acne steroid
TRANSCRIPT
-
8/14/2019 acne steroid
1/20
Referat Acne Steroid
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kesehatan di Indonesia masih memiliki banyak permasalahan, salah satunya
adalah tingginya biaya kesehatan atau biaya untuk berobat. Akibat dari tingginya
biaya kesehatan itulah, banyak masyarakat yang akhirnya langsung datang ke apotik
untuk mencari kesembuhan dengan membeli obat secara bebas, dan mengkonsumsi
obat-obatan tersebut secara terus menerus tanpa pengawasan dari dokter atau tenaga
kesehatan lainnya. Obat- obatan yang umum dibeli itu adalah obat golongan
kortikosteroid. Obat ini dianggap obat dewa karena dirasa bisa menyembuhkan
berbagai penyakit seperti pegal linu, gatal-gatal, dan bahkan bisa digunakan untuk
memutihkan wajah.
alam dunia kedokteran, kortikosteroid merupakan obat yang mempunyai
khasiat dan indikasi klinis yang sangat luas. Kortikosteroid sering disebut sebagai life
saving drug.!an"aat dari preparat ini cukup besar tetapi karena e"ek samping yang
tidak diharapkan cukup banyak, maka dalam penggunaannya dibatasi termasuk dalam
bidang dermatologi. Kortikosteroid adalah deri#at dari hormon kortikosteroid yang
dihasilkan oleh kelenjar adrenal. $ormon ini dapat mempengaruhi #olume dan
tekanan darah, kadar gula darah, otot dan resistensi tubuh. %egitu luasnya
penggunaan kortikosteroid ini menyebabkan penggunaan yang tidak sesuai dengan
indikasi, disertai ketidak sesuaian dosis dan lama pemberiannya. Karena itulah,
&"ek samping mulai muncul, salah satunya adalah jerawat.
i poli Kulit '() %angil sendiri,dalam kurun waktu * minggu terdapat +
pasien yang datang dengan keluhan jerawat akibat konsumsi obat-obatan oral
maupun topikal yang mengandung kortikosteroid. )ntuk menghindari hal tersebut
diperlukan pemahaman yang mendalam dan benar tentang kortikosteroid baik
penggunaannya, cara kerjanya, maupun komplikasinya. %erdasar dari masalah dan
data yang didapat itulah, maka dalam re"erat ini akan dibahas mengenai acne
steroid atau jerawat yang muncul akibat pengobatan kortikosteroid.
1.2.Batasan
alam re"rat ini akan dibahas mengenai pengertian, etiologi, pato"isiologi,
penegakkan diagnosa, hingga penatalaksanaan acne steroidatau jerawat yang timbul
akibat konsumsi kortikosteroid.
Caryr Nurina Sari I 07700187 Page 1
-
8/14/2019 acne steroid
2/20
-
8/14/2019 acne steroid
3/20
-
8/14/2019 acne steroid
4/20
Referat Acne Steroid
protein yang si"atnya menghambat atautoksik terhadap sel-sel lim"oid, hal ini
menimbulkan e"ek katabolik. 12
2.3. $ar#ak%k"net"k
erubahan struktur kimia sangat mempengaruhi kecepatan absorpsi, mula
kerja dan lama kerja juga mempengaruhi a"initas terhadap reseptor, dan ikatan
protein. rednisone adalah prodrug yang dengan cepat diubah menjadi prednisolon
bentuk akti"nya dalam tubuh. 9lukokortikoid dapat diabsorpsi melalui kulit, sakus
konjungti#a, dan ruang sino#ial. enggunaan jangka panjang atau pada daerah kulit
yang luas dapat menyebabkan e"ek sistemik, antara lain supresi korteks adrenal. ada
keadaan normal, 42: kortisol terikat pada * jenis protein plasma, yaitu globulin
pengikat kortikosteroid dan albumin. Kortikosteroid berkompetisi sesamanya untuk
berikatan dengan globulin pengikatnya8 kortisol mempunyai a"initas tinggi sedangkan
metabolit yang terkonjugasi dengan asam glukuronat dan aldosteron a"initasnya
rendah.12
2.&.$ar#ak%d"na#"k
Kortikosteroid mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan
lemak8 dan mempengaruhi juga "ungsi sistem kardio#askular, ginjal, otot lurik, sistem
sara",dan organ lain. Korteks adrenal ber"ungsi homeostatik, artinya penting
bagi organisme untuk dapat mempertahankan diri dalam menghadapi perubahan
lingkungan.&"ek kortikosteroid kebanyakan berhubungan dengan besarnya dosis,
makin besar dosis terapi makin besar e"ek yang didapat. etapi disamping itu juga ada
keterkaitan kerja kortikosteroid dengan hormon-hormon lain. eran
kortikosteroid dalam kerjasama ini disebut permissi#e e""ects , yaitu kortikosteroid
diperlukan supaya terjadi suatu e"ek hormon lain, diduga mekanismenya melalui
pengaruh steroid terhadap pembentukan protein yang mengubah respon jaringan
terhadap hormon lain. !isalnya otot polos bronkus tidak akan berespon terhadap
katekolamin bila tidak adakortikosteroid, dan pemberian kortikosteroid dosis
"isiologis akan mengembalikanrespon tersebut. (uatu dosis kortikosteroid dapat
memberikan e"ek "isiologik atau "armakologik, tergantung keadaan sekitar dan
akti#itas indi#idu.alam klinik umumnya kortikosteroid dibedakan atas dua golongan
besar, yaitu glukokortikoid dan mineralokortikoid. &"ek utama glukokortikoid ialah
pada penyimpanan glikogen hepar dan e"ek anti-in"lamasi, sedangkan pengaruhnya
pada keseimbangan air dan elektrolit kecil. rototip untuk golongan ini adalah
kortisol. (ebaliknya golongan mineralokortikoid e"ek utamanya adalah terhadap
Caryr Nurina Sari I 07700187 Page 4
-
8/14/2019 acne steroid
5/20
-
8/14/2019 acne steroid
6/20
Referat Acne Steroid
keadaan sebaliknya hiponatremia, hiperkalemia, #olume cairan ekstrasel
berkurang dan hidrasi sel.12
System kardiovaskular. Kortikosteroid dapat mempengaruhi sistem kardio#askular
secara langsung dan tidak langsung. engaruh tidak langsung ialah terhadapkeseimbangan air and elektrolit8 misalnya pada hipokortisisme, terjadi
pengurangan #olume yang diikuti peningkatan #iskositas darah. %ila keadaan ini
didiamkan akan timbul hipotensi dan akhirnya kolaps kardio#askular. engaruh
langsung steroid terhadap sistem kardio#askular antara lain pada kapiler, arteriol,
dan miokard. e"isiensi kortikosteroid dapat menyebabkan hal-hal sebagai
berikut permeabilitas dinding kapiler meningkat, respons #asomotor pembuluh
darah kecil menurun, "ungsi jantung dan curah jantung menurun, sehingga pasien
harus dimonitor untuk gejala dan tanda-tanda edema paru. ada aldosteronisme
primer gejala yang mencolok ialah hipertensi dan hipokalemia. $ipokalemia
diduga disebabkan oleh e"ek langsung aldosteron pada ginjal, sedangkan
hipertensi diduga akibat retensi /a yang berlebihan dan berlangsung lama yang
dapat menimbulkan edema antara dinding arteriol, akibatnya diameter lumen
berkurang dan resistensi pembuluh peri"er akan bertambah.12
Otot rangka. )ntuk mempertahankan otot rangka agar dapat ber"ungsi dengan
baik, dibutuhkan kortiosteroid dalam jumlah cukup. etapi apabila hormon ini
berlebihan, timbul gangguan "ungsi otot rangka tersebut. is"ungsi otot pada
insu"isiensi adrenal diakibatkan oleh gangguan sirkulasi. ada keadaan ini tidak
terjadi kerusakan otot maupun sambungan sara" otot. emberian trans"use atau
kortisol dapat mengembalikan kapasitas kerja otot. Kelemahan otot pada pasien
aldosterisme primer, terutama karena adanya hipokalemia. ada pemberian
glukokortikoid dosis besar untuk waktu lama dapat timbul wasting otot rangka
yaitu pengurangan massa otot, diduga akibat e"ek katabolik dan antianaboliknya
pada protein otot yang disertai hilangnya massa otot, penghambatan akti#itas
"os"orilase, dan adanya akumulasi kalsium otot yang menyebabkan penekanan
"ungsi mitokondria.12
Susunan saraf pusat. engaruh kortikosteroid terhadap (( dapat secara langsung
dan tidak langsung. engaruhnya secara tidak langsung disebabkan e"eknya pada
metabolisme karbohidrat, sistem sirkulasi, dan keseimbangan elektrolit. Adanya
e"ek steroid pada (( ini dapat dilihat dari timbulnya perubahan mood, tingkah
Caryr Nurina Sari I 07700187 Page 6
-
8/14/2019 acne steroid
7/20
Referat Acne Steroid
laku, &&9, dan kepekaan otak, terutama untuk penggunaan waktu lama atau
pasien penyakit Addison. engunaan glukokortikoid dalam waktu lama dapat
menimbulkan serangkaian reaksi yang berbeda-beda. (ebagian besar mengalami
perbaikan mood yang mungkin disebabkan hilangnya gejala penyakit yang sedang
diobati8 yang lain memperlihatkan keadaan euphoria, insomnia, kegelisahan, dan
peningkatan akti#itas motorik. Kortisol juga dapat menimbulkan depresi. asien
yang pernah mengalami gangguan jiwa sering memperlihatkan reaksi psikotik.12
Elemen pembentuk darah. 9lukokortikoid dapat meningkatkan kadar hemoglobin
dan jumlah sel darah merah, hal ini terbukti dari seringnya timbul polisitemia pada
sindrom cushing. (ebaliknya pasien Addison dapat mengalami anemia
normokromik, normositik yang ringan. 9lukokortikoid juga dapat meningkatkan
jumlah leukosit !/, karena mempercepat masuknya sel-sel tersebut ke dalam
darah dari sumsum tulang dan mengurangi kecepatan berpindahnya sel dari
sirkulasi. (edangkan jumlah sel lim"osit, eosino"il, monosit, dan baso"il dapat
menurun dalam darah setelah pemberian glukokortikoid.12
Efek antiinflamasi. Kortisol dan analog sintetiknya dapat mencegah atau
menekan timbulnya gejala in"lamasi akibat radiasi, in"eksi, 3at kimia, mekanik,
atau alergen. (ecara mikroskopik obat ini menghambat "enomena in"lamasi dini
yaitu edema, deposit "ibrin, dilatasi kapiler, migrasi leukosit ke tempat radang dan
akti#itas "agositosis. (elain itu juga dapat menghambat mani"estasi in"lamasi yang
telah lanjut yaitu proli"erasi kapiler dan "ibroblast, pengumpulan kolagen dan
pembentukan sikatriks. enggunaan kortokosteroid dalam klinik sebagai
antiin"lamasi merupakan terapi paliati", yaitu hanya gejalanya yang dihambat
sedangkan penyebabnya tetap ada. Konsep terbaru memperkirakan bahwa e"ek
imunosupresan dan antiin"lamasi yang selama ini dianggap sebagai e"ek
"armakologi kortikosteroid sesungguhnya secara "isiologis pun merupakan
mekanisme protekti".12
!aringan limfoid dan sistem imunologi. 9lukokortikoid tidak menyebabkan lisis
jaringan lim"oid yang masi", golongan obat ini dapat mengurangi jumlah sel pada
leukemia lim"oblastik akut dan beberapa keganasan sel lim"osit. Kortikosteroid
bukan hanya mengurangi jumlah lim"osit tetapi juga respons imunnya.
Kortikosteroid juga menghambat in"lamasi dengan menghambat migrasi leukosit
ke daerah in"lamasi.12
Caryr Nurina Sari I 07700187 Page 7
-
8/14/2019 acne steroid
8/20
-
8/14/2019 acne steroid
9/20
Referat Acne Steroid
Terapi substitusi. 12
erapi ini bertujuan memperbaiki kekurangan akibat insu"isiensi sekresi korteks
adrenal akibat gangguan "ungsi atau struktur adrenal sendiri 5insu"isiensi primer6
atau hipo"isis 5insu"isiensi sekunder6. erapi kortikosteroid digunakan antara lain
untuk
Insu"isiensi adrenal akut. %ila insu"isiensi primer, dosisnya *2-+2 mg
hidrokortison harus diberikan setiap hari. erlu juga diberi preparat
mineralokortikoid yang dapat menahan /a dan air.
Insu"isiensi adrenal kronik. osisnya *2-+2 mg per hari dalam dosis
terbagi 5*2 mg pada pagi hari dan 12 mg pada sore hari6. %anyak pasien
memerlukan juga mineralokortikoid "luorokortison asetat dengan dosis
2,1-2,* mg per hari8 atau cukup dengan kortison dan diet tinggi garam.
$yperplasia adrenal congenital.
Insu"isiensi adrenal sekunder akibat insu"isiensi adenohipo"isis.
Terapi non-endokrin.
12
ibawah ini dibahas beberapa penyakit yang bukan merupakan kelainan adrenal
atau hipo"isis, tetapi diobati dengan glukokortikoid. asar pemakaian disini
adalah e"ek anti-in"lamasinya dan kemampuannya menekan reaksi imun. %erikut
adalah kasus yang menggunakan preparat kortikosteroid
ungsi paru pada "etus. enyempurnaan "ungsi paru "etus dipengaruhi
sekresi kortisol pada "etus. %etametason atau deksametason selama * hari
diberikan pada minggu ke *C-+0 kehamilan. osis terlalu banyak akan
mengganggu berat badan dan perkembangan kelenjar adrenal "etus.
Artriris. Kortikosteroid hanya diberikan pada pasien arthritis rheumatoid
yang si"atnya progresi", dengan pembengkakan dan nyeri sendi yang
hebat sehingga pasien tidak dapat bekerja, meskipun telah diberikan
istirahat, terapi "isik dan obat golongan anti-in"lamasi nonsteroid.
Karditis reumatik.
Caryr Nurina Sari I 07700187 Page 9
-
8/14/2019 acne steroid
10/20
Referat Acne Steroid
enyakit ginjal. Kortikosteroid dapat berman"aat pada sindrom ne"rotik
yang disebabkan lupus eritematus sistemik atau penyakit ginjal primer,
kecuali amiloidosis.
enyakit kolagen. emberian dosis besar berman"aat untuk eksaserbasi
akut, sedangkan terapi jangka panjang hasilnya ber#ariasi. )ntuk
scleroderma umumnya obat ini kurang berman"aat.
Asma bronchial dan penyakit saluran napas.
enyakit alergi.
enyakit mata.
enyakit kulit. Dang harus diperhatikan adalah kadar kandungan
steroidnya. &rupsi eksematosa biasanya diatasi dengan salep
hidrokortison 1:. ada penyakit kulit akut dan berat serta pada
eksaserbasi penyakit kulit kronik, kortikosteroid diberikan secara
sistemik.
enyakit hepar.
Keganasan.
9angguan hematologik lain.
(yok.
&dema serebral.
rauma sumsum tulang belakang.
2.*. K%ntra"nd"kas"
idak ada kontraindikasi absolute terhadap penggunaan kortikosteroid. %ila
obat akan diberikan untuk beberapa hari atau beberapa minggu, kontraindikasi
relati#e yaitu diabetes mellitus, tukak pepticEduodenum, in"eksi berat, hipertensi atau
gangguan system kardio#askular lain patut diperhatikan.12
2.+. E,ek !a#-"ng
Caryr Nurina Sari I 07700187 Page 10
-
8/14/2019 acne steroid
11/20
Referat Acne Steroid
enggunaan Fangka singkat,Fika sistemik steroids telah ditetapkan untuk satu
bulan atau kurang, e"ek samping yang serius jarang. /amun masalah yang
mungkin timbul berikut 9angguan tidur , !eningkatkan na"su makan ,
!eningkatkan berat badan, &"ek psikologis, termasuk peningkatan atau penurunanenergi , Farang tetapi lebih mencemaskan dari e"ek samping kursus singkat dari
corticosteroids termasuk mania, kejiwaan, jantung, ulkus peptic, diabetes dan
nekrosis aseptic yang pinggul. 12
enggunaan Fangka anjang. Ini mungkin termasuk salah satu masalah berikut ini,
yang tidak tercantum dalam susunan kepentingan tertentu.12
o engurangan produksi cortisol sendiri. uring and a"ter steroid treatment,
the adrenal gland produces less o" its own cortisol, resulting "rom
hypopituitary-pituitary-adrenal 5$A6 aGis suppression. (elama dan
setelah pengobatan steroid, maka kelenjar adrenal memproduksi sendiri
sedikit cortisol, yang dihasilkan dari kelenjar di bawah otak-hypopituitary-
adrenal 5$A6 penindasan aGis. )ntuk sampai dua belas bulan setelah
steroids dihentikan, kurangnya respon terhadap steroid terhadap stres
seperti in"eksi atau trauma dapat mengakibatkan sakit parah.
o Osteoporosis terutama perokok, perempuan postmenopausal, orang tua,
orang-orang yang kurang berat atau yg tak bergerak, dan pasien dengan
diabetes atau masalah paru-paru. Osteoporosis dapat menyebabkan patah
tulang belakang, ribs atau pinggul bersama dengan sedikit trauma. Ini
terjadi setelah tahun pertama dalam 12-*2: dari pasien dirawat dengan
lebih dari C.Bmg rednisone per hari. $al ini diperkirakan hingga B2: dari
pasien dengan kortikosteroid oral akan mengalami patah tulang.
o enurunan pertumbuhan pada anak-anak, yang tidak dapat mengejar
ketinggalan jika steroids akan dihentikan 5tetapi biasanya tidak6.
o Otot lemah, terutama di bahu dan otot paha.
o Farang, nekrosis a#ascular pada caput tulang paha 5pemusnahan sendi
pinggul6.
o !eningkatkan diabetes mellitus 5gula darah tinggi6.
o Kenaikan lemak darah 5trigliserida6.
o 'edistribusi lemak tubuh wajah bulan, punuk kerbau dan truncal obesity.
Caryr Nurina Sari I 07700187 Page 11
-
8/14/2019 acne steroid
12/20
Referat Acne Steroid
o 'etensi garam kaki bengkak, menaikkan tekanan darah, meningkatkan
berat badan dan gagal jantung.
o Kegoyahan dan tremor.
o
enyakit mata, khususnya glaukoma 5peningkatan tekanan intraocular6 dankatarak subcapsular posterior.
o &"ek psikologis termasuk insomnia, perubahan mood, peningkatan energi,
kegembiraan, delirium atau depresi.
o (akit kepala dan menaikkan tekanan intrakranial.
o eningkatan resiko in"eksi internal, terutama ketika dosis tinggi diresepkan
5misalnya tuberkulosis6.
o )lkus peptikum, terutama pada pengobatan yang menggunakan anti-in"lamasi.
o Ada juga e"ek samping dari mengurangi dosis8 termasuk kelelahan, sakit
kepala, nyeri otot dan sendi dan depresi.
o emantauan regular selama perawatan termasuk ekanan darah ,%erat
badan , 9ula darah.
o (teroid acne 1,4
BAB III
ANE
3.1. Pengert"an
Ferawat merupakan gangguan secara menyeluruh pada kelenjar sebasea
dikarakteristikan dengan komedo, papul. ustul, cyst dan scar. *,+,0
3.2. E-"de#"%l%g"
)mumnya pada usia muda, terjadi pada usia 10-1Ctahun pada wanita, dan 1H-14 tahun
pada pria dan pada masa itu lesi yang predominan adalah komedo dan papul dan jarang
terlihat lesi meradang. *,0,B,=
3.3. D"str"/us"
)mumnya terdapat pada wajah 54B:6, punggung dan leher belakang 5 =2:6, dada
51B:6, dan selain itu umumnya banyak terdapat pada punggung bawah, dan lengan. *,B,C
Caryr Nurina Sari I 07700187 Page 12
-
8/14/2019 acne steroid
13/20
Referat Acne Steroid
0a#/ar 3.1. Pred"s-%s"s" terjad"na ane
Dan"el 45 Tr%6ak "n Der#at%l%g sk"lls ,%r -r"#ar are an "lustrated gu"de7
3.&.Et"%l%g"
$ormonal, hormon androgen disini berperan dalam banyaknya sebum yang
dihasilkan dari kelenjar sebasea.*,+,H
(tress dan keadaan emosional juga bisa menyebabkan jerawat dan menimbulkan
kekambuhan. *,B
!akanan, seperti coklat, kacang, kopi, dan minuman dingin.H, makanan yang
mengandungkadar gula tinggiC. api, menurut "it3patricks dalam color atlas and
synopsis of clinical dermatology# jerawat tidak disebabkan makanan seperti coklat
dan makanan berlemak lain. *
!usim, sering berpengaruh dengan cahaya matahari dan memberat saat musim
dingin. *,B
aktor eksternal seperti kosmetikC,H
aktor iatrogenic seperti obat-obatan misalnya kortikosteroid topikal maupun
sistemik, obat kontrasepsi, hormon dengan anabolik dan androgenic e"ek, halogen,
maupun obat tuberkulosis.*,B,H
3.'.Klas","kas"*,+,H
Acne ulgaris
Acne in"antile
(e#ere Acne 5acne conglobata6
Occupational Acne
Caryr Nurina Sari I 07700187 Page 13
-
8/14/2019 acne steroid
14/20
Referat Acne Steroid
Acne steroids
Acne $ormonal
3.). Pat%,"s"%l%g"
aktor kunci terjadinya acne adalah keratinisasi "olikel, adanya hormon androgen, danadanya"ropionibacterium Acnes.*,0
erubahan Keratinisasi "olikel menjadi padat, sehingga sukar lepas dari saluran "olikel
tersebut. roduksi sebum yang meningkat menyebabkan peningkatan unsur komedo dan
membentuk lesi acne. eningkatan jumlah "lora pada "olikel yaitu "ropionibacterium Acnes
akhirnya berperan dalam proses kemotaktik in"lamasi serta perubahan en3im lipolitik
pengubah "raksi lipid sebum. $ormon androgen menstimulasi kelenjar sebasea untuk
memproduksi jumlah sebum yang lebih bnayak, lalu akibat bakteri yang mengandung lipase
mengubah lemak menjadi asam lemak dan "aktor in"lamasi 5interleukin 1, tumor necrosis
"actor / alpha6. 'espon steril dari in"lamsi pada kelenjar sebasea menyebabkan "olikel
tadi menegang hingga pecah, dan semua isi "olikel 5sebum ,lipid, asam lemak, keratin, dan
bakteria6 masuk pada lapisan dermis dan menimbiulkan in"lamasi dan respn tumbuh berupa
papul, pustul, dan nodul. *,0
3.*. E,l%resens"
Caryr Nurina Sari I 07700187 Page 14
Gambar 3.2.
-
8/14/2019 acne steroid
15/20
Referat Acne Steroid
0a#/ar 3.3. K%#ed% -ada ane 8ulgar"s 0a#/ar 3.& e,l%resens" ane5 #akul -a-ul
("ngga -ustul.
,r%#9 ,"t6-atr"k %l%r atlas and sn%s-s"s "n der#at%l%g )t( ed"t"%n -937
idapatkan komedo tipe terbuka atau tertutup dengana papul hingga pustul. ada
beberapa kasus bisa didapatkan nodul hingga cyst pada derah predileksinya. *,+,0,B
3.+.Penatalaksanaan0,B,C,H,4
Ta/el 3.1.
O/at akne t%-"kal
1. 'etinoid
Adapalene$ream, gel, (olusio, ledgets
52,1:6
%retionin $ream52,2*B:,2,2B:, 2,1:6 8gel 52,21:,2,2*B:68cairan
52,2B:68mikrosphere 52,1: dan 2,20: gel6polimer 5krim 2,2*B:, gel 2,2*B:6
%retionin $ream52,2*B:,2,2B:, 2,1:6 8gel 52,21:,2,2*B:68cairan
52,2B:68mikrosphere 52,1: dan 2,20: gel6polimer 5krim 2,2*B:, gel 2,2*B:6
*.Antimikroba
Klindamisin gel, solusio,lotion, pledget
51:6
Erythromisin, solusio, gel, ointment 51,B
hingga *:6
&en'oyl pero(ide gel, lotion, cream, wash, bar 5*,B hingga 12:6
Kombinasi ben'oyl pero(ideplus klindamisin8 ben'oyl pero(ideplus erythromisin8
ben'oyl pero(ideplus 3inc
+.Asam A3elaik
cream *2:
0.Sodium sulfacetamide-kombinasi sul"ir, gel, lotion,
wash
B.Asam salisilat gel, cream, lotion,foam, solutio
51-*:6
Ta/el 3:2 O/at akne Oral
1. Antibiotik
etrasiklin, B22-1222mgEhari
)o(ycycline, B2-122mg 1-*GEhari
Minocycline, B2-122mg 1-*GEharirimethoprim, +22mg *GEhari
Erythromisin, *B2-B22mg *-0kali sehari
Caryr Nurina Sari I 07700187 Page 15
-
8/14/2019 acne steroid
16/20
Referat Acne Steroid
apsone, B2-122mgEhari selama +bulan.
*. Isotretionin, 2,B-1,2mgEkgEhari dalam dosis terbagi
+.erapi hormonal
rednison, *,B-Bmg sekali pada malam hari
il kontrasepsi
(pironolakton,B2-122mgEhari selama =-4bulan 0
Ta/el 3:3
Pe#/eda(an;e(a/"l"tas"
&kstraksi komedo
&lektrokauter terapi komedo
eeling kimiawi intralesional
Kortikosteroid
intralesional5*,BmgEml6
--> terapi nodul terin"lamasi
otodinamik cahaya biru erapi lesi in"lamasi
laser 10B2nm
eeling kimiawi
ermabrasi
&ksisi erapi berbagai macam scar
*aser resurfacing
+ilter substances
BAB I