08 presentasi pembuatan desain rab

Post on 15-Feb-2015

461 Views

Category:

Documents

44 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PEMBUATAN DESAIN DAN RAB

CONTOH UNTUK JALAN DESACARA MELAKUKAN

Desain, Perhitungan Biaya, Gambar

GAMBAR DESAIN

Syarat gambar desain• jelas dan bermutu, • agar Mandor/pelaksana di lapangan dapat

dengan mudah menerapkan sesuai maksud perencana

Cakupan yang harus terpenuhipada gambar desain

• menunjukkan lokasi jalan, • trase jalan • cara konstruksi, • jenis bahan dan volume bahan

Denah– Titik awal proyek– Titik akhir proyek– Lokasi pemukiman di sekitar jalan– Sungai yang dilewati (bila ada)– Lokasi jalan lain disekitarnya– Penggunaan lahan disekitar jalan (hutan, tegalan,

sawah, kebun, perkampungan dsb)– Lokasi jembatan yang ada (dengan panjangnya)– Gorong-gorong atau jembatan yang dibutuhkan

(dengan panjang jembatan)– Tempat yang ada masalah teknis, misalnya tanjakan,

masalah drainase air tanah, penggalian batu besar.

Gambar Detail

Tujuan untuk melihat • bentuk, • dimensi, • bahan dan • cara konstruksi semua bangunan baru.

Bagian-bagian gambar detail

• Tampang melintang yang tipikal digambar dengan skala besar untuk memperlihatkan bentuk jalan, selokan pinggir, kemiringan tebing, dsb.

• Detail perkerasan dan bahu• Detail gorong-gorong (termasuk bak

pemasukan dan pembuangan)

VOLUME DAN STANDAR PRODUKTIVITAS

• untuk memudahkan perhitungan kebutuhan tenaga kerja, yang dinyatakan dalam HOK (Hari Orang Kerja).

• Satu hari orang kerja adalah jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan oleh seorang biasa dalam satu hari, (6 jam kerja efektif)

Cara Menggunakan Standar Produktivitas

Kegiatan Kerja dan Cara menghitung Target Volume

1. Penebasan; dikerjakan di tempat banyak semak belukar dan pohon.

• Bila banyak penebangan pohon, HOK diperkirakan secara khusus.

• Luas penebasan dihitung dengan rumus panjang dikali lebar rata-rata. Target penebasan < dari target pembersihan.

2. Pembersihan; sebelum kegiatan galian atau timbunan dan setelah kegiatan penebasan.

• pembersihan lokasi dari sampah, akar, dan termasuk pembabatan rumpur, pengupasan (stripping) tanah organic (humus) dengan jarak s.d 50 m, dan yang tidak termasuk kegiatan penebasan.

• Rumus: panjang dikali lebar rata-rata tempat yang perlu dibersihkan.

• Untuk jalan baru mungkin harus dibersihkan sepanjang dan lebar jalan,

• Untuk jalan lama hanya dibersihkan di luar badan jalan lama.

3. Galian Tanah Biasa; termasuk pembuangan dan pengangkutan (bila diperlukan untuk timbunan) sampai jarak 50 m.

• Jenis galian ditentukan berdasar keadaan lapangan.

• Rumus: luas penampang rata-rata dikali panjang untuk setiap bagian jalan, misalnya menghitung volume antar dua patok.

4. Galian Tanah Keras; • digunakan bila galian sangat susah atau

tanahnya berbatu. • Hasil galian ini dapat dimanfaatkan untuk

timbunan. • Produktivitasnya termasuk pengangkutan

dan pembuangan s.d 50 m. • Volume dihitung seperti galian lain.

5. Galian Tanah Rawa atau Lumpur; • hasil galian ini tidak bisa dimanfaatkan untuk

timbunan. • Angka produktivitas dan rumus perhitungan

volumenya sama seperti galian yang lain.

6. Timbunan; • termasuk pemadatan tanah manual, • pemadatan lapis demi lapis dengan

ketebalan tiap lapisan maksimal 10 cm sebelum dipadatkan.

• Angka produktivitasnya tidak termasuk pengadaan dan atau pengangkutan sampai lokasi proyek.

• Rumus: luas penampang rata-rata dikali panjang.

7. Standar Pengadaan Bahan; • Digunakan untuk kegiatan pengumpulan

batu, galian pasir, galian sirtu, dan pengangkutannya sampai 50 meter.

• Rumus: berdasar pada perhitungan volume bahan untuk tiap bagian jalan, dengan perkalian tebal, lebar, dan panjang.

• Volume adalah volume bahan yang sudah jadi, termasuk faktor pemadatannya.

8. Galian Batu; • untuk pengadaan batu yag harus digali

sendiri, terutama untuk batu perkerasan jalan.

• Angka produktivitasnya sudah termasuk angkutan sampai 50 meter.

• Rumus volume: dengan mengalikan luas penampang rata-rata dengan panjangnya, dan volume yang disesuaikan dengan kebutuhan batu untuk perkerasan.

9. Angkutan; • semua kegiatan angkutan yang dipakai

dalam pemindahan bahan secara tenaga manusia dengan jarak lebih dari 50 meter.

• Produktivitasnya tidak termasuk angkutan jarak (kurang dari) < 50 meter.

• Rumus : volume bahan dikali jarak rata-rata dari Quarry ke lokasi jalan.

• Jarak dan volume bahan didasarkan pada kebutuhan dan keadaan di lapangan.

10. Penghamparan; • meliputi pasir, kerikil, sirtu, atau tanah untuk

lapisan di dasar bawah batu), penutup (di atas batu), atau permukaan jalan (tanpa batu).

• Volumenya adalah volume kebutuhan bahan tersebut.

11. Pemecah batu; • digunakan bila keperluan batu sampai

ukuran kecil tidak termasuk pemecahan diperlukan.

• Kegiatan ini tidak untuk batu 10/15 dan atau15/20, karena ukuran tersebut dari hasil pengadaan batu atau galian batu.

• Lingkupnya batu pengunci 5/7 atau 2/3. • VOlumenya disesuaikan dengan proporsi

volume batu kecil dalam lapis perkersan.

12. Pemasangan batu; • termasuk batu ukuran paling kecil (2-3 cm). • Produktivits standarnya dapat digunakan

untuk lapisan batu yang dipasang dengan tebal berapa saja, asal satu lapisan batu besar.

• Rumusnya panjang kali lebar.

13. Pemadatan Permukaan; • tidak termasuk kegiatan tanah timbunan

karena standar timbunan sudah termasuk pemadatan lapis per lapis.

• Dapat dikerjakan dengan tenaga manusia dengan penimbrisan. Termasuk juga kegiatan orang-orang bekerja waktu mesin gilas memadatkan permukaan jalan.

• Volume dihitung dengan satuan m2, sama dengan pemasangan batu.

14. Gebalan Rumput • didasarkan gebalan berdimensi 20×20 cm, • ditanam secara seling-seling 4 buah / m2. • Angka produktivitasnya termsuk angkutan

sejauh 50 meter, pengadaan gebalan, dan penanaman.

• Rumusnya sama dengan luas yang perlu dilindungi gebalan.

• Bila ditanam secara penuh produktivitasnya 1/6 dari produktivitas bias.

15. Angkutan Gebalan Rumput,; • digunakan bila rumput harus diangkut lebih

dari 50 meter.• Target adalah luas gebalan rumput dikali

jarak rata-rata.

Tabel Produktifitas

PENYUSUTAN MATERIAL• Perubahan volume material di lapangan dalam

proses pekerjaan konstruksi, terjadi karena :– Kondisi material berubah dari asli atau gembur

ke padat– Material terbuang, hilang atau tidak dan atau

sisa dipakai

• Untuk menentukan kebutuhan material yang digunakan sampai memenuhi kondisi akhir pekerjaan

• Kebutuhan Volume = (Volume kondisi akhir) × (Faktor penyusutan)

Tabel Faktor Penyusutan

RENCANA ANGGARAN BIAYA(RAB)

Terdiri dari tiga bagian • Bahan,• Alat, • Tenaga.

Bahan

• Merupakan jumlah dari semua kebutuhan bahan dari proyek/kegiatan

• Harga bahan termasuk biaya pengangkutan samapai ke lokasi proyek/kegiatan

• Bahan tidak termasuk yang dikumpulkan oleh masyarakat.

Alat

• Termasuk semua alat yang akan dibeli atau disewa.

• Alat yang disewa termasuk mesin gilas dan harganya harus termasuk pengeluaran untuk operator alat, bahan bakar, pengangkutan ke tempat, dll.

• Beli alat bermutu untuk yang dipakai masyarakat sperti cangkul, linggis dsbnya

Tenaga/Upah

• Untuk seluruh pekerja biasa dan tukang serta mandor atau tenaga trampil yang diperlukan.

• Termasuk biaya/upah yang berasal dari pengumpulan bahan oleh masyarakat.

PERHATIAN !• Pada akhir dari Daftar isi Desain (berlaku

untuk semua jenis kegiatan), wajib dituliskan DASAR SEBAGAI ACUAN DESAIN

• Contoh Dasar Acuan Desain:1. Manual Teknis Jalan & Jembatan PPK2. SNI dari Departemen Pekerjaan Umum3. Analisis BOW, Analisis K4. Dan lain-lain

top related