63028857-presentasi-kasus-obsgin-2003 (2)

Post on 03-Apr-2018

220 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    1/36

    Presentasi KasusP1A0, 19 tahun, Post SCTP a/i Postterm dan

    Oligohidramnion

    Pembimbing:dr. Daliman., Sp.OG

    Ganot Sumulyo G1A210076Satrya Yudha D. P. G1A210077

    Filly Ulfa K. G1A210081

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    2/36

    BAB I

    LAPORAN KASUS

    Identitas Pasien

    Nama : Ny. W

    Usia : 19 tahun

    Agama : Islam

    Suku/bangsa : Jawa

    Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

    Alamat : Gumelem Kulon 1/5 Susukan, Banjarnegara

    Nomor CM : 861961

    Tanggal/Jam Masuk : 31 Juli 2011/ Pukul 16:14 WIB

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    3/36

    Anamnesis

    Keluhan Utama

    Umur kehamilan lewat waktu.

    Keluhan Tambahan

    Tidak ada

    Riwayat Penyakit Sekarang

    Pasien datang dengan surat pengantar dari Puskesmas Susukan.

    Keluhan kenceng-kenceng (-). Pengeluaran air dari jalan lahir (-). Lendir

    bercampur darah (-). Hari pertama menstruasi terakhir (HPHT) 8Oktober 2010 (8-10-10). Hari perkiraan lahir (HPL) 15 Juli 2011 (15-07-

    11). Usia kehamilan 42 +2minggu.

    Riwayat Penyakit Dahulu

    Penyakit Jantung : disangkal

    Penyakit Paru : disangkal

    Penyakit Kencing Manis : disangkal

    Penyakit Ginjal : disangkal

    Penyakit Hipertensi : disangkal

    Riwayat Alergi : disangkal

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    4/36

    Riwayat Penyakit Keluarga

    Penyakit Jantung : disangkal

    Penyakit Paru : disangkal

    Penyakit Kencing Manis : disangkal

    Penyakit Ginjal : disangkal

    Penyakit Hipertensi : disangkal

    Riwayat Alergi : disangkal

    Riwayat Obstetrik

    G1 P0 A0

    An. I : Hamil ini

    Riwayat Menstruasi

    Lama haid : 7 hari Siklus haid : teratur

    Dismenorrhoe : tidak ada

    Jumlah darah haid : normal (sehari ganti pembalut 2 kali)

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    5/36

    Riwayat Antenatal Care

    Teratur di bidan.

    Riwayat Pernikahan Menikah 1 kali, lama pernikahan 1 tahun.

    Riwayat KB

    Tidak ada.

    Riwayat Ginekologi

    Riwayat Operasi : tidak ada

    Riwayat Kuret : tidak ada

    Riwayat Keputihan : tidak ada

    Riwayat Sosial Ekonomi

    Pasien sebagai ibu rumah tangga, suami penderita bekerjasebagai swasta.

    Kesan : Sosial ekonomi menengah ke bawah.

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    6/36

    Pemeriksaan Fisik

    Keadaan umum : Sedang

    Kesadaran : Compos mentisVital sign

    Tekanan darah : 110/70 mmHg

    Nadi : 88 kali/ menit, isi dan tegangan cukup

    Respirasi Rate : 20 kali/ menit, regular

    Suhu : 36,2 C

    Tinggi badan : 159 cm

    Berat badan : 56 kg ; BMI : 56 = 22,15

    (1,592)

    Pemeriksaan fisik umum : dalam batas normal

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    7/36

    Abdomen

    Inspeksi : Cembung gravid

    Perkusi : Pekak

    Palpasi : H/L tidak teraba, NT (-), TFU 31 cm, TBJ(Rumus Johnson) 2945 gr.

    Pemeriksaan Leopold :

    L1 : teraba satu bagian bulat lunak

    L2 : teraba tahanan memanjang sebelahkanan

    L3 : teraba satu bagian bulat keras, sudahmasuk pintu atas panggul

    L4 : konvergen Auskultasi : BU + N, DJJ + (12-11- 12)

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    8/36

    Pemeriksaan Genitalia Eksterna

    Inspeksi : Leukorrhea (-), perdarahan per vaginam (-)

    Pemeriksaan Genetalia InternaVagina Toucher :

    1. Vulva : Lendir darah (-), Herpes (-) kondiloma (-)

    2. Pembukaan

    Anggota gerak Superior Inferior

    Edema -/- -/-

    Motorik normal normal

    Reflek fisiologis +normal/+normal +normal/+normal

    Reflek patologis -/- -/-

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    9/36

    Diagnosa

    G1P0A0, Usia 19 tahun, Usia kehamilan 42

    minggu 2 hari, Janin Tunggal Hidup

    Intrauterin, Presentasi Kepala, Punggung

    Kanan, Belum Inpartu dengan postterm dan

    oligohidramnion.

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    10/36

    Plan

    Pemeriksaan Darah Lengkap

    Hasil Laboratorium tanggal 31 Juli 2011

    Darah Lengkap

    Hb : 10,2 (12 16 g/dl)

    Leukosit : 13.840 (4.800 10.800 / L) Hematokrit : 33% (37 47 %)

    Eritrosit : 4,5 (4.2 5.4 jt/ml)

    Trombosit : 199.000 (150.000 450.000 /L)

    MCV : 73,9 (79,0 99,0 fl)

    MCH : 22,7 (27,0 31,0 pg)

    MCHC : 30,7 (33,0 37,0 %)

    RDW : 14,1 (11,5 14,5 %)

    MPV : 9,8 (7,2 11,1 fl)

    Hitung jenis leukosit

    - Basofil : 0,1 ( 0,0-1,0 %)

    - Eosinofil : 2,2 ( 2,0-4,0 %)

    - Batang : 0,00 ( 2-5 %)

    - Segmen : 59,9 ( 40-70 %)

    - Limfosit : 28,3 ( 25-40 %)

    - Monosit : 9,5 ( 2-8 %)

    PT : 12,6 detik (11,5-15,5 detik)

    APTT : 27,6 detik (30-40 detik)

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    11/36

    Hasil Laboratorium tanggal 1 Agustus 2011

    Darah Lengkap

    Hb : 10,3 (12 16 g/dl)

    Leukosit : 22.050 (4.800 10.800 / L)

    Hematokrit : 32% (37 47 %) Eritrosit : 4,5 (4.2 5.4 jt/ml)

    Trombosit : 203.000 (150.000 450.000 /L)

    MCV : 72,2 (79,0 99,0 fl)

    MCH : 23,1 (27,0 31,0 pg)

    MCHC : 32,0 (33,0 37,0 %)

    RDW : 14,1 (11,5 14,5 %)

    MPV : 9,8 (7,2 11,1 fl)

    Hitung jenis leukosit

    - Basofil : 0,2 ( 0,0-1,0 %)

    - Eosinofil : 0,1 ( 2,0-4,0 %) - Batang : 0,00 ( 2-5 %)

    - Segmen : 78,0 ( 40-70 %)

    - Limfosit : 13,5 ( 25-40 %)

    - Monosit : 8,2 ( 2-8 %)

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    12/36

    Sikap

    Pukul 19.00 : Lapor dokter konsulen ObsgynVK IGD, Instruksi : SC cito, persiapan operasi.

    Pukul 21.55 : Operasi dimulai Pukul 22.00 : Bayi lahir, Apgar score 7-8-9

    Bayi lahir, hidup, laki-laki

    BB : 2610 gr

    PB : 48 cm

    LK : 34 cm

    LD : 31 cm

    Anus +

    Kelainan

    Pukul 22.30 : Operasi selesai

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    13/36

    Pengawasan 2 jam post SC

    Pukul Tekanan

    darah (mmHg)

    Nadi

    (kali/menit

    )

    RR

    (kali/menit

    )

    Suhu

    (derajat

    celcius)

    Tinggi

    fundus uteri

    dan konsistensi

    Vesika

    urinaria

    Perdarah

    an

    pervaginam

    22.15 100/70 86 24 36,5 Keras, 1

    jari atas pusat

    DC, 400

    CC

    + dalam

    batas normal

    22.30 110/80 92 24 36,5 Keras, 1

    jari atas pusat

    DC, 400

    CC

    + dalam

    batas normal

    22.45 100/70 96 24 36,5 Keras, 1

    jari atas pusat

    DC, 450

    CC

    + dalam

    batas normal

    23.00 100/70 92 20 36,5 Keras, 1

    jari atas pusat

    DC, 450

    CC

    + dalam

    batas normal

    23.30 110/70 88 20 36,9 Keras, 1

    jari atas pusat

    DC,

    550 CC

    + dalam

    batas normal

    24.00 110/70 96 20 36,5 Keras, 1

    jari atas pusat

    DC

    700 CC

    + dalam

    batas normal

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    14/36

    Catatan Perkembangan pasien

    http://d/Referat/Catatan%20Perkembangan%20Pasien%20di%20Bangsal%20Presus.docxhttp://d/Referat/Catatan%20Perkembangan%20Pasien%20di%20Bangsal%20Presus.docx
  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    15/36

    BAB II

    PERMASALAHAN

    Postterm

    Pasien datang dengan keluhan hamil lewat waktu. Haripertama menstruasi terakhir (HPHT) dari pasien adalah8 Oktober 2010 (8-10-10) sehingga hari perkiraan lahir(HPL) adalah 15 Juli 2011 (15-07-11) jadi menurut

    rumus Naegele usia kehamilan pasien 42+2

    minggu. Sementara apabila dihitung dengan rumus Mc Donald,

    dengan Tinggi Fundus Uteri 31 cm, hasil yang didapatialah 31 x = 35+5 minggu.

    Hasil USG dari RS Banyumas menunjukkan bahwa usiakehamilan antara 36-38 minggu.

    Terdapat perbedaan yang bermakna antara tigaperhitungan usia kehamilan di atas.

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    16/36

    Oligohidramnion

    Hasil USG dari Rumah Sakit Banyumas menunjukkanbahwa: Janin tunggal, presentasi kepala, DJJ +, placentadi korpus, air ketuban relatif kurang. Usia 36-38minggu.

    Dengan Tinggi Fundus Uteri 31 cm, kehamilan tampakseperti usia 35+5 minggu, padahal sesuai rumusNaegele seharusnya kehamilan berusia 42+2 minggu.

    Penjelasan mengenai jumlah air ketuban sesuai denganindeks cairan amnion tidak terperinci pada hasil USGyang ada.

    Sectio Caesaria

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    17/36

    Sectio Caesaria

    Setelah dilaporkan kepada dokter konsulen jaga VK IGD,pasien diminta persiapan untuk seksio sesarea segera ataucito.

    Pukul 19.00 : Lapor dokter konsulen jaga VK IGD,Instruksi : SC cito, persiapan operasi.

    Pukul 21.55 : Operasi dimulai

    Pukul 22.00 : Bayi lahir, Apgar score 7-8-9

    Bayi lahir, hidup, laki-laki

    BB : 2610 grPB : 48 cm

    LK : 34 cm

    LD : 31 cm

    Anus +Kelainan

    Pukul 22.30 : Operasi selesai

    Dengan diagnosis yang ada, perlu ditinjau ulang mengenaitindakan seksio sesarea cito yang menjadi manajemen

    tatalaksana kasus ini.

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    18/36

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Postterm

    Definisi standar untuk kehamilan memanjang atau postterm,yang direkomendasikan secara internasional oleh AmericanCollege of Obstetricians and Gynecologist (1997), adalah 42minggu lengkap (294 hari) atau lebih sejak hari pertama haidterakhir.

    Cara Menentukan Usia Kehamilan: Rumus Naegele

    Tinggi fundus uteri

    Mulai gerak janin 16-18 minggu

    Bunyi jantung janin 12-14 minggu

    Menggunakan USG, dengan cara mengukur1. Crown-rump length

    2. Biparietal

    3. Panjang femur (Manuaba, 2001)

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    19/36

    Beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan

    kehamilan postterm ialah: Tidak pasti mengetahui tanggal haid terakhir

    (20-40%)

    Terdapat kelainan kongenital anensefalus

    Terdapat hipoplasi kelenjar adrenal (Manuaba,

    2001)

    Defisiensi enzim sulfatase pada plasenta(Scott, 2002)

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    20/36

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    21/36

    Oligohidramnion

    Air Ketuban adalah ruangan yang dilapisi oleh selaput

    janin (amnion dan korion) berisi air ketuban (liquoramnii).

    Volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan kira-kira 1000-1500 cc.

    Air ketuban berasal dari beberapa sumber, di antaranya ialah: Kencing janin (fetal urine)

    Transudasi dari darah ibu

    Asal campuran (mixed origin) (Mochtar, 1998)

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    22/36

    Gambaran klinis dari oligohidramnion ialah:

    Perut ibu kelihatan kurang membuncit

    Ibu merasa nyeri di perut pada tiap pergerakan anak

    Persalinan lebih lama dari biasanya Sewaktu his akan terasa sakit sekali

    Bila ketuban pecah, air ketuban sedikit sekali, bahkan tidakada yang keluar (Mochtar, 1998)

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    23/36

    Sejumlah keadaan dilaporkan berkaitan dengan

    berkurangnya cairan amnion pada awitan dini.

    Oligohidramnion hampir selalu nyata apabila terjadi

    obstruksi saluran kemih janin atau agenesis ginjal.

    Oleh karenanya, anuria hampir pasti merupakan

    etiologi pada kasus-kasus seperti itu. Kebocorankronik suatu defek di selaput ketuban dapat

    mengurangi volume cairan dalam jumlah bermakna,

    tetapi seringkali kemudian segera terjadi persalinan.

    Prognosis janin pada oligohidramnion awitan diniburuk.

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    24/36

    Untuk mengetahui kelainan-kelainan yang adapada janin, seperti kecacatan pada ginjal janinyang dapat menyebabkan oligohidramnion nyatapada kehamilan awal, sebaiknya dilakukan USG.

    Dengan menggunakan sonografi transabdominal,ginjal janin tampak sebagai massa paraspinalisyang sering terlihat pada minggu ke-14 dansecara rutin ditemukan pada gestasi 18 minggu.

    Kelenjar-kelenjar adrenal mungkin terlewatkanpada keadaan biasa, tetapi menjadi lebih jelasapabila terdapat agenesis ginjal.

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    25/36

    Produksi urin biasanya dimulai pada akhir trimesterpertama, dan karena itu kandung kemih janin dapatdilihat sebagai suatu daerah anekoik di panggul padaawal trimester kedua.

    Produksi urin janin meningkat dari 5 ml/jam padausia gestasi 10 minggu menjadi sekitar 50 ml/jampada minggu ke-40. Pada janin normal, kandungkemih terisi dan mengosongkan diri setiap 20 -45menit sekali. Plasenta dan selaput ketuban dapat

    menghasilkan cairan amnion dalam jumlah normalpada awal gestasi. Setelah usia gestasi 16 20minggu, sebagian besar cairan dihasilkan oleh ginjal,dan ditemukannya oligohidramnion yang tidak dapat

    dijelaskan mengisyaratkan adanya kelainan urin.

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    26/36

    Pada agenesis ginjal, tidak tampak ginjal padapemeriksaan sonografis sepanjang gestasi.Kelenjar adrenal biasanya membesar dan

    menempati fosa ginjal, dan dapat salahdisangka sebagai ginjal. Tanpa ginjal, tidakakan terbentuk urin dan oligohidramnionparah menyebabkan hipoplasia paru,

    kontraktur ekstremitas, wajah menggepengkhas, dan akhirnya kematian.

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    27/36

    Sementara dari penyakit-penyakit polikistik herediter,hanya ginjal polikistik infantil resesif autosom yangdapat didiagnosis secara meyakinkan pada antenatal.Penyakit ginjal polikistik ditandai dengan ginjal yang

    sangat membesar yang mengisi abdomen janin dantampak memiliki tekstur padar seperti kaca buram.Lingkar perut membesar, dan biasanya terjadioligohidramnion berat. Kelainan-kelainan polikistik di

    ginjal ini hanya dapat teridentifikasi secaramikroskopis. (Cunningham, 2005)

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    28/36

    Penurunan volume cairan amnion biasanya terjadiketika kehamilan telah melewati 35 minggu. Produksi

    urin yang berkurang ditemukan menyertaioligohidramnion. Dengan menggunakan indekscairan amnion kurang dari 5 cm, Casey dkk. (2000)mendapatkan insidensi oligohidramnion pada 2,3 %dari 6400 kehamilan lebih yang menjalani sonografisetelah minggu ke-34 di Parkland Hospital.Dibandingkan dengan kontrol yang indeksnya lebihdari 5 cm, wanita dengan oligohidramnionmemperlihatkan peningkatan risiko bermakna untuk

    seksio sesarea atas indikasi gawat janin (rasio risiko[RR] 2,2) dan skor Apgar 5 menit kurang dari 7 (RR5,2).

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    29/36

    Oligohidramnion merupakan salah satukomplikasi dari kehamilan postterm.Oligohidramnion memiliki risiko fatal padabayi yaitu gawat janin, yang dapatmenyebabkan kematian. Gawat janinterutama terjadi karena oklusi tali pusat.

    Pengeluaran mekonium oleh janin ke dalamvolume cairan amnion yang sudah berkurangmerupakan penyebab terbentuknyamekonium kental yang terjadi pada sindrom

    aspirasi mekonium dan akhirnya menjadigawat janin.

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    30/36

    Pasien ini didiagnosis mengalami oligohidramnion, diagnosisini ditegakkan melalui pemeriksaan USG. Pemeriksaan USGyang dilakukan di RSUD Banyumas menunjukkan air ketubanrelatif kurang. Namun tidak dijelaskan lebih rinci mengenai

    indeks cairan amnion yang diukur menggunakan USG.Seharusnya dilakukan USG ulang untuk memastikan diagnosisyang sebenarnya.

    Selain itu, berkaitan dengan seringnya kejadianoligohidramnion parah pada kelainan ginjal janin, diperlukan

    adanya USG serial, untuk memantau volume cairan amnion.Dengan mengetahui volume cairan amnion, dapat segeradilakukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui kelainanyang ada pada janin.

    Bila diagnosis oligohidramnion beserta penyebab terjadinya

    sudah ditegakkan, maka penatalaksanaan baru dapatdilakukan. Untuk oligohidramnion parah yang dapatmenyebabkan kematian janin, tindakan seksio sesarea tidakperlu dilakukan karena hal ini justru akan meningkatkan risikomaternal.

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    31/36

    Seksio Sesarea

    Menurut Standar Pelayanan Medik POGI, (2006) manajemenuntuk kehamilan postterm adalah:

    Pemantauan fetus

    Induksi persalinan

    Prognosis untuk janin lebih baik dibanding denganmanajemen ekspektatif, induksi sebaiknya dilakukan padakehamilan 41 minggu.

    Dari Standar Pelayanan Medik di atas, tidak disebutkantindakan seksio sesarea sebagai penatalaksanaan persalinanpada kehamilan postterm, hal ini menunjukkan bahwa padapasien ini terdapat kekeliruan dalam manajemen persalinan.

    Tindakan seksio sesarea pada oligohidramnion perlu dicermati

    alasan yang mendasarinya. Alasan utama dilakukannya seksiosesarea adalah adanya gawat janin, namun pada pasien initidak ditemukan kegawatan janin, maka dari itu tindakan yangdilakukan masih dibawah prosedur yang seharusnyadilakukan.

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    32/36

    Tanpa memperhatikan kriteria yang digunakan untukmendiagnosis oligohidramnion pada kehamilanpostterm, kebanyakan peneliti menemukan insidengawat janin selama persalinan. Dengan demikian,berdasarkan sebagian besar definisi, oligohidramnionmerupakan sebuah temuan yang bermakna secara klinis.Sebaliknya, kepastian mengenai kesejahteraanberkelanjutan dengan volume cairan amnion yangnormal masih lemah karena tidak diketahui seberapacepat timbulnya oligohidramnion patologis. Clement dkk.

    (1987) melaporkan 6 kehamilan postterm yang volumecairan amnionnya berkurang mendadak dalam 24 jamdan satu janin meninggal. Wing dkk. (1996)merekomendasikan untuk menilai volume cairan amniondua kali seminggu pada semua kehamilan sejak minggu

    ke-41. (Cunningham, 2005)

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    33/36

    Oligohidramnion merupakan salah satu indikasi seksio

    sesarea, namun perlu diperhatikan penyebab mengapa

    oligohidramnion menjadi salah satu indikasi seksio

    sesarea, salah satunya ialah karena oligohidramnionseringkali menyebabkan kegawatan janin.

    Menurut kami perlu dilakukan pemeriksaan lebih

    mendalam terlebih dahulu sebelum diambil keputusan

    untuk dilakukan sectio sesaria. Sebelumnya perludiketahui indikasi absolute dilakukannya sectio sesaria.

    Indikasi sectio dibagi menjadi tiga kelompok besar.

    Indikasi Ibu, indikasi uteroplasenta,dan indikasi janin.

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    34/36

    Indikasi Ibu

    Induksi persalinan yang gagal

    Partus tak maju

    Disproporsi sefalopelvic

    Indikasi Uteroplesenta

    Riwayat section sesaria Riwayat rupture uterus

    Obstruksi jalan lahir

    Plasenta previa

    Indikasi Janin

    Gawat janin

    Prolaps tali pusat

    Malpresentasi janin

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    35/36

    KESIMPULAN Postterm adalah adalah usia kehamilan 42 minggu lengkap (294 hari)

    atau lebih sejak hari pertama haid terakhir (American College ofObstetricians and Gynecologist, 1997)

    Oligohidramnion adalah indeks cairan amnion sebesar 5 cm ataukurang. (Marks dan Divon, 1992)

    Seksio sesarea didefinisikan sebagai lahirnya janin melalui insisi didinding abdomen (laparotomi) dan dinding uterus (histerektomi). (Joy,

    2011) Definisi ini tidak mencakup pengeluaran janin dari ronggaabdomen pada kasus ruptur uteri atau pada kasus kehamilanabdomen.(Cunningham dkk, 2005)

    Penegakan diagnosis postterm dan oligohidramnion seharusnyamenggunakan ultrasonografi, pada pasien ini penegakan diagnosisdianggap kurang tepat karena tidak dilakukan pemeriksaan USG

    ulangan. Kehamilan dengan postterm dan oligohidramnion memiliki risiko yang

    tinggi terhadap terjadinya gawat janin. Kondisi gawat janin inilah yangseharusnya menjadi indikasi tindakan seksio sesarea cito.

    Tindakan seksio sesarea yang dilakukan masih belum sesuai denganprosedur yang seharusnya. Penegakan diagnosis yang kurang tepat

    menimbulkan penatalaksanaan di bawah standar.

  • 7/29/2019 63028857-Presentasi-Kasus-Obsgin-2003 (2)

    36/36

    TERIMA KASIH

top related