analisis hasil belajar materi kubus dan balok … · kesulitan, diagnosis kesulitan, perencanaan...
Post on 01-Jul-2019
248 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS HASIL BELAJAR MATERI KUBUS DAN BALOK
SEBELUM DAN SESUDAH MENGIKUTI PROSES
REMEDIASI SISWA KELAS VIII B SMP MARIA
IMMACULATA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Edith Avendita Asa Chrisiana
NIM: 121414116
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS HASIL BELAJAR MATERI KUBUS DAN BALOK
SEBELUM DAN SESUDAH MENGIKUTI PROSES
REMEDIASI SISWA KELAS VIII B SMP MARIA
IMMACULATA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Edith Avendita Asa Chrisiana
NIM: 121414116
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Pengkotbah 3:1-2
“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.
Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam,
ada waktu untuk mencabut yang ditanam”
Pengkotbah 3:11
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan
kekekalan dalam hati mereka”
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria,
Bapak dan ibu tercinta,
Adik-adik tersayang,
Sahabat-sahabat terkasih dan seluruh keluarga besar,
Terima kasih atas doa, dukungan, cinta, dan kasih yang selama ini diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN MOTTO
Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya.
Untuk itu janganlah takut untuk gagal dan cepat
putus asa dalam meraih cita-cita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Januari 2018
Penulis
Edith Avendita Asa Chrisiana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Edith Avendita Asa Chrisiana
NIM : 121414116
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: ANALISIS HASIL
BELAJAR MATERI KUBUS DAN BALOK SEBELUM DAN SESUDAH
MENGIKUTI PROSES REMEDIASI SISWA KELAS VIII B SMP MARIA
IMMACULATA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016. Dengan
demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak
untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya
maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 29 Januari 2018
Yang menyatakan,
Edith Avendita Asa Chrisiana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Edith Avendita Asa Chrisiana, 121414116. 2018. Analisis Hasil Belajar
Materi Kubus dan Balok Sebelum dan Sesudah Proses Remediasi Siswa Kelas
VIII B SMP Maria Immaculata Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana keterlaksanaan proses
remediasi materi kubus dan balok kelas VIII B SMP Maria Immaculata Yogyakarta;
(2) Bagaimana hasil belajar materi kubus dan balok sebelum dan sesudah proses
remediasi siswa kelas VIII B SMP Maria Immaculata Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Latar belakang penelitian ini
adalah berdasarkan PPL (Program Pengalaman Lapangan) dan hasil pengamatan
yang telah dilakukan beberapa kali di sekolah terdapat siswa yang mengalami
kesulitan belajar matematika. Penelitian ini bertujuan untuk membantu siswa yang
mengalami kesulitan belajar dengan memberikan pengajaran remedial agar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B
yang berjumlah 26 orang. Pengumpulan data pada penelitian menggunakan lembar
hasil observasi dan instrumen tes yang meliputi pre-test remedial, post-test remedial
dan tes hasil belajar. Uji instrumen dilakukan dengan uji validitas pakar. Cara
mendapatkan hasil penelitian dengan menganalisis hasil belajar sebelum dan
sesudah proses remediasi yaitu, pre-test remedial dan tes hasil belajar.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengajaran remedial siswa kelas VIII
B sudah berjalan 50% sesuai dengan jumlah siswa tuntas pada tes hasil belajar
sebanyak 13 orang. (1) Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pengajaran remedial
dilaksanakan dengan beberapa langkah yaitu tes dignostik, menemukan penyebab
kesulitan, diagnosis kesulitan, perencanaan pengajaran remedial, dan evaluasi
pengajaran remedial telah mengalami peningkatan presentase jumlah siswa tuntas
sebanyak 42.308% dari presentase jumlah siswa tuntas pada pre-test remedial
7.692% menjadi 50% pada presentase jumlah tes hasil belajar. (2) Penelitian ini
juga menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar sesudah proses
remediasi. Adanya peningkatan persentase jumlah siswa tuntas dari pre-test
remedial ke tes hasil belajar juga dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan pada
jumlah rata-rata siswa dari hasil pre-test remedial 46.203 menjadi 64.615 pada tes
hasil belajar. Berdasarkan paparan di atas, dengan adanya peningkatan persentasi
jumlah siswa tuntas dan peningkatan jumlah rata-rata siswa maka dapat
disimpulkan bahwa pengajaran remedial dapat memberikan perubahan yang positif
terhadap hasil belajar matematika siswa.
Kata kunci: pre-test, remedial, hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Edith Avendita Asa Chrisiana, 121414116. 2018. "Analysis of Learning
Outcomes Material of Cube and Cuboid Before and After the Remediation
Process of Students in Grade VIIIB of SMP Maria Immaculata Yogyakarta in
Academic Year 2015/2016". Thesis. Mathematics Education Program Study
Program, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma
University, Yogyakarta.
This research aims to know (1) How the implementation of the process of
remediation on materials of cube and cuboid students of class VIII B SMP Maria
Immaculata Yogyakarta; (2) How the results of learning on materials of cube and
cuboid before and after remediation process students of class VIII B SMPMaria
Immaculata Yogyakarta.
This research used descriptive qualitative. The background of this research was
based on the PPL (Program Pengalaman Lapangan) and the results of observation
that has been done several times in school there were students who had difficulties
learning math. This research aimed to help students who had learning difficulties
by providing remedial teaching in order to improve student learning outcomes. The
subjects of this research were students of class VIII B, amounting to 26 people. The
collection of data in this research used observation sheet and test instrument that
included remedial pre-test, remedial post-test, and learning result test. Instrument
test was done by expert validity test. How to get the results of research by analyzing
the results of learning before and after the remediation process, remedial pre-test
and test results learning.
The results of this research indicated that the remedial teaching of grade VIII
B students has been running 50% in accordance with the number of students got
past the target on the test result of learning as many as 13 people. (1) This study
also shows that remedial teaching was carried out with several steps: dignostic test,
finding the cause of difficulties, difficulty diagnosis, remedial teaching planning,
and remedial teaching evaluation has increased the percentage of the number of
students got past the target as much as 42.308% of the total number of complete
students in pre -test remedial 7.692% to 50% on the percentage of total number of
test results. (2) This study also shows that there was an increase in learning
outcomes after the remediation process. The increase in the percentage of the total
number of completed students from the remedial pre-test to the learning result test
can also lead to an increase in the average number of students from the remedial
pre-test results 46,203 to 64,615 on the test of learning outcomes. Based on the
above explanation, with the increasing percentage of completed students and the
increase of the average number of students so it can be concluded that remedial
teaching can provide positive changes to the student's mathematics learning
outcomes.
Keywords: pre-test, remedial, learning outcomes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
kasih, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi. Penyusunan
skripsi ini penulis mendapatkan dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak baik
yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
3. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu Cyrenia Novella Krisnamurti M.Sc. selaku dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan saran, arahan, dan
membimbing penulis dengan penuh kesabaran selama penyusunan skripsi
ini sampai selesai.
5. Segenap dosen dan staf karyawan Jurusan Pendidikan Matematika yang
telah membimbing dan pelayanan selama penulis menuntut ilmu di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
6. Sr. M. Lucy Hariwati OSF, S.Pd. selaku Kepala SMP Maria Immaculata
Yogyakarta yang telah mengijinkan untuk melakukan penelitian.
7. Juliana Erni Mutiani S. Pd. selaku guru Matematika Kelas VIII dan IX SMP
Maria Immaculata Yogyakarta yang telah membantu dan membimbing
selama melaksanakan penelitian di sekolah.
8. Siswa-siswa kelas VIII B tahun ajaran 2015/2016 yang telah membantu
selama penelitian di sekolah.
9. Bapak Yoseph Dwi Murwanto dan Ibu Sulistiani selaku orang tua, serta
Theodorus Febry Christian dan Paola Thererosari Asa Christin selaku adik-
adik yang telah mendoakan, memberikan semangat, memberikan dukungan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
dan memberikan motivasi selama penulis melakukan proses penyusunan
skripsi.
10. Antonius Ade S. B. P. yang telah mendoakan, memberikan semangat,
memberikan dukungan, dan memberikan motivasi selama penulis
melakukan proses penyusunan skripsi.
11. Sahabat-sahabat: Grace, Riris, Winda, Dedy, Anton, Dennis, Yovita, dan
Veronica Olivia Gita P. D. yang telah mendukung dan memberi semangat
selama penyusunan skripsi.
12. Teman-teman Pendidikan Matematika kelas C angkatan 2012 yang telah
membantu dan mendukung selama kuliah di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
13. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan berbagai kritik dan saran untuk menyempurnakan
penulisan dimasa mendatang. Penulis juga berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta, 29 Januari 2018
Penulis
Edith Avendita Asa Chrisiana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. 97
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I: PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Indentifikasi Masalah ................................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4
E. Pembatasan Masalah ................................................................................... 4
F. Penjelasan Istilah ........................................................................................ 5
G. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 7
BAB II: LANDASAN TEORI ................................................................................ 9
A. Diagnosis Kesulitan Belajar ....................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
B. Prosedur Pengajaran Remedial ................................................................ 10
C. Hasil Belajar .............................................................................................. 13
D. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 15
E. Bangun Ruang ........................................................................................... 17
F. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 28
BAB III: METODE PENELITIAN ..................................................................... 31
A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 31
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 31
C. Subjek penelitian ...................................................................................... 32
D. Objek Penelitian ........................................................................................ 32
E. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 32
F. Instrumen Penelitian................................................................................... 35
G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 41
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 43
BAB IV: PENGUMPULAN DATA, PENYAJIAN DATA, DAN ANALISIS
DATA..................................................................................................................... 47
A. Pelaksanaan Pengumpulan Data ................................................................ 47
B. Penyajian Data ........................................................................................... 50
C. Pembahasan ................................................................................................ 62
D. Kelemahan Penelitian................................................................................. 92
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 94
A. Kesimpulan ................................................................................................ 94
B. Saran ........................................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Volume Kubus ...................................................................................... 25
Tabel 3.1 Lembar Observasi ................................................................................. 34
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Pre-test Remedial .................................................. 36
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Post-test Remedial ................................................ 37
Tabel 3.4 Interpretasi Tingkat Validitas ............................................................... 40
Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Reliabilitas ............................................................ 41
Tabel 3.6 Kriteria Hasil Belajar ............................................................................ 42
Tabel 4.1 Nilai Pre-test Remedial ......................................................................... 52
Tabel 4.2 Hasil Lembar Observasi ........................................................................ 54
Tabel 4.3 Analisis Kesulitan-kesulitan Siswa ........................................................ 57
Tabel 4.4 Nilai Post-test Remedial ....................................................................... 70
Tabel 4.5 Nilai Tes Hasil Belajar ........................................................................... 72
Tabel 4.6 Nilai Siswa ............................................................................................ 75
Tabel 4.7 Kategori Pre-test Remedial ................................................................... 77
Tabel 4.8 Keterangan Hasil Pre-test dan Hasil Belajar Siswa ............................... 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Balok ABCD.EFGH ......................................................................... 17
Gambar 2.2 Diagonal Sisi Balok.......................................................................... 18
Gambar 2.3 Bidang Diagonal Balok .................................................................... 19
Gambar 2.4 Diagonal Ruang Balok ................................................................... 19
Gambar 2.5 Kubus ABCD.EFGH ....................................................................... 20
Gambar 2.6 Diagonal Sisi Kubus ......................................................................... 22
Gambar 2.7 Bidang Diagonal Kubus ................................................................... 22
Gambar 2.8 Diagonal Ruang Kubus .................................................................... 23
Gambar 2.9 Balok dan Jaring-jaring Balok ......................................................... 23
Gambar 2.10 Kubus dan Jaring-jaring Kubus ....................................................... 23
Gambar 2.11 Balok ABCD.EFGH ........................................................................ 23
Gambar 2.12 Volume Balok ................................................................................. 25
Gambar 2.13 Volume Balok .................................................................................. 26
Gambar 2.14 Kubus ABCD.EFGH ....................................................................... 26
Gambar 2.15 Volume Kubus ................................................................................. 26
Gambar 2.16 Kerangka Berpikir ............................................................................ 30
Gambar 4.1 Diagram Presentase Ketuntasan Belajar Siswa .................................. 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A.1 ................................................................................................. 101
LAMPIRAN B.1 .................................................................................................. 102
LAMPIRAN B.2 .................................................................................................. 105
LAMPIRAN B.3 .................................................................................................. 121
LAMPIRAN B.4 .................................................................................................. 136
LAMPIRAN B.5 .................................................................................................. 150
LAMPIRAN C.1 .................................................................................................. 166
LAMPIRAN C.2 .................................................................................................. 167
LAMPIRAN C.3 .................................................................................................. 168
LAMPIRAN C.4 .................................................................................................. 171
LAMPIRAN C.5 .................................................................................................. 175
LAMPIRAN D.1 ................................................................................................. 181
LAMPIRAN D.2 ................................................................................................. 182
LAMPIRAN D.3 .................................................................................................. 184
LAMPIRAN E.1 .................................................................................................. 185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dalam suatu negara, tingkat pendidikan dianggap penting karena
menjadi salah satu indikator bahwa suatu negara dapat disebut negara maju.
Di Indonesia sendiri, pemerintah bahkan telah mengatur segala sesuatu yang
berkaitan tentang pendidikan ke dalam Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 yang bertujuan untuk memajukan
pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan,
pemerintah Indonesia pun terus berupaya menciptakan tempat yang dapat
mendukung proses mengembangkan pendidikan salah satunya dengan
adanya jalur pendidikan formal yaitu melalui sekolah. Di sekolah pun, siswa
dapat memperoleh pendidikan berupa berbagai ilmu pengetahuan yang
salah satunya adalah matematika. Oleh karena itu, dengan adanya
matematika diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan suatu
negara agar mampu disebut sebagai negara maju.
Matematika merupakan ilmu yang dianggap penting karena aplikasinya
dapat membantu siswa dalam kehidupan sehari-hari namun sering dianggap
sulit. Berdasarkan PPL (Program Pengalaman Lapangan) dan hasil
pengamatan yang telah dilakukan beberapa kali di sekolah, peneliti masih
menemukan beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar
matematika. Gejala-gejala kesulitan belajar ini terjadi karena terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
beberapa siswa mendapatkan hasil belajar di bawah nilai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Adapun penyebab terjadinya kesulitan belajar yaitu:
siswa hanya mengandalkan remedial untuk memperbaiki nilai sehingga
ketika dalam proses pembelajaran siswa tidak memperhatikan penjelasan
materi yang telah diberikan. Ketika guru memberikan tugas untuk
dikerjakan di rumah, siswa tidak menyelesaikannya dengan memberikan
berbagai alasan. Ketika tiba saat untuk ulangan harian, terdapat beberapa
siswa mengaku tidak belajar dengan serius sehingga siswa tidak
menyelesaikan soal yang telah diberikan. Berdasarkan paparan alasan yang
menjadi kesulitan belajar siswa di atas, guru pun memberikan pertolongan
kepada siswa-siswa berupa pengajaran remedial yang bertujuan untuk
meingkatkan hasil belajar siswa di sekolah.
Berdasarkan jurnal Pengaruh Program Remedial terhadap Ketuntasan
Belajar Siswa yang ditulis oleh Wiwik Chrisnajanti dalam Jurnal
Pendidikan Penabur (2002). Pada jurnal tersebut, program remedial
mempunyai pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa karena
menunjukkan adanya peningkatan signifikan setelah siswa melaksanakan
remedial. Dengan demikian, pelaksanaan program remedial diharapkan
dapat menolong siswa yang mengalami kesulitan belajar untuk mencapai
ketuntasan belajar.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti terdorong untuk mengadakan
penelitian tentang analisis hasil belajar siswa sebelum dan sesudah
pembelajaran remedial terhadap hasil belajar matematika siswa karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
peneliti ingin memastikan adanya peningkatan yang positif terhadap nilai
hasil belajar siswa setelah pengajaran remedial dilaksanakan. Penelitian
akan dilaksanakan bersama siswa kelas VIII B karena kelas tersebut
memiliki jumlah terbanyak dari siswa yang mendapatkan hasil belajar di
bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan pokok bahasan kubus
dan balok, karena di sekolah pokok bahasan tersebut yang sedang
berlangsung. Dengan demikian maka penelitian secara khusus akan
mengkaji mengenai “Analisis Hasil Belajar Materi Kubus dan Balok
Sebelum dan Sesudah Proses Remediasi Siswa Kelas VIII B SMP Maria
Immaculata Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016”.
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat
diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:
1. Beberapa siswa tidak memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan
materi matematika.
2. Beberapa siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru sebagai
latihan di rumah.
3. Beberapa siswa tidak mempersiapkan diri dengan baik ketika
diadakannya ulangan harian matematika.
4. Beberapa siswa hanya mengandalkan program pengajaran remedial.
5. Beberapa siswa memperoleh nilai di bawah KKM (75).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana keterlaksanaan proses remediasi pada materi kubus dan
balok siswa kelas VIII B SMP Maria Immaculata Yogyakarta?
2. Bagaimana hasil belajar materi kubus dan balok sebelum dan sesudah
proses remediasi siswa kelas VIII B SMP Maria Immaculata
Yogyakarta?
D. Tujuan Penelitian
Dari penjabaran rumusan masalah di atas peneliti menentukan tujuan
penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui keterlaksanaan proses remediasi pada materi kubus
dan balok kelas VIII B SMP Maria Immaculata Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui hasil belajar materi kubus dan balok sebelum dan
sesudah proses remedial siswa kelas VIII B SMP Maria Immaculata
Yogyakarta.
E. Pembatasan Masalah
Agar peneliti lebih fokus dalam pembahasan maka penulis
membatasi masalah. Adapun pembatasan-pembatasan masalah, antara
lain:
1. Materi matematika yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi
pada pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok khususnya dalam
menyelesaian persoalan matematika seperti menentukan sisi, rusuk,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
titik sudut, diagonal sisi, bidang diagonal, diagonal ruang, penerapan
rumus luas permukaan, dan rumus volume.
2. Pada penelitian ini, peneliti mencari apa saja yang masih dianggap
sulit oleh siswa pada pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok
khususnya dalam menyelesaikan persoalan seperti menentukan sisi,
rusuk, titik sudut, diagonal sisi, bidang diagonal, diagonal ruang,
penerapan rumus luas permukaan, dan rumus volume, serta
melakukan kegiatan wawancara terhadap siswa yang masih
mengalami kesulitan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan
nilai hasil belajar setelah dilakukannya pengajaran remedial pada
pokok bahasan kubus dan balok.
3. Pada penelitian ini, subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas VIII
B SMP Maria Immaculata Yogyakarta dan dilakukan pada semester
II tahun pelajaran 2015/2016.
F. Penjelasan Istilah
Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang sangat penting
untuk memahami penelitian ini. Istilah-istilah yang berhubungan dengan
penelitian perlu kiranya ditegaskan, antara lain:
1. Analisis
Dalam KBBI analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa
(karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Pengajaran Remedial
Dalam Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial
(Entang, 1984: 31), pengajaran remedial merupakan kegiatan yang
bertujuan untuk membantu siswa-siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Pengajaran remedial juga merupakan langkah lanjutan dari
kegiatan diagnosis kesulitan belajar dan harus dilandasi kegiatan
diagnosis. Dengan demikian, hasil dari kegiatan diagnosis kesulitan
dalam belajar dapat membantu guru untuk melaksanakan pengajaran
remedial dengan baik. Selain itu, dalam kegiatan pengajaran
remedial, seorang guru dituntut untuk melakukan: menelaah kembali
siswa yang akan diberikan bantuan, mengadakan alternatif tindakan,
dan evaluasi pengajaran remedial agar bantuan yang diberikan dapat
secara tepat kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar.
3. Hasil Belajar
Dalam Evaluasi Pembelajaran (Asep Jihad dan Abdul Haris,
2013: 14), menurut Abdurrahman (1999) hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
Sedangkan menurut Usman (2001), hasil belajar dikelompokkan ke
dalam tiga kategori yaitu domain kognitif, afektif, dan
psokomotorik. Dengan demikian, dapat menyimpulkan bahwa hasil
belajar merupakan sesuatu yang diperoleh siswa melalui kegiatan
belajar yang dikelompokkan kedalam kategori domain kognitif,
afektif dan psikomotorik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi siswa, guru
dan peneliti sendiri.
1. Bagi siswa
a. Siswa dapat mengetahui kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami
selama proses menyelesaikan persoalan pada materi bangun ruang
kubus dan balok.
b. Siswa dapat mengetahui kesalahan-kesalahan apa saja yang
dilakukan selama proses menyelesaikan persoalan pada materi
bangun ruang kubus dan balok.
c. Siswa semakin teliti dan terampil dalam menyelesaikan persoalan
pada materi bangun ruang kubus dan balok.
2. Bagi guru
a. Guru dapat mengetahui kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami
oleh siswa ketika menyelesaikan persoalan pada materi bangun
ruang kubus dan balok.
b. Guru dapat mengetahui kesalahan-kesalahan apa saja yang
dilakukan oleh siswa selama proses menyelesaikan persoalan pada
materi bangun ruang kubus dan balok.
c. Guru dapat menentukan metode pembelajaran yang tepat agar siswa
tidak mengalami kesulitan dalam belajar matematika, khususnya
materi kubus dan balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Bagi peneliti
a. Peneliti dapat menjawab persoalan yang ada berdasarkan hasil
pengamatan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
b. Peneliti dapat mengetahui bagaimana cara untuk mengatasi siswa
yang mengalami kesulitan belajar matematika.
c. Peneliti dapat mengetahui metode pembelajaran yang tepat agar
dapat memotivasi siswa dalam belajar matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Diagnosis Kesulitan Belajar
Dalam Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial (Entang,
1984: 10), diagnosis kesulitan belajar merupakan upaya untuk menemukan
kelemahan yang dialami seorang siswa dalam belajar, dengan cara yang
sistematis, dan disertai gejala seperti nilai prestasi hasil belajar yang rendah,
tidak bergairah dalam mengikuti pelajaran, kurang motivasi dalam
mengerjakan tugas dan sebagainya. Kegiatan diagnosis kesulitan belajar,
siswa hendaknya diarahkan oleh guru yang bersangkutan untuk menemukan
letak kesulitan yang dialami dengan tujuan untuk menemukan faktor-faktor
penyebab kesulitan belajar.
Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa dapat berasal dari
dalam maupun dari luar diri siswa. Apabila faktor-faktor penyebab kesulitan
belajar pada siswa telah ditemukan, maka guru haruslah merencanakan
alternatif tindakan agar dapat memberikan pertolongan yang tepat, seperti
memberikan pertolongan berupa pengajaran remedial. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa diagnosis kesulitan belajar merupakan usaha
yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan untuk memahami dan
menetapkan sifat kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Faktor-
faktor yang menyebabkan, serta tindakan yang menetapkan
kemungkinan-kemungkinan mengatasi kesulitan belajar dapat dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
secara pencegahan, secara penyembuhan, maupun secara
pengembangan yang berdasarkan pada data dan informasi yang telah
diperoleh.
B. Prosedur Pengajaran Remedial
1. Pengajaran Remedial
Dalam Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial
(Entang, 1984: 31), pengajaran remedial merupakan langkah
lanjutan dari kegiatan diagnosis kesulitan belajar. Kegiatan
pengajaran remedial harus dilandasi dengan kegiatan diagnosis.
Dengan demikian, kegiatan pengajaran remedial akan dapat
terlaksana dengan baik. Dalam melaksanakan kegiatan pengajaran
remedial, seorang guru dituntut untuk:
a. Menelaah kembali siswa yang akan diberikan bantuan
Pada tahap ini guru diharapkan untuk menelaah kembali
siswa yang akan di beri bantuan berdasarkan hasil diagnosis.
Bagi guru, kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran
yang sudah pasti tentang siswa, dengan letak kesulitan belajar
yang dialami. Dengan demikian, guru dapat menetapkan faktor-
faktor penyebab kesulitan yang dialami oleh siswa.
b. Alternatif tindakan
Kegiatan alternatif tindakan merupakan kegiatan lanjutan
dari kegiatan menelaah kembali siswa yang akan di beri bantuan.
Ketika sudah mendapatkan gambaran tentang siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
memerlukan bantuan, barulah direncanakan alternatif tindakan
yang sesuai dengan karakteristik kesulitan yang dihadapi oleh
siswa. Alternatif tindakan dapat berupa:
1) Siswa diminta untuk mempelajari kembali materi yang telah
diberikan.
2) Siswa diminta untuk mencoba alternatif kegiatan lain yang
setara dengan kegiatan belajar-mengajar yang sudah
ditempuh.
3) Apabila kesulitan belajar siswa yang bersangkutan
disebabkan oleh sikap negatif siswa terhadap guru, pelajaran
dan situasi belajar, kebiasaan belajar yang salah atau masalah
dalam hubungan dengan orang tua, teman sebaya dan
sebagainya, maka siswa tersebut terlebih dahulu diberikan
pelayanan bimbingan dan penyuluhan yang bersifat
psikoterapi secara individual maupun kelompok.
4) Jika permasalahan sudah diatasi maka akan dilanjutkan
dengan pengajaran remedial.
c. Evaluasi pengajaran remedial
Pada akhir kegiatan pengajaran remedial hendaknya
dilakukan evaluasi kembali untuk mengetahui sampai sejauh
mana pengajaran remedial tersebut dapat meningkatkan prestasi
siswa. Tujuan utama dalam evaluasi pengajaran remedial yaitu
siswa dapat memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Bila ternyata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
masih belum berhasil maka hendaknya dilaksanakan kembali
diagnosis, prognosis, dan pengajaran remedial berikutnya.
2. Pendekatan Pengajaran Remedial
Ada tiga pendekatan yang dapat dipergunakan dalam pengajaran
remedial yaitu:
a. Pendekatan pencegahan (preventive)
Pendekatan pencegahan atau preventive dapat dilakukan
dengan melihat hasil pre-test pada siswa sebelum memulai
proses pengajaran. Berdasarkan hasil pre-test guru akan dapat
mendeteksi bawa seorang siswa mungkin akan mengalami
kesulitan dalam proses belajarnya. Oleh karena itu, guru
hendaknya dapat meminimalisir kesulitan belajar pada siswa
dengan menciptakan kondisi belajar yang efektif.
b. Pendekatan Penyembuhan (curative)
Pendekatan penyembuhan diberikan kepada siswa yang telah
mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar. Gejala yang
ditimbulkan pada siswa yang mengalami kesulitan belajar yaitu
prestasinya sangat rendah dibandingkan dengan kriteria tingkat
keberhasilan yang ditetapkan. Pendekatan penyembuhan dapat
diberikan oleh guru dengan layanan bimbingan belajar langsung
secara individu maupun kelompok pada siswa yang mengalami
kesulitan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
c. Pendekatan Perkembangan (developmental)
Pendekatan perkembangan merupakan tindakan yang
menuntut seorang guru untuk mengawasi secara terus menerus
selama proses belajar mengajar berlangsung. Ketika guru
mengetahui adanya kesulitan pada siswa, guru sebaiknya segera
mencarikan alternatif tindakan dan senantiasa mengikuti
perkembangan siswa. Tindakan yang dapat guru berikan pada
siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan mengadakan
pengajaran remedial. Bagi siswa yang tidak mengalami kesulitan
belajar, guru dapat memberikan pendekatan perkembangan
dengan tindakan dengan memberikan pengayaan.
C. Hasil Belajar
Dalam Evaluasi Pembelajaran (Jihad, Asep dan Abdul Haris, 2013:
14), terdapat beberapa pengertian tentang hasil belajar dari beberapa
ahli. Menurut Abdurrahman (1999), hasil belajar adalah kemampuan
yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Menurut Benjamin
S. Bloom tiga ranah (domain) hasil belajar yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Menurut A. J. Romizowski hasil belajar merupakan
keluaran (outputs) dari suatu sistem pemrosesan masukan (input).
Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi
sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (performance).
Usman (2001), menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa
sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
direncanakan guru sebelumnya yang dikelompokkan kedalam tiga
kategori, yakni domain kognitif, afektif, dan psikomotor.
Berdasarkan definisi hasil belajar menurut beberapa ahli yang telah
dipaparkan di atas, peneliti lebih menyoroti definisi hasil belajar
menurut Abdurrahman (1999) dan Usman (2001) dalam Evaluasi
Pembelajaran (Jihad, Asep dan Abdul Haris, 2013). Dengan demikian,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar merupakan sesuatu
yang diperoleh siswa melalui kegiatan belajar yang dikelompokkan
kedalam kategori domain kognitif, afektif dan psikomotor. Berikut
kategori domain hasil belajar pada siswa:
1. Domain kognitif
Pada kategori domain kognitif, hasil belajar yang diperoleh siswa
yaitu sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas otak, meliputi:
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisa, sintesa, dan evaluasi.
2. Domain afektif
Pada kategori afektif, hasil belajar yang diperoleh siswa yaitu
sesuatu yang berkaitan dengan emosi, meliputi: menerima atau
memperhatikan, merespon, penghargaan, mengorganisasikan, dan
mempribadi (mewatak).
3. Domain psikomotorik
Pada kategori domain psikomotorik, hasil belajar yang doperoleh
siswa yaitu sesuatu yang berkaitan dengan perilaku gerakan,
keterampilan, dan kemampuan fisik seseorang, meliputi: menirukan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
memanipulasi, keseksamaan (precision), artikulasi (articulation),
dan naturalisasi.
Oleh karena itu, peneliti akan lebih menyoroti hasil belajar siswa
berdasarkan kategori domain kognitif yang meliputi pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisa, sintesa, dan evaluasi. Sedangkan
untuk hasil belajar domain kognitif dapat berupa nilai atau nilai yang
diperoleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
D. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan permasalahan yang peneliti ambil
berdasarkan dengan beberapa jurnal seperti: Pertama, Jurnal yang berjudul
Pengaruh Program Remedial terhadap Ketuntasan Belajar Siswa yang
ditulis oleh Wiwik Chrisnajanti dalam Jurnal Pendidikan Penabur (2002:
81). Pada jurnal tersebut penulis ingin mencari tahu sejauh mana pengajaran
remedial memengaruhi pencapaian ketuntasan belajar siswa. Penulis jurnal
juga menyimpulkan berdasarkan hasil analisis data secara statistik, program
remedial berpengaruh positif terhadap hasil belajar dalam mencapai
ketuntasan belajar. Dengan demikian penulis juga menyimpulkan bahwa
program remedial dapat menolong siswa yang mengalami kesulitan belajar
untuk mencapai ketuntasan belajar.
Kedua, Jurnal yang berjudul Pengaruh Pemberian Remedial terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Keanekaragaman Hayati. Pada
jurnal tersebut penulis ingin mengetahui pengaruh pemberian remedial
terhadap hasil belajar siswa pada materi keanekaragaman hayati. Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
jurnal juga menyimpulkan berdasarkan hasil wawancara terhadap guru
biologi di kelas X dengan penelitian one group pre-test dan post-test pada
sampel siswa kelas X3, X4, dan X5 yang tidak tuntas. Data penelitian ini
berupa data kualitatif deskriptif analisis diagnostik kesulitan belajar siswa
berdasarkan rata-rata nilai ulangan harian dan ulangan remedial. Penulis
jurnal juga menyimpulkan bahwa terjadinya peningkatan nilai rata-rata
siswa saat ulangan remedial pada ketiga kelas tersebut. Dengan demikian
penulis menyatakan bahwa pemberian remedial berpengaruh terhadap
peningkatan hasil belajar siswa. Kesimpulan oleh penulis diperoleh dengan
metode survey analitik penilaian ulang pada remedial.
Ketiga, Jurnal yang berjudul The Effect of Remedial Instruction on
Mathematical Achievement yang ditulis oleh Esther Ottley. Pada jurnal
tersebut, studi ini dirancang untuk menyelidiki dan mengartikan tentang
efektifitas dari program remedial matematika pada mahasiswa Universitas
Howard di Washington, D. C. Penulis juga menyimpulkan adanya kemajuan
yang signifikan secara umum setelah masa remedial.
Berdasarkan beberapa penelitian relevan di atas, peneliti akan melakukan
penelitian yang serupa untuk mengetahui adanya pengaruh pengajaran
remedial terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan responden
penelitian yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
E. Bangun Ruang Sisi Datar
Balok
Dalam Geometry (Barry, Kantowitz dkk, 1987), ” A rectangular
parallelepiped is a right rectangular prism.” Artinya balok adalah suatu
prisma tegak persegi panjang.
A. Unsur-unsur Balok
1. Sisi
Sisi balok adalah daerah persegi panjang pada balok. Balok
mempunyai tiga pasang sisi yang masing-masing pasang
berbentuk persegi panjang yang sama bentuk dan ukurannya.
Pada Gambar 2.1, sisi balok adalah BCGF.
2. Rusuk
Rusuk balok adalah pertemuan dua sisi berupa ruas garis
pada bangun ruang. Balok mempunyai 12 rusuk. Rusuk-rusuk
terbagi dalam tiga bagian (panjang balok, tinggi balok, dan lebar
balok). Pada Gambar 2.1, rusuk balok adalah HG .
Keterangan:
1. Sisi: BCGF
2. Rusuk: HG
3. Titik sudut: A
2
3
1
A B
C D
E F
H G
Gambar 2.1: Balok ABCD.EFGH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3. Titik sudut
Titik sudut adalah titik potong tiga buah rusuk. Titik sudut
pada balok seluruhnya ada 8 buah. Pada Gambar 2.1, titik sudut
balok adalah A.
B. Diagonal Balok
Balok memiliki diagonal sisi, bidang diagonal, dan diagonal
ruang.
1. Diagonal Sisi Balok
Diagonal sisi pada balok adalah ruas garis yang
menghubungkan dua titik sudut yang terletak pada rusuk-rusuk
berbeda pada satu sisi balok. Balok mempunyai 12 buah
diagonal sisi. Diagonal sisi pada balok tidak semuanya
mempunyai panjang yang sama, sesuai pada ukuran sisi balok
tersebut. Pada Gambar 2.2, yang disebut diagonal sisi balok
yaitu BE , BG , dan EG .
2. Bidang Diagonal Balok
Bidang diagonal pada balok adalah daerah poligon yang
dibatasi oleh dua rusuk dan dua diagonal sisi yang sejajar dan
H p
q r
Keterangan:
p ( EG ): diagonal sisi balok
q ( BG ): diagonal sisi balok
r ( BE ): diagonal sisi balok
A B
C D
E F
G
Gambar 2.2: Diagonal Sisi Balok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
tidak terletak pada satu sisi balok. Pada Gambar 2.3, bidang
diagonal balok adalah ACGE.
3. Diagonal Ruang Balok
Diagonal ruang pada balok adalah ruas garis yang
menghubungkan dua titik sudut yang terletak segaris dan sebidang.
Sebuah balok mempunyai 4 pasang sudut yang berhadapan. Jika titik
sudut sehadap kita hubungkan maka diperoleh diagonal ruang balok.
Pada Gambar 2.4, diagonal ruang adalah DF .
A B
C D
E F
H G
Gambar 2.3: Bidang Diagonal Balok
A B
C D
E F
H G
Gambar 2.4: Diagonal Ruang Balok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Kubus
Berdasarkan definisi balok, kubus adalah suatu bangun balok khusus.
A. Unsur-unsur Kubus
1. Sisi
Sisi kubus adalah daerah persegi pada kubus. Sisi kubus dibagi
menjadi dua bagian yaitu:
a. Sisi alas
Pada Gambar 2.5, alas kubus yaitu ABCD dan atap kubus
yaitu EFGH saling sejajar.
b. Sisi tegak
Sisi tegak kubus terdiri atas sisi depan, belakang, kiri, dan
sisi kanan. Pada Gambar 2.5, sisi depan yaitu ABFE dan sisi
belakang yaitu DCGH saling sejajar. Pada Gambar 2.5, sisi kiri
yaitu ADHE dan sisi kanan yaitu BCGF saling sejajar.
2. Rusuk
Rusuk adalah pertemuan dua sisi berupa ruas garis pada bangun
ruang. Rusuk kubus dibagi menjadi dua bagian yaitu:
Keterangan:
1. Sisi: BCGF
2. Rusuk: HG
3. Titik sudut: C
2
3
1
A B
C D
E F
H G
Gambar 2.5: Kubus ABCD.EFGH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
a. Rusuk datar
Rusuk datar pada kubus terdiri atas rusuk alas dan rusuk atas.
Rusuk alas dan rusuk atas kubus masing-masing ada 4. Pada
Gambar 2.5, rusuk alas yaitu AB , BC , CD , dan DA ,
sedangkan rusuk atas yaitu EF , FG , GH , dan HE .
b. Rusuk tegak
Rusuk tegak adalah rusuk yang tegak lurus terhadap rusuk
alas. Pada Gambar 2.5, rusuk tegak yaitu AE , BF , CG , dan
DH .
3. Titik Sudut
Titik sudut kubus adalah titik potong tiga buah rusuk. Pada
Gambar 2.5, titik-titik sudut kubus yaitu titik A, B, C, D, E, F, G,
dan H.
B. Diagonal Kubus
Bangun ruang kubus memiliki diagonal sisi, bidang digonal, dan
diagonal ruang.
1. Diagonal Sisi Kubus
Diagonal sisi kubus adalah ruas garis yang menghubungkan dua
titik sudut yang berhadapan dalam suatu kubus. Pada Gambar 2.6,
diagonal sisi kubus adalah CF . Telah diketahui bahwa sisi kubus
berbentuk persegi. Jadi, BCGF berbentuk persegi. Misalkan
panjang BC = 𝑎 cm, dengan menggunakan dalil Pythagoras
maka akan diperoleh:
B C
G F
Gambar 2.6: Diagonal Sisi Kubus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
CF = √𝑎2 + 𝑎2
CF = √2𝑎2
CF = 𝑎√2
2. Bidang Diagonal Kubus
Bidang diagonal pada kubus adalah daerah poligon yang dibatasi
oleh dua rusuk dan dua diagonal sisi yang sejajar dan tidak terletak
pada satu sisi kubus. Pada Gambar 2.7, bidang diagonal kubus yaitu
ABGH.
3. Diagonal Ruang Kubus
Diagonal ruang pada kubus adalah ruas garis yang
menghubungkan dua titik sudut yang terletak segaris dan sebidang.
Kubus memiliki delapan titik sudut. Pada Gambar 2.8, diagonal
ruang kubus adalah DF .
H
A
C
B
E
D
F
G
Gambar 2.8: Diagonal Ruang Kubus
A B
C D
E F
H G
Gambar 2.7: Diagonal Bidang Kubus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Jaring-jaring Balok dan Kubus
A. Jaring-jaring balok
Jaring-jaring balok adalah rangkaian sisi-sisi balok yang jika
dibentangkan akan terbentuk sebuah bidang datar. Berikut merupakan
balok ABCD.EFGH beserta jaring-jaringnya:
B. Jaring-jaring Kubus
Jaring-jaring kubus adalah rangkaian sisi-sisi kubus yang jika
dibentangkan akan terbentuk sebuah bidang datar. Berikut merupakan
kubus ABCD.EFGH beserta jaring-jaringnya
A B
C D
E F
H G
A E F B
H D
H G
C
E
H G
E F
Gambar 2.10: Kubus ABCD.EFGH dan Jaring-jaring Kubus
D C
F E
Gambar 2.9: Balok ABCD.EFGH dan Jaring-jaring Balok
E B
C
F
A
D
E
H G
A
H
H
B
G
G
F E
H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Luas Permukaan Balok dan Kubus
Jaring -jaring balok terdiri atas 6 persegi panjang yang merupakan sisi-
sisi balok tersebut. Jika dimisalkan 𝑝 = panjang balok, 𝑙 = lebar balok, dan
𝑡 = tinggi balok maka:
Luas permukaan balok = 𝑙𝑡 + 𝑝𝑡 + 𝑝𝑙 + 𝑙𝑡 + 𝑝𝑡 + 𝑝𝑙
= 𝑙𝑡 + 𝑙𝑡 + 𝑝𝑡 + 𝑝𝑡 + 𝑝𝑙 + 𝑝𝑙
Luas permukaan balok = 2𝑙𝑡 + 2𝑝𝑡 + 2𝑝𝑙
Luas permukaan balok = 2(𝑙𝑡 + 𝑝𝑡 + 𝑝𝑙)
Volume Balok dan Kubus
Volume diukur dalam satuan kubik.
A. Volume Balok
Pada Gambar 2.12, balok tersusun atas 5 kubus satuan, sehingga volume
balok tersebut adalah 5 𝑐𝑚3.
Pada Gambar 2.12, balok tersebut tersusun atas 10 kubus satuan
sehingga volume balok tersebut adalah 10 𝑐𝑚3.
1 cm 1 cm
1 cm
Gambar 2.12: Volume Balok
B
C
F
A
D
E
H G
p
p
t
t
l
Gambar 2.11: Balok ABCD.EFGH dan jaring-jaring balok ABCD.EFGH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Panjang balok terdiri atas 5 kubus satuan, panjang balok 6 cm. Lebar
balok terdiri atas 2 kubus satuan, lebar balok 2 cm.Tinggi balok terdiri
atas 1 kubus satuan, tinggi balok 1 cm.
Maka dapat ditentukan volume balok adalah:
𝑉 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡 dengan,
p = panjang, l = lebar, t = tinggi, dan V = volume balok.
B. Volume Kubus
Untuk mencari volume kubus kita dapat menggunakan kubus satuan,
yaitu kubus dengan panjang rusuk 1 cm. Volume kubus satuan adalah 1
𝑐𝑚3 .
2 cm
5 cm
1 cm
Gambar 2.13: Volume Balok
1 cm
1 cm
1 cm A B
C D
E F
H G
Gambar 2.14: Kubus ABCD.EFGH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Perhatikan gambar kubus berikut:
Maka dapat ditentukan volume kubus adalah:
𝑉 = 𝑠3
Dengan,
𝑉 = volume kubus dan 𝑠 = panjang rusuk kubus.
Aplikasi Kubus dan Balok dalam Kehidupan
Dengan pengetahuan mengenai kubus dan balok, kita dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk memecahkan berbagai
kasus yang berkaitan dengan kubus dan balok.
Kubus Panjang
Rusuk
Banyak
Kubus
Satuan
Volume
Kubus
1 1 cm 1 13 = 1
2 2 cm 8 23 = 8
3 3 cm 27 33 = 27
4 4 cm 64 43 = 64
... s cm ... ...
Tabel 2.1: Volume Kubus
Gambar 2.15: Volume Kubus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Contoh 1:
Sebuah akuarium mempunyai ukuran panjang 10 dm, lebar 5 dm, dan
tinggi 5 dm, diisi air 3
4 nya. Tentukanlah volume air dalam akuarium
tersebut.
Penyelesian:
Volume air = 3
4 × 10 dm × 5 dm × 5 dm
= 3
4 × 250 dm3
= 1875 dm3
Jadi, volume air adalah 1875 dm3.
Contoh 2:
Suatu tempat penampungan air berbentuk kubus terbuat dari lembaran
logam. Volume tempat itu adalah 64 liter. Hitunglah ukuran luas lembaran
logam yang dibutuhkan!
Penyelesaian:
Volume = 64 ⟺ 𝑎3 = 64 ⇔ 𝑎 = √643
= √433= 4 dm.
Luas permukaan kubus = 6𝑎2 = 6 × 42 = 96 dm2.
Jadi, ukuran luas lembar logam yang dibutuhkan adalah 96 dm2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
F. Kerangka Berpikir
Berdasarkan latar belakang, pada suatu kelas terdapat siswa-siswa yang
mengalami kesulitan belajar matematika. Kesulitan belajar matematika itu
terjadi karena perilaku siswa sendiri, antara lain: siswa tidak memperhatikan
penjelasan guru, siswa tidak menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan
untuk dikerjakan di rumah maupun di sekolah, siswa tidak serius belajar di
kelas, dan siswa tidak mempersiapkan diri untuk mengikuti ulangan harian.
Bagi siswa-siswa yang melakukan tindakan-tindakan tersebut yang dapat
menjadi penyebab-penyebab kesulitan belajar matematika, maka siswa akan
memperoleh nilai kurang dari KKM (Kriteria Kentuntasan Minimum).
Ketika keadaaan di atas terjadi, maka salah satu cara yang dapat dilakukan
guru untuk menolong siswa agar dapat memperbaiki nilainya adalah melalui
pengajaran remedial.
Berdasarkan pengalaman PPL (Program Pengalaman Lapangan),
peneliti telah melihat bagaimana proses KMB (Kegiatan Belajar
Mengajar) pada kelas VIII B di SMP Maria Immaculata Yogyakarta.
Selama proses KMB, terdapat beberapa siswa yang tidak serius
memperhatikan penjelasan guru karena sedang melakukan aktivitas yang
tidak berhubungan dengan mata pelajaran di kelas. Sikap beberapa siswa
tersebut tentu saja dapat berdampak tidak baik pada hasil belajar
matematika karena mendapatkan nilai kurang dari KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Melihat kondisi tersebut, peneliti ingin melakukan
pertolongan kepada siswa yang membutuhkan bantuan dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
meningkatkan hasil belajar siswa atau nilai lebih dari KKM, melalui
pengajaran remedial.
Menurut Entang (1984) dalam Diagnosis Kesulitan Belajar dan
Pengajaran Remedial, pengajaran remedial merupakan langkah lanjutan
dari kegiatan diagnosis kesulitan belajar dan kegiatan pengajaran
remedial harus dilandasi dengan kegiatan diagnosis. Dalam
melaksanakan kegiatan diagnosis seorang guru dituntut untuk menelaah
kembali status siswa yang bertujuan memperoleh gambaran tentang
siswa dengan kesulitan belajar yang dialami agar dapat diberikan
alternatif tindakan yang tepat, salah satunya adalah pengajaran remedial.
Setelah memberikan pengajaran remedial kepada siswa-siswa yang
kesulitan belajar, kemudian guru dapat mengevaluasi pengajaran
remedial untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap
materi yang dianggap sulit. Oleh karena itu, apabila pemahaman siswa
menjadi lebih baik maka, pengajaran remedial dikatakan dapat
membantu siswa yang yang mengalami kesulitan belajar dan benar-
benar dapat menjadi solusi bagi siswa yang membutuhkan pertolongan.
Berdasarkan jurnal Pengaruh Program Remedial terhadap Ketuntasan
Belajar Siswa yang ditulis oleh Wiwik Chrisnajanti dalam Jurnal
Pendidikan Penabur (2002). Pada jurnal tersebut, dikatakan bahwa program
remedial mempunyai pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa
karena menunjukkan adanya peningkatan signifikan setelah siswa
melaksanakan remedial. Dengan demikian, pelaksanaan program remedial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
diharapkan dapat menolong siswa yang mengalami kesulitan belajar untuk
mencapai ketuntasan belajar.
Siswa-siswa kesulitan belajar matematika
Pengajaran remedial bagi siswa dengan
nilai kurang dari KKM (75)
Pengajaran remedial meningkatkan hasil
belajar siswa
Gambar 2.16: Kerangka Berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Pada penelitian ini, data yang diperoleh berupa uraian
nilai hasil belajar siswa pada sebelum dan sesudah proses remediasi. Dalam
Penelitian Pendidikan (Zainal Arifin, 2011: 230), penelitian deskriptif
merupakan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan,
menjelaskan, dan menjawab persoalan-persoalan tentang fenomena dan
peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena sebagaimana
adanya maupun analisis hubungan antar berbagai variabel dalam suatu
fenomena Penelitian kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil
observasi, mendeskripsikan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa
dalam menyelesaikan tes belajar matematika, dan mendeskripsikan hasil
belajar siswa pada sebelum dan sesudah pelaksanaan proses remediasi. Oleh
karena itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui analisis hasil
belajar materi kubus dan balok sebelum dan sesudah proses remediasi siswa
kelas VIII B SMP Maria Immaculata Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Maria Immaculata Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2016.
C. Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah 26 siswa kelas VIII B semester genap
Tahun Ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 10
siswa perempuan.
D. Objek Penelitian
Objek yang akan diteliti adalah hubungan pengajaran remedial
dengan hasil belajar matematika siswa.
E. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan
data yaitu observasi, tes, dan wawancara.
1. Observasi
Pada penelitian ini, teknik pertama yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah observasi. Dalam Penelitian Pendidikan
(Zainal Arifin, 2011: 230), observasi merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai beberapa fenomena,
baik dalam situasi yang sebenarnya maupun situasi buatan untuk
mencapai tujuan tertentu. Adapun tujuan tertentu dari observasi sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
a. Mengumpulkan data dan informasi mengenai suatu fenomena, baik
yang berupa peristiwa maupun tindakan, baik dalam situasi yang
sesungguhnya maupun situasi buatan.
b. Untuk mengukur perilaku, tindakan dan proses atau kegiatan yang
sedang dilakukan, interaksi antara responden dan lingkungan, dan
faktor-faktor yang dapat diamati lainnya, terutama kecakapan sosial.
Pada penelitian ini juga, observasi dilakukan dengan menggunakan
lembar observasi. Sehingga, kegiatan observasi yang dilakukan oleh
peneliti yaitu dengan mengamati perilaku-perilaku siswa pada saat
pembelajaran matematika. Setelah itu, peneliti dapat menuliskan
hasil observasi pada lembar observasi yang telah disediakan.
2. Tes
Teknik kedua yang dilakukan peneliti pada metode pengumpulan
data adalah tes. Dalam Penelitian Pendidikan (Zainal Arifin, 2011:
226), tes merupakan suatu teknik pengukuran yang didalamnya terdapat
berbagai pertanyaan-pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus
dikerjakan atau dijawab oleh responden. Tes dilakukan oleh peneliti
untuk mengukur pemahaman siswa terhadap suatu materi tertentu. Tes
dalam penelitian ini akan dilaksanakan sebanyak tiga kali, yaitu tes
sebelum pengajaran remedial disebut dengan pre-test remedial atau tes
diagnostik, tes setelah pengajaran remedial disebut dengan post-test
remedial, dan tes hasil belajar disebut dengan evaluasi pengajaran
remedial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tes pertama disebut dengan pre-test remedial atau tes diagnostik.
Tes ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui siswa-siswa yang
mengalami kesulitan belajar matematika. Oleh karena itu, peneliti dapat
menentukan siswa-siswa yang akan mengikuti pengajaran remedial. Tes
kedua disebut dengan post-test remedial. Tes ini dilaksanakan setelah
pengajaran remedial dilaksanakan pada siswa-siswa yang mengalami
kesulitan belajar. Pada tes ini juga, peneliti dapat mengetahui siswa-
siswa yang masih mengalami kesulitan belajar. Oleh karena itu, pada tes
kedua peneliti dapat menentukan siswa-siswa yang akan diberikan
bimbingan individu berupa wawancara. Tes ketiga disebut dengan tes
hasil belajar atau evaluasi pengajaran remedial. Tes ini dilaksanakan
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa-siswa dalam belajar
matematika khususnya siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar
dengan dilaksanakannya pengajaran remedial. Oleh karena itu, pada tes
ini peneliti dapat mengetahui analisis hasil belajar sebelum dan sesudah
proses remediasi.
3. Wawancara
Pada penelitian ini, teknik ketiga metode pengumpulan data yang
dilaksanakan adalah wawancara. Dalam Penelitian Pendidikan (Zainal
Arifin, 2011: 233), wawancara merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan melalui percakapan dan tanya-jawab, baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan responden untuk mencapai
tujuan tertentu. Dengan demikian, apabila dalam teknik sebelumnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
peneliti belum menemukan informasi yang cukup, maka dengan adanya
teknik wawancara diharapkan dapat melengkapi informasi yang
dibutuhkan peneliti selama proses penelitian.
Pada penelitian ini, peneliti akan melaksanakan kegiatan wawancara
kepada siswa dengan bentuk pertanyaan tidak berstuktur karena peneliti
akan menanyakan tentang bagaimana proses siswa dalam mengerjakan
soal-soal tes sesuai dengan lembar jawaban siswa. Kegiatan wawancara
ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh informasi seperti
soal-soal mana saja yang masih dianggap sulit bagi siswa. Selain itu,
peneliti akan mencari informasi tentang sejauh mana pemahaman siswa
terhadap soal tersebut. Kegiatan wawancara ini merupakan bagian dari
kegiatan pengajaran remedial.
F. Instrumen Penelitian
1. Penyusunan instrumen
Pada penelitian ini, instrumen yang akan digunakan untuk
memperoleh informasi tentang subyek adalah instrumen observasi,
instrumen tes, dan instrumen wawancara.
a. Instrumen observasi
Pada penelitian ini, instrumen observasi berupa lembar observasi
yang terdiri atas beberapa kondisi perilaku-perilaku siswa pada saat
mengikuti proses pembelajaran matematika di dalam kelas. Pada
lembar observasi ini juga, peneliti dapat menuliskan dan
menjelaskan tentang kondisi perilaku-perilaku siswa pada saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
proses pelajaran sedang berlangsung. Dengan demikian, hasil
observasi pada lembar observasi ini akan digunakan oleh peneliti
untuk memperoleh data kualitatif. Berikut lembar observasi siswa
kelas VIII B:
Tabel 3.1: Lembar Observasi
No Aspek yang diamati Keterangan
1. Siswa mempersiapkan
diri dalam mengikuti
proses pembelajaran
matematika.
2. Siswa memperhatikan
penjelasan guru dalam
pembelajaran
matematika.
3. Siswa aktif bertanya dan
menjawab pertanyaan
dari guru dalam proses
pembelajaran
matematika.
4. Siswa tidak melakukan
aktivitas diluar materi
pembelajaran
matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
No Aspek yang diamati Keterangan
5. Siswa antusias
mengikuti pembelajaran
matematika
b. Instrumen tes
Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini ada tiga
jenis yaitu pre-test remedial (tes diagnostik), post-test remedial,
dan tes hasil belajar siswa (evaluasi pengajaran remedial).
1. Pre-test Remedial
Pre-test remedial atau tes diagnostik merupakan tes pertama
yang akan berikan pada siswa sebelum program remedial
dilaksanakan. Pre-test remedial atau tes diagnostik ini akan
terdiri atas materi kubus dan balok yang diberikan setelah materi
tersebut selesai dibahas. Pada tes pre-test remedial atau tes
diagnostik ini juga, instrumen tes yang akan diberikan pada
siswa terdiri atas 10 soal berbentuk soal essay. Penggunaan soal
essay bertujuan agar lebih memudahkan peneliti dalam
menganalisis kesulitan-kesulitan dialami oleh siswa berdasarkan
lembar jawaban siswa. Dengan demikian, hasil pre-test remedial
ini akan digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data
kualitatif. Berikut kisi-kisi instrumen pre-test remedial:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.2: Kisi-kisi Instrumen Pre-test Remedial
No Kompetensi Dasar Indikator Nomor
soal
1.
5.1
Mengidentifikasi
sifat-sifat kubus,
balok, prisma dan
limas serta bagian-
bagiannya.
Mengenal bagian-
bagian kubus dan
balok.
1,2
2.
Menemukan
jaring-jaring
kubus dan balok.
3,4
3.
Menemukan
rumus luas
permukaan kubus
dan balok.
5
4.
Menemukan
rumus volume
kubus dan balok.
6
5.
Menggunakan
rumus luas
permukaan dan
volume kubus dan
balok dalam
pemecahan
7, 8, 9,
10
2. Post-test Remedial
Post-test remedial merupakan tes kedua yang akan diberikan
kepada siswa. Pada tes kedua, instrumen tes terdiri atas materi
kubus dan balok yang masih dianggap sulit. Pada post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
remedial, instrumen tes akan terdiri atas 5 soal berbentuk soal
esaay. Penggunaan soal essay juga dianggap dapat
mempermudah peneliti untuk mengetahui kesulitan-kesulitan
yang masih dialami oleh siswa. Hasil post-test digunakan untuk
menentukan siswa-siswa yang akan diberikan bimbingan
individu melalui teknik wawancara. Dengan demikian, hasil
post-test remedial juga akan digunakan oleh peneliti untuk
memperoleh data kualitatif. Berikut kisi-kisi instrument post-test
remedial:
Tabel 3.3: Kisi-kisi Instrumen Post-test Remedial
No Kompetensi Dasar Indikator Nomor
soal
1. 5.1
Mengidentifikasi
sifat-sifat kubus,
balok, prisma dan
limas serta bagian-
bagiannya.
Mengenal bagian-
bagian kubus dan
balok.
1, 2
2. Menemukan
rumus luas
permukaan kubus
dan balok.
3
3.
Menemukan
rumus volume
kubus dan balok.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
No Kompetensi Dasar Indikator Nomor
soal
4. Menggunakan
rumus luas
permukaan dan
volume kubus dan
balok dalam
pemecahan
masalah.
5
3. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar atau evaluasi pengajaran remedial siswa
merupakan tes ketiga yang diberikan kepada siswa. Instrumen
tes pada hasil belajar terdiri 5 soal terkait materi kubus dan
balok. Tes hasil belajar bertujuan untuk melihat sejauh mana
pengajaran remedial meningkatkan prestasi siswa seperti terjadi
peningkatan perolehan nilai. Tes hasil belajar digunakan sebagai
hasil akhir setelah pengajaran remedial dilakukan untuk
mengetahui ada tidaknya perubahan hasil belajar pada sebelum
dan sesudah dilaksanakannya proses remedial.
c. Instrumen wawancara
Pada penelitian ini peneliti menyusun instrumen wawancara
berupa bimbingan individu dengan bentuk pertanyaan tidak
berstruktur. Kegiatan wawancara dilaksanakan setelah
dilaksanakannya pengajaran remedial. Kegiatan wawancana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
atau bimbingan individu diikuti oleh siswa yang masih
memperoleh nilai post-test remedial di bawah KKM (75) yang
telah ditentukan sekolah. Kegiatan wawancara ini bertujuan
untuk mengetahui materi mana saja yang masih dianggap sulit
bagi siswa, untuk mengetahui sejauh pemahaman siswa terhadap
materi matematika, dan untuk mengetahui ada atau tidaknya
peningkatan perolehan nilai pada pre-test remedial terhadap
post-test remedial.
2. Pengujian Instrumen
Instrumen penelitian merupakan komponen yang dianggap penting
ketika akan melaksanakan penelitian. Oleh karena itu, instrumen
penelitian harus dibuat dengan sebaik-baiknya agar dapat memberikan
informasi secara tepat dan jelas. Untuk mengetahui bahwa instrumen
penelitian benar-benar dapat memberikan informasi secara tepat dan
jelas, peneliti perlu melakukan pengujian instrumen. Pada penelitian ini,
pengujian instrumen dilakukan dengan konsultasi kepada pakar atau
dosen pendidikan matematika, khususnya pada pre-test remedial.
G. Teknik Analisis Data
Penelitian ini mengunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Data-data kualitatif diperoleh berdasarkan lembar hasil observasi,
nilai hasil belajar sebelum dan sesudah proses remediasi, dan lembar
jawaban siswa materi kubus dan balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Pada penelitian ini juga, peneliti melakukan beberapa tahap untuk
proses analisis data diantaranya: Tahap pertama, peneliti menyusun data-
data berupa nilai siswa pada pre-test remedial, post-test remedial, dan tes
hasil belajar ke dalam bentuk tabel agar lebih mudah untuk dianalisis. Tahap
selanjutnya, peneliti menghitung rata-rata nilai kelas pada masing-masing
tes. Setelah itu, peneliti membandingkan perolehan nilai siswa pada masing-
masing tes dan membandingkan rata-rata nilai kelas untuk mengetahui
adanya peningkatan nilai siswa sebelum dan sesudah proses remediasi.
Selain itu, peneliti juga membandingkan jumlah siswa tuntas pada tiap tes
untuk mengetahui adanya peningkatan jumlah siswa.
Untuk kesimpulan pada penelitian, peneliti dapat menganalisis hasil
belajar siswa. Hasil belajar siswa pada tes hasil belajar dianalisis dengan
menghitung jumlah skor perolehan siswa. Peneliti menghitung perolehan
skor dan menentukan nilai akhir siswa sesuai pedoman penilaian yang telah
dibuat. Setelah memperoleh hasil perhitungan perolehan skor, nilai tersebut
diklasifikasikan berdasarkan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal),
yaitu 75. Nilai tes hasil belajar siswa merupakan nilai yang akan
menentukan bagaimana nilai hasil belajar setelah mengikuti proses
pembelajaran matematika dengan pengajaran remedial bagi siswa-siswa
yang mengalami kesulitan belajar. Untuk menentukan ketuntasan individu
rumus yang digunakan yaitu:
𝐾𝐵𝑆𝐼 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Keterangan:
KBSI = ketuntasan belajar siswa secara individu
Untuk menentukan ketuntasan secara klasikal rumus yang digunakan yaitu:
𝐾𝐾 =𝐽𝑆𝑇
𝐽𝑆× 100%
Keterangan:
KK = persentase ketuntasan klasikal
JST = jumlah siswa yang tuntas
JS = jumlah siswa keseluruhan
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian yang terencana dengan jelas akan
membantu kelancaran dalam proses pelaksanaan penelitian. Berikut
merupakan tahapan-tahapan dalam proses penelitian:
1. Persiapan dan perencanaan penelitian
Berikut berbagai persiapan dan perencanaan peneliti dalam proses
penelitian:
a. Peneliti menentukan sekolah yang akan dilibatkan dalam proses
penelitian.
b. Peneliti membuat surat izin untuk melakukan penelitian di sekolah
tersebut.
c. Peneliti bertemu dengan salah satu guru matematika di sekolah
tersebut untuk melakukan kesepakatan tentang subjek dan waktu
pelaksanaan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
d. Peneliti mempersiapkan instrumen yang akan digunakan dalam
pelaksanaan penelitian dan melakukan validasi instrumen kepada
pakar atau dosen pendidikan matematika.
2. Pelaksanaan penelitian
a. Observasi
Tahap awal pada proses penelitian adalah kegiatan observasi.
Kegiatan observasi dilaksanakan dengan mengamati perilaku-perilaku
siswa di kelas ketika proses pembelajaran matematika sedang
berlangsung. Pengamatan perilaku pada siswa lebih dikhususkan kepada
perilaku-perilaku yang dapat menjadi penyebab siswa mengalami
kesulitan belajar matematika. Kegiatan ini juga dilaksanakan dengan
tujuan untuk mengetahui gejala-gejala atau penyebab-penyebab yang
berkaitan dengan perilaku siswa sehingga dapat mengakibatkan siswa
mengalami kesulitan belajar matematika.
b. Pre-test remedial
Pre-test remedial atau tes diagnostik dilaksanakan ketika
pembelajaran matematika dengan pokok bahasan kubus dan balok telah
selesai disampaikan. Pre-test remedial atau tes diagnostik dilaksanakan
untuk menentukan siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Untuk menentukannya, peneliti dapat melihat berdasarkan perolehan
nilai pre-test remedial. Setelah itu, siswa-siswa yang mengalami
kesulitan belajar akan diberikan pertolongan atau bantuan berupa
pengajaran remedial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
c. Post-test remedial
Post-test remedial dilaksanakan setelah pengajaran remedial telah.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui siswa-siswa yang masih
mengalami kesulitan belajar matematika, dengan cara melihat perolehan
nilai sebelum dan setelah pengajaran remedial terjadi peningkatan atau
tidak. Ketika dalam perolehan nilai post-test remedial, masih terdapat
siswa-siswa memperoleh nilai di bawah KKM (75) maka akan diberikan
bantuan berupa bimbingan individu melalui wawancara.
d. Wawancara
Kegiatan wawancara pada penelitian ini dilaksanakan dengan
membimbing siswa secara yang masih mengalami kesulitan belajar
matematika. Siswa akan diwawancarai atau membimbing siswa dengan
cara memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait materi kubus dan balok
sesuai lembar jawab siswa untuk mengetahui proses penyelesaian yang
dilakukan siswa. Selain memberikan pertanyaan, dalam kegiatan ini
peneliti membimbing siswa dengan memberikan pejelasan kembali
terhadap materi yang masih dianggap sulit dengan tujuan untuk
mencaritahu sejauh mana siswa memahami materi.
e. Tes hasil belajar
Kegiatan tes hasil belajar atau evaluasi pengajaran dilaksanakan
setelah kegiatan wawancara. Kegiatan tes hasil belajar dilaksanakan
sesuai materi kubus dan balok. Tes ini juga bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pengajaran remedial dalam meningkatkan prestasi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
f. Menganalisis dan menginterpretasi data
Ketika semua proses pengumpulan data telah dilaksanakan maka
akan dilanjutkan dengan menganalisis data-data yang telah diperoleh.
Data-data yang telah diperoleh, seperti menganalisis hasil observasi
untuk menemukan perilaku-perilaku siswa yang dapat menjadi
penyebab kesulitan belajar matematika, menganalisis nilai pre-test
remedial untuk menentukan siswa yang mengalami kesulitan belajar
yaitu siswa yang memperoleh nilai kurang dari KKM (75), menganalisis
kesulitan-kesulitan pada lembar penyelesaian seperti menganalisis pre-
test remedial dan post-test remedial, menganalisis kesulitan belajar
berdasarkan hasil wawancara atau bimbingan individu, dan
menganalisis perolehan nilai tes hasil belajar untuk mengetahui adanya
peningkatan prestasi belajar siswa. Ketika seluruh data telah dianalisis,
nilai tes hasil belajar diklasifikasikan berdasarkan nilai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal), yaitu 75. Kemudian data-data pre-test remedial,
post-test remedial, dan tes hasil belajar disusun dalam bentuk tabel dan
diagram agar memudahkan dalam penentuan hasil akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB IV
PENGUMPULAN DATA, PENYAJIAN DATA, DAN ANALISIS
DATA
A. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Pelaksanaan penelitian di SMP Maria Immaculata Yogyakarta selama
periode April-Mei 2016 dengan durasi 2 × 40 menit setiap hari Selasa dan
Jumat. Berikut langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam
melaksanakan pengumpulan data:
1. Observasi
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan pada tanggal
22, 25, 29 April 2016 dengan cara melakukan pengamatan terhadap
perilaku-perilaku siswa di kelas selama pembelajaran matematika pokok
bahasan kubus dan balok berlangsung.
2. Pre-test Remedial
Pengumpulan data pre-test remedial atau tes diagnostik
dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2016. Pre-test remedial atau tes
diagnostik berkaitan dengan pokok bahasan kubus dan balok yang
terdiri atas 10 soal essay. Pada tes ini, diikuti oleh 25 orang dari 26 orang
dengan 1 orang tidak hadir. Untuk perolehan nilai pre-test remedial akan
digunakan juga sebagai perolehan nilai ulangan harian.
Pada penelitian ini, perolehan nilai pre-test remedial atau tes
diagnostik akan digunakan dalam menentukan siswa-siswa yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
mengikuti pengajaran remedial. Siswa-siswa yang akan mengikuti
pengajaran remedial yaitu siswa yang dengan perolehan nilai di bawah
KKM (75). Sedangkan untuk siswa dengan perolehan nilai di atas atau
sama dengan KKM (75) dapat membantu teman-teman yang kesulitan
belajar matematika.
3. Post-test Remedial
Kegiatan post-test remedial dilakukan setelah pengajaran remedial.
Post-test remedial dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2016 dengan cara
memberikan kembali soal-soal terkait materi kubus dan balok yang
masih dianggap sulit. Post-test remedial terdiri atas 5 soal essay. Tes ini
diikuti oleh 22 orang dengan 2 orang dinyatakan tuntas dan 1 orang tidak
hadir dari 26 orang. Untuk data post-test remedial berupa perolehan nilai
siswa yang dapat digunakan dalam menentukan siswa-siswa yang masih
mengalami kesulitan dengan pokok bahasan kubus dan balok. Ketika
pada post-test remedial masih ditemukan siswa-siswa yang memperoleh
nilai di bawah KKM (75) maka kegiatan akan dilanjutkan dengan
pengumpulan data berupa wawancara atau bimbingan individu.
4. Wawancara
Kegiatan wawancara atau bimbingan individu dilaksanakan dengan
diikuti 3 orang siswa yang telah dipilih berdasarkan perolehan nilai post-
test remedial di bawah KKM (75). Pada tanggal 28 Mei 2016, peneliti
melakukan pengumpulan data dengan wawancara. Kegiatan wawancara
pada penelitian ini menggunakaan pertanyaan yang tidak terstruktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
karena pertanyaan wawancara mengacu pada dari lembar jawab pre-test
remedial dan post-test remedial siswa untuk mengetahui letak kesulitan
yang dialami siswa. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi tersebut dan mencari
tahu letak kesulitan yang masih sering dialami oleh siswa.
5. Hasil Belajar
Pengumpulan data hasil belajar atau evaluasi pengajaran remedial
masih mengunakan materi kubus dan balok. Pengumpulan data
dilakukan pada tangga 31 Mei 2016. Tes hasil belajar dilaksanakan
dengan diikuti 26 orang siswa. Tes ini bertujuan untuk mengetahui
adanya peningkatan hasil belajar sesudah proses remediasi.
6. Analisis Data
Pada penelitian ini, analisis data menggunakan statistik deskriptif
karena penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Dalam Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantotatif, Kualitatif, dan R &D (Sugiono, 2010: 207-
209), statistik deskriptif menyajikan data melalui tabel, grafik, diagram
lingkaran, piktogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan
desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui rata-rata dan
standar deviasi, perhitungan persentase. Oleh karena itu, pada penelitian
ini data-data akan disajikan melalui tabel, diagram, dan perhitungan
mean.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
B. Penyajian Data
1. Observasi
Observasi dilakukan pada proses pembelajaran dengan materi kubus
dan balok. Kegiatan observasi bertujuan untuk mengetahui perilaku-
perilaku yang menunjukkan penyebab-penyebab terjadinya kesulitan
belajar pada siswa dalam proses pembelajaran kubus dan balok. Berikut
merupakan hasil observasi:
Tabel 4.1: Lembar Hasil Observasi
No Aspek yang
diamati Ya/Tidak Keterangan
1. Siswa
mempersiapkan
diri dalam
mengikuti proses
pembelajaran
matematika. Tidak
Terdapat beberapa
siswa yang tidak
mempersiapkan
dirinya, seperti
masih sibuk
berbicara tentang
hal diluar jam
pelajaran, belum
menyiapkan buku,
dan alat tulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
No Aspek yang
diamati Ya/Tidak Keterangan
2. Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
dalam
pembelajaran
matematika
Ya
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
dalam
pembelajaran
matematika.
3. Siswa aktif
bertanya dan
menjawab
pertanyaan dari
guru dalam proses
pembelajaran
matematika
Ya
Siswa aktif
bertanya kepada
guru dan
menjawab
pertanyaan dari
guru, tetapi ada
siswa yang
bertanya tentang
hal diluar materi
pembelajaran.
4. Siswa tidak
melakukan
aktivitas diluar
materi
pembelajaran
matematika
Tidak
Pada proses
pembelajaran
terdapat siswa
yang mengobrol,
sering ijin keluar
kelas dengan
alasan bung
sampah atau ke
kamar mandi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
No Aspek yang
diamati Ya/Tidak Keterangan
Ada siswa yang
tertidur sehingga
guru harus
menghentikan
pembelajaran
untuk menegur
siswa tersebut.
5. Siswa antusias
mengikuti
pembelajaran
matematika Tidak
Beberapa siswa
terlihat kurang
antusias karena
melakukan
aktivitas diluar
materi
pembelajaran.
2. Tes
Tes dilakukan kepada siswa dengan materi Kubus dan Balok. Pada
penelitian ini tes dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pre-test remedial atau
tes diagnostik, post-test remedial, dan tes hasil belajar. Pre-test remedial
atau tes diagnostik terdiri dari 10 soal essay, post-test terdiri 5 soal essay,
dan tes hasil belajar terdiri dari 4 soal pilihan ganda dan 1 soal essay.
Berikut merupakan perolehan nilai pre-test remedial, post- test
remedial, dan tes hasil belajar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 4.6: Perolehan Nilai Siswa
NO Siswa
Nilai
Pre-test
Remedial
Post-test
Remedial
Tes Hasil
Belajar
1 1 32 67.2 40
2 2 48 75 60
3 3 48.6 75 100
4 4 33 43.1 20
5 5 47.7 55.1 80
6 6 56 70.6 60
7 7 63.3 75 100
8 8 49.7 64.8 60
9 9 48.4 70 80
10 10 11.3 48.2 60
11 11 92 Tuntas 100
12 12 44.1 65.5 100
13 13 55.07 75 80
14 14 19.3 75 80
15 15 35.3 75 60
16 16 77.3 Tuntas 100
17 17 46.8 75 20
18 18 40.7 58.6 80
19 19 62.4 75 100
20 20 14.8 41.3 80
21 21 - - -
22 22 28 75 20
23 23 65.3 - 0
24 24 15.6 67.2 20
25 25 70 68.9 80
26 26 50.4 75 60
27 27 - 51.7 40
Rata-rata 46.203 62.648 64.615
3. Wawancara
Wawancara berupa bimbingan individu dilakukan sebanyak 1 kali
setelah kegiatan post-test remedial. Wawancara dilakukan dengan 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
orang siswa yang mendapatkan nilai post-test remedial di bawah nilai
KKM yaitu 75. Untuk siswa-siswa yang mendapatkan nilai post-test
remedial di atas atau sama dengan 75 dituliskan pada tabel nilai menjadi
75. Pada kegiatan wawancara, peneliti dapat mengetahui penjelasan
siswa terkait penyelesaian soal dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi
saat mengerjakan soal. Berikut merupakan hasil wawancara atau
bimbingan individu:
Keterangan:
P: peneliti
S: siswa
Siswa 10
P: “hallo, namanya siapa?”
S10 : “(sebut nama)”
P: “kenapa kamu kemarin dapet nilai gak memuaskan?”
S10 : “ini bu, aku ngeblank bu, jadi gak tau”
P: “memang di rumah di rumah gak diulangi lagi pelajarannya?”
S10: “enggak”
P: “ya udah, sekarang lihat lembar jawaban kamu kemaren (pre-
test remedial dan post-test remedial) dalam gambar kubus
ABCD.EFGH, coba sebutkan sisi-sisi sejajarnya?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
S10: “EA//BF, ehh… AB//EF”
P: “yaa bener, coba sebutkan unsur-unsur kubus ABCD.EFGH,
sebutkan rusuk-rusuk sejajarnya, sebutkan rusuk-rusuk
bersilangan!”
S10: “(diam)”
P: “ yaa, jadi unsur-unsur kubus itu ada rusuk, sisi, dan titik sudut,
untuk rusuk-rusuk sejajar: AB//DC, coba sebutin lagi”
S10: “AB//DC//EF//DH:
P: “untuk rusuk-rusuk bersilangan: AB bersilangan dengan CG,
coba sebutin lagi”
S10: “AB bersilangan dengan DH”
P: “sekarang ke soal nomer 3 yaa (post-test), bisa gak?”
S10: “enggak”
P: “diketahui luas permukaan balok= 339𝑐𝑚3 , luas= 7𝑐𝑚, dan
panjang= 12𝑐𝑚, dan yang ditanyakan berapa tinggi balok?”
S10: iya bu paham bu.
P: “karena yang ditanyakan tinggi balok, jadi apa rumus luas
permukaan balok?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
S10: “hmm”
P: “Luas Permukaan Balok = 2(𝑙𝑡 + 𝑝𝑙 + 𝑡𝑝)
339 = 2((7 × 𝑡) + (12 × 7) + (12 × 𝑡))
339 = 14𝑡 + 168 + 24𝑡
339 = 168 + 38𝑡
339 − 168 = 38𝑡
171 = 38𝑡
171
38= 𝑡
4.5 = 𝑡
Jadi tinggi kotak korek api adalah 4.5 cm, paham? “
S10: “paham”
P: “ coba sekarang sebutin rumus dari volume kubus”
S10: “volume kubus= 𝑠𝑖𝑠𝑖 × 𝑠𝑖𝑠𝑖 × 𝑠𝑖𝑠𝑖””
P: “kalo rumus volume balok?”
S10: “volume balok= 𝑝 × 𝑙 × 𝑡”
P: “kalo rumus luas permukaan kubus? Inget berapa sisi kubus?”
S10: “enam”
P: “berarti luas permukaan kubus= 6 × 𝑠 × 𝑠 = 6 × 𝑠2, paham?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
S10: “paham bu”
P: “ulangan selanjutnya dapet nilai bagus ya, makasih”
Siswa 12
P: “hallo”
S12: “yaa”
P: “gimana kemaren (post-test remedial)?”
S12: “kemren aku gak tau diagonal ruang, sekarang ngerti… ini lo,
ini yang menyebutkan huruf-huruf di jarring-jaring kubus, eh
tapi dah ngerti, nomer terakhir kemaren gak selesai”
P: “yaa, coba sebutin mana diagonal ruang (kubus ABCD.EFGH)”
S12: “yang mana bu? tunjukin… gak usah dijelasin, tunjukin aja”
P: “yaa kamu harus paham dulu mana yang namanya diagonal ruang
baru bisa tunjukin”
S12: “yaa…yaa… ngerti…, ini gak selesai, ini gak teliti, nomer ini
soalnya aku nyontek bu”
P: “diagonal ruang, misalnya EC, HB, dan DF, jangan nyontek…”
S12: “iya… yaaa”
P: “soal mencari volume air (post-test remedial nomer 5)”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Sebuah bak mandi berbentuk balok:
Volume air= 70 × 39 × 32
Volume air= 70 × 39 × 32
Volume air= 2730 × 32
Volume air= 87360 𝑐𝑚3
S12: “oke oke bisa, makasih”
P: “makasih juga”
Siswa 20
P: “halo…”
S20: “(sebut nama)”
P: “gimana kemarin ulangannya (post-test remedial)?”
S20: “gampang… gampang…”
P: “kalo gampang, kenapa dapet nilai kurang memuaskan?”
S20: “itu bu, karena waktunya habis (post-test remedial)”
P: “terus sebelumnya kenapa juga? (hasil pre-test kurang
memuaskan juga)”
S20: “malamnya gak bisa tidur… gak tau kenapa”
P: “kenapa jawabannya gak selesai?”
S20: “itu karena tintanya abis bu, salah tulis bu, jadi gak bisa”
P: “ya udah, gimana kemaren materi kubus dan balok?”
S20: “udah paham semua bu…”
P: “okee, kita bahas soal kemarin ya. Kubus ABCD.EFGH rusuk AB
sejajar dengan?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
S20: “AB//DC//HG//EF”
P: “okee, rusuk AB bersilangan dengan?”
S20: “AB dengan CG”
P: “itu bisa…”
S20: “kan saya sudah menjelaskan tadi bu…”
P: “sekarang sebutkan mana yang disebut diagonal sisi?”
S20: “yang mana bu? Aku sedang kacau bu, pikirannya…”
P: “(menunjukkan diagonal sisi=AC dan EG, diagonal ruang=AG
dan DF, dan bidang diagonal= ABGH pada gambar kubus
ABCD.EFGH”)
S20: “oya saya mengerti. Coba yang lain bu. Sebenarnya ulangannya
tu belom saya isi waktunya sudah habis”
P: “ya udah lanjut ya, untuk jaring-jaring kubus, sebutkan huruf-
huruf sesuai angka 1?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
S20: “huruf S…”
P: “(mempraktekkan melipat jaring-jaring)”
S20: ”ohh huruf W bu”
P: “sekarang nomer 3 (post test remedial)”
S20: “saya gak tau rumusnya, saya juga gak pede makanya saya
nyontek ega”
P: “jangan nyonteklah, (menjelaskan), diketahui luas permukaan
balok= 339𝑐𝑚3 , luas= 7𝑐𝑚, dan panjang= 12𝑐𝑚, dan yang
ditanyakan berapa tinggi balok?”
Luas Permukaan Balok = 2(𝑙𝑡 + 𝑝𝑙 + 𝑡𝑝)
339 = 2((7 × 𝑡) + (12 × 7) + (12 × 𝑡))
339 = 14𝑡 + 168 + 24𝑡
339 = 168 + 38𝑡
339 − 168 = 38𝑡
171 = 38𝑡
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
171
38= 𝑡
4.5 = 𝑡
Jadi tinggi kotak korek api adalah 4.5 cm, paham? “
S20: “iya bu paham bu. Besok saya dapet 100”
P: “oke, jangan lupa belajar loh”
S20: “saya belajar bu, saya kan orangnya tidak sombong”
P: “bagus… bagus… makasih yaa”
Pada transkip wawancara yang berupa bimbingan individu terhadap
siswa 10, 12, dan 20, penyebab terjadinya kesulitan belajar yaitu: Pada
siswa 10, kesulitan belajar yang dialami karena kurangnya kesadaran
diri untuk mengulangi kembali di rumah pelajaran yang telah
disampaikan di sekolah, siswa tidak ada usaha untuk menjawab soal
dengan alasan “ngeblank”, dan siswa tidak percaya diri karena siswa
mengaku mencontek jawaban teman yang belum diketahui
kebenarannya. Pada siswa 12, kesulitan belajar yang dialami karena
siswa tidak mau mendengarkan penjelasan peneliti tentang materi yang
belum dipahami dan langsung meminta jawaban yang tepat pada soal.
Untuk siswa 20, kesulitan belajar yang dialami karena siswa tidak mau
bertanya ketika mengalami kesulitan, tidak mau berusaha menjawab
soal dengan alasan tintanya habis, dan siswa tidak percaya diri dengan
mencontek jawaban temannya yang belum tentu benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa penyebab-
penyebab kesulitan belajar terjadi karena perilaku siswa itu sendiri
seperti, siswa tidak bertanya ketika mengalami kesulitan belajar, siswa
ingin jawaban tanpa mengetahui prosesnya pengerjaannya, siswa tidak
berusaha untuk menjawab soal yang telah diberikan, dan siswa tidak
percaya diri dengan kemampuannya.
C. Pembahasan
1. Keterlaksanaan Proses Remediasi pada Materi Kubus dan Balok
Kelas VIII B SMP Maria Immaculata Yogyakarta
Dalam Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remasial
(Entang, 1984:31) pengajaran remedial merupakan langkah lanjutan
dari kegiatan diagnosis kesulitan belajar dan kegiatan ini harus
dilandasi dengan kegiatan diagnosis. Dalam dunia pendidikan arti
“diagnosis” diartikan sebagai usaha-usaha untuk mendeteksi,
meneliti sebab-sebab, jenis-jenis, sifat-sifat dari kesulitan belajar
seorang siswa dalam Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan
terhadap Kesulitan Belajar Khusus (H. Mulyadi, 2010: 1). Oleh
karena itu, peneliti melaksanakan pengajaran remedial dengan tujuan
dapat membantu siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar
matematika untuk mencari penyebab-penyebab kesulitan belajar
pada pokok bahasan kubus dan balok sehingga dapat di atasi dengan
tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Pada penelitian ini, peneliti melaksanakan pengajaran remedial
dengan membuat pedoman langkah-langkah keterlaksanaan
pengajaran remedial untuk mempermudah dalam penelitian. Berikut
merupakan langkah-langkah keterlaksanaan pengajaran remedial,
yaitu: melakukan analisis diagnosis dengan cara menganalisis hasil
evaluasi siswa yang bertujuan untuk mengetahui siswa-siswa yang
mengalami kesulitan, menemukan penyebab-penyebab kesulitan
siswa agar pengajaran remedial berjalan dengan efektif, melakukan
perencanaan pengajaran remedial, pengajaran remedial, dan evaluasi
pengajaran remedial untuk mengetahui sampai sejauh mana
pengajaran remedial tersebut dapat meningkatkan prestasi siswa.
Pertama, melakukan analisis diagnosis. Pada tahapan ini peneliti
menganalisis hasil evaluasi dengan melihat perolehan nilai siswa
pada pre-test remedial untuk menentukan siswa-siswa yang
mengalami kesulitan belajar matematika. Berdasarkan KKM (75)
yang telah ditentukan oleh sekolah, maka siswa dinyatakan tuntas
bila siswa memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 75. Dengan
demikian, siswa yang memperoleh nilai kurang dari KKM (75) maka
akan dinyatakan tidak tuntas pada keterangan tabel.
Pre-test remedial, diikuti oleh 25 orang dari 26 orang, dengan 1
orang tidak hadir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 4. 3: Nilai Pre-test Remedial
Siswa Nilai Pre-test
Remedial
Keterangan
(KKM = 75)
1 32 Tidak tuntas
2 48 Tidak tuntas
3 48.6 Tidak tuntas
4 33 Tidak tuntas
5 47.7 Tidak tuntas
6 56 Tidak tuntas
7 63.3 Tidak tuntas
8 49.7 Tidak tuntas
9 48.4 Tidak tuntas
10 11.3 Tidak tuntas
11 92 Tuntas
12 44.1 Tidak tuntas
13 55.07 Tidak tuntas
14 19.3 Tidak tuntas
15 35.3 Tidak tuntas
16 77.3 Tuntas
17 46.8 Tidak tuntas
18 40.7 Tidak tuntas
19 62.4 Tidak tuntas
20 14.8 Tidak tuntas
21 - -
22 28 Tidak tuntas
23 65.3 Tidak tuntas
24 15.6 Tidak tuntas
25 70 Tidak tuntas
26 50.4 Tidak tuntas
27 - Tidak tuntas
Rata-rata 46.203
Persentase siswa yang tuntas 7.692%
Persentase siswa yang tidak tuntas 92.308%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Pada Tabel 4.3: Nilai Pre-test Remedial, siswa dinyatakan tuntas
atau memperoleh nilai di atas atau sama dengan KKM (75) yaitu
siswa 11 dan 16. Oleh karena itu, siswa-siswa yang dinyatakan tidak
tuntas atau memperileh nilah di bawah KKM (75) adalah 23 orang,
sehingga bila dinyatakan dengan presentase jumlah siswa yang
dinyatakan tuntas pada pre-test remedial adalah 7.692% dan
presentase jumlah siswa yang dinyatakan tidak tuntas adalah
92.308% .
Kedua, menemukan penyebab-penyebab kesulitan. Pada langkah ini
peneliti akan menjelaskan penyebab-penyebab terjadinya kesulitan
belajar pada siswa sehingga nilai pre-test remedial yang kurang
memuaskan karena hanya 2 orang yang dinyatakan tuntas. Penyebab-
penyebab kesulitan belajar pada siswa dapat diketahui berdasarkan
lembar hasil observasi sebagai berikut:
Tabel 4.1: Lembar Hasil Observasi
No Aspek yang
diamati Ya/Tidak Keterangan
1. Siswa
mempersiapkan
diri dalam
mengikuti proses
pembelajaran
matematika.
Tidak
Terdapat beberapa
siswa yang tidak
mempersiapkan
dirinya, seperti
masih sibuk
berbicara tentang
hal diluar jam
pelajaran, belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
No Aspek yang
diamati Ya/Tidak Keterangan
menyiapkan buku,
dan alat tulis.
2. Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
dalam
pembelajaran
matematika
Ya
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
dalam
pembelajaran
matematika.
3. Siswa aktif
bertanya dan
menjawab
pertanyaan dari
guru dalam proses
pembelajaran
matematika
Ya
Siswa aktif
bertanya kepada
guru dan
menjawab
pertanyaan dari
guru, tetapi ada
siswa yang
bertanya tentang
hal diluar materi
pembelajaran.
4. Siswa tidak
melakukan
aktivitas diluar
materi
pembelajaran
matematika
Tidak
Pada proses
pembelajaran
terdapat siswa
yang mengobrol,
sering ijin keluar
kelas dengan
alasan buang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
No Aspek yang
diamati Ya/Tidak Keterangan
sampah atau ke
kamar mandi dan
tidur sehingga
guru harus
menghentikan
pembelajaran
untuk menegur
siswa tersebut.
5. Siswa antusias
mengikuti
pembelajaran
matematika Tidak
Beberapa siswa
terlihat kurang
antusias karena
melakukan
aktivitas diluar
materi
pembelajaran.
Pada Tabel 4.1: Hasil Lembar Observasi, peneliti telah memberikan
menjelaskan pada keterangan tabel tentang perilaku siswa ketika proses
pembelajaran matematika sedang berlangsung. Pada tabel juga dapat
diketahui bahwa ketika pembelajaran matematika dimulai, terdapat
beberapa siswa terlihat kurang antusias mengikuti pembelajaran. Hal ini
dapat terlihat karena munculnya beberapa gejala-gejala penyebab
terjadinya kesulitan belajar, seperti beberapa siswa terlihat belum
menyiapkan buku dan alat tulis yang akan dipergunakan ketika guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
memasuki kelas, ketika pembelajaran hendak dimulai ada beberapa
siswa ijin untuk pergi buang sampah dan pergi ke kamar mandi, dan
ketika pembelajaran sedang berlangsung guru masih beberapa kali
menegur siswa yang tidak serius belajar. Dengan demikian, penyebab-
penyebab terjadinya kesulitan belajar dapat terjadi pada lingkungan
kelas dan dalam diri siswa tersebut.
Ketiga, perencanaan pengajaran remedial. Langkah ini dilakukan
setelah peneliti menentukan siswa-siswa yang akan mengikuti
pengajaran remedial dan mengetahui penyebab-penyebab terjadinya
kesulitan belajar. Sebelum memutuskan untuk melakukan perencanaan
pengajaran remedial, peneliti telah menganalisis kesulitan-kesulitan
belajar siswa melalui analisis lembar jawaban siswa terkait soal materi
kubus dan balok. Dengan demikian, analisis kesulitan belajar siswa
dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian pada materi yang
masih dianggap sulit bagi siswa. Berikut merupakan analisis kesulitan-
kesulitan siswa:
Tabel 4.4: Analisis Kesulitan-kesulitan Siswa
S Nomer
Soal
Kesulitan-kesulitan
1.
2
3
1. Kesulitan karena kurang memahami
diagonal sisi dan diagonal ruang balok.
2. Kesalahan karena kurang memahami
banyak rusuk dalam membuat kerangka
model kubus adalah 12 rusuk, sehingga
kurang tepat dalam menghitung panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
4
5
6
7
8
9
10
kawat yang dibutuhkan untuk membuat
kerangka model kubus.
3. Kesulitan untuk menentukan huruf-
huruf pada jaring-jaring balok.
4. Kesulitan untuk menentukan luas
permukaan kubus berdasarkan gambar.
5. Kesulitan untuk menentukan rumus
volume balok dengan diketahui gambar
balok.
6. Kesulitan untuk mencari tinggi dari
suatu benda kotak korek api berbentuk
balok yang telah diketahui luas
permukaan, panjang, dan lebarnya.
7. Kesulitan untuk menghitung luas
permukaan kubus.
8. Kesulitan untuk menentukan panjang
rusuk kubus.
9. Kesulitan menghitung volume air karena
kurang teliti dalam mengalikan
bilangan.
2.
5
7
1. Kesulitan untuk menentukan luas
permukaan kubus berdasarkan gambar.
2. Kesulitan untuk mencari tinggi dari
suatu benda kotak korek api berbentuk
balok yang telah diketahui luas
permukaan, panjang, dan lebarnya.
3.
7
1. Kesulitan untuk mencari tinggi dari
suatu benda kotak korek api berbentuk
balok yang telah diketahui luas
permukaan, panjang, dan lebarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
8
9
10
2. Kesulitan untuk menghitung luas
permukaan kubus.
3. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
4. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
4.
2
3
7
8
9
10
1. Kesulitan karena kurang memahami
diagonal sisi dan diagonal ruang balok.
2. Kesalahan karena kurang memahami
banyak rusuk dalam membuat kerangka
model kubus adalah 12 rusuk, sehingga
kurang tepat dalam menghitung panjang
kawat yang dibutuhkan untuk membuat
kerangka model kubus.
3. Kesulitan untuk mencari tinggi dari
suatu benda kotak korek api berbentuk
balok yang telah diketahui luas
permukaan, panjang, dan lebarnya.
4. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
5. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
6. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
5.
2
4
5
6
7
1. Kesulitan karena kurang memahami
diagonal sisi dan diagonal ruang balok.
2. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
3. Kesulitan untuk menentukan luas
permukaan kubus berdasarkan gambar.
4. Kesulitan untuk menentukan rumus
volume balok dengan diketahui gambar
balok.
5. Kesulitan untuk mencari tinggi dari
suatu benda kotak korek api berbentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
8
10
balok yang telah diketahui luas
permukaan, panjang, dan lebarnya.
6. Kesulitan untuk menentukan rumus
volume balok dengan diketahui gambar
balok.
L. P. K = 77 × 77 seharusnya
L. P. K = 6 ×77 × 77
7. Kesulitan untuk menghitung volume air
dalam bak mandi berbentuk balok
dengan diketahui panjang, lebar, dan
tinggi balok serta ketinggian air.
6.
7
9
1. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
2. Kesulitan untuk mencari panjang rusuk
kubus dengan diketahui volume kubus.
7.
6
3
9
10
1. Kesulitan untuk menentukan rumus
volume balok dengan diketahui gambar
balok.
2. Kesulitan untuk menghitung luas
permukaan kubus karena kurang teliti
dalam mengalikan bilangan.
3. Kesulitan untuk menentukan panjang
rusuk kubus.
4. Kesulitan menghitung volume air karena
kurang teliti dalam mengalikan
bilangan.
8.
4
7
1. Kesulitan untuk menentukan huruf-
huruf pada jarring-jaring balok.
2. Kesulitan untuk mencari tinggi dari
suatu benda kotak korek api berbentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
8
9
10
balok yang telah diketahui luas
permukaan, panjang, dan lebarnya.
3. Kesulitan untuk menghitung luas
permukaan kubus.
4. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
5. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
9.
2
3
7
8
9
10
1. Kesulitan karena kurang memahami
diagonal sisi dan diagonal ruang balok.
2. Kesalahan karena kurang memahami
banyak rusuk dalam membuat kerangka
model kubus adalah 12 rusuk, sehingga
kurang tepat dalam menghitung panjang
kawat yang dibutuhkan untuk membuat
kerangka model kubus.
3. Kesulitan untuk mencari tinggi dari
suatu benda kotak korek api berbentuk
balok yang telah diketahui luas
permukaan, panjang, dan lebarnya.
4. Kesulitan untuk menghitung luas
permukaan kubus.
5. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
6. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
10.
2
3
4
5
6
7
8
7. Kesulitan karena kurang memahami
diagonal sisi dan diagonal ruang balok.
8. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
9. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
10. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
11. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
12. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
13. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
9
10
14. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
15. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
11.
8 1. Kesulitan untuk menghitung luas
permukaan kubus.
2. Kesulitan karena kurang teliti dalam
mengalikan:
L. P. K = 6 × 77 × 77 = 35.274 mm²
seharusnya
L. P. K = 6 × 77 × 77 = 35.574 mm²
12.
4
6
7
8
9
10
1. Kesulitan untuk menentukan huruf-
huruf pada jarring-jaring balok.
2. Kesulitan untuk menentukan rumus
volume balok dengan diketahui gambar
balok.
3. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
4. Kesulitan untuk menghitung luas
permukaan kubus.
5. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
6. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
13.
6
8
10
1. Kesulitan untuk menentukan rumus
volume balok dengan diketahui gambar
balok.
2. Kesulitan untuk menghitung luas
permukaan kubus dalam satuan mm² dan
cm².
3. Kesulitan untuk menghitung volume air
dalam bak mandi berbentuk balok
dengan diketahui panjang, lebar, dan
tinggi balok serta ketinggian air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
14. 2
3
4
5
6
7
8
9
10
1. Kesulitan karena kurang memahami
diagonal sisi dan diagonal ruang balok.
2. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
3. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
4. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
5. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
6. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
7. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
8. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
9. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
15. 3
4
5
6
7
8
10
1. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
2. Kesulitan untuk menentukan huruf-
huruf pada jarring-jaring balok.
3. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
4. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
5. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
6. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
7. Kesulitan untuk menghitung volume air
dalam bak mandi berbentuk balok
dengan diketahui panjang, lebar, dan
tinggi balok serta ketinggian air.
16. 7
10
1. Kesulitan untuk mencari tinggi dari
suatu benda kotak korek api berbentuk
balok yang telah diketahui luas
permukaan, panjang, dan lebarnya.
2. Kesalahan untuk menghitung volume air
dalam bak mandi berbentuk balok
dengan diketahui panjang, lebar, dan
tinggi balok serta ketinggian air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
17. 2
3
5
7
8
10
1. Kesulitan karena kurang memahami
diagonal sisi dan diagonal ruang balok.
2. Kesalahan karena kurang memahami
banyak rusuk dalam membuat kerangka
model kubus adalah 12 rusuk, sehingga
kurang tepat dalam menghitung panjang
kawat yang dibutuhkan untuk membuat
kerangka model kubus.
3. Kesulitan karena kurang teliti membaca
soal.
4. Kesulitan untuk mencari tinggi dari
suatu benda kotak korek api berbentuk
balok yang telah diketahui luas
permukaan, panjang, dan lebarnya.
5. Kesulitan untuk menghitung luas
permukaan kubus dalam satuan mm² dan
cm².
6. Kesulitan untuk menghitung volume air
pada bak mandi yang berbentuk balok.
18. 3
4
5
7
1. Kesulitan untuk menentukan panjang
kawat yang dibutuhkan untuk membuat
model kerangka kubus dengan diketahui
panjang rusuk model kerangka kubus 8
cm karena kurang memahami kubus
terdiri dari 12 rusuk.
2. Kesulitan untuk menentukan huruf-
huruf pada jarring-jaring balok.
3. Kesulitan untuk menentukan luas
permukaan kubus berdasarkan gambar.
4. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
8
9
10
5. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
6. Kesulitan untuk menentukan panjang
rusuk kubus.
7. Kesalahan untuk menghitung volume air
dalam bak mandi berbentuk balok
dengan diketahui panjang, lebar, dan
tinggi balok serta ketinggian air.
19. 5
7
8
10
1. Kesulitan untuk menentukan luas
permukaan kubus berdasarkan gambar.
2. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
3. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
4. Kesulitan karena dalam kurang teliti
dalam perhitungan.
20. 2
3
4
5
6
7
8
9
10
1. Kesulitan karena kurang memahami
diagonal sisi dan diagonal ruang balok.
2. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
3. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
4. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
5. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
6. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
7. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
8. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
9. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
22. 2
3
1. Kesulitan karena kurang memahami
diagonal sisi dan diagonal ruang balok.
2. Kesalahan karena kurang memahami
banyak rusuk dalam membuat kerangka
model kubus adalah 12 rusuk, sehingga
kurang tepat dalam menghitung panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
4
5
6
7
8
9
10
kawat yang dibutuhkan untuk membuat
kerangka model kubus.
3. Kesulitan untuk menentukan huruf-
huruf pada jarring-jaring balok.
4. Kesulitan untuk menentukan luas
permukaan kubus berdasarkan gambar.
5. Kesulitan untuk menentukan rumus
volume balok dengan diketahui gambar
balok.
6. Kesulitan untuk mencari tinggi dari
suatu benda kotak korek api berbentuk
balok yang telah diketahui luas
permukaan, panjang, dan lebarnya.
7. Kesulitan untuk menghitung luas
permukaan kubus.
8. Kesulitan untuk menentukan panjang
rusuk kubus.
9. Kesulitan menghitung volume air karena
kurang teliti dalam mengalikan
bilangan.
23. 6
7
8
1. Kesulitan untuk menentukan rumus
volume balok dengan diketahui gambar
balok.
2. Kesulitan untuk mencari tinggi dari
suatu benda kotak korek api berbentuk
balok yang telah diketahui luas
permukaan, panjang, dan lebarnya
karena membagi volume dengan
panjang dan lebar diketahui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
10
3. Kesulitan untuk menentukan rumus
volume balok dengan diketahui gambar
balok.
L. P. K = 77 × 77 seharusnya
L. P. K = 6 ×77 × 77
4. Kesalahan untuk menghitung volume air
dalam bak mandi berbentuk balok
dengan diketahui panjang, lebar, dan
tinggi balok serta ketinggian air.
24 2
3
4
5
6
7
8
9
10
1. Kesulitan karena kurang memahami
diagonal sisi dan diagonal ruang balok.
2. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
3. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
4. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
5. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
6. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
7. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
8. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
9. Kesulitan karena tidak menjawab soal.
25 3
6
7
1. Kesulitan untuk menentukan panjang
kawat yang dibutuhkan untuk membuat
model kerangka kubus dengan diketahui
panjang rusuk model kerangka kubus 8
cm.
2. Kesulitan untuk menentukan rumus
volume balok dengan diketahui gambar
balok.
3. Kesulitan untuk mencari tinggi dari
suatu benda kotak korek api berbentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
10
balok yang telah diketahui luas
permukaan, panjang, dan lebarnya.
4. Kesulitan untuk menghitung volume air
dalam bak mandi berbentuk balok
dengan diketahui panjang, lebar, dan
tinggi balok serta ketinggian air.
26. 3
4
6
7
8
9
10
1. Kesulitan untuk menentukan panjang
kawat yang dibutuhkan untuk membuat
model kerangka kubus dengan diketahui
panjang rusuk model kerangka kubus 8
cm.
2. Kesulitan untuk menentukan huruf-
huruf pada jarring-jaring balok.
3. Kesulitan untuk menentukan rumus
volume balok dengan diketahui gambar
balok.
4. Kesulitan untuk mencari tinggi dari
suatu benda kotak korek api berbentuk
balok yang telah diketahui luas
permukaan, panjang, dan lebarnya.
5. Kesulitan untuk menghitung luas
permukaan kubus.
6. Kesulitan untuk menentukan panjang
rusuk kubus.
7. Kesulitan menghitung volume air karena
kurang teliti dalam mengalikan
bilangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Pada Tabel 4.4: Analisis Kesulitan-kesulitan Siswa, peneliti telah
merangkum kesulitan apa saja yang dialami siswa terkait materi kubus
dan balok. Kesulitan-kesulitan yang sering dialami oleh siswa yaitu
siswa masih belum mengenal bagian-bagian kubus dan balok khususnya
diagonal sisi, bidang diagonal dan diagonal ruang, siswa tidak
memahami rumus mencari luas permukaan dan volume sehingga dalam
menyelesaikan soal siswa tidak teliti dalam menghitung, siswa kesulitan
menyelesaikan aplikasi soal-soal mencari luas permukaan dan volume
kubus dan balok karena siswa menganggap rumus yang digunakan
berbeda dengan rumus mencari luas permukaan dan volume yang telah
didapat, dan sebagian besar kesulitan pada siswa itu terjadi karena
terdapat siswa yang tidak berusaha untuk menyelesaikan soal pada
lembar jawaban karena ditemukan lembar jawaban yang kosong,
sehingga siswa tidak memperoleh nilai maksimal.
Dengan diketahuinya kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa,
peneliti bertujuan untuk memberikan pengajaran remedial dengan
menyesuaikan beberapa materi yang masih belum dipahami. Pengajaran
remedial ini dilakukan dengan mengajarkan kembali materi yang masih
dianggap sulit oleh siswa dengan memberikan pembahasan tentang
jawaban soal pre-test remedial. Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk
membantu siswa yang kesulitan. Kesulitan-kesulitan yang sering
dialami oleh siswa pada pre-test remedial yaitu soal nomor 2, nomor 3,
nomor 4, nomor 7, nomor 8, dan nomor 10. Oleh karena itu, pengajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
remedial akan mengulang penjelasan materi tentang bagian-bagian
kubus dan balok, jaring-jaring kubus dan balok, dan aplikasi rumus luas
permukaan kubus dan balok, dan aplikasi volume kubus dan balok.
Keempat, pelaksanaan pengajaran remedial. Pengajaran remedial
dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2016. Pelaksanaan pengajaran
remedial diikuti oleh 23 orang yang mendapatkan nilai di bawah KKM
(75). Pengajaran remedial dilakukan dengan memberikan kembali
penjelasan dan pembahasan kembali tentang materi kubus dan balok,
khususnya mengenal bagian-bagian kubus dan balok, jaring-jaring
kubus dan balok, dan aplikasi rumus luas permukaan dan rumus volume
kubus dan balok. Setelah pengajaran remedial, kegiatan dilanjutkan
dengan pembahasan penyelesaian soal-soal pre-test remedial. Untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa setelah dilakukannya
pengajaran remedial, peneliti melakukan post-test remedial. Berikut
hasil post-test remedial:
Tabel 4.5: Nilai Post-test Remedial
Siswa Nilai Keterangan
(KKM = 75) Post-test Remedial
1 67.2 Tidak tuntas
2 75 Tuntas
3 75 Tuntas
4 43.1 Tidak tuntas
5 55.1 Tidak tuntas
6 70.6 Tidak tuntas
7 75 Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Siswa Nilai Keterangan
(KKM = 75) Post-test Remedial
8 64.8 Tidak tuntas
9 70 Tidak tuntas
10 48.2 Tidak tuntas
11 92 Tuntas
12 65.5 Tidak tuntas
13 75 Tuntas
14 75 Tuntas
15 75 Tuntas
16 77.3 Tuntas
17 75 Tuntas
18 58.6 Tidak tuntas
19 75 Tuntas
20 41.3 Tidak tuntas
21 - -
22 75 Tuntas
23 - Tidak tuntas
24 67.2 Tidak tuntas
25 68.9 Tidak tuntas
26 75 Tuntas
27 51.7 Tidak tuntas
Rata-rata 62.648
Persentase siswa yang tuntas 43.479%
Persentase siswa yang tidak tuntas 53.846%
Pada Tabel 4.5: Nilai Post-test Remedial, perolehan nilai siswa
mengalami peningkatan dibandingkan perolehan nilai pre-test remedial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Peningkatan perolehan nilai pada post-test remedial dialami semua
siswa yang mengikuti pembelajaran remedial. Tetapi, dengan terjadinya
peningkatan perolehan nilai tidak dapat menjamin bahwa semua siswa
dinyatakn tuntas atau memperoleh nilai di atas atau sama dengan KKM
(75).
Pada post-test remedial, jumlah siswa dinyatakan tuntas berjumlah
10 orang dari 23 orang. Sedangkan, 13 orang lainnya dinyatakan belum
lulus. Apabila jumlah siswa dengan perolehan nilai dinyatakan tuntas
dapat dinyatakan dengan presentase maka jumlah siswa yang tuntas
adalah 43.479%. Oleh karena itu, bagi siswa yang masih memperoleh
nilai post-test remedial akan mengikuti kegiatan wawancara berupa
bimbingan individu sehingga peneliti dapat mengetahui penyebab siswa
masih mengalami kesulitan belajar.
Pada kegiatan wawancara berupa bimbingan individu, diikuti
dengan 3 orang siswa dari 13 orang. Siswa yang mengikuti wawancara
yaitu siswa 10, siswa 12, dan siswa 21. Berdasarkan transkip wawancara
dari ketiga siswa tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
penyebab kesulitan belajar yang siswa alami terjadi karena perilaku
mereka sendiri. Penyebab-penyebab kesulitan belajar yang dialami oleh
siswa 10, 12, dan 21 seperti siswa tidak mau bertanya ketika mengalami
kesulitan belajar, siswa mau jawaban yang serba instant tanpa
mengetahui prosesnya pengerjaannya, siswa tidak mau berusaha untuk
menjawab soal, dan siswa tidak percaya diri dengan kemampuannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Serta kesulitan-kesulitan belajar yang masih dialami oleh siswa 10, 12,
dan 21 yaitu mengenal diagonal ruang, modifikasi soal menentukan luas
permukaan kubus dan balok, dan modifikasi soal menentukan volume
kubus dan balok.
Kelima, evaluasi pengajaran remedial. Pada penelitian ini kegiatan
evaluasi pengajaran remedial dilaksanakan untuk mengetahui sejauh
mana pengajaran remedial tersebut dapat meningkatkan prestasi siswa.
Evaluasi pengajaran remedial pada penelitian ini disebut tes hasil belajar
yang dilaksanakan setelah pre-test remedial dan post-test remedial. Tes
hasil belajar dilakukan pada 31 Mei 2016. Berikut nilai perolehan tes
hasil belajar siswa:
Tabel 4.6: Nilai Tes Hasil Belajar
Siswa Tes Hasil Belajar Keterangan
(KKM = 75)
1 40 Tidak tuntas
2 60 Tidak tuntas
3 100 Tuntas
4 20 Tidak tuntas
5 80 Tuntas
6 60 Tidak tuntas
7 100 Tuntas
8 60 Tidak tuntas
9 80 Tuntas
10 60 Tidak tuntas
11 100 Tuntas
12 100 Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Siswa Nilai Keterangan
(KKM = 75) Post-test Remedial
13 80 Tuntas
14 80 Tuntas
15 60 Tidak tuntas
16 100 Tuntas
17 20 Tidak tuntas
18 80 Tuntas
19 100 Tuntas
20 80 Tuntas
21 - -
22 20 Tidak tuntas
23 0 Tidak tuntas
24 20 Tidak tuntas
25 80 Tuntas
26 60 Tidak tuntas
27 40 Tidak tuntas
Rata-rata 64.615
Persentase siswa yang tuntas 50%
Persentase siswa yang tidak tuntas 50%
Pada Tabel 4.6: Nilai Tes Hasil Belajar, siswa yang mendapatkan nilai
lebih atau sama dengan 75 berjumlah 13 orang dari 26 orang. Oleh
karena itu, apabila jumlah 13 orang siswa tuntas pada tes hasil belajar
dinyatakan dalam presentasi menjadi 50%.
Berdasarkan paparan di atas, peneliti melakukan pengajaran
remedial dengan beberapa pedoman langkah-langkah pelaksanaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
bertujuan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Pada
langkah pertama, peneliti melakukan analisis diagnosis dengan
menganalisa hasil evaluasi berupa pre-test remedial dengan tujuan
untuk mengetahui siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar. Pada
pre-test remedial siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika
berjumlah 23 orang. Pada langkah kedua, peneliti menemukan
penyebab-penyebab kesulitan siswa. Berdasarkan lembar hasil
observasi, penyebab-penyebab terjadinya kesulitan karena perilaku
siswa yang tidak terlihat antusias mengikuti pembelajaran matematika
seperti selalu minta ijin untuk pergi ke kamar mandi, dan beberapa siswa
yang mengganggu ketenangan pembelajaran di kelas. Pada langkah
ketiga, peneliti melakukan perencanaan pengajaran remedial. Pada
tahap ini, peneliti telah menganalisis lembar jawaban tentang kesalahan-
kesalahan yang sering dilakukan siswa, seperti siswa membiarkan
lembar jawaban tidak terisi, siswa kurang memahami bagian-bagian
kubus dan balok, siswa kesulitan dalam mengerjakan soal luas
permukaan kubus dan balok, dan mengerjakan soal volume kubus dan
balok. Pada langkah keempat, peneliti melakukan pengajaran remedial.
Pengajaran remedial dilakukan dengan menjelaskan kembali materi
yang masih dianggap sulit bagi siswa. Setelah itu, peneliti melakukan
post-test remedial untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa
ketika dilaksanakannya pengajaran remedial. Pada post-test remedial,
siswa dinyatakan lulus meningkat menjadi 10 orang, sehingga 13 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
yang dinyatakan belum tuntas akan mengikuti wawancara. Kegiatan
wawancara atau bimbingan individu diikuti oleh 3 orang. Berdasarkan
hasil wawancara, kesulitan belajar karena perilaku siswa yang tidak baik
seperti mencontek, tidak berani bertanya, dan tidak ada kemauan untuk
menunjukkan dirinya. Pada langkah kelima, peneliti melakukan evaluasi
pengajaran remedial. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana dapat meningkatkan hasil belajar yang baik terhadap siswa setelah
proses remediasi. Pada hasil evaluasi belajar siswa, jumlah siswa yang
dinyatakan tuntas meningkat menjadi 13 orang. Dengan demikian,
pengajaran remedial telah berjalan 50% dengan baik. Berikut
merupakan grafik yang menunjukkan persentase ketuntasan belajar
siswa pada pre-test remedial, post-test remedial, dan hasil belajar siswa:
Gambar 4.1: Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Siswa
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
SISWA TUNTAS
PERSENTASE KETUNTASAN BELAJAR
SISWA
pre-test post-test hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
2. Analisis Hasil Belajar Materi Kubus dan Balok Sebelum dan
Sesudah Proses Remediasi Siswa Kelas VIII B SMP Maria
Immaculata Yogyakarta
Pada penelitian analisis hasil belajar sebelum dan sesudah proses
remediasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan nilai
hasil belajar siswa sebelum dan sesudah proses remediasi terkait materi
kubus dan balok. Nilai yang diamati pada penelitian ini adalah nilai
sebelum kegiatan pengajaran remedial (pre-test remedial atau tes
diagnostik) dilakukan dan nilai setelah pengajaran remedial dilakukan
(tes hasil belajar atau evaluasi pengajaran remedial) karena untuk
melihat ada tidaknya peningkatan nilai. Kegiatan penelitian ini
dilakukan pengumpulan data dengan instrumen tes.
Tabel 4.7: Nilai Siswa
Siswa
Nilai
Pre-test
Remedial
Post-test
Remedial
Tes Hasil
Belajar
1 32 67.2 40
2 48 75 60
3 48.6 75 100
4 33 43.1 20
5 47.7 55.1 80
6 56 70.6 60
7 63.3 75 100
8 49.7 64.8 60
9 48.4 70 80
10 11.3 48.2 60
11 92 Tuntas 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Siswa
Nilai
Pre-test
Remedial
Post-test
Remedial
Tes Hasil
Belajar
12 44.1 65.5 100
13 55.07 75 80
14 19.3 75 80
15 35.3 75 60
16 77.3 Tuntas 100
17 46.8 75 20
18 40.7 58.6 80
19 62.4 75 100
20 14.8 41.3 80
21 - - -
22 28 75 20
23 65.3 - 0
24 15.6 67.2 20
25 70 68.9 80
26 50.4 75 60
27 - 51.7 40
Rata-rata 46.203 62.648 64.615
Pada Tabel 4.7 Nilai Siswa, diketahui perolehan nilai siswa selama
mengikuti 3 tes pada penelitian ini. Berdasarkan Tabel 4.7, jumlah
siswa dinyatakan bertambah pada tiap tes. Untuk tes pertama (pre-test
remedial) siswa yang dinyatakan tuntas berjumlah 2 orang yaitu siswa
11 dan 16. Untuk tes kedua (post-test remedial) siswa yang dinyatakan
tuntas berjumlah 10 orang yaitu siswa 2, 3, 7, 13, 14, 15, 17, 19, 22, dan
26. Untuk tes ketiga (tes hasil belajar) siswa yang dinyatakan tuntas
berjumlah 13 orang yaitu siswa 3, 5, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 16, 18, 19, 20,
dan 25. Oleh karena itu, berdasarkan paparan di atas maka dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
disimpulkan bahwa terjadinya penambahan jumlah siswa yang
dinyatakan tuntas pada tes-tes tersebut.
Untuk mempermudah dalam memberikan kesimpulan pada
penelitian ini, peneliti telah menganalisis hasil belajar siswa dengan
melihat data keterangan hasil pre-test remedial dan tes hasil belajar
siswa kelas VIII B SMP Maria Immaculata Yogyakarta. Adapun tabel
data keterangan hasil pre-test dan tes hasil belajar sebagai berikut:
Tabel 4.8: Keterangan Hasil Pre-test Remedial dan Hasil Belajar Siswa
Siswa
Kriteria
Pre-test
Remedial
Tes Hasil
Belajar Keterangan
1 Tidak tuntas Tidak tuntas Meningkat 8 nilai
2 Tidak tuntas Tidak tuntas Meningkat 12 nilai
3 Tidak tuntas Tuntas Meningkat 51.4 nilai
4 Tidak tuntas Tidak tuntas Menurun 13 nilai
5 Tidak tuntas Tuntas Meningkat 32.3 nilai
6 Tidak tuntas Tidak tuntas Meningkat 4 nilai
7 Tidak tuntas Tuntas Meningkat 36.7 skor
8 Tidak tuntas Tidak tuntas Meningkat 10.3 nilai
9 Tidak tuntas Tuntas Meningkat 31.6 nilai
10 Tidak tuntas Tidak tuntas Meningkat 48.7 nilai
11 Tuntas Tuntas Meningkat 8 nilai
12 Tidak tuntas Tuntas Meningkat 55.9 nilai
13 Tidak tuntas Tuntas Meningkat 24.93 nilai
14 Tidak tuntas Tuntas Meningkat 60.7 nilai
15 Tidak tuntas Tidak tuntas Meningkat 24.7 nilai
16 Tuntas Tuntas Meningkat 22.7 nilai
17 Tidak tuntas Tidak tuntas Menurun 26.8 nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Berdasarkan nilai pre-test remedial dan nilai hasil belajar siswa pada
Tabel 4.8, dapat diketahui terjadinya peningkatan atau penurunan
perolehan nilai pada siswa. Setelah pengajaran remedial dilaksanakan,
terlihat pada Tabel 4.8, jumlah siswa dinyatakan tuntas pada pre-test
remedial yaitu 2 orang, pada tes hasil belajar siswa menjadi 13 orang.
Tetapi, siswa yang dinyatakan tuntas pada pre-test remedial dan tes hasil
belajar belum tentu mengalami kenaikan nilai pada keterangan tabel.
Pada Tabel 4.8, siswa yang mengalami penurunan nilai pada pre-test
remedial dan tes hasil belajar yaitu siswa 4, 17, 22, 23, dan 27.
Pada Tabel 4.8, peningkatan hasil belajar siswa juga dapat dilihat
dari nilai rata-rata siswa. Rata-rata nilai siswa kelas VIII B pada pre-test
Siswa
Kriteria
Pre-test
Remedial
Tes Hasil
Belajar Keterangan
18 Tidak tuntas Tuntas Meningkat 39.3 nilai
19 Tidak tuntas Tuntas Meningkat 37.6 nilai
20 Tidak tuntas Tuntas Meningkat 65.2 nilai
21 - - -
22 Tidak tuntas Tidak tuntas Menurun 8 nilai
23 Tidak tuntas Tidak tuntas Menurun 65.3 nilai
24 Tidak tuntas Tidak tuntas Meningkat 4.4 nilai
25 Tidak tuntas Tuntas Meningkat 10 nilai
26 Tidak tuntas Tidak tuntas Meningkat 9.6 nilai
27 Tidak tuntas Tidak tuntas Menurun 11.7 nilai
Tuntas 2 siswa 13 siswa Meningkat = 22
siswa
Tidak
tuntas 24 siswa 13 siswa Menurun = 4 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
remedial adalah 46.203, pada post-test remedial adalah 62.648, dan pada
tes hasil belajar adalah 64.615. Untuk peningkatan nilai rata-rata siswa
kelas maka akan dilihat rata-rata pre-test remedial dengan rata-rata nilai
hasil belajar karena penelitian ini membandingkan perolehan rata-rata
sebelum pengajaran remedial dan sesudah pengajaran remedial.
Sehingga terjadi peningkatan rata-rata nilai kelas dari 46.203 menjadi
64.616.
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat diketahui bahwa terdapat
peningkatan positif antara pengajaran remedial terhadap hasil belajar
siswa, namun tidak mempengaruhi secara signifikan terlihat dari jumlah
siswa yang dinyatakan tuntas dari 2 orang menjadi 13 orang dari 26
orang. Dengan diketahui bahwa terjadinya peningkatan jumlah siswa
yang tuntas dan terjadinya peningkatan rata-rata nilai kelas, artinya hasil
belajar setelah pengajaran remedial lebih tinggi dari hasil sebelum
pengajaran remedial. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa
pengajaran remedial dapat membantu siswa-siswa yang mengalami
kesulitan belajar yang artinya pemberian pengajaran remedial dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
D. Kelemahan Penelitian
Kelemahan utama dalam penelitian ini adalah adanya beberapa siswa
yang tidak serius dalam menjawab semua pertanyaan instrumen tes karena
terdapat beberapa siswa hanya menjawab 2 nomor dari 10 nomor soal. Saat
pelaksanaan pengajaran remedial siswa kurang aktif bertanya tentang materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
yang masih belum dimengerti. Ketika dilakukannya bimbingan individu ke
beberapa siswa yang masih kesulitan, siswa tersebut tidak
memanfaatkannya. Pemberian bimbingan individu melalui wawancara
kurang maksimal karena keterbatasan waktu yang mendekati ujian semester
genap di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di kelas VIII B SMP Maria Immaculata
Yogyakarta maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Keterlaksanaan Pengajaran Remedial pada Pokok Bahasan Kubus
dan Balok Kelas VIII B SMP Maria Immaculata Yogyakarta
Pengajaran remedial dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu
siswa yang mengalami kesulitan belajar, khususnya dalam belajar
matematika. Pelaksanaan pengajaran remedial dilakukan berdasarkan
langkah-langkah keterlaksanaan yaitu, melakukan analisis diagnosis
atau pre-test remedial untuk menentukan siswa-siswa yang
mengalami kesulitan belajar, menemukan penyebab-penyebab
kesulitan, melakukan perencanaan pengajaran remedial, pelaksanaan
pengajaran remedial, dan evaluasi pengajaran remedial atau tes hasil
belajar. Berdasarkan langkah-langkah keterlaksanaan pengajaran
remedial, persentase jumlah siswa yang telah mencapai KKM pada pre-
test remedial adalah 7.692 % dan hasil belajar 50%. Hal ini dapat
membuktikan bahwa pada siswa kelas VIII B mengalami peningkatan
positif pada presentase jumlah siswa yang telah mencapai KKM yang
telah ditetapkan sekolah (75). Dengan demikian, pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
pengajaran remedial 50% telah berjalan dengan baik berdasarkan
jumlah presentase siswa tuntas pada tes hasil belajar.
2. Analisis Hasil Belajar Materi Kubus dan Balok Sesudah dan
Sebelum Proses Remediasi Siswa Kelas VIII B SMP Maria
Immaculata Yogyakarta
Berdasarkan langkah-langkah keterlaksanaan yang diterapkan pada
kelas VIII B pada pengajaran remedial, diketahui bahwa terjadi
peningkatan positif pada presentase jumlah siswa tuntas sebanyak
42.308%, dari presentase jumlah siswa tuntas pada pre-test remedial
7.692% menjadi 50% pada tes hasil belajar. Selain itu, terjadinya
peningkatan positif pada jumlah rata-rata nilai siswa VIII B sebanyak
18.412, dari jumlah rata-rata nilai pre-test remedial 46.203 menjadi
64.615 pada jumlah rata-rata nilai hasil belajar. Dengan demikian, dapat
diketahui bahwa adanya peningkatan nilai hasil belajar sebelum dan
sesudah proses remediasi.
B. Saran
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang diperoleh, peneliti memberikan
saran sebagai berikut:
1. Bagi guru dan calon guru
Guru harus memastikan kembali siswa-siswa yang akan diberikan
pengajaran remedial agar siswa tidak mengandalkan pengajaran
remedial ketika tidak serius dalam proses pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran, guru dapat melakukan kegiatan pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
menyenangkan bagi siswa agar siswa yang tidak serius atau tidak
antusias belajar dapat kembali aktif dan bersemangat dengan cara
memanfaatkan media pembelajaran.
2. Bagi calon peneliti
Calon peneliti dapat mempersiapkan materi dan instrumen-
instrumen yang akan digunakan pada penelitian dengan sebaik-baiknya
agar pelaksanaan penelitian sesuai dengan alokasi waktu yang telah
ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin Abdul Jabar. 2008. Evaluasi Program
Pendidikan Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi
Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
As’ari, Abdur Rahman, dkk. 2017. Buku Guru Matematika. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Entang, M. 1984. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Ischak S. W. dan Warji R. 1987. Program Remedial dalam Proses Belajar-
Mengajar (Edisi Kedua). Yogyakarta: Liberty.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Barry, Kantowitz, dkk. 1987. Geometry. Sacramento, California: Laidlaw Brothers
Publishers.
Mulyadi, H. 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan terhadap Kesulitan
Belajar Khusus. Yogyakarta: Nuha Litera.
Ottley, Esther. Nov., 1968. The Effect of Remedial Instruction on Mathematical
Achievement. Vol.75, No.9. Retrieved from
http://www.jstor.org/stable/2315542. Diakses tanggal 30 Maret 2016.
Putra, Dian Diana. 2013. Pengaruh Pemberian Remedial terhadap Hasil Belajar
Siswa pada Materi Pokok Keanekaragaman Hayati. Retrieved from
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JBT/article/viewFile/1498/911.
Diakses tanggal 19 Februari 2016.
Riduwan dan H. Sunarto. 2014. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan,
Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Setyaningrum, Yunita. 2008. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedi
Dikalangan Siswa Kelas VIII dalam Penyelesaian Sistem Persamaan Dua
Variabel dengan Metode Subtitusi. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R & D). Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Sukino. 2006. Matematika SMP Jilid 2 untuk Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.
Tim Guru. 2002. Jurnal Pendidikan Penabur. Jakarta: Bidang Pendidikan Badan
Pendidikan Kristen Penabur (BPK Penabur). Retrieved from
http://bpkpenabur.or.id/wp-content/uploads/2015/10/jurnal-No-01-I-
Maret2002.pdf. Diakses tanggal 19 Februari 2016.
Tim Pustaka Yustisia. 2008. Panduan Lengkap KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan). Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
Widoyoko, Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis
bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
A.1 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
LAMPIRAN B
B.1 Silabus
B.2 RPP Kubus
B.3 RPP Balok
B.4 RPP Jaring-jaring Kubus dan Balok
B.5 RPP Luas Permukaan, Volume Kubus dan Balok
LAMPIRAN C
C.1 Lembar Observasi
C.2 Kisi-kisi Pre-test Remedial
C.3 Soal Pre-test Remedial
C.4 Soal Tes Hasil Belajar
C.5 Kunci Jawaban Soal Pre-test Remedial
LAMPIRAN D
D.1 Lembar Jawab Siswa 10
D.2 Lembar Jawab Siswa 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
D.3 Lembar Jawab Siswa 20
LAMPIRAN E
E.1 Daftar Nilai Siswa
E.2 Lembar Validasi Pakar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
LAMPIRAN A.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
LAMPIRAN B.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
LAMPIRAN B.2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP
Nama Sekolah : SMP Maria Immaculata Marsudirini
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Kubus
Kelas / Program / Semester : VIII / B / II (Genap)
Alokasi waktu : 2 x 40 menit ( 1 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya,
serta menentukan ukurannya
B. Kompetensi Dasar
5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagian-
bagiannya.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Mengenal bagian-bagian kubus dan balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
D. Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat
mengenal bagian-bagian kubus dan balok.
E. Materi Pembelajaran
Kubus
Kubus adalah bangun bidang banyak yang dibatasi oleh enam sisi yang
sama luas dengan dua belas rusuk yang sama panjang dan semua sudut sisi
merupakan sudut siku-siku (Kamus Matematika, 1988: 67).
Unsur-unsur Kubus
1. Sisi
Menurut Sukino (2006) dalam buku Matematika untuk SMP Kelas VIII,
sisi kubus adalah suatu bidang persegi (permukaan kubus) yang membatasi
bangun ruang kubus. Kubus terdiri dari enam sisi yang bentuk dan
ukurannya sama. Sisi kubus dibagi menjadi dua bagian yaitu:
A B
C D
E F
H G
Gambar 1:Kubus ABCD.EFGH
Keterangan:
1. Sisi: BCGF
2. Rusuk: HG
3. Titik sudut: C
1
2
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
a. Sisi datar
Sisi datar terdiri atas sisi alas dan sisi atap (tutup). Pada Gambar 1,
alas kubus yaitu ABCD dan atap kubus yaitu EFGH saling sejajar.
b. Sisi tegak
Sisi tegak kubus terdiri atas sisi depan, belakang, kiri, dan sisi kanan.
Pada Gambar 1, sisi depan yaitu ABFE dan sisi belakang yaitu DCGH
saling sejajar. Pada Gambar 1, sisi kiri yaitu ADHE dan sisi kanan yaitu
BCGF saling sejajar.
2. Rusuk
Rusuk kubus adalah ruas garis yang merupakan perpotongan dua bidang
sisi pada sebuah kubus (Sukino, 2006). Rusuk kubus dibagi menjadi dua
bagian yaitu:
a. Rusuk datar
Rusuk datar pada kubus terdiri atas rusuk alas dan rusuk atas. Rusuk
alas dan rusuk atas kubus masing-masing ada 4. Pada Gambar 1, rusuk
alas yaitu AB, BC, CD, dan DA, sedangkan rusuk atas yaitu EF, FG, GH,
dan HE.
b. Rusuk tegak
Rusuk tegak adalah rusuk yang tegak lurus terhadap rusuk alas.
Pada Gambar 1, rusuk tegak yaitu AE, BF, CG, dan DH.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
3. Titik Sudut
Titik sudut kubus adalah titik pertemuan dari tiga rusuk kubus yang
berdekatan (Sukino, 2006). Pada Gambar 1, titik-titik sudut kubus yaitu titik
A, B, C, D, E, F, G, dan H.
4. Diagonal Kubus
Bangun ruang kubus memiliki diagonal sisi, diagonal bidang, dan
diagonal ruang.
a. Diagonal Sisi Kubus
Diagonal sisi kubus adalah diagonal bidang yang terdapat pada sisi
kubus (Sukino, 2006). Pada Gambar 2, diagonal sisi kubus adalah
CF. Telah diketahui bahwa sisi kubus berbentuk persegi. Jadi, BCGF
berbentuk persegi. Misalkan panjang BC = 𝑎 cm, dengan
menggunakan dalil Pythagoras maka akan diperoleh:
𝐶𝐹2 = 𝐵𝐶2 + 𝐵𝐹2
= 𝑎2 + 𝑎2
= 2𝑎2
= √2𝑎2
𝐶𝐹 = 𝑎√2
B C
G F
Gambar 2: Diagonal sisi kubus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
b. Diagonal Bidang Kubus
Bidang diagonal merupakan bidang di dalam kubus yang dibuat
melalui dua buah rusuk yang saling sejajar tetapi tidak terletak pada satu
sisi (Sukino, 2006). Pada Gambar 3, diagonal bidang kubus yaitu AH
dan BG.
c. Diagonal Ruang Kubus
Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik
sudut tidak sebidang yang saling berhadapan. Kubus memiliki delapan
titik sudut (Sukino, 2006). Pada Gambar 4, diagonal ruang kubus
adalah DF.
F. Metode pembelajaran
Tanya jawab, diskusi kelompok, presentasi, dan latihan soal secara individu
maupun berkelompok.
H
A
C
B
E
D
F
G
Gambar 4: Diagonal ruang kubus
A B
C D
E F
H G
Gambar 3: Diagonal bidang kubus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
G. Kegiatan pembelajaran
No. Kegiatan
Alokasi
Waktu
Keterangan
1. Pendahuluan:
Peserta didik mengucapkan salam.
Guru mengecek kehadiran peserta didik.
Guru menanyakan kabar peserta didik.
Peserta didik menerima informasi SK dan
KD, cakupan materi, langkah-langkah
kegiatan pada pertemuan saat ini, serta
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Motivasi: pentingnya mempelajari materi
mengenai kubus dalam kehidupan sehari-
hari. Misalnya melihat benda-benda yang
memiliki bentuk seperti kubus.
10 menit
Tatap Muka
2. Kegiatan Inti:
Ekplorasi
Peserta didik diberikan penjelasan materi
oleh guru mengenai definisi kubus.
Peserta didik diperkenalkan dengan unsur-
unsur kubus.
Peserta didik diperkenalkan dengan bagian-
bagian kubus.
60 menit
Tatap Muka
Penugasan
Terstruktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Peserta didik diberi soal latihan terkait
kubus.
1. Perhatikan kubus PQRS.TUVW.
Sebutkan rusuk, titik sudut, dan sisi dari
kubus tersebut.
2. Perhatikan kubus ABCD.EFGH.
a. Tentukanlah rusuk-rusuk yang sejajar
dengan AB, AE, dan AD.
b. Tentukanlah rusuk-rusuk yang
bersilangan dengan AB, AE, dan AD.
c. Tentukanlah sisi-sisi sejajar dengan
ABCD, ABFE, dan ADHE.
Elaborasi:
Guru memberikan kesempatan bagi peserta
didik untuk mempresentasikan hasil dari
jawaban soal latihan terkait materi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
peserta didik yang lain menanggapi hasil
jawaban yang telah dipresentasikan.
Konfirmasi
Guru memberi tambahan dan pembenaran
terkait pendapat atau hasil jawaban soal
latihan dari peserta didik.
3. Penutup:
Peserta didik bersama-sama dengan guru
membuat kesimpulan mengenai materi
pembelajaran pada pertemuan kali ini.
Peserta didik melakukan refleksi terhadap
pengalaman belajarnya.
Guru memberikan tugas yang dikerjakan di
rumah dan akan dibahas pada pertemuan
berikutnya.
Isilah kolom-kolom pada tabel sesuai
dengan gambar berikut.
10 menit
Penugasan
Terstruktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Nama Sisi Kubus
Nama Diagonal
Sisi
… …
Peserta didik dihimbau oleh guru untuk
mencari sumber belajar lain yang dapat
menguatkan pemahaman peserta didik
mengenai materi pembelajaran hari ini.
Guru menyampaikan bahwa pada
pertemuan berikutnya akan melanjutkan
materi menggambar kubus.
Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
F. Sumber & Bahan/ Alat Belajar belajar
Sumber Belajar:
1. Sukino. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.
2. Buku-buku penunjang yang relevan
3. Internet
Bahan/ Alat Belajar:
1. Lembar Kerja Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
G. Penilaian
1. Jenis Penilaian
a. Tes : Tertulis
b. Non tes: Lembar pengamatan
2. Bentuk Soal
a. Soal uraian
b. Lembar pengamatan.
3. Kisi-kisi Soal
Latihan soal
No.
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Bentuk
Instrumen
Instrumen
1. Mengenal bagian-
bagian kubus dan
balok.
Tes tertulis Soal Uraian
Soal
nomor 1
2. Mengenal bagian-
bagian kubus dan
balok.
Tes tertulis Soal Uraian
Soal
nomor 2
4. Lembar Soal Penilaian Tes Proses Belajar
Latihan soal
1. Kubus PQRS.TUVW. Sebutkan rusuk, titik sudut, dan sisi dari kubus
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
2. Perhatikan kubus ABCD.EFGH.
a. Tentukanlah rusuk-rusuk yang sejajar dengan AB, AE, dan AD.
b. Tentukanlah rusuk-rusuk yang bersilangan dengan AB, AE, dan AD.
c. Tentukanlah sisi-sisi sejajar dengan ABCD, ABFE, dan ADHE.
5. Lembar Pengamatan Sikap
FORMAT LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No
Nama
Siswa
Aspek yang Dinilai
Jujur Disiplin
Tanggung-
Jawab
Rasa Ingin
Tahu
A B C D A B C D A B C D A B C D
1. Siswa 1
2. Siswa 2
3. Dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Keterangan :
Nilai Penjelasan Skor
D Sikap siswa terhadap aspek yang diamati kurang baik. 4
C Sikap siswa terhadap aspek yang diamati cukup baik. 4-8
B Sikap siswa terhadap aspek yang diamati baik. 8-12
A Sikap siswa terhadap aspek yang diamati sangat baik. 12-16
Nilai = 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
6. Lembar Pengamatan Psikomotor
FORMAT LEMBAR PENGAMATAN PSIKOMOTOR
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No.
Nama
Peserta
Didik
Keterampilan
Menerapkan konsep dan strategi pemecahan masalah
Kurang
Terampil
Cukup
Terampil
Terampil
Sangat
Terampil
1. Siswa 1
2. Siswa 2
3. Siswa 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Indikator keterampilan menerapkan konsep operasi bentuk aljabar dan
strategi pemecahan masalah yang relevan berkaitan dengan materi operasi
bentuk aljabar.
Keterangan Penjelasan Skor
Kurang terampil
Siswa sama sekali tidak menerapkan
konsep kubus pada materi bangun ruang
kubus.
4
Cukup terampil
Siswa menunjukkan sudah ada usaha
untuk menerapkan konsep kubus pada
materi bangun ruang kubus.
4-8
Terampil
Siswa dapat menerapkan konsep kubus
pada materi bangun ruang kubus.
8-12
Sangat terampil
Siswa dapat menerapkan konsep kubus
pada materi bangun ruang kubus dengan
sangat baik dan tepat.
12-16
Nilai = 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
7. Kunci Jawaban
Latihan soal
1. Kubus PQRS.TUVW. Sebutkan rusuk, titik sudut, dan sisi dari kubus
tersebut.
Penyelesaian: Rusuk: PQ, QR, RS, SP, PT, QU, RV,
SW, TU, UV, VW, dan WT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Titik sudut: P, Q, R, S, T, U, V, dan W.
Sisi: PQRS, TUVW, PQUT, SRVW, QRVU, dan PSWT.
2. Perhatikan kubus PQRS.TUVW
a. Tentukanlah rusuk-rusuk yang sejajar dengan PQ, PT, dan PS.
Penyelesaian:
PQ//SR//TU//WV
PT//QU//SW//RV
PS//QR//TW//UV
b. Tentukanlah rusuk-rusuk yang bersilangan dengan PQ, PT, dan PS.
Penyelesaian:
Jika dua garis berbeda dikatakan
bersilangan jika hanya jika keduanya
tidak sebidang.
PQ dengan RV, PQ dengan SW, PQ
dengan TW, PQ dengan UV.
PT dengan SR, PT dengan WV, PT dengan QR, PT dengan UV.
PS dengan QU, PS dengan RV, PS dengan TU, PS dengan WV
c. Tentukanlah sisi-sisi sejajar dengan PQRS, PQUT, dan PSWT.
Penyelesaian:
PQRS//TUVW
PQUT//SRVW
PSWT//QRVU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
8. Pedoman Penilaian
a. Latihan soal
Nilai = 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
b. Penugasan Terstruktur
No. Aspek yang Dinilai untuk Setiap Nomor Skor
1 Proses pengerjaan benar dan hasil pengerjaan benar. 20
2 Proses pengerjaan benar, tetapi hasil pengerjaan salah. 15
3 Proses pengerjaan salah, tetapi hasil pengerjaan benar 10
4 Proses pengerjaan salah dan hasil pengerjaan salah. 5
5 Tidak mengerjakan. 0
Nilai = 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
Yogyakarta, 22 April 2016
Praktikan
Edith Avendita Asa Chrisiana
NIM: 121414116
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Skripsi
Cyrenia Novella Krisnamurti M. Sc.
NPP: P. 2412
Guru Pembimbing
Juliana Erni Mutiani S. Pd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
LAMPIRAN B.3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP
Nama Sekolah : SMP Maria Immaculata Marsudirini
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Balok
Kelas / Program / Semester : VIII / B / II (Genap)
Alokasi waktu : 2 x 40 menit ( 1 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya,
serta menentukan ukurannya
B. Kompetensi Dasar
5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagian-
bagiannya.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Mengenal bagian-bagian kubus dan balok.
D. Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat
mengenal bagian-bagian kubus dan balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
E. Materi Pembelajaran
Balok
Menurut Sukino (2006) dalam buku Matematika untuk SMP Kelas VIII
balok merupakan bangun ruang yang dibentuk oleh tiga pasang persegi panjang
yang masing-masingnya mempunyai bentuk dan ukuran yang sama.
Unsur-unsur Balok
1. Sisi
Balok mempunyai tiga pasang sisi yang masing-masing
pasangberbentuk persegi panjang yang sama bentuk dan ukurannya. Pada
Gambar 1, sisi balok adalah BCGF.
2. Rusuk
Balok mempunyai 12 rusuk. Rusuk-rusuk terbagi dalam tiga bagian
(panjang balok, tinggi balok, dan lebar balok). Pada Gambar 1, rusuk balok
adalah HG.
3. Titik sudut
Sebuah rusuk bertemu dengan dua rusuk lainnya. Tiga buah rusuk
berdekatan dan bertemu pada satu titik. Titik pertemuan itu disebut titik
A B
C D
E F
H G
Gambar 1: Balok ABCD.EFGH
Keterangan:
1. Sisi: BCGF
2. Rusuk: HG
3. Titik sudut: A
1
2
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
sudut balok. Titik sudut pada balok seluruhnya ada 8 buah. Pada Gambar 1,
titik sudut balok adalah A.
Diagonal-diagonal Balok
a. Diagonal Sisi Balok
Balok mempunyai 12 buah diagonal sisi. Diagonal sisi pada balok
tidak semuanya mempunyai panjang yang sama, sesuai pada ukuran sisi
balok tersebut. Pada Gambar 2, yang disebut diagonal sisi balok yaitu
BE, BG, dan EG.
b. Bidang Diagonal Balok
Bidang diagonal balok merupakan bidang di dalam balok yang dibuat
melalui dua buah rusuk yang saling sejajar tetapi tidak terletak pada satu
sisi. Pada Gambar 3, bidang diagonal balok adalah ACGE.
A B
C D
E F
G
Gambar 2: Diagonal sisi balok
H
p
q
r
Keterangan:
p (EG): diagonal sisi balok
q (BG): diagonal sisi balok
r (BE): diagonal sisi balok
A B
C D
E F
H G
Gambar 3: Bidang diagonal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
c. Diagonal Ruang Balok
Sebuah balok mempunyai 4 pasang sudut yang berhadapan. Jika
titik sudut sehadap kita hubungkan maka diperoleh diagonal ruang
balok. Pada Gambar 4, diagonal ruang adalah DF.
F. Metode pembelajaran
Tanya jawab, diskusi kelompok, presentasi, dan latihan soal secara individu
maupun berkelompok.
G. Kegiatan pembelajaran
No. Kegiatan
Alokasi
Waktu
Keterangan
1. Pendahuluan:
Peserta didik mengucapkan salam.
Guru mengecek kehadiran peserta didik.
Guru menanyakan kabar peserta didik.
10 menit
Tatap Muka
A B
C D
E F
H G
Gambar 4: Diagonal ruang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Peserta didik menerima informasi tentang
materi yang akan diberikan oleh guru yaitu
materi balok.
Guru memberi pertanyaan terkait materi
yang telah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya tentang kubus.
2. Kegiatan Inti:
Ekplorasi
Peserta didik diberikan penjelasan tentang
definisi balok.
Peserta didik diperkenalkan dengan unsur-
unsur balok.
Peserta didik diperkenalkan dengan bagian-
bagian balok.
Peserta didik diberi soal latihan terkait
kubus.
3. Pada balok ABCD.EFGH di bawah ini,
tentukanlah:
60 menit
Tatap Muka
Penugasan
Terstruktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
a. 3 rusuk yang sama panjang dengan
AB
b. 3 rusuk yang sama panjang dengan
AD;
c. 3 rusuk yang sama panjang dengan
AE.
4. Perhatikn balok PQRS.TUVW di
bawah ini. Tentukanlah sisi yang sejajar
dengan:
d. PQUT;
e. QRVU;
f. PSWT.
5. Perhatikanlah gambar di bawah ini.
Tentukanlah jumlah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
a. Titik sudut;
b. Rusuk;
c. Sisi.
Elaborasi:
Guru memberikan kesempatan bagi peserta
didik untuk mempresentasikan jawaban
soal latihan.
Konfirmasi
Guru memberi tambahan dan pembenaran
terkait pendapat jawaban soal latihan dari
peserta didik.
3. Penutup:
Peserta didik bersama-sama dengan guru
membuat kesimpulan mengenai materi
pembelajaran.
Peserta didik melakukan refleksi terhadap
pengalaman belajarnya.
Peserta didik dihimbau oleh guru untuk
mencari sumber belajar lain yang dapat
menguatkan pemahaman peserta didik
mengenai materi pembelajaran hari ini.
10 menit
Penugasan
Terstruktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Guru menyampaikan bahwa pada
pertemuan berikutnya akan melanjutkan
materi jaring-jaring kubus dan balok.
Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
H. Sumber & Bahan/ Alat Belajar belajar
Sumber Belajar:
4. Sukino. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.
5. Buku-buku penunjang yang relevan.
6. Internet
Bahan/ Alat Belajar: Lembar Kerja Siswa
I. PENILAIAN
1. Jenis Penilaian
a. Tes : Tertulis
b. Non tes: Lembar pengamatan
2. Bentuk Soal
a. Soal uraian
b. Lembar pengamatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
3. Kisi-kisi Soal
Latihan soal
No.
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Bentuk
Instrumen
Instrumen
1. Mengenal bagian-
bagian kubus dan
balok.
Tes tertulis Soal Uraian
Soal
nomor 1
2. Mengenal bagian-
bagian kubus dan
balok.
Tes tertulis Soal Uraian
Soal
nomor 2
3. Mengenal bagian-
bagian kubus dan
balok.
Tes tertulis Soal Uraian
Soal
nomor 3
4. Lembar Soal Penilaian Tes Proses Belajar
Latihan soal
1. Pada balok ABCD.EFGH di bawah ini, tentukanlah:
a. 3 rusuk yang sama panjang dengan AB;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
b. 3 rusuk yang sama panjang dengan AD;
c. 3 rusuk yang sama panjang dengan AE.
2. Perhatikan balok PQRS.TUVW di bawah ini. Tentukanlah sisi yang
sejajar dengan:
a. PQUT;
b. QRVU;
c. PSWT.
3. Perhatikanlah gambar di bawah ini.
Tentukanlah jumlah:
a. Titik sudut;
b. Rusuk;
c. Sisi.
5. Lembar Pengamatan Sikap
FORMAT LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No
Nama
Siswa
Aspek yang Dinilai
Jujur Disiplin
Tanggung-
Jawab
Rasa Ingin
Tahu
A B C D A B C D A B C D A B C D
1. Siswa 1
2. Siswa 2
3. Dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Keterangan :
Nilai Penjelasan Skor
D Sikap siswa terhadap aspek yang diamati kurang baik. 4
C Sikap siswa terhadap aspek yang diamati cukup baik. 4-8
B Sikap siswa terhadap aspek yang diamati baik. 8-12
A Sikap siswa terhadap aspek yang diamati sangat baik. 12-16
Nilai = 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
6. Lembar Pengamatan Psikomotor
FORMAT LEMBAR PENGAMATAN PSIKOMOTOR
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No.
Nama
Peserta
Didik
Keterampilan
Menerapkan konsep dan strategi pemecahan masalah
Kurang
Terampil
Cukup
Terampil
Terampil
Sangat
Terampil
1. Siswa 1
2. Siswa 2
3. Siswa 3
dst
Indikator keterampilan menerapkan konsep operasi bentuk aljabar dan
strategi pemecahan masalah yang relevan berkaitan dengan materi operasi
bentuk aljabar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Keterangan Penjelasan Skor
Kurang terampil
Siswa sama sekali tidak menerapkan
konsep balok pada materi bangun ruang
balok.
4
Cukup terampil
Siswa menunjukkan sudah ada usaha
untuk menerapkan konsep balok pada
materi bangun ruang balok.
4-8
Terampil
Siswa dapat menerapkan konsep balok
pada materi bangun ruang balok.
8-12
Sangat terampil
Siswa dapat menerapkan konsep balok
pada materi bangun ruang balok.dengan
sangat baik dan tepat.
12-16
Nilai = 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
7. Kunci Jawaban
Latihan soal
1. Pada balok ABCD.EFGH di bawah ini, tentukanlah:
a. 3 rusuk yang sama panjang dengan
AB: AB=DC=EF=HC.
b. 3 rusuk yang sama panjang dengan
AD: AD=BC=EH=FC.
c. 3 rusuk yang sama panjang dengan AE: AE=BF=CG=DH.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
2. Perhatikan balok PQRS.TUVW di bawah ini. Tentukanlah sisi yang
sejajar dengan:
a. PQUT: PQUT//SRVW
b. QRVU: QRVU//PSWT
c. PSWT: PSWT//QRVU
3. Perhatikanlah gambar di bawah ini.
Tentukanlah jumlah:
a. Titik sudut; (10)
b. Rusuk; (15)
c. Sisi. (7)
8. Pedoman Penilaian
Latihan soal
Nilai = 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
9. Penugasan Terstruktur
No. Aspek yang Dinilai untuk Setiap Nomor Skor
1 Proses pengerjaan benar dan hasil pengerjaan benar. 20
2 Proses pengerjaan benar, tetapi hasil pengerjaan salah. 15
3 Proses pengerjaan salah, tetapi hasil pengerjaan benar 10
4 Proses pengerjaan salah dan hasil pengerjaan salah. 5
5 Tidak mengerjakan. 0
Nilai = 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Yogyakarta, 25 April 2016
Praktikan
Edith Avendita Asa Chrisiana
NIM: 121414116
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Skripsi
Cyrenia Novella Krisnamurti M. Sc.
NPP: P. 2412
Guru Pembimbing
Juliana Erni Mutiani S. Pd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
LAMPIRAN B.4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP
Nama Sekolah : SMP Maria Immaculata Marsudirini
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Jaring-jaring Kubus dan Balok
Kelas / Program / Semester : VIII / B / II (Genap)
Alokasi waktu : 2 x 40 menit ( 1 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
4. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya,
serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
5.2 Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Membuat dan menemukan jaring-jaring kubus dan balok.
D. Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat
membuat dan menemukan jaring-jaring kubus dan balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
E. Materi Pembelajaran
Jaring-jaring Kubus
Menurut Sukino (2006) dalam buku Matematika untuk SMP Kelas VIII
jaring-jaring kubus adalah rangkaian sisi-sisi kubus yang jika dibentangkan
akan terbentuk sebuah bidang datar. Berikut merupakan jaring-jaring kubus
ABCD.EFGH:
Jaring-jaring balok
Menurut Sukino (2006) dalam buku Matematika untuk SMP Kelas VIII
jaring-jaring balok adalah rangkaian sisi-sisi balok yang jika dibentangkan akan
terbentuk sebuah bidang datar. Berikut merupakan jaring-jaring kubus
ABCD.EFGH:
A B
C D
E F
H G
A E F B
H D
H G
C
E
H G
E F
Gambar 1: Kubus dan jaring-jaring kubus
D C
F E
Gambar 2: Balok dan jaring-jaring balok
E B
C
F
A
D
E
H G
A
H
H
B
G
G
F E
H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
F. Metode pembelajaran
Tanya jawab, diskusi kelompok, presentasi, dan latihan soal secara individu
maupun berkelompok.
G. Kegiatan pembelajaran
No. Kegiatan
Alokasi
Waktu
Keterangan
1. Pendahuluan:
Peserta didik mengucapkan salam.
Guru mengecek kehadiran peserta didik.
Guru menanyakan kabar peserta didik.
Peserta didik menerima informasi tentang
materi yang akan diberikan oleh guru yaitu
jaring-jaring kubus dan balok
Guru mengingatkan materi kubus dan
balok.
10 menit
Tatap Muka
2. Kegiatan Inti:
Ekplorasi
Peserta didik diberikan penjelasan materi
oleh guru mengenai definisi jaring-jaring
kubus dan balok.
Peserta didik diajak untuk menentukan
jaring-jaring kubus dan balok.
60 menit
Tatap Muka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Peserta didik diberi soal latihan terkait
kubus.
6. Perhatikanlah gambar di bawah ini.
Buatlah jaring-jaring kubus dari kubus
ABCD.EFGH. Jika dipotong rusuk-
rusuk AD, AE, DH, GH, GC, FB, dan
EF.
7. Perhatikanlah gambar kubus dan
jarring-jaring kubus ABCD.EFGH.
Jika ABCD adalah alas kubus, maka
tentukanlah huruf-huruf yang
ditunjukan pada nomor-nomor pada
gambar di atas.
8. Dari gambar berikut, manakah yang
merupakan jaring-jaring balok?
Penugasan
Terstruktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
9. PQRS.TUVW adalah balok dengan alas
PQRS. Tentukanlah huruf-huruf yang
ditunjukkan dengan nomor-nomor
berikut.
Elaborasi:
Guru memberikan kesempatan bagi peserta
didik untuk mempresentasikan jawaban
soal latihan.
Konfirmasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Guru memberi tambahan dan pembenaran
terkait pendapat jawaban soal latihan dari
peserta didik.
3. Penutup:
Peserta didik bersama-sama dengan guru
membuat kesimpulan mengenai materi
pembelajaran.
Peserta didik melakukan refleksi terhadap
pengalaman belajarnya.
Peserta didik dihimbau oleh guru untuk
mencari sumber belajar lain yang dapat
menguatkan pemahaman peserta didik
mengenai materi pembelajaran hari ini.
Guru menyampaikan bahwa pada
pertemuan berikutnya mengenai luas
permukaan dan volume kubus dan balok.
Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
10 menit
Penugasan
Terstruktur
H. Sumber & Bahan/ Alat Belajar belajar
Sumber Belajar:
1. Sukino. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.
2. Buku-buku penunjang yang relevan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
3. Internet
Bahan/ Alat Belajar: Lembar Kerja Siswa
I. Penilaian
1. Jenis Penilaian
a. Tes : Tertulis
b. Non tes: Lembar pengamatan
2. Bentuk Soal
a. Soal uraian
b. Lembar pengamatan.
3. Kisi-kisi Soal
Latihan soal
No.
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Bentuk
Instrumen
Instrumen
1. Menemukan jaring-
jaring kubus.
Tes tertulis Soal Uraian
Soal
nomor 1
2. Menemukan jaring-
jaring kubus.
Tes tertulis Soal Uraian
Soal
nomor 2
3. Menemukan jaring-
jaring balok.
Tes tertulis Soal Uraian
Soal
nomor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
4. Menemukan jaring-
jaring balok. Tes tertulis Soal Uraian
Soal
nomor 4
4. Lembar Soal Penilaian Tes Proses Belajar
Latihan soal
1. Perhatikanlah gambar di bawah ini. Buatlah jaring-jaring kubus dari
kubus ABCD.EFGH. Jika dipotong rusuk-rusuk AD, AE, DH, GH, GC,
FB, dan EF.
2. Perhatikanlah gambar kubus dan jaring-jaring kubus ABCD.EFGH.
Jika ABCD adalah alas
kubus, maka tentukanlah
huruf-huruf yang
ditunjukan pada nomor-
nomor pada gambar di atas.
3. Dari gambar berikut, manakah yang merupakan jaring-jaring balok?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
4. PQRS.TUVW adalah balok dengan alas PQRS. Tentukanlah huruf-
huruf yang ditunjukkan dengan nomor-nomor berikut.
5. Lembar Pengamatan Sikap
FORMAT LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No
Nama
Siswa
Aspek yang Dinilai
Jujur Disiplin
Tanggung-
Jawab
Rasa Ingin
Tahu
A B C D A B C D A B C D A B C D
1. Siswa 1
2. Siswa 2
Keterangan :
Nilai Penjelasan Skor
D Sikap siswa terhadap aspek yang diamati kurang baik. 4
C Sikap siswa terhadap aspek yang diamati cukup baik. 4-8
B Sikap siswa terhadap aspek yang diamati baik. 8-12
A Sikap siswa terhadap aspek yang diamati sangat baik. 12-16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Nilai = 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
6. Lembar Pengamatan Psikomotor
FORMAT LEMBAR PENGAMATAN PSIKOMOTOR
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No.
Nama
Peserta
Didik
Keterampilan
Menerapkan konsep dan strategi pemecahan masalah
Kurang
Terampil
Cukup
Terampil
Terampil
Sangat
Terampil
1. Siswa 1
2. Siswa 2
3. Siswa 3
Indikator keterampilan menerapkan konsep operasi bentuk aljabar dan
strategi pemecahan masalah yang relevan berkaitan dengan materi operasi
bentuk aljabar.
Keterangan Penjelasan Skor
Kurang terampil
Siswa sama sekali tidak menemukan
jaring-jaring kubus dan balok.
4
Cukup terampil
Siswa menunjukkan sudah ada usaha
untuk menemukan jaring-jaring kubus dan
balok.
4-8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Terampil
Siswa dapat menemukan jaring-jaring
kubus dan balok.
8-12
Sangat terampil
Siswa dapat menemukan jaring-jaring
kubus dan balok dengan sangat baik dan
tepat.
12-16
Nilai = 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
7. Kunci Jawaban
Latihan soal
1. Perhatikanlah gambar di bawah ini. Buatlah jaring-jaring kubus dari
kubus ABCD.EFGH. Jika dipotong rusuk-
rusuk AD, AE, DH, GH, GC, FB, dan EF.
Penyelesaian:
2. Perhatikanlah gambar kubus dan jarring-jaring kubus ABCD.EFGH.
Jika ABCD adalah alas kubus, maka tentukanlah huruf-huruf yang
ditunjukan pada nomor-nomor pada gambar di atas.
Penyelesaian:
Huruf yang ditunjukkan oleh:
Nomor 1 adalah A;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Nomor 2 adalah E;
Nomor 3 adalah H;
Nomor 4 adalah H.
3. Dari gambar berikut, manakah yang merupakan jaring-jaring balok?
Penyelesaian: b, c, dan d.
4. PQRS.TUVW adalah balok dengan alas PQRS. Tentukanlah huruf-
huruf yang ditunjukkan dengan nomor-nomor berikut.
Penyelesaian:
Nomor 1 adalah W;
Nomor 2 adalah T;
Nomor 3 adalah T;
Nomor 4 adalah S;
Nomor 5 adalah R.
8. Pedoman Penilaian
1. Latihan soal
Nilai = 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
2. Penugasan Terstruktur
No. Aspek yang Dinilai untuk Setiap Nomor Skor
1 Proses pengerjaan benar dan hasil pengerjaan benar. 20
2 Proses pengerjaan benar, tetapi hasil pengerjaan
salah.
15
3 Proses pengerjaan salah, tetapi hasil pengerjaan benar 10
4 Proses pengerjaan salah dan hasil pengerjaan salah. 5
5 Tidak mengerjakan. 0
Nilai = 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
Yogyakarta, 25 April 2016
Praktikan
Edith Avendita Asa Chrisiana
NIM: 121414116
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Skripsi
Cyrenia Novella Krisnamurti M. Sc.
Guru Pembimbing
Juliana Erni Mutiani S. Pd.
NPP: P. 2412
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
LAMPIRAN B.5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP
Nama Sekolah : SMP Maria Immaculata Marsudirini
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Luas Permukaan, Volume Kubus dan
Balok
Kelas / Program / Semester : VIII / B / II (Genap)
Alokasi waktu : 2 x 40 menit ( 1 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya,
serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menemukan rumus luas permukaan kubus dan balok.
2. Menemukan rumus volume kubus dan balok.
3. Menggunakan rumus luas permukaan dan volume kubus dan balok dalam
pemecahan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
D. Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran:
1. Peserta didik diharapkan dapat menemukan rumus luas permukaan kubus
dan balok.
2. Peserta didik diharapkan dapat menemukan rumus volume kubus dan balok.
3. Peserta didik diharapkan dapat menggunakan rumus luas permukaan dan
volume kubus dan balok dalam pemecahan masalah.
E. Materi Pembelajaran
Luas Permukaan Kubus dan Balok
Pada jaring-jaring kubus, kubus terdiri atas 6 persegi yang merupakan sisi-
sisi kubus tersebut. Jadi luas permukaan kubus merupakan jumlah luas keenam
persegi. Misalkan panjang rusuk kubus adalah 𝑠 cm, maka:
Luas permukaan kubus = 6 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖
= 6 × (𝑠 × 𝑠)
= 6 × 𝑠2
= 6𝑠2𝑐𝑚2
pl
B
C
F
A
D
E
H G
pt
p
pl
p
pt t
lt
t
lt l
Gambar 1: Balok ABCD.EFGH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Sedangkan untuk jaring-jaring balok juga terdiri atas 6 persegi panjang yang
merupakan sisi-sisi balok tersebut. Jika dimisalkan 𝑝 = panjang balok, 𝑙 = lebar
balok, dan 𝑡 = tinggi balok maka:
Luas permukaan balok = 𝑙𝑡 + 𝑝𝑡 + 𝑝𝑙 + 𝑙𝑡 + 𝑝𝑡 + 𝑝𝑙
= 𝑙𝑡 + 𝑙𝑡 + 𝑝𝑡 + 𝑝𝑡 + 𝑝𝑙 + 𝑝𝑙
= 2𝑙𝑡 + 2𝑝𝑡 + 2𝑝𝑙
= 2(𝑙𝑡 + 𝑝𝑡 + 𝑝𝑙)
Volume Kubus dan Balok
Menurut Sukino (2006) dalam buku Matematika untuk SMP Kelas VIII,
volume adalah isi dari bangun-bangun ruang. Volume diukur dalam satuan
kubik.
A. Volume Kubus
Untuk mencari volume kubus kita dapat menggunakan kubus satuan,
yaitu kubus dengan panjang rusuk 1 cm. Volume kubus satuan adalah 1 𝑐𝑚3
.
pl
B
C
F
A
D
E
H G
pt
p
pl
p
pt t
lt
t
lt l
Gambar 2: Balok ABCD.EFGH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Perhatikan gambar kubus berikut:
Maka dapat ditentukan volume kubus adalah:
𝑉 = 𝑠3 dengan,
Tabel 2.1: Volume Kubus
Kubus
Panjang
Rusuk
Banyak Kubus
Satuan
Volume
Kubus
1 1 cm 1 13 = 1
2 2 cm 8 23 = 8
3 3 cm 27 33 = 27
4 4 cm 64 43 = 64
... s cm ... ...
1 cm
1 cm
1 cm
Gambar 4: Volume Kubus
A B
C D
E F
H G
Gambar 3:Kubus ABCD.EFGH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
𝑉 = volume kubus dan 𝑠 = panjang rusuk kubus.
B. Volume Balok
Pada Gambar 5, balok tersusun atas 5 kubus satuan, sehingga volume
balok tersebut adalah 5 𝑐𝑚3.
Pada Gambar 6, balok tersebut tersusun atas 10 kubus satuan sehingga
volume balok tersebut adalah 10 𝑐𝑚3.
Panjang balok terdiri atas 5 kubus satuan, panjang balok 6 cm. Lebar
balok terdiri atas 2 kubus satuan, lebar balok 2cm.Tinggi balok terdiri
atas 1 kubus satuan, tinggi balok 1 cm.
Maka dapat ditentukan volume balok adalah:
𝑉 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡
Dengan,
p = panjang, l = lebar, t = tinggi, dan V = volume balok.
1 cm 1 cm
1 cm
Gambar 5: Volume Balok
2 cm 5 cm
1 cm
Gambar 6: Volume Balok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
F. Metode pembelajaran
Tanya jawab, diskusi kelompok, presentasi, dan latihan soal secara individu
maupun berkelompok.
G. Kegiatan pembelajaran
No. Kegiatan
Alokasi
Waktu
Keterangan
1. Pendahuluan:
Peserta didik mengucapkan salam.
Guru mengecek kehadiran peserta didik.
Guru menanyakan kabar peserta didik.
Guru memaparkan tentang materi yang
akan dipelajari yaitu menentukan luas
permukaan dan volume kubus dan balok.
Guru mengingatkan tentang materi kubus
dan balok.
10 menit
Tatap Muka
2. Kegiatan Inti:
Ekplorasi
Peserta didik diberikan penjelasan tentang
menemukan rumus luas permukaan.
Peserta didik diberikan contoh soal terkait
materi yang dibahas.
60 menit
Tatap Muka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
1. Panjang rusuk suatu kubus adalah 10
cm, hitunglah luas permukaan kubus.
2. Sebuah balok mempunyai ukuran
panjang 10 cm, lebar 5 cm, dan tinggi 2
cm. hitunglah luas permukaan balok
tersebut.
Peserta didik diberikan penjelasan tentang
menemukan rumus volume kubus dan
balok.
Peserta didik diberikan contoh soal terkait
materi.
1. Rusuk suatu kubus adalah 10 cm.
hitunglah volume kubus tersebut.
2. Sebuah balok mempunyai ukuran
panjang 15 cm, lebar 10 cm, dan tinggi
5 cm. hitunglah volume balok tersebut.
Peserta didik diberi soal latihan terkait
mencari luas permukaan dan volume kubus
dan balok.
1. Tentukan luas permukaan kubus di
bawah.
Penugasan
Terstruktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
2. Hitunglah luas permukaan balok jika
balok tersebut mempunyai ukuran
panjang 15 cm, lebar 8 cm, dan tinggi 4
cm.
3. Suatu kubus volumenya 125 𝑐𝑚3.
Hitunglah panjang rusuknya.
4. Tentukanlah volume bangun ruang
berikut.
Elaborasi:
Guru memberikan kesempatan bagi peserta
didik untuk mempresentasikan jawaban
soal latihan.
Konfirmasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Guru memberi tambahan dan pembenaran
terkait pendapat atau hasil jawaban soal
latihan dari peserta didik.
3. Penutup:
Peserta didik bersama-sama dengan guru
membuat kesimpulan mengenai materi
pembelajaran pada pertemuan kali ini.
Peserta didik melakukan refleksi terhadap
pengalaman belajarnya.
Guru memberikan tugas yang dikerjakan di
rumah dan akan dibahas pada pertemuan
berikutnya.
Rudi mempunyai akuarium berukuran
panjang 200 cm, lebar 8 dm, dan tinggi 0,75
m. Rudi akan mengisi setengah akuarium
dengan air. Apa yang harus dilakukan
Rudi?
Peserta didik dihimbau oleh guru untuk
mencari sumber belajar lain yang dapat
menguatkan pemahaman peserta didik
mengenai materi pembelajaran hari ini.
10 menit
Penugasan
Terstruktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Guru menyampaikan bahwa pada
pertemuan berikutnya akan melanjutkan
dengan latihan-latihan soal.
Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
H. Sumber & Bahan/ Alat Belajar belajar
Sumber Belajar:
1. Sukino. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.
2. Buku-buku penunjang yang relevan.
3. Internet
Bahan/ Alat Belajar: Lembar Kerja Siswa
I. Penilaian
1. Jenis Penilaian
a. Tes : Tertulis
b. Non tes: Lembar pengamatan
2. Bentuk Soal
a. Soal uraian
b. Lembar pengamatan.
3. Kisi-kisi Soal
Latihan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
No.
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Bentuk
Instrumen
Instrumen
1. Mengenal bagian-
bagian kubus dan
balok.
Tes tertulis Soal Uraian
Soal
nomor 1
2. Mengenal bagian-
bagian kubus dan
balok.
Tes tertulis Soal Uraian
Soal
nomor 2
4. Lembar Soal Penilaian Tes Proses Belajar
Latihan soal
1. Tentukan luas permukaan kubus di bawah.
2. Hitunglah luas permukaan balok jika balok tersebut mempunyai ukuran
panjang 15 cm, lebar 8 cm, dan tinggi 4 cm.
3. Suatu kubus volumenya 125 𝑐𝑚3. Hitunglah panjang rusuknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
4. Tentukanlah volume bangun ruang berikut.
5. Lembar Pengamatan Sikap
FORMAT LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No
Nama
Siswa
Aspek yang Dinilai
Jujur Disiplin
Tanggung-
Jawab
Rasa Ingin
Tahu
A B C D A B C D A B C D A B C D
1. Siswa 1
2. Siswa 2
3. dst
Keterangan :
Nilai Penjelasan Skor
D Sikap siswa terhadap aspek yang diamati kurang baik. 4
C Sikap siswa terhadap aspek yang diamati cukup baik. 4-8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
B Sikap siswa terhadap aspek yang diamati baik. 8-12
A Sikap siswa terhadap aspek yang diamati sangat baik. 12-16
Nilai = 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
6. Lembar Pengamatan Psikomotor
FORMAT LEMBAR PENGAMATAN PSIKOMOTOR
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No.
Nama
Peserta
Didik
Keterampilan
Menerapkan konsep dan strategi pemecahan masalah
Kurang
Terampil
Cukup
Terampil
Terampil
Sangat
Terampil
1. Siswa 1
2. Siswa 2
3. Siswa 3
Dst
Indikator keterampilan menerapkan konsep operasi bentuk aljabar dan
strategi pemecahan masalah yang relevan berkaitan dengan materi operasi
bentuk aljabar.
Keterangan Penjelasan Skor
Kurang terampil
Siswa sama sekali tidak menerapkan
konsep luas permukaan dan volume kubus
dan balok.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Cukup terampil
Siswa menunjukkan sudah ada usaha
untuk menerapkan konsep luas permukaan
dan volume kubus dan balok.
4-8
Terampil
Siswa dapat menerapkan konsep luas
permukaan dan volume kubus dan balok..
8-12
Sangat terampil
Siswa dapat menerapkan konsep luas
permukaan dan volume kubus dan
balok.sangat baik dan tepat.
12-16
Nilai = 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
7. Kunci Jawaban
Latihan soal
1. Tentukan luas permukaan kubus di bawah.
𝐿𝑢𝑎𝑠 = 6𝑠2
𝐿𝑢𝑎𝑠 = 6 × 62
𝐿𝑢𝑎𝑠 = 216 𝑐𝑚2
2. Hitunglah luas permukaan balok jika balok tersebut mempunyai ukuran
panjang 15 cm, lebar 8 cm, dan tinggi 4 cm.
𝐿𝑢𝑎𝑠 = 2(𝑝𝑙 + 𝑝𝑡 + 𝑙𝑡)
𝐿𝑢𝑎𝑠 = 2((15 × 8) + (15 × 4) + (8 × 4))
𝐿𝑢𝑎𝑠 = 2(120 + 60 + 32)
𝐿𝑢𝑎𝑠 = 2(212) = 424 𝑐𝑚2
3. Suatu kubus volumenya 125 𝑐𝑚3. Hitunglah panjang rusuknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
𝑉 = 𝑠3
𝑠3 = 125 𝑐𝑚3
𝑠 = √1253
= 5 𝑐𝑚
4. Tentukanlah volume bangun ruang berikut.
a. 𝑉 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡
𝑉 = 4 × 2 × 1 = 8 𝑐𝑚3
b. 𝑉 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡
𝑉 = 3 × 2 × 2 = 12 𝑐𝑚3
c. 𝑉 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡
𝑉 = 4 × 1 × 2 = 8 𝑐𝑚3
d. 𝑉 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡
𝑉 = 2 × 2 × 3 = 12 𝑐𝑚3
8. Pedoman Penilaian
a. Latihan soal
Nilai = 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
b. Penugasan Terstruktur
No. Aspek yang Dinilai untuk Setiap Nomor Skor
1 Proses pengerjaan benar dan hasil pengerjaan benar. 20
2 Proses pengerjaan benar, tetapi hasil pengerjaan
salah.
15
3 Proses pengerjaan salah, tetapi hasil pengerjaan benar 10
4 Proses pengerjaan salah dan hasil pengerjaan salah. 5
5 Tidak mengerjakan. 0
Nilai = 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
Yogyakarta, 25 April 2016
Praktikan
Edith Avendita Asa Chrisiana
NIM: 121414116
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Skripsi
Cyrenia Novella Krisnamurti M. Sc.
Guru Pembimbing
Juliana Erni Mutiani S. Pd.
NPP: P. 2412
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
LAMPIRAN C.1
LEMBAR OBSERVASI
No Aspek yang diamati Keterangan
1. Siswa mempersiapkan
diri dalam mengikuti
proses pembelajaran
matematika.
2. Siswa memperhatikan
penjelasan guru dalam
pembelajaran
matematika
3. Siswa aktif bertanya
dan menjawab
pertanyaan dari guru
dalam proses
pembelajaran
matematika
4. Siswa tidak melakukan
aktivitas diluar materi
pembelajaran
matematika
5. Siswa antusias
mengikuti
pembelajaran
matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
LAMPIRAN C.2
Kisi-kisi Instrumen Pre-test Remedial
No Kompetensi Dasar Indikator Nomor
soal
1.
5.1 Mengidentifikasi sifat-
sifat kubus, balok, prisma
dan limas serta bagian-
bagiannya.
Mengenal bagian-bagian
kubus dan balok.
1,2
2. Menemukan jaring-jaring
kubus dan balok.
3,4
3. Menemukan rumus luas
permukaan kubus dan
balok.
5
4.
Menemukan rumus
volume kubus dan balok.
6
5. Menggunakan rumus luas
permukaan dan volume
kubus dan balok dalam
pemecahan
7, 8, 9,
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
LAMPIRAN C.3
Hari/tanggal : Senin, 20 Mei 2016
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Kubus dan Balok
Alokasi Waktu : 2×40 Menit
Petunjuk: Jawablah soal-soal di bawah ini dengan jelas dan tepat!
1. Perhatikanlah kubus ABCD.EFGH.
a. Sebutkan rusuk, titik sudut, dan sisi dari kubus
tersebut.
b. Sebutkan rusuk-rusuk yang sejajar dengan AB, AE,
dan AD.
c. Sebutkan rusuk-rusuk yang bersilangan dengan AB, AE, dan AD.
2. Perhatikanlah balok PQRS.TUVW, dengan PQRS sebagai alas.
a. Sebutkan rusuk-rusuk yang sejajar PQ, QU,
dan QR.
b. Lukis dan sebutkan semua diagonal sisi balok.
c. Lukis dan sebutkan semua diagonal ruang
balok.
3. Perhatikanlah gambar kubus dan jaring-jaring ABCD.EFGH.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Seorang siswa diberi tugas untuk membuat kerangka kubus seperti gambar
kubus ABCD.EFGH yang diketahui panjang rusuknya adalah 8 𝑐𝑚 dengan
menggunakan kawat. Berapa panjang kawat yang dibutuhkan untuk membuat
model kerangka kubus tersebut?
4. PQRS.TUVW adalah balok, dengan alas PQRS. Berdasarkan bangun ruang di
bawah, tentukanlah huruf-huruf yang ditunjukkan dengan nomor-nomor
berikut.
5. Berdasarkan gambar bangun ruang di bawah, jaring-jaring kubus terdiri atas 6
persegi yang merupakan sisi-sisi kubus ABCD.EFGH. Misalkan panjang rusuk
kubus adalah 𝑠 𝑐𝑚, maka tentukanlah rumus luas permukaan kubus tersebut.
6. Perhatikan gambar balok ABCD.EFGH.
Diketahui bahwa panjang rusuk BC adalah 𝑝,
panjang rusuk CG adalah 𝑟, titik 𝑘 merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
titik tengah di rusuk AB, dan panjang 𝐴𝑘 = 𝑝. Berdasarkan gambar, maka
tentukanlah rumus volume balok berikut.
7. Diketahui sebuah kotak korek api berbentuk balok dengan luas permukaan
376 𝑐𝑚2. Jika panjang kotak korek api adalah 12 𝑐𝑚 dan lebar kotak korek api
adalah 7 𝑐𝑚, maka tentukanlah tinggi kotak korek api tersebut.
8. Sebuah dadu berbentuk kubus dengan panjang rusuk 77 𝑚𝑚. Hitunglah luas
permukaan kubus dalam satuan:
a. 𝑚𝑚2
b. 𝑐𝑚2
9. Diketahui volume sebuah kubus adalah 343 𝑐𝑚3. Hitunglah panjang rusuk
kubus tersebut.
10. Sebuah bak mandi berbentuk balok berukuran 35 𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚 × 20 𝑐𝑚 berisi
air dengan ketinggian 15 𝑐𝑚. Hitunglah volume air dalam bak mandi tersebut
dalam satuan liter. (𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 = 𝑑𝑚3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
LAMPIRAN C.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
LAMPIRAN C.5
Kunci Jawaban
1. Perhatikanlah kubus ABCD.EFGH.
a. Sebutkan rusuk, titik sudut, dan sisi dari kubus tersebut.
Jawaban:
Rusuk : AB, BC, CD, DA, AE, BF, CG, DH, EF, FG, GH, HE
Titik sudut : A, B, C, D, E, F, G, H
Sisi : ABCD, BCGF, ADHE, ABFE, DCGH, EFGH
b. Sebutkan rusuk-rusuk yang sejajar dengan AB, AE, dan AD.
Jawaban: AB//DC//EF//HG, AE//BF//CG//DH, AD//BC//FG//EH
c. Sebutkan rusuk-rusuk yang bersilangan dengan AB, AE, dan AD.
Jawaban: AB dengan CG, AE dengan DC , AD dengan BF
2. Perhatikanlah balok PQRS.TUVW, dengan PQRS sebagai alas.
a. Sebutkan rusuk-rusuk yang sejajar PQ, QU, dan QR.
Jawaban: PQ//SR//TU//WV, QU//RV//PT//SW, QR//UV//TW//PS
b. Lukis dan sebutkan semua diagonal sisi balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Jawaban:
c. Lukis dan sebutkan semua diagonal ruang balok.
3. Perhatikanlah gambar kubus dan jaring-jaring ABCD.EFGH.
Seorang siswa diberi tugas untuk membuat kerangka kubus seperti gambar
kubus ABCD.EFGH yang diketahui panjang rusuknya adalah 8 𝑐𝑚 dengan
menggunakan kawat. Berapa panjang kawat yang dibutuhkan untuk membuat
model kerangka kubus tersebut?
Jawaban:
Panjang kawat yang dibutuhkan = banyaknya rusuk kubus × panjang rusuk
kubus
Panjang kawat yang dibutuhkan = 12 × 8 = 96 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
4. PQRS.TUVW adalah balok, dengan alas PQRS. Berdasarkan bangun ruang di
bawah, tentukanlah huruf-huruf yang ditunjukkan dengan nomor-nomor
berikut.
Jawaban:
1. W
2. T
3. T
4. S
5. R
5. Berdasarkan gambar bangun ruang di bawah, jaring-jaring kubus terdiri atas 6
persegi yang merupakan sisi-sisi kubus ABCD.EFGH. Misalkan panjang rusuk
kubus adalah 𝑠 𝑐𝑚, maka tentukanlah rumus luas permukaan kubus tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Jawaban:
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = 6 × 𝑠 × 𝑠
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = 6 × 𝑠2
Jadi luas permukaan kubus adalah 6 × 𝑠2
6. Perhatikan gambar balok ABCD.EFGH.
Diketahui bahwa panjang rusuk BC adalah 𝑝,
panjang rusuk CG adalah 𝑟, titik 𝑘 merupakan
titik tengah di rusuk AB, dan panjang 𝐴𝑘 = 𝑝.
Berdasarkan gambar, maka tentukanlah rumus volume balok berikut.
Jawaban:
Volume balok= 𝑞 × 𝑝 × 𝑟
Volume balok= 2𝑝 × 𝑝 × 𝑟
Volume balok= 2𝑝2 × 𝑟
Jadi volume balok adalah 2𝑝2 × 𝑟
7. Diketahui sebuah kotak korek api berbentuk balok dengan luas permukaan
376 𝑐𝑚2. Jika panjang kotak korek api adalah 12 𝑐𝑚 dan lebar kotak korek api
adalah 7 𝑐𝑚, maka tentukanlah tinggi kotak korek api tersebut.
Jawaban:
Luas permukaan balok (kotak korek api)= 2(𝑝𝑙 + 𝑙𝑡 + 𝑡𝑝)
376 = 2((12 × 7) + (7 × 𝑡) + (𝑡 × 12))
376 = 2(84 + 7𝑡 + 12𝑡)
376 = 168 + 14𝑡 + 24𝑡
376 = 168 + 38𝑡
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
376 − 168 = 38𝑡
208 = 38𝑡
208
38= 𝑡
5.473 = 𝑡
Jadi tinggi kotak korek api adalah 5.473cm
8. Sebuah dadu berbentuk kubus dengan panjang rusuk 77 𝑚𝑚. Hitunglah luas
permukaan kubus dalam satuan:
a. 𝑚𝑚2
Jawaban:
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = 𝑠 × 𝑠
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = 77 × 77 = 5929𝑚𝑚2
b. 𝑐𝑚2
Jawaban:
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = 77 × 77 = 5929𝑚𝑚2 = 592.9𝑠𝑚2
9. Diketahui volume sebuah kubus adalah 343 𝑐𝑚3. Hitunglah panjang rusuk
kubus tersebut.
Jawaban:
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = 𝑠3
343 = 𝑠3
√3433
= 𝑠
7 = 𝑠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
10. Sebuah bak mandi berbentuk balok berukuran 35 𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚 × 20 𝑐𝑚 berisi
air dengan ketinggian 15 𝑐𝑚. Hitunglah volume air dalam bak mandi tersebut
dalam satuan liter. (𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 = 𝑑𝑚3)
Jawaban:
Volume air dalam bak mandi (volume balok)= 𝑝 × 𝑙 × 𝑡𝑎𝑖𝑟
Volume air dalam bak mandi (volume balok)= 35 × 30 × 15
Volume air dalam bak mandi (volume balok)= 1575 𝑐𝑚3 = 157,5 𝑑𝑚3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
LAMPIRAN D.1
Siswa 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
LAMPIRAN D.2
Siswa 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
LAMPIRAN D.3
Siswa 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
LAMPIRAN E.1
DAFTAR NILAI SISWA
Siswa Skor
Pre-test Remedial Post-test Remedial Tes Hasil Belajar
1 32 67.2 40
2 48 75 60
3 48.6 75 100
4 33 43.1 20
5 47.7 55.1 80
6 56 70.6 60
7 63.3 75 100
8 49.7 64.8 60
9 48.4 70 80
10 11.3 48.2 60
11 92 Tuntas 100
12 44.1 65.5 100
13 55.07 75 80
14 19.3 75 80
15 35.3 75 60
16 77.3 Tuntas 100
17 46.8 75 20
18 40.7 58.6 80
19 62.4 75 100
20 14.8 41.3 80
21 - - -
22 28 75 20
23 65.3 - 0
24 15.6 67.2 20
25 70 68.9 80
26 50.4 75 60
27 - 51.7 40
Rata-rata 46.203 62.648 64.615
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
LAMPIRAN E.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related