bab ii tinjauan umum a. judi a. pengertian tindak pidanarepository.radenfatah.ac.id/7909/2/skripsi...
Post on 12-Aug-2021
3 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
BAB II
TINJAUAN UMUM
A. Judi
a. Pengertian Tindak Pidana
Perjudian TOGEL ini termasuk perbuatan tindak pidana. Istilah tindak pidana
berasal dari istilah dalam hukum pidana Belanda yaitu straafbar feit. Karena itu
banyak para ahli hukum memberi arti dari istilah tersebut beranekaragaman
pendapat. Beberapa pendapat yang ditemukan oleh para sarjana mengenai istilah
straafbar feit antara lain:
1. Rumusan Simon
Straafbar feit adalah suatu tindakan atau perbuatan yang diancam dengan
pidana oleh undang-undang, bertentangan dengan hukum yang dilakukan
dengan kesalahan oleh seseorang yang mampu bertanggung jawab.
2. Rumusan van
Straafbar feit itu sama dengan yang dirumuskan oleh Simon, hanya
ditambah dengan kalimat tindakan mana bersifat dapat dipidana.
3. Rumusan VOS
Straafbar feit adalah suatu kelakuan manusia yang dilarang oleh undang-
undang diancam dengan pidana.
4. Rumusan Pompe
Straafbar feit adalah suatu pelajaran kaidah (penggangguan ketertiban
umum), terhadap dimana pelaku mempunyai kesalahan untuk mana
2
pemindanaan adalah wajar untuk menyelenggarakan ketertiban dan
kesejahteraan umum.1
Adapun beberapa unsur tindak pidana menurut simons yaitu unsur objektif
dan unsur subjektif. Unsure objektif antara lain: perbuatan orang, akibat yang
kelihatan dari perbuatan itu, sedangkan unsur subjektif: orang yang mampu
bertanggung jawab, adanya kesalahan. 2 Unsur tindak pidana dan kesalahan
(kesengajaan) adalah unsur yang sentral dalam hukum pidana. Unsur perbuatan
pidana terletak dalam lapangan objektif yang diikuti oleh unsur sifat melawan
hukum, sedangkan unsur pertanggung jawaban pidana merupakan unsur subjektif
yang terdiri dari kemampuan bertanggung jawab dan adanya kesalahan
(kesengajaan dan kealpaan)3
b. Pengertian Judi Online Toto Gelap (TOGEL)
Judi atau permainan “perjudian” menurut Kamus besar Bahasa Indonesia
adalah permainan dengan memakai uang sebagai taruhan.4 Perjudian merupakan
salah satu bentuk penyakit social.Perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja,
yaitu mempertaruhkan suatu nilai atau sesuatu yang dianggap nilai, dengan
menyadari adanya sebuah resiko dan harapan tertentu pada peristiwa permainan,
pertandingan, perlombaan dan kejadian-kejadian yang belum pasti hasilnya.5
1 Dahlan, Problematika Keadilan Dalam Penerapan Tindak Pidana Terhadap Penyalah
Guna Narkotika, (Yogyakarta: CV BUDI UTAMA, 2017) hlm 14-15 2 Ismu Gunadi, Hukum Pidana, (Jakarta:PT. fajar Interpratama Mandiri, 2014) hlm 39-40 3 Karim, KarakteristiknPenyelesaian Perkara Tindak Pidana Ringan Melalui Restorative
Justice, Surabaya: CV. Jakad Media Publishing, 2020) hlm 137 4 Poerwadarminta, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), hal 419 5 Sugiharsono, Ilmu Pengetahuan Sosial ,(Jakarta: Gramedia,2008) Hlm 87
3
Togel merupakan sebuah permainan taruhan menebak angka yang akan
keluar. Togel adalah permainan yang dengan cara menebak dua angka atau lebih,
bila tebakannya tepat, sipembeli mendapatkan hadiah beberapa ratus kali lipat dari
jumlah uang yang dipertaruhkan.6
Togel berasal dari bahasa Indonesia dan merupakan singkatan dari kata toto
dan gelap, dari kedua kata tersebut apabila digabungkan menghasilkan kata toto
gelap yang akrab di singkat dengan Togel.7 Permainan judi ini mempunyai
peralatan permainan sebagai berikut: kupon nomor, gambar primbon/buku tafsir
mimpi, dan buku toto gelap. Terdapat dua jenis permainan judi togel di Indonesia
yakni:
1. TogelOffline
Togel Offline adalah togel yang pengecernya menjual secara langsung
kepadatarget pasarnya, hal ini hampir merata setiap kampung, dusun,
desa, kabupaten, kecamatan dan provinsi yang ada diindonesia, togel
offline ini menggunakan kupon sebagai bukti transaksi.
2. Togel Online
Togel Online ini menggunakan media internet untuk membeli nomor
dengan mentransfer uang kerekening Bandar togel, angka yang keluar
juga dilihat melalui internet. Cara bermain togel online bagi pemula ini
adalah pastinya anda sudah menemukan tempat atau situs togel yang
aman dan terpercaya untuk anda bermain lalu setelah itu anda dapat
6 Ahmad Sarwat, MUAMALAT, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 2018) hlm 193 7https://nusabola.com/cara-bermain-togel-online-bagi-pemula/ diakses pada tanggal 25
oktober 2019, pukul 19:21 wib
4
segera melakukan proses registrasi atau pendaftaran pada situs tersebut
dan menjadi membernya dengan mempunyai ID dan password untuk
melakukan login keadaan situs tersebut.
Dalam hukum positif yang berlaku diIndonesia, sebagaimana yang telah
diatur dalam Pasal 27 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang
“setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/ atau
menstransmisikan dan/ atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/
atau Dokumen Elektronik yang memilik muatan perjudian.8 Ancaman dari pasal
27 ayat (2) undang-undang nomor 19 tahun 2016 tentang Informasi dan
Transanksi Elektronik (ITE) diatas yakni disebutkan dalam pasal 45 Undang-
Undang Informasi dan Transanksi Elektronik yaitu pidana paling lama 6 (enam)
tahun dan atau denda paling banyak Rp 1 miliar.
c. Macam-Macam Jenis Perjudian Online
Macam-macam nama perjudian online antara lain:
a. Togel Online
Togel merupakan permainan tebak angka.Permainan togel online menjadi
popular dikarenakan hadiah yang didapat sangatlah besar. Untuk permainan 2
angka saja, jika anda menang maka anda akan mendapatkan bayaran sejak
uang taruhan dikalikan dengan 70. Untuk permainan 3 angka, jika menang
maka hadiah yang akan dibayarkan kepada anda adalah uang taruhan dikali
400 atau sebanyak 400 kali lipat dari uang taruhan anda. Sedangkan untuk 4
8Amandemen Undang-Undang ITE Informasi dan Transanksi Elektronik (UU RI NO. 19
TAHUN 2016) (Jakarta timur: sinar grafika offset, 2017) hlm 42
5
angka, yang akan anda dapat adalah 1000 kali lipat. jenis permainan sudah
mendunia di Negara Indonesia, permainan judi kuno dulunya hanya bisa
dimainkan dengan mengisi nomor dan menyerahkan kepada agen atau
Bandar, kini permainan ini kembali mencuak saat hadirnya menjadi togel
online.
b. Domino QQ
Ini adalah sebuah permainan yang menggunakan kartu domino uang yang
berjumlah 28 kartu dengan bulatan-bulatan yang berjumlah berbeda-
beda.Permainan ini bisa dimainkan 2-6 orang dalam setiap kali putaran. Pada
awalnya setiap pemain akan mendapatkan tiga buah kartu, maka selanjutnya
adalah pemain mentotalkan bulatan pada 2 buah kartu dan hanya mengambil
angka belakangnya saja. Setelah itu pemain juga bisa saling adu bertaruh dan
menaikan taruhan untuk bisa saling adu bertaruh dan menaikan taruhan untuk
bisa mendapatkan kartu ke-4. Pemenangnya akan ditentukan dengan jumlah
totalan kartu yang mencapai angka 9 (kiu).
c. Sportbook (Judi Bola)
Permaina ini adalah sebuah permainan memasang taruhan pada jenis cabang
olahraga yang telah disediakan oleh Bandar, seperti: sepak bola, basket,
tennis, golf, dan masih banyak yang lainnya. Jenis taruhan yang bisa
dirasakan juga bermacam-macam jadi akan banyak sekali peluang
kemenangan yang bisa dirasakan.
d. Poker Online
6
Poker online ini merupakan sebuah permainan judi yang menggunakan kartu
remi, yang terdiri dari 52 kartu.Tujuan permainan ini adalah mendapatkan 5
kombinasi kartu tertinggi atau terbaik.
Jenis judi yang dikelompokkan berdasarkan Kriteria Ulama dan juga
berdasarkan Hukum Negara yang berlaku di Indonesia yaitu:
1. Kriteria Ulama
a. Masysirul-lahwi
Masysirul-lahwi adalah judi yang tidak menggunakan uang sebagai
pertaruhan. Namun tata cara permainannya mirip dan mencirikan
umumnya perjudian atau menggunakan alat yang umumnya lazim
digunakan dalam perjudian.
b. Masysirul-qimar
Masysirul-qimar adalah judi yang jelas-jelas menggunakan uang atau
harta sebagai taruhannya, meskipun tata cara dan aturan permainannya
tidak lazim digunakan oleh orang untuk berjudi. Para ulama sepakat
mengharamkan jenis judi yang kedua ini.
2. Hukum Negara
Dalam Peraturann Perundang-Undangan Nomor 9 Tahun 1981 tentang
Pelaksanaan Penertiban Perjudian, perjudian dikategorikan menjadi tiga
yaitu:
a. Kasino
Perjudian di Kasino ini terdiri atas Roulette, Blackjack, Baccarat, Creps,
Keno, Tombola, Super Pingpong, Lotto Fair, Paykyu, Slot Machine
7
(jackpot), Ji Si Kie, Big Six Wheel, Chuc a Luck, Lempar Paser (bulu
ayam) pada sasaran atau papan yang berputar (paseran), Pachinko, Poker,
Twenty One, Hwa Hwe, serta Kiu-Kiu.
b. Tempat Keramainan
Perjudian ditempat keramaian terdiri atas lempar paser (bulu ayam) pada
sasaran atau papan yang berputar (paseran), lempar gelang, lempar uang
(koin), kim, pancingan, menembak sasaran yang tidak berputar, lempar
bola, adu ayam, adu sapi, adu domba atau kambing, pacu kuda, karapan
sapi, pacu anjing, kailai, mayong, macak, dan erek-erek.
c. Tradisi
Perjudian yang dikaitkan dengan kebiasaan terdiri atas adu ayam, adu
sapi, adu kerbau, pacu kuda, karapan sapi dan adu domba atau
kambing.Jika kita perhatikan, perjudian yang berkembang dimasyarakat
bisa dibedakan berdasarkan alat dan sasarannya.Ada yang menggunakan
hewan, kartu, mesin ketangkasan, bola, video internet, dan berbagai jenis
permainan olahraga.9
Pada umumnya, masyarakat Indonesia berjudi dengan menggunakan kartu
remi, domino, rolet, dan dadu.Namun yang paling marak adalah judi TOGEL
(toto gelap), yaitu permainan yang sudah banyak dimainkan oleh masyarakat di
Indonesia.
b. Dampak atau Bahaya Perjudian
9 Ahmad Sarwat, MUAMALAT, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 2018) hlm 192-193
8
Ada beberapa Dampak atau Bahaya dari Perjudian antara lain:
1. Menimbukan Permusuhan antar manusia
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Surah Al-Maidah ayat 91
diatas, karena judi menguntungkan sebagian pihak dan sangat merugikan
pihak yang lain, sehingga tidak jarang orang-orang yang sama-sama
bersuka-ria dengan judi berujung kepada permusuhan.
2. Menjadikan Malas Bekerja
Malas kerja adalah kondisi diri yang tidak bersemangat dalam melakukan
pekerjaan.Merupakan penyakit yang paling mengerikan yang bisa
menghambat kesuksesan seseorang. Hal ini disebabkan oleh pola pikir
instan atau cara ingin cepat kaya dengan main judi.
3. Jauh dari rahmat Allah SWT
Orang-orang yang melakukan perbuatan hal-hal yang dilarang Allah
SWT sudah jelas akan jauh dari rahmat Allah SWT.
4. Ketagihan
Bila sudah kecanduan atau ketagihan, maka seseorang akan terus
menguras uangnya untuk bermain judi taruhan togel. Kalau sudah
menang sekali itu yang menyebabkan jadi ingin berjudi terus, uangnya
dipakai foya-foya.Begitu seterusnya sampai kere atau bangkrut.Hal ini
lah yang merugikan diri sendiri.
5. Menjadikan hutang
Mengakibatkan sipelaku terlilit hutang yang tiada hentinya, karena disaat
pemain judi kalah dan rugi besar ia akan bermain lagi yang kedua dengan
9
harapan ia akan menang dapat bisa menutupi kerugiannya di permainan
pertama, sehingga bagi yang tidak memiliki modal atau kehabisan modal
akan terpaksa berhutang demi ikut perjudian. Dan kita semua tahu bahwa
tidak ada kehidupan yang lebih sempit dan terpuruk daripada dililit
hutang.
6. Keluarga berantakan
Dengan ketagihan judi persoalan dalam keluarga akan semakin kacau,
perselisihan serta rasa tidak bahagia akan terus menghantui seseorang,
apalagi pada saat kalah taruhan. Kehangatan dalam keluarga semakin
menipis selama melakukan perbuatan perjudian.
7. Pembuka Pintu Kejahatan Lain
Perjudian adalah termasuk perbuatan syetan yang membuka pintu
kejahatan lainnya.Artinya perbuatan tersebut salah satu penyebab
rusaknya akhlak mulia.Jika menang, maka uangnya cenderung Haram
atau tidak berkah.Jika kalah, maka semakin bejat moralnya dengan
melakukan aksi pencurian, korupsi, dan lainnya.
8. Menambah Miskin
Secara otomatis perbuatan tersebut akan menguras harta seseorang
sampai jatuh miskin dan tidak tersisa sepeserpun, bahkan dalam banyak
kasus, banyak orang menjual rumah dan harta bendanya untuk bermain
judi.
9. Dosa yang besar
10
Bahayanya main judi berikutnya adalah mendapat dosa yang sangat besar
karena melanggar larangan Allah SWT.Sesuai firman di Al-quran
“wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya Khamer (Minuman
Keras), judi, berhala dan mengundi nasib adalah najis yang merupakan
perbuatan setan.Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kalian
mendapat kemenangan. “Al-Maidah: 90”
c. Teori penyebab timbulnya kejahatan
Ada beberapa sebab timbulnya kejahatan menurut teori sebagai berikut:
1. Teori psikogenesis
Menekan sebab tingkah laku yang menyimpang dari seseorang dilihat
dari aspek psikologis atau kejiwaan antara factor kepribadian,
intelegensia, fantasi, konflik batin, emosi dan motivasi seseorang.
2. Teori Biologis
Mengemukakan tentang batasan tentang penyebab terjadinya
kejahatan.Tingkah laku menyimpang yang dilakukan seseorang muncul
karena faktor-faktor psikologis dan jasmaninya seseorang. Dalam teori
ini muncul ahli yang menyatakan bahwa kecendrungan untuk berbuat
jahat, diturunkan oleh keluarga, dalam hal ini orang tua (kejahatan
warisan biologis). Ini ajaran ini adalah bahwa susunan tertentu dari
kepribadian seseorang berkembang terpisah dari pola-pola kebudayaan
sipelaku bagaimanapun keadaan lingkungan sosialnya itu.
3. Teori sosiogenesis
11
Menekan pada tingkah laku menyimpang dari seseorang menurut aspek
sosiologis, misalnya yang dipengaruhi oleh struktur social. Factor social
dan kultur sangat mendominasi struktur lembaga dan peranan social
terhadap setiap individu ditengah masyarakat, ditengah kelompoknya
maupun terhadap dirinya sendiri.10
4. Teori Subkultur.
Sangat ditentukan oleh faktor lingkungan. Bonger, Sutherland, Von
Mayr, dan lain-lain (Mazhad lingkungan), memandang factor lingkungan
sebagai sebab kejahatan seperti:
a. Lingkungan yang memberi kesempatan akan timbulnya kejahatan
b. Lingkungan pergaulan yang memberi contoh
c. Lingkungan ekonomi, dan
d. Lingkungan pergaulan yang berbeda-beda.
Menurut teori ini, kejahatan yang dilakukan seseorang merupakan suatu sifat
struktur social dengan pola budaya yang khas dari lingkungan familiar, tetangga
dan masyarakat yang didiami oleh orang tersebut.
e. Pencegahan dan Upaya Penanggulangan Kejahatan
Penanggulangan kejahatan adalah suatu upaya pencegahan suatu kejahatan
dengan menggunakan berbagai sarana alternative. Adapun pencegahan dan upaya
penanggulangan kejahatan yaitu:
10 Kartini Kartono, Synopsis Kriminologi Indonesia (Bandung: Mandar Maju, 1994) hal 25
12
1. Upaya atau kebijakan untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan
kejahatan termasuk bidang “kebijakan criminal” (criminal policy). Kebijakan
criminal ini pun tidak terlepas dari kebijakan yang lebih luas, yaitu
“kebijakan social” (social policy) yang terdiri dari kebijakan atau upaya-
upaya untuk kejahteraan social dan kebijakan atau upaya-upaya untuk
perlindungan masyarakat.
Dengan demikian, sekiranya kebijakan penanggulangan kejahatan (politik
criminal) dilakukan dengan menggunakan sarana “penal” (hukum pidana).
2. Bertolak dari skema tersebut, dapat diidentifikasikan hal-hal pokok sebagai
berikut:
a. Pencegahan dan penanggulangan kejahatan harus menunjang tujuan,
kesejahteraan masyarakat dan perlindungan masyarakat.
b. Pencegahan dan penanggulangan kejahatan harus dilakukan dengan
pendekatan integral, ada keseimbangan sarana penal dan non penal.
c. Pencegahan dan penanggulangan kejahatan dengan sarana “penal”
merupakan “penal policy” yang fungsionalisasi melalui beberapa tahap:
1) Tahap fomulasi (kebijakana legislative)
2) Tahap aplikasi (kebijakan yudikatif/yudisial)
3) Tahap eksekusi (kebijakan eksekutif/administrative)11
Solusi preventif adalah berupa cara-cara yang cenderung mencegah
kejahatan.Solusi resepsif adalah cara-cara cenderung menghentikan kejahatan
yang sudah dimulai, kejahatan yang cenderung berlangsung tetapi belum
11 Barda Nawawi Arief, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana dalam
Penanggulangan Kejahatan, (Jakarta: Kencana 2010) hal 77
13
sepenuhnya sehingga kejahatan dapat dicegah, solusi yang memuaskan terdiri dari
pemulihan atau pemberian ganti kerugian bagi mereka yang menderita akibat
kejahatan. Sedangkan solusi pidana atau hukuman juga berguna, sebab setelah
kejahatan dihentikan, pihak yang dirugikan sudah mendapat ganti rugi, kejahatan
serupa masih perlu dicegah entah pihak pelaku yang sama atau pelaku yang
lainnya. Solusi yang berlangsung karena rasa takut disebut hukuman.
Penanggulangan kejahatan secara Umum kriminalitas pada hakekatnya
melekat pada kondisi dinamik masyarakat dan mempunyai latar belakang antara
lain: pada aspek-aspek ideology politik, ekonomi, social dam budaya serta
kemampuan efektif aparat keamanan.
B. Pertanggung Jawaban Pidana
a. Pengertian Pertanggung Jawaban Pidana
Pertanggung Jawaban Pidana merupakan penilaian yang dilakukan setelah
dipenuhinya seluruh unsur tindak pidana atau tebuktinya tindak pidana.12
Pertanggung jawaban pidana mengandung didalamnya pencelaan atau
pertanggung jawaban objektif dan subjektif. Secara objektif sipembuat telah
melakukan tindak pidana menurut hukum yang berlaku, sedangkan secara
subjektif sipembuat patut dicela dipersalahkan atau dipertanggung jawabkan atas
tindak pidana yang dilakukannya itu sehingga ia patut dipidana.13
Ada beberapa pendapat pertanggung jawaban pidana menurut para ahli yaitu:
12Agus Rusianto, Tindak Pidana & Pertanggung Jawaban Pidana, (Jakarta: PT. fajar
Interpratama Mandiri, 2016), hlm 14 13Ibid, hlm 18
14
a. Roeslan Saleh menyatakan bahwa pertanggung jawaban pidana adalah
keadilan, sehingga pembicaraan tentang pertanggung jawaban pidana akan
memberikan konstur yang lebih jelas. Artinya pertanggung jawaban
sebagai soal hukum pidana terjalin dengan keadilan. Roeslan Saleh
mengatakan bahwa orang yang mampu bertanggung jawab itu harus
memenuhi tiga syarat, yaitu:
1. Dapat menginsyafi makna dari pada perbuatannya.
2. Dapat menginsyafi bahwa perbuatannya itu tidak dapat dipandang
patut dalam pergaulan masyarakat.
3. Mampu untuk menentukan niat atau kehendaknya dalam melakukan
perbuatan.14
b. Chairul Huda menyatakan bahwa pertanggung jawaban pidana adalah
pertanggung jawaban orang terhadap tindak pidana yang dilakukannya.
Tegasnya yang dipertanggungjawabkan orang itu adalah tindak pidana
yang dilakukannya.15
c. Simon menyatakan pertanggung jawaban pidana adalah suatu perbuatan
yang melawan hukum diancam dengan hukuman, bertentangan dengan
hukum, dilakukan oleh seseorang yang bersalah dan orang itu dianggap
bertanggung jawab atas perbuatannya.
14Imam Dwi Wahyudi, Pertanggung Jawaban Pidana Pemilik Website Judi Online Ditinjau
Dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Transaksi Dan Elektronik,
Skripsi (Bandung: Universitas Islam Bandung, 2014) hlm 41 15Chairul Huda, Dari Tiada Pidana Tanpa Kesalahan Menuju Kepada Tiada
Pertanggungjawaban Pidana Tanpa Kesalahan, Cetakan ke-4, (Jakarta: Kencana Penada Media
Group, 2011), hlm 70.
15
d. Alf Ross menyatakan pertanggung jawaban pidana juga berarti
menghubungkan antara keadaan pembuat dengan perbuatan dan sanksi
yang sepatutnya dijatuhkan.16
Kemampuan bertanggung jawab merupakan unsur kesalahan. Karenanya
mestinya untuk membuktikan adanya kesalahan, unsur-unsur harus dibuktikan.17
Pertanggung jawaban pidana berdasarkan sudut pandang terjadinya perbuatan
pidana, maka seseorang dipertanggung jawabkan pidana apabila perbuatannya
telah melawan hukum. Oleh karena itu, dapat disimpulkan seseorang dapat
dijatuhi pidana apabila memenuhi syarat-syarat dalam pertanggung jawaban
pidana. Menurut Moeljanto syarat-syarat dalam pertanggung jawaban adalah:
1. Seseorang telah melakukan perbuatan pidana
2. Dilihat kemampuan bertanggung jawab oleh seseorang yang telah
melakukan perbuatan pidana.
3. Adanya bentuk kesalahan, baik berupa kesengajaan atau kelalaian dalam
perbuatan pidana.
4. Tidak ada alasan pembenar atau alasan pemaaf yang menghapuskan
pertanggung jawaban pidana terhadap pelaku perbuatan pidana.18
Tindak pidana hanyalah berkaitan dengan perbuatan yang dilarang oleh
undang-undang, tindak pidana tidak berhubungan dengan kesalahan, sehingga
bentuk-bentuk kesalahan (kesengajaan dan kealpaan) bukan sebagai unsur tindak
16 Muhammad Atho Mudzhar, Jurnal Cita Hukum, (Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah, 2013), hlm 40-44 17Ibid hlm 181 18 http://repository.unair.ac.id/11046/8/8.%20Bab%203.pdf diakses pada hari selasa, tanggal
10-3-2020, pukul 19:34 Wib, hlm 43-44
16
pidana merupakan dasar pemikiran RKUHP 2012. RKUHP 2012 menegaskan
bahwa kesalahan adalah berkaitan dengan pertanggungjawaban pidana. Dalam
RKUHP Tahun 2012 tidak terlihat secara jelas bagaimana hubungan antara
kesalahan dengan pertanggung jawaban pidana, hanya saja pengertian kesalahan
diatur sebagai berikut:
1. Tidak seorang pun yang melakukan tindak pidana tanpa kesalahan
2. Kesalahan terdiri dari kemampuan bertanggung jawab, kesengajaan,
kealpaan, dan tidak ada alasan pemaaf.
Kesalahan dalam arti seluas-luasnya, yang dapat disamakan dengan
pengertian “pertanggung jawaban dalam hukum pidana” didalamnya terkandung
makna dapat dicela sipembuat atas perbuatannya. Kesalahan dalam arti bentuk
kesalahan dapat dikatakan kesalahan dalam arti yuridis, yang berupa:
1. Kesengajaan
2. Kealpaan
Unsur dari kesalahan (dalam arti yang seluas-luasnya) yaitu:
a. Adanya kemampuan bertanggung jawab pada sipembuat artinya keadaan
jiwa sipembuat harus normal
b. Hubungan batin antara sipembuat dan perbuatannya, yang berupa
kesengajaan atau kealpaan ini disebut bentuk kesalahan
c. Tidak adanya alas an yang menghapus kesalahan atau tidak ada alasan
pemaaf
Menurut Roeslan Saleh, tiga unsur merupakan kesatuan yang tidak dapat arti
demikian urutan-urutannya dan yang disebut kemudian bergantung pada yang
17
disebutkan terlebih dahulu. Konkretnya, tidak lah mungkin dapat dipikirkan
tentang adanya kesengajaan ataupun kealpaan, apabila orang itu tidak mampu
bertanggung jawab dan tidak pula adanya kesengajaan atau kealpaan.19
RKUHP tahun 2012 hanya mengecualikan mengenai tindak pidana, yaitu
adanya kealpaan yang dapat dicantum secara eksplisit dalam rumusan tindak
pidana:
1. Seseorang hanya dapat dipertanggung jawabkan jika orang tersebut
melakakan tindak pidana dengan sengaja atau karena kealpaan.
2. Perbuatan yang dapat dipidana adalah perbuatan yang dilakukan dengan
sengaja, kecuali peraturan perundang-undangan menentukan secara tegas
bahwa suatu tindak pidana yang dilakukan dengan kealpaan dapat
dipidana.20
Mengenai tujuan hukum, terdapat pandangan yang berbeda antara para ahli
dan sarjana hukum yaitu:
1. Menurut Dr. Wirjono Prodjodikoro SH dalam bukunya, “perbuatan
melanggar hukum” mengemukakan pendapat tujuan dari hukum ialah
mengadakan keselamatan, bahagia dan tata tertib dalam masyarakat itu.21
2. Menurut Prof. van Apeldoorn dalam bukunya “inleiding tot de studie van
het Noderlandse recht” mengemukakan, tujuan hukum ialah mengatur
mencapai suatu susunan masyarakat yang damai.
19 Dwidja Priyatno, Sistem Pertanggung Jawaban Pidana Korporasi, (Depok: Kencana 2017)
hlm 37-39 20 Agus Rusianto, Tindak Pidana dan Pertanggung Jawaban Pidana, (Jakarta: Kencana
2016), Hlm 215 21 Marhainis Abdul Hay, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, (Jakarta: PT Pradnya Paramita, 1982)
hlm 28
18
3. Menurut Gustav Radbruch
Menurut pandangan Gustav Radbruch ini pun dianut oleh Teori Etika,
yang menurut teori etika, tujuan hukum hanya untuk mencapai
keadilan.22
Setiap peraturan mempunyai tujuan yang hendak dicapai oleh pembuatnya.
Kalau ditinjau tata aturan pada hukum positif maka tujuannya tidak lain adalah
ketentraman masyarakat, yaitu mengatur sebaik-baiknya dan menentukan batas-
batas hak dan kewajiban bagi setiap anggota masyarakat dalam hubungannya satu
sama lain.23
C. Hukum Pidana Islam
a. Pengertian Hukum Pidana Islam
Hukum pidana islam dalam bahasa arab disebut dengan jarimah atau
jinayah.24 Fiqh jinayah adalah hukum islam yang membahas tentang aturan
berbagai kejahatan dan sanksinya membahas tentang pelaku kejahatan dan
perbuatannya.25 Dalam Hukum Islam, tindak pidana (delik,jarimah) diartikan
sebagai perbuatan-perbuatan yang dilarang syara’ yang diancam oleh allah dengan
hukuman hudud, qhisas, diyat atau ta’zir.26 Jinayah mengandung arti perbuatan
dosa, maksiat atau kejahatan, sedangkan menurut istilah fuqaha jinayah adalah
perbuatan yang dilarang oleh syara’ baik mengenai jiwa, harta dan sebagainya.27
Islam adalah adalah agama yang benar, abadi, sinkron dengan akal dan pikiran
22Ibid hlm 29 23 Zainuddin Ali, Hukum Islam, (Jakarta: sinar grafika, 2017) Hlm 10 24 Mardani, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Prenada Media Group 2019) hlm 1 25 Djazuli, Kaidah-Kaidah Fikih, (Jakarta : kencana, 2006) hlm 138 26 Zulkarnain Lubis,Dasar-Dasar Hukum Acara Pidana, (Jakarta: kencana, 2016) hlm 1 27 Nurhayati, Fiqh Dan Ushul Fiqh, (Jakarta : kencana, 2018) hlm 177
19
generasi bangsa.Agama yang dibawa Nabi Muhammad ini bertujuan untuk
menyelamatkan manusia dari kabut kegelapan menuju alam yang penuh cahaya,
memberi petunjuk kepada mereka ke jalan mulia dan terpuji serta member solusi
yang membahagiakan mereka baik didunia maupun diakhirat.28
b. Unsur-Unsur Perbuatan Pidana
Perbuatan dapat dianggap sebagai perbuatan pidana, bila terpenuhi unsur-
unsur nya, unsure-unsur tersebut, yaitu:
1. Ada nash yang melarang disertai sanksi hukumnya. Unsur inidisebut unsur
formil (rukun syar’i)
2. Adanya perbuatan pidana. Unsur ini disebut unsur materil (rukun madani)
3. Pelaku tindak pidana harus cakap hukum (mukalaf). Unsur ini disebut
unsure moril (rukun adabi)
Menurut Aaep Saepuddin Jahar, ada 3 unsur-unsur perbuatan Pidana yaitu:
1. Subjek perbuatan, yakni pelaku atau menyangkut pertanggung jawaban
pidana, yaitu keadaan yang membuat seseorang dapat dipidana serta
alasan-alasan dan keadaan apa saja yang membuat seseorang terbukti
melakukan tindak pidana dapat dipidana
2. Objek perbuata, yakni perbuatan apa saja yang dapat dilarang dan lazim
disebut dalam bahasa Indonesia sebagai tindak pidana, perbuatan pidana,
peristiwa pidana dan perbuatan pidana.
28 Marsaid, Pandangan Hukum Islam Tentang Lokalisasi Pelacuran, (Palembang : NoerFikri
, 2016) hlm 9
20
3. Sanksi Hukuman, yaitu hukuman atau sanksi apa yang dapat dijatuhkan
kepada seseorang yang melakukan tindak pidana dan kepadanya dapat
dianggap bertanggung jawab.29
Ketiga unsur tersebut harus terpenuhi pada setiap tindak pidana.
Dalam bahasa Arab judi disebut dengan istilah qimar.30 Segala bentuk
tindakan perusakan terhadap orang lain atau makhluk dilarang oleh agama dan
tindakan tersebut dinamai tindak kejahatan atau jinayah dan disebut juga
jarimah. Karena tindakan itu menyalahi larangan Allah berarti pelakunya
durhaka terhadap Allah.Diantara ancaman hukuman terhadap pelakunya, baik
ancaman itu dirasakan pelakunya didunia, maupun dalam bentuk azab
diakhirat.31Seluruh ulama sepanjang zaman telah sepakat bahwa judi adalah
perbuatan yang haram yang telag diterapkan oleh Allah SWT dan rasul-nya.
Berikut beberapa alasan mengapa judi di haramkan antara lain:
a. Menimbulkan permusuhan
Sudah tidak terhitung lagi kasus perkelahian berujung pembunuhan yang
dilator belakangi judi.Yang satu merasa dicurangi dan yang lain balik
menuduh bahwa teman judinya itulah yang curang. Bahkan tidak sedikit
kasus judi ini sampai kepada peperangan.32
b. Menang Ketagihan, Kalah Kepanasan
29 Mardani, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Prenada Media Group 2019) hlm 7-9 30 Ahmad Sarwat, MUAMALAT, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 2018) hlm 185 31 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar FIQH, (Bogor: Kencana, 2003) hlm 254
32 Ahmad Sarwat, MUAMALAT, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018) hlm 190
21
Hikmah lainnya karena judi merupakan jebakan atau lingkaran setan, dimana
biasanya orang yang sudah jatuh kedalam judi merasa sulit untuk keluar dan
berhenti.Tidak peduli dia menang atau kalah dari judi itu.
c. Lupa Allah
Judi adalah salah satu bentuk permainan yang melalaikan, sehingga meskipun
orang yang berjudi mendengar azan atau panggilan untuk menjalankan tugas,
ingatannya akan dihilangkan, seolah tidak bisa mengingat Allah lagi.33
Firman Allah Swt:
......
Artinya:
Dan menghalangi kamu dari mengingat allah dan shalat ( QS Al-Maidah:91)
Allah Swt berfirman tentang keharaman judi :
Artinya:Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah:
"Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi
manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". dan mereka
bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih
dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu
supaya kamu berfikir.34
33Ibid hlm 191 34Surat Al-Maidah Ayat 91, PT. Sygma Examedia Arkanleema
22
Artinya:Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan
permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan
berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang;
Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).35
Dalam penjelasan ayat diatas Allah memerintahkan untuk menjauhi empat
hal ini yaitu: Khamar, Judi, Al-ansab, Al-ijtinab. Manusia di tuntut untuk
meninggalkan judi karena termasuk hal yang diharamkan oleh ajaran Islam.Dalam
surat Al-baqarah ayat 219 dapat dikutip hukum perjudian adalah haram dan
mendapatkan dosa besar bagi yang melakukannya. Dan didalam Surat Al-Maidah
ayat 90 menjelaskan larangan berjudi, karena permainan judi merupakan
perbuatan keji dan termasuk perbuatan syaitan, maka dari itu muslim dianjurkan
untuk meninggalkan perbuatan tersebut.
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana pasal 303 ayat (3) mengartikan judi
sebagai tiap-tiap permainan yang mendasarkan pengharapan untuk menang yang
pada umumnya bergantung kepada untung-untungan saja, dan kalaupun
pengharapan itu bertambah besar, semata karena kepintaran dan kebiasaan
pemain. Judi juga termasuk pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau
permainan lain yang tidak diadakan oleh mereka yang turut berlomba atau
bermain, dengan demikian juga segala permainan lain-lainnya. Dan lainnya pada
pasal 303 ayat (3) dijelaskan secara mendetail dalam penjelasan pasal 1 Peraturan
Pemerintahan RI Nomor 9 tahun 1981 tentang Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian.
35Surat Al-Baqarah Ayat 219, PT. Sygma Examedia Arkanleema
23
Dari pengertian tersebut, ada tiga unsur agar suatu perbuatan dapat dikatakan
sebagai judi, yaitu sebagai berikut:
a. Permainan atau Perlombaan
Perbuatan yang dilakukan biasanya berbentuk permainan atau
perlombaan.Jadi dilakukan semata-mata untuk bersenang-senang atau
kesibukan mengisi waktu senggang guna menghibur hati bersifat
rekreatif.Namun, para pelaku tidak harus terlibat dalam permainan karena
boleh jadi mereka adalah penonton atau orang yang ikut bertaruh terhadap
jalannya sebuah permainan atau perlombaan.
b. Untung-Untungan
Artinya untuk memenangkan permainan atau perlombaan ini lebih banyak
digantungkan kepada unsur spekulatif/kebetulan atau untung-untungan.Atau
factor kemenangan yang diperoleh karena kebiasaan atau kepintaran yang
sudah sangat terbiasa atau terlatih.
c. Ada Taruhan
Dalam permainan atau perlombaan ini ada taruhan yang dipasang oleh para
pihak pemain atau bandar, baik dalam bentuk uang ataupun harta benda
lainnya.Bahkan istri pun bisa jadi taruhannya.Akibat adanya taruhan, tentu
saja ada pihak yang diuntungkan dan ada yang dirugikan.Unsur ini
merupakan unsur yang paling utama untuk menentukan apakah sebuah
perbuatan dapat disebut sebagai judi atau bukan.
Dari uraian tersebut, jelas bahwa segala perbuatan yang memenuhi ketiga
unsur tersebut, meskipun tidak disebut dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 9
24
Tahun 1981, termasuk kategori judi meskipun dibungkus dengan nama-nama
yang indah sehingga tampak seperti sumbangan. Bahkan sepakbola, pingpong,
bulu tangkis, voli dan catur bisa termasuk kategori judi bila dalam praktiknya
memenuhi ketiga unsur yang telah dijelaskan.36
36 Ahmad Sarwat, MUAMALAT, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 2018) hlm 186-188
25
top related