bab 3_gambaran umum
TRANSCRIPT
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-1
3.1. Kondisi Umum Kabupaten Nganjuk
3.1.1. Profil Geografi
Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu kabupaten di propinsi Jawa Timur
yang terletak di bagian barat dari wilayah Propinsi Jawa Timur pada koordinat 111° 5´-
112° 13´ Bujur Timur dan 7° 20´ – 7°50´ Lintang Selatan. Luas wilayah administratif
Kabupaten Nganjuk adalah 1.224.331 km² dengan batas-batas wilayah sebagai berikut
:
Sebelah Utara : Kabupaten Bojonegoro
Sebelah Selatan : Kabupaten Kediri dan Kabupaten Tulungagung
Sebelah Barat : Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Madiun
Sebelah Timur : Kabupaten Jombang dan Kabupaten Kediri
Secara administrasi wilayah perencanaan terdiri atas seluruh wilayah yang
termasuk dalam Kabupaten Nganjuk terdiri dari 20 Kecamatan, dan 284
Kelurahan/Desa. Gambaran wilayah administrasi Kabupaten Nganjuk dapat dilihat
pada Peta 3.1.
BAB III
GAMBARAN UMUM KABUPATEN
NGANJUK
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-2
Peta 3.1. Administrasi Kabupaten Nganjuk
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-3
3.1.2. Klimatologi
Secara umum, curah hujan di Kabupaten Nganjuk dibandingkan dengan
wilayah lain di Propinsi Jawa Timur tidak terlalu jauh berbeda. Curah hujan di
Kabupaten Nganjuk berdasarkan data-data pengamatan tahun 2014 yang tertuang
didalam data Kabupaten Nganjuk Dalam Angka tahun 2015, curah hujan tertinggi
terjadi Kecamatan Sawahan 2.275 mm. sedangkan curah hujan terendah terjadi di
Kecamatan Ngronggot 743 mm dengan curah hujan perbulan tidak diseluruh
kecamatan sebesar 36 mm. Secara berkala dalam kurun waktu setahun, hujan turun
hampir sepanjang tahun kecuali pada bulan- bulan Juli, Agustus, September dan bulan
Oktober.
Tabel 3.1. Lokasi Ketinggian dan Banyaknya Hari Hujan Per Kecamatan
di Kabupaten Nganjuk Tahun 2014
No Kecamatan Ketinggian
(m dpl)
Banyaknya Hari Hujan
(Hari)
Rata-rata Hari
Hujan (Hari)
Banyaknya Curah Hujan ( mm )
Rata-rata
Curah Hujan
1 Sawahan 571 107 12 2.275 21
2 Ngetos 680 90 10 1.761 19
3 Berbek 114 104 12 1.469 14
4 Loceret 83 100 11 1.489 15
5 Pace 70 74 8 1.321 18
6 Tanjunganom 62 104 12 1.185 11
7 Prambon 75 77 7 1.274 17
8 Ngronggot 67 28 3 743 27
9 Kertosono 58 46 5 1.322 29
10 Patianrowo Tidak Ada Stasiun Penakaran
11 Baron Tidak Ada Stasiun Penakaran
12 Gondang 75 72 8 1.238 17
13 Sukomoro Tidak Ada Stasiun Penakaran
14 Nganjuk 65 68 8 1.661 24
15 Bagor 85 55 7 646 12
16 Wilangan 96 84 8 1.482 18
17 Rejoso 72 94 12 1.647 18
18 Ngluyu 170 65 7 1.487 23
19 Lengkong 89 61 7 1.484 24
20 Jatikalen 56 52 6 1.079 21 Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka, tahun 2015
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-4
3.1.3. Hidrologi
Di wilayah Kabupaten Nganjuk terdapat 43 sungai kecil dan besar. Berdasarkan
data inventarisasi sungai yang dilakukan oleh Dinas PU Pengairan Kabupaten Nganjuk
dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini.
Tabel 3.2. Inventarisasi Sungai Di Kabupaten Nganjuk
No Nama Sungai Panjang
(Km)
Luas Daerah Pengairan
(Km2)
Debit Air Liter/Detik
1 Kali Widas 91 430.150 17,2
2 Kali Sopang 4.7 6 .562 -
3 Kali Bubuh 4.2 2 .000 -
4 Kali Manyung 8.3 19 .240 0,1
5 Kali Ngumpul 12 15 .750 0,05
6 Kali Mencaro 6.75 16 .200 1,52
7 Kali Kedungmaron 7.5 15 .000 1,79
8 Kali Rejoso 23.5 27 .000 2,84
9 Kali Wadegan 6.1 7 .000 1,98
10 Kali Wengkal 12 24 .000 1,62
11 Kali Kedungpadang 11 122 .845 20.02
12 Kali Senggowar 22 76 .600 5,29
13 Kali Babadan 7 1 .400 1,21
14 Kali Tretes 15 30 .000 3,02
15 Kali Kedungsengon 7.2 14 .400 2,38
16 Kali Jarakan 4.25 8 .500 2,76
17 Kali Jaan 5.1 10 .200 2,7
18 Kali Nglempoh 5.12 4 .500 1,58
19 Kali Jurangpadang 2.75 19 .700 1,05
20 Kali Logawe 3 2 .450 1,03
21 Kali Sumberkepuh 5.6 34 .300 12
22 Kali Sumbersono 5 3 .250 12
23 Kali Perning 3.5 36 .770 15
24 Kali Kedungsoko 6.5 80 .850 0,06
25 Kali Kedungpedet 5.25 70 .710 0,94
26 Kali Puh Salak 12.6 14.624 0,14
27 Kali Kedung Galih 18.2 24 .375 0,09
28 Kali Logo 11.5 4 .500 -
29 Kali Konang 31.7 28 .020 0,13
30 Kali Tunggak 15.2 18 .562 0,05
31 Kali Gandu 4.9 7 .875 4,58
32 Kali Kuncir Kanan 27.246 18 .085 1,4
33 Kali Kuncir Kiri 9.55 26 .050 1,47
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-5
No Nama Sungai Panjang
(Km)
Luas Daerah Pengairan
(Km2)
Debit Air Liter/Detik
34 Kali Bodor 16 21 .800 18,25
35 Kali Watulanang 7 14 .600 6,51
36 Kali Sumber Kemiri 5 3 .750 0,5
37 Kali Sumber Doko 3 1 .500 -
38 Kali Sumberklampok 3 1 .250 0,3
39 Kali Beng 20 14 .000 1,4
40 Kali Sematok 1,43
41 Kali Margomulyo 7 3.200 0,44
42 Kali Kedung Gupit 4 1.000 0,24
43 Kali Kuncir 19,45 12.875 2,97 Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka, tahun 2015
3.1.4. Topografi
Topografi Kabupaten Nganjuk meliputi, sebelah barat daya merupakan daerah
pegunungan (Gunung Wilis) dengan ketinggian 1.000 sampai dengan 2.300 mdpl,
potensi untuk tanaman perkebunan dan holtikultura. Bagian tengah merupakan
dataran rendah dengan ketinggian 60-140 mdpl, merupakan daerah pertanian
tanaman pangan dan holtikultura. Bagian utara merupakan daerah pegunungan
(Pegunungan Kendeng) dengan ketinggian 60-300 mdpl, yang merupakan daerah
hutan jati, lahan potensial untuk tanaman tembakau dan bahan galian kapur.
Sebagian besar kecamatan berada pada dataran rendah dengan ketinggian
antara 46 meter sampai dengan 95 meter di atas permukaan laut. Sedangkan 4 (empat)
kecamatan berada pada daerah pegunungan dengan ketinggian 150 meter sampai 750
meter di atas permukaan laut. Daerah tertinggi terletak di Desa Ngliman Kecamatan
Sawahan.
Pada bagian dataran rendah, keadaan air tanah merupakan air tanah
dangkal. Kabupaten Nganjuk dilewati oleh Kali Widas yang berasal dari Kabupaten
Madiun dan Kali Kuncir yang melewati Kota Nganjuk di bagian utara dan selatan.
Kedua sungai tersebut bertemu di Kali Kedungsoko yang mengalir ke utara bertemu
dengan Kali Widas. Kali widas tersebur mengalir ke timur melalui Kecamatan Lengkong
dan bermuara di Kali Brantas yang merupakan batas wilayah Kabupaten Nganjuk
bagian timur.
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-6
3.1.5. Geologi dan Jenis Tanah
Struktur batuan di sebagian wilayah Kabupaten Nganjuk umumnya terdiri dari
batuan alluvium, sedangkan sebagian lainnya terdiri dari batuan plistosen, dan hasil
gunung api yang tak terurai. Secara garis besar jenis tanah di Kabupaten Nganjuk
sebagian besar tergolong pada tanah subur dan hanya beberapa kecamatan yang
mempunyai tanah yang tidak subur yaitu di Kecamatan Ngluyu daerahnya berbukitan
dan tanahnya berkapur. Pada setiap jenis tanah akan mempunyai tingkat kesesuaian
terhadap tanaman atau vegetasi yang ada.
Tabel 3.3. Jenis Tanah Menurut Kecamatan
No Kecamatan Jenis Tanah
1 Sawahan Andosol, Latosol 2 Ngetos Andosol, Latosol 3 Berbek Latosol, Gromosol 4 Loceret Andosol, Latosol, Gromosol, Aluvial 5 Pace Latosol, Gromosol, Aluvial 6 Tanjunganom Gromosol, Aluvial 7 Prambon Aluvial 8 Ngronggot Aluvial 9 Kertosono Aluvial 10 Patianrowo Aluvial, Regosol 11 Baron Aluvial 12 Gondang Aluvial, Regosol 13 Sukomoro Aluvial, Regosol 14 Nganjuk Gromosol, Aluvial, Regosol 15 Bagor Gromosol, Regosol 16 Wilangan Latosol, Gromosol, Regosol 17 Rejoso Latosol, Regosol, Litosol 18 Ngluyu Latosol, Regosol, Litosol 19 Lengkong Regosol
20 Jatikalen Aluvial, Regosol Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka, tahun 2015
3.1.6. Tata Guna Lahan
Pola penggunaan tanah di wilayah Kabupaten Nganjuk terdiri atas
permukiman beserta fasilitas pendukungnya, pertanian baik pertanian irigasi/lahan
basah maupun pertanian lahan kering/tegalan, perkebunan, kehutanan dan lain
sebagainya. Secara umum pemanfaatan lahan di Kabupaten Nganjuk kawasan
perkotaan berpusat di sekitar Alun-Alun dan Pendopo Kabupaten Nganjuk, kemudian
berkembang kesemua wilayah kabupaten. Penggunaan lahan berupa tegalan di
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-7
Kabupaten Nganjuk masih cukup luas. Penggunaan lahan berupa tegalan ini berlokasi
di sebelah selatan dan barat Kabupaten Nganjuk. Penggunaan lahan berupa sawah
menempati wilayah yang tidak luas, terutama terdapat di sekitar Kali Ulo di sebelah
utara kota.
Luas wilayah administrasi Kabupaten Nganjuk adalah 122.433,1 Ha yang terbagi
menjadi 20 kecamatan dan 284 desa dan kelurahan. Tata guna tanah wilayah
Kabupaten Nganjuk meliputi daerah pemukiman seluas 15.344 ha (12,53%); lahan sawah
seluas 43.000 ha (35,2%); tegal seluas 14.432 ha (11,79%); perkebunan seluas 260 ha
(0,21%); hutan seluas 47.007 ha (38,39%); dan lainnya seluas 2.395 ha (1,96%).
Hutan merupakan daerah yang berfungsi sebagai daerah penyimpanan air dan
daerah penyangga yang berfungsi untuk keseimbangan alam. Namun hutan juga dapat
dieksploitasi sehingga memberi manfaat ekonomi. Hutan di Kabupaten Nganjuk dibagi
ke dalam tiga fungsi, yaitu hutan lindung seluas 774,7 Ha, hutan produksi seluas 18.601,5
Ha, dan lainnya seluas 218,1 Ha.
Gambar 3.1. Tata Guna Lahan Kabupaten Nganjuk
3.1.7. Lahan Kritis
Luas lahan kritis tahun 2014 sebesar 6.792,36 Ha atau 6 % dari wilayah
Kabupaten Nganjuk. Lahan kritis tersebut dikelompokkan dalam empat tingkatan
kekritisan, yaitu potensial kritis, agak kritis, kritis, dan sangat kritis. Lahan kritis di
Kabupaten Nganjuk tahun 2014 tersebar di 12 kecamatan, terdiri dari lahan berpotensi
kritis seluas 1.249,79 ha (18,40 %), lahan agak kritis seluas 3.193,02 ha (47,01 %), lahan kritis
seluas 973,37 ha (14,33 %), dan kriteria sangat kritis seluas 1.376,18 ha (20,26 %).
12.53%
35.20%
11.79%
0.21%
38.39%
1.96%
permukiman
sawah
tegal
perkebunan
hutan
lainnya
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-8
Gambar 3.2. Prosentase Luas Lahan Kritis
Lahan kritis terluas berada di Kecamatan Sawahan dengan luas 2.292,55 ha
yang berada pada ketinggian rata-rata 750 mdpl. Luas lahan kritis di Kecamatan
Ngetos mencapai 1.549.02 ha yang berada pada ketinggian rata-rata 550 mdpl dan di
Kecamatan Loceret mencapai 1.301,79 ha dengan ketinggian rata-rata 60 mdpl.
3.1.8. Potensi Bencana
Wilayah peka atau rawan bencana banjir rutin maupun tidak rutin di
kabupaten Nganjuk meliputi beberapa kecamatan, yaitu : Kecamatan Nganjuk,
Kecamatan Prambon, Kecamatan Jatikalen, Kecamatan Lengkong, Kecamatan
Patianrowo, dan Kecamatan Kertosono. Hal ini dikarenakan keadaan topografi di
Kabupaten Nganjuk di bagian tengah dimana Sungai Kedungpedet dan Sungai Widas
mengalir berupa daratan, sehingga pada musim hujan wilayah ini mengalami banjir.
Lahan kritis daerah rawan longsor di wilayah Kabupaten Nganjuk seluas 6.221,67 Ha
yang terdapat di beberapa kecamatan, antara lain : Kecamatan Sawahan, Kecamatan
Ngetos, Kecamatan Berbek, Kecamatan Loceret, Kecamatan Pace, Kecamatan Bagor,
Kecamatan Wilangan, Kecamatan Ngluyu, Kecamatan Rejoso, dan Kecamatan
Jatikalen.
3.1.9. Kependudukan
Berdasarkan data jumlah penduduk di Kabupaten Nganjuk Tahun 2014
tertuang dalam Kabupaten Nganjuk dalam Angka Tahun 2015 tercatat sebanyak
1.037.723 jiwa. Dimana dilihat berdasarkan persebarannya, maka wilayah Kecamatan
18.40%
47.01%
14.33%
20.26%
berpotensi kritis
agak kritis
kritis
sangat kritis
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-9
Tanjunganom merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu 111.540
jiwa dan kecamatan Ngluyu merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terkecil
yaitu 13.806 jiwa. Untuk jumlah penduduk pada masing-masing kecamatan di
Kabupaten Nganjuk dapat dilihat pada tabel jumlah penduduk tahun 2014 di
Kabupaten Nganjuk berikut ini.
Tabel 3.4. Jumlah Penduduk di Kabupaten Nganjuk Tahun 2014
No Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah Total
(jiwa) Laki-Laki Perempuan 1 Sawahan 18.256 18.470 36.726 2 Ngetos 17.282 17.328 34.610 3 Berbek 27.383 27.207 54.590 4 Loceret 34.724 35.188 69.912 5 Pace 29.480 29.974 59.454 6 Tanjunganom 55.204 56.336 111.540 7 Prambon 34.908 35.239 70.147 8 Ngronggot 38.858 38.424 77.282 9 Kertosono 26.169 26.860 53.029 10 Patianrowo 20.835 20.827 41.662 11 Baron 24.518 24.475 48.993 12 Gondang 25.341 25.337 50.678 13 Sukomoro 21.554 21.446 43.000 14 Nganjuk 32.956 34.659 67.615 15 Bagor 28.625 29.422 58.047 16 Wilangan 13.498 13.780 27.278 17 Rejoso 33.519 34.192 67.711 18 Ngluyu 6.818 6.988 13.806 19 Lengkong 15.816 15.984 31.800 20 Jatikalen 9.853 9.990 19.843
Jumlah Total 515.597 522.126 1.037.723
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka, tahun 2015
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-10
Gambar 3.3. Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) Tiap Kecamatan di
Kabupaten Nganjuk
Jika dilihat dari kepadatan penduduknya, Kabupaten Nganjuk secara
keseluruhan adalah 848 jiwa/km2. Dimana wilayah terpadat adalah kecamatan
Nganjuk yaitu sebesar 2.994 jiwa/km2 sedangkan wilayah dengan kepadatan terendah
adalah kecamatan Ngluyu yaitu sebesar 160 jiwa/km2. Untuk lebih jelasnya mengenai
gambaran kepadatan penduduk pada masing-masing kecamatan di Kabupaten
Nganjuk dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.5. Jumlah Kepadatan Penduduk di Kabupaten Nganjuk Tahun
2014
No Kecamatan Jumlah Total
(jiwa)
Luas wilayah
(Km2)
Kepadatan Penduduk
(Jiwa / km2) 1 Sawahan 36.218 115,89 317 2 Ngetos 34.304 60,21 575 3 Berbek 54.035 48,30 1.130 4 Loceret 69.296 68,69 1.018 5 Pace 59.314 48,46 1.227 6 Tanjunganom 109.242 70,84 1.574 7 Prambon 68.909 41,16 1.704 8 Ngronggot 75.507 52,99 1.459 9 Kertosono 52.700 22,68 2.339 10 Patianrowo 41.120 35,59 1.171 11 Baron 48.340 36,80 1.331 12 Gondang 50.309 95,94 528
NG
LUY
U
SAW
AH
AN
LEN
GK
ON
G
REJ
OSO
JATI
KA
LEN
GO
ND
AN
G
WIL
AN
GA
N
NG
ETO
S
LOC
ERET
BER
BEK
BA
GO
R
PA
TIA
NR
OW
O
SUK
OM
OR
O
PA
CE
BA
RO
N
NG
RO
NG
GO
T
TAN
JUN
GA
NO
M
PR
AM
BO
N
KER
TOSO
NO
NG
AN
JUK
160 31
7 365
446
472
528
539
575
1,018
1,130
1,135
1,171
1,215
1,227 1,331 1,4
59 1,574 1,7
04
2,33
9
2,994
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-11
No Kecamatan Jumlah Total
(jiwa)
Luas wilayah
(Km2)
Kepadatan Penduduk
(Jiwa / km2) 13 Sukomoro 41.800 35,39 1.215 14 Nganjuk 66.287 22,59 2.994 15 Bagor 57.072 51,15 1.135 16 Wilangan 27.061 50,64 539 17 Rejoso 66.539 151,66 446 18 Ngluyu 13.765 86,15 160 19 Lengkong 31.388 87,17 365 20 Jatikalen 19.546 42,04 472
Jumlah 1.037.723 1.224,33 848 Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka, tahun 2015
3.2. Kondisi Sistem Pengelolaan Persampahan Eksisting
Pengelolaan sampah suatu kota bertujuan untuk melayani sampah yang
dihasilkan penduduknya, yang secara tidak langsung turut memelihara kesehatan
masyarakat serta menciptakan suatu lingkungan yang bersih, baik dan sehat. Pada
awalnya, pemukiman seperti pedesaan memiliki kepadatan penduduk yang masih
sangat rendah. Secara alami tanah/ alam masih dapat mengatasi pembuangan sampah
yang dilakukan secara sederhana (gali urug). Makin padat penduduk suatu pemukiman
atau kota dengan segala aktivitasnya, sampah tidak dapat lagi diselesaikan di tempat;
sampah harus dibawa keluar dari lingkungan hunian atau lingkungan lainnya. Sehingga
Permasalahan sampah semakin perlu untuk dikelola secara profesional.
Sistem pengelolaan persampahan di Kabupaten Nganjuk dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 3.6. Sistem Pengelolaan Persampahan Kabupaten Nganjuk
Input User Interface
Penampungan Awal
Pengaliran Pengolah Akhor Pembuangan/ Daur Ulang
Sampah Masyarakat Bak sampah TPS Transfer depo Landasan
Container
Gerobak dorong Gerobak roda 3 Truk sampah ArmRoll Gerobak traktor
Pemilahan Pengomposan
TPA – pemilahan Pengomposan Gas methan
Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012
Pola operasional pengelolaan persampahan di Kabupaten Nganjuk secara
umum dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-12
Gambar 3.4. Diagram Pola Operasional Pengelolaan Persampahan
Pola operasional pengelolaan persampahan di Kabupaten Nganjuk dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Sumber sampah
Kategori sumber sampah di Kabupaten Nganjuk adalah :
- Sumber sampah yang berasal dari daerah perumahan/ rumah tangga/
permukiman.
- Sumber sampah yang berasal dari daerah komersial
Yang termasuk kategori komersial adalah pasar, pertokoan, hotel,
restaurant, industri, dan lain-lain.
- Sumber sampah yang berasal dari fasilitas umum
Yang termasuk dalam kategori fasilitas umum ini adalah pertokoan,
sekolah, rumah sakit, apotik, gedung olahraga, taman, jalan, saluran/
sungai, dan lain-lain.
- Sumber sampah yang berasal dari fasilitas social
Seperti tempat-tempat ibadah (masjid, gereja, vihara, dan lain-lain)
Jika dilihat dari sumbernya, dapat diketahui bahwa sumber sampah terbesar
adalah bersumber dari permukiman yaitu sebesar 60 %. Hal ini berpengaruh
terhadap komposisi sampah yang diproduksi dimana komponen sampah
yang paling dominan adalah sampah organik yaitu sebesar 70 %.
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-13
b. Pewadan/ pengumpulan
Beberapa hal yang terkait dengan pewadahan /pengumpulan adalah
sebagai berikut :
- Pola penampungan bisa berbentuk :
Individual, setiap rumah/toko dan bangunan lainnya memiliki wadah
sendiri. Ini bisa berupa kantung plastik, bin plastik, bin dari bahan
bambu dan karet.
Komunal, tersedia 1 wadah yang dapat dimanfaatkan oleh beberapa
rumah/bangunan, seperti bin plastik/ bambu (yang sudah dipisah
organik dan anorganik), wadah dari plester batu bata, TPS, dan
container.
Di kabupaten nganjuk mempunyai 23 container, 47 TPS (kecil dan
besar)/ landasan container, transfer depo dengan lokasi tersebar di
wilayah kabupaten nganjuk.
- Cara Pengumpulan dari sumber sampah :
Jalan
Cara yang dilakukan yaitu dengan pola penyapuan. Jumlah tenaga
penyapu berjumlah 53 orang dengan dibagi menjadi 4 wilayah meliputi
barat, utara, timur dan selatan. Masing-masing wilayah mempunyai
lokasi penyapuan dan penanggung jawab tersendiri yang disebut
mandor. Selain itu ada 4 orang yang disebut satgas kebersihan. Lokasi
tugas dari satgas kebersihan mobile dan langsung dibawah komando
kasie. Ritasi penyapuan tiap hari antara 1-2 kali tergantung lokasi
masing masing serta kondisi. Di lokasi alon-alon juga terdapat 7 orang
tenaga penyapu yang tugasnya meyapu, merawat taman, siram serta
yang berhubungan dengan kebersihan dan taman di alon-alon
Nganjuk, dengan ritasi 2 kali tiap hari. Jadwal penyapuan untuk pagi
hari jam 05.00-10.00 sedangkan sore jam 14.00-16.00. Hasil penyapuan
dikumpulkan di wadah karung atau bila di pinggir jalan sudah ada bis
sampah langsung dimasukkan.
Permukiman/ kantor/ sekolah
Biasanya dikumpulkan sendiri dan dimasukkan ke wadah plastik
maupun bis sampah.
c. Pemindahan dan Pengangkutan
Sarana dan prasarana persampahan terdiri dari :
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-14
- Gerobak Sampah dorong sebanyak 29 buah yang didistribusikan dan
dihibahkan. Lokasi ditempatkan di ruas jalan dan permukiman. Ritasi
pengambilan minimal 1 kali tiap hari dengan tenaga antara 1-2 orang tiap
gerobak.
- Traktor sampah sebanyak 4 buah dengan 5 buah gerobak traktor.
Terdapat di kecamatan Kertosono, Berbek, Tanjunganom, dan Lengkong.
Untuk Lokasi permukiman perkotaan dengan tenaga 2-3 orang dengan
ritasi minimal 1 kali tiap hari.
- Motor gerobak roda 3 Tossa = 3 Buah di masing-masing wilayah.
- Dengan Tenaga 1 orang tiap gerobak.
- DumpTruck 8m3 sebanayak 8 buah
- Dengan personel 1 orang sopir dan 2 orang armada. Lokasi pengambilan
sampah sudah ditentukan dengan ritasi 1-2 kali tiap hari.
- ArmRoll sebanyak 3 buah 1 orang sopir dengan lokasi yang sudah ada
dengan ritasi minimal 2 kali tiap hari.
d. Pengolahan
- 3R ( Reduce, Reuse, Recycle)
- Untuk reduce dan reuse, masyarakat masih belum bisa melaksanakan,
sedangkan untuk recycle sudah sedikit dilakukan oleh beberapa
kelurahan di Kabupaten Nganjuk seperti pemilahan sampah disumbernya
contoh memilah kertas bekas, plastik, dan logam yang mempunyai nilai
jual dan ekonomis yang dapat diolah kembali. Di kegiatan ini mampu
mengurangi jumlah sampah sebanyak ±2 %.
- Kegiatan ini dilakukan di Kelurahan Mangundikaran Kecamatan Kota
Nganjuk yang terdiri dari 8 RW telah di lakukan pemilahan sampah dari
sumbernya yang kemudian dimabil ataupun di antar ke bank sampah sri
pekung dan dikelola oleh masyarakat sendiri dan telah dilakukan sejak
tanggal 5 februari 2012. Adapun sampah yang dipilah adalah plastik,
kardus, botol plastik, buku, koran, HVS, triplek, dan besi (baru mulai)
- Komposting
- Seperti yang diketahui bahwa sampah organik sebanyak 70% yang
apabila dapat dilakukan pengkomposan semua maka akan tersedia
pupuk organik sebesar 70 m3 perhari sehingga jumlah residu yang di
buang ke TPA hanya 4% dari residu pengkomposan. Sementara di
Nganjuk hanya 60 m3/minggu, dengan lokasi di Belakang Pasar Wage
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-15
Nganjuk dan di TPA Kedungdowo nganjuk (beberapa tahun ini berhenti
karena sdm purna tugas) serta di Kelurahan Mangundikaran telah
dilakukan pengomposan (RW 7). Berikut gambar diagram pembagian
sampah secara organik dan anorganik :
Gambar 3.5. Diagram Pembagian Sampah Secara Organik dan Anorganik
Sedangkan untuk skema proses pengomposan dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 3.6. Skema Proses Kompos
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-16
e. Tempat Pemrosesan Akhir
- TPA Kedungdowo – Nganjuk
Deskripsi
Nama TPA Kedung Dowo Lokasi Desa Kedungdowo Kec. Nganjuk Sistem Pengolahan Sampah Controlled Landfill Tahun mulai operasi TPA 1992 Luas lahan (ha) 1. Terpakai 2. Sisa lahan
5 ha 3 ha 2 ha
Daya tamping total (m3) 4.900 m3 Volume deposit (m3) 1.734 m3 Daya tamping sisa (m3) 3.166 m3 Jumlah truk yang masuk per hari 15 rit Jumlah Pemulung 3 orang
Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012
Fasiltas yang ada di TPA
Ada Tidak Ada Kondisi
Pembuat kompos √ Tidak terpakai Daur ulang plastic √ Pengolahan lindi (IPAL) √ Kurang lengkap Jembatan timbang √ Saluran drainase √ Kurang Rumah jaga √ Kurang bagus Alat berat √ Rusak Tempat parkir alat berat
√ Jelek
Terminal dumping √ Lapisan tanah penutup √ Pengadaan dari laur Ketersediaan tanah penutup
√
Pagar keliling √ Kurang Sumur Pantau √ Jelek
Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012 Keterangan : Alat pengkomposan yang ada di TPA meliputi mesin pencacah dan mesin pengayak sampah
- TPA Pandatoyo – Kertosono
Deskripsi
Nama TPA Pandantoyo Lokasi Desa Panantoyo, Kertosono Sistem Pengolahan Sampah Open dumping Tahun mulai operasi TPA
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-17
Deskripsi
Luas lahan (ha) 1. Terpakai 2. Sisa lahan
1,2 ha
Daya tampung total (m3) 1.176 m3 Volume deposit (m3) 417 m3 Daya tamping sisa (m3) 759 m3
Jumlah truk yang masuk per hari 2 Jumlah Pemulung 4 orang
Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012
Fasiltas yang ada di TPA
Ada Tidak Ada Kondisi
Pembuat kompos √ Daur ulang plastic √ Pengolahan lindi (IPAL) √ Jembatan timbang √ Saluran drainase √ Kurang Rumah jaga √ Jelek Alat berat √ Tempat parkir alat berat √ Terminal dumping √ Lapisan tanah penutup √ Ketersediaan tanah penutup
√
Pagar keliling √ Jelek Sumur Pantau √
Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012
- TPA Bendil – Berbek
Deskripsi
Nama TPA Brendil Lokasi Desa Brendil, Berbek Sistem Pengolahan Sampah Open dumping Tahun mulai operasi TPA Luas lahan (ha) 1. Terpakai 2. Sisa lahan
1,2 ha
Daya tampung total (m3) 1.176 m3 Volume deposit (m3) 417 m3 Daya tamping sisa (m3) 759 m3 Jumlah truk yang masuk per hari 2 Jumlah Pemulung
Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-18
Fasiltas yang ada di TPA
Ada Tidak Ada Kondisi
Pembuat kompos √ Daur ulang plastic √ Pengolahan lindi (IPAL) √ Jembatan timbang √ Saluran drainase √ Rumah jaga √ Jelek Alat berat √ Tempat parkir alat berat √ Terminal dumping √ Lapisan tanah penutup √ Ketersediaan tanah penutup
√
Pagar keliling √ Sedang Sumur Pantau √
Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012
Area pelayanan persampahan di Kabupaten Nganjuk mencakup 11 kecamatan,
perkotaan menjadi skala prioritas dan sebagian kecil kecamatan. Tingkat pelayanan
persampahan pada Tahun 2010 adalah sebesar 28,71% dengan jumlah penduduk yang
terlayani adalah sebesar 335.381 jiwa. Jumlah sampah yang terangkut sebesar 201
m3/hari.
Tempat Pemrosesan Akhir Kabupaten Nganjuk dan jangkauan pelayanan
saat ini berjumlah 4 (empat) unit, yaitu :
1) TPA Kedungdowo terletak di desa Kedungdowo Kec Kota Nganjuk dengan
cakupan wilayah perkotaan Kecamatan Nganjuk, Rejoso, Gondang, Bagor dan
Sukomoro.
2) TPA Pandantoyo terletak di desa Pandantoyo Kec. Kertosono dengan cakupan
wilayah perkotaan kecamatan Kertosono, Tanjunganom, Ngronggot,
Patianrowo.
3) TPA Bendil terletak didesa Bendil Kec. Berbek dengan cakupan wilayah
perkotaan kecamatan Sawahan, Pace, Berbek.
4) TPA Tanjunganom terletak di desa Warujayeng dengan cakupan wilayah
perkotaan kecamatan Tanjunganom sebagian Prambon dan Ngronggot.
Sedangkan lokasi TPS di Kabupaten Nganjuk sebanyak 62 buah tersebar di
lingkungan permukiman dan fasilitas umum di kawasan perkotaan. Jumlah dan lokasi
TPS serta prasarana tempat penampungan sementara di Kabupaten Nganjuk dibawah
ini :
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-19
Tabel 3.7. Prasarana Tempat Penampungan Sementara di Kabupaten
Nganjuk
No Lokasi TPS *) Jenis **) Kapasitas (m3) Luas TPS (m2)
Kondisi Frekuensi Pengambilan per hari
1. Kel. Begadung Container 6 = 2 m3/hari Baik 2 x/ minggu 2. Jln. Mastrip TPS 18 9 x 9 Baik 1 3. Belakang Perdana TPS 18 9 x 9 Baik 1 4. Jln. Imam Bonjol TPS 3 1,5 x 1,5 Baik 1 5. Jln. Dermpojoyo TPS 3 1,5 x 1,5 Baik 1 6. Bel Pasar Wage TPS 36 = 72 m3/hari 6 x 12 Baik 2x/ hari 7. Kel. Kartoharjo TPS 6 4 x 5 Baik 1 8. Gedung Juang Container 6 = 2 m3/hari 4 x 5 Baik 2x/ minggu 9. Perm. Candirejo TPS 6 4 x 5 Baik 1 10. Jln. Cokroaminoto TPS 9 4 x 6 Baik 1 11. Jln. Gatot Subroto TPS 3 2 x 2 Baik 1 12. Terminal Truck Guy TPS 3 Baik 1 13. Pasar Kutorejo TPS 6 4 x 5 Baik - 14. Kel. Cangkringan Container 6 = 4 m3/hari 4 x 5 Baik 4x/ minggu 15. Pasar Gondang Container 6 = 2 m3/hari 4 x 5 Baik 2x/ minggu 16. Depan SMPN 2 TPS 3 - Baik 1 17. Kel. Warungotok TPS 6 4 x 5 Baik 1 18. Pasar Rejoso Container 6 = 2 m3/hari 4 x 5 Baik 2x/ minggu 19. Terminal Lama TPS 3 4 x 5 Baik 1 20. Pemda Container 6 = 1 m3/hari Baik 1x/ minggu 21. Payaman TPS 6 4 x 5 Baik 1 22. Pasar Bagor TPS 18 9,5 x 8 Baik - 23. Pasar Sukomoro TPS 9 4 x 6 Baik - 24. Ngadipiro Trans Depo 10 6 x 7 Baik - 25. Sudimoroharjo Trans Depo 15 9 x 7 Baik - 26. Tanjung TPS - Baik - 27. Perumnas Pace Container 6 = 2 m3/hari Baik 2x/ minggu 28. Terminal Colt Container 6 = 2 m3/hari Baik 2x/ minggu 29. Perumnas Ngrawan Container 6 = 2 m3/hari Baik 2x/ minggu 30. Pasar
Mangundikaran Container 6 = 3 m3/hari Baik 3x/ minggu
31. STM Negeri Container 6 = 1 m3/hari Baik 1x/ minggu 32. TRAL Container 6 = 1 m3/hari Baik 1x/ minggu 33. Pasar Mojorembun Container 6 = 1 m3/hari Baik 1x/ minggu 34. Pasar Sukomoro Container 6 = 1 m3/hari Baik 1x/ minggu 35. Alon-alon Container 6 = 4 m3/hari Baik 4x/ minggu 36. Polres Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 Baik 1 37. Bhayangkara Trans Depo 2,5 1,5 x 1,5 Baik 1 38. PU. Binamarga Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 Baik 1 39. Kantor DPRD Trans Depo 2,5 = 0,9 m3/hari 1,5 x 1,5 Baik 2x/ minggu 40. Jln. Kartini Trans Depo 2,5 = 0,5 m3/hari 1,5 x 1,5 Baik 1
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-20
No Lokasi TPS *) Jenis **) Kapasitas (m3) Luas TPS (m2)
Kondisi Frekuensi Pengambilan per hari
41. Jln. Megantoro Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 Baik 1 42. Perumnas Mastrip Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 Baik 1 43. SMPN 3 Nganjuk Trans Depo 2,5 = 0,9 m3/hari 1,5 x 1,5 2x/ minggu 44. Panti Asuhan Trans Depo 2,5 = 0,9 m3/hari 1,5 x 1,5 2x/ minggu 45. RSUD Trans Depo 6 2 x 2 1 46. Pasar Berbek TPS 9 = 3 m3/hari 2 x 3 2x/ minggu 47. Pasar Sawahan TPS 9 = 3 m3/hari 2 x 3 2x/ minggu 48. Megantoro TPS 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 1 49. Jln. Yos Sudarso Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 1 50. SMPN 5 Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 1 51. Gedung juang TPS 18 = 3 m3/hari 7 x 9 1 52. Kel. Begadung TPS 4 = 0,5 m3/hari 7 x 9 1 53. Pasar Ngrengket Trans Depo 2,5 1,5 x 1,5 1 54. Jln. Merdeka Trans Depo 2,5 1,5 x 1,5 1 55. Perhutani Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 1 56. SMPN 3 Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 1 57. Jln. M. Sungkono Trans Depo 2,5 = 0,5 m3/hari 1,5 x 1,5 1 58. Jln. Bromo Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 1 59. SMAN 2 TPS 4 = 2 m3/hari 2,5 x 4 1 60. Nirwana Trans Depo 2,5 1,5 x 1,5 1 61. SD Mangundikaran Trans Depo 2,5 = 1,5 m3/hari 1,5 x 1,5 1 62. Perum Werungotok Trans Depo 2,5 1,5 x 1,5 1
Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012
Teknik operasional pengelolaan sampah perkotaan meliputi dasar-dasar
perencanaan untuk kegiatan:
- Pewadahan sampah
- Pengumpulan sampah
- Pemindahan sampah
- Pengangkutan sampah
- Pengelolaan dan pendaur-ulangan sampah
- Pembuangan akhir sampah
3.3. Kondisi Rencana Kerja
Lokasi tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah yang akan dibangun di
Kabupaten Nganjuk berada di Desa Joho Kecamatan Pace. Area TPA yang akan
dibangun memiliki luasan 4 hektar dengan akses menuju ke lokasi rencana tempat
pemrosesan akhir (TPA) sampah harus melalui kawasan hutan produksi milik Perhutani,
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-21
kawasan persawahan, dan kawasan permukiman warga yang berjarak kurang dari 500
m dari lokasi rencana TPA.
Gambar 3.7. Lokasi Rencana TPA
Pada area rencana TPA sampah di Kabupaten Nganjuk terdapat 2 sumber air
yang juga dimanfaatkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari
dan juga terdapat saluran irigasi musiman yang hanya dialiri air pada saat musim
penghujan. Kondisi eksisting lokasi rencana TPA sampah di Kabupaten Nganjuk dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 3.8. Kondisi di Lokasi Rencana TPA