al qaeda (isu global)
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Islam cenderung dikait-kaitkan dengan teroris. Jazirah Arab yang harusnya
menjadi kota suci bagi umat muslim yang sejenis dengan Vatikan sebagai kota suci umat Nasrani
malah dijadikan seperti pusat kriminalitas teroris berasal. Teror-teror tersebut muncul karena
adanya tidak ditemukan adanya keseimbangan antara kekuatan memeluk agama dan bagaimana
cara pengimplementasiannya, sehingga cenderung menganggap suatu agama tersebut sebagai
sumber hukum yang harus diaplikasikan dalam setiap kegiatan kehidupan. Bukannya kedamaian
yang semula dicari yang didapatkan, tetapi kemudian malah menimbulkan kerisihan yang
berujung pada ketidaknyamanan bermasyarakat yang akhirnya membentuk suatu kubu-kubu
golongan masyarakat yang berbeda-beda yang selanjutnya menimbulkan konflik satu sama lain.
Al Qaeda adalah salah satu organisasi bentukan tersebut. Al Qaeda didirikan oleh Osama
bin Laden. Saat organisasi ini didirikan, belum terlalu banyak dampak yang ditimbulkan. Tetapi
mulai setelah mereka membentuk kelahiran berbagai cabang-cabang organisasi yang membantu
mereka untuk melakukan kegiatan teror, barulah keresahan yang berarti dirasakan oleh
masyarakat luas. Organisasi-organisasi tersebut menyebar dan menelurkan benih-benih calon
personil anggota mereka. Mulai semakin banyak kejadian seputar terorisme menyerang di
beberapa belahan negara. Dan cukup berdampak pada negara Asia saat adanya kemunculan
organisasi serupa Al Qaeda yang bernama Jama’ah Islamiyah. Jama’ah Islamiyah juga
melakukan gerakan teror yang serupa dengan yang dilakukan Al Qaeda. Dan saat dicari ujung
permulaannya, kesemua peristiwa teror tersebut, rata-rata berujung pada satu nama, Al Qaeda.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu “Bagaimana sebenarnya
wujud dari organisasi teroris Al Qaeda dan apa saja dampaknya terhadap negara Asia?”.
Kajian Literatur
Terorisme adalah suatu aksi untuk menyebarkan rasa takut pada masyarakat. Dengan
faktor ideologis atau mencari motivasi pengembangan eksistensi organisasi. Teror adalah
menakuti, mengancam, memberi kejutan kekerasan atau membunuh dengan maksud menebar
ketakutan termasuk taktik-taktik yang sudah melekat dalam perjuangan kekuasaan. Di akhir abad
ke-19, awal abad ke-20, dan menjelang Perang Dunia II, “terorisme” menjadi teknik perjuangan
revolusi, dalam rezim Stalin pada 1930-an disebut pemerintahan teror. Pada Perang Dingin,
“teror” dikaitkan dengan ancaman senjata nuklir.
Terorisme adalah fenomena dalam masyarakat demokratis dan liberal atau masyarakat
yang menuju transisi kesana. Kaum teroris memanfaatkan kebebasan yang tersedia dalam
masyarakat itu. Sejauh rakyat patuh terhadap rezim, mereka relative terjaga dari aksi teror yang
berasal dari konflik horizontal.1 Terorisme termasuk dalam kekerasan politik. Karakter terorisme
politik tersebut adalah :2
1. Intimidasi yang memaksa
2. Memakai pembunuhan dan penghancuran secara sistematis sebagai sarana untuk
suatu tujuan tertentu
3. Korban bukan tujuan, melainkan sarana untuk menciptakan perang urat syaraf, yakni
bunuh satu orang untuk menakuti seribu orang
4. Target aksi teror dipilih, bekerja secara rahasia namun bertujuan publisitas
5. Pesan aksi itu cukup jelas, meski pelaku tidak selalu menyatakan diri secara personal
6. Para pelaku kebanyakan dimotivasi oleh idealism yang cukup keras
1 Dr. F. Budi Hardiman, (2005), Terorisme:Definisi,Aksi, dan Regulasi, Imparsial:Jakarta,Hal. 32 Ibid, Hal. 4
Tujuan-tujuan dari taktik teroris itu sendiri adalah sebagai berikut :3
- Mempublikasi suatu alasan lewat aksi kekejaman
- Aksi balas dendam terhadap rekan atau anggota kelompok
- Katalisator bagi militerisasi atau mobilisasi massa
- Menebar kebencian dan konflik interkomunal
- Mengumumkan musuh atau kambing hitam
- Menciptakan iklim panik massa
- Menghancurkan kepercayaan publik terhadap pemerintah dan polisi
Berikutnya adalah tipologi-tipologi terorisme :4
- Terorisme Epifenomenal (tanpa tujuan khusus, tidak terencana rapi)
- Terorisme Revolusioner (revolusi / perubahan radikal atas sistem yang ada)
- Terorisme Subrevolusioner (motif politis, menekan pemerintah, dilakukan oleh kelompok
kecil, kadang susah dibedakan psikopatologis atau kriminalitas)
- Terorisme Represif (menindas individu atau kelompok yang tidak dikehendaki)
- Terorisme Intra-Nasional (jaringan orang dan aksi terbatas oleh territorial negara tertentu
- Terorisme Internasional (diarahkan kepada orang asing, asset-aset asing, bertujuan
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah asing)
3 Ibid, Hal.54 Ibid
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah Al Qaeda
Al Qaeda adalah organisasi terorisme multinasional pertama didalam abad 21. Organisasi
ini ingin mengkonfrontasi dunia dengan cara menebarkan ide-ide pemikiran baru dan penerapan
yang baru kedalam suatu kehidupan. Al Qaeda lahir dibawah pimpinan Osama bin Laden. Ia
mulai membangun jaringan komunikasinya pada tahun 1979 ketika ia berangkat
ke Afganistan bergabung dalam milisi perang kaum pejuang Afgan yang dikenal sebagai kaum
mujahidin yang tetap bertahan dan bertempur melawan Soviet. Osama menggalang dana melalui
jalur-jalur kekayaan dan relasi-relasi koneksi keluarganya bagi gerakan pertahanan Afgan, dan
membantu kaum Mujahidin dengan bantuan logistik dan bantuan kemanusiaan. Osama juga
terlibat mengambil bagian dalam beberapa pertempuran selama perang Afganistan.5 Ketika
peperangan melawan Soviet hampir berakhir, Osama mendirikan gerakan Al Qaeda, sebuah
organisasi para mantan pejuang Mujahidin dan para pendukung lainnya yang membantu
menyalurkan baik dana maupun para pejuang bagi gerakan pertahanan Afgan.
Ketika tentara-tentara Soviet menarik mundur keluar dari Afganistan, Osama bin Laden
pulang kembali ke Arab Saudi dan bergabung bekerja pada perusahaan konstruksi dan bangunan
milik keluarga, Group Perusahaan Bin Laden. Di sini ia kemudian terlibat bersama kelompok
orang-orang Saudi yang berseberangan dan melawan pemerintahan kerajaan / monarki Saudi,
yakni terhadap Keluarga Raja Fahd. Pada tahun 1995 Osama bin Laden membangun infrasruktur
di Sudan ketika hubungannya dengan Presiden Umar Al-Bashir dan Dr. Hasan Turabi yang
memerintah Sudan.6 Pada tahun 1994, Pemerintah Saudi mencabut hak kewarganegaraan Osama
dan membekukan seluruh aset dan kekayaannya di seluruh negeri. Osama bin Laden diyakini
berbagai pihak sebagai tokoh pusat dan kunci dari suatu koalisi internasional dari kaum radikal
Islam. Menurut Pemerintah Amerika Serikat, Al Qaeda telah meniru gerakan-gerakan aliansi
dengan pola pikir kelompok-kelompok fundamentalis, seperti misalnya kelompok Al-Jihad di 5 Adam Robinson,( 2000), Bin Laden behind the mask of Terrorist, Arcade Publishing:New York, Hal. 126 Ibid, Hal. 14
Mesir, Gerakan Hizbullah di Iran, Front Islam Nasional di Sudan, dan kelompok-kelompok jihad
lainnya di Yaman, Arab Saudi, dan Somalia. Organisasi Osama bin Laden juga memiliki ikatan-
ikatan dengan "Kelompok Islam" yang pada suatu ketika dibawah pimpinan Syaikh Omar Abdel
Rahman, seorang ulama Mesir yang menjalani hukuman seumur hidup sejak pengakuannya pada
tahun 1995 menggagalkan persekongkolan peledakan beberapa tempat di kawasan kota New
York. Pada akhir tahun 1990-an dua orang anak Sheik Rahman bergabung bersama kekuatan
tentara dan perjuangan Osama bin Laden.7
Al Qaeda membantu keuangan, merekrut, transportasi dan melatih ribuan pejuang dari
puluhan negara untuk menjadi bagian dari perlawanan Afghanistan untuk mengalahkan Uni
Soviet. Untuk melanjutkan perang suci di luar Afghanistan, tujuan saat Al Qaeda adalah untuk
mendirikan kekhalifahan Pan-Islam di seluruh dunia dengan bekerja sama dengan sekutu
kelompok ekstremis Islam untuk menggulingkan rezim yang dianggap "non-Islam" dan Barat
mengeluarkan dan non-Muslim dari Muslim negara. Pada bulan Februari 1998, Al Qaeda
mengeluarkan pernyataan di bawah bendera "Dunia Front Islam untuk jihad melawan orang-
orang Yahudi dan Tentara Salib" mengatakan itu adalah tugas semua muslim untuk membunuh
warga AS-sipil atau militer-dan sekutu mereka di mana-mana. Al Qaeda akan bergabung dengan
Jihad Islam Mesir (Al-Jihad) dari Ayman al-Zawahiri pada bulan Juni 2001.8 Setelah Al Qaeda,
11 September 2001, serangan di Amerika, Amerika Serikat melancarkan perang di Afghanistan
untuk menghancurkan basis Al Qaeda di sana dan menggulingkan Taliban, penguasa negara
Muslim fundamentalis yang memendam bin Laden dan para pengikutnya. "Al Qaeda" adalah
bahasa Arab untuk "dasar."
Dalam sebuah rumah Al Qaeda di Afghanistan, New York Times menemukan
pernyataan singkat dari "Tujuan dan Tujuan Jihad":
Menetapkan aturan Allah di bumi
Mencapai syahid di jalan Allah
Pemurnian jajaran Islam dari unsur-unsur kebobrokan9
7 Rohan Gunaratna,(2002), Inside Al Qaeda, Global Network of Terror, C. Hurst & Co.:London, Hal. 13
8 Diunduh dari www.voanews.com ,pukul 13.55 WIB, 27 Januari 20119 Ibid, pukul 14:32, 27 Januari 2011
Pada tahun 1998, beberapa pemimpin Al Qaeda mengeluarkan deklarasi menyerukan umat Islam
untuk membunuh orang Amerika, dan warga sipil juga sebagai "mereka yang bersekutu dengan
mereka dari antara pembantu setan."
Anggota-anggota kelompok Al-Qaeda
Tidak mungkin untuk diketahui secara tepat, karena struktur desentralisasi organisasi. Al-
Qaeda mungkin memiliki beberapa ribu anggota dan asosiasi. Ini melatih lebih dari 5.000 militan
di kamp-kamp di Afghanistan sejak akhir 1980-an.10 Hal ini juga berfungsi sebagai titik fokus
untuk jaringan seluruh dunia yang mencakup banyak kelompok ekstremis Islam Sunni, beberapa
anggota al-Gama'a al-Islamiyya, Gerakan Islam Uzbekistan, dan Harakat ul-Mujahidin. Berikut
beberapa nama anggota Al Qaeda yang terdapat dalam dokumen11 :
1.) Osama bin Laden : pembuat dan ketua pimpinan organisasi teror Al Qaeda
2.) Dr. Ayman Al Zawahiri : badan pengurus harian Al Qaeda
3.) Mohammad Atef (Abu Hafs) : kepala pimpinan militer Al Qaeda yang menjabat sampai
pada saat kematiannya pada serang AS ke Afghanistan
4.) Khalid Shaikh Mohammed : mengambil alih kepala pimpinan militer Al Qaeda sampai
Maret 2003
5.) Abu Zubaida : kepala operasi Al Qaeda sampai Maret 2003
6.) Hambali (Nurjaman Riduan Isamuddin) : satu-satunya orang non arab yang memegang
kepengurusan harian Al Qaeda, tertangkap pada Agustus 2003
7.) Mohammed Jamal Khalifa : adik ipar Osama bin Laden, dikirim ke Philipina untuk
hubungan keuangan pada tahun 1988
8.) Ramzi Yousef : tim kreatif pemboman WTC
9.) Wali Khan Amin Shah : veteran Afghanistan
10 Maria A. Ressa, (2003), Seeds of Terror: an eyewitness account of Al Qaeda newest centre of operations in South East Asia, Free press:New York, Hal. 411 Ibid, Hal. 5-6
10.) Abdul Hakim Murad : pilot pertama Al Qaeda
11.) Sulaiman Abu Ghaith : juru bicara Al Qaeda
Aktivitas teror Al Qaeda
Taktik termasuk pembunuhan, pemboman, pembajakan, penculikan, serangan bunuh diri,
dan lainnya. Sejumlah laporan dan pernyataan publik bin Laden menunjukkan keinginan kuat
untuk mendapatkan dan menggunakan senjata biologi, kimia dan nuklir. Sasaran cenderung
simbol menonjol (gedung-gedung publik, kedutaan dan personil militer, dll) dari Amerika
Serikat, sekutu, dan pemerintah Muslim moderat. Menurut mantan Direktur CIA George J.
Tenet, "organisasi Osama Bin Laden dan kelompok-kelompok teroris lainnya adalah
menempatkan penekanan meningkat pada pengganti berkembang untuk melakukan serangan
dalam upaya untuk menghindari deteksi.12 Sebagai contoh, Jihad Islam Mesir (EIJ) berkaitan erat
dengan organisasi Bin Laden dan memiliki koperasi yang terletak di seluruh dunia-termasuk di
Eropa, Yaman, Pakistan, Lebanon, dan Afghanistan. Dan, sekarang ada web yang rumit aliansi
antara ekstrimis Sunni seluruh dunia, termasuk Afrika Utara, Palestina radikal, Pakistan, dan
Asia Tengah. Beberapa teroris secara aktif disponsori oleh pemerintah nasional bahwa pelabuhan
besar antipati terhadap Amerika Serikat”. Pada awal 1990-an, Al Qaeda menghasilkan
Ensiklopedia Jihad Afghanistan13, rinci bagaimana-untuk panduan untuk menggunakan pistol,
bahan peledak, dan senjata biologi dan kimia, di cetak dan dalam CD-ROM. Bahan milik
seorang agen al-Qaeda ditangkap dalam teknik Inggris rinci untuk pemalsuan, pengawasan, dan
spionase.
Al Qaeda memiliki sel di seluruh dunia dan diperkuat oleh hubungannya dengan jaringan
ekstrimis Sunni. Serangan Koalisi di Afghanistan sejak Oktober 2001 telah dibongkar pelindung
The Taliban Al Qaeda dan menyebabkan kematian, menangkap, atau penyebaran dari operator
Al Qaeda. Beberapa anggota Al Qaeda pada umumnya mungkin akan mencoba untuk melakukan
serangan di masa depan terhadap kepentingan AS, daerah yang diketahui beroperasi: Amerika
Serikat, Yaman, Jerman, Pakistan14. Al Qaeda adalah jaringan multi-nasional yang memiliki
12 Ibid, Hal. 15-1713 Ibid, Hal. 1814 Ibid, Hal. 25
jangkauan global dan telah didukung melalui pembiayaan, pelatihan dan logistik, militan Islam
di Afghanistan, Aljazair, Bosnia, Chechnya, Eritrea, Kosovo, Filipina, Somalia, Tajikistan, dan
Yaman, dan sekarang Kosovo. Selain itu, Al Qaeda telah dikaitkan dengan konflik dan serangan
di Afrika, Asia, Eropa, republik-republik Soviet, Timur Tengah, serta Amerika Utara dan
Selatan. Banyak pengamat Islam Internasional mengatakan bahwa perlawanan Usamah bin
Ladin dan Al Qaeda-nya akan tetap berlanjut selama dunia barat khususnya Amerika Serikat
tidak mengubah kebijakan yang dianggap tidak adil terhadap negara-negara dunia Islam. Kasus
Palestina dan keberpihakannya terhadap Israel diantaranya, serta serangan dan pendudukan
terhadap Irak membuat masalah yang dikatakan dunia Barat sebagai terorisme tidak akan
selesai.15
Dampak Al Qaeda terhadap negara Asia
Mendengar kata Al Qaeda, kita akan langsung bergidik, karena telah banyak prestasi
menteror, kalau boleh dikatakan seperti itu, dimana teror digunakan oleh Al Qaeda sebagai
senjata psikologis untuk menciptakan suasana panik, rasa takut yang amat sangat serta
menciptakan ketidak percayaan masyarakat terhadap kemampuan pemerintah dan memaksa
masyarakat atau kelompok tertentu untuk mentaati kehendak pelaku teror. .Terorisme tidak
ditujukan langsung kepada lawan, akan tetapi perbuatan teror justru bisa dilakukan dimana saja
dan terhadap siapa saja. Dan yang lebih utama, maksud yang ingin disampaikan oleh pelaku teror
adalah agar perbuatan teror tadi mendapat perhatian yang khusus.
Amerika Serikat sebagai negara adi daya saja pernah kecolongan diserang dinegaranya.
Terkenal dengan terjadinya peristiwa World Trade Center (WTC) di New York pada tanggal 11
September 2001, yang disebut sebagai “September Kelabu.” Empat pesawat komersil milik
Amerika Serikat dibajak, dua diantaranya ditabrakkan ke menara kembar Twin Towers World
Trade Centre dan gedung Pentagon. Yang menjadi korban utama dalam waktu dua jam itu
kurang lebih 3.000 orang pria, wanita dan anak-anak. Akibat serangan, menurut Dana Yatim-
Piatu Twin Towers, diperkirakan 1.500 anak kehilangan orang tua. Sementara Di Pentagon,
Washington, 189 orang tewas, termasuk para penumpang pesawat, dan 45 orang tewas dalam
pesawat keempat yang jatuh di daerah pedalaman Pennsylvania. Inilah hanyalah salah satu dari
aksi teror internasional dari Al Qaeda. Sejak perang dingin usai, blok Timur melemah, maka di
15 Jason Burke, (2004), Al Qaeda:The True Story of Radical Islam, I.B Tauris & Co. Ltd:New York, Hal. 16
dunia terdapat dua kekuatan yang saling berhadapan yaitu kelompok terorisme yang dipimpin
oleh Osama Bin Laden disatu sisi melawan Amerika disisi lainnya. Osama diketahui berasal dari
sebuah budaya yang memperkuat rasa permusuhan, rasa tidak percaya dan kebencian terhadap
Barat, khususnya Amerika. Budaya tersebut tidak mendewakan terorisme, tetapi menyalakan
fanatisme yang sudah ada dihati mereka. Kini yang menjadi masalah dibanyak negara dibelahan
dunia, bukanlah bahwa Osama Bin Laden yakin kalau ini adalah perang suci melawan Amerika.
Masalahnya adalah jutaan orang di negara-negara Islam kelihatannya setuju.
Apa yang ditiupkan oleh Osama dengan Al Qaeda tersebut dalam beberapa tahun terakhir
berkembang semakin pesat di Indonesia. Noordin M Top yang warga negara Malaysia telah
mampu menghidupkan dan menyalakan fanatisme dikalangan penganut Islam radikal di
Indonesia agar melakukan apa yang disebutnya perang suci melawan Amerika, dengan bungkus
kata bertuah “jihad dan surga.” Jaringan yang dibentuk semakin luas, link-up terjadi dengan
beberapa kelompok ekstrimis yang sudah mengakar lama, terutama dikonsentrasikan di Pulau
Jawa dan Sumatera, walaupun jaringan tersebut pernah juga diaktifkan di Ambon dan Poso. Oleh
karena itu, Noordin yang menurut Kapolri dinyatakan telah menjadi DPO (daftar pencarian
orang) Polri selama sembilan tahun baru dapat dilumpuhkan pada di Kampung Kepuh Sari,
Jebres, Solo.16 Licinnya Noordin diketahui karena dia mendapat dukungan dan perlindungan
dari jaringan Al Qaeda serta kelompok lainnya seperti Jamaah Islamiyah, NII dan Kompak. Dari
hasil penyergapan terhadap Noordin, Densus-88 menemukan beberapa bukti penting,
diantaranya dokumen Al Qaeda Asia Tenggara dalam bahasa Arab, Laptop, teropong binokuler,
handycam, kamera digital, senjata laras panjang dan pistol baretta milik Noordin17. Dari
dokumen, terbaca adanya prosedur kaderisasi dan langkah-langkah menyelamatkan organisasi.
Dokumen juga menyebutkan tanzhim18 Al Qaeda di Afghanistan secara resmi mengakui
Noordin, Syahrir, Syaefuddin Jaelani dan Ibrohim sebagai pimpinan wilayah Asia Tenggara. Al
Qaeda juga menyatakan akan memberikan dukungan dan pembelaan terhadap semua tindakan
kelompok Noordin di Asia Tenggara. Dari laptop yang disita, juga terdapat dokumen dalam
format pdf berisi manual pembuatan bom rakitan. Manual lengkap dari mulai mencari bahan
hingga cara meledakkannya.
16 Opcit, Hal.3617 Ibid.18 Tanzhim : Struktur Organisasi (bhs.arab)
Informasi intelijen yang sangat penting dari dokumen tersebut adalah benar, posisi
Noordin sebagai pimpinan Al Qaeda Wilayah Asia Tenggara. Ternyata turut sertanya Noordin
dari Jama’ah Islamiyah, secara resmi telah mendapat pengakuan serta dukungan dari tanzhim Al
Qaeda di Afghanistan.19 Yang cukup mengejutkan, ternyata Ibrohim yang hanya bekerja sebagai
tukang bunga di Hotel JW Marriott dan kemudian mati tertembak beberapa waktu lalu juga
seorang tokoh besar, yang duduk menjadi pimpinan wilayah Asia Tenggara. Dari empat nama
yang disebut, kini tersisa nama dua orang pimpinan Al Qaeda Asia Tenggara yang masih bebas,
yaitu Muhammad Syahrir dan Syaifudin Zuhri. Kedua orang itu adalah kakak beradik, dan juga
masih mempunyai tali persaudaraan dengan Alm. Ibrohim. Syahrir alias Aing belakangan
diketahui sebagai ahli mesin pesawat terbang dan pernah bekerja di Garuda Indonesia.
Sementara Syaifuddin Zuhri tercatat pernah mengenyam pendidikan tinggi di Yaman. Dalam
berbagai aksi teror bom, dialah yang oleh polisi dicurigai sebagai perekrut ‘pengantin’ atau
pelaku bom bunuh diri. Dari beberapa data serta informasi intelijen dokumen Noordin, memang
nampaknya kelompok sempalan Noordin bukanlah kelompok sembarangan. Kelompok ini diakui
dan didukung oleh Al Qaeda Afghanistan agar terus beroperasi di Asia Tenggara.20 Kini, dengan
tewasnya Noordin, mereka jelas kehilangan inisiator organisasi yang sangat berwibawa. Dari
rentang kendali serta jalur komando yang telah dibentuk, nampaknya lebih besar peluang dari
Syaifuddin Zuhri untuk menggantikan kedudukan Noordin. Syaifuddin pernah mengikuti
pendidikan yang cukup, dan mempunyai kemampuan mempengaruhi orang, hingga mirip
Noordin. Kelompok pendukung Jama’ah Islamiyah ini kini akan melakukan konsolidasi,
menunggu hingga meredanya suhu, baru mereka akan merencanakan serangan baru. Bagi aparat
keamanan, nampaknya harus lebih giat untuk menangkap kedua tokoh tersebut. Langkah Densus
yang semakin aktif dibantu intelijen jelas akan menyempitkan ruang gerak dari kelompok ini.
Khususnya di daerah operasi mereka, Jawa dan Sumatera21 dimana basis pendukung mereka
berada.
Anggota-anggota kelompok Jama’ah Islamiyah
19 Ibid,Hal. 38-3920 Ibid, Hal. 40
21 Diunduh dari www.antaranews.com , pukul 15.12, 28 Januari 2011
Terorisme di Indonesia merupakan terorisme yang dilakukan oleh grup teror Jemaah
Islamiyah yang berhubungan dengan Al-Qaeda. Sejak tahun 2002, beberapa "target negara
Barat" telah diserang. Korban yang jatuh adalah turis Barat dan juga penduduk Indonesia.
Terorisme di Indonesia dimulai tahun 2000 dengan terjadinya Bom Bursa Efek Jakarta, diikuti
dengan empat serangan besar lainnya, dan yang paling mematikan adalah Bom Bali 2002.
Berikut adalah sebagian dari nama-nama anggota Jama’ah Islamiyah yang tersimpan dalam
pendokumentasian :22
1.) Abu Bakar Ba’asyir : Emir dan pemimpin spiritual Jama’ah Islamiyah, tertangkap
tahun 2000
2.) Abdullah sungkar : badan pengurus harian Jama’ah Islamiyah
3.) Faiz bin Abu Bakar Bafana : tangan kanan Hambali
4.) Yazid Surafat : tangan kanan Hambali yang bekerja untuk program senjata biologis
5.) Abu Jibril : pengrekrut utama Jama’ah Islamiyah untuk Jihad di Ambon
6.) Father Rohman Al Ghozi : ahli peledak dari Indonesia
7.) Ibrahim Maidin : pemimpin Jama’ah Islamiyah di Singapore
8.) Hashim bin Abbas : orang yang ikut ambil bagian dalam pengeboman gereja di
Indonesia pada tahun 2000
9.) Imam Samudera : Komandan Lapangan bom Bali
10.) Ali Imran : membantu membikin bom Bali
11.) Amrozi : orang pertama yang tertangkap dalam kasus bom Bali yang dihukum
mati pada 7 Agustus 2003
Alur waktu rentetan peristiwa kasus terorisme 23
22 Opcit, Hal. 7-823 Ibid, Hal. 11-13
- 1949 : Darul Islam terlahir, yang nantinya akan berkembang menjadi Jama’ah Islamiyah
- 1965 : Soeharto memegang kekuasaan selama 32 tahun
- 1971 : Abu Bakar Ba’asyir yang disebut juga sebagai “Laden Asia”, dan partnernya
Abdullah Sungkar, membuka Pondok Ngruki Islamic Boarding School di Solo,
Indonesia. Yang nantinya akan melahirkan rekrutmen pertama Jama’ah Islamiyah
- 1978 : Hashim Salamat mendirikan MILF (Moro Islamic Liberation Front) di Singapore
- 1980 : Hashim Salamat memulai mengirim muslim Philipine ke Pakistan dan
Afghanistan untuk bergabung dalam jihad modern pertama (melawan Soviet di
Afghanistan)
- 1985 : Abdullah Sungkar memulai mengirim muslim Indonesia untuk berperang dalam
kelanjutan perang di Afghanistan sementara dirinya bertemu dengan Laden
- 1988 : Laden mengirimkan adik iparnya, Mohammed Jamal Al Khalifa ke Philipines
untuk memulai mengurus hubungan keuangan di Asia Tenggara yang akan mendukung
pembentukan operasional teroris
- 1991 : Khalifa membawa orang Philipine, Abdu Rajak Janjalani kepada Laden di
Peshawar, Pakistan untuk mendapat persetujuan mendirikan organisasi bawahan Jama’ah
Islamiyah dan Al Qaeda bernama Abu Sayyaf
- 1993 : organisasi pertama di Singapore, dipimpin oleh Ibrahim Maidin, pergi ke
Afghanistan untuk pelatihan. Sekolah Al Qaeda kedua yang bernama Lukmanul Hakim di
Malaysia, yang kebanyakan nantinya pelaku bom Bali berasal dari sini
- 1994 : lusinan teroris berpengalaman dikirim ke kota besar di Philipines untuk membuat
sel operasional Al Qaeda.
- 1996-1998 : lebih dari ribuan orang Indonesia berlatih di Kamp MILF di Philipine
- 1999 : Abdullah Sungkar memindahkan basis Jama’ah Islamiyah ke Pondok Ngruki
Boarding School. Kerusuhan terjadi di Ambon, Poso, Kalimantan Barat, Aceh dan Timor
Timur
- 2000 : pengeboman gereja saat hari raya Natal di Indonesia disusul berikutnya ledakan di
Philipine enam hari berikutnya
- 2001 : Malaysia dan Singapore mengumumkan ditangkapnya Abu Bakar Ba’asyir, 11
September, WTC diserang ledakan misterius yang hingga kini masih banyak versi dalam
pemecahan kasus yang sebenarnya
- 2002 : pada 12 Oktober, tiga bom meledak di Bali, Indonesia, membunuh lebih dari
ribuan orang
- 2003 : pada 5 Agustus, bom bunuh diri kiriman Jama’ah Islamiyah meledak di hotel J.W
Marriot, daerah pusat bisnis Jakarta, membunuh 20 orang. Pada tanggal 11 Agustus,
Hambali tertangkap di Thailand
BAB III
KESIMPULAN
Seperti yang telah dijabarkan dalam pembahasan pada Bab II, rumusan masalah yang
menanyakan bagaimana wujud sebenarnya dari organisasi teroris Al Qaeda, dapat disimpulkan
bahwa organisasi tersebut tersebar dalam berbagai kelompok-kelompok pendukung yang
tersebar yang juga memiliki pemikiran anti amerika atau anti barat. Mereka cenderung
memfanatikkan agama Islam sebagai agama yang mewajibkan jihad di jalan kekerasan dan
penolakan terang-terangan terhadap ajaran dan rezim yang berlaku di luar ajaran Islam. Sekilas,
bagi umat muslim sebagian, tindakan Osama bin Laden dan para pengikutnya ini termasuk salah
satu cara untuk mempertahankan ajaran agama Islam, tetapi caranya sangat terlalu berlebihan.
Sehingga tidak sedikit pula yang membantah dan melawan aktivitas teror yang dilakukan oleh
Osama bin Laden dan para pengikutnya. Tujuan organisasi yang tadinya untuk menanamkan
ajaran Islam yang ta’at dan lurus malah menjadi terlalu berlebih dan cenderung sangat
meresahkan dan merugikan masyarakat luas.
Al Qaeda menciptakan payung organisasi untuk dapat merangkul lebih banyak massa
dengan kata-kata seputar jihad dan surga. Banyak sekali organisasi dibawahnya yang bernaung.
Dan dampak penyebaran organisasi tersebut pun sampai ke negara Asia, dimana mayoritas
penduduknya hampir beragama islam dan berkebangsaan yang bebas. Al Qaeda melihat celah
penanaman bibit unggul kelahiran penerus teror disini. Maka mulai terlahirlah organisasi
Jama’ah Islamiyah, yang merupakan jawaban dari rumusan masalah yang kedua, yaitu apakah
dampak organisasi teroris Al Qaeda di negara Asia. Jama’ah Islamiyah kebanyakan mendapat
anggota dari lulusan sekolah asrama yang didirikan Abu Bakar Ba’asyir, kaki tangan Osama bin
Laden di Asia. Jama’ah Islamiyah secara sistematis dan organisatoris memiliki ragam pemikiran
yang sama dengan Al Qaeda. Sehingga kemudian banyak lah kejadian teror di Indonesia yang
mengatasnamakan Jama’ah Islamiyah dan akhirnya berakar kepada induk semangnya, Al Qaeda.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Budi Hardiman, Dr. F, Terorisme:Definisi,Aksi, dan Regulasi, (Imparsial:Jakarta,2005)
Robinson, Adam, Bin Laden behind the mask of Terrorist, (Arcade Publishing:New
York,2000)
Gunaratna, Rohan, Inside Al Qaeda, Global Network of Terror, (C. Hurst &
Co.:London,2002)
Ressa, Maria A., Seeds of Terror: an eyewitness account of Al Qaeda newest centre of
operations in South East Asia, (Free press:New York,2003)
Burke, Jason, Al Qaeda:The True Story of Radical Islam, (I.B Tauris & Co. Ltd:New
York,2004)
www.voanews.com
www.antaranews.com
TUGAS AKHIR UAS
ISU-ISU GLOBAL KONTEMPORER
“Organisasi Teroris Al Qaeda”
WENNY B.W
N.I.M: 0801508025
H.I A
FISIP- HUBUNGAN INTERNASIONAL
2008-2009