askep keluarga stroke
Post on 05-Jul-2018
265 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
1/30
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari ataskepala keluarga dan beberapa rang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat di ba!ah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan "#enurut
Departement Kesehatan $I %&''(.)eperti yang telah di *elaskan tentang
pengertian keluarga di atas+ di dalam sebuah keluarga bukan sa*a terdapat
rang de!asa tetapi ada *uga anak,anak. Berbicara tentang keluarga
terdapat berbagai masalah atau penyakit salah satunya adalah penyakit D#. D# adalah suatu kumpulan ge*ala yang timbul pada seserang yang
disebabkan adanya peningkatan kadar gluksa darah akibat kekurangan
insulin baik abslute maupun relati-e "aspad*i dan )ukard*i+ /0012/( D# saat ini bukan hanya menyerang rang de!asa sa*a+ tetapi sudah
menyerang anak,anak dan rema*a. Irnisnya lagi D# pada anak sulit di
deteksi se*ak dini bahkan se*ak bayi sekalipun.D# pada anak dapat pula
menyebabkan kematian dan dapat *uga mengganggu prses tumbuh
kembangnya. Anak yang terkena D# hendaknya men*alani terapi insulin dari
pada mengknsumsi bat,batan. Anak yang terkena diabetes ini *uga perlu
di *aga pla makannya dan lahraga secara teratur.
B. $umusan #asalah%. Bagaimana melakukan pengka*ian kepera!atan pada pasien dengan
gangguan D#3
/. Bagaimana menegakkan diagnse kepera!atan pada pasien dengangangguan D#34. Bagaimana menentukan inter-ensi yang tepat sesuai diagnse pada
pasien dengan gangguan D#31. Bagaimana mengimplementasikan inter-ensi kepera!atan yang telah ada
sesuai diagnse pada pasien dengan gangguan D#35. Bagaimana melakukan e-aluasi akhir askep pada pasien dengan
gangguan D#3
6. 7u*uan
%. #ampu melakukan pengka*ian kepera!atan pada pasien dengangangguan D#
/. #ampu menegakkan diagnse kepera!atan pada pasien dengan
gangguan D#4. #ampu menentukan inter-ensi yang tepat sesuai diagnse pada pasien
dengan gangguan D#1. #ampu mengimplementasikan inter-ensi kepera!atan yang telah ada
sesuai diagnse pada pasien dengan gangguan D#
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
2/30
5. #ampu melakukan e-aluasi akhir askep pada pasien dengan gangguan
D#
BAB II
7IN8AUAN 7E9$I
A. KELUA$:Aa. Pengertian
Keluarga adalah bagian dari manusia yang setiap hari selalu
berhubungan dengan kita.#enurut Friedman (1998) keluarga adalah2 kumpulan dua rang atau
lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emsinal dan
indi-idu mempunyai peran masing,masing yang merupakan bagian dari
keluarga. Pakar Konseling keluarga dari Yogyakarta, Sayekti (1994)keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar
perka!inan antara rang de!asa yang berlainan *enis yang hidup
bersama atau serang laki,laki atau serang perempuan yang sudah
sendirian atau tanpa anak+ baik anaknya sendiri atau adpsi+ dan tinggal
dalam sebuah rumah tangga. Menurut UU No 1 !a"un 199#, tentang
$erkem%angan ke$endudukan dan $em%angunan keluarga
se&a"tera+ keluarga adalah2 unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
dari suami isteri atau suami istri dan anaknya+ atau ayah dan anaknya+
atau ibu dan anaknya.
b. 7ipe Keluarga%. Keluarga inti "Nuclear ;amily( adalah keluarga yang hanya terdiri dari
ayah+ ibu dan anak yang diperleh dari keturunannya atau adpsi atau
keduannya./. Keluarga Besar "E
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
3/30
anak+ dan anggta keluarga lain "pada keluarga besar( dengan
keluarga inti.1. )truktur kekuatan keluarga+ menggambarkan kemampuan anggta
keluarga untuk memengaruhi dan mengendalikan rang lain untuk
mengubah perilaku keluarga yang mendukung kesehatan.
B. Diabetes #elitusa. Pengertian
D# merupakan sekelmpk kelainan hetergen yang ditandai leh
kenaikan kadar gluksa dalam darah atau hiperglikemia. "Brunner dan
suddarth. /00%(.
D# adalah ganggua metablisme yang di tandai dengan hiperglikemiayang berhubungan dengan abnrmalitas metablism karbhidrat+ lemak
dan prtein yang di sebabkan leh penurunan sekresi insulin atau
akti-itas insulin atau keduannya dengan menyebabkan kmplikasi krnis
mikr-askuler+ dan neurpati.Diabetes #elitus adalah suatu kumpulan ge*ala yang timbul pada
seserang yang disebabkan adanya peningkatan kadar gluksa darah
akibat kekurangan insulin baik abslute maupun relati-e "aspad*i dan
sukard*i+ /001 2 /(.
b. Klasi'kasi ia%etes Melitus
Ada 4 *enis diabetes yang umum ter*adi dan diderita banyak rang+yaitu 2
%. ia%etes ti$e 1
Diabets tipe % ini sering disebut Insulin Dependent Diabetes
Melitus"IDD#( atau diabetes mellitus yang bergantung pada insulin.
Penderita penyakit diabetes tipe % sebagian besar ter*adi pada rang
diba!ah usia 40 tahun. 9leh karena itu+ penyakit ini sering di*uluki
diabetes anak,anak karena penderitanya lebih banyak ter*adi pada
anak,anak dan rema*a "=au>i+ /0%1 2 ?4(.
/. ia%etes !i$e #
Penyakit diabetes tipe / sering *uga disebut Non Insulin Dependent
Diabetes Mellitus "NIDD#( atau diabetes mellitus tanpa bergantung
pada insulin. Penyakit diabetes tipe / ini sering disebut sebagai
penyakit kencing manis atau penyakit gula.
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
4/30
Diabetes tipe / merupakan *enis diabetes yang sebagian besaar
diderita. )ekitar &0 @ hingga &5 @ penderita diabetes menderita
diabetes tipe /. 8enis diabetes ini paling sering diderita leh rang
de!asa berusia lebih dari 40 tahun dan cenderung semakin parah
secara bertahap "=au>i+ /0%1 2 ?5(.
4. ia%etes &enis lain
Diabetes terkait #alnutrisi "D#7#( dan diabetes pada kehamilan
"gestasinal diabetes(+ yang timbul hanya pada saat hamil "aspad*i
dan sukard*i+ /001 2 1(
c. tiologi
1* Pada ia%etes !i$e 1 (+M)Berkaitan dengan ketidaksanggupan+ kerusakan+ atau gangguan
;ungsi pankreas untuk memprduksi insulin sehingga tidak dapat
menghasilkan cukup insulin. Beberapa penyebab pankreas tidak dapat
menghasilkan cukup insulin pada penderita diabetes tipe % ini adalah
sebagai berikut "=au>i+ /0%1 2 ?4,?1( 2
a. Keturunan atau genetik
8ika salah satu atau kedua rangtua dari serang anak menderita
diabetes+ maka anak tersebut akan beresik terkena diabetes.b. utoimunitas
Autimunitas adalah tubuh mengalami alergi terhadap salah satu
*aringan atau *enis selnya sendiri. Dalam kasus ini alergi yang ada
dalam pankreas. 9leh sebab itu+ tubuh kehilangan kemampuan
untuk membentuk insulin karena sistem kekebalan tubuh
menghancurkan sel,sel yang memprduksi insulin.
c. -irus atau .at kimia
irus atau >at kimia yang menyebabkan kerusakan pada pulau sel
atau kelmpk sel dalam pankreas tempat insulin dibuat. )emakin
banyak peulau sel yang rusak+ semakin besar kemungkinan
seserang menderita diabetes.
#* Pada ia%etes !i$e # (N+M)
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
5/30
Diabetes tipe / disebabkan karena pankreas tidak bisa memprduksi
insulin yang cukup. Kebanyakan dari insulin yang diprduksi pankreas
dihisap leh sel,sel lemak akibat gaya hidup dan pla makan yang tidak
baik. Karena pankreas tidak dapat membuat cukup insulin untuk
mengatasi kekurangan insulin sehingga kadar gula dalam darah akan
naik. Beberapa penyebab utama diabetes tipe / sebagai berikut "=au>i+
/0%1 2 ?5,?(.
a. Faktor keturunan
Apabila rangtua atau saudara sekandung yang mengalami
penyakit ini+ maka resik diabetes tipe / lebih tinggi.
b. Pola makan dan gaya "idu$
Pla makan dan gaya hidup yang tidak sehat men*adi pemicuutama pankreas tidak dapat memprduksi insulinsecara
maksimal. #engknsumsi makanan cepat sa*i atau fast food yang
menya*ikan makanan berlemak dan tidak sehat merupkan
penyebab utama. Kurang lahraga dan istirahat yang tidak
mencukupi *uga berpengaruh terhadap munculnya penyakit ini.
c. Kadar kolesterol tinggi
Kadar klesterl dalam darah yang tinggi akan menyerap insulin
yang diprduksi leh pankreas. Pada akhirnya+ tubuh tidak dapatmenyerap insulin ini untuk merubahnya men*adi energi.
d. /%esitas
9besitas atau kelebihan berat badan disebabkan leh timbunan
lemak yang tidak psiti; bagi tubuh. )eperti klesterl+ lemak*uga
akan menyerap prduksi insulin pankreas secara habis,habisan
sehingga tubuh tidak kebagian insulin untuk diprduksi sebagai
energi.
0* Pada dia%etes &enis lain
#isalnya disebabkan leh karena kerusakan pankreas akibat kurang gi>i+
bat+ hrmn atau hanya timbul pada saat hamil "aspad*i dan sukard*i+
/001 2 1(.
d* Pato'siologi
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
6/30
Pada diabetes tipe % terdapat kemampuan untuk menghasilkan
insulin karena sel,sel beta pancreas telah dihancurkan leh prses
autimun. Hiperglikemia,puasa ter*adi akibat prduksi gluksa ysng
tidak terukur leh hati. Disamping itu gluksa yang berasal dari
makanan tidak dapt disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam
darah dan menimbulkan hiperglikemia prspandial "sesudah makan(.
8ika knsentrasi gluksa dalam darah cukup tinggi+ gin*al tidak dapat
menyerap kembali semua gluksa yang tersaring. Akibatnya+ gluksa
tersebut muncul dalam urine "gluksauria(. Ketika gluksa yang
berlebihan dieskresikan kedalam urine+ ekskresi ini akan disertai
pengeluaran cairan dan elektrlit yang berlebihan. Keadaan ini
dinamakan dieresis smtic. )ebagai akibat dari kehilangan cairan yangberlebihan+ pasien akan mengalami peningkatan dalam berkemih
"pliuria( dan rasa haus "plidipsia(+ keadaan itu menyebabkan
kehilangan elektrlit dalam sel dan pasien mengalami dehidrasi
sehingga dapat menyebabkan syk.
DeCsiensi insulin *uga dapat menyebabkan kehilangan kalri+
menganggu metablism prtein dan lemak yang menyebabkan
penurunan berat badan. Pasien dapat mengalami peningkatan selera
makan "pi;agia( akibatnya ter*adi ketidakseimbangan nutrisi kurangdari kebutuhan tubuh+ ge*ala lainnya mencakup kelelahan dan
kelemahan. )elain itu dengan kurangnya sel untuk mettablisme dapat
menyebabkan katablisme lemak yang membuat meningkatnya asam
lemak+ serta pemecahan prtein yang membuat ketn dan ureum
meningkat. Keadaan dimana asam lemak dan ketn meningkat dapat
mengakibatkan ketasidsis. "Nurari;+ /0%4(
e* !anda dan ge&ala
a. #enurut =au>i " /0%1( pada permulaan ge*ala Diabetes #elitus yang
ditun*ukan meliputi2
Plidipsia "banyak minum(
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
7/30
$asa haus dan ingin minum terus. Kadang hal ini sering dita;sirkan karena
udara yang panas dan banyak ker*a berat+ padahal tanda,tanda ini muncul
sebagai a!al ge*ala penyakit D#
Pli;agia "banyak makan(
Penderita sering makan "banyak makan( ini ter*adi akibat kadar gula yang tinggi
namun tidak dapat masuk kedalam seluntuk digunakan dalam prses
metablisme. Ketika kadar gula darah tidak dapat masuk kedalam sel+ tubuh
berpikir belum mendapatkan asupan makanan sehingga mengirim sinyal lapar
untuk mendapatkan gluksa lebih banyak agar sel,sel dapat ber;ungsi
Pliuria "banyak kencing(
:e*ala yang sering dirasakan penderita adalah sering kencing dengan -lume
urine yang banyak kencing yang sering pada malam hari terkadang sangat
mengganggu penderita. Pada kndisi ini gin*al beker*a sangat akti; untuk
menyingkirkan kelebihan gluksa didalam darah.
Penurunan berat badan "BB( dan rasa lemah
Penurunan berat badan dalam !aktu relati; singkat+ merupakan ge*ala a!al
yang sering di*umpai+ selain itu rasa lemah dan cepat capek kerap di rasakan.
b. :e*ala krnik yang sering timbul adalah 2
Kesemutan
Kulit terasa panas seperti tertusuk *arum+ gatal dan kering
$asa tebal di kulit
Kram
#udah lelah dan marah
#udah ngantuk
#ata kabur
:atal di sekitar kemaluan "keputihan(
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
8/30
)eksual menurun
Pada ibu hamil mengalami keguguran atau kematian *anin dalam kandungan
atau dengan bayi BB lahir lebih dari 1 kg.
* Pemeriksaan iagnostik
%. !es kadar gula dara"
Ukuran kadar gula didalam darah harus disesuaikan. Berikut ini kadar gula
dalam darah setelah puasa.
i. Kadar gula darah nrmal adalah kurang dari %00 mgdl.
ii. Kadar gula darah pradiabetes adalah antara %00 sampai %/ mgdl.
iii. Kadar gula darah rang yang menderita diabetes adalah lebih dari %/
mgdl.
Kadar gluksa darah / *am setelah makan "pstpranndial( *uga dapat
mengindikasikan rang terkena diabetes atau tidak. Berikut ini ukuran kadar
gula dalam darah setelah makan / *am.
i. Kadar gula darah nrmal adalah kurang dari %10 mgdl.
ii. Kadar gula darah pradiabetes adalah antara %10 sampai /00 mgdl
iii. Kadar gula darah bagi penderita diabetes adalah lebih dari /00
mgdl"=au>i+ /0%1 2 ??,?'(.
/. !es toleransi glukosa (!!2)
#enun*ang "lebih besar dari /00mg/%(+ biasanya tes ini dian*urkan utuk
pasien yang menun*ang kadar gluksa darah meningkat diba!ah kndisi
stress.
4. !es 2lukosa Urine
Adanya gluksa dalam urine dapat diperiksa dengan cara benedict
"reduksi(+ yang tidak khas untuk gluksa+ karena dapat psiti; pada diabetes+
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
9/30
Persiapan Pasien2 )ama dengan persiapan pasien pada tes gluksa darah
puasa. :luksa Negati;2 bukan D# bila hasil tes urin ber!arna biru
1. !es 3%1 atau tes 1
Pemeriksaan hemglbin terglikasi "HbA%6( merupakan salah satu
pemeriksaan darah yang penting untuk menge-aluasi pengendalian gula
darah. Hasil pemeriksaan A%6 memberikan gambaran rata,rata gula darah
selama pride !aktu ,%/ minggu dan hasil ini dipergunakan bersama
dengan hasil pemeriksaan gula darah mandiri sebagai dasar untuk
melakuakan penyesuaian terhadap pengbatan diabetes yang di*alani.
Hemglbin adalah salah satu substansi sel darah merah yang ber;ungsi
untuk mengangkut ksigen ke seluruh tubuh. Ketika gula darah tidak
terkntrl "yang berarti kadar gula darah tinggi( maka gula darah akan
berkaitan dengan hemglbin "terglikasi(. 9leh karena itu+ rata,rata kadar
gula darah dapat ditentukan dengan cara mengukur kadar HbA%6. Bila kadar
gula darah tinggi dalam satu beberapa minggu+ maka kadar HbA%6 akan
tinggi pula. Ikatan HbA%6 yang terbentuk bersi;at stabil dan dapat bertahan
hingga /,4 bulan "sesuai dengan usia sel darah merah(. Kadar HbA%6 akan
mencerminkan rata,rata kadar gula darah dalam *angka !aktu /,4 bulan
sebelum pemeriksaan. sebaliknya "Erna!ati /0%4 2 '5,'(.
Kadar HbA%6 nrmal pada bukan penyandang diabetes antara 1@
sampai dengan @. Beberapa studi menun*ukan bah!a diabetes yang tidak
terkntrl akan mengakibatkan timbulnya kmplikasi+ untuk itu pada
penyandang diabetes kadar HbA%6 ditargetkan kurang dari ? @. )emakin
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
10/30
tinggi kadar HBa%6 maka akan semakin tinggi pula resik timbulnya
kmplikasi+ demikian pula sebaliknya "Erna!ati /0%4 2 '5,'(.
g* Kom$likasi
a( Kom$likasi kut
:angguan keseimbangan kadar gula darah dalam *angka !aktu pendek
meliputi hipglikemia+ ketasidsis diabetic dan syndrme HHNK "Kma
Hiperglikemik Hipersmlar Nnketkik( atau Hipersmlar Nnketkik
"H9NK(. "Erna!ati+ /0%4 2 '?,%0(.
i. 3i$oglikemia
Kmplikasi hipglikemia merupakan keadaan ga!at darurat yang dapat
ter*adi pada per*alanan penyakit D#. Hipglikemia merupakan keadaan dimana
kadar gula darah abnrmal yang rendah yaitu diba!ah 50 hingga 0 mgd.
l:luksa merupakan bahan bakar utama untuk melakukan metablisme di tak.
)ehingga kadar gluksa darah harus selalu dipertahankan diatas kadar kritis+
yang merpakan salah satu ;ungsi penting system pengatur gluksa darah. Bila
gluksa darah turun terlalu rendah dalam batas /0,50 mg%00ml lebih dari
beberapa menit+ timbul ge*ala syk hipplemik+ ditandai leh iritabilitas
prgresi; yang menyebabkan pingsan+ ke*ang dan kma.
ii. Ketoasidosis ia%etik
Ketasidsi Diabetik "KAD( adalah keadaan dekmpensasi kekacauan
metablic yang ditandai leh trias hiperglikemia+ asidsis dan ketsis+ terutama
disebabkan leh deCsensi insulin abslute atau relati-e. Keadaan kmplikasi akut
ini memerlukan penanganan yang tepat karena merupakan ancaman kematian
bagi diabetes.
iii. Synrome 3i$erglikemik 3i$erosmolar Nonketokik (33NK)
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
11/30
Per*alanan keadaan HHNK berlangsung dalam !aktu beberapa hari hingga
beberapa minggu pada pasien D# tipe / yang tidak mengalami abslute
deCsiensi insulin namun relati-e deCsiensi insulin. HHNK sering ter*adi pada
pasien lansia yang tidak menyadari mengalami D# atau mengalami D# dan
disertai dengan penyakit penyerta yang mengakibatkan menurunnya intake
makanan salah satunya seperti in;eksi "pneumnia+ sepsis+ in;eksi gigi(.
b( Kom$likasi Kronis
%( Kom$likasi makro5askuler
a( Penyakit rteri Koroner
Penyakit arteri krner yang menyebabkan penyakit *antung krner merupakan
salah satu kmplikas makr-askuler yang sering ter*adi pada penderita D# tipe
% maupun D# tipe /. Prses ter*adinya penyakit *antung krner pada penderita
D# disebabkan leh cntrl gluksa darah yang buruk dalam !aktu yang lama
yang disertai dengan hipertensi+ resistensi insulin+ hiperinsulinemia+
hiperamilinemia+ disliedemia+ gangguan system kagulasi dan
hiperhmsisteinimia.
b( Penyakit sere%ro5askuler
Penyakit serebr-askuler pasin D# memiliki kesamaan dengan pasien nn D#+
namun pasien D# memilki kemungkinan dua kali lipat mengalami penyakit
kardi-askuler. Pasien yang mengalami perubahan atersklertik dalam
pembuluh serebral atau pembentukan embli ditempat lain dalam system
pembuluh darah sering terba!a aliran darah dan terkadang ter*epit dalam
pembuluh darah serebral. Keadaan diatas dapat mengakibatkaan iskemi sesaat.
:e*alanya pusing+ -ertig+ gangguan penglihatan+ bicara pel dan kelemahan.
c( Penyakit 5askuler $erier
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
12/30
Pasien D# beresik mengalami penyakit klusi; arteri peri;er dua hingga tiga kali
lipat dibandingkan pasien nn,D#. Hal ini disebabkan pasien D# cenderung
mengalami perubahan atersklertik dalam pembuluh darah besar pada
ekstermitas ba!ah. Pasien dengan gangguan pada -askuler peri;er akan
mengalami berkurangnya denyut nadi peri;er dan kaludikasi intermiten "nyeri
pada pantat atau betis ketika ber*alan(. Penyakit klusi; arteri yang parah pada
ekstermitas ba!ah merupakan penyebab utama ter*adinya ganggren yang
berakibat amputasi pada pasien D#.
/( Kom$likasi mikro5askuler
a( 6etino$ati dia%etik
Hiperglikemia yang berlangsung lama merupakan ;actr resik utama ter*adinya
retinpati diabetik.
b( Nero$ati dia%etik
Ne;rpati diabetik merupakan sindrm klinis pada pasien D# yang ditandai
dengan albuminuria menetap "44 mg/1 *am( pada minimal / kali pemeriksaan
dalam !aktu tiga hingga enam bulan. Penyandang D# tipe % sering
memperlihatkan tanda,tanda penyakit renal setelah %5 hingga /0 tahun
kemudian+ sedangkan penderita D# tipe / dapat menderita penyakit renal
setelah menderita %0 tahun kemudian.
c( Neuro$ati ia%etik
#enun*ukan adanya gangguan klinis maupun subklinis yang ter*adi pada
penderita D# tanpa penyebab neurpati peri;er yang lain. "Erna!ati+ /0%4 2%0,
%/0(
"* Penatalaksanaan
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
13/30
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
14/30
pengellaan diabetes yang diberikan pada setiap pasien diabetes. Diasamping
kepada pasien diabetes+ edukasi *uga diberikan kepada anggta keluarganya+
kelmpk masyrakat beresik tinggi dan pihak,pihak perencana kebi*akan
kesehatan.
Diantara materi edukasi+ yang perludiberikan pada pasien diabetes paling tidak
adalah sebagai berikut 2
%( Apakah diabetes itu3
/( =actr,;aktr yang berpengaruh terhadap timbulnya diabetes dan upaya,upaya
menekannya.
4( Pengellaan diabetes secara umum.
1( Perencanaan makan dan latihan *asmani
5( 9bat,bat hipglikemik
( Kmplikasi diabetes
?( Pencegahan dan pengenalan kmplikasi akutkrnik
'( Pemeliharaan kaki.
%* Peren7anaan makan M
7u*uan perencanaan makan dalam pengellaan diabetes adalah sebagai berikut
"aspad*i dan sukard*i+ /001 2 ( 2
%( #empertahankan kadar gluksa darah dan lipid dalam batas,batas nrmal.
/( #en*amin nutrisi yang ptimal untuk pertumbuhan anak dan rema*a+ ibu hamil
dan *aninnya.
4( #encapai dan mempertahankan berat badan idaman.
Untuk penentuan status gi>i+ secara praktis dipakai rumus Brocca yaitu 2
%( Berat badan idaman 2 "tinggi badan , %00( , %0@
/( Berat badan kurang 2 &0 @BB idaman
4( Berat badan nrmal 2 &0 F %%0 @ BB idaman
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
15/30
1( Berat badan lebih 2 %%0, %/0 @ BB idaman
5( :emuk 2 G%/0 @
6ara menghitung pengukuran keseimbangan energi dengan cara mengukur I#7
"Indeks #asa 7ubuh(
+M! erat adan (kg)
!inggi adan (m) :
a( I#7 yang dihubungkan dengan resik paling rendah terhadap kesehatan adalah
//,/5
b( Berat badan lebih bila I#7 antara /5,40
c( 9besitas bila I#7 lebih dari 40
#) Kom$onen gi.i $ada dia%etes
#enurut aspad*i dan sukard*i+ /001+ diantaranya
Kar%o"idrat
7u*uan diet ini adalah meningkatkan knsumsi karbhidrat kmpleks "khususnya
yang berserat tinggi( seperti rti+ gandum utuh+ nasi beras tumbuk+ sereal dan
pasta mie yang berasal dari gandum yang masih mengandung bekatul.
Karbhidrat sederhana tetap harus diknsumsi dalam *umlah yang tidak berlebihan
dan lebih baik *ika dicampur ke dalam sayuran atau makanan lain daripada
diknsumsi secara terpisah
;emak
Pembatasan asupan ttal klesterl dari makanan hingga 400 mg hr untuk
membantu mengurangi ;aktr resik+ seperti kenaikan kadar klesterl serum yang
berhubungan dengan prses ter*adinya penyakit krner yang menyebabkan
kematian pada penderita diabetes
Protein
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
16/30
#akanan sumber prtein nabati "misal 2 kacang,kacangan dan bi*i,bi*ian yang utuh(
dapat membantu mengurangi asupan klesterl serta lemak *enuh.
Serat
7erdapat pda tumbuh,tumbuhan+ bi*i,bi*ian dan buah,buahan dan secara Csis dapat
di*umpai dalam dua bentuk yaitu yang larut dan ada yang tidak larut.
0) Pemanis $ada dia%etes
)elama ini >at yang ada dipasaran adalh sukrsa+ ;ruktsa+ srbitl+ manitl+
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
17/30
#isalnya *gging selama 40 menit+ maka penderita D# melakukan *gging tanpa
istirahat selama 40 menit.
2) Rytmical
#isalnya *alan kaki+ *gging+ berlari+ berenang+ bersepeda+ mendayung+ main gl;+
tenis atau badmintn tidak memenuhi syarat karena bleh berhenti.
3) Interval
#isalnya *alan cepat diselingi *alan lambat+ *gging diselingi *alan.
4) ro!ressive
Latihan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan dari intensitas ringan hingga
sedang.
") #ndurence
)eperti *alan+ *gging+ berenang dan bersepeda "Erna!ati+ /0%4 25/(
d* /%at 3i$oglikemik
8ika pasien telah melaksanakan prgram makan dan latihan *asmani teratur namun
pengendalian kadar gluksa darah belum tercapai+ perlu ditambahkan bat
hipglikemik baik ral maupun insulin. 9bat hipglikemk ral "9H9( tidak dian*urkan
pada D# dengan gangguan hati dan gin*al+ dapat di*umpai dalam bentuk glngan 2
1* 2olongan sulonilurea
Diberikan pada D# tipe / yang tidak gemuk+ mempunyai e;ek utama meningkatkan
sekresi insulin leh sel beta pankreas. 9leh sebab itu sul;nilurea merupakan pilihan
utama pada pasien dengan BB nrmal atau kurang. Untuk mengurangi resik
hipglikemik yang berkepan*angan+ pada pasien diabetes usia lan*ut+ bat glnga
sul;nilurea yang !aktu ker*anya pan*ang "klrprpamid+ glibenklamid( sebaiknya
dihindari.
#* 2olongan %iguanid (Metormin)
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
18/30
Diberikan pada D# gemuk+ mempunyai e;ek utama menurunkan puncak glikemik
sesudah makan. 9leh karena itu prinsip ker*a bat ini disamping memperbaiki
ambilan gluksa peri;er+ *uga menghambat secara kmpetiti; absrpsi gluksa di
usus maka dian*urkan pemberiannya pada setiap mulai makan.
0* +n"i%itor glukosidase ala (a7ar%ose)
Pada diabetes dengan kadar gluksa darah / *am sesudah makan yang tinggi.
E;ekti; untuk menurunkan absrpsi gluksa.
4* +nsulin
Dberikan pada D# tipe /%+ ketasidsis kma hipersmlar+ stress berat berat
badan menurun cepat+ D# hami+ gagal kntraindikasi dengan 9H9. 6ara ker*a
utama insulin yaitu menurunkan prduk gluksa hati dan menaikan pemakaian
gluksa agar BB naik dan ter*adi penurunan kadar gluksa didalam darah "aspad*i
dan sukard*i+ 8akarta /001 2 ?,'(
* su"an Ke$era
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
19/30
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
20/30
BAB III
A)UHAN KEPE$AA7AN
PENGKAJIAN KELUARGA
I. Data Umum
1. Nama KK : Tn. S
2. Umur : 60 Tahun
3. Alamat : Gemarang barat, Watualang, Ngawi
4. Pekerjaan : Tani
5. Pendidikan : SD
6. Komposisi keluarga :
No Nama Umur L/P
Hub.
keluarga
Pendidika
n Pekerjaan
Riw.
kesehatan
1. Tn. S 62 L KK SD Tani Hipertensi
2. Ny. S 57 P Istri SD - DM
Genogram
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
21/30
Tn. SD
Tn. SY
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: meninggal
: penderita Diabetes Melitus
: menikah: tinggal serumah
7. Tipe keluarga : Keluarga inti
8. Suku Bangsa : Jawa
9. Agama : Islam
10. Status sosial ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga Tn. S ± Rp 500.000 per bulan. Dana keluarga digunakan untuk kebutuhan
dasar (makan, minum, pakaian).
11. Aktifitas rekreasi keluarga
Anggota keluarga Tn. S yaitu istri, tidak mempunyai aktivitas rekreasi kecuali hanya nonton Televisi.
II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. S adalah keluarga dengan usia lanjut usia.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan dalam keluarga Tn. S yang belum terpenuhi adalah perawatan pada usia
lanjut dalam keluarga dengan penyakit kronis pada istrinya (Ny.S) yaitu Diabetes Militus.
3. Riwayat keluarga
Riwayat kesehatan keluarga :
a. Keluarga Tn. S dan Ny. S, tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan.
b.
Tn. S menderita penyakit hipertensi.c. Ny. S menderita penyakit Diabetes Melitus
Dalam keluarga Tn. S biasanya menggunakan sumber pelayanan kesehatan keluarga yaitu
puskesmas.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga Ny. S tidak ada yang menderita penyakit keturunan, bawaan maupun menular.
III. Lingkungan
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
22/30
1. Karakteristik rumah dan denah rumah
Tipe rumah semi permanen dengan lantai dari tanah.
Septik Tank
Denah rumaha. Janis bangunan : semi permanen
b. Status rumah : rumah pribadi
c. Atap rumah : genteng
d. Ventilasi : cukup.
e. Cahaya : cukup
f. Penerangan : cukup
g. Lantai : Bata / tanah
h. Saluran limbah : dibuang kebelakang rumah.
i. Jamban : jenis kloset angsatrin
2. Karakteristik tetangga dan keluarga
Interaksi tetangga dengan keluarga Tn. S cukup harmonis, dibuktikan Tn. S rajin mengikuti
pertemuan rutin warga. Tn S dan Ny. S rajin mengikuti Posyandu Lansia.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. S dalam aktivitas sehari-hari menggunakan fasilitas sepeda
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. S tidak mempunyai waktu tertentu untuk mengadakan pertemuan khusus dalam
keluarga, mereka cukup melakukan komunikasi setiap hari dengan anggota keluarga. Sedangkan
interaksi dengan tetangga cukup baik dengan mengikuti pertemuan RT.
5. Sistem pendukung keluarga
Anggota keluarga Tn. S termasuk dalam kategori kurang sehat karena Tn. S menderita hipertensi
sedangkan Ny. S menderita penyakit Diabetes Melitus.Fasilitas kesehatan yang dapat digunakan
keluarga adalah Puskesmas.
IV. Struktur Keluarga
1. Struktur peran (formal dan informal)
Formal
Tn. S, sebagai suami, kepala keluarga dan pencari nafkah.
Ny. S, sebagai istri.
Tn. S, mengikuti kegiatan di kampung (arisan RT)
2. Nilai dan norma keluargaKeluarga beragama Islam, menghormati dan menjalankan norma agama dalam menjalani
kehidupan berumah tangga dan bermasyarakat
3. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang biasa digunakan sehari-hari adalah bahasa jawa. Hubungan komunikasi antar
anggota keluarga cukup baik.
4. Struktur kekuatan keluarga
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
23/30
Anggota keluarga satu dengan yang lain saling membantu dan mendukung
Ny. S jarang melakukan kontrol terhadap kadar gula darah karena kurang mempunyai biaya.
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Setiap anggota keluarga saling menyayangi dan menghormati
2. Fungsi sosial
Setiap keluarga saling menjaga hubungan sosial yang baik dengan warga sekitar dengan mengikuti
kegiatan dalam masyarakat (pertemuan rutin, , arisan)
3. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan
a. Keluarga Tn.S mengetahui bahwa Ny. S menderita penyakit Diabetes Melitus.
b. Keluarga Tn. S kurang cepat dalam mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan karena sangat
tergantung pada kondisi keuangan.
c. Keluarga Tn. S belum tahu cara merawat penyakit Diabetes Melitus terutama untuk masalah diet,
kurang teratur dalam berobat dan tidak teratur kontrol gula darah.
d. Keluarga Tn. S belum mampu memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat terutamauntuk ventilasi kurang dan lantai masih dari tanah, karena terbentur masalah biaya.
e. Keluarga Tn. S jarang menggunakan fasiltas kesehatan karena terkendala biaya.
4. Fungsi reproduksi
Tn. S mempunyai 2 (dua) orang anak yang masing – masing sudah berkeluarga dan mempunyai
rumah sendiri
Ny. S Sudah menopouse.
5. Fungsi ekonomi
Kebutuhan ekonomi dicukupi lewat penghasilan Tn. S kadang – kadang dibantu oleh anaknya Tn. S,
terutama untuk membeli obat Diabetes Melitus.
VI. Stress dan koping keluarga1. Stressor jangka pendek
Tn.S tidak mempunyai pekerjaan tetap.
2. Stressor jangka panjang
Tn. S selalu mengatakan bahwa anaknya yang kedua nakal dan selalu menjadi beban orang tua.
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga Tn. S cukup tenang dalam menghadapi permasalahan keluarga.
4. Strategi koping yang digunakan
Apabila menghadapi masalah yang berat Tn. S menghibur diri dengan menonton televisi atau keluar
rumah pergi ke warung kopi.
VII. Pemeriksaan Fisik
Tn. S
1. Vital sign :
TD : 180/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36o C
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
24/30
RR : 18 x/menit
2. Kepala
Rambut : rambut bersih.
Mata : Visus 5/5, tidak ada kelainan, sclera putih.
Telinga : Telinga bersih, pendengaran cukup baik, tidak ada penyakit.Hidung : Hidung bersih, penciuman masih normal.
Mulut : Mulut bersih, gigi ada beberapa yang tanggal.
3. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar gondok, bentuk leher normal.
4. Dada
Paru :
Inspeksi : simetris, tidak ada retraksi, tidak ada luka
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : suara paru vesikuler dan bronchovesikuler. tidak terdengar suara wheezing
Jantung :
Inspeksi : denyut jantung normal, tidak ada dorongan.
Palpasi : tidak ada pulsasi
Perkusi : ukuran dan bentuk jantung dalam batas normal
Auskultasi : terdengar suara lup dan dup, suara jantung tunggal.
5. Abdomen :
Inspeksi : Bentuk dan gerakan normal., simetris.
Palpasi : Ukuran normal, tidak ada benjolan.
Perkusi : suara sonorAuskultasi : peristaltik normal
6. Ekstremitas :
a. Atas
1) Kanan : Tidak ada keluhan
2) Kiri : Tidak ada keluhan
b. Bawah
1) Kanan : Tidak ada keluhan
2) Kiri : Tidak ada keluhan.
c. Kekuatan otot =
7. Genetalia : Tidak terkaji
Ny. S
8. Vital sign :
5 5
5 5
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
25/30
TD : 140/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36o C
RR : 18 x/menit
9. Kepala
Rambut : rambut bersih.
Mata : Visus 5/5, tidak ada kelainan, sclera putih.
Telinga : Telinga bersih, pendengaran cukup baik, tidak ada penyakit.
Hidung : Hidung bersih, penciuman masih normal.
Mulut : Mulut bersih, gigi ada beberapa yang tanggal.
10. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar gondok, bentuk leher normal.
11. Dada
Paru :
Inspeksi : simetris, tidak ada retraksi, tidak ada luka
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : suara paru vesikuler dan bronchovesikuler. tidak terdengar suara wheezing
Jantung :
Inspeksi : denyut jantung normal, tidak ada dorongan.
Palpasi : tidak ada pulsasi
Perkusi : ukuran dan bentuk jantung dalam batas normal
Auskultasi : terdengar suara lup dan dup, suara jantung tunggal.
12. Abdomen :
Inspeksi : Bentuk dan gerakan normal., simetris.
Palpasi : Ukuran normal, tidak ada benjolan.
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : peristaltik normal
13. Ekstremitas :
d. Atas
1) Kanan : Kadang – kadang terasa kesemutan dan nyeri pada telapak tangan kanan
2) Kiri : Kadang – kadang terasa kesemutan dan nyeri pada telapak tangan kiri
e. Bawah
1) Kanan : Kadang – kadang terasa kesemutan dan nyeri pada telapak kaki kanan
2) Kiri : Kadang – kadang terasa kesemutan dan nyeri pada telapak kaki kiri.
f. Kekuatan otot =
14. Genetalia : Tidak terkaji
5 5
5 5
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
26/30
VIII. Pemeriksaan Penunjang
Gula Darah Acak = 280 mg/dl
Klien mengatakan sudah lama menderita penyakit Diabetes Melitus dan sudah berobat tapi tidak
sembuh – sembuh.
Klien jarang kontrol kadar gula darah.
Kadang – kadang klien berhenti minum obat karena belum bisa beli obat.
IX. Terapi
Ny. S mendapat obat oral :
Ibuprofen 200 mg : 2 x 1 tab / hari
Glibenclamid : 2 x1 tab / hari
Vit B1 : 2 x1 tab / hari
X. Harapan keluarga
Keluarga Tn. S mengharapkan bisa mencukupi kebutuhan sehari – hari termasuk untuk kebutuhanberobat Ny.S dan untuk memperbaiki rumah.
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH PENYEBAB
1 DS :
Klien mengatakan sering
kesemutan
Klien mengatakan telapak
kaki sakit
Klien mengatakan sudah
lama tidak periksa kadargula.
DO :
Keluarga Tn.S tidak tahu
resiko dari penyakit DM
TD : 140/80 mmHg
GDA : 280 mg/dl
Klien tidak punya pedoman
diet.
Riwayat Diabetes Melitus
Resiko syock
hyperglikemi
Kekurangan insulin
transport glukosa
menurun
hiperglikemia
syock
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
27/30
Ketidak mampuan
keluarga mengenal
masalah kesehatan
pada penyakit
diabetes miletus.
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
28/30
PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN DIABETES MELITUS
No Diagnosa keperawatan keluargaTujuan Ktriteria evaluasi
RencanaUmum Khusus Kriteria Standar
1 Resiko syock hyperglikemi b d
Ketidak mampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang
sakit
DS :Klien mengatakan sering
kesemutan
Klien mengatakan telapak kaki
sakit
Klien mengatakan sudah lama
tidak periksa kadar gula.
DO :
Keluarga Tn.S tidak tahu resiko
dari penyakit DM
TD : 140/80 mmHg
GDA : 280 mg/dl
Klien tidak punya pedoman diet.
Riwayat Diabetes Melitus
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan, klien
tidak
mengalami syockhyperglikemi
Setelah dilakukan
kunjungan 2x
diharapkan
keluarga dapat :
menjelaskan resikopada Diabetes
Melitus
Verbal Keluarga mengetahui
dan memahami
tentang resiko yang
bisa terjadi
pada penyakitDiabetes Melitus
apbila gula darahnya
tinggi.
1.Observasi adanya peny
resiko syock hiperglikem
2.Gali pengetahuan kelua
mengenai resiko syock
hyperglikemi pada DiabMelitus
3.Jelaskan mengenai resi
gula darah yang tinggi
4.Berikan petunjuk diet.
5.Beri kesempatan kepad
keluarga untuk bertanya
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
29/30
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN DIABETES MELITUS
No Diagnosa keperawatan Tujuan khusus Tanggal Implementasi Evaluasi
1 Resiko syock hyperglikemi b d
Ketidak mampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang
sakit
DS :Klien mengatakan sering
kesemutan
Klien mengatakan telapak kaki
sakit
Klien mengatakan sudah lama
tidak periksa kadar gula.
DO :
Keluarga Tn.S tidak tahu resiko
dari penyakit DM
TD : 140/80 mmHg
GDA : 280 mg/dl
Klien tidak punya pedoman diet.
Riwayat Diabetes Melitus
Setelah dilakukan
kunjungan 2x
diharapkan keluarga
dapat :
menjelaskan resikosyock hiperglikemi
pada Diabetes Melitus
21Januar
i 2012
1. Mengobservasi adanya
penyebab resiko syock
hiperglikemi
2. Menggali pengetahuan
keluarga mengenaiDiabetes Melitus
3. Menjelaskan mengenai
resiko syock hiperglikemi
pada Diabetes Melitus
4. Memberikan pedoman
diet untuk Diabetes
Melitus
5. Memberikan kesempatan
kepada keluarga untuk
bertanya
21 Januari 2012
S :
Ny. S mengatakan mengerti dan
tahu kalau menderita penyakit
Diabetes MelitusO :
TD : 140/80 mmHg
Ny. S dapat menjelaskan kembali
tentang resiko syock hiperglikemi
pada Diabetes Melitus
Ny.S bersedia cek kadar gula
secara rutin.
Ny.S bersedia minum obat secara
teratur
Ny.S bersedia melakukan diet
sesuai petunjuk
A :
Masalah teratasiP :
Modifikasi Intervensi
1. Anjurkan pada Klien untuk rutin
berolah raga
2. Anjurkan pada Klien agar aktif
datang ke Posyandu Lansia
-
8/15/2019 Askep Keluarga stroke
30/30
DAFTAR PUSTAKA
Tjokronegoro, Arjatmo, 2002. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Cet 2. Jakarta : Balai PenerbitFKUI.
Carpenito, !n"a J#all, $%%&. Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 alih bahasa Yasminsih,
Jakarta : '(C..
)oenge*, +aril!n ', $%%%. !en"ana suhan Keperawatan Pedoman untuk Peren"anaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi # alih bahasa $ Made Kariasa% &i Made
Sumarwati , Jakarta : '(C.
top related