albino
DESCRIPTION
PBL Blok 4 Fakultas Kedokteran Ukrida 2008TRANSCRIPT
7/14/2019 Albino
http://slidepdf.com/reader/full/albino-56327ca35efff 1/9
Pendahuluan
Albino (dari bahasa Latin albus yang berarti putih), disebut juga hypomelanism atau
hypomelanosis, adalah salah satu bentuk dari hypopigmentary congenital disorder. Albinoatau albinisme adalah kelainan genetik, bukan penyakit infeksi dan tidak dapat ditransmisi
melalui kontak, tranfusi darah, dsb. Gen albino menyebabkan tubuh tidak dapat membuat
pigmen melanin. Sebagian besar bentuk albino adalah hasil dari kelainan biologi dari gen-gen
resesif yang diturunkan dari orang tua, walaupun dalam kasus-kasus yang jarang dapat
diturunkan dari ayah/ibu saja. Ada mutasi genetik lain yang dikaitkan dengan albino, tetapi
semuanya menuju pada perubahan dari produksi melanin dalam tubuh.1
Albino atau Albinisme
Sekitar satu dari tujuh belas ribu orang menjadi albino, walaupun 1-70 orang adalah
pembawa, bukan penderita. Ada dua kategori utama dari albino pada manusia :
1) Oculocutaneous albinism (berarti albino pada mata dan kulit) atau biasa disebut albinisme
komplit, kehilangan pigmen pada mata, kulit, dan rambut.1,2
2) Ocular albinism atau biasa disebut albinisme okuler, hanya kehilangan pigmen pada mata.
Orang-orang dengan oculocutaneous albinism bisa tidak mempunyai pigmen dimana saja
sampai ke tingkat hampir normal. Orang-orang dengan ocular albinism mempunyai warna
rambut dan kulit yang normal, dan banyak dari mereka mempunyai penampilan mata yang
normal.1-3
Pewarisan albino okulokutaneus sebagian besar adalah resesif autosom. Pewarisan albino
okuler dapat secara terangkai-X, resesif autosom, maupun dominan autosom. 3-5 Tipe lain,
yakni :
- Recessive total albinism with congenital deafness
- Albinism black-lock cell-migration disorder syndrome (ABCD)
- Albinism-deafness syndrome (ADFN) (yang sebenarnya lebih berhubungan dengan
vitiligo)
1
7/14/2019 Albino
http://slidepdf.com/reader/full/albino-56327ca35efff 2/9
Hanya tes genetik satu-satunya cara untuk mengetahui seorang albino menderita kategori
yang mana, walaupun beberapa dapat diketahui dari penampilannya.1
Albino tipe oculocutaneous atau albino komplit dapat dikategorikan menjadi dua,yaitu albino dengan tirosinase -positif atau -negatif. Dalam kasus dari albino tirosinase-positif,
enzim tirosinase ada, namun melanosit (sel pigmen) tidak mampu untuk memproduksi
melanin karena alasan tertentu yang secara tidak langsung melibatkan enzim tirosinase.
Dalam kasus tirosinase negatif, enzim tirosinase tidak diproduksi atau versi nonfungsional
diproduksi.2,4 Albino tyrosinase negatif dan tyrosinase positif adalah diturunkan yang
merupakan ciri autosomal recessive. Penurunan biasa adalah melalui orangtua yang berwarna
normal dimana masing-masing memiliki satu gen untuk albino yang ditambahkan pada gen
untuk berwarna normal.2
Ciri-ciri Albino
Secara umum, ciri khas fisik penderita albino ialah mempunyai kulit dan rambut
secara abnormal putih susu atau putih pucat dan memiliki iris merah muda atau biru dengan
pupil merah. Ini semua dikarenakan hilangnya pigmen melanin pada mata, kulit, dan rambut(atau lebih jarang hanya pada mata).1-7 Hilangnya pigmen juga membuat kulit menjadi terlalu
sensitif pada cahaya matahari, sehingga mudah terbakar, sehingga penderita albino sebaiknya
menghindari cahaya matahari atau melindungi kulit mereka. 1,4,7 Namun, jika diteliti lebih
lanjut, albino tersebut memiliki berbagai jenis yang berbeda-beda.
Simptom dan Kondisi Dihubungkan dengan Albino
Dengan test genetik, dapat diketahui apa seseorang itu albino berikut variasinya, tetapi
tidak ada keuntungan medis kecuali pada kasus non-OCA disorders yang dapat menyebabkan
albino disertai dengan masalah medis lain yang dapat diobati. Gejala-gejala dari albino dapat
diobati dengan berbagai macam metode.1,5
Umumnya kelainan mata pada penderita albino adalah sebagai berikut:
• Nystagmus, pergerakan bola mata yang irregular dan rapid dalam pola melingkar
2
7/14/2019 Albino
http://slidepdf.com/reader/full/albino-56327ca35efff 3/9
• Strabismus ("crossed eyes" or "lazy eye").
• Kesalahan dalam refraksi seperti miopi, hipertropi, dan astigmatisma.
• Fotofobia, hipersensitivitas terhadap cahaya
• Hipoplasi foveal - kurang berkembangnya fovea (bagian tengah dari retina)
• Hipoplasi nervus optikus – kurang berkembangnya nervus optikus.
• Abnormal decussation (crossing) dari fiber nervus optikus pada chiasma optikus.
•Ambliopia, penurunan akuisitas dari satu atau kedua mata karena buruknya transmisi keotak, sering karena kondisi lain seperti strabismus.1
Penyebab
Suatu sifat keturunan yang ditentukan oleh sebuah gen resesif pada autosom baru akan
tampak apabila suatu individu menerima gen itu dari kedua orang tuanya.. Biasanya kedua
orang tua itu tampak normal, meskipun mereka itu sebenarnya pembawa (carrier) gen resesif
yang dimaksud. Dan salah satu gen resesif pada autosom itu ialah sifat albino atau albinisme.
Sehingga jelaslah bahwa faktor utama dari penyakit ini ialah gen resesif autosom. 7 Dan
karena penyakit albino ini dikendalikan oleh gen yang resesif, maka penderita bersifat
homozigot resesif. Disimbolkan dengan gen :
AA = untuk sifat normal
Aa = untuk sifat normal heterozygote/pembawa sifat imbisil/carrier albinisme.
aa = untuk sifat penyakit albinisme7-9
Gen resesif ini menyebabkan tubuh seseorang tidak mampu membentuk enzim yang
diperlukan untuk merubah asam amino tirosin menjadi beta-3,4-dihidroksiphenylalanin untuk
selanjutnya diubah menjadi pigmen melanin. Jadi albinisme bukannya disebabkan karena
adanya penimbunan tirosin dalam tubuh, melainkan karena tidak dapatnya tirosin diubah
menjadi melanin.7
3
7/14/2019 Albino
http://slidepdf.com/reader/full/albino-56327ca35efff 4/9
Penurunan Autosom Resesif
Biasanya anak yang menderita penyakti albinisme ini berasal dari pasangan yang
keduanya normal heterozygote/carrier. Atau juga dari pasangan yang normal heterozigotdengan penderita albinisme. Orang yang normal heterozigot tidak akan menampakkan gejala
penyakit sehingga terlihat normal tetapi membawa sifat penyakit/gen penyakit (carrier)
tersebut.7,8 Tetapi ada kriteria atau ciri tertentu mengenai penurunan autosom resesif penyakit
ini, yaitu;
• Kedua orangtuanya normal
•
Rata-rata seperempat dari keturunan sebagai penderita
• Kedua orang tua mungkin mempunyai hubungan darah (saudara sepupu)
• Penderita pada laki-laki dan perempuan sama banyak.9
Probabilitas Pewarisan Sifat Albino
Kemungkinan-kemungkinan akan probabilitas atau peluang penurunan sifat albino ini
dapat kita perkirakan dengan cara menyilangkan sifat-sifat genotip dari parental. Berikut
kemungkinan-kemungkinan sifat albino dijabarkan melalui persilangan secara tabel, dengan
hasil turunan pertama atau F1 beserta keterangannya;
1. ♂ homozigot dominan (AA) >< ♀ heterozigot (Aa)
AA = normal homozigot dominan
Aa = normal heterozigot
Sehingga dapat diketahui bahwa F1 terdiri atas;
AA = 2 = 50%
4
♂
♀A A
A AA AA
a Aa Aa
7/14/2019 Albino
http://slidepdf.com/reader/full/albino-56327ca35efff 5/9
Aa = 2 = 50%
Jadi kemungkinan keadaan anak ♂ dan ♀ adalah normal, tidak ada yang albino, hanya saja
50% anaknya adalah normal carrier (pembawa), tetapi 50% nya lagi normal tanpa carrier.
2. ♂ heterozigot (Aa) >< ♀ heterozigot (Aa)
AA = normal homozigot dominan
Aa = normal heterozigot
aa = albino, homozigot resesif
Sehingga dapat diketahui bahwa F1 terdiri atas;
AA = 1 = 25% aa = 25%
Aa = 2 = 50%
Jadi kemungkinan keadaan anak ♂ dan ♀ adalah 50% normal carrier (pembawa), 25%
normal tanpa carrier, dan 25% albino.
3. ♂ homozigot dominan (AA) >< ♀ homozigot dominan (AA)
AA = normal homozigot dominan
Sehingga dapat diketahui bahwa F1 terdiri atas;
AA = 4 = 100%
5
♂
♀A a
A AA Aa
a Aa aa
♂
♀A A
A AA AA
A AA AA
7/14/2019 Albino
http://slidepdf.com/reader/full/albino-56327ca35efff 6/9
Jadi kemungkinan keadaan anak ♂ dan ♀ adalah 100% normal tanpa carrier.
4. ♂ heterozigot (Aa) >< ♀ homozigot dominan (AA)
AA = normal homozigot dominan
Aa = normal heterozigot
Sehingga dapat diketahui bahwa F1 terdiri atas;
AA = 2 = 50%
Aa = 2 = 50%
Jadi kemungkinan keadaan anak ♂ dan ♀ adalah normal, tidak ada yang albino, hanya saja
50% anaknya adalah normal carrier (pembawa) tetapi 50% nya lagi normal tanpa carrier.
Demikianlah kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada turunan, berdasarkan
parental dengan sifat genotip yang berbeda-beda.7,8
Penutup
Albino atau albinisme merupakan suatu kelainan bawaan yang terpaut gen autosom
resesif. Faktor utama penyebab kelainan ini ialah gen resesif pada autosom, yang
mengakibatkan tubuh tidak dapat menghasilkan melanin. Tidak ada pengobatan atau
penanganan secara khusus untuk mengobati atau mencegah terjadinya kelainan ini. Namun,
hal itu tidak perlu ditakuti. Tetapi diusahakan agar akibat-akibat atau efek negatif dari
6
♂
♀A a
A AA Aa
A AA Aa
7/14/2019 Albino
http://slidepdf.com/reader/full/albino-56327ca35efff 7/9
kelainan ini dapat diminimalisir. Seperti menghindari kontak langsung antara penderita
dengan sinar matahari, sebab kelainan tersebut membuat kulitnya sangat sensitif.
Daftar Pustaka
7
7/14/2019 Albino
http://slidepdf.com/reader/full/albino-56327ca35efff 8/9
1. Lestari Cindy.Seluk-Beluk Albino. Edisi September 2007. Diunduh dari
www.tanyadokteranda.com. 16 Januari 2009.
2.Mahendra Indonesia. Albinism/Albino. 2006. Diunduh dari www.mahendraindonesia.com.16 Januari 2009.
3. Hartono.Aspek Genetika pada Kelainan Uvea. Edisi 1997. Diunduh dari www.kalbe.co.id.
16 Januari 2009.
4. Jelsoft Enterprises Ltd. Albinisme. 2006. Diunduh dari www.indonesiaindonesia.com. 16
Januari 2009.
5. Albinisme. Diunduh dari www.medicastore.com. 16 Januari 2009
6. Raymond E Boissy, PhD & James J Nordlund, MD.Albinism. Edisi Juni 2007.
www.emedicine.com. 16 Januari 2009.
7. Jati Wijaya. Aktif biologi : Pelajaran biologi untuk SMA/MA. Jakarta:Ganeca Exact;
2007.h.76-86.
8. Priastini Rina. Modul blok 4: Dasar biologi sel 2. Jakarta: Fakultas Kedokteran
UKRIDA;2008.
9. Suryo. Genetika manusia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press;1994.h.117-28.
8
7/14/2019 Albino
http://slidepdf.com/reader/full/albino-56327ca35efff 9/9
9