ablasio retina.pptx fty

Post on 21-Feb-2016

241 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

A

TRANSCRIPT

ABLASIO RETINA

Fathia Rachmatina

1

LONG CASE

2

IdentitasNama : Ny. M

Usia : 52 tahun

Alamat : Jl. Kayu Manis, Matraman

Status : Menikah

Pekerjaan: Ibu rumah tangga

Agama : Islam

ANAMNESIS

• Keluhan Utama

Mata kanan buram sejak satu minggu SMRS

4

Riwayat Penyakit SekarangSejak 10 tahun pasien memiliki gangguan tajam penglihatan kacamata spheris minus 7

5

•diabetes mellitus (-)•Hipertensi (-), alergi (+), asma (+), operasi (-), pemakaian obat tetes (-), trauma (-)RPD•Pasien menyangkal pada keluarganya pernah menderita penyakit serupaRPK•Pasien sering mengucek-ngucek matanya bila terasa gatal.Kebiasaan

Pemeriksaan Fisik

RR• 20 X/

MENIT

Keadaan Umum• Tampak

Sakit Ringan

Kesadaran• Compos

mentisSuhu• afebris

Nadi• 84

x/menit

7

Status OftalmologisAVOD AVOS

½ / 60 Visus 1 / 60 Ortoforia, bebas segala arah Kedudukan/

Gerak bola mata

Ortoforia, bebas segala arah

Tenang Palpebra Tenang

Tenang Konjungtiva Tenang

Jernih Kornea Jernih

Dalam COA Dalam

Warna cokelat, kripti jelas Iris Warna cokelat, sinekia (-), kripti jelas

Bulat, isokor, diameter pupil 4 mm,

RCL (+), RCTL (+)

Pupil Bulat, isokor,diameter pupil 4 mm, RCL

(+), RCTL (+)

Jernih Lensa Jernih

Jernih Vitreus Jernih

Refleks fundus (+), pemb. darah retina sulit dinilai, refleks makula

sulit dinilai , retinal detached superior

Funduskopi Refleks fundus (+)

Sukar dinilai

15.5 mmHg TIO 13,0 mmHg

Resume

Seorang pasien wanita,Ny.M berusia 52 tahun ,pekerjaan seorang ibu rumahtangga

datang ke RSUD Budhi Asih dengan keluhan mata kanan

buram secara mendadak sejak satu sebelum masuk

rumah sakit. Ditemukan gejala floater dan fotopsia.

Mata Kanan :Visus : ½ /60 PH(-)foto fundus OD ditemukan Papil bulat, batas tegas, merah muda, pembuluh darah retina sulit dinilai, refleks makula sulit dinilai, retinal detached pada bagian superior dan retinal tear pada bagian temporal superior

9

Diagnosis Kerja

•Glaukoma sekunder ec katarak imatur ODS

Diagnosis

Banding

•Oklusi arteri retina sentralis•Oklusi vena retina sentralis

10

Pemeriksaan Penunjang

• Foto fundus• Oftalmoskopi • Tes lapang pandang • USG OS• Elektroretinogram (ERG)

Penatalaksanaan

• Non medikamentosa• Konsul ke spesialis mata bagian retina,• Pasien banyak istirehat dan tidak banyak

bergerak,• Mata tidak dikucek-kucek,• Pemakaian kaca mata spheris negatif

• Medikamentosa• -• Terapi Bedah• Operasi “scleral bulking”

PROGNOSIS

• Ad vitam :Bonam • Ad fungsionam:Dubia ad malam• Ad sanationam:Dubia ad bonam

ANALISA KASUS

15

diakibatkan kelainan pada retina dan kelainan saraf optik.

PENGLIHATAN BURAM MENDADAK

akibat dari cepatnya degenarasi dari vitreus.

FLOATERS

FOTOPSIA

Fotopsia ini terjadi akibat dari iritasi retina yang disebabkan pergerakan dari vitreus.

TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI RETINA

PEMBULUH DARAH RETINA• Empat lapisan terluar retina darah koroid. • Enam lapisan terdalam arteri sentralis

retina yang berasal dari arteri ophtalmika. (

• Arteri sentralis retina:– arteri sentralis retina superior nasal, – arteri sentralis retina inferior nasal,– arteri sentralis retina superior temporal – arteri sentralis retina inferior temporal.

ABLASIO RETINA

DEFINISIAblasio retina (retinal

detachment) adalah pemisahan retina sensorik, yakni lapisan fotoreseptor (sel kerucut dan batang) dan jaringan bagian dalam, dari epitel pigmen retina dibawahnya.

KLASIFIKASI

• Rhegmatogenous atau primary retinal detachment

• Ablasio retina traksional (tractional retinal detachment )

• Ablasio retina eksudatif ( exudative retinal detachment )

ABLASIO RETINA RHEGMATOGENOUS

• Bentuk tersering• Adanya robekan pada retina sehingga

cairan masuk ke belakang antara sel pigmen epitel dengan retina.

• Ablasio regmantogenosa spontan pelepasan korpus vitreum posterior

Faktor resiko

1. Usia; tersering pada usia 40-60 tahun.2. Kelamin; lebih sering pada lelaki3. Miopia; 40% kasus adalah pada myopia4. Afakia; lebihsering pada afakia berbanding

fakia5. Degenerasi retina6. Trauma7. Senile posterior vitreous detachment (PVD)

PatogenesisRobekan retina terjadi sebagai akibat dari interaksi

traksi dinamik vitreoretina dan adanya kelemahan di retina perifer dengan predisposisi degenerasi.

Traksi vitreoretina dinamik dicetuskan pergerakan mata yang cepat terutama pada PVD, vitreous synerisis, afakia dan miopia.

Apabila terjadinya robekan pada retina cairan vitreous akan menyusup masuk ke bagian yang lepas.

Semakin lama semakin banyak cairan viterous yang berakumulasi dan semakin banyak retina yang terlepas.

Penanganan

Prinsip penanganan dari ablasio retina adalah:1. Menutup bagian retina yang robek2. Drainase cairan subretinal3. Mempertahankan posisi chorioretinal

Teknik pembedahan yang paling populer dan efektif adalah buckling sklera dan retinospeksi.  

ABLASIO RETINA AKIBAT TRAKSI

• Ablasio retina akibat raksi terjadi karena retina ditarik secara mekanik dari tempatnya oleh kontraksi dari jaringan fibrotik vitreous (vitreoretinal traktional band).

Etiologi

1. Post –traumatik 2. Proliferasi retinopati diabetik3. Plastic cyclitis4. Sickle cell retinophaty5. Retinal dysplasia6. Toxocarisis

KLINIS

• Vitreoretinal band. • Robek retina. (-)• Permukaan yang lebih konkaf • lokal, biasanya tidak meluas ke oro serata.

(2)

ABLASIO RETINA EKSUDATIF

• Ablasio retina eksudatif terjadi akibat dari retina terdorong oleh neoplasma atau akumulasi dari cairan dibawah retina diikuti infalmasi atau lesi vaskular. (2,3)

Operasi scleral buckling

top related