KTI
lain (banyaknya KTI lain yang mengutip). Informasi indeks sitasi di antaranya dapat diperoleh
melalui mesin pengindeks jurnal internasional seperti Google Scholar, CiteSeer, Scopus,
Thomson Reuters (WoS), dan Index Copernicus. IK 1.2 merupakan indikator yang telah ada
sejak tahun 2015.
Jumlah publikasi atas KTI yang dihasilkan akan menjadi ukuran atas kapabilitas
sebuah institusi litbangyasa, serta dapat menjadi rujukan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kedepannya. Salah satu ukuran keberhasilan pelaksanaan
penelitian, pengembangan, dan perekayasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah
jumlah keluaran publikasi ilmiah. Pelaku litbangyasa yang baik dan berkualitas dapat
mempublikasikan hasil litbangyasa mereka di jurnal yang bertaraf nasional terakreditasi
maupun internasional, karena hal ini akan menambah peluang untuk mendapatkan
pendanaan bagi kelangsungan kegiatan litbangyasa mereka, baik pendanaan dari dalam
negeri maupun dari luar negeri. Peningkatan indeks sitasi atas publikasi ilmiah yang
dihasilkan juga menjadi indikator atas kapabilitas keahlian yang dimiliki baik oleh pelaku
litbangyasa, maupun oleh institusi tempat pelaku litbangyasa tersebut berada.
Pada tahun 2016, berdasarkan data dari Google Scholar dan Scopus terdapat 119
publikasi ilmiah yang mengutip 128 publikasi ilmiah BATAN. Sebanyak 104 publikasi
(87,39%) yang mengutip merupakan publikasi ilmiah internasional (non swasitiran), dan 15
publikasi (12,61%) lainnya merujuk secara swasitiran dan diterbitkan dalam publikasi
internasional. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan, dari target sebesar 100 publikasi
telah tercapai sebanyak 119 publikasi yang mengutip publikasi ilmiah BATAN, sehingga
capaian kinerja IK 1.2 sebesar 119%. Hasil disajikan pada Gambar 3.3. dan data
selengkapnya pada lampiran III.
14 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Gambar 3.4. Realisasi publikasi ilmiah yang mengutip hasil publikasi BATAN Tahun 2016
dan target sampai dengan tahun 2019
Dari Gambar 3.4. di atas, terlihat bahwa realisasi IK 1.2. pada 2016 sebanyak 119
publikasi dan tercapai melebihi target (100 publikasi), dengan capaian kinerja 119,00%.
Capaian kinerja IK 1.2 ini terlihat lebih rendah jika dibandingkan 2015 (252,5%), dikarenakan
target tahun 2015 lebih rendah tetapi secara kuantitas realisasinya lebih tinggi. Jika
dibandingkan dengan target jangka menengah hingga tahun 2019, BATAN menargetkan IK
1.2 mencapai 400 publikasi, maka sampai dengan tahun 2016 sudah terealisasi sebanyak
220 publikasi, dengan capaian sebesar 55,00%.
Agar KTI litbang BATAN dapat dikutip oleh KTI yang lain, maka publikasi atas KTI
tersebut harus masuk di dalam jurnal berskala internasional yang telah terindeks. Adapun
KTI yang telah dihasilkan pada tahun 2016 dapat dilihat pada Gambar 3.5. BATAN
menghasilkan 629 publikasi ilmiah dengan 63 publikasi diantaranya adalah jurnal
internasional (10,02%).
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 15
Upaya yang akan dilakukan
untuk meningkatkan kinerja IK
1.2 sebagai berikut:
1. Meningkatkan jumlah
target IK 1.2
2. Peningkatan kuantitas
dan kualitas penulisan
karya ilmiah;
3. Mendorong penulis KTI
untuk mempublikasikan
karyanya pada jurnal
berskala internasional;
4. Melibatkan penulis KTI
dalam mengumpulkan
data kinerja
Persentase serapan lulusan Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir di dunia kerja (IK 1.3.)
IK 1.3. diperuntukkan bagi pengukuran kuantitas lulusan Sekolah Tinggi Teknologi
Nuklir (STTN) yang terserap di dunia kerja. Melalui pengukuran ini, dapat diketahui kualitas
lulusan STTN yang diterima di dunia kerja. Indikator ini diukur melalui jumlah lulusan pada
satu tahun sebelum tahun pelaporan (N-1) yang terserap di dunia kerja pada tahun
pelaporan (N). Untuk itu, jumlah lulusan STTN tahun 2015 yang terserap di dunia kerja
dihitung pada tahun 2016, dan dipergunakan dalam Laporan Kinerja ini.
Lulusan STTN tahun 2015 sebanyak 77 orang, dan berdasarkan pendataan alumni
diketahui sebanyak 67 orang atau 87,01% sudah terserap ke dunia kerja dari target sebesar
80%. Capaian kinerja atas IK 2 adalah sebesar 108,76%. Dari 67 orang yang sudah diterima
bekerja telah terdistribusi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 5 orang, Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) sebanyak 2 orang, sektor industri sebanyak 56 orang, dan
berwirausaha sebanyak 4 orang. Selain itu, ada 4 orang yang melanjutkan studi, dan masih
ada 6 lulusan yang belum bekerja.
Gambar 3.6. Grafik Target dan Capaian Kinerja IK 1.3 sampai dengan Tahun 2019
Gambar 3.5. Grafik publikasi ilmiah BATAN Tahun 2016
16 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Dari Gambar 3.6 di atas, terlihat bahwa realisasi IK 1.3 pada 2016 sebesar 87,01%)
tercapai melebihi target 80%, dengan capaian kinerja sebesar 108,76%. Capaian IK 1.3 ini
lebih rendah jika dibandingkan 2015 sebesar 115,8%. Namun demikian penurunan tersebut
tidak signifikan mengingat jumlah lulusan 2016 (77 orang) lebih banyak dibanding dengan
lulusan 2015 (68 orang). Disamping itu terdapat 4 orang lulusan yang melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
Jika dibandingkan dengan target jangka menengah hingga tahun 2019, BATAN
menargetkan IK 1.3 sebesar 85%, maka sampai dengan tahun 2016 target tersebut telah
terealisasi, dengan capaian sebesar 102,36%. Hal ini memperlihatkan bahwa lulusan STTN
memiliki kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja, dimana lulusan dibekali penguasaan
keterampilan yang qualified dengan didukung Sertifikat Izin Bekerja (SIB) Petugas Proteksi
Radiasi dan/atau Operator Radiografi yang dikeluarkan BAPETEN, dimana sertifikat profesi
ini berguna pada saat mereka bekerja di industri/rumah sakit.
Berdasarkan hasil tersebut, BATAN tetap melakukan upaya perbaikan, antara lain:
1. menyelenggarakan Job fair dan temu pelanggan;
2. meningkatkan keunggulan komparatif lulusan dengan menambah sertifkat
kompetensi Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI);
3. meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris; dan
4. kerja sama dengan instansi dalam maupun luar negeri; dan
5. mengintensifkan pemasyarakatan produk ke instansi pemerintah dan industri.
Bekerja di industri Minyak Bekerja Sebagai Analis Uji Tak Rusak
Dengan Radiografi
Bekerja sebagai Geofisika Logging di
Perusahaan Swasta
Studi S2 di Korsel
Gambar 3.7. Alumni STTN
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 17
Jumlah SDM nasional dan regional yang meningkat kompetensinya di bidang nuklir
(IK 1.4.)
IK 1.4. diperuntukan bagi pengukuran kuantitas SDM BATAN yang meningkat
kompetensinya di bidang nuklir karena peningkatan pendidikan dan/atau pelatihan, dan SDM
luar BATAN yang mengikuti pelatihan bidang nuklir di BATAN. SDM nasional dan regional
yang mengikuti pelatihan di bidang nuklir adalah SDM yang memenuhi kompetensi di bidang
nuklir melalui pelatihan pemagangan, pelatihan teknis berbasis kenukliran dan penunjang
serta pelatihan kerja sama di tingkat regional. Peningkatan kompetensi ini terutama dilandasi
atas kebutuhan dari unit kerja teknis dalam pemenuhan persyaratan BAPETEN, yaitu
pelatihan berlisensi. Selain itu terkait dengan pelaksananaan program dan kegiatan di
BATAN serta kebutuhan stakeholder, peningkatan kompetensi keahlian yang spesifik di
bidang nuklir harus dipenuhi melalui pendidikan dan pelatihan baik ditingkat nasional,
regional, maupun internasional. Pada tahun 2016 sebanyak 1.400 orang dari target sebesar
1.400 orang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1. Jenis Pendidikan dan Pelatihan
No Jenis Pelatihan SDM Nasional
(orang)
SDM Regional
(orang)
1. Pelatihan Teknis Berbasis Kompetensi 547
2. Pelatihan Pemagangan (Coaching) 84
3. Pelatihan PLTN/RDE 92
4. Pelatihan Kerjasama Regional
Accelerator School
7 28
5. Pelatihan Kerja sama Regional HPC 21 1
6. Pelatihan Layanan Publik PNBP 620
Total 1371 29
Gambar 3.7. Grafik Target dan Capaian IK 1.4 sampai dengan Tahun 2019
Dari Gambar 3.7 di atas, terlihat bahwa realisasi IK 1.4. pada 2016 sebanyak 1.400
orang tercapai sesuai target (1.400 orang) dengan capaian kinerja 100%. Capaian kinerja IK
1.4 ini lebih rendah jika dibandingkan 2015 (107,74%). Hal tersebut karena adanya
pemotongan anggaran dan self blocking, sehingga alokasi dana pendidikan dan pelatihan
18 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
menurun. Upaya yang dilakukan untuk mencapai target dan untuk memenuhi permintaan
stakeholder adalah dengan mengadakan pelatihan selingkung dan pelatihan menggunakan
metode e-learning. Jika dibandingkan dengan target jangka menengah hingga tahun 2019,
BATAN menargetkan IK 1.4 sebanyak 6.982 orang, maka sampai dengan tahun 2016 sudah
terealisasi sebanyak 2.889 orang, dengan capaian sebesar 41,38%.
Berdasarkan hasil ini, BATAN akan melakukan upaya peningkatan kinerja di periode
mendatang, antara lain:
1. Meningkatkan penerapan sistem manajemen mutu dan sistem manajemen K3;
2. Menerapkan sistem informasi pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi guna
menunjang analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan, serta meningkatkan
koordinasi dengan satker lain dalam penyelenggaraan pelatihan;
3. Menerapkan sistem pembelajaran berbasis internet dengan menggunakan
Moodle sebagai Learning Management System (LMS);
4. Mengembangkan sistem pelatihan dengan menggunakan kombinasi model tatap
muka dengan pembelajaran e-learning, dan mengusulkan program pelatihan
berbentuk penugasan yang disebut penugasan pengembangan (developmental
assignment);
5. Meningkatkan kerja sama penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan baik di
tingkat nasional, regional maupun internasional; dan
6. Meningkatkan kemampuan para staf teknis dan administratif, baik sebagai tenaga
pengajar, instruktur pelatihan, maupun tenaga pengelola kegiatan pendidikan dan
pelatihan.
Meningkatnya kualitas dan daya saing hasil penelitian, pengembangan dan
perekayasaan iptek nuklir (SS2)
SS2 yang dimaksudkan adalah terwujudnya teknologi berbasis demand driven dalam
rangka mendukung peningkatan daya saing pengguna teknologi melalui pengelolaan sumber
daya yang dimiliki secara efektif dan efisien. SS2 ini dicapai melalui satu indikator kinerja
yaitu jumlah produk yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) nuklir. Uraian
atas capaian IK yang mendukung sasaran strategis ini sebagai berikut.
Jumlah produk yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) nuklir (IK 2.1)
IK 2.1. ditujukan untuk pengukuran kuantitas produk berupa barang atau jasa yang
dihasilkan oleh industri/institusi, dimana dalam proses produksinya menerapkan SNI nuklir.
SNI adalah standar yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional dan berlaku secara
nasional. Sertifikat yang diberikan atas penerapan SNI ini dapat berupa sertifikat hasil uji,
sertifikat kalibrasi, sertifikat sistem mutu, sertifikat sistem manajemen lingkungan, sertifikat
produk, sertifikat personel, sertifikat pengelolaan hutan produksi lestari, sertifikat inspeksi,
sertifikat keselamatan (Penjelasan Pasal 14 ayat (1) PP 102/2000).
SNI bersifat sukarela untuk diterapkan oleh pelaku usaha. Akan tetapi, SNI berkaitan
dengan kepentingan keselamatan, keamanan, kesehatan masyarakat atau pelestarian fungsi
lingkungan hidup dan/atau pertimbangan ekonomis, institusi teknis dapat memberlakukan
secara wajib sebagian atau seluruh spesifikasi teknis dan atau parameter dalam SNI (Pasal
12 ayat (2) PP 102/2000).
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 19
Realisasi IK 2.1. sebanyak 2 produk dari target sebanyak 3 produk, sehingga capaian
IK 2.1. adalah sebesar 66,67%. Adapun produk yang sudah mengacu pada SNI nuklir
adalah sebagai berikut:
1. Jasa validasi dan pengendalian dosis dalam perlakuan pangan yang
menggunakan SNI ISO 14470:2014 Iradiasi Pangan - Persyaratan untuk
pengembangan, validasi dan pengendalian rutin proses radisi menggunakan
radiasi pengion untuk perlakuan pangan.
Pengguna SNI: PTKMR-BATAN, PAIR-BATAN, Balai Pengamanan Fasilitas
Kesehatan (BPFK)-Kemenkes, dan PT. Rel-ion Sterilization Services.
2. Jasa sterilisasi produk kesehatan menggunakan SNI ISO 11137-1:2015
Strerilisasi produk kesehatan - Radiasi - Bagian 1: Persyaratan untuk
pengembangan, validasi dan kendali rutin proses sterilisasi alat medis.
Pengguna SNI: PT. Rel-ion Sterilization Services.
Gambar 3.8 Grafik Target dan Capaian IK 2.1 sampai dengan Tahun 2019
Dari Gambar 3.8 di atas, terlihat bahwa realisasi IK 2.1. pada 2016 sebanyak 2 produk
lebih rendah dari target sebanyak 3 produk, dengan capaian kinerja 66,67%. Capaian kinerja
IK 2.1. ini lebih rendah jika dibandingkan 2015 (100%). Jika dibandingkan dengan target
jangka menengah hingga tahun 2019, BATAN menargetkan IK 2.1. sebanyak 20 produk,
maka sampai dengan tahun 2016 sudah terealisasi sebanyak 4 produk dari target 5 produk,
dengan capaian kinerja sebesar 20% dari target 25%. Hal tersebut karena SNI bidang nuklir
belum banyak dikenal oleh kalangan industri di Indonesia. Selain itu diperlukan pendataan
atas produk hasil litbangyasa BATAN yang membutuhkan SNI bagi proses hilirisasinya.
Berdasarkan hasil ini, BATAN akan melakukan upaya perbaikan di periode mendatang
dengan cara:
1. melakukan pendataan terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir,
2. mensosialisasikan SNI Bidang nuklir,
3. melakukan kerjasama dengan regulator dalam penerapan SNI nuklir di Industri,
dan
4. mengaktifkan kembali lembaga sertifikasi SNI nuklir
20 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui pendayagunaan hasil penelitian,
pengembangan dan perekayasaan iptek nuklir (SS3)
SS3 ditujukan bagi perwujudan perbaikan kondisi perekonomian masyarakat melalui
pemanfaatan produk-produk hasil litbangyasa BATAN. Upaya untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat, khususnya para petani, melalui pemanfaatan produk litbang iptek
nuklir berupa varietas unggul yang dimanfaatkan dalam kegiatan pertanian mereka. SS3
dicapai melalui satu indikator yaitu persentase peningkatan pendapatan petani melalui
pemanfaatan produk litbangyasa iptek nuklir. Uraian atas capaian IK tersebut sebagai
berikut.
Persentase peningkatan pendapatan petani melalui pemanfaatan produk litbangyasa
iptek nuklir (IK 3.1.)
IK 3.1. merupakan pengukuran terhadap impact pendayagunaan hasil litbangyasa
BATAN dalam bidang pertanian, khususnya penggunaan varietas unggul mutasi radiasi padi
dan kedelai. Sasarannya adalah terukurnya dampak penerapan program kerja sama
pemanfaatan hasil litbangyasa iptek nuklir terhadap ekonomi masyarakat pengguna produk
litbang BATAN. Untuk mengukur dampak tersebut, BATAN melakukan kegiatan berupa
survei yang hasilnya diharapkan dapat merepresentasikan dampak pemanfaatan hasil
litbangyasa iptek nuklir terhadap perekonomian masyarakat pengguna produk BATAN.
Gambar 3.9 Grafik Target dan Capaian IK 3.1 sampai dengan Tahun 2019
Dari Gambar 3.9 di atas, terlihat bahwa realisasi IK 3.1. pada 2016 (22,80%) melebihi
target (20%) dengan capaian kinerja 114%. Capaian kinerja IK 2.1. ini lebih tinggi jika
dibandingkan 2015 (28%). Jika dibandingkan dengan target jangka menengah hingga tahun
2019, BATAN menargetkan IK 2.1. sebesar 30%, maka sampai dengan tahun 2016 sudah
terealisasi sebesar 22,80% dengan capaian kinerja sebesar 76%.
Kegiatan survei dilakukan oleh pihak ketiga, PT. Pro Ultima Citra Madani, di 8 provinsi
yang telah memanfaatkan varietas padi dan kedelai hasil litbangyasa BATAN melalui
program Promosi Hasil Litbang Iptek Nuklir (PHLIN). Survei ini menggunakan metode
multistage random sampling untuk pemilihan responden, dengan harapan dapat menjamin
tingkat keterwakilan publik di suatu daerah. Metode pengambilan data berupa wawancara
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 21
tatap muka secara langsung terhadap responden. Pelaksanaan wawancara tatap muka
dilakukan terhadap 500 responden pengguna produk BATAN. Adapun hasil survei dapat
dilihat pada Gambar 3.10.
Gambar 3.10. Rekapitulasi Survei Peningkatan Pendapatan Petani
Dari Gambar 3.10, dapat disimpulkan bahwa kabupaten yang mendapat kesempatan
menikmati program PHLIN pada tahun 2016 memiliki produktivitas lebih tinggi dari pada rata-
rata produktivitas kabupaten lain di provinsinya. Artinya, keberadaan program ini dapat
meningkatkan produktivitas kabupaten lebih tinggi dari pada rata-rata kabupaten lain di
provinsi yang sama. Peningkatan produktivitas tertinggi terlihat di provinsi Bali yang
mencapai 1,91 ton lebih tinggi dari pada rata-rata provinsinya. Banten menjadi provinsi
dengan kabupaten yang mempunyai distingsi paling rendah, kedua kabupaten di provinsi ini
mempunyai selisih 0,1 ton lebih tinggi dari pada rata-rata provinsinya.
Hasil survei menunjukkan bahwa kabupaten penerima program PHLIN dapat
meningkatkan pendapatan rata-rata petani pengguna produk litbang BATAN sebesar 22,8%,
pada tingkat kepercayaan 95%.
Harapan petani terfokus pada pengembangan kualitas fisik dari varietas BATAN,
seperti:
1. Produk yang lebih tahan hama dan adaptif terhadap perubahan iklim,
2. Produktivitas yang lebih banyak, dan
3. Jumlah ketersediaan benih yang mencukupi.
Berdasarkan hasil ini, BATAN akan melakukan upaya perbaikan dan peningkatan di
periode mendatang, yaitu:
1. Melakukan invensi varietas unggul baru yang adaptif terhadap iklim
2. Pendampingan sesuai kebutuhan untuk penanaman di lapangan, agar
menghasilkan produktivitas sesuai dengan atau mendekati spesifikasi benih
3. Menyusun petunjuk teknis penanaman varietas padi dan kedelai BATAN sesuai
kondisi daerah
4. Meningkatkan promosi penggunaan benih padi dan kedelai BATAN
22 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Meningkatnya kepuasan pemangku kepentingan (SS4)
SS4 dimaksudkan untuk mewujudkan peningkatan kualitas layanan BATAN dalam
memenuhi kebutuhan pengguna, berupa layanan jasa dan produk teknologi nuklir, yang
diukur melalui tingkat kepuasan pengguna.
Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik, utamanya melalui pelayanan
jasa iptek nuklir, BATAN secara rutin melakukan survei terhadap kepuasan masyarakat atas
kualitas layanan yang diberikan oleh unit kerja di lingkungan BATAN. Hal ini sejalan dengan
amanat UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tertanggal 24 Februari
2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan
Instansi Pemerintah, dimana pelayanan masyarakat harus memenuhi standardisasi yang
diatur dalam ketentuan tersebut.
SS4 dicapai melalui satu indikator kinerja, yaitu Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
layanan BATAN. Uraian atas capaian IK tersebut adalah sebagai berikut.
Indeks Kepuasan Masyarakat Layanan BATAN (IK 4.1)
IK 4.1 ditujukan bagi pengukuran tingkat kepuasan masyarakat atas pelayanan publik
yang diberikan oleh BATAN melalui unit kerja di lingkungan BATAN, dengan nilai IKM
diperoleh melalui survei atas pendapat masyarakat dalam memperoleh layanan tersebut.
Hasil perhitungan nilai IKM unit-unit kerja yang melakukan pelayanan jasa iptek nuklir dalam
survei kepuasan pelanggan tahun 2016 menghasilkan nilai IKM 3,21 dalam skala 4.
Gambar 3.11. di bawah, terlihat bahwa realisasi IK 4.1. pada 2016 sebesar 3,21 dan
tercapai melebihi target (3,10), dengan capaian kinerja 103,55%. Capaian kinerja IK 4.1 ini
terlihat lebih rendah jika dibandingkan 2015 (103,93%), dikarenakan target tahun 2015 lebih
kecil tetapi secara kuantitas realisasinya lebih tinggi. Jika dibandingkan dengan target jangka
menengah hingga tahun 2019, BATAN menargetkan IK 4.1 mencapai sebesar 3,20, maka
sampai dengan tahun 2016 sudah terealisasi sebesar 3,21, dengan capaian sebesar
100,31%.
Gambar 3.11. Grafik Target dan Capaian IK 4.1 sampai dengan Tahun 2019
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 23
Penilaian IKM didasarkan pada Perka BATAN Nomor 186/KA/IX/2012 tentang
Pedoman Penyusunan IKM Unit Pelayanan BATAN. Terdapat 14 unsur penilaian dalam
perka tersebut, yaitu: (1) prosedur pelayanan, (2) persyaratan pelayanan, (3) kejelasan
petugas pelayanan, (4) kedisiplinan petugas pelayanan, (5) tanggung jawab petugas
pelayanan, (6) kemampuan petugas pelayanan, (7) kecepatan pelayanan, (8) keadilan
dalam mendapatkan pelayanan , (9) kesopanan dan keramahan petugas, (10) kewajaran
biaya pelayanan, (11) kepastian biaya pelayanan, (12) kepastian jadwal pelayanan, (13)
kenyamanan lingkungan, dan (14) keamanan pelayanan. Dari hasil survei diperoleh nilai
tertinggi (3,26) yakni unsur kesopanan dan keramahan petugas, kewajaran biaya pelayanan,
dan kenyamanan lingkungan dianggap pelanggan sudah cukup baik. Sedangkan nilai unsur
yang rendah adalah kecepatan pelayanan (3,14), unsur ini untuk mendapat perhatian dalam
perbaikan layanan. Pada tahun 2016 baru unit pelayanan pengelolaan limbah radiaoktif telah
menggunakan software e-Lira, tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan
layanan dari 15 hari menjadi 2 hari.
Gambar 3.12. Grafik Nilai 14 Unsur Pengukuran IKM BATAN
Saat ini terdapat Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman
Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Namun BATAN
belum sepenuhnya menggunakan Permen PAN-RB tersebut, dikarenakan masih terdapat
Perka BATAN Nomor 186 Tahun 2012.
Tindakan konkrit untuk meningkatkan kinerja IK 4.1 diantaranya:
1. Menyesuaikan metode penilaian IKM berdasarkan Permen PAN-RB Nomor 16
Tahun 2014
2. Melakukan revisi terhadap Perka BATAN Nomor 186/KA/IX/2012
3. Menunjuk unit kerja penanggung jawab pengumpul data kinerja IK 4.1
B. Realisasi Anggaran
Tahun 2016 BATAN mendapat pagu anggaran sebesar Rp814.880.249.000,00. Pada
bulan Mei, kebijakan pemotongan anggaran secara nasional yang dikeluarkan melalui
Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2016 berdampak pada pengurangan angggaran BATAN
24 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
sebesar Rp54.599.514.000,00. Pada bulan Agustus, melalui Instruksi Presiden Nomor 8
Tahun 2016 kembali dikeluarkan kebijakan selfblocking anggaran. BATAN diharuskan untuk
menunda penggunaan anggaran sebesar Rp11.449.341.000,00 hingga akhir tahun 2016
berakhir. Selanjutnya, terdapat revisi anggaran berupa penambahan target PNBP sebesar
Rp976.764.000,00 dan hibah luar negeri sebesar Rp533.649.000,00, sehingga pagu
anggaran BATAN 2016 menjadi Rp761.791.148.000,00.
Gambar 3.13. Grafik realisasi anggaran BATAN tahun 2016
Dari Gambar 3.13 di atas, terlihat total pagu anggaran BATAN tahun 2016 sebesar
Rp761.791.148.000,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar
Rp729.121.633.110,00 atau 95,71%. Jika pagu anggaran BATAN dikurangi pagu blokir
sebesar Rp11.449.341.000,00, maka realisasi anggaran BATAN menjadi 97,17%. Hal
tersebut menunjukan bahwa serapan anggaran BATAN sudah sangat baik, yaitu di atas
95%.
Kebijakan penghematan anggaran yang terjadi pada tahun 2016 tidak berdampak
secara signifikan terhadap capaian indikator kinerja BATAN, namun akan berdampak pada
capaian indikator kinerja program pada eselon I dan capaian indikator kinerja kegiatan pada
eselon II. Dampak atas pemotongan dan selfblocking anggaran tahun 2016 antara lain:
1. Pengurangan kuantitas dan penurunan kualitas pada beberapa output litbang;
2. Tidak terlaksana pembelian peralatan dan bahan litbang;
3. Tertundanya kegiatan revitalisasi fasilitas nuklir; dan
4. Beberapa diklat untuk meningkatkan kompetensi/kemampuan SDM tidak
terlaksana.
Pagu anggaran BATAN di tahun 2015 adalah Rp856.986.904.000,00. Jika
dibandingkan pagu anggaran 2015 dengan pagu anggaran BATAN 2016, terjadi penurunan
sebesar Rp106.645.097.000,00 (termasuk selfblocking).
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 25
C. Indikator Kinerja Lainnya Terkait Prioritas BATAN
Pembangunan Irraditor Gamma
Fasilitas iradiasi sinar gamma (iradiator gamma) merupakan salah satu hasil iptek
nuklir untuk mengatasi masalah ketersediaan teknologi pengawetan dan sterilisasi yang
handal, aman, efisien dan ekonomis. Saat ini Indonesia memiliki 2 fasilitas iradiator gamma
yaitu 1 fasilitas berskala industri yang dimiliki pihak swasta dan 1 fasilitas iradiator gamma
BATAN untuk keperluan penelitian dan pengembangan. Untuk meningkatkan pemanfaatan
hasil litbangyasa agar lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas, maka BATAN saat
ini sedang membangun sebuah prototipe Iradiator Gamma Serbaguna dengan kapasitas
awal 300 kCi dan kapasitas maksimum 2 MCi. Iradiator gamma ini mempunyai karakter
kinerja yang sama dengan iradiator acuan (yang sudah dibangun di beberapa negara lain)
sehingga aman, handal dan efisien untuk dioperasikan di Kawasan Puspiptek Serpong.
Iradiator ini dibangun dengan tujuan mendemonstrasikan teknologi proses pengawetan dan
sterilisasi radiasi gamma untuk makanan, obat-obatan, jamu herbal, kosmetika dan alat-alat
kesehatan dalam skala industri (bukan skala penelitian).
Sejak tahun 2010, BATAN telah membuat desain konsep dan desain dasar iradiator
untuk pengawetan bahan pangan. Adapun Kegiatan pada tahun 2015 BATAN telah
membuat (1) desain rinci (detail design) iradiator agar dapat memenuhi seluruh kebutuhan
pemangku kepentingan (stakeholder) calon pengguna. dengan kandungan tingkat komponen
dalam negeri mencapai 85%, (2) dokumen untuk pelelangan Kontraktor Iradiator, dan (3)
dokumen perizinan pembangunan iradiator di BAPETEN. Sedangkan tahun 2016 dimulai
pembangunan fisik irradiator gamma di kawasan PUSPIPTEK serpong. Selain gedung
iradiator juga dibangun Gedung Hall tempat loading-unloading barang yang akan diiradiasi,
Gedung Utilitas (Mechanical and Electrical Support Building) yang akan berisi fasilitas
Sistem pengolahan dan purifikasi air, panel listrik dan generator listrik. Gedung Kantor dan
Pemasaran juga telah diselesaikan dimana gedung ini akan menyediakan ruang-ruang
Direksi dan Staf, ruang administrasi, ruang pertemuan dan ruang server komputer.
Pembangunan Irradiator Gamma akan diselesaikan pada tahun 2017, berupa pemasangan
komponen mekanik, instrumentasi dan kendali, sistem keselamatan, pemuatan sumber Co-
60 sebesar 300 kCi, serta uji fungsi Iradiator Gamma.
26 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Gambar 3.14. Kompleks Irradiator Gamma di kawasan PUSPIPTEK yang sedang dibangun.
Kiri depan ke belakang berturut-turut: Gedung Hall untuk loading-unloading barang, Gedung
Irradiator, dan Gedung Utilitas (MES). Kanan depan adalah gedung kantor dan pemasaran
Varietas Unggul Tanaman Pangan
Pada tahun 2016 BATAN menghasilkan 2 calon varietas unggul baru yaitu:
1. Padi yang diberi nama Mustaban (Mutasi Radiasi Varietas Banten) adalah hasil
pengembangan rekayasa genetik padi lokal Banten, memiliki keunggulan: umur
panen hanya 103 hari, produksi rata-rata 6,59 ton/ha, potensi hasil 10,86 ton/ha,
beras kepala utuh 92,48%, kadar amilosa 13,13 sehingga nasinya empuk dan
pulen, tahan terhadap penyakit blast dan agak tahan wereng, anakan tanaman
produktif 18 bh/rumpun.
2. Kacang tanah yang diberi nama Katantan 1 (Kacang Tanah BATAN), dengan
keunggulan: potensi hasil 2,73 ton/ha, berpolong 3, tahan penyakit karat, dan
tidak mengandung aflatoxin (carsinogenic) yaitu zat penyebab penyakit kanker.
Padi Mustaban dan kacang tanah Katantan tersebut sudah dinyatakan lulus pada
sidang pelepasan tanggal 24 Agustus 2016, saat ini tinggal menunggu surat keputusan (SK)
pelepasan oleh Kementerian Pertanian.
Jumlah Daerah Yang Memanfaatkan Hasil Litbang Iptek Nuklir
Kegiatan promosi dan diseminasi produk hasil litbangyasa BATAN dilaksanakan agar
produk-produk tersebut dikenal, diterima, dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Melalui
kegiatan promosi dan diseminasi, BATAN menjaring sejumlah mitra pengguna berbasis
daerah untuk dapat mengaplikasikan produk litbang BATAN agar dikenal secara luas. Di
tahun 2016, capaian ini diperoleh dari pelaksanaan kegiatan promosi dan diseminasi bidang
pertanian, khususnya kegiatan Promosi Hasil Litbang Iptek Nuklir (PHLIN), demonstration
plot (demplot) dan penyebaran benih.
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 27
Adapun data jumlah daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) yang memanfaatkan hasil
litbang iptek nuklir bidang pertanian disajikan dalam Gambar 3.15.
Gambar 3.15. Grafik Jumlah Kabupaten/Kota Yang Memanfaatkan Hasil Litbang BATAN
Tahun 2016
Kabupaten/Kota yang memanfaatkan produk pertanian hasil litbang BATAN diperoleh
melalui:
1. Kegiatan PHLIN, dilaksanakan di 34 Kabupaten/Kota oleh 20 mitra kontraktual
Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) terkait di tingkat
Kabupaten/Kota/Provinsi dan Perguruan Tinggi. Mekanisme pemilihan mitra
didasarkan pada 4 kriteria yaitu: pertama merupakan daerah penyangga pangan
bagi provinsi dan sebagai penghasil padi atau penyangga pangan nasional,
kedua merupakan daerah dimana terdapat penelitian bidang pangan, ketiga
merupakan mitra litbang daerah, dan keempat didasarkan atas hasil evaluasi
melalui lokakarya setiap tahunnya.
2. Kegiatan Demplot dilaksanakan di 33 daerah Kabupaten/Kota yang merupakan
mitra non kontraktual, diperoleh dari kegiatan demplot pertanian padi hasil litbang
BATAN, dengan kegiatan berbentuk penyebaran benih unggul varietas BATAN.
Adapun 7 dari 33 daerah Kabupaten/Kota tersebut merupakan daerah yang sama
dengan daerah mitra PHLIN, namun pelaksanaan kegiatan dilakukan di
Kecamatan yang berbeda.
Capaian ini menunjukkan antusiasme petani di daerah untuk mengenal dan mencoba
produk varietas unggul BATAN setelah mengetahui keunggulan produk yang telah
dimanfaatkan di daerah tetangganya. Dengan inisiatif sendiri, para petani tersebut meminta
untuk dijadikan tempat demplot/demfarm atau penyebaran varietas BATAN, karena melihat
potensi hasil panen yang lebih tinggi dibanding varietas yang pernah digunakan. Daftar
daerah yang memanfaatkan hasil litbang iptek nuklir tahun 2016 melalui kegiatan PHLIN dan
demplot tersedia di Lampiran IV.
Sebagai tambahan, BATAN mendapat tugas dalam melaksanakan pembentukan dan
pengembangan kawasan Agro Techno Park (ATP) dalam periode 2015-2019. Pembentukan
28 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
dan pengembangan kawasan ATP dilakukan di 3 Kabupaten, yaitu Kabupaten Musi Rawas,
Klaten, dan Polewali Mandar. Dalam pelaksanaannya, kegiatan yang berfokus pada bidang
pertanian unggul ini sepenuhnya menggunakan produk litbang BATAN berupa benih unggul
dan metode pertanian terpadu. Dengan demikian, kegiatan ini akan berkontribusi dalam
menyumbangkan 3 daerah yang memanfaatkan hasil litbang iptek nuklir, sehingga hasil
aktual capaian indikator ini mencapai 63 Kabupaten/Kota.
Luas Lahan Pertanian Yang Menggunakan Varietas Unggul Batan
BATAN telah berkontribusi terhadap pengkayaan jumlah varietas unggul nasional
Indonesia dengan menghasilkan 21 varietas padi, 10 varietas kedelai, 2 varietas kacang
hijau, 3 varietas sorgum, dan 1 varietas gandum tropis. Benih unggul bermutu yang
dihasilkan BATAN memiliki sifat seperti: berdaya hasil tinggi, tahan terhadap hama penyakit
tanaman, umur tanamnya pendek, dan rasa yang enak. Peningkatan pendapatan para
petani merupakan impact yang ingin dicapai oleh BATAN, disamping mendukung capaian
indikator nasional bidang pangan berupa ketahanan pangan nasional. Hingga saat ini,
BATAN terus berupaya untuk mendukung ketersediaan benih unggul bermutu yang dapat
diakses oleh masyarakat petani. Tingkat produktivitas padi varietas BATAN rata-rata
mencapai 7 ton/ha, dimana nilai tersebut lebih tinggi dibanding nilai produktivitas rata-rata
nasional (5,01 ton/ha).
Gambar 3.16. Luas Lahan Yang Menggunakan Varietas Unggul BATAN
Luas lahan pertanian percontohan (bukan yang ditanami oleh petani secara mandiri)
yang menggunakan varietas unggul BATAN melalui kegiatan PHLIN adalah sebesar 972,25
ha dan demplot sebesar 348,25 ha. Dengan inisiatif sendiri, beberapa petani meminta untuk
dapat dilibatkan dalam kegiatan demplot/demfarm atau penyebaran varietas BATAN, karena
melihat potensi hasil panen yang lebih tinggi dibanding varietas yang pernah mereka
gunakan. Penyebaran benih unggul BATAN secara mandiri yang dilakukan oleh masyarakat
untuk tahun 2016 seluas 93.315 ha dan pada tahun 2015 luasan mandiri seluas 47.092 ha.
Disamping kegiatan PHLIN, luasan lahan diperoleh juga melalui program Agro Techno
Park (ATP) di 3 kawasan dengan luasan lahan persawahan yang ditanami varietas unggul
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 29
BATAN sebesar 189 ha, sehingga total luasan lahan pertanian yang menggunakan varietas
unggul BATAN mencapai 1.509,5 ha.
National Science Techno Park dan Agro Techno Park
National Science Techno Park (N-STP) adalah kawasan yang dikembangkan secara
profesional untuk dapat berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar
kawasan tersebut. N-STP mempunyai kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi di
bidang pertanian dan juga berfungsi sebagai center of excellent serta tempat rujukan
teknologi di bidang pertanian. N-STP menjadi sarana inisiasi dan transfer teknologi di antara
lembaga litbang, universitas dan industri, juga mengedukasi masyarakat, dan diharapkan
menjadi pusat penumbuhan wirausaha baru di bidang teknologi pertanian maju dan Pusat
layanan teknologi maju ke masyarakat. N-STP BATAN dikembangkan di Kawasan Nuklir
Pasar Jumat, Jakarta.
Agro Techno Park (ATP) adalah tempat untuk pengembangan dan penerapan inovasi
yang diarahkan berfungsi sebagai :
1. Pengembangan inovasi bidang pertanian dan peternakan yang telah dikaji, untuk
diterapkan dalam skala ekonomi,
2. Tempat pelatihan, pemagangan, pusat diseminasi, dan pusat advokasi bisnis ke
masyarakat luas
ATP BATAN dibangun dan dikembangkan di 3 lokasi yaitu: kabupaten Musi Rawas-
Sumatera Selatan, kabupaten Klaten-Jawa Tengah, dan kabupaten Polewali Mandar-
Sulawesi Barat.
Tahun 2016 merupakan tahun kedua pelaksanaan N-STP dan ATP BATAN. Kegiatan
telah dilaksanakan sesuai tahapan dalam Blue Print Kegiatan N-STP dan ATP 2015-2019.
Kegiatan N-STP yang telah dilaksanakan tahun 2016 adalah revitalisasi gedung dan
bangunan (Green House, Cold Storage, Laboratorium kultur jaringan dan rumah kawat),
serta pengadaan peralatan (elisa reader, waterbath shaker, laminaar flow, dan alat untuk
analisa protein kasar). Telah diperoleh produk inovasi berupa 2 calon varietas unggul
tanaman pangan baru yang telah lulus sidang pelepasan varietas di Kementan (padi
Mustaban dan kacang tanah Katantan 1), satu formula pakan ternak ruminansia
(Superblock), dan 1 metode pemupukan. N-STP telah menyediakan 6.056 ton benih padi
kelas Breader Seed (BS) dan 1.058 ton benih kedelai kelas BS hasil litbang BATAN, dan
melayani 172 jasa permintaan benih. Di samping itu N-STP juga telah bermitra dengan 9
penangkar yang tersebar di 3 daerah ATP. Telah dilaksanakan diklat/magang yang dihadiri
oleh 40 peserta, serta penyediaan fasilitas litbang di N-STP yang telah dapat
dimanfaatkan/dikunjungi oleh 4.700 orang.
30 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Kegiatan ATP yang dilaksanakan pada tahun 2016 adalah pelatihan
teknis/pemagangan pertanian terpadu/wirausaha sebanyak 145 peserta, penangkaran padi
seluas 30 ha, penangkaran kedelai seluas 10 ha, penyebaran padi seluas 250 ha,
penyebaran kedelai seluas 24 ha, dan pemeliharaan 92 ekor sapi secara komunal.
Disamping itu kegiatan ATP bekerjasama dengan perguruan tinggi daerah yaitu: Universitas
Musi Rawas – Kab. Musi Rawas, Universitas Pembangunan Nasional – Yogyakarta, dan
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian – Kab. Polman.
ATP di Kabupaten Musi Rawas-Sumatera Selatan
ATP di Kabupaten Polewali Mandar-Sulawesi Barat
Gambar 3.17 Green House N-STP BATAN
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 31
ATP di Kabupaten Klaten-Jawa Tengah
Gambar 3.18. Gedung Ruang Informasi dan Gapura ATP
Pembangunan Reaktor Daya Eksperimental (RDE)
Dalam rangka mempersiapkan pembangunan PLTN di Indonesia, BATAN telah
melakukan penelitian tentang inventarisasi sumberdaya mineral radioaktif, penelitian
penambangan, pengolahan mineral radioaktif hingga menjadi bahan baku bahan bakar
nuklir, penelitian tentang bahan bakar nuklir, penelitian tentang limbah radioaktif, bahan
bakar nuklir bekas, keselamatan reaktor dan kajian sistem energi nuklir. Hasil kegiatan yang
telah direalisasikan terkait dengan isu strategis ini adaIah data sumberdaya Uranium dan
Thorium di Indonesia, pembuatan bahan bakar nuklir, pengelolaan limbah zat radioaktif dan
bahan bakar nuklir, penyiapan infrastruktur, tapak dan kesiapan PLTN, serta evaluasi
spesifikasi teknis PLTN dan evaluasi keselamatan reaktor nuklir.
Selain hasil inventarisasi unsur radioaktif saat ini juga telah dilakukan proses
pembangunan Reaktor Daya Eksperimental (RDE) untuk pengembangan sistem PLTN dan
sebagai wahana peningkatan kompetensi sumberdaya manusia di bidang PLTN.
RDE adalah reaktor nuklir yang digunakan untuk eksperimen dalam penguasaan
teknologi PLTN. BATAN telah me-launching rencana pembangunan RDE di kawasan
Puspitek Serpong, Tangerang Selatan sejak tahun 2014. Adapun progres program
pembangunan RDE adalah (1) Izin tapak RDE dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir
(Bapeten) berdasarkan Keputusan Kepala BAPETEN Nomor 001/IT/Ka-BAPETEN/23-I/2017
tentang izin tapak reaktor daya non komersial, tanggal 23 Januari 2017 (Lampiran V), (2)
Dokumen izin konstruksi yang terdiri dari: Dokumen Laporan Analisis Keselamatan (LAK)
RDE, Dokumen Daftar Informasi Desain (DID), Dokumen Daftar Utama Reaktor (DUR),
Dokumen Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi, Dokumen Program Manajemen
Penuaan RDE, Dokumen Kajian Teknis Keselamatan RDE, Dokumen Program
Dekomisioning RDE, Dokumen Sistem Seifgard RDE, Kesiapsiagaan Nuklir, dan Program
Konstruksi. (3) Dokumen Teknis Fabrikasi Kernel UO2, (4) Dokumen Teknis Pengelolaan
Limbah RDE, (5) Rancang Bangun Simulator RDE, (6) Dokumen Pangkalan Data RDE, (7)
Dokumen Peningkatan SDM, dan Perizinan RDE lainnya.
32 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Gambar 3.17. Lokasi Tapak RDE di Kawasan PUSPIPTEK Serpong
Logam Tanah Jarang
Logam Tanah Jarang (LTJ) adalah kumpulan 17 unsur kimia (15 unsur deret Lantanida
ditambah Skandium dan Ytrium). LTJ memegang peranan penting dalam kebutuhan material
produksi modern seperti dalam dunia super konduktor, laser, optik elektronik, aplikasi LED
dan iPAD, kaca dan keramik. LTJ dapat diperoleh dari hasil samping industri penambangan
timah dalam bentuk mineral Monasit dan Senotim, seperti yang terdapat di penambangan
timah Bangka Belitung (slag II). Slag II merupakan sisa peleburan timah yang masih
mengandung Uranium, Thorium dan LTJ dalam bentuk Monasit, Senotim maupun Zirkonium.
Untuk menghasilkan LTJ perlu penguasaan teknologi pemisahan dari sisa peleburan timah.
Berdasarkan potensi pemanfaatan LTJ tersebut, dibentuklah konsorsium LTJ yang
terdiri dari lembaga litbang pemerintah, universitas, dan industri. Konsorsium ini mengusung
misi untuk mewujudkan terciptanya industri LTJ di Indonesia, mulai dari hulu hingga hilir.
Untuk mencapai misi tersebut, anggota konsorsium dibagi dalam 4 kelompok kerja (Pokja).
Keempat Pokja tersebut adalah Pokja Inventarisasi dan Eksplorasi LTJ, Pokja Pengolahan
dan Pemurnian LTJ, Pokja Pengembangan Aplikasi LTJ, dan Pokja Perumusan Kebijakan
dan Industrialisasi LTJ. Pembagian tugas diantara anggota konsorsium merupakan bentuk
sinergi yang diharapkan dapat menghasilkan suatu teknologi proses pengolahan LTJ dan
juga kebijakan industrialisasi LTJ di Indonesia.
Tahun 2015 BATAN telah menguasai teknologi pengolahan bijih thorium dengan
dibangun dan diterapkanya pada pilot plant pemisahan thorium, uranium dan LTJ yang
terdapat pada pasir monasit hasil sisa pertambangan timah, bekerja sama dengan PT.
Timah di Muntok - Bangka Barat. Pada tahun 2016 BATAN membuat dan mengembangkan:
1. Prototipe pilot plant pemisahan Uranium, Thorium dan LTJ dari Monasit dengan
skala yang lebih besar di Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir, Ps. Jumat -
Jakarta. Dua dari delapan modul telah diselesaikan yaitu miling system
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 33
(penggerusan) dan ekstraksi, serta ditargetkan akan mampu beroperasi pada
tahun 2017.
Gambar 3.20. Prototipe pilot plant pemisahan Uranium, Thorium dan LTJ dari
Monasit
2. Prototipe pilot plant pengolahan LTJ di Pusat Sains dan Teknologi Akselerator,
Yogyakarta. Pilot plant ini akan mengolah LTJ hasil pemisahan dari monasit dan
merupakan satu-satunya di Indonesia yang akan dimanfaatkan untuk melakukan
pemisahan LTJ menjadi unsur lain seperti Cerium, Neobidium dan Lantanum
yang sangat dibutuhkan dalam industri elektronik, otomotif, dan pertahanan, serta
bernilai ekonomi tinggi.
Gambar 3.21. Prototipe pilot plant pengolahan LTJ
34 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
Kekayaan Intelektual (KI) adalah hak memperoleh perlindungan hukum atas kekayaan
intelektual, yang dapat berupa Paten, Perlindungan Varietas Tanaman (PVT), Hak Cipta,
dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. KI yang dimiliki oleh BATAN berupa Paten dan PVT.
Undang-Undang paten Nomor 14 Tahun 2001 dirumusakan, Paten adalah hak ekslusif yang
diberikan Negara kepada inventor atas “hasil invensinya” dibidang teknologi, yang untuk
selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan
persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Sampai akhir tahun 2016
invensi yang telah mendapat hak paten (granted) dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM sebanyak 39 paten dan 25 paten sederhana.
Pada tahun 2016, BATAN memperoleh paten baru sebanyak 6 paten, dengan rincian seperti
Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Paten BATAN Tahun 2016
No. Judul Paten, Inventor,
dan Unit Kerja Nama Inventor Nomor Paten Tanggal Sertifikat
1. Alat Pembuat Chitosan
Mujiono, S.T (PAIR) ID S000001447 20 Maret 2016
2. Wadah Detektor Zat
Padat Sawar Muka
Untuk Mendeteksi
Radiasi Alfa
Drs. Setyadi WS, dkk
(PSTA)
ID P000040286 17 Desember 2016
3. Metode Untuk Membuat
Produk Sinter Silikon
Karbida Yang
Mempunyai Tahanan
Jenis Listrik Kecil
Drs. Dani Gustaman
Syarif, M.Eng
(PSTNT)
ID P000040562
6 April 2016
4. Pipa Plastik Transparan
Berbasis Polimer
Poliolefin
Drs. Sudirman, M.Sc,
APU, dkk (PTBIN)
ID P000042634 31 Agustus 2016
5. Proses Produksi Re2O3
Dari Monasit Bebas Zat
Radioaktif
Budi Sarono (PPGN) ID P000040535 30 Maret 2016
6. Proses Pembuatan
Vaksin Fasciolosis
Dengan Teknik Radiasi
Boky Jeanne Tuasikal
(PAIR)
ID P000040417
15 Februari 2016
Disamping itu sampai dengan tahun 2016 juga diperoleh 2 PVT, dan 2 Hak Cipta serta
pengajuan 1 PVT atas kedelai hitam varietas Mutiara 3.
Layanan Jasa Iptek Nuklir untuk Masyarakat
Layanan BATAN adalah layanan yang diberikan oleh BATAN kepada masyarakat, baik
perorangan maupun lembaga/instansi dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang dimiliki
oleh BATAN yang berada di Jakarta (Kuningan Barat dan Pasar Jumat), Serpong-Tangerang
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 35
Selatan, Bandung, dan Yogyakarta. Adapun jenis layanan jasa iptek nuklir untuk masyarakat
(PNBP) di BATAN ada 17 jenis layanan. Pada tahun 2016 target penerimaan PNBP sebesar
Rp26.030.980.300,00 dan realisasi penerimaan PNBP tahun 2016 sebesar
Rp23.723.660.334,00 (91,14%). Sedangkan target penggunaan PNBP tahun 2016 sebesar
Rp24.382.263.000,00 dengan realisasi sebesar Rp20.965.828.736,00 (86,00%).
Gambar 3.22. Grafik Penerimaan dan Penggunaan PNBP BATAN
Gambar 3.23. Grafik Penerimaan PNBP BATAN Per Layanan
Dalam rangka peningkatan PNBP, upaya yang dilakukan oleh BATAN antara lain:
1. menggali potensi pelayanan PNBP;
2. mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan kerja sama antar lembaga;
3. meningkatkan informasi layanan PNBP ke masyarakat;
4. meningkatkan peran serta diseminasi dan kemitraan;
5. melakukan revisi terhadap PP tarif.
36 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Layanan Jasa Iptek Nuklir BATAN
1. Jasa Kalibrasi
Pelayanan jasa iptek nuklir bidang kalibrasi meliputi: survey meter, dosimeter, keluaran
radiasi, sumber standar, curiemeter, besaran suhu, besaran tekanan, besaran volume,
dimensi, dan flow meter.
2. Jasa Sertifikasi
Pelayanan jasa iptek nuklir bidang sertifikasi meliputi: bebas radiasi komoditi
ekspor/impor, kandungan radionuklida, personal, dan sistem manajemen mutu nuklir.
3. Jasa Analisis Pemantauan Radiasi Perorangan dan Daerah Kerja
Pelayanan jasa iptek nuklir bidang analisis meliputi: film monitor, TLD monitor, tingkat
radiasi daerah kerja, tingkat kontaminasi benda uji, kontaminasi zat radioaktif, tingkat
radiasi dan uji visual X-ray bagasi, uji kamera gamma, uji bungkusan tipe A, dan uji
bungkusan tipe B.
4. Jasa Iradiasi
Pelayanan jasa iptek nuklir bidang iradiasi dengan menggunakan: berkas elektron,
gamma irradiator, gamma reaktor, neutron reaktor, dan gamma chamber.
Jasa iradiasi yang dapat dilakukan antara lain: meningkatkan nilai batu mulia,
pengawetan bahan pangan, pelapisan permukaan kayu, sterilisasi peralatan medis, dll.
5. Jasa Pengelolaan Limbah Radioaktif
Pelayanan jasa iptek nuklir bidang pengelolaan limbah radioaktif meliputi: cair, semi
cair, padat, sumber radioaktif bekas, bahan bakar nuklir bekas, dan bahan nuklir.
6. Jasa Eksplorasi Bahan Galian dengan Teknologi Nuklir
Pelayanan jasa iptek nuklir bidang eksplorasi bahan galian/prospeksi, penyelidikan
geofisika mineral, pemetaan topografi, pemboran inti, pengukuran diagrafi nuklir, dan
penyelidikan geohidrologi.
7. Jasa Pengerjaan dan Uji Mekanik
Pelayanan jasa bidang uji mekanik meliputi: uji tarik pelat, uji tarik bulat, uji kekerasan,
uji impak, uji lelah, uji mulur, uji ketahanan permukaan, uji kekerasan permukaan,
nitridasi ion/plasma, dan pelapisan logam.
8. Jasa Penyiapan Sampel dan Analisis
Pelayanan jasa iptek nuklir bidang analisis struktur mikro, uji ketahanan sifat kimia
larutan, analisis korosi, analisis termal, analisis komposisi, analisis mikro biologi,
analisis klinik, analisis pemodelan, analisis partikulat udara, analisis kimia, dan analisis
sampel untuk industri.
9. Jasa Konsultasi Teknik
Pelayanan jasa iptek nuklir bidang konsultasi dan verifikasi meliputi: konsultasi teknik
penelusuran dan penyelesaian masalah di dalam industri.
10. Jasa Pelayanan Teknis Uji Tidak Merusak
Pelayanan jasa iptek nuklir bidang uji tidak merusak meliputi: hidrostatik, termografi
inframerah, ultrasonic, analisis paduan, eddy current, uji penetran, radiografi sinar X
dan gamma, interpretasi film radiografi, dan uji kesesuaian pesawat sinar X radiologi
diagnostik dan intervensional.
11. Jasa Keahlian Ketenaganukliran
Pelayanan jasa iptek nuklir bidang jasa perbantuan tenaga ahli bidang geologi,
konsultasi ahli, konsultasi pelaksana, dll.
12. Penjualan Produk Teknologi Nuklir
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 37
Pelayanan jasa iptek nuklir bidang penjualan air bebas mineral, Khitin dan
Oligokhitosan, standar U3O8, standar Thorium Oksida, standar UO2, freeze dried
amniotic membrane, bone ocular spherical implant, benih padi BS, benih kedelai BS,
dry ice, rendang daging iradiasi, semur daging iradiasi, pepes ikan mas iradiasi,
Nitrogen cair dll.
13. Jasa Pendidikan dan Pelatihan
Pelayanan jasa iptek nuklir bidang diklat radiografi, keselamatan radiasi pengion,
proteksi radiasi, termohidraulik reaktor, neutronik reaktor, dan basic NDT.
14. Jasa Sewa Peralatan Teknologi Nuklir
Pelayanan jasa iptek nuklir bidang jasa sewa pemanfaatan kanal hubung, freeze dryer,
otoklaf, oven, laminar air flow, tungku pemanas, tungku oksidasi, dan storage zat
radioaktif.
15. Jasa Pendidikan pada Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir
Pelayanan jasa iptek nuklir bidang pendidikan sekolah tinggi.
16. Jasa Pelaksanaan Uji Profisiensi
Pelayanan jasa iptek nuklir bidang uji komoditi sampel pangan, komoditi sampel
lingkungan, komoditi sampel biologi, komoditi sampel obat dan suplemen.
17. Jasa Pelayanan Penelitian dan Pengembangan di Bidang Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Nuklir yang Berasal dari Kerja sama dengan Pihak Lain, yaitu kerja sama
dengan perseorangan/perusahaan/instansi pemerintah lainnya dengan memberikan
layanan pengujian sampel yang telah disepakati karena tidak tercantum dalam PP
Nomor 29 tahun 2011 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis PNBP Yang Berlaku Pada
BATAN.
Daftar Penghargaan Terhadap BATAN
1. Opini WTP atas Laporan Keuangan dari
Kemenkeu.
BATAN sudah tujuh kali berturut-turut sejak tahun
2010 menerima predikat Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP) atas pengelolaan keuangan dan Barang Milik
Negara (BMN) oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),
hal ini menjadikan BATAN sebagai satu-satunya
lembaga pemerintah di bawah koordiasi
Kemenristekdikti yang meraih prestasi ini. Penghargaan
diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia,
Sri Mulyani di gedung Dhanapala Kementerian
Keuangan, Jakarta Pusat tanggal 20 September 2016.
38 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
2. Penghargaan Juara Harapan III, Lomba
Unit Kearsipan tingkat kementerian
lembaga
BATAN meraih penghargaan juara harapan 3
sebagai unit kearsipan terbaik 2016 tingkat
Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK).
Lomba kearsipan ini digelar dalam rangka
menjamin terwujudnya penyelenggaraan kearsipan
yang andal di lingkungan Lembaga Negara, Badan
Usaha Milik Negara (BUMN), dan Lembaga
Kearsipan Perguruan Tinggi (LKPT) serta
menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat bukti yang sah. Arsip
Nasional RI (ANRI) menyelenggarakan penilaian Unit Kearsipan dan LKPT terbaik Tahun
2016. Lomba yang digelar ANRI ini bertujuan untuk mendorong penguatan peran Unit
Kearsipan instansi Pemerintah Pusat dan LKPT dalam pembinaan kearsipan internal instansi
masing-masing guna mendukung pencapaian kinerja penyelenggaraan kearsipan instansi
dan layanan publik. Penghargaan diberikan oleh Kepala ANRI kepada Kepala Biro Umum
pada acara malam penganugerahan ANRI Award 2016 di Hotel Redtop, tanggal 17 Agustus
2016.
3. Penganugerahan Pemeringkatan Informasi
Publik Tahun 2016
BATAN mendapatkan peringkat ke VI dalam
Pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik yang
diberikan oleh Komisi Informasi Pusat Republik
Indonesia, dengan nilai keterbukaan informasi
sebesar 89,09 dan mendapatkan predikat Menuju
Informatif (MI).
4. Predikat Kepatuhan Tinggi Terhadap
Standard Pelayanan Publik
BATAN mendapatkan Predikat Kepatuhan
Tinggi Terhadap Standar Pelayanan Publik Sesuai
dengan UU Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik yang diberikan oleh Ombudsman
RI. BATAN Menempati peringkat 5 dari 10 lembaga
Negara yang dinilai pada zona hijau dengan
perolehan nilai sebesar 102,00. Zona ini hanya
ditempati oleh lembaga yang memiliki predikat
kepatuhan tinggi.
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 39
5. Penetapan PTRR sebagai Pusat Unggulan
Iptek
Pada tahun 2016 salah satu pusat di BATAN
ditetapkan sebagai pusat unggulan iptek baru
yaitu Pusat Teknologi Radioisotop dan
Radiofarmaka (PTRR) dengan tema
Radiobiomolekul berdasarkan Keputusan Menteri
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor
365/M/KPT/2016 tanggal 22 Desember 2016. PUI
merupakan ukuran keunggulan penguatan
kelembagaan suatu lembaga litbang iptek. Tujuan dan pendirian PUI adalah meningkatkan
kapasitas dan kapabilitas lembaga litbang menjadi lembaga litbang unggul bertaraf
internasional dalam bidang prioritas spesifik, agar terjadi peningkatan relevansi dan
produktivitas, serta pendayagunaan iptek dalam sektor produksi untuk menumbuhkan
perekonomian nasional dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
6. Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan kepada
Peneliti BATAN
Pada tahun 2016, dua orang peneliti BATAN memperoleh penghargaan tanda
kehormatan satyalancana pembangunan dari Presiden RI, kedua peneliti tersebut adalah
Prof. Dr. Soeranto Human, M.Sc yang merupakan ahli pemulia tanaman serealia, dan Ir.
Basril yang merupakan ahli di bidang bank jaringan.
40 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 41
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja BATAN Tahun 2016 merupakan laporan pertanggungjawaban tahun
kedua dari periode Renstra BATAN 2015-2019 atas pencapaian pelaksanaan visi dan misi
BATAN menuju good governance.
Secara keseluruhan capaian kinerja BATAN Tahun 2016 baik. Dari 4 sasaran,
sebanyak 3 sasaran dengan 6 indikator berhasil memenuhi target dengan rincian 1 indikator
tercapai 100% dan 5 indikator tercapai melebihi target, serta 1 sasaran strategis dengan 1
indikator belum mencapai target yang telah ditentukan.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, adalah:
1. Promosi produk unggulan PUI BATAN dikalangan akademisi, lembaga litbang,
dan pemerintah daerah perlu ditingkatkan termasuk didalamnya peningkatan
program kerja sama nasional dan internasional (bilateral, regional, dan
multilateral), sehingga meningkatkan pengguna PUI BATAN.
2. Peningkatan jumlah target IK 1.2 perlu dilakukan. Dalam upaya tersebut perlu
mendorong penulis KTI untuk mempublikasikan karyanya pada jurnal berskala
internasional, serta berperan aktif dalam pengumpulan data kinerja.
3. Dalam meningkatkan serapan lulusan STTN di dunia kerja, BATAN perlu
menyelenggarakan Job fair dan temu pelanggan, serta kerja sama dengan
instansi dalam maupun luar negeri.
4. Dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM nuklir perlu menerapkan sistem
informasi pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi guna menunjang analisis
kebutuhan pendidikan dan pelatihan, menerapkan sistem pembelajaran berbasis
internet dengan menggunakan Moodle sebagai Learning Management System
(LMS), dan meningkatkan kerja sama penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
baik di tingkat nasional, regional maupun internasional.
5. Terkait penerapan SNI nuklir di industri, BATAN perlu melakukan pendataan
terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan SNI Bidang
nuklir, melakukan kerja sama dengan regulator dalam penerapan SNI nuklir di
Industri, dan mengaktifkan kembali lembaga sertifikasi SNI nuklir.
6. Untuk meningkatkan penggunaan benih BATAN, BATAN perlu melakukan invensi
varietas unggul baru yang adaptif terhadap iklim. Disamping itu diperlukan
penyusunan petunjuk teknis penanaman varietas padi dan kedelai BATAN sesuai
kondisi daerah untuk mencapai produktivitas yang sesuai spesifikasi, sehingga
berdampak pada peningkatan pendapatan petani.
7. Diperlukan penyeragaman metode penilaian IKM berdasarkan Permen PAN-RB
Nomor 16 Tahun 2014
Akhirnya dengan disusunnya Laporan Kinerja ini, diharapkan dapat memberikan
informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi Badan
Tenaga Nuklir Nasional, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja
pada periode berikutnya. Secara internal Laporan Kinerja tersebut harus dijadikan motivator
untuk lebih meningkatkan kinerja organisasi dengan jalan selalu menyesuaikan indikator-
indikator kinerja yang telah ada dengan perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga
BATAN dapat semakin dirasakan keberadaannya oleh masyarakat.
42 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
LAMPIRAN
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L- 1
Lampiran I
L- 2 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Lampiran II
Pengukuran Capaian Kinerja BATAN Tahun 2016
No Sasaran
Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 SS1. Diakuinya BATAN
sebagai lembaga
unggulan litbang
iptek nuklir di
tingkat nasional
maupun regional
K 1.1. Jumlah pengguna yang
memanfaatkan pusat
unggulan iptek BATAN
12
pengguna
34
pengguna
283,33
IK 1.2. Jumlah publikasi ilmiah
yang mengutip hasil
publikasi ilmiah BATAN
100
publikasi
119
publikasi
119
IK 1.3. Persentase serapan
lulusan Sekolah Tinggi
Teknologi Nuklir di dunia
kerja
80 % 87,01% 108,76
IK 1.4. Jumlah SDM nasional
dan regional yang
meningkat
kompetensinya di
bidang nuklir
1400
orang
1400 orang 100
2 SS2. Meningkatnya
kualitas dan daya
saing hasil
penelitian,
pengembangan
dan perekayasaan
iptek nuklir
IK 2.1. Jumlah produk yang
mengacu pada Standar
Nasional Indonesia
(SNI) nuklir
3 Produk 2 produk 66,67
3 SS3. Meningkatnya
kesejahteraan
masyarakat melalui
pendayagunaan
hasil penelitian,
pengembangan
dan perekayasaan
iptek nuklir
IK 3.1. Persentase peningkatan
pendapatan petani
melalui pemanfaatan
produk litbangyasa iptek
nuklir
20% 22,8% 114
4 SS4. Meningkatnya
kepuasan
pemangku
kepentingan
IK 4.1. Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
Layanan BATAN
3,10 3,21 103,55
Program Pagu Realisasi %
1. Program Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan
Energi Nuklir Isotop dan Radiasi
648.574.158.000 621.094.228.025 95,76
2. Program Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya BATAN
113.216.990.000 108.027.405.085 95,42
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L- 3
Lampiran III
Data Publikasi Ilmiah yang Mengutip Hasil Publikasi Ilmiah BATAN Tahun 2016
Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN
No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja
1 3D microstructure-based simulations of strength and ductility of bimodal nanostructured metals
QD Ouyang, X Guo, XQ Feng
Effects of SiO2 Particles on Deformation of Mechanically Milled Water-Atomized SUS304L Powder Compacts
Z Zhang, M Rifai, H Kobayakawa, OP Ciuca, H Fujiwara, A Ueno
PSTBM
2 A review of exposure and toxicological aspects of carbon nanotubes, and as additives to fire retardants in polymers
A Christou, AA Stec, W Ahmed
Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface
R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma
PSTBM
3 A ZnO–CNT nanocomposite based electrochemical DNA biosensor for meningitis detection
M Tak, V Gupta, M Tomar - RSC Advances
Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface
PSTBM
4 ALCHEMI studies of site occupancies in Cr-, Ni-, and Fe-substituted manganese cobaltite spinels
Louis V. Gambino Alex B. Freeman Neal J. Magdefrau Mark Aindow
Cation distribution in spinel (Mn, Co, Cr) 3O4 at room temperature
A Purwanto, A Fajar, H Mugirahardjo, JW Fergus, K Wang
PSTBM
5 An ATR-FTIR and ESEM study on magnetic tapes for the assessment of the degradation of historical audio recordings
Federica Bressan, Roberta Bertani, Claudio Furlan, Fabio Simionato, Sergio Canazza
Lifetime expectancy of polyurethane binder as magnetic recording media
K Nakamae, T Nishino, S Asaoka, Sudaryanto
PSTBM
6 Analysis of the association of cobalt (III) chelates with fluorine-containing phenols in supercritical carbon dioxide
A Ohashi, K Shiratori, HB Kim
Extraction of Xanthones from the Pericarps of Garcinia mangostana Linn. with Supercritical Carbon Dioxide and Ethanol
K Mishima, R Kawakami, H Yokota, T Harada, K MISHIMA, M FUJIWARA
PSTBM
7 Aqueous solution behavior of cationic surfactant modulated by glycol additives: Investigating aggregation and microstructure of tetradecyltrimethylammonium bromide micelles in the presence of propylene glycol, its ethers and esters
SA Pillai, S Chavda, P Bahadur
Microstructural study of cetyltrimethylammonium bromide/1-butanol/salt/water system—SANS and 2D-NOESY analysis
K Kuperkar, A Patriati, EGR Putra, K Singh, DG Marangoni, P Bahadur
PSTBM
L- 4 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN
No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja
8 Atomistic mechanisms of morphological evolution and segregation in U-Zr alloys
AP Moore, C Deo, MI Baskes, MA Okuniewski
The Study of Manufacturing and Ingot Characterization of U-Zr Alloys
Masrukan PTBBN
9 Attenuation of road dust emissions caused by industrial vehicle traffic
F Gérardin, N Midoux Sources identification of the atmospheric aerosol at urban and suburban sites in Indonesia by positive matrix factorization
Muhayatun Santoso, Philip K. Hopke, Achmad Hidayat, Diah Dwiana L.
PSTNT
10 Biomedical segmented polyurethanes based on polyethylene glycol, poly(ε-caprolactone-co-D,L-lactide), and diurethane diisocyanates with uniform hard segment: Synthesis and properties
Zhaosheng Hou, Hao Zhang, Wenqiang Qu, Zhen Xu & Zheng Han
Microphase separation and surface properties of segmented polyurethane—Effect of hard segment content
K Nakamae, T Nishino, S Asaoka, Sudaryanto
PSTBM
11 Characterisation of commercially CVD grown multi-walled carbon nanotubes for paint applications
CM White, R Banks, I Hamerton, JF Watts
Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface
R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma
PSTBM
12 Comparative studies of the structural and magnetic properties in Cu, Co codoped ZnO multilayer films sputtered on different substrates
H Liu, W Li, J Yang, M Gao, X Liu, M Wei
The influence of Fe doping on the structural, magnetic and optical properties of nanocrystalline ZnO Particles
R Saleh, SP Prakoso, A Fisli PSTBM
13 Corrosion behaviour of welds and Ta in liquid lead
A Heinzel, G Müller, A Weisenburger
HCM12A oxide layer investigation using scanning probe microscope
K Kikuchi, Abu Khalid Rivai, S Saito, AM Bolind, A Kogure,
PSTBM
14 Critical analysis of radioiodination techniques for micro and macro organic molecules
Sajid Mushtaq, Jongho Jeon, Aqeela Shaheen, Beom Su Jang, Sang Hyun Park
Labeling of the Recombinant Streptokinase Using Iodine-131 as a New Thrombolytic Agent
I. Daruwati1, A. Hanafiah, D.S. Retnoningrum, H. Rachmawati
PSTNT
15 Crystal structure analysis of Li3PO4 powder prepared by wet chemical reaction and solid-state reaction by using X-ray diffraction (XRD)
NIP Ayu, E Kartini, LD Prayogi, M Faisal
Structure and dynamics of solid electrolyte (LiI) 0.3 (LiPO 3) 0.7
E Kartini, M Nakamura, M Arai, Y Inamura, K Nakajima, T Maksum
PSTBM
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L- 5
Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN
No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja
16
Crystal structure analysis of Li3PO4 powder prepared by wet chemical reaction and solid-state reaction by using X-ray diffraction (XRD)
Nur I. P. Ayu, Evvy Kartini Lugas D. Prayogi Muhamad Faisal Supardi
Structure and dynamics of solid electrolyte (LiI) 0.3 (LiPO 3) 0.7
PSTBM
Mixed cation effect on silver–lithium solid electrolyte (AgI) 0.5 (LiPO 3) 0.5
Evvy Kartini, T Sakuma, K Basar, M Ihsan;
PSTBM
Anion effect on the structure of Ag 2 S–AgPO 3 superionic glasses
Evvy Kartini, SJ Kennedy, K Itoh, T Kamiyama, MF Collins, S Suminta,
PSTBM
Structure and dynamics of solid electrolyte (LiI) 0.3 (LiPO 3) 0.7
E. Kartini, M. Nakamura, M. Arai, Y. Inamura, K. Nakajima, T. Maksum, W. Honggowiranto, T.Y.S.P. Put
PSTBM
17 Cutaneous EBV-related lymphoproliferative disorders
AA Gru, ES Jaffe et al. Specific c-kit Mutations in Sinonasal Natural Killer/T-Cell Lymphoma in China and Japan
Tadashi Hongyo, Ting Li, Mukh Syaifudin, Rajamanickam Baskar, Hirokazu Ikeda, Yuzuru Kanakura,
PTKMR
18 Determination of the Natural Radioactivity Levels in Selected Areas of Zarqa, Jordan
Emad Ahmed Mustafa Farrag
Activity Concentration of^ sup 238^ U,^ sup 232^ Th and^ sup 40^ K Based on Soil Types in Perak State, Malaysia
Apriantoro, Nursama Heru; Ramli, Ahmad Termizi; Sutisna
PSTBM
19 Development and Characterization of the Paclitaxel loaded Riboflavin and Thiamine Conjugated Carbon Nanotubes for Cancer Treatment
S Singh, NK Mehra, NK Jain Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface
R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma
PSTBM
20 Development and evaluation of targeting ligand-anchored CNTs as prospective targeted drug delivery system
S Kaur, NK Mehra, K Jain, NK Jain
Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface
PSTBM
21
Development of CNC prototype for the characterization of the nanoparticle release during physical manipulation of nanocomposites
L Gendre, V Marchante, HA Abhyankar
Syntesis and Characterization Of Polyester-Based Nanocomposite
IG Sudirman, M. Anggaravidya, Emil Budianto
PSTBM
Synthesis and characterization of polyester-based nanocomposite
Sudirman, M Anggaravidya, E Budianto, I Gunawan
PSTBM
L- 6 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN
No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja
22 Direct writing of stable Cu–Ag-based conductive patterns for flexible electronics
Wei Li,ab Wenjiang Li,a Mengmeng Wang,a Guoxu Liua and Minfang Chen*ab
Theoretical consideration of the effect of porosity on thermal conductivity of porous materials
I Sumirat, Y Ando, S Shimamura
PSTBM
23 Effect of cold rolling on the oxidation resistance of T91 steel in oxygen-saturated stagnant liquid lead-bismuth eutectic at 450 C and 550 C
H Dong, Z Ye, P Wang, D Li, Y Zhang, Y Li
Effect of cold working on the corrosion resistance of JPCA stainless steel in flowing Pb–Bi at 450° C
Abu Khalid Rivai, S Saito, M Tezuka, C Kato, K Kikuchi
PSTBM
24 Effect of Temperature, Solvent and Precursor Concentration on Anti-Aggregation of ZnO Nanoparticles Prepared by Polyol Method
S Shanmugam, K Muthu The influence of Fe doping on the structural, magnetic and optical properties of nanocrystalline ZnO Particles
R Saleh, SP Prakoso, A Fisli PSTBM
25 Electrical, dielectric and photocatalytic properties of Fe-doped ZnO nanomaterials synthesized by sol gel method
Y Cherifi, A Chaouchi, Y Lorgoilloux
The influence of Fe doping on the structural, magnetic and optical properties of nanocrystalline ZnO Particles
PSTBM
26 Electrochemical synthesis and characterization of nanocomposites based on poly (3, 4-ethylenedioxythiophene) and functionalized carbon nanotubes
A Dettlaff, M Wilamowska Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface
R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma
PSTBM
27 Elucidation of the highest valence band and lowest conduction band shifts using XPS for ZnO and Zn 0.99 Cu 0.01 O band gap changes
N Kamarulzaman, MF Kasim, NF Chayed
The influence of Fe doping on the structural, magnetic and optical properties of nanocrystalline ZnO Particles
R Saleh, SP Prakoso, A Fisli PSTBM
28 Epigenetic regulation of active Chinese herbal components for cancer prevention and treatment: A follow-up review
Z Huang, Q Huang, L Ji, Y Wang, X Qi, L Liu
Ultrasonically enhanced extraction of luteolin and apigenin from the leaves of Perilla frutescens (L.) Britt. using liquid carbon dioxide and ethanol
H Kawamura, K Mishima, T Sharmin, S Ito, R Kawakami, T Kato, M Misumi
PSTBM
29 Evaluation of annealing and double ion beam irradiation by a laser-induced and laser-detected surface acoustic wave diagnostic system
Sin-iti Kitazawa, Eiichi Wakai, Kazumi Aoto
Laser detection of surface acoustic waves as a method of measuring an Ar ion beam modification of carbon thin film
Sin-iti Kitazawa, Teguh Yulius Surya Panca Putra, Seiji Sakai, Kazumasa Narumi, Hiroshi Naramoto, Sh
PSTBM
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L- 7
Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN
No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja
30 Exclusive Endothermic Oxidation of Fe3C-Filled Multi-Walled Carbon Nanotubes
Krishnia, Lucky; Kumar, Vinay; Kumari, Reetu; Garg, Preeti; Yadav, Brajesh S.; Rath, Ashutosh; Ghosh, Arnab; Sinha, Ravindra K.; Singh, Manoj Kumar; Tyagi, Pawan K.
Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface
R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma
PSTBM
31 Fabrication of gradient C/C-SiC-MoSi2 composites with enhanced ablation performance
Liyun Cao, Zhe Bai, Jianfeng Huang, Haibo OuYang, Cuiyan Li, Baoyu Wang, Chunyan Yao
Theoretical consideration of the effect of porosity on thermal conductivity of porous materials
I Sumirat, Y Ando, S Shimamura
PSTBM
32 Fabrication, tribological and corrosion behaviors of ultra-fine grained Co–28Cr–6Mo alloy for biomedical applications
F Ren, W Zhu, K Chu Effects of strain energy and grain size on corrosion resistance of ultrafine grained Fe-20% Cr steels with extremely low C and N fabricated by ECAP
M Rifai, H Miyamoto, H Fujiwara
PSTBM
33 Facile synthesis of methyl propylaminopropanoate functionalized magnetic nanoparticles for removal of acid red 114 from aqueous solution
Mohsen Mohammadi Galangash, Zahra Niyazi Kolkasaraei, Atefeh Ghavidast, and Mehdi Shirzad-Siboni
Preparation and Characterization of Magnetite-Silica Nano-Composite as Adsorbents for Removal of Methylene Blue Dyes from Environmental Water Samples
A Fisli, S Yusuf, YK Krisnandi, J Gunlazuardi
PSTBM
34 Facile synthesis of methyl propylaminopropanoate functionalized magnetic nanoparticles for removal of acid red 114 from aqueous solution
Mohsen Mohammadi Galangash, Zahra Niyazi Kolkasaraei, Atefeh Ghavidastab and Mehdi Shirzad-Sibonic
Preparation and Characterization of Magnetite-Silica Nano composite as adsobents for Removal of Methylenen Blue Dyes from Environmental Water Sample
A Fisli, S Yusuf, Ridwan, Y K, J Gunlazuardi
PSTBM
35 Fine particulate matter in the tropical environment: monsoonal effects, source apportionment, and health risk assessment
M. F. Khan, M. T. Latif, W. H. Saw1, N. Amil, M. S. M. Nadzir, M. Sahani, N. M. Tahir, and J. X. Chung
Sources identification of the atmospheric aerosol at urban and suburban sites in Indonesia by positive matrix factorization
Muhayatun Santoso, Philip K. Hopke, Achmad Hidayat, Diah Dwiana L.
PSTNT
36 Fine particulate matter in the tropical environment: monsoonal effects, source apportionment, and health risk assessment
M. F. Khan, M. T. Latif, W. H. Saw, N. Amil, M. S. M. Nadzir, M. Sahani, N. M. Tahir, and J. X. Chung
Characterization of airborne particulate matter collected at Jakarta roadside of an arterial road
M. Santoso , D. D. Lestiani, Andreas Markwitz
PSTNT
L- 8 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN
No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja
37 Formation of carbon nano-balls and carbon nano-tubes from northeast Indian Tertiary coal: Value added products from low grade coal
Tonkeswar Das, Binoy K. Saikia
Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface
R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma
PSTBM
38 FTIR Spectroscopy for Carbon Family Study
V Ţucureanu, A Matei, AM Avram
Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface
PSTBM
39 Fuel element burnup measurements for the equilibrium LEU silicide RSG GAS (MPR-30) core under a new fuel management strategy
Surian Pinem, Peng Hong Liem, Tagor Malem Sembiring, Tukiran Surbakti
Absolute burnup measurement of LEU silicide fuel plate irradiated in the RSG GAS multipurpose reactor by destructive radiochemical technique
Aslina Br. Ginting, Peng Hong Liem
PTBBN
40
Functional Ingredients Extraction from Garcinia mangostana Pericarp by Liquefied Dimethyl Ether
H Nerome, R Hoshino, S Ito, R Esaki, Y Eto
Liquid Carbon Dioxide Extraction of Xanthones from the Pericarps of Garcinia Mangostana Linn. Enhanced by Ultrasonic Irradiation
K Mishima, H Kawamura, ITO Shota, Y Inoue, T Hirota, T SHARMIN
PSTBM
Extraction of Luteolin and Apigenin from Leaves of Perilla frutescens (L.) Britt. with Liquid Carbon Dioxide
K Mishima, R Kawakami, H Yokota, T Harada, H KAWAMURA
PSTBM
41 Gelatin and amylopectin-based phase-separated hydrogels: An in-depth analysis of the swelling, mechanical, electrical and drug release properties
I Yadav, GS Shaw, SK Nayak, I Banerjee
Fast Swelling Superabsorbent Hydrogels Starch Based Prepared By Gamma Radiation Techniques
Sudirman, Sulistioso GS Erizal, Dian Pribadi Perkasa, Basril Abbas
PSTBM
42 Generation of superparamagnetism in metallic α-iron by swift heavy ion irradiation
E Kuzmann, S Stichleutner, Z Homonnay
Structural and magnetic properties of Fe-Al2O3 films prepared by helicon plasma sputtering
I Sakamoto, S Purwanto, M Koike, S Honda, N Hayashi, Y Miyamoto
PSTBM
43 Green robust pH–temperature-sensitive maleated poly (vinyl alcohol)-g
W Sukhlaaied, SA Riyajan Synthesis of electrolyte polymer based on natural polymer chitosan by ion implantation technique
E Yulianti, AK Karo, L Susita PSTBM
44 Green robust pH–temperature-sensitive maleated poly(vinyl alcohol)-g-gelatin for encapsulated capsaicin
Wattana Sukhlaaie. Sa-Ad Riyajan
Synthesis of Electrolyte Polymer Based on Natural Polymer Chitosan by Ion Implantation Technique
Procedia Chemistry 4, 202-207
PSTBM
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L- 9
Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN
No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja
45 High corrosion resistant – redox active – moisture curable – conducting polyurethanes
Ravi Arukula, Ramanuj Narayan, B. Sreedhar, Chepuri R.K. Rao
Microphase separation and surface properties of segmented polyurethane—Effect of hard segment content
K Nakamae, T Nishino, S Asaoka, Sudaryanto
PSTBM
46 High-Temperature Neutron and X-ray Diffraction Study of Fast Sodium Transport in Alluaudite-type Sodium Iron Sulfate
Shin-ichi Nishimura, Yuya Suzuki, Jiechen Lu, Shuki Torii, Takashi Kamiyama, and Atsuo Yamada
Super High Resolution Powder Diffractometer at J-PARC
Shuki Torii, Masao Yonemura, Teguh Yulius Surya Panca Putra, Junrong Zhang, Ping Miao, Takashi Muroy
PSTBM
47 Hybrid poly(lactic acid)/nanocellulose/nanoclay composites with synergistically enhanced barrier properties and improved thermomechanical resistance
J Trifol, D Plackett, C Sillard, P Szabo
Effect of Plasticizer on Oxygen Permeability of Cast Polylactic acid (PLA) Films Determined using Dynamic Accumulation Method
K Yuniarto, BA Welt, A PURWANTO, HK Purwadaria, A Abdellatief
PSTBM
48 Identification and Angular Distribution of Residual Radionuclides Detected on the Wall of BATAN's Cyclotron Cave
I. Kambali Calculated radioactivity yields of Cu-64 from proton-bombarded Ni-64 targets using SRIM codes
Dr. Imam Kambali PTRR
49 Implication of Enzyme Immobilization in Therapeutics as Well as Diagnostics of Various Diseases
A Dwevedi Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface
R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma
PSTBM
50 Influence of Fe-Doping on the Structural and Magnetic Properties of ZnO Nanopowders, Produced by the Method of Pulsed Electron Beam Evaporation
VG Il'ves, SY Sokovnin, AM Murzakaev
The influence of Fe doping on the structural, magnetic and optical properties of nanocrystalline ZnO Particles
R Saleh, SP Prakoso, A Fisli PSTBM
51 Influence of Fe-Doping on the Structural, Morphological, Optical, Magnetic and Antibacterial Effect of ZnO Nanostructures
Mohamed Basith, N.; Judith Vijaya, J.; John Kennedy, L.; Bououdina, M.; Shenbhagaraman, R.; Jayavel, R.
The influence of Fe doping on the structural, magnetic and optical properties of nanocrystalline ZnO Particles
PSTBM
52 Influence of grain refinement on the electrochemical behavior of AISI 430 ferritic stainless steel in an alkaline solution
A Fattah-Alhosseini, S Vafaeian
Effect of deformation route on the development of low CN Fe-20% Cr alloy by Equal Channel Angular Pressing
M Rifai, H Miyamoto, H Fujiwara
PSTBM
L- 10 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN
No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja
53 Influence of intermetallic Fe and Co on crystal structure disorder and magnetic property of Ni50Mn32Al18 Heusler alloy
H. A. Notonegoro, B. Kurniawan, J. Setiawan, D. Nanto and A. Manaf
Magnetic hysterysis evolution of Ni-Al alloy with Fe and Mn substitution by vacuum arc melting to produce the room temperature magnetocaloric effect material
Hamdan Akbar Notonegoro, Budhy Kurniawan, Jan Setiawan, Azwar Manaf
PTBBN
54 Influence of Well-Defined Hard Segment Length on the Properties of Medical Segmented Polyesterurethanes Based on poly(ε-caprolactone-co-L-lactide) and Aliphatic Urethane Diisocyanates
Qi Jia, Yiran Xia, Shengnan Yin, Zhaosheng Hou & Ruxia Wu
Microphase separation and surface properties of segmented polyurethane—Effect of hard segment content
K Nakamae, T Nishino, S Asaoka, Sudaryanto
PSTBM
55 Information security risk analysis model using fuzzy decision theory
Ana Paula Henriques de Gusmão, Lúcio Camara e Silva, Maisa Mendonça Silva, Thiago Poleto, Ana Paula Cabral Seixas Costa
A Fuzzy-based reliability approach to evaluate basic events of fault tree analysis for nuclear power plant probabilistic safety assessment
Julwan Hendry Purba PTKRN
56 Interactions between carbon nanotubes and bioactives: a drug delivery perspective
Neelesh Kumar Mehra, Srinath Palakurthi
Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface
R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma
PSTBM
57 Investigation and in situ removal of spatter generated during laser ablation of aluminium composites
AC Popescu, C Delval, S Shadman, M Leparoux
Reduction of droplet of tantalum oxide using double slit in pulsed laser deposition
T Hino, S Mustofa, M Nishida, T Araki
PSTBM
58 Long-term corrosion tests of Ti 3 SiC 2 and Ti 2 AlC in oxygen containing LBE at temperatures up to 700° C
A Heinzel, A Weisenburger, G Müller
Compatibility of surface-coated steels, refractory metals and ceramics to high temperature lead–bismuth eutectic
Abu Khalid Rivai, M Takahashi,
PSTBM
59 Magnetically recoverable TiO2-WO3 photocatalyst to oxidize bisphenol A from model wastewater under simulated solar light
S. Dominguez, M. Huebra, C. Han, P. Campo, M.N. Nadagouda, M.J. Rivero, I. Ortiz, D. D. Dionysiou
Preparation and characterization of Fe3O4/TiO2 composites by heteroagglomeration
A Fisli, R Saridewi, SH Dewi, J Gunlazuardi
PSTBM
60 Magnetoelastic coupling forbidden by time-reversal symmetry: Spin-direction-dependent magnetoelastic coupling on MnO, CoO, and NiO
Sanghyun Lee, Yoshihisa Ishikawa, Ping Miao, Shuki Torii, Toru Ishigaki, and Takashi Kamiyama
Super High Resolution Powder Diffractometer at J-PARC
Shuki Torii, Masao Yonemura, Teguh Yulius Surya Panca Putra, Junrong Zhang, Ping Miao, Takashi Muroy
PSTBM
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L- 11
Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN
No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja
61 Measurement of Seawater Flow-Induced Erosion Rates for Iron Surfaces using Thin Layer Activation Technique
I. Kambali, H. Suryanto Radioactive By-Products of A Self-Shielded Cyclotron and the Liquid Target System for F-18 Routine Production
Dr. Imam Kambali PTRR
62 Metallic Interconnects for Solid Oxide Fuel Cells: High Temperature Corrosion and Protective Spinel Coatings
B Talic Cation distribution in spinel (Mn, Co, Cr) 3O4 at room temperature
A Purwanto, A Fajar, H Mugirahardjo, JW Fergus, K Wang
PSTBM
63 Microstructural morphologies of CTAB micelles modulated by aromatic acids
Shailesh Padsala, Nilesh Dharaiya, Nandhibatla V. Sastry, Vinod K. Aswal and Pratap Bahadur
Spectral and scattering microstructural investigation in cationic gemini surfactants (12-s-12) induced by p-toluidine
N Dharaiya, A Patriati, K Kuperkar, EGR Putra, P Bahadur
PSTBM
64 Microstructure and Mechanical Properties of Harmonic-Structured Al-Cu Alloy
H FUJIWARA, T TAKATA Fractographical analysis on fracture mechanism of stainless steel having harmonic microstructure
Muhammad Rifai,A Ueno, H Fujiwara, M Rifai, Z Zhang, K Ameyama
PSTBM
65 Molecularly imprinted polymer for the selective extraction of luteolin from Chrysanthemum morifolium Ramat
D Gao, F Yang, Z Xia, Q Zhang
Ultrasonically enhanced extraction of luteolin and apigenin from the leaves of Perilla frutescens (L.) Britt. using liquid carbon dioxide and ethanol
H Kawamura, K Mishima, T Sharmin, S Ito, R Kawakami, T Kato, M Misumi
PSTBM
66 Monitoring exposure to polycyclic aromatic hydrocarbons in an Australian population using pooled urine samples
Phong K. Thai , Amy L. Heffernan, Leisa-Maree L. Toms, Zheng Li et al
Urban air quality in the Asian region Philip K. Hopke, David D. Cohen, Bilkis A. Begum, Gauri Girish Pandit, Muhayatun santoso et al
PSTNT
67 Morphology and structural studies of WO 3 films deposited on SrTiO 3 by pulsed laser deposition
H Kalhori, SB Porter, AS Esmaeily, M Coey
Preparation of anatase and rutile thin films by controlling oxygen partial pressure
DG Syarif, A Miyashita, T Yamaki, T Sumita, Y Choi, H Itoh
PSTNT
68 Novel composites from green unsaturated polyesters and fly ashes: Preparation and characterization
ASM Trino, C Costa, AC Fonseca, I Barata
Syntesis and Characterization Of Polyester-Based Nanocomposite
IG Sudirman, M. Anggaravidya, Emil Budianto
PSTBM
69 On the study of tensile and strain hardening behavior of a thermomechanically treated ferritic stainless steel
S Vafaeian, A Fattah-alhosseini, Y Mazaher
Effect of deformation route on the development of low CN Fe-20% Cr alloy by Equal Channel Angular Pressing
M Rifai, H Miyamoto, H Fujiwara
PSTBM
L- 12 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN
No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja
70 One step paired electrochemical synthesis of iron and iron oxide nanoparticles
Juliet Ordoukhanian, Hassan Karami, Azizollah Nezhadali
Synthesis and Characterization of Zero-Valent Iron Nanoparticles
Eka Sri Yusmartini, Dedi Setiabudidaya, Ridwan, Marsi, Faizal
PTBBN
71 Opportunities for the LWR ATF materials development program to contribute to the LBE-cooled ADS materials qualification program
Xing Gong, , Rui Li, , Maozhou Sun, Qisen Ren, Tong Liu , Michael P. Shortb,
Compatibility of surface-coated steels, refractory metals and ceramics to high temperature lead–bismuth eutectic
Abu Khalid Rivai, M Takahashi,
PSTBM
72 Optimization and characterization of covalent immobilization of glucose oxidase for bioelectronic devices
X Wang, SB Kim, D Khang, HH Kim, CJ Kim
Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface
R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma
PSTBM
73 Phase relation, structure and ionic conductivity of Li7−x−3yAlyLa3Zr2−xTaxO12
Yasuaki Matsuda, Yuya Itami, Kikuko Hayamizu, Toru Ishigaki, Masaki Matsui, Yasuo Takeda, Osamu Yamamoto and Nobuyuki Imanishi
Super High Resolution Powder Diffractometer at J-PARC
Shuki Torii, Masao Yonemura, Teguh Yulius Surya Panca Putra, Junrong Zhang, Ping Miao, Takashi Muroy
PSTBM
74 Photocatalytic Activity of Nanocarbon‐TiO2 Composites with
Gold Nanoparticles for the Degradation of Water Pollutants
LM Pastrana‐Martínez Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface
R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma
PSTBM
75 Polarization losses under dynamic load cycle using multiwall carbon nanotube supported Pt catalyst in PEM fuel cell
Yuyun Irmawati1, Indriyati2, Elsy Rahimi Chaldun2, and Hary Devianto
Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface
PSTBM
76 Polypropylene nanocomposites with polymer coated multiwall carbon nanotubes
PH Wang, S Ghoshal, P Gulgunje, N Verghese
Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface
R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma
PSTBM
77 Polyurethane/polyhydroxyurethane hybrid polymers and their applications as adhesive bonding agents
Emily K. Leitsch, William H. Heath, John M. Torkelson
Microphase separation and surface properties of segmented polyurethane—Effect of hard segment content
K Nakamae, T Nishino, S Asaoka, Sudaryanto
PSTBM
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L- 13
Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN
No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja
78 Potential of Indonesian Herbal Medicine, Phaleria macrocarpa (Scheff.)Boerl, for Targeting Multiple Malignancy Signaling Pathways: An Introductory Overview
hmad Faried, Hendrikus Masang Ban Bolly, Leri Septiani, Dikdik Kurnia, Muhammad Zafrullah Arifin and Firman Fuad Wirakusumah
Benzophenone glucoside isolated from the ethyl acetate extract of the bark of mahkota dewa [Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.] and its inhibitory activity on leukemia L1210 cell line
Hendig Winarno, Ermin Katrin W
PAIR
79 Pre-ceramic polymer-derived open/closed cell silicon carbide foam: microstructure, phase evaluation, and thermal properties
SS Hossain, S Sarkar, NK Oraon, A Ranjan
Study on polycarbosilane fibers cured by thermal process and electron beam irradiation
Jan Setiawan, Pranjono, R Saptaaji, S Poertadji, Sigit
PTBBN
80 Preparation and characterization of novel porous Fe-Si alloys
Y He, H Gao, J Yang, L Gao Structural and magnetic properties of Fe/Si and Fe/FeSi multilayers
I Sakamoto, S Honda, H Tanoue, M Koike, S Purwanto
PSTBM
81
Preparation and properties of aromatic polyester/TiO2 nanocomposites from polyethylene terephthalate
LM Santos, CLP Carone, SMO Einloft
Synthesis and characterization of polyester-based nanocomposite
Sudirman, M Anggaravidya, E Budianto, I Gunawan
PSTBM
Syntesis and Characterization Of Polyester-Based Nanocomposite
IG Sudirman, M. Anggaravidya, Emil Budianto
PSTBM
82 Preparation and properties of emulsifier-/NMP-free crosslinkable waterborne polyurethane-acrylic hybrid emulsions for footwear adhesives (II) – effect of dimethylol propionic acid (DMPA)/pentaerylthritol triacrylate (PETA) content
Jung-Mi Cheon , Seul-Gi Lee,Jae-Hwan Chun, Dong-Jin Lee,Young-Hee Lee, Han-Do Kim
Relationships between interfacial properties and structure of segmented polyurethane having functional groups
K Nakamae, T Nishino, S Asaoka, Sudaryanto
PSTBM
83 Preparation and properties of emulsifier/N-methylpyrrolidone-free crosslinkable waterborne polyurethane–acrylate emulsions for footwear adhesives. I. Effect of the acrylic monomer content
Seul-Gi Lee, Jung-Mi Cheon, Jae-Hwan Chun,Young-Hee Lee, Mohammad-Mizanur ahman, Han-Do Kim
Relationships between interfacial properties and structure of segmented polyurethane having functional groups
PSTBM
L- 14 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN
No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja
84 Preparation, Crystal Structure, Thermal Properties and Vibrational Modes of Tl2CdI4 Nanocomposite Material
Noorus Saba, Afaq Ahmad Mixed cation effect on silver–lithium solid electrolyte (AgI) 0.5 (LiPO 3) 0.5
Evvy Kartini, T Sakuma, K Basar, M Ihsan;
PSTBM
85 Processing and Properties of Fire Resistant EPDM Rubber-Based Ceramifiable Composites
R Anyszka, DM Bieliński, Z Pędzich
The Carbon Black Sonofication Effects on Vulcanisate Properties of Natural Rubber EBMD
Mahendra Anggaravidya, Sudirman, Bambang Soegijono
PSTBM
86 Radiation Copolymerization of Hydrogels Based in Polyacrylic Acid/Polyvinyl Alcohol Applied in Water Treatment Processes
NA Maziad, M Mohsen, E Gomaa, R Mohammed
Radiation Synthesis of Superabsorbent Poly(Acrylamide-co-Acrylic Acid)-Sodium Alginate Hydrogel
AMRY Erizal, Sudirman, Emil Budianto
PSTBM
87 Radioactive by-products of a self-shielded cyclotron and the liquid target system for F-18 routine production
I. Kambali Calculated radioactivity yields of Cu-64 from proton-bombarded Ni-64 targets using SRIM codes
Dr. Imam Kambali PTRR
88 Reactor neutrons irradiation effect on the photocatalytic activity of SnO2
R Hazem, M Izerrouken, M Trari, S Kermadi
Preparation of anatase and rutile thin films by controlling oxygen partial pressure
DG Syarif, A Miyashita, T Yamaki, T Sumita, Y Choi, H Itoh
PSTNT
89 Risk-based safety analysis of well integrity operations
Majeed Abimbola, Faisal Khan, Nima Khakzad
A Fuzzy-based reliability approach to evaluate basic events of fault tree analysis for nuclear power plant probabilistic safety assessment
Julwan Hendry Purba PTKRN
90 Safety analysis of MTR type research reactor during postulated beam tube break inducing positive reactivity
Azizul Khakim Fuel management strategy for the new equilibrium silicide core design of RSG GAS (MPR-30
Peng Hong Liem,Bakri Arbie, T.M. Sembiring, Prayoto,R.Nabbi
PTKRN
91 Selective H 2 S sensor based on CuO nanoparticles embedded in organic membranes
Ahmad I.Ayesh,Ayah F.S., Abu-Hani,Saleh T.Mahmoud,Yousef Haik
Synthesis and characterization of CuFe2O4 thickfilmceramics for NTC thermistor using yarosite mineral as raw material
Wiendartun, DG Syarif PSTNT
92 Selective hydrogen gas sensor using CuFe 2 O 4 nanoparticle based thin film
MA Haija, AI Ayesh, S Ahmed, MS Katsiotis
Synthesis and characterization of CuFe2O4 thickfilmceramics for NTC thermistor using yarosite mineral as raw material
PSTNT
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L- 15
Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN
No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja
93 Simple route for the recovery of silver in silver phosphate based glasses
Rioux, Maxime; Ledemi, Yannick; Messaddeq, Younès
Small angle neutron scattering experiments on solid electrolyte (AgI) x (AgPO3) 1− x (M
Gunawan, Evvy Kartini, EGR Putra
PSTBM
94 Solid Synthesis and Improved Structural Study of [0.7(Cu2HgI4):0.3(AgIx:CuI(1-x))] of Fast-Ion Conductor (x = 0.2, 0.4, 0.6 and 0.8 Mol. Wt. %)
Noorussaba, Afaq Ahmad Mixed cation effect on silver–lithium solid electrolyte (AgI) 0.5 (LiPO 3) 0.5
Evvy Kartini, T Sakuma, K Basar, M Ihsan;
PSTBM
95 Sonochemical Synthesis and Characterization of Iron (Fe) Doped Zinc Oxide (ZnO) Nanoparticles
A Roy, S Ghosh, S Maitra The influence of Fe doping on the structural, magnetic and optical properties of nanocrystalline ZnO Particles
R Saleh, SP Prakoso, A Fisli PSTBM
96 Stability domain of alumina thermally grown on Fe–Cr–Al-based model alloys and modified surface layers exposed to oxygen-containing molten Pb
A. Jianu, R. Fetzer, A. Weisenburger, S. Doyle,M. Bruns, A. Heinzel, P. Hosemann, G. Mueller
Corrosion characteristics of materials in Pb–Bi under transient temperature conditions
Abu Khalid Rivai, M Takahashi
PSTBM
97 Statistical modelling of eugenol benzoate synthesis using Rhizomucor miehei lipase reinforced nanobioconjugates
FMA Manan, INA Rahman, NHC Marzuki, NA Mahat
Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface
R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma
PSTBM
98 Structural and Ion Transport Properties of [(AgI) x (AgBr) 0.4‐x](LiPO3) 0.6 and (AgBr) x (LiPO3)(1‐x) Solid Electrolytes
Asheesh Kumar, Raghunandan Sharma, Chhatrasal Gayner, Siddanathi Nageswara Rao, Devendra P. Singh, Malay K. Das, Kamal K. Kar
Mixed cation effect on silver–lithium solid electrolyte (AgI) 0.5 (LiPO 3) 0.5
Evvy Kartini, T Sakuma, K Basar, M Ihsan;
PSTBM
99 Structural, magnetic and microwave absorption properties of Ni-doped ZnO nanofibers
H Xu, W Sun, X Qiu, L Wang, M Yu, Q Zhang
The influence of Fe doping on the structural, magnetic and optical properties of nanocrystalline ZnO Particles
R Saleh, SP Prakoso, A Fisli PSTBM
100 Structural, Optical, Electronic and Magnetic Properties of Fe-Doped ZnO Nanoparticles Synthesized by Combustion Method and First-Principle Calculation
P Sikam, P Moontragoon, J Jumpatam
The influence of Fe doping on the structural, magnetic and optical properties of nanocrystalline ZnO Particles
PSTBM
L- 16 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN
No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja
101 Study synthesis of (Lai1-xGdx)Ba2Cu3O7-δ superconductors at low temperature
M Sumadiyasa, I G Putra Adnyana, I G A Widagda
X-Ray and High-Resolution Neutron Diffraction Studies on NdxY1− xBa2Cu3O7− δ Superconductors
WG Suharta, H Mugirahardjo, S Pratapa, D Darminto, S Suasmoro
PSTBM
102 Surface modification of multiwall carbon nanotubes by sulfonitric treatment
S Gómez, NM Rendtorff, EF Aglietti, Y Sakka
Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface
R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma
PSTBM
103 Synchrotron X-ray microbeam diffraction measurements of full elastic long range internal strain and stress tensors in commercial-purity aluminum processed by multiple passes of equal-channel angular pressing
Phan, Thien Q., et al The Effect of ECAP Deformation Route on Microstructure, Mechanical and Electrochemical Properties of Low CN Fe-20% Cr Alloy
M Rifai, H Miyamoto, H Fujiwara
PSTBM
104
Synthesis and characterization of spinel LiMn2O4 nanoparticles prepared by high-energy milling and hydrothermal method
Aziz K. Jahja1 & Mardiyanto Panitra1 & Wagiyo Honggowiranto1 & Salim Mustofa1 & Yunasfi Yunasfi1
A Powder Diffraction Study of LiMnO4 Using X-Ray and Neutron Diffraction Method
Jahja AK, Nugraha T, Fajar A, Kartini E (2009) Ind J Mat Sci. Special Edition: December 2009 123–1
PSTBM
A POWDER DIFFRACTION STUDY OF LiMnO4 USING X-RAY AND NEUTRON METHODS
A.K.Jahja,T.Nugraha,A.Fajar and E.Kartini
PSTBM
105 Synthesis and characterization of the iron titanate nanoparticles via a green method and its photocatalyst application
R Talebi, S Khademolhoseini, A Abedini -
Effect of MnO2 Addition on Characteristics of Fe2TiO5 Ceramics for NTC Thermistor Utilizing Commercial and Local Iron Oxide
W Waslaluddin, DG Syarif PSTNT
106 Synthesis and Structural Transformation of [0.7(Ag2CdI4):0.3(AgIx:CuI(1-x))] of Fast-Ion Conductor (x = 0.2, 0.4, 0.6 and 0.8 Mol. Wt. %)
Noorussaba, Ishaat M. Khan, A. Ahmad
Mixed cation effect on silver–lithium solid electrolyte (AgI) 0.5 (LiPO 3) 0.5
Evvy Kartini, T Sakuma, K Basar, M Ihsan;
PSTBM
107 Synthesis, Characterization and Surface Properties of Amidosulfobetaine Surfactants Bearing Odd-Number Hydrophobic Tail
S. M. S Hussain M. A. Animashaun M. S. Kamal Nisar Ullah I. A. Hussein Abdullah S. Sultan
Spectral and scattering microstructural investigation in cationic gemini surfactants (12-s-12) induced by p-toluidine
N Dharaiya, A Patriati, K Kuperkar, EGR Putra, P Bahadur
PSTBM
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L- 17
Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN
No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja
108 The Effect of Freeze-Thaw Treatment to the Properties of Gelatin-Carbonated Hydroxy Apatite Membrane for Nerve Regeneration Scaffold
Patriati, Arum; Ardhani, Retno; Pranowo, Harno Dwi; Putra, Edy Giri R.; Ana, Ika Dewi
Effect of A Long Chain Carboxylate Acid on Sodium Dodecyl Sulfate Micelle Structure: A SANS Study
Arum Patriati, Edy Giri Rachman Putra, Baek Seok Seong
PSTBM
109 The fabrication and characterization of nanocomposites containing new poly(amide–imide) based on 4,4-methylenebis(3-chloro-2,6-diethyl trimellitimidobenzene) and carboxylic acid-functionalized multiwalled carbon nanotubes
Amir Abdolmaleki, Shadpour Mallakpour, Maryam Rostami Maryam Rostami
Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface
R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma
PSTBM
110 The impact of the extensive use of phosphate fertilizers on radioactivity levels in farm soil and vegetables in Tanzania
Najat Mohammed, Emanuel Chanai, M. Alkhorayef
Activity Concentration of^ sup 238^ U,^ sup 232^ Th and^ sup 40^ K Based on Soil Types in Perak State, Malaysia
Apriantoro, Nursama Heru; Ramli, Ahmad Termizi; Sutisna
PSTBM
111 The influence of cyclic voltammetry passivation on the electrochemical behavior of fine and coarse-grained AISI 430 ferritic stainless steel in an alkaline solution
S Vafaeian, A Fattah-alhosseini, MK Keshavarz
Effect of deformation route on the development of low CN Fe-20% Cr alloy by Equal Channel Angular Pressing
M Rifai, H Miyamoto, H Fujiwara
PSTBM
112 The influence of narrow optical gap silver oxide on zinc oxide nanoparticles produced by microwave-assisted colloidal synthesis: photocatalytic studies
S. P. Prakoso1, V. Paramarta1,2, H. Tju1,2, A. Taufik1,2 and R. Saleh
The influence of Fe doping on the structural, magnetic and optical properties of nanocrystalline ZnO Particles
R Saleh, SP Prakoso, A Fisli PSTBM
113 The properties and composition of the SDS – 1-butanol mixed micelles as determined via acid-base indicators
Anastasiia Yu. Kharchenko, Nika N. Kamneva, Nikolay O. Mchedlov-Petrossyan
Structural and phase transition changes of sodium dodecyl sulfate micellar solution in alcohols probed by small-angle neutron scattering (SANS)
EGR Putra, A Patriati PSTBM
114 Thermal and corrosion resistance properties of unsaturated polyester/clay nanocomposites and the effect of electron beam irradiation
E Salehoon, SJ Ahmadi, SM Razavi, N Parvin
Syntesis and Characterization Of Polyester-Based Nanocomposite
IG Sudirman, M. Anggaravidya, Emil Budianto
PSTBM
L- 18 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN
No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja
Synthesis and characterization of polyester-based nanocomposite
Sudirman, M Anggaravidya, E Budianto, I Gunawan
PSTBM
115 Thermal Properties, Crystallinity, and Oxygen Permeability of Na-montmorillonite Reinforced Plasticized Poly(lactic acid) Film
Kurniawan Yuniarto1*, YohanesAris Purwanto2, Setyo Purwanto3, Bruce A. Welt4, Hadi Karia Purwadaria2, and Titi Candra Sunarti5
Effect of Plasticizer on Oxygen Permeability of Cast Polylactic acid (PLA) Films Determined using Dynamic Accumulation Method
K Yuniarto, BA Welt, A PURWANTO, HK Purwadaria, A Abdellatief
PSTBM
116 Thermal Properties, Crystallinity, and Oxygen Permeability of Na-montmorillonite Reinforced Plasticized Poly(lactic acid) Film
Kurniawan Yuniarto 1 , Yohanes Aris Purwanto 2 , Setyo Purwanto 3 , Bruce A. Welt 4 , Hadi Karia Purwadaria 2 , Titi Candra Sunarti 5
Effect of Plasticizer on Oxygen Permeability of Cast Polylactic acid (PLA) Films Determined using Dynamic Accumulation Method
PSTBM
117 Thermal rectifier efficiency of various bulk–nanoporous silicon devices
H. Machrafi, G. Lebon, , D. Jou,
Theoretical consideration of the effect of porosity on thermal conductivity of porous materials
I Sumirat, Y Ando, S Shimamura
PSTBM
118
Ultrasonically enhanced extraction of luteolin and apigenin from the leaves of Perilla frutescens (L.) Britt. using liquid carbon dioxide and ethanol
H Kawamura, K Mishima, T Sharmin, S Ito
Extraction of Xanthones from the Pericarps of Garcinia mangostana Linn. with Supercritical Carbon Dioxide and Ethanol
K Mishima, R Kawakami, H Yokota, T Harada, K MISHIMA, M FUJIWARA
PSTBM
Extraction of Resveratrol from Melinjo (Gnetum gnemon L.) Seeds Using Mixtures of Liquid Carbon Dioxide and
Ethanol (K Mishima, YDI Siregar, H Kawamura, R Kawakami, ITO Shota, Y Inoue,
PSTBM
119 UV-irradiated carbon nanotubes synthesized from fly ash for adsorption of congo red dyes in aqueous solution
N Salah, SS Habib, ZH Khan, R Kumar
Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface
R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma
PSTBM
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L-19
Lampiran IV
Daftar Daerah Yang Memanfaatkan Hasil Litbang Iptek Nuklir Tahun 2016
Melalui Kegiatan PHLIN
NO KABUPATEN VARIETAS LUASAN (ha) TOTAL (ha)
UNSYIAH ACEH
61.5
1 Pidie
Mira 1 0.25
Mugibat 20
2 Aceh Besar Mugibat 0.25
3 Bener Meriah Unsrat 1 1
4 Bireun Mugibat 20
5 Nagan Raya Mugibat 20
UNAND PADANG 25.5
6 Solok Kahayan 25.5
DIY
34.75
7
Yogyakarta
Mugibat 24
Mutiara 1 10.25
8 Kulon progo Mugibat 0.25
9 Gunung Kidul Mutiara 1 0.25
UNBRAW MALANG
53
10 Malang
Sidenuk 40
Mutiara 1 1
Mugibat 1
11 Madiun Sidenuk 1
12 Jombang Sidenuk 10
PROVINSI NTB
20.5
12 Lombok barat Cilosari 0.25
13 Lombok Tengah Cilosari 0.25
14 Sumbawa Sidenuk 5
Cilosari 5
15
Lombok Utara
Cilosari 5
Sidenuk 5
UNTIRTA BANTEN
62.75
16 Serang Sidenuk 41
17 Lebak
Mira 1 0.25
Sidenuk 0.25
Mugibat 0.25
18 Tangerang Selatan Sidenuk 21
PROVINSI BALI
15.5 19 Klungkung Mutiara 1 15.4
20 Bangli Mutiara 1 0.1
21 Kebumen Mugibat 56.75 57.75
Gamasugen 1
L- 20 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
NO KABUPATEN VARIETAS LUASAN (ha) TOTAL (ha)
22
Jember
Rajabasa 0.25
61 Mutiara 1 10.75
Sidenuk 50
23 Bogor
Mira 0.5
74.5 Mutiara 1 1
Sidenuk 73
24 Sumedang Bestari 1.25
47.75 Mugibat 0.25
Rajabasa 21.25
Sidenuk 25
25 Jepara
Mira 0.25
53.75
Bestari 0.25
Sidenuk 50.25
Mugibat 2
Mutiara 1 1
26 Ogan Ilir
Mugibat 0.5
56.5 Mutiara 1
Sidenuk 55
27 Ogan Komering Ilir
Unsrat 32.5 42.5
Bestari 10
28 Maros
Mugibat 1.5
52.5 Rajabasa 1
Sidenuk 50
29 Palembang
Mugibat 32.25
65 Sidenuk 15.75
Unsrat 2 17
30 Tabanan
Sidenuk 25.25
51.5 Unsrat 2 25.25
Mutiara 1 1
31 Mandailing Natal
Bestari 50.5 51.5
Mitani 1
PROVINSI KALTIM
42 32 Kutai Kartanegara Mira 41
Sidenuk 1
PROVINSI KALBAR
42.5 33 Sambas Cilosari 22.25
34 Singkawang
Cilosari 20
Diah suci 0.25
Total 972.25
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L-21
Daftar Daerah Yang Memanfaatkan Hasil Litbang Iptek Nuklir Tahun 2016
Melalui Kegiatan Demplot
NO KOTA VARIETAS LUASAN (ha)
1 Banyumas Sidenuk 54,6
Mugibat 7,8
2 Cianjur Sidenuk 10
Mugibat 2
Pandan putri 1
3 Cilacap Sidenuk 32,6
Mugibat 4,4
4 Demak Kajangijo 4
5 Karanganyar Sidenuk 2
Bestari 1
6 Kebumen Mugibat 3,6
7 Kudus Sidenuk 20
Mugibat 3
8 Lebak Sidenuk 20
Mugibat 3
9 Ngawi Sidenuk 1
Mugibat 5
10 Purbalingga Sidenuk 27
Mugibat 11
11 Gunungkidul Sidenuk 12
Mugibat 3
12 Purwerejo Sidenuk 18
13 Semarang Sidenuk 3
14 Tangerang Kab Sidenuk 20
Mugibat 3
15 Tangsel Sidenuk 18
16 Tegal Sidenuk 6
17 Wonogiri Sidenuk 20
Mugibat 3
18 Ciamis Sidenuk 0,4
19 NTT Sidenuk 0,2
20 Lamongan Sidenuk 3
21 Sragen Sidenuk 3
22 Pasaman barat Sidenuk 1
23 Tulungagung Sidenuk 4
24 Surakarta Sidenuk 6
25 Muntilan Sidenuk 0,2
26 Bumiayu Sidenuk 0,2
27 Maros Sidenuk 1
28 Klungkung Sidenuk 1
29 Salatiga Sidenuk 4
30 Magelang Sidenuk 4
31 Langkat Unsrat2, sidenuk 0,5
32 Palembang Sidenuk 0,25
33 Purbalingga Mutiara1 0,25
Mugibat FS 0,25
Total 348,25
L- 22 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L-23
Lampiran V
Keputusan Kepala BAPETEN Tentang Izin Tapak RDE
L- 24 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016
Badan Tenaga Nuklir Nasional
Jl. Kuningan Barat - Mampang Prapatan
Jakarta Selatan, 12710
T. +62 52 525 1109 | F. +62 21 525 1110
www.batan.go.id
Tim Penyusun:
Abdul Haris
Medio V.
Chatarina Yuniada
Wahyu Widyastuti
Harini Wahyuningrum
Darmawan
Sri Agustini
Teddy Mahyudin
Hanifa
Paido Siahaan
Haditya Syafei
Rakhmat H.
Akmalsyah
Editor:
Efrizon Umar
Hendig Winarno
Suryantoro
Falconi Margono
Budi Santoso
Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L-25
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONALJl. Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan 12710
+62 21 529 1109/10
WWW.BATAN.GO.ID
HUMAS@BATAN.GO.ID
top related