al-qur'an dan iptek - · pdf fileb tujuan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih...

24
INFORMASI KESEHATAN AL-QUR'AN DAN IPTEK l Disusun Oleh : DEASY ADE RATRI 201010201054 WAHYU HIDAYAT 201010201057 SUFIATUL LAILI 201010201069 NURMA PUTRININGRUM 201010201079 S1 – KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA Tahun Ajaran 2010/2011

Upload: lythuan

Post on 06-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

INFORMASI KESEHATAN

AL-QUR'AN DAN IPTEK

l

Disusun Oleh :

DEASY ADE RATRI 201010201054

WAHYU HIDAYAT 201010201057

SUFIATUL LAILI 201010201069

NURMA PUTRININGRUM 201010201079

S1 – KEPERAWATAN

STIKES AISYIYAH YOGYAKARTATahun Ajaran 2010/2011

Page 2: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

KATA PENGANTAR

Puja dan puja syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT

yang senantiasa memberikan rahmad, hidayah serta inayahNya, sehingga

kami dapat menyelesaikan makalah “ Alqur'an dan IPTEK” ini tepat pada

waktunya.

Makalah ini kami susun guna melengkapi nilai tugas mata kuliah

Informasi Kesehatan.

Kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Saran dan

kritik selalu kami harapkan untuk perbaikan kualitas makalah ini. Semoga

bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 11 April 2011

Penulis,

Page 3: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar BelakangTolak ukur era modern ini adalah sains dan teknologi. Sains dan

teknologimengalami perkembangan yang begitu pesat bagi kehidupan

manusia. Dalam setiap waktu para ahli dan ilmuwan terus mengkaji dan

Tolok ukur era modern ini adalah sains dan teknologi. Sains dan teknologi

meneliti sains dan teknologi sebagai penemuan yang paling canggih dan

modern. Keduanya sudah menjadi simbol kemajuan pada abad ini. Oleh

karena itu, apabila ada suatu bangsa atau negara yang tidak mengikuti

perkembangan sains dan teknologi, maka bangsa atau negara itu dapat

dikatakan negara yang tidak maju dan terbelakang. Islam adalah satu-

satunyanya agama samawi yang memberikan perhatian besar terhadap

ilmu pengetahuan. Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju

dan modern. Justru Islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan

research dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk sains dan

teknologi. Bagi Islam sains dan teknologi adalah termasuk ayat-ayat Allah

yang perlu digali dan dicari keberadaannya. Ayat-ayat Allah yang tersebar

di alam semesta ini, dianugerahkan kepada manusia sebagai khalifah di

muka bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Salah

satu keagungan ni’mat yg dikaruniakan Allah bagi umat Nabi Muhammad

Shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah ni’mat ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kemajuan sains dan teknologi telah memberikan kemudahan-kemudahan

dan kesejahteraan bagi kehidupan manusia sekaligus merupakan sarana

bagi kesempurnaan manusia sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya

karena Allah telah mengaruniakan anugerah keni’matan kepada manusia

yg bersifat saling melengkapi yaitu anugerah agama dan keni’matan sains

teknologi

Page 4: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

B TujuanTujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang

keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan

tekhnologi

C Ruang Lingkup Materi

Ahmad Y Samantho dalam makalahnya di ICAS Jakarta (2004)

mengatakan bahwa kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi dunia,

yang kini dipimpin oleh peradaban Barat satu abad terakhir ini,

mencegangkan banyak orang di pelbagai penjuru dunia. Kesejahteraan

dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan

Iptek modern tersebut membuat banyak orang lalu mengagumi dan

meniru-niru gaya hidup peradaban Barat tanpa dibarengi sikap kritis

terhadap segala dampak negatif dan krisis multidimensional yang

diakibatkannya. Peradaban Barat moderen dan postmodern saat ini

memang memperlihatkan kemajuan dan kebaikan kesejahteraan material

yang seolah menjanjikan kebahagian hidup bagi umat manusia. Namun

karena kemajuan tersebut tidak seimbang, pincang, lebih mementingkan

kesejahteraan material bagi sebagian individu dan sekelompok tertentu

negara-negara maju (kelompok G-8) saja dengan mengabaikan, bahkan

menindas hak-hak dan merampas kekayaan alam negara lain dan orang

lain yang lebih lemah kekuatan iptek, ekonomi dan militernya, maka

kemajuan di Barat melahirkan penderitaan kolonialisme-imperialisme

(penjajahan) di Dunia Timur & Selatan. Kemajuan Iptek di Barat, yang

didominasi oleh pandangan dunia dan paradigma sains (Iptek) yang

positivistik-empirik sebagai anak kandung filsafat-ideologi materialisme-

sekuler, pada akhirnya juga telah melahirkan penderitaan dan

ketidakbahagiaan psikologis/ruhaniah pada banyak manusia baik di Barat

maupun di Timur. Krisis multidimensional terjadi akibat perkembangan

Iptek yang lepas dari kendali nilai-nilai moral Ketuhanan dan agama. Krisis

Page 5: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

ekologis, misalnya: berbagai bencana alam: tsunami, gempa dan

kacaunya iklim dan cuaca dunia akibat pemanasan global yang

disebabkan tingginya polusi industri di negara-negara maju; Kehancuran

ekosistem laut dan keracunan pada penduduk pantai akibat polusi yang

diihasilkan oleh pertambangan mineral emas, perak dan tembaga, seperti

yang terjadi di Buyat, Sulawesi Utara dan di Freeport Papua, Minamata

Jepang. Kebocoran reaktor Nuklir di Chernobil, Rusia, dan di India, dll.

Krisis Ekonomi dan politik yang terjadi di banyak negara berkembang dan

negara miskin, terjadi akibat ketidakadilan dan ’penjajahan’ (neo-

imperialisme) oleh negara-negara maju yang menguasai perekonomian

dunia dan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

Negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, saat ini pada

umumnya adalah negara-negara berkembang atau negara terkebelakang,

yang lemah secara ekonomi dan juga lemah atau tidak menguasai

perkembangan ilmu pengetahuan dan sains-teknologi. Karena nyatanya

saudara-saudara Muslim kita itu banyak yang masih bodoh dan

lemah.Mereka menyerap begitu saja nilai-nilai, ideologi dan budaya

materialis (’matre’) dan sekular (anti Tuhan) yang dicekokkan melalui

kemajuan teknologi informasi dan media komunikasi Barat. Akibatnya

krisis-krisis sosial-moral dan kejiwaan pun menular kepada sebagian

besar bangsa-bangsa Muslim. Kenyataan memprihatikan ini sangat ironis.

Umat Islam yang mewarisi ajaran suci Ilahiah dan peradaban dan Iptek

Islam yang jaya di masa lalu, justru kini terpuruk di negerinya sendiri, yang

sebenarnya kaya sumber daya alamnya, namun miskin kualitas

sumberdaya manusianya (pendidikan dan Ipteknya). Ketidakadilan global

ini terlihat dari fakta bahwa 80% kekayaan dunia hanya dikuasai oleh 20 %

penduduk kaya di negara-negara maju. Sementara 80% penduduk dunia

di negara-negara miskin hanya memperebutkan remah-remah sisa

makanan pesta pora bangsa-bangsa negara maju. Islam, sebagai agama

penyempurna dan paripurna bagi kemanusiaan, sangat mendorong dan

mementingkan umatnya untuk mempelajari, mengamati, memahami dan

Page 6: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

merenungkan segala kejadian di alam semesta. Berbeda dengan

pandangan dunia Barat yang melandasi pengembangan Ipteknya hanya

untuk kepentingan duniawi yang ’matre’ dan sekular, maka Islam

mementingkan pengembangan dan penguasaan Iptek untuk menjadi

sarana I badahpengabdian Muslim kepada Allah swt dan mengembang

amanat Khalifatullah di muka bumi untuk berkhidmat kepada kemanusiaan

dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lil ’Alamin).

D Kajian TeoriQs Thaahaa ( 20 : 114 )

Artinya : Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan

janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al Qur'an sebelum

disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Ya

Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."

Qs Yunus ( 10 : 101 )

Artinya : Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.

Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi

peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".

Page 7: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

Qs Al- mulk ( 67 : 3-4 )

Artinya : Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-

kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang

tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu

yang tidak seimbang?

Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali

kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu

pun dalam keadaan payah.

Qs Albaqarah ( 2 : 164 )

Page 8: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih

bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa

apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit

berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)

-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran

angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh

(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang

memikirkan.

Qs Al – Mukminuun ( 23 : 12-14)

Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu

saripati (berasal) dari tanah.Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani

(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).Kemudian air mani itu

Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan

segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,

lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami

jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah,

Pencipta Yang Paling Baik.

Page 9: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

BAB II

PEMBAHASAN

1. Qs Thaahaa ( 20 : 114 )

Artinya : Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan

janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al Qur'an sebelum

disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Ya

Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."

2. Qs Yunus ( 10 : 101 )

Artinya : Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.

Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi

peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".

Dalam ayat ini Allah menjelaskan perintah Nya kepada rasul Nya agar dia

menyuruh kaumnya untuk memperhatikan dengan mata kepala mereka

dan dengan akal budi mereka segala yang ada di langit dan di bumi.

Mereka diperintahkan agar merenungkan keajaiban langit yang penuh

dengan bintang-bintang, matahari dan bulan, keindahan pergantian malam

dan siang, air hujan yang turun ke bumi, menghidupkan bumi yang mati,

Page 10: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

menumbuhkan tanam-tanaman, dan pohon-pohonan dengan buah-

buahan yang beraneka warna dan rasa. Hewan-hewan dengan bentuk

dan warna yang bermacam-macam hidup diatas bumi, memberi manfaat

yang tidak sedikit kepada manusia. Demikian pula keadaan bumi itu

sendiri yang terdiri dari gurun pasir, lembah yang terjal, dataran yang luas,

samudera yang penuh dengan berbagai ikan yang semuanya itu terdapat

tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah SWT bagi orang-orang yang

berfikir dan yakin kepada penciptanya.

Akan tetapi mereka yang tidak percaya adanya pencipta alam ini,

membuat semua tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah di alam ini

tidak akan bermanfaat baginya.

3. Qs Al- mulk ( 67 : 3-4 )

Artinya : Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-

kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang

tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu

yang tidak seimbang?

Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali

kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu

pun dalam keadaan payah.

Page 11: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

4. Qs Albaqarah ( 2 : 164 )

Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih

bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa

apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit

berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)

-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran

angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh

(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang

memikirkan.

Dialah yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya untuk keperluan

manusia. Sudah seharusnyalah manusia memperhatikan dan

merenungkan rahmat Allah yang maha suci itu. Karena dengan begitu,

akan bertambah yakinlah ia pada kekuasaan dan keesaan Nya, akan

bertmabha luas pulalah ilmu pengetahuannya mengenai alam ciptaan Nya

dan dapat pula dimanfaatkannya ilmu pengetahuan itu sebagaimana yang

dikehendaki oleh Allah yang maha mengetahui. Hendaklah selalu

diperhatikan dan diselidiki apa yang tersebut dalam ayat ini, yaitu :

1. Bumi yang dihuni manusia dan apa yang tersimpan

Page 12: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

didalamnya tidak akan pernah habis baik didarat maupun dilaut

2. Langit dengan planet dan bintang-bintangnya semua berjalan

dan bergerak menurut tata tertib dan aturan Ilahi. Tidak ada yang

menyimpang dari aturan-aturan itu

3. Pertukaran malam dan siang dan perbedaan panjanng dan

pendeknya pada beberapa negeri karena perbedaan letaknya,

kesemuanya itu membawa faedah dan manfaat yang amat besar

bagi manusia

4. Bahtera berlayar dilautan untuk membawa manusia dari satu

negeri ke negeri yang lain dan untuk membawa barang-barang

perniagaan untuk memajukan perekonomian

5. Allah SWT menurunkan hujan dari langit sehingga dengan air

hujan itu bumi yang telah mati atau lekang dapat menjadi hidup dan

subur, dan segala macam hewan dapat pula melangsungkan

hidupnya

6. Pengendalian dan pengisaran angin dari suatu tempat ke

tempat yang lain adalah tanda dan bukti bagi kekuasaan Allah dan

kebesaran rahmatnya bagi manusia

7. Demikian pula, harus dipikirkan dan diperhatikan kebesaran

nikmat Allah kepada manusia dengan bertumpuk-tumpuknya awan

antara langit dan bumi. Ringkasnya, semua rahmat yang diciptakan

Allah termasuk apa yang tersebut dalam ayat 164 ini patut

dipikirkan dan direnungkan bahkan dibahas dan diteliti untuk

meresapkan keimanan yang mendalam dalam kalbu, dan untuk

memajukan ilmu pengetahuan yang juga membawa kepada

pengakuan akan keesaan dan kebesaran Allah.

Page 13: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

5. Qs Al – Mukminuun ( 23 : 12-14)

Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu

saripati (berasal) dari tanah.Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani

(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).Kemudian air mani itu

Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan

segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,

lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami

jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah,

Pencipta Yang Paling Baik.

Ayat-ayat di atas menerangkan tahap-tahap penciptaan manusia

dari suatu keadaan kepada keadaan lain, yang menunjukkan akan

kesempurnaan kekuasaan-Nya sehingga Dia Jalla wa ‘Alaa saja yang

berhak untuk diibadahi. Begitu pula penggambaran penciptaan Adam

‘Alaihis Salam yang Dia ciptakan dari suatu saripati yang berasal dari

tanah berwarna hitam yang berbau busuk dan diberi bentuk.

Tanah tersebut diambil dari seluruh bagiannya, sebagaimana

dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘AlaihiWaSallam : “Sesungguhnya

Allah menciptakan Adam dari segenggam (sepenuh telapak tangan) tanah

yang diambil dari seluruh bagiannya. Maka datanglah anak Adam

Page 14: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

(memenuhi penjuru bumi dengan beragam warna kulit dan tabiat).Di

antara mereka ada yang berkulit merah, putih, hitam, dan di antara yang

demikian. Di antara mereka ada yang bertabiat lembut, dan adapula yang

keras, ada yang berperangai buruk (kafir) dan ada yang baik(Mukmin).”

(HR.Imam Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi, berkata Tirmidzi : ‘Hasan

shahih’.Dishahihkan oleh Asy Syaikh Nashiruddin Al Albani dalam Shahih

SunanTirmidzi juz 3 hadits 2355 dan Shahih Sunan Abu Daud juz 3 hadits

3925) Semoga Allah merahmati orang yang berkata dalam bait syi’irnya :

Diciptakan manusia dari saripati yang berbau busuk.

Dan ke saripati itulah semua manusiaakan kembali. Setelah Allah

Subhanahu wa Ta’ala menciptakan Adam ‘Alaihis Salam dari tanah. Dia

ciptakan pula Hawa ‘Alaihas Salam dari Adam. Dari Adam dan Hawa

‘Alaihimas Salam inilah terlahir anak-anak manusia di muka bumi dan

berketurunan dari air mani yang keluar daritulang sulbi laki-laki dan tulang

dada perempuan hingga hari kiamat nanti. (LihatTafsir Ibnu Katsir juz 3

halaman 457) Imam Thabari rahimahullah dan selainnya mengatakan

bahwa diciptakan anak Adam dari mani Adam dan Adam sendiri diciptakan

daritanah. (Lihat Tafsir Ath Thabari juz 9 halaman 202) Allah Subhanahu

wa Ta’ala menempatkan nuthfah (yakni air mani yang terpancar dari laki-

laki dan perempuan dan bertemu ketika terjadi jima’) dalam rahim seorang

ibu sampai waktu tertentu. Dia Yang MahaKuasa menjadikan rahim itu

sebagai tempat yang aman dan kokoh untuk menyimpan calon manusia.

Dari nuthfah, Allah jadikan ‘alaqah yaknisegumpal darah beku yang

bergantung di dinding rahim. Dari ‘alaqah menjadi mudhghah yakni

sepotong daging kecil yang belum memiliki bentuk. Setelah itu dari

sepotong daging bakal anak manusia tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala

kemudian membentuknya memiliki kepala, dua tangan, dua kaki dengan

tulang-tulang dan urat-uratnya. Lalu Dia menciptakan daging untuk

menyelubungi tulang-tulang tersebut agar menjadi kokoh dan kuat.

Ditiupkanlah ruh, lalu bergeraklah makhluk tersebut menjadi makhluk baru

yang dapat melihat, mendengar, dan meraba. (Bisa dilihat keterangan

Page 15: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

tentang hal ini dalam kitab-kitab tafsir, antara lain dalam Tafsir Ath Thabari,

Tafsir Ibnu Katsir, dan lain-lain) Demikianlah kemahakuasaan Rabb

Pencipta segala sesuatu,sungguh dapat mengundang kekaguman dan

ketakjuban manusia yang mau menggunakanakal sehatnya. Semoga Allah

meridhai ‘Umar Ibnul Khaththab, ketika turun awalayat di atas (tentang

penciptaan manusia) terucap dari lisannya pujian :“Fatabarakallahu

ahsanul khaliqin” Maha Suci Allah, Pencipa Yang Paling Baik Lalu Allah

turunkan firman-Nya :“Fatabarakallahu ahsanul khaliqin” untuk melengkapi

ayat di atas. (Lihat Asbabun Nuzul oleh Imam Suyuthi, Tafsir Ibnu Katsir

juz 3 halaman 241, dan Aysarut Tafasir Abu Bakar Jabir Al Jazairi juz 3

halaman 507-508) Maha Kuasa Allah Tabaraka wa Ta’ala, Dia

memindahkan calon manusia dari nuthfah menjadi ‘alaqah. Dari ‘alaqah

menjadi mudhghah dan seterusnya tanpa membelah perut sang ibu

bahkan calon manusia tersebut tersembunyi dalam tiga kegelapan. Yang

dimaksud “tiga kegelapan” dalam ayat di atas adalah kegelapan dalam

selaput yang menutup bayi dalam rahim, kegelapan dalam rahim, dan

kegelapan dalam perut. Demikian yang dikatakan Ibnu ‘Abbas, Mujahid,

‘Ikrimah, Abu Malik, Adh Dhahhak, Qatadah, As Sudy, dan Ibnu Zaid.

(Lihat Tafsir Ibnu Katsir juz 4 halaman 46 dan keterangan dalam Adlwaul

Bayan juz 5 halaman 778) Sekarang kita lihat keterangan tentang kejadian

manusia dari hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘AlaihiWaSallam. Abi

‘Abdurrahman ‘Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata :Telah

menceritakan kepada kami Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan

beliau adalah yang selalu benar (jujur) dan dibenarkan. Beliau

bersabda :“Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan kejadiannya dalam

rahim ibunya selama 40 hari berupa nuthfah.Kemudian menjadi segumpal

darah selama itu juga (40 hari). Kemudian menjadi gumpalan seperti

sekerat daging selama itu pula. Kemudian diutus kepadanya seorang

Malaikat maka ia meniupkan ruh kepadanya dan ditetapkan empat

perkara, ditentukan rezkinya, ajalnya, amalnya, sengsara atau bahagia.

Demi Allah yang tiada illah selain Dia, sungguh salah seorang di antara

Page 16: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

kalian ada yang beramal dengan amalan ahli Surga sehingga tidak ada di

antara dia dan Surga melainkan hanya tinggal sehasta, maka telah

mendahuluinya ketetapan takdir, lalu ia beramal dengan amalan ahli

neraka sehingga ia memasukinya. Dan sungguh salah seorang di antara

kalian ada yang beramal dengan amalan ahli neraka sehingga

tidak ada antara dia dan neraka melainkan hanya tinggal sehasta. Maka

telah mendahuluinya ketetapan takdir, lalu ia beramal dengan amalan ahli

Surga sehingga ia memasukinya.” (HR. Bukhari 6/303 -Fathul Bari dan

Muslim 2643, shahih) Berita Nubuwwah di atas mengabarkan bahwa

proses perubahan janin anak manusia berlangsung selama 120 hari

dalam tiga bentuk yang tiap-tiap bentuk berlangsung selama 40 hari. Yakni

40 hari pertama sebagai nuthfah, 40 hari kedua dalam bentuk segumpal

darah, dan 40 hari ketiga dalam bentuk segumpal daging. Setelah berlalu

120 hari, Allah perintahkan seorang Malaikat untuk meniupkan ruh dan

menuliskan untuknya 4 perkara di atas. Dalam riwayat lain : Malaikat

masuk menuju nuthfah setelah nuthfah itu menetap dalam rahim selama

40 atau 45 malam, maka Malaikat itu berkata : “Wahai Rabbku! Apakah

(nasibnya) sengsara atau bahagia?” Lalu ia menulisnya. Kemudian

berkata lagi : “Wahai Rabbku! Laki-laki atau perempuan?” Lalu ia

menulisnya dan ditulis (pula) amalnya, atsarnya[1], ajalnya, dan rezkinya,

kemudian digulung lembaran catatan tidak ditambah padanya dan tidak

dikurangi. (HR. Muslim dan Hudzaifah bin Usaid radhiallahu ‘anhu, shahih)

Dalam Ash Shahihain dari Anas bin Malik radhiallahu‘anhu dari Nabi

Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : Allah mewakilkan seorang

Malaikat untuk menjaga rahim. Malaikat itu berkata : “Wahai Rabbku

Nuthfah, Wahai Rabbku! Segumpal darah, wahai Rabbku! Segumpal

daging.” Maka apabila Allah menghendaki untuk menetapkan

penciptaannya, Malaikat itu berkata : “Wahai Rabbku! Laki-laki atau

perempuan? Apakah (nasibnya) sengsara atau bahagia? Bagaimana

dengan rezkinya? Bagaimana ajalnya?” Maka ditulis yang demikian dalam

perut ibunya. (HR. Bukhari `11/477 -Fathul Bari dan Muslim 2646 riwayat

Page 17: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu).

Dari beberapa riwayat di atas, ulama menggabungkannya sehingga

dipahami bahwasanya Malaikat yang ditugasi menjaga rahim terus

memperhatikan keadaan nuthfah dan ia berkata : “Wahai Rabbku! Ini

‘alaqah, ini mudhghah” pada waktu-waktu tertentu saat terjadinya

perubahan dengan perintah Allah dan Dia Subhanahu wa Ta’ala Maha

Tahu. Adapun Malaikat yang ditugasi, ia baru mengetahui setelah

terjadinya perubahan tersebut karena tidaklah semua nuthfah akan

menjadi anak. Perubahan nuthfah itu terjadi pada waktu 40 hari yang

pertama dan saat itulah ditulis rezki, ajal, amal, dan sengsara atau

bahagianya. Kemudian pada waktu yang lain, Malaikat tersebut

menjalankan tugas yang lain yakni membentuk calon manusia tersebut

dan membentuk pendengaran, penglihatan, kulit, daging, dan tulang,

apakah calon manusia itu laki-laki ataukah perempuan. Yang demikian itu

terjadi pada waktu 40 hari yang ketiga saat janin berbentuk mudhghah dan

sebelum ditiupkannya ruh karena ruh baru ditiup setelah sempurna

bentuknya. Adapun sabda beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam :

Apabila telah melewati nuthfah waktu 42 malam, Allah mengutus padanya

seorang Malaikat, maka dia membentuknya dan membentuk

pendengarannya, panglihatannya, kulitnya, dagingnya, dan tulangnya.

Kemudian Malaikat itu berkata : “Wahai Rabbku! Laki-laki atau perempuan

”Al Qadhi ‘Iyadl dan selainnya mengatakan bahwasanya sabda beliau

Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam di atas tidak menunjukkan dhahirnya dan

tidak benar pendapat yang membawakan hadits ini pada makna

dhahirnya. Akan tetapi yang dimaksudkan maka dia membentuknya dan

membentuk pendengarannya, penglihatannya dan seterusnya adalah

bahwasanya Malaikat itu menulis yang demikian, kemudian

pelaksanaannya pada waktu yang lain (pada waktu 40 hari yang ketiga)

dan tidak mungkin pada waktu 40 hari yang pertama. Urutan perubahan

tersebut sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surat Al Mukminun ayat

Page 18: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

12 sampai 14. (Lihat keterangan hal ini dalam Shahih Muslim Syarah

Imam An Nawawi, halaman 189-191) Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah

dalam Fathul Bari (II/484) membawakan secara ringkas perkataan Ibnu

Ash Shalah : “Adapun sabda beliau Shallallahu ‘AlaihiWaSallam dalam

hadits Hudzaifah bahwasanya pembentukan terjadi pada awal waktu 40

hari yang kedua. Sedangkan dalam dhahir hadits Ibnu Mas’ud dikatakan

bahwa pembentukan baru terjadi setelah calon anak manusia menjadi

mudhghah (segumpal daging). Maka hadits yang pertama (hadits

Hudzaifah) dibawa pengertiannya kepada pembentukan secara lafadh dan

secara penulisan saja belum ada perbuatan, yakni pada masa

itu disebutkan bagaimana pembentukan calon anak manusia dan Malaikat

yang ditugasi menuliskannya.” Dalam ta’liq kitab Tuhfatul Wadud

halaman 203-204 disebutkan bahwasanya hadits yang menyatakan

Malaikat membentuk nuthfah setelah berada di rahim selama 40 malam,

tidaklah bertentangan dengan hadits-hadits yang lain. Karena

pembentukan Malaikat atas nuthfah terjadi setelah nuthfah tersebut

bergantung di dinding rahim selama 40 hari yakni ketika telah berubah

menjadi mudhghah. Wallahu A’lam. Perubahan janin dari nuthfah menjadi

‘alaqah dan seterusnya itu berlangsung setahap demi setahap (tidak

sekaligus). Pada waktu 40 hari yang pertama, darah masih bercampur

dengan nuthfah, terus bercampur sedikit demi sedikit hingga sempurna

menjadi ‘alaqah pada 40 hari yang kedua, dan sebelum itu tidaklah ia

dinamakan ‘alaqah. Kemudian ‘alaqah bercampur dengan daging, sedikit

demi sedikit hingga berubah menjadi mudhghah. (Lihat Fathul Bari)

Tatkala telah sempurna waktu 4 bulan, ditiupkanlah ruh dan

hal ini telah disepakati oleh ulama. Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah

membangun madzhabnya yang masyhur berdasarkan dhahir hadits Ibnu

Mas’ud bahwasanya anak ditiupkan ruh padanya setelah berlalu waktu 4

bulan. Karena itu bila janin seorang wanita gugur setelah sempurna 4

bulan, janin tersebut dishalatkan (telah memiliki ruh kemudian meninggal).

Diriwayatkan yang demikian juga dari Sa’id Ibnul Musayyib dan

Page 19: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

merupakan salah satu dari pendapatnya Imam Syafi’i dan Ishaq.

Dinukilkan dari Imam Ahmad bahwasanya ia berkata : “Apabila janin telah

mencapai umur 4 bulan 10 hari, maka pada waktu yang 10 hari itu

ditiupkan padanya ruh dan dishalatkan atasnya (bila janin tersebut

gugur).” (Lihat Iqadzul Himam Al Muntaqa min Jami’ Al ‘Ulum wa Al Hikam

halaman 88-89 oleh Abi Usamah Salim bin ‘Ied Al Hilali)

Kita lihat dalam hadits Ibnu Mas’ud di atas bahwasanya penulisan

Malaikat terjadi setelah berlalu waktu 40 hari yang ketiga. Sedangkan

pada riwayat-riwayat di atas, penulisan Malaikat terjadi setelah waktu 40

hari yang pertama. Riwayat-riwayat tersebut tidaklah bertentangan.

Imam An Nawawi rahimahullah menerangkan dalam Syarah

Muslim (juz 5 halaman 191) setelah membawakan lafadh hadits dari Imam

Bukhari berikut ini : ‘Sesungguhnya penciptaan setiap kalian dikumpulkan

dalam rahim ibunya selama 40 hari (sebagai nuthfah). Kemudian menjadi

segumpal darah selama itu juga. Kemudian menjadi segumpal

daging selama itu juga. Kemudian Allah mengutus seorang Malaikat dan

diperintah (untuk menuliskan) empat perkara, rezkinya dan ajalnya,

sengsara atau bahagianya. Kemudian ditiupkan ruh padanya.’

Yang jelas penulisan takdir untuk janin di perut ibunya

bukanlah penulisan takdir yang ditetapkan untuk semua makhluk sebelum

makhluk itu dicipta. Karena takdir yang demikian telah ditetapkan 50.000

tahun sebelumnya, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa

Sallam dari Abdullah bin ‘Amr radhiallahu ‘anhuma : “Sesungguhnya Allah

menetapkan takdir-takdir makhluknya lima puluh ribu tahun sebelum

menciptakan langit-langit dan bumi.” (HR. Muslim 2653, shahih) Dalam

hadits ‘Ubadah bin Shamit radhiallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu

‘AlaihiWaSallam, beliau bersabda : Pertama kali yang Allah ciptakan

adalah pena (Al Qalam). Lalu Dia berfirman kepadanya : “Tulislah!” Maka

pena menuliskan segala apa yang akan terjadi hingga hari kiamat. (HR.

Abu Daud 4700, Tirmidzi 2100, dan selain keduanya. Dishahihkan oleh

Syaikh Salim Al Hilali dalam Iqadzul Himam) Banyak nash yang

Page 20: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

menyebutkan bahwa penetapan takdir seseorang apakah ia termasuk

orang yang bahagia atau sengsara telah ditulis terdahulu. Antara lain

dalam Shahihain dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu bahwasanya Nabi

Shallallahu ‘AlaihiWaSallam bersabda : “Tidak ada satu jiwa melainkan

Allah telah menulis tempatnya di Surga atau di neraka dan telah ditulis

sengsara atau bahagia.” Maka seorang laki-laki berkata : “Wahai

Rasulullah! Mengapa kita tidak mengikuti (saja) ketentuan kita (yang telah

ditulis) dan kita tinggalkan amal?” Maka beliau bersabda : “Beramal-lah,

maka setiap orang akan dimudahkan terhadap apa yang ditetapkan

baginya. Adapun orang yang bahagia akan dimudahkan baginya untuk

beramal dengan amalan orang yang bahagia. Adapun orang yang

sengsara akan dimudahkan baginya untuk beramal dengan amalan orang

yang sengsara.” Kemudian beliau membaca : “Adapun orang yang

memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa dan membenarkan

adanya pahala yang terbaik (Surga), maka Kami kelak akan menyiapkan

baginya jalan yang mudah.” (QS. Al Lail : 5-7) [HR. Bukhari 3/225 -Fathul

Bari dan Muslim 2647] Bahagia atau sengsara seseorang ditentukan oleh

akhir amalnya, sebagaimana diisyaratkan dalam hadits Ibnu Mas’ud di

atas. Demikian pula dalam hadits berikut, dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu

‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘AlaihiWaSallam, beliau

bersabda :“Sesungguhnya hanyalah amal-amal ditentukan pada akhirnya

(penutupnya).” (HR. Bukhari 11/330 -Fathul Bari). Catatan: [1] Artinya :

Jejak kehidupannya. [2] Ma’thuf merupakan istilah dalam ilmu nahwu yang

bermakna kurang lebih lafadh yang mengikuti lafadh tertentu yang terletak

sebelumnya. [3] Ma’thuf ‘alaih bermakna lafadh yang diikuti oleh lafadh

tertentu yang terletak sesudahnya

Asbabun Nuzul Dalam suatu riwayat dikemukaan bahwa pandangan Umar

sejalan dengan kehendak dalam empat hal, antara lain mengenai

turunnya ayat, Wa la qad khlaqal insane min sulalatim main thin (Dan

sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati

Page 21: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

(berasal) dari tanah) (Q.S 23 Al Mu’minun:12) sampai, Khalqan Akhar (…

mahluk berbentuk lain…) (Q.S 23 Al-Mu’minun: 14). Pada waktu

mendengar ayat tersebut, Umar berkata:Fa tabarakallahu ahsanul khaliqin

(Maka Maha Sucilah Allah Pencipta yang Paling Baik).” Maka turunlah

akhir ayat tersebut (Q.S Al-Mu’minun: 14) yang sejalan dengan ucapan

umar itu.

Pengkajian Berdasarkan keilmuan masing-masing Allah menjadikan

manusia dari khulasah (sari) tanah, artinya asal mulanya manusia itu

dijadikan Allah dari tanah. Menurut pendapat ahli pengetahuan bahwa

bumi ini sebagian dari matahari, sebab ia pada mula-mulanya sangat

panas dan bermyala-nyala, sebagaimana matahari itu. Tetapi lama

kelamaan menjadi dinginlah kulitnya yang terbelah keluar, sedang isinya

yang didalam masih panas juga. Pertimbangan yang terkenal dan

dihormati ilmuwan embriologi ini dinyatakan atas pembelajaran ayat al-

Quran sesuai dengan disiplinnya. Dan kesimpulannya bahwa Nabi

Muhammad SAW adalah utusan Allah. Kata alaqah dalam bahasa Arab

memiliki tiga arti. Pertama, berarti pacet atau lintah; kedua, berarti sesuatu

yang tertutup; dan ketiga, berarti segumpal darah. Dalam perbandingan

lintah air tawar dengan embrio pada tingkat alaqah, Profesor Moore

menemukan persamaan yang besar di antara keduanya. Dia

menyimpulkan bahwa embrio selama tingkatan alaqah kenampakannya

mirip dengan lintah itu. Profesor Moore menempatkan gambar sisi embrio

dengan sisi gambar seekor lintah. Dia memperlihatkan gambar gambar ini

kepada para ilmuwan di beberapa konferensi.Gambar Embrio Manusia Arti

kedua dari kata alaqah adalah sesuatu yang tergantung. Hal ini dapat kita

lihat dalam penggabungan embrio dengan uterus dalam rahim ibu selarna

masa alaqah. Arti ketiga kata alaqah adalah segumpal darah. Hal ini

berarti, sebagaimana yang diungkapkan Profesor Moore, bahwa embrio

selama selama fase alaqah melalui kejadian di dalam, seperti formasi

darah di dalam pembuluh darah tertutup, sampai putaran metabolisme

Page 22: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

yang dilengkapi dengan plasenta. Selama fase alaqah, darah ditarik di

dalam pembuluh darah tertutup dan itulah mengapa embrio tampak

seperti segumpal darah, tampak juga seperti lintah. Kedua deskripsi itu

dijelaskan secara menakjubkan dengan kata alaqah di dalam al-Quran.

Bagaimana Nabi Muhammad SAW kemungkinan telah mengetahui

dirinya. Profesor Moore juga mempelajari embrio saat fase mudghah

(gumpalan seperti zat/ substansi). Dia mengambil lempengan tanah liat

yang kasar dan mengunyahnya ke dalam mulut. Kemudian

membandingkan lempengan itu dengan sebuah gambar embrio saat fase

mudghah. Profesor Moore me-nyimpullkan bahwa embrio saat fase

mudghah tampak jelas seperti gumpalan zat. Beberapa majalah di Kanada

menerbitkan beberapa pernyataan Profesor Moore. Lagipula, dia

menjelaskan dalam tiga Perkembangan embrio manusia acara TV di mana

dia menyoroti kesesuaian ilmu pengetahuan modern dengan apa yang

tersebut di dalam al-Quran selama 1400 tahun. Akibatnya, Profesor Moore

ditanya dengan pertanyaan seperti berikut: "Apakah hal ini berarti kamu

percaya bahwa al-Quran itu firman Allah?" Kemudian beliau menjawab:

"Saya tidak menemukan kesulitan dalam penemuan hal ini." Profesor

Moore juga ditanya: "Bagaimana Anda percaya dengan Nabi Muhammad

SAW jika Anda masih percaya dengan Yesus Kristus?" Dia menjawab:

"Saya percaya keduanya, karena keduanya dari sekolah yang sama."

Dengan demikian, semua ilmuwan modern yang ada di dunia

sekarang ini datang untuk mengetahui bahwa al-Quran itu adalah

pengetahuan yang diturunkan dari Allah.

Page 23: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

BAB III

PENUTUP

A Kesimpulan

Dalam pandangan Isalam ternyata penguasaan ilmu dan teknologi sangat

dianjurkan hal ini terbukti dengan banyaknya ayat-ayat al-qur’an maupun

hadis Nabi SAW yang menganjurkan untuk menguasai iptek.

B Usul dan SaranAlangkah lebih baiknya jika kita menyeimbangkan pengetahuan kita, baik

itu ilmu agama dan ilmu pengetahuan, karena sesungguhnya keduanya

sangat berkaitan. Terbukti dengan pembahasan ayat-ayat Alqur'an di atas,

bahwasanya kebenaran alqur'an yang telah ada sejak beribu tahun yang

lalu bisa dibuktikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi

jaman sekarang yang perkembangannya sangat pesat.

Page 24: AL-QUR'AN DAN IPTEK - · PDF fileB Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih memahami tentang keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi

DAFTAR PUSTAKA

http://anti-islamlib.com/2009/10/ilmu-pengetahuan-dalam-perspektif-islam/

http://www.al-shia.org/html/id/books/001/01.html

http://blog.re.or.id/persepsi-islam-terhadap-perkembangan-sains-dan-

teknologi.htm

http://radenbeletz.com/ilmu-dan-teknologi-menurut-islam.html#more-584

http://www.khilafah1924.org/index2.php?

option=com_content&do_pdf=1&id=78

http://lapodding.wordpress.com/2009/07/06/sain-dan-teknologi-dalam-

pandangan-islam/

Hasan Basri Jumin, http://sultra.bkkbn.go.id/old/article_detail.php?aid=119

The house of Khilafah1924.org

http://www.khilafah1924.org Powered by Joomla! Generated: 22 March,

2010, 10:58