bab 3 analisis dan perancangan sistemthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2012-1-00177-if bab 3.pdf35 gas...
Post on 08-Mar-2019
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
34
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Sejarah Organisasi
Dalam sejarah panjang perminyakan Indonesia disebutkan bahwa pada masa
Hindi Belanda, tugas penyediaan dan pemasaran Bahan Bakar Minyak (BBM)
dilaksanakan oleh dua perusahaan minyak yakni BPM dan Stanvac.
Pada tahun 1961 dibentuk PN. Pertamin yang memiliki organisasi pemasaran
di dalam negeri yang sangat kuat di sektor hilir khususnya di bidang pemasaran
sehingga pada tahun 1964 PN. Pertamin diberi tanggung jawab oleh Pemerintah
untuk mengurus distribusi minyak dalam negeri.
Berdasarkan peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.27/1968 dibentuk
Perusahaan Negara Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional (PN. Pertamina)
sebagai hasil penggabungan dari PN. Pertamin yang bergerak di bidang eksploitasi
minyak dengan PN. Pertamin.
Untuk memudahkan pendistribusian BBM dan Gas Bumi serta hasil
olahannya keseluruhan pelosok negri, di sektor hilir pada saat itu di bentuk Daerah
Pemasaran III yang berada dibawah naungan Direktorat Pemasaran Dalam Negeri
dan dipimpin oleh Kepala Daerah.
Daerah Pemasaran III pada mulanya beralamat di JL. Matraman Raya dengan
menggunakan Kantor yang sebelumnya ditempati PN. Pertamin. Peran yang
dimilikinya adalah di bidang penyediaan dan pelayanan bahan bakar minyak maupun
35
gas bumi, pemasaran hasil-hasil minyak dan gas bumi, produk-produk petrokimia
dan produk-produk lainnya di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.
Pada tahun 1970, kantor Daerah Pemasaran III berpindah ke JL. Juanda
No.13 Jakarta dan pada tahun 1974 berpindah lagi ke JL. Kramat Raya 29 Jakarta
Pusat.
Daerah Pemasaran III pada tahun 1977 mengalami perubahan nama menjadi
Unit Pemasaran III dan pada tahun 1987 mengalami perubahan lagi menjadi Unit
Pembakalan dan Pemasaran Dalam Negeri III (UPPDN III) yang dikepalai oleh
seorang Pemimpin Unit.
Perpindahan kantor pusat UPPDN III dilakukan kembali pada tahun 1986
dengan menempati gedung baru di JL. Kramat Raya 59 Jakarta Pusat yang
dipergunakan hingga saat ini. Pada tahun 2001, sebutan UPPDN III diubah kembali
menjadi Unit Pemasaran III (UPMS III) yang dikepalai oleh General Manager.
Dengan terbitnya Undang-Undang Otonomi Daerah yang berakibat terjadinya
pemekaran Provinsi Jawa Barat pada tahun 2001, maka terbentuknya Banten menjadi
sebuah provinsi, menambah cakupan wilayah kerja Unit Pemasaran III di samping
DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Berdasarkan surat keputusan direksi No. Kpts-113/C00000/2001-SO tanggal
23 Oktober 2001, Pertamina Unit Pemasaran III berada di bawah Bidang Pemasaran
dan Niaga, Direktorat Hilir, Secara Operasional, Bidang Pemasaran dan Niaga saat
ini memiliki delapan Unit Pemasaran (UPMS) yang tersabar di seluruh wilayah
Indonesia, satu unit Pelumas dan 1 unit LPG dan Produk Khusus.
Dalam perjalanan usahanya Pertamina kemudian di Jakarta mengalami
perubahan bentuk usaha menjadi PT. Pertamina (PERSERO), berdasarkan Surat
36
Keputusan Direksi No. Kpts-019/C00000/2004-SO tanggal 6 April 2004 dari akte
pendirian No. 20 tanggal 9 Oktober 2003.
Unit Pemasaran III yang berkantor pusat di Jakarta memiliki tugas pokok
memenuhi kebutuhan BBM dan memasarkan produk-produk Non BBM di wilayah
kerjanya.
Selain memiliki kantor cabang di Bandung, UPMS III memiliki beberapa fasilitas di
beberapa lokasi :
• Instalasi Tanjung Priok Jakarta dengan kapasitas 136.844 KL, dibangun dan
dioperasikan oleh Shell/Stanvac sejak tahun 1940.
• Depot Pengisian Pesawat Utara (DPPU) Pondok Cabe Ciputat dengan
kapasitas 400KL, dibangun dan dioperasikan pada tahun 1971.
• Pengisian Gas Elpiji Tanjung Priok Jakarta, dengan kapasitas 10.000 MTON
dibangun pada tahun 1971 dan dioperasikan pada tanggal 17 Juli 1972.
• Depot Pelumpang Jakarta dengan kapasitas 320.746 KL, dibangun pada tahun
1972 dan dioperasikan pada tahun 1974.
• Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Halim Perdana Kusuma dengan
kapasitas 2.100 KL, dibangun pada tahun 1972 dan dioperasikan pada tahun
1975.
• Depot Tasikmalaya dengan kapasitas 32.968 KL, dibangun pada tahun 1975
dan dioperasikan pada tahun 1977.
• Pengisian Gas Elpiji Balongan Indramayu degan kapasitas 136 MTON
dibangun pada tahun 1975 dan dioperasikan pada tahun 1977.
• Depot Padalarang dengan kapasitas 58.729 KL, dioperasikan secara resmi
pada tanggal 11 Juli 1979.
37
• Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Cengkareng dengan kapasitas
72.000 KL, dibangun pada tahun 1984 dan beroperasi pada tanggal 1 Maret
1985.
• Depot Ujungberung Bandung dengan kapasitas 95.117 KL, dibangun pada
tahun 1986 dan dioperasikan pada tahun 1987.
• Terminal Transit BBM Balongan Indramayu dengan kapasitas 178.983 KL,
dibangun pada tahun 1992 dan dioperasikan sejak Agustus 1994.
• Terminal Transit BBM Tanjung Gerem Merak dengan kapasitas 90.732 KL,
dibangun pada tahun 1993 dan dioperasikan pada tanggal 7 April 1995.
• Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Husein Sastranegara Bandung
dengan kapasitas 400 KL, dibangun dan dioperasikan pada tahun 1995.
• STS (Ship To Ship) Teluk Semangka Kabupaten Temangus dengan kapasitas
299.388 KL, dioperasikan pada tanggal 31 Desember 2002.
• Depot Cikampek Jawa Barat.
Logo Perusahaan
Gambar 3.1 Logo Perushaan PT. Pertamina (Persero)
38
Kegiatan Produksi (barang/jasa)
Kegiatan produksi yang dihasilkan oleh PT. PERTAMINA (Persero)
Pemasaran BBM Retail Region III berupa BBM PSO (BBM Bersubsidi) dan
BBM NPSO atau BBK (Bahan Bakar Khusus).
BBM PSO (Bahan Bakar Bersubsidi)
BBM Bersubsidi atau BBM PSO mempunyai 4 jenis produk bahan bakar yaitu
1. Premium
Premium adalah bahan bakar minyak yang berwarna kekuningan
yang jernih.penggunaan premium pada umumnya adalah untuk bahan
bakar kendaraan bermotor bermesin bensin,seperti : mobil, sepeda motor,
motor tempel dan lain-lain.
2. Minyak Tanah
Minyak Tanah atau kerosene merupakan bagian dari minyak mentah
yang memiliki titik didih antara 1500C dan 3000C dan tidak berwarna.
Digunakan selama bertahun-tahun sebagai alat bantu penerangan,
memasak, water heating, dll. Pada umumnya merupakan pemakaian
domestic (rumahan) dan usaha kecil.
3. Minyak Solar
Jenis BBM ini umumnya digunakan untuk mesin transportasi mesin
diesel yang umum dipakai dengan system injeksi pompa mekanik(injection
pump)dan electronic injection ,jenis BBM ini diperuntukkan untuk jenis
kendaraan bermotor transportasi dan mesin industri.
39
4. Bio Solar
Pertamina siap memproduksi dan menjual biodiesel dari bahan dasar
minyak kelapa sawit atau CPO(crude palm oil).Bahan bakar ini secara
bertahap akan mengurangi peran solar.
BBM Non-PSO (Non Subsidi) / BBK (Bahan Bakar Khusus)
Bahan Bakar Khusus PERTAMINA mempunyai 4 jenis produk
bahan bakar yaitu :
1. Pertamax
Pertamax merupakan bahan bakar ramah lingkungan (unleaded)
beroktan tinggi hasil penyempurnaan produk pertamina sebelumnya.
Pertamax di tujukan untuk kendaraan yang memasyarakatkan pengguna
bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbale (unleaded). Pertamax juga
direkomendasikan untuk kendaraan yang di produksi diatas tahun 1990
tertama yang telah menggunakan teknologi setara dengan electronic fuel
injection dan catalytic converters. Bagi pengguna kendaraan yang
diproduksi dibawah tahun 1990 tetapi mengiginkan peningkatan kinerja
mesin kendaraannya juga dapat menggunakan produk ini. Pertamax
merupakan bahan bakar yang sangat bersahabat dengan lingkungan
sekitar.
2. Pertamax Plus
Merupakan bahan bakar superior Pertamina dengan kandungan energy
tinggi dan ramah lingkungan, diproduksi menggunakan bahan baku pilihan
berkualitas tinggi sebagai hasil penyempurnaan formula terhadap produk
Pertamina sebelumnya.Ditujukan untuk kendaraan yang berteknologi
40
mutakhir yang mempersyaratkan bahan bakar beroktan tinggi dan ramah
lingkungan. Pertamax Plus sangant direkomendasikan untuk kendaraan
yang memiliki kompresi rasio > 10,5 dan juga yang menggunakan
teknologi Electronic Fuel Injetion (EFI),Variable Value Timing Intelligent
(VVTI), (VTI), Turbochangers dan catalytic converters.
Keunggulan dari Pertamax Plus :
• Pertamax Plus terkandung energi besar yang akan membuat
pembakaran kendaraan lebih bertenaga, berakselerasi tinggi, lebih
responsive dan knock free.
• Pertamax Plus mampu membersihkan timbunan deposit pada fuel
injector, inlet valve, ruang bakar yang dapat menurunkan
performance mesin kendaraan dan mampu melarutkan air didalam
tangki mobil sehingga dapat mencegah karat dan korosi pada daluran
dan tangki bahan bakar.
• Komposisi bahan baku yang tidak menggunakan campuran timbal dan
metal lainnya membuat energy gas buang yang dihasilkan oleh
kendaraan ramah lingkungan.
• Dapat menekan biaya perawatan dan menghemat konsumsi bahan
bakar.
3. Biopertamax
Biopertamax adalah bahan bakar kendaraan bermotor moder yang
bermutu tinggi dan ramah lingkungan ,hasil pencampuran 95% Pertamax
dan 5% Etanol murni.Sebagai energy terbarukan, Biopertamax dapat
digunakan pada semua jenis kendaraan non-diesel tanpa adanya modifikasi
41
mesin dan dapat menjaga kelestraian lingkungan secara berkelanjutan
untuk masa depan yang lebih baik.
Keunggulan Biopertamax :
• Ramah lingkungan/langit biru.
• Emisi gas buang yang lebih baik
• Pembakaran lebih sempurna
• Tidak perlu modifikasi mesin atau alat
• Memperpanjang umur mesin
• Merupakan bahan bakar terbarukan
• Bersifat detergensi(membersihkan ruang bakar)
4. Pertamina DEX
Merupakan bahan bakar mesin diesel modern yang telah memenuhi
dan mencapai standart emisi gas buang EURO 2, memiliki angka performa
tinggi dengan cetane number 53 kelas (HSD mempunyai cetane number
45), memiliki kualitas tinggi dengan kandungan sulfur di bawah 300
ppm,direkomendasikan untuk mesin diesel teknologi terbaru (Diesel
Common Rail System), sehingga pemakaian bahan bakarnya lebih irit dan
ekonomis serta menghasilkan tenaga yang lebih besar. (sumber :
www.bphmigas.com).
3.1.1 Visi Misi
PT. PERTAMINA (PERSERO) Unit Pemasaran III Jakarta mempunyai Visi
dan Misi sebagai berikut :
42
3.1.1.1 Visi
PT. PERTAMINA (PERSERO) Unit Pemasaran III mempunyai visi menjadi
Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia.
3.1.1.2 Misi
PT. PERTAMINA (PERSERO) Unit Pemasaran III mempunyai misi yaitu
memasarkan produk minyak, gas dan hasil olahannya dengan mengutamakan Etika,
Keramahan, Ketepatan dan berwawasan lingkungan dan mengelola usaha dan
berorientasi pada pencapaian kinerja terbaik serta menjadi asset unggulan bagi
Perusahaan, Pemerintah, Pekerja dan Masyarakat.
3.2 Struktur Organisasi
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Pertamina (Persero)
Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan
hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu
sasaran. Secara fisik struktur Organisasi bagian SDM, Umum dan struktur organisasi
Unti Pemasaran III Jakarta adalah seperti tergambar sebagai berikut :
VP
Fuel Retail
General Manajer
FRM Region III
Ast. Manajer
External Relation
Ast. Manajer Statistic
Ast. Manajer Sales
VP
Fuel Retail
Pws. Ut
Statistik
Pws. Ut. CI &
Eval
Ast. Sales
Analysis
Ast. SAP Cutomer
Ast. Market Survey
Ast. Estimate &
Realisasi
Sales AreaManajer
43
General Manager Pemasaran BBM Region III
Membawahi :
3.2.1 Sekertaris
Bertugas untuk mengatur kearsipan dan administrasi perusahaan.
3.2.2 Manager Sales Area
Membawahi :
• Sales Area Manager DKI Jakarta
• Sales Area Manager BODETABEK
• Sales Area Manager Bandung
• Sales Area Manager Cirebon
• Sales Area Manager Banten
3.2.3 Asisten Manager Sales Adm.& Gen. Account
Bertugas untuk membantu Manager Sales Area dalam hal pemasaran produk
dan pembukaan.
3.2.4 Asisten Manager Statistic & Comp. Intelegence
Membawahi :
Pengawas Utama Statistik
Membawahi :
• Ast. Sales Analysis
• Ast. SAP Customer Master Data
44
Pengawas Utama CI & Evaluasi
Membawahi :
• Ast . Market Survey & Promotion
• Ast. Estimate & Relasi
3.2.5 Tugas Utama Statistic & Comp. Intelegence
1. Mengatur dan mengawasi penyiapan metodologi pengumpulan data dan
penelitian data untuk penyusunan statistic.
2. Mengatur dan mengawasi pengumpulan data yang berhubungan dengan
pemasaran dan penjualan BBM & BBK serta mengatur analisis dan penelitian
agar dilaksanakan sesuai dengan dengan metodologi yang telah ditentukan.
3. Mengarahkan pelaksanaan analisis penjualan agar dapat diketahui kendala
yang ada serta menentukan langkah penanggulan lebih lanjut.
4. Menginvetarisasikan kegiatan penjualan BBM PSO dan BBK tahun
sebelumnya.
5. Menyiapkan dan melakukan perhitungan untuk penerbitan breakdown
target/quota BBM PSO dan BBK berdasarkan sektor Penggunaan, Wilayah
Daerah Niaga (WDN) dan Supply Point (Plant) tahun berjalan.
6. Melakukan Penyusunan rencana penjualan BBM PSO & BBK untuk tahun
berikutnya per sektor, per Supply Point dan per Kodya/Kabupaten di wilayah
Pemasaran BBM Retail Region III.
7. Mengoordinasikan estimasi BBM & BBK dengan Manajemen agar dapat
dikirimkan ke Manajemen Suplay & Distribusi.
8. Mengumpulkan dan menyusun data realisasi penjualan BBM dan BBK dari
masing-masing depot setiap bulan untuk dilakukan evaluasi perbulan.
45
9. Menyiapkan penerbitan data dan penjualan BBM dan BBK untuk keperluan
penilaian pencapaian kinerja Sales Area Manager & Sales
Respresentasi,pembuatan performance Summary GM, Variance Analysis,
Forecast Accuracy Supply Point dan pembuatan laporan penjualan ke
Manajemen dan kantor pusat secara akurat dan tepat waktu.
10. Menyiapkan statistic penjualan dan pemasaran BBM jika diperlukan dapat
disajikan sesuai kebutuhan.
11. Mengoordinasikan realisasi data penjualan BBM & BBK setiap bulan untuk
dilakuakan evaluasi/verifikasi bersama pihak internal dan eksternal
(keuangan, S&D, Kantor Pusat, BPH Migas, Satuan Pengawas
Internal,Departemen Keuangan RI, dll).
12. Meyiapkan proses pembuatan berita acara notulen hasil evaluasi/verifikasi
BPH Migas dan Departemen Keuangan RI untuk diketahui oleh GM
Pemasaran BBM Retail Region III.
13. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penjualan minyak tanah
perwilayahan kodya/kabupaten di Pemasaran BBM Retail Region III.
14. Mengkoordinasikan & mengimformasikan penjualan BBM dan BBK
perwilayahan sehingga terpantau jumlah BBM dan BBK yang telah
didistribusikan di wilayah Pemasaran Retail Region III.
15. Membuat dan mengarahkan kegiatan perbaikan data yang terkait dengan SAP
Customer Master Data agar dengan ketentuan peruntukan pendistribusian
jenis BBM tertentu.
16. Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan Weekly Dashboad,
Performance Dialogue, Bulanan, Triwulan dan Tahunan dari fungsi
Pemasaran BBM Retail Region III secara tepat waktu.
46
17. Melakukan monitoring & evaluasi penarikan minyak tanah atas wilayah yang
telah dilakukan kkinversi Gas LPG.
Tanggung Jawab
1. Tersusunya usulan rencana pengembangan pasar atas dasar permintaan
konsumen atau hasil kajian/analisis sebelum mendapat persetujuan dari
General Manager.
2. Terselenggaranya pelaksanaan Market Survey.
3. Tersusunya ukuran kinerja terpilih Sales Area Manager dan Sales
Respresentative pada masing-masing wilayah kinerjanya.
4. Tersusun forecast penjualan BBM & BBK sebagai bahan kajian manajemen
untuk menentukan strategi penyediaan dan penjualan BBM & BBK
berikutnya.
5. Terselenggaranya pemantauan aktifitas competitor agar dapat diantisipasi
proses bisnisnya untuk dijadikan sebagai tantangan bisnis dimasa dating.
Asisten Manager External Relation
Bertugas untuk melakukan hubungan kerjasama dengan pihak-pihak lain dan
memberikan kepada masyarakat Indonesia.
3.3 Sistem yang Sedang Berjalan
Saat ini PT. Pertamina (Persero) belum menggunakan aplikasi Sistem
informasi geografis dalam program kerja mereka yang berhubungan dengan
teknologi informasi secara akurat. PT. Pertamina (Persero) masih menggunakan
47
sistem informasi manajemen untuk kegiatan monitoring terhadap SPBU – SPBU
tersebut.
3.4 Permasalahan yang Dihadapi
Berdasarkan analisis mengenai sistem yang sedang berjalan di perusahaan
PT. Pertamina (Persero) masih menggunakan sistem informasi manajemen dalam
memonitor SPBU – SPBU. Sistem yang sudah berjalan tersebut masih terdapat
kekurangan dalam penyajian informasi, karena data – data tersebut belum terintegrasi
antara data satu dengan data yang lainnya.
Sementara kebutuhan perusahaan semakin lama yang semakin meningkat
sehingga diperlukan tampilan data informasi yang lebih lengkap dan akurat dengan
menampilkan alamat, lokasi spasial SPBU PT. Pertamina (Persero) di wilayah
Jakarta Barat saja, tetapi juga menampilkan fasilitas yang terdapat pada masing –
masing SPBU.
Sistem yang akan dibuat adalah sebuah sistem yang dapat mengintegrasikan
data spasial dan non-spasial untuk membantu perusahaan dalam mengamati proyek
yang sedang berjalan setiap waktu dengan lengkap dan akurat.
3.5 Usulan Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi masalah tersebut kami penulis berinisiatif membuat suatu
aplikasi Sistem informasi geografis berbasiskan web.
Aplikasi ini nantinya akan dapat menampilkan suatu pendataan
terkomputerisasi yang menyediakan informasi spasial berupa sebaran SPBU.
Aplikasi tersebut juga dapat menampilkan alamat, fasilitas-fasilitas, dan data
penjualan yang dikhususkan untuk user internal perusahaan PT. Pertamina (Persero).
48
Aplikasi tersebut dapat diupdate sesuai dengan perkembangan tiap-tiap
proyek pembangunan SPBU-SPBU baru yang sedang berjalan, sehingga perusahaan
dapat mengetahui dan memonitor sampai sejauh mana proyek tersebut berjalan.
3.6 Perancangan Database
3.6.1 Kamus Data
1. Kota (IdKota, NamaKota)
2. Kecamatan (IdKec, Kecamatan, Area, IdKota)
3. Jalan (Jn_code, Kelas_jala, Nama_Jalan, Length, IdKec)
4. SPBU (IdSPBU, NamaSPBU, AlamatSPBU, FasilitasSPBU,
ProdukSPBU, Jn_code )
5. PenjualanProduk (IdPenjualan, BulanPenjualan, TahunPenjualan,
PenjualanProduk, Jumlahpenjualan, IdSPBU )
3.6.2 Spesifikasi File Data
1. Tabel Kota
Nama Tabel = Kota
Deskripsi = Berisi informasi Kota Jakarta Barat
Primary Key = IdKota
Tabel 3.1 Tabel Kota
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
IdKota Int - Id Kota Jakarta Barat
NamaKota Varchar 20 Wilayah Kota Jakarta Barat
49
2. Tabel Kecamatan
Nama Tabel = Kecamatan
Deskripsi = Berisi informasi Kecamatan di Jakarta Barat
Primary Key = IdKecamatan
Tabel 3.2 Tabel Kecamatan
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
IdKecamatan Int - Id Kecamatan di
Jakrta Barat
Kecamatan Varchar 20 Nama Kecamatan
di Jakarta Barat
Area Int - Luas Area
Kecamatan
IdKota Int - Id Kota
3. Tabel Jalan
Nama Tabel = Jalan
Deskripsi = Berisi informasi Jalan
Primary Key = IdJalan
Tabel 3.3 Tabel Jalan
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
Jn_code Int - Id Jalan
Kelas_jala Varchar 20 Jenis Jalan
Nama_Jalan Varchar 20 Nama Jalan
Length Int - Panjang Jalan
IdKec Int - Id Kecamatan
50
4. Tabel SPBU
Nama Tabel = SPBU
Deskripsi = Berisi informasi tentang SPBU
Primary Key = Id SPBU
Tabel 3.4 Tabel SPBU
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
IdSPBU Int - Id SPBU
NamaSPBU Varchar 20 Nama SPBU
AlamatSPBU Varchar 50 Alamat SPBU
FasilitasSPBU Varchar 50 Fasilitas SPBU
ProdukSPBU Varchar 20 Produk SPBU
IdJalan Int - Id Jalan
5. Tabel PenjualanProduk
Nama Tabel = PenjualanProduk
Deskripsi = Berisi informasi tentang Penjualan Produk
Primary Key = IdPenjualanProduk
51
Tabel 3.5 Tabel PenjualanProduk
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
IdPenjualan Int - Id Penjualan
Produk
BulanPenjualan Varchar 20 Bulan Penjualan
Produk
TahunPenjualan Varchar 20 Tahun Penjualan
Produk
PenjualanProduk Varchar 20 Nama Produk
yang dijual
Jumlahpenjualan Int - Jumlah Penjualan
Produk
IdSPBU Int - Id SPBU
3.6.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar 3.3 Entity Relationship Diagram ( ERD )
52
Tabel 3.6 Tabel Entity
Nama Entity Multiplicity Relational Multiplicity Nama Entity
Kecamatan 1..* Terdapat
pada
1..1 Kota
Jalan 1..* Terdapat
pada
1..1 Kecamatan
SPBU 0..* Terdapat
pada
1..1 Jalan
PenjualanProduk 1..* Terdapat
pada
1..1 SPBU
3.7 Perancangan Sistem
3.7.1 Diagram Konteks
Gambar 3.4 Diagram Konteks (Nol)
Kebutuhan Analisis
Data Spasial
Hasil Analisis Data Atribut SPBU
Print out data teks dan grafis Peta Wilayah Jakarta Barat
Informasi spasial dan non spasial
Insert, Update, Delete
Pertamina
Pengolahan SIG SPBU Pertamina
Administrator
53
3.7.2 Diagram Level 1 (Rinci)
Gambar 3.5 Diagram Level 1 ( Rinci )
Hasil Analisis
Informasi spasial dan non spasial
Print out data teks dan grafis
Peta Wilayah Jakarta Barat Data Atribut SPBU
Hasil Pendataan Non Spasial
Data spasial yang dibutuhkan
Hasil Pendataan Spasial
Data Spasial SPBU
Insert, Update, Delete
1.0 Pendataan
Non Spasial
Pertamina
Data Non Spasial
3.0 Pengolahan SIG SPBU Pertamina
Administrator
2.0 Pendataan
Spasial
Data Spasial
Data non spasial yang dibutuhkan
54
3.8 Diagram Hierarki Menu
1. Menu Utama User
Gambar 3.6 Diagram Hierarki Menu Utama User
Informasi mengenai Website
Profil PT. Pertamina (Persero)
Perkecil
Menu Utama
Beranda Profil SIG SPBU Tentang Kami
Perbesar Analisis Legenda
Login
55
2. Menu Utama Admin
Gambar 3.7 Diagram Hierarki Menu Utama Admin
Login
Penjualan
Menu Utama
Jalan SPBU Keluar
Keluar Web Ubah
Hapus
Tambah
Ubah
Hapus
Tambah
Ubah
Hapus
Tambah
Kota
Ubah
Hapus
Tambah
Kecamatan
Ubah
Hapus
Tambah
56
3.9 State Transition Diagram (STD)
Gambar 3.8 State Transition Diagram (STD) Menu Utama User
Informasi mengenai Website
Profil PT. Pertamina (Persero)
Perkecil
Menu Utama
Beranda Profil SIG SPBU Tentang Kami
Perbesar Analisis Legenda
Login
Password
Username
Pesan Kesalahan
Pesan Kesalahan
Klik Menu Tentang Kami Klik Menu SIG SPBU Klik Menu Profil Klik Menu Beranda
Klik Perkecil Klik Perbesar Klik Analisis Klik Legenda
57
Gambar 3.9 State Transition Diagram (STD) Menu Utama Admin
Tampilan Data Penjualan
Tampilan Data Jalan
Jalan SPBU Keluar Penjualan
Tampilan Data SPBU
Keluar Web
Pesan Kesalahan
Menu Utama
Username
Password
Login
Kota
Tampilan Data Kota
Kecamatan
Tampilan Data Kota
Pesan Kesalahan
Klik Menu Kecamatan Klik Menu Kota Klik Menu Penjualan Klik Menu Keluar Klik Menu SPBU Klik Menu Jalan
58
Gambar 3.10 State Transition Diagram (STD) Menu Jalan Pada Admin
Data berhasil dihapus
Data berhasil ditambah
Field Terisi Data terpilih
Tampilan menu ubah
Klik Ubah Klik Hapus
Data berhasil diubah
Tampilan Menu Jalan
Isi Form tambah Jalan
Klik data pada tabel Jalan
Klik Tambah
Isi Form data yang diubah
59
Gambar 3.11 State Transition Diagram (STD) Menu SPBU Pada Admin
Data berhasil dihapus
Data berhasil ditambah
Field Terisi Data terpilih
Tampilan menu ubah
Klik Ubah Klik Hapus
Data berhasil diubah
Tampilan Menu SPBU
Klik data pada tabel SPBU
Isi Form tambah SPBU
Klik Tambah
Isi Form data yang diubah
60
Gambar 3.12 State Transition Diagram (STD) Menu Kota Pada Admin
Data berhasil dihapus
Data berhasil ditambah
Field Terisi Data terpilih
Tampilan menu ubah
Klik Ubah Klik Hapus
Data berhasil diubah
Tampilan Menu Kota
Klik data pada tabel Kota
Isi Form tambah Kota
Klik Tambah
Isi Form data yang diubah
61
Gambar 3.13 State Transition Diagram (STD) Menu Kecamatan Pada Admin
Data berhasil dihapus
Data berhasil ditambah
Field Terisi Data terpilih
Tampilan menu ubah
Klik Ubah Klik Hapus
Data berhasil diubah
Tampilan Menu Kecamatan
Klik data pada tabel Kecamatan
Isi Form tambah Kecamatan
Klik Tambah
Isi Form data yang diubah
62
Gambar 3.14 State Transition Diagram (STD) Menu Penjualan Produk Pada
Admin
Data berhasil dihapus
Data berhasil ditambah
Field Terisi Data terpilih
Tampilan menu ubah
Klik Ubah Klik Hapus
Data berhasil diubah
Tampilan Menu Penjualan
Klik data pada tabel Penjualan
Isi Form tambah Penjualan
Klik Tambah
Isi Form data yang diubah
63
3.10 Perancangan Layar
3.10.1 Rancangan Layar Login
Pada rancangan layar ini, Admin dan user diwajibkan untuk
melakukan login terlebih dahulu untuk dapat masuk ke halaman – halaman
menu utama aplikasi Sistem informasi geografis SPBU PT. Pertamina
(Persero). Admin dan user diharuskan untuk memasukkan username dan
password. Kemudian sistem akan mengecek apakah username dan password
yang dimasukkan sudah benar di database. Pesan kesalahan akan ditampilkan
di aplikasi ini, jika Admin dan user salah memasukkan isi dari field.
Gambar 3.15 Rancangan Login
Login Username
Password
64
3.10.2 Rancangan Layar Beranda
Pada rancangan layar ini, setelah melakukan login user dapat melihat
maksud dari dibuatnya Sistem informasi geografis SPBU PT. Pertamina
(Persero).
Gambar 3.16 Rancangan Halaman Beranda
BERANDA PROFIL SIG SPBU TENTANG KAMI
HEADER
Berisikan Kata Pembuka Dalam Web
FOOTER
65
3.10.3 Rancangan Layar Profil
Pada rancangan layar ini, setelah melakukan login user dapat melihat
profil umum PT. Pertamina (Persero) beserta visi dan misi perusahaannya.
Gambar 3.17 Rancangan Halaman Profil
BERANDA PROFIL SIG SPBU TENTANG KAMI
HEADER
Berisikan Profil PT. Pertamina (Persero)
FOOTER
66
3.10.4 Rancangan Layar SIG SPBU
Pada rancangan layar ini, setelah melakukan login user dapat melihat
Sistem informasi geografis wilayah jakarta barat beserta layer – layer jalan,
kecamatan, dan titik SPBU. User dapat mengarahkan navigasi nya ke kanan,
kiri, atas maupun bawah border peta. Selain itu juga dapat memperbesar
maupun memperkecil peta, mengaktifkan dan menonaktifkan layer – layer
sesuai keinginan user melalui legenda serta menganalisis tampilan SPBU di
setiap kecamatan.
Gambar 3.18 Rancangan Halaman SIG SPBU
BERANDA PROFIL SIG SPBU TENTANG KAMI
HEADER
FOOTER
MAP
LEGENDA
NAVIGASI
67
3.10.5 Rancangan Layar Tentang Kami
Pada rancangan layar ini, setelah melakukan login user dapat melihat
informasi kelompok pembuat aplikasi ini.
Gambar 3.19 Rancangan Halaman Tentang Kami
BERANDA PROFIL SIG SPBU TENTANG KAMI
HEADER
Berisikan Informasi Kelompok Skripsi SIG
FOOTER
68
3.10.6 Rancangan Layar Jalan pada Admin
Pada rancangan layar ini, setelah Admin melakukan login, akan
terdapat menu Jalan dimana Admin dapat melihat daftar jalan di wilayah
Jakarta Barat yang ditampilkan dari database. Selain itu, melalui halaman ini,
Admin dapat menekan tombol hapus dan ubah Jalan sesuai kebutuhan.
Admin juga dapat menambahkan Jalan sesuai dengan kebutuhan melalui form
yang tersedia di bawah daftar tabel Jalan.
Gambar 3.20 Rancangan Halaman Jalan Pada Admin
3.10.7 Rancangan Layar SPBU pada Admin
Pada rancangan layar ini, setelah Admin melakukan login, akan
terdapat menu SPBU dimana Admin dapat melihat daftar SPBU di wilayah
Jakarta Barat yang ditampilkan dari database. Selain itu, melalui halaman ini,
Admin dapat menekan tombol hapus dan ubah SPBU sesuai kebutuhan.
HEADER
FOOTER
JALAN SPBU KOTA KECAMATAN PENJUALAN KELUAR
TAMPILAN TABEL JALAN Ubah Hapus
Tambah
69
Admin juga dapat menambahkan SPBU sesuai dengan kebutuhan melalui
form yang tersedia di bawah daftar tabel SPBU.
Gambar 3.21 Rancangan Halaman SPBU Pada Admin
3.10.8 Rancangan Layar Kota pada Admin
Pada rancangan layar ini, setelah Admin melakukan login, akan
terdapat menu Kota dimana Admin dapat melihat daftar kota yang
ditampilkan dari database. Pada skripsi ini, kota yang ditampilkan hanya
Jakarta Barat. Selain itu, melalui halaman ini, Admin dapat menekan tombol
hapus dan ubah Kota sesuai kebutuhan. Admin juga dapat menambahkan
Kota sesuai dengan kebutuhan melalui form yang tersedia di bawah daftar
tabel Kota.
HEADER
FOOTER
JALAN SPBU KOTA KECAMATAN PENJUALAN KELUAR
TAMPILAN TABEL SPBU Ubah Hapus
Tambah
70
Gambar 3.22 Rancangan Halaman Kota Pada Admin
3.10.9 Rancangan Layar Kecamatan pada Admin
Pada rancangan layar ini, setelah Admin melakukan login, akan
terdapat menu Kecamatan dimana Admin dapat melihat daftar Kecamatan di
wilayah Jakarta Barat yang ditampilkan dari database. Selain itu, melalui
halaman ini, Admin dapat menekan tombol hapus dan ubah Kecamatan sesuai
kebutuhan. Admin juga dapat menambahkan Kecamatan sesuai dengan
kebutuhan melalui form yang tersedia di bawah daftar tabel Kecamatan.
HEADER
FOOTER
JALAN SPBU KOTA KECAMATAN PENJUALAN KELUAR
TAMPILAN TABEL KOTA Ubah Hapus
Tambah
71
Gambar 3.23 Rancangan Halaman Kecamatan Pada Admin
3.10.10 Rancangan Layar Penjualan pada Admin
Pada rancangan layar ini, setelah Admin melakukan login, akan
terdapat menu Penjualan Produk dimana Admin dapat melihat daftar
Penjualan Produk SPBU di wilayah Jakarta Barat yang ditampilkan dari
database. Selain itu, melalui halaman ini, Admin dapat menekan tombol
hapus dan ubah Penjualan Produk SPBU sesuai kebutuhan. Admin juga dapat
menambahkan Penjualan Produk SPBU sesuai dengan kebutuhan melalui
form yang tersedia di bawah daftar tabel Penjualan Produk SPBU.
HEADER
FOOTER
JALAN SPBU KOTA KECAMATAN PENJUALAN KELUAR
TAMPILAN TABEL KECAMATAN Ubah Hapus
Tambah
72
Gambar 3.24 Rancangan Halaman Penjualan Pada Admin
3.10.11 Rancangan Layar Ubah pada Admin
Pada rancangan layar ini, Admin dapat mengubah data jalan, SPBU,
Kota, Kecamatan, dan Penjualan melalui form ini.
Gambar 3.23 Rancangan Halaman Ubah Pada Admin
HEADER
FOOTER
JALAN SPBU KOTA KECAMATAN PENJUALAN KELUAR
TAMPILAN TABEL PENJUALAN Ubah Hapus
Tambah
HEADER
FOOTER
JALAN SPBU KOTA KECAMATAN PENJUALAN
KELUAR
Ubah
73
3.11 Perancangan Spesifikasi Proses
3.11.1 Modul Halaman Login User
MULAI
masukkan Username dan Password
JIKA tekan tombol “Login”
apakah Username dan Password sudah benar dengan
yang di database
JIKA sudah benar
masuk ke menu Beranda
JIKA salah
Tampilkan pesan kesalahan “Username harus diisi dan
Password harus diisi”
SELESAI JIKAtekan tombol “Keluar”
Keluar dari menu utama User
Kembali ke Halaman Login
SELESAI
3.11.2 Modul menu utama User
MULAI
LAKUKAN PEMILIHAN PROSEDUR
PROSEDUR 1 : Klik Beranda
Tampilkan Beranda
PROSEDUR 2 : Klik Profil
Tampilkan Profil Pertamina
PROSEDUR 3 : Klik SIG SPBU
74
Tampilkan Map SPBU
PROSEDUR 4 : Klik Tentang Kami
Tampilkan Tentang Kami
PROSEDUR PEMILIHAN SELESAI
SELESAI JIKA
SELESAI
3.11.3 Modul menu SIG SPBU
MULAI
Panggil modul SIG SPBU
JIKA dipilih “Perkecil”
MAKA buka modul Perkecil
Pilih daerah Pada Peta
Peta mendetail ke luar
JIKA dipilih “Perbesar”
MAKA buka modul Perbesar
Pilih daerah Pada Peta
Peta mendetail ke dalam
Jika dipilih “Analisis”
Maka buka modul Analisis
JIKA dipilih “Legenda”
MAKA buka modul Legenda
SELESAI
75
3.11.4 Modul Halaman Login Admin
MULAI
masukkan Username dan Password
JIKA tekan tombol “Login”
apakah Username dan Password sudah benar dengan
yang di database
JIKA sudah benar
masuk ke menu Jalan
JIKA salah
Tampilkan pesan kesalahan “Username harus diisi dan
Password harus diisi”
SELESAI JIKA tekan tombol “Keluar”
Keluar dari menu utama Admin
Kembali ke Halaman Login Admin
SELESAI
3.11.5 Modul menu utama Admin
MULAI
JIKA tidak memilih Keluar
LAKUKAN PEMILIHAN PROSEDUR
PROSEDUR 1 : Klik Jalan
Terkoneksi ke database Jalan
Tampilkan Jalan
PROSEDUR 2 : Klik SPBU
Terkoneksi ke database SPBU
76
Tampilkan SPBU
PROSEDUR 3 : Klik Kota
Terkoneksi ke database Kota
Tampilkan Kota
PROSEDUR 4 : Klik Kecamatan
Terkoneksi ke database
Kecamatan
Tampilkan Kecamatan
PROSEDUR 5 : Klik Penjualan
Terkoneksi ke database
Penjualan Produk
Tampilkan Penjualan
PROSEDUR PEMILIHAN SELESAI
SELESAI JIKA memilih memilih tombol “Keluar”
MAKA keluar dari web
SELESAI
3.11.6 Modul Ubah Pada Admin
MULAI
Menampilkan data atribut
Memilih data yang akan diubah
Mengubah data yang diinginkan
Tekan tombol “Ubah”
SELESAI
top related