3.1 karakteristik subjek penelitian
Post on 13-Nov-2021
14 Views
Preview:
TRANSCRIPT
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1 Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogowero Kecamatan Bansari
Kabupaten Temanggung pada kelas 4 Tahun Pelajaran 2012/2013. Sekolah ini
beralamat di desa Tlogowero. SD ini dipimpin oleh seorang Kepala sekolah,
jumlah guru kelas 6 orang, 8 diantaranya pegawai negeri sipil dan 1 guru wiyata
bhakti, 1 guru bahasa inggris, 1 guru olahraga serta 1 penjaga sekolah. Total
keseluruhan guru beserta karyawan yan bekerja di SD Negeri Tlogowero
sebanyak 11 orang.
Penelitian akan dilakukan pada semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 di
SD Negeri Tlogowero Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung mulai bulan
Maret sampai Selesai.
3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Tlogowero
Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/
2013. Jumlah siswa kelas 4 adalah 26 siswa, terdiri dari 10 siswa perempuan dan
16 siswa laki-laki. Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada siswa dan data
dari guru kelas, rata-rata pekerjaan orang tua mereka adalah petani, buruh dan
pedagang. Dari latar belakang yang beragam tersebut, memberikan warna
tersendiri dalam proses kegiatan belajar mengajar.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1 Variabel penelitian
Dalam penelitian ini peneliti harus menentukan variabel yang akan diteliti.
Variabel penelitian berfungsi untuk pembeda dalam hubungan antara variabel
yang satu dengan yang lainnya. Penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu
variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
22
a. Variabel bebas (X)
Variabel bebas (Independent) adalah variabel yang keberadaannya tidak
dipengaruhi oleh variabel yang lain. Variabel bebas kedudukannya tidak
tergantung oleh variabel yang lain dan sebagai penyebab variabel yang lain.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah metode diskusi.
b. Variabel terikat (Y)
Variabel terikat (Dependent) adalah unsur yang keberadaanya dipengaruhi oleh
variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil
belajar PKn siswa.
3.2.2 Definisi Operasional
a. Metode Diskusi
Metode diskusi sebagai variabel bebas (Independent) merupakan salah satu tipe
dimana dalam penyajiannya adalah siswa belajar dengan cara berdiskusi
dengan kelompoknya untuk memecahkan suatu masalah.
b. Hasil Belajar PKn
Hasil belajar PKn sebagai variabel terikat (Dependent) merupakan hasil belajar
ini diperoleh setelah dilakukan pembelajaran dalam bentuk skor atau nilai
setelah dilaksanakanya evaluasi pembelajaran pada siklus I dan II. Hasil belajar
dapat dijadikan sebagai tolok ukur untuk mengetahui seberapa besar
keberhasilan seorang individu setelah melakukan kegiatan belajar.
3.3 Prosedur Penelitian
Pelaksanaan tiap siklus dalam penelitian ini merupakan siklus kegiatan
yang terdiri dari dua siklus. Konsep pokok penelitian tindakan menurut Kemmis
dan Mc Taggart (Arikunto, 2010 : 137) terdapat empat tahap rencana tindakan,
yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi
(observing), dan refleksi (reflecting).
Desain alur rencana tindakan mengacu pada desain Kemmis dan Mc
Taggart, akan tetapi peneliti memodifikasi sendiri desain tersebut agar sesuai
dengan pembelajaran yang dilakukan. Untuk lebih jelasnya, desain perencanaan
tindakan tersebut dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini:
23
Gambar 2 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
SIKLUS 1
Refleksi
(Analisis data)
SIKLUS 2
Refleksi
(Analisis data)
Perencanaan
Menyiapakan RPP
Menyiapkan lembar diskusi
Membuat evaluasi
Membuat lembar observasi guru
dan siswa
Pelaksanaan dan Observasi
Pembelajaran menggunakan metode diskusi
sekaligus melakukan observasi guru dan
siswa.
Pelaksanaan dan Observasi
Pembelajaran menggunakan metode diskusi
sekaligus melakukan observasi guru dan
siswa
Perencanaan
Menyiapakan RPP
Menyiapkan lembar diskusi
Membuat evaluasi
Membuat lembar observasi guru
dan siswa
24
Penelitian ini dilaksanakan melalui 2 siklus, tiap-tiap siklus terdiri dari 3
kali pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua pembelajaran dengan
menggunakan metode diskusi dan diakhiri dengan evaluasi pada pertemuan
ketiga. Pada tiap-tiap kegiatan pembelajaran akan dijabarkan hal yang dilakukan
secara lebih terperinci pada rencana tindakan sebagai berikut:
Rencana Tindakan
a. Tahap Perencanaan
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), meliputi :
a) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan
dilakukan penelitian.
b) Mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
indikator.
c) Indikator kemudian dikembangkan menjadi tujuan pembelajaran.
d) Merumuskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan guru dengan
metode diskusi.
2) Membuat daftar pertanyaan diskusi.
3) Membuat evaluasi.
4) Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
3.3.1 Siklus 1
Pada pelaksanaan tindakan siklus 1 akan dilaksanakan 3 kali pertemuan.
Masing-masing pertemuan akan dilaksanakan tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal,
kegiatan inti, dan penutup/akhir sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal
Membuka pelajaran dengan salam
Berdoa
Melakukan absensi siswa
Melakukan apersepsi :
Siswa menjawab. Hipotesa: tergantung dari jawaban siswa
Menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran
25
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
Melibatkan siswa mencari informasi yang luas mengenai mata pelajaran
PKn
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi guru:
Menyampaikan materi yang akan diajarkan
Bersama siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang sedang
dipelajari
Membagi siswa kedalam 5 kelompok
Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai metode diskusi
Masing-masing kelompok menerima lembar diskusi
Setiap siswa berdiskusi mengenai soal diskusi dengan kelompoknya
Masing-masing kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan
hasil diskusi
Kemudian kelompok yang lain menanggapinya
Diteruskan dengan kelompok lain yang belum maju
Konfirmasi
Bertanya jawab mengenai materi yang belum dimengerti
Membenarkan pemahaman siswa yang masih salah tentang materi yang
dipelajari
Membuat rangkuman tentang materi yang dipelajari
Membuat kesimpulan secara keseluruhan tentang materi yang dipelajari.
3) Kegiatan Akhir
Melakukan Evaluasi
Melakukan refleksi
Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
26
3.3.2 Siklus 2
Sama halnya dengan siklus 1, pada pelaksanaan tindakan siklus 2 akan
dilaksanakan 3 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan akan dilaksanakan tiga
kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup/akhir sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal
Membuka pelajaran dengan salam
Berdoa
Melakukan absensi siswa
Melakukan apersepsi :
Siswa menjawab. Hipotesa: tergantung dari jawaban siswa
Menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
Melibatkan siswa mencari informasi yang luas mengenai mata pelajaran
PKn
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi guru:
Menyampaikan materi yang akan diajarkan
Bersama siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang sedang
dipelajari
Membagi siswa kedalam 5 kelompok
Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai metode diskusi
Masing-masing kelompok menerima lembar diskusi
Setiap siswa berdiskusi mengenai soal diskusi dengan kelompoknya
Masing-masing kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan
hasil diskusi
Kemudian kelompok yang lain menanggapinya
Diteruskan dengan kelompok lain yang belum maju
Konfirmasi
Bertanya jawab mengenai materi yang belum dimengerti
27
Membenarkan pemahaman siswa yang masih salah tentang materi yang
dipelajari
Membuat rangkuman tentang materi yang dipelajari
Membuat kesimpulan secara keseluruhan tentang materi yang dipelajari.
3) Kegiatan Akhir
Melakukan Evaluasi
Melakukan refleksi
Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
c. Observasi
Pada kegiatan ini peneliti melakukan observasi terhadap:
1) Kegiatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran
2) Kemampuan guru dalam mengelola kelas
3) Kegiatan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran
4) Proses pembelajaran menggunakan metode diskusi
5) Hasil belajar peserta didik dalam evaluasi pembelajaran
d. Tahap Analisis dan Refleksi
Pada tahap ini semua data yang terkumpul dianalisis. Hasil analisis akan
digunakan sebagai bahan refleksi untuk melihat keberhasilan maupun
kekurangan proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi. Untuk
mengetahui perubahan atas tindakan yang telah diberikan, diadakan
perbandingan antara hasil belajar PKn setelah diberi tindakan dengan hasil
belajar Pkn pada tindakan sebelumnya. Dari hasil tersebut, diadakan tindak
lanjut apabila tindakan yang telah dilakukan tidak menghasilkan perubahan
yang dapat meningkatkan hasil belajar PKn. Kelebihan akan tetap
dipertahankan, sedangkan kekurangan akan diperbaiki pada tindakan
berikutnya yang didiskusikan dengan guru kelas.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Sugiyono (2010 : 308) menyatakan teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data. Adapun teknik yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data yaitu sebagai berikut:
28
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
a. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar
mengajar yang dilakukan akhir kegiatan tiap-tiap siklus (post tes) dengan
memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian. Dalam pengumpulan
data alat yang digunakan berupa soal test sesuai dengan materi.
b. Non Tes
Non tes digunakan untuk mengetahui kualitaas proses dan produk dari satu
pekerjaan serta hal-hal yang berkenaan dengan domain ranah afektif seperti
sikap, minat, bakat, dan motivasi. Hasil belajar dapat berupa pengetahuan
teoritis keterampilan dan sikap. Pada penelitian ini teknik non tes dengan
menggunakan skala sikap yang berupa skala likert. Sedangkan observasi
digunakan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan pembelajaran dalam
penggunaan metode diskusi.
c. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang tertulis.
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun
dan menganalisis dokumen–dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun
elektronik metode ini peneliti menggunakan untuk memperoleh data awal
tentang nama siswa, no induk, nilai hasil ulangan siswa kelas 4 di SD Negeri
Tlogowero.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data (Trianto, 2011 : 54) adalah alat bantu yang
dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen yang digunakan
untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan hasil belajar PKn adalah:
a. Lembar Soal Tes
Dalam pengumpulan data alat yang digunakan peneliti berupa tes tentang
materi yang akan diajarakan. Tes berbentuk pilihan ganda yang sudah diuji
cobakan dan dihitung dengan menggunakan program SPSS 16.0 For Windows
untuk mengetahui validitas dan reliabilitas pada tiap butir soal. Setelah diuji
29
coba dan dianalisis, kemudian diperoleh soal tes yang valid dan reliabel untuk
diujikan kepada siswa. Tes tersebut diberikan kepada siswa untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam memahami materi yang disesuaikan dengan indikator
pada kisi-kisi tes siklus 1 dan siklus II di bawah ini
Tabel 3
Kisi-Kisi Soal Siklus I
No Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator No Soal
1 4.
Menunjukkan
sikap terhadap
globalisasi di
lingkunganya
4.1 Memberikan
contoh
sederhana
pengaruh
globalisasi di
lingkungannya
Menjelaskan pengertian
globalisasi (c2)
1,2,17,20
Menjelaskan penyebab
globalisasi (c2)
3,21,24,33,
36,45
Menjelaskan ciri-ciri
globalisasi (c2)
14,22,25,
30
Mengidentifikasi contoh
globalisasi di lingkungan
sekitar (c1)
12,16,23,
26,35,46
Menyebutkan alat-alat atau
barang-barang akibat dari
adanya globalisasi (c1)
4,8,10,15,
27,29,31,
34,42,49
Menyebutkan pengaruh positif
dan negatif globalisasi di
masyarakat (c1)
5,7,9,38,
48,50
Memberikan contoh pengaruh
positif globalisasi (c2)
6,11,13,28,
39,41
Memberikan contoh pengaruh
negatif globalisasi (c2)
18,32,37,
40,43,44
Memberikan contoh sikap
terhadap globalisasi (c2)
19,47
30
Tabel 4
Kisi-Kisi Soal Siklus II
No Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator No soal
1 4. Menunjukkan
sikap terhadap
globalisasi di
lingkunganya
4.2
Mengidentifikasi
jenis budaya
Indonesia yang
pernah ditampil-
kan dalam misi
kebudayaan
Internasional
Menjelaskan pengertian
budaya (c2)
1,15
Mengidentifikasi budaya di
Indonesia (c1)
8,10,21,
23,26,32,
36,40
Membedakan budaya
tradisional dan budaya
modern (c4)
3,5,9,13,
24,27,31
Menyebutkan contoh budaya
daerah di indonesia (c2)
2,6,7,11,
14,17,19,
20,25
Mengidentifikasi budaya
daerah yang ditampilkan ke
luar negeri (c1)
4,12,16,
18,21,22
b. Skala Sikap
Skala sikap adalah alat ukur ranah afektif yang dipergunakan untuk mengetahui
sikap peserta didik terhadap suatu objek. Skala yang digunakan untuk
mengukur adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok oang terhadap materi atau
pelajaran yang akan diajarkan. Sikap mengacu pada kecenderungan merespons
secara konsisten baik menyukai atau tidak menyukai suatu objek. Instrumen
sikap ini bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap suatu materi
globalisasi dan budaya Indonesia. Sikap adalah perasaan positif atau negatif
terhadap suatu objek. Objek dalam penelitian ini adalah materi pelajaran
mengenai globalisasi dan budaya Indonesia.
31
Tabel 5
Kisi-Kisi Instrumen Skala Sikap Siklus I
No Indikator Jml
butir Pertanyaan
Skala
4 3 2 1
1. Belajar
globalisasi
3 1. Saya semangat belajar
globalisasi.
2. Pelajaran globalisasi
membuat saya bosan.
2. Kegiatan
diskusi
2 3. Belajar kelompok dapat
menyelesaikan suatu
masalah.
4. Belajar kelompok menjadi
motivasi dalam
mempelajari globalisasi.
5. Saya tidak suka belajar
kelompok.
3. Mengerjakan
soal
globalisasi
3 6. Saya senang mengerjakan
soal yang diberikan guru.
7. Saya malas mengerjakan
soal yang diberikan oleh
guru.
8. Saya suka mencontek
teman.
4. Manfaat
belajar
globalisasi
2 9. Pelajaran globalisasi
membuat saya bosan.
10.Pelajaran globalisasi dapat
menambah wawasan.
32
Tabel 6
Kisi-Kisi Instrumen Sikap Siklus II
No Indikator Jml
butir Pertanyaan
Skala
1 2 3 4
1. Belajar
Budaya
Indonesia
3 1. Saya semangat belajar
budaya Indonesia.
2. Pelajaran budaya Indonesia
membuat saya bosan.
2. Kegiatan
diskusi
2 3. Belajar kelompok dapat
menyelesaikan suatu
masalah.
4. Belajar kelompok menjadi
motivasi dalam
mempelajari budaya
Indonesia.
5. Saya tidak suka belajar
kelompok
3. Mengerjakan
soal Budaya
Indonesia
3 6. Saya senang mengerjakan
soal yang diberikan oleh
guru.
7. Saya malas mengerjakan
soal yang diberikan oleh
guru.
8. Saya suka mencontek
teman.
4. Manfaat
belajar
Budaya
Indonesia
2 9. Pelajaran budaya Indonesia
membuat saya bosan.
10. Pelajaran budaya
Indonesia dapat
menambah wawasan.
Pedoman penskoran:
1) Pernyataan Positif (favorabel)
a. Skor 4 (empat) untuk jawaban atau pilihan sangat setuju (SS)
b. Skor 3 (tiga) untuk jawaban atau pilihan setuju (S)
c. Skor 2 (dua) untuk jawaban atau pilihan kurang setuju (KS)
d. Skor 1 (satu) untuk jawaban atau pilihan tidak setuju (TS)
33
2) Pernyataan Negatif (unfavorabel)
a. Skor 1 (satu) untuk jawaban atau pilihan sangat setuju (SS)
b. Skor 2 (dua) untuk jawaban atau pilihan setuju (S)
c. Skor 3 (tiga) untuk jawaban atau kurang setuju (KS)
d. Skor 4 (empat) untuk jawaban atau pilihan tidak setuju (TS)
Jumlah nilai yang diperoleh
No Skor Kategori
1 0 – 10 Kurang kuat
2 11 – 20 Cukup Kuat
3 21 – 30 Kuat
4 31 – 40 Sangat kuat
c. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan mengajar guru dan
kegiatan peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung sampai akhir
pembelajaran. Dalam lembar observasi guru dan siswa, hal yang diamati
pada intinya adalah kemampuan siswa dalam memahami materi yang
diajarkan guru dengan metode diskusi dan kemampuan guru dalam
menerapkan metode diskusi sesuai dengan indikator dalam kisi-kisi lembar
observasi.
34
Tabel 7
Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru
No Hal Yang
Diamati Indikator
Jumlah
Item
Tindakan
Ya Tidak
1 Pra
pembelajaran
Kesiapan ruang, alat, dan media
pembelajaran 2
Memeriksa kesiapan siswa
2 Membuka
pembelajaran
Melakukan kegiatan apersepsi
2
Menyampaikan kompetensi
(tujuan) yang akan dicapai dan
rencana kegiatan
3 Penguasaan
materi
Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
4
Mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan
Menyampaikan materi sesuai
dengan hierarki belajar
Mengaitkan materi dengan realita
kehidupan
4 Pendekatan/
strategi
pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan kompetensi (tujuan)
yang akan dicapai
7
Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan metode diskusi
Melaksanakan pembelajaran
secara runtut
Menguasai kelas
Melaksanakan pembelajaran yang
bersifat kontekstual
Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif dengan
menggunakan metode diskusi
Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan waktu yang telah
dialokasikan
5 Pemanfaatan
media
pembelajaran
Menunjukkan keterampilan dalam
penggunaan media
4
Menghasilkan pesan yang
menarik
35
Menggunakan media secara
efektif dan efesien
Melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media
6 Pembelajaran
yang memicu
dan
memelihara
keterlibatan
siswa
Menumbuhkan partisipasi aktif
siswa dalam pembelajaran dengan
menggunkan metode diskusi
6
Merespon positif partisipasi siswa
Memfasilitasi terjadinya interaksi
guru, siswa, dan sumber belajar
Menunjukkan sikap terbuka
terhadap respon siswa
Menunjukkan hubungan antar
pribadi yang kondusif
Menumbuhkan keceriaan dan
antusiasme siswa dalam belajar
untuk berdiskusi
7 Penilaian
proses dan
hasil belajar
Mamantau siswa dalam kegiatan
belajar kelompok
2
Memberikan poin pada siswa
yang mengungkapkan pendapat
dengan benar
8 Penggunaan
bahasa
Menggunakan bahasa lisan secara
jelas dan lancar
3
Menggunakan bahasa tulis yang
baik dan benar
Menyampaikan pesan dengan
gaya yang sesuai
9
Penutup Melakukan refleksi pembelajaran
dengan melibatkan siswa
3
Menyusun rangkuman dengan
melibatkan siswa
Melakukan penilaian akhir dan
tindak lanjut
Sumber : Buku panduan PPL S1 PGSD / FKIP / UKSW tahun 2012/2013
No Hal Yang
Diamati
Indikator Jumlah
Item
Tindakan
Ya Tidak
36
Tabel 8
Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
No Hal Yang
Diamati Indikator
Jumlah
Item Tindakan
Ya Tidak
1 Pra
pembelajaran
Siswa menempati tempat
duduknya masing-masing 2
Kesiapan menerima pelajaran
2 Membuka
pembelajaran
Siswa mampu menjawab
apersepsi
2
Memperhatikan secara seksama
ketika dijelaskan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai
3 Penjelasan
materi
Memperhatikan dengan serius
ketika dijelaskan materi
4
Aktif bertanya ketika proses
penjelasan materi
Adanya interaksi positif antara
siswa–guru dan siswa–materi
Siswa memiliki pemahaman yang
sama tentang materi pelajaran
yang dijelaskan
4 Pendekatan/
strategi
pembelajaran
Siswa terlibat aktif dalam
kegiatan pembelajaran
10
Siswa memberikan pendapatnya
ketika diberikan kesempatan
Aktif mencatat berbagai
penjelasan yang diberikan
Siswa termotivasi dalam
mengikuti proses pembelajaran
Siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran dengan santai
Adanya interaksi positif antara
siswa dengan metode diskusi yang
digunakan guru
Siswa merasa senang ketika
belajar kelompok dengan
menggunakan metode diskusi
Siswa tertarik terhadap
pembelajaran yang disajikan
dengan metode diskusi
Siswa bersemangat untuk
mengungkapkan pendapat dengan
benar
37
Siswa dapat bersosialisasi dan
bekerjasama dalam kegiatan
kelompok
5 Pemanfaatan
media
pembelajaran
Adanya interaksi positif saat
media pembelajaran disajikan
3
Keterkaitan siswa terhadap materi
yang disajikan meningkat saat
media pembelajaran disajikan
Siswa semakin jelas dan konkret
saat penjelasan materi yang
disajikan dengan media
pembelajaran
6 Penilaian
proses dan
hasil belajar
Siswa mampu berinteraksi dengan
kelompok belajarnya
5
Siswa mampu mengungkapkan
pendapat dengan tepat
Siswa mampu menggunakan
waktu dengan baik untuk
berdiskusi sesuai dengan waktu
yang dialokasikan
Siswa merasa terbimbing
Mampu menjawab pertanyaan
guru dengan benar
7 Penggunaan
bahasa
Penjelasan dapat dengan mudah
dimengerti oleh siswa
2
Siswa tidak menemui kesulitan
dalam pemahaman ketika
dijelaskan materi pelajaran
8 Penutup Siswa secara aktif membuat
rangkuman 2
Siswa mengerjakan evaluasi
dengan baik
Sumber : Buku panduan PPL S1 PGSD / FKIP / UKSW tahun 2012/2013
No Hal Yang
Diamati
Indikator Jumlah
Item
Tindakan
Ya Tidak
38
Keterangan :
Skor 1 jika pernyatan tersebut dilakukan oleh guru
Skor 0 jika pernyataan tersebut tidak dilakukan
Kriteria Penilaian :
P = ∑ nilai perolehan × 100%
∑ nilai maksimal
Keterangan :
P : persentase nilai
∑ : jumlah
Jumlah nilai yang diperoleh:
No Skor Kategori
1 75 – 100 Sangat Baik
2 55 – 75 Baik
3 75 – 50 Cukup
4 ≤ 50 Kurang
3.5 Indikator Kinerja
Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan
kelas ini, tolok ukurnya adalah ketuntasan belajar yaitu pencapaian nilai KKM ≥
70.
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai
berikut:
P = ∑ siswa yang tuntas belajar × 100%
∑ siswa
Keterangan :
P : persentase ketuntasan belajar
∑ : jumlah
Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa 85% dari
jumlah siswa mendapatkan nilai >70.
39
3.6 Teknik Analisis Data
Data-data yang berupa angka (data kuantitatif) dari hasil belajar pada
kondisi awal, siklus I dan siklus II dianalisis menggunakan analisis ketuntasan
hasil belajar siswa dan analisis deskriptif komparatif. Analisis ketuntasan belajar
siswa dapat diketahui berdasarkan persentase ketuntasan siswa yang telah
mencapai KKM dengan persentase siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70).
Analisis dengan teknik komparatif adalah analisis dengan cara
membandingkan data hasil belajar PKn pada kondisi awal, data hasil belajar PKn
pada siklus I dan data hasil belajar PKn pada siklus II. Dari perbandingan data
tersebut, dapat dilihat perubahan pada peningkatan hasil belajar dengan
menerapkan metode diskusi.
Setelah memperoleh data, langkah selanjutnya adalah mengolah data dan
menganalisis data hasil belajar siswa dan skala sikap siswa terhadap
pembelajaran.
a. Data hasil tes
Untuk menghitung rata-rata kelas setiap siklus adalah:
x = ∑ x
N
Keterangan:
x = rata-rata kelas
∑ x = jumlah seluruh skor
N = banyaknya siswa
b. Data hasil non tes
Untuk menghitung persentase jumlah siswa yang menjawab pada setiap aspek
yang tertera pada skala sikap dan lembar observasi adalah sebagai berikut:
Kesimpulan kondisi sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn diadopsi dari
pedoman penilaian.
40
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.7.1 Uji Validitas
Menurut Arifin, (2012:257), Validitas merupakan suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan (sahih) suatu instrumen. Instrumen yang
valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu
valid. Untuk mengetahui tingkat validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan
setiap skor pada butir instrumen dengan total skor (corrected item total
correlation) dapat dilihat melalui analisis SPSS 16.0 for windows.
0,00 < 0.20 : Sangat rendah
0.21 ≤ r < 0.40 : Rendah
0.41 ≤ r < 0.60 : Cukup
0.61 ≤ r < 0.80 : Tinggi
0.81≤ r <1.00 : Sangat Tinggi
Dari hasil penghitungan validitas item pada soal siklus I dengan
menggunakan SPSS 16.0 for Windows yang berdasarkan koefisien korelasi maka
nomor item 14, 16, 27, 28, 39 dan 43 dinyatakan tidak valid karena hanya
mempunyai koefisien korelasi ≤ 0.413. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa hasil pengujian validitas dari 50 item yang diuji ada 44 item yang valid dan
6 item yang tidak valid (terlampir).
Sedangkan dari hasil penghitungan validitas item pada instrumen soal
siklus II dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows yang berdasarkan
koefisien korelasi maka nomor item 15, 16, 17 dan 40 dinyatakan tidak valid
karena hanya mempunyai koefisien korelasi ≤ 0.413 Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa hasil pengujian validitas dari 40 item yang diuji ada 36 item
yang valid dan 4 item yang tidak valid (terlampir).
3.7.2 Uji Reliabilitas
Menurut Arifin, (2012:258) Reliabilitas adalah tingkat atau derajat
konsistensi dari suatu instrument. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang
bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan
menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan
41
reliabel dalam penngumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan
menjadi valid dan reliabel. Kualitas alat penilaian dapat dilihat dari validitas atau
kesahihan dalam menilai apa yang seharusnya dinilaidan dari reliabilitas atau
keajegan laat penilaian yakni ketepatan alat manakala alat penilaian tersebut
diberikan beberapa kali kepada obyek yang sama.
Hasil uji tingkat reliabilitas pada siklus I dapat dilihat bahwa Cronbach`s
Alpha sebesar .952. Sedangkan Hasil uji tingkat reliabilitas pada siklus II dapat
dilihat bahwa Cronbach`s Alpha sebesar .962 dari. Cronbach`s Alpha .952 dan
.962 termasuk memiliki tingkat reliabilitas yang memuaskan. Ini berarti bahwa
instrumen reliabel sudah dapat digunakan untuk penelitian.
top related