analisis kelayakan usaha mikro, kecil, dan...
Post on 23-Feb-2021
12 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
ANALISIS KELAYAKAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
ENTITAS MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
Studi Kasus di Agus Ceramics, Pundong, Bantul, Yogyakarta
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Maya Johanna Imanuella Mumpuni Abram
NIM : 142114039
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“...In all thy ways acknowledge him, and he shall direct thy path.”
(Proverbs 3:6)
Miracle is another name for hardwork
PERSEMBAHAN:
Skripsi ini saya persembahkan untuk :
Papa dan Ibu Tercinta, Jermia Paembonan Abram dan Sri Widyaningsih,
Adik saya, Christian Israel Julyan Balumbun Abram,
Tante saya, Dessy Banne Allo,
Nenek dan kakek saya Agustina Palumian Abram dan Yohanes Abram, serta
Mama saya, Sunaryanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURURSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
ANALISIS KELAYAKAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
ENTITAS MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
(Studi Kasus di Agus Ceramics, Pundong, Bantul, Yogyakarta)
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 16 Juli 2018 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian saya terbukti bahwa saya ternyata
melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil
pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh
universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 5 Juli 2018
Yang membuat pernyataan,
Maya Johanna Imanuella Mumpuni Abram
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN PUBLIKASI AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Maya Johanna Imanuella Mumpuni Abram
Nomor Mahasiswa : 142114039
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS KELAYAKAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
ENTITAS MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
(Studi Kasus di Agus Ceramics, Pundong, Bantul, Yogyakarta)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 5 Juli 2018
Maya Johanna Imanuella Mumpuni Abram
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia dan berkat yang telah diberikan kepada saya. Sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Kesiapan UMKM dalam menerapkan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menegah (Studi Kasus di
Agus Ceramics, Pundong, Bantul, Yogyakarta). Penulisan skripsi ini adalah
sebagai salah satu tujuan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana
ekonomi pada prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar karena bantuan tenaga, waktu
dan pikiran dari beberapa pihak yang membantu penulis selama pembuatan skripsi
ini berlangsung. penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku rektor Universitas Sanata
Dharma.
2. Albertus Yudi Yuniarto,S.E.,M.B.A., selaku dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. DRS. Yohanes Pembaptis Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA., selaku
Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Ilsa Haruti Suryandari, S.E, S.I.P, M.Sc, Ak, C.A selaku dosen
pembimbing MPAT dan skripsi yang telah bersedia memberikan waktu,
pikiran dan tenaga kepada penulis selama pembuatan skripsi.
5. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, Ak, M.M selaku Dosen Pembimbing
Akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Bapak Agus selaku pemilik dari Agus Ceramics yang sudah memberikan
izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Agus Ceramics dan
sudah memberikan waktunya kepada penulis untuk mengambil data di
Agus Ceramics.
7. Kedua orangtua saya, Bapak Jermia Paembonan Abram dan Ibu Sri
Widyaningsih yang telah memberikan seluruh motivasi, nasehat, doa agar
penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.
8. Adik Penulis, Christian Israel Julyan Balumbun Abram yang telah
memberikan dukungan serta doa kepada penulis selama penulisan skripsi.
9. Tante saya, Dessy Banne Allo yang sudah memberikan banyak nasehat,
motivasi serta doa untuk penulis selama skripsi dibuat.
10. Sahabat penulis, Septa Adriana Kusuma Dewi yang telah memberikan
dukungan dan semangat serta membantu saya dalam melakukan
pengambilan data maupun menemani dalam pengerjaan skripsi ini.
11. Sahabat penulis, Eduardus Ardy Prakoso yang sudah memberikan saran
maupun kritik kepada penulis dan memberikan semangat serta menemani
selama pembuatan skripsi ini berlangsung serta membantu memperaiki
typo dalam penulisan skripsi ini.
12. Teman seperjuangan skripsi, Jessica Gita elvira yang sudah memberikan
bantuan secara kritik maupun saran selama pengerjaan skripsi serta
membantu mengenalkan Bapak Agus kepada saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
13. Teman-teman penulis elsa, santi, vallerie, firdha, Danus PEKAFE 2017
yang sudah memberikan semangat dan nasehat kepada saya selama
penulisan skripsi ini.
14. Teman-teman MPAT kelas F Chika, Ocik, Litha, Donny, David, Mami
Wahyu, Christo, Septian, Yacinta, Yohana, Yunan, Ody, dan kak Theo
yang telah memberikan saran maupun kritik yang membangun selama
pembuatan skripsi ini.
15. teman-teman Akuntansi angkatan 2014 yang telah memberikan kritik dan
saran yang berguna bagi penelitian.
16. Seluruh pihak yang sudah sangat berjasa bagi penulis selama proses
penulisan skripsi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Saya menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,
maka dari itu penulis sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran untuk
membangun dan menyempurnakan penelitian ini. Agar penelitian ini dapat
berguna suatu saat.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v
HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI..................................vi
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vii
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. x
HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xvi
ABSTRAK ....................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 4
C. Batasan Masalah..................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ................................................................. 5
F. Sistematika Penelitian ............................................................ 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 8
A. Sistem Informasi Akuntansi ................................................... 8
B. Siklus Sistem Informasi Akuntansi ........................................ 9
1. Siklus Pendapatan: penjualan dan penerimaan kas .......... 9
2. Siklus pengeluaran: pembelian dan pengeluaran kas ....... 10
3. Siklus Produksi ................................................................ 11
4. Siklus Mananjemen Sumber Daya Manusia dan
Penggajian ........................................................................ 11
5. Sistem Buku Besar dan Pelaporan ................................... 12
C. Business Process Diagrams ................................................... 13
1. Siklus Pendapatan ( Revenue Cycle) ............................... 13
2. Siklus Pengeluaran ( Expenditure Cycle) ........................ 13
3. Siklus Produksi atau Konversi (Production or
Convertion Cycle) ........................................................... 13
4. Siklus Sumber Daya Manusia/ Penggajian (Human
Resource/ Payroll) ............................................................ 13
5. Siklus Pembiayaan (Financing Cycle) ............................. 13
D. Studi Kelayakan (Feasibility Study) ...................................... 16
1. Kelayakan Teknik (Technical Feasibility) ....................... 16
2. Kelayakan Ekonomi (Economic Feasiility) ..................... 16
3. Kelayakan Hukum (Law Feasibility) ............................... 17
4. Kelayakan Operasional (Operational Feasibility) ............ 17
5. Kelayakan Jadwal (Schedule Feasibility) ........................ 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
E. Laporan Keuangan Umum ..................................................... 18
F. SAK EMKM .......................................................................... 19
1. Ruang Lingkup .................................................................. 19
2. Konsep dan Prinsip Pervasif .............................................. 19
3. Laporan Posisi Keuangan .................................................. 19
4. Laporan Laba Rugi ............................................................ 20
5. Catatan Atas Laporan Keuangan ....................................... 20
6. Aset dan Liabilitas Keuangan ............................................ 20
7. Persediaan .......................................................................... 21
8. Investasi pada Ventura Bersama ....................................... 21
9. Aset Tetap .......................................................................... 21
10. Aset Tak Berwujud ............................................................ 21
11. Liabilitas dan Ekuitas ........................................................ 22
12. Pendapatan dan Beban ....................................................... 22
13. Pajak Penghasilan .............................................................. 22
14. Transaksi dalam Mata Uang Asing ................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 24
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 24
C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................. 25
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 25
E. Teknik Analisis Data .............................................................. 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI ........................................ 31
A. Sejarah Perusahaan................................................................. 31
B. Visi Misi Perusahaan ............................................................. 32
C. Lokasi Perusahaan .................................................................. 33
D. Kegiatan Pasar dan Pemasaran Perusahaan ........................... 33
E. Aspek Produksi ...................................................................... 34
BAB V Analisis dan Pembahasan .............................................................. 37
A. Proses Bisnis .......................................................................... 37
1. Siklus-siklus yang terdapat di Agus Ceramics ................. 37
2. Business Process .............................................................. 40
B. Analisis Temuan di Lapangan dengan Teori SAK EMKM ... 44
1. Perbandingan Kesesuaian Praktek Agus Ceramics
dengan SAK EMKM ........................................................ 44
2. Pembahasan ...................................................................... 71
C. Identifikasi Data yang Dimiliki Oleh Agus Ceramics
dalam Membuat Sebuah Laporan Keuangan ......................... 54
D. Analisis Kelayakan dari Faktor Kelayakan ............................ 59
1. Menilai Kelayakan dari Segi TELOS ( Technical,
Economic, Legal, Operational, Schedule Feasibility) ...... 59
2. Pembahasan ...................................................................... 62
E. Pembahasan Keseluruhan Analisis ........................................ 68
BAB VI PENUTUP ..................................................................................... 72
A. Kesimpulan ............................................................................ 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 73
C. Saran ....................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 76
LAMPIRAN ..................................................................................................... 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Simbol Business Process Diagrams ..................................... 14
Tabel 2. Perbandingan Teori dengan Praktik ................................................ 28
Tabel 3. Faktor Kelayakan Telos ................................................................... 31
Tabel 4. Daftar Aset Perusahaan ................................................................... 35
Tabel 5. Perbandingan Teori dengan Praktik ................................................ 48
Tabel 6. Jumlah Kas Agus Ceramics ............................................................. 55
Tabel 7. Aset Tetap Agus Ceramics .............................................................. 56
Tabel 8. Akumulasi Penyusutan bulan November 2017 ............................... 57
Tabel 9. Faktor Kelayakan TELOS ............................................................... 60
Tabel 10. Pert Chart dari Agus Ceramics ....................................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Business Process Diagrams pesanan di Agus Ceramics ............ 42
Gambar 2. Business Process Diagrams penggajuan di Agus Ceramics ....... 43
Gambar 3. Pert Chart dari Agus Ceramics .................................................. 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRAK
ANALISIS KELAYAKAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
ENTITAS MIKRO,KECIL, DAN MENENGAH
Studi Kasus di Agus Ceramics, Pundong, Bantul, Yogyakarta
Maya Johanna Imanuella Mumpuni Abram
NIM : 142114039
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Agus Ceramics sudah
layak untuk menerapkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan
Menengah (SAK EMKM). Penelitian ini merupakan sebuah bahan pertimbangan
bagi Agus Ceramics dalam melakukan pencatatan laporan keuangan yang sesuai
dengan standar akuntansi keuangan yang telah di buat oleh IAI. Manfaat dari
pembuatan laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan
akan memberikan informasi mengenai transaksi yang Agus Ceramics lakukan
sekaligus untuk berhubungan dengan pihak eksternal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini
adalah studi kasus. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan
membandingkan teori yang terdapat di Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) dengan praktik yang terdapat di
Agus Ceramics. Untuk menilai kelayakan penilaian ini menggunakan analisis
Technical, Economics, Legal, Operational, dan Schedule (TELOS) untuk menilai
praktik yang ada di Agus Ceramics. Teknik pengambilan data pada penelitian ini
adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa Agus Ceramics belum
layak menerapkan SAK EMKM. Hal ini disebabkan belum ada pelatihan yang
dilakukan oleh lembaga-lembaga yang bersangkutan selama penerapan SAK
EMKM. Selain itu, hasil analasis dari faktor TELOS membuktikan bahwa Agus
Ceramics belum layak untuk menerapkan SAK EMKM .
Kata Kunci: Standar Akutansi Keuangan, TELOS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE FEASIBILITY OF MICRO, SMALL, AND MEDIUM
ENTERPRISES IN APPLYING MICRO, SMALL, AND MEDIUM ENTITY
FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
Case Study at Agus Ceramics, Pundong, Bantul, Yogyakarta
Maya Johanna Imanuella Mumpuni Abram
Student number: 142114039
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2018
This research aims to determine whether Agus Ceramics is qualified to
apply the Micro, Small and Medium Financial Accounting Standards (SAK
EMKM). This research supposed to give consideration for Agus Ceramics in the
recording activities of financial statement which conform the financial accounting
standards published by IAI. Financial statements which comply financial
accounting standards will provide information about transactions conducted by
Agus Ceramics as well as will help to connect with external parties.
This research used qualitative approach. The type of this research was
case study. This research used descriptive analysis method by comparing the
theory of Micro, Small and Medium Financial Accounting Standards with the
existing practices in Agus Ceramics. To assess the qualifications, this research
used the analysis of Technical, Economics, Legal, Operational, dan Schedule
(TELOS) and compared them with the existing practice in Agus Ceramics. The
data collection techniques were interview, observation, and documentation.
Based on the result, it can be concluded that Agus Ceramics had not
qualified to apply Micro, Small and Medium Financial Accounting Standards.
This was due to the absence of the training conducted by the related institutions
during the implementation of Micro, Small and Medium Financial Accounting
Standards. In addition, the result of TELOS feasibility analysis proved the
incapacity of Agus Ceramics in implementing Micro, Small and Medium
Financial Accounting Standards.
Keywords: Financial Accounting Standards, TELOS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangan ekonomi di Indonesia, peran Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah salah satu pendorong dari
perekonomian Indonesia. Dapat dibuktikan bahwa adanya UMKM di
Indonesia mampu memberikan lapangan pekerjaan, mengurangi jumlah
pengangguran, dan menjadi salah satu sarana pengenalan produk buatan
dalam negeri ke mancanegara. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa
terdapat kesinambungan antara perkembangan perekonomian Indonesia
dengan UMKM yang terdapat di Indonesia.
Di Indonesia hampir setiap entitas kecil hingga besar telah membuat
laporan keuangan. Walaupun tidak semua entitas kecil telah membuat
laporan keuangan. Sedangkan untuk entitas besar, umumnya telah
membuat laporan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang
ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
Sebuah organisasi akan membuat laporan keuangan pada setiap
kegiatan operasionalnya mulai dari laporan posisi keuangan, laporan laba-
rugi,laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan. Selain itu, sebuah organisasi umumnya telah membuat laporan
keuangan yang lengkap dan dapat diakses oleh siapa saja seperti, pihak
investor dan kreditor.
Tidak seperti organisasi yang membuat laporan keuangan mulai dari
Laporan Posisi Keuangan hingga Catatan Atas Laporan Keuangan, entitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kecil hanya membuat laporan keuangannya dengan jurnal sederhana.
Tetapi ada beberapa entitas kecil yang belum membuat laporan keuangan
dan belum mencatat penjualan, entitas tersebut umumnya hanya
menggunakan nota sebagai dokumentasi untuk setiap transaksi yang
dilakukan.
Ikatan Akuntan Indonesia saat ini sudah membuat Standar Akuntansi
Keuangan untuk Entitas Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM). Standar
Akuntansi Keuangan ini akan diperuntukan untuk Usaha mikro, kecil, dan
menengah. Standar akuntansi keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan
Menengah ini memiliki tiga jenis laporan keuangan yang terdiri dari
Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba/Rugi, dan Catatan atas Laporan
Keuangan. Dengan adanya SAK EMKM ini diharapkan entitas-entitas
tersebut dapat memberikan informasi kepada pihak-pihak yang
membutuhkan.
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah
(SAK EMKM) merupakan standar akuntansi yang lebih sederhana dari
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP). SAK ETAP diperuntukkan untuk perusahaan-perusahaan yang
belum go public sedangkan untuk SAK EMKM diperuntukan kepada
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Dengan adanya penyederhanaan SAK ETAP menjadi SAK EMKM
diharapkan entitas mikro, kecil dan menengah dapat melakukan pencatatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
setiap transaksi operasionalnya. Diharapkan entitas-entitas tersebut dapat
membuat sebuah laporan keuangan yang dapat diterbitkan kepada pihak
eksternal, seperti kepada pihak bank untuk mendapat pinjaman atau pihak
investor untuk mendapat tambahan modal. Sehingga tujuan dari Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah untuk
membantu UMKM dalam membuat laporan keuangan agar dapat
berhubungan dengan pihak eksternal maupun mengambil keputusan kredit
ke bank dapat tercapai.
Penelitian ini dilakukan di “Agus Ceramics”.Agus Ceramics
merupakan salah satu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang
belum melakukan pencatatan yang teratur. Agus Ceramics sendiri
merupakan usaha home industry yang bergerak pada bidang kerajinan
keramik dan gerabah. Dalam kegiatan operasionalnya, Agus Ceramics
belum pernah menggunakan pencatatan yang sesuai dengan standar
akuntansi maupun melakukan penyimpanan dokumen-dokumen. Agus
Ceramics masih melakukan kegiatan operasional berdasarkan kepercayaan
kepada pelanggannya. Sehingga segala pencatatan belum
didokumentasikan dengan baik.
Maka dari itu, penelitian ini mengambil topik mengenai “Analisis
Kelayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam Menerapkan Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah”. Dalam
penelitian ini akan membahas apakah dalam pelaksanaan Usaha Mikro,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Kecil dan Menengah ini layak untuk menerapkan SAK EMKM pada
kegiatan operasionalnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah yang digunakan sebagai dasar penelitian ini adalah: Apakah Agus
Ceramics sudah layak untuk menerapkan SAK EMKM?
C. Batasan Masalah
Pada penelitian ini peneliti akan membatasi jangkauan penelitian.
Penelitian ini hanya akan mencakup tentang penerapan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah yang akan mulai
diterapkan pada 1 Januari 2018. Pada penelitian ini terbatas pada
penerapan Standar Akuntansi Keuangan Enittas, Mikro, Kecil, dan
Menengah secara manual (tidak menggunakan aplikasi). Penelitian ini
tidak akan membahas mengenai pembuatan Laporan Keuangan.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kelayakan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah Agus Ceramics dalam menerapkan Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah yang efektif
pada tanggal 1 Januari 2018
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Mendapatkan pengalaman dimana peneliti dapat bekerja dan melihat
secara langsung kegiatan operasional UMKM di Agus ceramics. Dapat
mempelajari mengenai Standar Akuntansi Keuangan yang baru yaitu
Standar Akuntansi keuangan EMKM yang akan mulai efektif pada 1
Januari 2018. Sehingga peneliti dapat menerapkan langsung ke
EMKM yang di teliti.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Dalam kegiatan penelitian ini, makalah yang dibuat oleh peneliti dapat
bermanfaat untuk koleksi di perpustakaan serta menambah
pengetahuan bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma sendiri yang
membaca dan membutuhkan informasi mengenai SAK EMKM
tersebut.
3. Bagi Perusahaan
Perusahaan dapat mengetahui bahwa ada standar dalam pencatatan
laporan keuangan untuk kegiatan operasinya pengetahuan pencatatan
yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan EMKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
F. Sistematika Penelitian
Penulisan skripsi ini terdiri dari enam bab yang akan dibahas, dimana
pembahasan dari skripsi ini terdiri dari:
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang
masalah dari penelitian, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian yang terdiri dari
manfaat bagi peneliti, manfaat bagi Universitas Sanata
Dharma, dan manfaat bagi Perusahaan, serta sistematika
penelitian.
Bab II Landasan Teori
Pada bab ini menjelaskan mengenai teori yang digunakan
sebagai dasar untuk mengolah data yang diperoleh yang
terdiri dari sistem informasi akuntansi, business process
diagrams, Laporan Keuangan, Studi Kelayakan, dan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan
Menengah (SAK EMKM).
Bab III Metode Penelitian
Pada bab ini menguraikan mengenai jenis penelitian, tempat
dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik
pengumpulan data, dan analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Bab IV Gambaran Umum Organisasi
Pada bab ini menjelaskan secara ringkas mengenai sejarah
perusahaan, visi dan misi perusahaan, lokasi perusahaan,
kegiatan pasar dan pemasaran UMKM, dan aspek produksi.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menguraikan mengenai sistem informasi akuntansi
apa saja yang ada pada perusahaan. Siklus-siklus tersebut
akan dijelaskan menggunakan business process diagrams.
Setelah itu akan ada tabel perbandingan antara teori dari
SAK EMKM dengan praktek yang ada di perusahaan. Lalu
akan mengidentifikasi data yang dimiliki oleh Agus
Ceramics yang akan digunakan dalam pembuatan Laporan
Keuangan. Kemudian terdapat penilaian kelayakan dari
Agus Ceramics menggunakan tabel TELOS (Technical,
Economic, Legal, Operational, dan Schedule)
Bab VI Penutup
Pada bab ini akan menjelaskan kesimpulan dari hasil
analisis data dan pembahasan serta memberikan saran yang
berguna bagi perusahaan, IAI dan lembaga-lembaga yang
bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sistem Informasi Akuntansi
Untuk beberapa tahun, akuntansi sudah dikenal sebagai sebuah
informasi bagi suatu perusahaan yang merupakan alat informasi
kuantitatif. Dimana akuntansi memberikan informasi kepada suatu
perusahaan berupa angka-angka yang digunakan perusahaan dalam
melakukan kegiatan operasionalnya. Informasi tersebut akan digunakan
oleh pihak perusahaan maupun pihak eksternal seperti bank atau
pemegang saham.
Menurut Anastasia dan Lilis (2011:4) definisi dari sistem informasi
akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan
memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan
transaksi keuangan. Misalnya, adalah transaksi penjualan tunai.
Selain itu sistem informasi akuntansi juga memiliki manfaat atau tujuan
diantaranya yaitu :
1. Mengamankan harta atau kekayaan perusahaan.
2. Menghasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputusan.
3. Menghasilkan informasi untuk pihak eksternal.
4. Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan atau divisi.
5. Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit (pemerikasaan).
6. Menghasilkan informasi untuk penyusunan dan evaluasi anggaran
perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
7. Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan
dan pengendalian.
Selain itu, sistem informasi akuntansi juga memiliki beberapa
komponen. Menurut Romney dan Steinbart (2015:11) Sistem informasi
akuntansi juga memiliki enam komponen dari SIA diantaranya:
1. Orang yang menggunakan sistem;
2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan,
memproses, dan menyimpan data;
3. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya;
4. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelolah data;
5. Infrastruktur teknologi informasi, meliputi komputer, perangkat
periferal, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam
SIA;
6. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan
data SIA.
B. Siklus Sistem Informasi Akuntansi.
Siklus pada sistem informasi akuntansi ini digunakan untuk
menganalisis siklus apa saja yang berada pada suatu entitas dimana siklus
terdiri dari 5 bagian yaitu:
1. Siklus pendapatan: penjualan dan penerimaan kas
Siklus pendapatan mencangkup fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk
mengubah produk atau jasa menjadi (pendapatan dari) pelanggan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Fungsi-fungsi yang umum meliputi pembagian kredit, penerimaan
dan pemrosesan order, pengiriman barang, dan piutang dagang.
Pengertian siklus pendapatan menurut Romney dan Steinbart
(2015:413-414) menyatakan sebagai berikut:
Siklus pendapatan (revenue cycle) adalah serangkaian aktivitas
bisnis dan operasi pemrosesan informasi yang terkait yang terus
menerus dengan menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan
dan menerima kas sebagai pembayaran atas penjualan tersebut.
Tujuan utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk
yang tepat ditempat yang tepat pada saat yang tepat untuk harga
yang sesuai. Dimana di dalam siklus ini memiliki 4 aktivitas dasar
yaitu; entri pesanan penjualan, pengiriman, penagihan, dan
penerimaan kas.
2. Siklus pengeluaran: pembelian dan pengeluaran kas
Siklus pengeluaran merupakan cerminan dari aktivitas-aktivitas
dasar yang dijalankan dalam siklus pendapatan. Hubungan erat
antara aktivitas siklus pengeluaran pembeli dan aktivitas siklus
pendapatan penjual memiliki implikasi penting untuk mendesain
sistem informasi akuntansi kedua pihak. Pengertian siklus
pengeluaran (Romney dan Steinbart, 2015:463-465) menyatakan
sebagai berikut:
Siklus pengeluaran (expenditure cycle) adalah serangkaian
aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan informasi yang terkait
yang terus-menerus berhubungan dengan pembeli serta
pembayaran barang dan jasa. Tujuan utama siklus ini adalah
untuk meminimalkan total biaya perolehan dan pemeliharaan
persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang di perlukan
perusahaan untuk berfungsi. Di dalam siklus ini memiliki 4
aktivitas dasar yaitu; memesan bahan baku, perlengkapan dan
jasa; menerima bahan baku, perlengkapan dan jasa; menyetujui
faktur pemasok; pengeluaran kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Siklus produksi
Pengendalian produksi, pengendalian persediaan, akuntansi biaya,
dan akuntansi properti/kepemilikan merupakan fungsi-fungsi
umum dalam siklus produksi di perusahaan-perusahaan
manufaktur. Hanya sedikit kemungkinan adanya siklus produksi
sebagai suatu siklus yang terpisah, dalam sebuah perusahaan non-
manufaktur, tetapi hampir sebagian besar perusahaan mempunyai
persediaan dan mengelolah beberapa bentuk aktivitas produktif,
seperti menjual barang atau jasa. Jadi, prinsip-prinsip pengendalian
produksi relevan untuk sebagian besar dari orginasasi. Pengertian
siklus produksi (Romney dan Steinbart, 2015:463-4509-510)
menyatakan sebagai berikut:
Siklus produksi (production cycle) adalah serangkaian aktivitas
bisnis dan operasi pemrosesan informasi terkait yang terus
menerus berhubungan dengan pembuatan produk. Sistem
informasi siklus pendapatan menyediakan informasi (pesanan
pelanggan dan perkiraan dan penjualan) yang digunakan untuk
merencanakan tingkat produksi dan persediaan. Sebagai
balasannya, sistem informasi siklus produksi mengirimkan
informasi ke siklus pendapatan mengenai barang jadi yang telah
diproduksi dan tersedia untuk dijual.
4. Siklus manajemen sumber daya manusia dan penggajian
Siklus manajemen sumber daya manusia/penggajian (human
resources management/payroll) adalah serangkaian aktivitas bisnis
dan operasi pengelolahan data terkait yang terus menerus
berhubungan dengan mengelola kemampuan pegawai secara efektif
(Romney dan Steinbart, 2015:555).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Tugas-tugas yang lebih penting meliputi sebagai berikut :
a) Merekrut dan mempekerjakan para pegawai baru.
b) Pelatihan.
c) Penugasan pekerjaan.
d) Kompensasi (penggajian).
e) Evaluasi kinerja.
f) Mengeluarkan pegawai karena penghentian yang sukarela
maupun tidak.
5. Sistem buku besar dan pelaporan
Sistem buku besar dan pelaporan memainkan sebuah peran penting
dalam sistem informasi akuntansi sebuah perusahaan (Romney dan
Steinbart, 2015:579). Fungsi utamanya adalah untuk
mengumpulkan dan mengatur data dari sumber-sumber sebagai
berikut:
a) Setiap subsistem siklus akuntansi yang dijelaskan siklus
pendapatan dan siklus pengeluaran menyediakan informasi
mengenai transaksi reguler.
b) Bendahara menyediakan informasi mengenai aktivitas
pendanaan dan investasi, seperti penerbitan atau penyelesaian
instrumen utang dan ekuitas dan pembelian serta penjualan
sekuritas investasi.
c) Departemen anggaran menyediakan nomor anggaran.
d) Kontrolir menyediakan jurnal penyesuaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
C. Business Process Diagrams
Business Process atau proses bisnis adalah serangkaian aktivitas dan
tugas yang saling terkait, terkoordinasi, dan terstruktur yang dilakukan
oleh orang, komputer, atau mesin yang dapat membantu mencapai tujuan
tertentu suatu organisasi (Romney dan Steinbart, 2015:5). Berikut ini
adalah siklus yang dikelompokan pada proses bisnis atau siklus transaksi
menurut Romney dan Steinbart (2015:7-9) :
1. Siklus pendapatan (revenue cycle), dimana barang dan jasa dijual
untuk mendapatkan uang tunai dimasa depan.
2. Siklus pengeluaran (expenditure cycle), dimana perusahaan membeli
persediaan untuk dijual kembali atau bahan baku untuk sebagai
pertukaran uang tunai atau janji untuk membayar uang tunai dimasa
depan.
3. Siklus produksi atau konversi (production or convertion cycle), dimana
bahan baku ditransformasikan menjadi barang jadi.
4. Siklus sumber daya manusia/penggajian (human resource/payroll
cycle), dimana karyawan dipekerjakan, dilatih, diberi kompensasi,
dievaluasi, dipromosikan, dan diberhentikan.
5. Siklus pembiayaan (financing cycle), dimana perusahaan menjual
sahamnya kepada investor dan meminjam uang, kemudian investor
akan dibayar dengan dividen dan bunga yang dibayar atas pinjamannya
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Sumber: Accounting Information System, 2015, Marshall. B & Steinbart
Berikut adalah tabel dari simbol-simbol, nama, dan keterangan dari
simbol yang akan digunakan oleh Business Process Diagram pada saat
melakukan atau pembuatan suatu visual dari suatu proses bisnis
Menurut Romney dan Steinbart (2015:74):
Tabel 1 Daftar Simbol Business Process Diagrams
Simbol Nama Keterangan
Start/Mulai
Simbol mulai
dari sebuah
proses
digambarkan
dengan
lingkaran kecil.
End
Simbol akhir
dari sebuah
proses
digambarkan
dengan
lingkaran kecil
yang tebal
Aktivitas
Aktivitas akan
digambarkan
dengan persegi
panjang yang
tepinya sedikit
membulat.
Penjelasan
tentang aktivitas
akan dituliskan
didalam persegi
panjang tersebut.
Keputusan
Keputusan
digambarkan
dengan bentuk
diamond atau
bentuk ketupat.
Penjelasan
tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Sumber: Accounting Information System, 2015, Marshall. B & Steinbart
Tabel 1 Daftar Simbol Business Process Diagrams (lanjutan)
Simbol Nama Keterangan
keputusan akan
ditempatkan di
dalam bentuk
diamond
tersebut.
Alir
Alir data atau
informasi akan
diindikasi
menggunakan
tanda panah.
Informasi
Anotasi
Informasi yang
membantun
menjelaskan
proses bisnis
yang masuk
kedalam
Business
Process
Diagramdan
garis putus-putus
akan ditarik dari
penjelasan ke
simbol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
D. Studi Kelayakan
Studi kelayakan merupakan sebuah cara untuk menilai suatu sistem
yang baru dan akan diterapkan pada suatu entitas, apakah sistem yang
baru dapat diterapkan dengan dasar kelayakan teknik, kelayakan
ekonomi, kelayakan hukum, kelayakan operasional, dan kelayakan
jadwal. Menurut Hanif (2007:75-77) Studi kelayakan dapat dievaluasi
dari berbagai segi kelayakan, dimana diantaranya:
1. Kelayakan Teknik (Technical Feasibility)
Kelayakan teknis menyoroti kebutuhan sistem yang telah disusun
dari aspek teknologi yang akan digunakan. Jika teknologi yang
dikehendaki untuk pengembangan sistem merupakan teknologi yang
mudah didapat, murah dan tingkat pemakaiannya mudah. Maka
secara teknis usulan kebutuhan sistem bisa dinyatakan layak.
2. Kelayakan Ekonomi (Economic Feasibility)
Kelayakan ekonomi berhubungan dengan return on investment
atau berapa lama biaya investasi dapat kembali. Analisis kelayakan
ekonomi juga akan mempertimbangkan apakah bermanfaat
melakukan investasi ke proyek ini atau kita harus melakukan sesuatu
yang lain. Suatu proyek yang besar biasanya lebih menekankan
kelayakan ekonomi karena umumnya berhubungan dengan biaya
yang terbilang besar.
Untuk menganalisis kelayakan ekonomi digunakan kalkulasi yang
dinamakan cost benefit analysis atau analisis biaya dan manfaat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Adapun tujuan dari analisis biaya dan manfaat ini adalah untuk
memberikan gambaran kepada pengguna apakah manfaat yang
diperoleh dari sistem baru “lebih besar” dibandingkan dengan biaya
yang dikeluarkan.
3. Kelayakan Hukum (Law Feasibility)
Kelayakan hukum berhubungan dengan legalitas dari sistem yang
dikembangkan. Kelayakan ini mempertimbangkan dampak hukum
yang akan ditimbulkan apabila mengembangankan suatu sistem yang
baru. Penilaian kelayakan hukum berhubungan dengan lisensi
perangkat lunak yang dipakai dalam proses pengembangan sistem.
4. Kelayakan Operasional (Operational Feasibility)
Kelayakan operasional menyangkut berbagai aspek. Untuk disebut
layak secara operasional, usulan kebutuhan sistem harus benar-benar
bisa menyelesaikan masalah yang ada di sisi pemesan sistem
informasi. Yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna tepat pada
saat pengguna menginginkannya.
5. Kelayakan Jadwal (Schedule Feasibility)
Penilaian kelayakan waktu dilihat dari batas waktu dalam
mengembangkan sistem yang sebelumnya telah disepakati oleh
manajemen dalam organisasi dan pengembangan sistem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
E. Laporan Keuangan
Dalam rangka mengambil keputusan masa datang, para pengelola
organisasi memerlukan informasi khususnya informasi tentang apa yang
mungkin akan terjadi pada masa datang. Menurut Dwi dan Rifka (2005)
“laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang
digunakan oleh para pengelola organisasi dalam pengambilan keputusan
tersebut.” Adapun tujuan dari penyampaian Laporan Keuangan menurut
Suwardjono (2003:29) yaitu :
1. Menyediakan informasi keuangan yang dapat dipercaya dan
bermanfaat bagi investor dan kreditor untuk dasar pengambilan
keputusan investasi dan pemberian kredit.
2. Menyediakan informasi posisi keuangan perusahaan dengan
menunjukan sumber-sumber ekonomik (aset) perusahaan serta asal
kekayaan tersebut (siapa pihak yang mempunyai hak atas aset
tersebut).
3. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukan prestasi
perusahaan dalam menghasilkan laba (earning power).
4. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukan
kemampuan perusahaan dalam melunasi utang-utangnya.
5. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukan sumber-
sumber pembiayaan (pendanaan) perusahaan.
6. Menyediakan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam
memprediksi aliran kas perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
7. Menyediakan informasi lain yang membantu pemakai untuk menilai
prestasi dan pertanggungjawaban keuangan manajemen.
F. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah
(SAK EMKM) Tahun 2016 (efektif per 1 Januari 2018)
1. Ruang Lingkup.
SAK EMKM (paragraf 1.1-1.3), dimaksudkan untuk digunakan oleh
entitas mikro, kecil dan menengah. Yang memenuhi definisi dan
kriteria usaha mikro, kecil, dan menengah sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, setidak-
tidaknya selama 2 tahun berturut-turut. Entitas menerapkan SAK
EMKM untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 januari 2018.
2. Konsep dan Prinsip Pervasif.
SAK EMKM (paragraf 2.1) Tujuan laporan keuangan adalah untuk
menyediakan informasi laporan keuangan dan kinerja suatu entitas
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan
keputusan ekonomik oleh siapapun. Pengguna tersebut meliputi
penyedia sumber daya bagi entitas, seperti kreditor maupun investor.
Dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga menunjukan
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.
3. Laporan Posisi Keuangan
SAK EMKM (paragraf 4.2), Informasi yang disajikan di dalam
laporan keuangan dapat mencangkup pos-pos berikut ini :
1) Kas dan setara kas
2) Piutang
3) Persediaan
4) Aset tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
5) Utang usaha
6) Utang bank
7) Ekuitas
4. Laporan Laba Rugi
SAK EMKM (paragraf 5.2), Laporan laba rugi entitas dapat
mencakup pos-pos sebagai berikut:
a. Pendapat;
b. Beban keuangan;
c. Beban pajak.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Berdasarkan bab 6 SAK EMKM (paragraf 6.2), Catatan atas
laporan keuangan memuat:
a. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai
dengan SAK EMKM;
b. Ikhtisar kebijakan akuntansi;
c. Informasi tambahan dan rincian pos tertentu yang menjelaskan
transaksi penting dan material sehingga bermanfaat bagi
pengguna untuk memahami laporan keuangan.
6. Aset dan Liabilitas Keuangan.
SAK EMKM (paragraf 8.6), entitas mengakui aset dan liabilitas
keuangan hanya ketika entitas menjadi salah satu pihak dalam
ketentuan kontraktual aset dan liabilitas keuangan tersebut. Aset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
keuangan dan liabilitas keuangan diukur sebesar biaya
perolehannya.
7. Persediaan
SAK EMKM (paragraf 9.2), persediaan yang merupakan produk
afrikultur, yaitu hewan atau tanaman hidup, yang telah dipanen
untuk kemudia dijual, atau untuk digunakan dalam proses
produksi dan kemudian dijual.
8. Investasi pada ventura bersama
SAK EMKM (paragraf 10.4-10.5), Entitas mengukur investasi pada
ventura bersama pada biaya perolehan. Entitas tidak mengakui nilai
atas investasi pada ventura bersama.
9. Aset tetap
SAK EMKM (paragraf 11.6-11.8), Aset tetap dicatat jika aset tetap
tersebut dimiliki secara hukum oleh entitas sebesar biaya
perolehannya.
10. Aset tak berwujud
SAK EMKM (paragraf 12.3), Entitas mengakui aset tak berwujud
yang diperoleh secara terpisah, jika:
a. Dapat dipastikan entitas akan memperoleh manfaat ekonomik
masa depan dari aset tersebut; dan
b. Biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal.
c. Entitas mengukur aset tak berwujud yang diperoleh secara
terpisah sebagai beban dibayar dimuka sebesar biaya perolehan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
d. Aset tak berwujud disajikan dalam kelompok aset dalam laporan
posisi keuangan
11. Liabilitas dan ekuitas
SAK EMKM (paragraf 13.4-13.9), Liabilitas dicatat sebesar jumlah
yang harus dibayar.
a. Entitas tidak mengakui provisi dan liabilitas kontijensi, namun
entitas dapat mengungkapkan adanya provisi dan liabilitas
kontijensi jika material. Entitas juga tidak diperkenankan untuk
mengakui aset kontijensi sebagai aset.
b. Liabilitas dikeluarkan atau dihentikan pengakuannya ketika
liabilitas tersebut telah dilunasi dengan kas atau setara kas
dan/atau aset non kas telah dibayarkan kepada pihak lain sebesar
jumlah yang harus dibayarkan
c. Modal yang disetor oleh pemilik dana dapat berupa kas atau
setara kas atau aset non kas yang dicatat sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
12. Pendapatan dan beban
SAK EMKM (paragraf 14.2-14.8), Pendapatan diakui ketika
terdapat hak atas pembayaran yang diterima atau yang masih harus
diterima baik pada masa sekarang atau masa depan.
13. Pajak penghasilan
SAK EMKM (paragraf 15.2-15.3), Entitas mengakui aset dan
liabilitas pajak penghasilan dengan mengikuti peraturan perpajakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
yang berlaku. Entitas tidak mengakui aset dan liabilitas pajak
tangguhan.
14. Transaksi dalam mata uang asing
SAK EMKM (paragraf 16.2), Transaksi mata uang asing adalah
transaksi yang didenominasi atau diselesaikan dalam mata uang
asing yang meliputi transaksi yang timbul ketika entitas:
a. Membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya
didenominasi dalam mata uang asing.
b. Meminjam atau meminjamkan dana atas sejumlah utang atau
piutang yang didenominasi dalam mata uang asing.
c. Memperoleh atau melepas aset, atau menyelesaikan liabilitas
yang didenominasi atau mata uang asing.
SAK EMKM (paragraf 16.3-16.4), Entitas mencatat transksi yang
terjadi dalam mata uang asing dengan menggunakan mata uang
rupiah berdasarkan kurs tunai pada tanggal transaksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.
Dimana pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan
pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu
fenomena sosial dan masalah manusia. Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Studi Kasus. Studi Kasus merupakan pengujian
secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat
penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu. Penulisan penelitian
ini menggunakan metode analisis deskriptif, analisis ini akan
membandingkan teori yang ada pada Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) dengan Praktik yang ada di
Agus Ceramics. Dalam menilai suatu kelayakan penelitian ini
menggunakan analisis TELOS. Dimana analisis terdiri dari Technical,
Economic, Legal, Operational, dan Schedule.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Nama Perusahaan : Agus Ceramics
Alamat :Dusun Nglorong, Desa Panjangrejo, Kec. Pundong,
Bantul,Yogyakarta
Kegiatan Usaha : Home Industry (gerabah)
Waktu Penelitian : 1 September 2017 – 30 November 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah Bapak Agus selaku dari pemilik Agus
Ceramics.
2. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah siklus-siklus yang terdapat di dalam
kegiatan operasional dari Agus Ceramics dan pencatatan yang telah
dilakukan oleh Agus Ceramics.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Menurut Jogiyanto (2013:109) observasi merupakan teknik atau
pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati
langsung objek datanya. Menurut Jogiyanto (2013:112-113) Langkah
langkah dalam melakukan observasi yaitu :
a. Menentukan data yang akan diobservasi.
b. Membuat rencana pengumpulan datanya.
c. Memilih dan melatih pengamat.
d. Mencatat atau merekam yang diobservasi.
Dalam observasi peneliti akan melihat segala aktivitas operasional
dari Agus Ceramics. teknik pengumpulan data ini akan dilakukan
secara langsung ke lapangan dan mengamati kegiatan operasional dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Agus Ceramics secara langsung yang akan digunakan sebagai data
penelitian.
2. Wawancara
Menurut Jogiyanto (2013:114) mengatakan bahwa wawancara
(interview) adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari
responden. Wawancara dapat berupa wawancara personal (personal
interview), wawancara intersep (intercept interview), dan wawancara
telepon (telephone interview). Dalam penelitian ini peneliti akan
menggunakan wawancara personal dan wawancara telepon.
Wawancara personal yaitu wawancara dengan melakukan tatap muka
langsung dengan responden. Dimana ada beberapa faktor dalam
wawancara personal diantaranya :
a. Responden yang dipilih harus mempunyai informasi yang
diinginkan.
b. Responden harus bersedia bekerja sama dengan baik sehingga
bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
pewawancara.
Pada saat wawancara dilakukan peneliti akan mengetahui proses
bisnis yang ada di Agus Ceramics. Dimana wawancara ini akan
dilakukan untuk bertanya tentang secara langsung mengenai kegiatan
operasional dari Agus Ceramics kepada pemiliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3. Dokumentasi
Dokumentasi akan dilakukan dengan cara mengambil gambar dari
dokumen-dokumen yang dimiliki oleh Agus Ceramics. Dokumen-
dokumen yang akan didokumentasikan seperti nota penjualan, nota
pembelian maupun catatan order yang dimiliki oleh Agus Ceramics.
E. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah yang ada di atas maka akan ada
beberapa langkah-langkah yang akan diambil untuk melakukan
pengumpulan dan penganalisisan data, berikut adalah langkah-langkah
yang akan diambil untuk melakukan analisis data:
1. Identifikasi siklus-siklus yang ada pada Agus Ceramics untuk
mengetahui siklus-siklus akuntansi apa saja yang sedang berjalan pada
kegiatan operasional Agus Ceramics. Identifikasi akan dilakukan
menggunakan teknik wawancara kepada pemilik dari Agus Ceramics
serta melakukan observasi di Agus Ceramics selama kegiatan
operasionalnya berjalan. Tujuan dari pembuatan proses bisnis ini
yaitu, untuk menggambarkan sebuah proses dari kegiatan operasional
Agus Ceramics setiap harinya.
2. Setelah mengetahui proses bisnis dari Agus Ceramics maka penelitian
ini akan mendeskripsikan kegiatan operasional dari Agus Ceramics
menggunakan Business Process Diagram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Sumber: Standar Akuntansi Keuangan EMKM
3. Identifikasi pencatatan yang telah dilakukan oleh Agus Ceramics.
Identifikasi akan dilakukan dengan cara melakukan observasi, dimana
melihat secara langsung catatan akuntansi yang dibuat oleh Agus
Ceramics. setelah melihat catatan akuntansi apa saja yang dibuat oleh
Agus Ceramics akan mendokumentasikan catatan akuntansi tersebut
sebagai bukti penelitian.
4. Membandingkan hasil temuan yang terdapat di Agus Ceramics dengan
teori-teori yang terdapat di SAK EMKM mengenai pengakuan,
pengukuran dan penyajian akun-akun dari SAK EMKM yang sudah
memenuhi standar akuntansi keuangan. Perbandingan ini akan
digambarkan pada tabel sesuai atau tidak sesuai seperti yang ada di
Tabel 2
Tabel 2. Perbandingan Teori SAK EMKM dengan Praktik entitas.
No Teori Praktek Sesuai/
Tidak
sesuai
Keterangan
1. Aset dan
liabilitas
keuangan
2. Persediaan
3. Investasi pada
Ventura
bersama
4. Aset tetap
5. Aset tak
berwujud
6. Liabilitas dan
ekuitas
7. Pendapatan dan
beban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Tabel 3. Faktor Kelayakan TELOS
Sumber: Hanif Al Fatta, 2007
Sumber: Standar Akuntansi Keuangan EMKM
8. Pajak
penghasilan
9. Transaksi
dalam mata
uang asing
5. Mengidentifikasi data-data yang dimiliki oleh Agus Ceramics yang
diperlukan dalam membuat sebuah Laporan Keuangan.
6. Menilai kelayakan menggunakan tabel TELOS.
Dimana TELOS adalah suatu faktor kelayakan yang berisikan
tentang Technical, Economi, Legal, Operational, dan Schedule.
Untuk menilai faktor kelayakan TELOS penelitian ini akan
menggunakan Tabel 3.
No Faktor Kelayakan Layak Tidak
Layak
Keterangan
1.
Technical, menilai
kebutuhan sistem
yang akan
diterapkan. Seperti,
apakah sistem yang
terapkan sudah
cukup praktis,
apakah perusahaan
sudah memadai
untuk menerapkan
sistem yang baru
2. Economi, menilai
cost dan benefit dari
penerapan sistem
baru yang akan di
terapkan. Seperti,
berapa dana yang
akan digunakan
dalam
pengembangan
sistem, apa manfaat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel 3. Tabel Faktor Kelayakan TELOS (lanjutan)
Sumber: Hanif Al Fatta, 2007
Tabel 3. Faktor Kelayakan TELOS (lanjutan)
No Faktor Kelayakan Layak Tidak
Layak
Keterangan
dari sistem yang
baru sudah
sebanding dengan
biaya yang
dikeluarkan.
3. Legal, menilai
sistem yang akan
diterapkan harus
layak secara hukum.
4. Operational,
menilai mengenai
sistem yang akan
diterapkan dapat
digunakan dengan
baik oleh pengguna.
5. Schedule, menilai
waktu yang
diperlukan dalam
menerapkan sistem
yang baru. Seperti,
berapakah rata-rata
estimasi waktu yang
dibutuhkan untuk
mengoperasikan
sistem yang baru.
7. Membahas keseluruhan analisis untuk menarik kesimpulan.
Kesimpulan tersebut akan digunakan untuk menjawab
pertanyaan penelitian yang berada pada rumusan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Agus Ceramics berdiri pada bulan agustus tahun 1999. Dimana
perusahaan ini berdiri pertama kali dengan modal dari pemilik
sebesar Rp 300.000.- dan bapak agus pertama-tama hanya
memiliki hobi dan kesenangan dalam membuat ceramics. Setelah
itu bapak Agus mengikuti pelatihan untuk mengasah
kemampuannya. Sehingga kemahiran bapak Agus dalam membuat
ceramics sudah tidak diragukan lagi.
Selain itu bapak agus juga sudah mengirim barang-barang
kerajinannya hampir dari seluruh pulau besar di Indonesia bahkan
sudah dikirim ke Amerika, Polandia dan Denmark. Namun, untuk
transaksi pembeliannya Agus Ceramics mengirimnya ke pihak
kedua atau PT yang nantinya akan menyalurkan barangnya ke
perusahaan yang ada di luar negri.
Agus Ceramics bergerak di bidang kesenian yaitu pembuatan
souvenir dan hiasan rumah. Agus Ceramics memilih usaha di
bidang kesenian dari gerabah karena usaha ini disesuaikan dengan
dengan skill yang mereka miliki serta faktor pendukung seperti
lingkungan yang memadai untuk megembangkan usaha ini.
Dalam kegiatan operasional sehari-hari pada Agus Ceramics tentu
saja ada budaya yang dianut oleh usaha ini. Biasanya budayanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
yaitu saling membantu pengrajin gerabah di desa tersebut.
Misalnya dengan cara membantu jika ada yang meminta bantuan
namun setelah membantu, pihak yang diberi bantuan tentu saja
memberikan imbalan untuk orang yang membantunya.
Lalu ada juga budaya pelemparan pelanggan. Yang dimaksud
adalah, misalnya pelanggan A meminta pembuatan gerabah 100
buah dalam satu hari. Lalu pengrajin A tidak sanggup maka akan
dilempar ke pengerajin B. Jika pengrajin B juga tidak sanggup
maka bisa dilempar ke pengerajin C. Seterusnya akan seperti itu
sampai pada pengerajin yang sanggup membuatkannya.
B. Visi Misi Perushaan
1. Visi
Menjadi perusahaan gerabah yang kompeten dalam kualitas
harga dan produk
2. Misi
a. Meningkatkan kualitas produk dan profesionalitas
pelayanan
b. Mengembangkan kreativitas dan inovasi produk
c. Membangun kerjasama antar pengrajin gerabah di sekitar
kecamatan Pundong
d. Mengembangkan UMKM demi terciptanya lapangan
pekerjaan yang mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
C. Lokasi Perusahaan
Agus Ceramics ini terletak di Dusun Nglorong, Desa
Panjangrejo, Kec. Pundong, Bantul, Yogyakarta. Di mana Unit
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Agus Ceramics bergerak
pada bidang home industry. Home industry ini memiliki bisnis di
pengrajin gerabah. Dimana memang pada lokasi pundong ini
bukan hanya Agus Ceramics yang mengerjakan home industry
gerabah, tetapi tetangga dari home industry ini juga melakukan
usaha yang hampir sama dikarenakan lokasi dianggap strategis
dalam melakukan bisnis ini.
D. Kegiatan Pasar dan Pemasaran Perusahaan
1. Lingkungan Usaha
Karena lokasi “Agus Ceramics” yang ada di Pundong ini
berada jauh dari tetangga sehingga, polusi yang disebabkan
oleh Agus Ceramics tidak mengganggu para tetangganya
dengan limbah yang dikeluarkan pada saat proses produksi.
Lalu tempat yang sekarang di tempati oleh “Agus Ceramics”
ini dianggap strategis oleh pemilik. Karena lokasinya yang
berdekatan dengan jalan utama dari pundong sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2. Kondisi Pasar
Kondisi pasar pada Agus Ceramics yaitu adanya kekurangan
yaitu dari pemasaran lewat internetnya. Sehingga biasanya
pasar dari Agus Ceramics tidak jauh dari pelanggan
sebelumnya, maupun dari pelanggan yang merasa tidak sesuai
dengan usaha yang ada di sekitar pundong maka mereka
biasanya akan lari ke tempat Agus Ceramics.
3. Rencana Pemasaran
Dalam pemasarannya “Agus Ceramics” sudah berusaha
memasarkan barangnya melalui media sosial seperti Facebook,
website, maupun melalui Instagram. Lalu dengan cara
menyebarkan kartu nama pada saat ada pameran. Maupun
melalui mulut ke mulut para konsumennya sendiri.
E. Aspek Produksi
1. Alokasi Usaha
Agus Ceramics memilih lokasi tersebut karena yang berdekatan
dengan jalan utama dari pundong sendiri sehingga dapat
dengan mudah dikenali orang-orang maupun orang yang hanya
lewat untuk melihatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 4. Daftar Aset Perusahaan
Sumber: Data diolah tahun 2018
2. Fasilitas dan Peralatan Produksi
Dalam kegiatan usaha ini menggunakan fasilitas yang
diperoleh dari modal sendiri, yaitu sebagai berikut :
3. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan adalah:
a. Tanah liat
b. Cat tembok
c. Cat minyak
d. Air
PERALATAN JUMLAH
Alat Putar 9 buah
Rak Pengering 8 buah
Tungku Ladang 1 buah
Oven / kilen 1 buah
Alat Cetak Tidak terhitung
Alat Penggiling Tanah (extrudel) 1 buah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Bahan penunjang yang digunakan antara lain :
a. Kulit telur
b. Pelepah pisang
c. Kuit kayu
d. Penutup cat / clear
4. Proses Produksi
Dalam proses produksi usaha ini diantaranya :
a. Tanah liat akan digiling
b. Lalu tanah liat yang digiling akan masuk ke proses
pencetakan
c. Lalu masuk ke revisi produk
d. Lalu produk akan diangin-anginkan
e. Lalu akan dijemur dibawah matahari (musim kemarau 4
hari dan musim hujan 1 minngu)
f. Lalu menjadi bahan setengah jadi
g. Setelah setengah jadi maka akan dilakukan finishing
dengan cat tergantung dengan apa yang diinginkan oleh
konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam penerapan SAK EMKM di Agus Ceramics, tentu saja kita
harus mengerti dahulu siklus apa saja yang ada di dalam Agus Ceramics
tersebut. Dengan demikian, kita dapat mengetahui aktivitas apa saja
yang dilakukan oleh entitas dalam kegiatan operasionalnya sehari-hari.
Dalam kegiatan operasionalnya Agus Ceramics hanya memiliki 4 siklus
diantaranya yaitu, siklus pengeluaraan, siklus pendapatan, siklus
produksi dan siklus penggajian. Untuk menggambarkan siklus-siklus
yang ada pada Agus Ceramics, penelitian ini akan menggunakan
business process diagramsuntuk memvisualisasi dari kegiatan bisnis
yang ada pada Agus Ceramics.
A. Proses Bisnis
1. Siklus - siklus yang terdapat di Agus Ceramics
Selama Agus Ceramics melakukan kegiatan operasionalnya ada
beberapa siklus yang Agus Ceramics lakukan. Diantaranya, siklus
penjualan, siklus pembelian, siklus produksi, dan siklus penggajian. Pada
saat Agus Ceramics menerima pesanan maka siklus pembelian dan siklus
produksi juga akan ikut melakukan aktivitasnya. Untuk siklus penggajian,
siklus ini diluar dari business process diagram bagian pemesanan yang
dilakukan oleh Agus Ceramics, dimana pada siklus penggajian melibatkan
pihak internal dalam prosesnya. Berikut ini siklus-siklus yang sudah
berlangsung di Agus Ceramics selama kegiatan operasionalnya :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
a. Siklus Penjualan
Dalam siklus penjualan, Agus Ceramics akan menerima pesanan dari
pelanggan. Pelanggan memiliki hak untuk memilih apakah barang yang
dipesan menggunakan model dari Agus Ceramics atau secara custom. Jika
custom, bapak Agus akan menerima kertas custom dari pelanggan dan
mencatat pesanan. Jika tidak, maka bapak Agus mencatat pesanan model
yang diinginkan pelanggan. Lalu setelah mencatat model yang diinginkan
oleh pelanggan, bapak Agus akan membuat data pesanan.
Setelah data pesanan dibuat Agus ceramics akan memberikan 2 cara
pembayaran. Yang pertama dengan cara dibayar secara lunasdan Down
Payment (DP). Jika pembayaran secara lunas maka bapak Agus akan
menerima pembayaran lunas dari pelanggan dan tidak membuatkan nota
kepada pelanggannya. Jika pelanggan memilih untuk memberikan Down
Payment (DP) maka agus ceramics akan menerima pembayaran DP dan
membuat nota untuk pelanggannya.
b. Siklus Pembelian
Siklus pembelian akan dimulai jika ada pesanan dari pelanggan,
pertama bapak Agus akan melakukan pesanan pembelian bahan baku
melalui telepon. Setelah memesan pihak penjual bahan baku tiba, maka
penjual akan memberikan nota kepada bapak Agus. Setelah itu bapak
Agus akan membayar sesuai dengan nominal yang tertera di nota tersebut.
Setelah melakukan pembayaran maka, bapak Agus akan menerima bahan
baku yang dibeli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
c. Siklus Produksi
Siklus produksi akan dimulai jika siklus penjualan dan pembelian
selesai. Pertama Bapak Agus akan menyiapkan bahan baku yang
diperlukan selama kegiatan produksi berlangsung. lalu Bapak Agus akan
memproses bahan baku yang sudah siap. Finishing akan dilakukan atas
permintaan dari pelanggan dan dapat dilihat dari data pesanan. Jika
pelanggan tidak ingin melakukan finishing terhadap barang yang dipesan
maka bapak Agus langsung melakukan packing produk. Jika pelanggan
ingin melakukan finishing terhadap barang yang dipesan maka bapak Agus
akan melakukan finishing produk dan melakukan packing produk setelah
selesai melakukan finishing.
Setelah melakukan packing produk Bapak Agus memiliki 2 cara untuk
memberikan produk kepada pelanggan yaitu, pertama dengan cara diambil
sendiri oleh pelanggan di lokasi Agus Ceramics atau diantar oleh Bapak
Agus. Jika tidak maka pelanggan akan mengambil sendiri dan menerima
sisa pembayaran. Jika iya maka Bapak Agus akan mengantarkan ke tempat
pelanggan dan menerima sisa pembayaran.
d. Siklus Penggajian
Siklus penggajian ini akan dimulai dengan cara mendata absen
karyawan yang hadir. Karena pada kegiatan produksinya karyawan
dipekerjakan secara tidak terjadwal. Setelah mendata absen Bapak Agus
akan menghitung jumlah upah karyawan. Setelah menghitung jumlah upah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
maka Bapak Agus akan melakukan pembayaran upah kepada
karyawannya.
2. Business Process
Business Process atau proses bisnis adalah serangkaian aktivitas dan
tugas yang saling terkait, terkoordinasi, dan terstruktur yang dilakukan
oleh orang, komputer, atau mesin yang dapat membantu mencapai tujuan
tertentu suatu organisasi (Romney dan Steinbart, 2015:5). Berikut ini
adalah siklus-siklus yang terdapat pada entitas Agus Ceramics :
a. Siklus pendapatan (revenue cycle), dimana barang dan jasa dijual
untuk mendapatkan uang tunai dimasa depan.
b. Siklus pengeluaran (expenditure cycle), dimana perusahaan membeli
persediaan untuk dijual kembali atau bahan baku untuk sebagai
pertukaran uang tunai atau janji untuk membayar uang tunai dimasa
depan.
c. Siklus produksi atau konversi (production or convertion cycle),
dimana bahan baku ditransformasikan menjadi barang jadi.
d. Siklus sumber daya manusia/penggajian (human resource/payroll
cycle), dimana karyawan dipekerjakan, dilatih, diberi kompensasi,
dievaluasi, dipromosikan, dan diberhentikan.
Siklus-siklus diatas sudah ada selama kegiatan operasional Agus
Ceramics berlangsung. Berikut ini adalah siklus yang tidak terdapat pada
entitas Agus Ceramocs selama kegiatan operasionalnya berlangsung :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
a. Siklus pembiayaan (financing cycle), dimana perusahaan menjual
sahamnya kepada investor dan meminjam uang, kemudian investor
akan dibayar dengan dividen dan bunga yang dibayar atas
pinjamannya tersebut.
Siklus pembiayaan tidak ada selama kegiatan operasional dari Agus
Ceramics berlangsung. Hal ini disebabkan karena Bapak Agus tidak
pernah mencatat setiap proses transaksi dari Agus Ceramics secara rutin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Gambar 1.Business process diagrams pesanan di Agus Ceramics.
Sumber: Agus Ceramics
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Gambar 1.Business process diagrams penggajian di Agus Ceramics
Sumber: Agus Ceramics
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
B. Analisis Temuan di Lapangan dengan Teori dari SAK EMKM.
1. Perbandingan Kesesuaian antara Praktek Agus Ceramics dengan SAK
EMKM.
Analisis ini akan membandingkan teori-teori pengukuran dan pengakuan
kelompok kelompok akun dari Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro,
Kecil, dan Menengah dengan catatan-catatan yang telah Agus Ceramics buat
selama kegiatan operasionalnya berlangsung. Berikut adalah praktik yang
ada di Agus Ceramics :
a. Aset dan liabilitas
Dalam kegiatan operasionalnya Agus Ceramics masih belum
melakukan pencatatan mengenai aset keuangan maupun liabilitas
keuangan yang dimilikinya dikarenakan belum ada keterampilan untuk
melakukan pencatatan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang
telah ditetapkan oleh IAI
b. Persediaan
Setiap pembelian persediaan Agus Ceramics membeli pada vendor
yang sama. Contohnya pada pembelian persediaan tanah liat, mereka
hanya memesan dan mengakui persediaan sesuai dengan harga perolehan
dan menyimpan dokumen pembeliaan. Namun, walaupun mereka
menyimpan dokumen dari pembeliaan persediaan Agus Ceramics tidak
melakukan pencatatan atas transaksi pembeliaan persediaan mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
c. Investasi pada Ventura Bersama
Selama kegiatan operasionalnya Agus Ceramics belum pernah
melakukan investasi maupun mendapatkan modal dari pihak eksternal.
Ini dikarenakan mereka belum pernah melakukan pencatatan. Dimana
hal ini membuat terjadinya suatu hambatan kegiatan investasi. Selain itu,
Agus Ceramics juga melakukan kerja sama hanya dengan
sesamapengusaha gerabah yang ada di daerah tempat Agus Ceramics
berada secara paguyuban.
d. Aset Tetap
Dalam kegiatan operasionalnya Agus Ceramics tidak pernah
melakukan pencatatan mengenai aset tetap. Hal ini dikarenakan gedung
yang digunakan untuk kegiatan operasional adalah rumah dari pemilik
Agus Ceramics sendiri. Untuk peralatan yang digunakan pada kegiatan
operasional dari Agus Ceramics juga tidak dicatat pada laporan
keuangan. Agus Ceramics belum melakukan pencatatan pada peralatan
yang mereka miliki.
e. Aset Tak Berwujud
Dalam kegiatan operasionalnya selama ini agus ceramics tidak
memiliki aset tak berwujud yang bisa dinominalkan. Sehingga agus
ceramics tidak pernah melakukan pencatatan aset tak berwujud selama
kegiatan operasionalnya berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
f. Liabilitas dan Ekuitas
Dalam setiap kegiatan utang maupun piutang selama ini yang dimiliki,
Agus Ceramics hanya menggunakan kepercayaan pada customer, nota
maupun daya ingat dari pemilik. Sehingga, belum ada pencatatan yang
jelas mengenai liabilitas dari agus ceramics. Sedangkan pada ekuitas dari
Agus Ceramics, modal yang digunakan oleh Agus Ceramics hanyalah
modal dari kantong pribadi pemilik agus ceramics dan mereka belum
pernah mencatat sama sekali mengenai modal yang digunakan dalam
membangun usaha gerabah ini.
g. Pendapatan dan beban
Setiap pendapatan yang Agus Ceramics dapatkan hanya dicatat
didalam sebuah pembukuan yang sangat sederhana, dimana didalamnya
terdapat informasi seperti, nama pelanggan, tanggal pemesanan,
pembayaran Down Payment (DP), pelunasan, dan tanggal jadi. Namun,
pencatatan ini tidak dilakukan secara rutin pada setiap.
Hal ini disebabkan mereka masih kurang mengerti mengenai
pentingnya sebuah pencatatan dalam suatu kegiatan usaha serta Agus
Ceramics masih mengandalkan daya ingat untuk setiap transaksi yang
dimilikinya. Selain itu pendapatan yang Agus Ceramics dapatkan selama
kegiatan operasionalnya berlangsung tercampur dengan uang rumah
tangga dari pemilik usaha. Sehingga, tidak ada pencatatan mengenai
pendapatan yang jelas selama kegiatan operasional Agus Ceramics
berlangsung. Sedangkan untuk beban tidak ada penjelasan yang jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
mengenai beban yang Agus Ceramics tanggung. Hal ini disebabkan
karena tidak ada pencatatan yang jelas mengenai beban yang dimiliki
oleh Agus Ceramics.
h. Pajak Penghasilan
Dalam kegiatan operasionalnya Agus Ceramics tidak mendaftarkan
diri untuk memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sehingga, Agus
Ceramics tidak melakukan pencatatan atas pajak penghasilan yang
didapatkan.
i. Transaksi dalam Mata Uang Asing
Dalam kegiatan operasionalnya, Agus Ceramics sudah mengirimkan
produknya hingga ke luar negeri. Salah satu pelanggan tetap dari Agus
Ceramics yaitu dari denmark. Namun, pihak denmark sendiri membeli
barang-barang dari Agus Ceramics menggunakan uang rupiah. Sehingga
pihak Agus Ceramics tidak perlu mengkonversi uang ke rupiah serta
Agus Ceramics tidak melakukan pencatatan mengenai transaksi yang
menggunakan mata uang asing.
Berikut adalah tabel perbandingan dari teori-teori Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) dengan
catatan-catatan yang telah dibuat oleh Agus Ceramics:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 5. Perbandingan Teori dan Prakek
Sumber: SAK EMKM, 2016, data diolah tahun 2018
Tabel 5. Perbandingan Teori dan Prakek
No
Teori Praktek Sesuai/Tidak
Sesuai
Keterangan
1. Aset dan Liabilitas
Menurut SAK EMKM bab 8 (paragraf
8.6), entitas mengakui aset dan liabilitas
keuangan hanya ketika entitas menjadi
salah satu pihak dalam ketentuan
kontraktual aset dan liabilitas keuangan
tersebut. Aset keuangan dan liabilitas
keuangan diukur sebesar biaya
perolehannya.
Dalam kegiatan operasionalnya Agus
Ceramics masih belum melakukan
pencatatan mengenai aset keuangan
maupun liabilitas keuangan yang
dimilikinya dikarenakan belum ada
keterampilan untuk melakukan
pencatatan sesuai dengan standar
akuntansi keuangan yang telah
ditetapkan oleh IAI
Tidak sesuai Kendala yang dialami oleh Agus
Ceramics yaitu, Agus Ceramics
tidak pernah mencatat aset yang
mereka miliki. Lalu pada liabilitas,
setiap utang yang Agus Ceramics
miliki tidak dicatat pada sebuah
buku tetapi Agus Ceramics
menggunakan daya ingat untuk
mengingat utang-utang yang Agus
Ceramics miliki. Hal ini disebabkan
karena kurangnya pengetahuan
mengenai pencatatan akuntansi.
Pemilik dari Agus Ceramics hanya
memiliki pengetahuan akuntansi
pada saat pemilik duduk di Sekolah
Mengenah Atas (SMA).
2. Persediaan
Menurut SAK EMKM bab 9 (paragraf
9.3-9.4) , entitas mengakui persediaan
ketika diperoleh, sebesar biaya
perolehan. Biaya perolehan persediaan
mencangkup seluruh biaya persediaan
ke kondisi dan lokasi siap digunakan.
Setiap pembelian persediaan Agus
Ceramics membeli pada vendor yang
sama. Contohnya pada pembelian
persediaan tanah liat, mereka hanya
memesan dan mengakui persediaan
sesuai dengan harga perolehan dan
menyimpan dokumen pembeliaan.
Namun, walaupun mereka menyimpan
dokumen dari pembeliaan persediaan
Agus Ceramics tidak melakukan
Tidak sesuai Persedian yang dimiliki oleh Agus
Ceramics tidak pernah dicatat.
Seperti, Persediaan yang baru saja
dibeli maupun persediaan yang
masih ada di gudang Agus
Ceramics. Nota pada setiap
pembelian bahan baku tidak
didokumentasikan dengan baik.
Terkadang pada saat pembelian
bahan baku Agus Ceramics tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Sumber: SAK EMKM, 2016, data diolah tahun 2018
Tabel 5. Perbandingan Teori dan Prakek
No
Teori Praktek Sesuai/Tidak
Sesuai
Keterangan
pencatatan atas transaksi pembeliaan
persediaan mereka.
meminta nota kepada penjual. hal
ini disebakan karena Agus
Ceramics belum melakukan
pencatatan atas persedian yang
Agus Ceramics miliki.
3. Investasi pada Ventura bersama
Menurut SAK EMKM bab 10 (paragraf
10.4-10.5), entitas mengukur investasi
pada ventura bersama pada biaya
perolehannya. Entitas tidak mengakui
penurunan nilai atas investasi pada
ventura bersama.
Selama kegiatan operasionalnya Agus
Ceramics belum pernah melakukan
investasi maupun mendapatkan modal
dari pihak eksternal. Ini dikarenakan
mereka belum pernah melakukan
pencatatan. Dimana hal ini membuat
terjadinya suatu hambatan kegiatan
investasi. Selain itu, Agus Ceramics
juga melakukan kerja sama hanya
dengan sesamapengusaha gerabah
yang ada di daerah tempat Agus
Ceramics berada secara paguyuban.
- Kendala yang dialami oleh Agus
Ceramics untuk melakukan
investasi adalah tidak ada catatan
akuntansi yang memenuhi standar
maupun laporan keuangan.
Sehingga Agus Ceramics belum
pernah melakukan investasi. Selain
karena belum melakukan
pencatatatan akuntansi, Agus
Ceramics merupakan home
industry yang masih kecil.Hal ini.
Menyebabkan Agus Ceramics juga
tidak melakukan ventura bersama
4.
Aset tetap
Menurut SAK EMKM bab 11 (paragraf
11.9), entitas mengukur seluruh aset
tetap, kecuali tanah, setelah pengakuan
awal pada biaya perolehan dikurangi
dengan akumulasi penyusutan. Tanah
diukur pada biaya perolehan.
Dalam kegiatan operasionalnya Agus
Ceramics tidak pernah melakukan
pencatatan mengenai aset tetap. Hal
ini dikarenakan gedung yang
digunakan untuk kegiatan operasional
adalah rumah dari pemilik Agus
Ceramics sendiri. Untuk peralatan
yang digunakan pada kegiatan
Tidak sesuai Kendala pada pencatatan aset tetap
adalah rumah produksi yang
digunakan oleh Agus Ceramics
merupakan rumah pribadi dari
pemilik Agus Ceramics. Selain itu
Agus Ceramics masih belum
mengerti mengenai aset yang
dimilikinya. Sehingga aset yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Sumber: SAK EMKM, 2016, data diolah tahun 2018
Tabel 5. Perbandingan Teori dan Prakek
No
Teori Praktek Sesuai/Tidak
Sesuai
Keterangan
operasional dari Agus Ceramics juga
tidak dicatat pada laporan keuangan.
Agus Ceramics belum melakukan
pencatatan pada peralatan yang
mereka miliki.
dimiliki oleh Agus Ceramics belum
tercatata semua.
5. Aset tak berwujud
Menurut SAK EMKM bab 12 (paragraf
12.4) entitas mengukur aset tak
berwujud yang diperoleh secara
terpisah sebagai beban dibayar dimuka
sebesar biaya perolehannya.
Dalam kegiatan operasionalnya selama
ini agus ceramics tidak memiliki aset
tak berwujud yang bisa dinominalkan.
Sehingga agus ceramics tidak pernah
melakukan pencatatan aset tak
berwujud selama kegiatan
operasionalnya berlangsung.
- Agus Ceramics belum membuat
sebuah paten atau brand pada
barang-barang yang diproduski
oleh Agus Ceramcis. Hal ini
disebabkan adanya perjanjian Agus
Ceramics dengan pelanggannya
yang berasal dari Denmark. Karena
barang yang dibeli oleh
pelanggannya dari Denmark akan
dijual kembali di negaranya.
Setelah itu dari pihak customer
yang akan menempelkan brand
milik mereka ke barang-barang
yang diproduksi oleh Agus
Ceramics. Sehingga, Agus
Ceramics belum membuat
pencatatan mengenai aset tak
berwujud.
6. Liabilitas dan ekuitas
Menurut SAK EMKM bab 13 (paragraf
13.4 dan paragraf 13.7) liabilitas dicatat
Dalam setiap kegiatan utang maupun
piutang selama ini yang dimiliki, Agus
Ceramics hanya menggunakan
Tidak sesuai Setiap utang yang dimiliki oleh
Agus Ceramics belum dicatatat.
Utang-utang yang dimiliki oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Sumber: SAK EMKM, 2016, data diolah tahun 2018
Tabel 5. Perbandingan Teori dan Prakek
No
Teori Praktek Sesuai/Tidak
Sesuai
Keterangan
sebesar jumlah yang harus dibayarkan.
Modal yang disetor oleh pemilik dana
dapat berupa kas atau setara kas atau
aset nonkas yang dicatat sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
kepercayaan pada customer, nota
maupun daya ingat dari pemilik.
Sehingga, belum ada pencatatan yang
jelas mengenai liabilitas dari agus
ceramics. Sedangkan pada ekuitas dari
Agus Ceramics, modal yang
digunakan oleh Agus Ceramics
hanyalah modal dari kantong pribadi
pemilik agus ceramics dan mereka
belum pernah mencatat sama sekali
mengenai modal yang digunakan
dalam membangun usaha gerabah ini.
Agus Ceramics hanya akan diingat
saja tidak dicatatat. Sedangkan
pada ekuitas pada saat Bapak Agus
memberikan modal kepada
kegiatan operasional usahanya,
Bapak Agus tidak melakukan
pencatatan. Hal ini disebabkan
karena kurangnya pengetahuan
mengenai akuntansi.
7. Pendapatan dan beban
Menurut SAK EMKM bab 14 (paragraf
14.2) pendapatan diakui ketika terdapat
hak atas pembayaran yang diterima atau
yang masih harus diterima baik pada
masa sekarang atau masa depan. Dalam
kondisi jumlah arus kas yang masih
harus diterima tidak dapat diukur secara
andal dan/atau waktu penerimaan arus
kasnya tidak dapat dipastikan, maka
pendapatan diakui pada saat kas
diterima dengan memperhatikan
ketentuan.
Menurut SAK EMKM bab 14 (paragraf
Setiap pendapatan yang Agus
Ceramics dapatkan hanya dicatat
didalam sebuah pembukuan yang
sangat sederhana, dimana didalamnya
terdapat informasi seperti, nama
pelanggan, tanggal pemesanan,
pembayaran Down Payment (DP),
pelunasan, dan tanggal jadi. Namun,
pencatatan ini tidak dilakukan secara
rutin pada setiap. Hal ini disebabkan
mereka masih kurang mengerti
mengenai pentingnya sebuah
pencatatan dalam suatu kegiatan usaha
serta Agus Ceramics masih
Tidak sesuai Pendapatan yang dimiliki oleh
Agus Ceramics tidak dicatat. Hal
ini disebabkan karena uang dari
hasil operasional Agus Ceramics
dicampur dengan uang rumah
tangga yang dimiliki oleh pemilik
Agus Ceramics. sehingga, Agus
Ceramics tidak mengetahui
pendapatan bersih yang dimiliki
oleh Agus Ceramics. untuk beban
Agus Ceramics juga tidak pernah
melakukan pencatatan atas beban
yang dimiliki selama kegiatan
operasional berjalan. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Sumber: SAK EMKM, 2016, data diolah tahun 2018
Tabel 5. Perbandingan Teori dan Prakek
No
Teori Praktek Sesuai/Tidak
Sesuai
Keterangan
14.13-14.14) , pembayaran sewa diakui
sebagai beban sewa berdasarkan metode
garis lurus selama masa sewa. Seluruh
biaya pinjaman diakui sebagai beban
dalam laporan laba rugi periode
terjadinya.
mengandalkan daya ingat untuk setiap
transaksi yang dimilikinya. Selain itu
pendapatan yang Agus Ceramics
dapatkan selama kegiatan
operasionalnya berlangsung tercampur
dengan uang rumah tangga dari
pemilik usaha. Sehingga, tidak ada
pencatatan mengenai pendapatan yang
jelas selama kegiatan operasional
Agus Ceramics berlangsung.
Sedangkan untuk beban tidak ada
penjelasan yang jelas mengenai beban
yang Agus Ceramics tanggung. Hal ini
disebabkan karena tidak ada
pencatatan yang jelas mengenai beban
yang dimiliki oleh Agus Ceramics.
disebabkan, karena Agus Ceramics
belum mengerti mengenai beban
yang Agus Ceramics tanggung
selama kegiatan operasional
berjalan. Sehingga pada beban
Agus Ceramics belum mengetahui
dan memahami beban apa saja yang
Agus Ceramics miliki.
8. Pajak penghasilan
Menurur SAK EMKM bab 15 (paragraf
15.2-15.3), entitas mengakui aset dan
liabilitas pajak penghasilan dengan
mengikuti peraturan perpajakan yang
berlaku. Entitas tidak mengakui aset dan
liabilitas pajak penghasilan.
Dalam kegiatan operasionalnya Agus
Ceramics tidak mendaftarkan diri
untuk memiliki Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP). Sehingga, Agus
Ceramics tidak melakukan pencatatan
atas pajak penghasilan yang
didapatkan.
- Kendala yang dialami oleh Agus
Ceramics yaitu, Agus Ceramics
belum mendaftarkan usahanya ke
kantor desa terdekat. Sehingga,
Agus Ceramics belum memiliki
Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) selama kegiatan
operasionalnya berlangsung. Hal ini
disebabkan adanya kelonggaran
yang diberikan pemerintah untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 5. Perbandingan Teori dan Prakek
Sumber: SAK EMKM, 2016, data diolah tahun 2018
No
Teori Praktek Sesuai/Tidak
Sesuai
Keterangan
tidak memiliki Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP) kepada usaha-usaha
kecil yang ada di Pundong. Karena
Agus Ceramics tidak pernah
membuat NPWP, maka selama
kegiatan operasionalnya Agus
Ceramics tidak pernah mencatat
pajak penghasilannya.
9. Transaksi dalam mata uang asing
Menurut SAK EMKM bab 16
(paragraf16.3-16.4), entitas mencatat
transaksi yang terjadi dalam mata uang
asing dengan menggunakan mata uang
rupiah berdasarkan kurs tunai pada
tanggal transaksi. Tanggal transaksi
adalah tanggal dimana transaksi
pertama kali memenuhi syarat
pengakuan sesuai dengan SAK EMKM.
Dalam kegiatan operasionalnya, Agus
Ceramics sudah mengirimkan
produknya hingga ke luar negeri.
Salah satu pelanggan tetap dari Agus
Ceramics yaitu dari denmark. Namun,
pihak denmark sendiri membeli
barang-barang dari Agus Ceramics
menggunakan uang rupiah. Sehingga
pihak Agus Ceramics tidak perlu
mengkonversi uang ke rupiah serta
Agus Ceramics tidak melakukan
pencatatan mengenai transaksi yang
menggunakan mata uang asing.
- Agus Ceramics Belum pernah
melakukan transaksi penjualan
maupun pembelian menggunakan
mata uang asing selama kegiatan
operasionalnya. Sehingga, belum
ada pencatatan akuntansi maupun
kendala yang dimiliki oleh Agus
Ceramics dalam melakukan
pencatatan transaksi dalam mata
uang asing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2. Pembahasan.
Sebagian besar dari teori-teori Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) dengan kegiatan operasional
Agus Ceramics mengalami ketidaksesuaian. Masih banyak hal yang harus
dilakukan oleh Agus Ceramics dalam membuat sebuah laporan keuangan
yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan
Menengah (SAK EMKM). Seperti, mempelajari mengenai akuntansi dasar,
mempelajari cara membuat sebuah laporan keuangan yang sesuai dengan
SAK EMKM, serta mengikuti pelatihan untuk membuat sebuah laporan
keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM.
C. Identifikasi data-data yang dimiliki oleh Agus Ceramics dalam membuat
sebuah Laporan Keuangan.
Dalam membuat sebuah Laporan Keuangan, ada data-data yang diperlukan
untuk memberikan informasi yang dapat dikelolah menjadi sebuah Laporan
Keuangan. Berikut ini adalah data data yang diperlukan dalam membuat sebuah
Laporan keuangan yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan
Laba/Rugi, dan Catatan Atas Laporan Keuangan :
1. Kas, pada kegiatan operasional dari Agus Ceramics data kas didapatkan
pada kegiatan penjualan maupun pendapatan jasa. Kas yang diperoleh
oleh Agus Ceramics pada bulan November sebesar Rp. 2.901.000
dimana kas ini terdiri pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 6. Jumlah kas Agus Ceramics
Sumber: Data diolah tahun 2018
2. Giro dan deposito, pada kegiatan operasional dari Agus Ceramics tidak
ada transaksi mengenai giro maupun deposito selama kegiatan
operasionalnya berlangsung
3. Piutang usaha, pada kegiatan operasional Agus Ceramics piutang usaha
pada bulan November 2017 sebesar Rp 50.000. Piutang ini didapatkan
pada tanggal 08 November 2017 sebesar Rp 50.000 dalam kegiatan
penjualan gerabah. Bapak Agus tidak mencatat piutang usahanya, Bapak
Agus hanya mengandalkan daya ingat untuk piutang usaha ini.
4. Persediaan, pada penelitian bulan November, penulis tidak mendapatkan
data mengenai persediaan yang dimiliki oleh Agus Ceramics. selain itu,
Bapak Agus tidak pernah melakukan pencatatan mengenai persediaan
yang dimiliki oleh Agus Ceramics.
Tanggal Keterangan Jumlah
01/11/2017 penjualan tunai 50.000Rp
02/11/2017 penjualan tunai 50.000Rp
03/11/2017 penjualan tunai 500.000Rp
06/11/2017 penjualan tunai 17.000Rp
07/11/2017 penjualan tunai 4.000Rp
09/11/2017 penjualan tunai 50.000Rp
11/11/2017 penjualan tunai 265.000Rp
16/11/2017 penjualan tunai 30.000Rp
17/11/2017 penjualan tunai 200.000Rp
18/11/2017 penjualan tunai 50.000Rp
20/11/2017 penjualan tunai 50.000Rp
22/11/2017 penjualan tunai 370.000Rp
22/11/2017 pendapatan jasa 400.000Rp
23/11/2017 penjualan tunai 45.000Rp
25/11/2017 penjualan tunai 10.000Rp
2.091.000Rp Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Sumber: Data diolah tahun 2018
Tabel 7. Tabel aset tetap Agus Ceramics
5. Aset tetap, pada kegiatan operasional Agus Ceramics, Bapak Agus tidak
pernah mencatat aset tetap yang dimilikinya. Namun, pada penelitian ini
penulis mencoba mencatat aset tetap yang dimiliki oleh Agus Ceramics.
Aset tetap yang dimiliki oleh Agus Ceramics sebagai berikut :
6. Akumulasi penyusutan, pada kegiatan operasional Agus Ceramics,
Bapak Agus tidak pernah mencatat akumulasi dari aset tetap yang
dimilikinya. sehingga pada penelitian ini akan menghitung akumulasi
penyusutan dari aset tetap yang dimiliki oleh Agus Ceramics pada bulan
November 2017 sebagai berikut:
1) Alat Putar : Rp 1.500.000
Masa manfaat : 5 tahun
Depresiasi per tahun : 1.800.000
5
: Rp 360.000/thn : 12 = Rp 30.000/bulan
2) Tungku ladang : Rp 25.000.000
Masa manfaat : 30 tahun
Depresiasi per tahun : 25.000.000
30
: Rp 833.333/thn : 12 = Rp 69.444/bulan
Peralatan Jumlah Harga
Alat Putar 9 buah
@Rp 200.000
Rp 1.800.000
Tungku Ladang 1 buah Rp 25.000.000
Oven / kilen 1 buah Rp 45.000.000
Alat Cetak Tidak terhitung Rp 4.000.000
Alat Penggiling Tanah (extrudel) 1 buah Rp 15.000.000
Total Rp 90.800.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Sumber: Data diolah tahun 2018
Tabel 8. Akumulasi penyusutan bulan November 2017
3) Oven : Rp 45.000.000
Masa manfaat : 30 tahun
Depresiasi per tahun : 45.000.000
30
: Rp 1.500.000/thn : 12 = Rp 125.000/bulan
4) Alat cetak : Rp 4.000.000
Masa manfaat : 2 tahun
Depresiasi per tahun : 4.000.000
2
: Rp 2.000.000/thn : 12 = Rp 166.667/bulan
5) Alat penggiling : Rp 15.000.000
Masa manfaat : 10 tahun
Depresiasi per tahun : 15.000.000
10
: Rp 1.500.000/thn : 12 = Rp 125.000/bulan
Total depresiasi = Rp 516.111
7. Liabilitas, pada saat meneliti di bulan November Agus Ceramics tidak
memiliki transaksi mengenai utang usaha maupun utang bank. Namun,
selama kegiatan operasionalnya Agus Ceramics tidak melakukan
pencatatan atas utang-utang yang dimilikinya. Bapak Agus selaku
Keterangan Perhitungan Jumlah
Alat putar ( Juli 2016 ) = 17 bulan x Rp 30.000 = Rp 510.000
Tungku ladang (Sept 2000) = 207 bulan x Rp 69.444 = Rp 14.374.908
Oven ( September 2000) = 207 bulan x Rp 125.000 = Rp 25.875.000
Alat cetak ( Januari 2011) = 11 bulan x Rp 166.667 = Rp 1.833.337
Alat penggiling (Maret 2016) = 20 bulan x Rp 125.000 = Rp 2.500.000
= Rp 45.093.245Akumulasi Penyusutan Aset Tetap bulan November
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
pemilik dari Agus Ceramics hanya mengandalkan daya ingat dari utang-
utang yang dimilikinya.
8. Modal, selama kegiatan operasional dari Agus Ceramics berlangsung,
Bapak Agus tidak pernah melakukan pencatatan mengenai modal yang
dimiliki oleh Agus Ceramics. Sehingga penulis mencari tahu mengenai
modal yang dimiliki oleh Agus Ceramics dengan cara seluruh aset yang
dimiliki oleh Agus Ceramics dikurangin oleh saldo laba (rugi) dari Agus
Ceramics yang menghasilkan Rp 46.478.886
9. Saldo laba/rugi, Agus Ceramics tidak pernah melakukan pencatatan
mengenai laba maupun rugi dalam kegiatan operasionalnya. Namun,
pada saar kegiatan operasional Agus Ceramics pada bulan November
penulis mencoba membuat penghitungan mengenai laba/rugi yang
dimiliki oleh Agus Ceramics sebesar Rp 1.368.889 yang terdiri dari
pendapatan yang dimiliki oleh Agus Ceramics dikurangi oleh beban yang
dimiliki oleh Agus Ceramics lalu hasilnya akan dikurangi oleh beban
pajak penghasilan. Namun, Agus Ceramics belum memiliki NPWP
sehingga Agus Ceramics belum memiliki beban pajak penghasilan.
Bapak Agus tidak melakukan pencatatan laba/rugi dikarenakan Bapak
Agus tidak memiliki pengetahuan mengenai pembuatan Laporan
Laba/Rugi.
10. Harga Pokok Penjualan (HPP), pada penghitungan HPP penulis hanya
mendapatkan data mengenai data pembelian dan beban angkut yang
dimiliki oleh Agus Ceramics. Untuk data persediaan barang dagangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
awal, retur pembelian, potongan harga, dan barang dagangan akhir
penulis tidak mendapatkan data tersebut. Hal ini disebabkan karena
Bapak Agus tidak mengetahui cara mencatat mengenai hal-hal tersebut.
D. Analisis kelayakan menggunakan TELOS (Technical, Economic, Legal,
Operational, Schedule).
Dalam menilai suatu kelayakan peneliti akan meniliai kelayakan dari catatan-
catatan yang telah Agus Ceramics miliki selama kegiatan operasionalnya
berlangsung. Kelayakan akan dinilai dari segi TELOS yaitu Technical,
Economic, Legal, Operational, dan Schedule. Berikut ini penilaian kelayakan
dari segi TELOS :
1. Menilai kelayakan dari segi TELOS (Tecnical, Economic, Legal,
Operational, Schedule Feasibility)
Dalam mengetahui apakah Agus Ceramics sudah layak atau tidak layak
dalam menerapkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan
Menengah (SAK EMKM)akan melihat dari sisi TELOS dengan Laporan
Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil,
dan Menengah (SAK EMKM) yang dibuat selama penelitian ini
berlangsung. Ada beberapa faktor yang dapat membuktikan apakah layak
atau tidak yang akan dibuktikan oleh TELOS.
Menurut Hanif (2007:75-77)TELOS terdiri dari Technical, menilai
kebutuhan sistem yang akan diterapkan. Seperti, apakah sistem yang
terapkan sudah cukup praktis, apakah perusahaan sudah memadai untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Sumber: Hanif Al Fatta, 2007
Tabel 8. Analisis Kelayakan TELOS
Tabel 8. Analisis Kelayakan TELOS
Tabel 8. Analisis Kelayakan TELOS (lanjutan)
menerapkan sistem yang baru. Economic, menilai cost dan benefit dari
penerapan sistem baru yang akan di terapkan. Seperti, berapa dana yang akan
digunakan dalam pengembangan sistem, apa manfaat dari sistem yang baru
sudah sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.Legal, menilai sistem yang
akan diterapkan harus layak secara hukum. Operational, menilai mengenai
sistem yang akan diterapkan dapat digunakan dengan baik oleh pengguna.
Schedule, menilai waktu yang diperlukan dalam menerapkan sistem yang
baru. Seperti, berapakah rata-rata estimasi waktu yang dibutuhkan untuk
mengoparasikan sistem yang baru. Berikut adalah tabel analisis kelayakan
TELOS.
No Faktor Kelayakan Layak Tidak
Layak
Keterangan
1. Technical, menilai
kebutuhan sistem yang akan
diterapkan. Seperti, apakah
sistem yang terapkan sudah
cukup praktis, apakah
perusahaan sudah memadai
untuk menerapkan sistem
yang baru
Pemilik dari Agus
Ceramics tidak
memiliki dasar
kemampuan
maupun keahlian
dalam melakukan
pencatatan laporan
keaungan yang
sesuai dengan SAK
EMKM.
2. Economi, menilai cost dan
benefit dari penerapan
sistem baru yang akan di
terapkan. Seperti, berapa
dana yang akan digunakan
dalam pengembangan
sistem, apa manfaat dari
sistem yang baru sudah
sebanding dengan biaya
yang dikeluarkan.
Dalam menerapkan
SAK EMKM, agus
ceramics harus
mengeluarkan
biaya lagi untuk
membayar orang
yang berprofesi
akuntan untuk
mendapatkan
laporan keuangan
jika tidak ada
pelatihan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Sumber: Hanif Al Fatta, 2007, data diolah tahun 2018
No Faktor Kelayakan Layak Tidak
Layak
Keterangan
pembuatan lapran
keuangan sesuai
dengan SAK
EMKM.
3. Legal, menilai sistem yang
akan diterapkan harus layak
secara hukum.
Dalam kegiatan
operasionalnya
Agus Ceramics
belum mengikuti
peraturan yang
sudah dibuat oleh
pemerintah Seperti
membuat NPWP.
4.
Operational, menilai
mengenai sistem yang akan
diterapkan dapat digunakan
dengan baik oleh pengguna.
Sebuah laporan
keuangan sangat
dibutuhkan dalam
kegiatan
operasional agus
ceramics. Hal ini
dikarenakan pada
setiap peminjaman
uang ke bank ada
syarat yang harus
memiliki laporan
keuangan
perusahaan selama
2 tahun terakhir.
Selain itu, selama
kegiatan
operasional Agus
Ceramics tidak
pernah melakukan
pencatatan rutin.
5.
Schedule, menilai waktu
yang diperlukan dalam
menerapkan sistem yang
baru. Seperti, berapakah
rata-rata estimasi waktu
yang dibutuhkan untuk
mengoperasikan sistem
yang baru.
Dalam kegiatan
operasional
pembuatan laporan
keuangan sesuai
dengan SAK
EMKM waktu
yang dimiliki Agus
Ceramics tidak
cukup untuk
membuat sebuah
laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 6. Analisis Kelayakan TELOS (lanjutan)
2. Pembahasan
a. Technical
Technical merupakan, kajian yang akan dilakukan untuk menentukan
apakah pemilik dari Agus Ceramics ini memiliki kemampuan teknis
dalam melakukan pembuatan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK
EMKM. Ini dibuktikan bahwa pada wawancara pemilik Agus Ceramics
mengatakan bahwa belum ada pencatatan mengenai laporan keuangan
yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan oleh Agus Ceramics
selama kegiatan operasional berlangsung.
Hal ini disebabkan karena Agus Ceramics tidak memiliki dasar
pendidikan maupun pernah mengikuti pelatihan dalam pembuatan sebuah
laporan keuangan. karena itu, pencatatan yang telah dilakukan oleh Agus
Ceramics sangat sederhana seperti membuat nota pada setiap transaksi
penjualan jika pelanggannya menginginkan nota, lalu mencatat transaksi
penjualan pada buku kecil yang sederhana sesuai dengan pengetahuan
dari pemilik Agus Ceramics dimana pencatatannya tidak memenuhi
Standar Akuntansi Keuangan EMKM.
Namun, pemilik dari Agus Ceramics inginmembuat sebuah
pencatatan akuntansi yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) untuk mengetahui segala kegiatan transaksi yang dilakukan oleh
Agus Ceramics maupun menilai kinerja dari usahanya. Seperti Laporan
Keuangan dan Laporan Laba/Rugi untuk mengetahui laba maupun rugi
yang dialami oleh Agus Ceramics pada kegiatan operasionalnya. Selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
untuk mengetahui kegiatan operasional, laporan keuangan juga
digunakan untuk melakukan peminjaman modal kepada pihak bank. Hal
ini disebabkan pada saat Agus Ceramics ingin melakukan pinjaman
terhadap bank, pihak bank akan lebih mudah memberikan pinjaman
kepada UMKM yang sudah memiliki laporan keuangan.
b. Economic
Pada economic akan membahas mengenai cost dan benefit yang akan
Agus Ceramics terima pada saat melakukan pencatatan laporan keuangan
sesuai dengan SAK EMKM. Agus Ceramics belum memiliki
pengetahuan mengenai pencatatan keuangan yang sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan EMKM. Sehingga pada saat Agus Ceramics akan
membuat laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan akan mengeluarkan biaya untuk melakukan pelatihan
mengenai pencatatan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan EMKM atau Agus Ceramics akan memerlukan
biaya untuk membayar seorang akuntan yang akan membuatkan sebuah
Laporan Keuangan yang memiliki Standar Akuntansi Keuangan EMKM.
Namun, untuk membayar seseorang yang berada dalam bidang
akuntansi merupakan sebuah pertimbangan cost dan benefit bagi kegiatan
operasional Agus Ceramics. Karena biaya yang akan dikeluarkan untuk
membayar seorang akuntan tidak sesuai dengan apa yang akan
didapatkan oleh Agus Ceramics. Selain itu, jika Agus Ceramics
mengikuti pelatihan untuk membuat sebuah laporan keuangan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan
Menengah membutuhkan waktu yang membuat jam operasional dari
Agus Ceramics akan berkurang.
Pada saat jam operasional Agus Ceramics berkurang maka
pendapatan yang akan didapatkan oleh Agus Ceramics akan berkurang.
Selain itu, biaya yang akan dikeluarkan pada saat Agus Ceramics akan
mengikuti sebuah pelatihan pembuatan sebuah laporan keuangan yang
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan EMKM tidak sebanding
dengan pendapatan dari Agus Ceramics. Sehingga hal ini juga
memerlukan pertimbangan atas cost dan benefit yang akan diterima oleh
agus ceramics pada saat Agus Ceramics akan mengikuti sebuah
pelatihan.
c. Legal
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah
(SAK EMKM) sendiri sudah memiliki standar dalam pembuatan laporan
keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Namun, Agus
Ceramics belum memenuhi standar hukum dalam mendirikan UMKM.
Selama kegiatan operasionalnya, Agus Ceramics belum pernah
mendaftarkan usahanya sehingga Agus Ceramics belum memiliki izin
dalam mendirikan usaha. Selain itu, Agus Ceramics belum membuat
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hal ini disebabkan pemerintah masih
memberikan kesempatan pengusaha setempat untuk belum melakukan
pendaftaran usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
d. Operational
Pada kegaiatan operasional sebuah laporan keuangan sendiri dapat
menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi oleh Agus Ceramics.
diantaranya yaitu, masalah pada peminjaman uang ke bank menjadi lebih
mudah karena salah satu syarat untuk meminjam uang UKM kepada bank
yaitu UMKM harus memiliki laporan keuangan setidaknya 2 tahun terakhir.
Lalu selama kegiatan operasionalnya berlangsung agus ceramics sendiri
tidak mengetahui berapa laba atau profit maupun kerugian yang dialami
oleh Agus Ceramics selama kegiatan operasionalnya berlangsung, hal ini
dikarenakaan uang dari hasil kegiatan operasional Agus Ceramics gabung
dengan uang rumah tangga yang dimiliki oleh pemilik. Lalu selama kegiatan
operasional dari Agus Ceramics, pemilik tidak melakukan pencatatan secara
rutin. Pemilik hanya melakukan pembuatan nota kepada pembeli yang
mengingikan nota saja. Oleh karena itu, sebuah laporan keuangan
dibutuhkan dalam kegiatan operasinal Agus Ceramics.
e. Schedule
Waktu yang dimiliki oleh agus ceramics sendiri sebenarnya tidaklah
banyak untuk membuat sebuah laporan keuangan. Namun, pemilik dari agus
ceramics sendiri pada saat wawancara bersedia untuk membuat laporan
keuangan pada sela-sela kegiatan operasional ini. Dikarenakan ia
membutuhkan laporan keuangan untuk kegiatan operasionalnya. Berikut
adalah PERT chart yang akan menggambarkan bagaimana kegiatan agus
ceramics berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Dari PERT chart yang digambarkan dibawah, Bapak Agus akan
menerima pelanggan selama 30 sampai 35 menit. Lalu setelah menerima
pelanggan, Bapak Agus akan menerima pesanan dan mencatat dokumentasi-
dokumentasi yang perlu dicatat selama 15 menit. Seperti, nota, data
pesanan, dan pencatatan di buku penjualan milik Agus Ceramics. Kemudian
Bapak Agus akan membeli bahan baku ketika ada sebuah pesanan,
pembelian bahan baku ini selama 3 jam. Kemudian ketika bahan baku tiba
maka Bapak Agus akan memproses pesanannya dengan cara membentuk
tanah liat selama 1 jam. Kemudian melakukan penjemuran tanah liat selama
1 malam. Setelah tanah liat di jemur maka tanah liat akan di bakar
menggunakan oven selama 1 hari. Kemudian setelah pembakaran tanah liat,
tanah liat akan dihaluskan oleh bapak Agus selama 2 jam.
Setelah dihaluskan maka Bapak Agus akan melakukan pengecekan
produk dan mengecek permintaan pelanggan selama 30 menit. Apakah
produk yang dipesan akan di finisihing atau tidak. Jika iya maka Bapak
Agus akan melakukan finishing selama 1 jam. Waktu yang dimilik oleh
Agus Ceramics untuk memproduksi sebuah barang kurang lebih akan
memakan waktu sekitar 72 jam atau 3 hari. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa Agus Ceramics akan mengalami kesulitan mengerjakan
produksi dengan tepat waktu jika bapak Agus akan mengikuti sebuah
pelatihan maupun belajar sendiri mengenai Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 9. PERT chart Dari Agus Ceramics (dalam pembuatan 10
gerabah)
Sumber: data diolah tahun 2018
Gambar 2 pert chart dari Agus Ceramics
Sumber: Agus Ceramics
A
,
3
5
m
B
,
1
5
m
C
,
3
j
D
,
1
j
E
,
1
h
F
,
1
h
G
,
2
j
H
,
1
j
I
,
1
j
Proses Aktivitas Durasi Prosedur
A Pelanggan melihat
barang di
showroom atau
memberi foto untu
pemesanan custom.
30-35 menit Prosedur A akan dilakukan
jika ada pelanggan yang
datang atau menghubungi
Agus Ceramics untuk
memesan produk.
B Pelanggan
memesan barang.
15 menit Prosedur B akan dilakukan
setelah prosedur A selesai.
C Pembelian bahan
baku tanah liat.
3 jam Prosedur C akan dilakukan
setelah prosedur B selesai.
D Pembentukan tanah
liat.
1 jam Prosedur D akan dilakukan
setelah prosedur C selesai.
E Penjemuran. 1 hari Prosedur E akan dilakukan
setelah prosedur D selesai
F Pengovenan. 1 hari Prosedur F akan dilakukan
setelah prosedur E selesai
G Penghalusan. 2 jam Prosedur G akan dilakukan
setelah prosedur F selesai
H Pengecekan produk
dan pesanan
pelanggan.
30 menit Prosedur H akan dilakukan
setelah prosedur G selesai
I Finishing. 1 jam Prosedur I akan dilakukan
setelah prosedur H selesai
A, 35m B,15m C, 3j D, 1j E, 1j F,1j i, 1j
D,2j H, 1j
1 2 3 7654 9
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
E. Pembahasan Keseluruhan Analisis
Selama Agus Ceramics beroperasi ada beberapa siklus yang terdapat pada
Agus Ceramics yaitu siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus produksi dan
siklus sumber daya manusia/ penggajian. Siklus buku besar dan pelaporan tidak
terdapat di Agus Ceramics, hal ini disebabkan Agus Ceramics tidak melakukan
pencatatan keuangan pada setiap transaksinya. Sehingga, setiap transaksi
maupun kegiatan operasional tidak terdokumentasi dengan baik yang
mengakibatkan Agus Ceramics tidak mengetahui laba atau rugi dari kegiatan
operasional Agus Ceramics.
Selain itu, siklus penjualan, pembelian dan produksi berhubungan satu
dengan yang lainnya. Sedangkan untuk siklus penggajian tidak berhubungan
dengan siklus-siklus yang ada di Agus Ceramics. Hal ini disebabkan pada saat
ada pesanan maka siklus pembelian akan beroperasi untuk membeli bahan baku
setelah bahan baku dibeli maka siklus produksi juga akan beroperasi.
Berdasarkan hasil perbandingan teori dengan praktek dari kegiatan operasional
Agus Ceramics, pencatatan laporan keuangan berdasarkan teori pada Standar
Akuntansi Keuangan EMKM ada beberapa teori yang tidak sesuai dengan
praktek Agus Ceramics. Adapun kelompok akun yang tidak sesuai dengan
praktek dari Agus Ceramics diantara lain yaitu, aset dan liabilitas, investasi pada
ventura bersama, aset tetap, aset tak berwujud, liabilitas dan ekuitas, pendapatan
dan beban, sedangkan pada pajak penghasilan dan transaksi dalam mata uang
asing belum dapat dinilai sesuai atau tidak karena selama kegiatan
operasionalnya Agus Ceramics belum melakukan transaksi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Hal ini disebabkan karena masih kurangnya pemahaman dari Agus Ceramics
mengenai akuntansi dan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan EMKM. Sehingga, Agus Ceramics masih belum bisa
membuat laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
selama kegiatan operasionalnya berlangsung. Dalam kegiatan operasionalnya
Agus Ceramics hanya melakukan pencatatan sederhana seperti pembuatan nota
penjualan dan pencatatan transaksi penjualan. Namun, pencatatan yang
dilakukan oleh Agus Ceramics tidak rutin, Agus Ceramics hanya membuatkan
nota kepada pelanggan yang membutuhkan nota penjualan dari Agus Ceramics.
Studi kelayakan pada penelitian ini diuji menggunakan faktor TELOS
(technical, economics, legal, operational, and schedule). Pada faktor technical,
Agus Ceramics belum memahami dan mengerti mengenai akuntansi maupun
pembuatan laporan keuangan. sehingga hal ini menyebabkan Agus Ceramics
belum bisa membuat laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan EMKM.
Pada faktor economics, cost dan benefit yang akan dipertimbangkan dalam
pembuatan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
EMKM. Diantaranya, biaya yang akan dikeluarkan Agus Ceramics untuk
melakukan pelatihan tidak sebanding dengan apa yang akan Agus Ceramics
dapatkan setelah mengetahui mengenai pencatatan akuntansi keuangan. pada
faktor legal SAK EMKM sudah sesuai dengan standar akuntansi.
Namun, Agus Ceramics belum memenuhi hukum mengenai perizinan
membuka usaha dan belum mendaftarkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
untuk usahanya. Pada faktor operational, pada kegiatan operasional laporan
keuangan dapat membantu penggunanya untuk mengetahui akumulasi depresiasi
dari aset yang dimiliki maupun laba atau kerugian yang dialami oleh suatu
UMKM. Namun, keterampilan dari pemilik Agus Ceramics dalam membuat
laporan keuangan masih kurang.
Sehingga mengakibatkan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan EMKM tidak dapat dibuat oleh Agus Ceramics. Sedangkan
pada faktor schedule, pemilik dari Agus Ceramics akan menyempatkan waktu
untuk belajar tentang akuntansi jika ada pelatihan mengenai pembuatan laporan
keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Namun, PERT
chart menggambarkan bahwa untuk 10 barang produksi Agus Ceramics
membutuhkan waktu selama 3 hari untuk menyelesaikan produknya. Jika bapak
Agus mengikuti pelatihan maka waktu produksi Agus Ceramics akan berkurang
dan mengakibatkan produksi tidak tepat waktu.
Dari hasil analisis diatas maka masih banyak teori dari Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah yang tidak sesuai dengan praktek
pada UMKM Agus Ceramics. selain itu, masih ada beberapa pertimbangan
mengenai pembuatan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan EMKM pada UMKM sperti Agus Ceramics. pertimbangan yang akan
dilakukan mengenai biaya pembuatan laproran keuangan, waktu yang dimiliki
oleh UMKM, maupun kemampuan dari para UMKM dalam membuat laporan
keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa sebuah Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) merupakan salah satu pendorong bagi perkembangan
perekonomian di Indonesia. Hal ini dibuktikan bahwa UMKM di Indonesia
dapat menyerap tenaga kerja di lingkungannya dan membuka lapangan
pekerjaanya. Selain itu, UMKM dapat membuat sebuah produk buatan Indonesia
dan memperkenalakan Produk Indonesia ke mancanegara. Mengingat
pentingnya UMKM bagi perkembangan perekonomian di Indonesia, Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) membuat sebuah Standar Akuntansi Keuangan yang
diperuntukan untuk UMKM di Indonesia. Standart tersebut yaitu Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM).
SAK EMKM memiliki tiga Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan
Posisi Keuangan, Laporan Laba/Rugi, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Laporan keuangan digunakan oleh UMKM sebagai alat untuk menilai kinerja
dari UMKM tersebut, maupun alat yang digunakan untuk mempertimbangkan
sebuah UMKM dalam melakukan kredit ke bank.
Namun, dalam kegiatan operasionalnya, Agus Ceramics belum bisa
menerapkan SAK EMKM hal ini dikarenakan pemilik belum memiliki
pengetahuan mengenai pembuatan sebuah Laporan Keuangan. Hal ini
dibuktikan oleh penilaian kelayakan dari Technical, Economic, Legal,
Operational, dan Schedule (TELOS). Dari lima faktor TELOS, Agus Ceramics
tidak memenuhi 4 kriteria dari Faktor TELOS. Diantaranya yaitu, Technical,
Economic, Legal, Schedule.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan mengenai studi kelayakan SAK
EMKM terhadap UMKM Agus Ceramics, Pundong, Yogyakarta bahwa Agus
Ceramics belum layak untuk menerapkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Mikro, Kecil dan Menengah (SAK EMKM). Hal ini dibuktikan dengan adanya
ketidaksesuaian antara teori dari Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro,
Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) dengan praktek yang ada di Agus
Ceramics.
Selain itu, dari sisi teknik Agus Ceramics belum layak dalam menerapkan
SAK EMKM karena Bapak Agus belum memiliki keterampilan dalam
membuat laporan keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM sehingga dalam
menerapkan SAK EMKM belum memudahkan pemilik dalam melakukan
kegiatan operasionalnya. Dari sisi ekonomi, Agus Ceramics belum layak
karena manfaat yang didapatkan tidak sebanding dengan biaya yang
dikeluarkan oleh Agus Ceramics. Dari sisi hukum, Agus Ceramics juga belum
memadai dalam hukum karena dalam melakukan kegiatan operasionalnya
belum sesuai dengan undang-undang seperti belum membuat NPWP. Dari sisi
operasional layak karena SAK EMKM akan membantu Agus Ceramics dalam
menilai kinerja usahanya. Dari sisi jadwal agus ceramics akan mengalami
kesulitan dan memerlukan waktu yang lama sehingga dari sisi jadwal Agus
Ceramics belum layak dalam menerapkan SAK EMKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Alasan mengapa SAK EMKM belum diterapkan di Agus Ceramics adalah
karena masih kurangnya penyuluhan mengenai Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah, penyuluhan mengenai pentingnya
melakukan pencatatan akuntansi serta kurangnya pengetahuan mengenai
akuntansi bagi pengusaha UMKM terutama pada pengusaha kecil seperti Agus
Ceramics. Meskipun demikian pemilik dari Agus Ceramics berusaha
melakukan pencatatan yang sangat sederhana seperti pencatatan penjualan di
buku kecil walaupun pencatatan tidak dilakukan secara rutin. Hal yang perlu
dilakukan oleh IAI maupun pemerintah yaitu memberikan pelatihan kepada
para pengusaha UMKM mengenai SAK EMKM. Agar peraturan yang sudah
dibuat dapat diterapkan oleh UMKM yang ada di Indonesia. Sehingga tujuan
dari SAK EMKM yaitu untuk membantu UMKM yang ada di Indonesia
mengenai peminjaman uang ke bank maupun membantu UMKM untuk
mendapatkan investor dapat terwujud.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah peneliti tidak dapat menghitung
Harga Pokok Penjualan (HPP). Hal ini dikarenakan peneliti tidak mendapatkan
data yang lengkap mengenai persediaan awal, retur pembelian, potongan harga,
maupun persediaan barang akhir yang dimiliki oleh Agus Ceramics.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
C. Saran
Berikut adalah saran untuk pemerintah maupun pihak-pihak yang
bersangkutan yang dapat membantu usaha-usaha mikro, kecil, dan menengah
agar dapat menerapkan SAK EMKM:
1. Adanya pelatihan untuk pengusaha kecil mengenai pencatatan yang sesuai
dengan standar akuntansi.
2. Memberikan penyuluhan mengenai pentingnya melakukan pencatatan pada
setiap kegiatan operasional.
3. Bekerja sama dengan Perguruan Tinggi untuk membantu memberikan
pelatihan kepada UMKM.
Berikut adalah saran untuk Agus Ceramics agar layak menerapkan SAK
EMKM:
1. Melakukan pencatatan secara rutin pada setiap transaksi sebagai salah satu
dokumentasi kegiatan operasional dari Agus Ceramics.
2. Membuat nota pada setiap pelanggan yang melakukan pembelian di Agus
Ceramics.
3. Menyimpan dokumen-dokumen penjualan maupun pembelian sebagai
salah satu dokumentasi dari transaksi Agus Ceramics.
4. Mendaftarkan usahanya agar memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Berikut saran untuk penelitian selanjutnya : Melakukan penelitian mengenai
kelayakan UMKM dalam menerapkan SAK EMKM dengan aplikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
DAFTAR PUSTAKA
Cushing, Barry. E. 1983. Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan.
Jakarta: Erlangga Jakarta
Darmadi, Hamid. 2013. Dimensi-dimensi Metode Penelitian Pendidikan dan
Sosial. Bandung: Alfabeta
Diana, Anastasia & Setiawati, Lilis. 2011. Sistem Informasi Akuntansi:
Perancangan, proses, dan penerapan. Yogyakarta: C.V Andi Offset
Fatta, Hanif Al. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk
Keuanggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta:
C.V Andi Offset
IAI, Standar Akuntansi Keuangan http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-
keuangan/etap diakses pada tanggal 24 November 2017
Ikatan Akuntansi Indonesia.2016.Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro,
Kecil, dan Menengah. Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia
Hartono, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE
Romney, Marshall. B & Steinbart, Paul John. 2015. Accounting Information
System, 13th ed. New Jersey: Pearson Education
Prastowo, Dwi & Rifka Juliaty. 2002. Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan
Aplikasi, edisi kedua. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Samryn, L.M. 2011. Pengantar Akuntansi: Mudah Membuat Jurnal dengan
Pendekatan Siklus Transaksi. Jakarta: Rajawali Pers
Spillane, James J. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Suwardjono.1989. Akuntansi Pengantar. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Transkip Wawancara
Q: Apa nama usaha anda ?
A : Agus Ceramics
Q : Dimana letak tempat usaha tersebut ?
A: Dusun Nglorong, RT 01 Panjangrejo, Pundong, Bantul
Q : Siapakah pemilik dari usaha tersebut ?
A : Agus Sugiarto
Q : Bergerak dalam bidang apakah usaha ini ?
A : Gerabah home industry
Q : Berapakah jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan ?
A : Dari awal 15 orang, saat ini yang masih eksis untuk yang diluar
rumah ada 4, yang ada dirumah ada 3
Q : Berapa jam operasional perusahaan dalam sehari ?
A : Standartnya dari jam 8 pagi sampai 4 sore tapi karena kita tinggal
Dirumah sehingga tidak membatasi waktu.
Q : Bagaimana sejarah singkat dari perusahaan ?
A: Sejarah singkat dari Agus Ceramics ini tidak ada faktor turun
menurun tapi berdasarkan faktor usaha sendiri, ini bergerak pada
awal tahun 1999 awalnya hanya karena ketertarikan orang-orang sini
pandai membuat gerabah, sehingg saya terbesit untuk
mengembangkannya, saya mencoba untuk menekuni pengembangan
bentuk gerabaha, mulai dari tahun 1999 di awali oleh satu orang
sampai melibatkan beberapa warga sekitar hampir sekitar 20 orang
terlibat dalam usaha ini. Hal ini tetap berjalan hingga tahun 2006,
lalu terjadi gempa dan sempat terhenti dua tahun yang
mengakibatkan warga kurang minat menjadi pengrajin.
Q : Berapakah modal awal usaha ini ?
A : Modal awal usaha ini Rp 300.000 (tiga ratus ribu rupiah)
Q : Bagaimana cara perusahaan melakukan pemasaran?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
A: Meskipun saya gaptek saya mencoba untuk mengenal IT, saya
bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk ikut daftar di
aplikasi pemerintah. Dari situ mulai banyak orang yang mengenal
Agus Ceramics. saya juga melakukan pemasaran di sosial media
tetapi saya tidak tahu juga apakah ada pesanan atau tidak. Saya
juga ikut di pameran dari pameran lokal (sekaten) hingga ke tingkat
international (JCC) dengan modal nekat.
Q : Siapakah target pasar dari usaha tersebut ? (lingkungan usaha,
kondisi pasar, dan rencana perusahaan)
A : Target saya yang pasti yaitu anak-anak, ada remaja seperti vas-vas
bunga, dandewasa.
Q : Apa saja peralatan produksi dari perusahaan ?
A : Alat cetak ada ratusan hampir ribuan, alat putar ada 9 buah, tungku 3
buah untuk pembakaran, satu tunggku ladang, yang duanya oven,
alat penggiling atau ekstrudel ada 1 buah, sementara hanya alat alat
pembantu seperti soket.
Q : Bahan baku apa saja yang diperlukan selama kegiatan produksi ?
A : Bahan baku yang digunakan yaitu tanah liat, plastik, kayu bakar dan
gips untuk pembuatan cetakan lalu untuk finishing yaitu cat
tembok, cat minyak, dan air.
Q : Bagaimana proses produksi dari perusahaan ini ?
A : Proses pengelolahaan tanah digiling lalu pembuatan produk di ectak
atau diputer lalu proses revisi atau perbaikan lalu di angin-anginkan
lalu dikeringkan, lalu di pembakaran, lalu finishing dan
pembungkusan.
Q : Jelaskan mengenai penjualan di perusahaan ?
A : Pertama mereka memesan dengan menyodorkan model yang mereka
inginkan atau melihat-lihat di showroom, lalu memberikan DP
(down payment), lalu pihak agus ceramics akan menyediakan nota
sebagai tanda jadi, pada saat pengambilan barang pembeli akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
melunasi smeua dan mengembalikan nota yang telah diberikan untuk
ditandatangani sah sudah selesai.
Q : Jelaskan mengenai pembelian yang dilakukan di perusahaan?
A : Pertama kita melepon tempat penggiling tanah berapa yang kita
butuhkan lalu akan dikirimkan di tempat lalu pembayaran lunas.
Q : Jelaskan bagaimana cara penggajian untuk karyawan ?
A : Dulu harian setiap hari minggu pada hari sabtu itu penggajian.
Namun skearang gaji yang diberikan by order semua tergantung
jumlah pesanan.
Q : Apakah setiap kegiatan transaksinya perusahaan sudah melakukan
pencatatan ?
A : Nah itu selama ini kami tidak mencatat, kami hanya menulis dp
mereka berapa. Pencatatan ini awalnya kami harus membuat
terinci, setiap membeli apapun kami mencatat. Saya hanya
memiliki pengetahuan dasar dari jaman saya sekolah. Seperti debit,
kredit, dam keterangan.
Q: Apakah perusahaan sudah melakukan pencatatan aset dan
liabilitasnya ?
A : Kami belum membuat pencatatan mbak, untuk utang sama saja
kami belum mencatatat.
Q : Apakah perusahaan sudah melakukan pencatatan persediaan ?
A : Persediaan juga tidak kami catat.
Q : Apakah perusahaan pernah menerima modal dari pihak ekternal ?
A : Kami pernah, kami dimodali peralatan tungku yang besar tapi tidak
terpakai karena tidak selesai dibangun.
Q : Apakah perusahaan pernah melakukan kerja sama dengan pihak lain
atau sesama pengusaha gerabah ?
A : Sudah, itu kita membuat kemitraan. Kita taakan kuat dan maju jika
berdiri sendiri sehingga jika saya memiliki pelanggan yang
memesan banyak dan membutuhkan waktu yang cepat maka saya
meminta tolong kepada sesama pengrajin untuk bermitra bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Q : Apakah perusahaan sudah melakukan pencatatan aset tetap ?
A : Belum ada pencatatan
Q : Apakah setiap pendapatan perusahaan telah dicatat ?
A : Belum mencatat kami hanya mengetahu dari nota saja karena kami
tidak menghiung.
Q : Apakah setiap beban yang perusahaan lakukan selama kegiatan
operasionalnya telah dicatat ?
A : Beban juga belum di catet, kita hanya memebeli tanpa mencatat.
Q : Apakah perusahaan sudah memiliki NPWP ?
A : Kebijakan bupati bantu ada kelonggaran untuk home industry jadi
tidak punya NPWP tidak masalah, tidak memiliki ijin usaha juga
tidak masalah sehingga kebabalasan untuk tidak membuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 2
Purchase Order Container dari pelanggan Agus Ceramics yang berasal
dari Denmark
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 3
Nota Penjualan dari Agus Ceramics yang dibuat oleh peserta KKP XXIX
Fakultas Ekonomi, Universitas Santa Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 4
Surat Jalan yang dimiliki oleh Agus Ceramics yang telah dibuat oleh
peserta KKP XXIX Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma
Lampiran 5
Buku kas yang dibuat oleh Bapak Agus selaku pemilik Agus Ceramics
selama kegiatan operasional Agus Ceramics berjalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related